Kolonialisme modern
-
Upload
umi-rosyidah -
Category
Education
-
view
3.975 -
download
2
Transcript of Kolonialisme modern
B. VOC dan Sistem Kolonialisme
Kolonialisme/penjajahan = anak dr kapitalisme
Kapitalisme adalah cara berekonomi yg ditandai oleh:
1. Pemilikan pribadi alat produksi (tanah) oleh pemodal
2. Adanya hubungan majikan-buruh yg digaji dg uang
3. Produksi ditujukan utk keuntungan & pelipat- gandaan modal
Kolonialisme modernKapitalisme muncul pertama di Eropa
Barat pd abad XVI – XVII, bersamaan dg tuntutan akan kebebasan masa revolusi Prancis abad XVII, yg mana kekuasan raja digulingkan kaum liberal
revolusi industri abad XVI-XVII memacu proses produksi ekspansi tanah jajahan kolonialisme modern.
Sistem kolonial ini ditandai 4 ciri pokok: dominasi, eksploitasi, diskriminasi, & dependensi (Kartodirdjo, Surjo, 1991):
Berbeda dg kolonialisme kuno, yg bertuj: kejayaan (glory), kekayaan (gold), & agama (gospel)
Penjajah pertama adalah armada dagang, yg th 1602 membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie),
VOC tdk mengambil alih kekuasaan para raja, ttp menuntut pengakuan & penyerahan hasil bumi/ pertanian .
sistem leveransi (penyerahan wajib barang2 & dibeli dg harga ttt), dan sistem kontingensi (penyerahan barang yg ditentukan jumlahnya). Dalam hal ini yg paling dirugikan adalah petani
Utk tingkatkan pendapatan dr sistem penyerahan wajib, di berbagai daerah VOC kembangkan sistem penanaman wajib komoditi kopi. Yg terkenal adalah “perkebunan kopi ala priyangan” (petani membuka hutan dg kerja paksa utk tanam kopi)
VOC memba yar upah petani, namun banyak diselewengkan bupati
Sistem Priyangan ini kemudian jadi dasar sistem tanam paksa pd 1830 oleh pem kolonial.
Tanah PartikelirVOC menjual tanah pd pihak swasta,
yg kemudian dikenal “tanah partikelir”,
Di tanah partikelir, pemodal sbg tuan tanah dan berusaha cari keuntungan sebesar-besarnya
Rakyat membayar pajak, cukai, penyerahan hasil, kerja rodi dll sering hrs mencuri, merampok, bahkan membunuh utk mengatasi rasa lapar.
Banyak terjadi ger. Sosial .
Kekuasaan Daendels1799 VOC dibubarkan krn
bangkrut. VOC pailit krn: kecurangan
pembukuan, korupsi, pegawai lemah, sistem monopoli, serah wajib, & kerja paksa yg membawa penderitaan penduduk
Kekuasaan beralih pada pem Hindia Belanda- Daendels.
Daendels kerja paksa.
Awal Mula Pajak Tanah & Sewa Tanah Saat itu di Eropa berkemb paham liberal
dasar kebebasan & kesejahteraan umumRafles dipengaruhi rev. perancis dg
semboyan: Kebebasan, persamaan dan persaudaraan.
Sistim penyerahan wajib dan kerja paksa dihapus.
Ingin memberikan kepastian hukum dan kebebasan berusaha.
Pemikiran rafles= Hogendorp (pejabat Belanda) rakyat diberi kebebasan menentukan tanaman yang akan di tanam.
Raffles berpedoman 3hal1. Kerja wajib /rodi dan penyerahan wajib
dihapuskan.2. Peran Bupati sbg pemungut pajak
dihapusdijadiakn sbg bagian integral dari sistim pemerinbtahan.
3. Anggapan bahwa pemerintah pemilik tanah maka petani penggarap= penyewa (tenant) membayar sewa tanah(land rent).
Sistim sewa tanah/ landelijk stelsel: 4. kebebasan dan kepastian hukum pada
petani.5. Menjamin arus pendapatn negara secara
mantap
Ketentuan sistim sewa tanah1. Pajak Tanah Sawah: Gol I, ½ hasil panenan Gol II, 2/5 hasil panenan Gol III, 1/3 hasil panenan2. Pajak Tanah Tegalan: Gol I, 2/5 hasil panenan Gol II, 1/3 hasil panenan Gol III, ¼ hasil panenanPajak diberikan berpa uang/ barang
(padi&beras)
Perubahan revlosusioner?Peubahan azasi: unsur paksaan
atas rakayt diganti sistim kontrak atas da sar sukarela kedua belah pihak.
Perubahan bukan perubahan ekonomi semata perubahan sistim sosial budaya ikatan adat kehidupan masyarakat barat.
Ekonomi feodal diganti lalu lintas pertukaran bebas.
Tanam Paksa (1830-1870) Van Den Bosch, terjadi kesulitan keuangan;
krn biaya perang, kecuali itu neg Belanda sedang menggalakkan industri Van Den Bosch terapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel)
Sistem ini mrpkn gabungan dr penyerahan wajib (VOC) dg sistem pajak tanah.
ciri pokok adalah rakyat harus bayar pajak dlm bentuk barang (hasil tani), bukan uang
Jenis tanaman yg diwajibkan: kopi, tebu, indigo
Penyelewengan Tanam paksa1. Penyediaan tanah utk tanaman eksport tdk
scr sukarela, ttp dg paksaan; 2. bagian tanah yg ditanami bkn 1/5, ttp lebih
luas (1/3 atau 1/2) bagian, bahkan sering seluruh desa
3. Pembayarn hsl tanamn lebih kcl dr ketentuan4. Kegagalan panen yg mestinya jd beban pem,
dibebankan pada penduduk5. Sistm perangsang utk peg pem agar dpt kerja
dg baik, prakteknya terjadi penyalahgunaan wewenang yg makin rugikan penddk
Lanjutan… Sistem tanam paksa sangat menguntungkan
pem. Petan menderita menyediakan tanah utk
tanaman ekspor, dan tenaga kerja yg berat utk pekerjaan pem, tanpa upah (kerja paksa).
Sistem ini mengenalkan ekonomi uang, melalui pembayaran upah tanaman (petani) dan insentif pejabat (pejabat)
Atas desakan kaum liberal, th 1870 sistem tanam paksa diganti sistem perusahaan swasta; dan sistem kerja paksa diganti sistem kerja upah bebas.
Agrarische Wet 1870 (UU AgrariaUU ini muncul krn tuntutan para pengusaha
swasta utk membuka perkebunan yg lebih luas, ttp merasa terhalang oleh sistem tanam paksa
Ketentuan 2 hal :1. memberi kesempatan pd para pengusha
swasta utk buka perkebunan 2. melindungi hak2 rakyat atas tanahnya.Agrarische Wet ini selanjutnya menjadi dasar
bg semua peraturan agraria di Indnesia. UU ini bersifat dualistispengusaha asing
berlaku hukum barat, sedang bg rakyat hukum adat
POLITIK ETIS (1900-1942)Pergantian abad 19 ke 20 ditandai adanya
peningkatan kemajuan & kemakmuran di neg Belanda.
Mrk menyoal ttg hutang2 kekayaan yg disedot ke Belanda, & itu hrs dikembalikan. Pol Etis (pol balas budi) yakni: emigrasi, irigasi, dan edukasi
Pd 1904 didirikan lumbung desa, bank kredit rakyat, & pegadaian, juga pengawasan thdp penjualan candu pd rakyat.
Hal itu utk kurangi sumber penderitaan rakyat spt: lintah darat, paceklik, kekurangan modal, dll
Perubahan aturan tanah partikelir diakuinya hak2 penduduk atas tanah & hasil
kerjanya, contohnya:1. Raad Van Justitie (pengadilan) Surabaya (22/
1/1913): pduduk tanah partikelir punya hak perseorangan turun temurun;
2. 7/6/1916, Pengadilan Surabaya menyatakan: pddk berhak atas tanah, dan hak benda yg dpt dipindahkan pd orang lain.
3. 12/9/1917 nyatakan: pddk tanah partikelir berhak atas tanah pekarangan yg didiami, & berhak pakai tanah pertanian lainnya dg kewajiban thdp tuan tanah.
Dampaknya bagi petani…beban petani makin berat krn
harus memenuhi tuntutan bupati (penguasa feodal), dan kepentingan kaum kolonial.