KOMISIONING PLTU

96
KOMISIONING PLTU

Transcript of KOMISIONING PLTU

Page 1: KOMISIONING PLTU

KOMISIONINGPLTU

Page 2: KOMISIONING PLTU

1. PENDAHULUAN1. PENDAHULUAN

Komisioning instalasi Unit PLTU merupakan rangkaian dari beberapa

1.1. UMUM1.1. UMUM

g p g pkegiatan pemeriksaan dan pengujian atau komisioning atasbeberapa subsistemnya, yaitu:

Komisioning Ketel Uap dan Alat Bantu Komisioning Turbin Uap dan Alat Bantu Komisioning Generator dan Eksitasi Komisioning Bay Trafo Generator

Komisioning Unjuk Kerja PLTU Komisioning Unjuk Kerja PLTU Komisioning Instalasi Listrik Bangunan lainnya

Masing-masing komisioning tersebut di atas dilaksanakan dalambeberapa tahapan kegiatan meliputi pemeriksaan /inspeksi danbeberapa tahapan kegiatan meliputi pemeriksaan /inspeksi danpengujian, yaitu:

Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)Uji Individual Uji Individual

Uji Subsisitem Uji Sistem

333

Page 3: KOMISIONING PLTU

1.1.22. . RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning PLTU barudengan berbagai kapasitas yang menggunakan bahan bakar fosilyaitu gas alam, minyak. batu bara atau gabungan diantaranya atauyaitu gas alam, minyak. batu bara atau gabungan diantaranya atauhasil pembakarannya termasuk alat bantu dan sarana penunjangPLTU tersebut.

Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala(overhaul) sistem PLTU baik dilaksanakan oleh pengelola sendirimaupun oleh pihak ketiga (kontraktor).

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertullsantara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahanatau pengecualianatau pengecualian,

334

Page 4: KOMISIONING PLTU

1.1.33. . MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman komisioning PLTU dimaksudkan sebagai:

Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagaipegangan untuk melaksanakan komisioning PLTU baik milik PIUKS,PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan dan pengujian instalasiPLTU dapat terlaksana dengan baik, seragam, transparan untukkepentingan kelaikan teknis instalasi PLTU, dengan tingkat mutu(Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai dasar(Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai dasarpemberian sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dari segikeselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam tingkat tertentu,keandalannya.

Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawabmasing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapanlaporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yanglaporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang atauj y gkontrak pembelian perlengkapan PLTU dan Alat Bantunya.

335

Page 5: KOMISIONING PLTU

1.1.44. . PENGERTIANPENGERTIAN

Yang dimaksud dengan Unit PLTU dalam pedoman ini adalahkesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuki t t k b h i t k d did l b hsistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan

bakar menjadi tenaga uap, tenaga gas, tenaga mekanis dan terakhirmenjadi tenaga listrik dengan menggunakan ketel uap dan turbin uapsebagai penggerak utamanyasebagai penggerak utamanya.

336

Page 6: KOMISIONING PLTU

1.1.55. . DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKANDOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN

Dokumen yang harus disiapkan oleh kontraktor dan pemasok/pabrikperalatan dalam rangkakomisioning adalah:

Dokumen kontrak, terutama yang menyangkut spesifikasi teknik dan garansi.

Daftar material/peralatan (material lists), diskripsi dan sertifikat uji untuk bagian atau komponen utama. Gambar teknik pemasangan dan data instalasi. Gambar teknik pemasangan dan data instalasi.

Diagram logik, diagram garis tunggal, diagram skematis. Kurva unjuk kerja dan kurva koreksi. Instruksi atau buku petunjuk pengoperasian, inspeksi dan

lihpemeliharaan. Instuksi perakitan atau pembongkaran dari peralatan atau bagian

Peralatan. Instruksi tentang keselamatan (safety instruction). Instruksi tentang keselamatan (safety instruction).

Daftar suku cadang asli, sebagaimana disebutkan dalam kontrak pabrikan yang dituangkan dalam blangko atau formulir yang sesuaibeserta evaluasinya.

337

Page 7: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 1.1.55. .

Buku petunjuk pabrikan, tabel ataupun kurva-kurva untuk koreksiperhitungan. Jadwal komisioning Jadwal komisioning

Prosedur pengujian Laporan pengujian pabrik Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang dilakukan Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang dilakukan

oleh kontraktor dan pabrikan yang dituangkan dalam blangko atauformulir yang sesuai beserta evaluasinya.

Data-data lain yang diperlukan untuk pengoperasian danpemeliharaan unit seperti: data dan karakteristik peralatan; diskripsitentang berbagai sistem bahan bakar; sistim pendinginan; sistempelumasan; nilai-nilai batas suhu; nilai batas tekanan.

Dokumen tersebut di atas harus sudah tersedia sebelum dan selama Dokumen tersebut di atas harus sudah tersedia sebelum dan selamakomisioning dilaksanakan

338

Page 8: KOMISIONING PLTU

1.1.66. . TAHAP KEGIATAN KOMISIONINGTAHAP KEGIATAN KOMISIONING

Secara umum pelaksanaan komisioning unit pembangkit terbagidalam beberapa tahap kegiatan sbb.:

Pemeriksaan pendahuluan Uji individual. Uji sub sistim, meliputi:

Uji sequential interlock Uji proteksi Uji proteksi

Uji kontrol elektrik/pneumatik Uji jalan sistim

Uji sistim meliputi: Uji sistim, meliputi: Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban Uji lalan berbeban (loading test) Uji lepas beban (load rejection test) Uji lepas beban (load rejection test)

Pemeriksaan (inspection) Uji keandalan (reability test) Uji unjuk kerja (performance test)

339

Page 9: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 1.1.66. .

Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah UjiPra Komisioning selesai dilakukan ditandai dengan diserahkannyaL b P t t k b h l t i t kLembar Pernyataan yang menyatakan bahwa peralatan siap untukdiuji.

Setelah komisioning selesai dan serah terima unit pembangkit dapat dilaksanakan mulailah masa garansi dalam kurun waktu tertentudilaksanakan, mulailah masa garansi dalam kurun waktu tertentuyang telah disepakati bersama. Setelah masa garansi berakhir,penerimaan akhir (final acceptance) dapat dilakukan dan tanggungjawab beralih sepenuhnya pada pemilik. ja ab be a sepe u ya pada pe

Tahap kegiatan komisioning PLTU tertera pada Lampiran 2.

340

Page 10: KOMISIONING PLTU

1.1.77. . PEDOMAN POKOKPEDOMAN POKOK

Kriteria atau tolok ukur yang digunakan untuk menilai ataumengevaluasi hasil-hasil uji instalasi PLTU adalah:

K t t k t t d k t k t t k t Ketentuan-ketentuan pada kontrak terutama yang menyangkutspesifikasi peralatan dan yang menyangkut garansi.

Standar yang berlaku dan telah disepakati oleh kedua pihak. Sertifikat pengujian pabrik Sertifikat pengujian pabrik

Ketentuan-ketentuan dari pabrik penjualnya yang telah disepakatioleh kedua pihak

Standar yang digunakan sebagai pedoman pokok atau rujukany g g g p p j(referensi) dalam komisioning PLTU ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

341

Page 11: KOMISIONING PLTU

1.1.88. . KETENTUAN PENILAIAN / EVALUASIKETENTUAN PENILAIAN / EVALUASI

Instalasi PLTU harus memenuhi semua persyaratan yang menyangkutkeselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratanlingkungan yang diatur dalam pedoman pokok Pedoman Komisioningini.

Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi PLTU harusmemenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak.Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrakBila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak,maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatanbersama antara pemilik dan kontraktor.

Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidakdapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatanantara lain :

Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akanditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai ketelitianpengamat, kondisi dan metode pengoperasian serta hasil akhir setiappengujian.

342

Page 12: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 1.1.88. .

Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakanuntuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data sertakemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harusmengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakupjumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria apembulatan desimal . Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat membatalkan Semua pihak harus sepakat mengenai hal hal yang dapat membatalkanpengujian.

Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan mengenaisejauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat mengijinkan kontraktqruntuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.

Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupunbatasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatanberhasil baik dalam pengujian akan komisioningberhasil baik dalam pengujian akan komisioning.

Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan yangberkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjukpabrik (instruction manual).

343

Page 13: KOMISIONING PLTU

1.1.99. . HAL HAL –– HAL YANG PERLU DIPERHATIKANHAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Semua kelengkapan atau perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangka Semua kelengkapan atau perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangkakomisioning bila menyangkut konstruksi harus telah dimasukkan dalam desainkonstruksi.

Semua alat uji khususnya meter-meter, thermokopel, flow meter, trafo arus, Semua alat uji khususnya meter meter, thermokopel, flow meter, trafo arus,trafo tegangan yang digunakan untuk melakukan unjuk kerja haruslahmerupakan alat standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku denganmaksimum kelas 0,5. Alat ukur ini harus sudah dikalibrasi dan koreksinya harussudah disiapkansudah disiapkan.

Kontraktor harus telah menyiapkan faktor faktor koreksi yang diperlukan dalamperhitungan efisiensi sebelum pengujian dilakukan.

Pengujian dianggap syah bila dihadiri oleh pihak kontraktor dan pihak pembeli.

Sebelum ujian dimulai, kontrektor diberi kesempatan untuk memeriksa instalasi,menguji, mengadakan modifikasi atau pengaturan yang dianggap perlu dan bilag j , g p g y g gg p pseluruh instalasi telah baik dan siap diperiksa, kontraktor memberi tahu kepadakoordinator penguji bahwa semua atau sebagtian instalasi sudah siap diuji.

Pada setiap langkah pengujian perlu dilakukan evaluasiterhadap hasilnyap g p g j p p ysehingga bila terjadi penyimpangan kontraktor dapat melakukan suatupenyetelan kembali, modifikasi ataupun penggantian dan kemudian

344

Page 14: KOMISIONING PLTU

2. KOMISIONING KETEL UAP2. KOMISIONING KETEL UAP

Sebagai bagian dari unit pembangkit listrik, ketel uap merupakan

2.1. UMUM2.1. UMUM

suatu alat yang penting, karena tempat dimana uap dihasilkan.Dengan mengabaikan bagian ini, maka gerakan turbin tidak akansempurna yang mengakibatkan output listrik yang dihasilkan kurangmemadaimemadai.

Disamping itu, ketel uap merupakan alat yang memerlukanpengamanan bagi operator yang menjalankannya. Jika tidak, makaakan berakibat fatal, Hal ini bukan hanya menyangkut dari segiakan berakibat fatal, Hal ini bukan hanya menyangkut dari segioperatornya saja, melainkan sekaligus juga pengamanan terhadapperalatan yang modalnya sangat mahal. Untuk mengantisipasi haltersebut, maka kebenaran pemasangan perlu diperiksa baik daribagian-bagian peralatan secara individu, secara sub sistem, maupunsecara sistem. Setelah kebenaran pemasangan. dapat dibuktikan,maka pengujian terhadap keandalan operasi individu, subsistem

i t j dil k k H l i i di k dk d tmaupun sistem juga dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapatterbukti kebenaran operasi, baik secara terpisah maupun secaragabungan 345

Page 15: KOMISIONING PLTU

2.2.22. . RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning suatu keteluap baru dengan berbagai kapasitas yang menggunakan bahanbakar fosil yaitu gas alam minyak batu bara atau gabunganbakar fosil yaitu gas alam, minyak. batu bara atau gabungandiantaranya atau hasil pembakarannya termasuk alat bantu dansarana penunjang ketel uap tersebut.

Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala

(overhaul) sistem ketel uap. baik dilaksanakan oleh pengelolasendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).p p g ( )

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulls

antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian.

346

Page 16: KOMISIONING PLTU

2.2.33. . MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman komisioning ketel uap dimaksudkan sebagai:

Pedoman umum yang meliputi segi manajemen dan teknis yang Pedoman umum yang meliputi segi manajemen dan teknis yangdigunakan sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioningketel uap di seluruh Indonesia, khususnya ketel uap padapusat-pusat pembangkit di Indonesia baik milik PIUKU maupunmilik PKUK .

Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggunagj b i i t k t j b l kjawab masing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaandan penyiapan laporan/dokumen komisioning ketel uap sesuaiformat dan jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggungjawabkanjawabkan.

Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang

atau kontrak pembelian perlengkapan ketel uap dan alatatau o t a pe be a pe e g apa ete uap da a atbantunya.

347

Page 17: KOMISIONING PLTU

2.2.44. . PENGERTIANPENGERTIAN

Sistem ketel uap Sistem ketel uap.Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tatahubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar fosil atau hasil pembakarannya menjadi energip y j gkalor dalam uap. Bahan bakar fosil meliputi antara lain: batubara,minyak. gas alam atau gabungan diantaranya

Subsistem Subsistem Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakanbagian dari sistem ketel uap .yang tersusun dalam tata hubungan kerjadan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem ketel uap:dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh contoh subsistem ketel uap:Subsistem pembangkit uap, Subsistem bahan bakar, Subsistem udaradan gas, Subsistem air pengisi, Subsistem kontrol.

P l t i di id Peralatan individu.Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem ketel uap yang ditinjau secaramandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Pengendalidan transmiter pneumatik elektronik Alat ukur dan indikatordan transmiter pneumatik elektronik, Alat ukur dan indikator,Pemipaan, Katub pengaman, Pengamat nyala api, Pemanas udaraprimer dan sekunder dll.

348

Page 18: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 1.1.44. .

Komisioning ketel uap. Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saatpemasangan selesai (Construction essentially complete) sampaipemasangan selesai (Construction essentially complete) sampaisaat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistemdari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakankegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistemkegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistemdan uji sistem untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrakataupun keamanan dan keandalan operasi.

Penyalaan pertama sistem ketel uap (Boller first firing). Adalah saat penyalaan pertama pembakar (burner) pada sistemketel uap dengan kondisi proteksi dan peralatan yang lengkapyang menandakan bahwa sistem ketel uap memasuki kondisi aktif.

349

Page 19: KOMISIONING PLTU

22.5. LAMBANG.5. LAMBANG

Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja ketel uapmerujuk lambang yang dipakai pada ASME PTC 4.1 PerformanceTest code Steam Generating Units, edisi terakhir.

350

Page 20: KOMISIONING PLTU

2.2.66. . TAHAP KEGIATAN KOMISIONINGTAHAP KEGIATAN KOMISIONING

Tahap kegiatan komisioning ketel uap tertera pada Lampiran A.

351

Page 21: KOMISIONING PLTU

2.2.77. . PEDOMAN POKOKPEDOMAN POKOK

Standar yang digunakan sebagal rujukan (referensi) dalam Standar yang digunakan sebagal rujukan (referensi) dalamkomisioning ketel uap adalah

Standar SNI: SNI No…………..: SNI No…………. : Persyaratan peralatan uji & ukur

Standar Internasional IEC Publ. No……….

ASME power test code ASME power test code PTC-1 General instructions PTC-2 Definitions and values PTC-3.1 Diesel and burner fuel PTC 3.1 Diesel and burner fuel

PTC-3.3 Gaseous fuels PTC-4.1 -1964 Steam generating unit PTC-4.3 Air heater PTC-4.4 Heat recovery steam generator

Combined cycle,.steam generator) PTC-8.2 Centrifugal pumps PTC 9 Displacement compressors vacuum PTC-9 Displacement compressors. vacuum

pumps and blowers PTC-19 Instrument and apparatus.

352

Page 22: KOMISIONING PLTU

2.2.88.. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PRELIMINARY INSPECTION)(PRELIMINARY INSPECTION)

Sebelum suatu peralatan dinyatakan siap uji individual, maka terlebihdahulu dilakukan pemeriksaan hasil uji prakomisioning termasuk hasilkalibrasi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komisioning peralatankalibrasi oleh pihak pihak yang terlibat dalam komisioning peralatanyang bersangkutan, pemeriksaan terhadap peralatan, pemasanganmaupun penyetelan dan kelengkapan perlengkapan dan hasilrekalibrasi (jika ada).

Peralatan atau perlengkapan yang telah selesai pemasangannya(konstruksinya), dan siap diuji/komisioning harus dinyatakan olehPelaksana Konstruksi (proyek site) dan Kontraktor dalam suatuPelaksana Konstruksi (proyek site) dan Kontraktor dalam suatuformulir ERF (Equipment released for test) seperti pada Lampiran 2yang diketahui/disetujui oleh Tim Komisioning.

Hal-hal yang diperiksa dari hasil uji prakomisioning antara lain:

Peralatan mekanis. Peralatan listrik Perlengkapan kendali dan Instrument.

353

Page 23: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.88. .

P l t k i Peralatan mekanis. Pemipaan :

Semua pekerjaan pemipaan, pemasangan katup, pemasanganpenggantung dan penyangga harus telah dilaksanakan denganp gg g p y gg glengkap dan baik (sempurna).

Semua pekerjaan pengelasan harus telah selesai dan sudah dilakukan pemeriksaan dengan sinar X atau cara lain yang

memadai serta telah diyakini bahwa tidak ada penyambunganmemadai, serta telah diyakini bahwa tidak ada penyambunganyang belum sempurna atau sumbat (plug) yang belum terpasang.

Semua penyambungan dengan baut harus telah selesai dengan lengkap tidak ada baut yang hilang atau longgar.

P l t t l h i d di li Pemasangan peralatan telah sesuai dengan diagram alirannya (flow diagram).

Mesin-mesin berputar: Mesin-mesin berputar harus telah terpasang dengan baik, telah digrouting dan telah dilengkapi dengan data hasil penyebarisan(alignment) dan data celah bebas (clearance). Pekerjaan pemipaan pasang katup pekerjaan saluran (duct Pekerjaan pemipaan, pasang katup, pekerjaan saluran (duct vork). termasuk pipa-pipa untuk perapat (gland seal), pendingin(cooling) atau pelumasan harus telah terpasang dengan baik.

354

Page 24: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.88. .

Peralatan instrumentasi yang merupakan bagian integral dari Peralatan instrumentasi yang merupakan bagian integral darimesin tersebut seperti pengukur tekanan (pressure gauge),sakelar tekanan (pressure switches), detektor suhu (temperaturedetectors) dan sebagainya harus telah terpasang dan berfungsidengan baik Minyak pelumas harus telah diisi sesuai dengandengan baik. Minyak pelumas harus telah diisi sesuai denganpetunjuk pabrik pembuat peralatan yang bersangkutan.

Kopling telah tersambung dengan baik, penutup kopling danpenutup sabuk (belt) bila ada. harus telah terpasang. Daerah sekitar peralatan harus telah bersih dari benda dan Daerah sekitar peralatan harus telah bersih dari benda danbaban-bahan berbahaya seperti ceceran minyak/bahan bakarserta debu, kain-kain, plastik atau terpal yang mungkin dapatmerusak.

Mesin-mesin tak berputar: Mesin-mesin tak berputar harus telah terpasang dengan baik,

telah digrouting dan dilengkapi dengan data hasil perataan(levelling). P k j i k t k j l h Pekerjaan pemipaan, pasang katup, pekerjaan saluran, harus telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan diagram alirnya(flow diagram).

Peralatan Instrumental yang merupakan bagian Integral tersebut harus telah terpasang dan berfungsi dengan baik Daerah sekitarharus telah terpasang dan berfungsi-dengan baik. Daerah sekitarperalatan telah dibersihkan dari benda benda dan bahan yangdapat menimbulkan bahaya.

355

Page 25: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.88. .

Peralatan listrik. Peralatan listrik. Motor-motor:

Pemeggeran motor dan kabel harus telah dilakukan dengan hasil baik. Arah putaran motor harus telah diperiksa dan alat pencegah

putaran balik (bila ada) telah terpasang. p ( ) p g Minyak lumas harus telah diisi sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat. Detektor suhu untuk bantalan dan kumparan. motor serta alat-alat

pengukur. pengaman dan pembantu lainnya harus telah terpasang dengan baik.g

Motor-motor tersebut harus telah terpasang dengan baik telah digrouting dan dilengkapi dengan data-data hasil penyebarisan (alignment). Penutup kotak kabel (cable box) harus telah terpasang.

Kabel:

Resistans isolasi kabel baik antarfasa maupun antara fasa kebumi harustelah diukur dengan hasil memuaskan sesuai dengan batasan yang dijinkan.

Kontinuitas kabel sempurna/memuaskan. P d k b l ( bl ki ) h l h di d Penandaan kabel (cable marking) harus telah dipasang dengan

baik. Pemutus tenaga penghubung tegangan dan proteksi:

P t t h b t d t k i h di ik Pemutus tenaga, penghubung tegangan dan proteksinya harus diperiksa dan dalam keadaan baik.

356

Page 26: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.88. .

Peralatan kendali dan instrumen Kubikel, rak, meja atau panel kontrol harus telah terpasang

dengan baik, kedatarannya telah diatur, dan bila disyaratkanmaka peredam getaran (vibration damper) telah dipasang.

Transmiter individual (individual transmitter), alat ukur(gauges) harus telah terpasang dengan baik. Elemen primer (Primary element) harus telah terpasang Elemen primer (Primary element) harus telah terpasangdengan baik.

Pemipaan (Piping and tubing) untuk instrumen telah dipasangdengan baik dan benardengan baik dan benar.

Pengawatan (wiring) harus telah terpasang dan sudah diukurketahanan isolasinya.

Pembumian (grounding) harus telah terpasang dengan baik.(g g) p g g

357

Page 27: KOMISIONING PLTU

2.2.9. UJI INDIVIDUAL (INDIVIUDAL TEST)9. UJI INDIVIDUAL (INDIVIUDAL TEST)

Uji I di id l dil k k k i l b i b ik Uji Individual dilakukan untuk setiap peralatan sebagai berikut: Pengendali dan transmiter pneumatik elektronik

(Pneumatic/electronic controller and transmitter): Kalibrasi (Calibration) Kalibrasi (Calibration).

Alat ukur dan indikator (Gauges and indicators): Kalibrasi (Calibration). Pengecekan klas ketelitian (Accuracy class check) Pengecekan klas ketelitian (Accuracy class check).

Tekanan (Pressure). suhu (Temperature); sakelar batas (Limitswitches) dan sakelar tingkat (Level switches):

Penyetelan (Setting) Penyetelan (Setting) Pengecekan (Checking).

Alat rekam (Recorders) untuk sistem ketel uap yang telah dilengkapi dengan peralatan data acquisition system/DAS): dilengkapi dengan peralatan data acquisition system/DAS):

Kalibrasi (Calibration). Pengecekan mekanis (Mechanical check).

Pemipaan (Piping): Pemipaan (Piping): Pembersihan Pembilasan (flushing)

358

Page 28: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.99. .

Tangki (Tanks): Tangki (Tanks): Uji bocoran (Leak test) Uji kalibrasi (Calibration test)

Katup pengaman (Safety valve):

Pengecekan penyetelan (Setting check) Pengecekan penyetelan (Setting check)

Katup kendali dan kisi (Control valve and damper): Kalibrasi (Calibration) Pengecekan operasinya Penyetelan (Setting) Penyetelan (Setting)

Pompa catu ketel (Boiler feed pump):

Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

Kipas tekan (Forced draft fan): Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

i d l (G i l i f ) bil d Kipas daur ulang gas (Gas recirculation fan), bila ada: Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

Kipas hisap (Induced draft fan), bila ada: Kipas hisap (Induced draft fan), bila ada: Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

359

Page 29: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.99. .

Pompa daur ulang ketel (Boiler recirculation pump) bila ada: Pompa daur ulang ketel (Boiler recirculation pump), bila ada: Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

Pompa penyalur ketel (Boiler transfer pump), bila ada: Pompa penyalur ketel (Boiler transfer pump), bila ada:

Pengecekan urutan (Sequence Check) Pengujian tanpa beban (No load test)

Penggiling (Pulverizer), bila ada:

Pengecekan urutan (Sequence check) Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

Kipas udara perapat (Seal air fan), bila ada:

Pengecekan urutan (Sequence check) Pengecekan urutan (Sequence check) Pengujian tanpa beban (No load test)

Pemanas udara primer dan sekunder (Primary & secondary airheater):

Uji i (N l d d t) Uji operasi (Normal dan darurat).. Pengaturan perapat pemanas udara (Air heater sealadjusment)

Alat pembakaran dan penyalaan (Burner and lgnitor): Alat pembakaran dan penyalaan (Burner and lgnitor):

Pengecekan urutan (Sequence check) Uji operasi (Operation test)

360

Page 30: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.99. .

l ( l ) Pengamat nyala api (Flame scanner): Pengaturan (Adjustment), Uji operasi (operation test)

Scanner Blower (Blower pengamat): Scanner Blower (Blower pengamat):

Pengecekan urutan (Sequence check) Uji operasi (Operation test)

Penganalisis air dan uap (Water and steam analyzer): Penganalisis air dan uap (Water and steam analyzer):

Kalibrasi (Calibration) Uji-.operasi (Operation test)

Penghembus jelaga (Soot blower):

P k t (S h k) Pengecekan urutan (Sequence check) Uji operasi (operation test)

Injeksi kimiawi (Chemical injection):

Uji operasi (operation test) Uji operasi (operation test) Pengaturan (Adjustment)

Penganalisis gas cerobong dan pemantauan (Flue gas analyzerand monitoring):g)

Kalibrasi (Calibration) Uji operasi (Operation test)

361

Page 31: KOMISIONING PLTU

2.2.1010.. UJI SUBSISTEMUJI SUBSISTEM

P ji t b i t d i i t k t l d d Pengujian suatu subsistem dari sistem ketel uap pada dasarnyadimaksudkan untuk menguji operasi secara terpadu dari masing-masing peralatan Individual yang membentuk subsistem tersebut.

Subsistem ketel uap.

Dalam pedoman ini sistem ketel uap dibagi atas 5 (lima)subsistem yaitu:

Subsistem pembangkit uap (Steam generator subsystem). Subsistem ini meliputi peralatan antara lain:

• Dinding tungku (Furnace wall). • Penquap (Economizer)• Penquap (Economizer)• Penguap (Evaporator) untuk combined cycle. • Drum uap (Steam drum). • Katup pengaman (Safety/relief valve). • Pemanas lanjut (Superheater),• Pemanas ulang (Reheater), bila ada. • Penurun suhu uap lanjut (Desuperheater). • Uap bantu (Auxiliary steam)• Uap bantu (Auxiliary steam).• Penghembus jelaga (Soot blower). • Pompa sirkulasi air (Boiler circulating water pump),bila ada.

362

Page 32: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.1010. .

Subsistem bahan bakar (Fuel subsystem) Subsistem bahan bakar (Fuel subsystem) Subsistem ini meliputi peralatan antara lain:

Untuk bahan bakar minyak: • Tangki harian minyak (F.0 day tank). • Pompa transfer minyak (F.0 transfer pump),• Pemanas minyak (F.0 heater), • Meter allran minyak (F.0 flow meter), • Pembakar dan penyabut (Burner atomizer) Pembakar dan penyabut (Burner atomizer)• Penyala (Ignitor), • Penanas minyak solar (Light oil heater), • Penyaring minyak (0il strainer). Untuk bahan bakar gas: Untuk bahan bakar gas: • Stasiun reduksi gas (Gas reducing station). • Pembakar (Burner), • Penyala (Ignitor). y ( g )• Meter aliran gas (Gas flow meter)

Untuk bahan bakar batu bara : • Pengisi batubara (Coal feeder). • Penggiling (Pulverizer)• Penggiling (Pulverizer),• Pembakar batubara (Coal burner), • Pipa batubara (Coal pipes).

363

Page 33: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.1010. .

Subsistem udara dan gas (Air and gas subsystem). Subsistem ini meliputi peralatan antara lain: • F D Fan. • Kipas udara primer (primary air fan), bila ada. Kipas udara primer (primary air fan), bila ada. • Pemanas udara (air heater). • Pemanas udara mula dengan uap (steam coil air preheater). • Peredam (damper). • Kipas sirkulasi ulang gas (gas recirculation fan) bila ada dan• Kipas sirkulasi ulang gas (gas recirculation fan), bila ada dan• I D Fan.

Subsistem air pengisi (feed water subsystem).

S b i t i i li ti l t t l i Subsistem ini meliputi peralatan antara lain:• Pompa pengisi ketel (Boiler feed pump), • Injeksi kimiawi (chemical injection).

Subsistem kontrol (control subsystem).

Subsistem lni meliputi peralatan antara lain: • Kendali alat pembakar (burner control). • Air pengisi dan kendali muka drum (Feed water and drum level• Air pengisi dan kendali muka drum (Feed water and drum level

control), • Kendali suhu. uap (steam temperature control).

364

Page 34: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.1010. .

Pokok pengujian (Item Test). Pengujian suatu subsistem dapat terdiri atas satu atau lebih daripokok pengujian (test Item) yang berikut:

Uji jalan subsistem (Operational test) terhadap semuaperalatan yang bersangkutan dan bekeria secara terpadudengan subsistem tersebut. Uji tukar saling kait dan urutannya (interlock change over and Uji tukar saling kait,dan urutannya (interlock change over andsequential test). Uji injeksi primer perlindungan (protection primary injectiontest). ) Indikasi elektrik/pneumatik, pengukuran dan uji loop kendalimeter (electric/pneumatic indication, metering and control looptest). Uji i l i ( i l ti t t) Uji simulasi (simulation test). Uji beban dari pompa, kipas atau kompresor berikut motorpenggeraknya yang antara lain meliputi pengukuran suhubantalan beserta rumahnya vibrasi rub check bising tekananbantalan beserta rumahnya, vibrasi, rub check, bising, tekananserta jumlah aliran.

365

Page 35: KOMISIONING PLTU

2.2.1111.. UJI SISTEM KETEL UAPUJI SISTEM KETEL UAP

Uji Sistem ketel uap terdiri dari: Pembersihan kimia (Chemical cleaning). Penghembusan dan pengecekan ekspansi termal Blow out and Penghembusan dan pengecekan ekspansi termal Blow out and

thermal expansion check) Uji tekanan nalk dan uji katup keselamatan (Pressure up and

savety valve test)y ) Kendali ketel otomatis (Automatic boiler control) Kendali pembakaran otomatis (Automatic combustion control) Uji pembebanan (Loading test) Uji l b b (L d j ti t t) Uji lepas beban (Load rejection test)

Uji irama beban (Load swing test) Uji landai beban (Load ramp test) Uji balik heban (Runback test) Uji balik heban (Runback test)

Uji keandalan (Reliability test) Uji unjuk kerja (Performance test)

366

Page 36: KOMISIONING PLTU

2.2.1212.. PEMERIKSAAN ( INSPECTION)PEMERIKSAAN ( INSPECTION)

Sebelum atau sesudah unit mengalami uji keandalan (reliabilitytest) dan sebelum uji unjuk kerja (performance test) dapatdilakukan terlebih dahulu pemeriksaan (inspection) pada saatdilakukan terlebih dahulu pemeriksaan (inspection) pada saat dihentikan (shutdown) untuk perbaikan dan penyetelan bilamana

perlu.

367

Page 37: KOMISIONING PLTU

2.2.1313. . DASAR PENILAIANDASAR PENILAIAN

I t l i k t l h hi t Instalasi ketel uap harus memenuhi semua persyaratan yangmenyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum sertapersyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok PedomanKomisioning ini.Komisioning ini.

Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi ketel uap harus

memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak.Bil t i k d l i i tid k di t d l k t kBila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak,maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatanbersama antara pemilik dan kontraktor.

Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidakdapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan

t l iantara lain : Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai ketelitianpengamat, kondisi dan metode pengoperasian serta hasil akhir setiappe ga at, o d s da etode pe gope as a se ta as a set appengujian.

368

Page 38: KOMISIONING PLTU

Lanjutan Lanjutan 2.2.1313. .

Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakanuntuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data sertakemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus

l i ji k i i d ki kmengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakupjumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria apembulatan desimal . Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat Semua pihak harus sepakat mengenai hal hal yang dapatmembatalkan pengujian.

Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatanmengenai sejauh mana hasil pemeriksaan bersama dapatg j p pmengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahapberikutnya.

Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupunb t b t di k t k t k b h l tbatasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatanberhasil baik dalam pengujian akan komisioning.

Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan yangberkaitan dengan komisioning atau mengacu pada buku petunjukberkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjukpabrik (instruction manual)

369

Page 39: KOMISIONING PLTU

2.2.1414.. LAPORANLAPORAN

Laporan komisioning ketel uap memuat hasil pemeriksaan danpengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-halpengujian serta kekurangan kekurangannya ataupun hal hal yang menggantung dan alat-alat yang masih harus diganti olehkontraktor/fabrikan. Laporan komisioning ketel uap memuatdata/hasil pengamatan atau pengukuran selama pengujianperalatan individual, subsistem maupun sitem, yangpencatatannya disaksikan oleh kontraktor dan Tim Komisioning,perhitunga-perhitungan unjuk kerja dari peralatan dan sistem,sesuai dengan standar yang disepakatisesuai dengan standar yang disepakati.

370

Page 40: KOMISIONING PLTU

3. KOMISIONING TURBIN UAP3. KOMISIONING TURBIN UAP

Sebagai penghasil tenaga, turbin uap merupakan alat yang sangatpenting untuk diperiksa baik tentang pemasangan maupun

33.1. UMUM.1. UMUM

penting untuk diperiksa, baik tentang pemasangan maupunkeandalan dalam operasi. Hal ini perlu untuk menjaga keselamatandari alat itu sendiri maupun keselamatan manusianya. Turbinmerupakan mesin yang harus memutar rotor generator dengane upa a es ya g a us e uta oto ge e ato de gakecepatan tetap dalam keadaan berbeban maupun tidak untukmenjamin mutu listrik yang dihasilkan generator memenuhipersyaratan yaitu frekuensi dan tegangannya harus tetap. Turbinharus mampu menerima atau melepas beban tanpa mengalamikegagalan.

Disamping itu pelumasan merupakan hal yang dominan pada mesin Disamping itu pelumasan merupakan hal yang dominan pada mesinmesin yang berputar seperti turbin. Kalau pelumasan gagal, makagagallah semua komponen-koniponen dalam turbin, sebaliknya jikapelumasan baik, maka komponen-komponen dalam sistem turbinp , p pakan lebih tahan lama.

Dengan demikian pelumasan ini juga memerlukan pengujian yangcukup ketat. 371

Page 41: KOMISIONING PLTU

33..22. . RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning turbin uap barudengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjangturbin uap tersebut.

Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul)sistem turbin uap baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun olehpihak ketiga (kontraktor).pihak ketiga (kontraktor).

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulis antarapihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan ataupengecualianpengecualian.

372

Page 42: KOMISIONING PLTU

33..33. . MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman komisioning turbin uap dan alat bantu ini dimaksudkan sebagai:

Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagaipegangan untuk melaksanakan komisioning turbin uap di seluruh Indonesia,pegangan untuk melaksanakan komisioning turbin uap di seluruh Indonesia, khususnya turbin uap pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.

Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab masing-masing termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapanmasing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapanlaporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan,dan dapat dipertanggung jawabkan.

Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang ataukontrak pembelian perlengkapan turbin uap dan alat bantunya.

373

Page 43: KOMISIONING PLTU

33..44. . PENGERTIANPENGERTIAN

Sistem Turbin uap.Adalah kesatuan beberapa sub sistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi yang terkandung di dalam uapbetekanan dan bersuhu tinggi yang dari ketel uap menjadi energi mekanisuntuk memutar generatoruntuk memutar generator.

Subsistem Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan bagian dari

sistem turbin uap yang tersusun dalam tata hubungan kerja dan mempunyaisistem turbin uap.yang tersusun dalam tata hubungan kerja dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem turbin uap: Subsistem pelumas,Subsistem air pendingin, Subsistem kontrol.

Peralatan individu. Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem turbin uap yang ditinjau secara

mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Governor, pembatas beban, penyemprot udara, perapat uap saluran, injeksi ferrosulfat.

K i i i T bi Komisioning Turbin uap. Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saatpemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem dari kondisi non aktifke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan pembersihanke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pembersihan,uji individu, uji subsistem dan uji sistem untuk pembuktian terhadappersyaratan kontrak ataupun keamanan dan keandalan operasi.

374

Page 44: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 3Lanjutan 3..44. .

Serah terima (Taking over) Adalah pengalihan tanggung jawab operasi dari kontraktor kepadapemilik atas sistem turbin uap secara keseluruhan atau sebagiansesuai ruang lingkup kontrak. setelah selesai komisioning dan mulaidiberlakukannya masa jaminan (warranty periode).

P i khi (Fi l ) Penerimaan akhir (Final acceptance).Adalah penerimaan oleh pemilik dari kontraktor atas sistem turbinuap secara keseluruhan atau sebagian sesuai ruang lingkupkontrak setelah habis masa jaminan dan penyelesaian seluruhkontrak, setelah habis masa jaminan dan penyelesaian seluruhkekurangan/kerusakan (deficiency).

375

Page 45: KOMISIONING PLTU

33..55. . LAMBANGLAMBANG

Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja turbin uap merujuk lambang yang dipakai pada ASME PTC 4.1 Performance Test Code Steam Generating Units edisi terakhir.

376

Page 46: KOMISIONING PLTU

33..6. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING6. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING

Tahap kegiatan komisioning ketel uap tertera pada Lampiran

377

Page 47: KOMISIONING PLTU

33..77.. PEDOMAN POKOKPEDOMAN POKOK

S d di k b l j k ( f i) d l Standar yang digunakan sebagal rujukan (referensi) dalamkomisioning turbin uap adalah :

Standar SNI: SNI No : : SNI No…………..: :

SNI No…………. : Persyaratan peralatan uji & ukur Standar Internasional IEC Publ. No……….

ASME power test code ASME power test code PTC-1 General instructions PTC-2 Definitions and values PTC-3.1 Diesel and burner fuel PTC-3.3 Gaseous fuels PTC-4.1 -1964 Steam generating unit PTC-4.3 Air heater PTC-4.4 Heat recovery steam generator

(Combined cycle,.steam generator) PTC-8.2 Centrifugal pumps PTC 9 Displacement compressors vacuum PTC-9 Displacement compressors. vacuum

pumps and blowers PTC-19 Instrument and apparatus.

378

Page 48: KOMISIONING PLTU

3.83.8. . INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PRELIMINARY INSPESTION)(PRELIMINARY INSPESTION)

Dalam pemeriksaan pendahuluan, hal-hal yang diperiksa yaitupemasangan penyatolan serta kelengkapan peralatan danpemeriksaan hasil rehabilitasi (jika ada)pemeriksaan hasil rehabilitasi (jika ada).

Peralatan yang diperiksa meliputi : Peralatan mekanis Peralatan listrik Perlengkapan kendali dan instrumen.

379

Page 49: KOMISIONING PLTU

3.9. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)3.9. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)

Peralatan yang mengalami uji individu yaitu : Turbin

Governor/electro hydraulic b b b ( l d ) Pembatas beban ( load Iimiter)

Lintasan busur penuh. Katup stop utama ( main stop valve) Katup Pengecek panas ulang dan Pembuangan gas turbin Katup Pengecek panas ulang dan Pembuangan gas turbin(combined reheat and turbine exhaust check valve)

Proteksi turbin (turbine protection) Breaker hampa ( Vacuum breaker ) Breaker hampa ( Vacuum breaker )

Pengatur tekanan mula (initial pressure regulator) Diafragma pembebasan (atmospheric relief diafragma) Air semprot buang turbin ( turbine supervisory pembebasanp g ( p y p(atmospheric relief instrument )

380

Page 50: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 3.9Lanjutan 3.9. .

Minyak Pelumas dan Minyak hydrolik (lubricating and hydroulic oil) Minyak Pelumas dan Minyak hydrolik (lubricating and hydroulic oil) Tangki minyak utama ( main oil tank) Pompa minyak utama ( main oil pump) Katup kumpulan relai ( relay dump valve)p p ( y p ) Pendingin minyak ( oil cooler ) Pompa minyak bantu ( auxilary oil pump ) Pompa minyak gigi putar ( turning gear oil pump ) Pompa minyak darurat ( emergency oil pump) Pompa minyak darurat ( emergency oil pump)

Pengatur minyak ( oil conditioner) Pompa filter minyak ( oil filter pump) Pengisap uap untuk tangki minyak utama (vapor extractor for oil tank )

Pengisap uap untuk pengatur minyak (vapor extractor for oilconditioner) Tangki penyimpan minyak turbin ( turbine oil storage tank) Tangki penyimpan minyak turbin ( turbine oil storage tank)

Pompa transfer minyak (oil transfer pump) Pompa minyak dongkrak (jacking oil pump)

Gigi putar ( turning gear ) Motor Clutch 381

Page 51: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 3Lanjutan 3..99..

Kondensor Permukaan ( Surface condensor) Kondensor Permukaan ( Surface condensor) Katup kupu-kupu dan sambungan mekar (butterfly valve andexpansion joint).

Perlengkapan pembersih tabung ( tube cleaning equipment ). Perlengkapan proteksi katodik cathodic protection equipment). Saringan kepingan (debis filter) (jika ada).

Perapat uap Saluran (glad steam seal). Perapat uap Saluran (glad steam seal).

Pengatur perapat uap saluran (gland steam seal regulator). Peniup buang uap saluran (gland steam exhaust blower). Kondensor uap saluran (gland steam condenser).

Langkah Turbin Tekanan Rendah( LP turbine bypass) dan Langkah

Turbin Tekanan Tinggi ( HP turbine bypass ).

I j k i f lf t (f lf t i j ti ) Injeksi ferrosulfat (ferrous sulfate injection). Pompa injeksi (injection pump). Tangki dan pengaduk larutan (solution tank and agitator).

Penyemprot udara ( air ejector ).

Penyemprot udara pancaran tiap ( steam jet air ejector ). Penyemprot udara awal ( starting air ejector ). 382

Page 52: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 3Lanjutan 3..99. .

P i k h ( i ) Pemancingan kehampaan (vaccum primary). Pompa hampa pemancing (primary vacuum pump). Tangki hampa pemancing (prining vacuum tank).

Air Sirkulasi ( Circulating Water ).

Pompa air sirkulasi dengan katup penguras (Circulating waterpump with discharge valve ). Pompa pendorong air laut ( sea water booster pump) ( jika ada ) Pompa pendorong air laut ( sea water booster pump) ( jika ada ).

Kondensat (Condonsate )

Pompa kondensat ( condensate pump ). p ( p p ) Pompa pendeteksi bocoran air laut ( sea water teak detecting pump. Pemanas air pengisi tekanan rendah ( LP feed water leater ). Pompa dan tangki penguras tekanan rendah (LP drain pump and Pompa dan tangki penguras tekanan rendah (LP drain pump and

drain tank). Pemisah udara ( dearator).

Air pengisi ( feed water).

Pemanas air pengisi tekanan tinggi ( HP feed water heater ). Tangki penguras tekanan tinggi (HP drain tank). 383

Page 53: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 3Lanjutan 3..99. .

Ai pendingin ( cooling ate ) Air pendingin ( cooling water) Pompa air pendingin (cooling water pump) Pengukur bahan air pendingin

Injeksi Kimia untuk air Pendingin (chemical injection for cooling

water). Pompa injeksi kimia (chemical injection pump). Tangki dan pengaduk larutan kimia (chemical solution tank and Tangki dan pengaduk larutan kimia (chemical solution tank and agitator).

Pompa pemindah air penadah ( make up water transfer pump).

Penyaring masuk (intake screen)

Bar screen with motor driven rack. Travelling screen. P i i ( h i ) Pompa pencuci saringan (screen wash primp).

Derek gantung ruang turbin (turbine room overhead crane)

Lapang pembangkit gas (gas generator plant)

Peralatan lain yang termasuk kontrak 384

Page 54: KOMISIONING PLTU

33..1010. . UJI SUBSISTEMUJI SUBSISTEM

Pada umumnya pengujian suatu sub sistem dapat terdiri dari satu

atau lebih mata uji antara lain: Uji pembebanan pompa fan atau kompresor berikut motor Uji pembebanan pompa, fan atau kompresor, berikut motorpenggeraknya yang antara lain meliputi : pengukurantemperatur bantalan dan tutuip turbin, pengukuran vibrasi, uii bising, pengukuran tekanan dan jumlah aliran fluida.bising, pengukuran tekanan dan jumlah aliran fluida.

Uji operasional terhadap semua peralatan yang bersangkutan dan bekerja secara terpadu dengan subsistem tersebut.

Pembilasan terhadap minyak pelumas (tube oil), minyak perapatp y p ( ), y p p(seal oil) dan sistem air (water system).

Uji urutan dan saling kunci (interlock and sequential test) Uji injeksi primer (primary injection test) Uji indikasi elektris/pneumatik, pengukuran dan loop kontrol(electrical/pneumatic indication, metering and control loop test)

Uji simulasi (simulation test)

385

Page 55: KOMISIONING PLTU

33..1111.. UJI SISTEMUJI SISTEM

Pada. umumnya pengujian suatu sistem dapat terdiri dari satu atau lebih mata uji antara lain :

Uji hampa (vacuum test). Uji hampa (vacuum test). Uji jalan awal dan putaran (initial run and rolling test). Uji governor/pengatur putaran (governor test). Uji saling kunci turbin generator (turbine generator interlocktest).

Uji tegangan pembangkitan generator (generator built upvoltage test) Uji hubung pendek (short circuit test). Uji l i t bi t ti ( t ti t bi t t t t) Uji mulai turbin otomatis (automatic turbine start up test).

386

Page 56: KOMISIONING PLTU

33..1212.. PENGUJIAN UNIT PLTUPENGUJIAN UNIT PLTU

Pengujian unit PLTU terdiri dari : Sinkronisasi (syncronizing)

Uji putaran lebih (over speed test) Uji kebebasan katup (valve freedom test) Uji lepas beban (load rejection test) Uji keandalan (reliability run test) Uji beban ayun (load swing test) Uji beban tanjak (load ramp test) j j ( p ) Uji pembebanan (loading test) Uji loop kontrol total (total control loop test) Uji balik putaran (run back test) Uji balik putaran (run back test)

Uji by pass turbin (bila ada) Uji unjuk kerja (performance test) Uji pemakaian bahan bakar (comsumption test) Uji pemakaian bahan bakar (comsumption test)

387

Page 57: KOMISIONING PLTU

33..1313.. DASAR PENILAIANDASAR PENILAIAN

Instalasi turbin uap harus memenuhi semua persyaratan yangmenyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum sertapersyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok PedomanKomisioning ini.

Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi turbin uap harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalamharus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalamkontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalamkontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasarkesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.p p

Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning,

tidak dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak i bl i bl D d iki k h dit h b b variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa

kesepakatan antara lain : Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang

akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenaiakan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenaiketelitian pengamat, kondisi dan metode pengoperasian sertahasil akhir setiap pengujian.

388

Page 58: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 3Lanjutan 3..113.3.

Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakan untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data sertakemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harusmengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria apembulatan desimal . Semua pihak harus sepakat mengenai hal hal yang dapat Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat membatalkan pengujian.

Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan mengenai sejauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat mengenai sejauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat

mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.

Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun p p g p batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.

Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjuk pabrik (instruction manual)

389

Page 59: KOMISIONING PLTU

33..1414.. LAPORANLAPORAN

Laporan komisioning turbin uap memuat hasil pemeriksaan danpengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal yang menggantung dan alat-alat yang masih harus diganti olehmenggantung dan alat alat yang masih harus diganti olehkontraktor/fabrikan.

Laporan komisioning turbin uap memuat data/hasil pengamatan p g p / p gatau pengukuran selama pengujian peralatan individual, subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan olehkontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning, perhitungan-perhitungan unjuk kerja dari peralatan dan sistem, sesuai denganstandar yang disepakati.

390

Page 60: KOMISIONING PLTU

4. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI4. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI

44.1. UMUM.1. UMUM

Generator dan Esitasi adalah bagian dari sistem kelistrikan yangsangat vital dari suatu sistem pembangkitan tenaga listrik. Alatinilah yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.

Keadaan beroperasi suatu generator ditentukan mulai dariperencanaan yang baik, termasuk pemilihan spesifikasi desain,pomasangan, pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan.P ji d l h t t h d i k i t hPengujian adalah suatu tahap proses dari rangkaian tahap proses,mulai dari pembangunan sampai dengan serah terima suatuinstalasi.

391

Page 61: KOMISIONING PLTU

44..22. . RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning generator baru dengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang generator

tersebut tersebut.

Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul) sistem generator baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga

(k t kt ) (kontraktor).

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulis antara pihak- pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian,p y g g p p p g ,

392

Page 62: KOMISIONING PLTU

44..33. . MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman komisioning generator dimaksudkan sebagai:

Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai y g p g y g g g pegangan untuk melaksanakan komisioning generator di seluruh Indonesia, khususnya generator pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.

Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggungjawab masing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan danpenyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual

dit t k d d t di t j bkyang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan. Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelangatau kontrak pembelian perlengkapan generator dan Alatatau kontrak pembelian perlengkapan generator dan AlatBantunya.

393

Page 63: KOMISIONING PLTU

44..44. . PENGERTIANPENGERTIAN

Sistem Generator Sistem Generator . Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang diterima pada poros rotor dari turbin uap menjadi energi listrik.

Subsistem Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan Bagian dari sistem generator yang tersusun dalam tata hubungan kerja dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh - contoh subsistem j p y g generator : Sistem pembumian, sistem pengaman dan kontrol, peralatan bantu, perlengkapan.

Peralatan individu. Adalah tiap tiap pe alatan da i s bsistem gene ato ang ditinja Adalah tiap - tiap peralatan dari subsistem generator yang ditinjau

secara mandiri sesua fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Motor AC/DC, Panel, Batere, Relay pengaman.

Komisioning generator Komisioning generator. Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat

pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat"Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem darikondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatankondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatanpemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistemuntuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak ataupun keamanandan keandalan operasi.

394

Page 64: KOMISIONING PLTU

44..55. . INSPEKSI PEMERIKSAAN PENDAHULUAN INSPEKSI PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PRELIMINARY INSPECTION) (PRELIMINARY INSPECTION)

Pemeriksaan Secara Visual Pemeriksaajn secara visual ini ditujukan untuk mengetahui apakah

semua perlengkapan yang dipasang telah sesuai denganp g p y g p g gspesifikasi dalam kontrak.

Disamping itu untuk melihat apakah semua perlengkapan dalam kondisi. baik, secara fisik tidak ada kelainan.

Pengecekan Pemasangan. Pengecekan ini diajukan untuk menentukan apakahpemasangann a telah te dapat kecocokan dengan gambapemasangannya telah terdapat kecocokan dengan gambar. rencana serta peraturan - peraturan yang berlaku.

395

Page 65: KOMISIONING PLTU

44..66. . UJI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST) UJI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST)

Pengujian Generator Utama. Disamping pemeriksaan sifat tampak sebagaimana diutarakan di

atas, minimal generator harus diuji sbb.:, g j Pengukuran resistans isoloasi. Pengukuran resistans belitan. Pengukuran tangen delta. Uji tegangan tinggi. Kecuali itu dapat dilakukan juga pengujian lainnya seperti: Uji kerja rem rem (brake operation test). Penge ekan d d kan oto ( oto ja k ope ation he k) Pengecekan dudukan rotor (rotor jack operation check)

Uji corona (corona test). Uji sistim pemadam kebakaran (test of fire extinguishing system) system).

Pengecekan rele indikator minyak pelumas generator. Pengecekan kerja pompa pelumas. Kalibrasi peralatan ukur suhu. Kalibrasi peralatan ukur suhu.

396

Page 66: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4.6Lanjutan 4.6. .

Pemeriksaan/pengujian individual terhadap peralatan utama PusatPembangkit lainnya :

Trafo Tegangan:g g Pengukuran resistan isolasi. Uji perbandingan belitan. Uji polaritas. Pengukuran kapasitan.

Trafo Arus; P k i t i l i i l i Pengukuran resistan isolasi isolasi.

Uji perbandingan belitan. Uji polaritas. Angka arus lebih (Over current factore/N Number) Angka arus lebih (Over current factore/N Number).

Pengukuran tahanan belitan. Pengukuran lengkung kemagnitan. Pengukuran beban (Burden measurement). Pengukuran beban (Burden measurement).

397

Page 67: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4Lanjutan 4..66. .

S kl T Ti i Saklar Tegangan Tinggi: Pengukuran tahanan kontak utama

Penangkap Petir Penangkap Petir Pengukuran tahanan isolasi

Pemutus Tenaga/daya: Uji k i Uji mekanis.

Uji tahanan kontak utama. Uji tegangan kerja dalam keadaan kering. Pengukuran tahanan isolasi. Pengukuran tahanan isolasi.

Uji waktu hubung (Closing time test). Uji waktu buka (Opening time test). Uji hubung – buka (trip free operation test). Uji k tid k i f Uji ketidaksesuaian fasa.

Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan minimum (85%tegangan pengenal suplai). Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan pengenal. Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan pengenal.

Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan maksimum (110%tegangan pengenal suplai .

398

Page 68: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4Lanjutan 4..66. .

Kapasitor Tenaga :

Pengukuran kapasitans dan keluaran

K b l i k t k b l b i l i t k d l k Kabel minyak atau kabel berisolasi gas tekan dan perlengkapannya: Uji tegangan tinggi Uji aliran minyak Uji tekanan gas Uji tekanan gas

Pengujian peralaton bantu dan perlengkapan Generator laiinya

Suatu unit generator dapat beroperasi dengan baik apabila peralatan bantu serta perlengkapannya berfungsi sebagaimanaperalatan bantu serta perlengkapannya berfungsi sebagaimana diinginkan, Untuk mengetahui/memastikan apakah peralatan bantu serta perlengkapannya dapat berfungsi sebelum dioperasikan, haruslah diaktifkan terlebih dahulu pengujian serta p , p g jpengukuran dari pada alat tersebut secara individual. Pengujian peralatan dan perlengkapan generator mencakup hallain sebagai berikut: :

399

Page 69: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4Lanjutan 4..66. .

• Relay Pengaman a.l. : Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. Pengujian karakteristik antara p g j g jlain: - Relay arxis lebih (QCR) - Relay diferential trafo & genarator - Relay ganguan tanah terbatas (REF) - Relay tanah - Relay tegangan kurang (VUR)

Relay pengatur tegangan (AVR)- Relay pengatur tegangan (AVR)- Relay diferential kabel - Relay severse power

400

Page 70: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4Lanjutan 4..66. .

• Peralatan bantu.- Motor AC dan DC

Penguian yang dilakukan meliputi pengukuran tahanan isolasidan belitan serta unjuk kerja motordan belitan serta unjuk kerja motor.

- Batere dan Sistem pengisi batere Pengujian yang diberikan meliputi uji pengisian batere dankapasitas batere. Panel Tegangan Rendah- Panel Tegangan RendahPengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan pentanahan,sistem interlock, indikator dan pengukuran tahanan isolasi relai.

• Perlengkapan a.l. tahanan Netral Generator.

- Pengujian yang dilakukaan, meliputi pemeriksaanpenyambungan dan pengukuran nilai tahanan.

• Sistem Relay Pengaman.

• Sistem peralatan untuk Start (Starting device system).

• Sistem eksitasi.

401

Page 71: KOMISIONING PLTU

44..77. . UJI SUBSISTEMUJI SUBSISTEM

Pengukuran tahanan Pembumian (pentanahan) Pengukuran tahanan Pembumian (pentanahan) Dilaksanakan pengukuran tahanan tanah pada generator.

Disamping itu dicek seluruh perlengkapan yang harus ditanahkan,apakah telah ditanahkan dengan baik.apakah telah ditanahkan dengan baik.

Pengujian fungsi sistem pengaman dan kontrol

Untuk lebih meyakinkan apakah semua peralatan kontrol dany p p pengaman telah tersambung dengari baik, maka semua perlengkapan dioperasikan (sebelum diberi tegangan) dari standar hubungan maupun ruang kontrol termasuk uji jatuh (trip test) relai relai yang bersangkutan untuk memastikan bahwa semua peralatan dan sinyaling telah berfungsi dengan semestinya.

P k T h I l i / Di l kt ik Pengukuran Tahanan Isolasi / Dielektrik. Pengujian tahanan isolasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan isolasi untuk menahaan tegangan tidak tembus pada suatu harga

tertentu tertentu. Sesuai dengan karakteristik yang dipakai secara ringkas pengujian Ini untuk mengetahui kualitas isolasi yang digunakan.

402

Page 72: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4Lanjutan 4..77. .

Relai Pengaman Relai PengamanPengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan rangkaianpengawasan dari trafo arus dan trafo tegangan, pemeriksaantegangan catu daya bantu (DC). Relai pengaman generator beserta perlengkapannya terdiri dari :Relai pengaman generator beserta perlengkapannya terdiri dari :

Relai generator differential Relai transformer differential Relai kabel differential Relai unit Aux transformer differential Relai unit Aux.transformer differential

Relai starting earth fault Relai revere power Relai minimum inpedance Relai overcurrent dan overvoltage Relai overcurrent dan overvoltage

Relai negatip phase sequence Relai underfrequency Relai overvoltage Relai tegangan kurang (VUR) Relai tegangan kurang (VUR)

Relai pengatur tegangan (AVR) Relai minimum reactance Relai gangguan tanah terbatas (REF) Relai motor earth fault Relai motor earth fault

Relai stator earth fault Overfleex alarm Overfleex trip 403

Page 73: KOMISIONING PLTU

44..88. . UJI SISTEM GENERATORUJI SISTEM GENERATOR

Sistem peralatan untuk Start (Starting device system) Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian individu peralatan dan

pemeriksaan arus kerja.

Sistem eksitasi Sistem eksitasi Trafo eksitasi

Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan tahanan isolasibelitan primer dan sekunder, pemeriksaan rangkaian kontrol dan

sistem pengaman, Automatic Voltage Regulator Automatic Voltage Regulator

Penyetelan dari kalibrasi AVR dilakukan berdasarkan bukupetunjuk yang dikeluarkan pabrik.

404

Page 74: KOMISIONING PLTU

44..99. . DASAR PENILAIAN / EVALUASIDASAR PENILAIAN / EVALUASI

Instalasi Genarator PLTG harus memenuhi semua persyaratan yangmenyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum sertapersyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokokpersyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokokPedoman Komisioning ini.

H l h l k t k d l i t i t l i G t Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi Generator PLTG harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebutdalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diaturp y gdalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atasdasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.

Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning,tidak dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyakvariable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapakesepakatan antara lain :

405

Page 75: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 4Lanjutan 4..99. .

Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akanditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai ketelitianpengamat, kondisi dan metode pengoperasiari serta akhir setiappengujian. p g j

Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakan untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data sertakemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpaharus mengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkinharus mengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkinmencakulp jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan sertakriteria pembulatan desimal.

Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat membatalkan pengujianmembatalkan pengujian.

Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan mengenai sejauh mana hasil pemeriksaan bersama dapatmengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahapberikutnyaberikutnya.

Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwaperalatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning. Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang digunakan Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjuk pabrik (instruction manual).

406

Page 76: KOMISIONING PLTU

44..1010.. LAPORANLAPORAN

Laporan komisioning Generator dan Eksitasi memuat hasilpemeriksaan dan pengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal yang menggantung dan alat-alat yang masih harus p y g gg g y gdiganti oleh kontraktor/fabrikan.

Laporan komisioning PLTG memuat data/hasil pengamatan atau pengukuran selama pengujian peralatan individual, subsistemmaupun sistem, yang pencatatannya disaksikan oleh kontraktor danTim komisioning dan Tim komisioning, perhitungan-perhitungan

j k k j d i l t d i t i d t dunjuk kerja dari peralatan dan sistem, sesuai dengan standar yang disepakati.

407

Page 77: KOMISIONING PLTU

5. KOMISIONING BAY TRAFO GENERATOR5. KOMISIONING BAY TRAFO GENERATOR

55.1. UMUM.1. UMUM

Bay trafo generator bagian dari sistem pembangkit tenaga listrik yangberfungsi menaikkan tegangan generator sebelum daya listrikditransmisikan Dengan demikian perlu juga dilakukan pengujianditransmisikan. Dengan demikian perlu juga dilakukan pengujian.

408

Page 78: KOMISIONING PLTU

55..22. . RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning bay trafogenerator baru dengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dansarana penunjang bay trafo generator tersebutsarana penunjang bay trafo generator tersebut.

Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul) sistem bay trafo generator baik dilaksanakan oleh ( ) y gpengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulis

antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian,

409

Page 79: KOMISIONING PLTU

55..33. . MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman komisioning bay trafo generator dimaksudkan sebagai:

Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagaipegangan untuk melaksanakan komisioning bay trafo generator diseluruh Indonesia, khususnya generator pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.

Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab masing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual p y p p g jyang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelangatau kontrak pembelian perlengkapan bay trafo generator dan AlatBantunya.

410

Page 80: KOMISIONING PLTU

55..44. . PENGERTIANPENGERTIAN

Sistem bay trafo generator.y gAdalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tatahubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi listrik dengantegangan generator menjadi energi listrik dan tegangan yang lebihtinggi untuk disalurkan.gg

Subsistem Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakanbagian dari sistem ketel uap .yang tersusun dalam tata hubungank j d i f i t t t C t h t h b i tkerja dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem ketel uap: Subsistem bahan bakar, Subsistem udara dan gas,Subsistem air pengisi, Subsistem kontrol. Peralatan individu Peralatan individu.Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem ketel uap yang ditinjausecara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu. Komisioning Bay Trafo Generator Komisioning Bay Trafo Generator.Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saatpemasangan selesai (Construction essentially complete) sampaisaat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistemdari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakandari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakankegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem danuji sistem untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak ataupunkeamanan dan keandalan operasi. 411

Page 81: KOMISIONING PLTU

55..55. . LAMBANGLAMBANG

Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja ketel uapmerujuk lambang yang dipakai pada IEC pbl….

412

Page 82: KOMISIONING PLTU

55..66. . TAHAP KEGIATAN KOMISIONINGTAHAP KEGIATAN KOMISIONING

Tahap kegiatan komisioning ketel uap tertera pada Lampiran.

413

Page 83: KOMISIONING PLTU

5.5.77. . PEDOMAN POKOKPEDOMAN POKOK

Standar yang digunakan sebagal rujukan (referensi) dalamkomisioning ketel uap adalah

Standar SNI: SNI No…………..: : SNI No…………. : Persyaratan peralatan uji & ukur Standar Internasional IEC Publ. No……….

414

Page 84: KOMISIONING PLTU

55..88. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN . INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (RELIMINARY INSPECTION) (RELIMINARY INSPECTION)

Pemeriksaan Secara Visual Pemeriksaan secara visual ditujukan untuk mengetahui apakahperlengkapan yang dipasang telah sesuai dengan spesifikasi dalamperlengkapan yang dipasang telah sesuai dengan spesifikasi dalamkontrak. Disamping itu untuk melihat apakah semua perlengkapandalam kondisi baik, secara fisik tidak ada kelainan, serta sesuaidimensinya misalnya berkarat, pecah ataupun retak/terkelupas.dimensinya misalnya berkarat, pecah ataupun retak/terkelupas.

Pengecekan Pemasangan

Pengecekan ini untuk menentukan apakah pemasangannya telah terdapat kecocokan dengan gambar-gambar rencana sertaperaturan-peraturan yang berlaku.

k k Pemeriksaan rangkaian Primer

Pemeriksaan rangkaian primer dilaksanakan untuk menentukanapakah pemasangan telah sesuai dengan gambar-gambar rencana serta berfungsi dengan benarserta berfungsi dengan benar.

415

Page 85: KOMISIONING PLTU

55..99. . UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)

Pengujian Trafo ArusPengujian Trafo arus dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visualdan pengujian karakteristik.

k l l kPemeriksaan visual antara lain pemeriksaan papan nama,pemasangan, keadaan Bushing/isolator dan pemasangan kawatpentanahan. Pengujian karakteristik antara lain adalah pemeriksaan rasioPengujian karakteristik antara lain adalah pemeriksaan rasio,pemeriksaan polaritas pemeriksaan lengkung kemagnetan,pengukuran tahanan searah, pengukuran tahanan isolasi danpengujian tegangan tinggipengujian tegangan tinggi.

Pengujian Trafo Tegangan Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaanPengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual antara lain memeriksa papan nama, pemasangan, keadaanbushing/isolator dan pemasangan kawat pentanahan. Sedangkan perigujian karakteristik antara lain pemeriksaanpolaritas, pemeriksaan rasio, dan pengujian tegangan

416

Page 86: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..99. .

Pengujian Trafo Tenaga Pengujian Trafo TenagaPengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaanvisual, pengujian karakteristik, Pengujian kerja dari alat bantu danpemeriksaan tahanan pentanahan.

Pemeriksaan visual adalah pemeriksaan konstruksi dari pada Pemeriksaan visual adalah pemeriksaan konstruksi dari padatrafo, yang mencakup :

Pencatatan papan nama Tangki dan radiator Kondesi isolator/bushing Kondesi isolator/bushing

Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator) Termometer Panel Trafo Peralatan Penyadap Peralatan Penyadap

Pentanahan Pengunci terhadap pondasi

Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup : Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup :

Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembusminyak

Pengecekan rasio Pengecekan kelompok hubungan Pengecekan kelompok hubungan

Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran arus eksitasi sadapan Pengujian tegangan tinggi 417

Page 87: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..99. .

Untuk pengujian kerja dan alat bantu mencakup hal-hal sbb : Relai Bucholz Termometer Ki i Kipas angin

Pompa sirkulasi minyak Peralatan sadapan Relai tekanan lebih tangki utama Relai tekanan lebih tangki utama

Relai telkanan lebih sadapan Relai oil level

Pemeriksaan tahanan pentanahan antara lain :

Pencatatan papan nama Penempatan Isolator Hantaran Kotak Terminal Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran tahanan isolasi

Pengukuran tahanan pentanahan Pengecekan trafo arus yang terpasang.

418

Page 88: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..99. .

Pengujian Pemutus Tenaga Pengujian pemutus tenaga dilakukan dengan cara pemeriksaanvisual dan pengujian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain memeriksa papan namapemasangan, bushing, terminal tangki, katup-katup, kontak pemisah, serta relai dan panel kontrol Iokal. Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahanan Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahananisolasi, pengukuran waktu buka dan tutup, pengukuran waktu trilp free, analisa kecepatan kontak, pengukuran tahanankontak pemeriksaan tegangan keria umpan buka dan tutupkontak, pemeriksaan tegangan keria umpan buka dan tutup,pemeriksaan kerja dari remote, pemeriksaan fungsi kontak bantu,pemeriksaan indikasi buka/tutup, pengujian tegangan tembusbahan isolasi (minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi, danbahan isolasi (minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi, danpengujian tegangan tinggi.

419

Page 89: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..99. .

Pengujian Pemisah Pengujian pemisah dilaksanakan dari pemeriksaan visual dan dari pengujian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain

kmemeriksa Papan nama Pemasangan Bushing Bushing

Panel kontrol lokal Pemasangan kawat pentanahan

Pengujian Karakteristik antara lain :

Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran tahanan kontak P ik k j d i l k l k i d l kt i Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan elektris Pemeriksaan interlok mekanis dan elektris Pemeriksaan fungsi kontak bantu Pemeriksaan indikasi buka/tutup Pemeriksaan indikasi buka/tutup Pengujian tegangan tinggi

420

Page 90: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..99. .

Pengujian Penangkal Petir Pengujian Penangkal Petir Pengujian penangkal petir dilaksanakan dengan cara pemeriksaan

visual dan pengujian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain memeriksa

Papan nama Papan nama Pemasangan Bushing Hantaran Kotak terminal Kotak terminal

Pemasangan kawat pentanahan Pengujian karakteristik antara lain:

Pengukuan tahanan isolasi Pemeriksaan kerja penghitung kerja Pemeriksaan kerja penghitung kerja

Pengujian Relay Pengaman

Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara pemeriksaanvisual dan pengujian karakteristik Pengujian karakteristik antara lain :visual dan pengujian karakteristik. Pengujian karakteristik antara lain :

Relai arus lebih (OCR) Relai diferensial trafo Relai gangguan tanah terbatas (REF) Relai tanah (GFR) Relai tanah (GFR)

Relai tegangan kurang (UVR) Rela.i pengatur tegangan (AVR) Relai diferensial kabel 421

Page 91: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..99. .

Pemeriksaan Meter Pemeriksaan meter dilaksanakan cara pemeriksaan visual dan

pemeriksaan unjuk kerja meter-meter yang diperiksa antara lain Ampe e mete Ampere meter

Volt meter Watt meter VAR meterete KWH meter KVARH meter Cos dan meter Freq meter Freq meter

Pengujian kabel tegangan tinggi

Pengujian kabel tegangan tinggi dilaksanakan dengan carag j g g gg gpemeriksaan visual dan pengujian karakteristik.

Pengujian karakteristik antara lain : Pengukuran tahanan isolasi Pengujian tegangan tinggi Pengujian tegangan tinggi

Pengujian fungsi relai isolasi

422

Page 92: KOMISIONING PLTU

55..1010.. UJI SUBSISTEMUJI SUBSISTEM

Pemeriksaan Rangkaian Sekunder

Rangkaian sekunder yang diperiksa adalah rangkaian arus danrangkaian tegangan. Pemeriksaan rangkaian arus antara lainmemeriksa :

Rangkaian meter Rangkaian relai Pengujian dengan injeksi sekunder Pengujian dengan injeksi sekunder

Pengukuran beban rangkaian Pemeriksaan rangkaian tegangan antara lain : antara lain :

Rangkaian meter Rangkaian relai Pemeriksaan rangkaian sinkronisasi g Pengukuran beban rangkaian

423

Page 93: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..1010. .

Pengujian rangkaian pengaman dari kontrol Pengujian rangkaian pengaman dan kontrol antara lain menguji :

Trip pengaman dan interlockp p g Kontrol lokal (dari gedung kontrol) dan interlock Kontrol remote dan fasilitas Scada (rangkaiarn telemeter,rangkaian telesinyal, rangkaian telekontrol)

Sistem alarm

Percobaan pemberian tegangan antara lain : P ik t f Pemeriksaan urutan fase

Pengukuran in rush current Pengamatan setelah pengujian tegangan

424

Page 94: KOMISIONING PLTU

55..1111. . DASAR PENILAIAN / EVALUASIDASAR PENILAIAN / EVALUASI

Instalasi turbin ketel uap harus memenuhi semua persyaratan yangmenyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum sertapersyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok PedomanKomisioning iniKomisioning ini.

Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi turbin uap harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalamk k Bil i k d l i i id k di d lkontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalamkontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasarkesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.

Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidakdapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapakesepakatan antara lain :kesepakatan antara lain :

Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan

ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai ketelitianpengamat kondisi dan metode pengoperasian serta hasil akhirpengamat, kondisi dan metode pengoperasian serta hasil akhirsetiap pengu,jian.

425

Page 95: KOMISIONING PLTU

Lanjutan 5Lanjutan 5..1111. .

Semua pihak harus sepakat mengenai rumus yang akan digunakanuntuk menghitung faktor kesalalhan untuk mengevaluasi data sertakemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus

l i ji K k t i i d t ki kmengulangi pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteriapembulatan desimal.

Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat p p g y g pmembatalkan pengujian.

Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatanmengenai soeauh mana hasil pemeriksaan bersama dapatmengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahapmengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahapberikutnya.

Semua pihaik harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun batasan-batasan yang digunaka untuk menentukan bahwa peralatanberhasil baik dalam pengujian akan komisioningberhasil baik dalam pengujian akan komisioning.

Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang digunakanyang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buktipetunjuk pabrik ( instruction manual)

426

Page 96: KOMISIONING PLTU

55..1212.. LAPORANLAPORAN

Laporan komisioning Bay Transformer memuat hasilpemeriksaan dan pengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal yang menggantung dan alat-alat yang masih p y g gg g y gharus diganti oleh kontraktor/fabrikan.

Laporan komisioning PLTU memuat data/hasil pengamatan

atau pengukuran selama pengujian peralatan individual,subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikanoleh kontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning,

hit hit j k k j d i l t dperhitungan-perhitungan unjuk kerja dari peralatan dansistem, sesuai dengan standar yang disepakati.

427