komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

21
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK “KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR BISNIS” DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 Fathur C 301 14 207 Sumarni C 301 14 216 Arif Adi P. C 301 14 217 Ega Nurmagfirah C 301 14 223 Elfira C 301 14 233 Dwi Panca A. C 301 14 248 Magfirah Dahlan C 301 14 271 Widya S. C 301 14 287

Transcript of komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

Page 1: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR BISNIS”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Fathur C 301 14 207

Sumarni C 301 14 216

Arif Adi P. C 301 14 217

Ega Nurmagfirah C 301 14 223

Elfira C 301 14 233

Dwi Panca A. C 301 14 248

Magfirah Dahlan C 301 14 271

Widya S. C 301 14 287

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO

2015©

Page 2: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya lah kami kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“Komparasi Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas minggu-an dari mata kuliah ‘Akuntansi

Sektor Publik’ . Makalah ini kami susun dengan harapan bahwa pembaca sekalian setidaknya

dapat mengetahui apa itu Komparasi Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor

Bisnis, dan mengetahui tujuan Komparasinya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritisi dalam hal

isi atau penulisan, guna penulisan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Palu, 21 September 2015

Kelompok 1

Page 3: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Pemikiran Akuntansi

2.2 Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.3 Asumsi-Asumsi Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.4 Akuntansi Sektor Publik Versus Sektor Bisnis

2.5 Pengambilan Keputusan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.6 Perencanaan Dalam Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.7 Penganggaran Dalam Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.8 Realisasi Anggaran Dalam Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.9 Pengadaan Barang dan Jasa dalam Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.10 Pelaporan Dalam Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.11 Audit Dalam Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

2.12 Pertanggung Jawaban Dalam Sektor Publik dengan Sektor Bisnis

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Akuntansi sektor publik di Indonesia tertinggal dibanding dengan akuntansi bisnis

(swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta,

sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai

keunikan sendiri-sendiri.

Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan masing-masing organisasi sangat

perlu diperdalam, agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal. Maksimalisasi

kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan komparasi akuntansi sektor publik

dan organisasi bisnis (swasta).

B.    RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1.     Perkembangan pemikiran akuntansi

2.     Tujuan komparasi ASP dengan Akuntansi Bisnis

3.     Asumsi-asumsi ASP dan Akuntansi Bisnis

4.     Akuntansi Sektor Publik Vs Sektor Bisnis

5.     Pengambilan keputusan dalam sektor publik dan bisnis

6.     Perencanaan dalam sektor publik dan sektor bisnis

7.     Penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis

8.     Realisasi anggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis

9.     Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan sektor bisnis

10.  Pelaporan dalam sektor publik dan sektor bisnis

11.  Audit dalam sektor publik dan sektor bisnis

12.  Pertanggungjawaban dalam sektor publik dan sektor bisnis

C.    TUJUAN PENULISAN

Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk agar pembaca dapat mengetahui

bagaimana komparasi akuntansi sektor publik dengan akuntansi bisnis (swasta).

Page 5: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI

1.     Sektor Publik versus Sektor Bisnis ( Swasta )

Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif yang mulai

hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga menjadi sekelompok

manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi. Dimana masyarakat tersebut

sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup dari segala hal yang ada di alam, yang kemudian

hari seiring perkembangan waktu ketersediaan sumber daya yang ada di alam semakin sedikit

dan membuat perselisihan antar kelompok sehingga membentuk kelompok yang dikemudian

hari memiliki sifat swasta dan publik.

2.     Perlunya Akuntansi Sektor Publik Dipelajari Tersendiri

Akuntansi sektor publik dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntansi yang

secara khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor publik.

Secara luas, organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan

departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, partai politik,

LSM, yayasan, dan lembaga non profit lainnya. Akuntansi sektor publik itu sendiri perlu

dipelajari secara tersendiri karena sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan akan

terselesaikannya permasalahan negara ini.

B.    TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS AKUNTANSI

SEKTOR BISNIS (SWASTA)

Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi

bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta,

dimana pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-

masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja

organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik

inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis

(swasta).

Page 6: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

C.    ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS

(SWASTA)

Perbedaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi swasta adalah motif

keuntungan. Akuntansi sektor publik hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa motif

mencari keuntungan sedangkan akuntansi swasta pasti akan mencari keuntungan sebanyak-

banyaknya. Awalnya sektor publik muncul akibat kebutuhan masyarakat akan barang dan

layanan tertentu. Sehingga area sektor pubik dan pemerintah menjadi organisasi sektor publik

terbesar. Keunikan ASP cenderung kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai

karakteristik yang berbeda.

D.    AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS SEKTOR BISNIS

1.     Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis

Secara konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan yang

akan dicapai. Pada tahap perencanaan, organisasi sector swasta menitikberatkan keuntungan

usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sector publik lebih mengutamakan

kesejahteraan masyarakat.

2.     Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis

Akuntansi Sektor Publik di Indonesia sangat jauh tertinggal jika diandingkan dengan

Akuntansi Sektor Swasta. Pembuktiannya yaitu :

       Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang

dibutuhan.

       Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang

dikeluarkan oleh Badan Pemerintah Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain, BPKP

sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar Audit.

       Pada organisasi public selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK) No.45

tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba.

3.     Akuntansi atas Utang atau Kewajiban Organisasi Publik

Kelemahan akuntansi keuangan pemerintah di masa lalu harus dipecahkan melalui

mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian tugas yang jelas

akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas perhitungan “utang pemerintah” dan

strategi pelunasannya.

Dalam hal ini, berbagai pertanyaan berikut harus dijawab:

Page 7: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

o   Malukah pemerintah mengetahui utangnya?

o   Belum siapkah pemerintah memasuki transparansi keuangan?

o   Apakah akuntansi yang baik hanya diperuntukan bagi Pemerintah Daerah dengan

mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, Perhitungan Daerah, Neraca,

dan Laporan Arus Kas?

o   Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agensi pemerintah yang

mengelola aset negara disusun secara terpisah?

4.     Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas

  Efisiensi

Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung diatas

satu. Secara absolut, rasio ini tidak menujukkan posisi keuangan dan kinerja organisai.

  Efektivitas

Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Dalam

rangka mencapai tujuan itu, organisai sector publik sering kali tidak memperhatikan biaya

yang di keluarkan. Hal seperti itu bisa terjadi, apabila efisiensi biaya bukan merupakan salah

satu dari indikator hasil

  Ekonomi

Indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input.ada 3 indikatot

kinerja organisai sector publik bisa di rinci sebagai berikut: ekonomi mengenain input,

efisiensi tentang input dan output, serta efektifvitas yang berhubungan dengan output.

5.     Kultur Organisasi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)

Organisasi sektor publik bertujuan memenuhi kesejahteraan masyarakat, sedangkan

tujuan organisasi sektor swasta adalah mencari keuntungan. Dalam organisasi publik semua

karyawan/pegawai/ pengurus/relawan bekerja untuk mencapai satu tujuan yakni pemenuhan

pelayanan publik. Persaingan inilah yang menghantarkan kinerja swasta cenderung lebih

cepat berkembang ketimbang sector publik.

6.     Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik dari Sektor Bisnis (Swasta)

Page 8: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

  Dasar hukum akuntansi sektor publik adalah:

a)     Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

b)     Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

c)     Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

  Dasar hukum akuntansi sektor bisnis (swasta) adalah:

a)     Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

b)     Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

E.    PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR

BISNIS (SWASTA)

Dalam sektor public pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme formal.

Sedangkan organisasi bisnis (swasta) juga mengambil keputusan secara musyawarah

mufakat.

Tabel : Pengambilan keputusan dalam sektor publik dan sektor swasta

Pengambilan keputusan

Sektor publik Sektor bisnis (swasta)

Mekanisme formal dan telah ditetapkan

dengan keputusan organisasi.

Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan

keputusan organisasi atau tidak formal.

Segala keputusan dilakukan melalui

musyawarah mufakat antara pimpinan/

pengurus dan anggota

Mengambil keputusan secara musyawarah

mufakat atau dapat juga diputuskan secara

individual.

F.     PERENCANAAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)

Untuk mencapai suatu tujuan dalam setiap organisasi sector public maupun swasta

diperlukan suatu perencanaan yang terdiri dari:

1.     Proses perencanaan: strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi aktivitas

2.     Proses pengendalian: penetapan perencanaan dalam suatu system menjamin bahwa proses

perencanaan dapat dilakukan, baik jangka panjang, pendek dan menengah.

Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dilakukan dengan cara:

Page 9: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

a.      Penilaian investasi, yaitu sebagai informasi pada tahap perencanaan

b.     Perencanaan dan penganggaran keuangan

-          Perencanaan keuangan

-          Anggaran modal

c.      Anggaran pendapatan, yaitu dokumen penting dalam perencanaan

d.     Model keuangan, yaitu untuk memprediksi kondisi masa depan

e.      Target perencanaan dan pengangguran, yaitu seperangkat sasaran dalam bentuk

kuantitatif yang harus dicapai oleh pihak manajemen pada waktu tertentu di masa yang akan

datang, seperti output dan kinerja.

Berikut ini adalah tahap pokok dari perencanaan dan pengendalian:

             Perencanaan sasaran dan tujuan dasar.

             Perencanaan operasional.

             Penganggaran.

             Pengukuran dan pengendalian.

             Pelaporan, analisis, dan umpan balik.

Tabel : Perencanaan dalam sektor publik dan sektor swasta

Perencanaan

Sector public Sector bisnis (swasta)

Disusun oleh bagian perencanaan organisasi, staf,

atau pengelola organisasi.

Disusun oleh para pegawai serta manajer yang

ada dalam organisasi tersebut.

Disahkan dengan regulasi public. Disahkan dengan aturan perusahaan atau

keputusan pemilik/pengelola perusahaan.

Hasil yang ingin dicapai adalah kesejahteraan

public.

Hasil yang ingin dicapai adalah meraup

profit/laba yang tinggi, serta peningkatan

kekayaan dan pertumbuhan organisasi.

G.   PENGANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS

(SWASTA)

Di dalam organisasi sektor publik, penyusunan anggaran dilakukan bersama

masyarakat dalam perencanaan program. Sedangkan organisasi swasta, penyusunan anggaran

Page 10: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

dilakukan oleh para pegawai dan manajer perusahaan yang berwenang dengan persetujuan

pemilik perusahaan.

Tabel : Penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta)

Penganggaran

Sektor public Sektor bisnis (swasta)

Penyusunan anggaran dilakukan bersama

masyarakat dalam perencanaan program.

Penyusunan anggaran dilakukan begian

keuangan, pengelola perusahaan, atau pemilik

usaha.

Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan

oleh masyarakat.

Tidak dipublikasikan.

Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D

legislatif dewan pengurus.

Disahka oleh pengelola perusahaan atau

pemilik usaha.

H.    REALISASI ANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS

(SWASTA)

Dalam sektor publik kualitas dicapai untuk mencapai tujuan pelayanannya kepada

publik. Sedangkan pada organisasi swasta, kualitas dicapai dalam rangka mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari produknya.

Tabel : Realisasi anggaran dalam sektor publik dan swasta

Realisasi anggaran

Sektor publik Sektor bisnis (swasta)

Kualitas untuk memenuhi tujuan pelayana

organisasi.

Kualitas untuk mendapatkan keuntungan yang

lebih besar.

Partisipasi kensumen (masyarakat) selama proses

realisasi anggaran.

Partisipasi konsumen setelah mendapatkan

output (produk).

I.      PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR

BISNIS (SWASTA)

Barang publik adalah barang kolektif yang harus dikuasai oleh negara atau

pemerintah. Sementara itu barang swasta adalah barang yang spesifik yang dimiliki oleh

swasta dan bersifat ekslusif. Pada dasarnya alokasi barang dan jasa dalam masyarakat dapat

Page 11: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

dilakukan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme pasar (market mechanism) dan

mekanisme birokrasi (bureaucratic mechanism).

Tabel : Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan swasta

Pengadaan barang dan jasa

Sektor publik Sektor bisnis (swasta)

Barang publik dalah barang kolektif yang harus

dikuasai oleh negara atau pemerintah

Barang swasta adalah barang spesifik yang

dimiliki oleh swasta

Sifatnya tidak ekslusif Sifatnya ekslusif

Pada umumnya barang dan jasa diperuntukkan

bagi kepentingan seluruh masyarakat dalam skala

luas.

Barang dan jasa hanya bisa dinikmati oleh

mereka yang mampu membelinya.

Tujuan pengadaan barang dan jasa publik adalah

dipertunjukkan bagi kepentingan seluruh warga

dalam skala luas.

Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah

diperuntukkan bagi kepentingan internal

organisasi.

J.     PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS

Asumsi UU No.17/2003 membawa akuntabilitas hasil sebagai catatan yang

dipertanggungjawabkan. Pada bulan juni 1999,Amerika Serikat melalui Governmental

Accounting Standards Board (GASB) mengeluarkan GASB statement No.34 “Basic

Financial Statement and Management’s Discussion and Analysis for State and local

Government,”dimana model pelaporan keuangan diterapkan untuk pengambilan keputusan

dan akuntabilitas.

Menurut Likierman dan Taylor ada beberapa perbedaan antara laporan keuangan

sector public dan laporan keuangan sector swasta yaitu:

Laporan Keuangan Sektor Publik Laporan Keuangan Sektor Swasta

  Dipengaruhi oleh proses keuangan dan politik.

  Pertanggungjawabannya ke DPR/DPRD/legislatif

dan masyarakat

  Laporan unit pemerintah ditujukan sebagai

pengembangan akuntabilitas publik.

  Laporan unit pemerintahan keseluruhan dijadikan

  Terikat oleh aturan dan criteria kecurangan.

  Pertanggungjawaban ditentukan oleh para

pemegang saham dan kreditor.

  Laporan keuangan sektor swasta hanya diungkap

di tingkat organisasi secara keseluruhan.

  Laporan keuangan swasta diperiksa oleh auditor

Page 12: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

dasar analisis atas prospek pemerintahan.

  Laporan unit pemerintah diperiksa BPK/auditor

yang telah ditetapkan.

independen.

Sementara itu,berbagai persamaan akuntansi sector public dan akuntansi swasta juga

dapat disebutkan sebagai berikut:

  Kriteria validitas dan reliabilitas dokumen sumber.

  Pelaporan keuangan lebih ditentukan oleh fungsi akuntabilitas public.

  Siklus akuntansi dapat diperbandingkan.

  Standar akuntansi keuangan yang ditetapkan organisasi independen.

  Laporan keuangan pemerintahan dan swasta diakui oleh hukum.

K.    AUDIT DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS

Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit sektor

publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba. Sementara itu, audit

sektor bisnis dilakukan pada perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba.

Realisasi Anggaran

Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)

Organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba

seperti sector pemerintahan daerah (Pemda),

BUMN, BUMD dan instansi lain yang berkaitan

dengan pengelolaan aset perusahaan negara, partai

politik, yasasan, LSM, dan organisasi social

lainnya.

Perusahaan milik swasta yang bersifat mencari

laba.

.

Page 13: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

L.    PERTANGGUNG JAWABAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS

(SWASTA)

Pertanggungjawaban adalah upaya konkret dalam mewujudkan akuntabilitas dan

transparansi.

Tabel : Pertanggungjawaban dalam sektor publik dan sektor swasta

Pertanggungjawaban

Sektor publik Sektor bisnis (swasta)

Pertanggungjawaban merupakan

upaya konkret dalam mewujudkan

akuntabilitas dan transparansi di

lingkungan organisasi sektor publik.

Pertanggungjawaban merupakan upaya

konkret dalam mewujudkan akuntabilitas

dan transparansi di lingkungan

organisasi bisnis (swasta).

Pertanggungjawaban dilakukan

kepada masyarakat, konstituen, dan

dewan pengampu di LSM atau

yayasan.

Pertanggungjawaban dilakukan kepada

stakeholders dan pemegang saham oleh

pengelola organisasi bisnis (swasta).

BAB III

Page 14: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif yang mulai

hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga menjadi sekelompok

manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi. Dimana masyarakat tersebut

sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup dari segala hal yang ada di alam, yang kemudian

hari seiring perkembangan waktu ketersediaan sumber daya yang ada di alam semakin sedikit

dan membuat perselisihan antar kelompok sehingga membentuk kelompok yang dikemudian

hari memiliki sifat swasta dan publik.

B.    SARAN

Sebaiknya, akuntansi sektor publik dan akuntansi bisnis (swasta) yang ada di

Indonesia berjalan sesuai dengan tujuan masing-masing. Meskipun akuntansi sektor publik

tertinggal jika dibanding dengan akuntansi sektor bisnis (swasta), tapi kedua sektor ini

mempunyai persamaan dan perbedaan sehingga dengan adanya persamaan tersebut, kedua

sektor dapat saling bekerja sama dan masyarakat dapat memanfaatkan sektor ini untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: komparasi akuntansi sektor publik dengan a kuntansi sektor bisnis

BUKU

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar . PT. Erlangga: Jakarta.

Hertianti, Ayuningtias. & Norliawan, Deddi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. PT. Salemba Empat: Jakarta.

INSTRUMENT HUKUM

UU No.17 Tahun 2003 (Dikutip dari Buku Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar)

GASB statement No.34 (Dikutip dari Buku Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar)

ARTIKEL ONLINE

Indah Permatasar. (2011). ‘Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta’. http://indah-permatasari.blogspot.com/2011/05/akuntansi-sektor-publik-dengan-sektor-swasta.html . Diakses pada 20 Septmeber 2015.