KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of...

91

Transcript of KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of...

Page 1: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum
Page 2: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

i

KLINIK HUKUM PERANCANGAN KONTRAK

Study and Experience

Page 3: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

ii

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta Pasal 1 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip

deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan Pidana Pasal 113 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

iii

TIM PENYUSUN:Made Suksma Prijandhini Devi Salain

Putu Aras Samsithawrati I Made Budi Arsika

I Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja Anak Agung Gede Duwira Hadi Santosa

I Gde Putra Ariana

KLINIK HUKUM PERANCANGAN KONTRAK

Study and Experience

Udayana UnIveRSIty PReSS2016

Page 5: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

iv

Hak Cipta pada Penulis. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :

dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Tim Penyusun:Made Suksma Prijandhini devi Salain

Putu aras Samsithawrati I Made Budi arsika

I Gusti ngurah Parikesit Widiatedja anak agung Gede duwira Hadi Santosa

I Gde Putra ariana

Cover & Ilustrasi: Repro

Design & Lay Out: I Wayan Madita

Diterbitkan oleh:Udayana University Press

Kampus Universitas Udayana denpasar, Jl. P.B. Sudirman, denpasar - Bali telp. (0361) [email protected] http://penerbit.unud.ac.id

Cetakan Pertama:2016, x + 79 hlm, 15 x 23 cm

ISBN: 978-602-294-160-6

KLINIK HUKUMPERANCANGAN KONTRAK

Study and Experience

Page 6: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

v

Puji syukur kehadapan tuhan yang Maha esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa berkat kerja keras seluruh tim Pengajar Mata Kuliah Klinik Hukum yang sepenuhnya didukung dan dibimbing Pimpinan Fakultas Hukum (FH) UnUd, Buku Klinik Hukum Perancangan Kontrak: Study and Experience di Fakultas Hukum Universitas Udayana dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

terbitnya Buku Klinik Hukum Perancangan Kontrak: Study and Experience ini terbit sebagai pelengkap Buku ajar dan Klinik Manual Klinik Hukum Perancangan Kontrak. Sehubungan dengan kontribusi maupun dukungan baik yang bersifat moril maupun finansial, maka melalui penulisan Buku ini, kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah bekerjasama, khususnya Prof. dr. I Made arya Utama, SH.,M.Hum (dekan FH UnUd), dr. Gde Made Swardhana, SH.,MH (Pd I FH UnUd), dr. ni Ketut Sri Utari, SH.,MH (Pd II FH UnUd), dr. I Gede yusa, SH.,MH (Pd III FH UnUd), Kadek Sarna, SH.,M.Kn (Ketua Unit Klinik Hukum FH UnUd), I Gede Pasek Pramana, SH., MH (Sekretaris Unit Klinik Hukum FH UnUd) serta seluruh tim Pengajar Klinik Hukum FH UnUd. Semoga Buku ini bermanfaat dalam pengembangan proses belajar mengajar Klinik Hukum di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

denpasar, 12 Oktober 2016 tim Penyusun

KATA PENGANTAR

Page 7: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

vi

Page 8: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

vii

SAMBUTANDEKAN FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

Om Swastiastu,Selaku dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana

(FH UnUd) memanjatkan puji syukur kehadapan tuhan yang Maha esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) berkat rahmat-nya, Buku Klinik Hukum Perancangan Kontrak : Study and Experience berhasil diterbitkan. Buku ini digunakan sebagai referensi sekaligus pedoman dalam proses belajar mengajar mata kuliah Klinik Hukum Perancangan Kontrak (Contract Drafting Law Clinic). Kami sangat antusias menyambut terbitnya Buku ini, semoga keberadaan buku ini tidak hanya berguna bagi Klinik Hukum Perancangan Kontrak di FH UnUd namun juga bermanfaat bagi para peneliti, praktisi dan akademisi yang tertarik dengan bidang perancangan kontrak.

Penerbitan buku ini menambah koleksi buku yang disusun oleh para dosen FH UnUd yang tentunya sangat kami apresiasi. Selaku dekan berharap agar para penulis Buku Klinik Hukum Perancangan Kontrak ini secara berkesinambungan memperhatikan perkembangan pendidikan hukum klinis terutama yang terkait dengan perancangan kontrak mengingat Bali sebagai salah satu tempat tujuan transaksi bisnis internasional. Perkembangan perancangan kontrak senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah hukum lokal, nasional maupun global agar memenuhi kebutuhan para pihak yang berkontrak.

Selaku dekan, kami mengucapkan selamat atas terbitnya Buku Klinik Hukum Perancangan Kontrak: Study and Experience, semoga dapat menambah khasanah pengetahuan di bidang perancangan kontrak baik secara teori maupun praktik. Para penulis diharapkan untuk terus berkarya serta melahirkan buku-

Page 9: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

viii

buku lainnya di bidang hukum perancangan kontrak maupun di bidang ilmu hukum lainnya.

denpasar, 19 Oktober 2016dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Prof. dr. I Made arya Utama, SH, M.Hum.nIP. 19650221 199003 1 005

Page 10: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

ix

Kata PenGantaR ........................................................... vSaMBUtan deKan FaKULtaS HUKUMUnIveRSItaS Udayana .................................................... vidaFtaR ISI ............................................................................ viii

BaB I PendaHULUan ........................................................ 11. Definisi Pendidikan Hukum Klinis (Clinical Legal Education) ................................................. 12. Partisipasi Para Pihak dalam Implementasi Klinik Hukum Perancangan Kontrak ........................... 43. Kode etik Klinik Hukum Perancangan Kontrak ........ 8

BaB II HUKUM KOntRaK .................................................. 11. Definisi Kontrak ............................................................... 132. Definisi Perancangan Kontrak ....................................... 163. Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ................. 17

BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL .............. 211. Sumber Hukum Perancangan Kontrak, Syarat Sahnya Kontrak dan asas Hukum Kontrak .............................. 212. Perbandingan Hukum Kontrak Common Law dan Civil Law ............................................................................ 253. Istilah, Sumber, Subjek, elemen Kontrak Internasional .................................................................... 274. Jenis-jenis Kontrak .......................................................... 355. anatomi Kontrak Kerja dan Kontrak Bisnis Internasional .................................................................... 356. tahapan Penyusunan Kontrak Kerja dan Kontrak Bisnis Internasional ......................................................... 37

DAFTAR ISI

Page 11: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

x

BaB Iv SIMULaSI PRaKteK PeRanCanGanKOntRaK ................................................................................ 391. Simulasi Secara Umum ................................................... 392. Pertemuan dengan Klien ................................................ 413. Kapasitas Para Pihak yang Berkontrak ........................ 454. Hal-hal Teknis dalam Perancangan Kontrak ............... 465. Persetujuan untuk terikat dalam Suatu Kontrak ....... 47

BaB v EXPERIENTIAL COMPONENT MeLaLUI IN-HOUSE CLINIC dan EX-HOUSE CLINIC .......................... 501. Gambaran Umum Mengenai In-House Clinic dan Ex-House Clinic ................................................................. 502. Penjajakan Mitra .............................................................. 523. Penandatangan Kerjasama dengan Mitra .................... 534. Pembekalan Kepada Mahasiswa ................................... 545. Pengawasan Kinerja Mahasiswa Selama di tempat Mitra ............................................................... 546. evaluasi ............................................................................. 55

BaB vI EXPERIENTIAL COMPONENT MeLaLUI STREET LAW ............................................................................. 561. Definisi Street Law ............................................................ 562. Pemetaan Kebutuhan Sasaran dan Penjajagan Lapangan .......................................................................... 593. Persiapan ke Lapangan ................................................... 614. Evaluasi dan Refleksi ...................................................... 62

daFtaR PUStaKa ................................................................ 64LaMPIRan-LaMPIRan ....................................................... 67

Page 12: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

1

BAB IPENDAHULUAN

1. DefinisiPendidikanHukumKlinis (Clinical Legal Education)

Pendidikan hukum klinis (Clinical Legal Education/ CLe) adalah “an educational program grounded in an interactive and reflective teaching methodology with the main aim of providing law students with practical knowledge, skills, and values for the delivery of legal services and social justice. Clinical legal education is a dynamic style of learning also described as “experiential learning” or “learning by doing”. Students in clinical courses engage in actual lawyering experiences to understand first-hand what it means to be a lawyer. Learning occurs by working with real legal problems and experiences, either through direct client representation or through collaborating with various government or community agencies and organizations.”1 (Terjemahan bebas: pendidikan hukum klinis adalah program pendidikan yang berbasis metode pengajaran interaktif dan reflektif dengan tujuan memberikan mahasiswa/i hukum pengetahuan praktis, keahlian dan nilai untuk menyediakan pelayanan hukum dan mewujudkan keadilan sosial. Pendidikan hukum klinis adalah cara dinamis dalam proses pembelajaran yang sering disebut dengan pembelajaran praktik atau belajar dengan mempraktikkannya. Mahasiswa/i yang mengikuti klinik hukum terlibat langsung dalam praktik sebagai seorang profesional hukum yang sesungguhnya agar benar-benar memahami apa artinya sebagai seorang profesional hukum. Pembelajaran dilakukan dengan bekerja memecahkan masalah hukum yang nyata, baik itu melalui klien riil atau berkolaborasi dengan Pemerintah, agen masyarakat dan organisasi). 1 Mariana Berbec-Rostas & Zaza namoradze, 2007, Clinical Legal Education: General

Overview, Paper ini disampaikan pada Sesi 1: Introduction to Training and Clinical Legal Education General Overview, First Southeast Asian Clinical Legal Education Teachers’ Training, 27 Januari – 3 Februari 2007, Manila, Filipina.

Page 13: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

2

dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa program dan metode pendidikan hukum klinis ini lebih menekankan pada pembelajaran yang berjenis praktik. Mahasiswa dituntut aktif terlibat dalam praktik hukum, seperti menangani kasus yang dialami klien, memberikan pendapat hukum, membantu masyarakat marginal untuk mendapatkan akses hukum, merancang suatu kontrak bisnis (nasional dan internasional) dan merancang produk hukum.

Pendidikan hukum klinis memiliki 3 (tiga) komponen penting, yaitu: planning component, experiential component dan reflection component.2

Planning component pada intinya berisikan asas, prinsip dan teori (termasuk lex mercantoria3) yang berkaitan dengan hukum kontrak sedangkan experiential component berisikan pembelajaran praktik, dengan metode simulasi, magang (internship) dan street law. Komponen yang terakhir yakni reflection component merupakan tahapan evaluasi atau penilaian. “Reflection is very important to be applied for professional responsibility, advocacy,

2 Planning component: students plan and prepare for actual experiences. This involves study-ing and learning theories of lawyering to understand what kind of techniques are used in providing legal services and what kinds of issues to consider when lawyering. It involves developing written case or project plans and simulating real life situations; Experiential Component: students perform lawyering skills or other practical activities (e.g. teach law to laypersons) in real circumstances under the guidance and supervision of a practicing lawyer or teacher; Reflection Component: students reflect upon their experiences and evaluate their performance. This process includes written reflection and self-evaluation exercises, peer re-view and critique, evaluation by supervisor, Lihat ibid.

3 Lex Mercantoria (Merchants Law) is defined in variety of ways. Most ambitiously, it is a category of international law, separate from any national legal order, derived from and applicable to international commercial dealings. Less Sweeping definitions characterize lex mercantoria as a body of substantive rules concerning international trade, derived princi-pally from arbitral awards and international convention (Terjemahan bebas: Lex Mer-cantoria atau hukum perdagangan didefinisikan dalam berbagai versi. Yang sangat ambisius, menyebutkan Lex Mercantoria adalah kategori dari hukum internasional, terpisah dari hukum nasional, berasal dari dan berlaku bagi hal-hal komersial/perdagangan internasional. Less Sweeping memberikan definisi bahwa Lex Mer-cantoria adalah ketentuan substantif yang mengatur perdagangan internasional, be-rasal dari keputusan arbitrase dan konvensi internasional), Lihat ICC Case No. 4237 dan Gary B. Born, 2001, International Commercial Arbitration Commentary and Materi-als, Second edition, transnational Publisher., Inc & Kluwer Law International, new York & The Netherlands, https://books.google.co.id/books?id=NcTuE61u8UcC&pg=PA556&dq=lex+mercatoria+definition&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjwr53wrozQAhVLOY8KHRmhBqMQ6AEIITAB#v=onepage&q=lex%20mercatoria%20definition&f=false, diunduh pada 23 Mei 2016

Page 14: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

3

and educational growth. In this process, students should write and discuss their knowledge and experience with the clinic professor and other students that can be undertaken through focus group discussion, seminars, and private meetings.4 Reflection is a critical feature of clinical learning that the student should be reflecting during each task and after every task is completed.”5 (Terjemahan bebas: Refleksi sangat penting dilakukan untuk belajar bertanggungjawab, menerima saran dan perkembangan pendidikan. dalam proses ini mahasiswa/i berkewajiban untuk menulis dan berdiskusi mengenai pengetahuan dan pengalaman mereka dengan pengajar klinik hukum dan mahasiswa/i lainnya yang dapat dilakukan melalui diskusi grup, seminar and pertemuan-pertemuan tertutup/terbatas. Refleksi adalah penilaian/kritisi dalam pembelajaran klinik yang harus dilakukan mahasiswa/i dalam setiap mengerjakan dan menyelesaikan tugas).

Ketiga komponen tersebut yang menyebabkan pendidikan hukum klinis memiliki karakter tersendiri. apabila dibuatkan komposisinya dalam persen maka planning component hanya terdiri dari 30% (tiga puluh persen), experiential component terdiri dari 60%-65% (enam puluh persen sampai dengan enam puluh lima persen) dan reflection component terdiri dari 5% - 10 % (lima persen sampai dengan 10 persen). Kelebihan lain yang dimiliki pendidikan hukum klinis adalah pada komponen refleksinya. Refleksi tidak hanya dilakukan melalui UTS (Ujian Tengah Semester) dan UaS (Ujian akhir Semester) tetapi juga setiap perkuliahan berakhir. Refleksi atau penilaian ini tidak hanya dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa/i, tetapi penilaian diantara mahasiswa/i yang satu dengan lainnya, mahasiswa terhadap dosennya, dosen terhadap mitra, mitra terhadap dosen, mitra terhadap mahasiswa/i dan mahasiswa/i terhadap mitra.

4 deborah Maranville, 2000, Passion, Context, and Lawyering Skills: Choosing Among Simulated and Real Clinical Experiences, Clinical Law Review, vol.7 2000, hlm.129-30

5 Anahid Gharakhanian, 2007, ABA Standard 305’s Guided Reflections: A Perfect Fit for Guided Fieldwork,Clinical Law Review, Vol.145, 2007, hlm.87

Page 15: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

4

2. Partisipasi Para Pihak dalam Implementasi Klinik Hukum Perancangan KontrakMetode pembelajaran yang interaktif dan reflektif adalah

suatu ciri khas dalam Klinik Hukum. Keunggulan yang ditawarkan oleh Klinik Hukum, termasuk di dalamnya adalah Klinik Hukum Perancangan Kontrak, melalui metode pembelajarannya yang khas tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan (knowledge) secara teori dalam perkuliahan planning component, akan tetapi mereka juga akan mendapatkan pengetahuan (knowledge), keahlian (skill) dan nilai (value) dalam menyediakan pelayanan hukum dan mewujudkan keadilan sosial ketika mereka melaksanakan experiential component. Kemudian dengan metode reflektifnya, mahasiswa mendapatkan feed back pelaksanaan experiential component yang telah dilaksanakan baik dari pengajar klinik dan juga mitra selaku pihak yang expert di bidangnya. tidak hanya itu, tidak tertutup juga kesempatan bahwa mahasiswa klinik untuk memberikan feed back kepada pengajar klinik maupun mitra, sebab unsur reflective haruslah dari dua arah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Klinik Hukum Perancangan Kontrak adalah suatu mata kuliah yang merupakan bagian dari pendidikan hukum klinis, oleh karena itu, komponennya tidak hanya pembelajaran teori di kelas (planning component) tetapi juga mencakup praktik ke lapangan melalui in-house, ex-house maupun street law clinic (experiential component) dan diakhiri dengan evaluation and reflection. Sehubungan dengan hal tersebut, pengetahuan praktis dan praktik di lapangan tentu saja akan melibatkan pihak lain yang expert atau sehari-harinya berkecimpung di dunia perancangan kontrak selain pengajar klinik yang berasal dari fakultas. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, Klinik Hukum Perancangan Kontrak melibatkan partisipasi dari berbagai pihak yaitu:

1. Lembaga Lembaga merupakan kunci awal atau langkah awal

suksesnya pelaksanaan suatu Klinik Hukum. Lembaga

Page 16: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

5

yang dimaksud dalam hal ini khususnya adalah Fakultas Hukum di suatu Universitas. Para pimpinan di Universitas dan Fakultasnya tersebut haruslah memiliki komitmen untuk melaksanakan pendidikan hukum klinis guna meningkatkan knowledge, skill dan value mahasiswa kemudian memasukkan mata kuliah Klinik Hukum ke dalam kurikulum pembelajarannya. Sebagai contoh, di FH UnUd, mata kuliah Klinik Hukum, termasuk di dalamnya Klinik Hukum Perancangan Kontrak termasuk sebagai suatu mata kuliah pilihan yang dapat dipilih oleh mahasiswa.

Lebih lanjut, agar dalam pelaksanaan mata kuliah Klinik Hukum Perancangan Kontrak ini dapat berjalan optimal, maka penting untuk menentukan prasyarat bagi mahasiswa sebelum mereka memilih mengambil klinik hukum ini. Seperti misalnya seorang mahasiswa yang ingin mengambil kelas Klinik Hukum Perancangan Kontrak sebelumnya harus sudah mengambil mata kuliah:

- Hukum Perdata;- Hukum Perikatan;- Hukum Perdata Internasional; dan dalam rangka

pengembangan keahlian hukum bagi mahasiswa yang sedang atau telah menempuh

- Perancangan Kontrak;- Hukum Kontrak Internasional;- Hukum Bisnis Internasional; dan- Bantuan Hukum sangat dianjurkan untuk mengambil

Klinik Hukum ini.

2. Pengajar Klinik Setelah para pejabat di lingkungan Universitas dan Fakultas

mengambil langkah untuk memasukkan klinik hukum ke dalam kurikulum, maka partisipasi berikutnya yakni dari pengajar klinik sangatlah dibutuhkan untuk mendukung susksesnya implementasi suatu klinik hukum. Hal ini

Page 17: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

6

karena pengajar klinik haruslah memiliki tidak hanya knowledge tetapi juga skill dan value. Pendidikan hukum klinis memiliki metode pembelajaran yang sangat khas yakni interaktif dan reflektif dengan menggunakan tiga komponen (planning, experiential serta evaluation & reflection) yang sangat mengarah kepada pengetahuan dan skill praktis. Oleh karena itu sangat penting untuk memberikan pembekalan terlebih dahulu mengenai pendidikan hukum klinis kepada para calon pengajar klinik hukum sebelum terjun secara langsung mengajar mata kuliah ini. Pembekalan tersebut dapat berupa Training on Trainers (tot) mengenai Clinical Legal Education yang sangat sering diadakan oleh berbagai pihak dalam tingkat internasional maupun nasional, misalnya oleh Indonesian Network for Clinical Legal Education (InCLe) ataupun tot yang rutin dilakukan oleh Unit Klinik Hukum FH UnUd. Selain itu, peningkatan knowledge, skill dan value dari para pengajar klinik hukum secara berkelanjutan juga dapat dilakukan melalui keikutsertaan sebagai pembicara atau peserta dalam berbagai international maupun national seminar atau workhop mengenai clinical education. ajang ini dapat dipergunakan untuk saling melakukan transfer of knowledge dengan para expert dan pengajar klinik hukum dari seluruh dunia sebab pendidikan hukum klinis sesungguhnya adalah hal yang sudah sangat berkembang sejak dahulu di dunia internasional.

3. Mahasiswa Partisipasi mahasiswa yang tertarik untuk memilih mata

kuliah Klinik Hukum Perancangan Kontrak adalah kunci berikutnya dalam pelaksanaan mata kuliah klinik hukum. Sebagai contoh, apabila mata kuliah sudah dimasukkan dalam kurikulum, para pengajar klinik sudah dibekali dengan berbagai pelatihan akan tetapi tidak ada mahasiswa yang tertarik untuk mengambil mata kuliah ini, maka tentu

Page 18: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

7

saja klinik hukum tidak akan terlaksana. Oleh karena itu, salah satu langkah yang dapat dilaksanakan agar mahasiswa tertarik untuk mengambil mata kuliah klinik hukum ini adalah dengan melakukan strategi “marketing” atau promosi mata kuliah ini di berbagai mata kuliah prasyarat dari Klinik Hukum Perancangan Kontrak. Penyampaian informasi yang cukup kepada para mahasiswa mengenai keberadaan mata kuliah klinik hukum adalah hal yang sangat penting. Setelah mahasiswa mengetahui keberadaan klinik ini, tentu saja mereka membutuhkan penjelasan mengenai keunikan metode pembelajaran dan komponen perkuliahan yang dipergunakan. Pengetahuan dan praktik secara langsung dengan expert di bidangnya dengan mengingat tujuan utama klinik ini yaitu mewujudkan keadilan sosial masyarakat adalah keunikannya. Perlu juga disampaikan kepada mahasiswa bahwa mereka dapat membantu terwujudnya keadilan sosial masyarakat melalui penyediaan bantuan hukum secara pro bono pada in-house, ex-house atau street law clinic. Jiwa-jiwa yang peka dan ingin menolong serta menyalurkan keahlian di bidang hukum secara pro bono serta pengalaman berpraktik di dunia hukum sesungguhnya dengan klien inilah yang dapat menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa klinik hukum. dengan pengalaman berharga yang dimiliki oleh para calon sarjana hukum akan menjadikan mereka tenaga kerja yang siap pakai (profesional), mampu bersaing dan siap memberikan akses pelayanan hukum serta keadilan sosial bagi masyarakat marginal/terpinggirkan.

4. Mitra Peranan mitra adalah hal yang sangat esensial. Penjajagan

lembaga dan tim Pengajar Klinik Hukum kepada mitra sangatlah penting sebab mitralah yang akan membantu berjalannya klinik hukum, termasuk di dalamnya Klinik Hukum Perancangan Kontrak, dalam hal pelaksanaan

Page 19: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

8

experiential component. Mitra akan sekaligus juga menjadi pengajar klinik dalam praktiknya karena mereka memiliki keahilan praktis di bidang perancangan kontrak dan berhubungan langsung dengan klien yang memerlukan bantuan hukum di bidang perancangan kontrak. Hubungan dengan mitra ini haruslah dijaga dengan baik dan secara berkelanjutan. akan sangat baik apabila hubungan dengan mitra tersebut dituangkan ke dalam sebuah Memorandum of Understanding. Mitra ini dapat berupa:

- mitra yang masih berasal dari dalam lingkungan kampus, misalnya bermitra dengan Lembaga Kajian Bantuan Hukum Fakultas (jika melaksanakan in-house clinic); serta

- mitra yang berasal dari lingkungan luar kampus, misalnya bermitra dengan Law Firm, perusahaan-perusahaan atau sekolah-sekolah (jika melaksanakan ex-house clinic ataupun street law clinic).

5. Klien terakhir, pihak yang sangat berpartisipasi dalam imple-

mentasi Klinik Hukum Perancangan Kontrak adalah klien. Hal ini karena dari klien yang membutuhkan bantuan per-ancangan kontraklah mahasiswa dapat belajar dan mem-praktikkan secara riil knowledge dan skill yang telah mereka pelajari dan latih selama tahap perkuliahan planning compo-nent.

3. Kode Etik Klinik Hukum Perancangan KontrakKode etik dalam pendidikan hukum klinis, termasuk di

dalamnya Klinik Hukum Perancangan Kontrak memiliki peranan yang sangat penting dalam kaitannya dengan pelaksanaan klinik hukum. Hal ini karena mahasiswa tidak hanya dipersiapkan untuk mengerti knowledge yang didapatnya melalui planning component di kelas, akan tetapi juga dipersiapkan untuk praktik di lapangan, dalam dunia hukum yang sebenarnya, melalui experiential component yakni in-house clinic, ex-house clinic ataupun

Page 20: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

9

street law clinic. Oleh karena itulah, guna menjaga etika dan value sebagai seorang yang akan terjun ke dalam dunia hukum yang sesungguhnya, maka para mahasiswa klinik hukum sangat penting untuk dibekali dengan kode etik yang mengandung moral selama perkuliahan planning component.

Beberapa kode etik yang penting untuk dipahami dan diimplementasikan, tidak hanya oleh mahasiswa klinik hukum, namun juga lembaga, mitra, klien dan pengajar klinik yaitu:

(i) Kelembagaana. Lembaga wajib menerapkan kegiatan klinik sesuai dengan

visi dan Misi fakultas;b. Lembaga wajib berkomitmen untuk melaksanakan keg-

iatan klinik dengan tanpa adanya pembebanan biaya ke-pada mahasiswa;

c. Lembaga wajib menyusun dan menetapkan maklumat pelayanan prima bagi mitra dan klien;

d. Lembaga wajib menjaga hubungan kerjasama yang harmo-nis dan berkelanjutan dengan mitra;

e. Lembaga harus mengembangkan hubungan kerja sama dengan lembaga, instansi pemerintah maupun swasta un-tuk melakukan pengembangan klinik;

f. Lembaga berkewajiban memberikan insentif bagi pengajar yang melaksanakan tugas dengan baik;

g. Lembaga wajib menjatuhkan sanksi bagi pengajar klinik dan mahasiswa yang melanggar kode etik;

h. Lembaga harus menyusun dan menetapkan road map klinik yang akan dikembangkan;

i. Lembaga harus mengembangkan hubungan kerjasama dengan mitra dengan mempertimbangkan keadilan den-gan prinsip persamaan dan keadilan.

(ii) Pengajar Klinika. Setiap pengajar klinik wajib memahami dan mengimple-

mentasikan silabus dan Satuan acara Pengajaran (SaP) klinik (sesuai dengan teaching plan);

Page 21: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

10

b. Setiap pengajar klinik harus mampu membimbing dan mendampingi mahasiswa selama proses pembelajaran;

c. Setiap pengajar klinik wajib melakukan pengawasan terhadap kegiatan mahasiswa;

d. Setiap pengajar klinik harus mampu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma – norma yang berlaku;

e. Setiap pengajar klinik wajib mengembangkan sikap profesionalisme mahasiswa;

f. Setiap pengajar klinik harus mampu menjalin hubungan yang profesional dengan mahasiswa, klien, dan mitra;

g. Setiap pengajar klinik wajib memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh klien dan mahasiswa;

h. Setiap pengajar klinik dilarang menerima berbagai bentuk gratifikasi;

i. Setiap pengajar klinik dilarang menerima dan melakukan konsultasi di luar tempat kegiatan klinik;

j. Setiap pengajar klinik wajib mengenakan busana yang sopan dan rapi;

k. Setiap pengajar klinik wajib menggunakan tata bahasa yang sopan;

l. Setiap pengajar klinik wajib menjaga kerahasian klien dan mitra;

m. Setiap pengajar klinik tidak boleh menerima klien yang menimbulkan conflict of interest;

n. Setiap pengajar klinik dilarang bersikap diskriminatif dan harus berlaku adil terhadap klien;

o. Setiap pengajar klinik wajib memberikan penilaian yang terukur dan transparan;

p. Setiap pengajar klinik wajib memperlakukan mahasiswa dengan adil tidak diskriminatif.

(iii) Mahasiswaa. Setiap mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan berdasarkan

kontrak perkuliahan;b. Setiap mahasiswa wajib melakukan bimbingan terkait

kasus yang sedang ditangani;

Page 22: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

11

c. Setiap mahasiswa wajib menjalin hubungan kerjasama tanpa diskriminasi terhadap mitra dan setiap pihak yang membutuhkan penyelesaian permasalahan hukum;

d. Setiap mahasiswa wajib berperilaku profesional dengan menjaga batasan hubungan (dengan dosen pengajar, mitra kerja, klien dan sesama mahasiswa) dalam setiap kegiatan ilmiah klinik;

e. Setiap mahasiswa wajib memahami dan mentaati semua aturan dalam menempuh mata kuliah klinik;

f. Setiap mahasiswa wajib menjaga kerahasiaan informasi dan dokumen terkait kasus yang ditangani oleh klinik;

g. Setiap mahasiswa wajib menjaga kerahasiaan klien dan mitra;

h. Setiap mahasiswa wajib bertindak transparan dalam menyelesaikan permasalahan hukum;

i. Setiap mahasiswa wajib menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma – norma yang berlaku;

j. Setiap mahasiswa wajib mengenakan busana yang rapi dan sopan;

k. Setiap mahasiswa wajib menggunakan tata bahasa yang sopan;

l. Setiap mahasiswa wajib mentaati kode etik klinik dan pedoman etika mahasiswa yang ditentukan didalam buku pedoman dalam penyelenggaraan klinik.

(iv) Mitraa. Setiap mitra wajib mentaati kesepakatan kerja dengan

klinik;b. Setiap mitra wajib menjaga hubungan profesionalisme

dengan klinik;c. Setiap mitra kerja dilarang untuk menyampaikan pernyataan

hukum yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;d. Setiap mitra wajib memahami dan mematuhi Standar

Operasional Prosedur (SOP) dalam penyelenggaraan kegiatan klinik;

Page 23: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

12

e. Setiap mitra wajib mendukung secara penuh pencapaian tujuan dari kesepakatan kerjasama dengan pihak klinik;

f. Setiap mitra tidak boleh memutuskan hubungan kerjasama dengan pihak klinik secara sepihak;

g. Setiap mitra tidak boleh memanfaatkan klinik untuk mencapai tujuan demi keuntungan pihak mitra;

h. Setiap mitra tidak boleh memanfaatkan klinik untuk menyelesaikan masalah yang menimbulkan conflict of interest yang melibatkan mitra.

(v) Kliena. Setiap klien wajib mentaati Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang telah dtetapkan oleh Klinik Hukum Perancangan Kontrak FH Unud;

b. Setiap klien wajib menyampaikan informasi secara transparan dan jujur;

c. Setiap klien harus mampu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma – norma yang berlaku;

d. Setiap klien wajib menggunakan tata bahasa yang sopan;e. Setiap klien wajib menjaga hubungan yang profesional

dengan pihak klinik;f. Setiap klien tidak boleh meminta hasil kerja klinik di luar

kesepakatan kerja dengan klinik.

Page 24: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

13

BAB IIHUKUM KONTRAK

1. DefinisiKontrakManusia hidup tidaklah bisa hidup sendiri. Manusia selain

sebagai makhluk individu adalah makhluk sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh aristoteles, manusia adalah zoon politicon atau insan politik, dimana manusia hidup berkelompok, mereka saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lainnya dalam suatu organisasi yang tersistematisasi dan teratur. Guna memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas, manusia melakukan interaksi dalam pemenuhan kebutuhannya. terlebih dengan adanya globalisasi dimana dunia menjadi tanpa batas (borderless) membuat perdagangan menjadi sangat terbuka dari suatu negara ke negara lainnya, dari suatu individu di suatu negara dengan individu di negara lainnya. Belum lagi dengan kehadiran internet yang menyebabkan pertumbuhan komunikasi dan interaksi serta pemenuhan kebutuhan yang dapat dilakukan melalui media online menjadi sangat dimungkinkan untuk dilakukan.

dalam berbagai macam transaksi bisnis, perdagangan atau kegiatan lainnya, baik itu secara konvensional maupun modern dengan menggunakan sarana internet, ataupun dalam skala penjualan kecil atau besar, kontrak menjadi suatu instrumen yang sangat penting. Kontrak berperan sebagai instrumen yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi para pihak yang melakukan transaksi. Kontrak menjadi suatu instrumen yang memastikan hak dan kewajiban para pihak tercantum dengan tegas dan disetujui oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu, kontrak diharapkan dapat menjadi instrumen hukum yang membantu mencegah timbulnya sengketa di antara para pihak yang berkontrak.

Page 25: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

14

Kontrak pada hakekatnya adalah “an exchange relationship created by oral or written agreement between two or more persons, containing at least one promise, and recognized in law as enforceable. This definition reflects several essential elements: an oral or written agreement between two or more persons; an exchange relationship; at least one promise; enforceability.”6(Terjemahan bebas: kontrak adalah hubungan tukar menukar/saling memberi yang dibuat secara lisan atau tertulis diantara dua orang atau lebih, berisikan paling tidak satu janji dan diakui secara hukum sehingga dapat dilaksanakan. Definisi mencerminkan beberapa elemen penting dalam kontrak, yaitu: sebuah perjanjian lisan atau tertulis yang dibuat oleh 2 (dua) orang atau lebih, hubungan tukar menukar/saling memberi, paling tidak terdapat 1 (satu) janji, dapat dilaksanakan). dari pengertian tersebut menegaskan bahwa kontrak tidaklah mutlak dalam bentuk tertulis tetapi bisa berbentuk lisan. di dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar setiap orang sering melakukan kontrak secara lisan. Sebagai contoh, seorang Ibu pergi ke pasar untuk membeli sayur mayor. Sesampainya di pasar, Ibu tersebut menanyakan kepada seorang pedagang sayur: “apakah ada sawi hijau?” Pedagang tersebut menjawab dengan: “Ya, ada Bu, segar-segar sekali. 1 (satu) ikatnya Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). Ibu perlu berapa? Sang Ibu menjawab: “saya hanya perlu 3 (tiga) ikat. Saya bayar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) untuk 3 (tiga) ikat ya?” Pedagang menyahut: “Ya, baiklah karena Ibu pelanggan saya”. Ilustrasi percakapan tersebut menunjukkan telah terjadi kontrak secara lisan antara Ibu dan Pedagang di Pasar. Bahkan dimulai dari adanya tawar menawar/negosiasi yang juga dikenal pada penyusunan kontrak secara tertulis dan kesepakatan mengenai harga dan jumlah barang (sayurnya).

di Indonesia, kontrak diatur dalam Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Pasal 1233 dan 1234 KUHPer

6 M yahya Harahap, 1986, Segi_Segi hukum Perjanjian, alumni, Bandung, h. 6 dalam dr. Sukarmi, SH., MH., tanpa tahun, Cyber law Kontrak Elektronik dalam Bayang-Bayang Pelaku Usaha, Pustaka Sutra, h. 26, https://books.google.co.id/books?id=LLJt_Orx6UQC&pg=PT35&dq=pengertian+kontrak&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiKwdHd9Y3QAhUUT48KHeAiBbkQ6AEIGzAA#v=onepage&q=pengertian%20kontrak&f=false, diunduh pada tanggal 26 Mei 2016

Page 26: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

15

menyebutkan bahwa Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang; Perikatan ditujukan untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu. Pada Pasal 1313 KUHPer, ada perikatan yang lahir dari kontrak atau perjanjian. Perjanjian menurut pasal ini adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Berdasarkan KUPer Indonesia, perbuatan hukum membuat kontrak merupakan bagian dari perikatan yang lahir karena persetujuan atau undang-undang. Perikatan yang lahir dari persetujuan atau kontrak dapat dibuat oleh 1 (satu) orang atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa kontrak/perjanjian di Indonesia dapat dibuat oleh 1 (satu) orang saja, contohnya Perjanjian Hibah. tidak semua negara mengakui adanya perjanjian/kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) orang saja.

Menurut M. yahya Harahap, perjanjian atau verbintenis adalah suatu hubungan kekayaan atau harta benda antara dua orang atau lebih yang di dalamnya terdapat prestasi, di satu pihak berhak memperoleh prestasi sedangkan pihak yang lainnya berkewajiban menunaikan prestasi yang telah disepakati.7 dari pengertian tersebut dapat ditarik beberapa elemen dalam suatu perjanjian, yaitu: adanya hubungan hukum kekayaan/privat, dibuat oleh 2 (dua) orang atau lebih, adanya prestasi dan hak bagi para pihak yang membuat kontrak.

dari beberapa pengertian kontrak/perjanjian diatas dapat tim Penulis simpulkan bahwa kontrak adalah suatu hubungan hukum antara 2 (dua) orang atau lebih, dibuat untuk tujuan tertentu (misalnya jual beli tanah, kontrak bisnis garmen, dan lainnya), berdasarkan persetujuan/kesepakatan, memuat prestasi dan hak dari para pihak yang berkontrak. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kontrak ada yang lisan dan tertulis. Ilustrasi kasus antara Ibu dan Pedagang Sayur diatas memang

7 H. Salim HS , dkk., 2007, Perancangan Kontrak & Memorandum Of Understanding (MOU), Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 1. Dalam buku ini dapat ditemukan pengertian mengenai istilah ”rancangan” yang berarti sesuatu yang sudah direncanakan, ”merancang” adalah mengatur segala sesuatu atau merancanakan dan ”perancangan” yang merupakan proses, cara, atau perbuatan merancang.

Page 27: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

16

tepat dikategorikan sebagai kontrak lisan karena berupa transaksi sehari-hari, nilai nominalnya kecil, tunai dan tidak ada pengiriman obyek kontrak. apabila ada transaksi bisnis yang nilai nominalnya besar, para pihak baru pertama kali melakukan transaksi, berbeda sistem hukum, ada volume pengiriman barang dan pembayaran bertahap maka harus dituangkan dalam kontrak tertulis. dengan melihat tingkat kerumitan transaksi bisnis tersebut diperlukan rancangan kontrak agar transaksi bisnis dapat dilaksanakan dengan baik, para pihak yang berkontrak berada pada posisi yang seimbang, menjamin kepastian hukum dan dapat digunakan sebagai alat pembuktian.

3. DefinisiPerancanganKontrakContract drafting adalah istilah bahasa Inggris untuk

Perancangan Kontrak. terdapat 3 (tiga) istilah yang berhubungan dengan perancangan yakni rancangan, merancang dan perancangan8. terkait dengan istilah perancangan kontrak, terdapat berbagai defisnisi yang diberikan oleh berbagai sarjana Hukum terhadap istilah tersebut.

H. Salim HS, H. Abdullah dan Wiwiek Wahyuningsih:

Perancangan kontrak dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara untuk merancang kontrak.9

Ricardo Simanjuntak:

Perancangan kontrak adalah langkah atau upaya untuk menuangkan seluruh bentuk rangkaian hak dan kewajiban yang diharapkan disepakati atau telah

disepakati oleh para pihak berkontrak dalam dokumen tertulis (akta) baik notarial maupun di bawah tangan10

8 Ibid.9 Ibid.10 Ricardo Simanjuntak, anZIIF,CIP., 2006, Teknik Perancangan Kontrak Bisnis,

Mingguan ekonomi & Bisnis KOntan, Jakarta, hlm. 269.

Page 28: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

17

3. Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU)Klinik Hukum Perancangan Kontrak bertujuan untuk

membantu mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat melalui penyediaan bantuan hukum berupa perancangan kontrak secara pro bono kepada masyarakat yang membutuhkan berdasarkan community needs assessment. Meskipun dalam perancangan kontrak, para pihak dalam suatu kontrak dapat memilih apakah mereka berkeinginan untuk langsung merancang sendiri kontraknya atau, bila para pihak tersebut memiliki budget yang mumpuni dapat juga meminta bantuan seorang perancang kontrak (contract drafter) yang andal atau konsultan hukum yang memang berkompeten untuk membantu para pihak merancang kontrak yang mereka inginkan. Oleh karena itu, melalui mata kuliah Klinik Hukum ini mahasiswa diharapkan dapat menjadi seorang contract drafter yang andal dalam dunia praktik hukum yang mampu merancang suatu kontrak yang dapat memenuhi kebutuhan dan unsur keadilan bagi para pihak yang berkontrak melalui experiential component.Sebelum mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan hukum secara pro bono berupa bantuan perancangan kontrak bagi masyarakat yang membutuhkan melalui suatu community needs assessment, menjadi penting untuk mendalami kembali ateri-materi yang berkaitan dengan hukum kontrak dalam perkuliahan planning component.

tanpa disadari masyarakat sering menggunakan istilah perikatan, persetujuan, perjanjian serta kontrak dalam kehidupan sehari-harinya. Masyarakat awam pada umumnya akan merasa kebingungan ketika dihadapkan pada pertanyaan apakah sesungguhnya persamaan dan perbedaan dari berbagai istilah tersebut di atas. Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) memberikan definisi perjanjian yaitu:

Page 29: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

18

Jika dikaji, Pasal 1313 KUH Perdata tidak secara tegas memberikan definisi dari perikatan, Namun melalui Pasal 1233 KUH Perdata diketahui bahwa perikatan selain dapat dilahirkan dari undang-undang dapat juga dilahirkan dari perjanjian.11 Sehingga jika isi ketentuan Pasal 1313 KUH Perdata tersebut dikaitkan dengan maksud Pasal 1233 KUH Perdata maka nampak bahwa pengertian dari perjanjian dapat meliputi pengertian dari perikatan sebab perjanjian itu sendiri dapat melahirkan perikatan.12

Prof. Subekti memberikan pembedaan terhadap definisi dari istilah perikatan dengan perjanjian dalam bukunya yang berjudul Hukum Perjanjian. Adapun definisi tersebut yaitu13:

Perikatan Perjanjian

Suatu perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak

berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk

memenuhi tuntutan itu.

Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang

lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk

melaksanakan sesuatu hal.

Perbedaan: terletak dari sisi konsekuensi hukumnya.Perikatan masing-masing pihak mempunyai hak hukum untuk menuntut pelaksanaan prestasi dari masing-masing pihak yang telah bersepakat untuk terikat.Perjanjian tidak ditegaskan hak hukum yang dimiliki oleh masing-masing pihak yang berjanji tersebut ternyata ingkar janji.

11 Ibid, hlm. 22.12 Ibid, hlm. 23.13 Ibid.

“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana salah satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.

Page 30: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

19

Perjanjian dapat meliputi 2 (dua) arti yakni sebagai perjanjian: yang memang tidak mempunyai konsekuensi hukum dan di lain sisi yang mempunyai konsekuensi hukum.14

terkait dengan istilah kontrak juga dapat ditemukan beberapa definisi yang dapat dipergunakan sebagai referensi. Beberapa definisi tersebut yaitu:

Black’s Law Dictionary:

Contract is an agreement between two or more persons which creates an obligation to do or not to do a particular thing

yang bila diartikan menjadi: Kontrak adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan suatu hal tertentu.15

Charless L. Knapp dan Nathan M. Crystal:

An agreement between two or more persons-not merely a shared belief, but common understanding as to something that is to be done in the future by

one or both of them.16

dalam proses pembuatan suatu kontrak itu, para pihak yang bersepakat di dalamnya tidak hanya pihak orang perorangan tetapi juga dapat dilakukan oleh badan hukum dan pemerintah yang merupakan subjek hukum menurut hukum Indonesia.

Istilah lainnya yang berkaitan dengan proses merancang kontrak yang juga sering menimbulkan kerancuan dalam

14 Ibid, hlm. 27.15 H. Salim HS, dkk., Op.cit, hlm. 8.16 Ibid.

Dari sisi pengertian dan konsekuensi hukumnya:Pengertian Perikatan dapat lebih dipersamakan dengan pengertian

Kontrak (contract)Pengertian Perjanjian dapat lebih dipersamakan dengan agreement

Page 31: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

20

penggunaan dalam praktiknya adalah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).

Black’s Law Dictionary:memorandum to serve as the basis of future formal contract understandingan implied agreement resulting from the express term

of another agreement, whether written or oral .17

Ricardo Simanjuntak:MoU adalah suatu bentuk kesepakatan awal atau perjanjian yang

menyatakan adanya langkah pencapaian saling pengertian antara kedua belah pihak (preliminary understanding of parties) untuk melangkah kemudian pada

penandatanganan suatu kontrak.18

Dalam memberikan definisinya mengenai istilah MoU, Munir Fuady pada dasarnya mengungkapkan bahwa isi MoU hanya menyertakan hal-hal yang bersifat pokoknya saja.19 Sedangkan isi atau substansi dari MoU tersebut nantinya akan dimasukkan dalam kontrak yang berarti menjadi substansi dalam kontrak yang dibuat secara detail oleh para pihak.20

MoU bukanlah kontrak masih berupa kegiatan pra kontrak

oleh karena itu sengaja tidak menyertakan unsur “intention to create legal relation” oleh para pihak yang berkontrak.

TETAPIapabila para pihak tetap menyetujui untuk memasukkan unsur “intention to create legal relation” sebagai konsekuensi hukum bila nantinya para pihak

tidak melaksanakan kesepakatan pra kontrak tersebut,maka yang secara teorinya MoU bukanlah kontrak

berubah konsekuensinya menjadi kontrak bagi para pihak.21

17 Ibid, hlm. 46.18 Ricardo Simanjuntak, Op.cit, hlm. 37.19 H. Salim HS, dkk., Op.cit, hlm. 46.20 Ibid, hlm. 47.21 Ricardo Simanjuntak, Op.cit, hlm. 38.

Page 32: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

21

BAB IIIHUKUM KONTRAK INTERNASIONAL

1. Sumber Hukum Perancangan Kontrak, Syarat Sahnya Kontrak dan Asas Hukum Kontrak

a. Sumber Hukum Perancangan KontrakSecara umum, diketahui bahwa terdapat dua jenis sumber

hukum. Jika dikaitkan dengan perancangan kontrak maka sumber hukum perancangan kontrak dapat diketahui dari dua jenis sumber yaitu:1. sumber hukum materiil tempat darimana suatu materi

hukum tersebut diambil. Sumber ini adalah suatu faktor yang dapat membantu pembentukan hukum, sebagai con-tohnya adalah kekuatan politik, hubungan sosial, situasi so-sial ekonomi, hasil penelitian ilmiah, keadaan geografis.22

2. sumber hukum formil tempat diperolehnya kekuatan hukum, contohnya: undang-undang, perjanjian negara, yurisprudensi dan kebiasaan.23 Sebagai salah satu contoh sumber hukum formil perancangan kontrak yang berasal dari peraturan perundang-undangan adalah: KUH Perdata (Buku III dan Buku Iv (dalam buku Iv terdapat 32 pasal yang menentukan perihal perancangan kontrak Pasal 1865-1894)); Pasal 1 ayat (5) dan Pasal 22 UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; UU Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (terdiri dari 7 bab dan 22 pasal).24

b. Syarat-Syarat Sahnya KontrakBerdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata, terdapat empat

syarat fundamental sahnya suatu kontrak yang harus dipenuhi oleh para pihak berkontrak:

22 H. Salim HS, dkk., Op.cit, hlm. 3.23 Ibid.24 Ibid., hlm. 3-6.

Page 33: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

22

1. Adanya kesepakatan kedua belah pihakkesepakatan = persesuaian kehendak anatara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya.

2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum pihak yang mengadakan suatu perjanjian harus pihak yang cakap dan memiliki wewenang untuk melakukan perbuatan hukum menurut UU co: orang yang sudah dewasa kedewasaan: telah berumur 21 tahun dan/atau sudah kawin.

3. Adanya objek yang disepakati secara jelas objek perjanjian prestasi (pokok perjanjian) yaitu apa yang menjadi kewajiban debitur dan apa yang menjadi hak kreditor.Prestasi Pasal 1234 KUH Perdata

4. Adanya kausa yang halal Pasal 1337 KUH Perdata hanya disebutkan kausa yang terlarang. Suatu sebab dikategorikan terlarang apabila bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum

Page 34: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

23

c. Asas-Asas Hukum KontrakBerikut adalah 5 (lima) asas penting yang terdapat dalam

hukum kontrak yaitu:1. Asas Kebebasan Berkontrak

Pengaturan yang terdapat dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata dapat dijadikan acuan guna menganalisis asas ini dimana pasal tersebut berbunyi “semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.

asas ini memberikan kebebasan para pihak yang berkontrak untuk: (1) membuat atau tidak membuat perjanjian; (2) mengadakan perjanjian dengan siapapun; (3) menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratan-

nya; dan(4) menentukan bentuknya perjanjian apakah dituangkan

dalam bentuk tertulis atau lisan.25

2. Asas Konsensualismeasas ini pada dasarnya adalah asas yang menyatakan

bahwa perjanjian pada umumnya tidak diadakan secara formal namun dengan kesepakatan antara kedua belah pihak saja cukup, dimana kesepakatan ini adalah persesuaian kehendak dan pernyataan yang dibuat oleh para pihak.26 Hal ini nampak dalam ketentuan Pasal 1320(1) KUH Perdata jika dicoba untuk disimpulkan.27

3. Asas Pacta Sunt Servanda ( Asas Kepastian Hukum)Sebagaimana layaknya suatu undang-undang, maka hakim

atau pihak ketiga harus menghormati isi dari kontrak yang kedua belah pihak telah sepakati dan buat.28 Hal ini berarti bahwa terkait

25 Salim H.S, 2006, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 9.

26 Ibid., hlm. 10.27 Ibid.28 Ibid.

Page 35: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

24

dengan isi kontrak, para pihak selain pihak yang berkontrak tidak boleh melakukan suatu intervensi terhadapnya29. asas ini adalah asas yang memiliki kaitan dengan akibat perjanjian.30 asas ini dapat disimpulkan dari Pasal 1338 (1) KUH Perdata, yaitu: “Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang”.31

4. Asas Itikad BaikPada dasarnya asas ini menentukan bahwa baik itu kreditur

dan debitur yang merupakan para pihak dalam suatu kontrak harus melaksanakan isi kontrak yang telah disepakati berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang teguh atau kemauan baik dari para pihak.32 asas ini dapat disimpulkan dari ketentuan dalam Pasal 1338 (3) KUH Perdata yaitu: “Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”33

5. Asas KepribadianDari ketentuan Pasal 1315 dan 1340 KUH Perdata nampak

bahwa asas ini merupakan asas yang menentukan seseorang yang akan melakukan dan atau membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja, dimana perjanjian hanya berlaku antara pihak yang membuatnya.34 namun jika melihat ketentuan Pasal 1317 KUH Perdata maka diketahui bahwa pasal tersebut mencoba untuk mengkonstruksi seseorang dapat mengadakan perjanjian untuk kepentingan pihak ketiga dengan adanya suatu syarat yang ditentukan.3536 Lebih lanjut Pasal 1318 KUH Perdata juga mengatur tentang perjanjian untuk dirinya sendiri, ahli warisnya dan orang-orang yang memperoleh hak daripadanya.

29 Ibid.30 Ibid.31 Ibid.32 Ibid., hlm. 11.33 Ibid., hlm. 10.34 Ibid., hlm. 12.35 Ibid.36 Ibid., hlm. 13.

Page 36: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

25

2. Perbandingan Hukum Kontrak Common Law Dan Civil Law

(i) Persamaan → baik di civil law & common law systems kontrak merupakan kesepakatan yang dibuat oleh para pihak dengan tujuan dan obyek tertentu, tidak ada paksaan dan tentunya dilandasi oleh itikad baik.

(ii) Perbedaan37

a. Pengertian1. Common Law : • Kontrak adalah kesepakatan yang didasarkan pada

proses penawaran (offer) & penerimaan (acceptance) • Kontrak adalah kesepakatan yang dibuat oleh dua be-

lah pihak atau lebih yang penegakkannya dilakukan oleh pengadilan

• Kontrak adalah kesepakatan untuk terikat secara hu-kum berdasarkan alasan atau pertimbangan tertentu (consideration)

2. Civil Law :Kontrak adalah kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak /

lebih.

b. Prinsip-Prinsip Berkontrak Menurut Tradisi Common Law & Civil Law Systems38

37 Ida Bagus Wyasa Putra, Bahan Perkuliahan Hukum Kontrak Internasional, Fakultas Hukum Universitas Udayana, 13 Februari 2015.

38 Ibid.

Page 37: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

26

c. Unsur-Unsur Kontrak39

1. Common Law: pihak-pihak keinginan untuk membuat ikatan hukum & terikat se-

cara hukum proses (pertemuan para pihak) penawaran & penerimaan pertimbangan (consideration) kesepakatan

2. Civil Law : pihak-pihak kesepakatan

39 Ibid.

TRADISI

HUKUM

DASAR

KONTRAK

SAHNYA

KONTRAK

SAHNYA

PENAWARAN

NEGOS

IASI

BENTUK SIFAT

COMMON

LAW

Keputusan

Pengadilan

Tergantung

Proses

Negosiasi

Teori Kotak

Pos

Mutlak Detail Fixed

CIVIL

LAW

KUHPer &

KUHD

? Teori Penerimaan ? ? Negotiable

Page 38: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

27

d. Pengaruh Tradisi Hukum Terhadap Perilaku Berkontrak40

3. Istilah, Sumber, Subjek, Elemen Kontrak Internasional

Materi yang disajikan mengenai istilah dan elemen kontrak internasional berikut ini adalah dikutip dari materi perkuliahan Hukum Kontrak Internasional yang diberikan oleh Prof. dr. Ida Bagus Wyasa Putra SH, MHum.

Istilah:Wacana hukum, khususnya hukum kontrak, di Indonesia

menggunakan 2(dua) istilah hukum sebagai terjemahan istilah INTERNATIONAL CONTRACT, yaitu KOntRaK InteRnaSIOnaL dan PeRJanJIan InteRnaSIOnaL. terdapat juga pandangan yang memadankan istilah KOntRaK dengan PeRJanJIan teRtULIS saja. Kontrak adalah perjanjian tertulis. Bukan perjanjian tertulis, bukan kontrak.

40 Ibid.

PROSES /

PROSEDU

R

KONTAK

BISNIS

PRESENT

ASI

BISNIS

NEGOSIASI

PENAWARAN/

PENERIMAAN

M.O.U KONTRAK

INSTRUM

EN

SURAT,

TELEX,

TELEGRAM,

TELEPON,

FAX.,

E-MAIL

INTERNET

COMPANY

PROFILE /

INSTITUSI

PERSIAPAN,

BAHAN,

MODEL,

RISALAH

NEGOSIASI

RISALAH

NEGOSIASI

M.O.U MODEL

Page 39: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

28

di samping itu, penggunaan istilah PeRJanJIan InteRnaSIOnaL sebagai padanan istilah INTERNATIONAL CONTRACT juga dapat menimbulkan masalah, karena istilah tersebut juga digunakan sebagai padanan istilah TREATY dalam konteks wacana hukum internasional publik. Istilah perjanjian international digunakan sebagai padanan istilah TREATY, yaitu perjanjian yang dibuat oleh dan berlaku diantara negara-negara.

Penggunaan istilah dalam konteks yang pertama merupakan akibat dari kekeliruan persepsi tentang kontrak. KOntRaK (CONTRACT) merupakan istilah PeRJanJIan dalam tradisi hukum Common Law. dalam tradisi hukum Common Law, Contract diartikan sebagai janji atau perjanjian (promise), baik yang tertulis maupun tidak tertulis. dengan demikian, istilah KOntRaK seharusnya diartikan setara dengan istilah CONTRACT dalam tradisi hukum Common Law, yaitu mencakup perjanjian baik tertulis maupun tidak tertulis.

dalam konteks yang kedua, setiap orang yang menggunakan istilah PeRJanJIan InteRnaSIOnaL harus menggunakan istilah tersebut dengan kesadaran penuh bahwa istilah PeRJanJIan InteRnaSIOnaL itu digunakan dalam konteks perdata, yaitu sebagai terjemahan istilah INTERNATIONAL CONTRACT, bukan dalam konteks public, sebagai terjemahan istilah TREATY.

dengan demikian, istilah INTERNATIONAL CONTRACT dapat saja dipadankan dengan istilah KOntRaK InteRnaSIOnaL atau PeRJanJIan InteRnaSIOnaL dalam bahasa Indonesia, sepanjang istilah tersebut digunakan dalam konteks perdata dan kontek tradisi hukum Common Law. Istilah Contract dapat dipadankan dengan istilah KOntRaK atau PeRJanJIan dalam bahasa Indonesia, mencakup kontrak atau perjanjian yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Page 40: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

29

Elemen Kontrak Internasional:Hukum kontrak internasional (international contract law)

adalah hukum yang mengatur transaksi dan kontrak yang mengandung unsur asing (foreign element).

Unsur asing adalah elemen transaksi atau kontrak yang dapat timbul dari akibat:a. perbedaan kewarganegaraan para pihak;b. perbedaan kewarganegaraan para pihak dengan lokasi

pembuatan atau pelaksanaan kontrak;c. unsur asing lainnya, seperti: bahasa, mata uang, target pa-

sar, dll.

Simulasi kehadiran unsur asing dapat digambarkan sebagai berikut:

UnSUR aSInG BeRdaSaRKan PeLaKU, LOKaSI, dan PaSaR

PELAKULOKASI PASAR

D + D D A

D + D A A

D + D A D

D + A D D

D + A D A

D + A A A

A + A D A

A + A A D

A + A D D

Keterangan : D = Domestik A = Asing

namun demikian, unsur asing tidak selalu menunjukkan bahwa suatu kontrak merupakan kontrak internasional. John orang Jakarta, ali orang Malaysia.

Page 41: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

30

Sumber Hukum Kontrak Internasional:Setiap jenis hukum pasti memiliki sumber hukumnya.

Sumber hukum sendiri ada 2 (dua) macam, yaitu : materiil dan formil Begitu juga hukum kontrak internasional memiliki sumber-sumber hukumnya sendiri, hal ini sangat penting karena mengingat sifatnya yang internasional berarti akan melibatkan berbagai macam sistem hukum yang berbeda-beda tentunya.

Sumber-sumber hukum internasional ada 7 (tujuh) macam, yaitu41:1. Hukum nasional (termasuk peraturan perundang-undan-

gan suatu negara baik yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan kontrak);

2. Kebiasaan-kebiasaan internasional di bidang perdagangan internasional yang berhubungan dengan kontrak.

3. Perjanjian-perjanjian Internasional ttg kontrak;4. Prinsip-prinsip hukum umum mengenai kontrak;5. Putusan pengadilan;6. Pendapat para sarjana; dan7. dokumen kontrak.

Adapun penjabaran dari ketujuh sumber tersebut yaitu:

1. Hukum NasionalHukum nasional memegang peranan yang sangat penting,

karena masing-masing negara di dunia ini memiliki sistem hukum berbeda yang mempengaruhi tradisi dalam berkontrak.

2. Kebiasaan-kebiasaan internasional di bidang perdagangan internasional yang berhubungan dengan kontrakKebiasaan perdagangan internasional yang terkait dengan

kontrak sudah diakui secara umum sebagai suatu aturan hukum yang mengikat. Kebiasaan-kebiasaan internasional ini sering disebut dengan Lex Mercatoria (hukum para pedagang).

41 Huala adolf, 2007, Dasar-Dasr Hukum KOntrak INternasional, Refika Aditama, Band-ung, hlm. 71

Page 42: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

31

Kebiasaan perdagangan internasional ini terdiri dari praktek-praktek dagang, kebiasaan-kebiasaan atau standar-standar yang dirumuskan oleh berbagai lembaga-lembaga internasional (baik yang bersifat privat/publik).

Kebiasaan dagang yang sifatnya mengikat biasanya tercantum atau telah berhasil dikodifikasi oleh lembaga-lembaga atau badan-badan internasional di bidang perdagangan. Contoh kebiasaan yang telah terkodifikasi atau tertulis ini diantaranya, adalah :a. UCP 600 (Uniform Custom for Documentary Credits)b. Incoterms 2010 (International Commercial Terms)c. Bentuk-bentuk kontrak standar di bidang konstruksi oleh

FIdIC

3. Perjanjian InternasionalPerjanjian internasional ini tidak kalah pentingnya

dengan sumber hukum utama lainnya, yaitu hukum nasional dan dokumen kontrak yang akan mengatur dan berpengaruh terhadap kontrak-kontrak yang dibuat oleh para pihak. Perjanjian internasional dapat berupa perjanjian bilateral yang berlaku antara dua negara.

Soft law →e.g. : Model Law on International Commercial Arbitration oleh UnCItRaL dan The Legal Guide on Drawing Up International Contracts for Construction of Industrial Work oleh UnCItRaL (the United Nations Commision on International Trade Law).

Hard law → perjanjian internasional yang sifatnya mengikat sehingga mengandung sanksi-sanksi jika tidak dilaksanakan. Ratifikasi atau pengesahan dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk tindakan nyata lainnya dari suatu negara.

Berikut adalah contoh beberapa perjanjian internasional yang berkaitan dengan kontrak internasional, yaitu :a. CISG (the United Nations Conference on Contracts for the

International Sale of Goods 1980

Page 43: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

32

b. Prinsip-prinsip Kontrak Internasional UnIdROIt (Principles of International Commercial Contract).Dalam UNIDROIT ada 4 (empat) prinsip yang terpenting,

yaitu : (i) prinsip kebebasan berkontrak;(ii) prinsip pengakuan hukum terhadap kebebasan

berdagang;(iii) prinsip itikad baik;(iv) prinsip Force Majeure.c. Konvensi new york 1958

ada 5 (lima) prinsip yang dapat ditarik dari Konvensi new York 1958, yaitu :(i) konvensi menerapkan prinsip pengakuan dan pelaksanaan

putusan arbitrase asing dan menempatkan putusan tersebut pada kedudukan yang sama dengan peradilan nasional.

(ii) Konvensi ini mengakui prinsip putusan arbitrase yang mengikat tanpa perlu dinyatakan secara tegas dalam putusannya.

(iii) Konvensi ini menghindari proses pelaksanaan ganda, artinya proses pelaksanaan cukup diberikan di negara dimana pelaksanaan dimintakan.

(iv) Konvensi new york mensyaratkan dokumentasi sederhana yang diberikan oleh pihak yang mencari pengakuan dan pelaksanaan konvensi, dalam hal ini hanya mensyaratkan dua dokumen saja untuk dapat melaksanakan suatu putusan : dokumen putusan yang sah atau salinannya yang sah dan dokumen perjanjian arbitrase yang sah atau salinannya yang sah.

(v) Muatan atau substansi Konvensi new york 1958 lebih lengkap, lebih komprehensif daripada hukum nasional pada umumnya. Berbeda dengan hukum nasional pada umumnya yang hanya mengatur tentang pelaksanaan suatu putusan pengadilan, Konvensi new york disamping mengatur tentang pelaksanaan, juga tentang pengakuan terhadap suatu putusan arbitrase.

Page 44: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

33

d. Konvensi den Haag 2005 tentang Perjanjian Pemilihan Fo-rumSalah satu perjanjian internasional penting mengenai

pilihan forum ini adalah konvensi den Haag tahun 2005 mengenai Perjanjian Pilihan Forum (the Hague Convention on Choice of Court Agreements). Sesuai dengan nama tempat konvensi, konvensi ini ditandatangani di den Haag, 30 Juni 2005. Konvensi ini terselenggara atas inisiatif dan hasil kerja lembaga the Hague Conference on Private International Law.

Konvensi ini memuat 3 (tiga) prinsip dasar, yaitu :(i) badan peradilan atau lembaga penyelesaian sengketa yang

dipilih para pihak dalam suatu kesepakatan pilihan forum-lah yang memiliki yurisdiksi untuk menyelesaikan seng-keta.

(ii) apabila terdapat perjanjian mengenai pilihan suatu forum, maka forum lainnya yang tidak dipilih oleh para pihak ti-dak memiliki yurisdiksi dan karenanya harus menolak un-tuk menyelesaikan sengketa yang diserahkan kepadanya.

(iii) Putusan yang dikeluarkan oleh badan peradilan yang dipi-lih oleh para pihak harus diakui dan dilaksanakan di pen-gadilan di negara anggota konvensi.

4. Prinsip-prinsip hukum umum mengenai Kontrak Prinsip-prinsip hukum umum sesungguhnya sudah lahir

jauh sebelum adanya perjanjian ataupun kebiasaan internasional. Prinsip hukum umum ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kekosongan hukum, apabila kita tidak dapat menemukan suatu acuan baik dari kebiasaan, perjanjian, keputusan pengadilan maupun pendapat para sarjana.Prinsip hukum ini kedudukannya lebih tinggi dari norma atau kaedah hukum, e.g. prinsip pacta sunt servanda, prinsip ganti rugi, prinsip itikad baik, prinsip force majeure dan prinsip non-intervensi.

Page 45: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

34

5. Keputusan pengadilanPutusan pengadilan ini sifatnya sebagai sumber tambahan

dalam hukum kontrak internasional. Sumber hukum ini cukup penting untuk mengetahui posisi pengadilan terhadap aturan-aturan kontrak internasional. Bahkan di negara –negara Civil Law system seperti Indonesia, putusan pengadilan yang terkait dengan kontrak internasional juga mempunyai nilai hukum yang bersifat persuasif dan menentukan.

6. Doktrindoktrin dapat dijadikan acuan untuk menegaskan ada

tidaknya suatu ketentuan hukum mengenai sesuatu objek kontrak. Bahkan sebenarnya doktrin juga dapat tercermin dari putusan-putusan pengadilan. Hakim dari berbagai majelis pengadilan internasional, baik arbitrase maupun mahkamah atau pengadilan internasional antara lain terdiri dari para sarjana yang bertindak dalam kapasitasnya sebagai hakim.

7. Dokumen Kontrakdokumen kontrak adalah aturan lex specialist dari aturan-

aturan atau prinsip-prinsip hukum. aturan-aturan dalam dokumen kontrak, terutama mengenahi hak dan kewajiban para pihak, adalah aturan-aturan essensial dan yang utama. Hal ini dapat berlaku didasarkan pada prinsip kesepakatan dan kebebasan berkontrak para pihak. dapat dikatakan bahwa dokumen kontrak adalah undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.

Subjek Hukum Kontrak Internasional:yang termasuk subjek hukum dalam hukum kontrak

internasional adalah:- orang perorangan (natuurlijk person)- badan hukum - negara- organisasi internasional.

Page 46: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

35

4. Jenis-jenis kontrak

Adapun jenis-jenis kontrak yaitu:1. Kontrak Kerja- kontrak kerja masa percobaan- kontrak kerja untuk waktu tertentu- kontrak kerja untuk waktu tidak tertentu2. Kontrak bisnis internasional- kontrak jual beli internasional- kontrak joint venture- kontrak lisensi- kontrak franchise

5. Anatomi Kontrak Kerja dan Kontrak Bisnis Internasional

Baik itu dalam penyusunan suatu kontrak kerja maupun suatu kontrak bisnis internasional, terdapat 3 (tiga) bagian dalam anatomi kontrak-kontrak tersebut yang pada dasarnya haruslah ada. adapun yang dimaksud dengan anatomi suatu kontrak adalah berhubungan dengan letak dan keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.42 adapun tiga bagian yang ada dalam setiap kontrak tersebut adalah43:1. Bagian pembukaan kontrak (Front of the contract) Judul (title) letaknya di baris paling atas pada halaman

pertama kontrak yakni di atas introductory paragraph. Ini bisa diletakkan baik itu pada halamn pertama kontrak atau pada halaman sampul. Penulisannya dengan menggunak-an huruf besar, posisi center dengan diberikan bold. Co:

KONTRAK KERJA ANTARA …. DAN …. Paragraf pembuka (introductory paragraph) Empat elemen penting yang termuat di dalamnya yaitu:

tipe kontrak, penanggalan kontrak, identitas asli para pi-42 H. Salim HS , dkk., Op.cit., hlm. 1.43 Afifah Kusumadara, 2013, Kontrak Bisnis Internasional: Elemen-Elemen Penting dalam

Penyusunannya, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 25.

Page 47: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

36

hak (nama dan domisili hukum), dan sebutan untuk para pihak dalam kontrak.

Recital (Preambule) Fakta-fakta yang ada pada suatu kontrak dan tujuan dari

penyusunan kontrak tersebut dituliskan ke dalam bagian recital.

2. Batang tubuh kontrak (Body of the contract)Bagian ini memiliki peran yang sangat penting dalam

anatomi suatu kontrak. dapat ditemukan adanya keragaman substansi dalam bagain ini yang mencakup mulai dari hak dan kewajiban para pihak, janji-janji dan bahkan upaya hukum yang ditempuh bila kelak terjadi wanprestasi. Definisi (definitions) Perjanjian utama (consideration) soul dari suatu kontrak

terutama dalam kontrak yang dibuat oleh negara common law dimana pada bagian ini substansi dari pasal-pasalnya haruslah mengandung pengaturan yang bersifat setara dan timbale balik di antara para pihak yang berkontrak.

Syarat pendahuluan (condition precedent) hanya bisa dipaksakan berlakunya bila syarat dan kondisi tertentu yang dudah disepakati para pihak telah terpenuhi.

Pernyataan para pihak (representations and warranties) pada dasarya representations adalah untuk menyatakan fakta-fakta yang ada untuk memperoleh kepercayaan pihak lainnya dan warranty adalah untuk menyatakan bahwa fakta-fakta yang ada ini juga akan terus berlangsung ke depannya.

Kovenan (covenant) adalah janji-janji baik itu untuk melakukan sesuatu (kovenan yang positif) atau untuk tidak melakukan sesuatu (kovenan yang negatif).

Jaminan perlindungan dari pihak ketiga (indemnity) misalnya dalam suatu kontrak bisnis internasional, dibuat oleh salah satu pihak untuk melindungi dan menanggung juga membebaskan pihak lainnya dari kerugian, biaya,

Page 48: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

37

tanggung jawab serta gugatan pihak ketiga yang muncul sebagai akibat pelaksanaan kontrak bisnis mereka.

Penjaminan (Guarantee) lazim ada di kontrak bisnis dimana guarantor menjamin akan memenuhi kewajiban kontrak salah satu pihak dalam kontrak bisnis tersebut jika pihak yang dijamin gagal memenuhi kewajiban kontraknya.

Kejadian dafult dan upaya hukum (remedies) Boilerplate lazim pada kontrak bisnis internasional yang

memuat ketentuan teknis seperti pilihan hukum, pilihan lembaga penyelesaian sengketa, dsb.

3. Bagian penutup kontrak (back of the contract) kalimat penutup (concluding clause) tanda tangan (signature block) lampiran (exhibits).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam menuliskan bagian-bagian dalam anatomi kontrak bisnis internasional yaitu44:

• Penggunaan halaman sampul disarankan jika jumlah halaman kontrak melebihi sepuluh halaman

• Detail daftar halaman dari semua pasal dengan judulnya sekiranya dicantumkan dalam Daftar Isi. Pencantumkan semua halaman dari lampiran

dalam kontrak juga adalah hal yang harus diingat.• Setelah penulisan angka dianjurkan untuk diikuti dengan ejaannya.

Co: $500,000,000 (Five hundred million dollars)

6. Tahapan Penyusunan Kontrak Kerja dan Kontrak Bisnis Internasionaldalam penyusunan kontrak baik itu peyusunan kontrak

kerja maupun kontrak bisnis internasional terdapat beberapa tahapan dalam menyusunnya antara lain:

44 Ibid, hlm. 23

Page 49: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

38

1. Pra-penyusunan Kontrak2. tahap Penyusunan3. Pasca Penyusunan Kontrak.

adapun penjelasan dari ketiga tahapan penyusunan kontrak tersebut adalah sebagai berikut:

Pra-penyusunan Kontrak45 para pihak dalam kontrak perlu memperhatikan empat hal yang terdiri dari: Indentifikasi Para Pihak, Penelitian awal aspek terkait, Pembuatan MoU, dan negosiasi.

tahap Penyusunan46 tahapan yang menentukan dalam pembuatan suatu kontrak. adapun lima tahap dalam menyusun kontrak yaitu:1. Pembuatan Draft Pertama, dimana dalam tahap ini yang di-

rancang adalah: a. Judul Kontrak b. Pembukaan c. Pihak-pihak dalam kontrak d. Recital e. Isi Kontrak f. Penutup2. Saling tukar menukar rancangan kontrak3. Jika diperlukan maka dapat diadakan revisi4. Dilakukan penyelesaian akhir5. Penutup dengan penandatanganan kontrak oleh masing-

masing pihak.Pasca Penyusunan Kontrak47 tahap lanjutan setelah

tahap penyusunan dan kontrak telah ditandatangani oleh para pihak. terdapat dua hal penting yang harus mendapat perhatian antara lain:1. Pelaksanaan dan Penafsiran; serta2. alternatif Penyelesaian Sengketa.

45 Salim H.S, hlm. 123. 46 Ibid., hlm. 126. 47 Ibid., hlm. 138.

Page 50: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

39

BAB IV SIMULASI PRAKTEK

PERANCANGAN KONTRAK

1. Simulasi Secara UmumProses belajar mengajar seharusnya dibuat semenarik dan

senyaman mungkin sehingga peserta belajar mengajar menjadi lebih memahami pengetahuan yang ditransfer oleh pengajar. Banyak sekali terdapat metode pembelajaran yang disediakan untuk menciptakan suasana belajar mengajar lebih atraktif. Pendekatan yang tepat digunakan pada zaman sekarang ini adalah berbasis Student Centered Learning (SCL).48 SCL mengubah metode pembelajaran konvensional selama ini yang hanya bersifat 1 (satu) arah menjadi 2 (dua) arah. Pada metode pembelajaran konvensional, peserta proses belajar mengajar/murid/siswa/mahasiswa hanya mendengarkan hal yang disampaikan oleh Pengajar sedangkan pada pendekatan SCL, mahasiswa diberikan peranan yang lebih besar. Mereka menjadi fokus proses belajar mengajar. Mahasiswa dituntut untuk aktif mencari bahan-bahan perkuliahan, memecahkan permasalahan/kasus hukum, membuat interpretasi dan argumentasi hukum.

Pendidikan hukum klinis ini sesungguhnya merupakan salah satu metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan

48 Student-centered instruction [SCI] is an instructional approach in which students influence the content, activities, materials, and pace of learning. This learning model places the student (learner) in the center of the learning process. The instructor provides students with opportunities to learn independently and from one another and coaches them in the skills they need to do so effectively. The SCI approach includes such techniques as substituting active learning experiences for lectures, assigning open-ended problems and problems requiring critical or creative thinking that cannot be solved by following text examples, involving students in simulations and role plays, and using self-paced and/or cooperative (team-based) learning. Properly implemented SCI can lead to increased motivation to learn, greater retention of knowledge, deeper understanding, and more positive attitudes towards the subject being taught, Collins, J. W., 3rd, & O’Brien, n. P. (eds.). (2003). Greenwood Dictionary of Education. Westport, CT: Greenwood dalam Jeffrey Froyd & Nancy Simpson, Student-Centered Learning Addressing Faculty Questions about Student-Centered Learning, texas a&M University, www.petersj.peoplecofc.edu/CCLI/PdF/Student_Centered_Learning-FacultyQuestionspdf, h.1, diunduh pada tanggal 12 Juli 2016

Page 51: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

40

SCL dengan penekanan pada praktiknya (experiential component). Selain pendidikan hukum klinis, terdapat metode-metode lain yang menggunakan pendekatan SCL, yaitu: problem based learning (PBL), simulasi, role play dan lainnya. Perkuliahan Klinik Hukum Perancangan Kontrak akan menggunakan metode pembelajaran simulasi sebelum mahasiswa/i turun ke lapanngan untuk melakukan magang (in-house dan ex-house clinic) ataupun sosialisasi (street law). dari arti katanya, simulasi adalah “imitate exactly; Simulated teaching is the technique of learning and training, which develops the ability in an individual regarding problem solving behavior. It has been defined as a role playing strongly in which learner performs the role in artificially created environment.”49 (Terjemahan bebas: mencontoh, meniru, imitasi dari keadaan yang sesungguhnya; Pengajaran simulasi adalah teknik/metode belajar dan pelatihan yang mengembangkan kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah. Metode simulasi juga didefinisikan sebagai bermain peran, yaitu pelajar memainkan peran dengan membuat situasi/keadaan seperti aslinya (misalkan sebagai hakim/jaksa dalam persidangan, konsultan/perancang kontrak bisnis).

Tujuan metode pembelajaran simulasi adalah:1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional

maupun bagi kehidupan sehari-hari;2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prin-

sip, Melatih memecahkan masalah;3. Meningkatkan keaktifan belajar, Memberikan motivasi

belajar kepada siswa, Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok, Menumbuhkan daya kreatif siswa, dan Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.50

Berdasarkan uraian diatas, tim Pengajar Klinik Hukum

49 Umar Farooq, 2013, What is Simulation Teaching Method Definition and Significanace, hlm.1, www.studylecturenotes.com/curriculum-instructions/what-is-simulation-teaching-method-definition-significance, diunduh pada tanggal 12 Juli 2016

50 anonim, Teori Pembelajaran “Metode Simulasi”, www. imadiklus.com/teori-pembelajaran-metode-simulasi/, hlm.1, diunduh pada tanggal 12 Juli 2016

Page 52: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

41

Perancangan Kontrak sepakat untuk memilih simulasi sebagai salah satu metode dalam merancang sebuah kontrak. Hal ini sangat diperlukan oleh mahasiswa hukum untuk mengetahui situasi/keadaan merancang suatu kontrak, bagaimana bertemu dengan klien, apa yang diinginkan oleh klien, apa yag diperlukan oleh klien, instrumen hukum apa yang berkaitan, apa yang diperlukan untuk mencegah terjadinya suatu sengketa dalam pelaksanaan kontrak; intinya agar para pihak dalam berkontrak berada pada posisinya yang setara.

Simulasi dilakukan oleh para mahasiswa/i sebelum terjun ke lapangan (praktik/magang) di kantor-kantor, seperti: Konsultan hukum, Program Pascasarjana, Hotel ataupun Bali Zoo Park. Hal ini bertujuan untuk membekali sekaligus memberikan bayangan kepada mahasiswa bagaimana bertemu dengan klien, kapasitas para pihak yang membuat kontrak, tahapan dalam perancangan kontrak hingga tercapainya persetujuan para pihak untuk terikat dalam suatu kontrak. Pada tahapan simulasi ini ada mahasiswa yang berperan sebagai klien (para pihak yang akan berkontrak, konsultan hukum, ahli hukum, contract drafter (perancang kontrak) ataupun wakil dari sebuah perusahaan. variasi pihak yang akan disimulasikan tergantung jenis kontrak yang akan dirancang.

2. Pertemuan dengan Klientahap ini dapat dikatakan sebagai tahap yang menentukan

karena setelah klien menghubungi seorang konsultan hukum, ahli hukum atau contract drafter (perancang kontrak) melalui telepon atau e-mail maka pertemuan face to face ini akan menjadi ‘gong’ untuk merancang sebuah kontrak. Oleh karena itu, seorang contract drafter perlu melakukan persiapan yang matang agar klien percaya pada kredibilitas dan kemampuannya dalam merancang sebuah kontrak.• Diawali dengan mempersiapkan materi yang berkaitan

dengan obyek kontrak. Seperti yang telah disbeutkan se-belumnya, klien biasanya terlebih dahulu sudah meng-

Page 53: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

42

hubungi lewat telepon atau e-mail. Klien akan menceritakan keinginan dan kebutuhannya untuk membuat sebuah kon-trak. Sebagai seorang contract drafter harus bisa merespon cerita atau informasi klien dengan baik, mulai dari nada berbicara dan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari klien. disinilah kesempatan contract drafter untuk menggali informasi mengenai obyek kontrak, pihak yang akan diajak berkontrak dan tempat pelaksanaan kontrak.

Obyek kontrak harus benar-benar diriset oleh contract draft-er. Karakteristik dari sebuah obyek kontrak menentukan jenis kontrak, bentuk kontrak termasuk klausula-klausula yang akan dimuat dalam kontrak. Sebagai contoh, obyek kontraknya adalah batu permata (koral). Maka ada bebera-pa hal yang harus diriset terlebih dahulu, diantaranya:

apakah koral itu legal untuk diperjualbelikan?; apakah ada jenis tertentu yang dapat diperjualbe-

likan?; bagaimana dengan batu permata (koral) yang dijadi-

kan obyek dalam kontrak berkaitan?; apakah ada instrumen internasional yang men-

gaturnya, seperti CIteS (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) mis-alnya;

bagaimana dengan asal negara para pihak yang berkontrak, apakah meratifikasi CITES?;

bagaimana dengan negara tempat didirikannya peru-sahaan para pihak yang akan berkontrak, apakah mer-atifikasi CITES?;

bagaimana dengan kebijakan/peraturan hukum di Negara pembeli? Ini merupakan hal penting dalam perancangan suatu kontrak. Sudah menjadi suatu kebiasaan bagi para pebisnis/pedagang bahwa pihak pembeli berkewajiban menginformasikan kepada pi-hak penjual mengenai kebijakan/peraturan hukum obyek kontrak. Pihak pembeli harus transparan akan

Page 54: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

43

kebijakan/peraturan hukum batu permata/koral di negaranya agar tidak terjadi permasalahan pada saat pengirimannya (terutama pada saat barang sudah sampai di bea cukainya). Kewajiban ini merupakan salah satu implementasi dari prinsip itikad baik (good faith) dalam berkontrak;

bagaimana cara pengemasan batu permata (koral)? apakah perlu perlakuan khusus, harus dibungkus den-gan material tertentu;

bagaimana dengan model pengiriman batu permata (koral)? apakah lewat darat, laut, udara atau kombi-nasi dari ketiganya. Perlu dipertimbangkan, apakah pengiriman dengan menggunakan transportasi moda laut tidak mempengaruhi kondisi batu permata (koral) karena air laut mengandung garam atau jika meng-gunakan transportasi moda udara dengan ketinggian tertentu batu permata (koral) akan pecah; termasuk pengurusan izin ekspor-impor, apakah akan meng-gunakan asuransi, siapa yang akan membayar biay-anya?;

bagaimana dengan metode pembayarannya semisal transaksi bisnisnya berskala internasional? apakah para pihak baru pertama kali melakukan transaksi, jika ya apakah aman menggunakan metode advance pay-ment? Advance payment (pembayaran dimuka) adalah “payment by cash in advance requires that the buyer pay the seller prior to shipment of the goods ordered”51. (terjemah-an bebas: pembayaran tunai yang dilakukan oleh pem-beli sebelum barang dikirimkan).52

51 edward G. Hinkelman, 2003, A Short Course in International Payment Letters of Credit, Documentary Collections and Cyberpayments in International Transactions, 2nd edition, Worl trade Press, California, hlm. 12

52 Perlu diperhatikan resiko dari menggunakan metode advance payment terlebih jika para pihak berkontrak baru pertama kali melakukan transaksi bisnis internasional. Resiko terbesar berada di tangan pembeli karena bisa saja penjual memiliki itikad tidak baik dari awal sehingga setelah sejumlah uang dikirimkan oleh pembeli ke penjual, pihak penjual tidak kunjung mengirmkan barang yang menjadi obyek sebuah kontrak

Page 55: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

44

adapun beberapa metode pembayaran internasional selain advance payment, seperti open account, konsinyasi, Bill of Exchange (B/e) dan Letter of Credit (L/C);53

bagaimana jika terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak? bagaimana penyelesaian sengketanya; penyelesaian sengketa menjadi klausula penting dalam kontrak bisnis internasional. ada 3 (tiga) hal penting terkait penyelesaian sengketa kontrak internasional, yaitu: choice of law (pilihan hukum yang berlaku bagi kontrak internasional), choice of dispute settlement (pilihan jenis penyelesaian sengketanya) dan choice of forum (pilihan tempat penyelesaian sengketanya);54

bagaimana jika terjadi force majeure55 (keadaan memak-sa), apakah terdapat ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan.

• Setelah mempersiapkan materi yang berkaitan dengan obyek kontrak, tahap selanjutnya adalah pertemuan lang-sung dengan klien. Pertemuan face to face ini tidak bisa di-anggap remeh. tahap ini akan menentukan apakah klien mau dan yakin untuk dibuatkan sebuah kontrak oleh con-tract drafter. Penampilan harus benar dipersiapkan, meng-gunakan pakaian yang rapi dan bersih menunjukkan keprofesional seorang contract drafter. Kemampuan untuk

53 Lihat Cara Pembayaran ekspor Impor selain L/C dalam Gunawan Widjaja & ahmad yani, 2003, Seri Hukum Bisnis Transaksi Bisnis Internasional (Ekspor-Impor & Imbal Beli), Cetakan Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 89-98; Amir M.S, 2009, Letter of Credit Edisi Revisi Pembahasan Khusus UCP 600 dan Standby L/C, Penerbit PPM, Jakarta; Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) 600 yang resmi dipublikasikan pada 1 Juli 2007

54 disebut dengan 3C dalam penyelesaian sengketa kontrak internasional55 The concept of force majeure, though alien to the common law, is an established doctrine in

French Law, which relieves a promisor from responsibility for non-performance in certain circumstances (Terjemahan bebas: konsep keadaan memaksa meskipun asing di negara-negara penganut sistem common law, konsep ini merupakan doctrine yang diakui oleh negara-negara penganut sistem civil law. Konsep ini membebaskan pihak dalam kontrak yang tidak mampu memenuhi prestasinya (kewajibannya) karena keadaan tertentu). Contoh keadaan memaksa, badai di tengah laut, banjir pada saat perjalanan melalui darat. Lihat ewan McKendrick,2013, Force Majeure and Frustration of Contract Second Edition, Informa Law from Routledge, new york, hlm. 5

Page 56: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

45

menerima informasi, menggali informasi, menganalisis in-formasi dan memberikan solusi terhadap suatu masalah benar-benar harus dimiliki oleh seorang contract drafter. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan pada tahap sebelumnya harus benar-benar digunakan sebagai panduan untuk mengarahkan klien. Hal penting lainnya yang harus dijaga pada saat bertemu dengan klien adalah kerahasiaan klien itu sendiri karena ini merupakan bagian dari kode etik pendidikan hukum klinis. Klien tentunya in-gin merasa nyaman, informasi yang disampaikannya tidak ingin diketahui umum. Selain itu seorang contract drafter dilarang keras menjalin hubungan diluar hubungan kerja dengan klien. Ini juga merupakan bagian dari kode etik guna menjaga keprofesionalan.

3. Kapasitas Para Pihak yang BerkontrakSetelah bertemu dengan klien, seorang contract drafter harus

mengidentifikasi para pihak yang akan berkontrak. Dari informasi yang didapat dari klien, contract drafter harus melakukan riset apakah benar klien dan mitra (pihak yang akan diajak berkontrak) memiliki kapasitas secara hukum. Kapasitas para pihak bisa di cek melalui kartu identitas, teman dan keluarganya. Pengecekan kapasitas para pihak ini memegang peranan penting dalam pembuatan suatu kontrak karena tidak semua orang memiliki kemampuan sah secara hukum terikat dalam suatu kontrak. terlebih banyak pihak-pihak yang memanipulasi identitasnya, umurya, statusnya, latar belakangnya.

Masing-masing negara memiliki persyaratan yang berbeda mengenai kapasitas/kemampuan/kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum. Seperti di Indonesia ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk menentukan seseorang cakap atau tidak; mampu atau tidak di mata hukum. Pertama ada Pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yang menyatakan bahwa seseorang dianggap cakap menurut hukum jika telah genap berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau

Page 57: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

46

sudah menika; Pasal 1330 KUHPer menambahkan bahwa yang dimaksud dengan cakap menurut hukum adalah orang yang tidak berada di bawah pengampuan. Kedua, Pasal 47 dan 50 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, cakap menurut hukum setelah menginjak umur 18 (delapan belas) tahun. Ketiga, Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak, batasan usia dewasa atau cakap menurut hukum adalah 18 (delapan belas) tahun dan masih ada beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang usia dewasa atau cakap menurut hukum, seperi Undang-Undang Pemilihan Umum, Undang-Undang Pengadilan anak, Undang-Undang Ketenagakerjaan.

4. Hal-Hal Teknis dalam Perancangan KontrakPada tahapan sebelumnya ada disebutkan bahwa seorang

contract drafter harus mempersiapkan materi yang berkaitan dengan obyek kontrak. ada hal-hal yang berkaitan dengan pengiriman barang, pembayaran dan tempat penandatanganan kontrak.• Pengiriman Barang → apakah pengiriman barang akan di-

lakukan langsung oleh pihak penjual? Jika yam aka tidak akan terjadi masalah tetapi jika menggunakan jasa kurir kargo maka harus benar-benar jelas pengaturannya dalam kontrak. Siapa yang akan memilih jasa kurir kargo (penjual atau pembeli)?, siapa yang akan menanggung biaya kargo?, siapa yang akan menanggung resiko jika terjadi kehilangan dan kerusakan barang terlebih jika menggunakan lebih dari 1 (satu) moda transportasi? Siapa yang akan memuat ba-rang ke alat transportasi (penjual atau pembeli)? Dan siapa yang akan membongkar muatan pada saat barang tiba di tempat tujuan?.

• Pembayaran→ apabila pembayaran menggunakan Bank sebagai perantara maka harus ada kesepakatan diantara para pihak berkontrak, Bank mana yang akan digunakan. Hal ini sangat penting dilakukan terutama pada metode

Page 58: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

47

pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) karena prosesnya melibatkan beberapa Bank di negara Penjual dan Pembeli.

• Tempat penandatangan kontrak → penentuan tempat penandatangan kontrak menjadi penting jika para pihak yang berkontrak memiliki kewarganegaraan/domisili yang berbeda atau wilayah negara tempat pendirian perusa-haannya berbeda. Pemilihan tempat penandatangan kon-trak akan mempengaruhi sistem hukum apa yang berlaku dalam suatu kontrak bsinis internasional. di dalam Hukum Perdata Internasional, pemilihan tempat penandatangan kontrak berkorelasi dengan asas Lex Loci Contractus. asas ini digunakan pada kontrak-kontrak bisnis internasional yang tidak ada klausula pilihan hukumnya. Jadi, berdasar-kan asas Lex Loci Contractus, sistem hukum yang berlaku jika terjadi sengekta adalah sistem hukum dimana kontrak tersebut ditandatangani.

5. Persetujuan untuk Terikat dalam suatu KontrakSetelah melalui tahapan-tahapan yang telah disebutkan

diatas, kedua belah pihak yang akan membuat kontrak bertemu untuk mencapai kesepakatan. Kedudukan para pihak haruslah seimbang agar tidak ada pihak yang dirugikan. Pihak penjual memiliki produk (barang/jasa) sedangkan pihak pembeli memiliki sejumlah uang.

Para pihak berkontrak mencapai kesepakatan dengan dilandasi itikad baik (good faith), tanpa intervensi dari pihak manapun dan tidak dibawah paksaaan. Kesepakatan atau persetujuan menjadi hal yang esensial dalam pembuatan kontrak, tanpa kesepakatan maka kontrak yang dibuat batal demi hukum karena kesepakatan salah satu syarat sahnya berkontrak.56 Sepakat menurut Mariam darus Badrulzaman adalah persyaratan kehendak yang disetujui (overeenstemende wilsverklaring) oleh pihak

56 Lihat Pasal 1320 KUHPer: “Supaya terjadi perjanjian yang sah, perlu dipenuhi empat syarat: 1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya; 2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. suatu pokok persoalan tertentu; 4. suatu sebab yang tidak terlarang.

Page 59: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

48

berkontrak. Kesepakatan diawali dengan adanya penawaran (offerte) dari Pihak Penjual dan penerimaan dari Pihak Pembeli (acceptatie).57 Penawaran dari Pihak Penjual dikatakan diterima jika sudah sampai dan ada respon (feedback) dari Pihak Pembeli. Respon dari Pihak Pembeli mutlak adanya. tanpa adanya respon berupa tindakan nyata (baik tertulis maupun lisan), penerimaan dari Pihak Pembeli tidak dapat dikatakan sah.

ada kalanya Pihak Pembeli tidak langsung menerima penawaran dari Pihak Penjual tetapi menolak atau memberikan penawaran balik kepada Pihak Penjual karena ada hal-hal yang tidak disetujui dalam penawaran. Kondisi ini sering disebut dengan battle of form.58 Battle of form dalam sebuah kontrak dapat diselesaikan dengan menggunakan 2 (dua) doktrin yang dikenal di negara-negara Common Law System, yaitu: Last Shot Doctrine59 dan Knock-Out Rule.60

57 Mariam Darus Badrulzaman, 1994, Aneka Hukum Bisnis, Alumni,Bandung, hlm. 24.58 “The provision of standard terms by one party to another will usually constitute an offer,

which is capable of acceptance. If the other party does not unequivocally accept the other’s offer (e.g. by seeking to vary the standard terms, or putting forward their own), this is deemed to be a counter-offer, and an implied rejection of the original party’s offer. A situation can arise whereby the two parties, in attempting to incorporate their own standard terms, can often throw into question which terms govern the contract and in some cases, whether a contract is in existence at all. This is commonly known as a ‘battle of the forms” (Terjemahan bebas: persyaratan atau ketentuan yang diajukan oleh salah satu pihak disebut sebagai penawaran yang berpeluang untuk adanya penerimaan. apabila pihak lainnya tidak dengan tegas menerima tawaran, seperti memodifikasi penawaran yang dikirimkan atau mengirim balik penawaran yang dibuatnya sendiri, kondisi ini dianggap sebagai penolakan dari penawaran awal. Keadaan ini dapat terjadi jika kedua belah pihak berusaha untuk menerapkan ketentuan/syarat mereka masing-masing sehingga menimbulkan pertanyaan ketentuan mana yang akan digunakan untuk menyusun kontrak), Lihat Standard Term of Business: Counter-Offers and ‘Battle of the Forms’, 2 Februari 2015, www.drukker.co.uk/publications/l/standard-terms-of-business-counter-offers-and-battle-of-the-forms/, diunduh pada tanggal 18 Mei 2016.

59 Last Shot Doctrine provided that the party who puts forward the latest terms and conditions gets all of its terms simply because it fired the last shot in the exchange of forms. In most cases this would be the offeree (Terjemahan bebas: Doktrin Tembakan terakhir menetapkan bahwa pihak yang terakhir mengirimkan ketentuan/syarat dan membuat ketentuan itu lebih simpel maka ketentuan tersebut yang berlaku. dengan doktrin ini biasanya ketentuan dari pihak penerima tawaran (offeree) yang berlaku/digunakan sebagai kontrak, Lihat ibid.

60 Knock-Out Rule is the terms on which the forms do not agree cancel each other out and are dropped from the contract. The relevant sale of goods act then supplies any missing terms. (Terjemehan bebas: ketentuan mengalahkan menyatakan bahwa ketentuan/syarat yang tidak menyetujui penawaran awal akan membatalkan penawaran-penawaran lainnya), Lihat ibid.

Page 60: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

49

Pada saat para pihak sudah setuju untuk terikat dalam sebuah kontrak maka mereka harus tunduk pada hak dan kewajiban yang termuat dalam kontrak. Keadaan ini sesuai dengan asas pacta sunt servanda bahwa kontrak yang dibuat berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak. apabila para pihak tidak melaksanakan kontrak dengan baik maka sesuai dengan kesepakatan pihak yang dirugikan dapat meminta ganti kerugian ataupun kontrak dapat dibatalkan.

Page 61: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

50

BAB VEXPERIENTIAL COMPONENT MELALUI

IN-HOUSE CLINIC DAN EX-HOUSE CLINIC

1. Gambaran Umum mengenai In-House Clinic dan Ex-House ClinicExperiential Component / komponen pembelajaran praktik

pada klinik hukum perancangan kontrak FH UnUd dilakukan melalui In-House dan Ex-House Clinic. Pembagian jenis klinik hukum ke dalam In-House dan Ex-House Clinic berdasarkan tempat/lokasi tempat praktik mahasiswanya. “There are clinics that are based within the law school facilities-“in-house” clinics and clinics that are based elsewhere-external or “out-house” clinics.”61 (Terjemahan bebas: Ada klinik yang menggunakan fasilitas sekolah/fakultas hukum yang disebut dengan Klinik di dalam karena praktiknya berada di wilayah kampus dan klinik yang berada di luar wilayah kampus yang disebut dengan Klinik di dalam).

Ex-House Clinic dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: externship62atau magang, community clinics63dan mobile clinic64. Keberadaan In-House Clinic dan Ex-House Clinic dapat dikombinasikan menjadi 1 (satu), sebagian praktik dilakukan di wilayah kampus dengan melibatkan seluruh tim Pengajar Klinik

61 Mariana Berbec-Rostas & Zaza namoradze, op.cit., hlm. 2462 Externship in which students work in a law office or in a government office under the

supervision of a practicing attorney of public official (Terjemahan bebas: magang dilakukan oleh mahasiswa/i dengan bekerja di kantor hukum atau kantor pemerintah dibawah pengawasan pengacara/jaksa), Lihat ibid.

63 Community clinics where students work directly in the communities (Terjemahan bebas: Klinik komunitas/masyarakat dilakukan oleh mahasiswa/i yang langsung bekerja dan berinteraksi dengan komunitas/masyarakat), Lihat ibid.

64 Mobile clinic – when students visit the communities to provide legal advise to individual clients and/or to inform the community on a particular area of rights or to advice on certain type of legal problems and ways how to handle them (Terjemahan bebas: Klinik keliling adalah klinik yang mahasiswanya mengunjungi suatu komunitas/masyarakat untuk memberikan pendapat hukum kepada klien perseorangan atau menginformasikan kepada komunitas/masyarakat mengenai haknya atau memberikan saran, pendapat mengenai masalaha hukum atau cara untuk mengatasi sebuah permasalahan hukum), Lihat ibid.

Page 62: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

51

Hukum dan sebagian praktik dilakukan di pengadilan, kantor pengacara, kantor notaris ataupun kantor-kantor LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Suatu Klinik Hukum dapat menggunakan jenis experiential component yang menurutnya memungkinkan untuk dijalankan. Sebagai suatu contoh, Klinik Hukum Perancangan Kontrak di Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud) menggunakan kedua jenis experiential component, In-House Clinic dan Ex-House Clinic secara bergantian.

In-House Clinic dilakukan di wilayah kampus untuk melakukan simulasi perancangan kontrak. Salah satu praktik In-House Clinic berdasarkan pengalaman adalah para mahasiswa Klinik Hukum Perancangan Kontrak FH Unud melakukan magang setelah UtS (Ujian tengah Semester) di Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana. tim Pengajar Klinik Hukum Perancangan Kontrak memilih Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana karena disana banyak sekali dilakukan kerjasama-kerjasama dengan lembaga-lembaga lain, pihak asing ataupun organisasi-organisasi bahkan kerjasama dengan para dosennya yang melakukan penelitian dan pengabdian. Contoh-contoh kontrak yang dirancang oleh mahasiswa klinik hukum selama magang disana ada berupa kontrak kerja (kerjasama penelitian, kontrak kerjasama pengabdian) dan kontrak bisnis (kontrak dengan jasa usaha cathering ketika menyelenggarakan seminar-seminar baik dalam skala nasional dan internasional. In-house clinic dapat digunakan sebagai langkah awal yang baik pelaksanaan experiential component jika misalnya klinik hukum di suatu fakultas di universitas X baru saja dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran. dikatakan sebagai langkah awal yang baik sebab tidak dipungkiri bahwa adalah suatu tantangan untuk menemukan mitra ex-house clinic yang memiliki reputasi bagus dalam perancangan kontrak dan bersedia untuk bekerja sama dengan Klinik Hukum.

Page 63: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

52

Pelaksanaan ex-house clinic pada Klinik Hukum Perancangan Kontrak diwujudkan dengan penyediaan bantuan hukum berupa perancangan kontrak dengan mitra di luar kampus. Sebagai contoh adalah Klinik Hukum Perancangan Kontrak dapat melakukan kerjasama dengan mitra (partner) berupa perusahaan-perusahaan, hotel, bank atau lawfirm yang sering menangani perancangan kontrak sehingga mahasiswa/i dapat melaksanakan experiential component dengan maksimal.

2. Penjajakan MitraPenjajakan mitra dilakukan sebelum Mata Kuliah Klinik

Hukum Perancangan Kontrak mulai ditawarkan kepada para mahasiswa. tim Pengajar Klinik Hukum Perancangan Kontrak kemudian memilih beberapa mitra seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan klinik hukum. Ketika memilih mitra, tim pengajar klinik hukum juga harus berpikir out of the box sehingga menghadirkan suasana fresh dan baru dalam praktik perancangan kontrak bagi para mahasiswanya. Salah satu contohnya adalah bermitra dengan pihak kebun binantang. Kebun binatang sebagai salah satu obyek wisata ternyata banyak melakukan transaksi bisnis dengan mitranya terlebih tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan asing sehingga banyak juga melakukan kerjasama dengan travel-travel asing.

Contoh lainnya penjajagan dengan mitra adalah dengan pihak hotel. Seperti yang dilakukan oleh Klinik Hukum Perancangan Kontrak FH Unud, klinik ini bermitra dengan Hotel Puri nusa Indah, Bali. Hotel Puri nusa Indah adalah salah satu hotel melati yang berada di denpasar-Bali memiliki banyak cabang di Bali dengan okupansi tinggi dan memiliki banyak karyawan. Hotel Puri nusa Indah banyak melakukan kerjasama dengan travel-travel lokal dan membuat kontrak kerja dengan para pegawainya. Oleh karena itu, hotel juga merupakan salah satu contoh yang bisa diajak bermitra oleh klinik hukum.

Page 64: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

53

3. Penandatangan Kerjasama dengan Mitra Pada saat tim Pengajar Klinik Hukum Perancangan

Kontrak ke tempat para mitranya, tim Pengajar tersebut harus dapat menjelaskan:- tujuan kegiatan experiential component yang terkandung

dalam komponen pendidikan hukum klinis, Klinik Hukum Perancangan Kontrak;

- apa alasan diperlukannya kegiatan experiential component bagi mahasiswa/i?; serta

- apa yang dihasilkan atau didapat oleh lembaga (dalam hal ini Fakultas Hukum), mitra, klien dan mahasiswa/i dan pengajar klinik?.

Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan magang ini tentunya mendapatkan keuntungan.• Bagi Mitra → mendapatkan tambahan pengetahuan dari

para dosen dan mahasiswa/i. Para mitra memang sudah ti-dak diragukan lagi keterlibatannya dalam sebuah transaksi atau kerjasama bisnis tetapi penting juga untuk melakukan refresh teori dalam merancang atau menyusun sebuah kon-trak. Sebagai contoh, kerjasama yang dilakukan antara Pi-hak Hotel dengan travel agen asing. Seringkali mereka mengabaikan keberadaan kontrak. Mereka hanya menggu-nakan pesan melalui telepon/android/smartphone atau e-mail sebagai dasar pemesanan kamar. Pada tanggal yang sudah diberikan, rombongan tamu asing (50 orang) tidak kunjung tiba. Ketika pihak hotel berusaha menghubungi travel agen asing yang memesan kamar tidak dapat tersambung dan tidak ada identitas jelas mengenai travel agen tersebut ter-lebih tidak ada kontrak yang mendasari pemesanan kamar hotel. Keadaan seperti inilah yang sering dialami oleh pihak hotel. dengan kehadiran dosen dan mahasiswa/i Klinik Hu-kum Perancangan Kontrak, maka pihak hotel bisa terbantu dengan transfer pengetahuan mengenai kegunaan kontrak, bagaimana cara menyusun kontrak yang baik terutama jika terdapat unsur-unsur asingnya.

Page 65: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

54

• Bagi Mahasiswa/i → mereka memiliki pengalaman praktik langsung menangani klien, bernegosiasi, merancang kon-trak sehingga mempermudah mereka nantinya untuk men-cari pekerjaan setelah menjadi sarjana hukum.

• Bagi lembaga → menambah rekan dalam melakukan ker-jasama

• Bagi dosen → menambah pengalaman, pengetahuan dan teknik dalam merancang sebuah kontrakSetelah semua pihak berada pada posisi yang sama tentun-

ya mereka sepakat untuk melakukan kerjasama. Kerjasama anta-ra Klinik Hukum Perancangan Kontrak dan para mitra tentunya harus dituangkan dalam sebuah kontrak yang jelas. Klausula di dalamnya harus memuat hak dan kewajiban yang seimbang, kode etik bagi para pihaknya dan jangka waktu berlakunya kerjasama. Untuk mengikat kesepakatan mereka dalam melaksanakan pro-gram magang ini harus dilakukan dengan penandatanganan kontrak oleh pihak fakultas dan mitra yang bersangkutan.

4. Pembekalan kepada MahasiswaSebelum mahasiswa memulai praktik magangnya di

tempat mitra, mereka harus diberikan pembekalan oleh para tim Pengajar Klinik Hukum Perancangan Kontrak. Para mahasiswa/i dihimbau untuk memperhatikan kode etik yang terdapat dalam bab terdahulu. Mereka harus benar-benar menjaga sikap dan tingkah laku selama praktik magang di tempat mitra karena membawa nama lembaga/fakultas. Hal terpenting yang tidak dapat diabaikan adalah menjaga kerahasiaan para klien yang dimiliki oleh mitra.

5. Pengawasan Kinerja Mahasiswa Selama di Tempat MitraPara mahasiswa/i yang melakukan praktik magang di

tempat mitra tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengawasan dari tim Pengajar Klinik Hukum Perancangan Kontrak. Mahasiswa/i akan diantar oleh tim Pengajar Klinik Hukum Perancangan Kontrak dan setelah praktik magang

Page 66: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

55

berakhir akan dijemput kembali sekaligus berpamitan dengan pihak mitra. Pengawasan dilakukan dalam bentuk sidak sehingga mereka tidak akan mengetahui kapan tim Pengajar akan datang. Pada saat tim Pengajar datang ke tempat mitra, mereka juga harus mengecek daftar hadir dari para mahasiswa/i yang melakukan magang. Para Pengajar juga harus secara aktif menanyakan proses selama praktik magang, hambatan/kendala apa saja yang dihadapi oleh mahasiswa/i begitu juga dengan tanggapan dari pihak mitra terhadap kinerja mahasiswa/i. Pengawasan yang dilakukan oleh tim Pengajar ini merupakan salah satu bagian dari reflection component.

6. Evaluasievaluasi merupakan bagian dari reflection component selain

pengawasan yang telah disebutkan diatas. evaluasi dilakukan setelah masa praktik magang berakhir yang bertujuan untuk mengetahui capaian mahasiswa selama magang di tempat mitra. Bentuk evaluasi dalam pendidikan hukum klinis beraneka ragam, ada yang berupa membuat laporan secara obyektif kemudian dipresentasikan, ada yang berupa rancangan sebuah kontrak karena klinik hukum ini spesifikasinya perancangan kontrak.

Page 67: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

56

BAB VIEXPERIENTIAL COMPONENT

MELAUI STREET LAW

1. DefinisiStreet LawSebelum membahas lebih lanjut street law sebagai salah satu

metode dalam pelaksanaan experiential component pada Klinik Hukum Perancangan Kontrak maka pembahasan mengenai capaian yang ingin diraih dari Klinik Hukum ini menjadi penting. Salah satu tujuan dilaksanakannya mata kuliah Klinik Hukum, khususnya Klinik Hukum Perancangan Kontrak adalah untuk membantu masyarakat mencapai social justice selain tentu saja untuk mengedukasi mahasiswa fakultas hukum. Social justice pada dasarnya adalah: “Fair distribution of health, housing, welfare, education and legal

resources in society, including, where necessary, the distribution of such resources on an affirmative action basis to disadvantaged members of the community.”65

Berdasarkan definisi tersebut, diharapkan dengan keberadaan klinik hukum ini, social justice khususnya dalam pendistribusian hukum sebagai kepada masyarakat di Bali sebagai suatu “kebutuhan” dapat tercapai dengan baik.

Sebagai contoh, Klinik Hukum Perancangan Kontrak FH Unud mengajak para mahasiswa yang bergabung di dalamnya untuk membantu masyarakat di Bali mencapai social justice melalui experiential component yang terkandung dalam mata kuliah klinik hukum ini. Selain melalui in house dan ex house clinic, komponen praktek lainnya yang bisa dipilih mahasiswa untuk dilaksanakan

65 Cf aM Honore “Social Justice” in R Summer (ed) essays in Legal Philosophy (1968) 68; Pn Bhagwati “Human Rights as evolved by the Jurisprudence of the Supreme Court of India’ 1987 Commonwealth Legal Bulletin 236 dalam David McQuoid-Mason, General Introduction into Street Law and Street Law Teaching Methods, First Southeast asian Clinical Legal education teachers training, January 30-February 3, 2007, diunduh tanggal 11 Oktober 2016 di https://www.opensocietyfoundations.org/sites/default/files/clinic_20070206.pdf, hlm.56.

Page 68: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

57

adalah street law clinic. Cara ini juga merupakan salah satu bentuk community service yang efektif yang dapat dilakukan mahasiswa karena mereka secara langsung terjun memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum. Oleh karena itu, jenis bantuan hukum dari street law clinic inilah yang penting untuk dijelaskan lebih lanjut guna mengetahui perbedaannya dengan community service pada in house dan ex house clinic (penjelasan mengenai in house dan ex house clinic dapat dilihat pada penjelasan sebelumnya).

Street Law adalah program yang didesain untuk memungkinkan mahasiswa fakultas hukum dan orang-orang lainnya untuk membuat masyarakat sadar akan hak-hak mereka di dalam hukum dan kemana mereka harus pergi guna memperoleh bantuan hukum. Street Law ini menjelaskan kepada masyarakat “di jalanan/on the street” mengenai bagaimana hukum memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai contoh adalah setiap saat seseorang membeli sesuatu, menyewa rumah, menikah atau bercerai, atau dituduh sebagai penjahat atau korban dari suatu kejahatan, orang tersebut sesungguhnya sedang bersinggungan dengan persoalan hukum. Street law ini mencoba membantu masyarakat untuk mengetahui bagaimana hukum bekerja dan bagaimana hukum bisa melindungi mereka. Selain itu street law juga menjelaskan bagaimana hukum mengatur apa yang seharusnya masyarakat lakukan pada situasi tertentu, persoalan hukum apakah yang harus diawasi secara hati-hati dan bagaimana mereka bisa menyelesaiakan persoalan tersebut.66

Berdasarkan definisi street law di atas, maka mahasiswa Klinik Hukum Perancangan Kontrak dari suatu fakultas hukum diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan hukum dan persoalan yang muncul berkaitan dengan hukum, khususnya di Bali, dengan terjun ke lapangan melalui pemberian edukasi

66 DJ McQuid-Mason “Reducing Violence in South Africa through “Street Law” Edu-cation of Citizens” in Gerd Ferdinand Kirchhoff, Ester Kosovski and Hans Joachim Schneider (eds) Inetrnational debates of victimology (1994) 347 348 dalam David McQuoid-Mason, Ibid, hlm. 61.

Page 69: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

58

tentang berbagai bidang hukum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena Klinik Hukum Perancangan Kontrak berfokus kepada Hukum di bidang kontrak, maka street law sebagai suatu bentuk community service cuma-cuma yang diberikan pada masyarakat akan bertitik berat pada bantuan hukum mengenai penyadaran hukum pentingnya berkontrak dalam transaksi sehari-hari masyarakat di Bali. Kontrak memiliki peranan dalam perlindungan hukum masyarakat karena kontrak itulah yang menjadi dasar hak dan kewajiban para pihak agar tidak merugikan satu sama lain, dan pengaturan upaya hukum yang dapat ditempuh para pihak jika terjadi wanprestasi terhadap isi kontrak.

Pemberian edukasi dari para mahasiswa Klinik Hukum Perancangan Kontrak kepada masyarakat Bali yang membutuhkan bantuan hukum ini tentu saja akan diawali dengan training yang memadai. Pemberian training itu dilaksanakan selama planning component berlangsung di awal perkuliahan. dengan adanya pelatihan yang memadai mengenai substansi materi hukum yang akan mereka sebarkan kepada masyarakat (seperti misalnya saat terjun ke sekolah-sekolah, masyarakat pengrajin atau kelompok masyarakat lainnya) serta teknik penyampaian edukasi yang interaktif, diharapkan dapat membantu mahasiswa tersebut menjadi lebih percaya diri dan efektif dalam pemberian edukasi tersebut. Melaui street law ini mahasiswa Klinik Hukum Perancangan Kontrak diharapkan mampu memperoleh manfaat seperti misalnya pengalaman mengajar hukum di masyarakat dalam konteks sosial serta dapat mempelajari secara langsung (bukan hanya sekedar melalui buku teks hukum) bagaimana sesungguhnya problem yang dihadapi masyarakat pada level yang paling dasar, yang termarjinalisasi atau membutuhkan bantuan hukum berusaha untuk menyelesaikan konflik hukum mereka. Pengalaman inilah yang merupakan value (nilai) dibalik pelaksanaan street law.

Page 70: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

59

2. Pemetaan Kebutuhan Sasaran dan Penjajagan LapanganStreet law pada dasarnya bertujuan untuk memberikan

bantuan hukum melalui pemberian edukasi hukum kepada masyarakat pada level yang paling dasar, yang termarjinalisasi atau membutuhkan bantuan hukum agar mereka sadar akan keberadaan hukum yang bisa melindungi hak-hak mereka, bagaimana hukum bekerja, bagaimana hukum mengatur apa yang seharusnya masyarakat lakukan pada situasi tertentu, persoalan hukum apakah yang harus diawasi secara hati-hati dan bagaimana mereka bisa menyelesaiakan persoalan tersebut. tentu saja, agar tujuan-tujuan mulia dalam rangka social justice itu bisa terwujud, mahasiswa yang tergabung dalam Klinik Hukum Perancangan Kontrak harus terlebih dahulu melakukan pemetaan kebutuhan sasaran.

Pemetaan kebutuhan sasaran atau community needs assessment dilakukan agar pendidikan hukum klinis berjalan sukses dan penyaluran bantuan hukum yang diberikan secara cuma-cuma itu tepat sasaran. Kesuksesan diraih karena para mahasiswa dan dosen pengampu Klinik Hukum Perancangan Kontrak memperhatikan dan memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat melalui suatu riset yang terpercaya sehingga jenis edukasi hukum yang diberikan saat street law sesuai untuk masyarakat yang memang juga membutuhkan untuk diberikan bantuan hukum tersebut.

Pertama yang harus dilakukan mahasiswa dibantu dengan arahan dosennya adalah melakukan proyek riset, dimana para mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok-kelopok kecil. Setelah terbagi ke dalam kelompok kecil tersebut, mahasiswa diharapkan untuk melakukan ulasan literatur. Mahasiswa juga diajak untuk mempertimbangkan satu atau lebih dari 6 elemen berikut yang akan dievaluasi selama mereka melakukan community needs assessment. adapun keenam elemen tersebut yaitu67:67 david tushaus, Developing Student Research Projects to Improve Human Rights Clinic-

si, Presentasi Power Point disampaikan dalam International Workshop on The Human Rights Issues Based on Clinical Legal Education Approach, Bali, 25 agustus 2016.

Page 71: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

60

1. Institutions in place to resolve disputes 2. Publics’ legal knowledge of rights and responsibilities3. Publics’ access to legal representation4. Publics’ access to a justice to resolve disputes. 5. Fairness of the procedure in place to resolve disputes; dan6. Enforceability of a dispute resolution from an institution.

Setelah melakukan tahapan tersebut di atas, mahasiswa bisa melakukan survey berdasarkan ulasan literature dan pertimbangan keenam elemen tersebut di atas guna mencari sample di masyarakat. Proses ini dilanjutkan dengan interaksi personal dengan setiap orang yang dijajaki guna mengetahui pemikiran mereka mengenai problem yang dihadapi.68

Salah satu contoh mengenai proses ini misalnya adalah pemberian edukasi atau pengajaran mengenai pentingnya berkontrak dan pembuatan kontrak yang sederhadana dalam transaksi sehari-hari di kalangan pengrajin perak kelas usaha kecil dan menengah di Celuk, Sukawati-Gianyar yang telah dilakukan oleh dosen klinik hukum FH Unud69. Sebelum akhirnya topik edukasi itu yang terpilih untuk diberikan secara pro bono, tentu saja serangkaian community needs assessment sebagaimana yang telah dijabarkan tersebut di atas dilakukan terlebih dahulu. Ulasan literatur terlebih dahulu dilakukan diikuti dengan pertimbangan keenam elemen tersebut untuk kemudian dilakukan penjajagan di lapangan yaitu daerah Celuk. daerah Celuk dipilih karena merupakan pusat utama dan pertama dari produksi perhiasan perak di Bali. Masyarakat pengrajin perak disanapun yang dijadikan sasaran berdasar hasil penjajakan adalah yang memiliki usaha kecil dan menengah yang ternyata memiliki kesadaran akan pentingnya berkontrak dalam transaksi usaha mereka sehari-hari yang kurang sehingga perlu untuk ditingkatkan guna melindungi hak-hak mereka. Banyaknya

68 Ibid.69 topik “Pro Bono Contract Drafting for the Micro, Small, Medium Enterprises Pengrajin

Perhiasan Perak in Celuk, Bali” ini dibawakan oleh Made Suksma Prijandhini devi Salaian, Putu aras Samsithawrati dan ni Gusti ayu dyah Satyawati pada the 5th asia Pro Bono Conference di Sanur Paradise Plaza Hotel Bali tanggal 31 agustus 2016.

Page 72: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

61

transaksi jual beli perhiasan perak di daerah Celuk baik domestic maupun internasional di Celuk yang hanya dilakukan secara lisan sangat berpotensi untuk menimbulkan konflik di kemudian hari sebab hak dan kewajiban para pihak tidak secara tegas dinyatakan begitu pula dengan penyelesaian sengketa dan upaya hukum yang dapat ditempuhnya. Berdasarkan ilustrasi ini dan setelah menganalisa hasil penjajakan dengan beberapa sampel pengrajin, dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaran dalam edukasi street law ini adalah masyarakat pengrajin perak usaha kecil dan menengah di daerah Celuk dengan substansi edukasi yang akan diberikan secara pro bono adalah kesadaran berkontrak, bagaimana membuat kontrak sederhana untuk apa yang seharusnya masyarakat pengrajin perak celuk cantumkan dalam kontrak sederhana jual beli mereka, persoalan hukum apakah yang harus diawasi secara hati-hati dan bagaimana mereka bisa menyelesaiakan persoalan tersebut.

3. Persiapan ke LapanganPada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai

pentingnya community needs assessment agar edukasi hukum pro bono yang diberikan oleh mahasiswa Klinik Hukum Perancangan Kontrak tepat sasaran, baik itu dari segi masyarakat peruntukan dan juga substansi hukum yang dibawakannya. Langkah yang harus dilakukan setelah proses community needs assessment adalah persiapan ke lapangan.

Contoh masyarakat yang menjadi sasaran street law sangatlah beragam sesuai dengan proyek riset dan community needs assessment. Salah satu contoh yang akan diberikan untuk menjelaskan tahap ini misalnya adalah murid-murid Sekolah Menegah Atas (SMA) X di Bali yang dewasa ini gemar melakukan belanja online akan tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum terkait hal tersebut guna melindungi hak mereka sebagai end consumer (konsumen akhir). agar dapat memberikan edukasi materi mengenai kesadaran berkontrak terhadap masyarakat (murid-murid SMA X) tersebut yang dipilih

Page 73: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

62

melalui serangkaian community needs assesment, persiapan ke lapangan yang harus dilakukan para mahasiswa Klinik Hukum Perancangan Kontrak FH Unud adalah:1. Mengikuti planning component melalui tatap muka di kelas

untuk persiapan substansi materi serta pelatihan mengenai cara presentasi dan mengajar yang sesuai dengan kebutu-han audience (peserta);

2. Melakukan korespondensi dengan pihak masyarakat yang akan diberikan edukasi (contohnya SMA X) untuk mem-berikan penjelasan mengenai tujuan dari kegiatan street law clinic dari Klinik Hukum Perancangan Kontrak FH Unud;

3. Mengurus pembuatan surat menyurat secara resmi dari pi-hak FH Unud kepada SMA X;

4. Mempersiapkan bahan presentasi yang menarik dan inter-aktif;

5. Mempersiapkan ruangan, laptop, LCd dan persiapan tek-nis lainnya dalam rangka pemberian edukasi saat street law.Setelah langkah-langkah tersebut dilaksanakan dan izin

untuk pelaksanaannya telah diperoleh, maka street law siap untuk dilaksanakan.

4. EvaluasidanRefleksiKegiatan street law dalam Klinik Hukum Perancangan

Kontrak akan diakhiri dengan proses evaluasi dan refleksi. Proses terakhir ini mencakup pelaporan yang dilakukan secara tertulis oleh mahasiswa klinik hukum atas serangkaian kegiatan street law yang dilakukannya dimulai dari tahap planning hingga experiential component selama ini sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. Pelaporan juga sangat penting untuk disertai foto dan bila perlu video sebagai dokumen pendukung. Selain pelaporan tertulis, dalam pertemuan terakhir perkuliahan (sebelum Ujian akhir Semster) dilakukan diskusi mengenai kekurangan dan kelebihan selama pelaksanaan street law clinic. diskusi ini menjadi penting karena inti dari pembelajaran yang interaktif dan reflektif adalah

Page 74: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

63

baik mahasiswa maupun dosen harus sama-sama berani untuk dievaluasi dan direfleksi untuk kemajuan proses pembelajaran berikutnya.

Page 75: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

64

DAFTAR PUSTAKA

BUKUAfifah Kusumadara. 2013. Kontrak Bisnis Internasional: Elemen-El-

emen Penting dalam Penyusunannya. Sinar Grafika.Jakarta.amir M.S. 2009. Letter of Credit Edisi Revisi Pembahasan Khusus

UCP 600 dan Standby L/C. Penerbit PPM. Jakarta.Brian a. Blum, 2007, Contracts Examples & Explanations, Fourth

edition, aspen Publishers, new yorkedward G. Hinkelman. 2003. A Short Course in International Pay-

ment Letters of Credit, Documentary Collections and Cyberpay-ments in International Transactions. 2nd edition. World trade Press. California.

ewan McKendrick.2013.Force Majeure and Frustration of Contract Second Edition. Informa Law from Routledge. new york.

Gunawan Widjaja & ahmad yani. 2003. Seri Hukum Bisnis Trans-aksi Bisnis Internasional (Ekspor-Impor & Imbal Beli). Cetakan Ketiga. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

H. Salim HS , dkk. 2007. Perancangan Kontrak & Memorandum Of Understanding (MOU). Sinar Grafika. Jakarta.

Huala adolf.2007.Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional, Re-fika Aditama, Bandung.

Mariam Darus Badrulzaman.1994.Aneka Hukum Bisnis.alumni.Bandung.

Ricardo Simanjuntak.2006.Teknik Perancangan Kontrak Bisnis. Mingguan ekonomi & Bisnis KOntan. Jakarta.

Salim H.S.2006. Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kon-trak. Sinar Grafika. Jakarta.

JURNALAnahid Gharakhanian. 2007.ABA Standard 305’s Guided Reflec-

tions: A Perfect Fit for Guided Fieldwork.Clinical Law Re-view.Vol.145, 2007

Page 76: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

65

deborah Maranville. 2000. Passion, Context, and Lawyering Skills: Choosing Among Simulated and Real Clinical Expe-riences. Clinical Law Review.vol.7 2000.

INTERNETanonim. Teori Pembelajaran “Metode Simulasi”. www. imadiklus.

com/teori-pembelajaran-metode-simulasi/. diunduh pada tanggal 12 Juli 2016

David McQuoid-Mason. General Introduction into Street Law and Street Law Teaching Methods. First Southeast asian Clini-cal Legal education teachers training, January 30-Febru-ary 3, 2007. diunduh tanggal 11 Oktober 2016 di https://www.opensocietyfoundations.org/sites/default/files/clin-ic_20070206.pdf

Gary B. Born, 2001, International Commercial Arbitration Commen-tary and Materials, Second edition, transnational Publisher., Inc & Kluwer Law International, new york & the nether-lands, https://books.google.co.id/books?id=NcTuE61u8UcC&pg=PA556&dq=lex+mercatoria+definition&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjwr53wrozQAhVLOY8KHRmhBqMQ6AEIITAB#v=onepage&q=lex%20mercatoria%20definition&f=false, diunduh pada 23 Mei 2016

Jeffrey Froyd & Nancy Simpson. Student-Centered Learning Ad-dressing Faculty Questions about Student-Centered Learning. texas a&M University. www.petersj.peoplecofc.edu/CCLI/PDF/Student_Centered_Learning-FacultyQuestionspdf. diunduh pada tanggal 12 Juli 2016.

M yahya Harahap, 1986, Segi_Segi hukum Perjanjian, alumni, Bandung, h. 6 dalam dr. Sukarmi, SH., MH., tanpa tahun, Cyber law Kontrak Elektronik dalam Bayang-Bayang Pelaku Usaha, Pustaka Sutra, h. 26, https://books.google.co.id/books?id=LLJt_Orx6UQC&pg=PT35&dq=pengertian+kontrak&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiKwdHd9Y3QAhUUT48KHeAiBbkQ6AEIGzAA#v=onepage&q=pengertian%20kontrak&f=false, diunduh pada tanggal 26 Mei 2016

Page 77: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

66

Standard Term of Business: Counter-Offers and ‘Battle of the Forms’.2 Februari 2015.www.drukker.co.uk/publications/l/standard-terms-of-business-counter-offers-and-battle-of-the-forms/.diunduh pada tanggal 18 Mei 2016.

Umar Farooq.2013.What is Simulation Teaching Method Definition and Significanace. www.studylecturenotes.com/curriculum-instructions/what-is-simulation-teaching-method-defini-tion-significance. diunduh pada tanggal 12 Juli 2016.

SEMINARdavid tushaus. Developing Student Research Projects to Improve

Human Rights Clinicsi, Presentasi Power Point disampaikan dalam International Workshop on The Human Rights Issues Based on Clinical Legal Education Approach, Bali, 25 agustus 2016.

PERKULIAHANIda Bagus Wyasa Putra. Bahan Perkuliahan Hukum Kontrak In-

ternasional. Fakultas Hukum Universitas Udayana 13 Feb-ruari 2015.

KASUSICC Case No. 4237

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANKitab Undang-Undang Hukum PerdataUniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) 600

Page 78: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 79: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

68

Page 80: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

69

CONTOH KONTRAK KERJA

Page 81: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

70

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Perjanjian Kerja Waktu tertentu ini dibuat di [ ] pada hari ini [ ], [ ] 2015 oleh dan antara :

1. Nama : [ ] Alamat : [ ]

dalam hal ini diwakili oleh [ ] kapasitasnya sebagai [ ] dan [ ] dalam kapasitasnya sebagai [ ] Untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama / Perusahaan

2. Nama : [ ] Jenis kelamin : [ ] No KTP : [ ] Tempat / : [ ] Tgl Lahir : [ ] Alamat : [ ]

Bertindak untuk dan atas nama sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua / Pekerja.

Bahwa, Perusahaan adalah pemilik dari [ ] yang berlokasi di [ ]

Bahwa, Perusahaan bermaksud untuk mempekerjakan Pekerja dan Pekerja setuju untuk dipekerjakan oleh Perusahaan

Oleh karenanya, kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja dengan syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum di bawah ini :

Page 82: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

71

PaSaL 1tempat Penerimaan

tempat penerimaan Pekerja adalah di [ ]

PaSaL 2Jangka Waktu

2.1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan berhitung mulai sejak tanggal [ ] dan akan berakhir pada tanggal [ ].

1.2. apabila Perjanjian ini akan diperpanjang atau tidak diperpanjang, Perusahaan akan memberitahukan secara tertulis kepada Pekerja selambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian ini.

PaSaL 3tugas, Penempatan dan Mutasi/Mobilisasi

3.1 Pekerja ditugaskan untuk bekerja di [ ] sebagai berikut :

Posisi : [ ]Departemen : [ ]

di dalam tugas/jabatan tersebut bertanggung jawab kepada Operational Manager.

3.2. Pekerja terikat dan berkewajiban untuk melaksanakan tugas Pekerjaan yang telah disepakati dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kecakapan dan kemampuannya.

3.3. Untuk kepentingan pelaksanaan tugas Pekerjaan dan atau untuk kepentingan aktivitas Perusahaan (dalam

Page 83: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

72

hal ini termasuk usaha efisiensi Perusahaan) dan atau dalam rangka pembinaan Pekerja, atasan atau pimpinan Perusahaan berhak mengatur pembagian tugas kerja sesuai dengan kemampuannya dengan cara memindahkan Pekerja dari suatu jenis Pekerjaan / tempat / seksi / bagian / divisi ke jenis Pekerjaan / tempat / seksi / bagian / divisi lain dan Pekerja bersedia sepenuhnya mematuhi penugasan tersebut di atas.

PASAL 4Hari dan Waktu Kerja

4.1. Hari dan waktu kerja Pekerja mengikuti jadwal yang diatur dalam Peraturan Perusahaan yang berlaku di Perusahaan.

4.2. Dalam hal dan kondisi tertentu sesuai dengan kebutuhan kegiatan operasi Perusahaan, Perusahaan akan mengadakan penyesuaian dan atau pengaturan kembali waktu dan jadwal kerja tersebut di atas dan Pekerja bersedia dan dapat menerima pengaturan tersebut.

4.3. Untuk pelaksanaan dari penyesuaian dan pengaturan tersebut di atas, Perusahaan akan memberitahukan dengan tenggang waktu yang cukup memadai kepada Pekerja.

4.4. Bilamana Perusahaan menganggap perlu karena adanya tugas Pekerjaan yang sifatnya mendesak untuk diselesaikan, Pekerja diminta kesediaannya untuk menyelesaikan pekerjaannya hingga selesai.

PaSaL 5Hubungan Kerja

5.1. Selama hubungan kerja dengan Perusahaan, Pekerja wajib mematuhi dan melaksanakan segala peraturan yang berlaku di Perusahaan.

Page 84: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

73

5.2. Pekerja wajib menjunjung tinggi visi dan nilai-nilai Perusahaan yang merupakan visi dan nilai-nilai yang mengikat setiap Pekerja yang bekerja secara global, termasuk di Perusahaan dalam menghadapi tantangan etika dan hukum dalam pekerjaan sehari-hari.

5.3. Pekerja selama adanya hubungan kerja dilarang untuk dan dengan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung, baik untuk diri sendiri maupun untuk oleh atau bersama-sama orang lain, menjalankan suatu usaha dengan cara apapun bekerja, membantu atau mempunyai hubungan dengan atau mengusahakan barang-barang dihasilkan, diperdagangkan atau diusahakan oleh orang, firma, profesi atau perusahaan lain baik yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai hubungan dalam suatu bentuk hukum dengan Perusahaan atau yang dianggap sebagai kompetitor dari Perusahaan, sebelum mendapat izin dari Perusahaan.

5.4. Pekerja akan merahasiakan segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai rahasia Perusahaan dalam arti yang seluas-luasnya dalam pengertian hukum dan menjaga kerahasiaan pendapatan Pekerja.

5.5. Untuk pelanggaran dalam Pasal 5.1, 5.2, 5.3 dan 5.4 tersebut di atas, Perusahaan berhak untuk menuntut secara hukum (pidana) dan atau pengganti kerugian tertentu yang telah diderita sebenarnya oleh Perusahaan (perdata), disamping sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku.

5.6. Setiap waktu Perusahaan boleh mengadakan beberapa program, yang mungkin memberikan manfaat yang tidak terikat dalam kontrak. Program semacam ini sewaktu-waktu dapat dirubah, ditunda atau tidak dilanjutkan

Page 85: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

74

berdasarkan kebijaksanaan Perusahaan yang sifatnya mutlak.

PaSaL 6Gaji, tunjangan dan Uang Jasa Pelayanan

6.1. Hubungan kerja ini diadakan dengan upah dan tunjangan sebagai berikut :

Upah pokok : [ ] Rp. /bulan. Tunjangan Makan : [ ] Rp. /bulan. Tunjangan Transportasi : [ ] Rp. /bulan. total upah yang diterima Pekerja setiap bulannya adalah sebesar Rp. [ ],- kotor.

6.2. Pekerja berhak menerima pembayaran Uang Jasa Pelayanan yang besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan Perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Uang Jasa Pelayanan.

6.3. Perusahaan akan memotong pajak penghasilan Pekerja untuk disetorkan ke kas negara berdasarkan ketentuan direktorat Jenderal Pajak.

6.4. Waktu dan cara pembayaran upah bulanan adalah selambat-lambatnya pada tanggal 01 setiap bulannya dengan cara transfer ke rekening bank atas nama Pekerja.

PaSaL 7tunjangan Hari Raya

Pekerja akan menerima tunjangan Hari Raya (tHR) Keagamaan sebesar 100% dari upah bersih setelah bekerja 12 bulan penuh.

Page 86: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

75

apabila pekerja telah bekerja selama kurang dari 12 bulan dengan sedikit-dikitnya 3 bulan secara terus menerus akan diberikan secara proporsional sesuai dengan masa kerja.

PaSaL 8Penilaian Prestasi Kerja

8.1. Perusahaan akan melakukan Penilaian Prestasi Kerja sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun.

Peraturan & Pedoman pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja diatur secara tersendiri.

8.2. Penilaian atas keberhasilan Perusahaan sangat tergantung pada mutu pekerjaan dari Pekerja. apabila Pekerja menunjukkan prestasi kerja di bawah standard yang ditentukan, maka Perusahaan akan memberikan kesempatan kepada Pekerja untuk memperbaiki prestasi kerjanya.

8.3. Perusahaan berhak mengeluarkan Surat Peringatan I, II dan III yang masing-masing berlaku selama 6 bulan kepada Pekerja apabila Pekerja tidak menunjukkan adanya perbaikan dalam prestasi kerjanya.

8.4. Apabila Pekerja mendapat penilaian dibawah rata-rata selama dua kali berturut-turut dan atau setelah mendapatkan Surat Peringatan selama tiga kali, maka Perusahaan berhak melakukan proses pemutusan hubungan kerja terhadap Pekerja.

PaSaL 9Pengobatan dan Perawatan Kesehatan

9.1. Perusahaan akan memberikan tunjangan pengobatan rawat jalan dan rawat inap sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

Page 87: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

76

Peraturan & Pedoman pelaksanaan tentang pengobatan dan perawatan kesehatan diatur secara tersendiri.

9.2. Perusahaan tidak memberikan tunjangan pengobatan, bilamana Perusahaan berpendapat bahwa Pekerja bertindak bertentangan dengan nasihat dokter atau penyakit atau luka yang bersangkutan timbul dari perbuatan-perbuatan yang tidak sah atau bertentangan dengan hukum.

PaSaL 10Badan Pelayanan Jaminan Sosial ( BPJS )

10.1. Perusahaan akan mengikutsertakan Pekerja dalam program BPJS yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari tua.

10.2. Perusahaan akan membayarkan premi yang timbul atas kepesertaan Pekerja dalam program BPJS sebagaimana tersebut dalam Pasal 10.1. di atas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang BPJS.

PaSaL 11Cuti tahunan dan Izin Meninggalkan Pekerjaan

11.1. Pekerja yang telah bekerja selama 12 bulan penuh berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja per tahun.

11.2. Cuti tahunan ini dapat dinikmati secara berturut-turut atau tidak berturut-turut atas permintaan Pekerja dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari atasannya.

11.3. Perusahaan berhak untuk menentukan cuti sedemikian rupa agar supaya tidak mengganggu kelancaran kegiatan operasional Perusahaan. Hak cuti tahunan dihitung mulai tanggal bekerja.

Page 88: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

77

11.4. Ijin meninggalkan Pekerjaan dapat diberikan dengan pembayaran atau tanpa pembayaran setelah mendapat persetujuan dari Perusahaan.

PaSaL 12tindakan disipliner

12.1. tindakan-tindakan disipliner akan diambil terhadap Pekerja yang melanggar Perjanjian ini, Peraturan Perusahaan visi dan nilai-nilai Perusahaan atau melakukan tindakan indisipliner lainnya.

12.2. tindakan-tindakan disipliner tersebut dapat dilakukan dalam bentuk peringatan tertulis, penangguhan tugas kerja dengan atau tanpa bayaran, pemecatan atau pemutusan hubungan kerja seketika tanpa mengurangi peraturan yang berlaku.

PaSaL 13Pemutusan Hubungan Kerja

Perjanjian ini akan berakhir apabila :13.1. Perjanjian ini berakhir masa berlakunya sebagaimana

tercantum dalam Pasal 2.1. Perjanjian ini.

13.2. Pekerja setuju dan menerima bahwa Pekerja tidak berhak untuk memperoleh ganti kerugian apapun pada saat berakhirnya Perjanjian ini atau pengakhiran yang sah oleh Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13.3. Pekerja melakukan tindakan indisipliner yang dikenakan tindakan disipliner berupa pemecatan atau pemutusan hubungan kerja.

Page 89: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

78

13.4. Dalam hal pekerjaan yang ditugaskan kepada Pekerja telah berkurang dimana Perusahaan tidak memerlukan lagi jasa pekerja, maka Perusahaan berhak memutuskan hubungan kerja dengan Pekerja.

13.5. Pekerja terikat pada Perusahaan dan wajib bekerja sampai dengan Perjanjian ini berakhir. Jika Pekerja mengundurkan diri sebelum berakhirnya Perjanjian ini Pekerja wajib memberitahukan Perusahaan secara tertulis minimal 30 hari dimuka sebelum tanggal efektif pengunduran diri.

13.6. Apabila Pekerja dikualifikasikan mengundurkan diri karena mangkir selama 5 hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa keterangan yang sah dan telah dipanggil oleh Perusahaan 2 kali secara patut, maka Pekerja harus membayar kembali kepada Perusahaan:

a. Upah bersih bulanan sebesar sisa masa kontrak (sampai dengan waktu kontrak berakhir)

b. Seluruh biaya training (jika ada), termasuk biaya-biaya terkait.

13.7. apabila hubungan kerja berakhir sebelum jatuh tempo hari raya keagamaan, Pekerja tidak berhak menerima tHR Keagamaan.

13.8. Pekerja meninggal dunia atau tidak mampu melakukan pekerjaan/tugas kecuali sakit (hanya dibenarkan dengan adanya surat keterangan tertulis dari dokter) atau alasan lainnya yang sah.

Page 90: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

79

PASAL 14Penutup

14.1. Jika terjadi perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja ini, kedua belah pihak sepakat akan mengusahakan penyelesaian secara musyawarah kekeluargaan.

14.2. Apabila penyelesaian secara musyawarah kekeluargaan tidak dapat diselesaikan, maka kedua belah pihak sepakat menyerahkan masalahnya ke instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sebagai langkah terakhir.

14.3. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

14.4. Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini tidak dapat diubah atau diganti kecuali secara tertulis dan ditandatangani oleh Perusahaan dan Pekerja.

14.5. Apabila terdapat kalimat yang kurang tepat dalam penterjemahan Bahasa, maka Bahasa Indonesia akan dipergunakan sebagai dasar acuan.

PIHaK PeRUSaHaan PIHaK PeKeRJa[nama Perusahaan]

[nama] [nama]Human Resources Manager [Pekerja]

Page 91: KLINIK HUKUM - UNUD...Persamaan dan Perbedaan dari Kontrak, Perjanjian serta Memorandum of Understanding (MoU) ..... 17 BaB III HUKUM KOntRaK InteRnaSIOnaL ..... 21 1. Sumber Hukum

80