Kom Unitas

download Kom Unitas

of 17

description

komunitas

Transcript of Kom Unitas

kasusj. Tipe keluargaKeluarga Tn S merupakan tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 3 orang anak.k. Latar belakang keluargaSuku keluarga Tn S adalah suku Makassar, dimana keluarga tinggal dalam suatu lingkungan yang sifatnya heterogen artinya lingkungan tempat tinggal keluarga Tn S terdiri dari berbagai macam jenis pekerjaan, agama, suku dan budaya. Keluarga Tn S mengatakan apabila ada anggota keluarganya yang sakit keluarga membawanya ke Puskesmas atau rumah sakit.l. AgamaAgama yang dianut oleh keluarga Tn S adalah agama Islam, keluarga mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan dan keluarga juga mengatakan tidak ada nilai-nilai agama yang dapat mempengaruhi kesehatannya.m. Status sosialYang mencari nafkah dalam keluarga adalah Tn S yang bekerja sebagai buruh harian yang berpenghasilan +Rp. 450.000 Rp. 500.000 perbulan. n. Rekreasi Kegiatan waktu luang keluarga adalah nonton TV bersama.

II. Riwayat Perkembangan Keluargaa. Tahap perkembangan keluarga Tn S saat iniKeluarga Tn S saat ini menghadapi tahap perkembangan anak usia sekolah. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanyaTahap memenuhi kebutuhan keluarga, membantu anak bersosialisasi dan tahap pengaturan penggunaan penghasilan keluarga.b. Riwayat kesehatan keluarga intiKeluarga Tn S terbentuk kurang lebih 16 tahun yang lalu dan telah dikaruniai oleh 3 orang anak, anggota keluarga Tn S yang mengalami gangguan kesehatan saat ini adalah An.Z yang menderita penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnyaKedua orang tua tidak pernah mengalami gangguan atau masalah kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari hari. Dan tiap bulan An.Zmenderita penyakit ISPA dengan gejala seperti batuk,pilek, dan demam..

III. Lingkungana. Jenis bangunan rumah Tn S adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4 m. Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng, ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.b. Kebersihan rumahRuang tamu dan kamar tidur nampak pakaian yang bergantungan, banyak sampah yang berserakan di ruang dapur, dapur nampak kurang bersih, keluarga mengatakan tidak mengetahui kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.c. Pemakaian airSumber air yang digunakan oleh keluarga Tn S adalah air PAM dimana air PAM digunakan untuk keperluan sehari-hari, keadaan fisik air tidak berwarna, tidak berbau dan berasa.d. Pembuangan air limbah keluargaKeluarga mempunyai sarana pembuangan air limbah yang mengalir langsung ke selokan, dimana selokan tersebut banyak terdapat sampah plastik dan airnya tidak mengalir, keluarga mempunyai jamban jenis angsa latring yang berjarak + 3 meter dari air PAM.e. Pembuangan sampah terakhir keluargaSampah keluarga ditampung dikantong plastik lalu dibuang dibelakang rumah.dan kemudian di bakar.f. Kandang ternakKeluarga Tn S tidak mempunyai hewan ternak.g. Pencemaran lingkunganJenis pencemaran lingkungan yaitu pembuagan limbah rumah tangga langsung ke SPAL terbuka dengan keadaan airnya warna hitam dan berbau.IV. Struktur keluargaa. Pola komunikasiProses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka. Penerimaan pesan baik, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Makassar dan kadang-kadang menggunakan bahasa Indonesia.b. Struktur kekuatan keluargaPengambilan keputusan dalam keluarga yaitu Tn S selaku kepala keluarga.

c. Struktur peranTn S sebagai kepala keluarga berperan sebagai mencari nafkah sedangkan Ny B sebagai pengasuh anak dan mensosialisasikan anak, serta sebagai ibu rumah tangga.d. Nilai dan norma keluargaTidak ada nilai-nilai keluarga yang dianut oleh keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan.V. Fungsi keluargaa. Fungsi afektif Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tanggab. Fungsi biologisKeluarga selalu mengatakan makan makanan yang bergizi seperti tempe,telur, ikan dan sayur mayur .c. Fungsi perawatan kesehatanKeluarga selalu memperhatikan dan berupaya selekas mungkin mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan d. Fungsi sosialKeluarga selalu mengajarkan dan menanamkan sikap dan perilaku yang baik bagi anak-anaknyae. Fungsi ekonomiKepala keluarga yaitu Tn S bekerja sebagai buruh harian dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluargaf. Fungsi reproduksiTn S berusia 35 tahun dan Ny B berusia 35 tahun merupakan usia produktif, saat ini Ny B menggunakan alat kontrasepsi suntik VI. Koping Keluargaa. Stres jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah cemas dengan kondisi An.Z yang menderita penyakit Infeksi Saluran pernafasan atas dan masa depan anak-anaknya. Sedangkan stres jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah keluarga tidak mempu mengenal dan merawat penyakit An.Zb. Usaha yang dilakukan oleh keluarga untuk menanggulangi stres yakni keluarga membawa An.Z ke Puskesmas.c. Batas kemampuan keluarga dalam menghadapi stres yakni keluarga masih dapat mengerti tentang masalah yang dihadapi dan terus berusaha agar masalah kesehatan dapat diatasi.

VII. Pengkajian Fisik Anggota Keluargaa. Riwayat kesehatan medis anggota keluarga1. Keluhan yang dirasakan anggota keluarga pada saat iniAn.Z menderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas dengan gejala seperti deman, batuk, dan pilek yang dirasakan kurang lebih 5 hari yang lalu. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi keluhan adalah dengan memeriksakan kesehatan anaknya ke puskesmas dan minum obat paracetamol dan istirahat yang cukupb. Keluarga berencanaNy B memakai alat kontrasepsi suntikan, Ny B mengatakan tidak ada keluhan.c. Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang bermasalah (An.Z)1. Tanda-tanda vital An.Z2. TD : 90/60 mmHgN : 100x/iS : 38,5 0CP : 30x/i3. BB : 15kgTB : 98cm4. Kebersihan rambut dan kepala Rambut berwarna hitam, rambut pendek dan kulit kepala nampak bersih, frekuensi mencuci rambut 2 x seminggu, tidak ada nyeri tekan.5. Keadaan kulitWarna kulit kuning langsat , kulit nampak bersih .

6. Kesehatan mataKonjungtiva tidak anemis, simentris kiri dan kanan, pergerakan bola mata kanan dan kiri normal, sklera tidak ikterus.7. HidungTidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada epistaksis, tidak ada nyeri tekan dan ada sekret yang menghalangi penciuman.8. Telinga Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen yang menghalangi pendengaran, klien tidak ada gangguan pendengaran 9. Kebersihan gigi dan mulutGigi tampak bersih frekuensi mennggosok gigi 2 x /sehariBibir klien nampak lembab,tidak ada stomatitis,tidak ada gangguan menelan 10. Pemeriksaan thoraksa. JantungBunyi jantung S1 lup di dengarkan pada interkosta 2dan 3 dan bunyi jantung S2 dup terdengar pada interkosta 4dan 5 murni tidak ada suara tambahan.b. Dada/paruDada nampak simetris kiri dan kanan pergerakan mengikuti pola napas, frekuensi pernapasan 30x/i bunyi nafas ronchi

11. Pemeriksaan abdomenTidak ada nyeri tekan, perut tidak kembung12. Struktur dan bentuk tulang belakang normal, tidak ada kelainan bentuk tulang belakang seperti lordosis, kiposis, dan skoliosis13. ekstremitas atas dapat berfungsi dengan baik,tidak ada oedema pada tangan, sedangkan ekstremitas bawah juga dapat berfungsi dengan baik,klien mampu berjalan,tadak ada oedema(pembengkakan) pada kaki dan lutut.

ANALISA DATANoDataMasalah KesehatanMasalah Keperawatan

1

2.

DS :- Ibu An. Z mengatakan anaknya demam sejak 5 hari yang lalu- Ibu klien mengatakan anaknya batuk-batuk dan suka menangis- Ibu An.Z mengatakan anaknya pilekDO :- Klien nampak rewel- badan An.Z teraba panas-nampak ada pengeluaran sekret cairtanda-tanda vital TD : 90/60 mmHgN : 100x/i P:30x/iS : 38,5 oC

DS:- Keluarga mengatakan tidak mengerti tentag syarat syarat rumah sehatDO:- jenis SPAL terbuka - selokan kotor - Ventilasi tidak ada - Rumah nampak kotor- nampak ruang dapur kotor dan perabotan tidak tertata dengan rapi

ISPA pada An.Zkeluarga Tn.S

Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn.S1. Hipertermia pada An.Z keluarga Tn.Sberhubungan dengan :Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah ISPA

2. ResikoTerjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

SKALA PRIORIHTAS MASALAHDx. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.Z keluarga Tn. S b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah No.KriteriaPerhitunganSkor

1.

2.

3.

4.Sifat masalah Tidak / kurang sehatKemungkinan masalah dapat diubah MudahPotencial masalah umntuk cegah Tinggi Menonjolnya masalahMadalah besar harus segera ditangani3/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 11

2

1

1

Total5

Dx. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga Tn. S b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan No.KriteriaPerhitunganSkor

1.

2.

3.

4.Sifat masalah Ancaman kesehatanKemungkinan masalah dapat diubah MudahPotencial masalah untuk cegah TinggiMenonjolnya masalah Masalah besar harus ditangani2/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 12/2

2

1

1

Total3 2/3

PRIORITAS MASALAHBerdasarkan hasil pembahasan diatas :Maka urutan prioritas masalah :1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.Z keluarga Tn. S b/d ketadak mampuan keluarga mengenal masalah ISPA skor (5).2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga Tn. S b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan skor (3 2/3).

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NoMasalah KesehatanDiagnosa KeperawatanTujuanKriteriaStandarRencana tindakanRasional

UmumKhusus

12 3456789

1.

2.

ISPA pada An. Z Keluarga Tn. S

Sanitasi lingkungan pada keluarga Tn. S Hipertermia pada An.Z keluarga Tn. S berhubungan dengan :- ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

Resiko terjadinya penyakit menular (DHF, diare, dan Thypoind) pada keluarga Tn. S berhubungan dengan : Ketidak mampuan keluarga mengenal pentingnya kesehatan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

Setelah melakukan intervensi keperawatan keluarga An. Z tidak mengalami ISPA.

Setelah melakukan intevensi keperawatan keluarga Tn. S di harapkan tidak terjadi penyakit menular Setelah melakukan intervensi keluarga di harapkan :1. keluarga mampu mengenal masalah penyakit ISPA.

2. Keluarga mampu mengambil keputusan

3. Keluarga mampu m

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan rumah yang sehat

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Setelah melakukan intervensi keperawatan keluarga di harapkan : 1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang terkait dengan kesehatan lingkungan

2. Keluarga mampu menganbil keputusan yang tepat mengenai lingkungan yang memenuhi syarat kesehatn

3. Keluarga mampu merawat lingkungan rukmah yang memenuhi syarat kesehatan

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan rumah yang bersih

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah

Respon verbal

Respon verbalMasalah kesehatan yang terkait dengan ISPA :1.Hipertermi2. Gangguan pola nafas

Masalah kesehatan yang terkait dengan kesehatan lingkuangan :1. Dampak yang timbul dari sanitasi lingkungan yang tidak memenui syarat kesehatan1.1 Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA

1.2 Beri penjelasan tentang ISPA

2.1 Motivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa An.Z ke posyandu atau ke puskesmas

3.1. Anjurkan orang tua klien untuk memberikan kompreks air hangat

3.2.Anjurkan untuk minum air hangat bila ada sekret

3.3 Anjurkan klien untuk banyak istirahat

4.1. Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungn rumah yang bersih suasana rumah yang tenang dan nyaman5.1. Motivasi keluarga untuk mengontrol kesehatan An. Z ketempat pelayanan kesehatan terdekat5.2. Anjurkan kepada lekuarga untuk memeriksakan kesehatan kepuskesmas minimal sebulan 1x

1.1 Kaji pngetahuan klien tentang pengertian sanitasi linkungan .1.2.Beri penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan syarat syarat rumah sehat2.1.Motivasi keluarga untuk membersihkan SPALnya

2.2 .Motivasi keluarga untuk menutup SPALnya yang terbuka

3.1.Motivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat.

3.2.Motivasi keluarga untuk menata perabotan rumah tangga dengan baik4.1. Motivasi keluarga untuk membersihkan rumah setiap hari dan anjurkan agar tidak membuang sampah disembarang tempat

5.1 Motivasi keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya

5.2 Anjurkan keluarga untuk membuat lubang tempat penampungan sampah.1.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga

1.2 Untuk menambah tingkat pengetahuan keluarga tentang ISPA dan cara perawatannya serta pencegahannya2.1 Agar keluarga mampu mengambil keputusan untuk meningkatkan derajat kesehatannya

3.1. Kompres hangat dapat membantu evaporasi,karena terjadi vasodilatasi pembuluh darah

3.2. Air hangat dapat membantu mengencerkan sekret

3.3. Istirat yang cukup dapat membantu mempercepat proses penyembuhan

4.1. Lingkungan yang bersih dan suasana rumah yang nyaman dapat memberikan kedamaian dan tidak menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit5.1. Untuk meningkatkan derajat /tarap kesehatannya

5.2. Memberi motivasi kepada keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada

1.1 sebagai dasar untuk menentukan intervensi selanjutnya

1.2. untuk menanbah pengetahuan klien tentang pentingnya sanitasi lingkungan

2.1. SPAL yang bersih tidak menjadi tempat berkembangnya nyamuk.2.2. SPAL yang tertutup tidak menimbulkan pencemaran lingkungan

3.1. Lingkungan rumah yang bersih tidak menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit dan rumah nampak indah dan rapi

3.2. Perabotan dapur yang tidak tertata rapi dapat mengganggu keindahan rumah 4.1. Agar keluarga mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan keluarga merasa nyaman tinggal di rumah

5.1 Agar sampah tidak berserakan di lingkungan sekitar dan menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit5.2 Agar sampah berkumpul pada satu tempat dan tidak menyebar yang bisa menimbulksn suatu penyakit dan pencemaran lingkungan.

CATATAN PERKEMBANGAN

No.Tgl/HariNo DXTujuan khususImlementasi Evaluasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sabtu /14 06 2008

Minggu 15-06-2008

Senin 16-06-2008

Selasa 17-06-2008

Kamis 19-06-2008

1.

NDX .1

NDX. 1

NDX. 2

NDX. 2

NDX. 2

1. Keluarga mampu mengenal masalah tentang ISPA

2. Keluarga mampu mengambil keputusan

3. Keluarga mampu merawat An. Z yang menderita penyakit ISPA

3.. Keluarga mampu merawat An. Z yang menderita penyakit ISPA

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan bersih dan suasana rumah yang nyaman

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan nyaman

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

1. Keluarga mampu mengenal tentang pentingnya kesehatan lingjkungan yang memenuhi syarat kesehatan lingkuangan

3. Keluarga mampu merawat lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang mamanuhi syarat kesehatan

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada

2. Keluarga mampu mengambil keputusan

3. Keluarga mampu merawat lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang mamanuhi syarat kesehatan

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada

2. Keluarga mampu mengambil keputusan

3. Keluarga mampu merawat lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

4. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang mamanuhi syarat kesehatan

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada

1.1 Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA1.2 Memberi penjelasan tenteng ISPA:a. Pengertian ISPA adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan hanya mengenai saluran pernapasan atas termasuk rongga hidung, faring danlaringb. Penyebab ISPA sebagian besar disebabkan oleh virus walaupun bakteri juga terlibat. ISPA juga bisa disebabkan karena kelelahan lingkungan yang kotor dan perubahan cuaca .2.1 Memotivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa An.Z ke posyandu atau ke puskesmas3.1 Menganjurkan orang tua klien untuk memberikan kompreks air hangat

3.2 Menganjurkan untuk minum air hangat bila ada sekret 3.3 Menganjurkan klien untuk banyak istirahat3.1 Menganjurkan orang tua klien untuk memberikan kompres air hangat 3.2 Menganjurkan untuk minum air hangat bila ada sekret 3.3. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat

4.1 Memotivasi keluarga untuk menciptakan lingkungn rumah yang bersih suasana rumah yang tenang dan nyaman

5. Memotivasi keluarga untuk mengontrol kesehatan An. Z ketempat pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas tau posyandu)4.1 Memotivasi keluarga untuk menciptakan lingkungn rumah yang bersih suasana rumah yang tenang dan nyaman5. Memotivasi keluarga untuk mengontrol kesehatan An. Z ketempat pelayanan kesehatan terdekat (peskesmas atau posyandu)1.1 Mengkaji pengetahuan klien tentang pengertian sanitasi lingkungan .1.2.Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan syarat syarat rumah sehata. Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga berpengruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pulab. Cara pengolahan sampah yaitu dengan mengumpukan sampah di tempat sampah di rumah kemudian di buang ke tempat penampung sementara sampah dapat di timbun atau di bakarc. Syarat-syarat air limbah adalah tidak mencemari air minum permukaan tanah dan tidak menjadi tempat berkembangbiakannya nyamuk dan lalat.d. Syarat-syarat rumah yang sehat tersedianya air bersih adanya pembuangan air limbah jamban keluarga dan tempat sampah serta ventilasi3.1.Memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat3.2. Memotivasi keluarga untuk menata perabotan rumah tangga dengan baik4. Memotivasi keluarga untuk membersihkan rumah setiap hari dan menganjurkan agar tidak membuang sampah disembarang tempat5. Memotivasi keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya

2.1.Memotivasi keluarga untuk membersihkan SPALnya2.2 .Memotivasi keluarga untuk menutup SPALnya yang terbuka3.1.Memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat3.2.Memotivasi keluarga untuk menata perabotan rumah tangga dengan baik4.1. Memotivasi keluarga untuk membersihkan rumah setiap hari dan anjurkan agar tidak membuang sampah disembarang tempat4.2.Motivasi keluarga untuk menata perabotan dapur 5. Memotivasi keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya2.1 Memotivasi keluarga untukm membersihkan SPALnya

2.2 .Memotivasi keluarga untuk menutup SPALnya yang terbuka3.1.Memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat3.2.Memotivasi keluarga untuk menata perabotan rumah tangga dengan baik4. Memotivasi keluarga untuk membersihkan rumah setiap hari dan anjurkan agar tidak membuang sampah disembarang tempat5.1. Memotivasi keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya5.2.Menganjurkan kepada keluarga untuk membuat lubang tempat penampungan.Tanggal 14-06-2008Jam 10:00S : Keluarga mengatakan belum mengerti tentang penyakit ISPA Keluarga mengatakan mengompres anaknya jika demam O : Badan An. Z teraba panas An. Z masih batuk-batuk An. Z masih rewel Tanda-tanda vital : TD : 90/60 mmHg N. 100 x /menitS : 38,5 CP :30 x/ menitA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi (3.1,3.2,3.3,4dan5)

Tanggal 15-06-2008Jam 08 :00 S : Keluarga mengatakan anaknya sudah tidak demam lagiKeluarga mengatakan selalu memberikan kompres air hangatKeluarga mengatakan anaknya diberikan obat hupagrif sirup 3x1 sendok/ hariO : Badan klien tidak teraba panas lagi An. Z masih batuk Tanda-tanda vitalTD : 90/60 mmHgN : 96x/iS : 37 CA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi 4 dan 5.

Tanggal 16-06-2008Jam 16:30S : Keluarga mengatakan membawa anaknya ke puskesmasO : An. Z tidak nampak rewel lagiA : Masalah teratasiP :-

Tanggal 17-06-2008Jam 08 : 00S : Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang kesehatan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan O : Rumah nampak kotor perabotan dapur tidak tertata rapi, selokan nampak tergenang dan banyak plastik serta sampah-sampah berserahkan.A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4 dan 5

Tanggal 19-06-2008Jam 17 : 00S : Keluarga mengatakan sudah membersikan selokan dan membuang sampah pada tempatnyaO : Selokan tidak tergenang lagi dan nampak bersih SPAL masih terbuka, perabot rumah nampak tertata rapi A : Masalah teratasi sebagianP : -