KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

download KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

of 29

Transcript of KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    1/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiAKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 836/MENKES/SKNI/2005TENTANG

    PEDOMAN PENGEMBANGAN MANAJEMENKINERJA PERAWAT DAN BIDAN

    MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang : a. bahwa pelayanan keperawatan dan kebidanan adalahmerupakan pelayanan profesional yang diberikan oleh tenaga

    perawat dan bidan kepada perorangan dan masyarakat;b. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelayananprofesional keperawatan dan kebidanan di rumah sakit dan

    puskesmas diperlukan adanya suatu PedomanPengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan yangditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

    Mengingat 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, TambahanLembaran Negara Nomor 3495);

    2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang TenagaKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/SKlXIII

    2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenKesehatan;5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/Menkes/SKlXII

    2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat;6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/Menkes/SKlVIII2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan;

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    2/29

    MenetapkanKesatu

    Kedua

    Ketiga

    Keempat

    Kelima

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    MEMUTUSKAN:

    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMANPENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA PERAWAT DANBIDANPedoman Pengembangan Manajemen Kinerja (PMK) Perawatdan Bidan dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimanaterlampir dalam Lampiran Keputusan ini.Pedoman sebagaimana dimaksud dalam diktum Keduadigunakan sebagai acuan oleh perawat dan bidan dalammeningkatkan mutu pelayanan kesehatan.Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas KesehatanKabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasanpelaksanaan pedoman ini dengan mengikutsertakan OrganisasiProfesi sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakartap a d a t a n g g a l 2 J u n i 2 0 0 5MENTERI KESEHATAN,

    ttdDr. dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp. JP (K)

    2

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    3/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    LampiranKeputusan Menteri KesehatanNomor : 836/Menkes/SKNI/2005Tanggal : 2 Juni 2005

    PEDOMAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA (PMK)PERAWAT DAN BIDAN

    BABIPENDAHULUAN

    Pada hakekatnya pelayanan keperawatan dan kebidanan dalam sistem pelayanankesehatan merupakan proses pelayanan profesional yang diberikan oleh tenagaperawat dan bidan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baikyang sehat maupun yang sakit, berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan dankebidanan yang ada.Reformasi Pembangunan mengamanatkan perlu dilakukannya pembaharuanmelalui reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Reformasipembangunan bidang kesehatan telah dilaksanakan dengan ditetapkannya visipembangunan kesehatan di Indonesia yang baru, yaitu Indonesia Sehat 2010.Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkanlah misipembangunan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasankesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memeliharadan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau,serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakatbeserta lingkungannya.Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan di era desentralisasi,penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan harus berangkat dari masalah danpotensi spesifik masing-masing daerah dan berlangsung secara profesional,meliputi a) Konsolidasi manajemen sumber daya manusia, b) Penguatan aspek-aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, semangat pengabdian, dan kode etikprofesi, c) Penguatan konsep profesionalisme kesehatan, dan d) Aliansi strategisantara profesi kesehatan dengan profesi-profesi lain terkait. Untuk menilaikeberhasilan tersebut ditetapkan standar pelayanan minimal (SPM) bidangkesehatan di kabupaten/kota. Dengan SPM ini diharapkan pelayanan kesehatanyang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang palingminimal secara nasional.Dalam rangka anal isis situasi pelayanan keperawatan dan kebidanan yang terkaitdengan berbagai permasalahan dan perkembangan kesehatan sebagaimana

    1

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    4/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    tersebut di atas, Direktorat Pelayanan Keperawatan Depkes bekerja sama denganWHO mengadakan penelitian tentang pelayanan keperawatan dan kebidananyang dilakukan pada tahun 2000 di Propinsi Kalimantan Timur, Sumatera Utaradan Sulawesi Utara, Jawa Barat dan DKI, menunjukkan gambaran sebagaiberikut: 1).70,9% perawat dan bidan selama 3 tahun terakhir tidak pernahmengikuti pelatihan, 2).39,8% perawat dan bidan masih melakukan tugas-tugasnon keperawatan, 3) 47,4% perawat dan bidan tidak memiliki uraian tugas secaratertulis dan 4) belum dikembangkan monitoring dan evaluasi kinerja perawat danbidan secara khusus.Berdasarkan kondisi tersebut dan dalam rangka mengembangkan profesionalismeperawat dan bidan, Direktorat Pelayanan Keperawatan bersama WHO dan UGMpada tahun 2001 mengembangkan suatu model peningkatan kinerja perawat danbidan di puskesmas dan rumah sakit yang kemudian dikenal sebagai"Pengembangan Manajemen Kinerja" (PMK). Model ini telah diterapkan diKabupaten Sleman (DIY), Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang danKabupaten Grobogan (Jawa Tengah), dan Kabupaten Tabanan (Bali). Dari hasilevaluasi yang dilakukan pada bulan Januari-Maret 2003 menunjukkan adanyapeningkatan kinerja perawat dan bidan setelah mengikuti kegiatan PMK baik dirumah sakit maupun puskesmas.PMK sangat berperan untuk tercapainya indikator SPM Kabupaten/Kota yangdilaksanakan oleh Perawat dan Bidan di sarana kesehatan, mengingat perawatdan bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dengan jumlah yang cukupbesar (40 %) dari seluruh kategori tenaga kesehatan. Disamping itu PMK jugamenunjang penerapan Kepmenkes RI No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi danpraktik perawat serta Kepmenkes RI No. 900 tahun 2002 tentang registrasi danpraktik bidan khususnya dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban perawat danbidan dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan.Dalam rangka mewujudkan terciptanya pelayanan profesional keperawatan dankebidanan, perlu disediakan pedoman pelaksanaan "Pengembangan ManajemenKinerja (PMK) bagi perawat dan bidan di sarana pelayanan kesehatan".Pedoman ini juga merupakan acuan bagi stake holder (Dinas Kesehatan Propinsi,Kabupaten/Kota, Pemda, Rumah Sakit, Puskesmas) untuk menerapkan PMK diwilayah kerja masing-masing.

    2

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    5/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    BABIIPENGEMBANGAN MANAJEMEN DAN KINERJA (PMK)

    PERAWAT DAN BIDAN

    A. Pengertian, Falsafah, Tujuan dan Sasaran1. Pengertian

    Pengembangan Manajemen Kinerja (PMK) perawat dan bidan adalah suatuupaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja perawat dan bidandalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan di saranalinstitusi pelayanan kesehatan untuk mencapai pelayanan kesehatan yangbermutu.

    2. FalsafahPMK memfasilitasi terciptanya budaya kerja perawat dan bidan yangmengarah kepada upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan dankebidanan yang didasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal,berlandaskan etika untuk mendukung sistem pelayanan kesehatan secarakomprehensif.

    3. TujuanTujuan Umum:Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan disarana/institusi pelayanan kesehatan.Tujuan Khusus :a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan perawat dan bidan;b. Meningkatnya kepatuhan penggunaan standar dalam melakukan

    pelayanan keperawatan dan kebidanan;c. Meningkatnya kemampuan manajerial pelayanan keperawatan dan

    kebidanan;d. Meningkatnya pelaksanaan monitoring kinerja perawat dan bidan

    berdasarkan indikator kinerja yang disepakati;e. Meningkatnya kegiatan diskusi refleksi kasus (ORK) keperawatan dan

    kebidanan;f. Meningkatnya mutu asuhan keperawatan dan kebidanan;g. Meningkatnya kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dan

    kebidanan;3

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    6/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    4. SasaranSasaran kegiatan PMK adalah :a. Perawat dan bidan pelaksana, serta manajer lini pertama (first line

    manager) yaitu: kepala ruangan, wakil kepala ruangan di RS, perawatdan bidan sebagai penanggung jawab program di Puskesmas, sertapimpinan keperawatan/kebidanan di sarana pelayanan kesehatanlainnya.

    b. Pimpinan sarana kesehatan, Direktur, Kepala Bidang/Kepala Seksi,Kepala Instalasi dan supervisor (rumah sakit), Kepala Puskesmas, danKepala sarana pelayanan kesehatan lainnya.

    B. Kerangka Konsep PMK perawat dan bidanKerangka konsep perawat dan bidan akan dideskripsikan dalam alurpendekatan sistem yaitu adanya input, proses, dan output sebagaimana padaskema di bawah ini.

    4

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    7/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    SKEMA PMK PERAWAT DAN BIDANS ISTE M Y AN KE S R S

    KUALITAS EIN P U T : P R O S E S : O U TP U T : FI Uraian Moni tor ing Kinerja S

    K tugas k inerja m eningkat I0 Tanggung Pengelolaa Mot iva EM jawab, J n p e ny im p a ng a n U s i m e n in g ka t N U Peningkatanakuntabil i tas Peningkata AkuntaI S tandar, n keteram pilkan bilitas kualitasT S O P P ertem uan m eningkat & pelayananM P ela tihan stra teg ic Kepuas n kesehatanE y an g p er na h r Diskusi n a n k erja EN diikuti r e fl ek s i k a su s meningkat F Sistem (ORK) M endo rpenghargaan Pendokum e o ng s is te m E Jabatan n penghargaan Kfungsional tasian T

    I. . F :...... Monitoring dan Evaluasi .....(Proses PMK

    K ER JA T IM DAN PE M BE LAJA R AN B E R LA N JU T

    S IS TE M Y AN KE S P US KE SM AS

    PMK sebagai suatu sistem meliputi tiga unsur penting, yaitu Input, Prosesdan Output.Input PMK meliputi: standar (SOP), uraian tugas, tanggung jawab danakuntabilitas, jabatan fungsional, sistem penghargaan, pelatihan yang pernahdiikuti.Proses PMK meliputi : monitoring berdasarkan indikator kinerja, pengelolaanpenyimpangan, pendokumentasian kegiatan, diskusi refleksi kasus,pertemuan strategik.Output PMK meliputi: peningkatan kesadaran staf terhadap tugas dantanggung jawab , peningkatan kinerja, dan peningkatan motivasi, peningkatankepuasan kerja dan mendorong dikembangkannya sistem penghargaan yang

    5

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    8/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan kebidananserta pelayanan kesehatan secara keseluruhan.PMK yang diterapkan di rumah sakit, puskesmas, atau sarana pelayanankesehatan lain menjadi bag ian dari sistem pelayanan kesehatan termasuk"clinical governance" yang ada di sarana kesehatan dimaksud. Sistem "clinicalgovernance" menjamin setiap orang dalam organisasi bertanggung jawabdalam memberikan pelayanan. PMK menjamin seluruh perawat dan bidanmempunyai tanggung jawab yang jelas dan memahami akuntabilitas merekadalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui PMK akandapat diperoleh perubahan-perubahan internal dalam keperawatan dankebidanan serta perubahan eksternal pada organisasi. Perubahan dimaksudantara lain Perawat dan Bidan secara terus menerus belajar untukmeningkatkan pemahaman dan kemampuan pribadi; merubah model mentaldalam praktik keperawatan dan kebidanan melalui struktur yang sistimatisdalam penerapan standar keperawatan dan kebidanan; pimpinan dan semuastaf menyusun visi bersama sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelayanankesehatan bagi masyarakat; pimpinan termotivasi untuk mengembangkan diridan timnya guna memperoleh tim kerja yang kuat dan solid.Dalam proses PMK mendorong terjadinya proses belajar secara terus menerusdan peningkatan penggunaan standar dan monitoring, sehingga pada akhirnyadapat diperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi untuk mempercepatpencapaian indikator SPM Kabupaten/Kota serta menunjang Indonesia Sehat2010

    c. PMK Perawat dan Bidan sebagai bagian integral dari PelayananKesehatanUntuk memudahkan pemahaman dalam penerapan PMK, pengintegrasiankonsep PMK dalam sistem pelayanan kesehatan di masing-masing institusirumah sakit dan puskesmas dibahas secara terpisah sebagaimanadigambarkan pada skema di bawah ini. Dalam skema berikut menggambarkanperlunya perawat dan bidan senior melakukan monitoring keseluruhan prosesmanajemen termasuk memonitor indikator kunci kinerja, memfasilitasi diskusikasus dan membantu staf untuk meningkatkan kinerja dalam rangka mencapaimutu pelayanan sebagaimana yang diharapkan oleh institusi pelayanankesehatan

    6

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    9/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    1. PMK Untuk Perawat dan Bidan di PuskesmasPMK Perawat dan Bidan

    Sebagai Sub-Sistem Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

    PelayananMedik

    PelayananNonKesehatan

    Pasien(dalamgedung)

    Asuhankeoerawatanelayanan

    KesehatanAsuhanKebidanan

    7

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    10/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    PMK perawat dan bidan yang diterapkan di puskesmas berdampak padameningkatnya kepatuhan dalam penggunaan standar dan uraian tugas.Penerapan standar dalam setiap pemberian asuhan keperawatan dankebidanan diikuti dengan monitoring dan evaluasi berdasar pada indikatorkinerja klinik yang telah ditetapkan. Penerapan standar dan uraian tugassecara konsekuen merupakan salah satu indikator mutu/quality assurancedalam pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas. Quality assurance dipuskesmas menekankan peningkatan performa tenaga kesehatantermasuk perawat dan bidan dan sejauhmana masalah pelayanan yangditemuan dapat diatasi secara holistik dan komprehensif denganmenggunakan pendekatan pemecahan masalah. Diskusi refleksi kasusmerupakan media strategis untuk mengidentifikasi masalah danmenetapkan alternatif mangatasinya.

    2. PMK perawat dan bidan di Rumah SakitPMK Perawat dan Bidan

    Sebagai Sub-Sistem Pelayanan Kesehatan di Rumah SakitGKMdanAkredi~si

    PelayananNonKesehatan Pelayanan

    MedikPasienPelayananKesehatan Asuhankeoerawatan

    AsuhanKebidanan

    8

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    11/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    Dalam menerapkan PMK diperlukan pelatihan ketrampilan manajerial bagisetiap manajer lini pertama perawat dan bidan dalam mengelola kinerja staf.Pada pelatihan tersebut ditekankan pada penguasaan 5 komponen PMK.Komponen dimaksud mencakup: standar, uraian tugas, indikator kinerja,sistem monitoring, dan diskusi refleksi kasus.1. Standar

    Komponen utama yang menjadi kunci dalam PMK adalah Standar, yangmeliputi Standar Profesi, standar operasional prosedur (SOP), danpedoman-pedoman yang digunakan oleh perawat dan bidan di saranapelayanan kesehatan.Standar keperawatan dan kebidanan bermanfaat sebagai acuan dan dasarbagi perawat dan bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatanbermutu sehingga setiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan berorientasipada budaya mutu. Selain hal tersebut standar dapat meningkatkanefektifitas dan efisiensi pekerjaan, dapat meningkatkan motivasi danpendayagunaan staf, dapat digunakan untuk mengukur mutu pelayanankeperawatan dan kebidanan, serta melindungi masyarakatlklien daripelayanan yang tidak bermutu.Dalam implementasi PMK, perawat dan bidan dibimbing secara khususuntuk menyusun dan mengembangkan SOP yang nantinya akan digunakansebagai acuan di sarana pelayanan kesehatan setempat.

    2. Uraian tugasUraian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas, dan tanggungjawab yangdijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukkan jenis danspesifikasi pekerjaan, sehingga dapat menunjukkan perbedaan antara setpekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Uraian tugas merupakan dasarutama untuk memahami dengan tepat tugas dan tanggung jawab sertaakuntabilitas setiap perawat dan bidan dalam melaksanakan peran danfungsinya. Kejelasan uraian tugas dimaksud dapat memandu setiapperawat dan bidan untuk melaksanakan kegiatan sehingga pada akhirnyadapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di sarana pelayanankesehatan setempat. Dengan adanya uraian tugas yang jelas bagi setiapjabatan klinis akan memudahkan manajer/pimpinan untuk menilai kinerjastaf secara obyektif dan dapat digunakan sebagai dasar upaya promosi stafke jenjang yang lebih tinggi.Selama proses penerapan PMK, perawat dan bidan difasilitasi untukmengidentifikasi kembali seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasilidentifikasi masing-masing perawat dan bidan dibahas dalam kelompokuntuk menghasilkan uraian tugas sesuai dengan posisi pekerjaan danstandar yang telah disepakati. Dengan melibatkan perawat dan bidan

    9

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    12/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    dalam proses perumusan diharapkan dapat memberikan pemahaman yangjelas terhadap uraian tugas dari suatu pekerjaan dan akan memberikeyakinan dan dorongan untuk menilai tingkat kemampuan diri (selfevaluation) dan peningkatan motivasi kerja perawat dan bidan.

    3. Indikator kinerjaIndikator kinerja perawat dan bidan adalah variabel untuk mengukurprestasi suatu pelaksanaan kegiatan dalam waktu tertentu. Indikator yangberfokus pada hasil asuhan keperawatan dan kebidanan kepada pasiendan proses pelayanannya disebut indicator klinis. Indikator klinis adalahukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasikualitas asuhan pasien yang berdampak terhadap pelayanan.Indikator klinis PMK ini diidentifikasi, dirumuskan, disepakati, danditetapkan bersama diantara kelompok perawat dan bidan serta manajerlini pertama keperawatan/kebidanan (first line manajer), untuk mengukurhasil kinerja klinis perawat dan bidan terhadap tindakan yang telahdilakukan, sehingga variabel yang akan dimonitor dan dievaluasi menjadilebih jelas bagi kedua belah pihak.

    4. Diskusi Refleksi Kasus ( DRK ).Diskusi refleksi kasus adalah suatu metoda dalam merefleksikanpengalaman klinis perawat dan bidan dalam menerapkan standar danuraian tugas. Pengalaman klinis yang direfleksikan merupakan pengalamanaktual dan menarik baik hal-hal yang merupakan keberhasilan maupunkegagalan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan/atau kebidanantermasuk untuk menemukan masalah dan menetapkan upayapenyelesaiannya misal dengan adanya rencana untuk menyusun SOP baruDRK dilaksanakan secara terpisah antara profesi perawat dan bidanminimal satu bulan sekali selama 60 menit dengan tujuan untukmengembangkan profesionalisme, membangkitkan motivasi belajar,meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, aktualisasi diri sertamenerapkan teknik asertif dalam berdiskusi tanpa menyalahkan danmemojokkan antar peserta diskusi. Tindak lanjut DRK ini dapat berupakegiatan penyusunan SOP-SOP baru sesuai dengan masalah yangditemukan.

    5. MonitoringKegiatan monitoring meliputi pengumpulan data dan analisis terhadapindikator kinerja yang telah disepakati yang dilaksanakan secara periodikuntuk memperoleh informasi sejauhmana kegiatan yang dilaksanakansesuai dengan rencana. Monitoring bermanfaat untuk mengidentifikasiadanya penyimpangan dan mempercepat pencapaian target.Monitoring perlu direncanakan dan disepakati antara pimpinan, supervisorterpilih dan pelaksana. Monitoring dilakukan terhapap indicator yang telah

    10

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    13/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    ditetapkan guna mengetahui penyimpangan kinerja atau prestasi yangdicapai, dengan demikian setiap perawatlbidan akan dapat menilai tingkatprestasinya sendiri. Hasil monitoring yang dilaksanakan oleh supervisordiinformasikan kepada staf. Bila terjadi penyimpangan, supervisor bersamapelaksana mendiskusikan masalah tersebut dan hasilnya dilaporkankepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilankeputusan dan tindak lanjut.

    E. Prinsip-prinsip PMK Perawat dan BidanPrinsip-prinsip yang diterapkan dalam PMK Perawat dan Bidan mencakup:1. Komitmen

    Komitmen dapat diartikan sebagai janji atau tanggung jawab . Hal ini dapatdiartikan bahwa setiap orang/pihaklinstitusi yang berkomitmen terhadapPMK berjanji untuk melaksanakan PMK. Adanya komitmen ini sangatdiperlukan mulai dari tingkat pimpinan/pengambil keputusan dipemerintahan kabupaten/kota, dinas kesehatan kabupaten/kota, rumahsakit, puskesmas, IBI, PPNI dan institusi lain yang terkait denganpelaksanaan PMK.Komitmen ini merupakan salah satu komponen yang dapat menjaminkesinambungan kegiatan.

    2. KualitasPelaksanaan PMK diarahkan untuk meningkatkan kualitas SOMkeperawatan dan kebidanan meliputi kinerja dan hasil pelayanannya.Oengan meningkatnya kualitas tenaga perawat dan bidan diharapkan akantercermin dalam kinerja sehari-hari di tempat kerja. Peningkatan kinerjaperawat dan bidan akan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatanmenjadi lebih baik sehingga akan memperbaiki citra pelayanankeperawatan dan kebidanan di sarana pelayanan kesehatan.

    3. Kerja TimPMK tidak hanya ditujukan kepada perawat dan bidan tetapi jugamendorong adanya kerjasama kelompok (team work) antar tenagakesehatan (perawat, bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya).Kerjasama tim merupakan salah satu penentu keberhasilan pelayanankesehatan.

    4. Pembelajaran BerkelanjutanOi dalam penerapan PMK memberi kondisi terjadinya pembelajaranberkelanjutan yang memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan

    11

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    14/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dapat mengikutiperkembangan IPTEK.

    5. Efektif dan EfisienDengan menerapkan PMK maka perawat dan bidan dapat bekerja secaraefektif dan efisien karena mereka bekerja sesuai dengan standard danuraian tugas serta diikuti dengan monitoring dan evaluasi yang dapatmeminimalkan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan. Adanya kejelasantugas memungkinkan setiap orang bekerja pad a area yang telahditetapkan.

    12

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    15/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    BAB IIISTRATEGI DAN PELAKSANAAN

    A. Strategi1. Membangun Komitmen

    Membangun komitmen ditempatkan pada tempat yang pertama padastrategi penerapan PMK Perawat dan Bidan, karena komitmen semuapihak terkaiUstakeholder sangat penting untuk langkah selanjutnya.Apabila komitmen pada stakeholder dapat disepakati maka dapatmerupakan suatu langkah awal yang menentukan untuk keberhasilanpenerapan PMK Perawat dan Bidan.Untuk itu secara berkesinambungan perlu dilakukan komunikasi dankordinasi secara terus menerus tentang PMK Perawat dan Bidansehingga dicapai suatu pemahaman dan kesepakatan pada stakeholder.

    2. Melibatkan StakeholderSetelah memperoleh komitmen, keterlibatan stakeholder diharapkandapat memberikan dukungan yang nyata baik moril maupun materil untukkeberhasilan penerapan PMK Perawat dan Bidan.

    3. Mengelola Sumber OayaOengan adanya komitmen yang kuat dari para stakeholder diharapkanpengelolaan SOM, sumber dana, dan fasilitas dapat ditingkatkan untukmengoptimalkan keberhasilan PMK perawat dan bidan

    4. ProfesionalismePengelolaan PMK perlu dilaksanakan secara profesional didasarkan padaevidence dan perencanaan yang matang serta diimplementasikan secarasungguh-sungguh berdasar pada pedoman pelaksanaan PMK, standarprofesi, SOP keperawatan dan kebidanan, serta pedoman pelayanankesehatan lainnya.

    5. OesentralisasiOalam rangka otonomi daerah, PMK dapat dikembangkan sesuai dengankondisi daerah namun tetap berpedoman pada pedoman yang ditetapkandalam keputusan ini.

    13

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    16/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    B. PelaksanaanOalam rangka pengembangan PMK perawat dan bidan, diperlukan peran sertaaktif dan komitmen dari berbagai pihak mulai dari tingkat Pusat, Propinsi,Kabupaten/Kota, rumah sakit, dan puskesmas. Oisamping itu perlu adanyakejelasan peran di setiap tingkat administrasi dimaksud dan tahapanpelaksanaannya.1. Peran dan fungsi tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota, rumah sakit, dan

    puskesmas.a. Tingkat pusat (Oepkes)

    1) Merumuskan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan keperawatandan kebidanan;

    2) Mengembangkan standar dan pedoman, bahan-bahan dan modul-modul PMK;

    3) Menyiapkan sumber daya manusia professional yang dapatberperan serta aktif dalam kegiatan PMK;

    4) Pembinaan SOM dalam rangka peningkatan kompetensi perawatdan bidan;

    5) Melakukan sosialisasi PMK di semua tingkat administrasi danstakeholder serta sektor swasta;6) Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dan donors agency;7) Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan serta tindak

    lanjutnya;b. Tingkat propinsi

    1) Melaksanakan sosialisasi kebijakan pelayanan keperawatan dankebidananan termasuk program peningkatan kinerja perawat danbidan (PMK);

    2) Membentuk kordinator keperawatan dan kordinator kebidanan ditingkat Oinas Kesehatan Propinsi yang akan merencanakanpeningkatan pelayanan keperawatan dan kebidanan termasuk PMK;

    3) Menyiapkan sumber daya manusia professional yang dapatberperan serta aktif dalam kegiatan PMK;

    4) Pembinaan SOM dalam rangka peningkatan kompetensi perawatdan bidan;

    5) Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dan donors agency;6) Menyelenggarakan pelatihan PMK;7) Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan serta tindak

    lanjutnya;c. Tingkat Kabupaten/Kota

    1) Merumuskan kebijakan teknis dan operasional pengembangankinerja perawat dan bidan;

    14

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    17/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    2) Melaksanakan sosialisasi kebijakan pelayanan keperawatan dankebidananan termasuk program peningkatan kinerja perawat danbidan;

    3) Membentuk kordinator keperawatan dan kordinator kebidanan ditingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengelola PMK danpelayanan keperawatan dan kebidanan pada umumnya;

    4) Menyiapkan sumber daya manusia professional yang dapatberperan serta aktif dalam kegiatan PMK;

    5) Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dan donors agency;6) Menyelenggarakan pelatihan PMK;7) Pembinaan SDM dalam rangka peningkatan kompetensi klinis

    perawat dan bidan;8) Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan serta tindak

    lanjutnya;d. Rumah sakitlpuskesmas (sarana pelayanan kesehatan lain)

    1) Merumuskan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatandan kebidanan dan peningkatan kinerja perawat dan bidan;

    2) Menetapkan kordinator perawat dan bidan serta tim PMK;3) Menerapkan PMK;4) Memonitor dan mengevaluasi kinerja perawat dan bidan;

    2. Tahapan pelaksanaan pelatihan PMKPelaksanaan PMK pada suatu daerah (propinsi/kabupaten/kota) meliputibeberapatahapan, sebagaiberikut:a. Persiapan

    Kegiatan persiapan ini meliputi:Kesehatan propinsi, pertemuanpertemuan di Dinas Kesehatanmenerapkan PMK;

    b. Pelatihan Pelatih PropinsiUntuk terlaksananya kegiatan PMK perlu adanya tenaga pelatih ditingkat propinsi, untuk itu dilakukan pelatihan bagi pelatih tingkatpropinsi (Provincial Training of Trainer). Calon latih adalah tenagaperawat dan bidan yang berasal dari Dinas Kesehatan Propinsi, Institusipendidikan keperawatan/kebidanan, organisasi profesi (PPNI dan IBI),Balai Latihan Kesehatan (Bapekes), dengan persyaratan yang telahditentukan. Pelatih propinsi adalah orang yang mengikuti pelatihan ditingkat propinsi (Provincial Training of Trainer/PTOT) sampai tuntas,sehingga yang bersangkutan dapat memberikan pelatihan lebih lanjut diKabupatenl Kota

    sosialisasi di lingkungan Dinasdengan calon Pelatih Propinsi,Kabupatenl Kota yang akan

    c. Pelatihan Pelatih Kabupaten/Kota15

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    18/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    Di tingkat kabupaten/kota dilakukan pelatihan untuk pelatih kabupatenlkota (District Training of Trainer/DTOT). Calon latih adalah perawat danbidan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Institusi pendidikankeperawatan dan kebidanan, organisasi profesi (PPNI dan IBI), darirumah sakit dengan persyaratan yang telah ditentukan. Pelatihkabupaten adalah orang yang mengikuti DTOT sampai tuntas. Pelatihkabupaten ini akan melakukan pelatihan lebih lanjut kepada perawatdan bidan pelaksana di rumah sakit dan puskesmas.

    d. Pengkajian di rumah sakit dan puskesmas (Field Assessment)Untuk mengetahui sejauh mana materi latihan dan substansi yangdilatihkan menunjang proses kerja di kemudian hari, perlu dilakukanpengkajian situasi pekerjaan di rumah sakit dan puskesmas tempatcalon-calon latih bekerja. Sehingga pelatihan yang akan dilakukan dapatlebih diarahkan guna meningkatkan kemampuan calon peserta latih,dan materi pelatihan lebih bisa diarahkan sesuai kondisi calon latih.

    e. Pertemuan strategis di tingkat kabupaten (District Strategic Meeting)Pertemuan ini diarahkan untuk memperoleh dukungan dari pimpinanDinas Kesehatan Kabupaten/Kota, pimpinan rumah sakit danpuskesmas, pimpinan Pemerintah Kabupaten/Kota, organisasi profesi(PPNI dan IBI), institusi pendidikan keperawatan dan kebidanan.

    f Pelatihan perawat dan bidan (tahap 1)Pelatihan tahap pertama dilakukan di dalam kelas, dengan calon latihadalah perawat dan bidan pelaksana, atau perawat dan bidan yangberkedudukan sebagai manager lini pertama, seperti kepala seksi,kepala ruangan atau wakil kepala ruangan di rumah sakit, perawat danbidan senior di puskesmas. Tim pelatih adalah dari tingkat propinsi dankabupaten/kota dengan fasilitator dari pelatih nasional.

    g. Lokakarya di rumah sakit dan puskesmas (Field Workshop)Lokakarya dilakukan diantara pelatihan tahap satu dan dua. Lokakaryalebih diarahkan untuk memperoleh dukungan dari pimpinan institusisarana kesehatan (RS dan puskesmas) dan stake holder yang ada diRS dan puskesmas.

    h. Pelatihan perawat dan bidan (tahap 2)Pelatihan tahap dua adalah kelanjutan pelatihan tahap pertama denganpeserta yang sama pada tahap pertama dengan penekanan pada aspekmanajerial

    I. Pelatihan SupervisiCalon peserta latih supervisor adalah berasal dari peserta pelatihantahap satu dan dua yang memiliki kemampuan/kompetensi sebagai

    16

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    19/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    supervisor. Pelatihan dilakukan untuk lebih memantapkan peranannyasebagai supervisor dan pembimbing klinis perawat dan bidan.

    J . Bimbingan (Coaching) dan MonitoringBimbingan dilakukan oleh Tim pelatih ke rumah sakit dan puskesmasdalam upaya menindak lanjuti kegiatan pasca pelatihan, sehinggapeserta pelatihan dapat lebih mengoptimalkan hasil pelatihan di tempatkerja.

    k. Pertemuan strategis di tingkat propinsi (Provincial Strategic meeting)Pertemuan ini dilakukan untuk mengevaluasi proses kegiatan yang telahdilakukan, dan dibahas dalam pertemuan ini adalah tindaklanjut yangakan dilakukan oleh tingkat propinsi pasca pelatihan, sertamerencanakan untuk menerapkan kegiatan PMK ke kabupaten/kota lainyang ada di propinsi tersebut dan menjaga kelangsungannya. Pesertapertemuan adalah unsur Pemerintahan Propinsi, Institusi Pendidikankeperawatan dan kebidanan, organisasi profesi, pimpinan DinasKesehatan propinsi, pimpinan rumah sakit dan pimpinan DinasKesehatan Kabupaten/Kota yang telah menerapkan PMK

    I. Pelaporan.Pelaporan seluruh hasil kegiatan berdasarkan dokumentasi proseskegiatan, dan juga sebagai dasar untuk melakukan monitoring,pembinaan dan evaluasi.

    3. Tahap pemantapan PMK di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit danpuskesmas)Untuk menjaga kelangsungan dan kualitas penerapan PMK di rumah sakitdan puskesmas pasca pelatihan PMK, perlu dilaksanakan pemantapan dimasing-masing institusi baik oleh pelaksana keperawatan/kebidanan itusendiri maupun oleh pimpinan institusi dan pimpinan wilayah. PemantapanPMK di rumah sakit dan puskesmas meliputi pelaksanaan PMK pascapelatihan, supervisi, dan monitoring dan evaluasi.a. Pelaksanaan komponen PMK oleh perawat dan bidan

    Setelah melalui proses pelatihan PMK baik di kelas dan di lapangan(rumah sakitlpuskesmas) dilanjutkan dengan penerapan nyata diinstitusi masing-masing. Perawat dan bidan diharapkan untuk selalumenggunakan standarlSOP dalam melaksanakan tugas disampingmelaksanakan uraian tugas yang telah dimiliki oleh masing-masingpersonel. Perawat dan bidan kordinator melaksanakan fungsi monitoringdan evaluasi terhadap pelayanan keperawatan dan kebidanan berdasarpada indikator kinerja yang telah dimiliki dengan menggunakan

    17

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    20/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    instrumen penilaian kinerja. Diskusi refleksi kasus dilaksanakan secararutin setiap satu bulan sekali untuk membahas permasalahan dantemuan aktual serta keberhasilan yang telah dicapai. Dokumentasi hasilpelayanan keperawatan dan kebidanan perlu ditingkatkanpelaksanaannya sehingga dapat dimiliki pertanggung jawaban legal dansebagai bahan untuk perencanaan pelayanan keperawatan dankebidanan.

    b. Supervisi dan bimbinganUntuk menjaga sustainabilitas PMK dalam penerapannya di rumah sakitdan puskesmas diperlukan supervisi yang terarah dan terencana.Supervisi ini dilaksanakan secara berjenjang dan berlanjut di setiaptingkatan. Kordinator perawat dan bidan melaksanakan supervisi klinikkepada perawat dan bidan pelaksana dalam melaksanakan pelayanankesehatan. Melalui supervisi ini diharapkan terjadi peningkatan kinerjasetelah dilakukan bimbingan klinis terhadap adanya penyimpangan-penyimpangan penerapan SOP maupun uraian tugas.Bimbingan manajerial dilaksanakan oleh pimpinan keperawatan ataupimpinan institusi terhadap proses perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi pelayanan keperawatan dan kebidanan. Bimbingan dari DinasKesehatan Kabupaten/Kota perlu dilaksanankan secara terencana danberkesinambungan untuk meningkatkan proses kinerja administratifpenerapan PMK perawat dan bidan

    c. Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi PMK ditujukan untuk menilai sejauh manapencapaian indikator kinerja pelayanan keperawatan dan kebidanan.Untuk ditingkat operasional, monitoring evaluasi dilaksanakan olehkordinator perawat dan bidan terhadap perawat dan bidan pelaksanadengan mengunakan instrumen monitoring evaluasi serta perludirencanakan secara matang. Pimpinan keperawatan/kebidanan yanglebih tingi atau pimpinan tertinggi institusi melaksanakan monitoring danevaluasi terhadap jajaran manajerial di bawahnya untuk memantau danmenilai sejauh mana indikator administratif dan klinis telah tercapai.

    18

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    21/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    BABIVPEMANTAUAN DAN PENILAIAN

    A. Pemantauan dan Penilaian di masing-masing tingkat administratifTingkat Propinsi

    Dinas kesehatan propinsi mempunyai kewenangan melakukan koordinasi,fasilitasi dan pemantauan dalam penerapan PMK yang dilaksanakan olehDinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pelaksanaan pemantauan berdasarkankoordinasi dan kesepakatan dengan kabupaten/kota, sesuai dengankemampuan, situasi dan kondisi masing-masing daerah.a. Tujuan

    1) Untuk mengetahui keberhasilan, permasalahan, dan hambatandalam pengembangan PMK;

    2) Untuk mendapatkan informasi tentang inovasi yang dilakukan dalampengembangan PMK;

    3) Memberikan masukan dan saran dalam upaya pemecahanpermasalahan dan mengatasi hambatan dalam penerapan PMK;

    b. Ruang lingkup pemantauan meliputi :1) Upaya pelaksanaan PMK;2) Upaya perluasan pelaksanaan PMK;3) Upaya peningkatan mutu pelaksanaan PMK;

    c. Teknik, Pelaksanaan pemantauan dilaksanakan melalui :1) Pengamatan;2) Wawancara;3) Forum pertemuan umpan balik;4) Lokakarya pelaksanaan PMK;

    d. Waktu PelaksanaanFrekuensi pemantauan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.

    19

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    22/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    Tingkat Kabupaten/KotaPuskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas, oleh karenanyamenjadi tugas dinas kesehatan kabupaten/kota untuk melakukanpembinaan pemantauan dan penilaian terhadap Puskesmas dalampelaksanaan PMK.a. Tujuan:

    1) Memastikan bahwa pelaksanaan tugas sesuai dengan yangdirencanakan;

    2) Memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai denganstandar yang telah disepakati/ditetapkan;

    3) Mengetahui kemajuan, permasalahan dan hambatan dalampelaksanaan PMK;

    4) Mengetahui inovasi dalam pelaksanaan PMK;5) Memberikan masukan dan saran upaya pemecahan masalah;

    b. Ruang lingkupAspeklruang lingkup dalam melaksanakan pemantauan dan penilaianmeliputi hal sebagai berikut :1) Pelayanan terhadap klien;2) Manajemen program;3) Pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam perencanaan;4) Pengembangan program;5) Inovasi dalam pelaksanaan;

    c. TeknikPemantauan dan penilaian dapat dilaksanakan melalui berbagai caraantara lain:1) Pengamatan langsung;2) Pertemuan umpan balik;3) Pengamatan dokumen (catatan medik, catatan keperawatan, notulen

    pertemuan, dll);d. Waktu Pelaksanaan

    Pelaksanaan pemantauan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan,dikoordinasikan dan disepakati antara Kabupaten/Kota dan Puskesmas,

    20

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    23/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    serta disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan kondisi masing-masing daerah.

    PuskesmasPuskesmas telah dilengkapi dengan perangkat manajemen yang terdiri dariperencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengawasan, pengendaliandan pertanggungjawaban. Kepala Puskesmas bertanggungjawab untukmengkoordinasikan penanggungjawab program dalam pelaksanaan PMKdan mengintegrasikan PMK dalam manajemen Puskesmas untuk menjagakesinambungannya.a. Tujuan

    1) Memastikan pelayanan sesuai dengan standar/pedoman;2) Mengetahui hambtan dan permasalahan yang dihadapi oleh

    petugas;3) Melakukan upaya perbaikan dan peningkatan;

    b. TeknikPemantauan dilaksanakan melalui:1) Pengamatan langsung;2) Pengamatan dokumen;3) Diskusi kelompok terarah;4) Survey pengguna jasa;

    c. Waktu pelaksanaanPemantauan dan penilaian dilaksanakan secara berkala, sekurangnyasekali dalam sebulan.

    Rumah Sakit.Rumah sakit telah dilengkapi dengan perangkat manajemen yang terdiridari perencanaan, peggerakan, pelaksanaan, pengawasan danpertanggun~awaban.Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab untuk membentuk Tim PMKdengan menetapkan seorang koordinator yang bertanggungjawab untukmengkoordinasikan penanggungjawab setiap ruangan dalam pelaksanaanPMK dan mengintegrasikan PMK dalam manajemen rumah sakit untuktetap menjaga kesinambungan

    21

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    24/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    a. Tujuan1) Memastikan pelayanan dilaksanakan sesuai standarlSOP yang telah

    ditetapkan;2) Mengetahui adanya hambatan dan permasalahan yang dihadapi

    oleh perawat dan bidan;3) Melakukan upaya perbaikan dan meningkatkan mutu pelayanan

    Keperawatan dan Kebidanan;b. Teknik

    Pemantauan dilaksanakan melalui:1) Pengamatan langsung;2 ) Pengamatan dokumen;3) Diskusi kelompok terarah;4) Survei pengguna jasa;

    c. Waktu PelaksanaanPemantauan dilaksanakan secara berkala sekurang-kurangnya sekalidalam tiga bulan disesuaikan dengan kemampuan, situasi, dan kondisimasing -masing Rumah Sakit.

    B. Indikator penerapan PMK Perawat dan BidanIndikator penerapan PMK Perawat dan Bidan diperlukan sebagai tolok ukuruntuk menilai pencapaian penerapan PMK baik di tingkat pusat, propinsi,kabupaten/kota, rumah sakit maupun puskesmas.

    INOIKATOR PENERAPAN PMK01TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN/KOTA,OAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN

    Pusat Kebijakan Sosialisasi dan Meningkatnyanasional advokasi ke cakupan propinsitentang PMK propinsi yangperawat dan Memfasilitasi menerapkanbidan propinsi dalam PMK

    22

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    25/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    Dukungan dari implementasi Meningkatnyastake holder PMK jumlah pelatihPusat Monitoring dan nasional dan

    Tim monitoring evaluasi propinsi National trainer Bimbingan dansupervisi Penanggung Melakukan rolljawab kegiatan(Direktorat out ke propinsiKeperawatan laindan KeteknisianMedik)

    Dukungan dana

    Propinsi Kebijakan Sosialisasi ke Meningkatnyapropinsi yang kabupatenl kota jumlahmendukung kabupatenl kotaPMK perawat Memfasilitasi yangdan bidan penerapan PMK menerapkan

    Monitoring dan PMK Dukungan daristake holder evaluasi sesuai Meningkatnyajadwal jumlah pelatih Tim Pelatih kab/kota,tingkat propinsi Bimbingan dan perawat dansupervisi bidan yang dilatih

    Tim monitoring Melakukan roll

    Tersedia dana out keuntuk kabupatenl kotapenerapan,pelatihan timdan monitoring

    Ditetapkanpenanggungjawab kegiatan(SK Dinkes)

    Ditetapkan timpelatih (SK

    23

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    26/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    Dinkes)Kabupatenl Kebijakan Kabl Sosialisasi ke Meningkatkota Kota yang RS/Puskesmas jumlah rumahmendukung Penerapan dan sakit danPMK perawat rollout PMK puskesmas yangdan bidan menerapkan

    Dukungan dari Monitoring dan PMKevaluasi sesuaistake holder jadwal Meningkatnya Pelatih jumlah perawatKabupaten/kota Bimbingan dan dan bidan yangsupervisi secara telah ikut Tim monitoring periodik pelatihan PMK

    Tersedia dana perawat danuntuk bidanpenerapan,pelatihan timdan monitoring

    Ditetapkanpenanggungjawab dancoordinatorPerawat danbidan tingkatKab/Kota (SKDinkes)

    Ditetapkan timpelatih (SKDinkes)

    Perencanaanrollout

    Rumah sakit Kebijakan RS Ada kegiatan Bertambahnyayang sosialisasi dan ruangan ygmendukung rollout ke menerapkanPMK perawat ruangan PMKdan bidan perawatan lain

    Meningkatnya Dukungan dari Menyusun SOP jumlah perawatstake holder Menyusun uraian dan bidan yang

    Ada seorang tugas dan ikut pelatihankoordinator indikator kinerja Adanya uraianyang klinis perawat tugas tertulis

    24

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    27/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    bertanggung dan bidan setiap perawatjawab dalam Menyusun jadwal dan bidan ygpenerapan PMK kegiatan disahkan(mengumpulkan pimpinandata, evaluasi, Ada kegiatan Setiap pelayanandan pelaporan DRK (ReD) keperawatan danke Dinkes) secara teraturtiap bulan sekali kebidanan ada Tersedia dana SOP yanguntuk Adanya disahkan olehpenerapan, pendokumentasi pimpinanpelatihan dan an Terlaksananyamonitoring Adanya pelatihan DRK secara rutin

    Perencanaan (in-service (dokumen)rollout ke training) Adanya kegiatanruangan lain Monitoring peningkatan

    Jadwal monev dilakukan sesuai keterampilan Semua ruangan jadwal klinis perawatmempunyai dan bidanstandar, Meningkatnyamengembang- kinerja kliniskan uraian perawat dantugas, indikator bidan:kinerja dan MenurunnyaDiskusi refleksi angka dekubituskasus (DRK) Menurunnya

    angka plebitis Puskesmas Dukungan dari Menyusun SOP Jumlah perawatKepala Menyusun uraian dan bidan yangPuskesmas tugas dan ikut pelatihan

    Kepala indikator kinerja Adanya uraianPuskesmas klinis perawat tugas tertulisbertanggung dan bidan setiap perawatjawab dalam Menyusun jadwal dan bidan ygpenerapan PMK kegiatan disahkan(mengumpulkan pimpinandata, evaluasi, Ada kegiatan Setiap pelayanandan pelaporan DRK secarake Dinkes teratur tiap bulan keperawatan dansekali kebidanan ada Tersedia dana SOP yanguntuk Adanya disahkan oleh

    25

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    28/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    penerapan, pendokumentasi pimpinanpelatihan dan an Terlaksananyamonitoring Adanya pelatihan DRK secara rutin

    Ada rencana (in-service (dokumen)rollout ke training) Adanya kegiatanPosyandu dan Monitoring peningkatanpolindes dilakukan sesuai keterampilan

    Supervisor jadwal klinis perawatmelakukan dan bidanpengumpulan Meningkatnyahasil monitoring individu, keluargasesuai jadwal yangdan melakukan memperolehpenanganan penkespenyimpangan Meningkatnya Perawat dan kepatuhanbidan perawat danmengetahui bidan dalamstandar profesi melakukandan SOP yang pelayanandigunakan berdasarkandalam SOPpelayanan Meningkatnyaklinik, memiliki cakupan:uraian tugas,indikator kinerja Individul keluargadan risti yangpelaksanaan dikunjungi (homeDRK. visit)

    Terdeteksi ristiibu dan bayi

    Ketepatan dankecepatanRujukan bumilristi dan ibugawat darurat keRS (sesuai SOP)

    26

  • 5/9/2018 KMK No. 836 Ttg Pedoman an Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan

    29/29

    KESEH.ATANREPU6UK INDONESiA

    BABVPENUTUP

    Sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan, Pengembangan ManajemenKinerja (PMK) bagi Perawat dan Bidan di sarana pelayanan kesehatan,merupakan suatu proses yang panjang dan kompleks. Keberhasilan pelaksanaanPMK sangat bergantung pada prakarsa, inovasi dan kesungguhan pelaksanaterkait dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya masing-masing danfaktor lain seperti ketersediaan peralatan, pedoman, dan standar operasional.Kesamaan pengertian, efektifitas kerjasama atau kemitraan serta sinergi antarapelaksana bidang kesehatan di tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota sertapemerintah daerah menjadi sangat berarti dalam mencapai tujuan PengembanganManajemen Kinerja bagi Perawat dan Bidan di sarana pelayanan kesehatan.Pada akhirnya perlu dipahami, bahwa semua pihak terkait perlu menggalangkomitmen dan bertanggung jawab dalam kelangsungan PengembanganManajemen Kinerja bagi Perawat dan Bidan ini.Menjadi harapan bersama bahwa Kebijakan Pengembangan Manajemen Kinerjabagi Perawat dan Bidan tersebut dapat diterapkan di seluruh sarana pelayanankesehatan khususnya rumah sakit dan puskesmas Indonesia, sehingga dapatmempercepat pencapaian indikator standar pelayanan minimal Kabupaten/Kotadan pencapaian pelayanan kesehatan yang bermutu yang akhirnya akan terwujudIndonesia Sehat 2010.

    MENTERI KESEHATAN,ttd

    Dr. dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp. JP (K)

    27