Klasifikasi tanah

7
KLASIFIKASI TANAH Sifat tanah berbeda-beda, ada yang berwarna hitam, kelabu, bertekstur pasir, debu, liat,dsb. Untuk membedakan tanah tersebut diperlukan klasifikasi tanah meskipun dengan cara yang sangat sederhana. Klasifikasi tanah itu sendiri berarti usaha untuk membeda-bedakan tanah berdasarkan atas sifat-sifat yang dimilikinya. Tujuan dari klasifikasi tanah yaitu: 1. Mengorganisasi atau menata tanah 2. Mengetahui hubungan individu tanah 3. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah 4. Mengelompokkan tanah untuk : Menaksir sifat-sifatnya Mengetahui lahan-lahan terbaik Menaksir produktivitas Penelitian eksplorasi 5. Mempelajari hubungan-hubungan dan sifat-sifat tanah yang baru Tanah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu klasifikasi alami dan klasifikasi teknis. Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik,kimia, dan mineralogy tanah yang dimiliki masing- masing kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan berbagai penggunaan tanah.
  • Upload

    l
  • Category

    Documents

  • view

    2.293
  • download

    9

description

comment please!

Transcript of Klasifikasi tanah

Page 1: Klasifikasi tanah

KLASIFIKASI TANAH

Sifat tanah berbeda-beda, ada yang berwarna hitam, kelabu, bertekstur pasir, debu,

liat,dsb. Untuk membedakan tanah tersebut diperlukan klasifikasi tanah meskipun dengan cara

yang sangat sederhana. Klasifikasi tanah itu sendiri berarti usaha untuk membeda-bedakan tanah

berdasarkan atas sifat-sifat yang dimilikinya. Tujuan dari klasifikasi tanah yaitu:

1. Mengorganisasi atau menata tanah

2. Mengetahui hubungan individu tanah

3. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah

4. Mengelompokkan tanah untuk :

Menaksir sifat-sifatnya

Mengetahui lahan-lahan terbaik

Menaksir produktivitas

Penelitian eksplorasi

5. Mempelajari hubungan-hubungan dan sifat-sifat tanah yang baru

Tanah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu klasifikasi alami dan klasifikasi teknis.

Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang dimilikinya tanpa

menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan

gambaran dasar terhadap sifat fisik,kimia, dan mineralogy tanah yang dimiliki masing-masing

kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan berbagai penggunaan

tanah.

Sedangkan klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan sifat-sifat tanah

yang mempengaruh kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan tertentu. Misalnya

klasifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan, maka tanah akan diklasifikasikan atas

dasar sifat-sifatr tanah yang mempengaruhi tanaman perkebunan tersebut seperti keadaan

drainase tanah, lereng, tekstur tanah, dan lainnya.

Dalam pengertian sehari-hari pengklasifikasian tanah sering diartikan sebagai klasifikasi

alami. Banyak negara yang menggunakan sistem klasifikasi tanah secara alami bahkan di

Indonesia dikenal tiga sistem pengklasifikasian tanah yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian

Tanah Bogor, FAO/UNESCO, dan USDA (Amerika Serikat).

Page 2: Klasifikasi tanah

Seperti halnya sistem klasifikasi hewan atau tanaman, klasifikasi tanah juga mengenal

berbagai kategori klasifikasi. Sifat-sifat tanah yang digunakan untuk membedakan tanah pada

kategori tinggi juga merupakan pembeda pada kategori rendah, sehingga jumlah faktor pembeda

semakin meningkat dengan semakin rendahnya kategori.

Taksonomi Tanah (USDA)

Sistem ini menggunakan enam kategori yaitu ordo, subordo, great group, subgroup,

family, dan seri. Sistem ini merupakan sistem yang benar-benar baru baik mengenai cara-cara

penamaan (tata nama) maupun definisi-definisi mengenai horison-horison penciri ataupun sifat-

sifat penciri lain yang digunakan untuk menentukan jenis-jenis tanah (seperti horison penciri,

horison bawah penciri, horison penciri untuk tanah organik, penciri khusus, regim temperatur

ataupun regim kelembapan).

Dalam sistem ini nama-nama tanah selalu mempunyai arti, yang umumnya menunjukkan

sifat utama dari tanah tersebut. Dalam kategori ordo nama tanah selalu diberi akhiran sol ( solum

= tanah ), sedangkan suku kata sebelumnya menunjukkan sifat utama dari tanah tersebut. Nama

pada kategori subordo terdiri dari dua suku kata. Sedangkan great group terdiri dari tiga suku

kata yang masing-masing menunjukkan sifat-sifat utama dari tanah tersebut. Suku kata terakhir

menunjukkan nama dari ordo tanah.

Untuk nama subgroup digunakan dua patah kata dimana kata kedua merupakan nama

great group dan kata pertama menunjukkan sifat utama dari subgroup tersebut pada tingkat

family, tanah diberi nama secara deskriptif yang umumnya menerangkan susunan besar butir,

susunan mineral liat, regim suhu tanah atau sifat-sifat lain yang spesifik dan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman. Pada tingkat seri, tanah diberi nama menurut nama tempat dimana tanah

tersebut pertama kali ditemukan.

Page 3: Klasifikasi tanah

Arti nama-nama tanah dalam tingkat ordo dan akhiran untuk kategori yang lebih rendah

Nama OrdoAkhiran Untuk Kategori

LainArti Asal Kata

Alfisol ALF Dari Al-Fe

Andisol AND Ando, tanah hitam

Aridisol ID Aridus, sangat kering

Entisol ENT Dari Recent

Gelisol EL Gelare, membeku

Histosol IST Histos, jaringan

Inceptisol EPT Inceptum, permulaan

Mollisol OLL Mollis, lunak

Oxisol OX Oxide, oksida

Spodosol OD Spodos, abu

Ultisol ULT Ultimus, akhir

Vertisol ERT Verto, berubah

Dibawah ini adalah sebuah contoh:

Ordo : Ultisol ( ultus = akhir, perkembangan tanah pada tingkat akhir )

Subordo : Udult ( udus = humida, lembab, tidak pernah kering )

Great group : Fragiudult ( fragipan = padas rapuh, ditemukan fragipan )

Subgroup : Aquic Fragiudult ( aqua = air, kadang-kadang jenuh air )

Family : Aquic Fragiudult, halus, kaolinitik, isohipertermik ( halus = besar butir

tanah halus atau berliat halus ; kaolinitik = mineral liat yang dominan ;

adalah kaolinit ; isohipertermik = suhu tanah lebih dari 22oC, perbedaan

suhu musim panas dan musim dingin kurang dari 5oC )

Seri : Granada ( pertama kali ditemukan di daerah Granada )

Berdasarkan atas horison-horison penciri dan sifat-sifat penciri lain maka tanah di dunia

ini dapat dikelompokkan ke dalam dua belas ordo seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Page 4: Klasifikasi tanah

Ordo Tanah dan Penciri Utama Menurut Sistem Taksonomi Tanah

OrdoPenciri Utama

Horison penciri Sifat-sifat penciri lain

Alfisol Horison argilik

Kejenuhan basa ( jumlah

kation ) tinggi ( lebih dari 35%

), pada kedalaman 180 cm.

Andisol - Mempunyai sifat tanah andik

Aridisol Horison oksikRegim kelembaban tanah

aridik (sangat kering )

EntisolHanya ada epipedon ochrik,

albik atau histik-

Gelisol -Mempunyai sifat gelik

(membeku sepanjang tahun)

HistosolEpipedon histik tebalnya lebih

dari 40 cm-

Inceptisol Horison kambik -

Mollisol Epipedoin mollik

Kejenuhan basah (NH4OAC

PH 7) seluruh solum lebih dari

50%

Oxisol Horison oksik -

Spodosol Horison spodik -

Ultisol Horison argillik

Kejenuhan basa ( jumlah

kation ) rendah (kurang dari

35%), pada kedalaman 180 cm

Vertisol -

Bersifat vertik ( musim kering

mengerut, tanah pecah-pecah;

musim hujan tanah

mengembang sangat lekat)

lebih dari 30% liat.