Klasifikasi Sistem Saraf

68
A. KLASIFIKASI SISTEM SARAF Sistem Saraf pada Manusia 1. Sel Saraf (Neuron) Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a) Badan sel

description

Kehamilan Ektopik TergangguArum Puspita

Transcript of Klasifikasi Sistem Saraf

Page 1: Klasifikasi Sistem Saraf

A. KLASIFIKASI SISTEM SARAF

Sistem Saraf pada Manusia

1. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung

membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf

tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a) Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi

untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel

Page 2: Klasifikasi Sistem Saraf

saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan

nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis

protein.

b) Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan

perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan

ke badan sel.

c) Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang

disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak

mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.

Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu

jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan

neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari

kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut

dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari

reseptor yaitu alat indera.

Page 3: Klasifikasi Sistem Saraf

b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke

efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima

dari otak dan sumsum tulang belakang.

c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf

satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum

tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf

motorik.

Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf

tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis

seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan

enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.

2. Susunan Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf

tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom

A. Sistem saraf pusat.

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula

spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat

penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak

juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di

dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela

Page 4: Klasifikasi Sistem Saraf

sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk

melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan

permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk member oksigen dan nutrisi

serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam

sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi

susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks)

dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa

materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah

(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan

jembatan varol.

1. Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental,yaitu yang

berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),kesadaran, dan pertimbangan.

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan

kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum

yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di

Page 5: Klasifikasi Sistem Saraf

sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon

rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.

Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan

belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur

kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses

berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan

terdapat dibagian belakang.

2. Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah

terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin.

Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata

seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

3. Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara

sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau

berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Page 6: Klasifikasi Sistem Saraf

4. Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan

kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

5. Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medulla spinalis

menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti

detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan

sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang

lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna

putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada

penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas

sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.

Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui

tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral

menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi

konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke

saraf motor.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk

saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan

yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

Page 7: Klasifikasi Sistem Saraf

SISTEM SARAF MEDULLA SPINALIS

Jumlah Medula spinalis

daerah

Menuju

7 pasang Serviks Kulit kepala, leher dan otot tangan

12 pasang Punggung Organ-organ dalam

5 pasang Lumbal/pinggang Paha

5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki

1 pasang Koksigeal Sekitar  tulang  ekor

B. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem

saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan

cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini

dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

Sistem saraf somatis

Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum

tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya

mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela

Page 8: Klasifikasi Sistem Saraf

ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki,

tangan, dan otot lurik.

Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf

pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat

memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah

pengaruh sistem ini.

Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau

yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem

saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem

saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion

keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25

pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari

sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.

Mempercepat denyut jantung

Memperlebar pembuluh darah

Memperlebar bronkus

Mempertinggi tekanan darah

Memperlambat gerak peristaltis

Memperlebar pupil

Menghambat sekresi empedu

Menurunkan sekresi ludah

Meningkatkan sekresi adrenalin.

Page 9: Klasifikasi Sistem Saraf

Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf

preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa

jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.

Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.

Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem

saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung,

sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.

NERVUS KRANIAL

Page 10: Klasifikasi Sistem Saraf

N.I (olfaktorius)

Berasal dari axon organon olfactus pada tunica mukosa bagian tas rongga

hidung.Kemudian bulbus olfaktorius, kemudian serabut saraf akan berjalan ke tractus

olfactorius.Tractus olfaktorius akan menuju substantia proforata anterior, kemudian

bercabang duamenjadi :

Stria olfaktorius medialMembawa serabut saraf yang menyilang di commisura

anterior menuju bulbus sisilain.

Stria olfaktorius lateralMembawa serabut saraf ke area pre-amygdaloidea dan area

pre-piriformis di korteksserebri yang dikenal sebagai : area olfaktorius primarius

yang bersama areaolfaktorius sekunderius di area brodmann 28 berfungsi sebagai

penerima sensasi penciuman. Nervus olfaktorius merupakan satu-satunya nervus

kranialis yang tidak melaluithalamus.Merupakan saraf sensorik murni. Serabutnya

disusun oleh serabut aferen somatik khusus.

N.II (optikus)

Sebenarnya bukan merupakan serabut saraf, tapi penonjolan dari otak. Reseptornya

adalah sel ganglion pada retina. Merupakan saraf sensorik murni.Axon dari sel

ganglion retina menuju discus opticus lalu kemudian keluar dari bola matadan

membentuk nervus optikus. Kemudia nervus optikus bersilangan dengan

n.optikussisi lainnya di chiasma optikum yang terletak di pertemuan antara dinding

depan denganventriculus tertius. Kemudian akan terbentuk traktus optikus dengan

ketentuan:

Serabut saraf yang separo nasalis retina akan menyilang linea mediana

menuju tractusopticus yang lain.

Serabut saraf yang separo temporal retina tidak menyilang linea mediana

menujutractus opticus yang sama.Kemudian dari tractus opticus akan terjadi

Page 11: Klasifikasi Sistem Saraf

sinapsis dengan corpu geniculatum lateral (PUSAT) yang bersama corpus

geniculatum mediale membentuk metathalamus.Kemudian axonnya akan

membentuk radiatio optikus yang berjalan ke belakang melalui pars

retrolenticularis capsula interna dan berakhir pada cortex visualis (area

brodmann 17).Cortex asosiasi visual (brodmann 18 dan 19) bertanggung

jawab dalam pengenalanobjek dan pembedaan warna.

Serabutnya disusun oleh serabut aferen somatik khusus.

N.III (occulomotorius)

Memiliki dua nukleus :

Nukleus occulomotorius principlaes (motorik)Terletak di depan substansia grissea.

Mengirimkan serabut efferen somatik ke seluruhotot bola mata kecuali : m.obliquus

superior (n.IV) dan m.rectus lateralis (n.VI).menerima :

o Serabut aferen dari tractus corticonuclearis

o Serabut aferen dari tractus tectobulbaris

o Serabut aferen dari fasciculus longitudinalis medialis yang kemudian akan

berhubungan dengan nuclei NC.IV,IV dan VIII.

Nukleus parasympathicus (edinger-westphal/otonom)Terletak di dalam substansia

grissea. Mengirimkan serabut eferen pre-ganglioner yangakan bersinapsis pada

ganglion ciliare dan berlanjut menjadi serabut eferen post-ganglioner yang berjalan

dalam n.ciliaris brevis yang mensyarafi m.constrictor pupillae dan m.cilliaris.

menerima :

o Serabut aferen dari tractus corticonuclearis : untuk refleks akomodasi

Page 12: Klasifikasi Sistem Saraf

o Serabut aferen dari nucleus pretectalis : untuk refleks sinar

N.IV (trochlearis)

Terletak di depan substansia grissea setinggi coliculi anterior. Berfungsi untuk

mengirimkan serabut eferen somatik (motorik sadar) yang akan bersilangan

velummedullare superior yang kemudia jalan di bawah coliculus inferior, masuk

orbita danmensarafi m.obliquus superior. Menerima serabut aferen dari :

Nucleus corticonuclearis

Tractus tectobulbaris

Fasciculus longitudinalis medialis yang kemudian akan berhubungan dengan

NC.III,VI dan VIII

Merupakan satu-satunya nervus kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang otak.

N.V

Merupakan nervus kranialis terbesar. Memiliki dua radix dan empat nuclei.

Radix sensorik (portio major)

Pusatnya di ganglion semilunare (Gasseri). Nucleus yang berperan ada 3 :

o Sensorik utama (pusat sensasi sentuhan dan tekanan)

o (tractus) spinalis (pusat sakit dan suhu)

o Mesenchepalicus (pusat sensasi proprioseptif)memiliki dua cabang :

Sentral

Serabut yang naik membawa rangsang sentuhan dan tekanan dan berakhir

padanukleus sensorik itama. Serabut yang turun membawa rangsang sakit

dan suhuyang berakhir pada nucleus (tractus) spinalis. Sedangkan rangsang

proprioseptif berakhir pada nucleus mesenchepalicus.

perifer

Page 13: Klasifikasi Sistem Saraf

axon dari nucleus-nucleus sensorik akan menyilang dan naik sebagai

lemnicustrigeminus dan berakhir di nucleus posteromedial ventralis thalami

yang berjalandi capsula interna dan berakhir di gyrus postcentralis

(broadmann 3,1,2).

Radix motorik Terdiri dari serabut saraf eferen visceralis khusus (motorik

sadar dari archus branchialis). Nucleus yang berperan adalah nucleus

motorik n.trigeminus.

N.VI (abduscens)

Memiliki serabut saraf eferen somatik (motorik sadar untuk m.rectus lateralis.

Pusatnya berada pada nucleus motorik dan abduscens.

N.VII (fascialis)

Memiliki 3 nuclei :

Nucleus motorik utamaYang mensarafi bagian bawah muka mendapat

serabut aferen dari tractuscorticonuclearis dari hemispherum contralateral.

Sedangkan yang mensarafi bagianatas muka mendapat serabut aferen dari

kedua sisi hemisferum cerebri.

Nucleus motorik utama akan membentuk radix motorik yang mengitari sisi

medialnucleus abduscent dan jalan dibawah colliculus facialis.

Nucleus parasymphaticus Letaknya di posterolateral nucleus motorik utama.

Memiliki dua nucleus :

Nucleus salivarus superior Menerima serabut aferen dari : hypothalamus,

systema olfactorius dan nucleustractus solatorius (pengecapan).

Nucleus lacrimalisMenerima serabut aferen dari hypothalamus (respon

emosional) dan nucleussensorik n.trigeminus (refleks lakrimasi

sekunder).Mensarafi semua kelenjar air ludah, lir dan air mata.

Page 14: Klasifikasi Sistem Saraf

Nucleus sensorik Merupakan bagian dari nucleus tractus solatorius.

Akan membentuk radix sensorik (n.intermedius) yang bertanggung

jawab dalam pengantaran rangsang pengecapan 2/3depan lidah.

N.VIII (vestibulocochlearis)

N.vestibularisDibentuk dari axon ganglion vetibulare pada meatus acusticus

internus.

Saat masuk kekompleks nuclei vestibularis, serabutnya bercabang dua, yang pendek

naik, yang panjang turun.

Sebagian kecil menuju cerebellum melalui pedunculus cerebelliinferior. Kompleks

nuclei vestibularis terdiri dari :

Nucleus vestibularis lateralis

Nucleus vestibularis superior

Nucleus vestibularis medialis

Nucleus vestibularis inferior

Serabut sarafnya :

Serabut aferen somatik umum (propioseptif)Datang dari uriculus, sacculus,

dan canalis semicircularis melalui n.vestibularis.sedangkan yang dari

cerebellum melalui pedunculus cerebelli inferior.

Serabut eferen somatik Khusus dari nucleus vestibularis lateralis turun ke

medulla spinalis membentuk tractus vestibulospinalis.Berpengaruh dalam

gerakan bola mata dan menjaga keseimbangan dengan mengontroltonus otot

bagian tubuh atas dan bawah.

N.cochlearis

Pembentuknya merupakan cabang sentral dari ganglion spiralis cochlea.

Saatmemasuki pons akan bercabang dua, satu cabang memasuki nucleus cochlearis

posterior dan lainnya memasuki nucleus cochlearis anterior. Nucleus cochlearis

Page 15: Klasifikasi Sistem Saraf

terletak di permukaan pedunculus cerebelli inferior. Menerimaserabut aferen dari

cochlea melalui n.cochlearis dan mengirimkan serabut eferen kenuclei corpus

tradezoideum. Axonnya kemudian akan naik ke atas membentuk lemniscus lateralis.

Sebagian berganti neuron pada nucleus lemniscus lateraliskemudian ke nucleus

colliculus inferior lalu ke corpus geniculatum mediae.

Sebagian axon dari nucleus posterior corpus tradezoideum tidak berganti neuron,

langsung menuju corpus geniculatum mediale. Dari sini kemudian akson akan

berjalan terusdan berakhir pada cortex auditorius (brodmann 41,42) pada gyrus

temporalis superior.Memilki serabut aferen khusus untuk pendengaran.

N.IX (glossopharyngeus)

Memiliki tiga nuclei :

Nucleus motorik utama (bagian dari n.ambiguus)

Dibentuk oleh ujung atas nervus ambiguus. Menerima serabut aferen dari

tractuscorticoneuralis dari kedua hemisferum seerebri.

Nucleus parasympathicus (nucleus salivarius inverius)Menerima serabut aferen dari

hypothalamus melalui jalan otonom turun dan sistemaolfaktorius melalui formatio

reticulare. Mengirimkan serabut eferen preganglioner parasaimpatis menuju

ganglion oticum.Nucleus sensorik Merupakan bagian dari nucleus tractus solitarius.

Fungsi-fungsi :

Rangsang pengecapan sepertiga belakang lidah. Berakhir pada bagian bawah

gyrus postcentralis (brodmann 3,2,1)

Rangsnag sensasi umum sepertiga belakang lidah (suhu, sentuhan, tekanan

dansakit) melalui dendrit ganglion petrosum dan berakhir pada nucleus

spinalisn.trigeminus.

Rangsang dari baroreseptor sinus caroticus. Berakhir pada nucleus dorsalis

nervusvagus. Bersama-sama dengan nervus vagus mengatur tekanan darah.

Page 16: Klasifikasi Sistem Saraf

N.X(vagus)

Memiliki tiga nuclei :

Nucleus motorik utama Menerima serabut aferen dari tractus

corticoneuralis dan meneruskan serabut eferenke mm.constrictor

pharyngeus dan otot intrinsik laring.

Nucleus parasympathicusMenerima serabut aferen dari hipotalamus

melalui jalan ototnom turun dann.glossopharyngeus khusus untuk

lengkung refleks sinus caroticus. Kemudianmengirimkan serabut

eferen ke otot polos bronkus, otot jantung, dan otot polos

traktusdigestivus mulai dari esofagus sampai duapertiga proksimal

kolon transversum.

Nucleus sensorik Merupakan bagian bawah dari nucleus tractus

solitarius. Rangsang pengecapan berjalan melalui dendrit ganglion

inferius nervus vagus yang aksonnya kemudianakan berlanjut ke

nucleus sensorik nervus vagus dan bersinapsis.

Serabut eferennukleus sensorik n.vagus akan berjalan menyilang garis

tengah dan naik ke atasmenuju :

Kelompok ventralis nukleus thalamus pada sisi kontralateral yang

berakhir padagyrus postcentralis (brodmann 3,2,1)

Nucleus hypothalamus. Masuknya rangsang eksteroseptif melalui

ganglionsuperius n.vagus yang berakhir di nucleus spinalis

n.trigeminus. Nervus vagus memiliki lima jenis serabut saraf.

Page 17: Klasifikasi Sistem Saraf

N.XI (acessorius)

Terdiri dari dua radix :

Radix cranialis Pusatnya berada pada bagian paling bawah nucleus ambiguus.

Menerima serabutaferen dari tractus corticonuclearis dari kedua hemisferium

serebri. Serabut eferennya bergabung dengan n.vagus dan disebarkan melalui :

R.pharyngeus n.vagus untuk mensarafi otot-otot palatum molle

N.recurrent laryngis untuk mensarafi otot intrinsik laring

Radix spinalisPuatnya berada pada nucleus spinalis yang berasal dari cornu anterius

segmenmedulla spinalis C1 s.d C4. Aksonnya berjalan pada kolumna lateralis

substansia albamedulla spinalis. Menerima serabut aferen dari tractus

corticospinalis. Radix spinalismensarafi m.trapezius dan m.sternocleidomastoideus.

N.XII (hypoglossus)

Pusatnya terdapat di nucleus hypoglossus. Menerima serabut aferen dari

tractuscorticoneuralis. Khusus untuk m.genioglossus hanya menerima serabut aferen

darihemisfer serebri kontralateral. Aksonnya berjalan melalui alur yang dibentuk oleh

olivadan pyramid, lalu kemudian mensarafi semua otot lidah kecuali :

m.palatoglossus(radixcranialis n.accessorius via plexus pharyngeus n.vagus)

Page 18: Klasifikasi Sistem Saraf

LESI LMN dan UMN

Perbedaan Gejala Klinis Kelumpuhan UMN dan LMN

Distribusi kelemahan/kelumpuhan otot

UMN

Ekstrimitas superior: Abductor, external rotator and extensor

Ekstrimitas inferior: Flexor, internal rotator and dorsiflexor

Akibatnya “spastic posture” (tangan dan pergelangan tangan fleksi, kaki ekstensi)

Lesi di atas pyramidal decussation: efek pada sisi kontralateral

Lesi di bawah pyramidal decussation: efek pada sisi ipsilateral

Otot midline/aksial: tidak terefek melainkan lesi bilateral. Karena menerima

inervasi dualdari hemsifera kiri dan kanan otak (laring, leher, wajah atas, mastikasi,

lidah)

LMN

Distribusi segmental yang tipikal

Lokasi lesi dapat diketahui dari informasi distribusi kelemahan /kelumpuhan otot

Tonus otot dan muscle wasting

UMN

Lesi kronik: Spasticity, “clasp knife” pada regangan pasif. Resistensi

meningkat pada kelajuan regangan

Lesi akut: Flaccidity dan hypotonia

Bisa tidak terjadi sebarang atrofi karena masih terdapat LMN Tetapi pada

jangka lama bisaterjadi atrofi karena otot tidak digunakan.

Page 19: Klasifikasi Sistem Saraf

LMN

Tiada resistensi terhadap regangan pasif

Otot menjadi flaccid pada 2-3 minggu setelah onset penyakit

Refleks

UMN

Lesi kronik:

Hiperrefleksik pada deep tendon reflex (reflex arc masih ada), juga terjadi

Babinski sign dan klonus

Lesi akut: Tiada atau lemahnya deep tendon reflex

LMN

Tiada deep tendon reflex (bagian eferen reflex arc berkurang)

Refleks abnormal tidak pernah ada

Fasciculation (tanda-tanda dinervasi):

UMN : Tidak ada

LMN :Ada

Page 20: Klasifikasi Sistem Saraf

Reflex

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap

rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa

dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya

berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari

reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima

oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan

ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini

disebut lengkung refleks.

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di

dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks

sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang

belakang misalnya refleks pada lutut.

Jenis-jenis Gerak Refleks

Refleks adalah mekanisme reaksi terhadap rangsangan di bawah sadar. Perilaku naluriah

dari hewan yang lebih rendah dikuasai sebagai besar oleh refleks pada manusia perilaku

Page 21: Klasifikasi Sistem Saraf

lebih banyak merupakan suatu masalah dari persyaratan dan refleks bekerja sebagai

mekanisme pertahanan dasar, namun refleks.

Refleks-refleks yang penting bagi neurologi klinis dapat di bagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

refleks superfisial (kulit dan lendir)

refleks tendon dalam (miotatik)

refleks viseral (organik)

refleks patologik (abnormal)

Gerak refleks ini sangat penting artinya sebagai bentuk pertahanan pada makhluk hidup.

Pada hewan tingkat rendah, gerak refleks merupakan gerakan yang mendominasi, Pada

manusia gerakan refleks hanya pada gerak-gerak tertentu saja. Biasanya, manusia

melakukan gerak refleks, jika terjadi situasi yang dianggap berbahaya atau dianggap bisa

membuat tubuh dalam keadaan seimbang.

Refleks fisiologis adalah sebagai berikut :

1. Reflek kornea : Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus, hasil positif bila

mengedip (N IV & VII )

2. Reflek faring : Faring digores dengan spatel, reaksi positif bila ada reaksi muntahan

( N IX & X )

3. Reflek Abdominal : Menggoreskan dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil

negative pada orang tua, wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi

otot.

4. Reflek Kremaster : Menggoreskan paha bagian dalam bawah, positif bila skrotum

sisi yang sama naik / kontriksi ( L 1-2 )

Page 22: Klasifikasi Sistem Saraf

5. Reflek Anal : Menggores kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5)

6. Reflek Bulbo Cavernosus : Tekan gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan

kedalam anus, positif bila kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal )

7. Reflek Bisep ( C 5-6 )

8. Reflek Trisep ( C 6,7,8 )

9. Reflek Brachioradialis ( C 5-6 )

10. Reflek Patela ( L 2-3-4 )

11. Reflek Tendon Achiles ( L5-S2)

12. Reflek Moro : Refleks memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan

13. Reflek Babinski : Goreskan ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki

mengarah ke jari, hasil positif pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa

abnormal ( jari kaki meregang / aduksi ektensi )

14. Sucking reflek : Reflek menghisap pada bayi

15. Grasping reflek : Reflek memegang pada bayi

16. Rooting reflek : Bayi menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi

Page 23: Klasifikasi Sistem Saraf

TUGAS

NEUROPSIKIATRI

oleh:

RENNY NIUNIFAT (2008-83-002)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2012

Page 24: Klasifikasi Sistem Saraf

DAFTAR PUSTAKA

1. Sidharta P. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam neurologi. Jakarta: Dian Rakyat. 1999.

Hal 440- 3.

2. Price, Wilson ,Anatomi dan Fisiologi system saraf , Penerbit EGC, Jakarta 2006

3. http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf

Page 25: Klasifikasi Sistem Saraf

B. KLASIFIKASI SISTEM SARAF

Sistem Saraf pada Manusia

3. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung

membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf

tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

d) Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi

untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel

Page 26: Klasifikasi Sistem Saraf

saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan

nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis

protein.

e) Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan

perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan

ke badan sel.

f) Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang

disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak

mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.

Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu

jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan

neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari

kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut

dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

d) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari

reseptor yaitu alat indera.

Page 27: Klasifikasi Sistem Saraf

e) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke

efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima

dari otak dan sumsum tulang belakang.

f) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf

satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum

tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf

motorik.

Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf

tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis

seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan

enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.

4. Susunan Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf

tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom

C. Sistem saraf pusat.

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula

spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat

penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak

juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

4. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

5. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di

dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela

Page 28: Klasifikasi Sistem Saraf

sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk

melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

6. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan

permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk member oksigen dan nutrisi

serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

4. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

5. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

6. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam

sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi

susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks)

dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa

materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah

(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan

jembatan varol.

6. Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental,yaitu yang

berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),kesadaran, dan pertimbangan.

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan

kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum

yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di

Page 29: Klasifikasi Sistem Saraf

sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon

rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.

Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan

belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur

kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses

berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan

terdapat dibagian belakang.

7. Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah

terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin.

Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata

seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

8. Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara

sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau

berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Page 30: Klasifikasi Sistem Saraf

9. Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan

kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

10. Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medulla spinalis

menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti

detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan

sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang

lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna

putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada

penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas

sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.

Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui

tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral

menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi

konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke

saraf motor.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk

saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan

yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

Page 31: Klasifikasi Sistem Saraf

NERVUS KRANIAL

N.I (olfaktorius)

Berasal dari axon organon olfactus pada tunica mukosa bagian tas rongga

hidung.Kemudian bulbus olfaktorius, kemudian serabut saraf akan berjalan ke tractus

olfactorius.Tractus olfaktorius akan menuju substantia proforata anterior, kemudian

bercabang duamenjadi :

Stria olfaktorius medialMembawa serabut saraf yang menyilang di commisura

anterior menuju bulbus sisilain.

Page 32: Klasifikasi Sistem Saraf

Stria olfaktorius lateralMembawa serabut saraf ke area pre-amygdaloidea dan area

pre-piriformis di korteksserebri yang dikenal sebagai : area olfaktorius primarius

yang bersama areaolfaktorius sekunderius di area brodmann 28 berfungsi sebagai

penerima sensasi penciuman. Nervus olfaktorius merupakan satu-satunya nervus

kranialis yang tidak melaluithalamus.Merupakan saraf sensorik murni. Serabutnya

disusun oleh serabut aferen somatik khusus.

N.II (optikus)

Sebenarnya bukan merupakan serabut saraf, tapi penonjolan dari otak. Reseptornya

adalah sel ganglion pada retina. Merupakan saraf sensorik murni.Axon dari sel

ganglion retina menuju discus opticus lalu kemudian keluar dari bola matadan

membentuk nervus optikus. Kemudia nervus optikus bersilangan dengan

n.optikussisi lainnya di chiasma optikum yang terletak di pertemuan antara dinding

depan denganventriculus tertius. Kemudian akan terbentuk traktus optikus dengan

ketentuan:

Serabut saraf yang separo nasalis retina akan menyilang linea mediana

menuju tractusopticus yang lain.

Serabut saraf yang separo temporal retina tidak menyilang linea mediana

menujutractus opticus yang sama.Kemudian dari tractus opticus akan terjadi

sinapsis dengan corpu geniculatum lateral (PUSAT) yang bersama corpus

geniculatum mediale membentuk metathalamus.Kemudian axonnya akan

membentuk radiatio optikus yang berjalan ke belakang melalui pars

retrolenticularis capsula interna dan berakhir pada cortex visualis (area

brodmann 17).Cortex asosiasi visual (brodmann 18 dan 19) bertanggung

jawab dalam pengenalanobjek dan pembedaan warna.

Serabutnya disusun oleh serabut aferen somatik khusus.

Page 33: Klasifikasi Sistem Saraf

N.III (occulomotorius)

Memiliki dua nukleus :

Nukleus occulomotorius principlaes (motorik)Terletak di depan substansia grissea.

Mengirimkan serabut efferen somatik ke seluruhotot bola mata kecuali : m.obliquus

superior (n.IV) dan m.rectus lateralis (n.VI).menerima :

o Serabut aferen dari tractus corticonuclearis

o Serabut aferen dari tractus tectobulbaris

o Serabut aferen dari fasciculus longitudinalis medialis yang kemudian akan

berhubungan dengan nuclei NC.IV,IV dan VIII.

Nukleus parasympathicus (edinger-westphal/otonom)Terletak di dalam substansia

grissea. Mengirimkan serabut eferen pre-ganglioner yangakan bersinapsis pada

ganglion ciliare dan berlanjut menjadi serabut eferen post-ganglioner yang berjalan

dalam n.ciliaris brevis yang mensyarafi m.constrictor pupillae dan m.cilliaris.

menerima :

o Serabut aferen dari tractus corticonuclearis : untuk refleks akomodasi

o Serabut aferen dari nucleus pretectalis : untuk refleks sinar

N.IV (trochlearis)

Terletak di depan substansia grissea setinggi coliculi anterior. Berfungsi untuk

mengirimkan serabut eferen somatik (motorik sadar) yang akan bersilangan

velummedullare superior yang kemudia jalan di bawah coliculus inferior, masuk

orbita danmensarafi m.obliquus superior. Menerima serabut aferen dari :

Nucleus corticonuclearis

Tractus tectobulbaris

Page 34: Klasifikasi Sistem Saraf

Fasciculus longitudinalis medialis yang kemudian akan berhubungan dengan

NC.III,VI dan VIII

Merupakan satu-satunya nervus kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang otak.

N.V

Merupakan nervus kranialis terbesar. Memiliki dua radix dan empat nuclei.

Radix sensorik (portio major)

Pusatnya di ganglion semilunare (Gasseri). Nucleus yang berperan ada 3 :

o Sensorik utama (pusat sensasi sentuhan dan tekanan)

o (tractus) spinalis (pusat sakit dan suhu)

o Mesenchepalicus (pusat sensasi proprioseptif)memiliki dua cabang :

Sentral

Serabut yang naik membawa rangsang sentuhan dan tekanan dan berakhir

padanukleus sensorik itama. Serabut yang turun membawa rangsang sakit

dan suhuyang berakhir pada nucleus (tractus) spinalis. Sedangkan rangsang

proprioseptif berakhir pada nucleus mesenchepalicus.

perifer

axon dari nucleus-nucleus sensorik akan menyilang dan naik sebagai

lemnicustrigeminus dan berakhir di nucleus posteromedial ventralis thalami

yang berjalandi capsula interna dan berakhir di gyrus postcentralis

(broadmann 3,1,2).

Radix motorik Terdiri dari serabut saraf eferen visceralis khusus (motorik

sadar dari archus branchialis). Nucleus yang berperan adalah nucleus

motorik n.trigeminus.

N.VI (abduscens)

Memiliki serabut saraf eferen somatik (motorik sadar untuk m.rectus lateralis.

Pusatnya berada pada nucleus motorik dan abduscens.

N.VII (fascialis)

Page 35: Klasifikasi Sistem Saraf

Memiliki 3 nuclei :

Nucleus motorik utamaYang mensarafi bagian bawah muka mendapat

serabut aferen dari tractuscorticonuclearis dari hemispherum contralateral.

Sedangkan yang mensarafi bagianatas muka mendapat serabut aferen dari

kedua sisi hemisferum cerebri.

Nucleus motorik utama akan membentuk radix motorik yang mengitari sisi

medialnucleus abduscent dan jalan dibawah colliculus facialis.

Nucleus parasymphaticus Letaknya di posterolateral nucleus motorik utama.

Memiliki dua nucleus :

Nucleus salivarus superior Menerima serabut aferen dari : hypothalamus,

systema olfactorius dan nucleustractus solatorius (pengecapan).

Nucleus lacrimalisMenerima serabut aferen dari hypothalamus (respon

emosional) dan nucleussensorik n.trigeminus (refleks lakrimasi

sekunder).Mensarafi semua kelenjar air ludah, lir dan air mata.

Nucleus sensorik Merupakan bagian dari nucleus tractus solatorius.

Akan membentuk radix sensorik (n.intermedius) yang bertanggung

jawab dalam pengantaran rangsang pengecapan 2/3depan lidah.

N.VIII (vestibulocochlearis)

N.vestibularisDibentuk dari axon ganglion vetibulare pada meatus acusticus

internus.

Saat masuk kekompleks nuclei vestibularis, serabutnya bercabang dua, yang pendek

naik, yang panjang turun.

Sebagian kecil menuju cerebellum melalui pedunculus cerebelliinferior. Kompleks

nuclei vestibularis terdiri dari :

Nucleus vestibularis lateralis

Nucleus vestibularis superior

Page 36: Klasifikasi Sistem Saraf

Nucleus vestibularis medialis

Nucleus vestibularis inferior

Serabut sarafnya :

Serabut aferen somatik umum (propioseptif)Datang dari uriculus, sacculus,

dan canalis semicircularis melalui n.vestibularis.sedangkan yang dari

cerebellum melalui pedunculus cerebelli inferior.

Serabut eferen somatik Khusus dari nucleus vestibularis lateralis turun ke

medulla spinalis membentuk tractus vestibulospinalis.Berpengaruh dalam

gerakan bola mata dan menjaga keseimbangan dengan mengontroltonus otot

bagian tubuh atas dan bawah.

N.cochlearis

Pembentuknya merupakan cabang sentral dari ganglion spiralis cochlea.

Saatmemasuki pons akan bercabang dua, satu cabang memasuki nucleus cochlearis

posterior dan lainnya memasuki nucleus cochlearis anterior. Nucleus cochlearis

terletak di permukaan pedunculus cerebelli inferior. Menerimaserabut aferen dari

cochlea melalui n.cochlearis dan mengirimkan serabut eferen kenuclei corpus

tradezoideum. Axonnya kemudian akan naik ke atas membentuk lemniscus lateralis.

Sebagian berganti neuron pada nucleus lemniscus lateraliskemudian ke nucleus

colliculus inferior lalu ke corpus geniculatum mediae.

Sebagian axon dari nucleus posterior corpus tradezoideum tidak berganti neuron,

langsung menuju corpus geniculatum mediale. Dari sini kemudian akson akan

berjalan terusdan berakhir pada cortex auditorius (brodmann 41,42) pada gyrus

temporalis superior.Memilki serabut aferen khusus untuk pendengaran.

N.IX (glossopharyngeus)

Memiliki tiga nuclei :

Nucleus motorik utama (bagian dari n.ambiguus)

Page 37: Klasifikasi Sistem Saraf

Dibentuk oleh ujung atas nervus ambiguus. Menerima serabut aferen dari

tractuscorticoneuralis dari kedua hemisferum seerebri.

Nucleus parasympathicus (nucleus salivarius inverius)Menerima serabut aferen dari

hypothalamus melalui jalan otonom turun dan sistemaolfaktorius melalui formatio

reticulare. Mengirimkan serabut eferen preganglioner parasaimpatis menuju

ganglion oticum.Nucleus sensorik Merupakan bagian dari nucleus tractus solitarius.

Fungsi-fungsi :

Rangsang pengecapan sepertiga belakang lidah. Berakhir pada bagian bawah

gyrus postcentralis (brodmann 3,2,1)

Rangsnag sensasi umum sepertiga belakang lidah (suhu, sentuhan, tekanan

dansakit) melalui dendrit ganglion petrosum dan berakhir pada nucleus

spinalisn.trigeminus.

Rangsang dari baroreseptor sinus caroticus. Berakhir pada nucleus dorsalis

nervusvagus. Bersama-sama dengan nervus vagus mengatur tekanan darah.

N.X(vagus)

Memiliki tiga nuclei :

Nucleus motorik utama Menerima serabut aferen dari tractus

corticoneuralis dan meneruskan serabut eferenke mm.constrictor

pharyngeus dan otot intrinsik laring.

Nucleus parasympathicusMenerima serabut aferen dari hipotalamus

melalui jalan ototnom turun dann.glossopharyngeus khusus untuk

lengkung refleks sinus caroticus. Kemudianmengirimkan serabut

eferen ke otot polos bronkus, otot jantung, dan otot polos

traktusdigestivus mulai dari esofagus sampai duapertiga proksimal

kolon transversum.

Nucleus sensorik Merupakan bagian bawah dari nucleus tractus

solitarius. Rangsang pengecapan berjalan melalui dendrit ganglion

Page 38: Klasifikasi Sistem Saraf

inferius nervus vagus yang aksonnya kemudianakan berlanjut ke

nucleus sensorik nervus vagus dan bersinapsis.

Serabut eferennukleus sensorik n.vagus akan berjalan menyilang garis

tengah dan naik ke atasmenuju :

Kelompok ventralis nukleus thalamus pada sisi kontralateral yang

berakhir padagyrus postcentralis (brodmann 3,2,1)

Nucleus hypothalamus. Masuknya rangsang eksteroseptif melalui

ganglionsuperius n.vagus yang berakhir di nucleus spinalis

n.trigeminus. Nervus vagus memiliki lima jenis serabut saraf.

Page 39: Klasifikasi Sistem Saraf

N.XI (acessorius)

Terdiri dari dua radix :

Radix cranialis Pusatnya berada pada bagian paling bawah nucleus ambiguus.

Menerima serabutaferen dari tractus corticonuclearis dari kedua hemisferium

serebri. Serabut eferennya bergabung dengan n.vagus dan disebarkan melalui :

R.pharyngeus n.vagus untuk mensarafi otot-otot palatum molle

N.recurrent laryngis untuk mensarafi otot intrinsik laring

Radix spinalisPuatnya berada pada nucleus spinalis yang berasal dari cornu anterius

segmenmedulla spinalis C1 s.d C4. Aksonnya berjalan pada kolumna lateralis

substansia albamedulla spinalis. Menerima serabut aferen dari tractus

corticospinalis. Radix spinalismensarafi m.trapezius dan m.sternocleidomastoideus.

N.XII (hypoglossus)

Pusatnya terdapat di nucleus hypoglossus. Menerima serabut aferen dari

tractuscorticoneuralis. Khusus untuk m.genioglossus hanya menerima serabut aferen

darihemisfer serebri kontralateral. Aksonnya berjalan melalui alur yang dibentuk oleh

olivadan pyramid, lalu kemudian mensarafi semua otot lidah kecuali :

m.palatoglossus(radixcranialis n.accessorius via plexus pharyngeus n.vagus)

Page 40: Klasifikasi Sistem Saraf

LESI LMN dan UMN

Perbedaan Gejala Klinis Kelumpuhan UMN dan LMN

Distribusi kelemahan/kelumpuhan otot

UMN

Ekstrimitas superior: Abductor, external rotator and extensor

Ekstrimitas inferior: Flexor, internal rotator and dorsiflexor

Akibatnya “spastic posture” (tangan dan pergelangan tangan fleksi, kaki ekstensi)

Lesi di atas pyramidal decussation: efek pada sisi kontralateral

Lesi di bawah pyramidal decussation: efek pada sisi ipsilateral

Otot midline/aksial: tidak terefek melainkan lesi bilateral. Karena menerima

inervasi dualdari hemsifera kiri dan kanan otak (laring, leher, wajah atas, mastikasi,

lidah)

LMN

Distribusi segmental yang tipikal

Lokasi lesi dapat diketahui dari informasi distribusi kelemahan /kelumpuhan otot

Tonus otot dan muscle wasting

UMN

Lesi kronik: Spasticity, “clasp knife” pada regangan pasif. Resistensi

meningkat pada kelajuan regangan

Lesi akut: Flaccidity dan hypotonia

Bisa tidak terjadi sebarang atrofi karena masih terdapat LMN Tetapi pada

jangka lama bisaterjadi atrofi karena otot tidak digunakan.

Page 41: Klasifikasi Sistem Saraf

LMN

Tiada resistensi terhadap regangan pasif

Otot menjadi flaccid pada 2-3 minggu setelah onset penyakit

Refleks

UMN

Lesi kronik:

Hiperrefleksik pada deep tendon reflex (reflex arc masih ada), juga terjadi

Babinski sign dan klonus

Lesi akut: Tiada atau lemahnya deep tendon reflex

LMN

Tiada deep tendon reflex (bagian eferen reflex arc berkurang)

Refleks abnormal tidak pernah ada

Fasciculation (tanda-tanda dinervasi):

UMN : Tidak ada

LMN :Ada

Page 42: Klasifikasi Sistem Saraf

Reflex

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap

rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa

dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya

berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari

reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima

oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan

ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini

disebut lengkung refleks.

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di

dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks

sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang

belakang misalnya refleks pada lutut.

Jenis-jenis Gerak Refleks

Refleks adalah mekanisme reaksi terhadap rangsangan di bawah sadar. Perilaku naluriah

dari hewan yang lebih rendah dikuasai sebagai besar oleh refleks pada manusia perilaku

Page 43: Klasifikasi Sistem Saraf

lebih banyak merupakan suatu masalah dari persyaratan dan refleks bekerja sebagai

mekanisme pertahanan dasar, namun refleks.

Refleks-refleks yang penting bagi neurologi klinis dapat di bagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

refleks superfisial (kulit dan lendir)

refleks tendon dalam (miotatik)

refleks viseral (organik)

refleks patologik (abnormal)

Gerak refleks ini sangat penting artinya sebagai bentuk pertahanan pada makhluk hidup.

Pada hewan tingkat rendah, gerak refleks merupakan gerakan yang mendominasi, Pada

manusia gerakan refleks hanya pada gerak-gerak tertentu saja. Biasanya, manusia

melakukan gerak refleks, jika terjadi situasi yang dianggap berbahaya atau dianggap bisa

membuat tubuh dalam keadaan seimbang.

Refleks fisiologis adalah sebagai berikut :

17. Reflek kornea : Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus, hasil positif bila

mengedip (N IV & VII )

18. Reflek faring : Faring digores dengan spatel, reaksi positif bila ada reaksi muntahan

( N IX & X )

19. Reflek Abdominal : Menggoreskan dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil

negative pada orang tua, wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi

otot.

20. Reflek Kremaster : Menggoreskan paha bagian dalam bawah, positif bila skrotum

sisi yang sama naik / kontriksi ( L 1-2 )

21. Reflek Anal : Menggores kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5)

22. Reflek Bulbo Cavernosus : Tekan gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan

kedalam anus, positif bila kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal )

Page 44: Klasifikasi Sistem Saraf

23. Reflek Bisep ( C 5-6 )

24. Reflek Trisep ( C 6,7,8 )

25. Reflek Brachioradialis ( C 5-6 )

26. Reflek Patela ( L 2-3-4 )

27. Reflek Tendon Achiles ( L5-S2)

28. Reflek Moro : Refleks memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan

29. Reflek Babinski : Goreskan ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki

mengarah ke jari, hasil positif pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa

abnormal ( jari kaki meregang / aduksi ektensi )

30. Sucking reflek : Reflek menghisap pada bayi

31. Grasping reflek : Reflek memegang pada bayi

32. Rooting reflek : Bayi menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi

Page 45: Klasifikasi Sistem Saraf

TUGAS

KLASIFIKASI SISTEM SARAF

oleh:

CALLY PENTURY

2008-83-019

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2012

DAFTAR PUSTAKA

Page 46: Klasifikasi Sistem Saraf

4. Sidharta P. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam neurologi. Jakarta: Dian Rakyat. 1999.

Hal 440- 3.

5. Price, Wilson ,Anatomi dan Fisiologi system saraf , Penerbit EGC, Jakarta 2006

6. http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf