Klasifikasi Bakteri

29
Klasifikasi Bakteri 1.1 Ciri-Ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu: 1. Organisme uniselluler 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan 1.2 Struktur Bakteri Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan 2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Transcript of Klasifikasi Bakteri

Page 1: Klasifikasi Bakteri

Klasifikasi Bakteri

1.1 Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:

1. Organisme uniselluler

2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)

3. Umumnya tidak memiliki klorofil

4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron

umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.

5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

6. Hidup bebas atau parasit

7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau

gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan

8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya

mengandung peptidoglikan

1.2 Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)

Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula

penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)

Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

1.3 Struktur Dasar Sel Bakteri

Page 2: Klasifikasi Bakteri

1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan

polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram

positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya

tipis).

2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun

atas lapisan fosfolipid dan protein.

3. Sitoplasma adalah cairan sel.

4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas

protein dan RNA.

5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang

dibutuhkan.

2. KLASIFIKASI BAKTERI

1. SIFAT-SIFAT KLAS SCHIZOMYCETES

Klas ini terdiri atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil benar, kadang-kadang tak

tampak dengan mikroskop biasa, ada yang dapat bergerak, ada yang tidak. Tidak

jelas adanya inti (eukaryon) seperti yang biasa terdapat pada tanaman tinggi, yang

sering terdapat ialah benda-benda yang mengandung kromatin, yaitu bahan

kromosom. Inti yang sederhana itu disebut

Prokaryon, kromosom yang terkandung didalamnya berupa suatu utas yang

melingkar seperti suatu kolong, tidak mempunyai pasangan, sehingga

Schizomycetes itu dapat disebut makhluk-makhluk yang haploid.

Sel-sel ada yang berbentuk seperti bola-bola kecil, ada yang berpa tongkat-tongkat,

ada yang bengkok serupa koma, ada pula yang spiral. Sel-sel ada yang hidup

sendiri-sendiri, ada yang berkelompok, ada pula yang hidup di dalam kista.

Kelompok itu ada yang merupakan bentuk beraturan, ada pula yang tidak

beraturan. Ada yang bergandengan merupakan rantai lurus, ada pula yang

bercabang menghasilkan sel-sel pembiak yang dapat bergerak ataupun tidak

Page 3: Klasifikasi Bakteri

bergerak. Ada spesies yang mempunyai pigmen, dan ada pula yang tanpa pigmen.

Pigmen itu ada yang mempunyai fungsi seperti klorofil pada tanaman tinggi, yaitu

un tuk menyelenggarakan fotosintesis.

Pembiakan dilakukan secara vegetatif dengan pembelahan diri, sedang beberapa

spesies membentuk endospora untuk mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan.

Myxobacteriales menghasilkan sporokista, sedang pada Borrelomycetaceae

terdapat tubuh-tubuh kecil yang berguna sebagai alat pembiak. Bakteri ada yang

hidup bebas, autrotof, ada pula yang hidup sebagai saprobe, sebagai parasit dan

ada pula yang patogen.

Untuk mengenal kesepuluh ordo dari klas Schizomycetes ini dibuatlah kunci sebagai

berikut :

1. Ordo I. Pseudomonadales

Sel serupa bola, batang lurus atau bengkok, atau spiral. Kadang-kadang

bergandengan. Boleh berppigmen kemerahan atau hijau. Tidak dalam trikoma

(bentuk benang). Biasanya bergerak dengan flagel yang terminal, kadang tidak

bergerak.

1. Ordo II. Chlamydobacteriales

Sel-sel dalam trikoma yang kerap kali berselubung. Kadang-kadang menghasilkan

spora kembar atau spora diam. Selubung dapat berisi hidroksida besi, dan trikoma

dapat melekat pada sustarct.

1. Ordo III. Hyphomicrobiales

Sel berbiak dengan tunas. Dapat melekat pada substrat dengan tangkai. Satu genus

mempunyai pigmen untuk foto sintesis ( Rhodomicrobium).

1. Ordo IV. Eubacteriales

Sel serupa bola atau batang. Tidak dalam trikoma, meskipun dapat bergandengan.

Page 4: Klasifikasi Bakteri

1. Ordo V. Actinomycetales

Sel kaku dan mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di udara. Dua

genera mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium, dan spora dari

salah satu genus ini dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau bercabang sederhana,

kerap kali tahan asam.

1. Ordo VI. Caryophanales

Sel dalam trikoma.

1. Ordo VII. Beggiatoales

Sel kaku, biasanya besar dan mungkin serupa bola atau trikoma. Mungkin ada butir-

butir belerang di dalam atau permukaan sel. Bergerak dengan menjulur,

bergelombang atau berguling-guling, gerakan putus-putus seperti pada beberapa

ganggang biru. Tidak ada flagel.

1. Ordo VIII. Myxobacteriales

Sel lebih besar atau kecil, tetapi tidak kaku. Sel lemas, kerap kali runcing pada

ujung pangkal, bergerak dengan menjalar. Tubuh-tubuh tumbuh pada koloni yang

menyebar seperti plasmodium. Berlendir.

1. Ordo IX. Spirochaetales

Sel berbentuk spiral panjang atau pendek. Bergerak bebas dengan membelok-

belokkan tubuh.

10.  Ordo X. Mycoplasmatales

Tak bergerak, sangat pleomorfik dan sangat halus. Ada kalanya dapat lewat

saringan.

1. DESKRIPSI FAMILI DAN GENUS YANG BANYAK DIKENAL

2. Dari Ordo I Pseudomonadales Diperkenalkan :

3. Famili Thioehodaceace

Page 5: Klasifikasi Bakteri

Sel dapat berupa bola, serupa telur, serupa batang pendek atau panjang, lurus atau

melengkung, atau seperti spiral. Berwarna agak ungu kemerahan sampai merah

karena mempunyai bakterioklorofil dan karotinoida. Habitat tempat-tempat terang

dan ada sulfida. Beberapa genus dari famili ini ialah:

Thiocystis dengan 2 spesies, bentuk kokus tunggal atau dua-dua,

menghasilkan belerang

Thiospirrillum dengan 5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada ujung.

Menghasilkan butir-butir belerang.

1. Famili Athiorhodaceae

Sel dapat berupa kokus, basil pendek atau panjang, vibrio, atau spiral. Gram

negatif. Flagel pada ujung. Warna kemerahan, ada bakterioklorofil. Tidak

menghasilkan belerang.

Spesies-spesies dari famili ini lebih suka hidup di tempat-tempat yang ada cahaya.

Mereka kehilangan warna merah jika berada dalam tempat gelap, dan mereka

bergerak menuju ke tempat yang cukup terang bagi mereka (fototropisme).

Beberapa genus yang terkenal dari famili ini adalah:

Rhodopseudomonas dengan 4 spesies, bentuk kokus atau basil

Rhodospirillum dengan 4 spesies, berbentuk spiral, diameter antara 0,5

sampai 1,5 µ, sedang panjangnya 20 sampai 50 µ. Ukuran mengenai besar

kecilnya maupun banyak sedikitnya lengkungan bergantung kepada usia bakteri.

Pigmen yang biasanya disebut bakteriopurpurin itu ternyata terdiri atas dua

bagian, yang pertama berupa bakterioklorofil yang memegang peranan dalam

fotosintesis, sedang bagian kedua berupa pigmen yang berwarna merah yang

belum kita ketahui fungsinya. Telah terbukti, bahwa sinar merah dan infra merah

lebih menguntungkan bagi kegiatan bakteri ini daripada sinar-sinar lain yang

bergelombang lebih pendek.

1. Famili Chlorabacteriaceae

Page 6: Klasifikasi Bakteri

Sel berupa batang, berwarna hijau. Mengadakan fotosintesis jika ada hidrogen

sulfida. Genus yang terkenal ialahChlorobium dengan 2 spesies, basil, anaerob,

dapat menghasilkan belerang, tetapi tidak untuk disimpan di dalam sel.

1. Famili Nitrobacteriaceae

Kokus, basil atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan

pembentuk nitrit atau nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar. Genus

yang terkenal sebagai penyusun nitrit adalah:

Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.

Nitrosoccccus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.

Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.

Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.

Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.

Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrat ialah:

Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.

Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.

1. Famili Methanomonadaceae

Sel serupa batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof. Habitat tanah dan air

rawa-rawa. Genus yang terkenal dari famili ini adalah:

Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.

Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan hidrogen.

1. Famili Thiobacteriaceae

Sel berupa kokus, basil atau vibrio. Mengokidasikan belerang. Tidak berwarna.

Habitat tempat-tempat yang mengandung hidrogen sulfida. Genus yang terkenal

ialah:

Thiospira, berupa spiral yang panjangnya sampai 50µ.

Thiobacillus dengan 9 spesies, terkenal sebagai bakteri denitrifikan.

Page 7: Klasifikasi Bakteri

Thiobacillus thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan

sulfat belerang menjadi asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-

nya kurang daripada 1, sedang pH yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.

1. Famili Psseudomonadaceae

Sel berupa batang lurus, kadang-kadang serupa bola. Bergerak dengan flagel yang

terdapat pada ujung. Jumlah flagel satu atau lebih. Beberapa spesies tidak

bergerak. Gram positif. Habitat tanah atau air tawar dan air laut. Banyak spesies

hidup sebagai parasit pada tanaman, tidak begitu banyak pada hewan. Genus yang

banyak dikenal adalah:

Pseudomonas dengan 149 spesies dan 11 spesies tambahan, berpigmen

hijau muda atau hijau tua. Pigmen meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni

tanah atau air. Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang kedapatan di dalam luka

pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang

kebiru-biruan. Beberapa spesies yang lain menyebabkan penyakit pada tanaman.

Xanthomonas dengan 60 spesies dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara

spesies-speseies ini hidup sebagai parasit pada tanaman.

Acetobacter dengan 7 spesies, penghasil asam cuka.

Photobacterium dengan 4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah

busuk; menghasilkan cahaya.

Halobacterium, suka tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya

tinggi.

1. Famili Caulobacteraceae

Sel berupa batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel

mempunyai flagel. Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada

suatu substrat. Gram negatif. Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan

air laut. Genus yang banyak dikenal ialah:

Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa

melekat pada suatu tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.

Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit.

Penimbun oksida besi. Gallionella ferrugineabanyak kedapatan di perairan.

Page 8: Klasifikasi Bakteri

1. Famili Siderocapsaceae

Sel serupa bola, bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir yang

mengandung besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini. Genus

yang terkenal ialah:

Siderocapsa, penghuni air tawar.

Siderococcus, sel berbentuk bola.

Siderobacter, bentuk sel serupa batang.

10.  Famili Spirillacea

Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit,

patogen pada hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:

Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio

comma dengan flagel yang monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.

Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio

desulfiricans terkenal sebagai bakteri denitrifikan.

Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas

metan .

Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.

Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua

ujung. Penghuni tanah, pengurai selulosa.

Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum

volutans adalah bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir

volutin dalam sitoplasma. Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang

disebut ‘demam akibat gigitan tikus’.

1. Dari Ordo II Chlamydobacteriales Diperkenalkan:

2. Famili Chlamydobacteriaceae

Sel-sel merupakan trikoma yang berselubung. Trikoma tanpa cabang atau dengan

cabang semu. Selubung berisi besi atau mangan. Kebanyakan menetap pada suatu

substrat tanpa tangkai. Habitat air tawar; beberapa spesies terdapat juga di laut.

Genus yang banyak dikenal ialah:

Page 9: Klasifikasi Bakteri

Sphaerotilus dengan 3 spesies, trikoma dengan percabangan semu. Selubung

dapat mengandung besi. Penghuni air tawar. Berbiak dengan konidia. Konidia

dihasilkan oleh ujung trikoma. Setelah lepas dari selubung, konidia mengembara

dengan flagel sampai mendapatkan substrat baru.

Leptothrix dengan 12 species; trikoma silindris, selubung dapat mengandung

besi atau mangan. Penghuni air tawar.

1. Famili Crenotrichaceae

Trikoma menempel pada substrat. Selubung tipis. Tidak bercabang atau dengan

cabang semu. Selubung dapat mengandung besi atau mangan. Habitat air tawar

dan air laut. Genus yang terkenal ialah:

- Crenothrix; ujung trikoma membesar. Sel-sel bulat panjang sampai silindris.

Terdapat di persediaan-persediaan air.

- Clonothrix; trikoma meruncing pada ujung. Ujung trikoma menghasilkan konidia.

3. Ordo III Hyphomicrobiales (ordo baru, 1953) Terdiri Atas:

a. Famili Hyphomicrobiaceae

Sel serupa benang-benang yang berhubung-hubungan. Ujung benang menghasilkan

sel-sel baru yang mengembara. Gram negatif. Habitat air tawar, lumpur-lumpur

kubangan. Genus yang terkenal ialah:

- Hyphomicrobium, heterotrof, terdapat sebagai penghuni tanah dan perairan.

- Rhodomicrobium, tidak bergerak, koloni berwarna jingga.

b. Famili Pasteuriaceae

Sel serupa buah apokat atau jambu, bertangkai; pembiakan dengan tunas atau

dengan pembelahan diri secara memanjang ; famili ini masih perlu penelitian lebih

lanjut. Genus yang terkenal ialah Pasteuria, sel serupa batang, merupakan rumpun,

tidak berwarna, parasit pada Crustacea.

4. Ordo IV Eubacteriales

1. Famili I. Azotobacteriaceae

Sel serupa batang, bola atau telur. Tak mempunyai endospora. Gram negatif.

Aerob. Dapat mengikat N2 bebas. Habitat tanah.

Page 10: Klasifikasi Bakteri

Genus yang terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam

penyuburan tanah. Azotobacter chroococcum; aerob, hidup bebas dalam tanah,

terkenal sebagai pengikat N2, terdapat di mana-mana.

1. Famili II. Rhizobiaceae

Basil, tidak berspora. Flagel peritrik; beberapa spesies tidak bergerak. Gram negatif.

Aerob,simbion atau pathogen.

Genus yang terkenal ialah:

- Rhizobium dengan 6 spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-

kacangan, missal Rhizobium leguminosarum.

- Agrobacterium dengan 7 spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen

pada tanam-tanaman, missal Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil

pada tumbuhan.

- Chromobacterium dengan 4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna

ungu.

1. Famili III. Achromobacteria

Basil, tidak pleomorfik. Bergerak atau diam. Gram negative. Zat warna tidak dilepas

ke dalam medium.

Genus yang terkenal ialah :

Alcaligenes dengan 6 spesies. Berpigmen kuning, saprobe dalam usus

vertebrata, air susu Alcaligenes viscolactis menyebabkan timbulnya benang-

benang pada usus.

Flavobacterium dengan 26 spesies, pigmen kuning, jingga atau merah.

terdapat didalam tanah dan air. Pigmen tidak meresap kedalam medium.

Agarbacterium dengan 12 spesies, terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada

ganggang laut yang telah membusuk.

Beneckea dengan 6 spesies, dapat mencernakan kitin.

1. Famili IV. Enterobacteriaceae

Page 11: Klasifikasi Bakteri

Basil, bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Gram negative.

Menguraikan glukosa dengan menghasilkan gas.

Genus yang terkenal ialah :

Escherichia dengan 4 spesies, ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe,

Escherichia coli terkenal sebagai penghuni kolon (usul tebal).

Aerobacter dengan 2 spesies, saproba dalam usus vertebrata atau hidup

bebas di alam. Aerobacter aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.

Klebsiella dengan 3 spesies, saproba atau pathogen pada hewan dan

manusia. Klebsiella pneumonia kedapatan pada alat-alat pernapasan.

Erwinia dengan 17 spesies, saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman.

Erwinia amylovora terkenal sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-

buahan.

Serratia dengan 5 spesies, ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak

berwarna. Serratia marcescens terdapat di mana – mana.

Proteus dengan 5 spesies, saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa

kedapatan dalam makanan yang sudah basi.

Salmonella dengan 10 spesies, patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit

tipus perut (typhus abdominalis). Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan

atas sifat-sifat serologic, imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.

Shigella dengan 8 spesies, banyak yang patogen. S. dysentriae, S.

paradysentriae dan S. sonnei menyebabkan penyakit disentri.

1. Famili V. Brucellaceae

Kokus atau basil, kecil, tunggal atau bergandeng-gandeng. Bergerak atau diam.

Patogen, terdapat dilapisan lender manusia dan hewan. Famili ini terkenal juga

sebagai famili Parvobacteriaceae.

Genus yang terkenal ialah :

Page 12: Klasifikasi Bakteri

Pasteurella dengan 9 spesies, Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau

patogen pada manusia dan hewan. P. tularensis menyebabkan tularemia

(semacam sampar) pada manusia dan hewan.

Brucella dengan 3 spesies, mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada

hewan dan manusia. B. abortus menyebabkan penyakit brucellosis.

Haemophilus dengan 15 spesies, banyak yang patogen bagi manusia dan

hewan . H. influenzae disangka turut menyebabkan penyakit influenza.

Bordetella pertussis adalah penyebab batuk rejan.

Actinobacillus dengan 5 spesies, patogen pada hewan dan manusia.

Noguchia dengan 3 spesies, sering kedapatan pada selaput mata manusia

dan hewan.

1. Famili VI. Bacteroidaceae

Basil, umumnya kecil. Anaerob, kadang-kadang mikroaerofil. Gram negatif.

Kebanyakan patogen dalam usus dan lapisan lender.

Genus yang banyak dikenal ialah :

Bacteroides dengan 30 spesies, anaerob, patogen pada manusia dan hewan.

Streptobacillus, anaerob, parasit atau patogen pada mamalia dan rodentia.

1. Famili VII. Micrococcaceae

Sel yang tunggal berbentuk bola. Tidak berspora. Pembiakan menurut 2 atau 3

arah, ada juga yang menurut satu arah merupakan streptokokus, ada pula yang

tidak berhubung-hubungan. Gram variabel.

Genus yang terkenal ialah :

Micrococcus dengan 16 spesies, saprobe, jarang-jarang patogen.

Berkelompok tidak beraturan.

Staphylococcus dengan 2 spesies, Gram positif, kelompok serupa untaian,

warna kuning. Saprobe atau patogen. Staphylococcus aureus kedapatan pada

kulit, selaput lender, bisul – bisul dan luka-luka.

Gaffkya dengan 2 spesies, patogen pada hewan dan manusia.

Page 13: Klasifikasi Bakteri

Sarcina dengan 10 spesies, berkelompok serupa paket, ada yang berwarna.

Saprobe atau semi-parasit. Sarcina lutea berpigmen kuning.

1. Famili VIII. Neisseriaceae

Kokus, dua-dua atau berkelompok tidak beraturan. Tidak bergerak. Gram –

negative. Parasit atau patogen.

Genus yang terkenal ialah :

Neisseria dengan 10 spesies, diantaranya N. gonorrhoeae, penyebab

penyakit kelamin, dan N. meningtidis penyakit radang selaput otak.

Veillonella dengan 6 spesies, parasit dan patogen.

1. Famili IX. Brevibactericiae

Basil, tidak berspora. Gram positif. Merah, kuning atau coklat. Habitat tanah , air

tawar, air asin, sampah-sampah.

Genus yang banyak dikenal ialah Brevibacterium dengan 23 spesies, saproba, aerob

dan anaerob fakultatif.

10.  Famili X. Lactobacillaceae

Basil atu kokus yang bergandeng-gandengan atau merupakan tetrad. Gram positif .

umumnya saproba. Beberapa spesies patogen.

Genus yang terkenal ialah :

Diplococcus pneomoniae, penyebab radang paru-paru peneumonia.

Sterptococus dengan 19 spesies, saprobe atau parasit. S. lactis dan S.

Cremoris penting dalam pembuatan keju dan mentega.

Leuconostoc dengan 3 spesies, saprobe. L. dextranicum dan L. citrovorum

berguna untuk memberikan aroma kepada mentega dan keju.

Lactobacillus dengan 11 spesies, di antaranya L. lactis, L acidophilus,

keduanya menghasilkan sedikit asam dari fermentasi gula. L. casei digunakan

dalam pembuatan keju.

Page 14: Klasifikasi Bakteri

Eubacterium dengan 20 spesies, saprobe atau patogen. Banyak kedapatan

dalam usus. Genus yang lain seperti catenabacterium banyak hidup sebagai

saproba dalam usus.

11.  Familia XI. Propionibacteriaceae

Basil tak bergerak, tidak berspora. Mungkin pleomorfik. Gram positif. Ada yang

berpigmen coklat. Genus yang terkenal ialah Propionibacterium dengan 11 spesies,

penghasil asam propionat.

12.  Famili XII. Corynebacteriaceae

Kebanyakan basil yang diam. Gram positif. Aerob, mikroaerofil sampai anaerob.

Mengubah nitrat menjadi nitrit.

Genus yang terkenal ialah Corynebacterium dengan 33 spesies, diantaranya ada

yang parasit dan patogen pada tumbuhan dan manusia. Corynebacterium

diphtheriae menyebabkan penyakit tenggorokan dipteri.

13.  Famili XIII. Bacillaceae

Basil, kadang-kadang streptobasil, membentuk endospora. Flagel peritrik, atau

tanpa flagel. Gram positif, variabel dan negatif. Parasit atau patogen terutama pada

insekta.

Genus yang terkenal ialah :

Bacillus dengan 25 spesies, bergerak, flagel peritrik. Endospora di tengah

atau di ujung sporangium. B. subtilismenghasilkan antibiotik basitrasin dan

subtilin. B. anthracis menyebabkan penyakit antraks. B. stearothermorphilushidup

subur dalam suhu 650 C. B. meganterium adalah saprobe yang terdapat dimana-

mana. B. cereus hidup sebagai saprobe, kadang-kadang juga sebagai pathogen

Clostridium terdapat 93 spesies, anaerob, saprobe, parasit pathogen.

Terdapat di tanah, usus manusia dan hewan.C. pasteurianum penghuni tanah

yang dapat mengikat N2 bebas. C. botulinum, saprobe pada makanan basi,

mengasilkan racun. C. tetani penyebab tetanus (kejang-rahang), C.

perfringerns menyebabkan busuknya luka.

5. Ordo V. Actinomycetales

Page 15: Klasifikasi Bakteri

Ordo ini diduga merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada

kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini

terdiri atas 4 famili, yaitu :

1. Famili Mycrobacteriaceae

Sel berupa batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak

bergerak, tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen. Genus

yang terkenal ialah :

Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M.

leprae keduanya pathogen pada manusia;M. bovis, pathogen pada lembu, dan M.

avium, pathogen pada unggas.

Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob,

penghuni tanah. M. citreus, M. flavus, M. luteus, masing-masing berpigmen.

1. Famili Actynomicetaceae

Berbentuk miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada hifa

yang menegak. Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :

Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan

lilin, fenol dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae menyebabkan borok

pada kaki.

Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan

actinomycosis pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada manusia.

1. Famili Streptomycetaceae

Konidia terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang parasit.

Genus yang terkenal ialahStreptomyces dengan 150 spesies. Genus ini terkenal

karena menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan streptomisin, S.

aureofaciens menghasilkan auremisin, S. venezuelae menghasilkan kloromisetin

(kloramfenikol).

1. Famili Actinoplanaceae

Page 16: Klasifikasi Bakteri

Berbentuk miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora mengembara atau

diam. Habitat tanah dan air. Genus yang terkenal

ialah Actinoplanes dan Streptosporangium, keduanya saprobe dalam tanah.

1. Ordo VI. Caryophanales

Bentuk trikoma, tidak ada selubung. Saproba dalam air, sampah-sampah, atau

parasit dalam usus vertebrata dan insekta. Ordo ini terdiri atas 3 famili,

yaitu Caryophanaceae, Oscillosporaceae, dan arthromitaceae, berturut-turut

dengan 3, 1, 2 spesies.

1. Ordo VII. Beggiatoales

Bentuk trikoma tunggal atau berkelompok tiga. Tak berflagel. Ada spesies yang

bergerak dengan menjulur, berguling-guling. Kerap kali ada butir-butir belerang.

Habitat air tawar, air laut, pada ganggang. Keempat family yang masuk dalam ordo

ini ialah :

1. Famili Beggiatoaceae

Terdiri atas 4 genus dengan 18 spesies, mempunyai bentuk seperti benang yang

ujungnya dapat bergerak. Tak ada konidia. Pembiakan dengan potongan-potongan

benang. Dalam famili ini banyak spesies bakteri-belerang. Genus yang terkenal

ialah :

Beggiatoa dengan 6 spesies, diantaranya Beggiatoa alba banyak terdapat

dalam air kotor yang tergenang, menempel pada sampah-sampah atau tanaman

air, merupakan lapisan yang berwarna keabu-abuan.

Thiothrix dengan 7 spesies, umumnya penghuni air tawar, air laut.

1. Famili Vitreoscillaceae

Trikoma tidak berwarna, penghuni perairan yang tenang, terdiri atas 3 genus

dengan 13 spesies.

1. Famili Leucotrichaceae dengan 1 genus Leucothrix, penghuni air tawar, air

laut, yang mengandung sisa-sisa zat organic yang berasal dari ganggang.

Page 17: Klasifikasi Bakteri

2. Famili Achromatiaceae, terdapat dalam air tawar dan air laut, belum banyak

dikenal. Famili ini terdiri atas 1 genus Achromatium.

3. Ordo VIII. Myxobacteriales

Ordo ini terdiri atas 5 famili dengan 12 genus yang mencakup 71 spesies,

kebanyakan hidup sebagai saproba, dapat menghasilkan lendir sehingga masing-

masing tetap berkelompok. Kelompok ini dapat bergerak perlahan-lahan. Makin

bertambah usia, makin banyak lendir yang dihasilkannya. Bakteri yang ada di

dalam kelompok itu berbentuk batang lemas, tidak mempunyai flagel, namun dapat

bergerak sediki-sedikit. Kelompok lendir yang berisikan ribuan bakteri ini

menyerupai plasmodium (malaria), sehingga untuknya seringkali diberikan

nama pseudoplasmodium (pseudo = semu). Di dalam bentuk kelompok ini, bakteri

dikatakan di dalam fase mengembara. Fase ini diikuti dengan fase pembiakan;

prosesnya sangat mengasyikan. Jika kelompok lendir itu sudah cukup usia, maka

terjadilah pembagian kelompok atas kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok

kecil ini menjulang ke atas dengan suatu tangkai, dan tangkai itu tetap berdiri di

atas induk-kelompok lendir. Kelompok kecil yang betangkai ± 1 mm ini berbentuk

bola; ada juga yang bentuknya tidak beraturan. Tangkai tidak berisi bakteri, tetapi

kelompok bola yang diatasnya itu penuh dengan bakteri. Bola-bola itu seakan-akan

merupakan “buah” yang oleh beberapa sarjana disebut juga kista (cysta). Warna,

bentuk, dan besar kecilnya buah tersebut berbeda-beda; hal ini bergantung kepada

spesies. Banyak spesies yang berwarna kuning jingga atau merah.

Jika buah atau kista itu matang, maka sel-sel yang ada di dalamnya menjadi

pendek-pendek, bahkan pada beberapa spesies sel-sel itu sampai serupa bola-bola

kecil. Lendir menjadi kering juga. Maka setelah beberapa lama dalam keadaan

demikian, sel-sel bertebaran karena angina tau air hujan. Di tempat baru sel-sel

tersebut memulaikan kehidupan baru. Tempat yang mereka sukai ialah kayu-

kayuan yang lapuk, jamur, atau kotoran hewan. Spesies yang hidup sebagai parasit

juga ada, misalnya Polyangium parasiticum pada ganggang hijau Cladaphora.

Contoh yang lain ialah Podangium lichenocolum; spesies ini hidup sebagai parasit

pada Lichenes.

Ada satu genus cytophaga yang dapat mencernakan selulosa dan agar-

agar. Chytophaga columnaris dapat menimbulkan penyakit pada ikan.

Page 18: Klasifikasi Bakteri

1. Ordo IX. Spirochaetales

Ordo ini terdiri atas 2 famili dengan 6 genus yang mencakup 49 spesies. Ada

beberapa spesies yang patoggen pada hewan dan manusia. Bakteri dari ordo ini

berupa batang yang melingkar-lingkar seperti spiral. Semula orang menyangka

spiral ini tidak mempunyai falgel, akan tetapi penyelidikan dengan mikroskop

electron menunjukkan adanya flagel yang amfitrik.

Banyak spesies yang tidak dapat diwarnai dengan cara yang biasa; untuk

mengamatinya diperlukan mikroskop yang berlatar –belakang gelap. Beberapa

spesies layak juga dimasukkan dalam golongan protozoa, mengingat cara

bergeraknya, akan tetapi mengingat sifat – sifatnya yang lain, diantaranya adalah

pembelahan secara tranversal, menyebabkan Spirochaetales ini digolongkan

kepada tumbuhan. Kedua famili yang masuk dalam ordo ini adalah :

1. Famili Spirochaetaceae dengan genus baku Spirochaeta. Banyak spesies dari

famili ini hidup sebagai saprobe di dalam air di selokan – selokan. Beberapa

spesies yang lain hidup sebagai parasit di dalam usus Molluska yang berkatup

dua.

2. Famili Treponemataceae: Banyak spesies dari family ini hidup sebagai parasit

dan pathogen pada Vertebrata, di anataranhya ada yang menyebabkan penyakit

kelamin pada manusia. Famili ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada

manusia.

Famili ini terdiri dari 3 genus, yaitu :

Borrelia dengan 28 spesies, diantaranya ialah B. novyi dan B.

recurrentis yang menyebabkan penyakit demam berulang, sedang B.

vincentii menyebabkan penyakit tenggorokan ( Vincent’s argina).

Treponema dengan 8 spesies, diantaranya ialah T. pallidum yang

menyebabkan penyakit sfilis, T. pertenue yang menyebabkan penyakit patek atau

puru (framboesia).

Leptospira mempunyai lengkungan – lengkungan yang lebih halus

daripada Treponema, ujung – ujungnya serupa kail. L.

Page 19: Klasifikasi Bakteri

icterohaemorrhagiae menyebabkan penyakit weil, suatu penyakit kuning. Penyakit

ini banyak diderita oleh pekerja – pekerja tambang yang tempatnya selalu

lembab. Urine tikus liar yang kejangkitan Leptospiramengandung bakteri ini.

1. ORDO X. MYCOPLASMATALES

Sangat pleomorfik, mudah sekali rusak, tidak bergerak, tidak berspora. Gram

negatif. Saproba ada juga yang pathogen. Ordo ini terdiri atas 1 famili dengan1

genus.

Famili Mycoplasmataceae : merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan

dalam medium buatan. Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus

yang sudah dikenal ialah Mycoplasma dengan 15 spesies, diantaranya M.

mycoides yang dapat menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M.

hominis yang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Kemajuan di bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu

untuk membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang

pertama mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai

bahan inti AND yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut

inti.

1. KELOMPOK UTAMA BAKTERI BERDASARKAN BERGEY’S MANUAL EDISI

KE-8

2. Kelompok 1 : Bakteri Fototrofik

Ciri-ciri :

Bentuk sel bulat, batang, vibrio, atau spiral.

Gram negatif .

Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.

Bergerak dengan flagella atau nonmotil.

Fotosintetik.

Page 20: Klasifikasi Bakteri

Bakterioklorofil.

Berpigmen.

Habitat di lingkungan akuatik.

Contoh : Thiospirillum sp., Chromatium sp.

1. Kelompok 2 : Bakteri Luncur

Ciri-ciri :

Bentuk sel batang, bola atau filamen.

Gram negatif.

Motil

Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.

Beberapa membentuk tubuh buah.

Habitat di tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.

Contoh : Cytophagales

1. Kelompok 3 : Bakteri Berselongsong

Ciri-ciri :

Sel terbungkus dalam selongsong.

Bentuk sel batag, atau seperti filmen.

Motil.

Gram negatif.

Beberapa membentuk pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk

menempelkan diri pada permukaan.

Habitat di lingkungan akuatik dan lumpur.

Contoh : Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix

Page 21: Klasifikasi Bakteri

1. Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks

Ciri-ciri :

1. Sel dengan prosteka atau pelekap.

2. Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah.

3. Motil karena flagela kutub atau nonmotil.

4. Bentuk sel bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa

menunjukkan pertumbuhan seperti hifa ( filament).

5. Habitat di tanah, lingkungan akuatik.

Contoh : Hyphomirobium.

1. Kelompok 5 : Bakteri Spiroket

Ciri-ciri :

Dinding sel lentur (tidak kaku).

Morfologi sel langsing terpilin (spiral).

Perbanyakan dengan pembelahan melintang.

Motil.

Banyak spesies gram negatif.

Habitat di tanah dan lingkungan akuatik.

Patogenesitas.

Contoh : Treponema pallidum

1. Kelompok 6 : Bakteri Spiral dan Lengkung

Ciri-ciri :

Dinding sel kaku.

Page 22: Klasifikasi Bakteri

Bentuk sel batang terpilin-pilin.

Motil karena flagella.

Gram negatif.

Habitat di lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan,

dan rongga mulut hewan ( termasuk manusia).

Patogenesitas.

Contoh : Campylobacter fetus.

1. Kelompok 7 : bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif

Ciri-ciri :

Morfologi sel batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.

Motil karena flagella atau nonmotil.

Aerobik.

Gram negatif.

Beberapa dapat menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa

berkarbon satu, dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.

Habitat di tanah, lingkungan akuatik, dan air asin.

Patogenesitas.

Contoh : Brucella dan Francisella tularensis.

1. Kelompok 8 : Batang anaerobik Fakultatif Gram negative

Ciri-ciri :

Morfologi sel batang pendek.

Motil, flagella secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.

Anaerobic fakultaif.

Page 23: Klasifikasi Bakteri

Habitat di lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.

Patogenesitas.

Contoh : escherichia coli, salmonella sp.

1. Kelompok 9 : Batang gram negatif anaerobik

Ciri-ciri :

Morfologi sel batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali

pleomorfisme.

Motilitas, beberapa spesies nonmotil.

Anaerob obligat.

Habitat di rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran

pencernaan serangga.

Patogenesitas.

Contoh : Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas

10.  Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus gram negative

Ciri-ciri :

Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-

batang pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.

Nonmotil.

Gram negatif.

Aerobik.

Habitat di saluran lendir manusia dan hewan.

Patogenesitas.

Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.

11.  Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram negative

Page 24: Klasifikasi Bakteri

Ciri-ciri :

Morfologi sel sngat kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.

Nonmotil.

Anaerobik.

Habitat di saluran pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.

Parasitik.

Contoh : Veillonella

12.  Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik gram negatif

Ciri-ciri :

Autotrofik.

Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa

spesies.

Motil karena flagella atau nonmotil.

Habitat di tanah, limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang

banyak mengndung belerang, besi atau mangan.

Contoh : Nitrococcus

13.  Kelompok 13 : bakteri penghasil metan (metanogenik)

Ciri-ciri :

Autotrofik atau heterotrofik.

Morfologi sel : bola, batang, spiral.

Motil karena flagella kutub atau nonmotil.

Gram positif atau gram negatif.

Page 25: Klasifikasi Bakteri

Anaerobic.

Beberapa spesies termofilik.

Habitat di saluran gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan

akuatik dan limbah.

Contoh : Methanospirillum.

14.  Kelompok 14 : kokus gram positif

Ciri-ciri :

Morfologi sel :kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket,

atau gerombol.

Nonmotil.

Gram positif.

Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.

Heterotrofik.

Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah

panas termasuk manusia.

Patogenesitas.

Contoh : Sarcina

15.  Kelompok 15 : batang dan kokus pembentuk endospora

Ciri-ciri :

Morfologi sel : batang.

Motil karena flagella atau nonmotil.

Reaksi gram : kebanyakan gram positif.

Aerobic, anaerobic fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.

Page 26: Klasifikasi Bakteri

Endospora.

Habitat di tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan

manusia.

Patogenesitas.

Contoh : Sporosarcina

16.  Kelompok 16 : bakteri gram positif tak membentuk spora

Ciri-ciri :

Morfologi sel : Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.

Nonmotil.

Gram positif.

Anaerobic atau anaerobic fakultatif.

Habitat di produk persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah,

serta produk fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan

makanan hewan termasuk manusia.

Contoh : Lactobacillus.

17.  Kelompok 17 : aktinomisetes dan organisme yang sekerabat

Ciri-ciri :

Morfologi sel sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak

beraturan,filament, dan filamen bercabang, struktur miselium.

Nonmotil.

Gram positif.

Aerobic, anaerobic, atau anaerobic fakultatif.

Habitat di tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.

Page 27: Klasifikasi Bakteri

Patogenesitas.

contoh : Mycobacterium tubercolosis.

18.  Kelompok 18 : riktesia

Ciri-ciri :

Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.

Gram negatif.

Nonmotil.

Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur

jaringan atau hewan).

Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.

Patogenesitas.

Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.

19.  Kelompok 19 : mikoplasma

Ciri-ciri :

Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh

membrn berlapis 3 yang tak kaku.

Nonmotil.

Gram negatif.

Anaerobic fakultatif.

Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.

Patogenesitas.

Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale,

Acholeplasma, Spiroplasma

Page 28: Klasifikasi Bakteri