Kliping Flora Fauna

16
KLIPING FLORA DAN FAUNA YANG HAMPIR PUNAH DI INDONESIA Nama :

Transcript of Kliping Flora Fauna

Page 1: Kliping Flora Fauna

KLIPING FLORA DAN FAUNA YANG HAMPIR PUNAH DI

INDONESIA

Nama:

Kelas : VI B

Page 2: Kliping Flora Fauna

A. FAUNA

1. Harimau Jawa

Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini

dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan

lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun

begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an

ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada

sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda

bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada

kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa

laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.

Page 3: Kliping Flora Fauna

2. Pesut Bekantan

Pesut Mahakam Pesut Mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah

sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang hampir

punah karena berdasarkan data tahun 2007, Pesut Mahakam tinggal 50 ekor saja

dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Tidak

seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut,

Pesut Mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang

dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni

Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady. Namun, diberitakan

bahwa pesut di Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.

Page 4: Kliping Flora Fauna

3. Bekantan

Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik

Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis

kera 8yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut

berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis

larvatus. Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang

dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di

negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan

(Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan

sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini

seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau. Bekantan yang

merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas

dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis.

Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan

sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau

Kalimantan.

Page 5: Kliping Flora Fauna

4. Mentok Rimba

Mentok Rimba atau dalam bahasa ilmiahnya Cairina scutulata bisa

dikatakan sebagai jenis bebek paling langka di dunia. Populasinya di seluruh

dunia sangat langka, diperkirakan hanya tersisa sekitar 1000 ekor. Sekitar 150

ekor terdapat di Taman Nasional Way Kambas, salah satu habitat Mentok Hutan

yang tersisa di Indonesia. Mentok Rimba dikenal juga sebagai Mentok Hutan,

Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan dan dalam bahasa inggris dikenal sebagai

White-winged Wood Duck. Spesies ini termasuk salah satu burung air dari suku

Anatidae (bebek). Mentok Rimba (Cairina scutulata) nyaris mirip dengan spesies

Bebek Manila (Cairina moschata) yang sering dipelihara. Mentok berukuran besar

antara 66-75 cm. Bentuknya hampir menyerupai bebek. Warna bulunya gelap dan

kepala serta lehernya keputih-putihan. Penutup sayap kecil putih, penutup sayap

tengah dan spekulum abu-abu biru.

Page 6: Kliping Flora Fauna

5. Burung Maleo

Burung maleo yang dalam nama ilmiahnya macrocephalon maleo adalah

sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung

maleo adalah satwa endemik sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan

berkembang di pulau sulawesi, indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik

karena anti poligami. Selain sebagai satwa endemik burung maleo

(macrocephalon maleo) ini yang mulai langka dan dilindungi ini juga merupakan

burung yang unik. Keunikannya mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga tingkah

lakunya yang salah satunya adalah anti poligami. Makanya tidak mengherankan

jika sejak tahun 1990 berdasarkan sk. No. Kep. 188.44/1067/ro/bklh tanggal 24

pebruari 1990, burung maleo ditetapkan sebagai ?satwa maskot? provinsi sulawesi

tengah. Burung maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna

kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi

bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau

jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina

berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.

Page 7: Kliping Flora Fauna

B. FLORA

1. Euphorbia Obesa: the Baseball Plant

Euphorbia Obesa, juga dikenal sebagai Tanaman Baseball, adalah endemikyang

berasal dari daerah Karoo Besar di Afrika Selatan. Tumbuhan ini sudah langka dan

terancam punah. Kebanyakan dari mereka sudah banyak dibudidayakan, harga

tumbuhan ini sangat mahal dan menjadi salah satu koleksi yang wajib dimiliki oleh

para kolektor tanaman si seluruh dunia.

Page 8: Kliping Flora Fauna

2. Kecapi (Sandoricum koetjape)

Kecapi, sentul atau ketuat

adalah nama sejenis buah dan

juga pohon penghasilnya

Kecapi diperkirakan berasal

dari Indocina dan Semenanjung

Malaya.

Berabad-abad yang silam,

tumbuhan ini dibawa dan

dimasukkan ke India,

Indonesia (Borneo, Maluku), Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman

buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami

naturalisasi.

Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis

atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam

keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.

Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau

kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.

Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya

digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk

pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan

diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.

Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna

kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap

sebagai spesies yang berbeda

Page 9: Kliping Flora Fauna

3. Anggrek Bulan

Anggrek bulan Pelaihari, salah satu jenis anggrek terbaik di dunia asal Kalimantan

Selatan terancam hilang karena salah kelola.

Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan memang memiliki keindahan yang bisa

memikat siapa saja.Tidak hanya kalangan pecinta anggrek, masyarakat awam pun

dibuat kepincut olehnya. Anggrek Bulan banyak di jumpai di kepulauan Indonesia,

karena penyebaran yang hampir merata  ditambah keindahan bunganya. Karena

ituah anggrek Phalaenopsis amabilis di nobatkan sebagai Puspa Pesona.

Anggrek bulan endemik Pelaihari adalah anggrek phalaenopsis  indukan silangan

yang telah sering di gunakan di berbagai negara karena berbagai keunggulannya.

Sayangnya keberadaan Anggrek amabilis ini sudah mulai langka dan sulit di temui

ditemui di habitat aslinya, di kawasan Hutan Pegunungan Meratus Pelaihari

Kabupaten Tanah Laut maupun di kawasan hutan Kalimantan Selatan lainnya.

Page 10: Kliping Flora Fauna

4. Bunga Bangkai

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. [1]

Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004 [2]. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,

Page 11: Kliping Flora Fauna

5. Teratai

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai

juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu,

orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja

dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air

(tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning),

daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.

Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan

air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada

dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk

bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai.

Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan

daun tidak membentuk butiran air.

Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter

bunga antara 5-10 cm.

Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah

subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.