KO 7 Acetosal

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Aspirin dapat disintesis dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan dibantu dengan asam sulfat pekat. Aspirin memilik keguanaan untuk meringankan rasa saki, terutama sakit kepala, sakit gigi dan nyerti otot serta menurunkan demam. Aspirin yang sekarang sedang dikembangkan ini memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dengan waktu lama untuk mencegah serangan jantung. Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat (memiliki gugus COOH) dan asam salisilat (memiliki gugus OH). Asam salisilat dicampur dengan asam asetat anhidrat, menyebabkan reaksi menghasilkan aspirin dan asam asetat, yang merupakan produk sampingan. Sejumlah kecil asam sulfat umumnya digunakan sebagai katalis.

Transcript of KO 7 Acetosal

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar belakangAspirin dapat disintesis dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan dibantu dengan asam sulfat pekat. Aspirin memilik keguanaan untuk meringankan rasa saki, terutama sakit kepala, sakit gigi dan nyerti otot serta menurunkan demam. Aspirin yang sekarang sedang dikembangkan ini memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dengan waktu lama untuk mencegah serangan jantung.Sintesis aspirin merupakan suatuprosesdariesterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi antaraasam karboksilatdengan suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapatdisintesis dengan menggunakanasamasetat (memiliki gugus COOH)danasamsalisilat (memiliki gugus OH).Asamsalisilat dicampur dengan asam asetat anhidrat, menyebabkan reaksi menghasilkan aspirin danasamasetat, yang merupakan produk sampingan. Sejumlah kecilasamsulfat umumnya digunakan sebagai katalis.Pada praktikum ini akan di kemukakan laporan mengenai salah satu sintesis zat kimia yaitu sintesis aspirin (asam asetil salisilat) sebagai hasil dari praktikum yang telah dilakukan.

1.2Tujuan Percobaan1.Membuat aspirin dalam skala labor2.Memahami dan mempelajari reaksi yang terjadi3.Menghitung presentase aspirin yang dihasilkan

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian AspirinAspirinatauasam asetilsalisilat(asetosal) adalah sejenisobatturunan darisalisilat. Aspirin dibuat dengan reaksi asetylasi. Reaksi asetylasi merupakan suatu reaksi memasukkan gugus acetyl kedalm suatu substrat yang sesuai. Gugus acetyl adalah R-COO-(dimana R merupakan alkil atau aril). Aspirin disebut juga asam asetil salisilat atauacetylsalicylic acid, dapat dibuat dengan cara asetilasi senyawaphenol(dalam bentuk asam salisilat) menggunakan anhidrida asetat dengan bantuan sedikitkatalisyaitu Asam Sulfat pekat. Pada pembuatan Aspirin, asam salisilat (o-hydroxiy benzoic acid) berfungsi sebagai alkohol dan reaksinya berlangsung pada gugus hidroksi.Struktur Aspirin:

Gambar 2.1Rumus Kimia Aspirin(Pinna,2012)

2.2 Sejarah Perkembangan AspirinAwal mula penggunaan Aspirin sebagai obat diprakarsai olehHippocratesyang menggunakan ekstrak tumbuhanwillowuntuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaanBayermenjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini. Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuktablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentukbubuk(puyer). Dalam menyambutPiala Dunia FIFA 2006diJerman, replika tablet Aspirin raksasa dipajang diBerlinsebagai bagian dari pameran terbukaDeutschland, Land der Ideen("Jerman, negeri berbagai ide")Senyawa alami daritumbuhanyang digunakan sebagai obat ini telah ada sejak awal mula peradaban manusia. Di mulai pada peradabanMesirkuno, bangsa tersebut telah menggunakan suatu senyawa yang berasal dari daunwillowuntuk menekan rasa sakit. Pada era yang sama, bangsaSumeriajuga telah menggunakan senyawa yang serupa untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Hal ini tercatat dalam ukiran-ukiran pada bebatuan di daerah tersebut. Barulah pada tahun 400 SM, filsafatHippocratesmenggunakannya sebagai tanaman obat yang kemudian segera tersebar luas.Reverend Edward Stonedari Chipping Norton,Inggris, merupakan orang pertama yang mempublikasikan penggunaan medis dari Aspirin. Pada tahun1763, ia telah berhasil melakukan pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit dengan menggunakan senyawa tersebut. Pada tahun1826, peneliti berkebangsaanItalia, Brugnatelli dan Fontana, melakukan uji coba terhadap penggunaan suatu senyawa dari daun willow sebagai agen medis. Dua tahun berselang, pada tahun1828, seorang ahli farmasiJerman, Buchner, berhasil mengisolasi senyawa tersebut dan diberi namasalicinyang berasal daribahasa latinwillow, yaitusalix. Senyawa ini memiliki aktivitas antipiretik yang mampu menyembuhkan demam. Penelitian mengenai senyawa ini berlanjut hingga pada tahun1830ketika seorang ilmuwanPerancisbernama Leroux berhasil mengkristalkan salicin. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh ahli farmasi Jerman bernamaMerckpada tahun 1833. Sebagai hasil penelitiannya, ia berhasil mendapatkan kristal senyawa salicin dalam kondisi yang sangat murni. Senyawa asam salisilat sendiri baru ditemukan pada tahun 1839 oleh Raffaele Piria dengan rumus empiris C7H6O3.Bayer meupakan perusahaan pertama yang berhasil menciptakan senyawa Aspirin (asam asetilsalisilat). Ide untuk memodifikasi senyawa asam salisilat dilatarbelakangi oleh banyaknya efek negatif dari senyawa ini. Pada tahun1945, Arthur Eichengrun dari perusahaan Bayer mengemukakan idenya untuk menambahkan gugusasetildari senyawa asam salisilat untuk mengurangi efek negatif sekaligus meningkatkan efisiensi dan toleransinya. Pada tahun1897,Felix Hoffmannberhasil melanjutkan gagasan tersebut dan menciptakan senyawa asam asetilsalisilat yang kemudian umum dikenal dengan istilahAspirin. Aspirin merupakanakronimdari:A: Gugusasetil

spir: nama bunga tersebut dalambahasa Latin

spiraea: suku kata tambahan yang sering kali digunakan

in: untuk zat pada masa tersebut.

Aspirin adalahzat sintetikpertama di dunia dan penyebab utama perkembanganindustri farmateutikal. Bayer mendaftarkan Aspirin sebagaimerek dagangpada6 Maret1899. Felix Hoffmann bukanlah orang pertama yang berusaha untuk menciptakan senyawa Aspirin ini. Sebelumnya pada tahun1853, seorang ilmuwan Perancis bernama Frederick Gerhardt telah mencoba untuk menciptakan suatu senyawa baru dari gabunganasetil kloridadansodium salisilat. Aspirin dijual sebagai obat pada tahun 1899 setelah Felix Hoffmann berhasil memodifikasi asam salisilat, senyawa yang ditemukan dalam kulit kayu dedalu.Bayer kehilangan hak merek dagang setelahpasukan sekutumerampas dan menjual aset luar perusahaan tersebut setelahPerang Dunia Pertama. DiAmerika Serikat(AS), hak penggunaan nama Aspirin telah dibeli oleh AS melaluiSterling Drug Inc., pada1918. Walaupun masapatennyabelum berakhir, Bayer tidak berhasil menghalangi saingannya dari peniruanrumus kimiadan menggunakan nama Aspirin. Akibatnya, Sterling gagal untuk menghalangi "Aspirin" dari penggunaan sebagai kata generik. Di negara lain sepertiKanada, "Aspirin" masih dianggap merek dagang yang dilindungi.2.3 Pembuatan AspirinReaksi yang terjadi adalah reaksi Esterifikasi yang merupakan prinsip dari pembuatan Aspirin. Reaksi Esterifikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2.2Reaksi Pembuatan Aspirin(Habib,2012)Aspirin dibuat dengan cara mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat dengan menggunakan katalis H2SO4pekat sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bifungsional yang mengandung dua gugus OH dan COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi yang berbeda. Anhidrida asam karboksilat dibentuk lewat kondensasi dua molekul asam karboksilat.Berikut ini beberapacara atau metode yang ditemukan oleh beberapa tokoh :

a)Sintesa Aspirin menurut KolbePembuatan asam salisilat dilakukan dengan Sintesis Kolbe, metode ini ditemukan oleh ahli kimia Jerman yang bernama Hermann Kolbe. Pada sintesis ini,sodium phenoxidedipanaskan bersama CO2pada tekanan tinggi, lalu ditambahkan asam untuk menghasilkan asam salisilat. Asam salisilat yang dihasilkan kemudian di reaksikan dengan Asetat Anhidrat dengan bantuan Asam Sulfat sehingga dihasilkan asam asetilsalisilat dan asam asetat.b)Sintesa Aspirin Setelah Modifikasi Sintesa Kolbe oleh SchmittLarutansodium phenoxidemasuk ke dalamrevolving heated ball millyang memiliki tekanan vakum dan panas (130oC).Sodium phenoxideberubah menjadi serbuk halus yang kering, kemudian dikontakkan dengan CO2pada tekanan 700 kPa dan temperatur 100oC sehingga membentuk sodium salisilat. Sodium salisilat dilarutkan keluar darimilllalu dihilangkan warnanya dengan menggunakan karbon aktif. Kemudian ditambahkan Asam Sulfat untuk mengendapkan asam salisilat, asam salisilat dimurnikan dengan sublimasi.Untuk membentuk Aspirin, asam salisilat direfluxbersama Asetat Anhidrat di dalam pelarut toluen selama 20 jam. Campuran reaksi kemudian di dinginkan dalam tangki pendingin aluminium, asam asetil salisilat mengendap sebagai kristal besar. Kristal dipisahkan dengan cara filtrasi atau sentrifugasi, dibilas, dan kemudian dikeringkan. Berdasarkan proses ini, untuk menghasilkan 1 ton asam salisilat, dibutuhkan phenol 800 kg, NaOH 350 kg, CO2500 kg, Seng 10 kg, Seng Sulfat 20 kg, dan karbon aktif 20 kg. (George Austin, 1984 )

2.4 RekristalisasiRekristalisasi merupakan cara yang paling efektif untuk memurnikan zat zat organik dalam bentuk padat. Oleh karena itu teknik ini secara rutin digunakan untuk pemurnian senyawa hasil sintesis atau hasil isolasi dari bahan alami, sebelum dianalisis lebih lanjut, misalnya dengan instrumebn spektoskopi seperti UV, IR, NMR, dan MS.Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya ( tidak perlu alat khusus ) dankarena keefektifannya. Kedepannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan.Metoda ini sederhana, material padatan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi ( pada atau dekat titik didih pelarutnya ) untuk mendapatkan jumlah larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas perlahan didinginkan, Kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.(Ilham,2011)

2.5 Manfaat AspirinAspirin digunakan sebagai analgesik untuk nyeri dari berbagai penyebab (sakit kepala, nyeri tubuh, arthritis, dismenore, neuralgia, gout, dan sebagainya), dan untuk kondisi demam, Aspirin juga berguna dalam mengobati penyakit rematik, dan sebagai anti-platelet (untuk mengencerkan darah dan mencegah pembekuan darah) dalam arteri koroner (jantung) dan di dalam vena pada kaki dan panggul. Ada juga artikel yang ditulis dalam literatur medis mendalilkan penurunan kejadian kanker usus besar di antara mereka yang secara teratur mengonsumsi Aspirin pada dosis tertentu. Saat ini banyak dokter dan pasien yang menggunakan Aspirin dosis rendah (baby Aspirin atau Aspirin berdosis 81 mg) setiap hari untuk mengurangi kemungkinan mendapatkan serangan jantung dan stroke melalui aksi anti-plateletnya (pengencer darah dan mencegah pembekuan darah).Aspirin juga telah digunakan untuk mengatasi anak-anak yang mengalami Sindrom Bartter, dan juga dalam meningkatkan penutupanPatent Ductus Arteriosus(PDA), hubungan abnormal antara aorta (arteri utama terhubung ke jantung) dan arteri pulmonalis (untuk paru-paru) pada bayi baru lahir. Jika PDA tidak menutup secara normal, operasi mungkin diperlukan untuk menutupnya (menutup dengan cara menjahit) sebelum anak memasuki usia sekolah.2.6 AspirinRumus molekul:C9H8O4Massa molekul:180,2gr/molBerat jenis:1.40g/cmTitik didih: 140oCTitik lebur: 138-140oCKelarutan dalam air:3 mg/mL

2.7 Asam SalisilatRumus molekul:C7H6O3Massa molekul:138,12gr/molBerat jenis:1,443 g/mlTitik didih: 211oCTitik lebur: 159oC

2.8 Asetat AnhidridaRumus molekul: (CH3CO)2OBerat molekul:102,09 gr/molTitik didih: 139,060CTitik beku:-730CPanas pembakaran:431,9 kkal/molTekanan kritis:46.81 atmDensitas:1.08 g/ml2.9 Asam AsetatRumus Molekul: H2SO4Massa Molar: 98,08 g/molDensitas: 1,84 g/cm3Titik didih: 340oCViskositas: 26,7 cP2.10 Besi(III)KloridaRumus molekul:FeCl3Berat Molekul:162,22 gr/molDensitas:2,898 g/cm3Titik didih:315OCTitik lebur:282OCBAB IIIMETODOLOGI3.1 Alat-alat yang digunakan :1.Labu Didih Dasar Bulat 1 buah 500 ml2.Erlenmeyer 1 buah 250 ml3.Gelas Piala 2 buah 25 & 50 ml4.Corong 1 buah5.Kaca Arloji 1 buah6.Pipet Tetes 7 buah7.Termometer 1 buah8.Batang Pengaduk 1 buah9.Gelas Ukur 1 buah10.Tabung Reaksi 2 buah3.2 Bahan-bahan yang digunakan :1.Asam Salisilat 3 gram2.Asetat Anhidrat 9 ml3.Asam Sulfat Pekat 4 tetes4.Alkohol5.Ferri Klorida 3 tetes6.Aquadest 40 ml

3.3 Prosedur Percobaan :1.Pembuatan Aspirina.Masukkan asam salisilat sebanyak 3 gram kedalam labu didih dasar bulat (reactor) dan tambahkan 9 ml asetat anhidrat sedikit demi sedikit serta 3-4 tetes asam sulfat pekat.b.Goyang-goyangkan labu agar zat tercampur baik (lakukan dalam lemari asam).c.Panaskan diatas penangas air pada temperatur 50-60oC sambil diaduk selama 15 menit.d.Biarkan campuran menjadi dingin pada suhu kamar, aduk sekali-sekali.e.Tambahkan 40 ml aquadest, aduk dengan sempurna.f.Didinginkan selama 1 jam menggunakan batu es.g.Selanjutnya saring endapan dengam pompa penghisap/vakum.2.Rekristalisasi Aspirin (Pemurnian Aspirin)a.Larutkan aspirin dalam 7 ml alkohol hangat.b.Tuangkan kedalam larutan aspirin-alkohol 40 ml aquadest hangat.c.Panaskan sampai larut (dalam penangas air) bila terjadi endapan, saring larutan dalam keadaan panas dengan cepat.d.Dinginkan larutan jernih dengan menggunakan batu es selama 1 jam.e.Amati larutan tersebut sampai kristal yang terbentuk cukup banyak.f.Saring larutan dan endapan menggunakan kertas saring dengan corongBuchner, sebelumnya timbang dulu kertas saring yang digunakan (penyaringan vakum).g.Keringkan pada suhu kamar.h.Timbang berat aspirin yang terbentuk bila telah kering.i.Hitung rendemennya.

3.Uji Kemurnian Aspirina.Ambil sedikit kristal aspirin hasil rekristalisasi, masukkan dalam tabung reaksi.b.Ambil sedikit asam salisilat, masukkan dalam tabung reaksi yang berbeda.c.Larutkan kristal aspirin dan asam salisilat menggunakan alkohol masing-masing 1 ml.d.Tambahkan 3 tetes larutan ferri klorida pada setiap tabung reaksi dan amati, bila larutan aspirin berubah menjadi ungu berarti aspirin yang dibuat belum murni (lihat warna ungu yang dihasilkan dari tabung reaksi yang berisi asam salisilat). Jika larutan aspirin tetap bening berarti aspirin yang terbentuk telah murni.e.Jika belum murni, ulangi rekristalisasi terhadap aspirin beberapa kali dengan cara diatas.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil dan Perhitungan4.1.1 Hasil Praktikum1. Pembuatan AspirinPencampuran 3 gram asam salisilat, 9 ml asetat anhidrat, dan 3-4 tetes asam sulfat pekat di dalam labu didih dasar bulat menghasilkan campuran berwarna bening.Campuran diatas ditambah 40 ml aquadest membentuk 2 lapisan.Campuran diatas setelah didinginkan menggunakan batu es membentuk endapan berwarna putih.Setelah endapan disaring mrnggunakan pompa vakum, maka didapatlah aspirin.2. Rekristalisasi Aspirin (Pemurnian Aspirin)Aspirin yang didapat ditambah 7 ml alkohol hangat menghasilkan warna campuran bening.Campuran diatas ditambah 40 ml aquadest hangat menghasilkan warna campuran putih keruh.Setelah campuran diatas didinginkan menggunakan batu es, maka didapatkan kristal yang cukup banyak.Berat aspirin secara praktikum = 2.8 gram.Rendemen hasil 74.07%

3. Uji Kemurnian AspirinPencampuran sedikit asam salisilat, 1 ml alkohol, dan 3 tetes ferri klorida menghasilkan warna campuran berwarna ungu pekat.Pencampuran sedikit aspirin, 1 ml alkohol, dan 3 tetes ferri klorida menghasilkan campuran berwarna kuning bening yang menandakan bahwa aspirin telah murni.4.1.2 Perhitungan ,Berat aspirin secara praktikum = 3.86 1.06 = 2.8 gramAs.salisilat+asetat anhidrataspirin+asam asetatBJ: 1,44 gr/mlBJ:1,08 gr/mlMr :138 gr/molMr : 102 gr/molMr : 180 gr/mol

Mol asam salisilat=mol

Massa asam asetat anhidrat = 1.08 x 9 = 9.72 gram

Mol asam asetat anhidrat=mol

As.salisilat+asetat anhidrataspirin+asam asetatM=0.0210.095--B =0.0210.0210.0210.021T=-0.0740.0210.021

Berat aspirin secara teori=n x MR=0.021 x 180=3.78 gram

Rendemen =x 100%== 74.07 %

4.2 PembahasanAspirin dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam salisilat dan asetat anhidrat yang juga menghasilkan hasil sampingan berupa asam asetat.Pembuatan aspirin biasanya disebut dengan reaksi Acetylasi. Reaksi Acetylasi dapat terjadi cepat dengan bantuan katalis berupa Asam Sulfat pekat.Selain ditambah katalis, reaksi ini juga dilakukan pada air yang dipanaskan agar mempercepat tercapainya energi aktifasi. Sedangkan pendinginan dimaksudkan untuk membentuk kristal, karena ketika suhu dingin, molekul-molekul aspirin dalam larutan akan bergerak melambat dan pada akhirnya terkumpul membentuk endapan.Pembuatan aspirin ini dilakukan dengan 3 tahap, yaitu : pembentukan aspirin, rekristalisasi aspirin (pemurnian aspirin), dan uji kemurnian aspirin. Pada proses pembentukan aspirin, pertama-tama dicampurkan 3 gram asam salisilat, 9 ml asetat anhidrat, dan 3-4 tetes asam sulfat pekat didalam labu didih dasar bulat. Setelah itu, labu digoyang-goyangkan di dalam lemari asam agar zat tercampur sempurna dan menghasilkan campuran berwarna bening. Labu didih dipanaskan diatas penangas air pada temperatur 50-60oC sambil diaduk selama 15 menit. Campuran dibiarkan dingin pada suhu kamar tetapi tetap aduk sekali-sekali. Kemudian, campuran ditambah dengan 40 ml aquadest dan diaduk sempurna yang membentuk 2 lapisanpada campuran. Campuran didinginkan selama 1 jam menggunakan batu es dan menghasilkan endapan berwarna putih. Selanjutnya, saring endapan dengan pompa vakum, maka akan didapat aspirin.Pada proses rekristalisasi aspirin (pemurnian aspirin), pertama-tama aspirin yang didapat ditambah dengan 7 ml alkohol hangat yang menghasilkan larutan berwarna bening. Larutan tersebut ditambah dengan 40 ml aquadest hangat dan menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Larutan dipanaskan sampai larut, dan bila terjadi endapan saring larutan dalam keadaan panas dengan cepat. Dinginkan larutan jernih menggunakan batu es hingga kristal yang terbentuk cukup banyak. Saring larutan dan endapan menggunakan kertas saring dengan corongbucher, tetapi sebelumnya timbang dulu kertas saring yang digunakan. Setelah itu, keringkan pada suhu kamar dan timbang berat aspirin yang terbentuk bila telah kering dan hitung rendemennya.Berat aspirin yang didapat secara praktikum sebesar 2.8 gram dan berat aspirin secara teori sebesar 3.78 gram. Rendemen yang didapat sebesar 74.07 %, Dan pada proses yang terakhir yaitu uji kemurnian aspirin, pertama-tama ambil sedikit asam salisilat dan aspirin dan masukkan kedalam 2 tabung reaksi yang berbeda. Kedua tabung reaksi tersebut dimasukkan alkohol sebanyak 1 ml dan ditambahkan masing-masing 3 tetes ferri klorida sebagai indikator. Larutan yang berisi asam salisilat menunjukkan warna ungu pekat, sedangkan larutan yang berisi aspirin menunjukkan warna kuning bening yang menandakan bahwa aspirin yang didapat telah murni.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanPembuatan aspirin merupakan reaksi acetylasi yang merupakan reaksi memasukkan gugus acetyl pada asam salisilat ke dalam substrat yang sesuaiBerat aspirin yang didapat secara praktikum sebesar 2.8 gramBerat aspirin yang didapat secara teori sebesar 3.78 gramRendemen hasil yang didapat sebesar 74.07 %5.2 SaranPraktikan harus teliti menjaga suhu agar tetap 50-60oCPraktikan harus benar dalam melakukan setiap proses sesuai prosedur agar hasil yang didapat sempurna dan aspirin yang dihasilkan murniSeharusnya zat-zat yang sudah lama tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari asam agar praktikan tidak salah dalam pengambilan zat yang dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2012,Asam Asetat,http://www.wikipedia.com/asam_asetat.html, 11 Maret 2013Anonim, 2012,Asam Salisilat,http://www.wikipedia.com/asam_salisilat.html, 11 Maret 2013Anonim, 2012,Aspirin,http://www.wikipedia.com/aspirin.html, 11 Maret 2013Anonim, 2012,Besi(III)Klorida,http://www.wikipedia.com/besi(III)klorida.html, 11 Maret 2013Clark, Jim. 2007.Reaksi Anhirida Asam dengan Air, Alkohol dan Fenol.http://www.chem-is-try.org.11 Maret 2013Fessenden, J Ralp,Joan S Fessenden,1999,Kimia Organik Edisi 2,Jakarta,ErlanggaHabib, 2012,Reaksi Sintesis Aspirin,http://habib.blog.ugm.ac.id/kuliah/esterifikasi-fenol-sintesis-aspirin/, 11 Maret 2013Ilham, 2011,Sintesis Aspirin,http://emozzh.blogspot.com/2011/04/sintesis-aspirin.html, 11 Maret 2013Irdoni,Hs, Nirwana,Hz,2013,Modul Kimia Organik (Praktikum),Pekanbaru, Universitas RiauPinna, dr, 2012,RumusAspirin,http://drpinna.com/is-aspirin-good-for-you-59809, 11 Maret 2013