Kolose 2

26
Kolose 2:8-15 Kritis!! Kolose 2:8-15 Ada satu kisah nyata tentang seseorang Profesor Kedokteran dari Oxford – namanya William Osler ... Suatu hari dia pernah memberikan kuliah sambil bawa ini: sebuah gelas yang berisi sampel air seni untuk dianalisa. Sering kali dengan menguji sampel ini, penyakit pasien dapat kita kenali. Lalu Osler mencelupkan jarinya, satu jarinya ke dalam gelas air seni itu dan memasukan ke mulutnya. "Sekarang saya akan mengedarkan botol ini dan saya harap kalian mencoba hal ini supaya kita bisa belajar sesuatu hari iniGelas beredar, semua nyicipin tu air seni … setelah selesai, Osler lalu mengatakan hal ini: Para mahasiswa sekalian, saya harap anda semua belajar tentang memperhatikan segala sesuatunya dengan cermat, maka anda akan melihat bahwa saya memasukan JARI TELUNJUK saya ke dalam gelas tapi saya masukan JARI TENGAH ke dalam mulut sayaWkwkwkwkw ... Langsung sakit perut tuh mahasiswa seharian!!! … Buat saya, dalam kisah nyata tadi Osler tidak hanya mengajarkan mahasiswanya untuk bisa memerhatikan dengan cermat, tapi juga mampu bersikap kritis terhadap apa yang mereka lihat, mereka dengar dan mereka pelajari dalam keseharian hidup mereka (di kampus). Saya kira hal itu juga yang diperjuangkan oleh Paulus dalam Firman Tuhan hari ini yaitu supaya orang percaya pada jaman itu … Di tengah begitu banyaknya ajaran, pendapat-pendapat tentang siapa itu Yesus: ALAH / setengah ALLAH, bagaimana hidup orang Kristen yang sejati menurut mereka: bagi orang Kristen Yunani – harus sunat / tidak … Bersikap kritis terhadap apa yang kita dengar tentang ajaran-ajaran itu lalu lihat kembali apa yang Tuhan katakan tentang hidupmu di dalam firman-Nya – kata Paulus! Sebab kalo tidak, mereka bisa pusing sendiri, bingung sendiri, ragu sendiri tentang apa yang mereka percaya. Sekarang. Mari kita kembali ke dunia keseharian kita di sini. Kita bersyukur di STT Jakarta, segala macam pelajaran tentang iman, tentang Tuhan kita bisa temukan dan pelajari disini!!! Bahkan bukan sekedar cicip-cicip doing kita bisa salami ajaran-ajaran itu sampai dasar-dasarnya. Hanya ada 2 kemungkinan: 1. Kita semakin diperlengkapi dan percaya pemahaman iman kita untuk hadapi tantangan di masa depan atau, 2. Kita tenggelam dalam kehidupan dan jadi pusing sendiri. Ada 2 hal yang mau kita renungkan supaya kita tidak jatuh dalam kebingungan atau bahkan keraguan dalam proses gumul juang kita di STT Jakarta. 1

description

kolose

Transcript of Kolose 2

Kolose 2:8-15Kritis!!Kolose 2:8-15

Ada satu kisah nyata tentang seseorang Profesor Kedokteran dari Oxford namanya William Osler ... Suatu hari dia pernah memberikan kuliah sambil bawa ini: sebuah gelas yang berisi sampel air seni untuk dianalisa. Sering kali dengan menguji sampel ini, penyakit pasien dapat kita kenali. Lalu Osler mencelupkan jarinya, satu jarinya ke dalam gelas air seni itu dan memasukan ke mulutnya."Sekarang saya akan mengedarkan botol inidan saya harap kalian mencoba hal inisupaya kita bisa belajar sesuatu hari ini

Gelas beredar, semua nyicipin tu air seni setelah selesai, Osler lalu mengatakan hal ini:Para mahasiswa sekalian, saya harap anda semua belajar tentang memperhatikan segala sesuatunya dengan cermat, maka anda akan melihat bahwa saya memasukan JARI TELUNJUK saya ke dalam gelas tapi saya masukan JARI TENGAH ke dalam mulut saya

Wkwkwkwkw ... Langsung sakit perut tuh mahasiswa seharian!!! Buat saya, dalam kisah nyata tadi Osler tidak hanya mengajarkan mahasiswanya untuk bisa memerhatikan dengan cermat, tapi juga mampu bersikap kritis terhadap apa yang mereka lihat, mereka dengar dan mereka pelajari dalam keseharian hidup mereka (di kampus).

Saya kira hal itu juga yang diperjuangkan oleh Paulus dalam Firman Tuhan hari ini yaitu supaya orang percaya pada jaman itu Di tengah begitu banyaknya ajaran, pendapat-pendapat tentang siapa itu Yesus: ALAH / setengah ALLAH, bagaimana hidup orang Kristen yang sejati menurut mereka: bagi orang Kristen Yunani harus sunat / tidak

Bersikap kritis terhadap apa yang kita dengar tentang ajaran-ajaran itu lalu lihat kembali apa yang Tuhan katakan tentang hidupmu di dalam firman-Nya kata Paulus! Sebab kalo tidak, mereka bisa pusing sendiri, bingung sendiri, ragu sendiri tentang apa yang mereka percaya. Sekarang.

Mari kita kembali ke dunia keseharian kita di sini. Kita bersyukur di STT Jakarta, segala macam pelajaran tentang iman, tentang Tuhan kita bisa temukan dan pelajari disini!!! Bahkan bukan sekedar cicip-cicip doing kita bisa salami ajaran-ajaran itu sampai dasar-dasarnya.

Hanya ada 2 kemungkinan:1. Kita semakin diperlengkapi dan percaya pemahaman iman kita untuk hadapi tantangan di masa depan atau,2. Kita tenggelam dalam kehidupan dan jadi pusing sendiri.

Ada 2 hal yang mau kita renungkan supaya kita tidak jatuh dalam kebingungan atau bahkan keraguan dalam proses gumul juang kita di STT Jakarta.

1. Kritis

Kritis berarti tidak asal telan saja tetapi juga sadar bahwa apa yang saya pelajari itu penting untuk memperkuat pondasi bangunan iman kita Kalo saya dulu saya memahaminya begini: Saya belajar ini supaya nanti kalo saya ketemu dengan orang yang punya pemahaman seperti itu saya tahu apa yang harus saya katakan ...

2. Ingat tujuan kita studi di sini

Apa alasan ke STT Jakarta ? 1. Jadi pendeta ? 2??Apa pun alasannya, saya atau kita punya tujuan bersama.MEMBANGUN IMAN ditengah-tengah KEHIDUPAN.

Sama seperti yang Paulus lakukan kepada jemaat Kolose yang sedang goyah imannya menentramkan , menguatkan, memuihkan, dan membangun kembali pemahaman iman Jemaat Kolose waktu itu. Kalau mau diibaratkan kita itu seperti agen-agen / duta-duta pembangunan bagi orang percaya dimasa depan. Jadi selamat bergumul dan berjuang dan selamat menjadi agen-agen pembangunan yang dipakai Tuhan di masa depan.

SURAT KOLOSE

I. PENDAHULUAN

Alasan Penulisan:

Koloseabad pertama merupakan sebuah pusat dagang kuno yang makin memudar kejayaannya, terletak sekitar seratus mil ke timur dari Efesus, terletak pada jalur kafilah di Lembah Lykhus dekat kota Laodikea dan Hierapolis (bdg. 4: 13). Sekalipun usaha untuk memberitakan Injil sebelumnya (oleh orang Kristen dari Galatia?) tidak dapat diabaikan, orang-orang diKolosemungkin pertama kali mendengar amanat Kristen ketika Paulus melayani di Efesus (sekitar tahun 53-56 M; bdg. Kisah 19: 1O).

Paulus mungkin melewati Kolose ketika menuju ke Efesus, tetapi dia tidak mengenal secara pribadi jemaat di sana (bdg. 2:1). Rekan sekerjanya, Epafras, yang melayani jemaat ini, mengunjungi sang rasul dan melaporkan perkembangan orang-orang percaya di sana dan munculnya sehuah ajaran sesat yang sedang merongrong mereka.

Orang-orang Yahudi sudah menetap di propinsi Frigia ini selama dua ahad (Josefus,Antiquities12. hlm. 147). Jelas tidak begitu berhaluan ortodoks, mereka disebut dalam Talmud sebagai berikut, "Anggur dan tempat mandi di Frigia telah memisahkan kesepuluh suku dari saudara-saudara mereka" (Shabbath, 147b). Penyesuaian diri dengan berbagai praktik orang non-Yahudi ikut menandai orang-orang Yahudi yang menjadi Kristen. Di propinsi perbatasan Galatia iman yang masih baru ini terancam oleh legalisme, sebuah aliran Yudaisme yang sesat; di sini, seperti halnya di Efesus (bdg. Kisah 19:14, 18), bahayanya terletak pada pengaruh agama campuran Helenisme- Yudaisme. Untuk mengatasi masalah yang pertama Paulus menulis surat kepada jemaat-jemaat di Galatia: untuk mengatasi masalah yang sama-sama sulitnya di Kolose ini dia menuliskan surat ini.

Ajaran Sesat di Kolose:

Pada abad kedua gereja berhadapan dengan munculnya sebuah gerakan dengan ajaran sesat yang dikenal dengan namaGnostik. Beberapa prinsip dasarnya sudah dikenal pada abad pertama, hukum hanya di gereja Kristen, tetapi juga di kalangan Yudaisme Diaspora (bdg. R. McL. Wilson,The Gnostic Problem; C. H. Dodd,The Interpretation of the Fourth Gospel, hlm. 97 dst.; Rudolf Bultrnann, "Gnosis,"Bible Keywords, II).Gnostikyang baru muncul ini lebih merupakan sebuah sikap dan kecenderungan berpikir religius-filosofis daripada sebuah sistem, dan sikap ini dapat menyesuaikan diri dengan pandangan Yahudi, Kristen atau kelompok-kelompok kafir lainnya kebutuhan. Sekalipun demikian, tampaknya beberapa pokok tertentu merupakan ciri khas pandanganGnostikpada umumnya: dualisme metafisika, makhluk-makhluk perantara, penebusan melalui pengetahuan atau g nosis. Semua agama, menurut ajaranGnostik, yang merupakan manifestasi dari satu kebenaran yang tersembunyi. berusaha untuk menuntun orang menuju pengetahuan mengenai kebenaran tersebut. Pengetahuan atau - gnsisini bukan pemahaman intelektual tetapi pencerahan yang diperoleh melului pengalaman mistik. Karena manusia terikat pada dunia materi yang jahat, dia hanya dapat menghampiri Allah dengan bantuan berbagai makhluk seperti malaikat. Dengan bantuan kekuatan-kekuatan ini dan dengan menafsirkan kitab-kitab suci secara alegoris dan mistis, dapat dicapai pencerahan rohani dan pembebasan dari dunia materi dan dosa dapat dipastikan.

Tentu saja dan mungkin pasti sebagian orang dari jemaat mula-mula berusaha untuk memperkaya atau menyesuaikan iman mereka denuan pemikiran religius yang sedang marak: orang-orang percaya yang kurang memahami kekristenan mungkin secara tidak sadar sudah mencampurkan kepercayaan-kepercayaan mereka sebelumnya dengan konsep-konsep Kristen. Mungkin ini pula yang menjadi awal dari pengaruhGnostikyang muncul di sejumlah Jemaat yang didirikan Paulus. Di Korintus, misalnya kerinduan akan hikmat spekulatif (I Korintus 1:7 dst.) dan pengabaian tubuh jasmaniah (tercermin dalam penyangkalan kebangkitan, dalam askese dan dalam kebebasan seksual: bdg. I Korintus 15:5, 7), menunjukkan pengaruhGnostik.

Ajaran sesat di Kolese menggabungkan unsur-unsur Yahudi dan Helenis, Ketaatan kepada peraturan-peraturan makanan dan hari Sabat. upacara penyunatan dan mungkin juga fungsi perantara dari para malaikat mengingatkan pada kebiasaan dan kepercayaan Yahudi (2: 11, 16, 18): penekanan pada "hikmat" dan "pengetahuan,"plrma(peenuhan) dari kekuatan-kekuatan alam dan penilaian rendah terhadap tubuh jasmaniah mencerminkan pernikan Yunani (2:3. 8. 23). Beberapa orang Yahudi yang bertobat mungkin membawa campuran 1111 dari Yudaisme heterodoks dan mengembangkannva lebih jauh lagi sesudah mereka menjadi orang Kristen.

Di dalam strategi yang dipakai di tempat lainnya. Paulus mempergunakan Istilah dan golongan yang salah ini untuk menyerang ajaran mereka dan di dalam melakukan hal itu, mengembangkan doktrin "Kristus yang meliputi alam semesta." Di dalam Kristus, satu-satunya Perantara itu, terdapat segala hikmat dim pengetahuan di dalam kematian dim kebangkitanNya semua kuasa yang ada di alam semesta ini sudah dikalahkan dim tunduk kepada-Nya (2:3, 9, 10, 15). Setiap pengajaran yang tidak menjadikan Kristus sebagai sentral dengan dalih menuntun orang kepada kedewasaan dan kesempurnaan merupakan penyimpangan yang mengancam hakikat iman. Sang rasul dengan demikian mengidentifikasi dim mengungkapkan akar dari kesalahan yang ada di Kolose.

Asal-usul dan Tanggal Penulisan:Surat Kolose, seperti halnya surat-surat Efesus. Filipi dan Filemon ditulis oleh Paulus dari penjara dan disampaikan bersama dengan surat kepada Filemon dan (mungkin juga) jemaat di Efesus oleh Tikhikus dan Onesimus (4:3, 7-9: Filemon 12: Efesus 6:12). Tradisi dari I.aman gereja mula-mula menetapkan bahwa surat ini ditulis di Roma ketika Paulus dipenjarakan sebagaimana dikisahkan dalam Kisah 28 (kurang lebih tahun 61-63 M). Sekalipun pandangan ini tetap kuat sampai saat ini, sejumlah pakar menunjukkan bahwa pemenjaraan yang lebih awal di Kaisarea (sekitar tahun 58-60 M) atau di Efesus (sekitar tahun 55/56 M) merupakan saat yang lebih mungkin untuk penulisan surat ini. Tentang Kaisarea hanya sedikit orang yang mendukungnya dewasa ini, tetapi teori pelnenjaraan di Efesus telah menarik banyak perhatian. Paling akhir teori ini dibuktikan oleh G. S. Duncan (St. Paul's Ephesian Ministry) yang mengemukakan bahwa:

(1) Surat II Korintus (6:5: 11 :23) yang ditulis pada akhir dari pelayanan di Efesus. menunjukkan bahwa Paulus dipenjarakan beberapa kali. namun tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul; andaikata I Korintus 15:32 ditafsirkan secara harfiah, karena rasanya itu yang paling masuk akal. maka setidak-tidaknya salah satu pemenjaraan tersebut adalah di Efesus.(2) Kunjungan Epafras (Kolose 1:7: 4: 12) dan kehadiran budak yang melarikan diri bernama Onesimus lebih sesuai dengan teori tentang penulisan surat di Efesus dibandingkan dengan di Roma yang letaknya sangat jauh.(3) Paulus merencanakan untuk mengunjungi Lembah Likhus ketika dibebaskan (Filemon 22). tetapi menurut kisah tradisi Paulus berangkat ke Barat menuju ke Spanyol sesudah dibebaskan dari penjara di Roma (bdg. Roma 15:24).

Alasan-alasan yang dikemukakan Duncan lebih meyakinkan untuk surat Filipi, namun gagasannya tetap merupakan sebuah pilihan terbuka untuk surat-surat penjara lainnya. Mereka yang terus menganut pandangan bahwa Roma merupakan tempat penulisan surat-surat ini menganggap bahwa alasan-alasan yang dikemukakan untuk kota-kota yang lain itu tidak meyakinkan, dan mereka menunjuk kepada kebenaran dari kisah tradisi zaman gereja mulamula dan kepada teologi yang lebih berkembang (khususnya) untuk kasus surat Kolese dan Efesus. Mungkinkah surat ini ditulis sedini masa pelayanan di Efesus?

Kepenulisan:

Bahwa Paulus merupakan penulis surat ini masih tetap disangkal di kalangan tertentu, tetapi pandangan mayoritas berlawanan. Beberapa orang peneliti, terpengaruh oleh kenyataan bahwa seperempat surat Kolose ini juga terdapat dalam Efesus, telah menganggap surat ini sebagai perluasan dari sebuah korespondensi Paulus. Namun hubungan di antara kedua surat ini secarapaling mudah dan memadai dijelaskan sebagai sadar atau tidak sadar hasil pikiran sang rasul sendiri ketika ia menulis tentang pokok yang sama.

Keberatan-keberatan utama terhadap pendapat bahwa Pauluslah penulisnya adalah :

1. Pikiran dan penekanan dalam surat ini tidak sesuai dengan yang terdapat dalam Roma, Korintus dan Galatia;2. Ajaran sesat yang beredar di Kolose mustahil sudah berkembang dengan begitu cepat. Bagaimanapun juga adalah salah untuk menggambarkan Paulus seakan-akan memuaskan untuk menerangkan terjadinya perubahan tema dan kosa-kata. Aneka penelitian akhir-akhir ini telah menunjukkan secara cukup meyakinkan bahwaGnostik, setidak-tidaknya yang dalam bentuk awalnya yang muncul di Kolose, sudah merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan pada abad pertama. Suara bulat dari tradisigereja mula-mula bersatu dengan mayoritas pakar masa kini dalam menegaskan keaslian surat ini; kita dapat meyakini kebenaran keputusan ini.

Aneka Tema dan Perkembangan Pemikiran

Susunan surat ini mengikuti pola Paulus yan sudah dikenal yang di dalamnya terdapat bagian doktrin (yang harus dipercayai) yang dilanjutkan denan nasehat (bagaimana harus bertindak). Untuk melawan ajaran palsu. Paulus menekankan sifat agung dari ke-Tuhanan Yesus Kristus serta maknanya bagi orang-orang yang telah dipersatukan dengan Dia. Sebagai Tuhan atas ciptaan, Yesus merupakan wujud Tuhan yang sempurna; selakuKepala GerejadanPendamaiumat-Nya. Dia secara efektif menjadiperantaramelalui penebusan dosa untuk menghubungkan manusia dengan Allah (1:15-22; 2:9). Untuk membuktikan bahwa Yesus saja cukup sebagai satu-satunya Tuhan dan Penebus (berlawanan denganGnostikyang menggantinya dengan disiplin-disiplin yang diharapkan dapat menebus dan suatuplrma(peenuhan) atau kelimpahan kekuatan yang menjadi perantara). Paulus menekankan kedua aspek dari watak Kristus tersebut.

Yang penting dalam hal ini ialah konsep mengenai tubuh Kristus yang pasti cukup dikenal jemaat di Kolose (1:18, 24; 2:17; 3:15). Hubungan yang misterius dan unik ini, yang terpisah dari hubungan yang lain, menjadikananathema(kutuk) suatu keyakinan atau praktik yang menggantikan kedudukan sentral Yesus sebagai Penebus dan Penyempurna umat-Nya. "Tubuh Kristus" merupakan sebuah tema yang tertanam sangat dalam di dalam sub-struktur teologi Perjanjian Baru. Sebagian orang berusaha menemukan asal-usulnya di dalam pemikiran Paulus, tetapi mungkin akar-akarnya terdapat dalam ajaran Tuhan sendiri (bdg, Markus 14:58; Yohanes 2:19-22; E. E. Ellis,Paul's One of the Old Testament, hlm. 92). Anggota persekutuan yang dipandang sebagai bagian dari tubuh merupakan suatu kiasan yang asing di dunia Yunani, misalnya di kalangan Stoa. Sekalipun demikian, pemakaian gambaran ini oleh Paulus lebih daripada sekadar kiasan dim harus dipahami di dalam kerangka konsep Ihrani yang kuno dan realistis tentang solidaritas bersarna (Iih. R. P. Shedd,Man in Community).

Di dalam I Korintus 12:12-21 "tubuh" (Kristus) dilukiskan secara lengkap dengan "kepala." Karena itu seorang Kristen dapat diumpamakan sebagai mata atau telinga dan juga sebagai tangan. Di dalam surat Kolose dan Efesus, di mana Kristus diumpamakan sebagai "kepala" dari tubuh, gambaran ini mula-mula kelihatannya mengalami peruhahan y,mg hakiki. Jika demikian. gambaran yiUlg berbeda itu merupakan suatu penyesuaian terhadap keinginan sang rasul untuk menekankan di dalam surat-surat ini hubungan yang akrab antara Kristus dcngan umat-Nya dan hukan hanya suatu perkembangan yang sudah lama dari konsepnya yang terdahulu. Gambaran-gambaran yang dipakai oleh Paulus harus dipahami dalam kerangkanya sendiri-sendiri dan "sebuah analisis tunggal terhadap konsepnya secara menyeluruh akan sama bergunanya untuk menafsirkan tulisan sang rasul dengan sebuah buldozer untuk mengolah sebuah taman mini" (A Farrar,The Glass of Vision, hlm. 45).

Sekalipun demikian. mungkin sckali Kepala ilahi ini sama sekali bukan gambaran yang berheda dengan "Tubuh" tadi, melainkan justru suatu gamharan yang melengkapi. Konsep mengenai Kristus sebagai Kepala (kephal) Gereja disamakan dengan konsep dalam I Korintus 11:3, "Kepala dari tiap-tiap laki-laki." Lebih spesifik lagi: "Suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh" (Efesus 5:23). Gambaran tentang "Kepala" yang berkenaan dengan Kristus dan Gereja. harus dipahami dengan analogi suami-istri. Gambaran ini mengungkapkan kesatuan Kristus dengan Gereja. sebab suami dan istri adalah "satu daging." Tetapi yang lebih penting lagi gambaran ini melukiskan perbedaan Kristus dengan Gereja. kewenangan Kristus atas Gereja dan tindakan-Nya menebus Gereja (bdg. 2: 10). Definisi Gereja sebagai perluasan dari lnkarnasi kurang mencerminkan aspek kiasan Paulus ini.

Di dalam tulisan-tulisan Paulus hubungan orang Kristen dengan zaman baru dipandang sebagai peristiwa yang sudah lalu dan sebagai suatu harapan pada masa mendatang. Pada masa lalu. orang-orang Kristen disalibkan bersama dengan Kristus. dihangkitkan untuk hidup yang baru. dipindahkan ke; dalam kerajaan-Nya. dimuliakan dan didudukkan di samping-Nya di surga (Efesus 2:5-7: Kolose 1:13: 2:11-13: Roma 8:30). Sekalipun demikian. menjelang akhir hidupnya. Paulus mengungkapkan kerinduannya untuk "mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya. di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati" (Filipi 3: 10-11). Makna dari berbagai perspektif kronologis yang berbeda ini, dim hubungan mereka, sangatlah penting untuk memahami cara berpikir Paulus (E. E. Ellis,Paul and his Recent lnterpreters, hlm. 37-40). Singkatnya, dapat dikemukakan bahwa konsep mengenai Tubuh Kristus merupakan petunjuk untuk memahami cara berpikir Paulus tersebut. Ketika Paulus berbicara tentang orang-orang Kristen yang sudah mati dan bangkit untuk hidup baru, dia berbicara tentang suatu realitas bersama yang dialami oleh Yesus secara pribadi pada tahun 30 M, tetapi sebagai perantara bagi orang Kristen secara bersama melalui Roh yang diam di dalam mereka. Setelah menyatu dengan tubuh Kristus dan ditetapkan untuk secara prihadi menjadi serupa dcngan Kristus, orang Kristen sekarang harus mewujudkan di dalam kehidupan pribadinya suatu kehidupan "di dalam Kristus," yang ke dalamnya dia sudah dibawa. Sementara diri di dalam kcfanaunnya akan "mengenakan yang tidak dapat mati" pada saat paro usia, kedatangan Tuhan kembali (I Korintus 15:51-54), diri di dalam perwujudan moral dan psikologisnya mulai mengaktualisasikan berbagai realitas zaman-baru di dalam kehidupan saat ini: "Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus . . . mengapakah kamu menaklukkan dirimu kepada rupa-rupa peraturan?" "Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas." "Kamu telah menanggalkan manusia lama ... dan telah mengenakan manusia baru" (2:20: 3: I, 9, 10). Watak dan pikiran Kristus dan di dalam kebangkitan-Nya. hidup-Nya yang tidak bisa mati harus direalisasikan di dalam Tubuh-Nya. Di dalam kerangka inilah "nasihat" Paulus tampak terkait erat dengan ajaran teolog.

GARIS BESAR

I. Pendahuluan (1:1,2)

II. Sifat dari Ketuhanan KristusA. Ucapan Syukur Atas Iman Jemaat di Kolose Dalam Kristus (1:3-8)B. Doa Agar Mereka Bertumbuh di Dalam Kristus (1:9-14)C. Kristus sebagai Tuhan (1:15-19)

1.Tuhan atas Ciptaan (1:15-17)2. Tuhan atas Ciptaan Baru (1:18-19)D. Kristus Sebagai Pendamai dari Allah

1. Mendamaikan segala sesuatu (1:20) lihat dipropisiasi-penebusan-vt1472.html2. Mendamaikan Orang Kristen di Kolose (1:21-23)E. Paulus: Hamba Kristus untuk Pendamaian (1:24-29)

1. Ikut berbagi Penderitaan Kristus (1:24)2. Pembawa Berita Tentang Rahasia Kristen (1:25-27)3. Pengajar Orang-orang Kudus (1:28, 29)F. Keprihatinan Paulus terhadap Orang Kristen di Lembah Likhus (2:1-7)

III. Ketuhanan Kristus dan Ajaram Palsu di Kolose (2:8 - 3:4)A. Kecukupan Mutlak dari Kristus (2:8-15)

1. Kristus: Tuhan Atas Segala Pemerintah dan Penguasa (2:8-10)2. Kristus: Sumber Kehidupan Baru Orang Kristen (2: 11-14)3. Kristus: Pemenang Atas Segala Kuasa di Bumi (2: 15)B. Berbagai Praktik Jemaat Kolose yang Bersifat Menyangkal Ketuhanan Kristus (2: 16-19)

1. Keterikatan pada Ritual, Kemunduran ke Masa Lalu (2: 16: 17)2. Tunduk kepada Kekuatan-Kekuatan Seperti Malaikat. Meninggalkan Kristus (2: 18, 19) .C. Berbagai Praktik Jemaat Kolose yang Bertentangan dengan Kehidupan Bersama Mereka Dalam Kristus (2:20 - 3:4).

1. Mati Bersama Kristus Berarti Mati Terhadap Peruturan-peraturan "Zaman Lama" (2:20-23)2. Kebangkitan Bersama Kristus Menuntut Suatu Pandangan Hidup 'Zaman Baru" (3:1-4)

IV. Ketuhanan Kristus Dalam Kehidupan Kristen (3:5 - 4:6)A. Kewajiban Kristiani: Amalkan Secara Pribadi Kenyataan Hidup "di Dalam Kristus" (3:5-17)

1. Sifat Zaman Lama Harus Ditanggalkan (3:5-9)2. Sifat Zaman Baru Harus Dikenakan (3: 10-I7)

B. Ketetapan-ketetapan Khusus (3:18 - 4:6)

1. Rumah Tangga Kristen (3:18 - 4:1)2. Doa (4:2-4)3. Hubungan dengan Orang Non-Kristen (4:5. 6)

V. PenutupA. Rekomendasi untuk Para Pembawa Surat (4:7-9)B. Salam dari Rekan-rekan Sekerja Paulus (4: 10-14)C. Salam dan Berkat dari Sang Rasul (4: 15-18)

Sumber :The Wycliffe Bible Commentary, Vol 3, Moody Bible Institute of Chicago USA, 1962, p 793-799.

Artikel terkait:kolose-vt4228.html#p23083

rjemahan BaruBahasa Indonesia Sehari HariEnglish [Amplified]

(sambungan dari) 1:24 - 2:5 = Pelayanan dan penderitaan Paulus

(1)Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,(1) Saya ingin kalian mengetahui bagaimana hebatnya saya berjuang untukmu dan untuk mereka yang di Laodikia serta semua yang tidak mengenal saya secara pribadi.(1) FOR I want you to know how great is my solicitude for you [how severe an inward struggle I am engaged in for you] and for those [believers] at Laodicea, and for all who [ like yourselves] have never seen my face and known me personally.

(2)supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,(2) Semuanya ini saya lakukan agar hati mereka menjadi kuat dan mereka saling mengasihi sehingga mereka erat bersatu. Dengan demikian mereka sungguh-sungguh mengerti dan yakin serta mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus sendiri.(2) [For my concern is] that their hearts may be braced (comforted, cheered, and encouraged) as they are knit together in love, that they may come to have all the abounding wealth and blessings of assured conviction of understanding, and that they may become progressively more intimately acquainted with and may know more definitely and accurately and thoroughly that mystic secret of God, [which is] Christ (the Anointed One).

(3)sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.(3) Kristuslah yang menyingkapkan segala kebijaksanaan dan pengetahuan Allah yang dahulu tersembunyi.(3) In Him all the treasures of [divine] wisdom ( comprehensive insight into the ways and purposes of God) and [all the riches of spiritual] knowledge and enlightenment are stored up and lie hidden.

(4)Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.(4) Saya memberitahukan ini supaya kalian jangan ditipu oleh siapa pun juga yang bermulut manis kepadamu.(4) I say this in order that no one may mislead and delude you by plausible and persuasive and attractive arguments and beguiling speech.

(5)Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus.(5) Karena meskipun saya berjauhan dari kalian, anggaplah bahwa saya hadir di antara kalian. Dan saya gembira melihat kalian sehati dan teguh percaya kepada Kristus.(5) For though I am away from you in body, yet I am with you in spirit, delighted at the sight of your [standing shoulder to shoulder in such] orderly array and the firmness and the solid front and steadfastness of your faith in Christ [that leaning of the entire human personality on Him in absolute trust and confidence in His power, wisdom, and goodness].

2:6-15 = Kepenuhan hidup dalam Kristus

(6)Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.(6) Saudara-saudara sudah menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan. Sebab itu hendaklah kalian hidup bersatu dengan Dia,(6) As you have therefore received Christ, [even] Jesus the Lord, [so] walk (regulate your lives and conduct yourselves) in union with and conformity to Him.

(7)Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.(7) dan berakar di dalam Dia. Hendaklah kalian membangun hidupmu dengan Kristus sebagai dasarnya. Hendaklah kalian makin percaya kepada Kristus, menurut apa yang sudah diajarkan kepadamu. Dan hendaklah hatimu meluap-luap dengan ucapan terima kasih.(7) Have the roots [of your being] firmly and deeply planted [in Him, fixed and founded in Him], being continually built up in Him, becoming increasingly more confirmed and established in the faith, just as you were taught, and abounding and overflowing in it with thanksgiving.

(8)Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.(8) Hendaklah kalian berhati-hati, jangan sampai ada yang memikat kalian dengan falsafah-falsafah manusia yang tidak berguna, melainkan hanya menyesatkan. Falsafah-falsafah itu bukan dari Kristus, melainkan dari pendapat manusia saja dan dari roh-roh penguasa dunia.(8) See to it that no one carries you off as spoil or makes you yourselves captive by his so-called philosophy and intellectualism and vain deceit (idle fancies and plain nonsense), following human tradition (men's ideas of the material rather than the spiritual world), just crude notions following the rudimentary and elemental teachings of the universe and disregarding [the teachings of] Christ (the Messiah).

(9)Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,(9) Sebab seluruh kepribadian Allah berdiam pada Kristus, yaitu pada kemanusiaan-Nya.(9) For in Him the whole fullness of Deity (the Godhead) continues to dwell in bodily form [giving complete expression of the divine nature].

(10)dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.(10) Dan karena hidup bersatu dengan Kristus, kalian pun diberi hidup sepenuhnya. Sebab Kristus adalah kepala atas setiap roh yang berkuasa dan yang memerintah.(10) And you are in Him, made full and having come to fullness of life [in Christ you too are filled with the Godhead--Father, Son and Holy Spirit--and reach full spiritual stature]. And He is the Head of all rule and authority [of every angelic principality and power].

(11)Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,(11) Karena bersatu dengan Kristus, kalian sudah disunat, bukan dengan sunat yang dibuat oleh manusia, melainkan dengan sunat yang dibuat oleh Kristus, yang membebaskan kalian dari kuasa tabiat yang berdosa.(11) In Him also you were circumcised with a circumcision not made with hands, but in a [spiritual] circumcision [performed by] Christ by stripping off the body of the flesh (the whole corrupt, carnal nature with its passions and lusts).

(12)karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.(12) Sebab pada waktu kalian dibaptis, kalian dikubur bersama-sama Kristus; dan dengan baptisan itu juga, kalian turut dihidupkan kembali bersama-sama Kristus karena kalian percaya akan kuasa Allah yang sudah menghidupkan Kristus dari kematian.(12) [Thus you were circumcised when] you were buried with Him in [your] baptism, in which you were also raised with Him [ to a new life] through [your] faith in the working of God [ as displayed] when He raised Him up from the dead.

(13)Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,(13) Dahulu, kalian sudah mati secara rohani karena kalian berdosa, dan karena kalian tidak disunat secara lahir. Tetapi sekarang Allah menghidupkan kalian bersama-sama dengan Kristus. Allah sudah mengampuni segala dosa kita,(13) And you who were dead in trespasses and in the uncircumcision of your flesh (your sensuality, your sinful carnal nature), [God] brought to life together with [Christ], having [freely] forgiven us all our transgressions,

(14)dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:(14) dan membatalkan surat hutang terhadap kita, yang mengancam kita dengan syarat-syarat yang berat. Dengan menyalibkan surat itu pada kayu salib, Allah menghapuskan semua dakwaan terhadap kita.(14) Having cancelled and blotted out and wiped away the handwriting of the note (bond) with its legal decrees and demands which was in force and stood against us (hostile to us). This [note with its regulations, decrees, and demands] He set aside and cleared completely out of our way by nailing it to [His] cross.

(15)Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.(15) Pada salib itu Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi. Mereka dijadikan tontonan umum pada waktu Kristus menggiring mereka sebagai tawanan dalam pawai kemenangan-Nya.(15) [God] disarmed the principalities and powers that were ranged against us and made a bold display and public example of them, in triumphing over them in Him and in it [the cross].

GANGNAM STYLE atau GOD STYLE : Kolose 2:8-15oleh Ria Agustine*: 01-11-2012, Dibaca: 1437kali

Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.Saat ini hampir mustahil rasanya kita berselancar ria di internet tanpa melihat atau mendengar fenomena tentangGangnam Style. Apalagi buat Anda yang sering mondar-mandir di YouTube atau penggemar K-Pop. Apa sih yang menarik dari video ini? Bisa dibilang, semuanya. Mulai dari tarian kuda yang aneh tapi asyik, hingga musik yang begitu mudah mengalir ke dalam telinga, walaupun sebagian besar orang bahkan tak mengerti arti liriknya dan pesan apa yang mau disampaikan .Paulus memperingatkan jemaat Kolose dengan sangat keras di tengah begitu banyaknya ajaran sesat yang berkembang saat itu agar mereka berhati-hati untuk tidak mudah terpengaruh. Paulus mengatakan dengan tegas agar jangan ada yang menawan mereka dengan berbagai filsafat yang kosong dan palsu (ay. 8). Dengan begitu berjamurnya berbagai macam ajaran dalam kehidupan jemaat Kolose seperti berbagai tentang siapa itu Yesus apakah dia Allah atau setengah Allah, lalu terkait dengan praktik-praktik hidup orang Kristen yang sejati menurut mereka karena begitu banyaknya sehingga membuat mereka semakin bingung. Oleh karena itu sekali lagi mereka diajak oleh Paulus kembali kepada fondasi dasar yaitu untuk terus memercayai Kristus yang sudah bangkit.Budaya postmodern dari kehidupan anak muda saat ini adalah sebuah budaya yang diterima dari dunia yang begitu luas dan menghadirkan keindahan luar biasa tetapi dibalik semuanya itu ada bahaya yang akan menjerat dengan kuat setiap orang yang memasukinya.Kita perlu mengembangkan sikap kritis terhadap berbagai hal tersebut dengan terus melihat kebenaran Firman Tuhan, jika tidak akan banyak anak muda yang hanya sekedar ikut-ikutan. Pola dalam bentuk pemuridan harus terus dikembangkan dan diterapkan agar kecintaan akan Firman dan keberakaran dalam Kristus terus menjadi gaya hidup dalam menghadapi gempuran budaya maupun filsafat dunia yang makin berkembang, sehingga kita tetap dapat bersinar dan menggarami dunia melalui kesaksian kita.*Penulis adalah Staf departemen Literatur Perkantas jawa Timur

Kolose 2:8-15Konteks2:8Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnyamyang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia,ntetapi tidak menurut Kristus1.2:9Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhanoke-Allahan,2:10dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepalapsemua pemerintah dan penguasa.q2:11Dalam Dia kamu telah disunat,rbukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus2, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,s2:12karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,tdan di dalam Dia kamu turut dibangkitkanujuga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.v2:13Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmuwdan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkanxAllah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaranykita,2:14dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuanzhukum3mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:a2:15Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa4bdan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.c

1Full Life: FILSAFATNYA YANG KOSONG ... TIDAK MENURUT KRISTUS.Nas :Kol 2:8Paulus mengingatkan kita untuk berwaspada terhadap segala filsafat agama, dan tradisi yang menekankan usaha manusia terlepas dari Allah dan penyataan-Nya dalam Alkitab. Sekarang ini salah satu ancaman filsafat yang terbesar terhadap kekristenan yang berdasarkan Alkitab adalah "humanisme sekular". Paham ini telah menjadi filsafat yang mendasar dan agama yang diterima dalam kebanyakan pendidikan sekular, pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya. Paham ini juga merupakan segi pandangan yang tetap dari kebanyakan media berita dan hiburan di seluruh dunia.1. 1) Apakah yang diajarkan oleh filsafat humanisme?1. (a) Filsafat ini mengajar bahwa umat manusia, alam semesta, dan segala sesuatu yang ada hanya terdiri atas zat dan tenaga yang terbentuk secara kebetulan dalam wujudnya yang sekarang.2. (b) Manusia tidak diciptakan oleh Allah yang berkepribadian, tetapi adalah hasil suatu proses evolusi yang untung-untungan.3. (c) Paham ini menolak kepercayaan kepada Allah yang berkepribadian dan tak terbatas serta menyangkal bahwa Alkitab adalah penyataan yang diilham oleh Allah kepada umat manusia.4. (d) Ditegaskannya bahwa pengetahuan tidak ada terlepas dari penemuan manusia dan bahwa nalar manusialah yang menentukan etika yang tepat bagi masyarakat, dan dengan demikian menjadikan manusia sebagai otoritas yang tertinggi.5. (e) Paham ini berusaha untuk mengubah atau memperbaiki perilaku manusia melalui pendidikan, redistribusi ekonomi, psikologi modern atau hikmat manusia.6. (f) Diajarkannya bahwa standar moral tidaklah mutlak, melainkan nisbi, ditetapkan oleh apa yang membahagiakan orang, membuatnya senang, atau dianggap baik untuk masyarakat sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditentukan oleh para pemimpinnya; nilai-nilai dan moralitas alkitabiah ditolak.7. (g) Rasa nyaman-diri, kepuasan, dan kesenangan dianggapnya sebagai keuntungan yang tertinggi dalam hidup.8. (h) Ditegaskannya bahwa manusia harus belajar untuk menanggulangi kematian dan segala kesukaran dalam hidup tanpa percaya kepada atau bergantung pada Allah.2. 2) Filsafat humanisme mulai dengan Iblis dan merupakan perwujudan kebohongan Iblis bahwa manusia dapat menjadi seperti Allah (Kej 3:5). Alkitab menyebut para penganut humanisme sebagai orang yang telah "menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya ... " (Rom 1:25).3. 3) Semua pemimpin, pendeta, dan orang-tua Kristen harus berusaha sekuat-kuatnya untuk melindungi anak-anak mereka dari indoktrinasi humanisme dengan menyingkapkan kesalahannya serta menanam di dalam mereka sikap penghinaan terhadap pengaruhnya yang merusak (Rom 1:20-32;2Kor 10:4-5;2Tim 3:1-10;Yud 1:4-20;lihat cat. -->1Kor 1:20;lihat cat. -->2Pet 2:19).[atau ref.1Kor 1:20;2Pet 2:19]2Full Life: DENGAN SUNAT KRISTUS.Nas :Kol 2:11Dalam PL sunat merupakan tanda bahwa seorang Israel mempunyai hubungan perjanjian dengan Allah(lihat cat. -->Kej 17:11).[atau ref.Kej 17:11]Sunat melambangkan pengeratan atau pemisahan dari dosa dan segala sesuatu yang tidak suci di dalam dunia. Di bawah perjanjian PB, orang percaya telah mengalami sunat yang rohani, yaitu "penanggalan akan tubuh (sifat) yang berdosa." Ini suatu perbuatan rohani yang dengannya Kristus mengerat sifat lama kita yang belum dilahirkan kembali yang penuh pendurhakaan terhadap Allah serta memberikan hidup rohani atau hidup kebangkitan Kristus kepada kita (ayatKol 2:12-13); ini adalah sunat di dalam hati (Ul 10:16;Ul 30:6;Yer 4:4; 9:26;Rom 2:29).3Full Life: SURAT HUTANG, YANG OLEH KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM.Nas :Kol 2:14Ini menunjuk kepada Taurat Musa, yaitu hukum-hukum yang menunjuk ke perilaku yang benar tetapi tidak dapat memberi hidup dan kuasa untuk menaati Allah (Gal 3:21). Perjanjian yang lama sebagai suatu jalan menuju keselamatan telah dipakukan di salib (yaitu dihapuskan) dan Allah mengadakan suatu perjanjian yang lebih baik melalui Kristus dan oleh Roh-Nya (2Kor 3:6-9;Ibr 8:6-13; 10:16-17,29; 12:24;lihat art.PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).4Full Life: MELUCUTI PEMERINTAH-PEMERINTAH DAN PENGUASA-PENGUASA.Nas :Kol 2:15Melalui kematian-Nya di salib, Kristus mengalahkan semua kekuatan roh jahat dan kuasa setan di dunia (bd.Ef 6:12). Ia melucuti mereka dari kekuasaannya untuk menahan orang-orang terbelenggu kepada kuasa kejahatan menentang kehendak mereka (bd.Kol 1:3;Mat 12:29;Luk 10:18;Luk 11:20-22;Ibr 2:14;lihat art.KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).Anak Tuhan ikut mengambil bagian dalam kemenangan-Nya. Kita tidak hanya menang atas dunia dan pencobaan (1Yoh 4:4), tetapi kita juga memiliki kuasa untuk memerangi kekuatan-kekuatan roh jahat(lihat cat. -->Ef 6:12;[atau ref.Ef 6:12]

Pendahuluan KolosePenulis : PaulusTema : Keunggulan KristusTanggal Penulisan: Sekitar 62 TMLatar BelakangKota Kolose terletak dekat Laodikia (bd.Kol 4:16) di bagian barat daya Asia Kecil, kira-kira 160 kilometer tepat di sebelah timur kota Efesus. Agaknya jemaat Kolose telah didirikan sebagai akibat tiga tahun pelayanan yang luar biasa dari Paulus di Efesus (Kis 20:31). Pengaruh pelayanannya begitu luar biasa dan luas jangkauannya sehingga "semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (Kis 19:10). Walaupun Paulus sendiri mungkin tidak pernah mengunjungi Kolose (Kol 2:1), ia telah memelihara hubungannya dengan gereja itu melalui Epafras, seorang yang bertobat di bawah pelayanannya dan rekan kerjanya dari Kolose (Kol 1:7;Kol 4:12).Alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose (Kol 2:8). Ketika Epafras, seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi pendirinya, mengadakan perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan tentang situasi di Kolose (Kol 1:8;Kol 4:12), Paulus menanggapinya dengan menulis surat ini. Pada waktu itu ia berada dalam tahanan (Kol 4:3,10,18), mungkin sekali di Roma (Kis 28:16-31) sambil menantikan naik bandingnya kepada Kaisar (Kis 25:11-12). Rekan Paulus, Tikhikus sendiri membawa surat ini ke Kolose atas nama Paulus (Kol 4:7).Sifat yang tepat dari ajaran palsu yang terdapat di Kolose ini tidak diuraikan dengan jelas dalam surat ini, karena para pembaca yang mula-mula sudah memahaminya dengan baik. Akan tetapi dari berbagai pernyataan Paulus yang menentang ajaran palsu itu, nyatalah bahwa bidat yang hendak meruntuhkan dan menggantikan Yesus Kristus sebagai inti kepercayaan Kristen adalah suatu campuran yang aneh yang terdiri atas ajaran Kristen, tradisi-tradisi Yahudi tertentu di luar Alkitab dan filsafat kafir (serupa dengan campuran kultus-kultus dewasa ini).Garis Besar KoloseGaris Besar1. Pendahuluan(Kol 1:1-12)1. A. Salam Kristen(Kol 1:1-2)2. B. Ucapan Syukur Karena Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka(Kol 1:3-8)3. C. Doa untuk Kemajuan Rohani Mereka(Kol 1:9-12)2. I. Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya(Kol 1:13-2:23)1. A. Keutamaan Kristus yang Mutlak(Kol 1:13-23)1. 1. Sebagai Penebus Demi Orang Lain(Kol 1:13-14; bd.Kol 1:20,22).2. 2. Sebagai Tuhan atas Ciptaan(Kol 1:15-17)3. 3. Sebagai Kepala Gereja(Kol 1:18)4. 4. Sebagai Pendamai Segala Sesuatu(Kol 1:19-20)5. 5. Sebagai Pendamai Jemaat Kolose dengan Allah(Kol 1:21-23)2. B. Pelayanan Paulus Dalam Rahasia Allah di dalam Kristus(Kol 1:24-2:7)1. 1. Menggenapkan Penderitaan Kristus(Kol 1:24-25)2. 2. Menyempurnakan Orang Percaya di dalam Kristus(Kol 1:26-2:7)3. C. Berbagai Peringatan Terhadap Ajaran Sesat(Kol 2:8-23)1. 1. Persoalan: Ajaran yang Tidak Menurut Kristus(Kol 2:8)Pemecahan: Disempurnakan di dalam Kristus(Kol 2:9-15)2. 2. Persoalan: Berbagai Perbuatan Ibadah yang Tidak Menurut Kristus(Kol 2:16-23)Pemecahan: Disalibkan Bersama Kristus(Kol 2:20)3. II. Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya(Kol 3:1-4:6)1. A. Perilaku Pribadi Orang Percaya(Kol 3:1-17)1. 1. Bila Kristus Adalah Hidup Kita(Kol 3:1-4)2. 2. Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa(Kol 3:5-9)3. 3. Mengenakan Manusia Baru di dalam Kristus(Kol 3:10-17)2. B. Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya(Kol 3:18-4:1)1. 1. Suami dan Istri(Kol 3:18-19)2. 2. Anak dan Orang-Tua(Kol 3:20-21)3. 3. Hamba dan Tuan(Kol 3:22-4:1)3. C. Pengaruh Rohani Orang Percaya(Kol 4:2-6)1. 1. Kehidupan yang Diabdikan kepada Doa(Kol 4:2-4)2. 2. Perilaku Bijaksana Terhadap Orang Luar(Kol 4:5)3. 3. Perkataan yang Dibumbui Kasih Karunia(Kol 4:6)4. Penutup(Kol 4:7-18)

Tujuan dan Survei KoloseTujuanPaulus menulis1. (1) untuk memberantas ajaran palsu yang berbahaya di Kolose yang sedang menggantikan keunggulan Kristus dan kedudukan-Nya sebagai inti dalam ciptaan, penyataan, penebusan, dan gereja; dan2. (2) untuk menekankan sifat sebenarnya dari hidup baru di dalam Kristus dan tuntutannya pada orang percaya.SurvaiSetelah menyampaikan salam jemaat dan mengungkapkan rasa syukur karena iman, kasih, dan pengharapan mereka, dan karena mereka terus-menerus maju sebagai orang percaya, maka Paulus memusatkan perhatian pada dua pokok persoalan yang penting: ajaran yang betul (Kol 1:13--2:23) dan nasihat-nasihat praktis (Kol 3:1--4:6).Dari segi teologi, Paulus menekankan sifat sejati dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol 1:15), kepenuhan ke-Allahan dalam bentuk jasmaniah (Kol 2:9), Pencipta segala sesuatu (Kol 1:16-17), kepala gereja (Kol 1:18) dan sumber yang serba cukup dari keselamatan kita (Kol 1:14,20-22). Kristus benar-benar memadai, sedangkan bidat di Kolose itu sama sekali tidak memadai -- hampa, palsu, dan bersifat kemanusiaan (Kol 2:8); dangkal secara rohani dan angkuh (Kol 2:18); serta tanpa kuasa terhadap keinginan-keinginan berdosa dari tubuh (Kol 2:23)Dalam nasihat-nasihat praktisnya, Paulus mengimbau agar hidup ini didasarkan pada kecukupan dari Kristus sebagai satu-satunya cara untuk maju dalam kehidupan Kristen. Realitas Kristus yang hidup di dalam kita (Kol 1:27) harus tampak dalam perilaku Kristen (Kol 3:1-17), hubungan rumah tangga (Kol 3:18--4:1) dan disiplin rohani (Kol 4:2-6).

Ciri Khas KoloseCiri-ciri KhasTiga ciri utama menandai surat ini.1. (1) Kolose memusatkan perhatian pada kebenaran rangkap dua dari keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia, bahkan lebih dari kitab-kitab lain dalam PB.2. (2) Kitab ini dengan tegas meneguhkan kepenuhan ke-Allahan Kristus (Kol 2:9) dan berisi salah satu bagian yang paling agung di PB mengenai kemuliaan-Nya (Kol 1:15-23).3. (3) Kitab ini sering dianggap sebagai "surat kembar" bersama kitab Efesus, karena keduanya mempunyai beberapa persamaan dalam hal isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar dari kedua kitab ini).

Ajaran Palsu Print thisRENUNGAN GEMA 200618 JUNE 2006Kolose 2Rasul Paulus dalam pasal 2 ini memaparkan bahaya dari para pengajar palsu di jemaat Kolose. Sebanyak tiga kali kata jangan disebutkan oleh rasul Paulus yaitu jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong (8), jangan kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai... (16), jangan kamu biarkan kemenanganmu digagalkan (17). Bagaimanakah orang percaya dapat membedakan ajaran yang benar dan ajaran yang palsu? Apakah ciri daripada ajaran yang palsu?Ajaran palsu didasarkan pada ajaran turun temurun yang bertentangan dengan firman Tuhan. Para bidat dalam jemaat Kolose merupakan orang-orang yang mengajarkan tradisi turun temurun dan bukan firman Tuhan, seperti yang dilakukan oleh para pemimpin agama pada jaman Tuhan Yesus.Ajaran palsu didasarkan pada kepercayaan kepada roh-roh. Para bidat di jemaat Kolose juga mengajarkan takhyul-takhyul yang berkenaan dengan "bulan baru" dan kebiasaan agama lain yang diatur dengan penanggalan (16). Apakah Anda masih hidup di bawah pengaruh ajaran dan kepercayaan yang bersifat takhyul? Atau percaya kepada ramalan-ramalan yang berdasarkan roh-roh lain? Kembali kepada firman Tuhan merupakan jalan yang terbaik untuk berjaga-jaga dari ajaran palsu. [FC]

Jangan Tertawan dengan Filsafat yang PalsuKolose 2:8Pdt. Hendry OngkowidjojoJemaat Kolose dibandingkan dengan jemaat-jemaat Paulus yang lain merupakan jemaat yang relatif kecil. Kota Kolose adalah kota kecil yang tidak begitu penting dibandingkan Efesus, Korintus apalagi Roma. Bahkan pendirinya pun tidak begitu penting. Kota Kolose didirikan oleh Epafras yang adalah murid Paulus sendiri. Namun yang menarik waktu kita membaca kitab ini adalah bahwa Kolose merupakan satu jemaat yang relatif lebih baik dibandingkan dengan jemaat-jemaat yang didirikan oleh Paulus sendiri. Akan tetapi di tengah jemaat-jemaat yang baik seperti ini bukan berarti selama-lamanya tetap baik. Mulai datang pengajaran yang salah, palsu, yang tidak kembali pada Kristus. Ketika Epafras menghadapi pengajar-pengajar palsu ini, ia mulai merasa kesulitan. Namun Epafras adalah seorang yang rendah hati. Ketika ia menghadapi kesulitan seperti ini ia datang mencari Paulus yang waktu itu ada di penjara Roma. Paulus begitu besar hati. Meskipun jemaat Epafras yang adalah muridnya sendiri lebih berkembang dan lebih baik daripada jemaatnya sendiri, namun Paulus tetap bersukacita. Bagi Paulus yang penting adalah bagaimana jemaat Tuhan bisa bertumbuh. Demikian pula ketika jemaat Tuhan mengalami masalah Paulus menghadapinya dengan keseriusan yang sama seperti Paulus menangani masalah jemaatnya sendiri.Paulus memberi peringatan kepada jemaat Kolose dan kepada kita semua pada hari ini: Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Waktu kita membaca ayat ini apakah kita merasa bahwa peringatan ini juga kita perlukan? Atau kita merasa aman dari ayat ini karena kita tidak suka filsafat? Paulus begitu serius waktu mengatakan bagian ini. Sekali seseorang menjadi tawanan, lepasnya begitu sulit. Demikian pula begitu hati kita sudah tertawan. Seorang yang hatinya sudah tertawan dengan seorang gadis atau lelaki, meskipun orang itu tidak baik seringkali ia tidak mau lepas.Mengapa Paulus mengatakan harus hati-hati? Karena tidak gampang lepas. Filsafat di sini bukan ilmu filsafat, teori filsafat, pelajaran-pelajaran dari para filsuf. Karena itu waktu membaca hal ini kita tidak dapat berpikir bahwa kita aman. Terjemahan lain yang lebih mendekati dari kata filsafat di sini adalah falsafah. Tidak ada orang yang tidak memiliki falsafah hidup. Falsafah hidup sangat mempengaruhi setiap hal kecil yang kita lakukan. Falsafah hidup mempengaruhi cara kita makan, berjalan, bahkan bagaimana kita kumpul dengan orang lain.Waktu Paulus mengatakan hati-hati artinya tidak semua falsafah hidup itu salah. Tidak semua falsafah hidup yang tidak berasal dari wahyu khusus itu tidak dapat dipegang. Ada falsafah yang secara umum sejalan dengan apa yang dinyatakan Alkitab. Misalnya: seorang filsuf Tionghoa mengatakan seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya itu seperti apa? Apakah seorang anak yang merawat dan mengunjungi orangtuanya di masa tua? Tidak. Seorang anak yang seperti ini bukan anak yang berbakti. Namun anak yang berbakti adalah seorang anak yang mengunjungi, merawat, menjaga orangtuanya dengan rela. Ini adalah falsafah yang sangat baik dan tidak melawan firman Tuhan. Firman Tuhan mengatakan hormatilah orangtuamu. Karena itu tidak semua falsafah hidup itu palsu.Namun pada saat yang sama ada juga bahkan banyak falsafah hidup yang salah dan bertentangan dengan Alkitab. Kapan orang sadar dengan falsafah yang salah? Kadang begitu terlambat setelah banyak harga yang harus dibayar dan dikorbankan. Bukan hanya itu. Berapa banyak waktu dan orang yang juga sudah dikorbankan karena seseorang mengikuti falsafah hidup yang salah itu? Mengapa falsafah yang salah bisa begitu menarik? Misalnya: orang zaman dulu menyimpan barang dalam wadah kayu atau batu. Dari luar begitu menarik tetapi seringkali orang tidak tahu apa di dalamnya. Bahkan orang tidak tahu jika di dalamnya kosong. Falsafah hidup yang salah tidak kelihatan kosong dari awalnya. Jika sudah kelihatan pasti orang tidak mau mengejarnya. Apa yang perlu jemaat Kolose dan kita semua perhatikan baik-baik adalah bahwa falsafah yang kosong itu tidak langsung kelihatan kosong pada mulanya! Kita begitu perlu hati-hati.Falsafah hidup yang kosong dan palsu juga bisa begitu menawan karena sumber / asalnya tidak pernah kita sangka. Dari manakah sumber falsafah yang kosong dan palsu itu? (Ayat 8) Menurut ajaran turun-temurun. Berarti falsafah yang kosong itu kita dapatkan bukan dari profesor atau dosen filsafat melainkan dari orang tua. Mengapa orang tua bisa mengajarkan filsafat yang kosong dan palsu kepada kita? Karena mereka dapatkan dari orang tua mereka, demikian seterusnya. Kakek kita juga mendapatkan dari orangtuanya. Sehingga kita harus menyadari bahwa peringatan Paulus di sini begitu serius. Bahkan mungkin kita sendiri yang memasukkan filsafat yang kosong kepada anak-anak kita.Contoh 1: berdasarkan pengalaman dan sejarah, selama ribuan tahun orang-orang Tiongkok berada di bawah Kerajaan. Di bawah kerajaan itu yang namanya raja lebih banyak sewenang-wenangnya daripada tidak. Sehingga orang Tionghoa secara kebanyakan memiliki konsep: jangan ikut politik, politik itu jahat, kamu berdagang saja. Kemudian orang tua akan terus mengajarkannya kepada anak-anaknya supaya mereka jangan ikut politik karena politik itu jahat. Mereka diajarkan untuk berdagang saja, ada uang beres. Sampai hari ini pun kita melihat jarang ada partai politik Tionghoa yang besar. Karena konsep turun-temurun ini. Itulah sebabnya banyak orang Kristen hari ini tidak bertumbuh dan sulit sekali percaya Tuhan, mengutamakan Tuhan, bergantung pada Tuhan dan bukan pada uang. Karena falsafah hidup ini.Contoh 2: ada orang tua yang mengajarkan anaknya untuk mencari pacar yang lebih mengasihinya lebih daripada ia mengasihi pacarnya itu. Itulah sebabnya ketika ada masalah dalam rumah tangga begitu rentan untuk bercerai. Motivasi dari sang ibu adalah baik. Tetapi apa akibatnya dari konsep yang keliru itu? Dalam dunia berdosa maksud baik itu tidak cukup. Niat dan maksud baik harus ada tetapi kita perlu sadar bahwa niat baik itu tidak cukup. Kita harus melihat apa yang ada di balik suatu falsafah hidup. Mungkin itu bertentangan dengan Alkitab tetapi dari luar tidak kelihatan dan nampak begitu baik.Paulus tahu peringatan apa yang ia berikan pada jemaat Kolose dan pada kita semua. Bukan hanya falsafah hidup itu berasal dari ajaran turun-temurun tetapi juga dari roh-roh dunia. Roh dunia di sini bukan berarti roh dari dunia lain. Roh dunia berarti menurut semangat (spirit) jaman ini. Itulah sebabnya filsafat yang palsu tidak kelihatan pada awalnya karena spirit jaman ini memegang hal yang sama. Sehingga waktu kita melakukan hal tersebut betul-betul tidak kelihatan salahnya karena semua orang melakukan hal yang sama. Kita tidak tahu lagi dimana salahnya.Contoh: waktu MLM pertama kali mulai booming, teman saya menjelaskan konsep MLM tersebut dengan begitu berapi-api dan yakin. Banyak teman-teman saya yang diyakinkan bahwa setelah sekian lama penghasilan kita akan bertambah berkali-kali lipat. Namun bagaimana mereka bisa begitu yakin? Apakah mereka sudah melihat langsung buktinya? Mungkin belum. Mereka hanya mendengar dari seorang motivator dan langsung mempercayainya. Mengapa? Karena sesuai dengan semangat jaman. Semangat jaman mengajarkan bahagianya orang-orang yang makmur dan memiliki banyak kekayaan dan materi. Kita tidak diajarkan secara langsung supaya kita cinta akan uang. Caranya begitu halus. Kita dapat melihatnya dalam iklan-iklan di TV. Sedikit demi sedikit konsep kita dirubah. Inilah cara dunia. Dunia tidak memaksa kita. Kita dididik sedikit demi sedikit. Itulah sebabnya begitu ada tawaran yang dapat membuat kita kaya, kita menyambutnya dengan begitu bersemangat.Oleh karena itu Paulus memperingatkan kita supaya hati-hati di mana pun kita berada karena tanpa sadar kita bisa tertawan dengan filsafat kosong yang ditawarkan oleh roh-roh dunia.Jika demikian apakah berarti kita tidak boleh mendengarkan nasehat orang tua, nasehat guru kita, dan tidak boleh menonton TV? Bukan! Waktu Paulus mengatakan berhati-hati bukan berarti kita diajar untuk meninggalkan semua nasehat dan pindah ke planet lain. Jika kita harus tinggal di dunia ini, harus mendengar nasehat orang tua dan ada kemungkinan nasehat itu salah, lalu bagaimana? Bagi Paulus, cara mengatasinya bukan dengan membuang semua itu. Jika kita tidak mau mengikuti falsafah yang salah caranya adalah bagaimana kita bisa memperkuat otot-otot rohani kita. Bagaimana kita hidup menurut Kristus! Ada filsafat hidup yang menurut Kristus ada yang tidak. Semakin kita tidak menurut Kristus, semakin kita menurut apa yang kosong dan palsu. Cara membedakan filsafat yang kosong dan yang sesuai dengan firman adalah bagaimana kita bisa semakin menurut Kristus, semakin mengerti Kristus.Daud mengerti hal ini (Mzm.19:10b-13). Ia berkata hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya. Lebih indah dari emas, lebih manis dari madu. Daud bertanya, siapakah yang mengetahui kesesatan? Ia minta Tuhan membebaskannya dari apa yang tidak ia sadari. Daud sadar bahwa ia juga bisa disesatkan. Kesesatan itu begitu licin sehingga semua orang dapat terjerat olehnya. Daud sadar hanya firman Tuhan yang dapat memperingatkannya. Daud dan Paulus memiliki kesadaran yang sama. Bukan hanya kesesatan doktrin tetapi juga kesesatan dalam hal-hal hidup sehari-hari. Kita harus hidup menurut apa yang Kristus ajarkan. Apa yang Kristus ajarkan ada di dalam firman yang diwahyukan kepada kita.Apakah kita betul-betul memiliki kerinduan untuk hidup berjalan menurut firman? Orang yang tidak datang dengan rendah hati pada firman untuk terus dikoreksi dengan kesadaran bahwa saya gampang disesatkan akan mudah ikut filsafat yang kosong dan palsu. Banyak orang datang pada firman Tuhan karena tertarik, suka belajar dan suka diisi. Itu tidak salah. Tetapi ada perbedaan yang besar antara suka diisi dan mau dikoreksi. Waktu kita mendengar firman Tuhan jangan hanya mau diisi tetapi apakah kita mau dikoreksi oleh Tuhan? Jika kita mau dikoreksi tidak akan habis-habisnya karena begitu banyak kesalahan kita. Hal ini akan menghindarkan kita dari masalah yang tidak perlu. Karena itu marilah kita seperti Daud yang berkata: Siapa yang bisa tahu kesesatan? Mari kita memiliki hati yang mau terus-menerus mau dikoreksi oleh firman Tuhan. Mari kita memaksa diri untuk mengerti firman supaya kita tidak mudah disesatkan oleh filsafat kosong dan palsu. Mari kita berhati-hati. Bersyukur karena Tuhan memberi kita firman supaya kita tidak disesatkan dan dapat hidup menurut Kristus.(Ringkasan ini belum diperiksa oleh Pengkhotbah. Transkrip: VP)

Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu.Humanisme modern dibagi kepada dua aliran. Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia.Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama.

19