KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

25
1 PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

description

PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI , PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN. KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. TUJUAN. Mengatur perlakuan akuntansi atas : Koreksi Kesalahan Akuntansi dan Pelaporan Laporan Keuangan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Page 1: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

1

PSAP NO. 10KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI,

DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Page 2: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

TUJUAN

Mengatur perlakuan akuntansi atas: Koreksi Kesalahan Akuntansi dan Pelaporan

Laporan Keuangan Perubahan Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi Operasi yang Tidak Dilanjutkan

2

.

Page 3: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

RUANG LINGKUP

3

Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu entitas harus menerapkan Pernyataan Standar ini untuk melaporkan pengaruh kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam Laporan Realisasi Anggaran, laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas laporan Keuangan.

Page 4: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

RUANG LINGKUP

Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan keuangan yang mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi, termasuk Badan Layanan Umum, yang berada di bawah pemerintah pusat/daerah

4

Page 5: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN

Jumlah koreksi yang berhubungan dengan periode sebelumnya harus dilaporkan dengan menyesuaikan baik Saldo Anggaran Lebih maupun saldo ekuitas

Koreksi yang berpengaruh material pada periode berikutnya harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan

5

Page 6: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN

Kesalahan yang tidak berulang Terjadi pada periode berjalan Terjadi pada periode sebelumnya

Kesalahan yang berulang dan sistemik Kesalahan yang disebabkan sifat alamiah

(normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang

6

Page 7: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN (par 12)

Tidak berulang Terjadi pada periode berjalan Mempengaruhi maupun tidak

mempengaruhi posisi kas

7

Pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode

berjalan

baik akun pendapatan-LRA atau akun belanja maupun akun

pendapatan-LO atau akun beban

Page 8: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN (par 13)

– Tidak berulang– Terjadi pada periode-periode sebelumnya– Mempengaruhi posisi kas– Laporan keuangan periode tersebut belum terbit

8

Pembetulan pada akun pendapatan-LRA atau akun

belanja maupun akun pendapatan-LO atau akun beban

periode yang bersangkutan

Page 9: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA (par 14)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit

9

Mengurangi Kas

Menambah kas

Pembetulan pada akun pendapatan lain-lain-LRA

pembetulan pada akun Saldo Anggaran Lebih

Page 10: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS PEROLEHAN ASET SELAIN KAS (par 16)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi kas) Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.

10

Pembetulan pada akun kas dan akun aset yang bersangkutan

Page 11: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN (par 18)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi

posisi aset selain kas Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit

11

Pembetulan pada akun pendapatan lain-lain-LO

pembetulan pada akun Ekuitas

Pengurangan Beban

Penambahan Beban

Page 12: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS PENDAPATAN-LRA (par 20)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang

saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.

12

Pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran

Lebih

Page 13: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN PENDAPATAN-LO (par 22)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang

saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.

13

Pembetulan pada akun Kas dan akun Ekuitas

Page 14: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN & PENGELUARAN PEMBIAYAAN (par 24)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi

kas(menambah/mengurang saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.

14

Pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih

Page 15: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN KEWAJIBAN (par 27)

Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang

saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.

15

Pembetulan pada akun kas dan kewajiban yang bersangkutan

Page 16: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN (par 32)

Tidak berulang Terjadi pada periode-periode sebelumnya Tidak mempengaruhi posisi kas Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit

16

Pembetulan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan

Page 17: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN (par 34)

Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu koreksi hanya dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan

Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu yang mempengaruhi posisi kas dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada aktivitas yang bersangkutan

Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK

17

Page 18: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan (par 4)

Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam CALK (par 42)

18

Page 19: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

Perubahan Estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi, atau perkembangan lain (par 4)

Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan pada Laporan Operasional pada periode perubahan dan periode selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai contoh, perubahan estimasi masa manfaat aset tetap berpengaruh pada LO tahun perubahan dan tahun-tahun selanjutnya selama masa manfaat aset tetap tersebut. (par 44)

Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang akan datang diungkapkan dalam CALK. Apabila tidak memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak mengungkapkan pengaruh perubahan itu. (par 45)

19

Page 20: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi, program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program, atau kegiatan yang lain (par 4)

Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan misalnya hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara penghentian, pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal penghentian apabila dimungkinkan, dampak sosial atau dampak pelayanan, pengeluaran aset atau kewajiban terkait pada penghentian apabila ada harus diungkapkan pada CALK (par 47)

20

Page 21: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif ,

suatu segmen yang dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan walaupun berjumlah nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang dihentikan tampak pada Laporan Keuangan. (par 48)

Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya entitas membuat rencana penghentian, meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain. (par 49)

21

Page 22: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Bukan Penghentian Operasi bila : (par 50)a. Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen

secara evolusioner/alamiah. Hal ini dapat diakibatkan oleh demand (permintaan publik yang dilayani) yang terus merosot, pergantian kebutuhan lain.

b. Fungsi tersebut tetap adac. Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok

dihapus, selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi suatu program, proyek, kegiatan ke wilayah lain

d. Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah, menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa mengganggu operasi tersebut.

22

Page 23: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

ILUSTRASI UTANG

Pada 30 September 20X2 Kota Bengawan menerima kas sebesar 40.000.000 akibat kelebihan pembayaran gaji untuk tahun anggaran 20X1. Pada 30 Septermber 20X2 Kota Bengawan harus membayar kas sebesar 10.000.000 untuk membayar kekurangan pembayaran biaya pemeliharaan tahun 20X1 kepada salah seorang rekanan.

Tanggal Finansial Anggaran30 Sep Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan SAL 40.000.000

Pendapatan lain-lain -LO 40.000.000 Pendapatan lain - LRA 40.000.000

30 Sep Ekuitas 10.000.000 Koreksi SAL 10.000.000

Kas 10.000.000 Estimasi Perubahan SAL 10.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 23

Page 24: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

ILUSTRASI UTANG

Pada 30 September 20X2 Kota Bengawan menerima kas sebesar 100.000.000 akibat kelebihan pembayaran belanja modal (gedung) untuk tahun anggaran 20X1. Pada 30 Septermber 20X2 Kota Bengawan harus membayar kas sebesar 20.000.000 untuk membayar kekurangan pembayaran belanja modal tahun 20X1 kepada salah seorang rekanan.

Tanggal Finansial Anggaran30 Sep Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan SAL 40.000.000

Gedung 40.000.000 Pendapatan lain - LRA 40.000.000

30 Sep Peralatan 20.000.000 Koreksi SAL 20.000.000

Kas 20.000.000 Estimasi Perubahan SAL 20.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 24

Page 25: KOMITE  STANDAR AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

25

TERIMA KASIH

Komite StandarAkuntansi Pemerintahan (KSAP)Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian KeuanganJl. Budi Utomo No. 6, JakartaTelepon/Fax (021) 352 4551,website : www.ksap.org Email: [email protected]