Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen...

7

Click here to load reader

Transcript of Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen...

Page 1: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 1/7

BantuanPembuat buku (tutup)

Singkirkan halaman ini dari buku Anda Lihat buku (24 halaman) Sarankan

halaman

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di dan [tutup]

Komisi Yudisial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Indonesia

Artikel ini adalah bagian dari seri:

Politik dan pemerintahan

Indonesia

Pancasila

UUD 1945

Legislatif[tampilkan][tampilkan]

Eksekutif[tampilkan][tampilkan]

Yudikatif[tampilkan][tampilkan]

Inspektif[tampilkan][tampilkan]

Daerah[tampilkan][tampilkan]

Pemilihan umum[tampilkan][tampilkan]

Partai politik[tampilkan][tampilkan]

Negara lain · Atlas

Portal politik

lihatbicara

sunting

Page 2: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 2/7

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004 yang berfungsi

mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Sejarah Pembentukan Komisi Yudisial

2 Tujuan Komisi Yudisial

3 Wewenang Komisi Yudisial

4 Tugas Komisi Yudisial

5 Pertanggungjawaban dan Laporan

6 Anggota

7 Rujukan

8 Pranala luar

[sunting] Sejarah Pembentukan Komisi Yudisial

Berawal pada tahun 1968 muncul ide pembentukan Majelis Pertimbangan Penelitian Hakim (MPPH) yang

berfungsi untuk memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan akhir mengenai saran-saran dan atauusul-usul yang berkenaan dengan pengangkatan, promosi, pindahan rumah, pemberhentian dan

tindakan/hukuman jabatan para hakim. Namun ide tersebut tidak berhasil dimasukkan dalam undang-undangtentang Kekuasaan Kehakiman.

Baru kemudian tahun 1998 muncul kembali dan menjadi wacana yang semakin kuat dan solid sejak adanya

desakan penyatuan atap bagi hakim, yang tentunya memerlukan pengawasan eksternal dari lembaga yangmandiri agar cita-cita untuk mewujudkan peradilan yang jujur, bersih, transparan dan profesional dapat tercapai.

Seiring dengan tuntutan reformasi peradilan, pada Sidang Tahunan MPR tahun 2001 yang membahas

amandemen ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, disepakati beberapaperubahan dan penambahan pasal yang berkenaan dengan kekuasaan kehakiman, termasuk di dalamnya KomisiYudisial yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka

menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Berdasarkan padaamandemen ketiga itulah dibentuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial yang

disahkan di Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2004.

Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilih 7 (tujuh) orang yang ditetapkan sebagai anggota Komisi Yudisialperiode 2005-2010 melalui Keputusan Presiden tanggal 2 Juli 2005. Dan selanjutnya pada tanggal 2 Agustus

2005, ketujuh anggota Komisi Yudisial mengucapkan sumpah dihadapan Presiden, sebagai awal memulai masatugasnya.

[sunting] Tujuan Komisi Yudisial

Page 3: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 3/7

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh A. Ahsin Thohari, seperti ditulis dalam buku Komisi Yudisial

& Reformasi Peradilan (Jakarta: ELSAM, 2004), di bebarapa negara, Komisi Yudisial muncul sebagai akibatdari salah satu atau lebih dari lima hal sebagai berikut:

1. Lemahnya monitoring secara intensif terhadap kekuasaan kehakiman, karena monitoring hanya dilakukan

secara internal saja.2. Tidak adanya lembaga yang menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah (executive power) –

dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman (judicial power).3. Kekuasaan kehakiman dianggap tidak mempunyai efisiensi dan efektivitas yang memadai dalam

menjalankan tugasnya apabila masih disibukkan dengan persoalanpersoalan teknis non-hukum.4. Tidak adanya konsistensi putusan lembaga peradilan, karena setiap putusan kurang memperoleh penilaian

dan pengawasan yang ketat dari sebuah lembaga khusus.5. Pola rekruitmen hakim selama ini dianggap terlalu bias dengan masalah politik, karena lembaga yang

mengusulkan dan merekrutnya adalah lembaga-lembaga politik, yaitu presiden atau parlemen.

Masih menurut A. Ahsin Thohari, tujuan pembentukan Komisi Yudisial adalah:

1. Melakukan monitoring yang intensif terhadap lembaga peradilan dengan cara melibatkan unsur-unsur

masyarakat dalam spektrum yang seluas-luasnya dan bukan hanya monitoring secara internal saja.Monitoring secara internal dikhawatirkanmenimbulkan semangat korps (l’esprit de corps), sehingga

objektivitasnya sangat diragukan.2. Menjadi perantara (mediator) antara lembaga peradilan dengan Departemen Kehakiman. Dengan

demikian, lembaga peradilan tidak perlu lagi mengurus persoalan-persoalan teknis non-hukum, karenasemuanya telah ditangani oleh Komisi Yudisial. Sebelumnya, lembaga peradilan harus melakukan sendiri

hubungan tersebut, sehingga hal ini mengakibatkan adanya hubungan pertanggungjawaban dari lembagaperadilan kepada Departemen Kehakiman. Hubungan pertanggungjawaban ini menempatkan lembaga

peradilan sebagai subordinasi Departemen Kehakiman yang membahayakan independensinya.3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas lembaga peradilan dalam banyak aspek, karena tidak lagi

disibukkan dengan hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan aspek hukum seperti rekruitmen dan

monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga peradilan. Dengan demikian, lembaga peradilandapat lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kemampuan intelektualitasnya yang diperlukan untuk

memutus suatu perkara.4. Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga peradilan, karena senantiasa diawasi secara intensif

oleh lembaga yang benar-benar independen. Di sini diharapkan inkonsistensi putusan lembaga peradilantidak terjadi lagi, karena setiap putusan akan memperoleh penilaian dan pengawasan yang ketat dari

Komisi Yudisial. Dengan demikian, putusan-putusan yang dianggap kontroversial dan mencederai rasakeadilan masyarakat dapat diminimalisasi kalau bukan dieliminasi.

5. Meminimalisasi terjadinya politisasi terhadap rekruitmen hakim, karena lembaga yang mengusulkan adalah

lembaga hukum yang bersifat mandiri dan bebas dari pengaruh kekuasaan lain, bukan lembaga politik lagi,

sehingga diidealkan kepentingan-kepentingan politik tidak lagi ikut menentukan rekrutmen hakim yangada.

[sunting] Wewenang Komisi Yudisial

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPRuntuk mendapatkan persetujuan;

Page 4: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 4/7

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;

3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan

Mahkamah Agung;4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH);

[sunting] Tugas Komisi Yudisial

1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;

3. Menetapkan calon Hakim Agung; dan

4. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

[sunting] Pertanggungjawaban dan Laporan

Komisi Yudisial bertanggungjawab kepada publik melalui DPR, dengan cara menerbitkan laporan tahunan dan

membuka akses informasi secara lengkap dan akurat.

[sunting] Anggota

Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas mantan hakim, praktisi hukum, akademisi hukum, dan anggotamasyarakat. Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat Negara, terdiri dari 7 orang (termasuk Ketua dan Wakil

Ketua yang merangkap Anggota). Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan selama masa 5 (lima) tahun dan

sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Anggota Komisi Yudisial Periode 2010-2015

Prof. Dr. H. Eman Suparman, S.H., M.H (Ketua) (Alumni Fakultas Hukum UNPAD)

H. Imam Anshori Saleh, S.H., M.Hum. (Wakil Ketua)Dr. Taufiqurrohman Syahuri, S.H., M.H. (Ketua Bidang Rekrutmen Hakim)

Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si. (Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi )

H. Abbas Said, S.H., M.H. (Ketua Bidang Pencegahan dan Pelayanan Masyarakat)

Dr. Jaja Ahmad Jayus, S.H., M.Hum. (Ketua Bidang Sumber Daya Manusia, Penelitian danPengembangan)

Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M. (Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga)

Anggota Komisi Yudisial Periode 2005-2010

M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum (Ketua)M. Thahir Saimima, S.H (Wakil Ketua)

Prof. Dr. Mustafa Abdullah, S.H., M.H (Anggota)

Zainal Arifin, S.H (Anggota)

Prof. Dr. Chatamarrasjid Ais, S.H., M.H (Anggota)Soekotjo Soeparto, S.H., LL.M. (Anggota)

Irawady Joenoes, S.H (Anggota)

Page 5: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 5/7

[sunting] Rujukan

A. Ahsin Thohari (2004), Komisi Yudisial & Reformasi Peradilan, Lembaga Studi dan Advokasi

Masyarakat (ELSAM), Jakarta ISBN 979-8981-35-9

[sunting] Pranala luar

Situs web resmi Komisi Yudisial

Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan

mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komisi_Yudisial&oldid=6779575"

Kategori:

Komisi Yudisial

Lembaga nonstruktural Indonesia

Kategori tersembunyi:

Rintisan bertopik Indonesia

Menu navigasi

Peralatan pribadi

Buat akun baru

Masuk log

Ruang nama

HalamanPembicaraan

Varian

Tampilan

BacaSunting

Tindakan

Versi terdahulu

Page 6: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 6/7

Pencarian

Cari

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Bagikan

Cetak/ekspor

Tutup pembuat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Bahasa lain

English

Basa Jawa

Page 7: Komisi Yudisial - · PDF fileNegara lain · Atlas Portal ... dalam hal ini Departemen Kehakiman– dan kekuasaan kehakiman ... monitoring hakim serta pengelolaan keuangan lembaga

15/09/13 Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

file:///I:/soal latihan/1 Materi/Komisi Yudisial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 7/7

Македонски

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 15.55, 17 April 2013.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin

berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

PenyangkalanTampilan seluler