KLINIK PRATAMA DARUNNAJA1
-
Upload
adelita-tri-rahmawati -
Category
Documents
-
view
26 -
download
3
description
Transcript of KLINIK PRATAMA DARUNNAJA1
KLINIK PRATAMA DARUNNAJAH
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan suatu pelayanan
kesehatan perorangan dan menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik. Klinik
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (Bidan, perawat) dan dipimpin oleh
seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis).
Klinik Darunnajah merupakan klinik pratama karena hanya menyelenggarakan pelayanan
medik dasar saja berupa dokter umum dan dokter gigi tanpa adanya pelayanan spesialistik. Di
klinik ini terdapat 3 dokter umum, 3 dokter gigi, 2 perawat dan 2 petugas administrasi
Mengenai kegiatan pelayanan. Pasien adalah para santriwan santriwati pondok pesantren
Darunnajah (Mts dan MA), siswa TK dan MI, para guru pengajar, para pegawai serta masyarakat
sekitar wilayah Ulujami.
Program kegiatan klinik pratama bekerja sama dengan Puskesmas, jadi klinik hanya
mengikuti saja program yang diadakan oleh Puskesmas berupa penyuluhan, selain itu untuk
hubungan dengan pesantren, klinik bekerja sama dengan bagian Organisasi Santri Darunnajah
(OSDN) bagian kesehatan seperti mengadakan Jumat bersih yang berupa kerja bakti setiap hari
Jumat.
Status rekam medis, untuk anak santri berwarna biru, TK dan MI berwarna pink,
karyawan kuning, masyarakat umum putih.
Jumlah pasien sekitar 20-50 bahkan terkadang bisa sampai 100 pasien santri ditambah 5-
10 pasien umum per hari
Sistem rujukan, Jika terdapat keadaan gawat darurat langsung dirujuk ke Rs terdekat. Jika
tidak gawat darurat, santri hanya diberikan obat simptomatik saja oleh perawat jaga malam yang
berada di dalam gedung pesantren Darunnajah, kemudian besok pagi segera dibawa ke klinik
untuk diperiksa oleh dokter.
Untuk sistem obat, pegawai klinik mengajukan terlebih dahulu dana yang dibutuhkan
termasuk dana operasional ambulans dll setiap bulan ke Tata Usaha (TU) Keuangan, kemudian
dikelolah oleh TU keuangan, setelah di acc oleh pimpinan, uang tersebut baru bisa dibelanjakan
untuk membeli obat. Obat tidak sama dengan Puskesmas, karena disesuaikan dengan
kemampuan keuangan para santri, karena santri pondok pesantren Darunnajah merupakan
kalangan menengah keatas, sehingga obat yang tersedia pun obat-obat menengah keatas, karena
jika mengikuti obat di Puskesmas, seringkali keluarga santri merasa obatnya kurang bagus
karena murah.
Masalah pengajuan BPJS sedang dalam proses, tetapi klinik Darunnajah ini lebih konsen
dalam pengajuan dijadikannya fasilitas primer.