KKO LidahBuaya

16
PENDAHULUAN A. Definisi Tanaman Lidah Buaya Lidah buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering benua Afrika. Menurut sejarahnya, lidah buaya dibawa ke Indonesia oleh bangsa Cina pada abad ke-17. Pada mulanya dimanfaatkan hanya sebagai tanaman hias, ramuan obat-obat tradisional, bahan kecantikan. Seiring berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan lidah buaya dikembangkan menjadi bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan. Lidah buaya merupakan suku Liliaceae, diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan yang terbagi ke dalam 240 marga dan dikelompokkan menjadi lebih kurang 12 anak suku. Taksonomi tanaman lidah buaya adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Famili : Liliales Ordo : Liliaceae Genus : Aloe Spesies : Aloe vera Nama lokal : LIdah buaya (Indonesia), Jadam (Malaysia), Crocodile tongues (Inggris) B. Morfologi Tumbuhan

Transcript of KKO LidahBuaya

Page 1: KKO LidahBuaya

PENDAHULUAN

A. Definisi Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari

daerah kering benua Afrika. Menurut sejarahnya, lidah buaya dibawa ke Indonesia oleh bangsa

Cina pada abad ke-17. Pada mulanya dimanfaatkan hanya sebagai tanaman hias, ramuan

obat-obat tradisional, bahan kecantikan. Seiring berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi, pemanfaatan lidah buaya dikembangkan menjadi bahan baku industri farmasi

dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Lidah buaya merupakan suku Liliaceae, diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan yang

terbagi ke dalam 240 marga dan dikelompokkan menjadi lebih kurang 12 anak suku. Taksonomi

tanaman lidah buaya adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Famili : Liliales

Ordo : Liliaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe vera

Nama lokal : LIdah buaya (Indonesia), Jadam (Malaysia),

Crocodile tongues (Inggris)

B. Morfologi Tumbuhan

Tanaman lidah buaya dapat hidup liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam di

pekarangan rumah, tanamannya sangat mudah dikenali dengan cirri-ciri umum berupa daun

yang berbentuk runcing diujungnya, berdaging tebal dengan duri pada tepinya. Berikut ini

adalah morfologi tanaman lidah buaya.

1. Akar

Lidah buaya memiliki sistemperakaran yang sangat pendek dengan akar serabut yang

panjangnya mencapai 30-40cm.

Page 2: KKO LidahBuaya

2. Batang

Batang tanaman lidah buaya umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena

tertutup oleh pelepah daun. Batang berserat.

3. Daun

Daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helain memanjang dengan ujung yang agak

runcing, berdaging tebal dan tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan memiliki lapisan

lilin dipermukaan daunnya, bagian atas daun rata dan membulat di bagian bawahnya.

4. Bunga

Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau

tabung kecil sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai

orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung

tangkai yang menjulang ke atas sepanjang sekitar 50-100 cm.

Melalui hasil penyerbukan yang sempurna bunga akan menghasilkan biji.

C. Kandungan Gizi dan Kandungan Kimia Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris dunia yang memiliki poteni

untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri farmasi. Dari hasil

penelitian diketahui kandungan zat yang terdapat pada Lidah buaya seperti enzim,asam amino,

mineral,vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Kandungan kimia yang terdapat di dalam lidah buaya antara lain alaoin, arabinosa, aloe-

emodin, aloe resin, tannin, antrakinon, saponin, dan flavonoid.

Kandungan senyawa kimia pelepah lidah buaya lebih dari 200 jenis. Bagian terbesar

kandungan jel lidah buaya adalah air (98,5%) dan kandungan karbohidratnya sebesar 0,3%

yang berupa pectin,hemiselulosa, glukomanan, asemanan, dan derivate manosa. Menurut

seorang pengamat makanan kesehatan, Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, aloe vera

mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu

terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan

zat golongan obat.

Page 3: KKO LidahBuaya

D. Manfaat Umum Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya memiliki bermacam-macam manfaat bagi manusia, antara lain

sebagai bahan makanan,bahan kosmetik, bahan baku industri farmasi, bahan pengobatan

tradisional.

1. Sebagai bahan makanan

Produk makanan yang berasal dari lidah buaya antara lain nata de aloe (sari lidah buaya),

teh lidah buaya, dodol, dan sebagainya.

2. Sebagai bahan kosmetik

Lidah buaya banyak digunakan sebagai bahan kosmetik dalam bentuk produk shampoo,

tabir surya, lotion pelembab kulit, masker,lipstick, kondisioner shampoo.

3. Sebagai bahan industri farmasi

Di bidang industri farmasi lidah buaya merupakan bahan untuk membuat antibiotic,

antiinflamasi dan obat pencahar.

4. Sebagai bahan pengobatan tradisional

BPPT (Badan Pengkajian Penerapan teknologi) menyebutkan bahwa lidah buaya dapat

dijadikan sebagai obat cacing, luka bakar, bisul, sakit mata, dan keseleo.

E. Efek Farmakologis Dan Efek Samping Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan tanaman ajaib karena memiliki segudang khasiat,tidak hanya

sebagai bahan pangan tetapi juga berkhasiat obat. Berikut ini adalah beberapa khasiat obat

tanaman lidah buaya yang dapat dimanfaatkan :

1. Mengurangi kadar glukosa dalam darah (obat diabetes)

Zat aloe emodin yang terkandung didalam lidah buaya dapat mengaktivasi insulin dan

meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta,

sehingga berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

2. Obat antiseptik dan Luka bakar

Daun dan akar tanaman lidah buaya mengandung saponin, flavonoid, tannin dan polifenol.

Saponin mempunyai kemampuan sebagai pembersih yang efektif untuk penyembuhan luka

terbuka, tannin digunakan sebagai pencegahan infeksi luka (antiseptik) dan untuk mengatasi

luka bakar. Flavonoid dan polifenol memiliki khasiat sebagai antiseptik.

Page 4: KKO LidahBuaya

3. Pencahar

Lateks lidah buaya (kuning jus yang diekstraksi dari lapisan luar daun) mengandung molekul

dengan efek pencahar yang kuat.

4. Membantu pencernaan

Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa gel lidah buaya mampu mengusir dan

membinasakan racun dan bahan asing lainnya yang biasanya menempel pada usus dan

sangat berbahaya sebab mengakibatkan akumulasi limbah sehingga dapat memblokir

saluran usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Dalam hal ini

gellidah buaya dapat menghulangkan limbah tersebut dan membantu dalam pengaturan

asam.

Selain efek farmakologi yang dimiliki oleh Lidah buaya, tanaman ini juga memiliki efek samping

pada penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul pada

penggunaan jus lidah buaya :

1. Reaksi Alergi

Orang yang alergi terhadap bawang putih, bawang merah, bunga tulip atau tanaman dari

keluarga liliy, harus menghindari lidah buaya. Penggunaan lidah buaya secara topikal atau

oral bagi orang yang memiliki alergi terhadap lidah buaya dapat menyebabkan iritasi kulit,

gatal-gatal, kram dan diare. Salah satu cara sederhana untuk menguji reaksi alergi terhadap

lidah buaya adalah dengan mengoleskan sedikit cairan lidah buaya murni di belakang

telinga.

2. Diare dan Kram

Jus daun lidah buaya mengandung aloe latex, yang dikenal sebagai pencahar. Lidah buaya

bisa memicu timbulnya diare atau kram yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit

berbahaya, bahkan meskipun digunakan hanya beberapa hari.

Pada 5 November 2002, FDA tidak merekomendasikan penggunaan lidah buaya sebagai obat

pencahar. Karena bersifat adiktif dan memiliki efek negative permanen pada kesehatan koon

yang bisa memperparah sembelit (konstipasi)

3. Kanker Kolorektal

Penggunaan lidah buaya dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih dapat meningkatkan resiko

kanker kolorektal. Menurut penelitian genotoxicity menunjukkan bahwa obat pencahar yang

mengandung lidah buaya menimbulkan resiko kanker kolorektal bahkan meskipun digunakan

sesuai petunjuk. Bakteri Pseudomelanosis coli bisa timbul akibat penggunaan lidah buaya

dalam jangka panjang, yang merupakan penyebab reiko kanker kolorektal

Page 5: KKO LidahBuaya

4. Kematian

Kematian akibat kerusakan ginjal dan diare berdarah yang parah dapat terjadi akibat dosis

toksik lidah buaya. Mengonsumsi lidah buaya secara oral dengan konsentrasi 1 gram per hari

atau lebih selama beberapa hari adalah dosis yg dapat mematikan (lethal dose)

F. Bagian Tanaman Lidah buaya yang Berkhasiat dalam Pengobatan Tradisional

Tanaman lidah buaya secara empiris digunakan untuk pengobatan tradisional, antara lain :

- Getah atau daging daun digunakan untuk urus-urus, pemakaian luar digunakan untuk

menyuburkan pertumbuhan rambut.

- Lumatan daun dan gel ekstrak digunakan untuk mengobati luka bakar dan anti radang.

Karena daun lidah buaya bermanfaat untuk anti jamur,anti bakteri, dan regenerasi sel.

- Daging daun lidah buaya berkhasiat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita

diabetes, mengontrol tekanan darah,dan menstimulasi kekebalan tubuh terhadap

serangan penyakit kanker.

- Bunga lidah buaya berkhasiat mengobati luka memar dan muntah darah.

- Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing dan sembelit

Berikut ini beberapa cara penggunaan lidah buaya dalam pengobatan tradisional

1. Untuk mengatasi sembelit (pencahar)

½ batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil, seduh dengan

setengah gelas air + 1sdm madu.

2. Untuk menurunkan kadar glukosa darah (antidiabet)

Satu pelepah daun lidah buaya dicuci bersih dan dibuang durinya kemudian dipotong-

potong dan direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1,5 gelas. Diminum 3x sehari

masing-masing ½ gelas sesudah makan.

3. Untuk mengatasi Ambeien (wasir)

½ batang daun lidah buaya yang telah dibuang durinya dicuci lalu diparut + ½ gelas air

panas,kemudian diperas. Tambahkan 2sdm madu, diminum 3x sehari dalam keadaan

hangat.

4. Untuk mengatasi radang tenggorokan

Satu daun lidah buaya dicuci dan dikupas, isinya dipotong-potong atau diblender.

Tambahkan dengan 1 sdm madu,diminum 3x sehari.

Page 6: KKO LidahBuaya

G. Beberapa Produk dari Tanaman Lidah Buaya

1. Terbuat Dari aloe vera/ saripati lidah buaya yang berfungsi

untuk membersihkan pencernaan dan menyegarkan vili-vili- usus

sehingga bisa menyerap nutrisi lebih cepat/ optimal.

2. Produk Kosmetik

3. Produk Kesehatan

(Obat Herbal )

Page 7: KKO LidahBuaya

UJI PREKLINIS TANAMAN LIDAH BUAYA

A. Pengaruh Decocta Daun Lidah Buaya (Aloe vera.L) Terhadap kadar Glukosa Darah

Kelinci yang Dibebani Glukosa.

METODOLOGI

Bahan, Subjek, dan Alat uji

Bahan yang digunakan ialah daun lidah buaya segar yang diambil dari daerah Boyolali pada

bulan Juni 2004, glibenklamid (produksi Indofarma jenis generik), CMC Na (tehnis), D-

glukosa anhidrat (p.a) pereaksi GOD-PAP (DiaSys), aquadest, EDTA, TCA.

Subyek uji yang digunakan ialah kelinci jantan lokal, berat 1,3- 2 kg.

Alat uji yang digunakan adalah peralatan gelas, jarum peroral, sentrifuse, spektrofotometer

(StarDust FC DiaSys), scalpel blade, mikropipet, ependorf, vortex.

Pembuatan decocta daun lidah buaya segar

Daun lidah buaya segar dicuci dengan air mengalir, dibersihkan dari kulit dan durinya,

kemudian daging daunnya ditimbang sesuai dengan berat yang dikehendaki, lalu dihaluskan

dengan cara diblender, kemudian dimasukkan ke dalam panci infusa, dan ditambah air 100

ml. Panci dipanaskan di dalam tangas air selama lebih dari 30 menit, dihitung mulai suhu di

dalam panci mencapai 90oC, sambil sesekali diaduk. Penyaringan dilakukan selagi panas

melalui kain flannel. Peringkat konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu decocta

daun lidah buaya segar konsentrasi 300; 400; dan 532 % b/v.

Cara Kerja

Pada penelitian ini digunakan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Hewan uji

kelinci dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor.

Subyek uji dipuasakan (12-18 jam) dengan tetap diberi minum ad libitum, terlebih dahulu

sebelum perlakuan. Pembagian kelompok sebagai berikut : kontrol negatif (hewan uji diberi

larutan CMC Na 1% secara oral; kontrol positif diberi suspensi glibenklamid dosis 0,233

mg/kgbb dalam CMC Na 1% secara oral dosis tunggal. Perlakuan I diberi decocta daun lidah

buaya segar konsentrasi 300 % b/v, 5 ml/kgbb secara oral dosis tunggal. Perlakuan II diberi

decocta daun lidah buaya segar konsentrasi 400 % b/v, 5 ml/kgbb secara oral dosis tunggal.

Perlakuan III diberi decocta daun lidah buaya segar konsentrasi 532 %b/v, 5 ml/kgbb secara

oral, dosis tunggal.Semua kelompok mendapat pembebanan glukosa dengan pemberian

Page 8: KKO LidahBuaya

glukosa 50%, 5 ml/kgbb pada menit 30 setelah pemberian perlakuan. Setelah pemberian

beban glukosa, cuplikan darah diambil dari vena lateralis telinga kelinci sebanyak 150-250μl

pada menit ke -30; 0; 30; 60; 90; 120; 180; 240;300; dan 360. Kadar glukosa darah

ditetapkan dengan metode enzimatis dengan pereaksi GOD-PAP.

Data kuantitatif kadar glukosa darah dibuat kurva hubungan antara glukosa darah (mg/dl) per

satuan waktu pengamatan (menit). Dari kurva tersebut,kemudian dihitung “Area Under

Curve0-360” atau AUC0-360 dari masing-masing hewan uji tiap kelompok. Data yang

diperoleh dianalisis menggunakan uji Anava dan dilanjutkan menggunakan uji t-LSD dengan

taraf kepercayaan 95%. Program statistik yang digunakan adalah perangkat lunak SPSS (for

Windows) versi 11.00 Prosentase penurunan kadar glukosa darah (%PKGD) setiap

perlakuan dihitung dengan mengurangi nilai AUC0-360 kontrol negatif dengan perlakuan,

kemudian hasilnya dibagi AUC0-360 kontrol negatif dikalikan 100%.

HASIL PENELITIAN :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya decocta daun lidah buaya segar (Aloe vera L)

konsentrasi 400%b/v saja yang dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna

(P<0,05) dibandingkan kontrol negatif yaitu sebesar 27,10 ± 3,97%. Decocta daun lidah

buaya segar konsentrasi 400%b/v mempunyai efek hipoglikemik tidak berbeda bermakna

dengan kontrol positif (P>0,05) walaupun PKGD nya masih dibawah glibenklamid. Daun

lidah buaya dapat menurunkan kadar glukosa darah kelinci yang dibebani glukosa, hal ini

dikarenakan dalam daun lidah buaya mengandung beberapa senyawa aktif yang

kemungkinan berefek sebagai hipoglikemik yaitu kromium, inositol. Pada konsentrasi

decocta daun lidah buaya segar 532%b/v ternyata efek hipoglikemiknya turun, hal ini berarti

bahwa kenaikan konsentrasi decocta daun lidah buaya segar tidak menaikkan efek

hipoglikemik. Hal ini kemungkinan dikarenakan reseptor telah jenuh. Suatu obat untuk dapat

menimbulkan efek harus berikatan dengan reseptor, sedangkan kemampuan reseptor untuk

dapat berikatan dengan obat adalah berbeda-beda. Jika suatu reseptor sudah jenuh,

walaupun dosis obat ditingkatkan, maka reseptor tersebut sudah tidak mampu lagi untuk

berikatan dengan obat sehingga efeknya menurun.

B. Pengaruh Lendir Lidah Buaya ( Aloe vera.L ) Terhadap Zona Hambat Candida albicans

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lender pada gel lidah buaya ( Aloe

vera.L )sebagai antimikroba khususnya bagi Candida albicans yang ditunjukkan dengan

adanya diameter Zona hambat. Candida albicans tersebut di dapat dari hasil biakan murni

Page 9: KKO LidahBuaya

Candida albican di laboratorium bakteriologi dan mikologi. Perlakuan konsentrasi yang

digunakan yaitu 30%, 40%, 50%,60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%,serta 0% dan obat anti

jamur nystatin sebagai kontrol.

Metodepenelitian menggunakan eksperimen sungguhan (True experiment) dengan 8

perlakuan dan 3 kali ulangan,denganvariabel bebas yaitu konsentrasi lender dari lidah

buaya, variable terikatnya adalah diameter zona hambat,serta variable kontrolnya adalah

nystatin dan konsentrasi 0%. Analisis data menggunakan uji Normalitas,Homogenitas,

Analisis varian satu factor dan uji Duncan’s.

Didapatkan hasil yaitu perlakuan dengan berbagai konsentrasi lender lidah buaya (Aloe

vera.L) berbeda nyata. Konsentrasi 100% merupakan konsentrasi yang paling efektif

terhadap zona hambat Candida albicans. Sedangkan 30% merupakan konsentrasi terendah

terhadap zona hambat Candida albicans.

C. Pengaruh Pemberian Jus Lidah Buaya ( Aloe vera Linn ) Terhadap Kadar Trigliserida

Serum Tikus Wistar Hiperlipidemia

Abstrak

Latar Belakang : Aloe vera adalah tanaman yang sejak lama telah diketahui memiliki khasiat

obat dan kosmetika. Salah satu manfaat tanaman ini yang belum banyak digali adalah

efeknya sebagai antihiperlipidemia. Asam nikotinat, antrakinon, polisakarida, dan mineral

yang terkandung dalam Aloe vera mungkin dapat menurunkan kadar triglieserid serum. Oleh

karena itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus Aloe vera

dengan berbagai dosis terhadap kadar trigliserid serum pada tikus hiperlipidemia.

Metode : Suatu penelitian dengan desain pre dan post Randomized Controlled Group

Design dilaksanakan terhadap tikus Wistar yang telah dibuat hiperlipidemia. 24 ekor tikus

Wistar jantan dibagi menjadi empat kelompok. Untuk kontrol tidak diberi perlakuan dan tiga

kelompok perlakuan masing-masing diberi jus Aloe vera dengan dosis 2 ml/hari, 3 ml/hari,

dan 4 ml/hari selama 14 hari. Analisis kadar trigliserid menggunakan metode enzimatik

(GPO-PAP). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan anova pada

derajat kemaknaan 5%.

Hasil : Pemberian jus Aloe vera pada kelompok perlakuan menyebabkan penurunan kadar

trigliserid secara bermakna (p=0.000) pada semua dosis disbanding kelompok kontrol. Dosis

optimal didapatkan pada dosis 4ml/hari karena dapat menurunkan kadar kolesterol total

paling maksimal.

Page 10: KKO LidahBuaya

D. Perbandingan Pemakaian Aloe vera 30%, 40% dan Silver Sulfdiazine 1% topikal Pada

Penyembuhan Luka Bakar Derajat II

Pemakaian Silver Sulfadiazine 1% (SSD 1%) masih sebagai obat standar pengobatan

luka bakar. Komponen pokok krim SSD 1% adalah sulfa sebagai bakteriostatik terhadap

kuman gram(+) dan gram (-). Komponen lainnya adalah silver juga sebagai bakteriostatik

dan memiliki potensi menembus jaringan nekrotik.

Aloe vera mengandung sedikitnya 6 agen antiseptik seperti hepeal, asam salisilat, urea

nitrogen, asam sinamon, fenol dan sulfur di samping sebagai bakteriostatik juga bakterisid

terhadap kuman gram (+) dan gram (-) bahkan MRSA. Mengandung anti tromboxone A2,

vitamin A dan E yang akan mempercepat penyembuhan luka. Konsentrasi Aloe vera yang

dianjurkan oleh CFTA di Amerika Serikat untuk luka bakar adalah 25 - 40%.

Penelitian dilakukan dengan studi randomized control trial pada penderita luka bakar

derajat II yang dirawat di bangsal bedah RSUP dr. Kariadi Semarang. Penderita luka bakar

baru setelah menjalani resusitasi dan debridement, ditentukan luas luka bakar (LLB) dalam

% dan juga di LLB dalam cm2 dari rumus Dubois. Setiap luka bakar dibagi menjadi 3 belahan

yang sama luasnya dengan cara menghitung jumlah kasa yang dilebarkan di atas luka

tersebut, dioleskan setebal 2 mm SSD1%, Aloe vera 25%dan Aloe vera 40%. Luka dirawat

secara tertutup, diganti balut setiap hari,masing-masing bagian saling terpisah oleh kulit yang

intak. Dilakukan pengamatan tanda-tanda infeksi setiap hari. Total cost obat topikal yang

dibutuhkan juga dihitung.

Terdapat 21 penderita yang memenuhi criteria inklusi, dengan 15 (71,4%) penderita laki-

laki dan 6 (38,6%) penderita perempuan dengan 8 (38,1%) disebabkan api sedangkan 13

(61,9%) karena air panas. Kejadian infeksi pada penderita yang mendapat pengobatan AV

25%, 40% maupun SSD 1% ternyata sama, yaitu 19,0%. Analisis bivariat dengan Wilcoxon

Signed Ranks Test untuk waktu penyembuhan didapatkan efek terapi AV 25% vs SSD 1%

(p=0,000), terapi AV40% vs SSD 1% (p=0,004) dan efek terapi AV 40% vs AV 25% (p=

0,004). Sedangkan total cost AV 25% vs SSD 1% (p=0,000), total cost AV 40% vs SSD 1%

(p=0,000) dan total cost AV 40% vs AV 25% (p=0,000). Hal ini menunjukkan AV 25% vs AV

40% memberikan waktu penyembuhan yang lebih cepat dan biaya lebih murah dibandingkan

SSD 1% dan ternyata Aloe vera 40% adalah yang palik baik.

Page 11: KKO LidahBuaya

KESIMPULAN

Lidah buaya atau Aloe vera merupakan tanaman liliaceae yang dapat tumbuh di

segala iklim, sangat mudah dikenali dengan cirri-ciri berdaun tebal dengan ujing yang

agak runcing dan memiliki duri pada tepi daunnya. Lidah buaya memiliki segudang

manfaat, karena itu sering disebut sebagai tanaman ajaib. Penggunaannya tidak hanya

sebatas dalam bidang kosmetik, tetapi juga dalam pangan dan bahan baku industri

farmasi.

Lidah buaya memiliki beberapa efek farmakologi yang digunakan dalam terapi

pengobatan secara tradisional, yaitu sebagai pencahar, antiinflamasi, antiseptik, obat

luka bakar, menurunkan kadar glukosa darah, anti hiperlipidemia. Efek-efek farmakologi

tersebut tidak hanya dibuktikan secara empiris, tetapi beberapa penelitian juga telah

membuktikan efek farmakologis yang dimiliki oleh lidah buaya. Seperti halnya obat-obat

herbal lainnya, lidah buaya selain memiliki efek farmakologi juga memiliki efek samping

yang dapat membahayakan bahkan mematikan, efek samping tersebut diantaranya

adalah reaksi alergi, Kanker kolorektal, dan kematian. Hal tersebut dapat muncul

apabila terjadi penggunaan lidah buaya dalam jangka panjang secara terus menerus

atau terjadi kesalahan penggunaan dalam kadar dosis.

Page 12: KKO LidahBuaya

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.purwakarta.org/index.php/2006/04/05/khasiat-lidah-buaya-aloevera/ diunduh pada

tanggal 22 Desember 2012Pukul 19.00 WIB.

2. http://bumbata.co/5989/tips-herbal-5-efek-samping-lidah-buaya-bagi-kesehatan/ diunduh

pada 26 Desember 2012 pukul 13.00 WIB.

3. http://eprints.undip.ac.id/21436/2/700-ki-fk-2005.pdf. Perbandingan pemakaian Aloe vera

30%, 40% dan Silver Sulfadiazin 1% topikal Pada Penyembuhan Luka Bakar Derajat II.

Diunduh pada tanggal 25 Desember 2012, pukul 17.00 WIB.

4. http://eprints.undip.ac.id/20391/1/Hermawan.pdf. Pengaruh Pemberian Jus Lidah Buaya

(Aloe vera Linn) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar Hiperlipidemia. Diunduh pada

25 desember 2012 pukul 15.00 WIB.

5.