klinik dokter keluarga

41
KELOMPOK TUTORIAL 5 SKENARIO 2 Blok 21 Tutor : dr. Adrianto Ghazali Anggota : Titi Wulandari (G1A108007) Erick G Sirait (G1A108008) Rahmawati Risna (G1A108043) Nyimas Gus Febriani (G1A108044) Erwin Kamaruddin S A (G1A108045) Siti Annisa Nurfathia (G1A107013) Pradinasetia (G1A108014) Ana Rofiatul Mar’ah (G1A108040) Harlan Kasyfil Aziz (G1A108088) Nur Azizah El Aminy (G1A108089) Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi 2010/2011

description

klinik dokter keluarga

Transcript of klinik dokter keluarga

Page 1: klinik dokter keluarga

KELOMPOK TUTORIAL 5

SKENARIO 2

Blok 21

Tutor : dr. Adrianto Ghazali

Anggota :

Titi Wulandari (G1A108007)

Erick G Sirait (G1A108008)

Rahmawati Risna (G1A108043)

Nyimas Gus Febriani (G1A108044)

Erwin Kamaruddin S A (G1A108045)

Siti Annisa Nurfathia (G1A107013)

Pradinasetia (G1A108014)

Ana Rofiatul Mar’ah (G1A108040)

Harlan Kasyfil Aziz (G1A108088)

Nur Azizah El Aminy (G1A108089)

Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Jambi

2010/2011

Page 2: klinik dokter keluarga

2

SKENARIO

dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan konsep

kedokteran keluarga. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat

dijalankannya sendiri atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan,

asuransi swasta, jaminan kesehatan, dan sebagainya. Apabila menjalankannya sendiri ataupun

bersama teman sejawatnya. Maka dr. Q perlu mengetahui tentang perizinan pendirian klinik

tersebut dan bagaimana penjaminan mutunya kelak. Sedangkan bila bergabung dengan sistem

pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya

sistem kapitasi.

Keywords : Klinik Dokter Keluarga, Manajemen Mutu, Quality Assurance, Kapitasi dan

Pembiayaan dalam Praktek Kedokteran Keluarga, Pilar B Ilmu Kedokteran Keluarga.

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Dokter Umum ::

Lulusan fakultas kedokteran yang mengabdikan dirinya dalam pelayanan dan

pengembangan ilmu kedokteran dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

dari pendidikan di bidang kedokteran serta memiliki STR dan SIP untuk

menyelenggarakan praktek.

2. Dokter Keluarga ::

Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas

dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu

yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara

pasif,tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.

3. Asuransi ::

Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan-

kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi.(Breider and Breadles,1972).

suatu perjanjian dimana si penanggung dengan menerima suatu premi meningkatkan

dirinya untuk memberi ganti rugi kepada si tertanggung yang mungkin di derita karena

terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidak pastian dan yang akan

mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (kitab UU

Hukum dagang, 1987).

4. Perizinan Klinik ::

Pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang mendirikan sarana pelayanan

kesehatan.

Page 3: klinik dokter keluarga

3

5. Sistem Kapitasi ::

Suatu sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada

penyelenggara kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap

peserta untuk jangka waktu tertentu. Tidak ditentukan oleh frekuensi penggunaan

pelayanan kesehatan, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka

waktu jaminan.

6. Mutu Klinik ::

Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang pada pihak pengguna jasa pelayanan

dapat menimbulkan kepuasan sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh

seseorang, serta dari pihak pelaksanaan sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang

telah ditetapkan.

7. Pelayanan Kesehatan ::

Pelayanan yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan ( provider) yang berwewenang

sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang kesehatan.

IDENTIFIKASI MASALAH

1. dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan

konsep kedokteran keluarga.

2. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat dijalankannya sendiri

atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan, asuransi swasta,

jaminan kesehatan, dan sebagainya.

3. Apabila menjalankannya sendiri ataupun bersama teman sejawatnya, maka dr. Q perlu

mengetahui tentang perizinan pendirian klinik tersebut dan bagaimana penjaminan

mutunya kelak.

4. Sedangkan bila bergabung dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q

sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya sistem kapitasi.

Tabel identifikasi masalah

No Objective Expected Concern

1 I Senjang √√√

2 II Senjang √√

3 III Senjang √√

4 IV Senjang √√√√

Page 4: klinik dokter keluarga

4

ANALISIS MASALAH

I 1. Apa saja konsep dari dokter keluarga?

Jawab ::

Nilai sentral kedokteran keluarga

Pelayanan personal, pelayanan berkelanjutan, pelayanan komprehensif

Keluarga sebagai suatu unit pelayanan

Pelayanan emergency, pelayanan di rumah dan perawatan di rumah

Pelayanan paliatif

Dapat berkomunikasi secara efektif memanfaatkan keluarga sebagai sarana pencegahan

penyembuhan, secara professional dapat menyelenggarakan pelayanan professional.

2. Apa saja prinsip dari dokter keluarga?

Jawab ::

1) Komprehensif dan holistik

2) Kontinu

3) Mengutamakan pencegahan

4) Koordinatif dan kolaboratif

5) Personal sebagai bagian integral

dari keluarganya

6) Mempertimbangkan keluarga,

lingkungan kerja, dan lingkungan

7) Menjunjung tinggi etika, moral dan

hukum

8) Sadar biaya dan sadar mutu

9) Dapat diaudit dan

dipertangungjawabkan

3. Apa saja bentuk-bentuk praktek dokter keluarga?

Jawab ::

a. Hospital based

Pelayanan Dokter Keluarga sebagai bagian dari pelayanan Rumah Sakit (Hospital

Based) pada bentuk ini pelayanan dokter keluarga diselenggarakan di rumah

sakit.

b. Family Clinic

Pelayanan Dokter Keluarga dilaksanakan oleh Klinik Dokter Keluarga (Family

Clinic). Praktek mandiri (solo practice) dan bersama – sama dalam satu kelompok

(group practice). Dari dua bentuk klinik dokter keluaga tersebut, yang paling

Page 5: klinik dokter keluarga

5

dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok.

Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter keluarga.

Bentuk

praktek doga Keuntungan Kekurangan

Sendiri Pendapatan lebih besar dibanding kelompok - Waktu sulit diatur

- Biaya pembelian alat

- Pemakaian peralatan medis

non medis ditanggung sendiri

Kelompok -.Pelayanan kedokteran lebih bermutu dan

variasi

-.Efisiensi waktu lebih banyak untuk menambah

pengetahuan dan ketrampilan

-.Pembelian dan pemakaian peralatan medis dan

non medis dapat digunakan bersama-sama

-.Pendapatan lebih kecil

dibanding klinik doga sendiri

-.Kerjasama tim mempengaruhi

kinerja klinik kelompok

c. Family practice

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (Family

Practice)

4. Apa perbedaan pelayanan dokter umum dan dokter keluarga?

Jawab ::

Tabel Perbedaan Pelayanan ::

Page 6: klinik dokter keluarga

6

Dari sumber lain adalah sebagai berikut ::

Layanan DPU( dokter Praktek Umum) DK (Dokter Keluarga)

Cakupan Umumnya kuratif Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative

Sifat Sesuai dengan keluhan Menyeluruh dan paripurna

Pendekatan Kasus per kasus, pengamatan

sesaat

Kasus per kasus, bersinambung,

pengamatan sepanjang hayat

Misi Mengobati penyakit yg ditemukan Menyembuhkan dan menyehatkan

Peran

keluarga

Kurang dipertimbangkan Selalu dipertimbangkan, bahkan

dimanfaatkan dan dilibatkan

Hubungan Dokter dengan pasien Dokter-pasien-teman-konsultan

5. Apa saja profil pelayanan dokter keluarga?

Jawab ::

Primer/kontak

pertama

Personal

Komprehensif

Kontinu

Koordinatif/

kolaboratif

Preventif

Keluarga

Komunitas

Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga ::

1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan

2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.

3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,

serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.

Kelebihan Pelayanan praktek dokter keluarga ::

1. lebih aktif dan bertanggung jawab

2. Lebih lengkap dan bervariasi

3. Menangani penyakit pada stadium awal

Page 7: klinik dokter keluarga

7

II 1. Bagaimana sistem pembiayaan dan pembayaran kesehatan menurut WHO?

Jawab ::

1) Fee for services

Pembayaran per item pelayanan, yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan

pengobatan dan tindakan diidentifikasi satu persatu, kemudian dijumlahkan dan

ditagih rekeningnya.

2) Case payment

Pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan, dan pembayaran

didasarkan item.

3) Daily charge

Pembayaran langsung dengan jumlah tetapper a=hari bagi pelayanan atau

hospitalisasi.

4) Bonus payment

Pembayaran langsung sejumlah yang disepakati bagi tipe pelayanan yang diberikan.

5) Capitation

6) Salary

Pendapatan per tahun yang tidak didasarkan beban kerja atau biaya pelayanan yang

diberikan.

7) Global baget

Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan dimuka yang dirancang untuk

menyediakan pengeluaran tertingggi, tetapi memungkinkan pemanfaatan dana

secara fleksibel dalam batas tertentu.

2. Sistem pembiayaan dan pembayaran yang mana yang diterapkan di Indonesia?

Jawab ::

Masih banyak digunakan fee for services, namun sudah dilakukan capitation misalnya

pada pasien jamkesmas dan asuransi. Serta juga salary, dimana dokter yang berpraktek di

rumah sakit dibayar melalui gaji dari rumah sakit. Pemerintah telah melakukan kebijakan

pendanaan kesehatan bagi masyarakat miskin yang disebut Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat (Jamkesmas), dengan menerapkan sistem tagihan/klaim bersifat prospective

payment system berdasarkan tarif paket Indonesia Diagnosis Related Group (INA-DRG).

3. Darimana saja sumber pembiayaan kesehatan?

Jawab ::

a. Pemerintah, misal APBN, APBD.

b. Swasta, misal prudensial atau asuransi lainnya

c. Pembayaran pasien langsung (Fee for Services)

d. Charity atau penggalangan dana

4. Apa saja manfaat dari asuransi?

Jawab ::

Page 8: klinik dokter keluarga

8

Manfaat Asuransi Kesehatan ::

Dapat merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana

Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang

dengan cara perangkuman risiko (risk pooling).

Manfaat penerapan program asuransi kesehatan ::

a. Dapat membebaskan peserta dari kesulitan menyediakan dana tunai

b. Biaya kesehatan dapat dikendalikan.

c. Mutu pelayanan dapat dijaga

d. Data kesehatan lebih tersedia

Manfaat penerapan sistem pembiayaan pra-upaya ::

a. Dapat dicegah kenaikan biaya kesehatan

b. Mendorong pelayanan pencegahan penyakit

c. Menjamin penghasilan penyelenggara pelayanan

5. Apa saja macam-macam dan jenis asuransi?

Jawab ::

a. Berdasarkan Hubungan ketiga komponen asuransi ::

Asuransi tripartied ketiga komponen terpisah dan berdiri sendiri.

Asuransi bipartied PPK milik/dikontrol Bapel.

Page 9: klinik dokter keluarga

9

b. Berdasarkan Jumlah peserta

Asuransi kesehatan Individu

Asuransi kesehatan Keluarga

Asuransi kesehatan Kelompok

c. Berdasarkan Keikutsertaan anggota

Asuransi kesehatan wajib

Asuransi kesehatan sukarela

d. Berdasarkan Kepemilikan badan

penyelenggara

Asuransi kesehatan pemerintah

Asuransi kesehatan swasta

e. Berdasarkan Peranan badan

penyelenggara asuransi

Hanya bertindak sebagai pengelola

dana (sesuai bentuk tripartied)

Bapel juga bertindak sebagai

PPk/provider(sesuai bentuk bipartied)

f. Berdasarkan Jenis pelayanan yang

ditanggung

Menanggung seluruh jenis pelkes

Menanggung sebagian pelkes

g. Berdasarkan Jumlah dana yang

ditanggung

Seluruh biaya kesehatan ditanggung

Bapel

Sebagian biaya kesehatan ditanggung

Bapel

h. Berdasarkan Cara pembayaran kepada

penyelenggara pelkes

Berdasarkan jumlah kunjungan

peserta yang memanfaatkan pelkes

(reimbursement)

Berdasarkan kapitasi

i. Berdasarkan Waktu pembayaran

terhadap PPK

Setelah pelkes selesai diselenggarakan

(retrospective payment)

Pembayaran di muka (pre payment)

j. Berdasarkan Jenis jaminan

Jaminan uang

Jaminan tidak berupa uang

(contohnya JPKM, Askes)

Page 10: klinik dokter keluarga

10

III 1. Apa saja klasifikasi dokter keluarga?

Jawab ::

Jenis Klinik Berdasarkan Pelayananya Dalam Permenkes No 028 Tentang Klinik Dibagi

Atas ::

a. Klinik Pratamamerupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik

dasar.

b. Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik

spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.

Sedangkan klasifikasi klinik dokter keluarga yaitu ::

Klinik keluarga mandiri (free-standing family clinic)

Sepakat bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluarkan kompleks rumah sakit

(satelite family clinic)

Dari sumber lain, klasifikasi klinik dokter keluarga ::

Klinik Dokter Keluarga

Kelas A

(Ideal)

Kelas B

(Optimum)

Kelas C

(Minimum)

24 jam 24 jam 24 jam

Kedaruratan dan kejadian luar

biasa

Kedaruratan dan kejadian luar

biasa

Kedaruratan dan kejadian

luar biasa

Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan

Pelayanan rawat inap sehari Pelayanan rawat inap sehari Pelayanan rawat inap

sehari

Bedah minor Bedah minor Bedah minor

Konseling Konseling Konseling

Preventif dan promotif Preventif dan promotif Preventif dan promotif

Kunjungan ke- dan perawatan di

rumah pasien

Kunjungan ke- dan perawatan

di rumah pasien

Kunjungan ke- dan

perawatan di rumah

pasien

Penyediaan obat Penyediaan obat Penyediaan obat

Pemeriksaan penunjang - -

Pendidikan, riset, dan

pengembangan

Pendidikan, riset, dan

pengembangan

-

Page 11: klinik dokter keluarga

11

2. Apa saja langkah awal untuk pendirian klinik dokter keluarga?

Jawab ::

Langkah yang sangat

menentukan

◦ Visi dan misi klinik

◦ Kaji kelayakan

Profil konsumen

Situasi lingkungan

Sumber daya manusia

Sumber dana

◦ Profesionalisme

Segi legal

◦ Perizinan

◦ Persyaratan

◦ Akreditasi

◦ Etika

Segi medis

◦ Cakupan pelayanan

◦ SDM

◦ Pasokan BHP (bahan habis

pakai)

◦ Epidemiologi

Segi sarana

◦ Bangunan

◦ Telekomunikasi

◦ Listrik

◦ Sumber air bersih

◦ Transportasi

◦ Kondisi geografis

◦ Pengolah limbah

Segi sosial

◦ Latar belakang budaya

◦ Peta demografi

Budaya

Pekerjaan

Pendidikan

Distribusi usia

Segi finansial

◦ Perkirakan titik impas (bisa

operasional)

◦ Bisnis berlandaskan

profesionalisme

◦ Berkembang karena

profesionalisme

◦ Menguntungan semua

pihak

◦ Transparansi

Kesejawatan

◦ Kerjasama profesional

◦ Kebersamaan

◦ Saling menghormati,

membantu, mengingatkan

dan mengontrol

◦ Transparansi

Langkah perencanaan, efisiensi dan investasi pendirian klinik dokter keluarga ::

KDK membuat inventarisasi jenis layanan yang dapat dilakukan di kliniknya

Buat prioritas layanan yang dominan (mis 10 besar)

Usahakan membuat SOP untuk layanan yang tersedia dimulai dengan layanan

prioritas (layanan terbanyak) termasuk prosedur administrasi

SOP Klinik

SOP Manajemen

Sosialisasikan SOP ke semua staf yang terlibat di KDK

Bakukan SOP dan sampaikan pada pihak yang akan bekerjasama, SOP yang

dimiliki KDK sebagai acuan pelayanan

Senantiasa lakukan analisis layanan dibandingkan dengan SOP yang telah dibuat

Lakukan tindak lanjut bila ditemukan ada layanan yang tidak tepat atau tidak efisien

Senantiasa komunikasikan hasil analisis kepada seluruh staf yang terlibat di KDK

Page 12: klinik dokter keluarga

12

Bila perlu libatkan mereka dalam melakukan analisis sesuai bidangnya

3. Apa saja syarat dalam pendirian klinik dokter keluarga?

Jawab ::

Syarat-syarat pendirian Praktek Dokter Keluarga ::

Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di tempat strategis),

Mempunyai bangunan yang memadai,

Dilengkapi dengan sarana komunikasi,

Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK,

Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan

khusus pembantu KDK,

Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok.

Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,

Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu, dan

berkesinambungan,

Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur,

Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik yang

bersangkutan.

Syarat Izin Pendirian Klinik ::

1. Surat Permohonan.

2. Surat Pernyataan Dokter Penanggung

jawab.

3. Surat Izin Praktek (SIP) Dokter

Penanggung jawab.

4. Rekomendasi dari Puskesmas

5. Fhoto copy Ijazah Dokter, Paramedis

dan Non Medis.

6. Daftar Peralatan Medis, non Medis

dan Obat obatan .

7. Fhoto copy izin gangguan / HO dan

IMB

8. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 4

Lembar.

9. Foto copy Pemilik Usaha.

10. Denah klinik

11. Struktur organisasi

12. Dokumen AMDAL atau UKL/UPL.

13. Advis dari Tim Terknis/ Dinas

Teknis.

Persyaratan klinik dokter keluarga dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 028/Menkes/Per/I/2011 tentang klinik doga, yaitu ::

1. Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruangan, prasarana,

peralatan, dan ketenagaan.

Page 13: klinik dokter keluarga

13

LOKASI

a. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.

b. Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang

diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan

pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.

c. ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik sebagaimana dimaksud

sebelumnya tidak berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah

tertentu yang hanya melayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi

pemerintah tersebut.

Bangunan dan Ruangan

a. Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung

dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya.

b. Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

c. Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan

kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi

semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

d. Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:

ruang pendaftaran/ruang

tunggu;

ruang konsultasi dokter;

ruang administrasi;

ruang tindakan;

ruang farmasi;

kamar mandi/wc;

ruangan lainnya sesuai

kebutuhan pelayanan.

Prasarana klinik meliputi: (harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan

baik).

a. instalasi air;

b. instalasi listrik;

c. instalasi sirkulasi udara;

d. sarana pengelolaan limbah;

e. pencegahan dan penanggulangan

kebakaran;

f. ambulans, untuk klinik yang

menyelenggarakan rawat inap;

dan

g. sarana lainnya sesuai kebutuhan.

Peralatan

a. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai

dengan jenis pelayanan yang diberikan.

Page 14: klinik dokter keluarga

14

b. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan

keselamatan serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan

c. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala

oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan

pengkalibrasi yang berwenang.

d. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan

rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.

Ketenagaan

a. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai

pelaksana pelayanan.

b. Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.

c. Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang

memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.

d. Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non

kesehatan.

e. Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter

dan/atau dokter gigi.

f. Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang dokter

spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan.

g. Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga

pelaksana pelayanan medis.

h. Dokter atau dokter gigi harus memiliki kompetensi setelah mengikuti pendidikan

atau pelatihan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.

i. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan

disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.

j. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda

Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

k. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin

sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau

Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 15: klinik dokter keluarga

15

l. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar

profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi,

menghormati hak pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.

m. Klinik dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.

Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah

daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan

kabupaten/kota setempat. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi

setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik dalam Permenkes.

Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan:

a. surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;

b. salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan perorangan;

c. identitas lengkap pemohon;

d. surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat;

e. bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan untuk

penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat kontrak minimal selama 5 (lima)

tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan;

f. dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

(UPL);

g. profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi kepengurusan, tenaga

kesehatan,

sarana dan prasarana, dan peralatan serta pelayanan yang diberikan; dan

h. persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Bagaimana dasar hukum yang mengatur perizinan doga?

Jawab ::

Diatur dalam Permenkes No. 512/MENKES/PER/IV/2007.

5. Bagaimana cara memperpanjang perizinan klinik doga?

Jawab ::

Terdapat pada pasal 21 ayat 3, dimana ::

Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang

dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis

masa berlaku izinnya.

Page 16: klinik dokter keluarga

16

Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak permohonan

diterima harus menetapkan menerima atau menolak permohonan izin atau

permohonan perpanjangan izin.

Permohonan yang tidak memenuhi syarat ditolak oleh pemerintah daerah

kabupaten/kota dengan memberikan alasan penolakannya secara tertulis.

6. Apa saja manajemen mutu pelayanan kesehatan dan cara mempertahankannya agar

kualitas klinik doga tetap baik?

Jawab ::

Dilakukan prinsip penerapan manajemen mutu (W. Edward Deming), yaitu ::

1. Menetapkan sasaran yg konsisten.

2. Menerapkan filosofi : memuaskan pelanggan.

3. Mengutamakan pencegahan kesalahan (tindakan proaktif) bukan mengandalkan pada

inspeksi.

4. Menghentikan praktek kebiasaan menilai suatu hanya berdasarkan pada harga.

5. Melakukan perbaikan proses terus-menerus.

6. Melakukan pelatihan.

7. Menjalankan kepemimpinan yg efektif.

8. Menjauhkan atau menghindarkan karyawan dari perasaan ketakutan.

9. Menghilangkan hambatan hubungan antar bagian dalam sistem.

10. Menghilangkan slogan-slogan maupun target-target yg membebani karyawan.

11. Menghilangkan praktek manajemen berdasarkan pada sasaran angka.

12. Menciptakan kebanggaan krywn atas pekerjaan.

13. Menerapkan program pendidikan dan pengembangan karyawan secara serius.

14. Melibatkan seluruh karyawan dalam transformasi manajemen mutu.

7. Bagaimana cara mempertahankan mutu klinik doga?

Jawab :: Dengan dilakukannya peningkatan kemampuan & pengembangan staf ::

1. Untuk tenaga medis

a. PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan)

b. Seminar, Simposium, Lokakarya, dll

c. Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM

d. Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu (ATLS, ACLS, EKG,

Kepemimpinan, dll)Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2Kesehatan Kerja, dll)

2. Untuk paramedis

a. Kursus keperawatan

b. Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu masalah (rutin)

c. Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di klinik (asuhan

keperawatan,dll)

Page 17: klinik dokter keluarga

17

d. Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll

3. Untuk tenaga non-medis

a. Kursus penggunaan alat tertentu

b. Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala dll

c. Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, AKK, dll

d. Kursus perpajakan, dll

8. Apa saja dimensi mutu pelayanan doga?

Jawab ::

1. Reliability (kehandalan)

Kemampuan memberikan kepastian pelayanan sebagaimana yang dijanjikan dengan

memuaskan.

2. Assurance (jaminan)

Kemampuan yang dapat dipercaya yang dimiliki para staf dalam melakukan

pelayanan bermutu yang menjamin bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

3. Tangiable (bukti langsung)

Adanya bukti langsung yang dapat dirasakan oleh pelanggan secara inderawi (sarana,

perlengkapan, karyawan, dsb).

4. Empathy (empati)

Kemampuan untuk dapat melakukan interaksi dengan pelanggan dengan memahami

penuh kebutuhan dan keinginannya.

5. Responsiveness (daya tanggap)

Sikap untuk memberikan pelayanan atau bantuan yang sesegera mungkin kepada

pelanggan.

9. Bagaimana cara untuk pendekatan dan evaluasi mutu pelayanan?

Jawab ::

1) Struktur

Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan

manajemen, keuangan, sumber daya manusia lainnya di fasilitas Dokter

Keluarga, struktur sebagai input. Baik tidaknya struktur sebagai input dapat

diukur dari : Jumlah, besarnya input, Mutu struktur atau mutu input, Besarnya

anggaran atau biaya , dan Kewajaran.

2) Proses

Proses mencakup diagnosa, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur dan

penanganan kasus. Baik tidaknya proses dapat diukur dari : Relevan tidaknya

proses itu bagi pasien, Fleksibilitas dan efektifitas, Mutu proses itu sendiri sesuai

dengan standar pelayanan yang semestinya, Kewajaran, tidak kurang dan tidak

berlebihan.

3) Outcomes

Page 18: klinik dokter keluarga

18

Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga Klinik Dokter Keluarga

profesional terhadap pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat Kesehatan

dan kepuasan baik positif maupun negatif.

10. Apa saja hambatan yang terjadi dalam mutu pelayanan kesehatan?

Jawab ::

Kita merasa tahu apa yang penting bagi pelanggan

Pelanggan tidak cukup tahu soal medis

Harapan pelanggan berubah

Pelanggan membuat permintaan yang tak beralasan

11. Apa manfaat dalam adanya peningkatan mutu pelayanan?

Jawab ::

1. Peningkatan pemanfaatan jasa secara pesat.

2. Pengurangan besar-besaran kebocoran sumber daya.

3. Lompatan jauh dalam produktivitas.

4. Peluang terbaik untuk meningkatkan keuntungan (manfaat).

5. Peningkatan pangsa pasar jangka panjang.

6. Keuntungan kompetitif yg berkelanjutan.

7. Penyaluran potensi orang-orang secara nyata.

8. Peningkatan motivasi kerja karyawan.

9. Penghapusan kekacauan dan frustasi yg terlibat dalam manajemen.

12. Bagaimana cara untuk menilai kepuasan pelanggan?

Jawab ::

Dengan melakukan beberapa cara, yaitu:

1. Sistem Keluhan dan Saran

Menyediakan kotak saran, customer hotlines, kartu komentar

2. Ghostshopping

Memperkerjakan orang untuk bersikap atau berperan sebagai pembeli potensial

3. Lost Customer Analysis

Menghubungi pelanggan yang berhenti membeli/menggunakan

4. Survei Kepuasan Pelanggan

Menggunakan kuisioner dgn angket atau wawancara. Pasien saat dirawat atau saat

pulang

Parameter Kinerja Klinik Dokter Keluarga, yaitu :

Utilisasi atau pemanfaatan/penggunaan (jumlah kunjungan dibagi jumlah populasi)

Unit Biaya (unit cost) yaitu jumlah biaya dibagi jumlah kunjungan

Frekuensi Kunjungan (jumlah kunjungan dibagi insiden/kunjungan baru)

Page 19: klinik dokter keluarga

19

Bila kunjungan melebihi 15% atau kurang dari 10% populasi yang menjadi tanggungan

asuransi harus segera dilakukan audit medis untuk mencari penyebabnya

13. Apa yang dimaksud dengan quality assurance?

Jawab ::

Kondisi yg memberikan kepastian ttg tkt mutu dari produk atau jasa shg konsumen

dpt membeli atau memanfaatkan dgn penuh kepercayaan dan menggunakannya dlm

jangka waktu lama dgn kepercayaan dan kepuasan (Kauro Ishikawa).

Semua tindkn terencana dan sistematis yg diimplementasi-kan dan

didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yg cukup bhw produk atau jasa yg

dihasilkan akan memenuhi persyaratan mutu tertentu (Vincent Gaspersz).

Suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yg ditemukan dan

membuat kegiatan utk meningkatkan penampilan yg diikuti dgn pengukuran mutu

kembali utk menentukan apakah peningkatan telah dicapai (Heather Palmer, 1983).

14. Apa saja dimensi yang distandarisasi dalam quality assurance?

Jawab ::

a) Standar Input

Sarana / pranata, Metoda/teknologi, Data / informasi, Pranata / dasar hukum,

Dana / biaya, dan Tenaga (SDM).

b) Standar Proses

Tata alur / urutan kerja, Jenis / jumlah kegiatan, Etika dan sikap kerja., dan Lama

proses kerja.

c) Standar Hasil

Efektifitas, Efisiensi, Produktivitas, Kepuasan, dan Akuntabilitas.

15. Bagaimana konsep dari quality assurance?

Jawab ::

16. Apa yang dimaksud dengan quality control?

Jawab ::

Page 20: klinik dokter keluarga

20

Tehnik-tehnik dan aktivitas operasional yg digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu

yg telah dispesifikasikan (Juran-Vincent Gaspersz).

IV 1. Bagaimana mekanisme sistem kapitasi?

Jawab ::

Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang menjadi

tanggung jawab dokter (tiap tahun). Juga merupakan sebuah sistem pembayaran yang

memberikan imbalan jasa kepada PPK berdasarkan jumlah orang yang dilayani, yang

diterima oleh PPK secara pra upaya dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan jumlah

kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medic lain.

2. Bagaimana ciri dari sistem kapitasi?

Jawab ::

1) Pembayaran pra upaya

2) Jumlah kapitasi berdasarkan jumlah peserta

3) Jangka waktu tertentu

4) Tidak tergantung jumlah kunjungan

5) Biaya diperhitungkan per peserta sesuai dengan resiko

6) Batasan dalam jaminan

Pertimbangan pembayaran kapitasi ::

Umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kebiasaan, serta geografi.

3. Bagaimana reaksi positif dan negative dari sistem kapitasi?

Jawab ::

Reaksi Positif

Memberikan pelayanan bermutu tinggi dengan menegakkan diagnosis,

pengobatan dan diagnostic yang tepat

Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah meningkatnya

incident penyakit

Memberikan pelayanan yang “pas” untuk mempertahankan efisiensi dengan

jumlah anggota yang cukup memadai, sehingga jaminan bagi PPK untuk

mendapat penghasilan yang rutin

Reaksi Negatif

Kapitasi parsial akan memudahkan PPK untuk merujuk ke spesialis

Mementingkan pasien –FFS dibandingkan pasien kapitasi

Memberikan pelayanan yang kurang baik untuk menekan kunjungan

4. Bagaimana penetapan sistem kapitasi?

Jawab ::

Menetapkan jenis pelayanan yang akan diselenggarakan

Page 21: klinik dokter keluarga

21

Penetapan unit cost

Penetapan angka utilisasi

1) Angka kunjungan

2) Angka kesakitan

3) Profil peserta

5. Apa saja permasalahan dalam menjalan sistem kapitasi?

Jawab ::

Rasio dokter keluarga, PPK dan peserta tidak ideal

SIM kurang baik, data tidak akurat

Dampak dari sistem kapitasi ::

Efisiensi pelayanan : LOS, pengobatan rasional, rujukan rasional

Mendorong kerjasama antar PPK lebih baik

Mendorong PPK untuk sadar mutu dan biaya

desentralisasi

6. Bagaimana prinsip pembayaran kapitasi?

Jawab ::

Transfer resiko

Hukum bilangan besar

Semakin besar jumlah peserta yang dikontrakan, semakin kecil resiko yang harus

ditanggung

7. Apa saja persyaratan pembayaran sistem kapitasi agar efektif?

Jawab ::

Kesiapan Bapel mengelola manajemen administrasi yang padat data

Adanya jaringan PPK yang memadai (jumlah, penyebaran dan kesiapan)

Pembayaran pra upaya

Adanya standar pelkes yang disepakati antara Bapel dan PPK

Adanya jumlah peserta minimum yang mencukupi

PPK harus mampu melakukan pengendalian biaya

Peserta bersedia merubah pola berobat

8. Apa saja pilar B dari kedokteran keluarga?

Jawab ::

Paket B :: Managing in family medicine practice

1. Manajemen SDM

2. Manajemen fasilitas dan utilitas

3. Manajemen Informasi

4. Manajemen Keuangan meliputi asuransi/managed care

Page 22: klinik dokter keluarga

22

KERANGKA KONSEP

HIPOTESIS “Dr. Q ingin mendirikan praktek dokter keluarga dengan mengkaji

sistem manajemen pelayanan dokter keluarga untuk mencapai

praktek dokter keluarga yang bermutu”

SINTESIS

Praktek Dokter Keluarga

Definisi

Pelayanan kedokteran yang menyeluruh/komprehensif yang memusatkan

pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit dimana tanggungjawab dokter terhadap

pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak

oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of Family

Physician, 1969).

Merupakan pelayanan yang luas yang bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang

dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu yang membentuk kesatuan yang terpadu.

Rumusan pertama menunjuk pada karakteristik pelayanan, ditujukan untuk

kepentingan penyelenggaraan pelayanan.

dr. Q seorang dokter

keluarga

Membuka Praktek Dokter

Keluarga

Bentuk Pelayanan Praktek

Dokter Keluarga

Izin Praktek dan Pendirian

Klinik DOGA

Manajemen Mutu Praktek

Doga

Manajemen Pembiayaan

Doga

Asuransi Kapitasi Qualitu Assurance

Page 23: klinik dokter keluarga

23

Rumusan kedua menunjuk pada penerapan disiplin ilmu, ditujukan untuk kepentingan

pendidikan dan pelatihan.

Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga secara umum dapat dibedakan

atas tiga macam ::

1) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan.

2) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.

3) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,

serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.

Kelebihan pelayanan praktek dokter keluarga umumnya ::

lebih aktif dan bertanggung jawab

Lebih lengkap dan bervariasi

Menangani penyakit pada stadium awal

Profil pelayanan dokter keluarga ::

Primer/kontak pertama, Personal, Komprehensif, Kontinu, Koordinatif/kolaboratif, Preventif,

Keluarga, dan Komunitas

Manajemen SDM dalam Praktek Doga

Manajemen SDM dalam Pelayanan Dokter Keluarga

RUANG LINGKUP MANAJEMEN SDM

ENTRY EXIT

Recruitment

Seleksi

Training pelantikan

Motivasi

Handle SDM

Struktur

Kepemimpinan

Kefektifitasan personal

Manajemen perubahan

Pengembangan staf

- Delegasi

- Appraisal

- kursus

Separasi

Promosi

SDM dalam Pelayanan Dokter Keluarga

A. Kriteria Dokter Keluarga

Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter yang

bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal perilaku

kesehatan.

Indikator

a) Semua dokter keluarga yang berpraktik dokter keluarga dapat menunjukkan

sertifikat dokter keluarga

Page 24: klinik dokter keluarga

24

b) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan dokter

keluarga yang berpraktik untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dokter keluarga demi

menjaga kualitas praktiknya.

c) Dokter pengganti dari dokter keluarga yang berpraktik di tempat yang bersangkutan

juga seorang dokter yang mempunyai sertifikat dokter keluarga.

d) Dokter keluarga yang memberikan pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki

perilaku kesehatan yang patut menjadi panutan masyarakat.

Panduan untuk interpretasi

Konsil Kedokteran Indonesia bersama-sama dengan Kolegium menetapkan standar

kompetensi dokter keluarga yang harus dimiliki oleh semua dokter keluarga dan setiap

5 tahunan terdapat resertifikasi dokter keluarga dengan menunjukkan sejumlah kredit

pelatihan yang telah ditentukan oleh Kolegium

B. Kriteria Perawat

Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan

pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

Indikator

a) Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti

bahwa memilik ijazah pendidikan yang sesuai.

b) Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti

bahwa memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya berisi dasar-

dasar pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan perawat

yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi

menjaga kualitas pelayanannya

C. Kriteria Bidan

Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan

dengan pendekatan kedokteran keluarga.

Indikator

a) Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa

memiliki ijazah pendidikan yang sesuai.

b) Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa

memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya berisi dasar-dasar

pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga

c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistem yang memungkinkan bidan yang

bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi menjaga

kualitas pelayanannya

Panduan untuk interpretasi Perawat dan Bidan ::

Dalam menjaga kualitas pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga, seluruh

petugas kesehatan yang berpraktik di tempat pelayanan dokter keluarga diharapkan

Page 25: klinik dokter keluarga

25

menguasai filososi pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga agar pelayanan

dapat diberikan secara terintegrasi. Pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran

keluarga bagi tenaga kesehatan lain berisi serupa dengan Paket A Pelatihan dokter

keluarga.

D. Kriteria Administrator klinik

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah mengikuti

pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.

Indikator

a) Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat

menunjukkan bukti bahwa memiliki ijazah pendidikan yang sesuai dengan

pekerjaannya

b) Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat

menunjukkan bukti bahwa telah dilatih, setidak-tidaknya oleh pimpinan klinik, untuk

dapat menunjang pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan pegawai

administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-

pelatihan demi menjaga kualitas pekerjaannya.

Panduan untuk interpretasi

a) Pelayanan dokter keluarga setidak-tidaknya memiliki satu pegawai administrasi.

b) Dokter keluarga yang berpraktik tunggal, dianjurkan memiliki satu pegawai yang

membantu dokter dalam membuat perjanjian konsultasi, menjelaskan fasilitas

pelayanan dan mencatat secara administratif kegiatan pelayanan.

c) Dokter keluarga yang berpraktik bersama harus memiliki setidak-tidaknya satu

pegawai administrasi agar pelayanan dokter satu sama lain dapat terkoordinasi.

d) Materi pelatihan pegawai administrasi untuk menunjang pendekatan kedokteran

keluarga meliputi ::

Komunikasi, Pencatatan dan pelaporan, Penggunaan alat bantu komunikasi,

Penggunaan alat bantu pencatatan dan pelaporan, Tatacara berbagai pelayanan yang

menjadi fasilitas tempat praktek yang bersangkutan.

Manajemen Fasilitas dan Utilisasi

Sarana dan Prasarana pada Klinik Dokter Keluarga ::

A. Peralatan Medis

1. Rutin :: Termometer, Tensimeter, Pengukur berat dan tinggi badan, Stetoskop,

Penekan lidah, Senter/lampu kepala, Spekulum hidung, Diagnostic set

2. Khusus :: Otoskop, Optalmoskop, Glukometer

3. Penunjang :: Laboratorium klinik, EKG, USG, Pemeriksa visus, Pemeriksa buta

warna, Ronsen

4. Kedaruratan :: Oksigen + regulator, Nebulizer, Semprit dari berbagai ukuran, Jarum

suntik dari berbagai ukuran, Perangkat infus, Minor set

Page 26: klinik dokter keluarga

26

B. Peralatan Non-Medis

Bangunan (mungkin sewa), Rekam medis, Ruangan, Sarana komunikasi, dan Sarana

administrasi.

Standar Fasilitas Praktik

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang

lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

sekitarnya.

a) Kriteria Fasilitas untuk praktik

Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan, kenyamanan dan keamanan

pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik dengan indikator, yaitu ::

1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tempat yang tampak terawat dan bersih

2. Pelayanan dokter keluarga membuktikan bahwa terdapat larangan merokok pada

semua ruangannya.

3. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang tunggu yang cukup luas dan

jumlah kursi yang cukup untuk pasien yang menunggu.

4. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki toilet dan tempat cuci tangan yang

bersih dan terawat yang dapat digunakan untuk pasien dan pegawai.

5. Tempat tunggu pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tanda arah menuju

toilet untuk pasien yang menunggu.

6. Rekam medik, kertas resep, surat kop klinik dan surat keterangan lainnya pada

tempat pelayanan dokter keluarga terbukti tidak dapat diambil atau dibaca oleh

orang lain/dokter yang tidak bertugas.

7. Pelayanan dokter keluarga yang berlokasi pada daerah tidak aman terbukti memiliki

sistem pengamanan bagi tempat praktik.

8. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim evaluasi berupa umpan balik

pasien yang berkunjung untuk merasa puas dan nyaman dengan fasilitas praktik.

9. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki keadaan ruang periksa dan ruang

tunggu yang :: Bersih, Terang, Ventilasi baik, Lantai tidak licin, Tidak berbau,

Tidak bising, Suhu yang nyaman, Terpisah untuk pasien infeksius.

b) Kriteria Kerahasiaan dan privasi Konsultasi dilaksanakan dengan memperhatikan

kerahasiaan dan privasi pasien Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang konsultasi dan pemeriksaan fisik

yang terpisah dari ruang tunggu dengan ketentuan pembicaraan antar dokter-pasien

tidak dapat didengar dengan pasien lain, dan pada saat pemeriksaan fisik tidak dapat

terlihat oleh pasien lain.

2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim penyimpanan rekam medik yang

menjamin kerahasiaan dan memiliki peraturan bahwa rekam medik hanya boleh

dibaca oleh dokter pemeriksa dan pasien yang bersangkutan.

3. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian dan pelayanan

setelahnya (after care) yang juga menjamin kerahasiaan dan privasi pasien.

Page 27: klinik dokter keluarga

27

c) Kriteria Bangunan dan interior

Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen atau semi

permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang

aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien dengan Indikator, yaitu ::

1. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki beberapa ruang

terpisah atau tergabung yang disesuaikan dengan kemampuan fasilitas pelayanan dan

fisik bangunan, antara lain ::

Ruang pendaftaran dan administrasi, Ruang penyimpanan obat-obatan, Ruang

tunggu, Ruang pemeriksaan fisik dan Kamar kecil.

2. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan bangunan yang dapat

melindungi dari panas dan hujan, serta dapat ditutup rapat bila tidak sedang

digunakan.

3. Bangunan dan ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan

bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan..

4. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai ventilasi yang

cukup, atau berpendingin bila tidak memungkinkan ventilasi yang cukup.

5. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sinar yang

cukup, atau menggunakan lampu untuk pencahayaan bila sinar matahari tidak dapat

masuk dengan baik.

d) Kriteria Alat komunikasi

Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya dengan

Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan

masyarakat sekitarnya misalnya telepon Panduan untuk interpretasi

2. Untuk daerah perkotaan, pesawat telpon merupakan keharusan bagi pelayanan dokter

keluarga, agar memudahkan pasien untuk membuat perjanjian atau menanyakan

masalah kesehatan kepada dokter selama perawatan di rumah.

3. Dokterpun dapat menggunakan pesawat telepon untuk menanyakan tindak lanjut

keadaan pasien dan menjanjikan tempat rujukan bagi pasien

4. Pada daerah terpencil, pelayanan dokter keluarga dapat menggunakan SSB atau

sistim radio panggil lainnya untuk mempunyai hubungan dengan sistim pelayanan

kesehatan strata kedua atau dinas kesehatan.

e) Kriteria Papan Nama

Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diatur oleh

perkumpulan profesi dengan Indikator ::

1. Terdapat papan nama di depan tempat praktik pada posisi yang mudah terlihat dengan

ketentuan sesuai dengan ketentuan organisasi profesi di wilayahnya. Panduan untuk

interpretasi.

2. Papan praktik tidak boleh diberi lampu warna atau hiasan-hiasan yang memberi kesan

seperti suatu papan iklan/promosi, karena papan nama praktik bukan media iklan.

Lampu penerangan boleh ditempatkan di sekitar papan nama, selain itu tidak boleh

memuat tulisan tambahan “untuk dewasa/anak” dan lain-lain.

Page 28: klinik dokter keluarga

28

3. Bila organisasi profesi di wilayah dokter keluarga berpraktik belum mempunyai

ketentuan papan nama dokter, maka papan nama dokter keluarga mengikuti

ketentuan, yaitu ::

Ukuran minimal 40 cm x 60 cm, maksimal 60 cm x 90 cm, Warna dasar putih dengan

huruf balok warna hitam, Tulisan pada papan nama praktik memuat nama dokter

keluarga, nomor SPTP yang sesuai dengan alamat praktik, jenis praktik, hari/jam

praktik.

f) Kriteria Peralatan Medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal harus

dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama

dengan Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama

terbukti setidaknya memiliki alat-alat pemeriksaan fisik.

2. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama

terbukti setidaknya memiliki alat-alat laboratorium sebagai berikut ::

Alat monitoring gula darah, pengukur kadar hemoglobin darah, pemulas sediaan

gram, pemulas sediaan basah, Gelas obyek dan penutupnya, Mikroskop.

g) Kriteria Peralatan Penunjang Medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis yang minimal

harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata

pertama dengan Indikator :

1. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama

terbukti setidaknya memiliki alat-alat medis tambahan.

2. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama

terbukti setidaknya tas dokter untuk panggilan rumah atau perawatan di rumah

dilengkapi dengan alat-alat sebagai berikut ::

Alat penekan lidah, Forsep hemostatik, Jarum suntik (no 22 & 23), Kapas dan

alkohol, Lampu senter, Obat-obatan, Palu refleks, Semprit/spuit (3 & 5 cc),

Stetoskop, Tensimeter, Termometer, dan Perlengkapan peralatan luka.

3. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis strata pertama

terbukti setidaknya memiliki persedian obat-obatan sebagai berikut ::

Obat suntik (Adrenalin bitatras, Kortikosteroid, Antihistamin, dan Anti konvulsan),

Cairan infus, Obat (bukan obat suntik) guna diberikan untuk pertolongan pertama

(ISDN, obat-obat luka, parasetamol, anti konvulsan spasmolitik), Anestesi lokal:

prokain HCl, Metoda kontrasepsi.

h) Kriteria Peralatan Non Medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harus dipenuhi di

ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama dengan

Indikator ::

1. Ruang pendaftaran dan administrasi pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki

setidaknya perabotan sebagai berikut :: Meja (berlaci) pendaftaran dan administrasi,

Page 29: klinik dokter keluarga

29

Lemari/ rak penyimpan rekam medik, Komputer, Printer, Kursi staf, Kursi

pengunjung, dan Tempat sampah.

2. Ruang penyimpan obat-obatan pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki

setidaknya perabotan sebagai berikut :: Lemari rak penyimpan obat-obatan, Meja

(berlaci), Komputer, Printer, Kursi staf, Tempat sampah, Tempat/ baskom cuci tangan

atau wastafel dan Lap pengering

3. Ruang tunggu pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.

4. Ruang praktik pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.

i) Standar Proses-Proses Penunjang Medik

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses proses yang menunjang kegiatan

pelayanan dokter keluarga.

Kriteria Pengelolaan Rekam Medic :: Pelayanan dokter keluarga menyiapkan,

melaksanakan dan mengevaluasi rekam medik dengan dasar rekam medik berorientasikan

pada masalah (problem oriented medical record) dengan Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan rekam medik yang digunakan

berdasarkan pada berorientasikan pada masalah.

2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki prosedur pengelolaan rekam medik

yang sesuai dengan etik kedokteran.

3. Dokter keluarga tebukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan / pendidikan

kedokteran bersinambung / program pengembangan profesionalisme kedokteran

yang di dalamnya berisi mengenai rekam medik dokter keluarga.

4. Petugas kesehatan dan pegawai administrasi yang bekerja pada praktek dokter

keluarga terbukti telah dilatih untuk mengelola rekam medik sesuai dengan etik

kedokteran.

j) Standar proses-proses penunjang medik

Kriteria Pengelolaan Rantai Dingin

Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chain

management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya dengan

Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai buku pedoman manajemen rantai

beku untuk penyelenggara pelayanan strata pertama

2. Praktik dokter keluargaterbukti memiliki alat pendingin (lemari es atau termos cold

chain) dengan suhu di bawah 4P celcius yang terawat baik.

Kriteria Pengelolaan Pencegahan Infeksi

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution management yang

mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya dengan Indikator ::

1. Dokter keluarga dan stafnya baik paramedik maupun non paramedik yang

berhubungan dengan pasien, terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti

pelatihan/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan

profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai pengelolaan

pencegahan infeksi baik berhubungan dengan manusia, maupun sterilitas peralatan

Page 30: klinik dokter keluarga

30

2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki panduan universal precaution yang

wajib dipelajari oleh seluruh personil yang bekerja di pelayanan kesehatan

3. Pelayanan dokter keluarga dan paramedik terbukti menggunakan masker, sarung

tangan dan apron plastik pada saat melakukan tindakan yang memungkinkan

terpercik darah dari pasien

4. Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan alat-alat dan bahan untuk

mensterilkan alat-alat baik dari bakteri maupun virus.

5. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki peralatan yang memadai sesuai dengan

pelayanan yang diberikan dalam rangka mencegah infeksi silang dari satu pasien ke

pasien lainnya.

Kriteria Pengelolaan Limbah

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor dan limbah, baik

limbah medis maupun limbah non medis agar ramah lingkungan dan aman bagi

masyarakat sekitar klinik dengan Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk memisahkan sampah

medik dengan sampah non medik (termasuk sistim pembuangan benda medik tajam

seperti jarum suntik)

2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim pembuangan air kotor (termasuk

darah dan duh tubuh pasien) yang aman bagi masyarakat sekitarnya.

Kriteria Pengelolaan Air Bersih

Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah sehingga

aman digunakan dengan Indikator ::

1. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan air bersih untuk keperluan

pelayanannya termasuk untuk air minum bagi dokter dan stafnya.

2. Pada lokasi dengan kesulitan mendapatkan air bersih, maka pelayanan dokter

keluarga terbukti mempunyai sistim penyulingan air agar aman digunakan untuk

keperluan pelayanan medis.

Kriteria Pengelolaan Obat

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai prosedur yang

berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa dengan Indikator ::

1. Dokter keluarga terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan /

pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan profesionalisme

kedokteran mengenai pengelolaan obat.

2. Tenaga kesehatan dan staf lain yang terkait terbukti telah dilatih mengenai

kadaluwarsa pada obat-obatan dan alat-alat steril.

3. Pelayanan dokter keluarga terbukti tidak menyimpan obat-obatan dan vaksin yang

telah kadaluwarsa pada lemari obat atau tas dokter.

4. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai catatan stok obat yang

mencantumkan tanggal kadaluwarsa.

Page 31: klinik dokter keluarga

31

Manajemen Informasi

Defini Rekam Medis

Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran :: Rekam medis adalah : Berkas yang berisi

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989 :: Rekam medis adalah:berkas yang

berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

Prinsip Manajemen operasional rekam medis ::

1. Have a workable filling system Memiliki sebuah system pengisian yang dapat bekerja

misalnya system pengisian dengan nama, keluarga, dan alamat atau kombinasi

diantaranya.

2. Have a filling discipline Pengisian merupakan tugas yang membosankan yang

memiliki peluang kemungkinan terjadinya missing records sehingga dibutuhkan

spesifikasi batas waktu yang mengizinkan untuk menyimpan data ke file lainnya. Dan

juga memindahkan data rekam medis yang dibutuhkan sebagai track.

3. Have operational rules for missing records Pencatatan rekam medis temporer dan

penggabungannya ketika rekam medis utama dibutuhkan untuk dilaporkan.

4. Have a culling procedure Rekam medis yang ada semaikn lama akan semakin tebal,

sehingga beberapa pemilihan diperlukan. Pada umumnya rekam medis disimpan samapi

jangka waktu 7 tahun, tapi terdapat pengecualian untuk rekam medis anak dan rekam

medis medikolegal yang penting.

POMR ( the Problem Oriented Medical Record) lebih baik dibandingkan SOMR (the

Source Oriented Medical Record).

Komponen 1 POMR the master record :

o Biodata;

o Problem list ada 3 kolom isinya : tanggal aktif, masalah dan tanggal

inaktif, kolom inaktif yang kosong mengindikasikan bahwa

permasalahannya masih aktif.

o Report summaries(ringkasan laoparan) seperti imunisasi, rujukan, dll

o Graphic space genogram

Komponen 2 POMR progress notes and source document

o Format 2 kolom kolom pertama berisi data subjektif, objektif dan

assessment, sedangkan kolom kedua berisi rencana.

o Format 4 kolom setiap kolom berisi salah satu dari data elemen

subjektif, objektif, assessment dan rencana pindahkan dari kiri k kanan.

Komponen 3 POMR flow charts seperti alur penatalaksanaan DM, hipertensi, asma.

Komponen 4 POMR source documents contohnya hasil pemeriksaan laboratorium.

Page 32: klinik dokter keluarga

Yang termasuk Rekam Medis

1. Berkas kesehatan

2. Kartu indeks

3. Buku register

4. Formulir hasil pemeriksaan

penunjang

Klasifikasi Rekam Medis

1. Rekam medis konventional

2. Rekam medis elektronik

Bentuk-bentuk rekam medis

1. Berkas Keluarga (Family Folder/FF) :: Merupakan kumpulan RM dari masing-masing

anggota keluarga, yang disimpan menurut nomor urut atau huruf pertama nama kepala

keluarga (KK).

2. Buku Kesehatan Keluarga :: Merupakan suatu RM berbentuk buku, dipakai bersama

oleh semua anggota keluarga.

Manfaat Rekam Medis

1. Pengobatan Pasien

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan

3. Pendidikan dan Penelitian

4. Pembiayaan

5. Statistik Kesehatan

6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin

dan Etik

Syarat Rekam Medis

1. Mampu menampilkan gambaran, susunan dan bentuk keluarga

2. Mampu menjadi sarana pelayanan promotif dan preventif

3. Mampu menampilkan secara garis besar riwayat kesehatan dan faktor risiko kesehatan

pasien sebelumnya

4. Mampu menampilkan secara cepat masalah kesehatan utama pasien

5. Mampu menjadi sarana untuk melaksanakan pelayanan terpadu

Isi Rekam Medis

1. Catatan : Identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain baik dilakukan oleh doketr dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan

lainnya sesuai dengan kompetensinya.

2. Dokumen : kelengkapan dari catatan tersebut antara lain foto rontgen, hasil laboratorium

dan keterangan lain sesuai kompetensinya.

A. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan

1. Identitas pasien

2. Pemeriksaan fisik

3. Diagnosis / masalah

4. Tindakan / pengobatan

5. Pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien

B. Rekam Medis Pasien Rawat Inap

1. Identitas pasien

2. Pemeriksaan fisik

3. Diagnosis / masalah

4. Persetujuan tindakan medis (bila

ada)

5. Tindakan / pengobatan

Page 33: klinik dokter keluarga

33

6. Pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien

C. Rekam medis keluarga

1. Data dasar keluarga

2. Profil Keluarga

3. Penilaian kesejahteraan/ kualitas

hidup keluarga

4. Status Psikologik keluarga

5. Perilaku kesehatan keluarga

6. Lingkungan

7. Daftar permasalahan keluarga

8. Diagnosa keluarga

9. Prognosa

10. Penatalaksanaan masalah keluarga

11. Denah rumah

12. Genogram

13. Tindak lanjut

Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis

1. Pasal 46 ayat(1) UU Praktik Kedokteran :: dr. & drg. wajib membuat rekam medis dalam

menjalankan praktik kedokteran. Setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran,

segera melangkapi RM dengan mengisi atau menulis semua pelayanan praktik

kedokteran yang telah dilakukannya.

2. Setiap catatan dalam RM harus dibubuhi :: nama, waktu dan tanda tangan petugas yg

memberikan pelayanan atau tindakan. Pada RM elektronik tanda tangan diganti dengan

nomor identitas pribadi / personal identification number (PIN).

3. Bila ada kesalahan saat melakukan pencatatan pd RM catatan atau berkas tidak boleh

dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atas kesalahan dengan

pencoretan dan kemudian dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan.

Kepemilikan Rekam Medis Sesuai UU Praktik Kedokteran ::

1. Berkas RM milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan.

2. Isi RM dan lampiran dokumen milik pasien.

Penyimpanan Rekam Medis

1. RM harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, dan pimpinan

sarana kesehatan

2. Batas waktu penyimpanan : paling lama 5 tahun ( Peraturan Menkes )

Genogram

Suatu gambar/diagram/susunan pohon keluarga yang disusun oleh seorang dokter keluarga

mengenai pasien, berdasarkan informasi dari pasien dan/atau keluarganya, di dalamnya

tercantum keterangan kesehatan seluruh anggota keluarga, sehingga memungkinkan

terlacaknya masalah kesehatan pasien dan keluarga, terutama yang erat hubungannya dengan

penyakit herediter dan/atau penyakit menular.

Tujuan Genogram

1. Mendapatkan gambaran tentang latar belakang keluarga

2. Mengetahui masalah-masalah kesehatan dalam keluarga yang potensial mempunyai

hubungan dengan masalah kesehatan yang ada pada pasien

Waktu Pengisian Genogram 1. Pada saat pasien pertama kali datang

Page 34: klinik dokter keluarga

34

2. Kunjungan berikutnya

3. Pada beberapa kunjungan selanjutnya

Simbol-simbol Genogram

1. Anggota keluarga dan garis

keturunannya

2. Pola interaksi dalam keluarga

3. Riwayat kesehatan

4. Informasi lain yang dianggap penting

Syarat Genogram

1. Terdiri dari 3 generasi atau lebih

2. Tercantum nama-nama seluruh anggota keluarga

3. Tercantum usia atau tahun lahir semua anggota keluarga

4. Tercantum tanda anggota keluarga yang telah meninggal, usia meninggal, tahun

meninggal dan penyebab kematian (bila diketahui)

5. Tercantum masalah kesehatan yang bermakna

6. Tergambarkan anggota keluarga yang tinggal seatap

7. Tercantum tanggal menikah dan bercerai, tinggal bersama & pisah

8. Yang lahir dahulu di sebelah kiri

9. Keterangan kunci dari simbol2 dan singkatan2 yang digunakan ditulis pada kertas yang

sama

10. Simbol yang digunakan dibuat sederhana dan mudah dilihat.

Manajemen Keuangan dan Managed Care

Biaya Kesehatan

Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan

dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,

keluarga, kelompok, dan masyarakat (Azrul A, 1996). Ada dua sudut pandang, yaitu provider

dan pemakai jasa pelkes.

Hal yang harus diperhatikan dalam rencana pelayanan dokter keluarga ::

o Perencanaan Pembiayaan memperhitungkan semua pengeluaran dan pemasukan

untuk masa ke depan berdasarkan data sekaranga atau hasil studi.

o Efisiensi Dana pembiayaan yang efektif

o Investasi penanaman modal

Jenis Biaya Kesehatan

a) Biaya pelayanan kedokteran pengobatan dan pemulihan.

b) Biaya pelayanan kesehatan masyrakat peningkatan kesehatan dan pencegahan.

Manajemen keuangan meliputi ::

1) Membuat catatan pemasukan, pengeluaran dan keuntungan.

2) Mempersiapkan laporan keuangan paad periode perhitungan akhir.

3) Menganalisa laporan keuangan dan menagmbil tindakan yang dibutuhkan.

4) Melaksanakan proses control persediaan dan inventaris.

Page 35: klinik dokter keluarga

35

5) Bertindak jika terdapat penyimpangan-penyimpangan.

6) Menjamin bahwa laporan financial dapat di audit

7) Mengembangakn rencana keuangan.

Model Pembiayaan Kesehatan

a) Atas dasar tagihan (reimbursement) :: pembiayaan oleh badan pelaksana / asuransi

kepada penyelenggara pelayanan kesehatan dilakukan atas dasar besarnya tagihan.

b) Pembayaran pra-upaya :: sistem atau cara pembayaran oleh bapel kepada penyelenggara

yang besar biayanya dihitung dimuka (in-advance) dan penyelenggara pelayanan

menerima biaya tersebut tanpa memperhatikan besarnya biaya riil yang dikeluarkan

oleh penyelenggara. Bentuk pembiayaan secara pra-upaya :

1. Sistem kapitasi (capitation system)

Sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada

penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung

untuk setiap peserta untuk jangka waktu tertentu. Tidak ditentukan oleh frekuensi

pengguaan pelayanan kesehatan, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan

kesepakatan jangka waktu jaminan.

2. Sistem paket (packet system)

Sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada

penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung

untuk suatu paket pelayanan kesehatan tertentu. Tidak ditentukan oleh macam

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan

kesehatan yang dimanfaatkan.

3. Sistem anggaran (budget system)

Sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada

penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan

besarnya anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Tidak

ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh

besarnya anggaran yang telah disepakati.

Mekanisme pembiayaan pada pelayanan kesehatan ::

a) Pembiayaan secara tunai (fee for service) setiap kali pasien datang berobat, harus

membayar biaya pelayanan.

b) Pembiayaan melalui program asuransi kesehatan (health insurance) setiap kali

pasien datang berobat tidak perlu membayar secara tunai, karena pembiayaan tersebut

telah ditanggung pihak ketiga yaitu badan asuransi.

Asuransi Kesehatan

Health Insurance : The payment for the excepted costs of a group resulting from medical

utilization based on the excepted expense incurred by the payment can be based on

community or experience rating (JaconbsP, 1997)

Definisi di atas ada beberapa kata kunci, yaitu :

a. Ada pembayaran b. Ada biaya

Page 36: klinik dokter keluarga

36

c. Ada pelayanan medik d. Keadaan sakit merupakan sesuatu

yang tidak pasti (uncertainty), tidak

teratur, dan mungkin jarang terjadi.

Bentuk Pokok Asuransi ::

1. Tertanggung (peserta/client)

2. Penanggung( badan asuransi/health insurance institution)

3. Penyedia pelayanan kesehatan (health provider)

Asuransi Kesehatan Konvensional atau Tradisional

Merupakan satu bentuk produksi asuransi kesehatan dengan pembayaran premi berdasarkan

community rating yaitu cara perhitungan premi sehingga semua anggota di dalam kelompok

membayar premi yang sama berdasarkan karakteristik resiko kelompok, misalnya usia,

masalah kesehatan.

Ciri - Ciri Asuransi Kesehatan Konvensional

a) Peserta dapat memilih PPK

b) tidak terikat lokasi

c) kepuasan peserta tinggi

d) mutu pelayanan menjadi resiko

peserta

e) cakupan resiko tidak komprehensif

f) sasaran adalah masyarakat menegah

ke atas.

g) Moral hazard tinggi

h) biaya relative mahal

i) inflasi biaya tinggi

Managed Care

Sistem yang mengintegrasikan antara pembiayaan dan pelayanan kesehatan yang tepat

dengan ciri-ciri :

o Kontrak dengan dokter RS (pelayanan

komprehensif)

o Pembayaran premi per orang per

bulan (kapitasi)

o Adanya ke ndali utilisasi dan mutu

o Adanya insentif financial bagi pasien

untuk memanfaatkan provider dan

fasilitas kesehatan yang ditunjuk.

o Adanya resiko financial bagi

dokter/RS.

Suatu sistem yang memadukkan pembiayaan dan pemberian pelayanan kesehatan kepada

peserta yang menggunakan salah satu atau lebih dari elemen-elemen berikut :

a. kontrak dengan PPK untuk memberikan pelkes komprehensif pada peserta.

b. Standar pemilihan PPK

Imbal Jasa

BADAN ASKES

PESERTA PPK

Premi

Yankes

Page 37: klinik dokter keluarga

37

c. program peningkatan mutu layanan dan utilization review

d. menekankan pada pemeliharaan kesehatan peserta untuk mengurangi utilisasi pelkes.

e. Insentif financial bagi peserta untuk menggunakan jaringan PPK dan prosedur pelkes.

Konsep Managed Care

Ciri – Ciri Managed Care

a) Kontrol utilisasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak

b) Monitoring dan control pelayanan yang diberikan

c) Memakai dokter umum dan tenaga medic lainnya untuk mengelola pasien

d) Menciptakan layanan kesehatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan

e) Ada program perbaikan kualitas

f) System reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan (dokter, puskesmas,

rumah sakit, dll) dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehatan.

Faktor Utama dalam Managed Care

a) Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelkes

b) Menggunakan teknik kendali biaya

c) Membagi resiko keuangan antara provider dan badan asuransi.

Bentuk Managed Care

HMO (Health Maintanance Organization)

Suatu bentuk managed care yang mempunyai ciri sebagai berikut :

1. Pembayaran premi didasarkn pada perhitungan kapitasi.

Kapitasi adalah pembayaran terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan

jumlah sasaran anggota, biasanya didasarkan atas konsep wilayah dan bukan berdasarkan

jumlah pelayanan yang diberikan.

2. Terikat pada lokasi tertentu

3. Pembayaran out of pocket sangat minimal

4. Ada dua bentuk HMO, yaitu ::

a) Pertama : HMO merupakan badan penyelenggara merangkap sebagai

penyelenggara pelayanan kesehatan sehingga control lebih baik dan mengurangi

utilisasi yang berlebihan.

PELKES

BAPEL

PESERTA

IURAN

Pendaftaran

Reimbursed

LAPORAN

PPK

Klaim KONTRAK

KONSEP Health Maintenance Organization (HMO)

Atau

Jaminan Pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)

Page 38: klinik dokter keluarga

38

b) Kedua : HMO mengontrol penyelenggara pelayanan kesehatan.

5. Pilihan PPK (penyedia pelayanan kesehatan) terbatas, perlu waktu untuk menukar PPK

6. Ada pembagian risiko dengan PPK

7. Kendali biaya dan pemanfaatan tinggi

8. Ada kemungkinan mutu pelayanan rendah.

Ada beberapa tipe HMO, yaitu :

Staff model : dokter secara langsung menjadi pegawai HMO dan diberi imbalan system

Gaji.

Group model : HMO mengontrak dokter secara berkelompok, didasrakan kapiitasi.

Network model : HMO mengontrak lebih dari satu grup dokter.

Individual practice association : HMO mengontrak dokter dari beberapa jenis praktek,

didasarkan fee for service.

PPO (Preffered Provider Organization) dan POS (Point of Service)

Merupakan bentuk managed care yang memberikan pilihan PPK yang lebih luas kepada

konsumen yaitu provider yang termasuk dalam jaringan dan provider yang tidak termasuk

dalam jaringan pelayanan sehingga harus dibayar penuh. Dengan ciri-ciri, yaitu ::

a) Pelayanan komprehensif

b) Kebebasan memilih PPK

c) Insentif untuk mengguanakan PPK

murah

d) Pembayaran PPK berdasarkan ffe for

service dengan potongan harga

e) Pengeluaran out of pocket sedang

f) Inflasi biaya relative masih tinggi

g) Ada kendali utilitas dan mutu

h) Tumbuh paling cepat.

Page 39: klinik dokter keluarga

39

Diagnostic Related Group

DRG adalah suatu sistem pemberian imbalan jasa pelayanan kesehatan pada penyedia

pelayanan kesehatan (PPK) yang ditetapkan berdasarkan pengelompokkan diagnosa penyakit.

Diagnosis dalam DRG sesuai dengan ICD-9 CM (International Classification Disease Ninth

Edition Clinical Modification) dan ICD-10. Dengan adanya ICD memudahkan dalam

pengelompokkan penyakit agar tidak terjadi tumpang tindih.

Pengelompokkan diagnosis ditetapkan berdasarkan dua prinsip yaitu clinical

homogenity (pasien yang memiliki kesamaan klinis) dan resource homogenity (pasien yang

menggunakan intensitas sumber-sumber yang sama untuk terapi / kesamaan konsumsi

sumber daya). Syarat dalam keberhasilan implementasi DRG tergantung pada 3 C (coding,

costing, dan clinical pathway).

Alasan perlu adanya klasifikasi penyakit adalah bahwa rumah sakit memiliki banyak

produk pelayanan kesehatan sehingga dengan adanya klasifikasi tersebut dapat menerangkan

dari berbagai produk tersebut. Selain itu, dapat juga membantu klinisi dalam meningkatkan

pelayanan, membantu dalam memahami pemakaian sumber daya dan menciptakan alokasi

sumberdaya yang lebih adil, meningkatkan efisiensi dalam melayani pasien serta

menyediakan informasi yang komparatif antar rumah sakit.

Tujuan Diagnostic Related Group (DRG)

Kontrol biaya, Jaminan mutu, Perencanaan

Macam Diagnostic Related Group (DRG)

a) Medicare Diagnostic Related Group

b) Refined Diagnostic Related Group

c) All Patient Diagnostic Related Group (AP-DRGs)

d) All Patient Refined Diagnostic Related Group (APR-DRGs)

e) International Refined Diagnostic Related Group (IR-DRGs)

Keuntungan Diagnostic Related Group (DRG)

Beberapa keuntungan dari pengimplementasian metode DRG yaitu :

a. Bagi rumah sakit yaitu sebagai salah satu cara untuk meningkatkan mutu standar

pelayanan kesehatan, memantau pelaksanaan program ”Quality Assurance”,

memudahkan mendapatkan informasi mengenai variasi pelayanan kesehatan, dapat

digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan, dapat mempelajari proses

pelayanan pasien, adanya rencana pelayanan pasien yang tepat, dan dapat dijadikan

sebagai alat perencanaan anggaran rumah sakit.

b. Bagi pasien, yaitu memberikan prioritas pelayanan kesehatan berdasarkan tingkat

keparahan penyakit, pasien menerima kualitas pelayanan kesehatan yang baik,

mengurangi / meminimalkan risiko yang dihadapi pasien, dan mempercepat pemulihan

dan meminimalkan kecacatan, serta kepastian biaya.

c. Bagi institusi kesehatan, yaitu dapat mengevaluasi dan membandingkan kinerja rumah

sakit, benchmarking, area untuk audit klinis, mengembangkan kerangka kerja klinis dan

alur pelayanan kesehatan (SOP), dan menstandardisasi proses pelayanan kesehatan di

rumah sakit.

Page 40: klinik dokter keluarga

40

Major Diagnostic Category (MDC)

Dalam INA-DRG terdapat 23 kelompok diagnosis, yaitu :

1) Disease and Disorders of the

Nervous System

2) Disease and Disorders of the Eye

3) Disease and Disorders of the Ear,

Nose, Mouth, and Throat

4) Disease and Disorders of the

Respiratory System

5) Disease and Disorders of the

Circulatory System

6) Disease and Disorders of the

Digestive System

7) Disease and Disorders of the

Hepatobiliary System and Pancreas

8) Disease and Disorders of the

Musculoskeletal System and Conn

Tissue

9) Disease and Disorders of the Skin,

Subcutaneous Tissue, and Breast

10) Disease and Disorders of the

Endocrine, Nutritional, and

Metabolic System

11) Disease and Disorders of the Urinary

Tract

12) Disease and Disorders of the Male

Reproductive System

13) Disease and Disorders of the Female

Reproductive System

14) Childbirth

15) Newborns and Other Neonates

16) Diseases and Disorders of Blood,

Blood Forming Organs, Immunolog

Disorders

17) Myeloproliferative Diseases and

Disorders, Poorly Differentiated

Neoplasm

18) Infectious and Parasitic Diseases,

Sistemic or Unspecified Sites

19) Mental Diseases and Disorders

20) Alcohol / Drug Use and

Alcohol/Drug Induced Organic

Mental Disorders

21) Injuries, Poisonings, and Toxic

Effects of Drugs

22) Factors Influencing Health Status

and Other Contacts With Health

Service

23) Medical Outpatient Visit

Penentuan Diagnostic Related Group harus ditentukan lebih dulu sebelum ditetapkan tarif.

Principal diagnostic adalah diagnosis yang berdasarkan International Disease Classification

(ICD) yaitu kondisi yang dinilai sebagai penyebab utama pasien masuk rumah sakit. Major

Diagnostic Category (MDC) yang terdiri dari 23 MDC dalam INA-DRG terdiri dari dua

yaitu sistem organ yang terkena penyakit dan jenis penyakit. Misalnya dalam kasus diagnosis

penyakit diare, sistem organ yang terkena adalah sistem saluran pencernaan dan jenis

penyakitnya adalah penyakit infeksi dan parasit. Kemudian ditentukan apakah perlu untuk

dilakukan tindakan pembedahan atau tidak. Tetapkan apakah umur, komplikasi, komorbiditas

berpengaruh. Dalam DRG juga dikenal istilah trimming yaitu suatu metode yang digunakan

oleh pihak rumah sakit untuk menyingkirkan kelompok pasien yang tidak biasa dengan

tujuan untuk melindungi rumah sakit dari kerugian financial yang besar akibat dari kasus-

kasus mahal. Dimana kasus-kasus ini dikenal dengan istilah kasus outlier yaitu kasus-kasus

yang memiliki LOS yang cukup lama dan banyak menyerap sumberdaya.

Page 41: klinik dokter keluarga

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Rohen.dkk. Editor Novrianti, Karolina, Nastiti, Astiti. Ektremitas Inferior dalam Atlas

Anatomi Manusia. Edisi 6. 2006.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 432-447.

2. Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. 1995. PT> BInarupa

Aksara. Jakarta

3. Azwar, Azrul dkk. Dokter Keluarga, Kelompok Studi Dokter Keluarga. 1983. Bunga

Rampai. Jakarta

4. Azwar, Azrrul. Program Menjaga MutuPelayanan Kesehatan. 1995. Yayasan

Penerbitan IDI. Jakarta

5. Chandra, Ibrahim. Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pasien Keluarga

Miskin Berbasis INA-DRG Casemix Guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Kalbar. 2009. Universitas Dipenogoro.

Semarang

6. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 1989. DEPKES RI. Jakarta

7. Departemen Kesehatan RI. Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga tahun

1985/1986. 1986. DEPKES RI. Jakarta

8. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. 2011. DEPKES RI. Jakarta

9. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik

Kedokteran. 2007. DEPKES RI. Jakarta

10. Gan, Goh Lee dkk. A Primer on Family Medicine Practice. 2004. Singapore

11. Manual Rekam Medis, Indonesian Medical Council. 2006

12. McWhinney, Ian R dkk. Textbook of Family Medicine. 2009. Oxford University.

(PDF File)

13. Sudjoko, Kuswadji. Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga. 1996.Widya Medika.

Jakarta

14. Sulastomo. Pelayanan Kesehatan. 1984. Bunga Rempa. Jakarta