kompleksometri

10
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Penentuan Kesadahan Total dalam Air a. Air Tanah Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M 7 50 ml 6 ml 9 50 ml 14.6 ml 11 50 ml 5.8 ml b. Air PAM Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M 8 50 ml 4.5 ml 10 50 ml 5 ml 12 50 ml 4.4 ml 2. Penentuan Kesadahan Tetap dalam Air a. Air Tanah Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M 7 25 ml 1.1 9 25 ml 2.1 11 25 ml 2 b. Air PAM Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M 7 25 ml 2 9 25 ml 2.2 11 25 ml 2

description

titrasi kompleks

Transcript of kompleksometri

Page 1: kompleksometri

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

A. HASIL PENGAMATAN

1. Penentuan Kesadahan Total dalam Air

a. Air Tanah

Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M

7 50 ml 6 ml

9 50 ml 14.6 ml

11 50 ml 5.8 ml

b. Air PAM

Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M

8 50 ml 4.5 ml

10 50 ml 5 ml

12 50 ml 4.4 ml

2. Penentuan Kesadahan Tetap dalam Air

a. Air Tanah

Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M

7 25 ml 1.1

9 25 ml 2.1

11 25 ml 2

b. Air PAM

Kelompok Vol. Sampel Vol. EDTA 0.01 M

7 25 ml 2

9 25 ml 2.2

11 25 ml 2

Page 2: kompleksometri

B. PERHITUNGAN

1. Penentuan Kesadahan Total dalam Air

a. Air Tanah = + +3 = 6 + 14 + 5.83 = 8.8= 8.8 1.00= 8.8 10= 8.8 10 1050= 176

b. Air PAM = + +3 = 4 + 5 + 4.43 = 4.63= 4.63 1.00= 4.63 10= 4.63 10 1050= 92.6

2. Penentuan Kesadahan Tetap dalam Air

a. Air Tanah = + +3

Page 3: kompleksometri

= 1.1 + 2.1 + 23 = 1.73= 1.73 1.00= 1.73 10= 1.73 10 1025= 69.2

b. Air PAM = + +3 = 2 + 2.2 + 23 = 2.07= 2.07 1.00= 2.07 10= 2.07 10 1025= 82.8

3. Kesadahan sementara

a. Air Tanah

Kesadahan Sementara = kadar total – kadar tetap

Kesadahan Sementara = 176 – 69.2 = 106 ppm

b. Air PAM

Kesadahan Sementara = kadar total – kadar tetap

Kesadahan Sementara = 92.6 – 82.8 = 9.8 ppm

Page 4: kompleksometri

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Penentuan Kesadahan Total dalam Air

Pada praktikum ini yaitu melakukan percobaan penentuan kesadahan air

dalam air sampel. Kesadahan air tersebut disebabkan oleh adanya ion magnesium

atau kalsium yang terdapat dalam air sampel. Kesadahan ini tidak baik karena

dapat merugikan bagi industri pengolahan, karena dapat menimbulkan kerak dan

tidak berbusa dengan sabun. Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah

air tanah dan air PAM. Tingkat kesadahan air dinyatakan dengan satuan mg/L

atau ppm CaCO3.

Penentuan kesadahan total air dilakukan dengan cara mentitrasi 50 ml air,

yang diberi larutan buffer dengan pH 10 yaitu untuk mempertahankan pH agar

diperolah titik akhir yang tepat dan ditambahkan 5 tetes indikator EBT karena

indikator ini dapat membentuk kompleks dengan ion logam dan warna dari

kompleks ini berbeda dengan warna indikator, EBT ini termasuk ke dalam jenis

indikator metalokromat. Kompleks antara Ca dengan indikator terlau lemah untuk

menimbulkan perubahan warna yang benar. Tetapi magnesium membentuk

kompleks yang lebih kuat dengan indikator dibandingkan kalsium sehingga

diperoleh titik akhir yang benar. Kesadahan total air ditentukan dengan titrasi

langsung dengan menggunakan larutan baku Na-EDTA 0,01 M. Titik akhir dalam

titrasi ini ditandai dengan perubahan warna larutan dari merah anggur menjadi

biru. Setelah dilakukan titrasi, maka diperoleh volume EDTA yang terpakai, yaitu

sebesar 8.8 ml pada air tanah dan 4.63 pada air PAM.

Adapun prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah :

Perubahan EBT : Mg2+ + HIn2+ MgIn- + H+

Merah

MgI + H2Y2- MgY2- + HIn- + H+

Biru

Setelah itu, dilakukan perhitungan kesadahan total air, yakni sebagai berikut :

Page 5: kompleksometri

a. Kesadahan Total air tanah= 8.8= 8.8 1.00= 8.8 10= 8.8 10 1050= 176

b. Kesadahan Total air PAM = 4.63= 4.63 1.00= 4.63 10= 4.63 10 1050= 92.6

Dari hasil perhitungan, didapat kesadahan total, yaitu sebesar 176 ppm

untuk air tanah dan 92.6 ppm untuk air PAM. Perhitungan kesadahan dinyatakan

dalam bentuk ppm CaCO3 agar lebih mudah dalam pendeteksian kesadahan air.

Pada umumnya, air yang berasal dari PAM, kesadahannya lebih kecil

dibandingkan air tanah. Hal tersebut disebabkan karena pada air tanah masih

banyak terdapat ion logam, dan tidak terkontaminasi dengan logam lain.

Sedangkan air kran sudah mengalami pengendapan ion logam.

5.2. Penentuan Kesadahan Tetap dalam Air

Kesadahan tetap atau disebut juga kesadahan karbonat karena disebabkan

oleh kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Kesadahan tetap dapat diperoleh

setelah dilakukan pemanasan pada air sampel yang bertujuan untuk

Page 6: kompleksometri

menghilangkan kesadahan sementara. Besar kesadahan tetap lebih kecil dari

kesadahan total karena kesadahan sementaranya sudah dihilangkan.

Untuk menentukan kesadahan tetap dilakukan prosedur titrasi yang sama

dengan pada penentuan kesadahan total, namun sebelumnya dilakukan pemanasan

terhadap air sampel, hal ini dilakukan bertujuan untuk meminimalkan kandungan

kesadahan sementara pada air tersebut karena kesadahan sementara dapat hilang

jika dipanaskan. Setelah pemanasan, air didinginkan, lalu ditambahkan buffer pH

10 dan indikator EBT untuk lebih memperjelas hasil akhir titrasi. Kemudian

dititrasi dengan Na-EDTA 0,01 M. Titik akhir titrasi ini juga ditandai dengan

berubahnya warna larutan dari merah anggur menjadi biru seperti pada penentuan

kesadahan total. Dari percobaan ini diperoleh data bahwa kesadahan tetap sampel

air adalah 148 ppm CaCO3. Dari hasil percobaan didapatkan nilai kesadahan tetap

dalam air sampel dalam perhitungan sebagai berikut :

a. Kesadahan Tetap air tanah = 1.73= 1.73 1.00= 1.73 10= 1.73 10 1025= 69.2

b. Kesadahan Tetap air PAM = 2.07= 2.07 1.00= 2.07 10= 2.07 10 1025= 82.8

Page 7: kompleksometri

Dari hasil perhitungan, didapat kesadahan tetap, yaitu sebesar 69.2 ppm

untuk air tanah dan 82.8 ppm untuk air PAM. Perhitungan kesadahan dinyatakan

dalam bentuk ppm CaCO3 agar lebih mudah dalam pendeteksian kesadahan air.

Dari data di atas, air yang berasal dari PAM, kesadahannya lebih besar

dibandingkan air tanah. Hal tersebut disebabkan karena pada air PAM terdapat

kontaminasi dengan logam.

5.3. Kesadahan Sementara

Kesadahan sementara dapat diperoleh dengan cara pengurangan antara

kesadahan total dengan kesadahan tetap. Kesadahan sementara tersebut dapat

dihilangkan dengan pemanasan.

Kesadahan sementara tidak mungkin bernilai negatif. Harus lebih besar atau

sama dengan nol. Hasil perhitungan negatif pada kesadahan sementara

dimungkinkan terjadi karena ketidaktelitian dalam melakukan titrasi atau

kesalahan prosedur dalam pelaksanaan praktikum. Dari data hail percobaan

kesadahan sementara sampel yaitu :

a. Air Tanah

Kesadahan Sementara = kadar total – kadar tetap

Kesadahan Sementara = 176 – 69.2 = 106 ppm

b. Air PAM

Kesadahan Sementara = kadar total – kadar tetap

Kesadahan Sementara = 92.6 – 82.8 = 9.8 ppm

Dari perhitungan diatas didapatakan kesadahan sementara air sampel yaitu

106 ppm untuk air tanah dan 9.8u ppm untuk air PAM. Berdasarkan tingkat atau

derajat kesadahannya, air dapat dibedakan menjadi air lunak (kurang dari 50 ppm

CaCO3), air agak sadah (50-100 ppm CaCO3), air sadah (100-200 ppm CaCO3),

dan air sangat sadah (>200 ppm CaCO3). Dilihat dari kesadahannya maka air

tanah ini tergolong air sadah. Air sadah ini kurang baik untuk digunakan dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, dan sebagainya

Page 8: kompleksometri

karena air ini dapat mengurangi pembusaan sabun, menimbulkan kerak putih pada

peralatan memasak yang terbuat dari logam, dan lain-lain.

Sedangkan untujk air PAM merupakan air yang tidak sadah/air lunak,

sehingga baik untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti

minum, mandi, mencuci, dan sebagainya.

Page 9: kompleksometri

BAB VI

KESIMPULAN

Kesadahan air tersebut disebabkan oleh adanya ion magnesium atau kalsium

yang terdapat dalam air sampel.

Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan indikator logam (dalam

praktikum ini digunakan EBT) yaitu indikator yang dapat membentuk

senyawa kompleks dengan ion logam.

Ikatan kompleks antara indikator dengan ion logam harus lebih lemah

daripada ikatan kompleks antara ion logam dengan titran.

Air dapat dibedakan menurut tingkat/derajat kesadahannya dan dinyatakan

dalam mg/L atau ppm CaCO3.

Kesadahan total adalah jumlah kesadahan tetap ditambah kesadahan

sementara.

Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan, sedangkan

kesadahan tetap tidak.

Air yang memiliki kesadahan tinggi akan mengurangi pembusaan sabun,

menimbulkan kerak pada logam, dan sebagainya.

Page 10: kompleksometri

DAFTAR PUSTAKA

Day, R. A, Jr dan A. L. Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga :Jakarta.

deMan, John M. 1997. Kimia Makanan. Diterjemahkan oleh KosasihPadmawinata. ITB : Bandung.

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia Pustaka Utama :Jakarta.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press : Jakarta.