Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi...

172
Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi (Studi Kasus Festival Palang Pintu Kemang) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos ) Oleh : Muhammad Shafly Alaudin 11151110000011 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi...

Page 1: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi

(Studi Kasus Festival Palang Pintu Kemang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos )

Oleh :

Muhammad Shafly Alaudin

11151110000011

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Page 3: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Page 4: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Page 5: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

iv

ABSTRAK

Tradisi Budaya dari Etnis Betawi sangatlah beragam, baik dalam tradisi

upacara pernikahan masyarakatnya, makanan, pakaian, seni tari, musik dan lain

sebagainya.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang

diuraikan secara deskriptif dan data yang diperoleh melalui hasil wawancara,

observasi dan dokumentasi. Salah satu yang menjadi kebanggaan masyarakat

Betawi adalah tradisi kesenian palang pintu. Tujuan dalam penelitian ini adalah

menjelaskan Makna Simbolik Dalam Tradisi Palang Pintu melalui teori

interaksionisme simbolik yang menghasilkan suatu rekacipta tradisi palang pintu

serta bentuk komodifikasi tradisi upacara pernikahan menjadi sebuah festival

palang pintu Kemang.Teori yang digunakan adalah teori Interaksionisme Simbolik

dari pemikiran Goerge H. Blumer dan teori komodifikasi.

Hasil dalam penelitian ini menjelaskan bahwa disetiap tahapan palang pintu

memiliki makna simboliknya. Makna simbolik dalam tradisi palang pintu tersebut

tidak semata – mata hadir melaikan bentuk penyampaian nilai moral yang

terkandung, yang kemudian disampaikan melalui simbol – simbol agar maksud dan

tujuan dari respresentasi nya dipahami oleh individu lain. Maka saat ini banyaknya

pembaharuan atau rekacipta tradisi palang pintu menjadi suatu hiburan baik dalam

pernikahan maupaun dalam acara – acara budaya lainnya yang dimana tetap

memiliki makna sesuai dengan tradisi awal. Hal tersebut karena masyarakat dapat

mengubah makna dan simbol mereka karena kemampuan mereka dalam

berinteraksi, mereka bisa memilih tindakan yang lebih raasional. Kemudian,

fenomena Festival Palang Pintu yang diselenggarakan di Kemang menunjukan

bahwa terdapat suatu bentuk komodifikasi yang dimana dilakukan oleh aktor

pelaksanaan dalam rangka guna memproduksi budaya sesuai dengan situasi dan

kondisi masyarakaat pada saat ini yang mengarah pada nilai modernisasi dengan

mendapatkan suatu manfaat serta keuntungan bagi penyelenggara maupun

masyarakat yaitu terdapat suatu nilai komoditas bagi penggiat seni kesenian palang

pintu serta masyarakat dapat menjalankan perputaran ekonomi nya dalam Festival

Palang Pintu Kemang melalui stand – stand bazzar yang disediakan.

Kata kunci : rekacipta tradisi, komodifikasi, pelestarian budaya

Page 6: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya kepada peenulis sehingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat

beriring salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke Zaman

terang benderang ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada

program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “ Komodifikasi Budaya : Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi

(Studi Kasus Festival Palang Pintu Kemang) “

Skripsi ini, penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam melakukan penelitian

dan terselesaikannya skripsi ini, penulis meyadari bahwa penulisan ini tidak dapat

terselesaikan tanpa adanya dukungan pihak baik moril maupun materil. Oleh sebab

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Lubis, Lc, Ma selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Ali Munhanif, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

vi

3. Bapak Dr. Muhammad Adlin Sila, M.A.,Ph.D Selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah menyalurkan ilmu serta motivasi yang telah diberikan

kepada penulis, ditengah – tengah kesibuk pun tetap sabar dan ikhlas

membimbing penulis, sehingga membuat penulis semangat dalam

mengerjakan skripsi ini sampai selesai. Semoga Allah SWT memberikan

perlindungan dan kemudahan serta kesehatan Jasmani maupun Rohani

kepadanya.

4. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si selaku ketua program studi Sosiologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendukung dan memotivasi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Joharatul Jamilah, S.Ag., M.Si selaku sekertaris jurusan program studi

Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Prof. Dr. H. Yusron Razak , MA, Kasyfiyullah, M.Si selaku dosen peguji

yang telah memberikan waktu dan masukan dalam perbaikan skripsi ini,

semoga senantiasa dilindungi oleh Allah S.W.T.

7. Bapak Kasyfiyullah Selaku dosen Pembimbing kedua yang telah

memberikan waktu serta siap sedia mendengarkan keluh kesah,

memberikan arahan, jalan keluar ketika sedang suntuk disaat proses skripsi

ini berlangsung.

8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Prodi Sosiologi, FISIP, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberrikan banyak illmu, motivasi,

inspirasi, dan bimbingannya selama masa perkuliahan.

9. Surga dan ridho dari Sang Rahman teruntuk Kedua orangtua penulis yang

tercinta Bapak M.Yamin dan Ibu Rochmani yang telah mendidik, merawat,

Page 8: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

vii

memberikan semangat, selalu mendukung, memberi motivasi, materi serta

doa, semoga amal perbutan keduanya medapat balasan dari Allah SWT,

Adikku tercinta Hasyifa Isna semoga kelak bisa menjadi harapan yang

diinginkan kedua orang tua.

10. Keluarga Besar Sanggar Manggar Kelape Kemang, Bapak H. Eddy Mulyadi

selaku pemilik sangggar, Bang Alwi Rizky selaku ketua sanggar manggar

kelape, Bang Barok selaku sekertaris sekaligus pembimbing penulis

disanggar, Bang Ahmad fauzi selaku orang yang memperkenalkan penulis

dan pengurus sanggar yang lain, penulis tidak bisa sebutkan satu – persatu

tanpa menghilangkan rasa hormat penulis ucapkan ribuan terimakasih atas

waktu, kesabaranm bimbingan, Informasi dan juga saran untuk penulis

tanpa kalian penulis tidak akan bisa menyelesaikan Skripsi ini.

11. Terkasih Farah Nur Azizah selaku teman penulis yang teristimewa yang

telah meluangkan waktu, tak henti – hentinya memberikan dukungan,

menemani tanpa rasa lelah, mendengarkan keluh kesah yang peneliti hadapi

sehingga penulis mempunyai kekuatan dan semangat yag ekstra dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teteh Novi selaku senior yang ikut berkontribusi membimbing penulis,

memberikan semangat yang lebih kepada penulis semoga mendapatkan

balasan pahala dari Allah SWT.

13. Seluruh Kerabat Coffe Jahe yang tidak penah lelah memberikan dukungan

serta motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

viii

14. Teman-teman Avenger: Rifna, Jaunt, Abdillah, Riri, Dodi, Firas, Hanif, atas

pertemanan yang penuh dengan berbagai cerita selama ini.

15. Sehabat sepermainan, Tyas, Inas, Imam, Dedeh, Rafli, Azub, Helma. Serta

segenap Kelompok Bermain. Terimakasih atas kenangan yang takan

terlupakan semasa perkuliahan.

16. Segenap teman – teman mahasiswa Sosiologi angkatan 2015, yang penulis

tidak bisa sebutkan satu persatu. Terimakasih atas cerita, perjuangan dan

juga pengalaman yang telah dibuat.

Penulis juga mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang tak

bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, 22 Januari 2020

Muhammad Shafly Alaudin

Page 10: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................................... i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ......................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

BAB I

A. Pernyataan Masalah ................................................................................. 1

B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .............................................. .................6

1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 6

E. Kerangka Teori ........................................................................................ 13

1. Teori Interaksionisme Simbolik........................................................ 13

2. Teori komodifikasi ............................................................................. 17

F. Metode Penelitian ..................................................................................... 20

1. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 20

2. Metode Penentuan Informan ............................................................ 21

3. Lokasi Penelitian ................................................................................ 23

Page 11: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

x

4. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 23

a) Observasi ................................................................................. 23

b) Wawancara ............................................................................. 24

c) Dokumentasi ........................................................................... 25

5. Metode Analisis Data ......................................................................... 25

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 27

BAB II Gambaran Umum

A. Etnis Betawi .............................................................................................. 29

B. Tradisi Kesenian Palang Pintu................................................................ 34

1. Tahapan Prosesi Palang Pintu ......................................................... 36

2. Kelengkapan Tradisi Palang Pintu................................................... 38

C. Festival Palang Pintu Kemang ................................................................ 42

BAB III Temuan Data Dan Hasil Penelitian

Komodifikasi Budaya : Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ……………46

A. Makna Simbolik Tradisi Palang Pintu ................................................... 47

B. Rekacipta Tradisi Palang Pintu .............................................................. 56

C. Bentuk Komodifikasi Festival Palang Pintu Kemang .......................... 69

BAB IV Penutup

A. Kesimpulan ............................................................................................... 79

B. Saran ......................................................................................................... 81

Page 12: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xi

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN ........................................................................................................ xiii

Page 13: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ................................................................................................................. 11

Tabel 1.2 ................................................................................................................ 22

Tabel 2.1 ................................................................................................................. 30

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ............................................................................................................ 34

Gambar 2.2 ............................................................................................................. 42

Gambar 2.3 ............................................................................................................. 44

Gambar 3.1 ............................................................................................................. 68

Gambar 3.2 ............................................................................................................ 69

Gambar 3.3 ............................................................................................................ 80

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkrip Wawancara ...................................................................... xiii

Lampiran 2. Dokumentasi .................................................................................. ixxx

Page 14: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Fokus penelitian yang diangkat dalam skripsi ini berkaitan dengan

budaya Betawi mengenai tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Betawi, salah

satunya adalah kesenian tradisi palang pintu yang sampai saat ini pun masih

terus dilaksanakan di beberapa acara. Maka yang akan menjadi kajian penelitian

ini adalah modifikasi budaya yang merupakan upaya untuk membuat ulang

suatu produk yang dimana merupakan sebuah bentuk perubahan serta

perkembangan zaman dimana budaya pun ikut mengiringi.

Di Indonesia keanekaragaman budaya sangatlah bervariasi karena

melihat Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang di dalamnya pun banyak budaya

yang dimiliki. Salah satunya budaya yang senantiasa mengikuti arus

modernisasi yaitu budaya dari etnis Betawi yang dikarenakan letak wilayah

dari masyarakat etnis Betawi berada di pusat kota maka perkembangan budaya

pun mengiringi. Tradisi Budaya dari Etnis Betawi sangatlah beragam, baik

dalam tradisi upacara pernikahan masyarakatnya, makanan, pakaian, seni tari,

musik dan lain sebagainya.

Budaya Betawi sendiri hadir karena percampuran Budaya pada saat

perjuangan bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh orang Eropa dan Cina.

Menurut ( Yahya, 2009 : 3 ) “Jakarta kemudian dihuni oleh orang – orang

Sunda, Jawa, Bali, Maluku, Melayu Serta orang – orang Cina, Belanda, Arab,

Portugis dan beberapa daerah lainnya. Berjalannya waktu, Jakarta menjadi

Page 15: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

2

muara mengalirnya pendatang baru dari berbagai penjuru nusantara dan dunia.

Kondisi seperti itu pun sudah terjadi sejak zaman dulu, bahkan telah mendorong

terjadinya proses akulturasi yang melahirkan kesatuan sosial dengan identitas

yang baru, yakni masyarakat Betawi, etnik yang identik dengan Jakarta. Selain

itu, Jakarta dijadikan sebagai bagian dari pusat Pemerintahan Indonesia, pusat

perkonomian, pusat perindustrian, pusat pendidikan dan pusat hiburan serta

menjadi pusat administrasi, tentunya menjadikan Jakarta sebagai pusat lajunya

perkembangan dari suatu peradaban manusia. Selain itu juga, ibu kota Jakarta

dijadikan tempat atau kantor – kantor kedutaan Negara – Negara lain.

Perkembangan Budaya Betawi pun dipengaruhi oleh masing – masing

dari tempat tinggal masyarakatnya dikarenakan tata letak Provinsi DKI Jakarta

dibagi menjadi pusat kota sampai pinggiran. Dengan demikian, laju

perkembangan kota Jakarta yang menyebabkan orang – orang asli Betawi

memiliki perbedaan dalam pendidikan, pekerjaan, gaya hidup serta dalam

memaknai budaya. Walaupun terdapat variasi dalam kebudayaan lokal etnis

Betawi, baik dari kesenian, dialek, upacara, dan sebagainya tetap berlandaskan

agama Islam. Agama islam dalam masyarakat Betawi adalah sistem keyakinan,

nilai serta kaidah yang mempengaruhi disetiap budaya Betawi.

Menurut Pradipta ( 2005 ) Budaya Betawi terbentuk oleh hasil cipta rasa,

karsa dan sikap kata perbuatan orang-orang Betawi yang tersusun menjadi

kebiasaan dan sistem hidup dalam perspektif sejarahnya. Budaya terbentuk dari

beberapa unsur, termasuk di dalamnya adalah bahasa, sistem kepercayaan, adat

– istiadat, kuliner, pakaian, bangunan, dan karya seni. Adapun produk Betawi

Page 16: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

3

adalah seperti bidang kesenian tari seperti : Lenong, Tari topeng, Ondel – ondel,

Palang pintu dan lain sebagainya. Adapun pada seni musikya seperti : Rebana,

Gambang kromong, Tanjidor, Marawis. Dari masing – masing kesenian

tersebut tentunya memiliki sejarah dan juga memiliki keunggulan yang

menjadikan seni tersebut bisa dikenal di Indonesia. Dengan demikian,

kebudayaan masyarakat Betawi juga banyak dipengaruhi oleh kebudayaan–

kebudayaan asing yang datang ke Jakarta. Kesenian Betawi lahir dari

berbagai unsur etnis dan suku bangsa yang ada di Betawi. Seni Betawi

tidak terhindar dari proses perpaduan pengaruh Eropa, Tionghoa, Arab,

Melayu, Sunda.

Salah satu yang menjadi kebanggaan masyarakat Betawi adalah tradisi

kesenian palang pintu. Secara umum, palang pintu merupakan sebuah aktivitas

perkelahian atau maen pukul simbolik, namun sesungguhnya memiliki makna

yang dalam dan luhur terutama saat dijadikan bagian dalam prosesi pernikahan

adat Betawi. Prosesi palang pintu diibaratkan adalah untuk membuka pintu bagi

tamu yang akan masuk, atau dalam prosesi pernikahan adalah adat untuk

membuka tamu pengantin laki – laki yang akan menikahi mempelai

perempuannya, tamu atau pengantin laki – laki pun membawa jawara yang akan

bertarung melawan jawara tuan rumah, jika jawara tuan rumah kalah maka sang

tamu dipersilahkan untuk masuk. Biasanya pada prosesi pertarungan di selingi

pantun yang dimana itu juga merupakan bagian khas dari masyarakat Betawi.

Dahulu, palang pintu hanya dapat dijumpai dalam upacara pernikahan

masyarakat Betawi. Kemudian, pada saat ini banyak dari tradisi budaya

Page 17: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

4

bertransformasi menjadi bentuk yang berbeda, salah satunya yaitu kesenian

Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Event

tersebut mengambil tema keBetawian. Dengan adanya event keBetawian juga

memiliki fungsi lain seperti mensosialisasikan kembali Budaya tradisional

Betawi serta menjadi ajang untuk dapat melestarikan dan mempertahankan

budaya Betawi. Tanpa disadari dengan adanya acara tersebut juga dapat

memperkuat tali silaturahmi antar sesama budayawan Betawi, anak – anak

keturunan Betawi agar tetap cinta akan budayanya. Melalui Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Indonesia (Tim Peneliti Kebudayaan Betawi FIB UI, 2012

: 2 ) telah menghimpun data kesenian Betawi, yang dilakukan pada tahun 2010

hingga 2012 menunjukkan bahwa “ beberapa kesenian Betawi terancam punah,

seperti rebana biang dan blantek. Selain itu seniman Betawi sudah menua dan

belum sempat diwariskan kepada seniman generasi muda dibawahnya. Kondisi

itu dikhawatirkan akan menghilangnya kekayaan budaya Betawi tersapu oleh

perkembangan kehidupan metropolitan Jakarta. “

Dengan demikian, untuk menghindari tergerusnya zaman dan semakin

hilang nya kekayaan budaya Betawi maka dilakukannya trasformasi budaya

atau modifikasi budaya khusunya dalam kesenian yang dimana tujuan tersebut

agar generasi muda semakin cinta dengan budaya asli Betawi atau budaya

masyarakat “Jakarte” serta nilai jual pun mengiringi. Hal tersebut kini tradisi

kesenian palang pintu dapat dinikmati oleh semua kalangan tak hanya dalam

upacara pernikahan saja melaikan sudah dijadikan sebuah festival yang disebut

dengan “ Festival Palang Pintu Kemang “. Selain dari mempertahankan

Page 18: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

5

kesenian, dalam suatu festival yang saat ini tentu menghasilkan suatu fungsi

baru yaitu menjadi hiburan dan sarat akan nilai jual yang mengiringi.

Festival palang Pintu Kemang merupakan hasil rekacipta yang

diprakarsai oleh sejumlah pihak sebagai bentuk penciptaan kembali tradisi

budaya Betawi serta melestarikan budaya Betawi dengan menyesuaikan dengan

kondisi kota jakarta. Pihak yang memprakarsai festival palang Pintu Kemang

adalah “ Pedepokan Budaya Betawi Sanggar Manggar Kelape Kemang “ yang

dibantu oleh beberapa pihak hinggga kini terselenggarakannya sampai festival

palang pintu ke- 14 yang diadakan sepanjang jalan Kemang Raya, Jakarta –

Selatan. Khususnya di wilayah Kemang dianggap daerah elit dengan

pembangunan daerah tersebut sangat maju.

Dengan demikian, fokus penelitian dalam skripsi ini mengenai

modifikasi budaya yang dilakukan oleh “Pedepokan Budaya Betawi Sanggar

Manggar Kelape Kemang “. Judul dalam penelitian ini adalah “Komodifikasi

Budaya : Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi : (Studi Kasus Festival

Palang Pintu Kemang) ”

B. Pertanyaan Penelitian

Adapun yang diajukan dalam pertanyaan penelitian, diantaranya:

1. Bagaimana Makna Simbolik Dalam Tradisi Palang Pintu?

2. Bagaimana Rekacipta Tradisi Palang Pintu Serta Bentuk Komodifikasi

Tradisi Upacara Pernikahan Menjadi Sebuah Festival Palang Pintu

Kemang?

Page 19: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah menjelaskan

Makna Simbolik Dalam Tradisi Palang Pintu melalui teori interaksionisme

simbolik yang menghasilkan suatu rekacipta tradisi palang pintu serta bentuk

komodifikasi tradisi upacara pernikahan menjadi sebuah festival palang pintu

Kemang.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan dalam

disiplin ilmu sosiologi budaya untuk memperkaya khasanah keilmuan yang

berkaitan dengan rekacipta tradisi budaya pada tradisi Kesenian Palang

Pintu Betawi.

2. Manfaat Praktis

Bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah : Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan rekacipta tradisi

palang pintu serta bentuk komodifikasi tradisi upacara pernikahan menjadi

sebuah festival palang pintu Kemang. Serta diharapkan menjadi bahan

pertimbangan pemerintah untuk terus melestarikan budaya palang pintu

sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia.

D. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang terkait dengan rekacipta tradisi, antara lain:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Anggi Melinda, DKK yang berjudul

Page 20: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

7

“ Makna Simbolik Palang Pintu Pada Pernikahan Etnis Betawi di Setu Babakan

“ penelitian ini membahas mengenai palang pintu pada pernikahan etnis Betawi

setu babakan melihat dengan mengunakan pandangan interaksionisme simbolik

dan penelitian ini memiliki tujuan agar mengetahui proses membangun makna

simbolik palang pintu pada pernikahan etnis Betawi di setu babakan. Penelitian

ini dianalisis menggunakan makna simbolik dalam dalam simbol – simbol

budaya dan religi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

kualitatif bersifat deskriptif dengan metode penjaringan data bersifat

fenomenologi.

Hasil yang diperoleh adalah ditemukan bahwa terdapat filosofi yang

mendasari palang pintu adalah menandakan bahwa etnis Betawi mampu dalam

hal menjaga tanah kelahirannya, membela dirinya dan masyarakatnya. Selain

itu palang pintu juga merupakan makna dari wujud solidaritas etnis Betawi

dalam menjaga silaturahmi.

Penelitian kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ita Suryani Dkk yang

berjudul “ Strategi Komunitas Betawi Dalam Mempromosikan Tradisi Palang

Pintu “ penelitian ini membahas mengenai bagaimana komunitas Betawi Dalam

mempromosikan tradisi palang pintu, pada event palang pintu XI. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang

fokus pada strategi komunitas Betawi dalam mempromosikan tradisi palang

pintu melalui event Festival palang pintu kemang XI.

Hasil yang diperoleh adalah strategi promosi event festival palang pintu

kemang ke XI yang dilakukan oleh komunitas Betawi yaitu dengan

Page 21: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

8

menggunakan taktik komunifikasi interpersonal communication,

organizational dan promotional media. Event festival palang pintu bukan hanya

perhelatan dan pertemuan artistik, tapi guna menggali kembali semangat

budaya dalam memori kolektif masyarakat. Dari festival palang pintu dapat

diharapkan memiliki dampak yang signifikan dalam upaya melestarikan

Budaya Betawi.

Penelitian Ketiga, penelitian ini dilakukan oleh Devi Roswita (2013) yang

berjudul “Tradisi Buka Palang Pintu : Transformasi Tradisi Upacara Menuju

Komoditas “ didalam penelitian ini membahas mengenai Transformasi dan

komodifikasi tradisi Bukaan Palang Pintu sebagai kebudayaan asli Betawi yang

dimana ada dua elemen yang harus disajikan dalam tradisi ini diantaranya

Pencak Silat dan Sike. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan

perubahan kemasan dan fungsi tradisi buka palang pintu dari tradisi upacara

menjadi suatu komoditas.

Hasil yang didapatkan oleh Devi Roswita adalah tradisi Buka Palang Pintu

awalnya adalah tradisi ritual yang kaya akan unsur – unsur agama, yang dulunya

hanya diterapkan pada pernikahan upacara orang Betawi. Jawara sebagai

penjaga Desa memiliki arti penting yang berperan sebagai aktor dalam tradisi

ini. Tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi Buka Palang Pintu sekarang telah

berubah menjadi komoditas tradisi yang juga disajikan dalam setiap acara di

samping pernikahan upacara. komodifikasi tradisi buka Palang Pintu itu

disajikan oleh agen memiliki ‘ nilai jual ‘ yang akan dapat mencapai ekonomi

tujuan tujuan itu juga menjadikan eksistensi tradisi Buka Palang Pintu itu

Page 22: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

9

bertahan lama. Hal itu bisa mendapatkan penghasilan finansial untuk beberapa

agen dengan paket yang lebih menghibur.

Penelitian Keempat, yang diteliti oleh Sinta Paramita (2018), yang

berjudul “ Pergeseran Makna Budaya Ondel – Ondel Pada Masyarakat Betawi

Modern “ . Penelitian ini membahas mengenai ondel – ondel saat ini telah

mengalami pergeseran dari berbagai aspek, metode penelitian yang digunakan

adalah metode kualitatif dengan study kasus.

Hasil yang diperoleh adalah bahwa ondel – ondel saat ini telah mengalami

pergeseran makna. Hal ini dapat dilihat dari kegunaan ondel – ondel saat ini

dalam acara pernikahan adat Betawi hanya berupa hiasan saja. Padahal jaman

dahulu ondel – ondel ikut menyemarakkan acara dengan mengiringi calon

pengantin. Dan jika ditinjau dari tradisinya, pada jaman dahulu sebelum

pertunjukkan ondel – ondel dimulai, para pemain harus menyiapkan sesajen

untuk memanggil roh – roh leluhur untuk memanggil roh – roh leluhur yang

dapat memberi kekuatan bagi pemain yang menopang rangka ondel – ondel

tersebut, dan pada jaman modern para pemain tidak perlu lagi menyiapkan

sesajen untuk memanggil roh – roh para leluhur mereka.

Penelitian kelima, penelitian yang dilaukukan oleh Dewi Anggraeni, DKK

( 2019 ). Yang Berjudul “ Membangun Peradaban Bangsa Melalui Religiusitas

Berbasis Budaya Lokal (Analisis Tradisi Palang Pintu Pada Budaya Batawi ) “.

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan nilai – nilai religiusitas

yang terdapat Pada tradisi palang pintu yang dapat digunakan guna membangun

Page 23: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

10

peradaban. Dengan pendekatan teori agama dan budaya. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis etnografi.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tradisi palang pintu pada

budaya Betawi kaya akan nilai religius dan bersumber dari ajaran islam. Nilai

– nilai religiusitas tersebut seperti memuliakan Nabi Muhammad Saw,

silaturahmi, melindungi diri atau sopan santun. Selanjutnya mampu

memformulasikan sistem nilai yang terdapat dalam tradisi. Budaya lokal dapat

mebangun peradaban bangsa ketika budaya lokal tersebut diformulasikan pada

tataran ontologis budaya.

Penelitian keenam, penelitian yang dilakukan oleh Tessaniva Agusta,

DKK (2017). Berjudul “ Dampak Komodifikasi Terhadap Perubahan Identitas

Tari Topeng Hitam “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

komodifikasi yang terjadi dari tahun 2012 dilakukan oleh beberapa pihak yang

mempunyai kepentingan untuk mengembangkan Tari Topeng Hitam menjadi

sebuah aset berbentuk produk wisata budaya. Jenis penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif dengan metode analisis dari observasi, wawancara

mendalam, dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori komodifikasi dan

Strukturasi, yang mana digunakan untuk melihat bagaimana pola perilaku dari

kehidupan masyarakat di Desa Ngrawan yang berkaitan dengan terjadinya

perubahan dari nilai – nilai yang ada didalam tari topeng hitam.

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa adanya komodifikasi Tari

Topeng Hitam di Desa Ngrawan merupakan gejala sosial masyarakat yang

dipengaruhi oleh tuntutan ekonomi. Adapun faktor yang menjadikan penyebab

Page 24: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

11

terjadinya komodifikasi pada Tari Topeng Hitam diantaranya, pengembangan

kreatifitas dan juga aspek komersial. Dengan adanya pengembangan tari topeng

hitam menjadikan tari tersebut memiliki nilai jual. Seiring berjalannya waktu,

kreatifitas yang dihasilkan masyarakat banyak ditentukkan oleh adanya

penguasaan ekonomi dan poliktik yang semuanya memiliki kepentingan.

Beberapa penelitian yang sudah dipaparkan diatas mempunyai persamaan

maupun perbedaan pada skripsi ini. Adapun persamaan dengan penelitian yang

penulis teliti yaitu menggunakan metode kualitatif serta membahas mengenai

perkembangan budaya Betawi pada saat ini. Hal tersebut dikarenakan

perkembangan sosial budaya akan terus berubah seiring dengan terjadinya

perkembangan zaman serta, menghadapi masuknya budaya – budaya luar.

Kemudian perbedaan dalam penelitian ini pada padepokan budaya Betawi

Sanggar Manggar Kelape Kemang. Selain itu dalam penelitian ini didukung

oleh teori interaksionisme simbolik Goerge H. Blumer serta teori komodifikasi

dalam melihat fenomena perkembangan kesenian Palang Pintu dalam Festival

Palang Pintu ke – 14. Informasi dan temuan data dalam penelitian ini memiliki

keunikannya tersendiri.

Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka

No Judul Teori Metodelogi Hasil

Penelitian

1 Makna Simbolik

Palang Pintu

Pada Pernikahan

Etnis Betawi di

Setu Babakan

Teori

Interiksonisme

simbolik

metode

penelitian

kualitatif

bersifat

deskriptif

dengan

metode

ditemukan

bahwa terdapat

filosofi yang

mendasari

palang pintu

adalah

menandakan

Page 25: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

12

penjaringan

data bersifatb

fenomenologi.

bahwa etnis

Betawi mampu

dalam hal

menjaga tanah

kelahirannya,

membela

dirinya dan

masyarakatnya.

2 Strategi

Komunitas

Betawi Dalam

Mempromosikan

Tradisi Palang

Pintu

- Penelitian

kualitatif

dengan

pendekatan

deskriptif.

strategi

promosi event

festival palang

pintu kemang

ke XI yang

dilakukan oleh

komunitas

Betawi yaitu

dengan

3 Tradisi Buka

Palang Pintu :

Transformasi

Tradisi Upacara

Menuju

Komoditas

- Penelitian

kualitatif

dengan teknik

Purposive

tradisi Buka

Palang Pintu

awalnya adalah

tradisi ritual

yang kaya akan

unsur – unsur

agama, yang

dulunya hanya

diterapkan

pada

4 Pergeseran

Makna Budaya

Ondel – Ondel

Pada Masyarakat

Betawi Modern

- Kualitatif

study kasus

Hasil observasi

dan diskusi

dalam

penelitian ini

adalah

masyarakat

Betawi

mengalami

permasalahan

dibidang sosial

dan ekonomi

yang menimpa

mereka. Oleh

sebab itu

mereka berfikir

kreatif, salah

satunya dengan

mengemas

Page 26: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

13

ondel – ondel

menjadi

sesuatu yang

menarik untuk

masyarakat

luas.

5 Membangun

Peradaban

Bangsa Melalui

Religiusitas

Berbasis Budaya

Lokal (Analisis

Tradisi Palang

Pintu Pada

Budaya Batawi )

Teori agama dan

budaya

Kualitatif

dengan jenis

etnografi

Hasil penelitian

ini

menunjukkan

bahwa tradisi

palang pintu

pada budaya

Betawi kayak

akan nilai –

nilai religious

yang

bersumber dari

ajaran islam.

6 Dampak

Komodifikasi

Terhadap

Perubahan

Identitas Tari

Topeng Hitam

teori komodifikasi dan

Strukturasi

kualitatif

dengan

metode

analisis dari

observasi,

wawancara

mendalam,

dokumentasi

adanya

komodifikasi

Tari Topeng

Hitam di Desa

Ngrawan

merupakan

gejala sosial

masyarakat

yang

dipengaruhi

oleh tuntutan

ekonomi.

E. Kerangka Teoritis

1. Teori Interaksionisme Simbolik

Dalam penjelasan konsepnya tentang interaksionisme simbolik,

Blummer menunjuk kepada sifat khas dari tindakan atau interaksi antar

manusia. Kekhasannya bahwa manusia saling menerjemahkan, memaknai

Page 27: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

14

serta mendefinisikan tindakannya, bukan hanya reaksi dari tindakan

seseorang terhadap orang lain, tanggapan seseorang, tidak dibuat secara

langsung atas tindakan itu, tetapi didasarkan atas “makna” yang diberikan.

Sebagai manusia, diri tidak dapat memaknai suatu simbol tanpa adanya

individu lain yang berperan sebagai cermin untuk melihat diri sendiri

(Arrianie, 2008: . 35). Jadi untuk dapat mengartikan dan menciptakan

sebuah simbol membutuhkan individu lain dalam menginterprestasikannya.

Menurut Laksmi ( 2017: 124 ) Dalam kehidupan sosial, manusia

menggunakan simbol untuk mempresentasikan maksud mereka, demikian

juga sebaliknya. Dalam teori atau paham Interaksi Simbolik Blumer

menunjuk pada “komunikasi” atau “simbol-simbol” sebagai kunci untuk

memahami kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang didalmnya

tentu saja terjadi interaksi. interaksi terbentuk secara simbolik baik melalui

bahasa, objek sosial, lambang-lambang, dan berbagai pandangan. Dengan

demikian, manusia saling menerjemahkan dan mendefinisikan tindakannya,

baik dalam interaksi dengan orang lain maupun dengan dirinya sendiri. Oleh

karenanya, interaksi dijembatani oleh penggunaan simbol, penafsiran, dan

penemuan makna tindakan orang lain.

Dalam ( Blummer, 1969; Manis dan Meltzer, 1978; A. Rose, 1962;

snow, 2011 ) dalam karyanya mereka telah mencoba menyebutkan prinsip

dasar teori interaksionisme simbolik. Prinsip dasar tersebut meliputi;

1. Manusia tidaklah sama halnya seperti binatang, mereka diberkati

kapasitas untuk berfikir.

Page 28: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

15

2. Kapasitas berfikir tersebut dibentuk oleh interaksi sosial, yang

artinya bahwa interaksi sosial merupakan pembentuk dari kapasitas

berfikir dari manusia.

3. Dalam interaksi sosial orang – orang belajar tentang makna dan

simbol yang membedakan kapasitas berfikir dari manusia.

4. Makna dan simbol membiarkan seseorang melakukan / membawa

tidakan manusia dan interaksi mereka yang berbeda – beda,

maksudnya ialah dalam interaksi tersebut akan mengarahkan

mereka kedalam memaknai sesuatu simbol, dan dalam pemaknaan

simbol terkadang manusia mempunyai penafsiran yang berbeda –

beda.

5. Orang – orang yang bisa memodifikasi dan mengubah makna dan

simbol untuk mereka bertindak dan berinteraksi sesuai dengan

situasinya. Dalam hal ini menyatakan bahwa manusia sebagai

makhluk sosial yang melakukan interaksi dapat mengubah simbol

maupun makna yang sudah mereka sepakati terlebih dahulu untuk

memaknai tindakan dan interaksi mereka sesuai dengan situasi.

6. Mereka dapat mengubah makna dan simbol mereka karena

kemampuan mereka dalam berinteraksi, mereka bisa memilih

tindakan mana yang lebih menguntungkan untuk mereka.

7. Pola yang terjalin antara tindakan dan interaksi membentuk grup

dalam kelompok masyarakat.

Page 29: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

16

Melihat prinsip dasar dari teori interaksionisme yang dibahas oleh

Ritzer dari beberapa tokoh tersebut, adapun premis – premis yang dibentuk

Herbert Blummer mengenai pemikirannya tentang teori tersebut. Pemikiran

interaksionisme simbolik menurut Herbert Blummer yang dijelaskan dalam

jurnal keputustakaan milik Soeprapto (2002; 123 – 124 ) didasari dari tiga

premis mendasar, dan dijadikan penulis sebagai landasan dasar teori untuk

penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Premis pertama, manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar

makna yang dimiliki objek / benda itu bagi mereka. Hal ini

memberikan pengertian bahwa tindakan manusia akan sangat

bergantung terhadap makna yang mereka berikan kepada suatu

objek yang berada di lingkungan mereka dengan melihat lingkungan

dan situasi yang ada.

2. Premis kedua, makna – makna tersebut merupakan hasil dari

interaksi sosial yang dilakukan secara terus – menerus dan terjadi

berulang – ulang dalam suatu masyarakat. Bahwa makna muncul

dalam diri seseorang dengan adanya interaksi dengan orang lain,

walaupun makna muncul dari pemikiran masing – masing individu,

tetapi hal itu tidak ada atau muncul begitu saja, melainkan melalui

proses pengamatan kepada individu lain yang sudah lebih dahulu

mengetahui tentang makna tersebut.

3. Premis ketiga, makna – makna tersebut diperbaharui dan

disempurnakan disaat proses sosial sedang berlangsung, melalui

Page 30: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

17

suatu penafsiran masing – masing individu dalam keterlibatannya

dengan objek yang dihadapinya. Berdasarkan premis tersebut, maka

makna yang diperoleh dari setiap penafsiran individu dapat berubah

sesuai dengan konteks dalam ruang dan waktu yang membingkai

interaksi mereka, karena makna bukanlah suatu hasil yang final,

melainkan proses penafsiran.

Simbol yang sering diartikan sebagai sesuatu perlambangan

terhadap apa yang dijadikan sebagai media penyampaian pesan ini

dibentuk atas dasar kesepakatan bersama tentang benda / objek,

pengalaman, situasi yang ada dilingkungan mereka saat pembentukan

simbol itu berlangsung. Serta simbol yang telah dibentuk dan ditentukan

tersebut diartikan dalam perlambangan segala sesuatu baik objek materil

ataupun non material kerap kali memiliki makna tertentu yang dapat

diartikan oleh mereka para penganutnya.

2. Teori Komodifikasi

Vincent Mosco dalam “The Political Economy of Communication”,

mengemukakan komodifikasi sebagai proses mengubah nilai pada suatu

produk yang tadinya hanya memiliki nilai guna kemudian menjadi nilai

tukar (nilai jual). Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan komoditas

yang sangat besar pengaruhnya karena yang terjadi bukan hanya

komodifikasi untuk mendapatkan surplus value, tapi juga karena pesan yang

disampaikan mengandung simbol dan citra yang bisa dimanfaatkan untuk

mempertajam kesadaran penerima pesan (As’ad Musthofa:2012).

Page 31: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

18

Dalam ( Sigit Surahmman: 2019) Teori Komodifikasi ini berasal dari

gagasan Marx tentang menemukan sistem kapitalis dalam suatu media yang

menggambarkan bentuk dan arah media. Dengan kata lain, media akan

mendapat keuntungan besar jika mampu membuat komoditas barang atau

jasa menjadikomoditi besar-besaran dengan nilai tukar besar (Adila, 2011).

Teori ini menjadi titik awal untuk masuk ke studi ekonomi politik media

kritis.

Makna dalam komodifikasi tidak hanya bertolak pada produksi

komoditas barang dan jasa yang diperjual-belikan, namun bagaimana

distribusi dan konsumsi barang, seperti yang diungkapkan Fairclough.

(Evans, 2004 : 16) “ komodifikasi adalah proses Domain – domain dan

institusi – institusi sosial yang perhatiannya tidak hanya memproduksi

komoditas dalam pengertian ekonomi yang sempit mengenai barang –

barang yang akan dijual, tetapi bagaimana diorganisasikan dan

dikonseptualisasikan dari segi produksi, distribusi, dan konsumsi

komoditas.” Komodifikasi merupakan kata kunci yang dikemukakan Karl

Marx sebagai ‘ideologi’ yang bersemayam dibalik media. Menurutnya, kata

itu bisa dimaknai sebagai upaya mendahulukan peraihan keuntungan

dibandingkan tujuan – tujuan lain. (Graeme, 2008 : 198)

Pengertian komodifikasi menurut the free dictionary adalah

inappropriate treatment of something as if it can be acquired or marketed

like other commodities, dengan kata lain komodifikasi adalah suatu bentuk

transformasi dan hal – hal yang seharusnya terbebas dari unsur – unsur

Page 32: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

19

komersil menjadi suatu hal yang dapat diperdagangkan. (Reza, 2013 : 22)

secara umum menurut Vincent Mosco (1996), teori ekonomi politik adalah

sebuah study yang mengkaji tentang hubungan sosial, terutama kekuatan

dari hubungan tersebut yang secara timbal balik meliputi proses produksi,

distribusi dan konsumsi dari produk yang telah dihasilkan. Awal

kemunculan teori ini didasari pada besarnya pengaruh media massa

terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Dengan kekuatan

penyebarannya yang begitu luas, media massa kemudian dianggap tidak

hanya mampu menentukan dinamika sosial, politik dan budaya baik dalam

tingkat lokal, maupun global akan tetapi media massa juga mempunyai

peran yang sangat signifikan dalam peningkatan surplus secara ekonomi.

Hal ini berangkat dari asumsi bahwa media massa berperan sebagai

penghubung antara dunia produksi dan konsumsi. Melalui pesan – pesan

yang disebarkan lewat iklan didunia massa, peningkatan penjualan produk

dan jasa sangat memungkinkan untuk terjadi ketika audiens terpengaruh

terhadap pesan yang ditampilkan melalui media massa tersebut.

Terdapat beberapa bentuk komodifikasi menurut Mosco, yakni

komodifikasi isi, komodifikasi audiens/khalayak dan komodifikasi pekerja,

yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Komodifikasi isi atau content:

Bentuk pertama yang tentu kita kenali adalah komodifikasi isi media

komunikasi. Komoditas pertama dari sebuah media massa yang paling

pertama adalah content media. Proses komodifikasi ini dimulai ketika

Page 33: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

20

pelaku media mengubah pesan melalui teknologi yang ada menuju

sistem interpretasi yang penuh makna hingga menjadi pesan yang

menjual atau marketable.

2. Komodifikasi Khalayak atau Audiens

Salah satu prinsip dimensi komodifikasi media massa menurut

Gamham dalam buku yang ditulis Mosco menyebutkan bahwa

pengguna periklanan merupakan penyempurnaan dalam proses

komodifikasi media secara ekonomi. Audiens merupakan komoditi

penting untuk media massa dalam mendapatkan iklan dan pemasukan.

Media dapat menciptakan khalayaknya sendiri dengan membuat

program semenarik mungkin dan kemudian khalayak yang tertarik

tersebut dikirimkan kepada para pengiklan.

3. Komodifikasi Pekerja atau Labour

Pekerja merupakan penggerak kegiatan produksi. Bukan hanya

produksi sebenarnya, tapi juga distribusi. Pemanfaatan tenaga dan

pikiran mereka secara optimal dengan cara mengkonstruksi pikiran

mereka tentang bagaimana menyenangkannya jika bekerja dalam

sebuah institusi media massa, walaupun dengan upah yang tak

seharusnya.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif ini ditunjukkan untuk memahami suatu

Page 34: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

21

fenomena – fenomena sosial dari sudut pandang para informan. Menurut

Koentjaraningrat (1997: 29) “penelitian bersifat deskriptif memberikan

gambaran secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala ataupun

kelompok tertentu.” Pendekatan kualitatif deskriptif ini ditujukan untuk

menggambarkan tradisi kesenian Palang Pintu Betawi pada perkembangaan

saat ini. Sehingga dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini, peneliti

mendapatkan informasi mengenai pandangan – pandangan para informan

mengenai fenomena sosial yang terkait.

2. Strategi Penentuan Informan

Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan teknik purposive.

Teknik Purposive menurut Notoatmodjo ( 2010 ) adalah pengambilan

sampel atau informan yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah

penelitian. Jadi dalam studi kasus penelitian ini teknik yang digunakan

dalam menentukan informan tidak secara acak yaitu langsung tertuju pada

Padepokan Budaya Betawi Sanggar Manggar Kelape Kemang, yang dimana

hal tersebut berdasarkan kriteria tujuan. Penyampelan di lakukan dengan

menggunakan asumsi, gagasan, tujuan, manfaat yang ingin di capai oleh si

peneliti” (Endraswara, 2006: 115). Pengambilan sampel dilakukan dengan

menentukan seseorang yang diyakini sebagai orang yang memahami atau

mengerti mengenai kesenian Palang Pintu.

Dalam strategi penentuan informan, peneliti memfokuskan pada

Padepokan Sanggar Manggar Kelape, yang diantaranya terdiri dari

Informan Kunci, informan utama serta informan tambahan. Adapun

Page 35: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

22

terdapat enam informan yang penulis ambil sesuai dengan kriteria yang

dimana subjek tersebut dianggap posisi terbaik dalam memberikan

informasi yang dibutuhkan. Kemudian informan yang penulis tentukan

berdasarkaan peran yang dijalankan seta terlibat langsung dalam kegiatan

Festival Palang Pintu Kemang ke – 14.

Tabel 1.2 Daftar Nama Informan

Profil Infornan

NO Nama Jenis

Kelamin

Usia Status

1. Bpk. H Eddy. Sag L 48 Pemilik Sanggar

Manggar Kelape /

Tokoh Budaya Di

Wilayah Kemang

2 Sdr. Mubarok.

S.Kom

L 24 Sekertaris Sanggar

Manggar Kelape

Kemang / Penggiat

Seni Budaya Betawi

3 Bpk. H.Buchori

SH.MH

L 56 Bidang Teknis

Informasi

Kebudayaan

Kampung Setu

Babakan / Ketua

Bidang Pariwisata

Dan Kebudayaan

Bamus Betawi

Page 36: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

23

4 Sdr.Alwi Rizky L 22 Ketua Sanggar

Manggar Kelape

Periode Ke – 3

5 Sdr. Ferry L 22 Pemuda Sanggar

Manggar Kelape /

Penggiat Seni

Budaya Betawi

6 Sdr. Qidam L 21 Pemuda Sanggar

Manggar Kelape /

Penggiat Seni

Budaya Betawi

3. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian yaitu pada “ Padepokan

Budaya Betawi Sanggat Manggar Kelape, Kemang” yang bertempat Jl.

Kemang Selatan X A No.10, RT.3/RW.2, Bangka, Kec. Mampang Prpt,

Kota Jakarta Selatan. Penulis melakukan penelitian di Sanggar Manggar

Kelape Kemang dikarenakan Sanggar Manggar Kelape, Kemang yang

memprakarsai Kegiatan Festival Palang Pintu Kemang hingga ke – 14,

sesuai dengan visi misi sanggar ini adalah menciptakan masyarakat Betawi

yang cinta pada Kebudayaan Betawi.

4. Metode Pengumpulan Data

A. Observasi

(Herdiansyah,2010) Observasi didefinisikan sebagai suatu

proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam”

Page 37: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

24

perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi

merupakan suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk

memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis (Haris, 2015 : 29). “

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik

kejadian – kejadian, perilaku, obyek – obyek yang dilihat dan hal –

hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan “ (Jonathan, 2006 : 224).

Dalam kegiatan observasi, peneliti melakukan observasi

disebuah sanggar ternama “ Sanggar Manggar Kelape, Kemang “

yang dimana menyaksikan anggota sanggar latihan silat, serta

meninjau langsung kegiatan acara Festival Palang Pintu Kemang.

Selain itu peneliti melakukan observasi baik dalam acara

pernikahan masyarakat Betawi yang menggunakan tradisi palang

pintu. (Observasi pada tanggal 27-28 April)

B. Wawancara

“ Metode wawancara atau metode interview, mencangkup

cara yang dipergunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas

tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara

lisan dari seorang responden ” (Koentjaraningrat, 1986 : 129).

Menurut tokoh yang lainnya yaitu M.Nazir yang “ menyebutkan

bahwa wawancara merupakan proses tatap muka antara penanya

atau pewawancara, penjawab atau responden dengan fenomena dan

Page 38: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

25

situasi yang terjadi menggunakan alat yang dinamakan interview

guide (panduan wawancara) untuk memperoleh keterangan yang

memiliki tujuan penelitian dengan menggunakan cara tanya jawab”

(M. Nazir, 1888 : 234). Menurut Moleong (2005), wawancara

merupakan percakapan dengan maksud tertentu. “ Percakapan

tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

juga memberikan jawaban atas pertanyaan “ (Haris, 2015 : 29 ).

Wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka

dengan wawancara secara mendalam. Wawancara dilakukan

terhadap 6 orang informan yang dirasa tepat untuk memberikan

informasi mengenai bentuk modifikasi budaya pada tradisi palang

pintu dalam festival palang pintu Kemang.

C. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) “ merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa dalam bentuk tulisan,

gambar atau foto maupun karya – karya monumental seseorang”.

Dalam penelitian ini dokumentasi yang dilakukan berupa foto

prosesei kesenian palang pintu di acara – acara pernikahan maupun

disebuah event – event yang bertemakan palang pintu.

5. Metode Analisis Data

Setelah memperoleh data dilapangan maupun dari studi

kepustakaan. Data tersebut kemudian ditelaah dan dianalisis yang disebut

Page 39: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

26

dengan analisa data. “ Analisa data berarti mengolah data, mengorganisir

data, memecahkannya dalam unit – unit yang lebih kecil, mencari pola –

pola dan tema – tema yang sama “ (Dr. J. R. Raco, 2010 : 122). Analisis dan

penafsiran selalu berjalan beriringan. Yang dengan demikian pada saat

peneliti menganalisis data, pada saat yang bersamaan penelitki nya pun

menafsirkan hasil pengumpulan data tersebut.

Dalam proses analisa data diawali dengan pengumpulan data

seperti hasil wawancara, hasil observasi, studi kepustakaan maupun

dokumentasi. Pada saat peneliti melakukan transkrip wawancara yang

merupakan hasil pengumpulan data, selanjutnya peneliti harus membaca

secara teliti yang kemudian dilakukannya Reduksi data. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal

– hal yang penting serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data

yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya jika

diperlukan. Proses reduksi data dalam penelitian adalah merangkum hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah,

fokus penelitian dan pertanyaan penelitian (Sugiono, 2009 : 338).Setelah

dilakukaannya reduksi data kemudian ada Data Display / Penyajian data.

Dalam data kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, Bagan, hubungan antar kategori, flowchart, matriks dan sejenisnya

agar mudah dipahami.” Bentuk yang paling sering digunakan dalam

penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

Page 40: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

27

naratif “(Sugiono, 2009 : 341). Setelah penyajian data kemudian ada alur

terakhir yaitu Penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti – bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. “ Akan tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan

konsisten selama penngumpulan data maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel “ (Sugiono, 2009 : 345).

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah untuk memahami isi penelitian ini, maka

penulis membuat sistematika khusus yang terdiri atas empat bab. Adapun

Sistematika penelitian tersebut sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan : Di dalam Bab pendahuluan ini penulis memaparkan

mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori , metode penelitian,

teknik pengumpulan data, metode analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II Gambaran Umum Lokasi Penelitian: Dalam Bab Gambaran

Umum dan lokasi penelitian ini akan dipaparkan mengenai masyarakat etnis

Betawi, prosesi palang pintu yang dimana adanya tahapan dan makna

kelengkapan tradisi palang pintu, menjelaskan gambaran mengenai event

palang pintu kemang dan setelah itu menggambarkan mengenai sanggar

manggar kelape kemang yang terdiri dari : latar Belakang / visi – misi

Page 41: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

28

sanggar manggar kelape kemang, struktur organisai, bentuk kegiatan

sanggar dan prestasi sanggar.

BAB III Temuan data Dan Hasil penelitian : peneliti menjelaskan

mengenai rekacipta tradisi Dari Tradisi Upacara Pernikahan Menjadi

Sebuah Festival Palang Pintu Kemang serta dianalisis melalui teori

interaksionisme simbolik dan komodifikasi.

BAB IV Kesimpulan dan Saran : Dalam Bagian Penutup Ini Berisikan

mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang menjelaskan ringkasan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta saran dari peneliti mengenai

hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Page 42: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

29

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Etnis Betawi

Etnis Betawi merupakan etnis yang diisi atau ditempati oleh kelompok

masyarakat pribumi di wilayah DKI Jakarta. Perkembangan suatu etnis tidak

dapat terlepas dari adanya catatan sejarah. Awal mula hadirnya etnis Betawi

dikarenakan proses sejarah wilayah DKI Jakarta. Sejak dahulu Kota Jakarta

menjadi tempat pertemuan kelompok-kelompok etnis dari berbagai kawasan

Nusantara yang ikut mewarnai dan memengaruhi pertumbuhan kota, baik pada

zaman prakolonial, kolonial, maupun sesudahnya. Kata Betawi sendiri

merupakan kata yang berasal dari kata “ Batavia “, yaitu nama kuno yang

diberikan oleh bangsa Belanda pada masa penjajahan.

Jakarta yang dulu bernama Batavia sebagai kota multietnis, tidak lepas

dari letaknya yang strategis, yaitu dekat dengan pelabuhan, dimana saat itu laut

menjadi sarana transportasi utama para pedagang dari seluruh dunia. Dalam

sensus yang dilakukan tahun 1673, keberadaan orang Betawi belum ada di

wilayah Batavia, seperti yang diungkapkan Castle (1967) yang menyatakan

tentang ragam etnik yang ada di Batavia pada tahun 1673, sebagaimana

digambarkan dalam tabel di bawah ini:

Page 43: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

30

Tabel 2.1 : Etnis di Jakarta Masa Kolonial

Golongan Tahun

1673 1815 1893

Belanda Dan Indo 2750 2028 9017

Cina ( termasuk peranakan ) 2747 11854 26569

Mardjikers 5362

Arab 318

“Moors” 6339 119 2842

Jawa ( Termasuk Sunda ) 3331

Sulawesi Selatan 4139

Bali 981 7720 72241

Sumbawa 232

Ambon dan Banda 82

Melayu 611 3155

Budak ( lainnya ) 13278 14249

Sumber : Castle ( 1967) dalam Suparlan, Parsudi (2004: 145 )

Etnik-etnik tersebut didatangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber

tenaga kerja murah untuk mendukung kekuatan kolonial, sesuai dengan motif

imperialism. Cina merupakan etnik dengan jumlah paling besar disusul dari

Bali, Jawa karena mereka dikenal sebagai pekerja yang tekun, rajin dan ulet.

Budak menduduki jumlah yang besar yang didatangkan oleh Jan Peterszoon

Coen. Namun demikian pada tahun 1893 ada beberapa kelompok etnik yang

mulai hilang dan disusul dengan dominasi etnik yang sudah ada. Kelompok

Etnik yang hilang di sensus 1893 disimpulkan oleh Castles (2007) sebagai

kelompok yang melahirkan etnik Betawi dengan jumlah 75.083 orang.

Beberapa pengamat dan peneliti etnik Betawi yang senada dengan pandangan

Castles seperti Koentjaraningrat (1975), Amri Marzali (1983), Probonegoro

(1987), Shahab (1994) dan Mona Lohanda (2001), tentang awal mula etnik

Betawi.

Page 44: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

31

Etnis Betawi atau masyarakat suku Betawi pun hadir karena

percampuran dari perkawinan antar etnis dan bangsa dimasa lalu. Secara

biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan

campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia

pada masa itu. Hasil perkawinan itulah yang disebut sebagai etnis Betawi yang

bermukim di DKI Jakarta. perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah

lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa,

Ambon, Melayu dan Tionghoa.

Etnis Betawi Dalam dinamikanya terlahir sebagai akibat pusat-pusat

politik tradisional seperti istana kerajaan, pusat-pusat perdagangan, pusat

kekuasaan administrasi, politik, keamanan, ekonomi dan kebudayaan. Kota

Jakarta mengalami perkembangan sebagai kota, sejak kekuasaan Belanda, yang

kala itu kota dibangun sesuai dengan kepentingan Belanda. Ruang-ruang yang

tersedia di Kota Jakarta (Batavia), adalah di daerah berawa-rawa di pinggir

dataran aluvial, yang dilintasi beberapa sungai yang membelah kota seperti

sungai Ciliwung, Citarum, Cisadane.

Pada tahun 1893 terjadi penyederhanaan golongan etnis di Batavia menjadi

empat golongan, yaitu orang Eropa dan Indo, orang Cina (termasuk peranakan),

orang Arab dan ―Moors, serta orang Betawi. Penggolongan ini berlangsung

hingga tahun 1942 dan diatur secara hierarki oleh pemerintah formal

(pemerintah Hindia Belanda), serta masing-masing hidup terpisah satu sama

lain. Meskipun demikian, mereka tetap dipersatukan oleh sistem nasional

Hindia Belanda dan dijembatani oleh keberadaan pasar. Pasar oleh Furnivall

Page 45: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

32

memang menjadi jembatan pertemuan antara orang Eropa dengan orang

pribumi, dimana dalam pasar tersebut orang Eropa menjadi pemain dalam pasar

internasional, sedangkan orang pribumi bermain dalam pasar lokal. Data ini

diperkuat oleh arsip dari ANRI mengenai populasi Batavia pada tahun 1679,

yang pada saat itu dihimpun untuk keperluan laporan tahunan dewan direksi

VOC mengenai kemajuan kota (Suswandari,2016 : 43)

Istilah Betawi berasal dari kata Batavia sebagai nama kota Jakarta pada saat

itu, yang didikan oleh Gubernur Jendral JP Coen. Kata Batavia berasal dari

bahasa bangsa Belanda purba. Dahulu nama kota DKI Jakarta ini adalah sunda

kelapa, kemudian menjadi Jayakarta dan setelah itu menjadi Batavia. Pendiri

Jayakarta adalah Raden Fatahillah pada tanggal 22 Juni 1527, yang dimana pada

saat itu Fatahillah merupakan utusan dari kesultanan demak yang ditugaskan

untuk menaklukan sunda kelapa untuk mendapatkan wilayah kekuasaan.

Sumber lain dari Budayawan Jakarta menyatakan bahwa “ masyarakat dan

budaya Betawi sudah ada dari sononye “ menurutnya, etnis Betawi sudah ada

sejak abad – abad pertama masehi yaitu sebelum kedatangan bangsa Cina,

Hindu, Islam, Eropa, dan orang – orang yang berasal dari luar daerah Jakarta.

Pendapat ini diperkuat oleh temuan – temuan arkeologis, seperti gerabah dan

alat – alat produksi di Kelapa Dua, Condet dan Kali Ciliwung.

Masyarakat dari etnis Betawi mayoritas agama Islam. Dilihat dari logat

bicaranya, Bahasa Melayu dan agama Islam yang menjadi ciri utama orang

Jakarta serta pengikat antar kesatuan etnis Betawi. Menurut Ridwan Saidi, “

Betawi merupakan mosaik kebudayaan yang memiliki tekstur islami tanpa

Page 46: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

33

kehilangan nuansa tradisionalnya ( Ridwan Saidi, 2001 : 219 ) Sebagai etnik

asli Jakarta, etnik Betawi memiliki aneka ragam budaya dan kearifan lokal yang

dimana setiap kesenian, tradisi, makanan pun memiliki nilai dan makna budaya

dalam kehidupan sehari – hari. Orang Betawi yang asli daerah Jakarta sudah

tidak jelas lagi keturunannya. Dikarenakan etnis Betawi dari zaman dahulu

merupakan perpaduan atau hasil asimilasi antar penduduk yang sudah lama

tinggal di Jakarta dengan masyarakat pendatang Jakarta seperti, orang Banten,

Jawa, Bugis, serta perpaduan dengan bangsa – bangsa lain seperti Cina,

Portugis, Arab, dan lainnya membuat etnis Betawi tidak memiliki keturunan

yang jelas.

Perpindahan penduduk dari berbagai belahan dunia menuju pusat ibu

kota Republik Indonesia pun kini membawa pengaruh besar terhadap

keberlangsungan budaya pada suku Betawi. Modernisasi zaman ikut mengubah

keberadaan suku Betawi asli. Banyak pengaruh yang datang dengan membawa

dampak yang besar terhadap keberadaan budaya suku Betawi. Adat dan tradisi

dari suku Betawi semakin jarang, tergantikan oleh kemajuan waktu. Kini

perkembangan Jakarta menjadi semakin menonjol karena kedudukannya

sebagai ibukota Negara Indonesia, yang mempunyai corak dan kebudayaan

yang majemuk, penuh kontras dan kosmopolitan. Selain itu, Saat ini Jakarta

mempunyai ciri kehidupan perkotaan yang berorientasi pada ekonomi

kapitalistik, yang berorientasi pada pasar

Page 47: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

34

B. Tradisi Kesenian Palang Pintu

Gambar 2.1 kesenian palang pintu

Sumber : Dokumentasi Sanggar Manggar Kelape Kemang

Tradisi menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang turun

– temurun dari nenek moyang (Wallach, J 2014 : 1088). Dalam kamus antropologi,

tradisi merupakan adat istiadat atau kebiasaan yang bersifat magis religius dari

kehidupan penduduk asli yang meliputi nilai budaya, norma, hukum dan aturan

yang berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem, atau peraturan yang sudah

mantap serta mencakup segala konsepsi sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk

mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial(Ariyono, 1985).

sedangkan menurut kamus Sosiologi tradisi diartikan sebagai kepercayaan dengan

cara turun – temurun yang dapat dipelihara(Soekanto, 1993 : 459).

Tradisi buka palang pintu merupakan sebuah kebudayaan masyarakat

Betawi yang hingga kini masih terus dipertahankan keberlangsungannya. Biasanya

tradisi buka palang pintu ini hadir atau dilakukan pada prosesi pernikahan adat

Page 48: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

35

Betawi. Tradisi kesenian palang pintu merupakan serangkaian acara pada prosesi

pernikahan Betawi yang dilakukan ketika mempelai pria dengan rombongannya

mendatangi kediaman mempelai perempuan untuk melaksanakan akad pernikahan.

Palang pintu menurut bahasa mempunyai arti “ palang “ dan “ pintu “ . palang

artinya penghalang atau tidak sembarangan orang bisa lewat atau masuk dan pintu

adalah pintu. Jadi dapat diartikan palang pintu adalah tradisi masyarakat Betawi

untuk membuka penghalang orang lain untuk masuk kedaerah tertentu yang dimana

di daerah tersebut memiliki jawara yang biasa dipakai dalam acara pernikahan.

Meskipun dalam sejarahnya tidak ada catatan yang pasti sejak kapan tradisi

keseniana palang pintu dimulai, namun jawara si pitung atau tokoh legenda Betawi

( 1874 – 1903) sudah menjalani tradisi ini, tepatnya pada saat memperisteri Aisyah

( puteri jawara macan kemayoran Murtadho) konon dalam sejarahnya si Pitung

berhasil menundukan lawan dari jawara Murtadho dalam pernikahannya (Bachtiar,

2013 : 42).

Tradisi Palang pintu biasanya digelar pada acara pernikahan atau besanan

dengan saling adu seni beladiri antara jawara pihak laki – laki dan perempuan.

Hakikatnya Palang Pintu dilakukan untuk menghalangi mempelai laki – laki agar

memperhatikan norma adat mempelai perempuan dan mampu menguasai nilai

agama khususnya mengaji. Awal mula atau tanda buka palang pintu dimulai dengan

petasan yang dipasang tanda calon pengantin pria mau bersiap berangkat . setelah

itu diawali upacara pemberangkatan calon pengantin laki – laki dengan iringan do’a

dan shalawat Dustur, kemudian sang pengantin pria mencium tangan kepada orang

tua serta keluarga untuk memohon do’a dan restu dan keberkahannya. Ketika

Page 49: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

36

pengantin pria berjalan menuju rumah pengantin perempuan diiringi dengan rebana

khas Betawi yaitu rebana ketimpring (Bachtiar, 2013 : 42).

Rangkaian upacara pernikahan Betawi dengan adanya prosesi palang pintu

dimaksudkan untuk memberi pesan tersurat bahwa pernikahan merupakan upacara

atau ritual yang khidmat dan dilaksanakan seumur hidup sekali. Oleh sebab itu

,akan diperlukan beberapa rangkaian dalam upacara pernikahan termasuk

didalamnya ada kesenian palang pintu. Hal ini juga bermakna bahwa pihak laki –

laki tidak bisa dengan mudahnya meminang dan memasuki kediaman mempelai

perempuan maka pihak laki – laki harus melewati beberapa tahapan atau

persyaratan oleh pihak mempelai perempuan. Umumnya tradisi palang pintu ini

dilaksanakan pada hari akad tepatnya setelah akad nikah atau sebelum resepsi

dimulai.

Tahapan Prosesi Palang Pintu

Adapun tahapan yang dilakukan oleh pihak pengantin laki – laki sebagai berikut:

Diawali dengan bunyi petasan

Calon pengantin laki – laki dan kedua orang tuanya diposisikan pintu.

Disiapkan 3 bangku, bapak sebelah kiri, calon pengantin pria ditengah, ibu

disebelah kanan.Lihat juga keadaan tempat, bila tidak memungkinkan

duduk, posisi berdiri juga boleh.

Setelah itu, dibacakan doa dan dibacakan sholawat Dustur, setelah selesai.

Page 50: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

37

Baru kemudian, calon pengantin pria mencium kedua tangan orang tuanya

meminta do’a dan berkahnya, juga kepada kakek neneknya dan sanak

saudara.

Baru setelah itu barisan diatur dalam posisi berdiri orang tua laki – laki di

sebelah kiri, calon pengantin laki – laki ditengah, ibu disebelah kanan, diapit

sama pasangan 1 kembang kelapa dan dibelakang pengantin, rombongan

rebana ketimpring. Calon penganten laki – laki memegang sirih dare,

sepanjang jalan sampai mempelai wanita.

Dibelakang rebana ketimpring, rombongan keluarga inti dan besan

membawa barang – barang berupa roti buaya, geplak, wajik, dodol, buah –

buahan, buket kosmetik , perlengkapan sholat, buket burung – burungan,

ules – ulesan dan lain – lain

Rombongan calon pengantin laki – laki berjalan menuju ke tempat calon

pengantin wanita diiringi dengan rebana ketimpring, didampingi tukang

pantun, tukang silat sama tukang sike sampai ditempat tujuan calon

pengantin perempuan.

Disambut dengan bunyi petasan dan setelah itu kedatangan dihalangi

dengan tim Palang pintu Betawi calon pengantin wanita yang sudah

disiapkan. Ada juru bicaranya tukang pantun, ada jawaranya, yang intinya

jika mau masuk nikah kudu ada syaratnya yang harus dipenuhi.

Syarat pertama, sebagai simbol keberanian sebagai kesiapan mental

didalam berumah tangga, kudu berkelahi dan bisa mengalahkan jawara dari

calon pengantin wanita

Page 51: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

38

Syarat yang kedua, sebagai simbol orang yang taat agama dan bukan islam

KTP. Kudu bisa ngaji dan tarikin lagu sikeh,

Setelah terjadi berbalas pantun dan adu kebolehan didalam maen pukul

(silat) dan di tes ilmu ngaji, ditarikin lagu sikeh semua sudah dipenuhi, baru

kemudian calon mempelai laki – laki dipersilahkan masuk. Hal tersebut

bermakna laki – laki harus bisa silat dan diakui dengan jawara perempuan

setelah itu kemudian pihak laki – laki dilihat ketaatan agamanya dalam

mengaji hal ini juga bermakna bahwa didalam kehidupan keluarga nantinya

laki –laki adalah pemimpin keluarga, oleh karena itu pembaca Al – qur’an

dijadikan syarat penting dalam masyarakat Betawi yang kental dengan

budaya dan keislamannya. Kemudian sholawat atau lagu sikeh untuk

mengiringi prosesi tradisi palang pintu.

Sebagai tanda penghormatan kepada calon pengantin laki –laki, maka

dikalungi bunga melati, walaupun di budaya Betawi tidak lazim

pengalungan bunga melati.

Calon pengantin laki – laki mencium tangan kedua orang tua calon

perempuan, kemudian posisi orang tua calon pengantin perempuan,

digandeng kedalam menuju tempat duduk nikah.

Kelengkapan Tradisi Palang Pintu

Adapun didalam prosesi tradasi kesenian palang pintu terdapat instrument

pembantu atau kelengkapan, diantaranya:

Ketimpring

Page 52: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

39

Salah satu rebana Betawi asli yang biasa dipergunakan untuk mengiringi

pengantin Betawi. Rabana ketimpring berjumlah 3 buah dan mempunyai istilah

“ Ngempat, Ngelime, Ngenem posisi rebana ketimpring ada dibelakang

pengantin, selain mengarak pengantin, terkadang rebana ketimpring ikut juga

didalam pembacaan maulid.

Kembang Kelape

kembang kelape salah satu simbol benda yang banyak bermanfaat dan

serba guna, salah satu pohon yang tidak terbuang percuma adalah pohon kelapa

yang dimana seluruhnya dari mulai daun, batang hingga buahnya bisa

bermanfaat dan berguna. Demikian juga dengan simbol tadi dan dengan harapan

mudah – mudahan calon pengantin seperti pohon kelapa, banyak manfaatnya

berguna bagi keluarganya nusa dan bangsa, sepasang kembang kelape posisinya

mengapit pengantin berada disebelah kiri dan kanan.

Petasan

Bagian dari budaya Betawi yang hampir tidak bisa dipisahkan. Petasan

fungsinya sebagai alat informasi atau pengabaran kepada tetangga. Petasan juga

diartikan sebagai alat pemberitahuan serta alat untuk mengundang para tetangga

untuk hadir dikarenakan zaman dahulu tetangga yang satu dengan tetangga

lainnya mempunyai jarak yang berjauhan. Zaman dahulu petasan sangat

berperan dalam acara- acara penting seperti mengumpulkan tetangga untuk

besanan, menginformasikan besan sudah datang, berangkat haji serta sunatan.

Page 53: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

40

Petasan disini berbentuk renceng dengan panjang hingga 2 – 4 meter

serta memiliki beberapa petasan yang berbentuk seukuran gelas dipergunakan

di buka palang pintu ketika calon pengantin pria hendak beranjak jalan dan

sampai di rumah calon mempelai wanita.

Sirih Dare

Daun sirih sebanyak empat belas lembar (tujuh lembar dikiri dan tujuh

lembar dikanan ) dilipat terbalik membentuk bungkusan kacang rebus, ujung

dan batangnya tidak dibuang ditengah – tengahnya diberi sekuntum mawar

merah. Dimasukkan kedalam karton berbentuk segitiga yang dilapisi kertas

emas.

Pada zaman dahulu didalam lipatan daun sirih dimasukkan uang kertas

dengan nilai tertinggi pada masa perkawinan berlangsung (tidak kelihatan dari

luar). Sirih dare ini diberikan sebagai persembahan penganten pria kepada

mempelai putri untuk mengajaknya duduk bersanding. Yang merupakan

lambang cinta kasih suami kepada isterinya.

Sirih dare biasanya dibawa oleh calon pengantin laki ketika prosesi

acara buke palang pintu, sirih dare dijepit oleh kedua belah tangan si pengantin

pria dengan posisi tangan seperti memberi hormat.

Pantun

salah satu bagian dari kehidupan masyarakat Betawi. Pantun digunakan

didalam acara adat perkawinan Betawi. Ketika terjadi dialog antara juru bicara

palang pintu tuan rumah dengan juru bicara. Contoh pantun adalah :

Page 54: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

41

“sampang simping jambu mateng

Siapa disamping, itu tamu baru dateng?”

Lalu dijawab :

“ makan sekuteng di pasar jum’at

Pulangnya mampir ke kramat jati

Saya ame rombongan dateng dengan segala hormat

Mohon diterima dengan senang hati”.

Sikeh

Adalah salah satu jenis lagu atau irama yang ada didalam ilmu membaca

Al-Qur’an, sikeh bisa juga diartikan sebagai simbol bisa mengaji dan taat agama

bukan hanya KTPnya saja yang islam. Dengan bisa mengaji, insyaAllah bisa

mengajarkan keluarganya menjadi keluarga Sakinah Mawaddah, Warohmah.

Silat

Orang Betawi biasa menyebutnya dengan “maen pukul silat yang

menjadi bagian yang tidak terpisahkan didalam kehidupan masayarakat Betawi.

Pelajaran silat lebih kepada menjaga diri dan membela diri. Didalam acara adat

perkawinan adat Betawi “Buke palang pintu “sebagai simbol keberanian serta

tanggung jawab didalam melindungi keluarganya dari gangguan – gangguan

yang tidak diinginkan juga diharapkan dengan bisa silat juga bermanfaat bagi

orang banyak. Dalam silat adanya jawara yang biasanya merupakan orang –

orang terpilih berdasarkan orang yang paling kuat seantero kampung atau yang

Page 55: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

42

dipanggil dengan sebutan macan kampung. Masing – masing pengantin

mewakilkan jawaranya dalam berkomunikasi dan saling berinteraksi antara satu

dengan yang lainnya.

C. Festival Palang Pintu Kemang

Gambar 2.2 Festival Palang Pintu Kemang

Sumber : dokumentasi peneliti

Palang pintu atau yang bisa disebut sebagai buka palang pintu merupakan

tradisi dalam upacara pernikahan masyarakat Betawi. Namun seiring

berjalannya waktu, kesenian palang pintu ini tidak hanya ada pada upacara

pernikahan saja, tetapi kini dapat dijumpai dalam acara besar dibeberapa

wilayah di Jakarta, salah satunya Festival Palang Pintu Kemang yang tepatnya

berada di sepanjang jalan wilayah Kemang Selatan. Sanggar Manggar Kelape

Kemang merupakan sanggar budaya Betawi yang melopori festival Palang

Pintu Kemang, yang dimana didukung oleh Pemprov DKI Jakarta.

Page 56: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

43

Event besar dari budaya Betawi yaitu festival palang pintu kemang

merupakan event yang dilakukan setiap setahun sekali dalam menyambut HUT

Kota Jakarta, bertempat di Jalan Kemang Raya. Daerah Kemang merupakan

bagian dari Kelurahan Bangka yang dikenal sebagai daerah tinggal para

ekspatriat ( Suryani, 2017: 5 – 6 ). Dimaksud sebagai ekspatriat dikarenakan

wilayah Kemang merupakan sebagai salah satu dari kantong komunitas etnik

Betawi, Perbedaan laju perkembangan wilayah ini telah menyebabkan etnik

Betawi di lokasi tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan

pengaruh sosial ekonomi yang berbeda sehingga memiliki ciri-ciri yang berbeda

seperti, tingkat dan bentuk pendidikan, jenis pekerjaan, gaya hidup, dan

sebagainya. Etnik Betawi Kemang dikenal sebagai Betawi modern.

Dalam ( Suryani, 2017: 6), Festival Palang Pintu Kemang adalah pagelaran

seni budaya khas etnik Betawi, selain sebagai suatu pertunjukkan atau hiburan,

acara ini juga bertujuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan seni

budaya peninggalan nenek moyang. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh

keberadaan etnik Betawi di lingkungan Kemang yang sudah plural dan bahkan

mungkin sudah pelan-pelan meninggalkan budaya aslinya. Selain itu dalam

terselenggarakannya Festival Palang Pintu Kemang dengan maksud untuk

mempertegas jati diri kota Jakarta dengan mengedepankan kembali budaya

Betawi, tidak hanya mempresentasikan sebuah bentuk kesenian di ruang-ruang

publik namun juga bersedia dan mampu mentransformasi secara global. Kini

Festival Palang pintu Kemang sudah diselenggarakan sampai ke – XIV kalinya

pada bulan April 2019.

Page 57: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

44

Gambar 2.3 Lokasi Festival Palang Pintu Kemang

Sumber : Dokumen Sanggar Manggar Kelape kemang

Festival palang pintu kemang dilaksanakan di sepanjang jalan

Kemang Raya mulai dari pertigaan jalan Kemang Selatan VIII hingga

pertigaan jalan benda.

Adapun rangkaian acara yang diselenggarakan 2 hari pada tanggal

27 sampai 28 April 2019 di festival palang pintu meliputi dari pembukaan

pembacaan tahlil dan maulid. Tahlil adalah membaca Dzikir dan ayat Al-

Qur’an kemudian setelah selesai membaca Dzikir memohon kepada Allah

agar Allah SWT menyampaikan pahala kebaikan dari bacaan Dzikir dan Al-

Qur’an tersebut kepada orang yang telah meninggal dunia khsusunya

sesepuh masyarakat dan ulama di wilayah Kemang. Sedangkan maulid

adalah mengagungkan dan menyanjung Nabi SAW. Dapat dilihat bahwa

dalam festival palang pintu ini sangat kental akan nilai religius yang dimiliki

oleh masyarakat Betawi. Selain itu ditampilkan golok terbesar yaitu Golok

Si Rajut sebagai simbol festival palang pintu ke – 14. Dilanjutkan dengan

kegiatan lomba Palang Pintu, penyambutan dan ceremonial pembukaan

Page 58: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

45

festival palang pintu, dilanjutkan dengan acara sponsor atau hiburan seperti

atraksi silat, penampilan guest star Betawi, lomba tari, pengumuman

pemenang lomba, dan kegiatan acara lainnya seperti kegiatan penyuluhan

atau sosialisasi tanggap bencana.

Sedangkan pada acara hari kedua dimulai dengan fun bike sepeda

ontel, senam, pembagian doorprize, penampilan kesenian, parade

penganten sunat, lomba hadroh, rekor muri pemegang golok terbanyak,

parade musik daur ulang dan jajanan tempo doeloe, tarian daerah, parade

ondel – ondel ngibing, parade Budaya, tarian Nusantara dan tarian

Internasional, penutupan Festival Palang Pintu dan pemenang hadiah

lomba, doa bersama yatim piatu, pesta kembang api, dan acara akhir ditutup

dengan penampilan band Guest star.

Dapat dilihat bahwa pada rangkaian acara festival Palang Pintu

Kemang tidak terlepas dari tradisi kesenian Betawi walaupun disetiap

tahunnya terdapat acara ragam seni lainnya. Terkecuali pada acara acara

permintaan dari sponsor yang diluar konteks dari nilai – nilai khas Betawi.

Sebagai nilai tambah guna memunculkan hal yang menarik pada festival

Palang Pintu ini memasukkan unsur Budaya Nusantara seperti tarian –

tarian guna memberikan wawasan serta hiburan agar tidak terlihat monoton

dan membosankan. Serta pada malam harinya cenderung menampilkan

band – band yang cukup dikenal di Indonesia yang berfungsi dapat

mengundang para generasi millenial untuk datang dan menyaksikan acara

pada Festival Palang pintu Kemang.

Page 59: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

46

BAB III

Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang pintu Betawi

Pada sub bab ini dijelaskan mengenai rekacipta festival palang pintu

Kemang yang merupakan bentuk dari modifikasi tradisi yang dibuat oleh Sanggar

Manggar Kelape dalam rangka melestarikan kesenian palang pintu khususnya di

wilayah Kemang. Sebagai salah satu kelompok etnis, orang Betawi memang

memiliki berbagai corak dan ragam budaya yang meliputi berbagai sektor

kehidupan, salah satunya adalah dalam upacara atau tata cara pernikahan adat

Betawi. Pada pernikahan masyarakat Betawi, sebelum akad pernikahan dilakukan

prosesi yang dinamakan Palang Pintu merupakan serangkaian acara untuk

membuka penghalang yang dijaga oleh jawara beladiri silat dari masing – masing

mewakili pengantin. Tradisi palang pintu yaitu apabila seorang laki – laki ingin

mempersunting perempuan pilihannya, maka ia harus melewati beberapa tahapan

atau syarat agar dapat melaksanakan hajatnya, salah satunya yang sudah menjadi

adat atau tradisi dari zaman dahulu yaitu tradisi palang pintu atau membuka palang

agar dapat masuk dan melangsungkan upacara pernikahan. Dilaksanakan nya

tradisi palang pintu sebelum berlangsungnya adat tentu saja memiliki nilai adat atau

makna yang terkandung, dimana pernikahan dianggap sakral maka untuk mencapai

suatu pernikahan harus meelewati beberapa tahap salah satunya tradisi palang pintu.

Dikarenakan etnis Betawi beermayoritas Islam Terlebih dahulu dijelakan mengenai

makna yang terdapat dalam prosesi palang pintu.

Page 60: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

47

A. Makna Simbolik Tradisi Palang Pintu

Palang pintu dalam pernikahan adat Betawi telah masuk ke dalam daftar

resmi UNESCO (United Nation Educational, Scientfic and Cultur

Organization) sebagai warisan budaya Indonesia pada tahun 2015 (Jenny Sista

Siregar dan Sri Irtawirdjajanti,2018: 519). Berbeda dengan pantun dan pencak

silat yang masuk ke dalam catatan non-resmi UNESCO. Palang Pintu dalam

tradisi pernkahan Betawi juga menampilkan pantun dan pencak silat. Palang

pintu yang hadir dalam pernikahan Betawi menunjukan dua arti dimana silat

bermakna bahwa sebagai laki-laki yang ingin menikah harus bisa menjaga istri

dan anak-anaknya karena laki-laki dalam rumah tangga berkedudukan sebagai

kepala keluarga yang dimana harus melindungi keluarganya dari segala

ancaman bahaya. Jadi, pengantin laki-laki di representasikan oleh seseorang

laki - laki yang harus bisa silat atau bela diri.

Pada sejarahnya, palang Pintu merupakan tradisi yang diwariskan dari

generasi sebelumnya kepada generasi penerus. Awal tradisi Palang Pintu tidak

tertulis, melainkan hanya cerita turun-temurun dari generasi terdahulu. Hal ini

dijelaskan oleh Zahrudin Ali Al Batawi dalam bukunya yang berjudul 1500

Pantun Betawi mengatakan bahwa salah satu bagian dari serangkaian acara

prosesi pernikahan adat Betawi yang lebih dikenal dengan istilah Palang Pintu

merupakan campuran beberapa seni budaya seperti silat, pantun, dialek Betawi

dan humor (Al Batawi, 2012). Berdasarkan data menemukan bahwa tradisi

kesenian palang pintu memiliki beberapa tahapan dan kelengkapan didalamnya.

Page 61: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

48

Dengan demikian, beberapa tahapan dan kelengkapan merupakan suatu simbol

atau menghasilkan simbol-simbol didalmnya sebagai bentuk interaksi sosial.

Menurut Bachtiar (2013), meski dalam sejarah belum ada catatan secara

pasti terkait dengan tradisi palang pintu ini dimulai, namun tokoh Betawi si

Pitung ( 1874 – 1903 ) sudah menjalani tradisi Palang Pintu ini saat memperistri

aisyah, putri jawara berjuluk Macan Kemayoran, yaitu Murtadho. Konon, pada

saat itu Si Pitung berhasil mendudukkan perlawanan Murtadho yang menjadi

Jawara atau palang pintu dalam pernikahan putrinya tersebut hingga akhirnya

mempersunting Aisyah. Pada umumnya dalam pernikahan adat Betawi

dimulainya acara dilakukanlah saling adu seni beladiri antara pihak laki – laki

dan dengan pihak perempuan melalui jawara yang ditunjuk oleh masing –

masing pihak keluarga, yang dimana tujuannya untuk menghalangi pihak atau

pengantin laki – laki agar memperhatikan norma adat, selain itu pengantin laki

– laki harus dapat atau mampu menguasai bela diri dan ilmu agama dalam

menjaga keluarganya kelak.

Hal tersebut diperkuat oleh informasi dari Bpk. H.

Bukhori sebagai berikut:

“digambarkan pada satu tradisi besan dan besanan itukan

biasanya pihak laki – laki nih besan kepada pihak perempuan

untuk mana kala itu mempertemukan antara pengantin laki –

laki dengan pengantin perempuan untuk nantinya

disandingkan dipelaminan nantinyakan. Nah itu sebelum dia

masuk kesitu biasanya ada palang pintu gitukan. Palang pintu

itu manjadi satu syarat pihak pengantin laki – laki ini untuk

bisa meminang atau bisa menikahi atau mengawinkan gadis

dari pada desa tersebut jadi itu merupakan salah satu prasyarat

itu dulu. Jadi disimbolkan bahwa dia sudah bisa menaklukkan

jawara atau jagoan dikampung itu. Makannya itu merupakan

simbol laki – laki bahwa calonnya itu bahwa secara lahiriyah,

Page 62: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

49

secara fisik sudah bisa melindungi istrinya dari kan jaman dulu

itukan banyak orang jahat ya artinya banyak rampok, banyak

juga yang merebut istri orang dizaman si Pitung itukan jadi

apa namanya. Nah begitu orang betawi menikahi perempuan

dan dia diyakini bahwa udah bisa jaga keamanan, keamanan

istrinya. Keluarganya karena beladirinya juga mampu dia itu

dalam hal tadi maen pukul atau silat.”

Berdasarkan temuan data informan diatas, secara jelas dapat

dijelaskan bahwa tradisi palang pintu bahwa didalam Budaya Betawi

merupakan anak laki – laki khususnya mempelai laki-laki sudah siap dan

mampu menjaga dirinya dan keluarganya kelak sehingga tercipta rasa aman

didalam keluarganya. Selain itu juga merupakan bukti bahwa mempelai laki-

laki bisa menyelesaikan syarat yang diberikan oleh mempelai perempuan dan

sebagai penyampaian nilai moral bahwa untuk mendapatkan perempuan

pilihannya tidak semudah membalikan telapak tangan. Kemudian, disetiap

tahapan palang pintu memiliki makna simboliknya. Makna simbolik tersebut

tidak semata – mata hadir melaikan bentuk penyampaian nilai moral yang

terkandung, yang kemudian disampaikan melalui simbol – simbol agar maksud

dan tujuan dari respresentasi nya dipahami oleh individu lain.

Menurut Laksmi ( 2017: 124 ) Dalam kehidupan sosial, manusia

menggunakan simbol untuk mempresentasikan maksud mereka, demikian juga

sebaliknya. Dalam teori atau paham Interaksi Simbolik Blumer menunjuk pada

“komunikasi” atau “simbol-simbol” sebagai kunci untuk memahami

kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang didalamnya tentu saja terjadi

interaksi. Interaksi terbentuk secara simbolik baik melalui bahasa, objek sosial,

Page 63: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

50

lambang-lambang, dan berbagai pandangan. Dengan demikian, manusia saling

menerjemahkan dan mendefinisikan tindakannya, baik dalam interaksi dengan

orang lain maupun dengan dirinya sendiri. Oleh karenanya, interaksi

dijembatani oleh penggunaan simbol, penafsiran, dan penemuan makna

tindakan orang lain.

Jika ditarik dalam tradisi kesenian palang pintu, di dalamnya juga memiliki

tahapan dan kelengkapan mengenai palang pintu dan hal tersebut memiliki

makna. Blumer mengatakan dalam premisnya pada bagian kedua, menjelaskan

mengenai makna – makna tersebut merupakan hasil dari interaksi sosial yang

dilakukan secara terus – menerus dan terjadi berulang – ulang dalam suatu

masyarakat. Bahwa makna muncul dalam diri seseorang dengan adanya

interaksi dengan orang lain, walaupun makna muncul dari pemikiran masing –

masing individu, tetapi hal itu tidak ada atau muncul begitu saja, melainkan

melalui proses pengamatan kepada individu lain yang sudah lebih dahulu

mengetahui tentang makna tersebut. Adapun makna dari tahapan dan

kelengkapan palang pintu mengacu kepada sebuah buku yang ditulis oleh

Bachtiar (2013) seorang budayawan Betawi sebagai berikut:

1. Rebana ketimpring memiliki fungsi untuk mengarak pengantin dengan

maksud pengantin laki – laki sedang menuju pengantin perempuan dan

juga di dalam pembacaan maulid sebagai bentuk pembacaan doa untuk

keselamatan semua yang hadir.

2. Kembang Kelape mewakili wujud pohon kelapa yang seutuhnya dengan

melambangkan bahwa pohon kelapa adalah tanaman yang serba guna

Page 64: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

51

manfaatnya. Semua bagian dari pohon kelapa mempunyai kegunaan.

Dari batang, akar, buah, daun, lidi, dan lainya yang semuanya

mempunyai kegunaan. Kembang kelape tersebut seebagai simbol yang

diharapkan pengantin seperti pohon kelapa yang banyak manfaat bagi

keluarga, masyarakat maupun nusa dan bangsa, begitu juga diharapkan

mempunyai kegunaan bagi dunia dan akhirat.

3. Petasan memiliki simbol sebagai alat informasi atau pengabaran bagi

para tetangga bahwa akan dilaksanakannya pernikahan, karena petasan

merupakan simbol untuk mengabarkan masyarakat atau tetangga sekitar

yang jarak rumahnya berjauhan maka digunakanlah petasan agar datang.

4. Sirih Dare memiliki simbol lambang cinta kasih suami kepada istrinya,

karena di dalamnya terdapat uang, yang dimana sirih dare simbol

sebagai persembahan pengantin laki – lai kepada pengantin

perempuannya sebagai lambang cinta kasih suami kepada istrinnya.

5. Pantun memiliki simbol sebagai menghormati antar sesama,

menanamkan kesopanan sekaligus mejadi ajang pencapaian maksud dan

tujuan, dengan kata lain pantun merupakan bentuk komunikasi para

perwakilan juru bicara pengantin.

6. Sikeh memiliki simbol bisa mengaji dan taat agama, yang dimana

pengantin laki – laki diharapkan mengerti agama agar kelak dapat

menuntun keluarganya menjadi sakinah, mawadah dan warahmah.

Page 65: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

52

7. Silat memiliki simbol keberanian dan tanggung jawab dalam

melindungi keluarganya dari gangguan atau ancaman yang tidak

diinginkan.

8. Roti buaya memiliki simbol kesetiaan dan kesabaran masing – masing

pasangan agar setia satu sama lain.

Berdasarkan tahapan dan kelengkapan diatas bahwa Tradisi palang pintu

merupakan bentuk penyampaian nilai, sikap dan pandangan hidup masyarakat

Betawi dalam menjalankan kehidupan tentang dunia yang disampaikan nya

melalui simbol – simbol baik secara verbal dan nonverbal dari generasi ke

generasi. Unsur Islam sangat kental dikarenakan islam dengan segala sistem

keyakinan, nilai – nilai dan kaidah telah memberi pengaruh yang amat kuat

pada budaya Betawi. Jadi tradisi Palang Pintu merupakan salah satu cara

pandangan hidup masyarakat Betawi yang mengandung nilai agama karena

masyarakat Betawi mayoritas beragama Islam maka sangat erat dengan

kegiatan mengaji atau pembacaan al – quran dan lebih lanjut nilai moral dan

nilai sosial yang terlihat dalam tahap adu pantun dan adu pukul pada proses

palang pintu yang dimana memiliki makna bahwa untuk menghalangi pihak

atau pengantin laki – laki agar memperhatikan norma adat, selain itu pengantin

laki – laki harus dapat atau mampu menguasai bela diri dan ilmu agama dalam

menjaga keluarganya kelak.

Jelas bahwasannya tradisi palang pintu tersebut merupakan bentuk

interaksi simbolik atau penyampaian maksud melalui simbol – simbol

didalamnya, bahwa manusia saling menerjemahkan, memaknai serta

Page 66: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

53

mendefinisikan tindakannya, bukan hanya reaksi dari tindakan seseorang

terhadap orang lain dan tanggapan seseorang yang tidak dibuat secara langsung

atas tindakan itu, tetapi didasarkan atas “makna” yang diberikan. Jadi setiap

tindakan atau tahap dalam tradisi palang pintu memiliki maksud dan tujuan

atau fungsinya sendiri bagi individu yang menjalankan dan individu lain.

Seperti paham Interaksi Simbolik Blumer menunjuk pada interaksi sosial antar

masyarakat didalamnya dijelaskan prinsip tercapainya interaksionisme

simbolik Dalam ( Blummer, 1969; Manis dan Meltzer, 1978; A. Rose, 1962;

snow, 2011 ) meliputi;

1. Manusia tidaklah sama halnya seperti binatang, mereka diberkati

kapasitas untuk berfikir. Jika dikaitkan dengan tradisi palang pintu jelas

bahwa diciptakannya tahapan dan simbol – simbol merupakan hasil dari

ide atau hasil fikiran masyarakat Betawi dimana zaman dahulu untuk

menikahkan anak perempuanya calon suaminya harus dilihat

kemampuan bela diri dan mengaji.

Hal tersebut diperkuat oleh informasi dari Sdr. Mubarok:

“ Makna yang ada diprosesi adat palang pintu kaya pengantin

lelaki itu kalo ingin menikah dengan perempuan syaratnya itu

kan yang tadi dibilang harus bisa berantem ngalahin jagoan

perempuan dan harus bisa ngaji yang dimaksudkan makna dari

palang pintu betawi yang seakan – akan mengajarkan untuk

pihak laki laki. Bahasanya gini “nih kalo dibetawi kalo lu mau

nikahin anak orang lu kudu bisa jago beladiri yang fungsinya

nih buat ngejagain bini lu, lu buat ngejagain anak – anak lu”

kalo sikehnya gini biar lu bisa jadi ngajarin keluarganya buat

ngaji. Kan jadi bapak rumah tangga terus kalo kaga bisa ngaji

tuh keluarga ngaji ama siapa, sebenernya pesan aja sih yaa

pesan moral buat yang hadir disitu khususnya pengantennya”

Page 67: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

54

2. Kapasitas berfikir tersebut dibentuk oleh interaksi sosial, yang artinya

bahwa interaksi sosial merupakan pembentuk dari kapasitas berfikir dari

manusia. Jadi dengan demikian, masyarakat mampu atau paham dari

setiap makna yang terkandung berdasarkan kapasitas masyarakat

berfikir bahwasannya kenapa pengantin laki – kaki diharuskan bisa silat

dan mengaji agar kelak dapat membawa keluarga yang sakinah,

mawadah dan warahmah.

Selain itu, Orang – orang yang bisa mengubah makna dan simbol

untuk mereka bertindak dan berinteraksi sesuai dengan situasinya. Dalam

hal ini menyatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan

interaksi dapat mengubah simbol maupun makna yang sudah mereka

sepakati terlebih dahulu untuk memaknai tindakan dan interaksi mereka

sesuai dengan situasi. Maka saat ini banyaknya pembaharuan atau

modifikasi tradisi palang pintu menjadi suatau hiburan dalam pernikahan

yang dimana tetap memiliki makna sesuai dengan tradisi awal. Hal tersebut

karena mereka atau masyarakat dapat mengubah makna dan simbol mereka

karena kemampuan mereka dalam berinteraksi, mereka bisa memilih

tindakan mana yang lebih menguntungkan untuk mereka.

Hal tersebut diperkuat dari salah satu informan seperti

Bpk H. Eddy (pendiri Sanggar Manggar Kelape), beliau

menuturkan sebagai berikut :

“Seni didalam prosesi pernikahan yaa berbicara tentang

palang pintu itu merupakan sebagian dari seni karena

Page 68: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

55

didalamnya memakai silat, memakai pantun, memakai

pakaian sadariah, memakai pangsi”.

Hingga kini pelaksanaan tradisi palang pintu masih banyak dalam

pernikahan masyarakat Betawi. Namun seiring berkembangnya zaman,

tradisi palang pintu tidak hanya digunakan untuk acara pernikahan saja

melainkan dapat digunakan untuk acara lainnya seperti tetapi dalam

penyambutan orang – orang penting bahkan juga dalam kegiatan peresmian

gedung, menyambut hari perayaan ulang tahun DKI Jakarta, hal ini sesuai

dengan pernyataan menurut informan Sdr. Mubarok ( Sekretaris Sanggar

Manggar Kelape ), sebagai berikut :

“jadi gini kita itu setiap tahun sebenernya sama seperti yang

tertera di proposal yang mempunyai maksud dan tujuan seperti

sosialisasi seni budaya tradisional Betawi, strategi

mempertahankan dan melestarikan seni budaya tradisional

Betawi dan Nasional, dan yang terpenting untuk merayakan

Hut Kota Jakarta ke 492. hampir dan agak bingung si yak

arena kita berpatokannya itu sebelum puasa seminggu gitu.

Yang namanya bulan itukan muter ya dulu itu kita menyambut

sebelum tanggal 22 juni lahirnya kota Jakarta itu kita bikin

festival palang pintu akan tetapikan berjalannya waktu itukan

puasa entah dijuni jadi kita adakan di mei jadi kita sebelum

puasa seminggu kita ngadain tapi secara pastinya emang

gapasti. Intinya kalo ditanya pasti kita jawab diadakan

sebelum bulan puasa itu udah pasti patokannya sebelum

ramadhan.”

Dapat disimpulkan dari pernyataan informan bahwa tradisi palang

pintu di era modern seperti sekarang tidak hanya digunakan sebagai bagian

dari acara pernikahan adat Betawi melainkan dapat digunakan untuk acara-

acara besar lainnya, seperti perayaan ulang tahun DKI Jakarta yang dikemas

dalam Festival Palang Pintu Kemang, penyambutan tamu penting atau

pejabat Negara serta peresmian gedung. Tradisi kesenian palang pintu tetap

Page 69: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

56

hadir dan berkembang walaupun dengan kemasan yang berbeda, yang

dimana zaman modern ini mengancam melunturkan tradisi budaya lokal

yang di saingkan dengan budaya Internasional. Maka dari itu untuk

mengikuti perkembangan zaman dilakukan rekacipta tradisi oleh agen –

agen atau penggiat seni untuk menampilkan suatu pelestarian budaya.

B. Rekacipta tradisi Palang Pintu

Blummer dalam premis ketiganya, menyebutkkan bahwa makna – makna

tersebut diperbaharui dan disempurnakan disaat proses sosial sedang

berlangsung, melalui suatu penafsiran masing – masing individu dalam

keterlibatannya dengan objek yang dihadapinya. Berdasarkan premis tersebut,

maka makna yang diperoleh dari setiap penafsiran individu dapat berubah

sesuai dengan konteks dalam ruang dan waktu yang membingkai interaksi

mereka, karena makna bukanlah suatu hasil yang final, melainkan proses

penafsiran.

Perubahan makna pun terlihat pada suatu tradisi yang dimana diperbaharui

bentuk penyajian dan pementasannya. Perubahan dalam suatu budaya tanpa

menghilangkan unsur – unsur makna yang terkandung didalamnya dan justru

menghasilkan inovasi yang lebih baik disebut dengan rekacipta atau

menghasilkan bentuk baru. Perubahan – perubahan tersebut merupakan bentuk

dari rekacipta suatu budaya dan tradisi didalamnya, seperti Menurut Roswita (

2013 ) Rekacipta tradisi merupakan proses yang didalamnya terdapat usaha

untuk menciptakan kembali sebuah tradisi.

Page 70: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

57

Dalam hal ini rekacipta suatu tradisi yang dapat dijumpai salah satunya

dalam sebuah tradisi atau budaya kesenian Betawi yaitu Tradisi Kesenian

Palang Pintu, dimana saat ini disetiap tahunnya dalam rangka memperingati

HUT DKI Jakarta diisi oleh pagelaran Seni Betawi yang diciptakan dan

dikembangkan salah satunya oleh Padepokan Budaya Betawi “ Sanggar

Manggar Kelape, Kemang “ dengan tujuan tetap menjaga kelestarian Budaya

Betawi di kawasan Kemang di tengah – tengah kondisi Kemang yang semakin

berkembang kearah modern. Rekacipta tradisi ini dapat dijumpai pada suatu

event besar yang dinamakan “ Festival Palang Pintu, Kemang” yang sudah

diselenggarakan sampai pada periode ke – 14. Hal ini sejalan dengan menurut

Shahab (2004 : 130 ) bahwa rekacipta tradisi dimaknai sebagai strategi adaptasi

dalam menghadapi modern dan nation yang dimana merupakan strategi

keragaman menghadapi keseragaman. Tentunya, diadakannya festival Palang

Pintu Kemang ini semata – mata memiliki fungsi yang terkandung dan

dilengkapi dengan unsur hiburan dalam rangka mengisi peluang modernisasi

zaman.

Sesuai seperti yang diungkapkan oleh informan Bpk. H. Eddy:

“Nah kalo kita untuk antara event ini kita bedakan antara

tradisi palang pintunya daengan eventnya kalo event inikan

suatu event acara yang ditekankan festifal palang pintu ini atau

lomba palang pintu ini kita kemas menjadi sesuatu yang besar.

Agenda didalam palang pintu ini ada berbagai macam acara

muatan yang kita sudutkan kemasyarakat. Kaya ada hiburan

Nusantara, produk – produk Nusantara kaya tari – tarian dan

sebagainya. Ada hirburan remaja modern ada bandnya, terus

juga ada pengenalan dari parade budayanya, nah ini bagian

dari pada event palang pintu. Jadi festival itu kita lombakan

tapi setelah itu ada sisi – sisi acara yang kita berikan sebagai

edukasi hiburan kepada masyarakat kita perkenalkan.”

Page 71: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

58

Pada Festival Palang Pintu Kemang ini rekacipta yang dibuat

merupakan bentuk perubahan kemasan dalam menampilkan atau

menunjukan suatu budaya yang dimana tidak menghilangkan fungsi dan

makna sesungguhnya dari makna tradisi kesenian Palang Pintu.

Berdasarkan temuan data yang peneliti dapatkan pada sanggar Manggar

Kelape Kemang menunjukkan bahwa festival palang pintu Kemang

merupakan bentuk dari hadirnya sebuah kemasan baru terkait dengan

pelestarian budaya dengan memperbaharui fungsi dan tampilan sesuai

dengan berkembangnya zaman khusus Kemang, yang dimana saat ini

wilayah kemang diduduki oleh masyarakat ekspatriat dengan ekonomi

menengah keatas.

Seperti yang diungkapkan oleh informan Sdr. Barok

(Sekertaris Sanggar Manggar Kelape Kemang ) :

“untuk menjaga tradisi, kita sanggar manggar kelape berusaha

menjaga tradisi budaya betawi khusunya di wilayah kemang

ini dengan mengadakan acara yang bermuatan nilai edukasi,

agama dan tentunya budaya Betawi sendiri. Nah, kita disini

salah satunya itu kenapa kita membuat palang pintu, berangkat

dari kesadaran masyarakat yang cinta kepada budanyanya

sendiri. Belom lagi kan saya udah bilang sebelumnya kalo

dikemang ini nih tempatnya ekspatriat, jadi kudu kita tanemin

tuh nilai budaya Betawi itu sendiri disini biar kaga ilang dan

ampe generasi anak cucu pada paham palang pintu salah satu

budaya kite masyarakat betawi.”

Jadi, hadirnya festival palang pintu diwilayah Kemang ini

merupakan bentuk dari usaha masyarakat Betawi asli Kemang melestarikan

budaya Betawi melalui tradisi kesenian palang pintu dalam sebuah event

Page 72: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

59

yang dibuat ditengah – tengah majunya wilayah Kemang tersebut yang bisa

dilihat dari keadaan perekonomiannya cukup berkembang yang dapat

dilihat dari bangunan – bangunan café, rumah, perkantoran dengan ekonomi

menengah keatas. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi yang

merupakan penduduk asli kawasan Kemang, perlahan-lahan ‘tergeser’

karena perkembangan perekonomian yang pesat diwilayah tersebut. Maka

dengan demikian, agar tidak ikut tergersernya arus dalam budaya yang

tentunya mengiringi perkembangan zaman, maka dibuatlah perubahan

kemasan suatu Budaya yang dipertujukan dalam sebuah pementasan budaya

dan diisi oleh hiburan lainnya agar dapat menjadi konsumsi oleh khalayak

masyarakat semua golongan.

Kemudian, rekacipta tradisi ini dengan diadakannya festival palang

pintu kemang untuk menjalin silaturahmi antar masyarakat baik dari suku

Betawi maupun dari luar Betawi serta menikmati ragam seni budaya

Betawi. Festival ini manampilkan atau menghadirkan berbagai kegiatan

yang sarat hubungannya dengan budaya Betawi melalui Sanggar Manggar

Kelape sebagai pihak yang mengkonsepkan acara tersebut agar dapat

menarik perhatian masyarakat dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan

sekitarnya. Tentunya festival ini banyak merangkul masyarakat dari

berbagai golongan karena festival ini tidak dikenakan biaya masuk maka

memudahkan masyarakat untuk menikmatinya. Dengan demikianlah nilai

sosial yang dikandung dalam festival palang pintu Kemang ini mampu

merangkul masyarakat agar dapat menikmati pagelaran budaya Betawi

Page 73: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

60

dalam festival palang pintu kemang dengan menjunjung nilai kerukunan dan

toleransi antar masyarakat dengan berbagai etnis yang hadir.

Berikut adalah tabel mengenai perubahan saat tradisi palang pintu

berubah menjadi sebuah Festival Palang Pintu Kemang:

Tabel 3.1 Rekacipta tradisi dalam Festival Palang Pintu Kemang

No Tradisi Palang

Pintu

Tradisi Upacara

Penikahan

Festival Palang Pintu

Kemang

1. Waktu

Pelaksanaan

Pada hari pernikahan yang

dilakukan sebelum akad

dimulai

Pada satu tahun sekali

dalam memperingati

HUT DKI Jakarta

2. Fungsi Penyambutan mempelai

laki – laki dalam rangka

melihat kemampuan laki –

laki dalam bela diri dan

mengaji

Hiburan

Kompetisi atau

lomba palang

pintu

Pelestarian

budaya Betawi

3. Pelakon Jawara dikampung masing

– masing

Seniman palang

pintu yang

merupakan

anggota sanggar

budaya Betawi

Anak – anak

4. Tempat Di rumah mempelai

pengantin perempuan

Di sepanjang JL.

Kemang Raya, Jakarta –

Selatan

5. Pantun Pengantar dialog Hiburan

6. Ragam seni Pancak silat

Sike

Pantun

Rebana ketimpring

Kembang kelape

Sirih Dare

Sikeh

Maulid Nabi

Ondel _ Ondel

Golok Si Rajut

Pancak Silat

Sikeh

Pantun

Marawis

Page 74: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

61

Rebana

Kembang Kelape

Budaya Betawi

lainnya, seperti

Tari topeng.

Budaya nasional

lainnya dan

budaya

internasional.

Bazaar rakyat

( sumber : Hasil Observasi dalam Festival Palang Pintu Kemang ke – 14)

Dalam tabel tersebut menjelaskan bahwa terdapat makna-makna yang

telah diperbarui saat tradisi palang pintu berubah menjadi Festival Palang Pintu

Kemang. Dalam hal ini, pembaharuan makna dapat dilihat ketika tradisi palang

pintu berubah menjadi Festival Palang Pintu Kemang. Jika pada upacara

pernikahan, kesenian palang pintu memiliki makna untuk kehidupan sehari –

hari dalam suatu keluarga sedangkan dalam festival palang pintu memiliki

makna pelestarian budaya dan hiburan masyarakat. Selain itu, terdapat

pembaharuan pada waktu pelaksaan tradisi palang pintu, pada awalnya tradisi

palang pintu hanya menjadi bagian dari acara pernikahan adat Betawi yang

dilakukan pada saat mendatangi mempelai wanita. Namun, pada saat menjadi

Festival Palang Pintu Kemang, hal tersebut berubah menjadi sebuah acara

pelestarian budaya Betawi dalam menyambut perayaan ulang tahun DKI Jakarta.

Dalam Festival Palang Pintu Kemang ini sesungguhnya menghadirkan

sebuah acara yang bukan hanya sekedar hiburan masyarakat semata, tetapi juga

menyampaikan tujuan yang didalamnya terdapat nilai, norma yang

berkesinambungan dengan karakteristik budaya Betawi khususnya dalam aspek

Page 75: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

62

religiusitas keislamannya, walaupun dahulu tradisi kesenian palang pintu hanya

dapat dijumpai dalam upacara pernikahan masyarakat Betawi saja, kini

masyarakat dapat menikmatinya dalam pagelaran festival, maupun acara – acara

penting ( penyambutan tamu, peresmian gedung, dll ) namun dengan kemasan

yang berbeda tanpa melunturkan nilai – nilai leluhurnya. Seperti, modifikasi

tradisi palang pintu dalam festival palang pintu Kemang menghasilkan suatu

pergeseran atau perubahan bahwa pada zaman dulu setiap calon pengantin laki-

laki diharuskan membawa beraneka ragam hasil bumi mereka seperti beras,

bumbu masak, hewan ternak, uang yang dimasukkan kedalam sebuah dandang

besar untuk diserahkan kepada calon pengantin perempuan, tetapi kini hal

tersebut sudah tidak ada dalam pelaksanaan saat ini tetapi tidak menghilangkan

nilai leluhur.

Kemudian, dalam acara Festival Palang Pintu Kemang yang menjadi

pelakon atau aktor dalam festival tersebut berbeda dengan tradisi palang pintu

pada umumnya. Aktor atau pelakon dalam acara palang pintu pada awalnya

dengan pelakon atau aktor yang ada di Festival Palang Pintu Kemang yang

menjadi pelakon atau aktor dalam acara festival tersebut ialah orang dewasa serta

anak-anak yang berasal dari sanggar-sanggar yang ada di acara tersebut.

Unsur pantun dalam tradisi palang pintu melalui hasil pengamatan

observasi peneliti dalam pertunjukan palang pintu diberbagai acara, aspek

pantun dalam kesenian palang pintu saat ini sangat mengundang unsur gelak

tawa para penontonnya yang kini juga banyak anak kecil sebagai pelakonnya.

Hal tersebut yang tentunya mengundang masyarakat terhibur dalam

Page 76: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

63

menyaksikan kesenian palang pintu. Selain itu, unsur – unsur dalam palang pintu

seperti pantun di dalam tradisi berfungsi sebagai salam pembuka atau bentuk

komunikasi apabila jawara – jawara laki – laki yang ingin masuk kediaman

mempelai perempuan. Kemudian, unsur pantun tak luput dalam rekacipta tradisi

dimana pada festival Palang Pintu Kemang unsur pantun dibawakan oleh

pembawa acara ( MC ) sebagai dialog dengan menggunakan pantun yang lebih

memunculkan gelak tawa bagi penonton agar terhibur. Hal tersebut menjadi

daya Tarik masyarakat untuk menonton Dengan demikian para pegiat seni pun

terus berinovasi sesuai dengan tuntutan zaman melalui balas pantun dalam

kesenian palang pintu.Untuk menarik minat masyarakat yaitu dalam aspek

pekembangan pantun yang semankin kreatif dan inovatif.

Seperti yang diungkapkan oleh Bpk H. Buchori :

“jadi disamping itu menjadi prosesi adat istiadat juga bisa

dijadikan hiburan dikarenakan dalam isi pantun – pantun itu

kita dihibur dengan isi pantunnya ya disamping nasihat juga

menghibur, jadi dia tidak lepas bahwa dia merupakan prosesi

adat tapi juga dikatakan bisa jadi hiburan juga iya.”

Selanjutnya, dalam ragam seni yang dipertontonkan dalam acara Festival

Palang Pintu Kemang mengalami pembaharuan dari tradisi palang pintu pada

umumnya. Adapun ragam seni yang ditambahkan dalam acara Festival Palang Pintu

Kemang antara lain: Ondel-ondel, Tari Topeng, Golok Si Rajut, serta kebudayaan

nasional dan internasional lainnya. Hadirnya golok Si Rajut merupakan konsep dari

rekacipta tradisi yang dimana golok merupakan senjata khas masyarakat Betawi.

Golok atau dengan kata lain “bendo” bagi masyarakat Betawi biasanya digunakan

para jagoan atau jawara sebagai senjata tajam untuk membela diri sedangkan di

Page 77: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

64

rumah fungsinya sebagai alat untuk bekerja di ladang, dan untuk menyembelih

hewan. Dalam Festival Palang Pintu ke – 14 golok atau bendo tersebut mempunyai

fungsi sebagai suatu ornament dalam acara tersebut yang dimana tentunya ada

maksud dan tujuan didalamnya. Pada pagelaran kali ini adanya Golok Si Rajut

merupakan simbol yang didalamnya memiliki makna tersendiri terkait dengan

situasi dan kondisi yang terjadi yaitu situasi politik yang sedang memanas dimana

untuk merajut masyarakat akibat adanya perbedaan pilihan dalam Pilpres 2019 .

Seperti yang diungkapkan oleh. H. Eddy :

“kan bulan april kemaren kan kita pesta demokrasi, nah kita

disini bikin si rajut untuk merajut masyarakat yang tadinya

kebelah cuma gara – gara beda pilihan. Di festival Palang

pintu ke – 14 ini kita bikin lah golok Si Rajut untuk

menyatukan masyarakat kembali, kita bersatu lah silaturahmi

di festival, dapat dibuktikan kan yang dateng ke festival palang

pintu rame nya bukan maen dari mana aja dari suku mana aja”

Sebuah objek tersebut memiliki makna nya tersendiri yaitu sebagai bentuk

penyampaian maksud untuk mempererat masyarakat yang terpecah belah

dikarenakan beda pilihan saat pemilu presiden bulan april 2019 lalu. Oleh sebab itu

diciptakannya Golok Si Rajut pada dasarnya adalah produk dari interpretasi

individu atas dunia di sekeliling mereka, dimana sebagai pencetus Golok SI Rajut

ini H. Eddy melihat kondisi dan situasi masyarakat pada saat ini yang bertepatan

pada moment Pilpres 2019. Dari keresahan yang menciptakan suatu ide atau

gagasan dan menghasilkan suatu simbol yang disepakati bersama yang didalamnya

tersirat makna dan tujuan.

Page 78: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

65

Gambar 3.1 Golok Si Rajut

Sumber : Dokumentasi Sanggar Manggar Kelape Kemang

Dengan demikian beberapa masyarakat menganggap adanya Golok terbesar

ini merupakan bentuk suatu hiburan atau bentuk karya budaya Betawi yang

sebelumnya diketahui sebagai senjata budaya Betawi.

Seperti yang diungkapkan Mubarok :

“ mungkin orang terheran – heran ya emang ada golok sebesar

itu, mungkin itu si yang jadi banyak orang pengen tau. Karena

ini sesuatu yang unik ya golok yang kita kenal kan paling

yaudah golok yang buat motong sapi, kambing. Jadi orang

jugakan bertanya Tanya tuh emang ada golok yang

panjangnya 4 meter nah itu adanya dimana tuh ya difestival

Palang pintu. Intinya si jadi daya Tarik aja si sebenernya,

karena jadi sebuah icon aja si didalam festival itu tersendiri

dan sampai sekarang itu bener kita taro dimuseum

setubabakan itu. “

Jadi, suatu objek yang kemudian disepakati menjadi sebuah simbol

kerap kali memiliki makna tertentu yang dapat diartikan oleh individunya.

Sesuai dengan situasi dan kondisi yang tengah berlangsung hadirnya Golok

Si Rajut ini memiliki makna untuk menyatukan masyarakat. Dan

keberadaan Golok Si Rajut kini menjadi suatu karya Budaya masyarakat

Page 79: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

66

Betawi, tentunya nilai sosial dan nilai budaya sangatlah terkandung didalam

Golok Si Rajut tersebut.

Selain itu, dalam tradisi palang pintu terdapat sebuah kelengkapan

dalam acara tersebut adanya petasan, tidak lengkap jika tidak adanya

petasan. Dalam upacara pernikahan petasan memiliki makna sebagai alat

informasi atau pengabaran bagi para tetangga. Sedangkan, dalam Festival

Palang Pintu Kemang menggunakan media yang ada seperti media cetak,

media massa dan media sosial sebagai alat informasi atau pengabaran bagi

masyarakat luas yang menggantikan fungsi petasan sebagai tanda

pengabaran.

Gambar 3.2 flyer promosi melalui instagram

Sumber : isntagram: Sanggar_Manggar_Kelape

Hal tersebut dipertegas oleh salah satu informan yang bernama Bpk H. Eddy

sebagai berikut:

“Oiyaa wajiblah zaman sekarang udah wajib, kalo jaman

dulukan kita pake brosur sekarang udah jamannya medsos

gaperlu gitu lagi kita bisa msukin ke ig, bisa masukin facebook

yakan, masukin ke WA udah gabayar, kalo dulukan kita

promokan pake radio kita harus bayar, kalo kita gapunya

Page 80: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

67

jejaring temen yaa gitu kita dulu harus kerjasama sama bens

radio, radio AM mutiara yak arena kita punya jaringan ahirnya

lebih mudah lagi. Sekarang udah gaperlu lewat radio lagi,

sekarang bisa pake media sosial kaya instagram,lewat

facebook udah cepetkan tanpa kita bayar”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa tujuan

dipromosikannya festival palang pintu ini target atau pengunjung

diantaranya yaitu urban, sub urban dan ekspatriat dan tourist dikarenakan

acara festival palang pintu ini merupakan acara yang multifungsi tanpa

menghilangkan makna dari tradisi palang pintu yang mulanya hanya

digunakan dalam upacara pernikahan masyarakat Betawi. Dengan kata lain

kegiatan tersebut merupakan bentuk dari mengkreasikan suatu tradisi

dengan menyesuaikan situasi dan kondisi setempat. Dengan kata lain,

berdasarkan konsep dari rekacipta tradisi, festival Palang Pintu, Kemang ini

merupakan bentuk dari recreated tradition yang dimana Seperti yang

diungkapkan oleh ( Shahab, 2004:24 ) bahwa recreated tradition adalah

tradisi yang dihidupkan kembali dengan mengkreasikan tradisi tersebut

sehingga memunculkan fungsi baru yang sesuai dengan tuntutan waktu dan

keadaan.

Menurut informan Sdr. Mubarok :

“sebenernya palang pintu ini bukan hanya sekedar buat orang

nikahan ya tapi bisa buka palang pintu. Misalkan, yang

dikemas dizaman sekarang itu abang buka perusahaan dan

perusahaan ini baru lounching dan gimana si biar acara ini bisa

ramai maka dari itulah disewakan buka palang pintu jadi disitu

misalkan abang pemilik perusaan, abang mau masuk ni

sebagai konci pintu perusahaan nah nanti abang diarak sama

buka palang pintu nanti ada pemantun, pesilatnya ini bakal

ngelawan sama yang abang bawa, jadi Cuma sekedar buat ini

aja si engga kemana – mana. “

Page 81: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

68

Selain itu, dalam perubahan kemasan budaya ini, sanggar Manggar

kelape Kemang memprakarsai sebuah acara yang besar tanpa

menghilangkan unsur religiusitas masyarakat Betawi yang merupakan salah

satu karakteristik masyarakat Betawi. Sesuai dengan maksud dan tujuan

dibentuknya Sanggar Manggar Kelape di wilayah Kemang yaitu

melestarikan Budaya Betawi memalui berbagai cara untuk menanamkan

cinta akan budaya Betawi yang Tetap dengan koridor keislaman.

Dalam teori Interaksionisme simbolik Blumer bahwa untuk

memahami maksud dan tujuan manusia sebagai makhluk sosial

membutuhkan manusia lain, maka terselenggaranya Festival palang Pintu

Kemang ini tentunya disambut baik oleh semua elemen masyarakat Jakarta,

khususnya bagi masyarakat Betawi karena nilai, fungsi dan makna nya

tentu menghasilkan hal yang positif dalam rangka menjaga tradisi

kebudayaan Betawi yaitu tradisi Kesenian Palang Pintu. Disamping

menjaga dan melestarikan Budaya, diadakan nya Festival Palang Pintu

Kemang ini sebagai bentuk apresiasi masyarakat Betawi Khsusunya

Sanggar Manggar Kelape Kemang yang telah menggelar acara besar dengan

memberdayakan masyarakat dan generasi muda dalam melakukan kegiatan

positif ditengah – tengah arus global. Agar tersampainya maksud dari acara

tersebut, serangkaian acara Festival palang pintu didukung penuh oleh

beberapa pihak, diantaranya Pemprov DKI Jakarta dan lembaga kebudayaan

Betawi laiannya yang diharapkan makusd dan tujuan sebagai pelestarian

budaya sampai kepada pemahaman masyarakat.

Page 82: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

69

Seperti yang diungkapkan oleh Bpk. H Buchori :

“sesuai dengan peraturan daerah Nomer 4 tahun 2015 tentang

pelestarian budaya Betawi kemudian di perda 4 2015 pak

Gubernur juga mengeluarkan peraturan gubernur nomer 229

Tahun 2016 tentang pelaksanaan budaya Betawi artinya segala

aktivitas dan kaitannya mengenai Betawi diangkat

kepermukaan. Nah festival palang pintu itu merupakan

Budaya Betawi yang diangkat kepermukaan untuk dijadikan

festival dikenali kepada masyarakat, disosialisasikan kepada

masyarakat, diperkenalkan secara utuk kepada lapisan

masyarakat untuk dicintai oleh masayarakat baik generasi

muda atau generasi saat ini yang akan berada pada zamannya

gitu. Hal itu memperkenalkan untuk melestarikan dan

mengembangkan Betawi dalam bentuk festival sekarang

dirayakan dan difestivalkan”

Terselenggaranya pelestarian Budaya Betawi ini hasil rekacipta yang

memperbaharui atau memodifikasi unsur – unsur palang pintu dalam upacara

pernikahan kemudian menjadi suatu bentuk konsumsi masyarakat seperti

pantun, serta golok atau bendo. Maka dari dukungan pemerintah serta lembaga

Budaya betawi menghasilkan suatu keuntungan baik nilai sosial yaitu status

sosial sanggar manggar kelape kemang yang sudah dikenal oleh masyarakat

luas, kemudian nilai sosial – ekonomi tersebut berupa komodifikasi.

C. Bentuk komodifikasi Festival Palang Pintu Kemang

Terselenggaranya acara Festival Palang Pintu Kemang ini sudah sangat

terkenal atau sudah menjadi konsumsi masyarakat luas, tentunya menjadi nilai

tambah bagi pihak penyelenggara yaitu keuntungan baik nilai ekonomi maupun

nilai sosial. Ketika suatu tradisi atau budaya saat ini masih bertahan dan masih

terus dilestarikan merupakan bentuk atau hasil dari tujuan tradisi yang harus

diturunkan sampai kepada generasi muda agar tetap mengenal tradisi atau

Page 83: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

70

kebudayaan yang sudah diciptakan dari nenek moyang. Eksistensi sebuah

tradisi akan lebih kuat apabila tradisi tersebut dapat mengisi peluang yang ada

di zaman yang terus berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa nilai ekonomi

senantiasa mengiringi suatu budaya, yang dimana nilai ekonomi itu sendiri

merupakan bentuk dari penghargaan terhadap suatu budaya, salah satunya

dalam tradisi kesenian palang pintu. Peluang yang ada dalam tradisi kesenian

palang pintu tersebut karena tradisi palang pintu sendiri memang memiliki nilai

ekonomi yang dihasilkan.

Menurut Roswita ( 2013 ) bahwa sebagai komoditas, tradisi buka palang

pintu berpotensi mencapai tujuan ekonomi yang merupakan salah satu dampak

sampingan dari hasil rekacipta. Tujuan ekonomi ini sendiri mendorong

maraknya komodifikasi tradisi buka palang pintu yang kini sering dilaksanakan

pada dua jenis acara, yaitu dalam pernikahan dan acara diluar pernikahan.

Jadi, dalam hal ini tradisi kesenian palang pintu jika membandingkan

dengan konsep terdahulu, bahwa dahulu tradisi palang pintu ini tidak memiliki

nilai jual tetapi tradisi palang pintu awalnya murni sebagai tradisi dalam upacara

pernikahan yang dimana pernikahan merupakan acara yang sakral sehingga

untuk menikahkan anak perempuannya tidak boleh dengan lelaki yang

sembarangan karena untuk menjaga keluarganya dari segala macam ancaman.

Kemudian tradisi palang pintu ini menjadi kesenian dan menjadi produk yang

berorientasi untuk konsumsi publik serta menekankan pada sisi hiburan.

Festival Palang Pintu Kemang ini konsep komodifikasi dikarenakan hal ini

merupakan proses transformasi barang dan jasa yang mulanya dinilai karena

Page 84: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

71

nilai gunanya, kemudian menjadi komoditas yang bernilai karena bisa

mendapatkan keuntungan ( Wallch, 2014 : 17 ). Jadi dengan demikian, festival

palang pintu ini merupakan proses komoditas yang memberikan daya jual.

Keuntungan dalam hal ini berbagai macam bentuk baik materi maupun non

materi ( eksistensi sanggar ).

Seperti yang diungkapkan oleh H.Eddy sebagai

berikut:

“antara event ini kita bedakan antara palang pintunya daengan

eventnya kalo event inikan suatu event acara yang ditekankan

festifal palang pintu ini atau lomba palang pintu ini kita kemas

menjadi sesuatu yang besar. Agenda didalam palang pintu ini

ada berbagai macam acara muatan yang kita sudutkan

kemasyarakat. Kaya ada hiburan Nusantara, produk – produk

Nusantara kaya tari – tarian dan sebagainya. Ada hiburan

remaja modern ada bandnya, terus juga ada pengenalan dari

parade budayanya, nah ini bagian dari pada event palang pintu.

Jadi festival itu kita lombakan tapi setelah itu ada sisi – sisi

acara yang kita berikan sebagai edukasi hiburan kepada

masyarakat kita perkenalkan. Iniloh yang namanya reog,

iniloh yang namanya barongsai, iniloh yang namanya ondel –

ondel ngibing, iniloh yang namanya tanjidor, iniloh yang

namanya rebana, iniloh permainan tempo jaman dulu, iniloh

yang namanya gendang kenca dan sebagainya.”

Serupa seperti yang diungkapkan oleh Mubarok:

“kita memberanikan diri bikin acara didepan jalan raya kita

tutup sepanjang jalan raya barudah kita buat festival palang

pintu, ditahun 2005 itu ada yang namanya Betawi palang pintu

itu belum booming seperti yang sekarang. Ketika kita bikin di

2006 yang kedua mulai tuh pasa kebuka semua apa sih itu

Palang pintu sampe kita bikin lomba namanya palang pintu

yang memperebutkan piala gubernur makin tinggi ni

eksistensinya. Nah dari situlah kita bikin dan sampe kemarin

kita sampai ke 14 tahun. Sama masih dalam tahapan lomba

palang pintu akan tetapi kita tambahkan lagi beberapa

ornament dan kita tambah – tambahin.kita kemas lagilah dan

empat tahun terakhir kita selalu memasukkan buadaya

nusantara. Itu apasih manfaatnya ya gak lain ga bukan untuk

Page 85: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

72

bangun budaya Betawi juga yang mengatas namakan Palang

Pintu, cuman Sanggar Manggar Kelape yang bikin di wilayah

Jakarta Selatan “

Menurut Agus Maladi Irianto ( 2015: 19-25) “ globalisasi ekonomi

memicu setiap produk budaya berkontestasi secara terbuka dan kreatif yang

dimana dampak dari globalisasi ekonomi juga terkontribusi ke sejumlah relasi

kehidupan masyarakat, tidak terkecuali terhadap eksistensi kesenian tradisional

yang selama ini dianggap sebagai identitas kultural bagi masyarakat

pendukungnya.” Berdasarkan hasil wawancara dengan informan menunjukkan

bahwa festival palang pintu Kemang merupakan program atau acara yang dibuat

secara terencana oleh beberapa pihak yang mengelola bersama masyarakat dan

tentunya dukungan dari pemerintah DKI Jakarta dalam rangka mengubah

kemasan tradisi menjadi suatu hiburan yang memiliki nilai edukasi serta memiliki

manfaat ekonomi lainnya seperti membuka lapangan usaha untuk masyarakat

dengan berjualan di festival Palang Pintu, Kemang.

Hal ini merupakan bentuk komodifikasi tradisi adat yang dahulu hanya ada

pada upacara pernikahan masyarakat Betawi kini setiap tahunnya setiap

masyarakat dapat menikmati acara tersebut, baik sebagai bentuk pelestarian

budaya, hiburan dan didakannya lomba kesenian palang pintu dari sanggar –

sanggar Budaya Betawi perwakilan seluruh wilayah DKI Jakarta.

Seperti yang diungkapkan Alwi:

“kita memasuki budaya itu sendiri bisa juga sebagai hiburan.

Misalkan kalo dipenganten itukan kita sebagai budaya. Oh ini

budaya Betawi nih kaya gini – gini nah kalo ada Buka pintu

itu ya sama aja kita kaya hiburan atau engga ya diatas

Page 86: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

73

panggung, lomba ya itu sama aja kita menghibur ada yang

sifatnya sakral dan ada nilai komersial nya lah”

Tercapainya suatu komodifikasi atau proses nilai guna menjadi nilai jual

dalam festival palang pintu Kemang merupakan bentuk dari produk seni budaya

yang dikembangkan oleh mereka atau para pihak yang memiliki kuasa modal,

relasi, sponsor ( pemilik modal ) serta relasi dengan pemerintah. Tuntutan

persaingan yang mengharuskan kreativitas atau seni budaya agar tetap eksisis bagi

konsumen dan penikmatnya ( Kaunang dan Sumilat, 2015 : 13 ). Terselenggaranya

festival hingga masuk dalam media online maupun media pertelevisian tak luput

dari sponsor – sponsor yang berpartisipasi.

Seperti yang diungkapkan oleh Sdr. Mubarok :

“sponsor pasti ada sponsor dan dibantulah yang namanya acara

pasti ada sponsor, ada orang nyumbang. Kita berkerjasama

sama salah satunya produk – produk minuman atau produk –

produk kartu handphone kita tetep ada sponsor – sponsor kaya

gitu atau kaya perusahaan – perusahaan seperti Pertamina juga

mensponsori kita terus kalo dari pemerintah dan kementrian

banyak yang mensponsori kita, intinya sponsor itu ada buat

kita, buat acara ini jadi lebih mendukung lebih mensupport aja.

Kemudian, kalo media itu seperti ini kita festival kedua ketika

udah ada dijalanraya kemang kita sampe bersurat ke stasiun tv

kaya RCTI, Global, SCTV dan lain – lain suruh masuk

kedalam acara ini kita jalanin selama dua tahun dan ketika kita

udah mulai dikenal ketika festival yang ke – 4 tanpa kita

bersurat itu media sudah mulai menyoroti kita bahkan hanya

itu media cetak seperti Detik dan lainnya itu tanpa kita undang

mereka datang. “

Dengan demikian, komodifikasi yang dijalankan dari proses produksi,

distribusi hingga konsumsi merupakan proses yang dijalankan pihak penyelenggara

dalam upaya untuk membuat sesuatu yang sebelumnya hanya nilai guna menjadi

nilai komoditas atau dengan kata lain, nilai guna ini menjadi laku dipasaran dengan

Page 87: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

74

memanfaatkan kondisi lingkungan yang sedang berkembang. Seperti menurut

Vincent Mosco ( 1996 ) dalam teorinya ekonomi politik yang membahas mengenai

komodifikasi menyatakan bahwa media massa sangatlah berperan dan memiliki

kekuatan dalam membangun suatu produk, yaitu:

“ media massa juga mempunyai peran yang sangat signifikan dalam

peningkatan surplus secara ekonomi. Hal ini berangkat dari asumsi

bahwa media massa berperan sebagai penghubung antara dunia

produksi dan konsumsi. Melalui pesan – pesan yang disebarkan lewat

iklan didunia massa, peningkatan penjualan produk dan jasa sangat

memungkinkan untuk terjadi ketika audiences terpengaruh terhadap

pesan yang ditampilkan melalui media massa tersebut ( Vincent

Mosco ( 1996 ) “

Penggunaan media massa dalam Festival Palang Pintu Kemang ini

menunjukan bahwa event Festival Palang Pintu Kemang merupakan bentuk

komodifikasi khalayak, dimana salah satu prinsip dimensi komodifikasi media

massa menurut Gamham dalam buku yang ditulis Mosco menyebutkan bahwa

pengguna periklanan merupakan penyempurnaan dalam proses komodifikasi media

secara ekonomi. Audiens merupakan komoditi penting untuk media media massa

dalam mendapatkan iklan dan pemasukan. Media dapat menciptakan khalayaknya

sendiri dengan membuat program semenarik mungkin dan kemudian khalayak yang

tertarik tersebut dikirimkan kepada para pengiklan ( Vincent Mosco : 1996 ).

Hasil komodifikasi dari acara Festival Palang Pintu Kemang ini sudah

sangat terkenal atau sudah menjadi konsumsi masyarakat luas, tentunya menjadi

nilai tambah bagi pihak penyelenggara yaitu eksistensi sanggar dimana yang

menjadi sorotan media sebagai pemerkasa festival tahunan dalam rangka

Page 88: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

75

pelestarian budaya dan meningkatkan kreatifitas melalui lomba kesenian palang

pintu di festival Palang Pintu Kemang ini.

Seperti yang diungkapkan oleh Ferry, sebagai berikut:

“karena kita dari awalnya ini memang tujuannya untuk

menghidupkan dari palang pintunya itu sendiri . contohnya

kita udah dikenal oleh berbagai media ataupun lapisan

masyarakat sebagai penyelenggara dari festival palang pintu

dan ingin terus mengasah kretifitas sanggar – sanggar di

Jakarta melalui lomba yang kita adakan “

Serupa yang diungkapkan oleh Qidam :

“ya menurut saya ini sebagai prestasi ya dikarenakan palang

pintu disini udah begitu berkembang secara pesat dan jadi

orang – orang juga jadi tau budaya – budaya diBetawi itu apa

aja. Yang pertama si itu ya jadi orang – orang bisa jadi tau dan

bisa lestari tentunya. Ya kalo dari segi kepuasan ya saya puas

banget apalagi ada sebuah festival palang pintu ya disini saya

merasa puas aja si ya bisa menyaksikan begitu antusiasnya

masyarakat terlebih pada festival yang diselanggarakan dan

yang menjadi kepuasan juga kaya dari berbagai penjuru

Jakarta semua kumpul.”

Selain itu, pengaruh media massa membuat pagelaran seni ini semakin

dikenal oleh khalayah luas dari berbagai wilayah di DKI Jakarta, sehingga berhasil

menarik minat masyarakat kota Jakarta baik masyarakat asli Betawi maupun bukan

masyarakat etnis Betawi, masyarakat wilayah Kemang maupun luar wilayah

Kemang untuk dapat menikmati sajian acara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa

di era globalisasi ini dan dizaman yang semakin maju ini masyarakat masih

memiliki minat untuk mengkonsumsi budaya tradisional melalui Festival Palang

Pintu yang tentunya bermuatan nilai budaya Betawi yang ditampilkan dengan

modifikasi seperti adanya sesi pembukaan dengan acara Maulid, kemudian

Page 89: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

76

diadakannya sesi perlombaan palang pintu, dan diisi juga penampilan Budaya

Betawi dan Budaya tradisional dari daerah lainnya.

Bentuk komodifikasi pun mencakup dalam ragam seni tradisi kesenian

palang pintu yang menjadikan semakin menarik minat masyarakat dari berbagai

kalangan yaitu dengan diadakannya stand – stand bazar ( pasar rakyat ) dengan

beraneka ragam yang dijajakan ( dijual ) seperti makanan yang dijual diantaranya

dodol Betawi, kerak telor, laksa, kue rangi, toge goreng betawi serta bir pletok.

Sedangkan yang lainnya seperti baju ciri khas Betawi yaitu pangsi Betawi, boneka

ondel – ondel yang biasanya sulit dan jarang ditemukan kini dalam pasar rakyat

yang diadakan dalam festival palang pintu hal tersebut dapat dijumpai.

Dengan adanya pasar rakyat tersebut maka adanya perputaran ekonomi

menarik masyarakat untuk datang sebagai penjual maupun sebagai pembeli didalam

festival Palang Pintu, Kemang. Pihak penyelenggara pun menyewakan stand (

tenda – tenda ) dalam rangka menyewakan lapak untuk bergadang. Dengan

demikian diselenggarakannya Festival Palang Pintu Kemang ini sangat amat

berdampak positif baik dalam aspek budaya maupun nilai sosial - ekonominya.

Dalam kegiatan tersebut para pengunjung dapat berbelanja, mengikuti serangkaian

acara sekaligus berwisata kuliner, pasar rakyat itulah yang menjadi daya tarik

masyarakat untuk berkunjung. Dimana, nilai sosial – ekonomi sangat terasa dalam

festival palang pintu Kemang ini, dimana selain melestarikan budaya Betawi juga

ajang silaturahmi masyarakat dan nilai tambah penghasilan masyarakat dengan

berjualan di bazaar tersebut. Ditambah dengan diadakannya maulid nabi

dipembukaan festival palang pintu, ditambah dengan ditampilkannya kesenian

Page 90: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

77

Betawi lainnya serta disetiap tahun diperkenalkan ornament khas Betawi seperti

Golok Si Rajut.

Gambar 3.3 Pasar Rakyat di Festival Palang Pintu Kemang

Sumber : Dokumentasi Sanggar Manggar Kelape Kemang

Sesuai dengan konsep komodifikasi yaitu nilai guna yang kini diiringi

dengan nilai ekonomi atau komoditas bahwa aspek ekonomi pun turut mengiringi,

tak hanya dalam festival palang pintu saja, saat ini dalam upacara pernikahan

apabila menggunakan kesenian palang pintu pun dikenakan biaya sebagai bentuk

penghargaan atas waktu dan tenaga para pelakonnya. Karena jika dilihat pada

zaman sekarang jika melaksanakan atau melakonkan kesenian palang pintu baik

dalam perlombaan, upacara pernikahan maupun dalam acara – acara penting

lainnya, pelakon dari kesenian palang pintu saat ini merupakan penggiat seni dan

terus menginovasikan kreatifitasnya agar kesenian palang pintu tetap diminati oleh

masyarakat, maka dari itu nilai ekonomi yang diberikan merupakan bentuk dari

penghargaan atas usaha nya.

Seperti yang diungkapkan oleh Bpk H. Buchori :

“ya pasti, jadi budaya itu bisa menghasilkan ekonomi

contohnya kalo palang pintu biasnya itu juga dikasih uang

Page 91: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

78

lelahkan dan bisa menambah kocek kantong mereka untuk

biaya hidup. Kemudian juga kalo dia ada festival – festival

dan itu juga merupakan penambahan juga buat mereka para

pencinta budaya.”

Serupa dengan pernyataan Bpk. Buchori, selaku tokoh dalam

Sanggar Manggar Kelape menyetujui bahwa pelakon seni tradisi

Palang pintu dapat penghargaan melalui nilai ekonomi yang

diberikan, sebagai berikut :

“Yaa sangat setuju, karena begini ketika disitu ada kegiatan

maka budaya akan menjadi penghargaan. Contoh ketika ada

perkawinan nih yang duluan siapa ? tukang tenda, hiburan,

pakean seragam, kue kue berartikan ini apa ? berartikan gara

– gara ada event perkawinan, ketika ada event perkawinan

gunanya palang pintu maka tim hadrohnya kepanggil, tim

silatnya tampil, tim palang pintunya tampil, kembang

kelapenya bisa kita adakan. Nah dibayar duitnya, paling

berapa iyakann, nungguin dari pagi sampe selesai acarakan,

paling kali kita bagiin Cuma dapet seratus lima puluh sampe

dua ratus iyakan terus masuk uang kas sisanya, karena

manajemen itu harus kita bentuk.”

Dengan demikian suatu Budaya akan terus beriringan dengan

perkembangan zaman dan nilai ekonomi pun mengiringi.

Page 92: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

79

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mengacu pada pertanyaan atau perumusan penelitian yang ada

dipendahuluan, maka pada bab ini akan dibahas kesimpulan mengenai

Komodifakasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang pintu Betawi.

Hadirnya festival palang pintu Kemang merupakan bentuk dari

perubahan kemasan budaya atau modifikasi budaya yang dibuat oleh

Sanggar Manggar Kelape, tidaklah semata – mata menghilangkan unsur

– unsur makna yang terkandung didalamnya akan tetapi dapat

menghasilkan suatu inovasi yang baru disebut dengan rekacipta budaya.

Contoh dari rekacipta tradisi dapat dijumpai pada sebuah event besar

yang dinamakan “ festival palang pintu” yang diselenggarakan di daerah

Kemang dan sudah berjalan sampai pada periode ke – 14. Menunjukkan

bahwa hadirnya sebuah festival palang intu kemang pun merupakan

pelestarian budaya dengan memperbaharui fungsi dan tampilan sesuai

dengan berkembangnya zaman khususnya pada daerah Kemang Jakarta

– Selatan, yang dimana saat ini wilayah kemang diduduki oleh

masyarakat ekspatriat dengan ekonomi menengah keatas.

Melalui teori Interaksionisme Simbolik Blumer serta

berdasarkan premis – premis nya sangat relevan dengan perubahan

tradisi palang pintu yang mulanya phanya ada di upacara pernikahan

kini banyak di rekacipta ulang dengan bentuk yang berbeda. Rekacipta

Page 93: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

80

yang dibuat ini tidak menghilangkan fungsi dari tradisi pelang pintu

zaman dahulu. Djelaskan bahwa disetiap tahapan palang pintu memiliki

makna simboliknya. Makna simbolik dalam tradisi palang pintu tersebut

tidak semata – mata hadir melaikan bentuk penyampaian nilai moral

yang terkandung, yang kemudian disampaikan melalui simbol – simbol

agar maksud dan tujuan dari respresentasi nya dipahami oleh individu

lain. Selain itu, Orang – orang yang bisa mengubah makna dan simbol

untuk mereka bertindak dan berinteraksi sesuai dengan situasinya.

Dalam hal ini menyatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang

melakukan interaksi dapat mengubah simbol maupun makna yang sudah

mereka sepakati terlebih dahulu untuk memaknai tindakan dan interaksi

mereka sesuai dengan situasi. Maka saat ini banyaknya pembaharuan

atau rekacipta tradisi palang pintu menjadi suatu hiburan baik dalam

pernikahan maupaun dalam acara – acara budaya lainnya yang

didamana tetap memiliki makna sesuai dengan tradisi awal. Hal tersebut

karena mereka atau masyarakat dapat mengubah makna dan simbol

mereka karena kemampuan mereka dalam berinteraksi, mereka bisa

memilih tindakan mana yang lebih menguntungkan untuk mereka.

Berdasarkan hasil dilapangan menunjukan adanya sebuah

bentuk komodifikasi yaitu dimana adanya transformasi nilai guna atau

nilai fungsi, jasa dan gagasan menjadi suatu nilai jual. Atau dengan kata

lain, nilai guna menjadi nilai tukar yang memiliki keuntungan karena

apa yang mereka berikan kepada kebutuhan pasar. Melalui proses

Page 94: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

81

rekacipta budaya salah satu bentuk benda budaya yang dikomodifikasi

pada era globalisasi ini adalah kesenian tradisional. Berkembangnya

industri pariwisata menarik masyarakat atau para pelaku menunujukan

kreatifitasnya di era ekonomi global ini. Berdasarkan Teori

Komodifikasi yang peneliti gunakan dalam menganalisis temuan data

menunjukan fenomena Festival Palang Pintu yang diselenggarakan di

Kemang menunjukan bahwa terdapat suatu bentuk komodifikasi yang

dimana dilakukan oleh aktor pelaksanaan dalam rangka guna

memproduksi budaya sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakaat

pada saat ini yang mengarah pada nilai modernisasi dengan

mendapatkan suatu manfaat serta keuntungan bagi penyelenggara

maupun masyarakat. Bentuk lain dari Komodifikasi dalam kesenian

palang pintu pun kini sudah banyak di gunakan oleh masyarakat yang

tidak hanya digunakan dalam upacara pernikahan adat Betawi

semestinya, juga dalam penyambutan tamu – tamu penting bahkan

dalam peresmian gedung serta acara lainnya yang dimana dibalik acara

tersebut tentunya terdapat suatu nilai komoditas bagi penggiat seni

kesenian palang pintu.

B. SARAN

Dalam penelitian ini, peneliti memberiksan beberapa saran

sebagai bentuk menambah khasanah keilmuan studi Sosilogi Budaya,

sebagai berikut:

Page 95: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

82

Dengan hadirnya festival palang pintu ke – 14 di daerah

Kemang nyatanya cukup berpengaruh untuk masyarakat khususnya

pada daerah kemang sendiri, yang dimana daerah Kemang dihuni oleh

ekspatriat. Maka tidak dapat dipungkiri dengan adanya ekspatriat yang

masuk juga membawa budaya luar ke daerah tersebut, tetapi dengan

adanya Sanggar Manggar Kelape menjadikan pondasi dalam

melestarikan dan mempertahankan budaya Betawi diwilayah Kemang.

Peneliti berharap masyarakat juga turut andil dalam meningkatkan rasa

cinta terhadap budaya Betawi ditengah arus globalisasi dan kemajuan

khususnya dalam tradisi kesenian palang pintu.

Peneliti juga menyarankan agar selanjutnya mengenai

kebudayaan Betawi masih amat sangat banyak serta masih amat sangat

menarik untuk diteliti dan dikaji lebih lanjut baik dalam eksistensi

maupun keunikan lainnya. Salain itu, kearifan lokal budaya Betawi

seperti palang pintu harus terus dipertahankan, fungsinya agar kecintaan

masyarakat terhadap budaya akan semakin tumbuh disetiap warga

jakarta terutama pada generasi muda yang dianggap sebagai aktor yang

berperan melestarikan kebudayaan di masa mendatang. Kebudayaan

Betawi dapat berkembang lewat acara – acara seperti Festival Palang

Pintu. Dengan diadakannya Festival Palang Pintu disetiap tahunnya,

maka dapat disadari akan menyadarkan masyarakat agar cinta terhadap

budayanya sendiri khususnya jakarta yang berlatar belakang budaya

Betawi.

Page 96: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

83

Bagi pemerintah pun, diharapkan agar terus mendukung acara

atau festival kebudayaan dalam rangka melestarikan budaya dalam

kemasan festival agar masyarakat dengan suku atau etnis lain serta turis

dapat mengenal kearifan lokal hasil budaya Negara Indonesia, khusunya

ibukota Jakarta.

Page 97: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

84

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Tessaniva, dkk ( 2017 ). Dampak Komodifikasi Terhadap Perubahan

Identitas Tari Topeng Hitam, Haluan Sastra Budaya, Volume 1, No 2.

Al-Batawi, Zahrudin. 2012. 999 Pantun Betawi. Jakarta: Nur Fiqi.

Anggraeni, Dewi, DKK ( 2019 ). Membangun Peradaban Bangsa Melalui

Religiusitas Berbasis Budaya Lokal (Analisis Tradisi Palang Pintu Pada

Budaya Betawi, Jurnal Studi Al-Qur’an Membangun Tradisi Berfikir

Qur’ani, Volume 15, No 1.

Aryono, Suryono. 1985 Kamus Antropologi. Jakarta, Persindo.

Azizah.R.Reza.2013. Tesis, Representasi Komodifikasi Tubuh dan Kecantikan

dalam Tiga Novel teen-lit Indonesia: The Glam Girls Series, Magister

Kajian Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga.

Bachtiar. (2013 ). Buku Panduan Prosesi Adat perkawinan Betawi Buke Palang

Pintu. Jakarta Sanggar Si Pitung Rawa Belong.

Blummer, Herbert, (1969 ), Symbolic interactionism. New Jersey: Harper And

Row.

Burton, Graeme. Pengantar untuk Memahami Media dan Budaya Populer.

Yogyakarta: Jalasutra, 2008.

Castle, L. (1967). “The Etnnic Profile of Jakarta,” Indonesia , Vol III (April).

Ithaca-New-York Cornel University.

Evans, D. S. & P.2004. Das Kapital untuk Pemula, Yogjakarta: Resist Book.

Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara, Observasi Dan Fokus Group Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Depok: PT. Raja Grafindo Persada

Irianto, Agus Maladi. “ Pencarian Identitas Dan Integrasi Kebudayaan Pada

Masyarakat Multikultural”. Dipresentasikan pada Seminar

Keanekaragaman Budaya Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Menuju

Indonesia Baru. Diselenggarakan Fak. Sastra UNDIP Semarang, 8

September 2015

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta

:Graha Ilmu.

J.R, Raco, 2010 Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan

Keunggulannya, Jakarta: Grasindo.

Page 98: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

85

Kaunang Dan Sumilat. (2015). “Kemasan Tari Maengket Dalam Menunjang

Industri Kreatif Minahasa Sulawesi Utara Di Era Globalisasi” dalam

Jurnal LPPM Bidang Ekososbudkum Volume 2 Nomor 1.

Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Antropologi Sosial dan Budaya. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.

Koentjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

Laksmi. 2017. Teori Interaksi Simbolik Dalam Kajian Ilmu Perpustakaan dan

Informasi. Pustabiblia: Journal of Library and Information Science.

Melinda, Anggi dan Paramita ( 2018 ). Makna Simbolik Palang Pintu Pada

Pernikahan Etnis Betawi di Setu Babakan, Vol. 2, No. 2.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mosco, Vincent, (1996 ) Political Economy of Communication, London: Sage

Publication.

Mosco, Vincent. 2009. The Political Economy of Communication Second Edition.

London: Sage Publications Lt.

Musthofa, As’ad, ( 2012 ). Komodifikasi Kemiskinan Oleh Media Televisi,

Semarang, Jurnal Ilmiah Komunikasi, Volume 3, No 1

Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Paramita, sinta ( 2018 ). Pergeseran Makna Ondel – Ondel Pada Masyarakat

Betawi Modern, Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Volume 1, Nomor 1

Poewadarminta. W.J.S. 2002 , Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai

Pustaka.

Pradipta, B. (2005). Posisi Budaya Betawi Dalam Kehidupan Global : Betawi

Hebat dan Pentolan. Jakarta: Betawi Punye Gaye, PSB-UNAS dan Dinas

Dikmenti Prov. DKI Jakarta.

Roswita, devi ( 2013 ). Tradisi Buka Palang Pintu : Transformasi Tradisi Upacara

Menuju Komoditas. Jakarta : Departemen Antropologi, Universitas

Indonesia.

Saidi, Ridwan. 2001. Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan dan Adat

Istiadatnya. Jakarta : PT. Gumara Kata.

Saputra, Andi Yahya (2009). Profile Seni Budaya Betawi. Jakarta : Dinas

Pariwisata & Kebudayaan Prov . DKI Jakarta.

Page 99: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

86

Shahab, Yasmine Zaki. Identitas dan Otoritas: Rekonstruksi Tradisi Betawi.

Jakarta : Laboratorium Antropologi FISIP UI.

Sibarani, G. ( 2012 ). Kearifan Lokal Hakikat, Peran,, dan Metode Tradisi Lisan.

Jakarta : Asosiasi Tradisi Lisan.

Siregar, Sista Jenny, Dkk. (2019), Development of Palang Pintu As an Edutaiment

in Venetie van java (Batavia). Jakarta: Departemen of Home Economics,

Universitas Negeri Jakarta.

Soekanto, Soerjono, ( 1993 ), Kamus Sosiologi . Jakarta: Raja Grafiindo Persada.

Soekanto, Soerjono, (2001 ), Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafiindo

Persada.

Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksi Simbolik, Perspektif Sosiologi Modern.

Yogyakarta: Averpes Press dan Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan, Parsudi. (2004). Hubungan Antar Sukubangsa. Jakarta: penerbit KIK

Press.

Suryani, Ita dan Sagianto ( 2017 ). Strategi Komunitas Betawi Dalam

Mempromosikan Tradisi Palang Pintu (Studi Kasus Pada Event Festival

Palang Pintu XI ). Jurnal Komunikasi, Volume VIII, Nomor 2.

Suswandari. (2006 ). Pemahaman Sejarah, Budaya Dan Kearifan Lokal Etnik

Betawi Pada Guru Sekolah Dasar Di Wilayah DKI Jakarta. Jakarta.

Suwardi, Endraswara. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan.

Yogyakarta, Pustaka Widyatama.

Tim Peneliti Kebudayaan Betawi FIB UI.2012. Ragam Seni Budaya Betawi.

Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.

Wallach, J. (2014). Komunikasi dan Komodifikasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Page 100: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xiii

LAMPIRAN 1

Pedoman Wawancara

Indikator Palang Pintu :

1. Menurut anda tradisi atau kesenian palang pintu itu apa sih ?

2. Menurut anda apakah tradisi atau kesenian palang pintu dahulu dengan yang

saat ini (zaman sekarang ) ada perbedaan tidak ?

3. Apakah ada sambungannya antara nilai kebetawian dengan melayu seperti

yang kita ketahui Indonesia ini suku – suku melayu banyak ?

4. Menurut anda, adakah makna yang terkandung dari suatu tradisi palang

pintu ? apakah dimasing – masing tahapannya ada makna yang terkandung

?

5. Menurut anda adakah yang berbeda antara prosesi palang pintu yang

dilaksanakan pada pernikahan digedung dengan dirumah ?

6. Selain pada acara pernikahan tradisi palang pintu biasa digelar dalam acara

apa saja ? sebutkan dan jelaskan.

7. Melihat dari segi sejarahnya, kan urutan itu dari bunyi petasan, sampai

pengantin pria mencium tangan orang tua perempuan. (didalam buku

bachtiar h; 5 – 6 ) kemudian pada saat ini, urutannya ada yang hilang tidak

? kemudian kelengkapan dan seserahannya masih tetap sesuai dengan

panduannya tidak ?

8. Eksistensi tradisi atau kesenian palang pintu pada saat ini menurut anda

seperti apa ? masih bertahan apa justru redup ?

9. Menurut anda, masyarakat masih menggunakan tradisi palanh pintu dalam

pernikahan adat betawi ?

10. Untuk menggunakan tradisi palang pintu dalam upacara pernikahan betawi

kisaran harganya berapa ?’

11. Apakah sanggar ini masih terus melestarikan kesenian palang pintu ?

Page 101: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xiv

12. Dalam memainkan tradisi atau kesenian palang pintu ini ada kriteria yang

dikhususkan tidak ?

13. Menurut anda bagaimana usaha yang dilakukan anda sebagai generasi muda

untuk tetap melestarikan kesenian palang pintu ?

14. Menurut anda, tradisi atau kesenian palang pintu saat ini merupakan hiburan

atau memang sebuah prosesi adat istiadat?

15. Sebenarnya tradisi palang pintu diadakan sebelum ataupun sesudah akad

menjelang resepsi ?

Indicator Festival Palang Pintu Kemang

1. Event palang pintu kemang ini awal mula diadakan pada kisaran tahun

berapa ?

2. Alasan yang mendasar sanggar manggar kelape menciptakan event besar

seperti Festival palang pintu kemang ?

3. Apa yang membuat event ini bertahan sampai pada pelaksanaan tahun yang

ke 14 ?

4. Kenapa event ini dinamakan festival palang pintu ?

5. Sasaran dari festival palang pintu kemang ini kepada siapa ?

6. Apakah dari dinas kebudayaan ataupun pemprov DKI mendukung festival

palang pintu kemang ?

7. Apakah ada kerjasama dengan instasi ataupun organisasi lain dalam

membangun event besar ini ?

8. Menurut anda, perbedaan tradisi kesenian palang pintu dengan festival

palang pintu apa ? apakah terdapat makna yang berbeda ?

9. Membutuhkan sanggar – sanggar lain engga terkait sama pengenalan

sanggar ini ataupun eventnya ?

10. Menurut anda, apakah fungsi dari terselenggarakannya festival palang pintu

kemang ?

11. Event festival palang pintu inikan diselenggarakan dikemang. Kenapa lebih

memilih kemang sebagai tempat terselenggarakannya event tersebut ?

apakah ini dinamakan strategi untuk menarik masyarakat ?

Page 102: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xv

12. Sejarah dari eventkan awalnya dari perlombaan ya ? kira – kira makin kesini

itu semakin memperkenalkan atau justru menghilang ?

13. Masuk dalam festival palang pintu apakah dikenakan biaya ?

14. Dalam event ini diadakan lomba – lomba kesenian betawi ? contohnya

apasaja ?

15. Untuk pendaftaran lomba dikenakan biaya berapa ?

16. Adapun hadiah dalam perlombaan kesenian palang pintu apa ?

17. Media massa baik cetak maupun elektronik kan mempublist even ini ?

bagaimana strategi sanggar manggar kelape ini untuk membuat event ini

menjadi acara besar yang memiliki nilai budaya yang disorot untuk media

massa ?

18. Dalam event inikan pastinya membutuhkan dana yang cukup banyak untuk

dapat diselenggarakannya. Kalo boleh tau dana yang diperoleh melalui

proposal yang diajukan kemana saja ?

19. Dana yang terkumpul melalui proposal dialokasikan untuk apasaja dalam

event tersebut ?

20. Menurut anda sebagai generasi muda, bagaimana caranya untuk

mempertahankan serta melestarikan tradisi kesenian palang pintu selain

melalui event festival palangh pintu itu apa ?

21. Menurut anda sebagai salah satu penyelenggara festival palang pintu ini

terdapat keuntungan tidak baik moril maupun materil ?

22. Apakah anda setuju bahwa budaya saat Ini melekat dengan nilai ekonomi ?

23. Strategi yang dilakukan sanggar manggar kelape dalam menarik

pengunjung dalam festival palang pintu kemana ?

Page 103: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xvi

Instrumen Golok Si Rajut

1. Pada festival palang pintu ke – 14 kan ada yang beda nih dari golok event

yang sebelum nya. Terdapat ornamen Golok terbesar. Yaitu golok si rajut.

Golok sirajut ini sebenarrnya apa ?

2. Makna atau arti khusus dari golok sirajut ini ?

3. Apakah di festival yang akan mendatang menciptakan ?

4. Untuk membuat golok si rajut membutuhkan waktu berapa lama ?

5. Siapa yang mulanya memberi ide untuk pembuatan Golok si rajut ?

6. Apakah pembuatan golok si rajut membutuhkan dana yang besar juga ?

7. Bagaimana antusiasmen dari masyarakat terkait dengan golok si rajut yang

dipamerkan pada festival dan disetu babakan ?

8. Mengenai golok si rajut, itu perjalanan nya seperti apa sampai bisa di

murikan. Apakah ada tujuannya ?

Page 104: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xvii

Informan 1

Nama : Bpk. H. Buchori SH.MH

Usia : 56

Status : Bidang Teknis Informasi Kebudayaan Kampung Setu

Babakan / Ketua Bidang Pariwisata Dan Kebudayaan Bamus

Betawi

Hari / Tanggal : Minggu / 13 – 10 - 2019

Waktu / Tempat : 18.30 / Kediaman Bpk. H Buchori

Peneliti : apa yang bapak ketahui mengenai tradisi kesenian Palang Pintu ?

Informan : sejarah dari palang pintu ini dulu itukan di Betawi pada setiap plosok

dan pada setiap kampung ada jawaranya, ada jagoannya, jadi mana

kala orang itu melancong dalam istilahnya ya kalo sekarang itu

ngapel gitu ya suatu lokasi, suatu kampung atau suatu desa itu

disono ada jagoannya gitu loh. Itu sejarah palang pintu. Jadi

biasanya ketika orang dateng ke suatu kampung ada jawaranya dan

orag yang dateng itu, yang dateng ngelancong ngapelin di kampung

itu dia harus bisa maen pukul jadi harus bisa ngejatohin , ngalahin

Page 105: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xviii

jawaranya sono sehingga itu digambarkan pada satu tradisi besan

dan besanan itukan biasanya pihak laki – laki nih besan kepada pihak

perempuan untuk mana kala itu mempertemukan antara pengantin

laki – laki dengan pengantin perempuan untuk nantinya

disandingkan dipelaminan nantinyakan. Nah itu sebelum dia masuk

kesitu biasanya ada palang pintu gitukan. Palang pintu itu manjadi

satu syarat pihak pengantin laki – laki ini untuk bisa meminang atau

bisa menikahi atau mengawinkan gadis dari pada desa tersebut jadi

itu merupakan salah satu prasyarat itu dulu. Jadi disimbolkan bahwa

dia sudah bisa menaklukkan jawara atau jagoan dikampung itu.

Makannya itu merupakan simbol laki – laki bahwa calonnya itu

bahwa secara lahiriyah, secara fisik sudah bisa melindungi istrinya

dari kan jaman dulu itukan banyak orang jahat ya artinya banyak

rampok, banyak juga yang merebut istri orang dizaman si Pitung

itukan jadi apa namanya. Nah begitu orang betawi menikahi

perempuan dan dia diyakini bahwa udah bisa jaga keamanan,

keamanan istrinya. Keluarganya karena beladirinya juga mampu dia

itu dalam hal tadi maen pukul atau silat.

Peneliti : yang bapak lihat palang pintu pada zaman dahulu dengan zaman

sekarang ada perubahan atau tidak ?

Informan : sesuai dengan peraturan daerah Nomer 4 tahun 2015 tentang

pelestarian budaya betawi kemudian di perda 4 2015 pak Gubernur

juga mengeluarkan peraturan gubernur nomer 229 Tahun 2016

tentang pelaksanaan budaya betawi artinya segala aktivitas dan

kaitannya mengenai Betawi diangkat kepermukaan. Nah festival

palang pintu itu merupakan Budaya betawi yang diangkat

kepermukaan untuk dijadikan festival dikenali kepada masyarakat,

disosialisasikan kepada masyarakat, diperkenalkan secara utuk

kepada lapisan masyarakat untuk dicintai oleh masayarakat baik

generasi muda atau generasi saat ini yang akan berada pada

zamannya gitu. Hal itu memperkenalkan untuk melestarikan dan

mengembangkan Betawi dalam bentuk festival sekarang dirayakan

dan difestivalkan sesuai dengan peraturan daerah Nomer 4 tadi.

Peraturan daerah nomer 4 tahun 2015 tadi tentang pelestarian

budaya betawi nah peraturan 229 tentang pelaksanaan budaya

betawi makannya banyak sekarang orang yang menadakan festival

bukan hanya pada festival palang pintu. Festival pencak silat,

festival Betawi segala macem dalam bentuk festival memang dalam

Page 106: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xix

rangka melestarikan dalam rangka mengambangkan dan

memperkenalkan budaya betawi.

Peneliti : yang bisa dilihat sekarang bahwa tradisi palang pintu mengikuti

perkembangan atau tidak ?

Informan : ya kalo ikut perkembangan zaman itu pasti karenakan dapat dilihat

dari segi pantun – pantunnya. Patun – pantun yang sekarangkan

pantun – pantun modern yang anak – anak bawain itu terutama

dalam segi pantunnya yang dari segi humornya yang itu juga udah

pasti mengikuti perkembangan zaman dan itu selalu pasti

pertanggung jawaban orang menjadi segan. Kan kaya pantunnya itu

biasanya kaya “woy kemana lu rame – rame gua kira mau demo “

nah itukan salah satu jaman dulukan engga ada seperti itukan tapi

sekarangkan ada pantun – pantun seperti itu yang mengikuti

perkembangan zaman kondisi saat ini yang biasa disebut aktual

sehingga dari masyarakat engga bosen tapi dalam hal pakemnya

artinya mengadu jago masih kaya dulu dalem artian satu lawan satu

masih seperti itu.

Peneliti : seperti yang diketahui bahwa Indonesia ini banyak berlatar belakang

melayu, seperti yang diketahui bahwa betawi sendiri bisa dibilang

menganut latar belakang melayu, apa yang menciri khaskan bahwa

tradisi palang pintu ini dengan tradisi melayu lainnya ?

Informan : jadi gini emang budaya betawi itu memang merupakan akulturasi

budaya, akulturasi budaya yang dalam artian merupakan

percampuran dari budaya budaya terutama pada melayu, arab dan

cina. Budaya betawi merupakan akulturasi, percampuran yang lahir

dari berbagaimacam budaya – budaya itu sehingga lahirnya budaya

betawi. Yang membedakan antara budaya betawi khususnya palang

pintu kepada budaya – budaya lain mungkin ada seperti misalnya

dilombok dilombok itu biasanya kalo gasalah namanya penyamun

artinya kalo dilombok itu ada istilahnya seribu masjid seribu

penyamun yang biasanya kalo dia itu melamar gadis itu dengan cara

membawa lari anak gadis orang baru nantinya dia bisa dinikahkan

gitukan, tradisi buat masyarakat Lombok yang membedakan dengan

budaya betawi ini mungkin dia tidak bisa terlepas dari tradisi agama

jadi setiap budaya betawi itu musti dia berpedoman ataupun

berpatokan dengan nilai – nilai agama yang kita ambil dari sisi

keagamaan untuk palang pintu yang pertama bahwa menjaga diri

dan keluarga itu bahwa kewajiban laki – laki muslim dalam ajaran

Page 107: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xx

agama jadi menjaga dirinya dan keluarganya berdasarkan nilai

agama itu adalah wajib. Mempertahankan diri dan mempertahankan

harta itu merupakan nilai dari pada agama yang melekat. Dalam hal

palang pintu ini yaitu tadi bahawa ia mampu mengamalkan nilai-

nilai agama dalam rangka mempertahankan diri, membela

keluarganya dan juga mempertahankan harta gitukan, melekatkan

dengan ajaran – ajaran agama yang disampaikan itu mungkin dari

sisi yang dapat membedakan betawi dengan budaya – budaya lain

yang pastinya ada pemikiran ataupun peran dari agama sebagai

bentuk gambaran untuk menghadapi kehidupannya. Kalo yang tadi

itu ada istilahnya dilombok ada seribu masjid seribu penyamu yang

kondisinya adalah membawa kabur calon istinya atau pasangannya

kalo dibetawi malah justru memperlihatkan sisi kejagoannya atau

main pukulnya yang artinya sudah sanggup ni untuk

mempertahankan anak gadis kamu yang nantinya saya bawa gitukan

dan akan saya jadikan istri nah itu kita sudah menunjukkan

kemampuan kita didepan calon mertua bahwa kita udah mampu

menjaga anak nya dia nantinya.

Peneliti : di tradisi palang pintu sendirikan memiliki beberapa tahapan apakah

ada makna yang terkandung dari setiap tahapannya ?

Informan : kalo tahapan pertama kaya petasan itukan akulturasi dari budaya

cina sebenernyakan, artinya dibetawi itukan musti ada petasan, ada

sikkeh, ada main silat. Kalo petasan tadi itu merupakan akulturasi

dari cina itu tadi ya fungsinya dari petasan ini sebenernya untuk

mengumpulkan orang kaya bahasa nya “ woy gua ada acara ni” gua

ada acara ni kata orang betawi kalo dia manggil satu – satu itukan

sulit kan kalo betawi sampe pelosok kampung itukan kedengeran

itukan berarti penanda dan nantinya bakal dateng tuh dari kampung

– kampung laen itu awalnya dicina itu manggilnya pake petasan.

Kan nantinya orang – orang pada dateng apalagi ramekin adanya

palang pintu nantinya. Kemudian kalo dari silatnya sendiri itu lahir

memang dari kebudayaan betawi artinya setiap jengkal langkah

itukan musti dipertahankan tanah kita sebetulnya dari penjajahan

kita dilatih skill itu adalah mengaji dan silat, main pukul memang

sebenernya orang betawi itu kudu bisa silat, mengaji, sembayang

itukan merupakan 3 ajaran orang betawi dulukan. Ngaji disini

dengan makna yang luas bukan hanya ngaji baca alqur’an tapi ngaji

membaca dari seluruh yang dia hadapi baik itu dari tertulis maupun

tidak tertulis artinya itu ilmu pengetahuan maupun yang lain – lain.

Page 108: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxi

Dia membaca itu ngaji bukan semata – mata mengaji tapi mengaji

itu mempelajari kondisi disekelilingnya baik itu dari ilmu agama

maupun ilmu dunia. Nah kalo sikeh itukan isinya syair – syair arab,

sholawat yang merupakan akulturasi dari Arab dalam hal keimanan

dari calon menantu itu sejauh mana dia bisa mengamalkan ajaran

agamanya melalui syair – syair tadi dalam bentuk sikeh jadi 3

budaya betawi itu dari situ cina, arab dan melayu.

Peneliti : di suatu pernikahan betawi kan ada yang dirumah dengan digedung,

adakah perbedaan prosesi palang pintu dari masing – masingnya?

Informan: orang betawi pada dasarnya itu engga mengenal nikahin anaknya

itu digedong sebenernya, orang betawi itu nikahin anaknya pasti

dirumah Cuma karena perkembangan budaya yang terjadi dan

dipengaruhi dari rumah yang sempit –sempit akhirnya dia bikin

acara digedung. Untuk perayaan palang pintu atau dalam rangka

prosesi pernikahan itu tetap artinya palang pintu itu tetep seperti itu

pakemnya artinya penganten itu tetep engga ada yang berubah Cuma

tempat dalam bentuk penyampaian pagelaran palang pintu sama aja.

Peneliti : zaman dahulukan palang pintu ini semata – mata hanya digunakan

sebagai tradisi pada perkawinan masyarakat betawi, sekarang selain

digunakan dalam perkawinan palang pintu ini bisa digelar dalam

acara apasaja ?

Informan : palang pintu itu bisa menyambut tamu – tamu terhormat disambut

denga upacara palang pintu misalnya ada pembesar dalam hal ini

misalnya orang yang dihormati dateng kesebuah kampung atau

sebuah acara itu untuk menghormati itu dilakukan acara yang

namanya palang pintu jadi tidak hanya dari pernikahan aja jadi juga

bisa untuk meyambut kedatangan tamu terhormat juga bisa.

Peneliti : ada tidak perubahan dari setiap tahapan palang pintu dizaman

sekarang ?

Informan : dalam setiap tahapan si engga ada yang berubah dan dia tertib

terutama tadi petasan dan kedua dia berbalas pantun yang ketiga itu

dia main silat dan sikehkah barudah dia buka palang pintu dan engga

ada tahapan yang berbalik balik dan dia bisa di bilang tertib ya.

Peneliti : dari segi eksistensinya tradisi atau kesenian palang pintu menurut

bapak seperti apa ? masih bertahan atau justru redup ?

Page 109: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxii

Informan : masih bertahan malah justru betambah dan berkembang karena

sekarang ini palang pintu ini tidak hanya dilakukan pada saat

pernikahan. Itu saat sunat aja sekarang anak kecil pake palang pintu,

tamu kehormatan dateng pake palang pintu juga, acara festival juga

menggunakan palang pintu gitu malah makin berkembang dengan

fenomena saat ini.

Peneliti ; masyarakat betawi menurut bapak saat ini masih banyak yang

menggunakan tradisi palang pintu dalam pernikahan adat betawi ?

Informan : ya karena disamping juga itu pemerintah juga sudah membuka

peluang besar dengan adanya suatu peraturan daerah maupun

peraturan Gubernur ada lagi peraturan Gubernur tentang icon

budaya betawi nah itu juga mandorong eksistensi dari pada betawi.

Peneliti : menurut bapak tradisi atau kesenian palang pintu saat ini merupakan

hiburan atau justru memang sebuah prosesi adat istiadat ?

Informan : jadi disamping itu menjadi prosesi adat istiadat juga bisa dijadikan

hiburan dikarenakan dalam isi pantun – pantun itu kita dihibur

dengan isi pantunnya ya disamping nasihat juga menghibur, jadi dia

tidak lepas bahwa dia merupakan prosesi adat iya tapi juga dikatakan

bisa jadi hiburan juga iya. (palang pintu sebagai hiburan)

Peneliti : sebenarnya prosesi palang pintu ini dilakukan sebelum ataupun

sesudah akad menjelang resepsi ?

Informan : itu dilakukannya menjelang resepsi ya dari dulu.

Peneliti : jika melihat dari segi palang pintu yang sekarang lebih kepada anak

– anak muda yang memerankan, apa tanggapan dari penglihatan

bapak ?

Informan : anak – anak ataupun remaja itu jugakan merupakan estafet penerus

generasi yang sebelumnya. Jadi generasi sesudahnya ya artinya kalo

kemaren itu dia yang melakukan itu adalah engkongnya atau

kakanya sekarang adenya. Itu dalam rangka pelestarian budaya juga

ujung – ujungnya ya, supaya budaya betawi dalam hal palang pintu

dicintai oleh seluruh lapisan umur mulai dari anak – anak sampai

dewasa bahkan engkong – engkong artiannya meratalah ya

menganai palang pintu. (regenerasi palang pintu)

Peneliti : menurut bapak seperti apa saat ini cara untuk melestarikan tradisi

palang pintu ?

Page 110: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxiii

Informan : ya cara untuk melestarikan tradisi palang pintu itu baik dimasyarakat

ataupun dalam perangkat daerah dalam hal ini pemerintah itu

memang harus sama – sama memahami tentang ada kesempatan

dengan dilahirkannya tentang peraturan daerah nomer 4 itu

diberikan kesempatan yang sangat luas kepada warga ataupun

satuan kerja dalam pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan –

kegiatan yang bersifat kebudayaan betawi itu dalam hal ini palang

pintu, jadi baik masyarakat maupun pemerintah daerah bahwa

kegiatan palang pintu ini sudah diberikan kesempatan yang begitu

luas makannya ada festival palang pintu biasanya di kemang ataupun

didinas – dinas yaitu dalam rangka pelestariannya.

Peneliti : fenomena yang terjadi saat ini dijakarta ataupun kota lainnya banyak

mengelar sebuah festival betawi, hal ini menurut bapak suatu

fenomena yang mengarah kelebih yang positif lagi atau tidak ?

Informan : ya kalo festival itu pastinya mengarah kearah yang lebih positif dan

membangunkan gairah bagi para anak – anak muda untuk mencintai

budayanya dan festival itukan biasanya dia mempunyai suatu

tahapan – tahapan biasanya dia menang disuatu festival ini dan dia

bisa mewakili festival yang lebih bergengsi. Setelah mereka menang

disuatu festival dia bisa diangkat lagi bisa mewakili budaya kita

keluar misalnya keluar negeri. Itu berarti suatu hal yang amat sangat

positif ya artinya ya memang sangat bagus gitukan.

Peneliti : setuju atau tidak kalo dibilang bahwa budaya pada saat ini bisa

menghasilkan nilai ekonomi ?

Informan : ya pasti, jadi budaya itu bisa menghasilkan ekonomi contohnya kalo

palang pintu biasnya itu juga dikasih uang lelahkan dan bisa

menambah kocek kantong mereka untuk biaya hidup. Kemudian

juga kalo dia ada festival – festival dan itu juga merupakan

penambahan juga buat mereka para pencinta budaya.

Peneliti : seperti yang diketahui bahwa didaerah kemang ada festival yang

bernama festival palang pintu dan bahkan sudah menggelar yang ke

– 14 tahun, menurut penglihatan bapak dengan fenomena seperti ini

seperti apa ?

Informan : ya bagus, jadinya begini bagus nya itukan festival kemang ada juga

festival condet, ada festival babakan, kaya ada juga festival jalan

jaksa gitu, kemudian ada festival banyaklah festival itu merupakan

Page 111: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxiv

semuanya itu harus kompak dan seluruh wilayah harus didukung

dengan adanya pelestarian budaya.

Peneliti : menurut bapak dengan adanya festival budaya betawi sendiri apakah

bisa dibilang berkembang dengan arus perkembangan zaman yang

terjadi ?

Informan : ya jelaskan yang saya udah bilang tadi bagaimana budaya bisa

dibilang harus ngikutin zaman yang berkembang juga. Kalo kita dari

budaya mau tetep eksis dan berkembang juga ya kita harus ngikutin

gitu apa yang menjadi trand saat ini. Istilahnya mah ya apa yang laku

dan apa yang bisa kita pertontonin ke masyarakat.

Peneliti : dengan adanya festival dari masing – masing sanggar diJakarta

sendiri merupakan bagian dari persaingan atau memperkenalkan

sanggar itu ?

Informan : kalo misalnya ada festival pada tiap – tiap sanggar itu itu dia

memperkenalkan keberadaanya disamping dari tadi sanggar –

sanggar bukan suatu persaingan bukan dan itu untuk

memperkenalkan sanggar – sanggar mereka.

Peneliti : berarti dari sisi pemprov DKI sangat mendukung degan adanya

suatu festival yang digelar di masing – masing daerah baik festival

palang pintu kemang dan lainnya ?

Informan : ya yang tadi dibilang bahwa dari sisi pemerintah amat sangat

mendukung dengan adanya suatu program festival ini. Apalagi

seperti dikemang sendirikan yang mayoritas dari kelompok elite

masih bisa dan masih memperkenalkan budaya betawi sendiri.

Apalagi festival ini sudah berlangsung amat sangat lama selama 14

tahun itu, pasti Gubernur juga amat sangat antusias dengan adanya

festival ini dan juga pastinya media juga mancari festival seperti ini

dan juga nantinya bakal menjadi keangkat dan kelestariannya tetap

terjaga.

Peneliti : Dengan adannya festival palang pintu menurut bapak ada makna

yang bergeser tidak ?

Informan : kalo makna yang bergeser itu pasti dan lebih kepada hiburan

sekarang kalo dulukan lebih kepada betul – betul menjadi suatu

syarat dan harus dan sekarang lebih menjadi hiburan yang

dipertontonkan.

Page 112: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxv

Peneliti : berarti dengan adanya suatu festival betawi bukannya malah

menghilangkan makna yang tersirat malah menjadikan sebagai

pelestarian yang akan dikenal dengan suatu lapisan masyarakat ?

Infoeman : Ya dengan adanya sebuah festival ini budaya dari palang pintu tidak

serta – merta berubah yang berubah ataupun bertambah ya bisa

dibilang bisa dinikmati sebagai suatu hiburan yang akan dikenal

dengan masyarakat yang menontonnya. Dan akan memperkenalkan

budaya betawi bahwa budaya betawi itu sangat menghormati orang

lain. Dan palang pintu ini juga tidak ada bukti secara tertulis kapan

palang pintu ini muncul karena palang pintu ini merupakan budaya

turun temurun dari nenek moyang kita dulu, mungkin sebagian

orang juga beranggapan bahwa yang memperkenalkan budaya

palang pintu ini adalah dari zamannya jagoan betawi kita dulu yang

bernama Si Pitung itu. (awalmula palang pintu tidak ada bukti

tertulis)

Page 113: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxvi

Informan 2

Nama : H.Edy Mulyadi, S.Ag

Status : Ketua / Pemilik Sanggar Manggar Kelape

Hari / Tanggal : Senin / 15 – 07 – 2019

Waktu / Tempat : 15.30 WIB / Sanggar Manggar Kelape

peneliti : Maaf Sebelumnya saya berhadapan dengan bapak siapa ?

informan : Kebetulan hari ini kamu berhadapan dengan ketemu dengan pak haji

Edy Mulyadi Murthado sebagai ketua yayasan padepokan manggar

kelape penggerak juga pencetus festival palang pintu dari tahun

2005 sampai dengan tahun 2019.

Peneliti : Sejak kapan bapak mendirikan sanggar ini ?

Page 114: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxvii

Informan: Nah jadi gini ya cerita festival palang pintu ini berawal dari

berdirinya padepokan manggar kelape, berawal dari mana ? berawal

dari keprihatinan kita terhadap budaya, khususnya dikemang.

Kemang ditahun 2000-an itu tuh dikatakan ekspatriat, ekspatriat itu

tuh orang – orang dari luar negeri tuh seneng menetap dikemang.

Ketika mereka datang kemari mereka membawa budayanya dan

dikemang sendiri difasilitasi dengan apa kebutuhan mereka, ada

kafe, ada butik , dan lain sebagainya. Sehingga dampak secara

pengaruh mereka mempengaruhi dikarenakan mereka membawakan

budaya mereka masing – masing dan dilihat oleh masyarakat disitu

ada pergeseran dimasyarakat Nah sebagai masyarakat kemang asli

kita berfikir bahwa budaya harus dilawan dengan budaya “assaqofah

bi saqofah’’ kalau bukan kita siapa lagi, memang kita sadar bahwa

kita gaakan kuat menahan arus budaya globalisasi yang sangat luar

biasa ya ditengah – tengah masyarakat perkotaan ini . Akhirnya kami

bersama teman – teman itu saya membikin suatu pergerakan yang

namanya pelestarian seni budaya yang dengan dakwah lewat budaya

dengan dasar kepalanya padepokan manggar kelape pas bertepatan

pada tanggal 5 mei 2005 kita bentuklah padepokan manggar kelape.

Peneliti : nah lalu pak, gimana awal mulanya sanggar manggar kelapa sampai

saat ini terus berkembang?

Informan : Kita awali pertamanya dengan penghijauan. pohon – pohon tua yang

disana itukan simbol Jakarta ini dulu itukan namanya pohon –

pohonkan, ada pohon benda, kedurenan, rambutan dan sebagainya,

setelah itu saya bikin suatu budaya betawi yang memang orang suka

seperti silat tradisional setelah silat tradisional kita bikin dan dengan

ciri khas silat – silat betawi disini. akhirnya kita kembangin mulai

ada tarinya. Ada tari dan mulai juga ada hadrohnya iyakan, ada

kulinernya Dan sebagainya. Nah dalam membentuk ini kita tidak

hanya membikin rumah tetapi kita membuat legalitas formal. Nah

maka kita harus mempunyai legalitas formal yang namanya yayasan

padepokan manggar kelape.

Peneliti : oh gitu ya pak perkembangannya, lalu ada pondasi yang menguatkan

agar sanggar ini tetap berkembang ?

Informan : Nah dibawahnya ada padepokan seni budaya betawi manggar

kelape nah kita memiliki visi yang dimana adalah visi kita

menciptakan masyarakat betawi yang cinta terghadap budaya nya ini

nah ini visi kita nih yang membuat masyarakat yang cinta terhadap

Page 115: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxviii

budayanya itu bagaimana. Yang kedua adalah menciptakan

masyarakat betawi itu cinta terhadap budayanya iyakan. Nah maka

kami bikin misinya yaitu adalah pertamanya adalah dakwah lewat

seni nah kami berharap mendapatkan kekuatan pahala maka kita

dakwah lewat seni tetapi dibaeahnya ada penguatan kaya penguatan

aqidah, penguatan akhlak, penguatan ke bahasaan dan keterampilan.

Peneliti : kemudian pak melestarikan budaya Betawi dalam sanggar manggar

kelape bagaimana ?

Informan: melestarikan seni budayanya dengan melestarikan seni budayanya

kita disini kita ada kelasnya bahkan ada kegiatan – kegiatan

sosialnya kaya silat, tari, kreativitas , music religi gitukan, sosial dan

sebagainya. Nah baru kita yang ketiga adalah menghidarkan anak –

anak dari narkoba. Kenapa, ketika anak – anak sibuk tadi yaa

peradaban yang luar biasa mempengaruhi dari pada masyarakat kita

akhirnya ketika mereka sibuk maka mereka terhindar dari narkoba.

Kita berkerjasama dengan anti narkoba Jakarta selatan, BNN Jakarta

selatan.

Peneliti : selain menghindari anak – anak dari narkoba, mencintai budaya

gasih pak tujuan lain dari sanggar manggar kelape ini ?

Informan : Nah Motto kita adalah agama kita gali, ilmu kita korekin silat dan

seni kita lestariin nah inilah menjadi dasar utama ketika mereka ada

di masyarakat. Nah dari kegiatan ini kitapun membentuk suatu rasa

yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Yaitu apa ? masyarakat dapat

merasakan, mempunyai rasa kebanggan dan rasa bahwa kehadiran

manggar kelape bisa dirasakan masyarakat. Anak – anak yang

mempunyai kegiatan, kampong kita rapihin, semuanya

keangkat,baik tingkat rt keangkat, rw keangkat, lurah, kecamatan

keangkat, karena apa ? karena disini ada kegiatan, kegiatan yang

tidak dimiliki oleh wilayah – wilayah lain yang dimana kita melihat

dampak daripada partisipasi dari masyarakat dan dari badan anti

narkoba dan kita membangun dari dasar kebersamaan.

Peneliti : kemudian, belajar di sanggar ini ada syarat khusus atau biaya gitu

pak?

Informan : Secara pribadi tidak dipunghut anggaran ini karena gratis disini dan

Alhamdulillah selama 16 tahuin yaa mangar kelape ini memberikan

yang terbaik bagi masyarakat dan ada seribu lebih murid kita dan

alumni – alumni kita dan ada 300.

Page 116: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxix

Peneliti : banyak banget ya pak muridnya, berarti memiliki pengaruh besar

manggar ini ke masyarakat ya pak ?

Informan: Nah Inilah kita bangun supaya apa ? ya supaya masyarakat ini bener

– bener merasakan kehadiran padepokan manggar kelape ini. Nah

kita bikinlah yang namanya kepengurusan anak – anak muda semua

yakan, yang tua – tua kita jadikan penasehatnya. Anak – anak bukan

hanya dari kampung ini saja tapi juga ada anak – an ak yang dari

kampung tetangge misalnya dari cipete, kelurahan cipete,yang dari

kedurenan, cilandak / kelurahan cilandak dari mampang sendirikan

dan sebagainya. Jadi masyarakat yang belajar kemari, menutut ilmu

disini dan dampak dari pada ini, orang tua ini merasakan ketidak

khawatiran perkembangan anak – anaknya dan lebih besar lagi

ketika disekolah – sekolah itu muncul ekskul itu yang anak –

anaknya yang punya talenta maka sudah terbentuk dari sini biasanya

apa kaya semacam pelatihan yang bisa belajar tari dari manggar

apasih silatnya dari manggar

Peneliti: kemudian event palang pintu kemang itu kan awal mulanya dari

sanggar manggar kelape ya pak?

Informan: kita bikin event – event yang terbesar kita yaitu bagauimana caranya

biar kita memiliki suatu karya maka kita membuat festival palang

pintu ditahun 2005 itu kita bikin yang waktu itu tu fauzi bowo masih

jadi gubernur membukanya kita masih indoor dibelakang sono

hanya masyarakat yang diundang, setelah itu kita perkenalkan

secara outdor terbuka kita tutup jalan sepanjang 1 km disitu ada

stand – stand bazar disitu ada acara - acara. ada pengenalan terhadap

budaya, edukasi kreativitas kita bangun ukm , hiburan dan

sebagainya, ini perkembangan tahun demi tahun kita tingkatkan

mutu kualitas festival palang pintu ini dengan adanya budaya

nasional kita tuangkan kaya ada tari –tarian jawa, papua, bali iyakan

jawa barat dan sebagainya. Itu kita tingkatkan lagi berupa kreativitas

masyarakat mulai ada band nya dan sebagainya terus kita tingkatkan

lagi ada pengenalan budaya internasional kaya mulai ada tarian

india, tarian turki dan sebagainya. Itu juga ada brazil dan sebagainya

Peneliti: gimana caranya event ini tuh namanya semakin besar pak sebagai

event budaya betawi?

Informan: nah perkembangan – perkembangan ini tidak sama antar tahun

sebelumnya dengan tahun sebelumnya lagi disini selalu meningkat

dari seriap tahunnya. Biar apa ? biar masyarakat ini menemukan

Page 117: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxx

iniloh budaya kita ini banyak karena yang kita tampilkan dari

seluruh budaya ini masuk pada sub nya misalnya secara kulinernya

disitu kita perkenalkan, karakter kulinernya secara fasionnya

pakaiannya jadi dia tau oh iniloh pakaian cimo, oh ini pakaian

demang, oh ini pakaian pangsi, oh ini pakaian sadariah secara

bahasanya yang mereka disini dengan bahasa lepas betawinya secara

ornament – ornament nya, simbol –simbolnya oh ada ondel – ondel,

oh ada kembang kelape secara hiburannya ada musik nya dan

sebagainya. Jadi pada hari itu masyarakat melihat tentang iniloh

budaya betawi yakan dengan keragamannya, dengan eemm apa

sesuatu yang memang selama ini mereka tidak berikan tetapi ada

disini ada dengan simbol – simbolnya.

Peneliti: oh gitu ya pak, keunikan yang event palang pintu tahun ini apa pak?

Dibandingkan tahun – tahun sebelumnya

Informan: Nah Alhamdulillah dengan dinamika politik, budaya itu kita jadikan

suatu pemersatu buat masyarakat Jakarta sehingga event terakhir

kita itu. Ketika konsulasi politik luar biasa maka kita mencoba

membikin suatu jalan tengah supaya masyarakat melupakan yang

sudah – sudah. Maka kita bikinlah si rajut, golok itulah sebagai

simbol karya kita yang dimana untuk menyatukan. Jadi festival

palang pintu ini hanya bukan buat hiburan, ekonomi, edukasi tetapi

ada muatan untuk menyatukan bangsa, menyatukan masyarakat

secara lokal dan secara internasional.

Peneliti: bapak bisa jelasin gak bagaimana awal mulanya tercipta Golok Si

Rajut?

Informan: kan bulan april kemaren kan kita pesta demokrasi, nah kita disini

bikin si rajut untuk merajut masyarakat yang tadinya kebelah cuma

gara – gara beda pilihan. Di festival Palang pintu ke – 14 ini kita

bikin lah golok Si Rajut untuk menyatukan masyarakat kembali, kita

bersatu lah silaturahmi di festival, dapat dibuktikan kan yang dateng

ke festival palang pintu rame nya bukan maen dari mana aja dari

suku mana aja”

Peneliti : Jika berbicara mengenai sanggar, apa alasan bapak membuat

sanggar ini ?

Informan: Nah kaya tadi yang saya udah jelaskan, kalo bukan kita siapa lagi,

untuk menyelamatkan budayanya. Karena didalam budaya itu ada

objeknya siapa itu? Masyarakatnya. Dengan masyarakat inilah kita

Page 118: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxi

perkenalkan itu budaya dan mengenalkan budaya berarti secara

tidak langsung kita melestarikan budaya. Ingin belajar silat. Berarti

ini sebagai pelaku sejarah dalam pelestarian budaya dan itu sebagai

pelaku sejarah dan juga sebagai saksi sejarah dan dampaknya apa ?

anda akan lupa denga yang negative diakarenakan anda mempunyai

kesibukan, anda mempunyai keahlian dan anda cinta terhadap

budaya.

Peneliti: Masih banyak engga masyarakat betawi yang masih menggunakan

tradisi palang pintu dari sanggar ini ?

Informan: Ya Alhamdulillah banyak juga sanggar sanggar lain, yakann ibaratin

kalo orang nikah itu engga pake palang pintu itukan kaga enak yakan

dan ini sudah jadi tradisi. Oh iyaa banyak juga festival – festival dari

daerah lain yang mengambil dari sini, dampak efek dari adanya

festival palang pintu diikutilah diberbagai wilayah Jakarta timur,

utara, barat ini eventnya. Maka dibuatlah event event lain kaya

festival silat dan lainnya yang berarti ada suatu entertain suatu

kegiatan acara besar. Nah secara lokalnya, secara sanggarnya

masyarakat ini akhirnya kaya belom afdol, belom sah kalo belom

ngawinin anaknya kalo belom ada palang pintu, nah inikan dampak

dari adanya event ini. Sehingga budaya keangkat masuk kesosial

ekonominya.

Peneliti: Kalo bagi banyak lapisan masyarakat ini palang pintu ini terjangkau

atau tidak si harganya ?

Informan: Sangat terjangkau, masalah karga biasanya dua juta, dua juta

setengah sampai tiga juta dan yang terlibatkan banyak kaya ada tim

hadrohnya, tim sikkehnya, tim pemantunnya, tim silatnya. Kalo kita

kasih duit berapa si paling dapetnya, kalo kita bagi – bagi seorang,

nah kalo manggil dangdutan puluhan juta iyain gitukan. Kelemahan

kita begitu masyarakatnya untuk budaya ya ngitung tapi untuk yang

lain kaga ngitung.

Peneliti: Kalo segi pernikahan antar budaya fonomenanya gimana mengenai

palang pintu ini ?

Infoman: Ada ajaa cewe orang betawi yang make gitu, sama ketika cowonya

orang betawi cwenya diluar betawi juga gitu.

Peneliti: Kalo boleh nanya sanggar ini pernah engga dipanggil keluar dari

Jakarta gitu ?

Page 119: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxii

Informan: Pernah dong tentunya kaya kebandung, Palembang, lampung,

surabaya kemana gitu, biasanya si acara kawinan, biasanya juga

paketann kalo kaya gitu ditanggung biasanya sama yang punya hajat

Peneliti: Disini menerima murid yang bukan dari latar belakang betawi apa

engga ?

Informan: Banyak, justru kita ngebuka pelatihan – pelatihan disini karena

prinsip kita kita mau menyebarkan dan memperkenalkan budaya

kepada masyarakat dan kitapun menjadi konsiltam bagi sanggar –

sanggar lain bagaimana sanggar itu bisa berkembang secara baik.

Peneliti: Menurut bapak selain dari nilai entertain ada nilai ekonominya juga,

setuju engga nilai guna zaman dahulu terus berubah kearah nilai

ekonomi ?

Informan: Yaa sangat setuju, karena begini ketika disitu ada kegiatan maka

budaya akan menjadi penghargaan. Contoh ketika ada perkawinan

nih yang duluan siapa ? tukang tenda, hiburan, pakean seragam, kue

kue berartikan ini apa ? berartikan gara – gara ada event

perkawinan, ketika ada event perkawinan gunanya palang pintu

maka tim hadrohnya kepanggil, tim silatnya tampil, tim palang

pintunya tampil, kembang kelapenya bisa kita adakan. Nah dibayar

duitnya, paling berapa iyakann, nungguin dari pagi sampe selesai

acarakan, paling kali kita bagiin Cuma dapet seratus lima puluh

sampe dua ratus iyakan terus masuk uang kas sisanya, karena

manajemen itu harus kita bentuk.

Peneliti: Ada persaingan engga si dari sanggar sanggar Betawi yang ada

diJakarta ini ?

Informan: Kita tergantung memahaminya, kalo kita berfikir untuk kita yang

menjadikan keuntungan Banyak kita akan memahami yang lain

sebagai pesaing kita tetapi ketika banyak orang yang tampil maka

dianggap sebagai perkembangan suatu budaya, ya tergantung kita

mahaminnya gitu mau nganggep suatu persaingan atau peningkatan.

Peneliti: Ada engga perkumpulan atau organisasi palang pintu yang

membicarakan tentang perkembangan dari tradisi ini ?

Informan: Ada komunitas palang pintu aja, tapi itu mereka sifatnya masih

menurut jaringan mereka masing – masing, tapi kita disini

menyatukan seniman – seniman untuk palang pintu yang lebih

berkembang.

Page 120: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxiii

Peneliti: Tapi palang pintu ini awal mulanya diperkenalkan sebagai seni atau

gimana ?

Informan: Seni didalam prosesi pernikahan yaa berbicara tentang palang pintu

itu merupakan sebagian dari seni karena didalamnya memakai silat,

memakai pantun, memakai pakaian sadariah, memakai pangsi

Peneliti: Kalo ngomongin sejarah kenapa si orang Betawi itu harus ada

palang pintunya ?

Informan: Yakan gini pada waktu itukan orang Betawi ini ingin menghidupkan

suatu acara. Kasarnya elu dateng jangan sekucuk – kucuk doang

harus nenteng kan gitu, jangan tenggang kaki maka ada tradisi tuh

ngebesan, besan kita biar rame apa ? kita bikin tuh prosesi nya bukan

kita dateng asal bertamu, kan kayanya ape ye kurang gitu kan

didisini orang – orang besan pada bawa makanan, bawa – bawa roti

buaya, sayur – sayuran, ada parcelnya. Biar masuknya engga ujug –

ujug maka dibikinlah pemantun yakan, bikin pesilatnya lu gabakal

bisa masuk kedaerrah cewe kalo belom ngalahin jawarenye, pake

best couple, pake pangsi, et engga sampe situ doangan syarat

seorang pengantin itukan harus bisa ngaji, kan mau jadi imam nah

itu sebutannya sikkeh, lagu – lagu tentang ajaran agama, ajar ajaran

yang ada di al – Qur’an maka dibacainlah sikkehnya. Jadi prosesnya

itu ada ceremonial.

Peneliti: Palang pintu itukan engga dari orang tua aja yang tampil sekarang

ya, bahkan banyak anak – anak sampai remaja yang ikut, menurut

bapak suatu kemajuan apa gimana ?’

Informan: Ya pasti suatu kemajuan berarti mereka sudah menyiapkan

kaderisasinya, generasi yang akan datang sudah disiapkan, ketika

yang tua selesai maka yang muda sudah siap untuk tampil

disbanding yang tua sudah mati yang mudanya belom disiapkan dan

biasnya juga sejak dini itu bagus karna nanti kita bisa asah

kemampuannya atau bakatnya.

Peneliti: Disanggar ini biasanya terdapat pembedaan dalam segi latihannya

engga ?

Informan: Iyaa kitaa masing masing ada timnya di pelatihannya ada

pemantunnya, silatnya, hadrohnya, seni tarinya, sikkehnya biasanya

jugakan ada yang cabutann kaya ngambilnya pesilatnya ajaa,

hadrohnya ajaa dan lainnya

Page 121: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxiv

Peniliti: Biasanya latihannya dilaksanakannya kapan ?

Informan: Biasanya kita seminggu sekali terkecuali kalo mau ada lomba

biasanya kita persiapan jauh – jauhari kaya ditambah jam atau

harinya saat latihan. Tapi karna biasanya kita yang bikin kita

biasanya gapernah ikut lomba, ya intinya banyak yang ngadain dari

lomba palang pintu ya tetep brandnya tadi yaa dari event festival ini.

Banyak dimana mana tapi tidak sekuat dikemang karna kita bertahan

selama 14 tahun

Peneliti: Bapak sendiri mendirikan sanggar palang pintu ini berdasarkan

keturunan atau mendirikannya hasil jerih payah sendiri ?

Informan: Kita berawal dari kepedulian kita terhadap lingkungan, terhadap

budaya, itu tadi kalo bukan kita siapa lagi walaupun kita sebagai

karang yang diterpa dengan arus globalisasi budaya yang begitu

modern kita disitu Ada ditengah – tengahnya.

Peneliti: Menurut bapak penting atau tidak di era sekarang ini tradisi / sanggar

ini masih tetap berdiri ? apa alasannya ?

Informan: Wajib adanya suatu budaya yang kita tanamkan disuatu wilayah.

Ketika disitu ada sanggar, ada padepokan, maka disitu ada batu

karang yang banyak menyelamatkan anak bangsa.

Peneliti: Seiring dengan banyaknya tradisi luar yang masuk, menurut bapak

dapat mempengaruhi terhadap sanggar ini khususnya tradisi buka

palang pintu dari segi peminatnya ?

Informan: Yaa Alhamdulillah, dengan adanya palang pintu ini kita sudah

membentengi terhadap budaya – budaya yang dari luar. Justru hari

ini mereka bangga ditengah modernisasi orang masih ada yang

berani keluar pake pakaian pangsi bawa golok yakan, tidak malu

dengan pakaian sadariah nya, tidak malu dengan bahasa –bahasa

yang meka keluarkan, bukan dengan bahasa modern, dengan bahasa

– bahasa kampung kaya “apaluu”, “darimana aja lu tong” kan seperti

itu.

Peneliti: Mayoritas di sanggar ini yang belajar tradisi palang pintu itu dari

anak – anak atau dari orang dewasa ?

Informan: Nyampur kita disini ada anak – anak, ada orang tua, ada anak muda.

Kebanyakan kita anak muda. Karena syarat kita anak – anak dan

anak muda karena pengenalan sejak dini itu lebih penting daripada

orang –orang yang sudah tua.

Page 122: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxv

Peneliti: Menurut bapak terdapat kemajuankah atau kemunduran dari sanggar

ini disetiap tahunnya ? melihat perkembangan masyarakat saat ini,

Informan: Alhamdulillah lagi pasti ada kemajuan karena setiap tiga tahun

sekali itu kita ada pergantian pengurus. Jadi saya generasi pertama

ada juga generasi kedua bang dulloh, generasi ketiga bang boang,

generasi keempat bang kiki

Peneliti: Berarti disanggar ini terdapat struktur yang jelas ya ?

Informan: Nah iyaa disitu tadi kita disini punya yang namanya legalitas formal

dan semuanya jadi jelas, untuk padepokan sendiri, yayasan juga

sendiri, kalo yayasan sendiri itukan sudah secara nasional.

Peneliti: Apa yang membedakan sanggar ini dengan sanggar yang lainnya

selain dari event yang sudah dibuat ?

Informan: Sanggar ini kaya ibarat ini kaya mini market, kalo seumpamanya

orang jual gado – gado ya gado – gado doang tapi kita didalamnya

ada semua, ada gado – gado , ada pecel, ada macem – macemlah

gitu. Ada silat, ada tari dan lain sebagainya gitu.

Peneliti: Apakah ada syarat – syarat tersendiri untuk menjadi anggota palang

pintu disanggar ini ?

Informan: Dateng kemari niat bismillah, temui saya silahkan belajar, karena

apa ? karena itu yakin dari dia dia ingin belajar kita mengawal, tang

menjadi masalah apa sih yang mereka dapat ketika ditaro disini di

manggar kelape kan gitu ? dan saya jamin 4, 4 karakter yang akan

kita bikin ke anak itu. Yang pertama adalah penguatan aqidah

penguatan iman yang tadi udah dijelasinkan dakwah lewat seni,

yang kedua ada penguatan attitude moral akhlak karena kita ngajarin

adab, yang ketiga adalah cinta NKRI yang kita ajarin kemereka

adalah kuat NKRI kebangsaannya kan harus saling menghormati

kasarnya, nah yang keempat adalah berupa skil atau keahlian seperti

seni silat, tari atau teather atau music dan sebagainya.

Peneliti: Menurut bapak ada makna tersendiri tidak mengenai palang pintu

ini ?

Informan: Nah tadi dibedakan tadi berbicara tentang padepokannya kalo

palangpintu sendirikan proses ceremonial acara yakan. Didala

palang pintukan ada ornament rangkaiannya itukan harus ada yang

namanya pengiring yaitukan diiringi dengan music islami. Music

didisitukan ada ketimpring atau rebana yang dimana secara filosofi

Page 123: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxvi

keislamannya itu sebagai ajaran agama yakan, dikarenakan islam ini

sudah mempunyai seni yaitu rebana seperti itu, setelah itu terus ada

pemantun karena orang betawi inikan suka pantun kaya orang

melayukan, nah setelah itukan harus ada pesilatnya atau yang biasa

disebut dengan jawaranya sebagai daripada budaya yang tidak

terlepas daripada seni beladiri nah terdapat juga ornament dari

kembang kelapenya nah nanti dalam prosesi perkawinan itu sang

penganten laki dia membawa besan dengan membawa kuliner bawa

– bawaan sudara – sudaranya juga dating semua nanti disambut

dengan pihak perempuan dengan prosesi palang pintu itu.

Peneliti: Bagaimana cara bapak mempertahankan tradisi buka palang pintu

ini ?

Informan: Niat yaa niat kalo kita niat maka kita akan ada seribu cara, kalo kita

kaga niat maka kita akan ada seribu alasan.

Peneliti: Mengenai palang pintu ini diadakan setelah nikah atau gimana yang

sebenarnya?

Informan: Jadi palang pintu itu bisa dilaksanakan ada yang sebelum nikah,

sebelum akad nikah dia ada prosesi karena jaman sekarang itu

sepukulan, jadi sekalian akad nikah sekalian pesta. Tapi yang

nikahnya udah duluan maka dia melakukan sebelum pesta gitu. Jadi

dibikin dua pola, orang betawi kaya misalnya duit kita tinggal separo

jadi akad nikah sekalian pesta nikahnya digedong maka sebelum

akad nikah dibikin palang pintu atau ada yang setelah akad nikah

baru ada acara palang pintu biar engga bolak – balik ngebesan

karenakan dia harus bawa rombongan.

Peneliti: Sekarang inikan palang pintu sudah dijadikan sebagai event. Ada

yang bergeser dari segi maknanya atau tradisi budayanya ?

Informan: Nah kalo kita untuk antara event ini kita bedakan antara palang

pintunya daengan eventnya kalo event inikan suatu event acara yang

ditekankan festifal palang pintu ini atau lomba palang pintu ini kita

kemas menjadi sesuatu yang besar. Agenda didalam palang pintu ini

ada berbagai macam acara muatan yang kita sudutkan kemasyarakat.

Kaya ada hiburan Nusantara, produk – produk Nusantara kaya tari –

tarian dan sebagainya. Ada hirburan remaja modern ada bandnya,

terus juga ada pengenalan dari parade budayanya, nah ini bagian dari

pada event palang pintu. Jadi festival itu kita lombakan tapi setelah

itu ada sisi – sisi acara yang kita berikan sebagai edukasi hiburan

Page 124: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxvii

kepada masyarakat kita perkenalkan. Iniloh yang namanya reog,

iniloh yang namanya barongsai, iniloh yang namanya ondel – ondel

ngibing, iniloh yang namanya tanjidor, iniloh yang namanya rebana,

iniloh permainan tempo jaman dulu, iniloh yang namanya gendang

kenca dan sebagainya.

Peneliti: Berarti dievent tersebut itu engga semata – mata memperkenalkan

segi palang pintunya aja ya?

Informan: Awalnya memang harus palang pintu kan lombanya lomba festival

palang pintu tapi setelah itu ada tambahan – tambahan yang dimana

kita berikan masyarakat sebagai hiburan diibaratin kaya gini makan

nasi terus kita tambah – tambahin tuh lauknya kaya sayur asem,

semur jengkol, ada lalapan, ada ikan sepat tapi dasarnya nasi.

Dasarnya festival palang pintu, event palang pintu tetapi ornament –

ornament ditambahin untuk memeriahkan daripada event festival

palang pintu. Sama aja kaya parcel kalo kita bawa manga doangkan

kurang menarik maka kita tambahin disitu ada apelnya, ada

anggurnya akhirnya apa parcel dengan warnanya. Sama aja kaya

festival palang pintu itu ada warnanya ada warna budaya betawi

,warna nasional, warna budaya nusantara, ada budaya

internasionalnya. Brandingnya aja kita festival palang pintu,

awalnya kita lombain nah disitukan ada daya Tarik masyarakat yang

tau palang pintu misalnya dia engga suka palang pintu ada band,

yang engga suka band disitu ada hiburan lainnya.

Peneliti: Lalu yang membedakan event ini dengan event yang lainnya apaa

yaa, nilai yang lebih condongnya gitu ?

Informan: Kalo kita dari warnanya, kita banyak warna, kita konsisten dari

palang pintunya, brandingnya kita tetep adain.

Peneliti: Apakah bapak menggunakan media sosial untuk melestarikan /

memperkenalkan budaya ?

Informan: Oiyaa wajiblah zaman sekarang udah wajib, kalo jaman dulukan kita

pake brosur sekarang udah jamannya medsos gaperlu gitu lagi kita

bisa msukin ke ig, bisa masukin facebook yakan, masukin ke WA

udah gabayar, kalo dulukan kita promokan pake radio kita harus

bayar, kalo kita gapunya jejaring temen yaa gitu kita dulu harus

kerjasama sama bens radio, radio AM mutiara yak arena kita punya

jaringan ahirnya lebih mudah lagi. Sekarang udah gaperlu lewat

Page 125: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxviii

radio lagi, sekarang bisa pake media sosial kaya instagram,lewat

facebook udah cepetkan tanpa kita bayar

Peneliti: Gimana si pak sampe event ini tuh bisa besar banget ?

Informan: Ya teori kita adalah menggunakan dua cara, kalo orang betawi

bilang lu masang patasan bunyinya kemana – mana tapi sampahya

ada disini doang iyakan. Coba misalkan kita pake kembang api

sampahnya ada dimana mana bunyinya juga ada dimana mana. Nah

teori yang saya pake adalah teori gurita, teori gurita ini begini

peserta kita ambil seJabodetabek yang dari jakartanya ada Jakarta

timur, pusat, barat, utara yakann, terus dari tanggerang, tanggerang

selatan, bekasi, depok berarti apa ? festival palang pintu sudah

terdengar se Jabodetabek, karena apa ? karena pesertanya

seJabodetabek, kalo pesertanya hanya selatan, timur, barat, utara

itukan kurang. Dari awal yaa kita begini lama – lama terdengarr

sampai mana – mana kalo ya festival Budaya ini yaa dikemang.

Banyaknya acara maka banyaknya pengunjung logikanya kan begitu

kaya misalnya dijalan ini kan kapasitasnya bisa didatangkan seribu

atau dua ribu orang misalnya. Sekarang ngitung bisa dua ribu orang

itu gimana ? sederhana satu RT itu kita ambil seratus – seratus

sedangkan RW ini ada sebelas RT kita Tarik lagi udah seribu seratus

kita Tarik lagi RW lain kelurahan lain udah berapa itu.ini dari

kekuatan massa kita udah bisa menghadirkan sekita lima ribu sampai

sepuluh ribu yang ditambah lagi para peserta, pedagang, peserta

pengisian acara, ditambah lagi tetangga kampung orang cipete

dating, orang pasar minggu dateng, orang dari tegal parag dateng

inikan dari kecamatan, ada kelurahan numpuk engga akhirnya,

macet total engga akhirnya, banyak yang tau engga akhirnya nah

teorinya kaya gitu.

Peneliti: Yang banyak orang ketahui inikan daerah kemang yang bisa

dibilang daerah elite, kalo menurut bapak budaya disini itu tergeser

engga ?

Informan: Ya kalo kita lihat masalah budaya adalah pergeseran, tetapi tidak

menjadi pergeseran secara signifikan dikarenakan disitu ada batu

karang, ada manggar inikan sehingga mereka merasa terpanggil

untuk merasa bangga terhadap budayanya. Tapi masalah kehidupan

keseharian mah ya tidak lepas dari orang Jakarta dengan

kebebasannya.

Page 126: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xxxix

Peneliti: Terdapat peranan pemerintah engga terhadap event ataupun sanggar

ini ?

Informan: Waduh luar biasa pemerintah itu selalu mensupport dengan

kebudayaan karena bangsa ini dibangun dengan budaya, agama

berkembang denga budaya maka semua harus dengan budaya

Peneliti: Balik lagi mengenai palang pintu tadi dijelasin mengenai pakang

pintu biasanya dipakai diacara adat pernikahan, ada engga makna

yang lain selain itu ?

Informan: Berbicara makna sangat banyak disitukan ada edukasi pemahaman

tentang ketika saat proses perjalanan diiringi dengan hadroh ataupun

ketimpring itu untuk mengingatkan kita dengan nilai – nilai agama,

ada pembacaan sikkehnya sholawat – sholawat iyakan nilai

agamanya yaa kuat disitu. Terus nilai sastranya seorang palang pintu

harus adanya pemantun nah itukan ada nilai sastra yang sangat

tinggikan, terus orang betawi juga harus punya keahlian iyakan bisa

dikenal dengan bela bangsanya iyakan dari segi pencak silatnya

inilah adu pantun, adu bela diri yang membawa simbol – simbol

tentang budayanya ada juga kembang kelape.

Peneliti: Ada keingginan tersendiri engga dari bapak untuk membawa palang

pintu kekancah yang lebih luas lagi ? sudah ada apa belum ?

Informan: Selain digunakan untuk upacara pernikahan dan event event, tradisi

ini bisa digunakan untuk apa lagi ?

Peneliti: Bagaimana cara sanggar ini melakukan regenerasi ?

Informan: Kita melakukan kaderisasi, jadi kaya pohon pisang sebelum dia

tumbang itu dia udah nyiapin tunas tunas baru. hari ini kita

melakukan generasi yang keempat,

Peneliti: Khususnya pemerintah DKI sendiri menangapi tentang palang pintu

ini gimana ?

Informan: luar biasa, sangat luar biasa merasa teruntungkan dan merasa

terangkat namanya, nah ini acara yang dilakukan oleh masyarakat

dan didukung full oleh pemerintah. Ya tentunya mereka membantu

tapi dibantu juga tidak total, semampunya dia yakan

Page 127: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xl

Informan 3

Nama : Sdr. Mubarok

Status : Sekertaris Sanggar Manggar Kelape

Usia : 24

Hari / Tanggal : Sabtu / 07 – 09 - 2019

Waktu & Tempat : 21.20 WIB / Sanggar Manggar Kelape

(Indikator Palang Pintu )

Peneliti : Menurut anda tradisi atau kesenian palang pintu itu apa sih ?

Page 128: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xli

Informan : palang pintu itu sebenernya adat budaya Betawi yang dulunya itu

adalah merupakan rangkaian dari prosesi pernikahan adat Betawi

yang dimana sebelum pengantin laki – laki dan pengantin

perempuan itu melangsungkan pernikahan di Betawi itu ada yang

namanya palang pintu. Maksudnya apa sih palang pintu ini ? palang

pintu itu sebenernya Cuma budaya yang mana didalam palang pintu

tersebut itu pihak lelaki membawa seperti roti buaya, membawa

jagoan karena dulu pada dasarnya kalo orang tua ada yang mau

nikahin anaknya itu kudu punya bela diri yang namanya silat bela

diri Betawi. Tapi, kalo dijaman sekarang itukan engga mungkin

orang tua itu nanyain kalo lu bisa silat apa engga, kan engga gitu ya

nah muncullajh itu palang pintu yang sebenernya itu sebagai adat

ataupun tradisi aja si yang harus dijaga oleh orang Betawi.

Maksudnya nanti didalam proses palang pintu itu pihak lelaki itu

membawa jawara yaitu jawara betawi dan juga dipihak perempuan

itu juga ada jawara untuk menagkal jawara si lelaki ini dan

bagaimana cara untuk melangsungkan akad nikah, jawara laki – laki

ini harus bisa menjatuhkan jawara dari perempuan nah itulah yang

disebut dengan palang pintu. Palang pintu yang harus bisa

menjatuhkan jagoan dari perempuan untuk bisa masuk kedaerah

nya. Tapi disitu bukan hanya silat aja tapi ada beberapa ornament

yang lauinnya seperti orang betawi itu tidaklah terlepas dari unsur

religi yang dimasudkan didalam prosesi palang pintu ini ada yang

namanya sikeh dan sikeh ini merupakan lantunan ayat – ayat suci Al

– Qur’an yang biasa dibacain sama qori ataupun qori’ah yang

dimaksudkan apa biar nanti mereka kalo sudah menikah itu si

penganten laki – laki bisa ngaji dan bisa ngajarin anak – anaknya.

Kembali lagi ni ke adat palang pintu yang berarti penganten laki –

laki tuh kudu bisa ngaji tapi konteksnya sekarang kan engga

mungkin ni laki – laki ngaji didepan orang banyak tapi itulah ada

yang mewakili dari adat prosesi palang pintu dan ada qorinya ada

pembacaan sikehnya Dan ini adalah rangkaian kedua yang ada

didalam palang pintu. Yang ketiga itu biasanya ada ornament lagi

yang juga bermacam – macam yang ada namanya kembang kelape

ada ornament itu juga da roti buaya yang dimaknai itu sehidup

sematilah ya. M,aksudnya apa biar si penganten laki – laki dan

perempuan ini awet sampe nenek dan kakek sampe ajal menjemput.

Ada juga makannya yang misalnya kue – kue betawi, soto betawi

dll. Serta biasanya ornament yang lainnya seperti alat music

pengiringnya kaya gambang kromong, secara lainnya juga ada

Page 129: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xlii

ondel – ondelnya yang itu si mau dipake boleh dan engga juga

gapapa dan pada intinya si palang pintu ini Cuma tradisi adat budaya

betawi di acara pernikahan.

Peneliti : Menurut anda apakah tradisi atau kesenian palang pintu dahulu

dengan yang saat ini (zaman sekarang ) ada perbedaan tidak ?

Informan : jadi kita kalo bicara dulu sama sekarang itu laen ya dan beda. Kalo

dulu itu palang pintu itu kita sebut aja salah satu ornamennya itu ada

yang namanya sirih dare yaitu daun sirih yang artinya tanda cinta

yang menurut sekarang mah bunga tapi sekarangklan udah mulai

susah ni dan sedikit yang masih make. Dulu juga ada alat musik

pengiringnya yang namaya itu ketimpring dan itu ketimpring khas

betawi itu kita bicara dulu dan kalo kita bicara yang sekarang

ketimpring itu bisa dikatakan engga punah ya tapi udah sedikitlah

yang mengetahui music ketimpring dan bicara sekarang digantinya

pake hadroh dengan marawis juga kan unsurnya juga sama music –

music religi juga itu kayanya yang mambedakan dan kalo dulu itu

masih ketimpring tapi sekarang udah make hadroh, kalo dulu itu ada

sirih darenya sekarang ini udah ada bunga. Karena kita juga

mnyesuaikan zaman dan bukan berarti kita tinggalkan palang pintu

yang dulu itu engga kaya gitu tspi kita coba lebih meningkatkan tapi,

untuk masalah pesilat dan pemantun itu pakem yang digunakan

masih tetap sama si ya. Tapi engga sipungkiri juga kalo dizaman

sekarang masih ada ketimpring juga engga masalah dan sah – sah

aja.

Peneliti : Apakah ada sambungannya antara nilai kebetawian dengan melayu

seperti yang kita ketahui Indonesia ini suku – suku melayu banyak ?

Informan : jadi gini, jadi sebenernya betawi itu merupakan campuran kita itu

dulunya itu para pedagangkan sebelum kemerdekaan dan itu

masuknya budaya china masuk, budaya melayu masuk, sampe orang

belandapun masuk kekita. Jadi kalo misalkan ada pertanyaan kalo

betawi itu masih melayu engga sih ya kemungkinan juga nenek

moyang kita ya darahnya masih ada di melayu, di china. Contohnya

hal kecilah ya baju koko itu dari china dikarenakan dulunya Batavia

itu merupakan campuran orang – orang yang ada kaya orang arab,

orang china, orang melayu. Contohnya kenapa si orang betawi itu

sangat identic dengan agama apalagi arab nah karena dari dulunya

seperti itu yang para pedagang arab, para pedagang china, pedagang

melayu itu ngumpulnya di Batavia. Jadi saya sempet bingung juga

Page 130: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xliii

kalo betawi itu berasal darimana mana nih nah karena kita juga

campuran. Ada betawi arab yang ada di condet, betawi cini yang

misalnya itu dikota tinggalnya dan betawi melayu yang darimana

lagi jadi gitu. Kita juga engga bisa memberi jawaban yang secara

real Karena nenek moyang kita itu dulunya ya campuran gitu. Kalo

didalam betawi iotukan ada 3 syaratnya yaitu pertama bisa ngaji,

yang kedua rajin sholat dan nyang ketiga bisa main pukul. Tuh

pemikiran orang betawi kolot dulu, tapikan sekarang kita kaga bisa,

kita dizaman modern dan dijaman modernisai kita kaga bisa

ngandelin ngaji aja, sholat aja, sama main pukul aja. Kan kita harus

bisa berkarya dan berkaryanya itu harus dibarengin sama yang

tadi,pengajian kita dapet juga, shola, agama kita tekenin, bela dieri

juga kita punya. Karena ada orang betawi yang masih giti. Bilang

kalo elu mau kawini cari anak yang bisa ngaji, bisa main silat, bisa

sholat. Itu karena saking agamis nya dan beladiri itu tinggilah.

Peneliti : Menurut anda, adakah makna yang terkandung dari suatu tradisi

palang pintu ? apakah dimasing – masing tahapannya ada makna

yang terkandung ?

Informan : makna dari palang pintu itu sebenernya kalo bisa dibilang itu sebuah

tradisi ya, tradisi yang ada didalam adat budaya betawi kalo makna

yang terkandung mungkin pesenlah yang ada disitu. Pesan yang ada

diprosesi adat palang pintu kaya pengantin lelaki itu kalo ingin

menikah dengan perempuan syaratnya itu kan yang tadi dibilang

harus bisa berantem ngalahin jagoan perempuan dan harus bisa ngaji

yang dimaksudkan makna dari palang pintu betawi yang seakan –

akan mengajarkan untuk pihak laki laki. Bahasanya gini “nih kalo

dibetawi kalo lu mau nikahin anak orang lu kudu bisa jago beladiri

yang fungsinya nih buat ngejagain bini lu, lu buat ngejagain anak –

anak lu” kalo sikehnya gini biar lu bisa jadi ngajarin keluarganya

buat ngaji. Kan jadi bapak rumah tangga terus kalo kaga bisa ngaji

tuh keluarga ngaji ama siapa, sebenernya pesan aja sih yaa pesan

moral buat yang hadir disitu khususnya pengantennya, intinya

makna itu pesan si ya sebenernya engga ada yang makna seperti apa

juga engga dan buat pesan aja bhwasannya tuh untuk menjaga, kalo

lu gabisa ngaji siapa yang ngajarin ngaji lu mau nantinya diseret –

seret keneraka gara – gara anak lu gadiajarin ngaji kan logikanya

kaya gitu.

Peneliti : Menurut anda adakah yang berbeda antara prosesi palang pintu yang

dilaksanakan pada pernikahan digedung dengan dirumah ?

Page 131: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xliv

Informan : jadi gini ya kalo berbicara disitu si kita fleksibel aja ya, mau

dirumah, mau digedung sama aja kan yang membedakan itu Cuma

waktunya aja. Terkadang ada pihak perempuan maupun laki – laki

itu setelah akad atau sebelum akad. Tinggal permintaan dari yang

mau nyewa aja si kalo untuk perbedaan ini.

Peneliti : Selain pada acara pernikahan tradisi palang pintu biasa digelar

dalam acara apa saja ? sebutkan dan jelaskan.

Informan : sebenernya palang pintu ini bukan hanya sekedar buat orang nikahan

ya tapi bisa buka palang pintu. Misalkan, yang dikemas dizaman

sekarang itu abang buka perusahaan dan perusahaan ini baru

lounching dan gimana si biar acara ini bisa ramai maka dari itulah

disewakan buka palang pintu jadi disitu misalkan abang pemilik

perusaan, abang mau masuk ni sebagai konci pintu perusahaan nah

nanti abang diarak sama buka palang pintu nanti ada pemantun,

pesilatnya ini bakal ngelawan sama yang abang bawa, jadi Cuma

sekedar buat ini aja si engga kemana – mana. (serupa dengan )

Peneliti : Melihat dari segi sejarahnya, kan urutan itu dari bunyi petasan,

sampai pengantin pria mencium tangan orang tua perempuan.

(didalam buku bachtiar h; 5 – 6 ) kemudian pada saat ini, urutannya

ada yang hilang tidak ? kemudian kelengkapan dan seserahannya

masih tetap sesuai dengan panduannya tidak ?

Informan : kalo berbicara urutan sekarang seperti ini emang kalo misalkan dia

adat betawi itu menandakan pengantin lelaki datang itu dengan

petasan yang diiringio dengan rebana ketimpring. Ataupun rabana

hadroh dengan membaca sholawat sampe didepan rumah itu

pemantun buka, pemantun buka timbal balik – timbal balik masuk

pesilat mulai bejaban namanya terus menang ada satu syarat lagi

yaitu pembacaan sikeh dan setelah pembacan sikeh kelar barudah

penyerahan sirih dare. Itu si urutannya, tapi kalo dibilang ilang juju

raja karena kapasitas kita dijakarta selatan mungkin yang masih kita

mutlaknya itu masih seperti itu tapi kalo untuk didaerah lain kalo

saya lihat, bukan saya tahu ya kebanyakan dijakarta bagian lain itu

engga ada yang dikurangin dan engga ada yang ditambahin. Paling

yang ditambahin atau yang dikurangin biasanya gini, misalnya

pesilatnya entah itu menggunakan golok atau memakai toya, atau

rebut dandang itu tinggal kreasi aja si yaa, kalo untuk menurut

pakem itu seperti itu dan sebenernya itu dipalang pintu ada tari

pembukaannya juga tapikan tergantung requestan. Jadi setelah

Page 132: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xlv

palang pintu kelar masuk itu biasanya disambut dengan tari betawi

pembukaan akan tetapi jarang yang menggunakan tari kebanyakan

orang yang duitnya labih mungkin sekalian nyewa tariannya juga.

Peneliti : Eksistensi tradisi atau kesenian palang pintu pada saat ini menurut

anda seperti apa ? masih bertahan apa justru redup ?

Informan : wah pasti tinggi lah ya, kalo berbicara menganai eksistensi kita bisa

dicek dan bisa didata dilapangan dijakarta itu yang mempunyai

sanggar itu sekitar dua ribu sampai tiga ribu sanggar kalo dibilang

eksistensi udah pasti eksis palang pintu dikarenakan berkembang

luar biasa apalagi pemilik – pemilik sanggar itu jangan kan yang

punya lapak yang punya petakan itu punya sanggar yang dia punya

tradisi untuk akad nikah,

Peneliti : tapi kalo untuk akad nikah itu palang pintunya itu biasanya

diwakilkan ya kalo dari segi pembacaan sikeh ataupun yang lainnya

?

Informan : ya dia diwakilkan, kan kalo kita engga tau si pengantin laki –laki itu

bisa main silatkah atau bisa ngajikah kan saya bilang pertama kalo

ini itu Cuma tradisi yang harus dijaga aja si bahwasannya dibetawi

itu lu kudu begini ni jaga keluarga lu ni. Engga yang harus lu yang

mau nikah dan lunyang harus main palang pintu, dia yang ngaji. Tapi

kalo misalkan dia bisa yaa silahkan aja.

Peneliti : tadikan sudah dijelaskan bahwa eksistensi palang pintu ini masih

tetap terjaga, setuju engga kalo palang pintu ini tidak hanya sebagai

sebuah tradisi melainkan juga sebagai hiburan ?

Informan : yaiya dong, setuju dong ya karena kalo kita membahas tradisi juga

ya sebagai hiburan juga kana da penonton dan orang – orangnya juga

kan juga masyarakat juga semakin nyaman dengan adanya acara –

acara seperti itu. Lagipula ya dibetawi kalo kita kaga ngembangin

palang pintu ya siapa lagi kan yang mau ngembangin. Jadi kalo

dibilang nyaman si nyaman banget ya, kalo dibilang itu bagus si

untuk dipertontonkan si, Kan itu juga untuk acara umumkan. (palang

pintu sebagai hiburan)

Peneliti : Menurut anda, masyarakat masih menggunakan tradisi palang pintu

dalam pernikahan adat betawi ?

Informan : ya tergantung dari daerah mananya dulu yaa kalo didaerah selatan

sini si masih menggunakan budaya ini karena dengan adanya event

Page 133: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xlvi

juga ngebuat mereka jadi sadar akan hal untuk melestarikan budaya

yang ada di Indonesia khusunya di Jakarta yaitu suku betawinya.

(pengaruh event untuk melestarikan palang pintu)

Peneliti : Untuk menggunakan tradisi palang pintu dalam upacara pernikahan

betawi kisaran harganya berapa ?

Informan : kalo disini itu relativ, relativ itu dalam artian dari kebijakan –

kebijakan sanggar yang ada di Jakarta tapi kalo misalkan mau

diperkecil lagi misalnya disanggar manggar kelape itu kalo untuk

mengguanakan adat palang pintu itu sekitar dua juta limaratus

sampai tiga juta tapi kalo misalkan yang diluar itu tergantung

kebijakan mereka seperti apa.

Peneliti : sebagai generasi muda apa usaha anda untuk melestarikan kesenian

palang pintu ini akan terus ada ?

Informan : sekarang gini kalo dari gua pribadi untuk gimana si cara

melestarikan budaya betawi jadi gini dan intinya satu sih gua harus

ngilangin tabiat orang betawi karena tabiat orang betawi itu dulu

kaya masles. Mungkin kalo segaka pergaulan mungkin bagus tapi

kalo berbicara tabiat orang betawi yang lainnya itu kurang bangat

dah tuh bisa dibilang. Ya gimana caranya ya kita harus bersikap

idealis dengan orang lain. Makannya gua disini sama temen – temen

coba membuat lintas, itu kita bikin bukan lintas budaya aja tapi kita

berbica lintas ras, suku jadi dimana kita ada komunitas dari misalkan

dari jawa timur atau dari tionghoa ya contohnya banyak kita kalo

dari lintas itu kaya adanya barongsai, reog ya iotu tetep kita jalin ya

karena disini kita berbicara lagi mengenai eksistensi. Mereka punya

reog, mereka punya barongsai dan gua punya palang pintunya dan

jadi bukannya semata – mata kita ngelestariin budaya betawi dengan

acara –acara palang pintu dan itu menurut gua engga gitu juga si kan

bisa masukin edukasi – edukasi kedepannya yang harus

memperkenalkan ke secara umumnya kepada orang jadi kita bukan

buat maen dikandang aja dan karena gua yang tadi bilang mau

ngerubah tabiat orang betawi karena orang betawi itu jatohnya

gengsi, kedua males dan ketiga semau – maunya. Itu yang harus

dirubah dari akar – akarnya, kalo disini bilang kalo lu mau

ngelestariin budaya betawi bukan hanya lu harus latihan tiap hari,

bukan lu harus main palang pintu setiap minggu, tapi gimana

caranya bisa sosialisai keorang luar dan jangan main dikandang.

Rajut persaudaraan dan rajut persatuan. Ya untuk melestarikan

Page 134: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xlvii

selain kita latihan selain kita buat event akan tapi di satu sisi kita

juga ada edukasilah, semacam diskusi untuk masyarakat yang itu

berarti menjaga dan intinya gimana cara kita merubah tabiat orang

betawi yang harus dirubah pada paradigma jaman sekarang ini.

Peneliti : Dalam memainkan tradisi atau kesenian palang pintu ini ada kriteria

yang dikhususkan tidak ?

Informan : tidak ada si ya kalo masalah ini kita engga ada kriteria orangnya

harus gimana, yang penting ada niat buat latihan dan kita disini juga

engga mempersilahkan yang ikut harus dari betawi akan tetapi yang

mau bekajar intinya baik dia dari ras ataupun suku mana kita pasti

terima dulu.

*Indicator Festival Palang Pintu Kemang*

Peneliti : alasannya kenapa masih disini sebagai aktor baik disanggar maupun

di eventnya ?

Informan : alasan yang mendasar si yak arena gua ini terlahir dari kedua orang

tua gua yang bener bener betawi asli sampe kekakek dan kakek gua

arab gua cinta dengan suku ini balik lagi yak arena naluri juga yak

arena gua orang betawi ya gua harus jaga lah kampung gua. Gua

engga harus ngomong besar jaga Jakarta deh ya lingkup kecilnya

juga ya gua harus jaga kampung gua toh kalo gua bisa jaga kampung

gua nantinya gua bisa bawa kampung gua buat kaya eksis diluar

Jakarta. Sebenernya naluri si ya dan kalo disekupin lagi disegi

sanggar kenapa gua bisa mempertahanin ya karena disini perihatin

aja si dimana kampung gua ini udah mulai banyak ekspatriat –

ekspatriat contohnya bule ya tau sendiri kalo dikemang itu yaa level

– level hedonlah ya anak – anak mudanya pergaulan. Kita juga

engga bisa ganggu mereka karena itu hak mereka mau main dimana

dan kita juga engga bisa menyalahkan pemerintah karenakan

kemang jugakan pusat ekonomi. Pusat ekonomi larinya kemana si

kan kita – kita juga kn saling ada timbal baliknya nah kan tinggal

kita cari tau bagaimana saling menghormati aja dan dibilang nyaman

ya nyaman juga yak arena kita disini engga diganggu dan kita disini

bebas untuk berekspresi, kita bisa berkarya dan selama itu tidak ada

gangguan kita baik – baik ajasih, jadi kita ya nyaman banget karena

terlebih ya pemuda yang iniloh budaya gua bukan budaya yang

difikiran orang banayak tentang budaya bretawi yang begitu – begitu

yang negativ dan ini merupakan paradigma baru loh.

Page 135: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xlviii

Peneliti : Event palang pintu kemang ini awal mula diadakan pada kisaran

tahun berapa ?

Informan : jadi gini, berdasarkan sejarahnya kemang itu berlatar belakang

agamis dan latar belakang kemang ini sebelumnya bukan namanya

kemang melainkan kampung kebon yang dimana belom ada rumah

–rumah dan itu para tokoh atau para masyarakat itu berlatar

belakangi para santri. Jadi dulu orang –orang kemang tokoh –

tokohnya jarang ada dikemang tapi pada mukim di arab, ada yang

dijawa juga karena kita berlatar belakang agamis kita kuat di para

santri. Lepas dari itu semakin berjalannya waktu dan makin tumbuh

juga organisai – organisasi yang tumbuh dimasyarakat yang bisa

disebut dengan FORKABI (forum masyarakat anak betawi) apa sih

tugasnya ya mungkin itu hanya sekedar organisai yang untuk

mengumpulkan ataupun menyatukan masyarakat betawi dan kita

dibagi di seluruh Jakarta baik dari cabang, anak cabang, anak ranting

dll. Kita disini forkabi kemang itu sejarahnya dulu ya, seiring

berjalannya waktu setahun dua tahun tiga tahun waktu pada milad

ke – 7 atau ke – 6 tahun itu sebelum milad ketujuh kita selalu

mengadakan yang namanya acara ulang tahun yang diisi dengan

dangdutan mulu ditiap tahunnya dan disitu engga ada dong nilai

edukasi untuk masnyarakat kenapa si Forkabi kalo ulang tahun musti

dangdut. Kita rempugan gimana nih harus ada nilai edukasi yang

kita kasih buat masyarakat akhirnya pada tahun 2005 itu maka

diciptakannya sanggar manggar kelape. Anak cabang dari forkabi

kemang dan dibuatlah sanggar manggar kelape tahun 2005. Nah

ditahun 2005 itu kita rubah dari yang tadinya diacara dangdutan kita

rubah jadi pagelaran seni dan belum ada festival palang pintu kita

masih pagelaran seni betawi. Kita bikin disamping dan masih ada

kebon kita bikin disitu dan acaranya penampilan silat, penampilan

tari dan musik gambang keromong udah mulai ada ni nilai – nilai

kebetawiannya ni. Berjalan setahun dan pas tahun kedua kita

memberanikan diri bikin acara didepan jalan raya kita tutup

sepanjang jalan raja barudah kita buat festival palang pintu, ditahun

2005 itu ada yang namanya betawi palang pintu itu belum booming

seperti yang sekarang bisa dicek disanggar manapun tahun 2005 ada

engga si yang pake palang pintu itu amat sangat jarang mu gkin kalo

didaerah tanggerang atau didaerah pinggir – pinggir udah ada yang

make tapi untuk wilayah selatan jarang ada yang namanya palang

pintu. Ketika kita bikin di 2006 yang kedua mulai tuh pasa kebuka

semua apa sih itu Palang pintu sampe kita bikin lomba namanya

Page 136: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

xlix

palang pintu yang memperebutkan piala gubernur makin tinggi ni

eksistensinya. Nah dari situlah kita bikin dan sampe kemarin kita

sampai ke 14 tajhun. Sama masih dalam tahapan lomba palang pintu

akan tetapi kita tambahkan lagi beberapa ornament dan kita tambah

– tambahin.kita kemas lagilah dan empat tahun terakhir kita selalu

memasukkan buadaya nusantara. Itu apasih manfaatnya ya gak lain

ga bukan untuk bangun budaya Betawi juga yang mengatas namakan

Palang Pintu. Jadi kita untuk lima tahun terakhir festival palang

pintu bukan hanya budaya betawi tapi kita budaya nusantara dan 2

tahun yang lalu kita memberikan tontonan kepada masyarakat itu

budaya internasional dan bukan hanya budaya betawi aja sekarang

kita ada budaya nusantara, budaya internasional yang

dipertunjukkan untuk masyarakat. Tapi nama besarnya palang pintu

disetiap tahunnya pasti ada yang namanya lomba palang pintu

gapernah gaada.

Peneliti : berarti disetiap tahunnya itu selalu ada peningkatan dari segi

eventnya sendiri ya ?

Informan : iyaa pasti ada contohnya kaya kita kemarin kita masuk rekormuri

yaitu memakai batu pandan terbanyak itu ditahun 2015 yaitu jadi

ditahun 2015 itu batu lagi boomingkan.

Peneliti : Alasan yang mendasar sanggar manggar kelape menciptakan event

besar seperti Festival palang pintu kemang ?

Informan : untuk menjaga tradisi, kita sanggar manggar kelape berusaha

menjaga tradisi budaya betawi khusunya di wilayah kemang ini

dengan mengadakan acara yang bermuatan nilai edukasi, agama dan

tentunya budaya Betawi sendiri. Nah, kita disini salah satunya itu

kenapa kita membuat palang pintu, berangkat dari kesadaran

masyarakat yang cinta kepada budanyanya sendiri. Belom lagi kan

saya udah bilang sebelumnya kalo dikemang ini nih tempatnya

ekspatriat, jadi kudu kita tanemin tuh nilai budaya Betawi itu sendiri

disini biar kaga ilang dan ampe generasi anak cucu pada paham

palang pintu salah satu budaya kite masyarakat betawi. Karena yang

namanya orang engga cinta berarti engga nyaman tapi bagaimana

cara membuat orang nyaman akan cinta kepada kita dan itu yang

harus kita tanemni n dari dulu. Jangankan orang luar orang dalem

dulu yang kita buat nyaman, kalo lu udah nyaman dengan budaya lu,

lu keluar juga udah pasti enak dan memang awal mulanya seperti

itu.

Page 137: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

l

Peneliti : Apa yang membuat event ini bertahan sampai pada pelaksanaan

tahun yang ke 14 ?

Informan : mungkin yang pertama adalah solid, kedua yaitu rasa memiliki

budaya itu kuat dan yang ketiga itu kebersamaan. Kita engga akan

kuat dan tidak bisa dipungkiri bahwa kebersamaan itu mungkin kita

engga sampe yang ke- 14. Karena kita kebersamaan dan gua ini

generasi ke kalo disanggar itu generasi ke – 3. Jadi udah ada

pendahulu gua sebelumnya yaitu ada generasi pertama, kedua dan

sampe gua ini kegenerasi ketiga dan itu orangnya berubah – rubah

dikarenakan faktor kenyamanan dikerenakan mereka memiliki

kampung dikemang dan darahnya darah betawi ya jadi siapa lagi

kalo bukan kita. Jadi setiap tahun ada aja anak – anak muda yang

datang kesini untuk gerakin festival palang pintu. Itu kembali lagi

atas dasar kesadaran akan cinta terhadap budayanya.

Peneliti : Kenapa event ini dinamakan festival palang pintu ?

Informan : ya karena kan kita buatnya mengenai tradisi palang pintu dan

sekarangkan banyak festival – festival ondel – ondel, festival

apalahh yang lainnya ya semua awalnya dari sini sebelumnya. Ya

karena kita awalnya memang membuat perlombaan palang pintu,

mungkin kalo dulunya konsepnya pantun kita bisa bikin festival

pantunkan dan kita juga semakin berkembangnya suatu event

dibarengi dengan rekor muri kemarin juga yang terakhir kita

menciptakan golok terbersar dijakarta dengan panjang dan berat

duaratus kilo setiap tahunnya si kita buat edukasi – edukasi

contohnya dari makanannya kalo kemaren kita dari bari batunya

sekarang kita angkat goloknya mungkin tahun selanjutnya masih

banyak yang akan kita angkat terus belum lama juga kita juga bikin

dari segi ondel – ondelnya berangkat dari 2016 yang ada anggapan

dari masyarakat kenapa orang betawi sering ngamen pake ondel –

ondel si tapi kita melawannya bukan menggunakan argumentasi

akan tetapi kita membuat lomba tapi itu memperebutkan piala

ketenagakerjaan. Ya kita ambil moment – momentnya aja si bahwa

ondel – ondel ini kita berdayakan bukan hanya sembarangan.

Peneliti : Sasaran dari festival palang pintu kemang ini kepada siapa dan

apakah ada yang bergeser juga dari sasaran yang awal sampai yang

sekarang ?

Informan : sasaran kita sebenernya itu hanya mengembangkan aja si ya dari

budaya betawi dan lebih mempertahankan. Pertama kita dikenal

Page 138: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

li

nasional untuk betawi dan kita sekarang lebih memperkenalkan

kedunia internasional. Kalo banyak orang yang bilang terlalu tinggi

kalo bisa ditahapan itu, pada kenyataannya kan dikemang banyak

bule dan banyak ekspatriat yang gamungkin dia kalo foto – foto

engga dikasih tau kekeluarganya disana dan banyak juga orang bule

yang ikut dan berpartisipasi didalah event palang pintu ini. Pernah

ada bule itu namanya perkumpulan orang bule kemang dan dia

semua pake pangsi dan tampil silat dipanggung utama, nah disitukan

udah keliatan kan. Kalo dinasional bisa dilihat sendiri mana ada ditv

tv yang engga nyorot event ini. Kalo lagi ada festival didaerah

kemang ini pasti breaking newsnya itu pasti deh event palang pintu

kemang dan lebih memperkenalkan sasarannya itu kenasional tapi

lebih ke iniloh budaya betawi, iniloh budaya betawi yang kita

kreasikan.

Peneliti : Apakah dari dinas kebudayaan ataupun pemprov DKI mendukung

festival palang pintu kemang ?

Informan : sangatlah, sangat amat didukung dikarenakan festival palang pintu

ini sekarang sudah menjadi iconnya selatan karena kitakan duduk

diwilayah Jakarta Selatan itu sanghat amat dari segi materi dan dari

segi motivasi itu kita amat sangat disupport dari pemprov, gubernur

dan lain – lain.

Peneliti : lalu peran dari Forkabi itu lebih kearah yang mana untuk saat ini dan

dari segi acara ?

Informan : ya tetep masuk dalam acara ini dan kalo kita bisa kotakkan itu

forkabi sebagai keamanan dan induk dari festival palang pintu dan

kita sanggar manggar kelape itu lebih ke acara dan diacara itu

dibudayanya. Tetep si berkesinambungan dan engga ada hal – hal

yang kaya gimana – gimana itu engga ada. Tapi musti dicatet ini

lebih kepada Forkabi diwilayah kemang.

Peneliti : Apakah ada kerjasama dengan instasi ataupun organisasi lain dalam

membangun event besar ini ?’

Informan : oiyaa dong pasti ada, kita diormas itu engga hanya forkabi tapi ada

organisasi FBR, ada pemuda pancasila dan terus ada organisai yang

lainnya yang itu tetep kita berkerjasama dengan yang lainnya karena

engga mungkin kita bikin acara yang ujuk – ujuk Forkabi dan

manggar aja itu gaakan bisa dan itu dengan instasi kita berkerjasama

contohnya Sama perusahaan yang ada di Kemang, ada café – café

Page 139: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lii

dan kita berkerjasama. Karena kalo kita engga kerjasama kita engga

akan diizinin dong lapak dia kita pake untuk tenda dan semua saling

berkesinambungan dari tokoh masyarakat. Kyai, pengusaha, Rt, Rw,

ya pokonya pejabat – pejabat setempat kita koordinasi semua.

Peneliti : Menurut anda, perbedaan tradisi kesenian palang pintu dengan

festival palang pintu apa? apakah terdapat makna yang berbeda ?

Informan : perbedaan ya jelas jauh berbeda ya karena kalo palang pintu itu yang

kita sebutin diatas pertama kalo festival palang pintu itu kita

memperlombakan dari palang pintunya tersebut. Cuma difestival

palang pintu itu kita bukan Cuma lomba palang pintu aja akan tetapi

banyak perlombaan, banyak acara. Jadi harus dibedakan nih antara

palang pintu dengan festivalnya, kalo palang pintu tradisi orang

betawi udah pakem. Akan tetapi, kalo festival itu yang bikin sanggar

manggar kelape sama forkabi yang isinya lomba palang pintu. Jadi

palang pintu itu dilombain tuh baik dari pantunnya, silatnya bagus

engga ni terus sanggar – sanggar pada daftar kekita untuk ikut lomba

palang pintu.

Peneliti : Membutuhkan sanggar – sanggar lain engga terkait sama

pengenalan sanggar ini ataupun eventnya ?

Informan : ya kerjasama dan kita pasti kerjasama contohnya kaya dari dua tahun

yang lalu itu kita berkerjasama dengan sanggar JTBM dan kita

berkerjasama dengan ada yang dilenteng agung terus dua tahun lalu

kita kerjasama sama sanggar tanggerang dan itu tetep. Itukan karena

kita juga punya yang namanya lintas sanggar dan lintas budaya yang

mana kita engga bisa bergerak sendiri pasti ada masuk – masukan

jugakan dari mereka akan tetapi yang mengakomodir itu dari kita.

Peneliti : Menurut anda, apakah fungsi dari terselenggarakannya festival

palang pintu kemang ?

Informan : ya kalo dari fungsi diadakannya festival palang pintu pertama jelas

edukasi itu penting yang kedua itu silaturahmi karena dibetawi itu

silaturahmi itu kentel dikarenakan kalo orang – orang dulu kalo

orang tua kita buat festival palang pintu itu intinya bukan acaranya

bukan apapun intinya lu ngumpul tuh, ngeriung ketemu ama sodara

lu tuh satu betawi silaturahmi intinya. Kita silaturahmi sama sanggar

– sanggar sama pengusaha, sama kepolisian dan lsin – lsin

menyatukan sanggar – sanggar lain untuk bersilaturahmi menjaga

tali persaudaraan terlepas dari edukasi yang lain.

Page 140: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

liii

Peneliti : Event festival palang pintu inikan diselenggarakan dikemang.

Kenapa lebih memilih kemang sebagai tempat terselenggarakannya

event tersebut ? apakah ini dinamakan strategi untuk menarik

masyarakat ?

Informan : ya kalo masyarakatkan emang kita engga dari sini aja, kita

undangkan sanggar – sanggar ataupun organisasi – organisasi

bahkan sampe ada bule – bule kemangkan yang ikut dan kenapa kita

diadakan dikemang yak arena kita letaknya memang disini didaerah

kemang sanggar kita. Kalo dibilang sebagai strategi si engga ya,

bahkan sekarang itu engga dari warga kemang aja yang dateng

banyak dari luar Jakarta juga, Jabodetabek dah ya.

Peneliti : Sejarah dari eventkan awalnya dari perlombaan ya ? kira – kira

makin kesini itu semakin memperkenalkan atau justru menghilang ?

Informan : wah kalo dibilang hilang ya engga yaa malah sekarang bertambah

dari segi minatnya sampe acaranya juga kita makin berkembang lagi

ya biar masyarakat engga bosen dan engga ngilangin nama besar kita

juga yaitu membawa nama palang pintu betawi.

Peneliti : Masuk dalam festival palang pintu apakah dikenakan biaya ?

Informan : kita engga ada biaya sama sekali karena kita dari awal itu kita engga

ada pandangan untuk mengarah kesana dan kita engga ada yang

namanya itu masuk bayar karena ini acara kemasyarakat kembali

kemasyarakat kita. Kenapa gabayar, karena acara ini yang bikin

masyarakat ya jadi kembali lagi ya kemasyarakat. Kenapa kita engga

memberlakukan tiket pembayaran atau yang lainnya yak arena

seperti itu.

Peneliti : untuk membuat event atau pun festival inikan sanggar ini butuh yang

namanya sponsor ya ? bagaimana cara memutarkan biaya hingga

bisa membuat event sebesar ini ? memutarkan kemana jika ada

proposal ?

Informan : gini ya, mohon maaf sebelumnya kalo untuk pertanyaan itu mungkin

itu dapur kita, kita juga engga bisa kasih gambaran ke kalian karena

kapasitas kita hanya sebagai pembuat event palang pintu aja. Tapi

kalo misalkan untuk berbicara sponsor pasti ada sponsor dan

dibantulah yang namanya acara pasti ada sponsor, ada orang

nyumbang. Kita berkerjasama sama salah satunya produk – produk

minuman atau produk – produk kartu handphone kita tetep ada

sponsor – sponsor kaya gitu atau kaya perusahaan – perusahaan

Page 141: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

liv

seperti Pertamina juga mensponsori kita terus kalo dari pemerintah

dan kementrian banyak yang mensponsori kita, intinya sponsor itu

ada buat kita, buat acara ini jadi lebih mendukung lebih mensupport

aja.

Peneliti : kalo dari segi media itu seperti apa bisa masuk kedalam event ini ?

Informan : jadi kalo media itu seperti ini kita festival kedua ketika udah ada

dijalanraya kemang kita sampe bersurat ke stasiun tv kaya RCTI,

Global, SCTV dan lain – lain suruh masuk kedalam acara ini kita

jalanin selama dua tahun dan ketika kita udah mulai dikenal ketika

festival yang ke – 4 tanpa kita bersurat itu media sudah mulai

menyoroti kita bahkan hanya itu media cetak seperti Detik dan

lainnya itu tanpa kita undang mereka datang. Bahkan masyarakat

meminta festival palang pintu ini daiadakan setahun dua kali akan

tetapi kita menyerah karena kita harus melalui proses yang panjang

untuk mengadakan festifal tersebut. Berangkat dari penutupan akses

jalan kemang yang ditutup selama dua hari dan siapa yang berani

dan harus melalui perizinan seperti kepihak kepolisian, Dishub,

SatPolPP itu kita marathon selama 5 bulan untuk suksesin acara

festival palang pintu.

Peneliti : apakah ada moment – moment tertentu untuk membuat festival ini ?

Informan : jadi gini kita itu setiap tahun sebenernya sama seperti yang tertera di

proposal yang mempunyai maksud dan tujuan seperti sosialisasi seni

budaya tradisional Betawi, strategi mempertahankan dan

melestarikan seni budaya tradisional Betawi dan Nasional, dan yang

terpenting untuk merayakan Hut Kota Jakarta ke 492. hampir dan

agak bingung si yak arena kita berpatokannya itu sebelum puasa

seminggu gitu. Yang namanya bulan itukan muter ya dulu itu kita

menyambut sebelum tanggal 22 juni lahirnya kota Jakarta itu kita

bikin festival palang pintu akan tetapikan berjalannya waktu itukan

puasa entah dijuni jadi kita adakan di mei jadi kita sebelum puasa

seminggu kita ngadain tapi secara pastinya emang gapasti. Intinya

kalo ditanya pasti kita jawab diadakan sebelum bulan puasa itu udah

pasti patokannya sebelum ramadhan.

Peneliti : Dalam event ini diadakan lomba – lomba kesenian betawi ?

contohnya apa saja ?

Informan : banyak kalo lombanya itu dipalang pintu itu ada banyak, kita ada

lomba palang pintu, kita ada lomba tari, ada lomba band, ada lomba

Page 142: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lv

mewarnai, ada lomba ondel – ondel, ada lomba masak dodol, ada

lomba makanan betawi itu yang dilombakan. Tapi point yang

pertama itu tetep dipalang pintunya aja selain itu yaa lomba –

lombanya dan tetep kita kreasikan kaya kemaren kita bikin yang

namanya lomba kreasi daur ulang. Jadi kita berkerjasama denga ibu

– ibu PKK yang ada didaerah kelurahan Bangka karena kitakan

disini kelurahan Bangka nama kawasannya itu namanya anak –

anaknya make baju dari daur ulang dan kita lombakan terus juga

yang ikut lomba itu dari mana aja.

Peneliti : kalo dari segi lomba palang pintunya itu cangkupannya setiap tahun

itu makin banyak apa gimana ?

Informan : gini, pasti kita batasin untuk perlombaan palang pintu ini kita itu

seJabodetabek tapi seJabodetabek kita ambil dua group aja dan jadi

kita itu ada seleksi diJakarta Selatan itu aja udah ketauan ada sekitar

empat ratusan sanggar, di Jakarta Timur ada sekitar duaratus sampai

duaratus limapuluh sanggar belum Barat, belum Utara gimana tuh

caranya biar kebagian itu kita ambil dua sanggar – dua sanggar dari

masing – masing Jakarta bagiannya dab bener – bener yang terbaik

kita lombakan. Tapi ada juga yang nama palang pintunya udah tenar

dan dia engga mau ikut lomba juga banyak dan sah – sah aja karena

ya kita buat lomba untuk umum dan lomba – lomba yang lain

lingkupannya juga se Jabodetabek. Karena kalo kita mengakomodir

palang pintu doangkan masa acaranya. Gaada bandnya, gaada

lenongnya, engga ada pantunnya kan gitu ya dan bisa lebih dari

berhari – hari juga tuh yaa.

Peneliti : kan udah mulai banyak yang membuat event seperti ini ya, apa yang

menciri khaskan event palang pintu kemang dengan event yang

lauinnya ?

Informan : ciri khasnya ya kita kepalang pintunya, karena ya memang dari awal

pembuatan festival ya dari sini. Kaya misalnya ada difestival condet

baru melaksanakan yang ke – 4 dan ada juga festival pantun dia juga

baru ngadain yang ke – 2. Awalnya ya festival itu muncul ya disini

tahun 2005 Cuma misalkan dari sanggar si pitung ataupun yang

lainnya buatnya dibawah tahun 2005 itu mungkin udah duluan tapi

bicanya kalo mereka buat tahun 2007 ya berarti difestival kemang

duluankan dan udah 14 tahun.

Peneliti : berarti pandangan event itu bener dari kemang ini ya ?

Page 143: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lvi

Informan : iyaa kebanyakan itu bener dari sini. Diluar itu kalo yang lain punya

kreasi lain ya silahkan juga gitu. Ya kan sama aja kita berarti sama

– sama saling ngejaga tradisi dari betawi juga dengan membuat

festifal seperti apa dan dengan biaya yang berapa silahkan aja.

Peneliti : Strategi yang dilakukan sanggar manggar kelape dalam menarik

pengunjung dalam festival palang pintu kemana ?

Informan : mungkin kita menggunakan sosial media didalamnya, yang kedua

karena kita sudah sampai yang ke – 14 tahun kita sekali sebar di

sosial media itu sudah pada tau. Udah gitu kita memiliki EO juga

kan bagian yang untuk mempromosikan, kita udah memiliki team –

teamnya. EO nya ini buka EO acara ya tapi Cuma EO kaya

ngelengkapin barang – barang doang.

*Instrumen Golok Si Rajut*

Peneliti : difestival palang pintu inikan ada berupa simbol yaitu golok si rajut

ya, bagaimana golok si rajut ini bisa masuk kedalam event palang

pintu ini ?

Informan : jadi kalo berbicara mengenai golok si rajut ini mungkin udah

terdapat golok – golok yang lainnya sudah masuk kedalam rekor

muri yang bernama golok terbesar diIndonesia itu adanya di Banten,

jadi pada waktu itu pak haji Eddy itu dimimpikan pada sohibul

wilayah disini dikasih golok berukuran empat puluh centi engga tau

pertanda apa tiba – tiba pak haji eddy ini mau membuat golok besar,

apa karena dari mimpi itu apa karena yang lain saya kurang paham

akhirnya dibuatlah golok sebesar empat meter setengah. Awalnya

itu kita mau bikin rekor muri tapi karena udah ada golok terpanjang

kita engga jadi bikin rekor muri. Jadi kita ambil golok terbesar

diJakarta karena di Jakarta belom ada yang pernah bikin golok

sebesar itu makannya kita namain golok terbesar di Jakarta dan itu

sebenernya sebuah icon ataupun ornament aja si dari betawi yang

tadi mungkin saya bilang mungkin kemarin batu pandan yang kita

angkat diacara festival palang pintu tapi ditahun lalu itu yang kita

angkat itu sebuah golok dan golok itukan sebuah ornament yang ada

dipalang pintu ataupun Betawi senjata betawi itukan golok lebih ke

itu aja si. Kita juga mencari moment aja si karena itukan lebih

menciri khaskan dari festival tersebut.

Page 144: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lvii

Peneliti : Makna atau arti khusus dari golok sirajut ini, kenapa dinamakan si

rajut ?

Informan : sebenernya itu kita mengadakan festival palang pintu itukan

bersamaan dengan pilpres dan pilkada atau pemilu serentak. Kita

disini dipecah dan bukan hanya disini bahkan didaerah lainnya

sampe berantem disosial media, berantem sesama tetangga engga

ditegor. Pak haji Eddy langsung menamakan golok ini si rajut dan

tidak asal menamakan asal ujug – ujug sirajut aja.

Peneliti : Untuk membuat golok si rajut membutuhkan waktu berapa lama ?

Informan : estimasi kita untuk membuat golok ini satu bulan setengah tapi

Alhamdulillah jadi 14 hari 20 hari sama wistur. Yang tadinya satu

bulan dijadwalin akhirnya cepet 14 hari udah jadi golok.

Peneliti : Siapa yang mulanya memberi ide untuk pembuatan Golok si rajut ?

Informan : kalo masalah ini sih yaa awal mulanya dari orang tua kami sekaligus

pemilik sanggar manggar kelape yaitu bapak haji Eddy yang pada

saat itu bermimpi atau dimimpikan gitu sama sesepuh sini yang

nyuruh buat bikin golok yang besar yang gede gitu, akhirnya kita

rempukin buat dievent palang pintu kemaren kita bikin dah tuh.

Selepas itu si yaa golok ini punya makna yang kaya tadi udah

dijelasin.

Peneliti : Bagaimana antusiasmen dari masyarakat terkait dengan golok si

rajut yang dipamerkan pada festival dan disetu babakan ?

Informan : mungkin orang terheran – heran ya emang ada golok sebesar itu,

mungkin itu si yang jadi banyak orang pengen tau. Karena ini

sesuatu yang unik ya golok yang kita kenal kan paling yaudah golok

yang buat motong sapi, kambing. Jadi orang jugakan bertanya Tanya

tuh emang ad golok yang panjangnya 4 meter nah itu adanya dimana

tuh ya difestival kami Palang pintu. Intinya si jadi daya Tarik aja si

sebenernya, karena jadi sebuah icon aja si didalam festival itu

tersendiri dan sampai sekarang itu bener kita taro dimuseum

setubabakan itu.

Peneliti : awalnya itu memang mau di taro museum atau atau memang disuruh

dari pemprov ?

Informan : engga awalnya itu target kita mau ditaro ditaman mini karena taman

mini itukan bisa dibilang miniaturnya Indonesia ya tapi setelah kita

diberi arahan dari gubernur pak Anies Baswedan se yogyanya

Page 145: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lviii

karena ini acara betawi dan orang betawi lebih bagus ditaro disetu

babakan karenakan setu babakan kan udah jadi wisata dari semua

orang betawilah ya jadi ditaro disitu aja, kita mengikuti arahan dari

Pemprov ya jadi taro disetu.

Peneliti : ada engga kaya waktu waktu tertentu dari sanggar ini untuk melihat

Golok Si Rajut ini setelah diadakan event Palang Pintu ?

Informan : ada, kaya kemaren itu kita mengikuti lomba silat itu kita nengokin,

kalo untuk jadwalnya itu engga ada ya paling tiga bulan sekali kalo

ibaratin udah kangen bangat gitu kita main kesetu entah tiga bulan

sekali ataupun enam bulan sekali tapi kita itukan sebisa mungkin

harus bisa move on dari golok itukan karena kalo kita selalu

memikirkan golok itukan nantinya kita gapunya kreasi lagi. Jadi

kalo misalkan yang udah biarin aja udah karena juga kita di di

doktrin sama pak Haji Eddy segala apapun kalo yang udah udah

jangan dipikirin karena kalo difikirinn nantinya gabakl berkembang

lagi. Jadi kenapa kita engga fikirin ya kita anggap sebagai shodaqoh

dari sanggar ini untuk setubabakan, jadi kita harus berfikir lagi ni

gimana ni kita biar bisa dikenal orang lagi ni dan gimana lagi ni biar

kita bisa dikenal dijakarta ni.

Peneliti : Tapi ada legalitasnya engga kalo yang punya memang manggar ini?

Informan : ya ada sampe sertifikatnya itu ada kita, sertifikat pembuat dan

sertifikat pemilik itu ada kita jelas ditanda tanganin oleh bapak

Gubernur dan dari pihak setu juga udah jelas. Jadi engga bisa diakui

dan pernah ada satu berita katanya itu golok dari Bogor kita marah

? engga, kita anggap mungkin itulah cara mereka untuk mengenal

kita jadi orang – orang juga udah pada tau itu punya siapa itu milik

siapa jadi orang mau ngomong gimana juga bakal malu sendiri

bahkan nama kita malahan yang bakal dikenal.

Page 146: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lix

Informan 4

Nama : Sdr. Alwi Rizky

Usia : 22

Status : Ketua Sanggar Manggar Kelape, Periode Ke – 3

Hari / Tanggal : Sabtu / 07 – 09 -2019

Waktu / Tempat : 22. 25 WIB / Sanggar Manggar Kelape

*Indikator Palang Pintu *

Peneliti : Menurut anda tradisi atau kesenian palang pintu itu apa sih ?

Informan : Tradisi palang pintu itu menurut saya pribadi, jadi kaya misalkan

kita mendatangi suatu wilayah kaya misalkan calon penganten pria

datengin calon penganten perempuan. Nah kalo jaman dulu itukan

Page 147: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lx

nyohorin jagoannya masing – masing nih yang cowo punya jagoan

yang cewe punya jagoan masing – masing. Jadi nunjukin

kalo jawara dia tuh bisa ngalahin jagoan perempuan. Gitu, nah

kalo sekarang udah lebih kaya istilahnya udah disetting dan kalo

jaman dulu bener – bener engga disetting jagoan dari wilayah ini ga

pernah ketemu. Jadi, harus bener – bener jatohin tuh hari kalo

misalnya engga jatoh ya harus tetep – bener bisa jatohin

Peneliti : Menurut anda apakah tradisi atau kesenian palang pintu dahulu

dengan yang saat ini (zaman sekarang ) ada perbedaan engga ?

Informan : kalo diperbedaannya si jaman sekarang ini lebih banyak dikreasiin,

misalnya kaya jaman sekarang ini kaya ditambahin seni lenong,

terus ditambahin kaya bodolan – bodolan kaya misalkan kita dapet

job dari palang pintu orang jawa, kaya kita ngikutin kaya ada bahasa

jawanya gitu. Kan kalo dulu bener – bener tok kalo bener – bener

mao masuk buat nunjukin kalo ini ni jagoan kita. Kalo sekarang si

ada bedanya seperti itu aja si.

Peneliti : di Indonesia sendiri yang kita taukan banyak suku melayunya ya,

ada engga si sambungannya antara nilai kebetawian dengan nilai

melayu sendiri?

Informan : kalo nilai melayunya itu kurang paham juga ya. Tapi lebih

cenderung kepantunnya kan palang pintu ada pantun – pantunnya

yaa ini lebih condong kepantunnya aja si biasanya kalo dari segi nilai

melayunya. Cuman kan biasanya kalo dibetawi itu akhirannya e

diganti – ganti gitu aja si.

Peneliti : Menurut anda, adakah makna yang terkandung dari suatu tradisi

palang pintu ? apakah dimasing – masing tahapannya ada makna

yang terkandung ?

Informan : sebenernya ada kaya dari segi ornamen palang pintunya itu sendiri

kaya kembang kelapa yang udah dijelasin. Terus kaya kembang

kelape itu buat multicultural contoh orang betawi dan nerima Rasa

apa aja. Contohnya bisa berbaur gitu, terus disitu didalam palang

pintu itu sendiri engga Cuma buat ngunjukin jagoannya aja tapi

disitu ada yang namanya sikeh yang artinya apa yaitu lantunan ayat

suci Al – qur’an yang dibacain sama qori dan qoriah yang tujuannya

itu bahwa calon laki ini tuh udah siap dan udah mempunyai ilmu

bekal agama buat nanti ngebimbing istrinya sama anak – anaknya

gitu.

Page 148: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxi

Peneliti : Menurut anda adakah yang berbeda antara prosesi palang pintu yang

dilaksanakan pada pernikahan digedung dengan dirumah ?

Informan : kalo dari kita pribadi Cuma di manage waktunya aja ya engga beda

dan tetep semuanya sama Cuma manage di waktu. Karna kan kalo

digedongan itu biasanya sewa bisa dua jam dan kita lebih

mempersingkat waktu kalo dikampung kita agak sedikit lama lah

yaa da nisi dan maknanya tetep sama.

Peneliti : kan palang pintu itu juga bisa digunakan untuk menyambut para

tokoh ya ? nah itu sama engga baik dari tahapannya ?

Informan : nah kalo itu beda dan namanya itu biasa disebut dengan buka palang

pintu dan kalo buka pintu itu engga ada sikehnya, karena kan kita

ngarak tokoh bukan buat mengarak penganten, jadi, Cuma ada

pantun bejaban udah disitu dan masih ada tetep rabanaan dan

kembang kelape jugaa ada .

Peneliti : berarti beda ya bang antara makna tradisi palang pintu dengan buka

palang pintu ?

Informan : nah iyaa bener berbeda.

Peneliti : Selain pada acara pernikahan tradisi palang pintu biasa digelar

dalam acara apa saja ?

Informan : nah mungkin kalo dari orang awam ataupun yang belum tau

biasanya taunya palang pintu itu dipake kalo lagi acara nikahan aja,

tapi sekarang seiring berjalannya waktu kita juga ngikutin

perkembangan zaman ya kan. Jadi palang p[intu juga semakin

berkembang dari sisi kegunaanya, kaya contohnya sekarang engga

Cuma dipernikahan aja bahasa kasarnya nampil dah ya. Tapi

sekarang udah bisa dipake dalam penyambutan – penyambutan tamu

Negara, peresmian gedung ataui bahkan bisa aja tuh panggilan

panggilan kaya pake bahasa inggris kalo bisa gitu, bahkan yang

keliatan jugakan kita malahan angkat nama palang pintu jadi sebuah

event yang bisa dipertontonkan buat berbagai lapisan masyarakat.

Peneliti : Melihat dari segi sejarahnya, kan urutan itu dari bunyi petasan,

sampai pengantin pria mencium tangan orang tua perempuan.

(didalam buku bachtiar h; 5 – 6 ) kemudian pada saat ini, urutannya

ada yang hilang tidak ? kemudian kelengkapan dan seserahannya

masih tetap sesuai dengan panduannya tidak ?

Page 149: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxii

Informan : paling tahapan – tahapannya itu berbeda disetiap wilayahnya

misalnya kaya kalo bener – bener palang pintu kaya ada bawa sirih

dare dan apa namanya tuh dandang nah dandang itu tuh ada cicin

biasanya dan itu tuh kita diwilayah Jakarta Selatan ini engga make

itu jarang. Yang ada itu tuh daerah tangsel, Bekasi dan itu masih

pake gituan. Ada juga yang namanya gabus pucung, bawa kambing

nah beda wilayah beda juga dah tuh.

Peneliti : nah berarti kalo Betawi sendiri itukan namanya Betawi ya beda ya

sama yang kemang, tangsel dan lainnya gitu ?

Informan : nah itu yang saya bilang makannya diwilayah tersebut ya pakemnya

berbeda – beda. Betawi itukan sifatnya itukan kalo secara umumkan

banyak, yang tadi udah disebutinkan ada gabus pucung dan kalo

diselatan tuh engga kenal apa itu gabus pucung tuh atau mungkin

dandang didaerah depok ada tuh maknanya kenapa pake dandang

tapi kita disini juga kenapa dandang itu ada. Engga ubah jauhnya

juga sama maenan silat kalo disanggar ini itu ada troktok disono ada

beksi udah kaya gitu – gitu aja terus disono ada gombel. Jadi banyak

ciri khasnya gitu.

Peneliti : Eksistensi tradisi atau kesenian palang pintu pada saat ini menurut

anda seperti apa ? masih bertahan apa justru redup ?

Informan : kalo untuk sekarang ini itu udah semakin banyak yaa dan udah

semakin menjamur disini semenjak adanya festival palang pintu.

Jadai ikut ini juga apa namanya semua menjamur bahkan ikut –

ikutan dan bahkan engga punya sanggar tapi dia punya grup palang

pintu itu dan itu namanya sekarang sudah semakin menjamur.

Peneliti : Menurut anda, masyarakat kemang sendiri masih menggunakan

tradisi palang pintu dalam pernikahan adat betawi ?

Informan : masih ada, Cuma kaga pake dandang kalo disini. Jakarta Sekatan

itu engga ada sedangkan diDepok itu masih ada yang pake dandang.

Peneliti : Untuk menggunakan tradisi palang pintu dalam upacara pernikahan

betawi kisaran harganya berapa ?

Informan : kalo disini kita ada harga yang namanya harga professional, di

professional ini dikisaran harga tiga juta ada yang dua setengah juta.

Terus ada yang namanya harga sahabat itu diharga dua setengah juta

ada yang dua juta dan harga keluarga ada juga disini disekitaran dua

juta dan satu juta. Jadi kita bedain klasifikasinya dikarenakan kan

Page 150: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxiii

namanya sodara kita engga enak juga kan ngasih harga tinggi kan

kalo misalkan instasi – instasi pasti kita hargain professional.

Peneliti : Apakah sanggar ini masih terus melestarikan kesenian palang pintu

?

Informan : ya jelas, karena kan disini kita ada yang namanya lintas generasi dan

kita juga banyak pengenalan sejak usia dini, liat aja nih yang latihan

masih kecil – kecil semua dan jenjang buat kedepannya itu masih

panjang pastinya. Nah yang udah pada tua atau generasi sebelumnya

ikut mantau jugaa.

Peneliti : Dalam memainkan tradisi atau kesenian palang pintu ini ada kriteria

yang dikhususkan engga?

Informan : kalo berbicara ini sih yaa engga ada yang penting dia niat latihan ya

pasti kita terima. Ya walaupun masing – masing orang kan beda yaa,

ada yang cepet buat hafalnya dan ada yang lama juga, soalnyakan

kita ada latihan mantunnya juga.

Peneliti : Menurut anda bagaimana usaha yang dilakukan anda sebagai

generasi muda untuk tetap melestarikan kesenian palang pintu ?

Informan : Nah kitakan mencetak generasi naru misalnyakan kaya saya ngajar

silat disini setelah latihan silat saya buka kelas pantun saya ajarin

pantun dan disitu juga saya ajarin berjaban jadi disitu dites lama –

lama bisa karena terbiasa jadi misalkan dia nantinya udah bisa kita

ajak nih palang pintu yang beneran itu kaya gimana

Peneliti : alasannya apa sampe anda masuk kedalam sanggar ataupun

mendalami palang pintu sendiri ?

Informan : alasannya satu karena saya anak betawi juga ya gimana ya kalo

engga ngelestariin budaya betawi sendiri ya buat apa gitu apalagi

cuman nonton doang, engga terjun langsung, nanti kalo udah terjun

langsung kan saya tau dan jadi paham da nada kesenangan tersendiri

buat ngelestariin budaya Betawi.

Peneliti : Menurut anda, tradisi atau kesenian palang pintu saat ini merupakan

hiburan atau memang sebuah prosesi adat istiadat?

Informan : kita memasuki budaya itu sendiri bisa juga sebagai hiburan.

Misalkan kalo dipenganten itukan kita sebagai budaya. Oh ini

budaya Betawi nih kaya gini – gini nah kalo ada Buka pintu itu ya

sama aja kita kaya hiburan atau engga ya diatas panggung, lomba ya

Page 151: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxiv

itu sama aja kita menghibur ada yang sifatnya sacral dan ada nilai

komersial nya lah.

Peneliti : kalo dari segi pantunnya itu makin kesini makin dimodivikasi yaa ?

Informan : iyaa bisa dibilang seperti itu juga kan biar ngikutin perkembangan

zaman juga.

Peneliti : Sebenarnya tradisi palang pintu diadakan sebelum ataupun sesudah

akad menjelang resepsi ?

Informan : yakan biasanya palang pintu itu identic dengan mengantarkan yaa,

mengantarkan calon besan laki –laki ataupun mengantar tokoh –

tokoh, biasanya itu dilakukan diawal kita nganter kerumah dari

calon perempuannya ni.

*Indicator Festival Palang Pintu Kemang*

Peneliti : awalmula dari event palang pintu ini gimana bisa terbentuk ?

Informan : awalnya ini manggar kelape itu prihatin kaya misalnya kitakan ada

yang namanya ormas Betawi tuh yang namanya Forkabi pada saat

acara ulang tahun itu mereka Cuma ngadain acara yang gitu – gitu

aja kaya kurang ada adat Betawinya jadi disini bang haji Eddy dan

pengurus yang lain berinisiatif buat ngobrolin ni Forkabi ini buat

ngadain acara festival palang pintu ini dan adanya itu dibawah sini

dan masih daerah Kemang juga dulu itu engga semeriah yang ada di

tahun sekarang – sekarang nih kaya ada bazanya, ada penampilan –

penampilan dari budaya lain. Zaman dahulu tok bener – bener lomba

festival palang pintu.

Peneliti : Event palang pintu kemang ini awal mula diadakan pada kisaran

tahun berapa ?

Informan : palang pintu pertama kali ini diadakan ditahun 2006

Peneliti : Alasan yang mendasar sanggar manggar kelape menciptakan event

besar seperti Festival palang pintu kemang ?

Informan : alasannya satu buat ngelestariin budaya palang pintu dikarenakan

jaman dulu itu palang pintu itu masih jarang banget beda ama

sekarang yang udah lumayan terkumpul dan udah lumayan banyak

nah zaman dulu itu pas awal awal ngebooming disini manggar

kelape silaturahmi juga si dengan sanggar – sanggar lain.

Page 152: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxv

Peneliti : Apa yang membuat event ini bertahan sampai pada pelaksanaan

tahun yang ke 14 ?

Informan : intinya itu istiqomah jadi kita beristiqomah buat ngelestariin budaya

tetep niat buat memperbagus budaya engga Cuma budaya betawi aja

tapi semua budaya lokal kaya jawa ada Reognya difestival palang

pintu ini juga ada jadi kita melestarikan sekaligus memperkenalkan

juga budaya – budaya yang lainnya.

Peneliti : Kenapa event ini dinamakan festival palang pintu ?

Informan : ya itu yang saya tadi bilang yaa dulu jaman palang pintu itu masih

jarang jadi bang haji Eddy ini membuat suatu gagasan dan membuat

festival palang pintu. Disitu festival palang pintu ini menjadi sebuaj

icon di Kemang jadi disini InsyaAllah nanti akan dijadikan kampung

palang pintu. Jadi kenapa diadakan festival palang pintu tujuannya

buat jadiin gudangnya palang pintu yang adanya dikemang

Peneliti : Sasaran dari festival palang pintu kemang ini kepada siapa ?

Informan : untuk masyarakat sekitar awalannya dan juga buat generasi –

generasi selanjutnya si biar tau ini palang pintu kaya gini terus setiap

wilayah ciri khasnya kaya gini.

Peneliti : Apakah dari dinas kebudayaan ataupun pemprov DKI mendukung

festival palang pintu kemang ?

Informan : Ada dukungannya kan kita udah berkerjasama udah kaya di dinas

pariwisata dan juga Kemenparbud yang manjadi agenda tahunan

juga dan menjadi icon Selatan. Jakarta Selatan ini sudah mempunyai

event tetap setiap tahunnya yaitu festival palang pintu sampai saat

ini.

Peneliti : Apakah ada kerjasama dengan instasi ataupun organisasi lain dalam

membangun event besar ini ?’

Informan : ada instasi itu kita seperti BNN. Lembaga Kebudayaan Betawi terus

LBB Tangsel itu kita banyak macem – macem yang udah

berkerjasama.

Peneliti : Membutuhkan sanggar – sanggar lain engga terkait sama

pengenalan sanggar ini ataupun eventnya ?

Informan : sebenernya butuh karena dari sanggar lain misalnya kita ambil dari

wilayah Depok, Tangsel, Bekasi sama – sama kita berkerjasama

untuk memeriahkan festival palang pintu. Nah disetiap sanggar ini

Page 153: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxvi

pastinyakan mempunyai anggota pastinya memiliki keluarga, punya

temen, punya pacar segala macem pastinyakan dia ngajak ayo

dateng ke festival palang pintu. Itukan sama aja kita mengajak untuk

mendatangi festival palang pintu biar lebih meriah lagi.

Peneliti : Menurut anda, apakah fungsi dari terselenggarakannya festival

palang pintu kemang ?

Informan : Fungsinya si lebih untuk memperkenalkan yaa, masyarakat yang

tadinya awam udah jadi banyak mengetahui Betawi mulai dari

tarian, pakaian, kuliner dan lain sebagainya. Ya intinyaa untuk

melestarikan warisan dari nenek moyang kita sebelumnya ya.

Peneliti : Event festival palang pintu inikan diselenggarakan dikemang.

Kenapa lebih memilih kemang sebagai tempat terselenggarakannya

event tersebut ? apakah ini dinamakan strategi untuk menarik

masyarakat ?

Informan : Ya satu tempat atau sanggar kitakan letaknya didaerah kemang ya,

udah gitu kita terletak didaerah kemang yang mulai masuknya

ekspatriat ekspatriat dan bisa dibilang balinya kedua kalo kata bang

haji eddy.

Peneliti : Sejarah dari eventkan awalnya dari perlombaan ya ? kira – kira

makin kesini itu semakin memperkenalkan atau justru menghilang ?

Informan : waduh malah justru semakin memperkenalkan identitasnya yaa,

terlebih sekarang kita sudah menambahkan dan memasukkan

budaya Nusantara dan juga mulai memperkenalkan budaya

internasional karena kita juga tidak bisa terlepas dari perkembangan

zaman.

Peneliti : Masuk dalam festival palang pintu apakah dikenakan biaya ?

Informan : kita masuknya dari pertama udah gratis si ya, biar masyarakat juga

puas dan engga ada keterpaksaan untuk datang.

Peneliti : Dalam event ini diadakan lomba – lomba kesenian betawi ?

contohnya apasaja ?

Informan : ada lomba tari, lomba hadroh terus lomba biasanya dua tahun lalu

itu ada lomba ondel – ondel ngibing, lomba Band, kreasi daur ulang,

lomba mewarnai. Jadi intinya sifatnya kreasi.

Peneliti : bagaimana sih sanggar ini untuk menaikan event ini agar menjadi

besar seperti yang sekarang ?

Page 154: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxvii

Informan : untuk di event kita biasanya melalui sosial media doalnya dimanggar

kelape di instagram kita misalkan ada kegiatan rapat – rapat kegiatan

festival palang pintu, ada juga di youtube nya, sampe anak – anak

difestival palang pintu kita ada juga kita udah sebarin ke facebook

manggar kelape jadi kita lebih mainnya ke sosmed soalnyakan

emang lagi rame – ramenya sosmedkan.

Peneliti : kan tujuannya untuk melestarikan ya ? dari anda ada engga si inovasi

lainnya selain dari segi eventnya ?

Informan : Ada, saya berambisi buat bawa budaya betawi buat Go

Internasional. Contoh kan kalo saya ini kuliah dijurusan pariwisata

perhotelan. Niat saya itu insyAllah suatu saat nanti kerja diluar

insyaAllah nanti ngenalin ini namanya budaya Betawi.

Mengenalkan orang – orang luar untuik mengajak mengenal budaya

betawi entah dari silatnyakah, lenongnya, tariannya. Ya tetep saya

mengajak buat orang – orang luar tuh tau.

Peneliti : Strategi yang dilakukan sanggar manggar kelape dalam menarik

pengunjung dalam festival palang pintu kemana ?

Informan : Di festival palang pintu ini kita lebih mencari yang berbeda dan unik

yang gaada itu di acara festival lain. Contoh kaya ondel – ondel

ngibing pertama kali kita yang menciptakan dan festival yang lain

tuh kadang – kadang ada yang ngikutin ada yang Cuma buat parade

doang terus juga ada golok terbesar kemaren kita lebih membuat

yang unik kaya. Terus juga ada rekor muri pemakai batu pandan

terbanyak. Jadi kita lebih yang keunik.

*Instrumen Golok Si Rajut*

Peneliti : Awalmula perjalanan golok si rajut ini untuk masuk kedalam event

ini seperti apa ?

Informan : Awalnya ini yang pertama punya pemikiran ini itu bang eddy beliau

berambisi agar golok besar ini untuk merajut semua sanggar –

sanggar yang ada di Jakarta maupun Tangsel jadi ngajak – ngajak

mereka ini supaya kita merangkul tuh sama. Karena kebanyakan

sanggar itu guru – guru besarnya itu masing – masing punya

pemikirannya sendiri ya. Kadang juga ada yang musuhan jadi kita

untuk merajut semua itu kita buatlah yang namanya golok si rajut.

Peneliti : Untuk membuat golok si rajut membutuhkan waktu berapa lama ?

Page 155: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxviii

Informan : Untuk waktu proses pembuatan 14 hari dan untuk konsepnya itu kita

sebulan

Peneliti : Siapa yang mulanya memberi ide untuk pembuatan Golok si rajut ?

Informan : Kalo masalah ini sih yaa awal mulanya dari orang tua kami sekaligus

pemilik sanggar manggar kelape yaitu bapak haji Eddy yang pada

saat itu bermimpi atau dimimpikan gitu sama sesepuh sini yang

nyuruh buat bikin golok yang besar yang gede gitu, akhirnya kita

rempukin buat dievent palang pintu kemaren kita bikin dah tuh.

Selepas itu si yaa golok ini punya makna yang kaya tadi udah

dijelasin.

Peneliti : Apakah pembuatan golok si rajut membutuhkan dana yang besar

juga ?

Informan : ya kalo masalah ini sebenernya ketua sekaligus orang tua kita yang

tau ya. Karna yaa kita bener – bener yang jalanin dan sebagai aktor

buat ngelestariin budaya aja.

Peneliti : Bagaimana antusiasmen dari masyarakat terkait dengan golok si

rajut yang dipamerkan pada festival dan disetu babakan ?

Informan : Responnya sangat bagus sekali dan jadi orang – orang itu berinisiatif

buat salurin idenya dan semoga kedepannya kita buat yang baru lagi.

Karenakan golok kita udah mungkin suatu saat kita bikin yang baru

dan memiliki potensi tentunya serta disetiap tahunnya kita dari

pertama sampai sekarang ini buat sesuatu yang bener bener baru dan

belum ada sebelumnya.

Page 156: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxix

Informan 5

Nama : Ferry

Usia : 22

Status : Anggota / pemuda sanggar manggar kelape

Hari / Tanggal : Senin / 15 – 7 -2019

Waktu / Tempat : 22 . 15 WIB / Sanggar Manggar Kelape

Peneliti : Apakah abang berlatar belakang dari keluarga betawi atau engga ?

Informan: iya, saya berlatar belakang dari keluarga betawi yang kebetulan asli

kemang sendiri.

Peneliti: apa yang anda pahami tentang tradisi palang pintu itu sendiri ?

ngomongin tentang sejarahnya gitu ?

Page 157: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxx

Informan: ngomongin tentang sejarahnya palang pintu ngomongin sejarahnya

itu mungkin dulu ya identik dengan jawara masing – masing dari

daerah masing – masing. Kalo jaman dahulu itu jarang banget kaya

yang sekarang ini namanya sanggar, masih banyak yang namanya

jawara – jawara itu beradu kehebatan. Jadi misalnya dari daerah

menteng, daerah tanah abang diadu misalnya ada yang mau nikah

harus jatohin jagoannya masing – masing daerah tersebut.

Peneliti: kalo jaman dulu lebih kepada jawara – jawaranya ya ?

Informan: iya, lebih menunjukkan eksistensinya sendiri

Peneliti: Sudah latihan berapa lama disanggar ini ?

Informan: saya dari sini itu latihan udah dari kelas lima SD sekitar sepuluh

tahunan sampai sekarang.

Peneliti: Apa alasan abang memilih untuk menyalurkan bakatnya kesanggar

palang pintu ? padahalkan diluar sana banyak tuh kegiatan –

kegiatan yang lainnya ?

Informan: Sebenernya ini itu hobby ya, hobbynya itu seneng aja ngelestariin

budaya betawi karena sendiri ini orang betawi masa iya engga

ngelestariin budaya sendiri.

Peneliti : Apakah ada tuntutan dari lingkungan untuk melakukan kegiatan ini

?

Informan : Engga si ya saya berangkat dari diri sendiri aja karena gemar dan

mau membawa palang pintu lebih berkembang lagi.

Peneliti: Di era sekarang ini palang pintukan udah bisa dipertontonkan baik

dimedia sosial dan lainnnya kaya misalnya di youtube – youtube

gitu? ada engga kepuasaan tersendiri buat anda ?

Informan: Ini bisa dibilang suatu kemanjuan dikarenakan orang lebih banyak

tau, apalagi ini disosmed kan. Banyak dari seluruh Indonesia bisa

mengakses apa sih itu palang pintu dan bukan Cuma di Indonesia

tapi bahkan diluar negeri orang bisa tau jadi engga didaerah kita aja

gitu. Masasah kepuasan si ada ya, ya pasti ada lah Cuma kepuasan

tersendiri itu dari kita masing – masing gimana cara kita

menyikapinya

Page 158: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxi

Peneliti: Tujuan anda untuk mendalami tradisi palang pintu ini apa ? apakah

hanya sekedar palang pintu atau bahkan untuk melestarikan budaya

nenek moyang ?

Informan: salah satunya ya melestarikan budaya tentunya, tapi saya disini

melestarikan berinovasi dengan palang pintu yang udah ada.

Misalkan palang pintu ditampilkan dengan apa – dengan apaa,

dengan ornament apa, kaya kita gabungin gitu, bisa dibilang

kolaborasi.

Peneliti : Apakah dari tradisi palang pintu diharuskan ada berupa music

pengiringnya separti hadroh ataupun marawisnya gitu bang ?

Informan : Sebenernya itu memang harus, awalnya itu diiringi sama yang

namanya rebana ketimpring bukan hadroh bukan marawis. Yang

kaya gitu da nada tiga jumlah rebana ketimpringnya.

Peneliti : Yang abang ketahui mengenai makna dari setiap gerakan palang

pintu itu apa ?

Informan : Kalo maknanya kurang tau juga ya, yang saya tangkep ini gerakan

palang pintu lebih mengeksistensikan gerakan masing – masing

kaya misalkan palang pintu ini ciri khas ini apa ini jingkrik ya pasti

tau. Ya jadi lebih kepada alirannya aja.

Peneliti : Menurut abang penting atau tidak untuk melestarikan budaya betawi

sendiri ?

Informan : Penting bangat karena kita ini berfikir jangan sampe budaya kita

ilang, jangan sampe waktu yang akan datang kita belajar sama orang

bule kan malu – maluin kalo begitu.

Peneliti : Bagaimana pandangan abang tentang perkembangan budaya palang

pintu yang bahkan sekarang sudah terdapat eventnya ?

Informan : Kalo perkembangan saat ini untuk dipalang pintu udah cukup

banyak diliat dari udah mulai banyaknya sanggar – sanggar. Berarti

kalo bertambahnya sanggar berarti disitu ada palang pintu.

Peneliti : Dengan adannya event palang pintu . menurut abang ada makna

yang bergeser tidak ?

Informan : Yang bergeser itu menurut saya engga ada si masih tetep dengan

keasliannya.

Peneliti : Kenapa event tersebut menggunaka nama dari palang pintu ?

Page 159: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxii

Informan : Karena kita dari awalnya ini memang tujuannya untuk

menghidupkan dari palang pintunya itu sendiri . contohnya kita

udah dikenal oleh berbagai media ataupun lapisan masyarakat

sebagai penyelenggara dari festival palang pintu.

Peneliti : Kalo boleh tau. Suka palang pintu ini berdasarkan kesukaan apa

dasar paksaan karena latar belakang keluarga atau bahkan dari media

sosial ?’

Informan : Ya berdasarkan kesukaan karena emang saya istilahnya suka silat

jadi saya mencoba untuk dipalang pintu karena kan dipalang pintu

itu ada pesilat dan ada pantunnya juga gitukan

Peneliti : Jika dapat job ataupun perlombaan anda menganggap sebagai

pekerjaan atau datang dari keinginan untuk melestarikan budaya ?

Informan : Salah satunya untuk melestarikan budaya sendiri pastinya ya kalo

suatu pekerjaan sendiri ya rezeki aja si ya dari kita yang melestarikan

budaya.

Peneliti : Dengan mulai banyaknya budaya luar yang masuk, menurut abang

bisa mengikis budaya palang pintu ?

Informan : Bisa bangat kaya contohnya ini kita banyak banget kaya misalnya k

– pop, korea drama semua lebih cenderung kenegara luar karena apa

budaya kita sendiri ini bagi anak muda mungkin pasif atau bisa

dibilang kuno jadi anak – anak muda kita ini cenderung lebih

suka sama budaya luar gitu.

Peneliti : Apakah terdapat perbedaan tradisi palang pintu yang dulu dengan

sekarang ?

Informan : Engga ada si ya tetep lestari aja.

Peneliti : Yang kita ketahui ya bang kalo daerah kemang ini bisa dibilang elit

ya bang, abang sebagai generasi muda ini gimana si cara

mempertahankan budaya palang pintu ini si bang ?

Informan : Caranya itu ya kita mengambil sisi positifnya aja ya dan nilai budaya

yang dimana kita harus mengikuti alur modernisasi. Tapi tetep kita

menggunakan budaya kita sendiri tidak semata – mata mengikuti

arus modernisasi tapi kita tetep harus megang budaya kita sendiri.

Peneliti : Alasan tersendiri buat abang belajar seni palang pintu ini apa bang ?

Page 160: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxiii

Informan : Alasannya ya pengen ngeletariin, ingin bisa dan ingin bersilaturahmi

dengan sanggar – sanggar yang lain ya karena kita inikan kadang –

kadang mau bertemu dengan sanggar – sanggar yang laen.

Peneliti : Dari namanya sendiri ada engga si bang perkumpuan ataupun

oranganisasi terkait dengan palang pintu sendiri ?

Informan : Ada, karena saya baru tau kemaren pas lagi lomba ada yang baru

lagi Apa yang namanya Asosiasi Silat Betawi Indonesia namanya.

Nah ada juga ISBI (ikatan silat betawi Indonesia) lebih banyak yang

saya tau baru itu doangan dua.

Peneliti : Terus abang setuju engga bang kalo yang tadinya palang pintu

digunakan atau diketahuin sebagai sebuah tradisi sekarang ini

bahkan udah ada eventnya gitu dan didalamnya juga ada nilai

ekonominya gitu ?

Informan : Setuju aja ya karena tidak hanya Cuma disitu kita ini beranggapan

bahwa menghasilkan uang lewat budaya dan juga melestarikan

lewat budaya yang dimana budaya itu harus kita jaga jangan sampe

hilang.

Peneliti : Berarti budaya itu menjembatani bisa dibilang ya ?

Informan : Iya bisa dibilang seperti itu dan menjadi penyeimbang juga kalo

kaya gitukan bang.

Peneliti : Berarti makna palang pintu sendiri buat abang itu apa si bang sebuah

kebudayaan atau justru keuntungan yang bisa menghasilkan gitu ?

Informan : Ada sisi kebudayaan karena dibudaya itu ada maksudnya masing –

masing kaya misalkan kalo dipemantun itu kaya bagaimana kita cara

bersilaturahmi dengan tuan rumah yang sopan karena disitu ada nilai

– nilai agamanya yang terkandung.

Peneliti : Disanggar ini ada perbedaan dari segi pemantun dengan seni

beladirinya engga bang ?

Informan : Kalo di kita itu ada kaya misalnya dipalang pintu kita ini ni

pemantun aja engga berdasarkan silatnya aja. Kan ada kaya

misalkan sanggar yang laen yang mantun dia juga yang silat dia juga

kalo kita engga yang pemantun – pemantun yang silat silat aja.

Peneliti : Ada kemauan tidak untuk membawa palang pintu kearah yang lebih

luas lagi ?

Page 161: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxiv

Informan : Ada dengan saya ini berambisi ingin membawa Betawi khususnya

mengenalkan orang – orang luar atau bahkan bawa keluar negeri

gitu.

Peneliti : Terdapat saran untuk anak muda lainnya untuk cinta sama budaya

lokal ?

Informan : Pesennya ada yaitu jangan sampe kita kaga kenal sama budaya

sendiri, jangan lupa sama budayanya sendiri dan lebih menghargai

budaya sendiri dan jangan sampe masa depan budaya kita sendiri

diambil sama orang barudah kita bertindak.

Peneliti : Kalo dipalang pintunya ada engga si yang mngajarkan kearah yang

lebih bernilai sosial nya lagi ?

Informan : Kalo dinilai sosial itu bisa juga karena dipalang pintu inikan kita

udah buat dari festivalnya juga. Karena disanggar kita ini lebih

mementingkan sosial tidak mementingkan materi masing – masing.

Peneliti : Ada engga peran pemerintah kepada palang pintu sendiri bang ?

Informan : Sampe sekarang ini mungkin belum ada ya kalo ke eventnya si amat

sangat antusias dan juga amat sangat mendukung kalo kita

mengadakan festival ini

Peneliti : Memurut anda anak – anak muda sekarang itu sadar akan budaya

lokal atau tidak?

Informan : Sebenernya sadar ya cuman karena kesadaran mereka ini yang masih

melek dengan budaya luarkan dan merem sama budaya kita sendiri

gitu.

Peneliti : Apa yang abang dapetin atau manfaat dari palang pintu setelah

abang pelajari ?

Informan : Banyak si ya manfaatnya jadi kenal sama sanggar – sanggar laen dan

lebih dikenal sama banyak orang karena palang pintukan banyak

ditonton sama banyak orang gitu kab. Dari yang tim hadroh kita

lebih kenal dengan tim hadrohnya dan tim sikkeh kita jadi kenal

sama yang namanya sikkeh.

Peneliti : Harus ada bakat untuk anak – anak kecil yang mau belajar disanggar

ini engga si bang?

Informan : Engga ya kita disini malah mau mengasah bakat dari adek – adek

misalkan yang belom bisa jadi bisa, yang udah bisa kita lancarin.

Page 162: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxv

Penelitian : Disanggar ini menghususkan engga si bang kalo yang mau belajar

disini ya untuk orang betawi aja ?

Informan : Ya engga, kita engga rasis kauya gitu ya, siapa aja yang mau belajar

ayo kita ajarin.

Informan 6

Nama : Sdr. Qidam

Usia : 21

Status : anggota / pemuda sanggar manggar kelape

Hari / Tanggal : Senin /15 – 07 - 2019

Waktu / Tempat : 22.00 WIB / Sanggar Manggar Kelape

Peneliti : Apakah anda berlatar belakang dari keluarga betawi ?

Informan: Iya Alhamdulillah saya keturunan dari betawi asli.

Peneliti: Apa yang anda pahami tentang tradisi palang pintu ? ngomongin

tentang sejarahnya gitu ?

Page 163: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxvi

Informan: Palang pintu itu tradisi budaya betawi yang dimana pengantin laki –

laki yang mau kerumah penganten perempuan yang dimana

maksudnya. Laki – laki membawa jagoannya dan perempuan juga

membawa jagoannya dan dimana jagoan dari laki – laki harus

menjatuhkan jagoan dari perempuan yang merupakan simbol

daripada pernikahan.

Peneliti: Kalo jaman dulu lebih kepada jawara – jawaranya ya ?

Informan: Iya betul lebih ke jawara – jawaranya zaman dulu.

Peneliti: Sudah latihan berapa lama disanggar ini ?

Informan: Kalo ngomongin latihan ya saya udah dari kecil latihan disini

soalnya ya jarak dari rumah sini juga engga jauh – jauh amat ya

masih dalam ruang lingkup kemang

Peneliti: Apa alasan anda memilih untuk menyalurkan bakatnya kesanggar

palang pintu ? padahalkan diluar sana banyak tuh kegiatan –

kegiatan yang lainnya ?

Informan: Ya saya sebagai anak muda betawi asli gitu ya ingin melestarikan

budaya betawi melihaty dari globalisasi inikan banyak budaya dari

luar yang masuk. Kita sebagai anak muda betawi asli harus bisa

melestarikan budaya jangan sampai punah gitu.

Peneliti : Apakah ada tuntutan dari lingkungan untuk melakukan kegiatan ini

?

Informan : Kalo tuntutan itu engga ada ya dan dari kemauan dari diri saya itu

udah bisa gitu.

Peneliti: Di era sekarang ini palang pintukan udah bisa dipertontonkan baik

dimedia sosial dan lainnnya ? ada engga kepuasaan tersendiri buat

anda ?

Informan: Ya menurut saya ini sebagai prestasi ya dikarenakan palang pintu

disini udah begitu berkembang secara pesat dan jadi orang – orang

juga jadi tau budaya – budaya dibetawi itu apa aja. Yang pertama si

itu ya jadi orang – orang bisa jadi tau dan bisa lestari tentunya. ya

kalo dari segi kepuasan ya saya puas banget apalagi ada sebuah

festival palang pintu ya disini saya merasa puas aja si ya bisa

menyaksikan begitu antusiasnya masyarakat terlebih pada festival

yang diselanggarakan dan yang menjadi kepuasan juga kaya dari

berbagai penjuru Jakarta semua kumpul.

Page 164: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxvii

Peneliti: Tujuan anda untuk mendalami tradisi palang pintu ini apa ? apakah

hanya sekedar palang pintu atau bahkan untuk melestarikan budaya

nenek moyang ?

Informan: Kalo emang tujuan awalnya itu memang melestarikan ya dan saya

mau palang pintu itu bisa lebih berkembang lagi ya kearah yang

lebih – lebih baik lagi.

Peneliti : Yang anda ketahui mengenai makna dari setiap gerakan palang pintu

itu apa ?

Informan : Makna nya si ya intinya si pertahanin dari serangannya aja si.

Peneliti: Menurut anda penting atau tidak untuk melestarikan budaya betawi

sendiri ?

Informan : PeNting banget si apalagi buat anak – anak muda zaman sekarang

ya itu penting Banget buat meletarikan budaya.

Peneliti : Bagaimana pandangan anda tentang perkembangan budaya palang

pintu yang bahkan sekarang sudah terdapat eventnya ?

Informan: Pandangan saya si bagus banget karenakan kalo dizaman sekarang

itukan beda ya kaya misalnya sekarang itu palang pintu udah bisa

digunakan digedung – gedung udah bisa masuk keranah yang lebih

bagus lagi kedepannya gitu kaya yang awalnya hanya

digunakan sebagai rangkaian dari upacara pernikahan masyarakat

betawi selain itu sekarang bisa digunakan sebagai penyambutan –

penyambutan orang terhormat dan juga bisa digunakan sebagai

peresmian gedung – gedung kaya yang udah kita tau kan yaa daerah

– daerah Jakarta ini juga udah banyak gedung – gedung meskipun

kita biasa sebut dengan namanya buka palang pintu disini. Dengan

adanya festival palang pintu ini juga membuat masyarakat menjadi

pikirannya terbuka ya kaya misalnya mereka mungkin jadi sadar

kalo dia harus melestarikan budaya betawi sendiri ya khususnya di

kemang ini.

Peneliti : Berarti selain digunakan didalam pernikahan masyarakat betawi

palang pintu ini juga bisa digunakan di acara – acara lainnya ya ?

Informan : Nah iya bener banget itu selain itu juga masih bisa dipakai diacara –

acara resmi lainnya juga.

Peneliti : Dengan adannya event palang pintu . menurut anda ada makna yang

bergeser tidak ?

Page 165: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxviii

Informan : Engga ada sih ya manurut saya ya malah bisa menjadi penguat disini

karena kita masih manjalankan tradisi palang pintu juga pada

festival ini ya kaya masih adanya lomba – lombanya dari palang

pintu yang melibatkan beberapa sanggar dari Jakarta.

Peneliti : Kalo boleh tau. Suka palang pintu ini berdasarkan kesukaan apa

dasar paksaan karena latar belakang keluarga atau bahkan dari media

sosial ?

Informan : Kalo saya baru pertama masuk sini kan belum muncul ya palang

pintu di media sosial ya dan saya bener suka sendiri dari silatnya ya

terus ya mungkin juga sebagai hoby si sebenernya.

Peneliti : Jika dapat job ataupun perlombaan anda menganggap sebagai

pekerjaan atau datang dari keinginan untuk melestarikan budaya ?

Informan : Yang pertama si melestarikan budaya ya terus untuk menyalurkan

hobi kita ya bakat kita tapi kalo untuk penghasilan itu bonus aja ya

dari kita yang giat latihan di sanggar ini.

Peneliti : Dengan mulai banyaknya budaya luar yang masuk, menurut anda

bisa mengikis budaya palang pintu ?

Informan : Ya kalo misalnya masih banyak yang melestarikan bagi saya engga

bakal bisa punah dan terkikis si ya sama budaya luar.

Peneliti : Apakah terdapat perbedaan tradisi palang pintu yang dulu dengan

sekarang ?

Informan : Pasti ada perubahan si ya sebetulnya dengan perkembangan zaman

itu ada perubahan mungkin dari segi kostumnya ataupun dari

pengiringnya.

Peneliti : Berarti palang pintu itu mengikuti kearus globalisasinya atau tidak ?

Informan : Pasti ada kaya dari segi kostumnya bisa atau pun dari perkembangan

– perkembangannya lagi.

Peneliti : Terus terima engga kalo dulunya palang pintu ini yang dulunya

menjadi sebuah tradisi dan sekarang udah keranah yang besar yaitu

festival misalnya yang disitu ada nilai ekonominya ?

Informan : Setuju si ya kalo budaya itu bisa ditampilin kan jadi semua orang

jadi tau.

Page 166: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxix

Peneliti : Yang kita ketahui ya bahwasannya itu daerah kemang ini bisa

dibilang daerah elite gitu ya, terus sebagai generasi muda bagaimana

cara melestarikan budaya dizaman modern sekarang ini ?

Informan : Dengan pertama itu mungkin dari latihan ya yang dimana dengan

latihan ini kita bisa menampilkan yang terbaik dan kita pentas

dimana – mana yang itu bisa melestarikan budaya juga ya.

Peneliti : Apa alasannya untuk mendalami seni palang pintu ini ?

Informan : Ya sama kaya tadi ya untuk melestarikan budaya ya yang pertama,

yang kedua sekarangini kan udah menjadi hobi ya.

Peneliti : Kalo menurut anda palang pintu ini atas dasar untuk melestarikan

budaya apa justru untuk mendapatkan keuntungan yang

mengatasnamakan budaya ?

Informan : Kalo saya si engga mengharapkan keuntungan dari palang pintu kalo

dibilang melestasrikan budaya ya memang harus.

Peneliti : Ada kemauan tidak untuk membawa palang pintu kearah yang lebih

luas lagi ?

Informan : Pasti mau banget ya apalagi palang pintu ini bisa diperkenalkan

kedunia Internasional ya.

Peneliti : Terdapat saran untuk anak muda lainnya untuk cinta sama budaya

lokal ?

Informan : Kalo menurut saya si ya kita liat aja ya dari acara – acara tradisional

itu lebih jarang peminatnya ya orang – orang tua ya jarang anak

muda yang lebih suka dengan yang konser – konser band, kalo dari

segi menampilkan budaya ya pasti sedikit peminatnya ya baik dari

budaya lokal manapun.

Peneliti : Kalo dari sanggar ini itu pernah engga si terima terima panggilan

gitu kaya penikahan ataupun event – event yang lainnya gitu ?

Informan : Alhamdulillah ya ada aja, biasanya juga kita engga didaerah Jakarta

aja ya bisa kedaerah – daerah lain juga.

Peneliti : Setelah belajar palang pintu apa manfaat yang didapatkan ?

Informan : Manfaat yang saya dapet yang pertama tentunya kepuasan dari diri

sendiri ya untuk melestarikan budaya saya dan menyampaikan hobi

saya.

Page 167: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxx

Peneliti : Menurut anda anak – anak muda sekarang itu sadar akan budaya

lokal atau tidak ?

Informan : Pesan saya si ya terus untuk melestarikan budaya lokal ya agar

budaya kita ini engga diambil dengan Negara lain ya. Jangan budaya

kita udah diambil malah baru berkoar itu si yang saya engga suka ya

sama anak – anak zaman sekarang ini ya.

DOKUMENTASI

(Palang Pintu Cilik pada Festival Palang Pintu Kemang)

Page 168: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxxi

(Seniman Palang Pintu remaja pagelaran festival Palang Pintu Kemang)

Page 169: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxxii

(Piala Penghargaan Peserta Lomba Palang Pintu ) & ( Peserta Lomba Palang Pintu

festival Palang Pintu Kemang )

( Pemantasan Palang Pintu Di

perkawinan )

(Aksi Pesilat Palang Pintu Cilik )

Page 170: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxxiii

&

(Seserahan Peserta lomba Palang Pintu kemang)

(Stand Bazzar fasion, kuliner, otomotif, aksesoris dan cinderamata festival palang

pintu Kemang )

Page 171: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxxiv

(Para Tokoh / Pejabat yang hadir pada pagelaran festival Palang Pintu Kemang )

(Sambutan Bapak Walikota Jakarta Selatan Di festival Palang Pintu Kemang )

(Gubernur Anies Baswedan hadir pada festival Palang Pintu Kemang )

Page 172: Komodifikasi Budaya: Rekacipta Tradisi Palang Pintu Betawi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Palang Pintu yang dilaksanakan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

lxxxv

( Kondisi Padepokan Betawi Sanggar Manggar Kelape Kemang )

( Penghargaan Yang Didapatkan Sanggar Manggar Kelape Kemang )