KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

10
230 Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012 KOMPETENSI TIK UNTUK GURU Jaka Warsihna Pustekkom Kemdikbud ([email protected]) Abstrak: Kehadiran TIK untuk pendidikan tidak dapat dihindari. Salah satu fungsi TIK di dalam pendidikan adalah untuk pembelajaran (e-learning). Keberhasilan pembelajaran kunci utamanya terletak pada guru. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Untuk mewujudkan keempat kompetensi tersebut dengan cepat dan efisien harus ditambah dengan kompetensi TIK. Kompetensi TIK ada beberapa tahap, mulai dari yang dasar sampai ke tingkat mahir. Agar seluruh guru memiliki kompetensi TIK dengan baik perlu dibuat standar kompetensinya. Dengan adanya standar kompetensi TIK untuk guru akan memudahkan bagi berbagai pihak yang akan berpartisipasi untuk meningkatkan kompetensi TIK guru. Pihak yang secara langsung menggunakan standar kompetensi tersebut adalah lembaga yang menghasilkan calon guru (PTK) dan yang mengurusi peningkatan kompetensi guru. Sedangkan dampaknya adalah proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dari sumber yang beragam. Dengan demikian mutu sumber daya manusia Indonesia akan meningkat dengan cepat dan dapat sejajar dengan bangsa lain di dunia. Kata Kunci: kompetensi, TIK, dan guru ICT COMPETENCE FOR TEACHER Abstract: The presence of ICT for education can not be avoided. One function of ICT in education is for learning (e-learning). The main key to success in learning lies on the teacher. There are four kinds of competency that teacher should possess, they are pedagogical, personality, social, and professional competency. To make real the four kinds of competency quickly and efficiently, another competency should be added, that is ICT competency.There are several levels of ICT competency that begins with basic level and ends with advance level. A standard of competency should be constructed that will allow all teachers to possess the competency. The standard of competency will facilitate any parties that will take a part in increasing the teacher’s ICT competency. One of a parties that will directly use the standard of competency is an institution that generates prospective teachers (PTK) or an institution that deals with the improvement of teacher competency. Impact of the teacher’s ICT competency will be demonstrated in the learning process that executed in more interesting way and can be held anywhere, anytime, and with various learning resources. Thus, the quality of human resources in Indonesia will increase rapidly and become equal to other nations. Keywords: competency, ICT, teacher

Transcript of KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

Page 1: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

230

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

KOMPETENSI TIK UNTUK GURU

Jaka WarsihnaPustekkom Kemdikbud

([email protected])

Abstrak:Kehadiran TIK untuk pendidikan tidak dapat dihindari. Salah satu fungsi TIK di dalam pendidikanadalah untuk pembelajaran (e-learning). Keberhasilan pembelajaran kunci utamanya terletakpada guru. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, dan professional. Untuk mewujudkan keempat kompetensi tersebut dengancepat dan efisien harus ditambah dengan kompetensi TIK. Kompetensi TIK ada beberapatahap, mulai dari yang dasar sampai ke tingkat mahir. Agar seluruh guru memiliki kompetensiTIK dengan baik perlu dibuat standar kompetensinya. Dengan adanya standar kompetensiTIK untuk guru akan memudahkan bagi berbagai pihak yang akan berpartisipasi untukmeningkatkan kompetensi TIK guru. Pihak yang secara langsung menggunakan standarkompetensi tersebut adalah lembaga yang menghasilkan calon guru (PTK) dan yang mengurusipeningkatan kompetensi guru. Sedangkan dampaknya adalah proses pembelajaran akanmenjadi lebih menarik dan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dari sumber yangberagam. Dengan demikian mutu sumber daya manusia Indonesia akan meningkat dengancepat dan dapat sejajar dengan bangsa lain di dunia.

Kata Kunci: kompetensi, TIK, dan guru

ICT COMPETENCEFOR TEACHER

Abstract:The presence of ICT for education can not be avoided. One function of ICT in education is forlearning (e-learning). The main key to success in learning lies on the teacher. There are fourkinds of competency that teacher should possess, they are pedagogical, personality, social,and professional competency. To make real the four kinds of competency quickly and efficiently,another competency should be added, that is ICT competency.There are several levels of ICTcompetency that begins with basic level and ends with advance level. A standard of competencyshould be constructed that will allow all teachers to possess the competency. The standard ofcompetency will facilitate any parties that will take a part in increasing the teacher’s ICTcompetency. One of a parties that will directly use the standard of competency is an institutionthat generates prospective teachers (PTK) or an institution that deals with the improvementof teacher competency. Impact of the teacher’s ICT competency will be demonstrated in thelearning process that executed in more interesting way and can be held anywhere, anytime,and with various learning resources. Thus, the quality of human resources in Indonesia willincrease rapidly and become equal to other nations.

Keywords: competency, ICT, teacher

Page 2: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

23112341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

A. PENDAHULUANSaat ini hampir sebagian besar bangsa

Indonesia sudah mengenal danmemanfaatkan perkembangan teknologiterbaru di bidang informasi dan komunikasi(TIK). Pemanfaatan TIK hampir mencakupseluruh aspek kehidupan, termasukpendidikan. TIK untuk pendidikan sudahramai dibicarakan, bahkan sudah menjaditopik hangat dalam setiap pertemuan tingkatinternasional, regional, nasional, tingkatprovinsi, kabupaten/kota, termasuk tingkatsekolah. Berbicara TIK untuk pendidikansecara umum dapat dikelompokkan menjadidua yaitu untuk mendukung administrasi danpembelajaran. TIK untuk administrasi biasadisebut e-administrasi, sedangkan TIK untukpembelajaran biasa disebut e-pembelajaran(terjemahan dari e-learning).

Pemahaman TIK untuk pembelajaranpada tulisan ini tidak hanya komputer daninternetnya, tetapi juga melingkupi mediainformasi seperti radio dan televisi sertamedia komunikasi seperti telepon maupuntelepon seluler dengan SMS, MMS, MusicPlayer, Video Player, Kamera Foto Digital, danKamera Video Digital-nya, serta e-BookReader-nya. Jadi semua media tersebutdapat dipil ih oleh pengajar untukmenciptakan suasana pembelajaran yanglebih menyenangkan. Pemanfaatan TIK yangbaik dan tepat di dalam pembelajaran akanmemperluas kesempatan belajar,meningkatkan efisiensi, meningkatkankualitas belajar, meningkatkan kualitasmengajar, memfasilitasi pembentukanketerampilan, mendorong belajar sepanjanghayat berkelanjutan, meningkatkanperencanaan kebijakan dan manajemen,serta mengurangi kesenjangan digital hal inisesuai dengan program ketersediaan,kesetaraan, keterjangkauan, kesempatan,dan keadilan ( 5 K) Kemdikbud.

Salah satu tulisan yang berkenaandengan dunia pendidikan disampaikan olehRobin Paul Ajjelo dengan judul: The MindStarts at School (http://hilaludinwahid.com/teori-belajar-dan-pembelajaran-e-learning/rabu, 6 Juni 2012). Dalam tulisan tersebutdikemukakan bahwa ruang kelas di eramillenium akan jauh berbeda dengan ruang

kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentukseperti laboratorium komputer di mana tidakterdapat lagi format anak duduk di bangkudan guru berada di depan kelas. Ruang kelasdi masa yang akan datang disebut sebagaicyber classroom atau ruang kelas maya.Kelas ini sebagai tempat anak-anakmelakukan aktivitas pembelajaran secaraindividual maupun kelompok dengan polabelajar yang disebut interactive learning ataupembelajaran interaktif melalui komputer daninternet. Anak-anak berhadapan dengankomputer dan melakukan aktivitaspembelajaran secara interaktif melaluijaringan internet untuk memperoleh materibelajar dari berbagai sumber belajar. Anakakan melakukan kegiatan belajar yang sesuaidengan kondisi kemampuan individualnyasehingga anak yang lambat atau cepat akanmemperoleh pelayanan pembelajaran yangsesuai dengan kemampuan dirinya.

Di masa-masa mendatang isi tas anaksekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulisseperti sekarang ini, akan tetapi berupa:1. komputer notebook dengan akses

internet tanpa kabel, yang bermuatanmateri-materi belajar yang berupa bahanbacaan, materi untuk dilihat ataudidengar, dan dilengkapi dengan kameradigital serta perekam suara,

2. Jam tangan yang dilengkapi dengan datapribadi, uang elektronik, kode sekuritiuntuk masuk rumah, kalkulator, dsb.

3. Videophone bentuk saku denganperangkat lunak, akses internet,permainan, musik, dan TV,

4. alat-alat musik,5. alat olah raga, dan6. bingkisan untuk makan siang. Hal itu

menunjukkan bahwa segala kelengkapananak sekolah di masa itu nanti berupaperlengkapan yang bernuansa internetsebagai alat bantu belajar.

Optimalisasi pemanfaatan TIK untukpembelajaran akan memberikan sumbangsihbesar dalam peningkatan kualitas SDMIndonesia yang cerdas dan kompetitif melaluipembangunan masyarakat berpengetahuan(knowledge-based society). Untuk mengarahpada masyarakat yang tangguh siap

Page 3: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

232

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

mengatasi setiap permasalahan dantantangan hidupnya diperlukan penguasaanberbagai kecakapan: (1) ICT and medialiteracy skills, (2) critical thinking skills, (3)problem-solving skil ls, (4) effectivecommunication skills, dan (5) collaborativeskills.

Kelima kecakapan tersebut dapatberjalan secara optimal dengan syarat gurumemiliki pemahaman dan keterampilan TIKdengan baik. Untuk memberikanpemahaman dan keterampilan TIK kepadaguru perlu dilakukan pelatihan.

Saat ini, hampir semua komponen yangpeduli dengan pendidikan berusahamembantu peningkatan kompetensi guru dibidang TIK, baik pemerintah pusat, provinsi,dan kabupaten/kota maupun lembagaswasta misalnya microsoft, intel, telkom,perbankan, media, dan lain-lain.

Berbagai lembaga tersebut ketikamemberikan pelatihan TIK kepada gurubelum memiliki acuan yang pasti sehinggahasilnya kurang optimal. Mengingat pelatihanyang diberikan hampir sama dan kadang-kadang pesertanya sama, akhirnya terjaditumpang tindih (overlapping). Dengandemikian terjadi pemborosan yang luar biasadan akan sulit dilakukan untuk pemerataanterhadap semua guru. Itulah pentingnyasebuah acuan dalam peningkatankompetensi TIK untuk guru secara nasional,sehingga akhirnya dapat dilakukan terhadapsemua guru sesuai dengan pembagian tugasdan fungsi masing-masing.

Semua pihak menyadari pentingnyakompetensi TIK untuk guru. Namun sampaisaat ini belum ada satupun lembaga yangberkaitan langsung atau bertanggung jawabterhadap guru yang telah menetapkanpanduan kompetensi TIK untuk guru.Panduan kompetensi itu sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak yang inginmembantu peningkatan kompetensi TIKuntuk guru. Dengan panduan tersebutnantinya akan semakin jelas materi yangperlu diketahui dan dipahami guru berkaitandengan TIK. Bahkan dengan panduantersebut, apabila guru secara mandiri atauinisiatif pribadi atau kelompok ingin latihanatau kursus TIK sudah jelas kompetensi yang

diinginkan. Permasalahannya, perlukahkompetensi TIK untuk guru distandarkan?Kompetensi TIK apa saja yang harus dimilikioleh guru? Bagaimana dampaknya, apabilakompetensi TIK untuk guru distandarkan?

B. KAJIAN LITERATUR1. Kompetensi Guru

Menurut UU nomor 14 tahun 2005tentang Guru dan Dosen pasal 10 danPermendiknas No 16 Tahun 2007 tentangKompetensi Guru menyebutkan adaempat kompetensi yang harus dimilikioleh seorang guru yaitu kompetensipedagogik, kepribadian, sosial, danprofessional. Keempat kompetensitersebut menurut M. Alkaff dalampresentasinya harus ditambah denganKompetensi TIK. Komptensi TIK untukguru diperlukan dalam lintas kompetensidasar yang sudah dimiliki guru. Bahkanpenguasaan kompetensi TIK yangmemadai akan mampu mentransformasiguru menjadi pendidik global yangmemiliki kekayaan sumber belajar lintasbatas, konektivitas dengan beragamsumber ilmu pengetahuan di berbagaibelahan dunia, dan kemampuan untukberbagi ilmu dan kreativitas ke berbagaisasaran di manapun mereka berada.

Teknologi Informasi dan Komunikasitelah menjadi bagian dalam dua strategiutama MP3EI (Master Plan MasterplanPercepatan dan Perluasan PembangunanEkonomi Indonesia), yaitu Konektivitasdan Penguatan SDM dan IPTEK Nasional,untuk mencapai visi Indonesia 2025mewujudkan masyarakat Indonesia yangmandiri, maju, adil dan makmur(Bappenas, 2011). Transformasi sistemekonomi berbasis inovasi,yangdipermudah dan dipercepat olehpemanfaatan TIK, diyakini dapat dicapaimelalui perkuatan sistem pendidikan(human capital) dan kesiapan teknologi.

Di tingkat global, peran TIK dianggappenting untuk mendorong tercapainyagerakan Education For All (EFA). PeranTIK dalam pendidikan memiliki potensibesar untuk menyebarluaskanpengetahuan dan pembelajaran yang

Page 4: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

23312341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

efektif serta peningkatan penyediaanlayanan pendidikan yang lebih efisien.Secara lebih luas, TIK mampumendorong tumbuhnya knowledge-driven economy. Pemanfaatan beragamTIK, termasuk penggabungan antarateknologi terkini dengan yang lebihtradisional, perlu diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang.Konsekuensi dari perkembangan TIK iniadalah perlunya pelatihan guru agar TIKdapat digunakan secara lebih efektifuntuk pendidikan. Dalam DakarFramework of Actions, dijelaskan bahwaperan pemerintah sangat menentukandalam menetapkan kebijakan yang lebihjelas serta dalam melakukan asesmenkritis atas ketersediaan TIK dan opsi-opsiyang ada.

2. Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) untuk Guru

Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) atau Information andCommunication Technology (ICT) adalahteknologi analog atau digital yangdimanfaatkan untuk menciptakan,menyimpan, serta menampilkaninformasi (DBE 2 USAID, 2008). DefinisiTIK lainnya adalah teknologi mencakupberbagai peralatan dan fungsi yangmemungkinkan kita untuk menerimainformasi atau bertukar informasi sertaberkomunikasi (UNESCO, 2010). ContohTIK adalah komputer, televisi, komputerportabel, radio, tape, digital kamera,DVD, telepon seluler dan lain-lain.

Dengan pendekatan yang tepat, TIKdapat mendukung reformasi pendidikanyang dibutuhkan. TIK dapat mendukungpenyampaian pengembangan profesionalguru melalui e-pembelajaran. Selain itu,TIK juga dapat mendukung penyediaanlayanan informasi dan data tentangpendidik dan tenaga kependidikan yangmudah diakses untuk pengambilankeputusan rekrutmen serta mutasi guru(World Bank, 2011). Pemanfaatan TIKsecara terintegrasi dalam pembelajaranaktif juga dipercaya dapat meningkatkankapasitas mengajar guru seperti

perencanaan pembelajaran sertapenerapan pembelajaran aktif.

Kompetensi guru adalah kemampuanyang harus dimiliki oleh seorang guru.Hal ini berdasarkan pada keempatkompetensi dasar guru yang termaktubdalam Permendiknas No 16 tahun 2007,yang terdiri dari empat domain, yaitu:kompetensi pedagogik, kepribadian,sosial, dan professional. Menurut Staf AhliMenteri Kemdikbud Bidang organisasidari keempat kompetensi tersebut perluditambah komptensi TIK agarpenerapannya menjadi lebih cepat danefektif (2012).

C. PEMBAHASANSaat ini, negara Indonesia sedang

mempersiapkan lahirnya generasi emas.Generasi ini merupakan generasi yang akanmengisi kemerdekaan Indonesia yang ke-100. Dengan demikian, pada peringatan 100tahun Indonesia merdeka, bangsa kitaadalah bangsa yang berwawasan global dansiap untuk duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut,pemerintah memandang pentingnya peranpendidikan dalam membangun bangsa.Semua ingat ketika bangsa Jepang kalahdalam perang dunia ke-2. Saat itu KaisarJepang menanyakan berapa jumlah rakyatJepang yang meninggal. Kemudian untukbangkit kembali, Sang kaisar bertanya lagi,berapa jumlah guru yang masih tersisa?

Pertanyaan itulah yang menyadarkanseluruh bangsa di dunia bahwa untuk bangkitdari keterpurukan atau untuk cepat majuharus dimulai dari guru. Dari gurulah kitadapat mempercapat peningkatan mutusumber daya manusia suatu bangsa. Sebabkalau berbicara pendidikan, maka yangsebenarnya harus dipikirkan adalah prosespembelajaran yang ada di kelas. Prosespembelajaran di kelas yang menjadi ujungtombaknya adalah guru.

Dengan hadirnya TIK yangperkembangannya begitu cepat, mendorongberbagai perubahan dalam kehidupanmanusia. Salah satu yang harus mengalamiperubahan adalah pendidikan. Pendidikan di

Page 5: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

234

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

dalam suatu negara sangat menentukanperkembangan pembangunan negaratersebut. Kunci utama dalam pendidikanadalah proses pembelajaran, baik yangberlangsung di dalam kelas maupun di luarkelas. Unsur utama pembelajaran salahsatunya adalah guru. Sampai saat ini,keberhasilan pendidikan di kelas masihditentukan oleh kualitas guru. Dengandemikian, dapat dikatakan di tangan gurukualitas suatu bangsa ditentukan.

Tentunya masih ingat kejadian setelahJepang (Nagasaki dan Hirosima) dibomoleh tentara sekutu yang mengakibatkankekalahan Jepang dalam Perang Dunia Ke-2. Kaisar Jepang menyadari betul bahwamereka harus bangkit dari kekalahan itu.Untuk bangkit, salah satunya dimulai daripendidikan. Kunci dari pendidikan adalahguru. Maka pada waktu itu, Sang Kaisarmengajukan pertanyaan dan pertanyaanitu menjadi sebuah catatan sejarah dunia.Pertanyaannya adalah “Berapa jumlah guruyang masih tersisa?”

Dari pertanyaan ini, Kaisar sadar betul,bahwa untuk membangun suatu bangsaharus dimulai dari pendidikan. Denganpendidikan, kemajuan suatu bangsa dapatsegera tercapai. Hal ini juga disadari olehbangsa Indonesia. Itulah sebabnyamengapa Ki Hajar Dewantoro, bapakpendidikan bangsa Indonesiamenempatkan guru sebagai ujung tombakpembangunan karakter bangsa, dengansemboyannya yang sangat terkenal “ingngarso sun tulodo, ing madya bangunkarso, tut wuri handayani”. Hal in ikemudian diejawantahkan dalam UU Gurudan dan Dosen nomor 14 tahunr 2005,serta penerapannya diatur dalamPermendiknas No 16 Tahun 2007 tentangKompetensi Guru. Di dalam UU dan Permentersebut disebutkan bahwa ada empatkompetensi yang harus dimiliki olehseorang guru yaitu kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, dan professional.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut,seorang guru harus mampu mengajardengan baik, mempunyai kepribadian yangbaik, mampu bersosialisasi dengan baik,dan bekerja secara profesional sebagai

pendidik. Untuk memenuhi keempatkompetensi tersebut tentu saja tidakmudah dan perlu proses. Dengan hadirnyaTIK, proses pemenuhan keempatkompetensi tersebut menjadi lebih cepat.Hal ini berarti di samping keempatkompetensi tersebut, saat ini seorang gurujuga harus mempunyai kompetensi TIK.Artinya seorang guru harus mempunyaikemampuan untuk mempelajar i ,memahami, menerapkan, dan berbagi ilmudengan atau tentang TIK. Adapunkemampuan yang sebaiknya dimiliki olehguru di bidang TIK (Kemdikbud, 2012.Naskah Akademik TIK untuk Guru) antaralain:1. Menguasai dasar-dasar TIK (ICT

literacy)Dengan kehadiran TIK, kehidupan

manusia mengalami perubahan yangluar biasa. Saat ini, batas-batas negara,provinsi, kabupaten, atau wilayahsudah t idak begi tu nyata (worldborderless). Bahkan dengan hadirnyahandphone yang dapat mengaksesinternet rasanya dunia ada digenggaman atau diujung jari. Namunsayangnya, tidak semua manusiamempunyai kemampuan untukmelakukan itu. Hal ini diakrenakanbangsa Indonesia masih banyak yangkurang peduli atau takut terhadapteknologi (gagap teknologi), termasukguru. Padahal saat ini, salah satutantangan pendidikan dewasa ini adalahmembangun keterampilan abad 21, diantaranya adalah keterampilan melekteknologi informasi dan komunikasi,keterampi lan berpikir kr i t is dansistemik, keterampilan memecahkanmasalah, keterampilan berkomunikasiefektif, dan keterampilan berkolaborasi.Keterampilan tersebut menurut PBBmerupakan ciri dari masayarakat eraglobal, yaitu masyarakatberpengetahuan (knowledge-basedscoiety).

Teknologi informasi dan komunikasi(TIK), memiliki potensi yang sangatbesar sebagai sarana atau alat untukmembangun keterampilan yang sama

Page 6: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

23512341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

dalam proses pembelajaran. Olehkarena itu, dalam pendidikan modern,guru dituntut untuk mampumengintegrasikan TIK dalam prosespembelajaran. Artinya, pertama, guruharus memil iki pengetahuan danketerampilan dalam menyusun rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) yangmengintegrasikan TIK di dalamnya.Kedua, mencari dan atau membuatmateri pembelajaran berbasis TIK.Ketiga, membuat dan mengoreksi tugassiswa berbasis TIK, Keempat, membuatnilai dan mendistribusikan infromasikepada para pihak.

Pembelajaran yangmengintegrasikan TIK adalah suatupembelajaran yang akt iv i tasnyamel ibatkan pendayagunaan TIKsebagai sarana untuk mencapai tujuanpembelajaran. TIK itu sendiri tidakterbatas hanya pada komputer daninternet, tapi segala jenis mediainformasi dan komunikasi lain sepertiradio, kaset audio, dan video.

Untuk mendukung proses integrasiTIK di dalam pembelajaran, makaManajemen Sekolah, Guru dan Siswaharus memahami 9 (sembilan) prinsipintegrasi TIK dalam pembelajaran yangterdiri atas prinsip-prinsip:a. Aktif , mendorong agar s iswa

terlibat aktif dalam peembelajaranyang menarik dan bermakna.

b. Konstruktif, mengarahkan siswadapat menggabungkan ide-ide baruke dalam pengetahuan yang telahdimi l ik i sebelumnya untukmemahami makna atau keinginantahuan dan keraguan yang selamaini ada dalam benaknya.

c. Kolaboratif, mengelompokkansiswa dalam suatu kelompok ataukomunitas yang saling bekerjasama,berbagi ide, saran atau pengalaman,menasehati dan memberi masukanuntuk sesama anggotakelompoknya.

d. Antusiastik, mendorong siswadapat secara aktif dan antusiasberusaha untuk mencapai tujuanyang diinginkan.

e. Dialogis, mengkondisikan prosesbelajar secara inherent merupakansuatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperolehkeuntungan dari proses komunikasitersebut, baik di dalam maupun luarsekolah.

f. Kontekstual, memungkinkansituasi belajar diarahkan padaproses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan problem-based atau case-based learning.

g. Reflektif, memungkinkan siswadapat menyadari apa yang telahdipelajari dan merenungkan apayang telah dipelajarinya sebagaibagian dari proses belajar itusendiri. Sebagaimana dikemukakanoleh Jonassen, (1995), yang dirujukoleh Norton et al (2001)).

h. Multisensory, memungkinkanpembelajaran dapat disampaikanuntuk berbagai modalitas belajar(multisensory), baik audio, visual,maupun kinestetik (dePorter et al,2000).

i. High order thinking skillstraining, memungkinkan untukmelatih kemampuan berpikir tingkattinggi (seperti problem solving,pengambilan keputusan, dll.) dansecara t idak langsung jugameningkatkan ICT & media literacy(Fryer, 2001). http://www.vilila.com/2010/04/strategi-p e n g e m b a n g a n -pembelajaran.html#ixzz1Tr3PUSqJ,kamis 14 Juni 2012.

Untuk memenuhi kondisi tersebut diatas, maka setiap guru diwajibkanmempunyai kemampuan dasar dibidang TIK. Hal ini harus berkaitandengan kebijakan, kurikulum, sistempenilaian, sistem pembelajarannya,perangkat, sistem organisasi danadministrasi , serta pengembangprofesionalnya. Untuk memahami TIK,seorang guru dapat belajar denganberbagai cara, yaitu kursus, belajarmandiri (otodidak), atau pelatihan.

Page 7: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

236

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

2. Mendalami pengetahuan(akuisisi dan rekayasapengetahuan) melalui TIK

Setelah guru memahami dasar-dasarTIK, langkah selanjutnya adalah guruharus mampu mendalami ilmupengetahuan melalui TIK. Saat ini,kondisi guru dari sisi jumlah dan kondisigeografis sangat sulit untuk diberikanpelatihan secara tatap muka. Padahalsetiap guru harus selalu melakukanpendalaman terhadap ilmu yangdiajarkan termasuk cara mengajarnya.Untuk dapat melayani para guru dalamjumlah yang besar dan kondisi geografisrelatif sulit, yang sangat memungkinkanadalah melalui penggunaan TIK (internet,TV, radio, dan HP).

Menurut pemanfaatannya, TIK didalam pendidikan dapatdikategorisasikan menjadi 4 (empat)kelompok manfaat, yaitu:a. TIK sebagai gudang Ilmu

Pengetahuan. Di kelompok ini, TIKdimanfaatkan sebagai referensi ilmupengetahuan terkini, manajemenpengetahuan, jaringan pakarberagam bidang ilmu, jaringan antarinstitusi pendidikan, pusatpengembangan materi ajar, wahanapengembangan kurikulum, dankomunitas perbandingan standarkompetensi.

b. TIK sebagai Alat bantupembelajaran. Di dalam kelompokini, sekurang-kurangnya ada 3 fungsiTIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) TIK sebagai alatbantu guru yang meliputi: animasiperistiwa, alat uji siswa, sumberreferensi ajar, evaluasi kinerja siswa,simulasi kasus, alat peraga visual, danmedia komunikasi antarguru, (2) TIKsebagai alat bantu interaksi guru-siswa yang meliputi: komunikasiguru-siswa, kolaborasi kelompokstudi, dan manajemen kelas terpadu,dan (3) TIK sebagai alat bantu siswameliputi: buku interaktif, belajarmandiri, latihan soal, media ilustrasi,

simulasi pelajaran, alat karya siswa,dan media komunikasi antar siswa.

c. TIK sebagai Fasilitaspembelajaran. Di dalam kelompokini, TIK dapat dimanfaatkan sebagai:perpustakaan elektronik, kelas virtual,aplikasi multimedia, kelas teatermultimedia, kelas jarak jauh, papanelektronik sekolah, alat ajar multi-intelejensia, pojok internet, dankomunikasi kolaborasi kooperasi(intranet sekolah).

d. TIK sebagai Infrastrukturpembelajaran. Di dalam kelompokini, TIK kita temukan dukungan teknisdan aplikatif untuk pembelajaran, baik dalam skala menengah maupunluas yang meliputi: ragam teknologikanal distribusi, ragam aplikasi danperangkat lunak, bahasapemrograman, sistem basis data,komputer personal, alat-alat digital,sistem operasi, sistem jaringan dankomunikasi data, dan infrastrukturteknologi informasi (media transmisi).

Optimalisasi pemanfaatan TIK untukpembelajaran tersebut kita berharap halini akan memberi sumbangsih besardalam peningkatan kualitas SDMIndonesia yang cerdas dan kompetitifmelalui pembangunan masyarakatberpengetahuan (knowledge-basedsociety).

3. Mempunyai kemampuan untukmengkreasi pengetahuan denganTIK

Saat ini, hampir sebagian besar gurumengajar di kelas hanya mengandalkansatu atau dua buku paket. Hal ini tidaksalah, sebab mungkin hanya itu yangtersedia di sekolah. Namun seiringperkembangan TIK (radio, TV, danInternet) begitu pesat, seharusnya mediatersebut dapat dimanfaatkan untukmemperkaya pengetahuan siswa danguru. Saat ini, siaran Radio, TV daninternet menyediakan materipembelajaran yang tak terbatas, misalnyadari siaran Radio Edukasi, Siaran TV

Page 8: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

23712341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

Edukasi, internet, misalnya dari PortalRumah Belajar, Google, Yahoo, danjurnal-jurnal ilmiah lain. Dengan sumber-sumber tersebut diharapkan guru dapatmemperkaya pengetahuannya, danselanjutnya dapat menghasilkanpengetahuan baru yang diharapkandapat memecahkan masalah baik untukguru maupun siswa.

Dengan sumber belajar yangberagam, maka guru diharapkan dapat,antara lain:a. merancang dan mengembangkan

pembelajaran otentik berbasis TIKuntuk memperkuat keterampilanberpikir tingkat tinggi;

b. membimbing siswa untukmemanfaatkan TIK dalammenganalisis dan mengevaluasiinformasi untuk memperolehpemahaman baru;

c. mengembangkan alat ukur danpenilaian hasil belajar siswa berbasisTIK untuk penilaian diri sendiri;

d. mengintegrasikan TIK dalam setiapaspek pembelajaran bagi siswa;

e. mengembangkan sumber belajar danaktivitas berbasis TIK untukpembelajaran berpikir tingkat tinggi;dan

f. mengelola pembelajaran berbasismasalah dengan TIK.

Berbagai kegiatan pembelajaran yangberbasis TIK akan mendorong siswa danguru untuk inovatif menciptakan hal-halbaru, baik berupa metode, strategi,media, maupun ilmu baru. Dengandemikian, pembangunan sumber dayamanusia yang berkualitas yang akanbersaing dengan manusia di seluruhdunia dapat dipercepat.

4. Berbagi ilmu dengan TIK atautentang TIK baik kepada siswamaupun guru lainnya.

Saat ini sudah mulai terasa bahwapersaingan di dunia ini mulai bergeserdari persaingan antar bangsa kepersaingan antar manusia. Siapapun dandi manapun berada, apakah di negara

maju ataupun di negara berkembangselama dapat menciptakan inovasi yangbermanfaat bagi orang banyak akanmenjadi orang terkenal di dunia.

Dahulu, inovasi pada umumnyadidominasi oleh negara maju misalnyanegara-negara Eropa, Amerika, danJepang. Namun saat ini, inovasi jugamuncul dari negara seperti India, Korea,China, Singapura, Indonesia, danbeberapa negara lainnya. Inovasi yangpaling terkenal di dunia dari Indonesiaadalah produk herbal untuk kesehatan,misalnya obat masuk angin, bedak, danlain sebagainya. Hal ini membuktikanbahwa kalau mampu merekayasapengetahuan sebagai sebuah kebaruandan dipublikasikan melalui kemajuan TIK,maka akan menjadi orang yang sangatberjasa pada dunia. Contoh nyata adalahJustin Biber, Norman Kamaru, dan masihada beberapa yang lainnya.

Apabila para guru mampumenciptakan pengetahuan baru, strategibaru, metode baru, dan lain sebagainya,kemudian mempublikasikannya melaluikemajuan TIK, maka guru akan terkenaldi dunia melalui bidang temuannya. Disini lah pentingnya kemampuanmerekayasa pengetahuan dan berbagidalam TIK, sehingga banyakpengetahuan yang akan dapat diperolehlagi. Apabila semua guru berbagi satu halsaja, sedangkan jumlah guru kurang lebih3 juta guru di Indonesia, maka semuaguru mendapatkan 3 juta hal baru. Iniadalah sesuatu yang luar biasa, belumlagi dengan dengan guru lain di seluruhdunia. Rosenberg menyatakan, bahwadengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam prosespembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan kepenampilan, (2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3) dari kertas ke“on line” atau saluran, (4) dari fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dariwaktu siklus ke waktu nyata (2001).

Dari uraian di atas, tampak jelasbahwa seorang guru di samping harusmenguasai empat kompetensi, guru jugaharus menguasai kompetensi TIK (mulai

Page 9: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

238

Jurnal Teknodik Vol. XVI Nomor 2, Juni2012

123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

kompetensi minimal sampai tahapkompetensi mahir yaitu berbagi).Mengingat jumlah guru hampir 3 juta dankebutuhan profesi harus didukung olehTIK, maka kompetensi TIK untuk guruperlu distandarkan. Hal ini agar mudahukuran yang dipakai bagi lembaga yangmenghasilkan calon guru (PTK) dan jugabagi lembaga yang mengurusi guru, ataulembaga lain yang peduli terhadap guru.Dengan adanya standar kompetensi TIKuntuk guru akhirnya semua guru akanmendapatkan pelatihan atau dorongan/dukungan untuk mendapatkankemampuan tersebut.

D. SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan

Kompetensi TIK untuk guru sudahmenjadi kebutuhan yang mendesak agarguru dapat dengan cepat dan mudahmewujudkan kompetensi yang menjadituntutan UU dan Kepmen, yaitukompetensi pedagogik, kepribadian,sosial, dan professional. Dengan TIK,guru akan mudah memperoleh bahanajar yang tak terbatas. TIK juga dapatdigunakan untuk media pembelajaranyang menarik. Dengan TIK, guru dapatmelakukan kegiatan sosial dan profesinyadengan cepat, efisien, dan efektif.

Kompetensi TIK yang sebaiknyadimiliki oleh seorang guru antara lain: (a)menguasai dasar-dasar TIK (ICT literacy),(b) mendalami pengetahuan (akuisisi danrekayasa pengetahuan) melalui TIK, (c)mempunyai kemampuan untukmengkreasi pengetahuan dengan TIK,dan (d) berbagi ilmu dengan TIK atautentang TIK baik kepada siswa maupunguru lainnya. Keempat kompetensi inimerupakan kompetensi dari yang palingdasar sampai dengan yang mahir. Apabilakompetensi ini distandarkan, maka akanmenjadi acuan bagi penyiapan danpengembangan guru, sehingga dalamwaktu tertentu semua guru akan dapatmenerapkan kegiatan pembelajaranberbasis TIK dengan baik.

Dengan demikian perayaan ulangtahun kemerdekaan Bangsa Indonesia

pada tahun 2045, akan diisi oleh generasiemas karena mampu duduk sejajardengan bangsa lain yang menguasai TIK.Dari generasi ini akan melahirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan oleh manusia.Amin.

2. SaranKompetensi TIK merupakan

kompetensi tambahan yang harus dimilikiguru di samping kompetensi pedagodik,kepribadian, personal, dan sosial. Guruyang menguasai TIK dengan baik akanlebih mudah mewujudkan keempatkompetensi sesuai dengan tuntutanPermen dan UU. Untuk itu, setiap guruharus mau berubah untuk memanfaatkanTIK dalam menunjang profesinya.

Kompetensi TIK untuk guru perludistandarkan agar kegiatan pelatihanTIKuntuk guru dan penyiapan calon gurumemiliki acuan. Proses pembuatanstandar ini dapat mengacu pada hasilrumusan UNESCO, tetapi tetap harusdisesuaikan dengan kondisi pendidikandi Indonesia.

Para pemangku kepentingan guruwajib menyiapkan calon guru dan yangsudah menjadi guru agar menguasai TIKdengan baik. Untuk menyiapkan gurumenguasai TIK perlu dilakukan pelatihandengan manjemen yang baik, karenaakan sangat sulit melatih seluruh guruyang jumlahnya kurang lebih 3 jutasecara tatap muka.

PUSTAKA ACUAN

Alkaff, A. (2012) Disampaikan dalam presentasiStrategi TIK untuk Pendidikan di KementerianPendidikan dan Kebudayaan di pembukaanLokakarya Pengembangan Kerangka KerjaKompetensi Dasar TIK untuk Guru, diJakarta, 21-22 April 2012.

DBE 2 USAID (2008). PengembanganPembelajaran Aktif dengan TIK. PedomanFasilitator. Jakarta: DBE 2 USAID/EducationDevelopment Center

http://hilaludinwahid.com/teori-belajar-dan-pembelajaran-e-learning/ rabu, 6 Juni 2012.

http://www.vili la.com/2010/04/strategi-

Page 10: KOMPETENSI TIK UNTUK GURU - Kemdikbud

23912341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234

p e n g e m b a n g a n -pembelajaran.html#ixzz1Tr3 PUSqJ, Kamis,14 Juni 2012.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomiandan Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional/ Badan PerencanaanPembangunan Nasional (2010).MasterplanPercepatan dan Perluasan PembangunanEkonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025.Diunduh dari http://www.ristek.go.id/file/u p l o a d / e b o o k _ w e b / m p 3 e 1 /MP3EI_versi%20Ind.pdf /10 Mei 2012

Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentangKompetensi Guru (2007) Kemdiknas.

Pustekkom (2012). Draf Naskah AkademikStandar Kompetensi TIK untuk Guru.

Rosenberg, Marc J. (2001). E-learning:Strategies for Delivering Knowledge in theDigital Age, McGraw Hill.

UNESCO (2000).The Dakar Framework forAction. Education For All: Meeting ourCollective Commitments. Diunduh darihttp://unesdoc.unesco.org/images/0012/001202/120240e.pdf

UNESCO (2010) ICT Transforming Education:A Regional Guide. Bangkok: UNESCO.

UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru danDosen, CV. Novindo Pustaka Mandiri,Jakarta – 2006.

World Bank (2011).Mentransformasi TenagaPendidikan di Indonesia. Volume II. Jakarta:World Bank Office Jakarta

*******