Klebsiella

16
Klebsiella sp

description

italis

Transcript of Klebsiella

Page 1: Klebsiella

Klebsiella sp

Page 2: Klebsiella

Kingdom :Bacteria

Phylum :Proteobacteria

Class :Gamma Proteobacteria

Orde          :Enterobacteriales

Family      :Enterobacteriaceae

Genus        :Klebsiella

Species     :Klebsiella pneumonia

Kleibsiella oxytoca

Klebsieella ozaenae

Klebsiella rhino scheleromatis

TaksonomiKlebsiella

Page 3: Klebsiella

Klebsiella pneumonia ditemukan didalam hidung, flora normal usus, selaput lendir

saluran napas bagian atas, saluran kemih dan alat kelamin serta akan patogen bila

menderita penyakit lain (penyakit paru – paru yang kronis). kuman ini menyebabkan

radang paru-paru, infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan luka yang

melemahkan pasien.

Klebsiella ozaena penyebab penyakit ozaena yaitu mukosa hidung menjadi atropis

progresif dan berlendir serta berbau amis.

Klebsiella rhinoscleromatis penyebab penyakit rhinoscleroma yaitu penyakit

menahun berupa granula dengan tanda – tanda sclerosis dan hypertropi jaringan dan

menyebabkan kerusakan hidung dan faring.(https://www.scribd.com/doc/284002683/Klebsiella.pdf)

Klasifikasi Klebsiella

Page 4: Klebsiella

Klebsiella oxytoca menyebabkan infeksi nosokomial dan dapat

berimplikasi pada bayi di dalam kandungan jika ibu yang sedang hamil

terinfeksi bakteri ini. Akibatnya biasanya berupa kelahiran prematur.

Untuk itu, perlu ada penanganan serius bagi penderita yang sedang

hamil. K oxytoca menduduki urutan ke-4 sebagai bakteri patogen

penyebab infeksi pada bayi yang baru lahir, dan urutan kedua sebagai

bakteri gram negatif yang juga menginfeksi bayi yang baru lahir.

(https://www.scribd.com/doc/284002683/Klebsiella.pdf)

KlasifikasiKlebsiella

Page 5: Klebsiella

Bentuk batang, Gram negatf

Ukuran 0,5 – 1,5 x 1 – 2 μ

berkapsul

Tidak berspora, tidak berflagela

Susunan menyebar

Membentuk kapsul baik invivo atau invitro,

sehingga koloni berlendir (mukoid).

MorfologiKlebsiella

Page 6: Klebsiella

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu bakteri, virus, jamur dan protozoa. Pneumonia yang terdapat di masyarakat banyak disebabkan bakteri gram positif, sedangkan pneumonia di rumah sakit banyak disebabkan bakteri gram negatif dan pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri Klebsiella pneumonia.

Cara pegambilan bahan untuk pemeriksaan bakteriologik dapat dengan cara dibatukkan (sputum), trantorakal aspirasi, transtrakeal aspirasi, bilasan/sikatan bronkus, BAL

http://www.klikpdpi.com/konsensus/Xsip/konsensus-pneumonia/pneumonia.html

EtiologiKlebsiella

Page 7: Klebsiella

Klebsiella mempunyai antigen O dan K.

Antigen O merupakan bagian terluar dari Lipopolisakarida dinding sel dan terdiri

atas unit polisakarida yang berulang. Beberapa polisakarida O-spesifik

mengandung gula yang unik. Antigen O tahan terhadap panas dan alkohol dan

biasanya dideteksi dengan aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O terutama

adalah igM.

Antigen polisakarida K ini berada diluar antigen O dan merupakan suatu capsular

polisacharyda, antigen ini merupakan faktor virulensi bakteri.

(Jawetz, E. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC)

Struktur antigenKlebsiella

Page 8: Klebsiella

Klebsiella mempunyai simpai besar terdiri dari antigen K yang menutupi antigen somatik

(O dan H), hal ini dapat dikenali dengan tes pembengkakan simpai. Infeksi saluran nafas

disebabkan oleh jenis simpai 1 dan 2, sedangkan infeksi saluran kemih oleh jenis simpai

8, 9, 10 dan 24 .

Antigen ini penting untuk penggolongan secara serologi sebagai sarana epidemiologi jika

ada kejadian luar biasa oleh kuman ini

kedua antigen ini meningkatkan patogenitas Klebsiella pneumonia.Selain itu, Klebsiella

pneumonia mampu memproduksi enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase)

yang dapat melumpuhkan kerja berbagai jenis antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan

bakteri kebal dan menjadi sulit dilumpuhkan.

(Jawetz, E. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC)

Struktur antigen

Page 9: Klebsiella

Kapsul memiliki kemampuan untuk mempertahankan organisme terhadap

fagositosis dan pembunuhan oleh serum normal.

Galur yang berkapsul lebih virulen daripada galur yang tidak berkapsul

(pada hewan coba)

Tidak ada toksin selain endotoksin yang berperan pada infeksi oportunistik

Klebsiella merupakan suatu opportunistic pathogen untuk pasien dengan

penyakit paru-paru kronis dan rhinosclerom.(Jawetz, E. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.)

Patogenesitas

Page 10: Klebsiella

Galur klebsiella pneumonia ada yang memproduksi enterotoksin (pernah

diisolasi dari penderita tropical sprue) toksin ini mirip dengan ST (tahan

panas) dan LT (heat-labile enterotoksin) dari E.coli, kemampuan

memproduksi toksin ini diperantarai oleh plasmid

Klebsiella dapat hidup sebagai saprofit pada lingkungan hidup, pada air,

tanah, makanan dan sayur-sayuran. Dapat menimbulkan infeksi pada

saluran urine, paru-paru, saluran pernafasan, luka-luka dan septicaemia.

(Jawetz, E. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.)

Patogenesitas

Page 11: Klebsiella

Sifat biakan Tumbuh mudah pada media sederhana, dapat membentuk koloni yang mucoid.Blood Agar Plate : koloni besar, abu-abu, smooth, cembung, mucoid atau tidak, anhaemolyticus.Mac Conkey : koloni besar-besar, smooth, mucoid, cembung,berwarna merah muda-merah bata. Kalau koloni diambil dengan ose kelihatan molor seperti tali/benang.Endo Agar : koloni besar, smooth, mucoid, cembung, berwarna pink rose-merah.

(Sumarno.2000. isolasi dan identifikasi bakteri.depkes yogya: yogyakarta)

Identifikasi secara Lab

Page 12: Klebsiella

Blood Agar Plate Endo Agar Plate

Koloni dari BAP Koloni dari Endo Koloni dari Mc

Mac conkey Agar

Page 13: Klebsiella

no

media/test pneumo

oxytoka

ozaenae

rhinos

1 Permentasi glukosa

+g +g +g/+ +/+g

2 Permentasi laktosa

+ + -/+ -

3 Permentasi sukrosa

+ + + -

4 O N P G + + +/- -5 indol - + -/+ -6 Urease(lambat) + + -/+ -7 Simon citrat + + -/+ -8 Voges prouskauer + + - -9 Metyl red -/+ -/+ + +10 Lysin

decarboksilase+ + -/+ -

11 Malonate brorth + + - +12 gelatinase - + - -

Biokimia

Page 14: Klebsiella

Memecah karbohidrat menjadi asam dan

gas : laktose dan sukrose

Voges Proskuer positif

Lambat memecah urea

Page 15: Klebsiella
Page 16: Klebsiella

Mempunyai kepekaan yang tinggi berturut-turut terhadap netilmisin,

seftriakson, sefotaksin, dan seftizoksim. Resistensi tertinggi berturut-turut

untuk amoksilin, penisilin G, anpisilin, kloramfenikol, sefaleksin,

tetrasiklin, kanamisin, dan sulbenisilin.

(suwandi U. Resistensi mikroba terhadap antibiotik. Cermin dunia

kedokteran.1991;70:46-48)

Resistensi antibiotik