klasifikasi maloklusi
-
Upload
dwi-riski-saputra -
Category
Documents
-
view
108 -
download
15
description
Transcript of klasifikasi maloklusi
KLASIFIKASI
MALOKLUSI
Maloklusi
Suatu kondisi yang menyimpang dari relasinormal gigi terhadap gigi lainnya dalam
satu lengkung ataupun terhadap gigi pada lengkungrahang lawannya.
Maloklusi merupakan keadaan yang tidak menguntungkandan meliputi ketidakteraturan lokal dari gigi
geligi seperti gigi berjejal, protrusif, malposisi atauhubungan yang tidak harmonis dengan gigi lawannya.
Maloklusi
Keadaan gigi yang tidak harmonis secara estetikmempengaruhi penampilan seseorang dan
mengganggu keseimbangan fungsi, baik fungsipengunyahan maupun bicara.
Maloklusi umumnya bukan merupakan prosespatologis tetapi proses penyimpangan dari
perkembangan normal
(Proffit, 1986).
MALRELASI
Suatu Kondisi Dimana Relasi Antara
Kranium Rahang Atas Dan Rahang
Bawah Tidak Normal, Biasanya Karena
Ada Gangguan Pertumbuhan
Bidang
Maloklusi dan malrelasiterjadi pada bidang-bidang
vertikal, sagital dantransversal
Sagital = belakang depan
Vertikal =Atas bawah
Transversal=kiri-kanan
Sagital
Vertikal
Transversal
KLASIFIKASI
1. Klasifikasi memegang peranan penting dalam ortodonti sebagai pedoman dalam menentukan diagnosis dan prosedur perencanaan perawatan.
2. Klasifikasi yang ideal akan meringkaskan data diagnostik yang kita peroleh sehingga memudahkan penyusunan rencana perawatan.
KLASIFIKASI
Untuk mengelompokkan maloklusi dan
malrelasi berdasarkan ciri- ciri yang sama,
maka suatu sistem klasifikasi dibutuhkan
untuk memudahkan pembahasan dalam
sudut pandang yang sama
SISTEM KLASIFIKASI MALOKLUSI
• Klasifikasi Angle• Modifikasi Dewey• Modifikasi Lischer
• Klasifikasi Simon’s• Klasifikasi Baume pd gigi sulung• Klasifikasi Ackermann dan Profitt• Klasifikasi Bennet’s• Klasifikasi WHO
KLASIFIKASI ANGLE
Merupakan bapak Ortodonsi Modern
Klasifikasi Angle merupakan sistem klasifikasi pertama (1890) yang diterima secara umum dan
lazim dipakai sampai sekarang.
Didasarkan pada relasi antero posterior rahang
Molar pertama permanen sebagai panduan
OKLUSI NORMAL
Puncak tonjol gigi M1 Rahang atas terletak pada
bukal grove gigi M1 rahangbawah
Puncak tonjol kaninus gigirahang atas terletak padatitik pertemuan antara
kaninus bawah danpremolar satu rahang
bawah
MALOKLUSI KELAS I ANGLE
Puncak tonjol mesiobukal gigimolar pertama rahang atas berada pada garit bukal (buccal groove)
dari molar pertama bawah.
Gigi molar hubungannya normal, dengan satu atau lebih gigi anterior
malposisi. Crowding atau spacing mungkin terlihat
Lima tipe Maloklusi kelas I Angle
( Dewey )
Tipe 1 Gigi anterior berjejal (crowding )
Tipe 2 Gigi anterior terutama pada gigi rahang atas protrusif.
Tipe 3 Terdapat gigitan silang anterior (crossbite anterior)
Tipe 4 Terdapat gigitan silang posterior.
Tipe 5 Gigi posterior mengalami pergeseran ke mesial (mesial drifting) .
Maloklusi Kelas II
puncak tonjol mesiobukal gigi M1 atas letaknya lebihke mesial dari buccal groove gigi M1 bawah.
Kelas II ini mempunyai 2 divisi yang didasarkan atasposisi dari insisif rahang atas
Kelas II divisi 1
Kelas II divisi 2
puncak tonjol mesiobukal gigi M1 atas letaknya lebih ke distaldari buccal groove gigi M1 bawah.
Kelas III Angle
Menurut Dewey , maloklusi kelas III Angle dibagi atas tiga tipe,
Tipe 1
Gigitan anterior "edge to edge". Pada rahang bawah edge to edge inidisebabkan oleh adanya gigi-gigi yang berjejal dan inklinasi rahang
bawah condong ke lingual.
Tipe 2
Hubungan gigi-gigi insisif rahang atas dengan rahang bawah tampak normal.
Hubungan gigi insisif bawah lebih condong ke lingual dibandingkan tipe 1 disertai gigi-gigi insisif dan kaninus rahang bawah yang berjejal.
Tipe 3
Tipe ini merupakan gambaran khas mandibula yang besar. Bentuk profil muka cekung, dagu menonjol ke depan dan gigitan bersilang gigi anterior (cross bite anterior)
True Class III
Maloklusi ini merupakan maloklusi skeletal Klas III yang dikarenakan genetic yang dapat disebabkan karena :
Mandibula yang sangat besar
Mandibula yang terletak lebih ke depan.
Maksila yang lebih kecil daripada normal.
Maksila yang retroposisi.
Kombinasi penyebab diatas.
Pseudo Class III
KELEMAHAN KLASIFIKASI ANGLE
Klasifikasi Angle tidak lengkap karena tidakmemasukkan karateristik yang penting dari masalah2 pasien.
Walaupun klasifikasi Angle merupakan klasifikasidari hubungan antero posterior yang tepat, tetapitidak memasukkan hubungan bidang transversal danvertikal.
Klasifikasi Angle mencantumkan hubungan skeletal rahang pada bidang anteroposterior karenahubungan molar berkorelasi dengan hubunganrahang, tetapi tidak mencantumkan informasirahang mana yang tidak normal
Klasifikasi Bennet
Thank you..