Koloid

24
KOLOID

Transcript of Koloid

KOLOID

Sistem Dispersi

Apa koloid itu ?

Campuran

Campuran Homogen Larutan

Campuran semi Homogen Koloid

Campuran Heterogen Suspensi

Larutan Koloid Suspensi

> 100 mμ1 – 100 mμ0.1 – 1mμ

Ukuran Partikel pada larutan, koloid, dan suspensi

Penggolongan KoloidDitinjau dari kelarutannya:

1.Koloid dispersi : koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam medium.

Contoh, koloid mikromolekul (protein dan plastik), koloid belerang

2.Koloid asosiasi: koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi) partikel kecil yang larut dalam medium.

Contoh, koloid Fe(OH)3

• Ditinjau dari Fasa pendispersi dan terdispersinya Koloid dibedakan menjadi 8 jenis koloid.

No Fase terdispersi

Fase pendispersi

Jenis Koloid Contoh Koloid

1 Gas Cair Buih …………………………..

2 Gas Padat Busa …………………………..

3 Cair Gas Aerosol cair …………………………..

4 Cair Cair Emulsi …………………………..

5 Cair Padat Emulsi padat (gel)

…………………………..

6 Padat Gas Aerosol padat …………………………..

7 Padat Cair Sol …………………………..

8 Padat Padat Sol Padat …………………………..

• Ditinjau dari interaksi fase terdispersi dengan fase pendispersi:

1.Koloid liofil: koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil.Contoh, agar – agar, tepung kanji (amilum dalam air)

2.Koloid liofob: kolid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderung memisah dan akibatnya tidak stabil.

Contoh: sol emas dan koloid Fe(OH)3 dalam air.

• Ditinjau dari perubahannya:1.Koloid reversibel: suatu koloid yang dapat

berubah jadi tak koloid, dan kemudian menjadi koloid kembali

Contoh, susu

2.Koloid irreversibel: koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat menjadi koloid lagi.

Contoh, sol emas

Sifat Koloid1. Sifat Koligatif• Partikel mempengaruhi sifat medium sehingga

koloid mempunyai sifat koligatif

• Sifat koligatif berguna untuk mengitung jumlah mol atau konsentrasi partikel koloid.

• Contoh, air sel mengandung partikel koloid sehingga mempunyai tekanan osmotik

Sifat Koloid2. Sifat Optik

Efek TyndallGejala penghamburan berkas cahaya oleh partikel koloid.

Penerapan Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.1.Sorot cahaya mobil tampak jelas pada daerah yang berkabut.2.Berkas cahaya matahari terlihat jelas di sela-sela pohon yang sekitarnya berkabut.3.Berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang berasap.

3. Sifat Kinetik

• Gerak Brown

Gerak partikel koloid yang bergerak secara acak (zig-zag) dan berlangsung terus-menerus ini.

•Gerak Brown merupakan faktor penyebab stabilnya partikel koloid dalam medium pendispersinya dan partikel koloid dapat terhindar dari pengendapan

4. Adsorpsi

• Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion pada permukaannya sehingga partikel koloid menjadi bermuatan listrik.

• Peristiwa penyerapan pada permukaan disebut adsorpsi.

• Misalnya sol As2S3 mengadsorpsi ion S2- sehingga bermuatan negatif.

5. Sifat Listrik (Elektroforesis)

• Suatu proses pemisahan koloid bermuatan dengan menggunakan beda potensial yang cukup tinggi.

• Muatan koloid dapat diketahui dengan mencelupkan batang elektrotda, yang bermuatan positif akan tertarik (berkumpul) ke elektroda negatif, demikan sebaliknya.

• Contoh, identifikasi DNA, mendeteksi kelainan genetik, dsb

6. Koagulasi

• Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid karena rusaknya stabilitas sistem

• Penyebab koagulasi : pemanasan atau pendinginan, penambahan elektrolit, penggabungan koloid yang berbeda muatan, proses elektroforesis

Pembuatan Koloid

Partikel

Halus (larutan)

Partikel

koloid

Partikel

kasar

(suspensi)

KONDENSASI Mengubah partikel halus menjadi partikel koloid.1.Cara reaksi kimia•Cara reduksi•Cara oksidasi•Cara hidrolisis•Cara metatesis2. Cara pertukaran pelarut3. Pendinginan berlebih

DISPERSI Mengubah partikel Kasar menjadi partikel koloid1.Cara mekanik2.Cara elektronik3.Cara peptisasi

Cara Kondensasi1. Cara reaksi kimia, menambahkan pereaksi

tertentu ke dalam larutan sehingga hasil reaksinya berupa koloid.

• Cara reduksi

mereduksi logam dari senyawa sehingga terbentuk logam.

Contohnya membuat koloid emas

2AuCl3 + 3SnCl2 2Au + 3SnCl4

• Cara oksidasi

mengoksidasi unsur dalam senyawa sehingga terbentuk unsur bebas.

Contohnya membuat koloid belerang

2H2S + SO2 2S + H2O

• Cara hidrolisis

menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk senyawa yang sukar larut (koloid).

Contohnya membuat koloid Fe(OH)3

FeCl3 + H2O Fe(OH)3 + 3HCl

• Cara metatesis

Penukaran ion sehingga terbentuk senyawa yang sukar larut

Contohnya membuat koloid AgBr

AgNO3 + Kbr AgBr + KNO3

2. Cara pertukaran pelarut, koloid dapat dibuat dengan menukar pelarut atau menambahkan pelarut lain, jika senyawa lebih sukar larut dalam pelarut kedua.

Contohnya dalam membuat koloid belerang.

3. Pendingin berlebih, koloid dapat terjadi bila campuran didinginkan sehingga salah satu senyawa membeku (koloid).

Contonya dalam membuat koloid es

Pemurnian Koloid

Cara dialisis• Dialisis merupakan proses pemisahan

makromolekul dari ion-ion dan senyawa yang mempunyai berat molekul rendah dengan menggunakan selaput (membran) semipermeabel yang tidak dapat ditembus oleh makromolekul itu tetapi dapat ditembus oleh molekul air atau ion-ion.

• Makromolekul tersebut dapat berupa partikel koloid.

21

K o l o i d

M e m b r a n s e m i p e r m e a b e l

F a s a p e n d i s p e r s i

Elektroosmosis• Koloid yang mengandung ion dapat dimurnikan

dengan cara elektroosmosis yaitu memaksa ion-ion melewati pori selaput semipermiabel dengan bantuan listrik.

Elektroforesis• Campuran koloid yang bermuatan listrik dapat

dipisahkan dengan cara elektroforesis, karena koloid akan tertarik ke elektroda yang berlawanan muatannya.

• Cara ini sering dipakai dalam analisis protein, asam nukleat, dan polisakarida.

Kegunaan Koloid

• Mengurangi polusi udara• Penjernihan air• Membantu pasien gagal ginjal• Sebagai deodoran

• Sebagai bahan makanan dan obat• Sebagai bahan kosmetik, dsb.

TERIMA KASIH…