Klon Unggul Sulawesi Tenggara

17
INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu program pembangunan perkebunan tahun 2012 adalah meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman dipengaruhi oleh penggunaan benih unggul dan berkualitas. Upaya penyediaan calon calon benih unggul baru telah dan sedang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu. Salah satunya adalah melalui kegiatan inventarisasi klon unggul harapan tanaman perkebunan. Kegiatan inventarisasi klon unggul harapan tanaman perkebunan merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dalam rangka menggali dan menjaring klon klon unggul lokal yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat. Klon klon unggul hasil inventarisasi dapat dikaji/diobservasi lebih lanjut untuk dilakukan pelepasan varietas agar varietas tersebut menjadi Benih Bina dan legal untuk dikembangkan. Kegiatan inventarisasi terhadap klon klon unggul lokal telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan di wilayah kerja Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Surabaya melalui dana perikatan. UPTD Perbenihan melaksanakan proses identifikasi/inventarisasi klon unggul harapan, sedangkan BBP2TP Surabaya melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan. Supervisi, monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk memastikan kegiatan yang telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan sesuai dengan kegiatan BBP2TP

description

klon, kakao, sultra

Transcript of Klon Unggul Sulawesi Tenggara

  • INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO

    DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA

    Badrul Munir, S.TP, MP

    PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya

    I. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Salah satu program pembangunan perkebunan tahun 2012

    adalah meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

    perkebunan berkelanjutan. Peningkatan produksi, produktivitas dan

    mutu tanaman dipengaruhi oleh penggunaan benih unggul dan

    berkualitas. Upaya penyediaan calon calon benih unggul baru telah

    dan sedang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu.

    Salah satunya adalah melalui kegiatan inventarisasi klon unggul

    harapan tanaman perkebunan.

    Kegiatan inventarisasi klon unggul harapan tanaman

    perkebunan merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dalam

    rangka menggali dan menjaring klon klon unggul lokal yang sudah

    lama dibudidayakan oleh masyarakat. Klon klon unggul hasil

    inventarisasi dapat dikaji/diobservasi lebih lanjut untuk dilakukan

    pelepasan varietas agar varietas tersebut menjadi Benih Bina dan legal

    untuk dikembangkan.

    Kegiatan inventarisasi terhadap klon klon unggul lokal telah

    dilakukan oleh UPTD Perbenihan di wilayah kerja Balai Besar

    Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Surabaya

    melalui dana perikatan. UPTD Perbenihan melaksanakan proses

    identifikasi/inventarisasi klon unggul harapan, sedangkan BBP2TP

    Surabaya melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi dari

    kegiatan yang telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan. Supervisi,

    monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk memastikan kegiatan yang

    telah dilakukan oleh UPTD Perbenihan sesuai dengan kegiatan BBP2TP

  • 2

    Surabaya sehingga data klon klon unggul harapan yang dipersiapkan

    untuk pelepasan varietas dapat terpenuhi.

    2. Tujuan

    Tujuan Kegiatan Inventarisasi Klon Unggul Harapan Tanaman

    Perkebunan di UPTD BPSBP Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu :

    a. Untuk mengetahui asal usul, karakteristik dan daya adaptasi

    terhadap klon unggul yang diidentifikasi/inventarisasi.

    b. Untuk mengetahui daerah penyebaran dan potensi hasil klon

    unggul.

    c. Untuk mengetahui keunggulan spesifik dalam rangka pelepasan

    varietas menjadi benih bina.

    II. INVENTARISASI SEBAGAI LANGKAH AWAL PENYEDIAAN

    BENIH UNGGUL BARU

    Benih unggul menjadi sangat penting dengan semakin

    berkurangnya lahan produktif akibat alih fungsi lahan. Ketersediaan benih

    unggul dapat memperlancar keberlanjutan pembangunan pertanian. Benih

    unggul dapat dirakit dari klon klon lokal yang dimiliki masing masing

    daerah. Pemilihan terhadap klon klon lokal unggul dilakukan untuk

    mendapat hasil benih yang bermutu.

    Kegiatan inventarisasi klon unggul lokal merupakan bagian yang

    sangat penting dalam mempersiapkan calon varietas unggul baru. Hasil

    inventarisasi yang sudah ada harus diikuti dengan kegiatan lanjutan

    berupa uji observasi maupun adaptasi.

    Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 1995, tentang Perbenihan pada

    pasal 18 ayat 1 menyebutkan bahwa varietas unggul berasal dari varietas

    baru atau varietas lokal yang mempunyai potensi tinggi. Pada pasal 2,

    terhadap varietas baru maupun varietas lokal harus dilakukan uji adaptasi

    sebelum dinyatakan sebagai varietas unggul. Berdasarkan pasal 21, benih

    yang dihasilkan dari varietas unggul harus dilepas oleh Menteri Pertanian

  • 3

    agar menjadi benih bina/legal untuk diedarkan. Undang-Undang No. 12

    Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman pada pasal 13 ayat 2

    mengatur bahwa, benih bina yang akan diedarkan harus melalui sertifikasi

    dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah, sedangkan

    pada ayat 3 menjelaskan bahwa benih bina yang lulus sertifikasi apabila

    akan diedarkan wajib diberi label.

    Oleh karena itu terhadap klon klon kakao unggul lokal yang

    banyak dibudidayakan di Propinsi Sulawesi Tenggara sudah dilakukan uji

    adaptasi pada tahun 2010 2011 bekerja sama dengan Puslitkoka

    Jember.

    III. HASIL INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL

    Hasil dari kegiatan inventarisasi klon unggul lokal di Propinsi

    Sulawesi Tenggara adalah dengan munculnya beberapa klon unggulan

    tanaman kakao. Klon klon unggul tersebut telah dilakukan uji adaptasi

    sejak tahun 2010 - 2011. Masing masing klon memiliki karakteristik

    berbeda (lampiran 1).

    Klon unggul tanaman kakao di propinsi Sulawesi Tenggara adalah

    sebagai berikut :

    1. a. Nama : Klon unggul 45

    b. Lokasi : Desa Lawolatu, Kel. Lapai, Kec. Ngapa, Kab. Kolaka

    Utara

    c. Keunggulan :

    Memiliki buah dan biji yang besar, panjang buah +- 25 cm

    dengan berat biji > 1 gram.

    Memiliki kemiripan dengan sulawesi 1 akan tetapi kulit buah klon

    sulawesi 1 lebih keras daripada klon 45.

    Asal usul klon dari Tolada ( Luwu Timur ), penyebarannya

    meliputi sebagian besar daerah Kabupaten Kolaka Utara.

    Tahan terhadap OPT (VSD dan PBK).

  • 4

    2. a. Nama : Klon unggul Atula

    b. Lokasi : Kel Atula, Kec. Ladongi, Kab. Kolaka

    c. Keunggulan :

    Pembungaan relatif sedang, namun terus menerus/kontinyu

    berbuah sepanjang tahun.

    Panjang buah 16,8 cm dengan lingkar buah 31,5 cm.

    Berat biji > 1 gram dengan jumlah biji +- 50 butir..

    Tahan terhadap OPT PBK.

    Gambar 1. Klon 45

    Gambar 2. Klon Atula

  • 5

    3. a. Nama : Klon unggul Ali

    b. Lokasi : Desa Wowoli, Kec. Toari, Kab. Kolaka

    c. Keunggulan :

    Memiliki buah yang banyak dan kontinyu berbuah sepanjang

    tahun.

    Panjang buah 19 cm cm dengan lingkar buah 27 cm.

    Tahan terhadap OPT PBK.

    4. a. Nama : Klon unggul M 01

    b. Lokasi : Kel. Lapai, Kec. Ngapa, Kab. Kolaka Utara

    c. Keunggulan :

    Memiliki buah dan biji yang besar.

    Panjang buah 22,5 cm dengan lingkar buah 33 cm.

    Berat biji kering : 2,1 - 3,2 gram/biji.

    Tahan terhadap OPT VSD dan PBK.

    Klon ini telah tersebar di beberapa desa di kec. Ngapa ( Desa

    Puurau, Desa Lawolatu dan Kel. Lapai).

    Gambar 3. Klon Ali

  • 6

    5. a. Nama : Klon unggul Sultra 5/Lokal 4

    b. Lokasi : Kel. Lapai, Kec. Ngapa, Kab. Kolaka Utara

    c. Keunggulan :

    Memiliki buah dan biji yang besar.

    Panjang buah 28,4 cm dengan lingkar buah 33 cm.

    Jumlah biji 53 buah dengan berat biji kering : 2,1 - 2,7 g/biji.

    Tahan terhadap OPT VSD dan PBK.

    IV. PENUTUP

    Kegiatan Inventarisasi Klon Unggul Harapan Tanaman

    Perkebunan yang dilakukan di UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi

    Benih Perkebunan Propinsi Sulawesi Tenggara berjalan dengan baik dan

    telah didapatkan 5 (lima) klon unggul tanaman kakao. Klon unggul lokal

    yang sudah diinventarisasi perlu dilakukan pemilihan secara prioritas

    untuk dijadikan klon unggul harapan yang selanjutnya dididaftarkan pada

    Kantor Pusat PVT di Jakarta. Klon unggul harapan yang sudah terpilih

    selanjutnya perlu dipersiapkan lebih lanjut sampai pada pelepasan varietas

    dimasa mendatang.

    Gambar 4. Klon M 01

  • 7

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2012. Laporan Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka

    Identifikasi/Inventarisasi Klon Unggul Harapan Tanaman

    Perkebunan di Wilayah Kerja Untuk Pelepasan Varietas. Balai

    Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP)

    Surabaya.

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1995 Tentang

    Sistem Perbenihan. Jakarta

    Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang

    Sistem Budidaya Tanaman. Jakarta

  • 8

    Lampiran 1. Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara

    Identifikasi : Lokal 9 ( Relatif Tahan Hama PBK) / Klon Atula

    Asal (Lokasi) : Kel. Atula Kec. Ladongi Kab. Kolaka

    Nama Botani : Theobroma Cacao L Tanggal : 11 Oktober 2011

    No Uraian

    Hasil

    1. Vigor Tanaman

    Sedang

    2. Daun (p, l)

    a. Panjang Tangkai Sedang

    b. Pulvini

    Present

    c. Intensitas Pulvini Jelas

    d. Ukuran

    Sedang

    e. Bentuk

    Elips

    f. Pangkal

    Membulat

    g. Ujung

    Meruncing

    h. Tekstur

    Agak bergelombang

    i. Warna Daun Dewasa Hijau Tua

    j. Warna Daun Muda Hijau

    k. Warna flush

    Coklat tua

    3. Bunga

    a. Pembungaan

    Sedang

    b. Periode Pembungaan Kontinyu

    c. Keadaan Staminode Terbuka

    d. Intensitas Warna Staminode Jelas

    e. Warna Kelopak Bagian Dalam Putih

    f. Warna Kuncup

    Putih

    g. Warna Tangkai

    Hijau

    4. Buah

    a. Panjang Buah

    16,8 cm

    b. Lebar

    9,5 cm

    c. Lilit/Lingkar Buah 31,5 cm

    d. Tebal Kulit

    12,53/15,63

    e. Bentuk

    Oblong

    f. Ujung

    Membulat

    g. Botle Neck

    Samar

    h. Ukuran

    Sedang

    i. Warna Buah

    Hijau

  • 9

    j. Ketebalan Kulit

    Tebal

    k. Tekstur Permukaan Halus

    l. Antosianin Alur

    Absent

    m. Untuk yang tak punya Antosianin alur Warna Alur Hijau

    n. Jumlah Warna Buah Muda Double

    o. Warna Dominan Buah Hijau Rumput

    p. Warna Buah Masak Kuning

    q. Kedalaman Alur

    Dangkal

    r. Kekerasan Kulit Buah Lunak

    5. Biji (p,l,t)

    a. Bentuk

    b. Ukuran

    6. Potensi Hasil

    7. Ketahanan OPT

    a. PBK

    Moderat

    b. VSD

    Rentan

    8. Percabangan

    Agak Vertikal

    9. Keterangan Tambahan

  • 10

    Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara

    Identifikasi : Lokal 6 ( Relatif Tahan Hama PBK) / Klon Ali

    Asal (Lokasi) : Desa Wowoli Kec. Toari Kab. Kolaka

    Nama Botani : Theobroma Cacao L

    Tanggal

    No Uraian Hasil

    1. Vigor Tanaman Baik

    2. Daun (p, l)

    a. Panjang Tangkai Sedang

    b. Pulvini Present

    c. Intensitas Pulvini Sedang

    d. Ukuran Sedang

    e. Bentuk Elips

    f. Pangkal Runcing

    g. Ujung Meruncing pendek

    h. Tekstur Agak bergelombang

    i. Warna Daun Dewasa Hijau

    j. Warna Daun Muda Hijau

    k. Warna flush Coklat kekuningan

    3. Bunga

    a. Pembungaan Sedang

    b. Periode Pembungaan Kontinyu

    c. Keadaan Staminode Terbuka

    d. Intensitas Warna Staminode Jelas

    e. Warna Kelopak Bagian Dalam Kehijauan

    f. Warna Kuncup Putih

    g. Warna Tangkai Kemerahan

    4. Buah

    a. Panjang Buah 19 cm

    b. Lebar 11 cm

    c. Lilit/Lingkar Buah 27 cm

    d. Tebal Kulit 7,94/11,06 mm

    e. Bentuk Ellips

    f. Ujung Meruncing

    g. Botle Neck Absent

    h. Ukuran Kecil

  • 11

    i. Warna Buah Hijau muda

    j. Ketebalan Kulit Sedang

    k. Tekstur Permukaan Sedang

    l. Antosianin Alur Absent

    m. Untuk yang tak punya Antosianin alur Warna Alur Hijau

    n. Jumlah Warna Buah Muda Single

    o. Warna Dominan Buah Hijau Rumput

    p. Warna Buah Masak Hijau kekuningan

    q. Kedalaman Alur Dangkal

    r. Kekerasan Kulit Buah Lunak

    5. Biji (p,l,t)

    a. Bentuk

    b. Ukuran

    6. Potensi Hasil

    7. Ketahanan OPT

    a. PBK Moderat

    b. VSD Rentan

    8. Percabangan Agak Vertikal

    9. Keterangan Tambahan

  • 12

    Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara

    Identifikasi : Lokal 7 ( Relatif Tahan Hama PBK) / Klon 45

    Asal (Lokasi) : Desa Lawolatu Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara

    Nama Botani : Theobroma Cacao L

    Tanggal

    No Uraian Hasil 1. Vigor Tanaman Baik

    2. Daun (p, l)

    a. Panjang Tangkai Panjang

    b. Pulvini Present

    c. Intensitas Pulvini Sedang

    d. Ukuran Sedang

    e. Bentuk Obovate

    f. Pangkal Membulat

    g. Ujung Meruncing panjang

    h. Tekstur Bergelombang

    i. Warna Daun Dewasa Hijau tua

    j. Warna Daun Muda Kecoklatan

    k. Warna flush Merah kecoklatan

    3. Bunga

    a. Pembungaan Lebat

    b. Periode Pembungaan Kontinyu

    c. Keadaan Staminode Terbuka

    d. Intensitas Warna Staminode Jelas

    e. Warna Kelopak Bagian Dalam Kemerahan

    f. Warna Kuncup Kemerahan

    g. Warna Tangkai Kemerahan

    4. Buah

    a. Panjang Buah 25 cm

    b. Lebar 13 cm

    c. Lilit/Lingkar Buah 36 cm

    d. Tebal Kulit 13,54/15,15 mm

    e. Bentuk Ellips

    f. Ujung Runcing

    g. Botle Neck Jelas

    h. Ukuran Besar

    i. Warna Buah Merah

  • 13

    j. Ketebalan Kulit Sedang

    k. Tekstur Permukaan Halus

    l. Antosianin Alur Absent

    m. Untuk yang tak punya Antosianin alur Warna Alur Putih

    n. Intensitas Jelas

    o. Jumlah Warna Buah Muda Double

    p. Warna Dominan Buah Merah tua

    q. Warna Buah Masak Merah kekuningan

    r. Kedalaman Alur Dangkal

    s. Kekerasan Kulit Buah Sedang

    5. Biji (p,l,t)

    a. Bentuk Oblong

    b. Ukuran Besar

    6. Potensi Hasil

    7. Ketahanan OPT

    a. PBK Moderat

    b. VSD Moderat

    c. Busuk Buah Moderat

    d. Helopeltis sp Moderat

    e. Collectroticum sp Moderat

    8. Percabangan Horizontal

    9. Keterangan Tambahan

  • 14

    Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara

    Identifikasi : Lokal 3 (Relatif Tahan Hama PBK) / Klon M01

    Asal (Lokasi) : Kel. Lapai Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara

    Nama Botani : Theobroma Cacao L

    Tanggal

    No Uraian Hasil

    1. Vigor Tanaman Sedang

    2. Daun (p, l)

    a. Panjang Tangkai Sedang

    b. Pulvini Present

    c. Intensitas Pulvini Jelas

    d. Ukuran Sedang

    e. Bentuk Oblong

    f. Pangkal Membulat

    g. Ujung Meruncing pendek

    h. Tekstur Bergelombang

    i. Warna Daun Dewasa Hijau tua

    j. Warna Daun Muda Kuning

    k. Warna flush Coklat kekuningan

    3. Bunga

    a. Pembungaan Sedang

    b. Periode Pembungaan Kontinyu

    c. Keadaan Staminode Terbuka

    d. Intensitas Warna Staminode Jelas

    e. Warna Kelopak Bagian Dalam Kemerahan

    f. Warna Kuncup Kemerahan

    g. Warna Tangkai Kemerahan

    4. Buah

    a. Panjang Buah 22,5 cm

    b. Lebar -

    c. Lilit/Lingkar Buah 33 cm

    d. Tebal Kulit 10,23/12,10 mm

    e. Bentuk Orbicular

    f. Ujung Mammelet

    g. Botle Neck Absent

    h. Ukuran Besar

    i. Warna Buah Hijau

  • 15

    j. Ketebalan Kulit Sedang

    k. Tekstur Permukaan Sedang

    l. Antosianin Alur -

    m. Untuk yang tak punya Antosianin alur -

    n. Intensitas -

    o. Jumlah Warna Buah Muda Single

    p. Warna Dominan Buah Hijau rumput

    q. Warna Buah Masak Kuning

    r. Jumlah Biji/Tongkol 43

    s. Kedalaman Alur Dangkal

    t. Kekerasan Kulit Buah Sedang

    5. Biji (p,l,t)

    a. Bentuk Oblong

    b. Ukuran Besar

    6. Potensi Hasil

    7. Ketahanan OPT

    a. PBK Moderat

    b. VSD Moderat

    c. Busuk Buah -

    d. Helopeltis sp -

    e. Collectroticum sp -

    8. Percabangan -

    9. Keterangan Tambahan : Berat biji kering : 2,1 - 3,2 gram/biji

  • 16

    Lampiran 1 (Lanjutan). Deskripsi klon unggul lokal di Sulawesi Tenggara

    Identifikasi : Klon Sultra 5

    Asal (Lokasi) : Kel. Lapai Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara

    Nama Botani : Theobroma Cacao L

    Tanggal

    No Uraian Hasil

    1. Vigor Tanaman Baik

    2. Daun (p, l)

    a. Panjang Tangkai Panjang

    b. Pulvini Present

    c. Intensitas Pulvini Jelas

    d. Ukuran Sedang

    e. Bentuk Ellips

    f. Pangkal Membulat

    g. Ujung Meruncing pendek

    h. Tekstur Bergelombang

    i. Warna Daun Dewasa Hijau tua

    j. Warna Daun Muda Kuning

    k. Warna flush Coklat Kekuningan

    3. Bunga

    a. Pembungaan Sedang

    b. Periode Pembungaan Kontinyu

    c. Keadaan Staminode Tertutup

    d. Intensitas Warna Staminode Jelas

    e. Warna Kelopak Bagian Dalam Putih

    f. Warna Kuncup Kemerahan

    g. Warna Tangkai Kemerahan

    4. Buah

    a. Panjang Buah 28, 4 cm

    b. Lebar 10,9 cm

    c. Lilit/Lingkar Buah 33 cm

    d. Tebal Kulit 12,35/1875 mm

    e. Bentuk Oblong

    f. Ujung Meruncing

    g. Botle Neck Jelas

    h. Ukuran Besar

    i. Warna Buah Hijau

  • 17

    j. Ketebalan Kulit Tebal

    k. Tekstur Permukaan Kasar

    l. Antosianin Alur -

    m. Untuk yang tak punya Antosianin alur -

    n. Intensitas -

    o. Jumlah Warna Buah Muda Single

    p. Warna Dominan Buah Hijau rumput

    q. Warna Buah Masak Hijau Kekuningan

    r. Jumlah Biji/Tongkol 53

    s. Kedalaman Alur Sedang

    t. Kekerasan Kulit Buah Keras

    5. Biji (p,l,t)

    a. Bentuk Obovate

    b. Ukuran Besar

    6. Potensi Hasil

    7. Ketahanan OPT

    a. PBK Moderat

    b. VSD Moderat

    c. Busuk Buah -

    d. Helopeltis sp Rentan

    e. Collectroticum sp -

    8. Percabangan Agak vertikal

    9. Keterangan Tambahan Berat biji kering : 2,1 - 2,7 g/biji