Klp vii met lit

38
Klp VII (PAUD C) ZAKIAH : 7516120299 NIA FATMAWATI : 7516120262 SOFIA TRISNA : 7516120776 1

Transcript of Klp vii met lit

Page 1: Klp vii met lit

Klp VII (PAUD C)

ZAKIAH : 7516120299

NIA FATMAWATI : 7516120262

SOFIA TRISNA : 7516120776

1

Page 2: Klp vii met lit

PENGERTIAN

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakuk

Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya

2

Page 3: Klp vii met lit

LANJUTAN

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

3

Page 4: Klp vii met lit

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE

SAMPEL POPULASI

TEMUAN

4

Page 5: Klp vii met lit

MENGAPA

Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :

Kendala biaya

Kendala waktu

Kendala tenaga

Polulasi yang tidak terdefinisikan

Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.

5

Page 6: Klp vii met lit

PRINSIP-PRINSIP DASAR

Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (misalnya 1%, 5%, 10%)

Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%)

6

Page 7: Klp vii met lit

Ukuran Sampel

Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi.

Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda.

7

Page 8: Klp vii met lit

Menentukan ukuran sampel menurut Slovin

Menggunakan rumus :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih

dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%

8

Page 9: Klp vii met lit

CONTOH

Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal

Populasi

Batas-batas kesalahan

+1% +2% +3% +4% +5% +10%

500 - - - - 222 83

1500 - - 638 441 316 94

2500 - 1250 769 500 345 96

5000 - 1667 909 556 370 98

10000 5000 2000 1000 588 385 99

50000 8333 2381 1087 617 387 100

9

Page 10: Klp vii met lit

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu : Metode deskriptif, minimal 10% populasi

untuk populasi yang relatif kecil min 20%

Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek

Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok

Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok

Menentukan ukuran sampel menurut Gay

10

Page 11: Klp vii met lit

Data Sources

PrimaryData Collection

SecondaryData Compilation

Observation

Experimentation

Survey

Print or Electronic

11

Page 12: Klp vii met lit

Quota

Types of Sampling Methods

Samples

Non-Probability Samples

Judgement Convinience

Probability Samples

Simple

Random

Systematic

Stratified

Cluster

Snow ballArea

Purposive

12

Page 13: Klp vii met lit

PROBABILITY SAMPLING

Probability Samples

Simple

Random Systematic Stratified Cluster

Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.

13

Page 14: Klp vii met lit

PROBABILITY SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING ADALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG MEMOSISIKAN SEMUA ANGGOTA POPULASI DALAM PSOSISI YANG SAMA, YAKNI SAMA-SAMA MEMILIKI PELUANG UNTUK MENJADI SAMPEL.

TEKNIK-TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM MODEL INI MERUAKAN TEKNIK-TEKNIK TERBAIK DALAM PENGAMBILAN SAMPEL. SEJAUH KARAKTER POPULASINYA MEMUNGKINKAN UNTUK DIAMBIL SAMPEL DENGAN TEKNIK-TEKNIK PROBABILITY SAMPLING, DISARANKAN AGAR DILAKUKAN

14

Page 15: Klp vii met lit

Pengambilan Sampel Probabilitas

Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.

Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini :1. Simple random Sampling

2. Stratified random sampling (cara stratifikasi)

3. Cluster sampling (cara kluster)

4. Systematic sampling

15

Page 16: Klp vii met lit

SIMPLE RANDOM SAMPLING

A. Cara Undian

Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.

Ada dua rancangan cara undian : Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti

sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan

Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan

16

Page 17: Klp vii met lit

B. Cara Tabel bilangan random

Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.

Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)

Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi

Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.

Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel.

17

Page 18: Klp vii met lit

Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random

Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor) Buka tabel bilangan random (acak) Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya

terpilih baris ke 23) Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35) Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik

temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084) Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil

bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya

18

Page 19: Klp vii met lit

2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)

Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi Mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan

karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi. Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang

homogen Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan :

a. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama)b. Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama)

19

Page 20: Klp vii met lit

3. Cluster Sampling

Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang menjadi populasi

Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok elemen dan secara random beberapa anggota kelompok dipilih sebagai sampel.

Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek terhadap secara individual.

Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di satu wilayah.

20

Page 21: Klp vii met lit

Contoh :

Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang.

Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)

Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.

Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW

Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT

Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK

Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet.

21

Page 22: Klp vii met lit

Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling

Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya homogen

Cara Cluster akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya heterogen.

22

Page 23: Klp vii met lit

4. Cara sistematis

Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu dimana pemilihan anggota sampel dilakukan setelah pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan tertentu atau angka ganjil genap.

23

Page 24: Klp vii met lit

Contoh menggunakan kelipatan : Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan

responden.

Maka responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.

Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka ukuran populasi dengan angka ukuran sampel : Jika populasi 400 dan sampel 80, maka 400:80=5

Sehingga responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor 5,10,15,dstnya

24

Page 25: Klp vii met lit

NON-PROBABILITY SAMPLING

Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui.

Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi.

25

Page 26: Klp vii met lit

Alasan menggunakan nonprobability sampling :

Total populasi tidak diketahui dengan pasti

Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias

Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian

Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

26

Page 27: Klp vii met lit

Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat.

Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).

27

Page 28: Klp vii met lit

CARA-CARA

a. Cara keputusan (judgment sampling)Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan

Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan.

Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.

28

Page 29: Klp vii met lit

B. Cara kuota (Quota sampling)

Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.

Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi.

Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya.

Cara ini dapat dipergunakan apabila : peneliti menghadapi keterbatasan dana tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai

populasi melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian awal.

29

Page 30: Klp vii met lit

Contoh :

Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing-masing jurusan semester 5

Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing-masing jurusan semester 5 sebagai responden

Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian.

30

Page 31: Klp vii met lit

C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)

Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.

Kurang bisa diandalkan

Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.

31

Page 32: Klp vii met lit

D. Cara bola salju (Snowball sampling)

Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.

32

Page 33: Klp vii met lit

E. Area Sampling

Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.

dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar.

Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.

33

Page 34: Klp vii met lit

F. Purposive Sampling

Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.

34

Page 35: Klp vii met lit

Contoh :

Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta

Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya.

35

Page 36: Klp vii met lit

Kekeliruan Sampling Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya

memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset

Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi.

36

Page 37: Klp vii met lit

Kekeliruan sampling :

Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil

Kekeliruan tak sampling :

Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.

37

Page 38: Klp vii met lit

38