Komisi Yudisial

9
Komisi Yudisial

Transcript of Komisi Yudisial

Page 1: Komisi Yudisial

Komisi Yudisial

Page 2: Komisi Yudisial

Sejarah Pembentukan

Pada tahun 1968 muncul ide pembentukan Majelis Pertimbangan Penelitian Hakim (MPPH) untuk memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan akhir mengenai saran atau usul berkenaan pengangkatan, promosi, pindahan rumah, pemberhentian dan tindakan/hukuman jabatan para hakim. Ide tersebut gagal dimasukkan dalam UU Kekuasaan Kehakiman

Page 3: Komisi Yudisial

Sejarah Pembentukan

Tahun 1998 wacana tersebut muncul kembali dan menjadi semakin kuat sejak adanya desakan penyatuan atap bagi hakim dengan pengawasan eksternal lembaga mandiri untuk mewujudkan peradilan yang jujur, bersih, transparan, dan profesional.

Page 4: Komisi Yudisial

Sejarah Pembentukan

Pada Sidang Tahunan MPR tahun 2001 yang membahas amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945, disepakati beberapa perubahan dan penambahan pasal berkenaan kekuasaan kehakiman, termasuk pembentukan Komisi Yudisial. Berdasarkan amandemen tersebut dibuatlah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial

Page 5: Komisi Yudisial

Dasar Hukum Pembentukan Komisi Yudisial

1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 24B

2) Undang-Undang No. 22 Tahun 2004 Tentang Komisi Yudisial

3) Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung

4) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Hakim

5) Undang-Undang No. 18 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial

Page 6: Komisi Yudisial

Tujuan Komisi Yudisial

• Melakukan pengawasan intensif terhadap lembaga peradilan dengan cara melibatkan unsur masyarakat, bukan pengawasan internal saja.

• Menjadi mediator antara lembaga kehakiman dengan Departemen Kehakiman.

• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas lembaga peradilan.

• Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga peradilan.

• Meminimalisasi terjadinya politisasi terhadap rekrutmen hakim.

Page 7: Komisi Yudisial

Wewenang Komisi Yudisial

• Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR.

• Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

• Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama Mahkamah Agung.

• Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).

Page 8: Komisi Yudisial

Keanggotaan

1. Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas 2 mantan hakim, 2 praktisi hukum, 2 akademisi hukum, dan 1 anggota masyarakat.

2. Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat negara, terdiri dari 7 orang. Ketua dan Wakil Ketua merangkap anggota.

3. Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan selama 5 tahun dan setelahnya dapat dipilih lagi untuk 1 kali masa jabatan.

Page 9: Komisi Yudisial