Klaster Di Negara Berkembang

21
8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 1/21 KLASTER DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG: MEKANISME TRANSISI DAN STAGNASI MEINE PIETER VAN DIJK dan ARNI SVERRISSON

Transcript of Klaster Di Negara Berkembang

Page 1: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 1/21

KLASTER DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG:

MEKANISME TRANSISI DAN STAGNASI

MEINE PIETER VAN DIJK dan

ARNI SVERRISSON

Page 2: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 2/21

Pendahuluan o Pengelompokan UMKM diakui dapat memberikan

kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan

perkotaan di negara-negara berkembang.

 o Negara-negara berkembang memiliki banyak variasi

dalam lingkungan sosial mereka. o Jenis klaster sukses yang muncul di jantung industri

negara kapitalisme ditemukan side by side di negara

berkembang.

 oPenelitian ini dilakukan untuk menghasilkan konsepklaster yang dapat lebih memadai untuk

pengembangan lebih lanjut di negara-negara

berkembang.

Page 3: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 3/21

Teori dan Definisi o Menurut Pyke dan Sengenberger (1992), klaster yang ideal

yaitu klaster yang mempunyai skala dan cakupan ekonomi

seperti yang dimiliki perusahaan besar. Idealnya, sebuah

klaster memfasilitasi sebuah divisi antar perusahaan

spesialisasi tenaga kerja dan perusahaan individual

lainnya.

 o Perusahaan klaster umumnya diselenggarakan untuk

mendekatkan perusahaan satu dengan yang lain secara

fisik untuk menciptakan kesempatan bekerja sama.

 o

Kedekatan fisik hanya satu di antara hubungan yang mungkin, lainnya adalah kerjasama teknologi, sub-kontrak

  jangka panjang, etnis umum, linguistik, kelas, kedekatan

kasta, suku, latar belakang sosial atau pendidikan,

pembagian kerja, dan lain-lain.

Page 4: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 4/21

Karakteristik Empiris Utama

Karakteristik yang Langsung Dapat Diamati Karakteristik Dasar dan Universal

1. Adanya kedekatan spasial antar perusahaan

2. Adanya kepadatan kegiatan ekonomi yang

tinggi

3. Banyak perusahaan yang terlibat dalam

kegiatan yang serupa

1. Adanya hubungan perusahaan secara

vertikal karena adanya sub kontrak

2. Adanya hubungan kerjasama secara

horizontal

3. Adanya spesialisasi

Karakteristik yang Ingin Dibangun Secara Teoritis

1. Sebuah sejarah sosial bersama (yaitu proses

migrasi)

2. Proses belajar kolektif 

3. Jaringan sosial yang tidak tertanam dalam

transaksi antara produsen atau pedagang

4. Ekonomi eksternal yang dihasilkan dari

hubungan dan jaringan

5. Sebuah peran institusi lokal dan tradisional

6. Peran pemerintah kota dan regional

7. Latar belakang budaya bersama

1. Mendukung kelembagaan lokal yang baik

2. Kepercayaan untuk saling menguntungkan

antar mitra bisnis

3. Tingkat pengalaman teknis yang serupa

4. Imitasi produk lokal yang luas

5. Sebagai tempat untuk berbagai tenaga

kerja

6. Sebagai tempat untuk berbagi kompetensi

teknis

Page 5: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 5/21

Baseline Temuan Literatur o Meskipun banyak ditemukan berbagai karakteristik klaster,

hal yang harus digarisbawahi sejak awal adalah klasterdapat ditemukan berbagai tempat yang terbentuk secara'spontan'.

 o Di negara-negara berkembang mereka membentuk secarakhusus apa yang disebut dengan ekonomi lokal (Sverrisson

dan van Dijk 2000). Kemudian ditemukan juga bahwa jaringan kolaboratif mengental dalam klaster.

 o Selanjutnya, tekanan kompetitif atau perpecahan sosialkadang-kadang dapat membuat kondisi dimana hubunganhorizontal, kolaborasi, dan berbagi informasi sangatdibatasi (Sverrisson 1992, 2002, Knorringa 1994,

McCormick 1997), serta kekuatan global kadang-kadang mempengaruhi bentuk pengembangan klaster.

 o Oleh karena itu, pengamatan bahwa perusahaan terletakdekat satu sama lain tidak selalu menyiratkan bahwaperusahaan-perusahaan tersebut berkolaborasi.

Page 6: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 6/21

Tipologi Jaringan Klaster

Tipe atau

Tahap

Indikator yang

Dapat Dilihat

Manfaat Utama

yang Dapat

Diamati

Dinamika

Teknis

LokasiKedekatan

perusahaan

Pert kara

i f r asiI itasi

Pasar Lokal Banyak kegiatan serupaKompetisi/akses

mudah

Pengembangan

produk

Jaringan Lokal Pembagian kerja Spesialisasi Melengkapi

Inovatif  Hal baru lokalAdaptasi (misalnya

bahan)

Reverse

engineeringKawasan

Industri

Kerjasama formal

meningkatKompetisi bersama

Inovasi

bersama

Page 7: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 7/21

Page 8: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 8/21

2. Klaster Pasar Lokal (1) o Jenis klaster ini umumnya ditunjukkan oleh kedekatan

spasial kegiatan serupa untuk melayani pelangganyang sama dan adanya arus informasi yang mudah.

 o Manfaat dan alasan utama untuk membangunkedekatan dalam klaster tersebut, yaitu akses yang mudah oleh pelanggan pelanggan (Sverrisson 1997,van Dijk 1998, Visser 2000). Pelanggan akan datang ke tempat tersebut karena mereka dapat menemukanbarang-barang serupa yang ditawarkan sehinggamereka bisa membandingkan antara barang satu

dengan yang lain.

 o Jenis klaster pasar lokal sangat efektif untukpengembangan peluang pemasaran baru (Sandeedan Rietveld, 2000).

Page 9: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 9/21

2. Klaster Pasar Lokal (2) o Oleh karena kesamaan kegiatan dan tempat berkumpul

dalam jenis klaster ini (yang dapat menjadi sub-klaster

dalam klaster tipe pertama) maka persaingan sangat ketat.

 o Akses informasi yang mudah menyebabkan

pengembangan produk sering diikuti dengan cepat oleh

difusi melalui imitasi dan menjadi dinamis (cf. Sverrisson

1990, 1992, Raja dan Aboudha 1991, Visser 1996). ).

Kondisi tersebut diduga dapat mengurangi pendapatan

pedagang (Schumpeter 1934).

 o

Seringnya banyak waktu yang dihabiskan untukbernegosiasi dengan pelanggan, relatif juga meningkatkan

biaya transaksi terhadap situasi monopoli lokal (Sverrisson

1993).

Page 10: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 10/21

2. Klaster Pasar Lokal (3) o Kedua kelemahan tersebut tampaknya sebanding 

dalam banyak hal karena meningkatkan volumepelanggan yang diperoleh dalam klaster.

 o Selain itu, klaster pasar lokal juga mengatasi risikotidak dapat mendapatkan pelanggan sama sekaliapabila dibandingkan jika beroperasi secara individualdi lokasi lain.

 o Namun di Accra, tukang kayu dapat memilih untukberusaha jauh dari lokasi klaster pasar lokal yang ada(Pasar Kayu). Misalnya, mereka dapat memilih tempatyang dekat dengan pusat perbelanjaan di pinggirankota, dimana mereka dapat menjual daganganmereka kepada pelanggan setiap hari.

Page 11: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 11/21

3. Klaster Jaringan Lokal (1) o Klaster ini dicirikan oleh adanya dasar pembagian kerja

antar perusahaan. Manfaat utama disini adalah merekaterkait dengan spesialisasi, dimana perusahaan berfokus

pada satu atau beberapa kegiatan dalam rantai produksiyang lebih besar. Misalnya, pembuatan sol sepatu

(Knorringa 1995) atau kaki meja (Sverrisson 1997). o Dinamika teknologi merupakan latar belakang adanya

spesialisasi di tingkat perusahaan. Hal ini membuatberkembangnya aktivitas yang saling melengkapi dalam

 jaringan klaster (Sverrisson 1994b).

 o Terdapat tiga bentuk spesialisasi. Bentuk yang pertama,seluruh produksi proses dibagi antara perusahaan-perusahaan kecil (Knorringa, 1995). Cakupanpelayanannya adalah untuk pasar menengah-bawah yang 

produksinya masih menggunakan tenaga manusia.

Page 12: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 12/21

3. Klaster Jaringan Lokal (2) o Bentuk kedua adalah spesialisasi beberapa tahapan

dalam proses produksi secara langsung ditambah

dengan difusi mesin listrik. Misalnya di Afrika Timur,

beberapa tukang kayu akan memperoleh mesin dan

kemudian menyewakan jasanya untuk mendukung kegiatan produksi seperti menggergaji.

 o Bentuk ketiga menyiratkan reorientasi klaster

terhadap mesin produksi dijalankan oleh satu atau

lebih operator seperti dalam kasus dipelajari oleh

Sandee (1995). Dalam hal ini, pengenalan mixer 

tanah liat bertenaga listrik kedalam proses tradisional

akan menciptakan konstelasi jaringan baru, bukan

hanya memperkuat yang lama.

Page 13: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 13/21

4. Klaster Inovatif (1) o Klaster inovatif menghasilkan pengembangan hal-hal baru yang 

dapat diekspor atau ditiru di tempat lain dan yang didasarkan

pada penerapan teknik agar lebih dikenal. Misalnya, secara lokal

tersedia bahan atau situasi kompetensi lokal.

 o Hal tersebut dapat dicapai melalui proses yang dikenal sebagai

reverse engineering , yaitu sebuah bentuk lanjutan dan eksplisitdari adaptasi imitasi yang digabungkan dengan pengembangan

produk lokal dan membelah proses untuk mengembangkan

sistem produksi yang fleksibel.

 o Sebagai contoh, van Dijk (1998) menggambarkan pengusaha

lokal di Accra yang membuat cetakan aluminium yang digunakanuntuk peralatan rumah tangga, serta komponen untuk membuat

blok mesin, bagian mobil, kompor gas, dan kontainer gas untuk

pengelasan (karbida pot). Hal ini menunjukkan bahwa evolusi

industri lokal adalah kunci untuk mewujudkan klaster inovatif.

Page 14: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 14/21

4. Klaster Inovatif (2) o Sisi inovatif diperoleh sebagai akibat dari perkembangan tersebut

yang dapat memunculkan kompetisi sempurna antar klaster

dengan lokasi yang berbeda. Oleh karena itu, menjadi mungkin

untuk menjual produk di lokasi lain atau daerah bahkan di negara

lain.

 o Sebagai contoh, Sandee dan Rietveld (2000) menemukan dalamstudi mereka bahwa produsen alat memasak di Jawa memproduksi

barang untuk pasar eksternal (diekspor) di bawah bentuk pabrik

besar yang erat dan dikendalikan. Sedangkan produksi lokal tetap

dilakukan oleh produsen yang independen.

 o

Secara singkat, klaster inovasi dapat dilihat sebagai langkahpertama dalam industrialisasi, sedangkan jenis sebelumnya adalah

pra-industri. Hal ini menunjukkan bahwa pengenalan umum alat-

alat listrik dan mesin, serta rekayasa pengembangan potensi lokal

oleh perusahaan dapat membangun dan memelihara mesin

tersebut secara teratur.

Page 15: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 15/21

5. Kawasan Industri (1) o Kawasan industri disebut sebagai suatu klaster industri yang 

lengkap, dimana perusahaan terkait dengan produk-produk

yang serupa telah mengembangkan hubungan yang kuat yang 

memfasilitasi inovasi dan memberikan kontribusi terhadap

efisiensi yang lebih tinggi.

 o Di kawasan industri, kerjasama semakin diformalkan danterfokus pada kompetensi seperti infrastruktur fisik, upaya

pemasaran bersama, skema kualitas kontrol, dan tugas-tugas

serupa lainnya.

 o Oleh karena itu, akses yang mudah terhadap informasi, imitasi,

pengembangan produk lokal, melengkapi, dan reverseengineering  masih menjadi aktivitas yang terjadi didalam

kehidupan klaster. Namun yang berbeda, aktivitas-aktivitas

tersebut sekarang dimanfaatkan untuk kompetisi dengan klaster

lain di lokasi yang berbeda daripada di dalam klaster.

Page 16: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 16/21

5. Kawasan Industri (2) o Saat ini kawasan industri yang lengkap hanya sebatas pada tiga

kondisi, yaitu:

1.Sebuah lingkungan sosial-budaya yang kondusif, memfasilitasi

pengakuan dan kepercayaan antar para pelaku usaha;

2.Pedagang dan agen pemasaran lainnya berfungsi sebagai agen

dalam penataan klaster; dan

3.Adanya pemerintah daerah yang efektif (penanganan zonasi,

utilitas, dan lain-lain).

 o Kondisi ini tidak selalu terpenuhi, hanya yang diharapkan agar

membuat konsep kawasan industri konvensional yang normatif.

 o Satu konsekuensi dari kakunya normatif atas kawasan industri atauwacana klaster adalah yang disorot hanya pada karakteristik umum

klaster padahal hal tersebut sama namun berbeda waktu dan

lokasi. Meskipun demikian, tetap sulit untuk diterangkan secara

  jelas perbedaan yang diperoleh antar klaster dalam hal

kecanggihan teknologi, kompetisi, dan kekayaan.

Page 17: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 17/21

Mekanisme Pengembangan Klaster (1)

1. Transisi Klaster Lokasi ke Klaster Pasar Lokal

 o Pada transisi ini dapat terlihat adanya perusahaan-perusahaan

serupa di suatu kawasan/lokasi. Hal ini dapat mendorong 

peningkatan utilitas dalam pertukaran informasi dan imitasi.

 o Pengusaha dalam klaster tetap bersaing untuk pengembangan

produk baru agar lebih baik melalui imitasi cepat bermanfaat

bagi seluruh klaster dan dalam hal diversifikasi kualitas. Jadi,

dalam suatu klaster mebel akan ditemukan tukang yang fokus

pada furnitur berkualitas tinggi (jati dan mahoni), dan lainnya

yang fokus untuk membuat produk murah dengan sedikit

usaha dan biaya bahan baku (Sverrisson 1993).

 o Dalam suatu klaster pakaian akan ditemukan perbedaan

kualitas yang sama, overlay antara mode global dan lokal di

masing-masing perusahaan yang melayani pelanggan muda

maupun tua (Visser 2000).

Page 18: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 18/21

Mekanisme Pengembangan Klaster (2)

2. Transisi Klaster Pasar Lokal ke Klaster Jaringan Lokal

 o Transisi menuju klaster jaringan lokal ditandai dengan

meningkatnya pembagian kerja sosial (antar unit organisasi),

menyiratkan bahwa mekanisme yang dibahas sebelumnya

tetap ada tetapi untuk ini ditambahkan ukuran spesialisasi dan

pembagian kerja yang mengarah untuk saling melengkapi danbekerjasama antar beberapa jenis perusahaan.

 o Misalnya, kerjasama klaster dalam konfigurasi teknologi

dimana pemilik mesin bubut kayu memberikan kaki meja dan

bagian lain untuk tukang kayu lain di sekitarnya maka dia

dapat mengkhususkan diri dalam membuat komponen-komponen tertentu sehingga tukang kayu lainnya dapat

menghasilkan perabotan mereka untuk dijual ke pelanggan.

Oleh karena itu, adanya mesin bubut tunggal akan

memberikan manfaat bagi semua orang (pelaku usaha) dalam

klaster.

Page 19: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 19/21

Mekanisme Pengembangan Klaster (3)

3. Transisi Klaster Jaringan Lokal ke Klaster Inovatif 

 o Transisi ke klaster inovatif memerlukan adanya pertukaran

informasi teknis yang relatif bebas, yang memfasilitasi imitasi

tetapi juga menghindari terjadinya persaingan sengit. Dasar

mekanisme pembagian kerja dan saling melengkapi yang 

dihasilkan juga diperlukan untuk menciptakan insentif awaluntuk hubungan kerjasama jangka panjang atau setidaknya

menciptakan kestabilan jaringan pengusaha.

 o Inovasi lokal yang dinamis dapat membangun dan

mengembangkan adanya pembagian kerja. Namun,

peningkatan spesialisasi juga berarti peningkatan stabilitas jaringan (karena semua orang menempel pada rumput yang 

dipilihnya). Hal ini meningkatkan efektivitas tetapi mengurangi

fleksibilitas.

Page 20: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 20/21

Mekanisme Pengembangan Klaster (4)

4. Transisi Klaster Inovatif ke Kawasan Industri

 o Kemampuan formalisasi dari pengolahan informasi dan forum

untuk bertukar informasi produk, penyebaran perencanaan

dan spesifikasi teknis, serta adanya pelatihan (pendidikan)

adalah karakteristik penting dari kawasan industri yang tepat.

Pengaturan sub kontrak yang responsif dan ternegosiasisecara bersama-sama serta fasilitas informasi yang dapat

diakses dengan mudah merupakan hal-hal yang membedakan

kawasan industri yang lengkap dari jenis klaster lain (van Dijk

1995).

 o Namun, kawasan industri yang lengkap dengan berbagaiatribut tersebut cukup jarang atau bahkan belum ditemui di

negara-negara berkembang. Hal ini dapat dilihat dari

perusahaan-perusahaan kecil yang bekerjasama kadang-

kadang hanya sebatas untuk aglomerasi perusahaan saja.

Page 21: Klaster Di Negara Berkembang

8/8/2019 Klaster Di Negara Berkembang

http://slidepdf.com/reader/full/klaster-di-negara-berkembang 21/21

Penutup o Pada perusahaan klaster di negara-negara berkembang dalam

banyak kasus terlihat adanya kelangsungan aktivitas warga yang 

sangat miskin, kekurangan modal, belum ada pasar, serta belum

memiliki keterampilan untuk memulai dan menjalankan

perusahaan seperti pabrik. Namun mereka akan cukup stabil

karena kemungkinan integrasi vertikal yang selalu ada(Sverrisson 1993, Sandee dan Rietveld 2000).

 o Misalnya, rantai produksi yang didirikan menguat dimana

kegiatan penyuplaian/hubungan pembelian dapat terjalin teratur

dan lancar, serta pilihan untuk menggabungkan beberapa

perusahaan lain dalam rantai tersebut menjadi sesuatu yang 

menarik paling tidak untuk menjaga pemasok tersebut dari

kompetisi. Sebaliknya, disfungsional hubungan pemasok dapat

menyebabkan perusahaan memulai kegiatan tersebut secara

individual dalam rangka untuk menghindari penundaan (Trulsson

2000).