KOMITE MUTU RUMAH SAKIT SESUAI PMK NO. 80 TAHUN 2020
Transcript of KOMITE MUTU RUMAH SAKIT SESUAI PMK NO. 80 TAHUN 2020
POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN
ORGANISASI KOMITE MUTU DALAM PMK 80 TAHUN 2020
TUGAS DAN FUNGSI KOMITE MUTU
KESIMPULAN
◦ PENDAHULUAN
3
ORGANISASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
• Bentuk organisasi Komite/Tim mutu dan keselamatan
pasien, diatur dalam PMK nomer 80 Tahun 2020 Tentang
Komite Mutu
• Tim keselamatan pasien diatur di PMK 11 tahun 2017
(Pasal 16 & 17) dan Perpres 77 tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi RS → Komite manajemen risiko dan
keselamatan pasien (Pasal 19 ayat 2)
KOMITE MUTU (DEFINISI)
◦ Komite Mutu adalah unsur
organisasi non struktural yang
membantu kepala atau direktur rumah sakit dalam
❑mengelola dan memandu
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
❑serta mempertahankan
standar pelayanan rumah sakit (PMK 80 THN 2020)
PMK 20 THN 2020 (Pasal 2)
◦ (1) Setiap Rumah Sakit wajib
menyelenggarakan tata kelola
mutu.
◦ (2) Tata kelola mutu dilakukan
untuk meningkatkan mutu Rumah
Sakit dan mempertahankan
standar pelayanan Rumah Sakit
PEMBENTUKAN KOMITE MUTU
◦ Pasal 3 (1) Penyelenggaraan tata kelola mutu dapat dilakukan melalui pembentukan Komite Mutu sesuai dengan:
1. kebutuhan,
2. ketersediaan sumber daya, dan
3. beban kerja Rumah Sakit.
◦ (2) Dalam hal Rumah Sakit belum mampu membentuk Komite Mutu, penyelenggaraan tata kelola mutu Rumah Sakit dapat dilaksanakan oleh tim penyelenggara mutu
Komite Mutu dibentuk oleh Kepala /
Direktur Rumah Sakit &
ditetapkan dengan surat keputusan
Berada di bawah & bertanggung jawab kepadaKepala / Direktur
Rumah sakit
BAB II. ORGANISASI(pasal 4)
SUSUNAN ORGANISASI DAN KEANGGOTAANPasal 5
◦ (1) Susunan organisasi Komite Mutu paling sedikit terdiri
atas: a. ketua; b. sekretaris; dan c. anggota.
◦ (2) Ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dan huruf b merangkap sebagai
anggota.
◦ (3) Ketua tidak boleh merangkap sebagai pejabat
struktural di Rumah Sakit.
◦ (4) Ketua, sekretaris, dan anggota Komite Mutu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dan
diangkat oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit
KEANGGOTAAN KOMITE MUTU
◦ Pasal 6
◦ (1) paling sedikit terdiri atas: a. tenaga medis; b.
tenaga keperawatan; c. tenaga kesehatan lain;
dan d. tenaga non kesehatan.
◦ (2) Jumlah personil keanggotaan Komite
disesuaikan dengan kemampuan dan
ketersediaan sumber daya manusia Rumah Sakit
PENGANGKATAN KEANGGOTAAN KOMITE MUTUPasal 7
◦ (1) Keanggotaan Komite Mutu diangkat dan diberhentikan oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit.
◦ (2) SYARAT menjadi anggota Komite Mutu :
◦ a. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
◦ b. sehat jasmani dan jiwa;
◦ c. memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja dalam penyelenggaraan mutu Rumah Sakit;
◦ d. bersedia bekerja sebagai anggota Komite Mutu; dan
◦ e. memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan manajemen risiko di Rumah Sakit.
◦ (3) Masa kerja jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali setelah memenuhi persyaratan
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAANPasal 8
◦ (1) Kepala atau Direktur Rumah Sakit dapat memberhentikan anggota Komite Mutu sebelum habis masa kerjanya yang disertai dengan alasan pemberhentian.
◦ (2) Alasan pemberhentian meliputi:
◦ a. tidak melaksanakan tugas dengan baik;
◦ b. melanggar etika;
◦ c. terlibat dalam tindakan yang merugikan Rumah Sakit; dan/atau
◦ d. dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
◦ (3) Pemberhentian anggota Komite Mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan secara tertulis oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit kepada ketua dan/atau anggota yang diberhentikan.
KOMITE MUTU RUMAH SAKITPMK 80 TAHUN 2020
◦ Pasal 9
◦ (1) Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan tata
kelola mutu Rumah Sakit, komite lainnya yang melaksanakan fungsi
◦ manajemen risiko dan keselamatan pasien dapat diintegrasikan
dengan Komite Mutu.
◦ (2) Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan membentuk subkomite
12
Komite Mutu
Sub Komite MutuSub komite
Keselamatan pasienSub Komite
Manajemen Risiko
Pasal 10 ayat 1
Komite Mutu bertugas
membantu Kepala atau
Direktur RS dalam:
1. pelaksanaan dan
evaluasi PMKP, dan
2. manajemen risiko di
RS, juga
3. melaksanakan fungsi
persiapan &
penyelenggaraan
akreditasi RS
Peningkatan mutu(PMKP 2, 2.1, 3, 4, 5, 5.1, 6, 7, 7.1, 7.2,8, 10, 11)
Keselamatan Pasien(PMKP 2, 2.1, 3, 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10 dan SKP 1,2,3,4,5,6)
Manajemen Risiko
(PMKP 2, 2.1, 3,12 & MFK 3)
Sub Komite Mutu
Sub Komite Keselamatan
Pasien
Sub Komite Manajemen
Risiko
Catatan:
- Untuk MFK 3 → penanggung jawab manajemen risiko fasilitas & lingkungan setelah 11
November 2021, diharapkan mengikuti PMK 80 tahun 2020 tentang Komite Mutu
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RS
I. Pendahuluan
II. Gambaran umum RS
III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai & Tujuan RS
IV. Struktur organisasi RS
V. Struktur organisasi Komite Mutu → Lihat PMK 80 tahun 2020, pasal 5 s/d 9
VI. Uraian jabatan → Lihat Pasal 10 & 11, PMK 80 tahun 2020
VII. Tata hubungan kerja → Lihat Pasal 15, PMK 80 tahun 2020
VIII. Pertemuan/rapat
IX. Pelaporan → Lihat Pasal 12, PMK 80 tahun 2020
Sama dengan yang ada di
Pedoman Pengorganisasian
Unit Kerja
PROGRAM KERJA KOMITE MUTU RS
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan (Rencana
Kegiatan)
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan (Rencana Kegiatan)
A. MONITORING DAN EVALUASI
B. RAPAT
C. PELATIHAN MUTU : (Catatan: pelaksanaan bekerja sama dng Diklat)
◦ Komite Mutu
◦ Staf RS
D. ORIENTASI: NS Mutu pada waktu ada pegawai baru & pegawai pindah tempat/lokasi
◦ Karyawan baru
◦ Peserta didik
E. SUPERVISI
F. EVALUASI DAN USUL REGULASI
G. EVALUASI CAPAIAN MUTU
H. SOSIALISASI/DISEMINASI
I. LAPORAN
Komite
Mutu
Komite Medik
Komite Keperawatan
Komite Pencegahan dan
pengendalian Infeksi
Komite etik dan hukum
Unit kerja
K
O
O
R
D
I
N
A
S
I
Pasal 15 ayat (3)
Tata hubungan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a) tata hubungan kerja dalam
penerapan peningkatan mutu
Rumah Sakit;
b) tata hubungan kerja dalam
penerapan keselamatan pasien;
dan
c) tata hubungan kerja dalam
penerapan manajemen risiko.
BAB III. PENYELENGGARAAN
(pasal 14, 15)
Kepala atau Direktur RSMenetapkan kebijakan, prosedur, & sumber daya yang diperlukan untuk menjalankantugas dan fungsi Komite Mutu.
Dalam fungsinya, dapatberkoordinasi dengan Komite(Medis, Keperawatan, PPI, Etik & Hukum dan unsur / unit kerjalainnya)
Koordinasi dilakukan melaluitata hubungan kerjapenyelenggaraan mutu yang ditetapkan oleh Kepala / Direktur RS
Meliputi Tahubja :a. penerapan peningkatan mutub. Penerapan keselamatan
pasienc. Penerapan manajemen risiko
Dalam melaksanakan tugas pelaksanaan dan evaluasi peningkatanmutu, Komite Mutu memiliki fungsi:
a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait pengelolaan dan penerapan program mutu
pelayanan Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait perbaikan mutu
tingkat Rumah Sakit;
c. pemilihan prioritas perbaikan tingkat Rumah Sakit dan pengukuran indikator tingkat Rumah Sakit serta
menindaklanjuti hasil capaian indikator tersebut;
d. pemantauan dan memandu penerapan program mutu di unit kerja;
e. pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran mutu/indikator mutu,
dan menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu;
f. fasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen untuk pengumpulan data;
Dalam melaksanakan tugas pelaksanaan dan evaluasi peningkatanmutu, Komite Mutu memiliki fungsi:
g. fasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data dari seluruh unit kerja;
h. pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan pelaporan data indikator prioritas RS dan indikator
mutu nasional Rumah Sakit;
i. koordinasi dan komunikasi dengan komite medis dan komite lainnya, satuan pemeriksaan internal, dan
unit kerja lainnya yang terkait, serta staf;
j. pelaksanaan dukungan untuk implementasi budaya mutu di Rumah Sakit;
k. pengkajian standar mutu pelayanan di Rumah Sakit terhadap pelayanan, pendidikan, dan penelitian;
l. penyelenggaraan pelatihan peningkatan mutu; dan
m. penyusunan laporan pelakasanaan program peningkatan mutu.
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PELAKSANAAN DAN EVALUASI KESELAMATAN PASIEN, KOMITE MUTU MEMILIKI FUNGSI
a. penyusunan kebijakan, pedoman, dan program kerja terkait keselamatan pasien RS;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur RS dalam rangka
pengambilan kebijakan keselamatan pasien;
c. pemantauan dan memandu penerapan keselamatan pasien di unit kerja;
d. motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan program KP;
e. pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden, termasuk melakukan Root Cause Analysis (RCA),
dan pemberian solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien;
f. pelaporan insiden secara kontinu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. melaksanakan pelatihan KP; dan
h. penyusunan laporan pelaksanaan program KP.
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PELAKSANAAN DAN EVALUASI MANAJEMEN RISIKO, KOMITE MUTU MEMILIKI
FUNGSI:◦ a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait manajemen risiko Rumah Sakit;
◦ b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait
manajemen risiko di Rumah Sakit;
◦ c. pemantauan dan memandu penerapan manajemen risiko di unit kerja;
◦ d. pemberian usulan atas profil risiko dan rencana penanganannya;
◦ e. pelaksanaan dan pelaporan rencana penanganan risiko sesuai lingkup tugasnya;
◦ f. pemberian usulan rencana kontingensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi;
◦ g. pelaksanaan penanganan risiko tinggi;
◦ h. pelaksanaan pelatihan manajemen risiko; dan
◦ i. penyusunan laporan pelaksanaan program manajemen risiko
LAPORAN (pasal 12)
Dilaporkan secaratertulis kepada Kepala/DirekturRumah Sakit minimal 3 bulan / Sewaktu diperlukan(dan Rekomendasi)
Pemilik / Dewas RS memberikan umpan balikberupa rekomendasi kepadaKepala / Direktur RS utk di TL
Kepala / Direktur melaporkankepada Pemilik / Dewas RS (RS pemerintah Pusat & Daerah)
bersumber dari anggaran RS
Sesuai dengan kemampuan keuangan Rumah Sakit
untuk pelaksanaan tugas & fungsiserta insentif anggota Komite Mutu
BAB IV. PENDANAAN(pasal 16)
KESIMPULAN
◦ Komite Mutu diangkat dan
diberhentkan oleh direktur
◦ Komite Mutu bertugas membantu
Kepala atau Direktur RS dalam:
◦ pelaksanaan dan evaluasi PMKP,
dan
◦ manajemen risiko di RS, juga
◦ melaksanakan fungsi persiapan &
penyelenggaraan akreditasi RS