Kode Etik Apoteker

24
KODE ETIK APOTEKER

description

kode etik apoteker

Transcript of Kode Etik Apoteker

KODE ETIK APOTEKER

Kode etika Apoteker adalah kumpulan nilai-nilai atau prinsip yang harus diikuti oleh apoteker sebagai pedoman dan petunjuk serta standar perilaku dalam bertindak dan mengambil keputusan

Kode etik apoteker dimaksudkan untuk menyatakan secara terbuka yang membentuk dasar dasar fundamental dari peran apoteker. Prinsipnya adalah moralobligasi dan kebajikan, ditetapkan untuk membimbing apoteker dalam hubungan dengan pasien, profesional kesehatan dan masyarakat.

Pedoman ImplementasiA. Setiap farmasis dalam melakukan pengabdian dan

pengalaman ilmunya harus didasari oleh sebuah niat luhur untuk kepentingan mahluk lain sesuai dengan tuntutan Tuhan yang maha esa.

B. Sumpah apoteker adalah komitmen seorang apoteker yang harus dijadikan landasan moral dalam pengabdian profesinya.

C. Kode etika adalah kumpulan nilai-nilai atau prinsip yang harus diikuti oleh apoteker sebagai pedoman dan petunjuk serta standar perilaku dalam bertindak dan mengambil keputusan

RENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN

Pasal 1

Seorang Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah Apoteker

Dalam sumpah apoteker mengandung makna :a. Melaksanakan asuhan kefarmasianb. Merahasiakan kondisi pasien, resep dan medrec

pasienc. Melaksanakan praktek profesi sesuai landasan

praktek profesi yaitu ilmu, hukum dan etika.

Pasal 2 Seorang Apoteker harus berusaha dengan

sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan kode etik apoteker Indonesia

Parameternya :

a. Ada tidaknya laporan masyarakat

b. Ada tidaknya laporan dari sejawat apoteker atau profesi kesehatan lain

Pasal 3

Seorang apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam menjalankan kewajibannya

Pasal 4 Seorang apoteker harus selalu aktif

mengikuti perkembangan dibidang kesehatan, khususnya bidang farmasi.

Seorang apoteker harus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti seminar yang diukur dari nilai SKP. Pengetahuan dengan seminar keseminatan dan SKPA untuk keterampilan.

Pasal 5 Di dalam menjalankan tugasnya seorang

apoteker harus menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian

Disini sebaliknya seorang apoteker dalam menjalankan tugasnya dapat memperoleh imbalan dari pasien dan masyarakat atas jasa yang diberikannya dengan tetap memegang teguh kepada prinsip mendahulukan kepentingan pasien.

Pasal 6 Seorang apoteker harus berbudi luhur dan

menjadi contoh yang baik bagi orang lainSeorang apoteker tidak akan menyalahgunakan

kemampuan profesional kepada orang lain.

Seorang apoteker harus menjaga perilakunya dihadapan publik.

Harus menunjukkan sikap yang santun, sopan dalam bertutur kata, berpakaian sopan dan rapi.

Pasal 7 Seorang apoteker harus menjadi sumber

informasi sesuai dengan profesinyaSeorang apoteker memberikan informasi kepada

pasien atau masyarakat harus dengan cara yang mudah dimengerti dan yakin bahwa informasi tersebut harus sesuai, relevan dan up to date.

Dalam hal memberikan informasi obat atau konseling seorang apoteker dapat melakukan secara terbuka ataupun secara tertutup.

Pasal 8 Seorang apoteker harus aktif mengikuti

perkembangan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan khususnya kefarmasian

Setiap apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan peraturan, sehingga setiap anggota dapat menjalankan profesinya dengan tetap berada dalam koridor peraturan yang berlaku.

Pasal 9 Seorang apoteker dalam melakukan praktek

kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat dan menghormati hak asasi pasien dan melindungi mahluk hidup insani.

Pasal 10 Seorang apoteker harus memperlakukan

teman sejawatnya sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan

Setiap apoteker harus menghargai teman sejawatnya termasuk rekan kerjanya.

Apoteker boleh berkoordinasi dengan IAI ataupun majelis pembina etika Apoteker dalam menyelesaikan permasalahan dengan teman sejawat.

Pasal 11 Sesama Apoteker harus selalu saling

mengingatkan dan saling menasehati untuk mematuhi ketentuan-ketentuan kode etika

Bilamana seorang apoteker mengetaui sejawatnya melanggar kode etik, dengan cara santun kita harus mengingatkannya, bilamana ternyata yang bersangkutan sulit menerimanya maka boleh dilaporkan ke IAI cabang atau MPEAD.

Pasal 12 Seorang apoteker harus mempergunakan

setiap kesempatan untuk meningkatkan kerjasama yang baik sesama apoteker didalam memelihara martabat jabatan kefarmasian serta mempertebal rasa saling mempercayai didalam menuanaikan tugasnya.

Pasal 13 Setiap Apoteker harus mempergunakan

setiap kesempatan untuk membangun dan meningkatkan hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat petugas lain

Pasal 14 Seorang apoteker hendaknya menjauhkan

diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat kesehatan lain

Pasal 15 Seorang apoteker bersungguh-sungguh

menghayati dan mengamalkan kode etik apoteker dalam menjalankan tugas kefarmasian sehari-hari. Jika apoteker baik sengaja ataupun tidak sengaja melanggar kode etik, maka wajib mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, organisai profesi dan mempertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sanksi-sanksi Sanksi yang harus diterima oleh seorang

apoteker yang telah melanggar kode etika, biasanya tergantung dari tingkat pelanggaran yang telah dilakukan oleh seorang apoteker tersebut. Disini mulai dari berupa pembinaan, peringatan, pencabutan keanggotaan sementara, dan pencabutan keanggotaan tetap. Kriteria pelanggaran kode etik diatur dalam peraturan organisasi, dan ditetapkan setelah melalui kajian yang mendalam dari MPEAD.

STANDAR KOMPETENSI Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seorang profesional dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Standar kompetensi merupakan rumusan kewenangan berdasarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diakui secara resmi oleh lembaga yang berwenang yang ditinjau secara berkala.

Standar kompetensi apoteker merupakan dasar kemampuan minimal seorang apoteker dan kewenangan untuk menjalankan tugasnya.

Dasar-dasar standar kompetensi tersebut berbeda secara teknis disetiap tempat pekerjaan kefarmasian.

Standarnya berbeda antara IFRS, Distribusi, Industri dan lain sebagainya.

TERIMA KASIH