Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

download Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

of 13

Transcript of Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    1/13

    KLINIK USAHA KECILSEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN PROFESIOleh : Ir. Anwar Suprijadi, M. Sc.

    1. PENDAHULUAN2. KEBIJAKSANAAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL3. KLINIK USAHA KECIL SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN PROFESI4. PENUTUP

    PENDAHULUAN

    Dalam GBHN 1993 ditegaskan bahwa pemerataan pembangunan sebagaiwujud pelaksanaan Demokrasi Ekonomi, adalah upaya pembangunan yangditandai dengan jiwa dan semangat kebersamaan dan kekeluargaan dari usaha

    kecil dan menengah dikembangkan sebagai gerakan ekonomi rakyat yang sehat,tangguh dan mandiri sehingga dapat berperan dalam perekonomian nasional.

    Untuk mempercepat laju pertumbuhan dunia usaha dan pemerataanegiatan usaha bagi seluruh lapisan masyarakat perlu lebih diberi perhatian untukmenumbuhkan gerakan ekonomi rakyat dengan sasaran menumbuhkan danmengembangkan usaha kecil dan menengah yang merupakan wadah untukmenggalang kemajuan ekonomi rakyat di semua kegiatan perekonomiannasional sehingga mampu berperan bersama pelaku ekonomi lainnya dalammeningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

    Dalam rangka mewujudkan pengusaha kecil dan menengah yangmerupakan bagian terbesar dari pengusaha nasional, agar menjadi pengusahayang tangguh dan mandiri dilaksanakan upaya peningkatan prakarsa, etos kerjadan peran sertanya di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat. Untuk itudiupayakan peningkatan kemampuan kewirausahaan dan manajemen, sertakemampuan penguasaan dan pemanfaatan teknologi bagi para pengusaha kecildan menengah.

    Usaha kecil dan menengah termasuk koperasi memiliki potensi sangatbesar dalam memperkukuh struktur dunia usaha. Selain itu juga mampu pulamenciptakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta meningkatkan

    pendapatan rakyat. Untuk itu pemberdayaan usaha kecil dan menengah tidakhanya menjadi tugas pemerintah tetapi juga oleh dunia usaha dan masyarakattermasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lembaga profesional.

    Pembahasan dalam makalah ini akan diawali dengan memaparkansecara deskriptif tentang kendala, peluang dan tantangan yang dihadapi dalampengembangan usaha kecil. Disamping itu disampaikan kebijaksanaan sertalangkah-langkah yang telah dan akan ditempuh untuk mengatasi berbagai

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    2/13

    hambatan dan tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada. Klinik UsahaKecil sebagai wujud kepedulian profesi menjadi bab tersendiri yang akandibahas berdasarkan kebijaksanaan, program serta kegiatan pembinaan danpengembangan pengusaha kecil selama ini dan diharapkan dalam diskusi danpembahasan tersebut dapat dihasilkan konsep Pusat Pengembangan Usaha

    Kecil.

    KEBIJAKSANAAN, PEMBINAAN DANPENGEMBANGAN USAHA KECIL

    Tantangan, Peluang dan Kendala

    a. Tantangan

    Tantangan untuk pengusaha kecil adalah bagaimana mewujudkan

    pengusaha kecil menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri dalammengembangkan usahanya dan juga mampu dalam menghadapi era globalisasidapat meningkatkan produktivitas, efisiensi sehingga barang dan jasa yangdihasilkan memiliki daya saing tinggi.

    Selaras dengan perkembangan pembangunan yang dinamis danpertumbuhan ekonomi akan terbuka berbagai peluang usaha yang dapatdimanfaatkan oleh pengusaha kecil untuk mengembangkan dirinya.

    b. Peluang

    Untuk mendukung keberhasilan pembinaan pengusaha kecil terdapatberbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usahanya dimasa mendatang antara lain : 1) adanya kemauan politik yang kuat daripemerintah dan tuntutan dari masyarakat untuk membangun ekonomi yangdemokratis yang berdasar atas asas kekeluargaan. Manifestasinya ditunjukkanoleh berbagai kebijaksanaan moneter dan ekonomi, perkreditan, danpemerataan hasil-hasil pembangunan 2) Pertumbuhan ekonomi yang cukuptinggi akan membuka berbagai peluang usaha dan semakin meningkatnya dayabeli masyarakat, 3) Berlangsungnya proses transformasi dan globalisasi ekonomiakan semakin memperluas bidang-bidang usaha yang dapat ditangani olehpengusaha kecil, 4) Semakin berkembangnya semangat keterbukaan dan

    demokratisasi akan meningkatkan perkembangan pengusaha kecil.

    c. Kendala

    Namun demikian, untuk memanfaatkan tantangan dan peluang tersebutmasih ada kendala utama yang dihadapi dalam pembinaan pengusaha kecil iniyakni tingkat kemampuan dan profesionalime sumber daya manusia yangumumnya masih rendah. Kendala ini mempengaruhi kemampuan pengusaha

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    3/13

    kecil dalam menjalankan fungsi dan peranannya. Kendala utama tersebutmenimbulkan kendala-kendala lain yang lebih spesifik yaitu: 1) Kekurangmampuan dalam memanfaatkan dan memperluas peluang dan akses pasar ; 2)Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan akses terhadapsumber-sumber permodalan ; 3) Keterbatasan dalam penguasaan dan akses

    pada teknologi dan informasi ; 4) Kelemahan di bidang organisasi danmanajemen ; 5) Keterbatasan jaringan usaha dan kerjasama usaha, baik antarasesama pengusaha kecil, maupun dengan pelaku ekonomi lainnya yang sudahlebih maju.

    Selain kendala tersebut diatas, pengusaha kecil juga menghadapi kendalaeksternal antara lain : 1) Iklim berusaha yang kurang kondusif, karena masihadanya persaingan yang tidak sehat; 2) Sarana dan prasarana yang kurangmemadai; 3) Pembinaan yang masih kurang terpadu; 4) Kurangnya pemahaman,kepercayaan dan kepedulian masyarakat terhadap koperasi.

    Oleh karena itu, agar peluang yang ada dapat dimanfaatkan olehpengusaha kecil, maka pembinaan pada pengusaha kecil intinya diarahkan padapeningkatan kemampuan pengusaha kecil agar dapat melakukan fungsi danperanannnya.

    Kebijaksanaan pembinaan

    a. Pendekatan pembinaan dan pengembangan usaha kecil ditempuhmelalui :

    1) Pendekatan melalui kelompok atau himpunan.

    Pengusaha kecil yang usahanya mempunyai prospek untuk berkembangdibina secara individual dan didorong menjadi anggota assosiasi, kelompok,himpunan atau membentuk assosiasi, kelompok dan himpunan yang baru.Dengan adanya kelompok atau himpunan ini akan mempermudahpembentukan jaringan usaha atau memperkuat posisi rebut tawar dalampersaingan.

    2) Pendekatan melalui koperasi

    Pengusaha kecil yang belum layak ekonomi didorong untuk menjadianggota koperasi, membentuk koperasi baru atau bagi pengusaha kecil yangtelah membentuk kelompok dapat menjadi unit usaha otonom koperasi yangbersangkutan.

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    4/13

    b. Strategi Pembinaan

    Strategi yang ditempuh dalam melaksanakan pembinaan danpengembangan usaha kecil sebagai berikut :

    1) Menciptakan iklim usaha yang kondusif.

    a) Menumbuhkan iklim usaha bagi pengusaha kecil melaluipenetapan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaanmeliputi aspek :

    2) Dalam aspek pendanaan, pemerintah telah dan akan menetapkanperaturan perundang-undangan dan kebijaksanaan untuk : (a)memperluas sumber pendanaan, (b) meningkatkan akses terhadapsumber pendanaan, dan (c) memberikan kemudahan dalam pendanaan.

    Kredit perbankan

    Dalam aspek pendanaan ini, pemerintah menyediakan skim kredit dariperbankan untuk koperasi dan usaha kecil antara lain Kredit Usaha Tani (KUT),Kredit Kepada KUD (KKUD), Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA),Kredit Usaha Kecil (KUK), dan Kredit Kelayakan Usaha (KKU). Khusus untukKKU, kredit ini lebih menitikberatkan pada potensi atau kelayakan usaha daripada agunan yang biasanya dijadikan persyaratan oleh bank selama ini dalampemberian kredit untuk berusaha. Dalam kaitan pendanaan bagi koperasi danusaha kecil ini, perlu dicatat bahwa BRI telah dan sedang terus meningkatkanpangsanya melalui pemberian kredit kepada koperasi dan usaha kecil. Kalaupada tahun 1989 pangsa kredit BRI masih dibawah 25%, sekarang telahmendekati angka 45% dan akan terus ditingkatkan untuk mencapai target 75%.

    Pembiayaan Non Bank

    permodalan bagi koperasi dan usaha kecil juga dikemabangkanpendanaan dari lembaga pembiayaan bukan bank antara lain Kredit CandakKulak (KCK), Usaha Simpan Pinjam Koperasi, Pegadaian, dana pembinaan darisebagian laba BUMN, dan yang juga sedang dikembangkan adalah sumberpendanaan dari Perusahaan Modal Ventura (PMV). Sejak tahun 1991 sampaidengan tahun ini telah didirikan lebih dari 32 PMV dengan modal keseluruhansebanyak Rp. 206,1 miliar. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyediakanpenyertaan modal kepada sejumlah perusahaan patungan usaha yangmelibatkan 93 koperasi dan usaha kecil. Melalui modal ventura ini, koperasi danusaha kecil tidak lagi dibebani dengan masalah beban binga yang harus dibayarsetiap bulan.

    Dengan berbagai kebijaksanaan tersebut sebagai realisasinya dapat kamisampaikan pemanfaatan modal luar koperasi dan pengusaha kecil bersumber

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    5/13

    dari 4 (empat) kelompok yaitu perbankan, Usaha Simpan Pinjam (USP),lembaga pembiayaan dan saham. Terdapat 23 skim permodalan untuk koperasidan pengusaha kecil yang telah dimanfaatkan kepada 29.024.848 koperasi danpengusaha kecil dengan nilai Rp 67,94 triyun, secara keseluruhan nilai kreditnaik sejumlah Rp 67,26 triyun. Untuk lembaga penjamin kredit dewasa ini

    terdapat 3 (tiga) lembaga yaitu PT. PKPI, PT. Askrindo (persero) dan PerumPKK.

    (2) aspek persaingan, pemerintah telah dan akan menetapkan peraturanperundang-undangan dan kebijakan untuk : (a) meningkatkan kerja samasesama usaha kecil dalam bentuk koperasi, assosiasi, dan himpunan kelompokusaha untuk memperkuat posisi tawar usaha kecil, (b) mencegah pembentukanstruktur pasar yang dapat melahirkan persaingan yang tidak wajar dalam bentukmonopoli, oligopoli, dan monopsoni yang merugikan usaha kecil, dan (c)mencegah terjadinya peguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh orangperseorangan atau kelompok tertentu yang merugikan usaha kecil. Berkaitan

    dengan aspek persaingan ini pemerintah memberikan peluang usaha bagi usahakecil dalam pengadaan barang pemerintah berdasarkan Kepres No. 16 / 1994 joKeppres No. 24 / 1995. dalam pelaksanaannya untuk pengadaan barang dan

    jasa melalui Keppres No. 16 / 1994 jo Keppres No. 24 / 1994. berdasarkanlaporan Gubenur seluruh Indonesi realisasi pengadaan barang dan jasapengusaha kecil dan koperasi tahun 1995 / 1996 sebasar Rp 1,27 triyun atausebesar 1,5% dari nilai DIP / DIK sebesar Rp 77,9 triyun.

    (3) Dalam aspek prasarana, pemerintah telah dan akan menetapkanperaturan perundang-undangan dan kebijaksanaan untuk : (a) mengadakanprasarana umum yang dapat mendorong dan mengembangkan pertumbuhanusaha kecil, dan (b) memberikan keringanan tarif prasarana tertentu bagi usahakecil.

    (4) Demikian uga dalam aspek informasi, pemerintah telah dan akanmenetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan untuk : (a)membentuk dan memanfaatkan bank data dan jaringan informasi bisnis, dan (b)mengadakan dan menyebarkan informasi mengenai pasar, teknologi, desain,ddan mutu. Dalam pelaksanaannya telah dikembangkan Pusat Informasi Bisnis(WARSI) oleh departemen perindustrian dan perdagangan dan Unit InformasiUsaha Kecil (UIUK) oleh PT ASTRA serta Pusat Konsultasi Usaha Kecil, telahdiadakan kerjasama antara departemen koperasi dan PPK dengan perguruantinggi sebanyak 24 buah di 21 propinsi. Di masa mendatang pembentukan pusatkonsultasi koperasi dan usaha kecil kerjasama dengan perguruan tinggi ini akandikembangkan di seluruh Indonesia.

    (5) Untuk aspek kemitraan, pemerintah telah dan akan menetapkanperaturan perundang-undangan dan kebijaksanaan untuk : (a) mewujudkankemitraan, dan (b) mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan koperasi danusaha kecil dalam pelaksanaan transaksi usaha dengan usaha menengah dan

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    6/13

    usaha besar. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemitraan, bersama-sama dengan departemen dan instansi terkait telah dikembangkan berbagai polakemitraan yaitu pola inti-plasma, subkontrak, dagang umum, waralaba,keagenan dan bentuk-bentuk lainnya.

    Berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait dan laporan dariKanwil Depkop dan PPk, sampai saat ini telah terjalin hubungan kemitraan 372BUMS / BUMN dengan 155.595 koperasi / KUD dengan nilai kemitraan Rp 4.059

    juta. Selanjutnya kemitraan dengan kelompok Jimbara telah dilaksanakaninventarisasi koperasi dan usaha kecil yang telah bermitra dengan usaha besar.Data sementara hasil inventarisasi telah ada 64.478 koperasi / usaha kecilmelakukan kemitraan dengan 35 group usaha besar kelompok Jimbaran dengannilai kemitraan Rp 2,8 triyun.

    (6) Sebagaimana aspek yang lain, dalam aspek perizinan usaha,pemerintah telah dan akan menetapkan peraturan perundang-undangan dan

    kebijaksanaan untuk : (a) menyederhanakan tata cara dan jenis perizinandengan mengupayakan terwujudnya sistem satu atap, dan (b) memberikankemudahan persyaratan untuk memperoleh perizinan.

    (7) Demikian pula penumbuhan iklim usaha dan aspek perlindungan,pemerintah menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaanuntuk : (a) menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasidi pasar, ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasipertambangan rakyat, dan lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima, sertalokasi lainnya, (b) mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang memilikikekhususan proses, bersifat padat karya, serta mempunyai nilai seni budayayang bersifat khusus dan turun menurun, dan (c) mengutamakan penggunaanproduk yang dihasilkan usaha kecil melalui pengadaan secara langsung dariusaha kecil.

    2) Program pembinaan dan pengembangan pengusaha kecil

    Selain penumbuhan iklim usaha yang kondusif, pemberdayaan koperasi danusaha kecil juga dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan, baik olehpemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di berbagai bidang usaha :

    a) Pembinaan dan pengembangan dalam bidang produksi dan pengelolaandilakukan dengan : (1) meningkatkan kemampuan manajemen sertateknik produksi dan pengolahan, (2) meningkatkan kemampuan rancangbangun dan perekayasaan, dan (3) memberikan kemudahan dalampengadaan sarana dan prasarana produksi dan pengolahan, bahan baku,bahan penolong, dan kesamaan.

    b) Pembinaan dan pengembangan dalam bidang pemasaran, baik dalammaupun di luar negeri dilakukan dengan : (1) melaksanakan penelitiandan pengkajian pemasaran, (2) meningkatkan kemampuan manajemen

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    7/13

    dan teknik pemasaran, (3) menyediakan sarana serta dukungan promosidan uji coba pasar, (4) mengembangkan lembaga pemasaran dan

    jaringan distribusi, dan (5) memasarkan produk usaha kecil.c) Peminaan dan pengembangan dalam bidang sumber daya manusia

    dilakukan dengan (a) memasyarakatkan dan memberdayakan

    kewirausahaan; (b) meningkatkan ketrampilan teknis manajerial; (c)membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan., pelatihan dankonsultasi usaha kecil dan (d) menyediakan tenaga penyuluh dankonsultan usaha kecil. Sampai saat ini telah ditempatkan tenaga PetugasKonsultasi Lapangan (PKL) sejumlah 1.397 orang yang tersebar di setiapkabupaten, seluruh Indonesia.

    Untuk melaksanakan memasyarakatkan dan membudayakankewirausahaan telah dikeluarkan instruksi presiden RI No. 4 tahun 1994. dalaminpres tersebut telah diinstruksikan kepada 18 menteri dan para gubernur KDHtingkat 1 seluruh Indonesia. Adapun tujuan GNMMK adalah (1) Menumbuhkan

    kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang kuat kepada masyarakat, (2)Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, handal, tangguh dan unggul,(3) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para pengusaha untuk dapatmenghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya danpengusaha kecil serta koperasi pada khususnya, (4) Membudayakan semangat,sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat,terutama pada generasi muda sehingga berkemampuan menjadi wirausaha yangtangguh.

    d) Selanjutnya pembinaan dan pengembangan dalam bidang teknologidilakukan dengan : (1) meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksidan pengendalian mutu; (2) meningkatkan kemampuan di bidang penelitianuntuk mengembangkan desain dan teknologi baru; (3) memberikan insentifkepada usaha kecil yang menerapkan teknologi baru dan melestarikanlingkungan hidup; (4) meningkatkan kerja sama dan alih teknologi; (5)meningkatkan kemampuan memenuhi standarisasi teknologi; dan (6)menumbuhkan dan mengembangkan lembaga penelitian dan pengembangan dibidang desain dan teknologi bagi usaha kecil. Untuk pengembangan pengusahakecil di bidang teknologi ini telah diadakan kerjasama dengan perguruan tinggidan pengembangan inkubator yang saat ini telah kerjasama dengan 13perguruan tinggi.

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    8/13

    KLINIK USAHA KECIL SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN PROFESI

    Kondisi usaha kecil

    a. Penyebaran di berbagai sektor usaha

    Pengusaha kecil jumlahnya cukup besar dan bergerak di berbagai sektorekonomi serta tersebar di seluruh wilayah Indosia, oleh karena itumempunyai potensi yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomiannasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari data BPS tahun 1992, pengusahakecil di Indonesia sejumlah 33,4 juta tersebar di berbagai sektor denganrincian berusaha di sektor pertanian 21,3 juta (63,8%), berusaha di sektorpertambangan / penggalian 0,87 juta (2,6%), berusaha di sektor industripengolahan 2,5 juta (7,5%), berusaha di sektor bangunan / konstruksi 0,87

    juta (2,6%), berusaha di sektor perdagangan 5,8 juta (17,4%), berusaha disektor angkutan (darat/sungai/danau) 1,2 juta (3,6%), berusaha di sektor

    keuangan dan asuransi 0,2 juta (0,6%) dan berusaha di sektor jasa 1,6 juta(4,8%).

    b. Kondisi berdasarkan omzet

    Apabila dilihat dari batasan omzet, sampai dengan Rp. 10 juta 89,5%, Rp.10 juta s/d Rp 49,9 juta 8,1%, Rp. 50 juta s/d Rp. 99 juta 1,3%, Rp. 100 jutas/d Rp. 499 juta 1,0% dan Rp. 500 juta s/d Rp. 1 milyar 8,1%.

    c. Tingkat Pendidikan

    Kemudian dikaitkan dengan tingkat pendidikan, pengusaha kecil danmenegang di Indonesia pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yangmasih rendah, sebagian besar usaha kecil lebih dari 94% berpendidikanpaling tinggi SMTP dan hanya 5,8% berpendidikan SMTA keatas.

    Berdasarkan kondisi pengusaha kecil yang demikian dikaitkan dengansistem akuntansi pola pembinaannya pun akan berbeda. Untuk strata yangmempunyai omzet Rp. 50 juta s/d Rp. 100 juta pada umumnya belum memilikipembukuan yang baik. Oleh karena itu perlu adanya bimbingan dan konsultasitentang cara penyusunan pembukuan, pelaporan, sistem pengendalian intern,penyusunan prosedur serta mekanisme kerja agar efisien dan efektif yang sesuai

    dengan prinsip akuntansi.

    Pengusaha kecil yang memiliki omzet Rp. 100 juta s/d Rp 1 milyar perluadanya bimbingan dan konsultasi mengenai financial audit, management auditdan operasional audit, dengan demikian organisasi dan manajemen sertaprogram dan kegiatian serta laporan keuangan yang disusun oleh pengusahakecil dapat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia. Dengan demikian

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    9/13

    apabila diperiksa oleh akuntan publik dapat menghasilkan kualifikasi wajar tanpasyarat.

    Akuntansi sebagai alat manajemen dapat memberikan telaah terhadapusaha yang telah dan sedang dilakukan untuk dapat memberikan bahan

    informasi dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. Denganditerapkannya prinsip akuntansi di dalam perusahaan akan membantupengusaha kecil dalam mengambil keputusan.

    2. Pemberdayaan usaha kecil

    Telah ditegaskan dalam undang-undang No. 9 / 1995 tentang usaha kecilbahwa pemberdayaan usaha kecil dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usahadan masyarakat. Dengan pemberdayaan usaha kecil diharapkan usaha kecilmenjadi tangguh, mandiri dan juga dapat berkembang menjadi usahamenengah. Untuk itu perlu adanya pembinaan secara intensif dan mengarah

    kepada pembinaan secara individual berdasarkan permasalahan yang dihadapioleh usaha kecil yanng bersangkutan.

    3. Keberhasilan pembinaan usaha kecil di Amerika Serikat

    Terdapat tiga program pokok dari Small Business Administration (SBA) yaitu :

    a. Program Garansi Pinjaman (Loan Guaranti Program), yaitu SBAmenyediakan garansi terhadap pinjaman usaha kecil senilai maksimumUS $750.000.

    b. Bantuan teknis dan manajemen meliputi ; a) Pusat Informasi Bisnis(Bisnis Information Centre). Dewasa ini terdapat 25 pusat informasi bisniskepada usaha kecil yang dikembangkan bersama perusahaan swasta. B)Pusat Pengembangan usaha k ecil (Small Business Centres atau SBDC).Dewasa ini terdapat 27 SBDC yang memberikan bantuan teknik danmanajemen kepada usaha kecil. C) Pengadaan barang dan jasapemerintah (Government Procurement). Dalam tahun 1992 usaha kecilmendapat nilai kontrak pengadaan sebesar US$199,8 milyar atausebesar 30,6% dari total pengadaan barang dan jasa pemerintah danterjadi peningkatan bila dibandingkan tahun 1991 yang hanya sebesar29,9%. Nilai kontrak usaha kecil tersebut diperoleh dari kontrak langsungkepada usaha kecil US $ 37,3 milyar (19,6%) dan sub kontrak kepadausaha kecil dari usaha besar yang memenamgkan kontrak sebesar US$22,3 milyar (11%). D) Tenaga Sukarelawan Konsultan atau (ServiceCorps of Retired Executives/Score). Dewasa ini terdapat 13.000 tenagakonsultan ahli diantaranya 80% tenaga sukarelawan dan pengusaha yangsudah pensiun, yang memberikan pelayanan konsultasi manajemen danteknik kepada usaha kecil. E) penyediaan lokasi usaha strategis dan nilaimodal kepada usaha kecil.

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    10/13

    c. Advocacy, Kantor advocacy di bawah SBA memberikan usulan dan saranuntuk memberdayakan usaha kecil kepada pemerintah dan kongres.Tahun 1995 telah disampaikan 60 rekomendasi untuk memberdayakanusaha kecil dalam pengembangan usaha nasional.

    Dengan besarnya perhatian pembinaan usaha kecil di Amerika, maka jumlah usaha kecil maupun di Amerika Serikat semakin meningkat. Bila padatahun 1993 jumlah pengusaha kecil 21,5 juta, maka pada tahun 1995 telahmeningkat telah mencapai 23 juta usaha kecil. Peranan terhadap produknasional bruto juga meningkat, bila pada tahun 1993 telah mencapai 40%, makapada tahun 1995 telah mencapai lebih dari 50%.

    Berdasarkan uraian di atas menunjukkan betapa besar perhatian terhadppembinaan usaha kecil di Amerika Serikat. Dalam melaksanakan pembinaanusaha kecil ini peran pemerintah relatif kecil dan yang mempunyai peran besaradalah dunia usaha dan masyarakat.

    Hal ini sejalan dengan makalah yang diminta oleh panitia kepada kamidengan istilah wujud kepedulian profesi. Istilah ini mempunyai nilai yang sangattinggi terhadap pembinaan usaha kecil di Indonesia saat ini. Berdasarkankendala dan kelemahan usaha kecil yang kami sampaikan di muka maka untukmeningkatkan sumber daya manusia dan pembinaan serta pengembanganorganisasi manajemen tenaga Akuntan mempunyai peran yang cukup besardalam pemberdayaan usaha kecil. Oleh karena itu dengan kepedulian inidiharapkan 16.000 orang tenaga Akuntan dapat memberikan sumbanganpemikiran dan melaksanakan pembinaan usaha kecil.

    4. Peluang Usaha Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

    Berdasarkan Keputusan Presiden No. 16/1994 jo Keppres 24/1995Pengusaha Kecil dan Koperasi diberikan peluang usaha untuk pengadaanbarang dan jasa pemerintah. Pelaksanaannya sela dua tahun ini belum ada yangmengevaluasi apakah peluang usaha dimaksudkan benar-benar dapatdimanfaatkn oleh usaha kecil dan koperasi. Di samping itu belum ada sistempengendalian dan pelaporan mengenai pemanfaatan peluang usaha pengadaanbarang dan jasa oleh Pemerintah. Peluang usaha tersebut memberikankepastian usaha kepada usaha kecil dan koperasi. Data yang dapat dihimpunoleh Depkop dan PPK baru 1,5 % peluang usaha tersebut dimanfaatkan olehusaha kecil dan koperasi. Apabila tidak ditangani secara sungguh-sungguh makapeluang usaha tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu mengingattenaga Akuntan sebagian besar bekerja di Instansi Pemerintah dan BUMNdiharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penyusunan sistempengendalian dan laporan pelaksanaan Keppres dimaksud. Di samping itu jugamengadakan evaluasi pemanfaatan peluang usaha dimaksud.

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    11/13

    5. Pusat Pengembangan usaha kecil (PPUK)

    Dalam rangka melaksanakan pembinaan usaha kecil beberapaDepartemen Teknis telah membuat pilotproyek pembentukan wadah / lembagasebagai tempat untuk memberikan informasi dan konsultasi. Departemen

    Peridustrian dan Perdagangan membentuk Pusat Informasi Bisnis (WARSI) danKlinik Konsultasi Usaha di beberapa kabupaten. Departemen koperasi dan PPKmembuat pilot proyek pembentukan pusat konsultasi koperasi dan pengusahakecil bekerja sama dengan perguruan tinggi di tingkat propinsi. Di samping itu

    juga dibentuk unit konsultasi keliling kerjasama dengan konsultan. Lembagayang dibentuk sebagai pilot proyek ini belum berjalan secara efektif dan efisienkarena tujuan dan sasaran pembinaan PK dikaitkan dengan tugas dan fungsioleh departemen yang bersangkutan, di samping itu sasaran dan programpembinaan masih banyak terjadi tumpang tindih. Dengan adanya wadah yangtidak dilaksanakan secara terpadu dan ditangani secara profesional pembinaanPK secara individual tersebut tidak dapat mencapai hasil yang optimal. Oleh

    karena itu mengacu kepada keberhasilan pembinaan PK di Amerika sErikatmelalui pusat pengembangan usaha kecil maka di Indonesia perlu dibentuk jugapusat pengembangan usaha kecil yang disesuaikan dengan pola pengusahakecil di Indonesia.

    Beberapa pemikiran untuk pembentukan PPUK sebagai berikut :a. Pembentukan PPUK bertujuan untuk memberdayakan usaha kecil dengan

    memberikan bantuan manajemen dalam bentuk konsultansi dan informasiusaha secara terpadu dan profesional.

    b. PPUK dirancang sebagai vokal point dalam mengkaitkan seluruhsumber daya yang tersedia baik pemerintah, dunia usaha maupunmasyarakat.

    c. PPUK dibawah manajemen dan arahan depkop dan PPK tanpamengurangi eksistensi dan peran instansi terkait dalam melaksanakanpembinaan dan pengembangan usaha kecil.

    d. Tanggungjawab manajemen program secara keseluruhan ada padadepkop dan PPK di berbagai tingkat organisasinya, tanggungjawab ditingkat pusat dirjen PPK, di tingkat kanwil kabid PPK dan di tingkatkabupaten oleh kasi PPK.

    e. Program PPUK merupakan program kerjasama antara departemenkoperasi dan PPK, dunia usaha dan masyarakat setiap tahun untukmenetapkan kesepakatan bersama dalam penyediaan konsultasi,pelatihan dan dukungan khusus bagi pengusaha kecil.

    f. Pemberian PPUK di suatu wilayah jumlahnya berdasarkan kebutuhan danselebaran pengusaha kecil di wilayah tersebut.

    g. Unit organisasi PPUK dibentuk berdasarkan kendala dan kelemahan yangdihadapi oleh pengusaha kecil (disesuaikan dengan strategi pembinaanmeliputi bidang pemasaran, permodalan, organisasi dan manajemen,teknologi dan kemitraan).

    h. PPUK memiliki tanggungjawab dan wewenang.

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    12/13

    Menyampaikan program tahunan kepada direktur jendral pembinaanpengusaha kecil dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerahtingkat I dan tingkat II.

    Mengembangkan rencana implementasi dan mengoperasikan PPUKberdasarkan kesepakatan program tahunan.

    Mematuhi ketentuan yang berlaku, Garis Garis Besar Kebijaksanaan PPUKdan persyaratan yang tertuang dalam kesepakatan bersama.

    Memperluas pelayanan apabila diperlukan dan meningkatkan basispembiayaan.

    Berdasarkan beberapa pemikiran tersebut untuk memberikan bimbingandan konsultasi di bidang organisasi dan manajemen, keahlian akuntan sebagai

    suatu profesi mempunyai peran yang sangat besar. Tuntutan profesi sebagaisuatu kepedulian terhadap pengembangan usaha kecil diperlukan suatupengorbanan yang cukup besar baik dari aspek sumbangan pemikiran, biayamaupun waktu yang diperlukan. Sebagai implementasinya diperlukanpengintegrasian lembaga / wadah yang telah dibentuk oleh berbagaidepartemen, dunia usaha maupun masyarakat ke dalam satu wadah PPUKtersebut. Berkaitan dengan pembinaan pengusaha kecil ini diharapkan IkatanAkuntan Indonesia (IAI) menyusun program bimbingan dan konsultansi di bidangorganisasi dan manajemen berdasarkan strata usaha kecil yang kami uraikan diatas yang dijadikan program terpadu dalam wadah PPUK.

    PENUTUP

    1. Sebagaimana ditegaskan oleh bapak presiden dalam pidato kenegaraantanggal 16 agustus 1996 bahwa perkembangan koperasi dan usaha kecilbelum mencapai taraf yang kita dambakan. Perannya dalamperekonomian nasional masih terlalu kecil, karena kita harus terusmeningkatkan segala daya upaya yang selama ini kita lakukan.Berkembangnya pengusaha kecil dan koperasi akan memperluaslapangan kerja, pemertaan, pengusaan teknologi dan memperkuatpertumbuhan ekonomi, bahkan juga akan memantapkan kemandirian

    ekonomi bangsa karena meningkatnya kemandirian masyarakatan danwarga masyarakat. Dengan demikian akan memperkuat pulakesinambungan pembangunan dan stabilitas ekonomi.

    2. Harapan ke arah untuk lebih meningkatkan peran usaha kecil dalamperekonomian nasional tentu masih membutuhkan perjuangan dan kerjakeras dari seluruh lapisan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.Perlunya kerja keras untuk memberdayakan usaha kecil untuk berperansecara nyata dalam perekonomian nasional disebabkan oleh adanya

  • 8/3/2019 Klinik Usaha Kecil Sebagai Wujud Kepedulian Profesi(2)

    13/13

    tuntutan ke arah itu yang semakin jelas terutama dengan adanyaketentuan-ketentan untuk diberlakukannya sistem perdagangan bebasyang time frame-nya sudah sangat pasti. Dengan demikian dari kondisilingkungan yang berubah, serta panggilan terhadap tuntutan profesiakuntan sebagai suatu perwujudan kepedulian terhadap pembinaan

    pengusaha kecil yang pengintegrasian programnya ke wadah PPUKdiharapkan dapat mempercepat untuk mewujudkan pengusaha keciltangguh, mandiri dan meningkat menjadi menengah.

    3. Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan pada seminar ini,selanjutnya dari seminar ini diharapkan dapat merumuskan konseppembinaan pengusaha kecil khususnya di bidang organisasi danmanajemen.