klasifikasi bahan beracun

20

Click here to load reader

description

klasifikasi bahan bahan beracun berbahaya

Transcript of klasifikasi bahan beracun

Page 1: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN

Arum Siwiendrayanti

Page 2: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN

Berdasarkan :• Toksisitas• Efek fisiologis• Target organ• Wujud fisik• Sifat biotis-abiotis

Page 3: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN BERDASARKAN TOKSISITAS

• Klasifikasi toksisitas menurut LD50 dan LC50

• Klasifikasi toksisitas menurut perubahan jaringan

Page 4: klasifikasi bahan beracun

Klasifikasi toksisitas menurut LD50 dan LC50

Toxicity rating

Descriptive term LD50 (mg/kg)

Single oral dose

LC50 (ppm)

4 hours inhalation

1 Extremely toxic < 1 < 102 Highly toxic 1 – 50 10 – 100

3 Moderately toxic 50 – 500 100 – 1.000

4 Slightly toxic 500 – 5.000 1.000 – 10.000

5 Practically non-toxic 5.000 – 15.000 10.000 – 100.000

6 Relatively Harmless 15.000 or more > 100.000

Page 5: klasifikasi bahan beracun

Klasifikasi toksisitas menurut perubahan jaringan

• Toksisitas rendah perubahan biologik yang reversible pada jaringan

• Toksisitas sedang perubahan biologik yang reversible dan irreversible pada jaringan, biasanya tidak mengancam jiwa dapat meninggalkan cacat fisik yang serius.

• Toksisitas tinggiZat yang pada kadar rendah dapat menyebabkan kematian ataupun cacat fisik yang serius.

Page 6: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN BERDASARKAN EFEK FISIOLOGIS

• Iritan (Irritants)

• Asfiksian (Asphyxiants)

• Mutagen, Karsinogen, Teratogen

Page 7: klasifikasi bahan beracun

Iritan (Irritants)• Iritan lemah (mild irritants)menyebabkan iritasi /peradangan (inflamasi). Contoh: asam asetat, butil alkohol, formaldehid, etil alkohol, tembaga, sodium hidroksida, terpentin, fosfor kuning, xylena, dan fenol.

• Iritan kuat (severe irritants / corosive).menyebabkan visible destruction maupun permanent destruction pada jaringan hidup.Contoh: fluor, sodium, ozon, asam sulfat, amonia, kadmium, hidrogen klorida, hidrogen fluorida, dan asam nitrat.

Page 8: klasifikasi bahan beracun

Asfiksian (Asphyxiants)

• Asphyxiants adalah bahan-bahan yang dapat menyebabkan asfiksia (asphyxia).

• Asfiksia adalah keadaan dimana darah dan jaringan tubuh kekurangan oksigen.

• Jenis Asfiksian: - Simple asphyxiants- Chemical asphyxiants

Page 9: klasifikasi bahan beracun

Simple asphyxiants

• Asfiksia yang terjadi pada pemaparan simple asphyxiants adalah akibat dari menurunnya tekanan parsial oksigen.

• Kadar normal oksigen dalam udara 20,95%.• Kadar minimum oksigen yang dibutuhkan oleh

manusia 18%.• Contoh: asitilen, argon, neon, helium, karbon

dioksida, dikloromonofluorometan (freon 21), metan, etan, butan, liquefied petroleum gas (LPG), dan hidrogen

Page 10: klasifikasi bahan beracun

Chemical asphyxiants• Pada pemaparan chemical asphyxiants, asfiksia

terjadi karena:- zat tsb mengikat Hb, atau - dihambatnya aktivitas enzim cytochrom oxidase sehingga sel-sel jaringan tidak dapat memanfaatkan oksigen.

• Contoh : asetonitril, akrilonitril, karbon monoksida, sianida (kalium atau natrium sianida), hidrogen sianida, dan metilen klorida (dalam tubuh akan mengalami transformasi metabolik dan membentuk karbon monoksiada).

Page 11: klasifikasi bahan beracun

Mutagen, Karsinogen, Teratogen

Page 12: klasifikasi bahan beracun

Mutagen, Karsinogen, Teratogen

• Persamaan :Mengakibatkan proses mutasi dengan permulaan yang tidak jelas setelah melalui paparan kronis dan waktu inkubasi yang lama, dampaknya irreversible.

• Perbedaan:Mutagen pada sel genetik mutanKarsinogen pada sel somatik kankerTeratogen pada sel embrio teratoma

Page 13: klasifikasi bahan beracun

Mutagen

• Genotip akan berubah, tetapi fenotip belum berubah.

• Efek masih berupa kematian/aborsi, lahir mati, rendah berat badan, atau pertumbuhan yang terbelakang.

• Contoh : radiasi pengion, benzena, dan metil-Hg.

Page 14: klasifikasi bahan beracun

Karsinogen

• Inisiator (primary karsingen)

• Promotor

• Progresor

Page 15: klasifikasi bahan beracun

Inisiator (primary karsingen)• Berupa metabolit yang aktif atau elektrofilik. • Dapat bereaksi dengan DNA secara ireversibel. • Contoh: dimetil-benz(a)antrasena (DMBA),

metilnitrosourea, polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH), nitrosamin, asbes, bensidin, vinilklorida.

• Tidak selalu berkembang menjadi kanker, karena memerlukan promotor.

Page 16: klasifikasi bahan beracun

• Promotor• zat yang harus ada untuk memulai terjadinya

pertumbuhan kanker, biasanya organ-spesifik. • Misalnya: - DDT, klordane, dan TCDD spesifik untuk hati; - sarkarin dan siklamat untuk kandung kencing; dll.

• Progresor• progresor yang mengembangbiakkan sel secara

cepat dan berlebih sehingga terbentuk kanker• Misalnya: arsen, asbes, benzene.

Page 17: klasifikasi bahan beracun

Teratogen

• Teratogen atau penyebab teratoma diantaranya adalah arsen, fluor, metil-Hg, tetra-etil-lead/TEL, benzena, dan lain-lain.

• Teratogen menimbulkan kelainan bawaan sejak lahir.

Page 18: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN BERDASARKAN TARGET ORGAN

• Hepatotoksin DDT, aflatoksin B, alilalkohol, acrolein, CCl4, As, Be, Fe, dll.

• Neurotoksin racun botulinum; DDT; batrakhotoksin; kafein, CCl4, alkohol; dll.

• Dermatotoksin pelarut organik, asam kuat, basa kuat, oli, oksidan, tar, petroleum, hidroquinon, dll.

• Hematotoksik benzena, aspirin, klorafenikol, Hg, dimercaprol, paracetamol, DDT, barbiturat, fenilbutazon, hidroxiquinolin, CCl4, Au, insektisida, penicilin, trinitrotoluena, CO, CN, H2S, dll.

Page 19: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN BERDASARKAN WUJUD FISIK

• GAS dapat berdifusi,menyebar lebih cepat • PADAT dapat masuk terutama melalui saluran

pencernaan, mudah menyebar apabila ukurannya sangat halus.

• CAIR masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan kulit, dimungkinkan pula inhalasi.

Waspadai perubahan wujud

Page 20: klasifikasi bahan beracun

KLASIFIKASI BAHAN BERACUN BERDASARKAN SIFAT BIOTIS-ABIOTISNYA

• BIOTIS dapat berkembang biak bila lingkungan mendukung. Contoh: racun Clostridium botulinum, racun Vibrio cholerae, racun Pseudomonas cocovenans, metabolit mikroorganisme (ammonia, nitrat, nitrit, CO, CO2, derivatif sulful, dll).

• ABIOTIS dapat berubah menjadi berbagai senyawa.Contoh: racun logam (berilium, cadmium, kromium, cobalt, tembaga, besi, timah hitam, nikel, selenium, titanium, seng, asbes,dll), racun non logam (CO, ester, CN, klorofenol, DDT, herbisida, polisiklik hidrokarbon (PAH)), dll.