Kolestasis
-
Upload
nurul-hafizah-ahmad-pozi -
Category
Documents
-
view
1.228 -
download
0
Transcript of Kolestasis
NURUL HAFIZAH BINTI AHMAD POZI
030.06.339
Kolestasis
Kolestasis : semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresi dan ekskresi empedu ke duodenum tertahannya bahan-bahan atau substansi yang seharusnya di keluarkan bersama empedu
Klinis akumulasi zat-zat yang diekskresi kedalam empedu seperti bilirubin, asam empedu, dan kolesterol didalam darah dan jaringan tubuh.
Introduksi KOLE…..STASIS
Secara patologi-anatomi terdapat timbunan trombus empedu pada sel hati dan sistem bilier.
Kolestasis neonatal meningkatnya bilirubin direk serum lebih dari 14 hari pertama kehidupan neonates
.Jaundice yang baru muncul setelah usia 14 hari, berlangsung >14 hari pertama, atau tidak berkurang setelah usia 14 hari, evaluasi kadar bilirubin direknya.
Introduksi
• Kolestasis pada bayi terjadi pada ± 1:25000 kelahiran hidup.
• hepatitis neonatal 1:5000 kelahiran hidup• atresia bilier 1:10000-1:15000• sindroma paucity saluran empedu intrahepatal 1:50000-
1:75000 kelahiran hidup. • Rasio atresia bilier ♀:♂ = 2:1, pada hepatitis neonatal,
rasionya terbalik.
Nelson 2007
• 1999-2004 dari 19270 penderita rawat inap, 96 penderita neonatal kolestasis.
• Neonatal hepatitis 68 (70,8%)• atresia bilier 9 (9,4%),• kista duktus koledukus 5 (5,2%)• kista hati 1 (1,04%),
Instalasi Rawat Inap
Anak RSU Dr. Sutomo
Surabaya
Epidemiologi
Intrahepatik Ekstrahepat
ik
Etiologi
Vena portal
Duktus biliaris
Kanalikuli
Hepatosit
Arteri
Kolestasis ekstrahepatikobstruksi mekanis saluran empedu ekstrahepatik ( atresia biliaris)Disebabkan lesi kongenital atau didapat. Kelainan nekroinflamatori kerusakan pembuntuan
saluran empedu ekstrahepatik saluran empedu intrahepatik.
Penyebab utama Imunologis : infeksi virus terutama CMV dan Reo virus
tipe 3 Asam empedu yang toksik Iskemia Kelainan genetik.
Paucity saluran empedu intrahepatik lebih sering ditemukan pada saat neonatal dibanding disgenes sindromik dan nonsindromik.
Dinamakan paucity apabila didapatkan < 0,5 saluran empedu per portal tract.
Sindromik sindrom Alagille, suatu kelainan autosomal dominan disebabkan haploinsufisiensi pada gene JAGGED 1.
Nonsindromik paucity saluran empedu tanpa disertai gejala organ lain
Kolestasis IntrahepatikPaucity saluran empedu
Kelainan primer terjadi pada hepatosit gang. pembentukan dan aliran empedu.
Infeksi merupakan penyebab utama virus, bakteri, dan parasit.
Hepatitis neonatal: inflamasi nonspesifik yang disebabkan oleh kelainan genetik, endokrin, metabolik, dan infeksi intra-uterin.
Gambaran histologis yang serupa multinucleated giant cell + gang lobuler + serbukan sel radang, + timbunan trombus empedu pada hepatosit & kanalikuli
Kolestasis intrahepatik
Kelainan Hepatosit
• Terjadi dalam bentuk sporadik atau familial, penyakit yang tidak diketahui sebabnya.
Hepatitis neonatal idiopatik
• kesalahan metabolisme asam empedu congenital ( inborn errors of bile acid metabolism).
• defisiensi 3B-hidroksi C27-steroid dehidrogenase isomerise
Penyakit Metabolik
• Infeksi terutama infeksi virus• Pada sepsis misalnya kolestasis merupakan akibat
dari respon hepatosit terhadap sitokin yang dihasilkan pada sepsis.
Akibat infeksi
PatofisiologiMetabolisme Bilirubin
Produksi hepatosit
Produksi cholangiosit
empedu
•asam empedu• kolesterol•Phospholipid• toksin yang terdetoksifikasi•Elektrolit•Protein•bilirubin terkonyugasi.
Proses yang
terjadi di hati
gangguan pada
transporter hepatobilie
r
penurunan aliran empedu
sekresi dari bilirubin
terkonyugasi juga
terganggu
hiperbilirubinemia terkonyug
asi.
Pada kolestasis
Perubahan fungsi hati pada kolestasis
Poses transpor hati
Transformasi dan konyugasi dari obat dan
zat toksik
Sintesis protein
Metabolisme asam empedu dan kolesterol
Metabolisme logam
Metabolisme cysteinyl
leukotrienes
Mekanisme kerosakan hati
sekunder
Proses imunologis
Proses sekresi dari kanalikuli tergangguTerjadi inversi pada fungsi polaritas dari
hepatositeliminasi bahan seperti bilirubin
terkonyugasi, asam empedu, dan lemak kedalam empedu melalui plasma membran permukaan sinusoid terganggu
I. Proses transpor hati
II. Transformasi dan konjugasi obat dan zat toksik
Kolestasis berkepanjangan gangguan sitokrom P-450.
Fungsi oksidasi, glukoronidasi, sulfasi dan konyugasi akan terganggu.
Sintesis protein seperti alkali fosfatase dan GGT, akan meningkat
Produksi serum protein albumin-globulin akan menurun.
III. Sintesis Protein
Sintesis asam empedu dan kolesterol akan terhambat karena asam empedu yang tinggi menghambat HMG-CoA reduktase dan 7 alfa-hydroxylase
Kadar kolesterol darah tinggi tetapi produksi di hati menurun karena degradasi dan eliminasi di usus menurun.
IV. Metabolisme asam empedu & kolesterol
Terjadi penumpukan logam terutama Cu karena ekskresi bilier yang menurun. Bila kadar ceruloplasmin normal maka tidak terjadi kerusakan hepatosit oleh Cu karena Cu mengalami polimerisasi sehingga tidak toksik.
VI. Metabolisme cysteinyl leukotrienes
V. Gangguan pada metabolisme logam
Cysteinyl leukotrienes zat proinflamatori & vasoaktif dimetabolisir dan dieliminasi dihati,
kolestasis kadarnya akan meningkat menyebabkan edema, vasokonstriksi, dan progresifitas kolestasis.
Asam empedu (litokolat ) zat yang menyebabkan kerusakan hati melarutkan kolesterol dan fosfolipid dari sistim membran intregritas membran akan terganggu.
Gang. Fungsi membran seperti Na+, K+-ATPase, Mg++-ATPase, enzim-enzim lain dan fungsi transport membran dapat terganggu lalu lintas air dan bahan-bahan lain melalui membran juga terganggu.
VII. Mekanisme kerosakan hati sekunder
Pada kolestasis didapat molekul HLA I yang mengalami display secara abnormal pada permukaan hepatosit
HLA I dan II diekspresi pada saluran empedu sehing respon imun terhadap sel hepatosit dan sel kolangiosit ------- sirosis bilier.
VIII. Proses imunologis
Manifestasi Klinis
Ikterus
Tinja akholis
Urine yang gelap.
Perut cembung
Manifestasi perdarahan
Etiologi kolestasis
Atresia Bilier ( ekstrahepatik)
Sinroma Hepatitis Neonatal ( Intrahepatik)
Keadaan umum
Tidak tampak sakit Tampak sakit
Berat lahir Normal Kurang
Jenis Kelamin Sering pada perempuan Sering pada laki-laki
Tampak Sedikit ikterik makin hebat
Lebih ikterik
Pertumbuhan Awalnya baik bisa terganggu
Terganggu dari awal
Manifestasi klinis
Ikterus muncul sejak kapan? Warna feces dan warna urin? Pelacakan etiologi
Riwayat kehamilan dan kelahiranRiwayat obstetric ibu ( infeksi TORCH), berat badan Infeksi intrapartum pemberian nutrisi parentral.
Riwayat keluarga Ibu penghidap hepatitis BHemokromatosis perkawinan antar keluarga adanya saudara kandung yang menderita penyakit
serupa Paparan terhadap toksin atau obat-obatan hepatotoksik
Anamnesis
1. Ikterik Terlihat bila kadar bilirubin sekitar 7 mg/dl.Klinis mulai terlihat pada bulan pertamaSklera ikterik +/+ Kuning dapat terlihat di seluruh tubuh hingga telapak
kaki & tangan.Ikterik bisa terlihat kuning kehijauan akibat akumulasi
bilirubin direk yang tinggi
2. HepatomegaliTepi hati 3,5cm bawah arcus costae
Pemeriksaan Fisik
3. Fibrosis /sirosis hepar Pada perabaan hati yang keras tepi yang tajam permukaan noduler
4. Splenomegali akibat hipertensi portal
5. Asites peningkatan tekanan vena portal dan fungsi hati yang memburuk.
6. Distensi abdomen akibat hepatomegali, ascites, splenomegali
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang(Laboratorium)
• Leukosit, Hb, Ht, Trombosit
Pemeriksaan darah tepi
• Bilirubin total, direk, indirek• ALT/AST• GGT• Albumin, kolesterol, protrombin
Pemeriksaan biokimia hati
• Leukosit• Biakan urin (KP)
Pemeriksaan Urin
• Pemeriksaan tinja 3 porsi
Pemeriksaan tinja
• Infeksi TORCH, hepatits B
Pemeriksaan utk menetukan etiologi
Ultrasonografi (USG)
Biopsi hati Kolangiografi
intraoperatif
Pemeriksaan Penunjang Lain
Bayi dengan kolestasis neonatus datang ke pelayanan medis
Membedakan antara hiperbilirubinemia terkonjugasi dengan tidak terkonjugasi
kenaikan bermakna kadar bilirubin total , > 20% adalah bilirubin terkonjugasi.
Penyebab kolestasis intrahepatik/ekstrahepatik
Tentukan terapi
Diagnosis
Data klinis Kolestasis Ekstrahepatik
Kolestasis Intrahepatik
Warna tinja selama dirawat - Pucat - Kuning
79% 21%
26% 74%
Berat lahir (gr) 3226 ± 45* 2678 ± 55*
Usia tinja akolik (hari) 16 ± 1.5* 30 ± 2*
Gambaran klinis hati − Normal − Hepatomegali**: Konsistensi normal Konsistensi padat Konsistensi keras
13
12 63 24
47
35 47 6
Biopsi hati*** − Fibrosis porta− Proliferasi duktuler − Trombus empedu intraportal
94% 86% 63%
Diagnosis
Intrahepatis Ekstrahepatis
ALT/AST +++ +
GGT + ++++
Bilirubin serum +++ ++
Gambaran Laboratorium
PenatalaksanaanTerapi medikamentosa
kolestasis intrahepatik yang diketahui penyebabnya.
Terapi operatif kolestasis ekstrahepatis
(prosedur Kassai)
Terapi supportif bila tidak ada terapi spesifik
Stimulasi asam empedu : asam ursodeoksikolat 10-
30mg/kgBB dibagi 2-3 dosis.
Nutrisi pertumbuhan optimal
Vitamin larut lemak • Vitamin A : 5.000-25.000
IU/hari• Vitamin D : calcitriol
0,05-0,2 ug/kgBB/hari• Vitamin E : 25-200 IU
/kgBB/hari• Vitamin K1 : 2,5-5mg/hari
diberikan 2-7X/minggu
Mineral dan trace elements• Kalsium :
25-100mg/kgBB/hari• Fosfat :
25-50mg/kgBB/hari• Mn : 1-2meq/kgBB/hari
(oral)• Zinc : 1mg/kgBB/hari
(oral)• Slenium : 1-2
uq/kgBB/hari (oral)• Ferum : 506mg/kgBB/hari
(oral)
Terapi komplikasi lain• Hiperlipidemia/
xanthelasma t HMG-CoA reduktase inhibitor seperti kolestipol, simvestatin.
• Terapi untuk mengatasi pruritus : Atihistamin : difenhidramin, Rifampisin, Kolestiramin
Terapi supportif
Terapi
Tumbuh
kembang
Pemantauan
Usia
Suku bangsa
Aliran bilirubin
inisial
Histologi
Prognosis
Mengenal dini kolestasis
Membedakan ekstrahepatik –
intrahepatik
Intervensi dini Terapi etiologik
Terapi suportif
Kesimpulan
Balisteri WF,Kader HA. Cholestasis. In: Berhman RE, Kliegman RM, Jenson HB, eds. Nelson Text Book of Pediatrics, 18th ed. Philadelphi : WB Saunders, 2007; 1668-1675.
Pudijiadi AH dkk. Kolestasis. In: Pedoman Pelayanan Medis. Jil I. Jakarta: IDAI, 2010; 170-173.
Sjamsul Arief. Deteksi Dini Kolestasis Neonatal. Devisi hepatologi IKA RSU Dr Soetomo. 2006. Diakses tanggal 26 Agustus 2010. www.pediatrik.com/pkb/20060220-ena504-pkb.pdf
Emerick KM, Whitington PF. Molecular Basis of Neonatal Cholestasis. Pediatrics Clinics of North America 2002; 49 (1) : 1-3.
Nazer H, Choletasis in Children. eMedicine : Pediatrics.Jordan. March 2010, diakses pada tanggal 30 Agustus 2010. emedicine.medscape.com/article/927624
Haefelin DN, Griffiths P, Rizetto M. Systemic Virosis Producing Hepatitis. In: Bircher J, et al, eds. Oxford textbook of clinical hepatology, 2nd ed. Oxford: Oxford University Press, 1999; 955-63.
Rosenthal P. Neonatal Hepatitis and Congenital Infections. In: Suchy FJ, ed. Liver disease in children, 1st ed. St. Louis : Mosby year book, 1994; 414-24.
Chardot C, Serinet MO: Prognosis of biliary atresia: What can be further improved. J pediatric 2006; 148:432-435
Referensi
Thank you