kkn.unnes.ac.id · Web view2018/12/04 · BAB I. PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Letak Geografis...
Transcript of kkn.unnes.ac.id · Web view2018/12/04 · BAB I. PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Letak Geografis...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
1. Letak Geografis dan Keadaan Lokasi Desa Bedug
Desa Bedug merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pangkah,
Kabupaten Tegal. Letaknya sekitar 9,4 km dari Kota Tegal.. Desa Bedug memiliki
luas wilayah 69.749ha2.Desa Bedug terdiri dari 6 RW dan 29 RT.
2. Iklim
Kondisi iklim tidak menentu yang dirasakan secara global juga terjadi di
wilayah Desa Bedug. Namun, secara umum suhu di wilayah ini sekitar 32 0Cyang
terbilang cuacanya panas dengan tingkat kelembaban udara rendah.
3. Wilayah Administratif
Desa Bedug terdiri atas 6 RW dan 29 RT. Dimana desa ini berbentuk seperti
huruf S. Desa Bedug juga berbatasan dengan beberapa desa lain dimana sebelah barat
dan utara berbatasan dengan Desa Pegirikan, sebelah timur berbatasan dengan Desa
Pencabean, dan sebelah selatan berbatasan dengan desa Grobog.
B. Kondisi Warga
Jumlah penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan usia, jenjang pendidikan
dan jenis mata pencaharian. Jumlah penduduk secara keseluruhan yaitu 4700 orang.
Tabel 1.1. Data Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Jumlah
1. Wiraswasta 499
2. Pegawai 426
3. Petani 62
4. Pertukangan 85
5. Buruh tani 32
6. Pensiunan 6
7. PNS/TNI/Polri 33
Berdasarkan analisis tersebut serta mengacu pada empat pilar program Posdaya
(Pos Pemberdayaan Masyarakat) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni
pendidikan, ekonomi, kesehatan,dan lingkungan hidup maka beberapa potensi yang
kami petakan antara lain :
1. Di Desa Bedug, terdapat tempat untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah.
Proses belajar di sekolah yang ditunjang dengan kegiatan di luar sekolah dapat
mengasah keterampilan siswa sejak dini. Keterampilan yang terbentuk nantinya
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup sebagai dasar persiapan
menuju ke desa unggulan. Berdasarkan alasan tersebut, kami mengusulkan
program “Pendidikan” yang meliputi
a. BB CERIA (Bimbingan Belajar Ceria) yaitu bimbingan belajar yang diadakan
di 3 pos dan diperuntukan untuk anak TK, SD, dan SMP.
b. PELAT KD (Pelatihan Komputer Dasar) Pelatihan komputer dasar meliputi
pelatihan microsoft office (word, excel, dan power point) dan correl. Program
ini diperuntukan untuk para perangkat yang bekerja di Balaidesa.
c. GGB (Generasi Gemar Baca) yaitu mengajak anak-anak untuk membaca
buku, dengan harapan meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak
Sekolah Dasar.
d. Sadar PAUD yaitu mensosialisasikan pentingnya menyekolahkan anak pada
usia dini. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu utamanya yang mempunyai
anak usia dini.
e. Sosialisasi Stop Bullying yaitu sosialisasi tentang bullying yang ditujukan
untuk siswa sekolah dasar.
f. Modern and Traditional Dance Competition yaitu lomba tari modern dan
tradisional yang antar Sekolah Dasar yang ada di Desa Bedug.
2. Sebagian besar warga desa Bedug bermata pencaharian sebagai penjahit
yaitusebanyak426 orang. Berdasarkan alasan tersebut kami menawarkan
program “Ekonomi” untuk meningkatan perekonomian masyarakat di Desa
Bedug yang bertujuan untuk membentuk desa unggulan, yaitu :
a. Pelatihan Ekonomi Kreatif atau memanfaatkan kain perca sebagai produk yang
memiliki nilai jual yang lebih tinggi, guna membuka peluang usaha industri
rumahan baru dalam meningkatkan ekonomi di desa Bedug tersebut..
3. Kesadaran hidup sehat di Desa Bedug tergolong cukup baik, terlihat dari partisipasi
masyarakat untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu dan
posbindu yang diadakan sebulan sekali. Oleh sebab itu kami mengusulkan program
“Kesehatan” untuk meningkatkan kesadaram hidup di masyarakat Desa Bedug yang
programnya mancakup:
a. Sosialisasi HIV/AIDS yang ditujukan untuk masyarakat Desa bedug terutama
para remaja dan ibu rumah tangga. Program kerja ini bukan hanya sosialisasi
tetapi juga diadakan pemeriksaan secara langsung oleh tenaga medis dari
Puskesmas Dukuh Turi.
b. Membantu program kerja Posyandu balita dan program kerja Posbindu lansia
yang telah berjalan di Desa Bedug yang bertujuan untuk memajukan program
kerja Posyandu balita dan Posbindu lansia.
c. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu pelatihan cuci tangan
dan gosok gigi yang diadakan di Sekolah Dasar dengan tujuan dapat menjaga
kebersihan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Senam Bersama yaitu Senam bersama semua masyarakat Desa Bedug yang ingin
berpartisipasi. Senam ini diadakan setiap hari Minggu.
e. Jalan Sehat yaitu jalan santai bersama seluruh warga Desa Bedug dimana rute
yang digunakan yaitu mengelilingi desa Bedug.
f. Donor Darah dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mau membantu orang lain yang membutuhkan bantuan darah.
4. Lingkungan hidup merupakan aspek vital dalam mendukung pembangunan suatu
daerah. Berkaitan dengan itu kami mengusulkan program “Lingkungan” yang
diwujudkan melalui kegiatan:
a. Minggu Bersih yaitu program bersih-bersih desa yang diadakan pada hari Minggu
bersama dengan warga Desa Bedug.
b. GREEN DAY (Penanaman Pohon) yaitu menanam pohon di wilayah Desa Bedug dengan maksud agar selaras dengan visi UNNES sebagai kampus Konservasi dan bereputasi internasional.
c. Pembuatan peta desa untuk mempermudah pengunjung mengetahui wilayah desa
Bedug.
d. Ecobrick yaitu mengolah sampah plastik dan botol menjadi ecobrick dengan
produk akhir berupa meja dan kursi.
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
A. Solusi Permasalahan yang Diberikan
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan bidang pembangunan masyarakat yang paling dasar.
Karena berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia. Majunya kualitas
SDM, akan secara otomatis membantu perkembangan sektor-sektor yang lainnya.
Berdasarkan hasil observasi, berbagi pendapat, dan koordinasi yang dilakukan Tim
KKN, dapat dihasilkan beberapa program kerja yang relevan dengan kondisi desa.
Oleh karena itu program pelaksanaan KKN lokasi memberikan peran sertanya
dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan wawasan
pengetahuan agar dapat mempersiapkan masyarakat Desa Bedug menjadi masyarakat
desa unggulan. Untuk itu kami menjalankan program yaitu kegiatan Pendonasian Buku,
Kegiatan Bimbingan Belajar Ceria, Pelatihan Komputer Dasar, Sosialisasi Kesadaran
PAUD, Sosialisasi No Bullying, Modern and Traditional Dance Competition.
Penjelasan mengenai kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pendonasian Buku
Meningkatkan kesadaran akan membaca buku perlu diterapkan sedini mungkin,
oleh karena itu Tim KKN bermaksud untuk melakukan pendonasian buku bacaan.
Pendonasian buku bacaan dilaksanakan di SD Bedug 3 kerena SD tersebut sudah
memiliki reading corner di setiap kelas namun buku bacaan sudah lama dan perlu
diperbaharui selain itu meskipun ada reading corner siswa masih kurang berminat
dalam membaca buku, oleh karena itu Tim KKN memilih SD Bedug 3 sebagai
sasaran pendonasian buku.
b. Kegiatan Bimbingan Belajar Ceria
Bimbingan belajar dilaksanakan sebagai sarana untuk membantu anak SD dalam
belajar karena di Desa Bedug belum ada pendampingan belajar untuk anak SD,
sasaran utama adalah siswa sekolah dasar tapi siswa SMP pun boleh mengikuti
Bimbingan Belajar. Kegiatan ini dilaksanakan seminggu tiga kali di tiga posko
berbeda agar proses bimbingan belajar dapat maksimal diikuti oleh seluruh pelajar
SD dan SMP di desa Bedug. Bimbingan belajar dilaksanakan pada hari Senin,
Rabu, dan Jumat pada pukul 18.30 sd 20.00 WIB.
c. Pelatihan Komputer Dasar
Di zaman yang modern seperti saat ini penggunaan komputer sangatlah diperlukan,
terutama dalam bidang administrasi. Sasaran utama dalam pelatihan komputer
adalah perangkat desa, karena tidak semua perangkat di Desa Bedug dapat
mengoperasikan komputer. Pelatihan Komputer dimulai pada minggu ke 3 sampai
5, dan dilaksanakan seminggu sekali pada hari Jum’at serta diikuti oleh beberapa
perangkat yang kurang mahir dalam komputer. Materi yang diajarkan dalam
pelatihan yaitu Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Corel Draw. Dalam
pelatihan didampingi dengan modul pembelajaran agar dapat dipelajari lebih lanjut
oleh peserta.
d. Sosialisasi Kesadaran PAUD
Kesadaran masyarakat Desa Bedug terhadap pendidikan dasar bisa dikategorikan
tinggi, akan tetapi untuk pendidikan anak usia dini belum semuanya memiliki
kesadaran akan pentingnya menyekolahkan anak pada usia dini. Banyak dari ibu-
ibu di lingkungan Desa Bedug beranggapan bahwa jika anak diskolahkan terlalu
dini pada saat remaja nanti dia akan bosan sekolah. Alasan lain yang mendasari
kurangnya kesadaran PAUD pada masyarakat Desa Bedug adalah masalah
keuangan. Maka dari itu kami mahasiswa KKN UNNES mengadakan sosialisasi
kesadaran PAUD dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan kepada masyarakat
akan pentingnnya pendidikan PAUD bagi anak.
e. Sosialisasi No Bullying
Saat ini kasus bullying kian merajalela dilingkungan masyarakat. Tidak sedikit
dampak negatif dari perilaku ini, baik bagi yang membully maupun yang dibully.
Kami mahasiswa dari KKN UNNES mengadakan sosialisasi No Bullying dengan
tujuan untuk mengurangi kasus pembullyan dikalangan siswa sekolah dasar
khususnya di MI NU Nurul Falah karena di sana banyak terjadi pengaduan
mengenai bullying baik dari siswa maupun wali siswa.
f. Modern and Traditional Dance Competition
Tari merupakan salah satu seni yang menampilkan keindahan gerak tubuh.
Berdasarkan genrenya, tari dibedakan menjadi dua jenis yaitu tari tradisional dan
tari kreasi baru (modern). Modern and Traditional Dance Competition diadakan
dalam rangka mencari bakat-bakat terpendam dalam hal kesenian khususnya seni
tari. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak SD/MI yang ada di Desa Bedug.
Modern and Traditional Dance Competition dilaksanakan pada hari Minggu, 4
November 2018 di halaman SD Muhammadiyah Bedug 01 yang diikuti oleh 3
SD/MI. Ketiga SD/MI tersebut yaitu SD N Bedug 01, MI Nurul Falah, dan SD
Muhammadiyah Bedug 01. Penampilan tari dari ketiga SD/MI tersebut dinilai oleh
tiga orang juri dengan dua orang juri dari luar dan satu juri dari mahasiswa KKN.
Pemenang dari lomba ini akan dikirim ke kecamatan sebagai perwakilan dari Desa
Bedug untuk ikut serta dalam serangkaian kegiatan jalan sehat dan lomba tari yang
diadakan di kecamatan.
2. Bidang Ekonomi
Dalam rangka pengembangan perekonomian di desa Bedug, tim KKN kami
memiliki beberapa program kerja. Di Desa Bedug kami melihat adanya potensi
ekonomi yang dapat dikembangkan, antara lain kain perca .
Selain itu masalah sampah khususnya sampah plastik yang ada di Desa Bedug
dapat diminimalisir dengan cara ban.
a. Ekonomi Kreatif (Pemanfaatan Kain Perca)
Di desa Bedug terdapat banyak konveksi dan mayoritas warganya bekerja sebagai
penjahit di konveksi. Di industri konveksi ini banyak menghasilkan limbah berupa
kain perca yang tak dimanfaatkan. Biasanya limbah konveksi yang berupa kain
perca tersebut hanya dibuang dan kadang dijual karungan jika ada pembeli yang
berminat. Berangkat dari hal itu kami mahasisawa KKN UNNES Desa Bedug
berinisiatif untuk memanfaatkan kain perca yang sudah tak terpakai tersebut untuk
dijadikan kerjainan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari kain perca dan
mengurangi sampah kain perca. Kerajinan yang dibuat berupa bros, bantal, alas
gelas dan hiasan dinding.
3. Bidang Kesehatan
Aspek kesehatan ikut berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu salah satu program KKN kami bergerak di bidang kesehatan seperti
memberikan pendampingan posyandu balita dan lansia, sosialisasi PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat), Donor darah, Minggu sehat (Senam Bersama), Jalan sehat,
dan sosialisasi HIV/AIDS.
a. Pendampingan Posyandu Balita dan Lansia
Di Desa Bedug terdapat posyandu balita dan lansia yang terbagi dalam beberapa
pos setidaknya ada 5 pos posyandu yang diadakan rutin setiap bulannya.
Mahasiswa KKN membantu berlangsungnya kegiatan posyandu yang diadakan di
Desa Bedug dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan kader kesehatan, berbaur
dengan masyarakat dan sebagai sarana kami belajar.
b. Sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat seperti CTPS (cuci tangan pakai sabun) dan Pentingnya
menggosok gigi. Sasaran dari program kerja ini adalah siswa sekolah dasar.
Program kerja ini dilakukan dengan cara mendatangi setiap SD yang ada di Desa
Bedug dan melakukan penyuluhan di setiap kelas dengan tujuan para siswa dapat
menerapkann perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
c. Donor Darah
Donor darah merupakan kegiatan memberikan darah secara sukarela untuk maksud
dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan. Semua orang dapat
menjadi pendonor darah jika memenuhi persyaratan yang berlaku. Sementara di
dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, donor darah belum menjadi suatu
kebiasaan atau lifestyle termasuk di Desa Bedug padahal donor darah sejatinya
merupakan kegiatan yang sangat menyehatkan. Banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari mendonorkan darah salah satunya adalah bisa cek kesehatan secara
rutin (tekanan darah dan kadar Hb) selain itu dengan donor darah dapat
menyelamatkan nyawa seseorang yang memang membutuhkan darah. Oleh karena
itu, diharapkan dengan diadakannya acara donor darah yang bekerjasama dengan
PMI Kabupaten Tegal dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat Desa Bedug
untuk melakukan donor darah secara rutin setiap bulan bahkan mengadakan acara
donor darah sendiri tanpa harus menunggu ada mahasiswa KKN yang mengadakan
kegiatan donor darah.
d. Minggu Sehat (Senam Bersama)
Pemahaman akan pentingnya gaya hidup sehat harus dimulai dari hal yang kecil.
Oleh karena itu, tim KKN kami melakukan kegiatan senamsehat yang dilaksanakan
setiap hari minggu sore pukul 16.00 WIB guna menjaga kesehatan tubuh dan
menjaga kebugaran tubuh.
e. Jalan Sehat
Jalan sehat merupakan ajang untuk mempererat jalinan tali silaturahmi antara
mahasiswa KKN UNNES Desa Bedug tahun 2018 dengan masyarakat Desa
Bedug. Selain itu acara jalan sehat ini sebagai ajang perpisahan dengan warga Desa
Bedug. Kegiatan jalan sehat dilaksanakan di lapangan SD Muhammadiyah pada
hari minggu. Acara jalan sehat juga dibarengi dengan kegiatan bagi-bagi hadiah
dengan cara mengundi kupon. Hadiah utama berupa sepeda, kipas angin dan
kompor gas selain itu juga terdapat banyak hadiah yang lainnya seperti gelas, botol
minum, tempat sampah, wajan, dan lain sebagainya. Acara jalan sehat ini
merupakan acara puncak dari kegiatan KKN UNNES di Desa Bedug.
f. Sosialisasi HIV/AIDS
Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja dan kurangnya pengetahuan tentang
bahaya yang diakibatkan oleh pergaulan bebas tersebut perlu diperhatikan. Salah
satu akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas adalah HIV/AIDS. HIV
merupkan virus penyebab AIDS yang melemahkan sistem kekebalan tubuh atau sel
darah putih. Sedangkan AIDS adalah kumpulan beberapa gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Oleh karena itu
kami mahasiswa KKN Desa Bedug tahun 2018 mengadakan sosialisasi dan
pemeriksaan HIV/AIDS dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan
mencegah penyebaran/penularan virus HIV.
4. Bidang Lingkungan Hidup
Dalam rangka pengembangan bidang lingkungan di Desa Bedug, tim KKN kami
memiliki beberapa program kerja dimana kita memiliki semangat dan kepedulian dalam
mengolah dan menjaga lingkungan yang kita tempati. Dalam masalah lingkungan,
warga Desa Bedug masih memiliki kesadaran yang rendah. Untuk itu Tim KKN ini
memiliki program:
a. Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Ecobrick
Ecobrick merupakan cara pemanfaatan sampah plastik yang dibuat menjadi sebuah
bentuk kerajinan tangan berupa meja dan kursi. Sampah – sampah plastik
dimasukkan ke dalam botol plastik kemudian dipadatkan dan dibuat bentuk
kerajinan.
Lokasi pelaksanaan Program ini berada di MI Nurul Falah, SD Muhammadiyah
Bedug, dan di Posko KKN.
b. Minggu Bersih
Salah satu permasalahan yang ada di Desa Bedug adalah masalah kebersihan
lingkungan dan kesadaran penduduknya untuk menjaga kebersihan tersebut. Hal
tersebut dapat dilihat dari banyaknya sampah yang beserakan di pekarangan
kosong, pinggir jalan, saluran air, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kami
mahasiswa KKN UNNES Desa Bedug tahun 2018 mengadakan program Minggu
Bersih dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan.
c. Tanam Pohon
UNNES merupakan salah satu universitas yang berwawasan konservasi, salah satu
wujud konservasi adalah dengan menjaga alam sekitar. Hal tersebut yang kami
bagikan kepada masyarakat Desa Bedug agar mempunyai wawasan konservasi
dengan gerakan Ayo Tanam Pohon! Yaitu suatu gerakan menanam pohon di
wilayah-wilayah yang strategis dalam artian memang butuh untuk ditanami pohon
agar menjadi kawasan yang hijau dan asri.
d. Pembuatan Peta Desa
Peta desa ini nantinya akan diletakkan di kantor desa dengan tujuan agar
pengunjung lebih mengerti wilayah Desa Bedug.
B. Luaran yang Dihasilkan
Luaran yang dihasilkan dari program-program yang telah dilaksanakan antara lain
sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar
Setelah anak-anak mengikuti bimbingan belajar pada malam hari, saat
masuk sekolah keesokan harinya mampu mengikuti pelajaran dengan lebih
mudah dan lebih faham. Sehingga mampu meningkatkan nilai akademik dan
prestasi akademik. Selain itu pekerjaan rumah akan lebih terbantu.
b. Pelat KD (Pelatihan Komputer Dasar)
Setelah mengikuti pelatihan komputer dasar yang dilaksanakan di
Balaidesa, para perangkat desa sudah bisa menggunakan microsoft office (word,
excel, dan power point) dan correl. Sehingga hal ini sangat membantu para
perangkat dalam melaksanakan tugas.
c. Generasi Gemar Baca/ Pendonasian Buku
Setelah pendonasian buku di SDN 03 Bedug para siswa semakin gemar membaca
karena semakin bertambahnya jumlah buku yang ada di SD tersebut, dan
semakin bervariasinya buku yang dimiliki oleh SDN 03 Bedug yang sebelumnya
belum pernah dibaca oleh siswa.
d. Sosialisasi Stop Bullying
Setelah mengikuti sosialisasi siswa menjadi tidak lagi membully teman-
temannya dan tahu bahwa membully adalah perbuatan yang tidak baik sehingga
mereka menjadi lebih tahu bagaimana cara menghargai dan menyayangi
temannya.
e. Sosialisasi Sadar Paud
Setelah mengikuti sosialisasi sadar PAUD ibu-ibu menjadi lebih sadar tentang
pentingnya menyekolahkan anaknya ke PAUD sehingga dapat lebih menunjang
pertumbuhan dan perkembangan anak dan masa pertumbuhannya dapat
terstimulasi dengan tepat.
f. Modern and Traditional Dance Competition
Setelah mengikuti kegiatan tersebut anak-anak dapat mengembangkan
bakatmya pada bidang kesenian terutama pada bidang tari baik tari tradisional
maupun tari modern sehingga dapat ditemukan anak-anak yang memiliki bakat di
bidang tersebut.
2. Bidang Ekonomi
a. Pelatihan Ekonomi Kreatif
Masyarakat mampu melakukan inovasi kain perca menjadi berbagai produk
seperti sarung bantal, bross, tatakan gelas, hiasan dinding, dll. Sehingga kain
perca yang tadinya dijual dengan harga yang sangat murah bahkan kadang
dibuang setelah diinovasi menjadi berbagai macam produk kain perca tersebut
sekarang menjadi lebih memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai jual yang
lebih tinggi.
3. Bidang Kesehatan
a. Pendampingan Posyandu Balita dan Posbindu Lansia
Setelah mengikuti kegiatan posyandu dan posbindu tersebut, ibu-ibu dapat
mengetahui pertumbuhuan dan perkembangan anak-anaknya, serta mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih. Para lansia juga dapat mengetahui berat badan,
serta tensi darah setiap bulannya.
b. Senam Bersama
Setelah mengikuti kegiatan senam bersama, para warga di Desa Bedug dapat
mengetahui akan pentingnya melakukan aktivitas fisik bagi tubuh
c. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan PHBS ini, siswa siswi SD
mengetahui cara hidup bersih dan sehat, mengetahui cara cuci tangan yang baik
dan benar, dan dapat mengetahui cara menggosok gigi yang baik dan benar.
d. Sosialisasi HIV/AIDS
Setelah mengikuti sosialisasi ini warga Desa Bedug terutama remaja dan
orang-orang yang sudah menikah dapat mengenal sejak dini tentang HIV/AIDS
sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih dini dan dapat menurunkan tingkat
pergaulan bebas sehingga mengurangi bertambahnya jumlah orang yang terkena
HIV/AIDS
e. Jalan Sehat
Setelah mengikuti kegiatan ini warga Desa Bedug menjadi lebih menyadari
tentang pentingnya hidup sehat dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Serta warga Desa Bedug juga dapat menjalin silaturahmi yang baik
dengan sesama waga Desa Bedug dan silaturahmi bersama dengan anak-anak
KKN UNNES.
f. Donor Darah
Setelah mengikuti kegiatan ini warga Desa Bedug menjadi lebih
menyadari tentang pentingnya hidup sehat dan dapat meningkatkan rasa
simpatik dengan kesukarelaan mereka untuk mendonorkan darahnya kepada
orang-orang yang membutuhkan.
4. Bidang Lingkungan Hidup
a. Pelatihan Ecobrick
Setelah mengikuti pembuatan ecobrick anak-anak menjadi sadar akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menambah wawasan serta
pengetahuan mereka bahwa sampah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang
sangat bermanfaat. Selain itu pelatihan ecobrick ini juga menghasilkan kursi serta
meja yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan Bersih desa
Setelah mengikuti kegiatan bersih desa maka masyarakat mampu
memahami dan menjaga linbgkungan agar tetap bersih dengan cara bersih desa
yang dilakukan rutin di Desa Bedug.
c. Tanam Pohon
Setelah melakukan penanaman pohon maka masyarakat menjadi peduli
terhadap lingkungan terutama hal kepedulian terhdap pohon yang merupakan
sumber oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai penunjang
kehidupan.
d. Pembuatan Peta Desa
Setelah berjalannya kegiatan pembuatan peta desa, maka masyarakat maupun
penduduk dari luar dapat mengetahui dan lebih mengerti wilayah Desa Bedug.
BAB III
PROGRAM KERJA
A. Uraian Tematik yang Dikerjakan
Desa Bedug
Ekonomi Kreatif (Pembuatan Kerajinan dari Kain Perca)
Desa Bedug meruupakan salah satu desa di Kecamatan Pangkah, Kabupaten
Tegal yang sebagian besar penduduknya bekerja dibidang konveksi. Para pekerja
konveksi tersebut bukan hanya kaum ibu-ibu, tapi ada juga muda-mudi. Dari kegiatan
konveksi menjahit tersebut, banyak sisa-sisa kain yang biasanya hanya dibuang dan
dibakar, hal tersebut sangat disayangkan karena sebenarnya banyak manfaat yang
dapat di ambil dari kain perca.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk membuat kain perca lebih
berguna dan bernilai jual tinggi adalah dengan menjadikan kain perca sebagai
aksesoris yang menarik perhatian masyarakat. Salah satu aksesoris yang masih
menarik minat di kalangan masyarakat adalah aksesoris hijab, yakni bros. Tidak
hanya itu saja kain perca juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kerajinan
tangan seperti alas gelas, hiasan dinding, dan bantal. Selain meningkatkan nilai jual
kain perca, bros dari bahan kain perca ini dapat meminimalkan jumlah limbah kain
perca yang ada di Desa Bedug.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat
Desa Bedug dapat diberdayakan dengan memanfaatkan kain perca yang melimpah
namun terabaikan. Untuk itu dalam kegiatan KKN UNNES kali ini mahasiswa
berperan untuk memberdayakan ibu-ibu yang bekerja di bidang konveksi, dengan
harapan masyarakat Desa Bedug dapat mengembangkan kreatifitas dalam mengolah
sampah menjadi barang yang bernilai jual dan demi terciptanya lingkungan yang
bersih, mengingat sebagian besar masyarakat Desa Bedug kurang menaruh minat
pada kain perca yang dirasa tidak berguna. Pandangan masyarakat yang seperti ini
harus diubah.
Mahasiswa KKN mengadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihanekonomi
kreatif pembuatan bros menggunakan kain perca kepada ibu-ibu PKK Desa Bedug.
Program ini berjalan dengan lancar dimana program ini dilangsungkan pada hari
Minggu tanggal 21 Oktober 2018 pukul 17.00 WIB dan hari Minggu tanggal
28Oktober 2018 pukul 16.00 WIB.Melalui penyuluhan dan pelatihanekonomi kreatif
pembuatan bros menggunakan kain perca, ibu-ibu warga Desa Bedug dapat
memperoleh informasi mengenai pemanfaatan kain perca agar lebih bernilai jual
tinggi. Secara Jangka Pendek memanfaatkan kain perca menjadi produk yang berdaya
jual dan memanfaatkan waktu luang ibu-ibu warga Desa Bedug. Secara Jangka
Panjang menambah pendapatan rumah tangga dan ibu-ibu warga Desa Bedug menjadi
lebih produktif. Beberapa peserta pelatihan sangat antusias namun ketersediaan waktu
yang terbatas sehingga kegiatan kurang maksimal.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi tentang cara pembuatan
produk tersebut, kemudian setelah itu dipraktekkan langsung di depan ibu-ibu PKK
dari tahap penyiapan alat dan bahan, kemudian pemotongan bahan utama yaitu kain
perca sesuai dengan bentuk yang diinginkan, kemudian di teruskan penjahitan dan
penyatuan potongan-potongan kain perca yang langsung di tunjukan kepada ibu-ibu
PKK, setelah tahap penyatuan potongan-potongan tersebut di teruskan ke proses
pengeliman di kain keras, kemudian yang terakhir proses memberikan kancing dan
peniti pada bros menggunakan lem tembak. Sehingga ibu-ibu yang ada di Desa Bedug
dapat berinovasi dalam produk yang lain dengan harga jual yang tinggi.
ECOBRICK
Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang susah untuk di
kendalikan, terutama adalah sampah plastik. Sampah yang terbuat dari bahan plastik
membutuhkan waktu beribu tahun supaya dapat terurai dan apabila sampah plastik
dibakar dapat berbahaya pada pencemaran udara.
Di Desa Bedug sampah masih menjadi permasalahan utama yang belum bisa
di kendalikan. Ada beberapa tempat pembuangan sampah di Desa Bedug yang tidak
ada tindak lanjut untuk pengelolaan sampah tersebut. Sehingga lingkungan menjadi
kumuh dan menganggu masyarakat sekitar. Untuk itu dalam kegiatan KKN UNNES
kali ini mahasiswa berperan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat Desa
Bedug untuk dapat mengembangkan kreatifitas dalam mengolah sampah menjadi
barang yang bermanfaat dan bernilai jual, demi terciptanya lingkungan yang bersih,
mengingat sebagian besar kesadaran masyarakat Desa Bedug masih kurang dalam hal
kebersihan lingkungan. Pandangan masyarakat yang seperti ini harus diubah.
Mahasiswa KKN mengadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan buatan
ECOBRICK dengan pemanfaatan botol dan sampah-sampah plastik, Program
unggulan dalam bidang infrastruktur dan lingkungan yaitu Pembuatan Kerajinan
dalam bentuk meja dan kursi atau Ecobrick. Ecobrick merupakan pemanfaatan
sampah plastik yang dibuat menjadi bentuk – bentuk kerajinan yang bisa berupa meja
dan kursi. Sampah – sampah plastik dimasukkan ke dalam botol plastik yang
memiliki ukuran yang sama. Sampah yang sudah dimasukkan ke dalam botol
kemudian dipadatkan sampai benar – benar padat. Syarat botol yang sudah terisi
plastik harus memiliki berat ± 250 Gram agar ketika botol dijadikan kursi, botol tidak
remuk.
Pelaksanaan sosialisasi Program ini yang pertama dilaksanakan di sekolah MI
Nurul Falah Desa Bedug pada hari Kamis, 25 Oktober 2018 pukul 08.00 WIB pada
siswa – siswa kelas 4, 5, dan 6. Siswa – siswa diberi materi mengenai pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan dari sampah plastik. Kemudian siswa – siswa diberi
materi mengenai cara memanfaatkan sampah plastik tersebut tanpa memberi dampak
negatif dari pengurangan sampah plastik tersebut terhadap lingkungan, yaitu dengan
pembuatan ecobrick. Setelah siswa – siswa diberi materi mengenai ecobrick
selanjutnya masing – masing siswa diminta untuk mencari 1(satu) botol plastik yang
harus sudah diisi dengan sampah – sampah plastik.
Pada hari Kamis, 1 November 2018 dilakukan pengambilan botol – botol yang
sudah terisi sampah plastik di MI Nurul Falah Desa Bedug. Pada hari Jumat, 2
November 2018 pukul 14.00 WIB dilakukan praktik pembuatan meja dari botol –
botol yang sudah terisi sampah plastik pada siswa – siswa MI Nurul Falah.
Pelaksanaan sosialisasi program yang kedua dilaksanakan di SD
Muhammadiyah Bedug pada hari Sabtu, 27 November 2018. Kemudian dilakukan
pengumpulan botol – botol plastik dan praktik pembuatan kursi dari siswa – siswa
menggunakan botol – botol plastik dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 November 2018
pukul 08.30 WIB
B. Roadmap Program Kerja
Tabel 3.1 Roadmap Program Kerja
No Nama ProgramPenanggung
JawabLokasi
Waktu Pelaksanaan
(Minggu ke)Sasaran
Jumlah
Dana
1 2 3 4 5 6
1Pendonasian
Buku
Hanifa Risalati
Robbi√
SD N
Bedug 03
Rp
190.000,00
2
Kegiatan
Bimbingan
Belajar Ceria
Hanifa Risalati
Robby
Posko KKN
Desa Bedug,
Rumah Ibu
Dian, dan
Rumah
Bapak
Waluyo
√ √ √ √
Anak-anak
SD/ MI
dan
SMP/MTs
Desa
Bedug
-
3Pelatihan
Komputer Dasar
Hanifa Risalati
Robby
Balai Desa
Bedug√ √ √
Perangkat
Desa
Bedug
Rp.
40.000,00
4
Sosialisasi
Kesadaran
PAUD
SumiyatiWaduk
Cacaban√
Ibu-ibu
PKK desa
Bedug
Rp
28.000,00
5Sosialisasi No
Bullying
Rifka Zahrotun
Nisa`
MI Nurul
Falah√
Anak-anak
MI Nurul
Falah
Rp.
285.000,00
6
Modern and
Traditional Dance
Competition
Rizki Winarsih
dan Fatonah
Halaman SD
Muhammadi
yah Bedug 01
√
Anak-anak
SD/MI
Desa
Bedug
Rp.
671.500,00
7
Ekonomi Kreatif
(Pemanfaatan
kain perca)
Febbi
Aliffianti
Balai Desa
Bedug dan
Rumah Ibu
Atun
√ √
Ibu-ibu di
Desa
Bedug
Rp.
438.000,00
8 Pendampingan
Posyandu Balita
Febbi
Aliffianti
Pos Posyandu
Desa Bedug
√ √ √ √ Balita dan
Warga
-
dan Lansia
Lanjut
Usia Desa
Bedug
9
Sosialisasi
PHBS (Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
Fatonah
- SD N
Bedug 01
- SD N
Bedug 02
- SD N
Bedug 03
- MI Nurul
Falah
- SD
Muhammadi
yah Bedug 01
√
Anak-anak
SD/MI
Desa
Bedug
Rp.
285.000,00
10 Donor DarahKukun Puji
Lestari
Balai Desa
Bedug√
Warga
Desa
Bedug
Rp.
80.000,00
11
Minggu Sehat
(Senam
Bersama)
Muhammad
Wiyansyah
Renata Aji
Rumah Ibu
Atun√ √ √
Ibu-ibu
Desa
Bedug
Rp.
16.000,00
12 Jalan Sehat Rizki Winarsih
Halaman SD
Muhammadi
yah 01
√
Warga
Desa
Bedug
Rp.
2.056.000,0
0
13
Sosialisasi
HIV/AIDS dan
Pemeriksaannya
Rifka Zahrotun
Nisa`
Balai Desa
Bedug√
Warga
Desa
Bedug
Rp.
380.000,00
14
Sosialisasi
Pemanfaatan
Sampah Plastik
menjadi
Ecobrick
Turyadi
- MI Nurul
Falah
- SD
Muhammadi
yah Bedug 01
√ √
Anak-anak
MI Nurul
Falah dan
SD
Muhamma
diyah
Bedug 01
Rp.
60.000,00
15 Minggu BersihKukun Puji
LestariMasjid √ √ √ √
Warga
Desa
Bedug
-
16 Tanam PohonKukun Puji
Lestari√
Warga
Desa
Bedug
-
17Pembuata Peta
DesaTuryadi Desa Bedug √ √ √ √ √
Desa
Bedug
Rp.
200.000,00
BAB IV
HASIL DAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
1. Program Unggulan
1. Pemanfaatan Kain Perca menjadi Kerajinan Tangan (Bidang Ekonomi)
a. Pendahuluan
Desa Bedug merupakan salah satu desa di Kecamatan Pangkah,
Kabupaten Tegal yang sebagian besar penduduknya bekerja dibidang
konveksi. Para pekerja konveksi tersebut bukan hanya kaum ibu-ibu, tapi ada
juga muda-mudi. Dari kegiatan konveksi menjahit tersebut, banyak sisa-sisa
kain yang biasanya hanya dibuang dan dibakar, hal tersebut sangat
disayangkan karena sebenarnya banyak manfaat yang dapat di ambil dari
kain perca.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk membuat kain
perca lebih berguna dan bernilai jual tinggi adalah dengan menjadikan kain
perca sebagai aksesoris yang menarik perhatian masyarakat. Aksesoris yang
saat ini masih menarik minat di kalangan masyarakat adalah aksesoris hijab,
yakni bros. Tidak hanya itu saja kain perca juga dapat dimanfaatkan untuk
berbagai jenis kerajinan tangan seperti alas gelas, hiasan dinding, dan bantal.
Selain meningkatkan nilai jual kain perca, bros dari bahan kain perca ini
dapat meminimalkan jumlah limbah kain perca yang ada di Desa Bedug.
Pemanfaatan kain perca menjadi berbagai kerajinan tangan juga dapat
meningkatkan perekonomian warga Desa Bedug.
b. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 21 Oktober 2018, pukul 17.00 WIB.
Tanggal 28 Oktober 2018, pukul 16.00 WIB
c. Tempat Pelaksanaan
Balai Desa Bedug
Rumah Ibu Atun (salah satu anggota PKK Desa Bedug)
d. Sasaran
Sasaran program ini adalah Ibu-ibu Desa Bedug terkhusus ibu-ibu PKK Desa
Bedug.
e. Relevansi Kegiatan
Mahasiswa KKN mengadakan kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Kain Perca
kepada ibu-ibu PKK Desa Bedug. Kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap,
yaitu tahap pertama pada tanggal 21 Oktober 2018 dengan agenda
menjelaskan bahwasannya kain perca dapat dimanfaatan menjadi berbagai
jenis kerajinan tangan seperti bros, bantal, alas gelas, hiasan dinding dan alat
serta bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan tangan. Sedangkan
tahap kedua pada tanggal 28 Oktober 2018 dengan agenda praktik membuat
kerajinan tangan dengan bahan dasar kain perca.
Pada tahap kedua ibu-ibu mempraktikan bagaimana membuat bros (hiasan
kerudung) dengan arahan dari mahasiswa KKN yang mendampingi kegiatan
ini. Langkah pertama dalam membuat bros yaitu memotong kain perca sesuai
dengan bentuk yang diinginkan, kemudian di teruskan penjahitan dan
penyatuan potongan-potongan kain perca, setelah tahap penyatuan potongan-
potongan tersebut di teruskan ke proses pengeliman di kain keras, kemudian
yang terakhir proses memberikan kancing dan peniti pada bros menggunakan
lem tembak. Selain itu juga diajari bagaimana membuat alas gelas serta
hiasan dinding dari kain perca. Setelah program ini ibu-ibu akan lebih
memahami banyak potensi yang ada di desa Bedug yang bisa di jadikan
inovasi lain dengan harga jual yang tinggi.
f. Parisipasi Masyarakat
Para Ibu-ibu PKK di Desa Bedug memberikan respon yang cukup baik dan
antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi yang diberikan.
g. Keberlanjutan Program
Dengan dilaksanakannya sosialisai ini diharapkan para masyarakat
khususnya Ibu-ibu di Desa Bedug dapat berinovasi dalam memanfaatkan
kain perca menjadi berbagai jenis kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.
Gambar 4.1 Sosialisasi Pemanfaatan Kain Perca
2. Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Ecobrick(Bidang
Lingkungan)
g. Pendahuluan
Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang susah untuk di
kendalikan, terutama adalah sampah plastik. Sampah yang terbuat dari bahan
plastik membutuhkan waktu beribu tahun supaya dapat terurai dan apabila
sampah plastik dibakar dapat berbahaya pada pencemaran udara.
Di Desa Bedug sampah masih menjadi permasalahan utama yang belum bisa
di kendalikan. Ada beberapa tempat pembuangan sampah di Desa Bedug
yang tidak ada tindak lanjut untuk pengelolaan sampah tersebut. Sehingga
lingkungan menjadi kumuh dan menganggu masyarakat sekitar. Untuk itu
dalam kegiatan KKN UNNES kali ini mahasiswa berperan untuk
memberikan pengarahan kepada masyarakat Desa Bedug untuk dapat
mengembangkan kreatifitas dalam mengolah sampah menjadi barang yang
bermanfaat dan bernilai jual, demi terciptanya lingkungan yang bersih,
mengingat sebagian besar kesadaran masyarakat Desa Bedug masih kurang
dalam hal kebersihan lingkungan. Pandangan masyarakat yang seperti ini
harus diubah.
h. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 25 Oktober 2018
Tanggal 27 Oktober 2018
Tanggal 2 November 2018
Tanggal 3 November 2018
i. Tempat Pelaksanaan
MI Nurul Falah
SD Muhammadiyah Bedug 01
j. Sasaran
Sasaran program ini adalah anak-anak SD/MI, khususnya anak-anak di MI
Nurul Falah dan SD Muhammadiyah Bedug 01.
k. Relevansi Program
Mahasiswa KKN mengadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan buatan
ECOBRICK dengan pemanfaatan botol dan sampah-sampah plastik, Program
unggulan dalam bidang infrastruktur dan lingkungan yaitu Pembuatan
Kerajinan dalam bentuk meja dan kursi atau Ecobrick. Ecobrick merupakan
pemanfaatan sampah plastik yang dibuat menjadi bentuk – bentuk kerajinan
yang bisa berupa meja dan kursi. Sampah – sampah plastik dimasukkan ke
dalam botol plastik yang memiliki ukuran yang sama. Sampah yang sudah
dimasukkan ke dalam botol kemudian dipadatkan sampai benar – benar
padat. Syarat botol yang sudah terisi plastik harus memiliki berat ± 250 Gram
agar ketika botol dijadikan kursi, botol tidak remuk.
Pelaksanaan sosialisasi Program ini yang pertama dilaksanakan di sekolah
MI Nurul Falah Desa Bedug pada hari Kamis, 25 Oktober 2018 pukul 08.00
WIB pada siswa – siswa kelas 4, 5, dan 6. Siswa – siswa diberi materi
mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dari sampah plastik.
Kemudian siswa – siswa diberi materi mengenai cara memanfaatkan sampah
plastik tersebut tanpa memberi dampak negatif dari pengurangan sampah
plastik tersebut terhadap lingkungan, yaitu dengan pembuatan ecobrick.
Setelah siswa – siswa diberi materi mengenai ecobrick selanjutnya masing –
masing siswa diminta untuk mencari 1(satu) botol plastik yang harus sudah
diisi dengan sampah – sampah plastik.
Pada hari Kamis, 1 November 2018 dilakukan pengambilan botol – botol
yang sudah terisi sampah plastik di MI Nurul Falah Desa Bedug. Pada hari
Jumat, 2 November 2018 pukul 14.00 WIB dilakukan praktik pembuatan
meja dari botol – botol yang sudah terisi sampah plastik pada siswa – siswa
MI Nurul Falah.
Pelaksanaan sosialisasi program yang kedua dilaksanakan di SD
Muhammadiyah Bedug pada hari Sabtu, 27 November 2018. Kemudian
dilakukan pengumpulan botol – botol plastik dan praktik pembuatan kursi
dari siswa – siswa menggunakan botol – botol plastik dilaksanakan pada hari
Sabtu, 3 November 2018 pukul 08.30 WIB
l. Partisipasi Program
Anak-anak SD khususnya MI Nurul Falah dan SD Muhammadiya Bedug 01
memberikan respon yang baik dan bekerjasama dengan baik pula. Melalui
kegiatan ini pengetahuan anak-anak terutama dalam pengolahan sampah
plastik dan botol air mineral dalam skala rumah tangga dapat mengurangi
permasalahan sampah secara komunal.
m. Keberlanjutan Program
Dengan dilaksanakannya program ini dapat melatih anak-anak untuk dapat
mengolah sampah plastik dan botol air mineral dalam skala rumah tangga
dengan baik dan benar tanpa merugikan masyarakat lain yang ada
disekitarnya. Maka dari itu diharapkan materi tentang pembuatan ecobrick
yang telah diberikan dapat disebarluaskan dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, seluruh masyarakat juga dapat terbiasa untuk
mengolah sampahnya sendiri dan dapat meminimalisir penggunaan plastik
dan botol air mineralagar pencemaran terhadap lingkungan dapat dikurangi.
Gambar 4.2 Penyuluhan dan Praktek Pembuatan Ecobrick
2. Program Pendukung
2.1 Bidang Pendidikan
2.1.1 Bimbingan Belajar (Bimbel)
a. Pendahuluan
Bimbingan belajar salah satu program kerja di bidang pendidikan, yang
berupa kegiatan bimbingan belajar anak-anak jenjang Sekolah Dasar (SD)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Desa Bedug.
b. Waktu Pelaksanaan
1. Setiap hari Senin, Rabu,Jum’at dan Sabtu pukul 18.30 WIB – 21.00 WIB
c. Tempat Pelaksanaan
1. Posko KKN Unnes (Rumah Bapak Haji Umar Alamsyah)
2. Rumah Bapak Waluyo (Sekertaris Desa)
3. Rumah Ibu Dian (Bendahara Desa)
d. Sasaran
Anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
e. Relevansi Kegiatan
Desa Bedug memiliki penduduk/anak-anak usia sekolah dasar yang relatif
aktif. Oleh karena itu diperlukan suatu program pelaksanaan KKN yang
bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik.
f. Partisipasi Masyarakat
Kegiatan ini mempunyai respon dan antusiasme yang sangat baik dari
anak-anak desa Bedug dengan jumlah peserta setiap kali pertemuan bisa
mencapai 10-40 anak.
g. Keberlanjutan Program
Dengan dilaksanakannya bimbingan belajar ini diharapkan anak-anak
memiliki wawasan luas yang dapat digunakan kelak.
Gambar 4.3 Bimbingan Belajar
2.1.2 Pendonasian Buku
a. Pendahuluan
Meningkatkan kesadaran akan membaca buku perlu diterapkan sedini
mungkin, oleh karena itu Tim KKN bermaksud untuk melakukan
pendonasian buku bacaan. Pendonasian buku bacaan dilaksanakan di SD
Bedug 3 kerena SD tersebut sudah memiliki reading corner di setiap kelas
namun buku bacaan sudah lama dan perlu diperbaharui selain itu meskipun
ada reading corner siswa masih kurang berminat dalam membaca buku,
oleh karena itu Tim KKN memilih SD Bedug 3 sebagai sasaran
pendonasian buku.
b. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 09, November 2018
c. Tempat Pelaksanaan
SD N 03 Bedug
d. Sasaran
Anak – anak SD N 03 Bedug.
e. Relevansi Kegiatan
Di Sd N 03 Bedug dalam setiap ruang kelasnya terdapat sudut membaca,
yaitu sebuah perpustakaan mini yang ada di setiap ruang kelas. Oleh
karenanya mahasiswa KKn berinisiatif untuk mendonasikan buku-buku
bacaan ke SD N 03 Bedug untuk menambah referensi siwa-siwa dalam
membaca juga dapat memperbarui koleksi buku yang ada di sudut baca SD
N 03 Bedug.
f. Partisipasi Program
Kegiatan ini mempunyai respon dan antusiasme yang cukup baik dari pihak
sekolah SD N 03 Bedug.
g. Keberlanjutan Program
Dengan melakukan pendonasian buku ini diharapkan minat baca yang ada
di SD N 03 Bedug dapat meningkat.
Gambar 4.2 Pendonasian Buku Bacaan
2.1.3 Pelatihan Komputer Dasar
a. Pendahuluan
Di zaman yang modern seperti saat ini penggunaan komputer sangatlah
diperlukan, terutama dalam bidang administrasi. Sasaran utama dalam
pelatihan komputer adalah perangkat desa, karena tidak semua perangkat di
Desa Bedug dapat mengoperasikan komputer. Pelatihan Komputer dimulai
pada minggu ke 3 sampai 5, dan dilaksanakan seminggu sekali pada hari
Jum’at serta diikuti oleh beberapa perangkat yang kurang mahir dalam
komputer. Materi yang diajarkan dalam pelatihan yaitu Microsoft Word,
Microsoft Excel, dan Corel Draw. Dalam pelatihan didampingi dengan
modul pembelajaran agar dapat dipelajari lebih lanjut oleh peserta.
b. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 19, 26 Oktober 2018
Tanggal 02 November 2018
c. Tempat Pelaksanaan
Balai Desa Bedug
d. Sasaran
Perangkat Desa Bedug
e. Relevansi Kegiatan
Banyaksnya perangkat desa yang belum begitu lancar dalam
mengoperasikan komputer dasar seperti mengoperasikan Microsoft Office
(Ms. Word, Excel, dan Ms. Power Point) dan Corel Draw.
f. Partisipasi Program
Kegiatan ini mempunyai respon dan antusias yang cukup baik dari
perangkat desa.
g. Keberlanjutan Program
Diharapkan perangkat lebih mahir dalam mengoperasikan komputer dasar
khususnya program Microsoft Office (Ms. Word, Excel, dan Ms. Power
Point) dan Corel Draw.
Gambar 4.3 Pelatihan Komputer Dasar
2.1.4 Sosialisasi Kesadaran PAUD
a. Pendahuluan
Kesadaran masyarakat Desa Bedug terhadap pendidikan dasar bisa
dikategorikan tinggi, akan tetapi untuk pendidikan anak usia dini belum
semuanya memiliki kesadaran akan pentingnya menyekolahkan anak pada usia
dini. Banyak dari ibu-ibu di lingkungan Desa Bedug beranggapan bahwa jika
anak diskolahkan terlalu dini pada saat remaja nanti dia akan bosan sekolah.
Alasan lain yang mendasari kurangnya kesadaran PAUD pada masyarakat
Desa Bedug adalah masalah keuangan. Maka dari itu kami mahasiswa KKN
UNNES mengadakan sosialisasi kesadaran PAUD dengan tujuan untuk
meningkatkan wawasan kepada masyarakat akan pentingnnya pendidikan
PAUD bagi anak.
b. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 08, November 2018
c. Tempat Pelaksanaan
Wisata waduk Cacaban
d. Sasaran
Ibu-ibu kader kesehatan Desa Bedug.
e. Relevansi Kegiatan
Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, ternyata kesadaran
masyarakat untuk menyekolahkan anak pada usia dini masih rendah. Sehingga
kami mengadakan sosialisasi “Kesadaran Paud” dengan harapan dapat
meningkatkan kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anaknya pada usia
dini.
f. Partisipasi Program
Partisipan dalam program ini adalah ibu-ibu kader kesehatan Desa Bedug. Ibu-
ibu kader kesehatan cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dikarenakan
mereka mempunyai anak yang masih berada di usia dini.
g. Keberlanjutan Program
Diharapkan kesadaran ibu-ibu untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah
usia dini meningkat.
Gambar 4.4 sosialisasi sadar PAUD
2.1.5 Sosialisasi No Bullying
a. Pendahuluan
Saat ini kasus bullying kian merajalela dilingkungan masyarakat. Tidak
sedikit dampak negatif dari perilaku ini, baik bagi yang membully maupun
yang dibully. Kami mahasiswa dari KKN UNNES mengadakan sosialisasi
No Bullying dengan tujuan untuk mengurangi kasus pembullyan dikalangan
siswa sekolah dasar khususnya di MI NU Nurul Falah karena di sana banyak
terjadi pengaduan mengenai bullying baik dari siswa maupun wali siswa.
b. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 25 Oktober 2018
c. Tempat Pelaksanaan
MI Nurul Falah
d. Sasaran Program
Siswa-siswi MI Nurul Falah
e. Relevansi Program
Banyaknya praktik bullying di kalangan siswa Sekolah Dasar yang
menyebabkan siswa menjadi tempramental dan menyebabkan
kesalahpahaman orangtua sehingga kami mengadakan sosialisasi No
Bullying.
f. Partisipasi Program
Kegiatan ini mempunyai respon dan antusias yang cukup baik dari pihak
sekolah baik guru-guru maupun siswa-siswinya.
g. Keberlanjutan Program
Adanya sosialisasi No Bullying diharapkan tidak ada lagi kasus pembulian di
kalangan pelajar.
Gambar 4.5 Sosialisasi No Bullying
2.1.6 Modern-Traditional Dance Competition
a. Pendahuluan
Tari merupakan salah satu seni yang menampilkan keindahan gerak tubuh.
Berdasarkan genrenya, tari dibedakan menjadi dua jenis yaitu tari tradisional
dan tari kreasi baru (modern). Modern and Traditional Dance Competition
diadakan dalam rangka mencari bakat-bakat terpendam dalam hal kesenian
khususnya seni tari. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak SD/MI yang
ada di Desa Bedug. Modern and Traditional Dance Competition
dilaksanakan pada hari Minggu, 4 November 2018 di halaman SD
Muhammadiyah Bedug 01 yang diikuti oleh 3 SD/MI. Ketiga SD/MI tersebut
yaitu SD N Bedug 01, MI Nurul Falah, dan SD Muhammadiyah Bedug 01.
Penampilan tari dari ketiga SD/MI tersebut dinilai oleh tiga orang juri dengan
dua orang juri dari luar dan satu juri dari mahasiswa KKN. Pemenang dari
lomba ini akan dikirim ke kecamatan sebagai perwakilan dari Desa Bedug
untuk ikut serta dalam serangkaian kegiatan jalan sehat dan lomba tari yang
diadakan di kecamatan.
b. Waktu Pelaksanaan
Tanggal 04 November 2018
c. Tempat Pelaksanaan
Halaman SD Muhammadiyah Bedug 01
d. Sasaran
Siswa-siswi SD/MI yang ada di Desa Bedug
e. Relevansi Kegiatan
Lomba tari modern dan tradisional diadakan dalam rangka mencari bakat di
bidang kesenian khususnya seni tari.
f. Partisipasi Program
Kegiatan ini mendapatkan antusias yag cukup baik dari pihak sekolah
maupun masyarakat desa Bedug yang turut serta menyaksikan perlombaan
ini.
g. Keberlanjutan Program
Adanya perlombaan tari tradisonal dan modern diharapkan ditemukan bakat-
bakat terpendam dari siswa-siswi yang mengikuti perlombaan ini dan mampu
mengembangkan lagi bakat yang dimilikinya.
Gambar 4.6 Modern-Traditional Dance Competition
2.2 Bidang Kesehatan
2.2.1 Penyuluhan PHBS
a. Pendahuluan
Berdasarkan observasi lapangan banyak anak-anak yang bermain baik di
sekolah, di rumah, maupun di sawah tanpa mempedulikan kebersihan dan
kesehatan pada dirinya. Serta dapat dilihat juga anak-anak di SD yang
memiliki gigi berlubang. Untuk itu dalam kegiatan KKN UNNES kali ini
mahasiswa berperan untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara hidup
bersih dan sehat, cara cuci tangan yang baik dan benar serta cara
menggosok gigi yang baik dan benar.
b. Waktu Pelaksanaan
Pada tanggal 15, 17, 18, 19, dan 20 Oktober 2018
c. Tempat Pelaksanaan
SDN 1 Bedug, SDN 2 Bedug, SDN 3 Bedug, MI Nurul Falah, dan SD
Muhamadiyah Bedug
d. Sasaran
Anak-anak usia Sekolah Dasar
e. Relevansi Kegiatan
Kegiatan ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan pemahaman
pentingnya pola hidup sehat serta membiasakan anak-anak agar terbiasa
melakukan pola hidup sehat seperti menggosok gigi dan Cuci tangan pakai
sabun (CTPS).
f. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi anak dalam keberlangsungan program ini cukup baik. Anak-anak
berantusias untuk mendengarkan materi dengan baik, hanya saja ada
beberapa anak yang kurang bisa dikondisikan.
g. Keberlanjutan Program
Dengan dilaksanakannya program ini dapat menciptakan pemahaman
pentingnya pola hidup sehat serta membiasakan anak-anak agar terbiasa
melakukan pola hidup sehat. Maka dari itu diharapkan, meskipun tim KKN
telah selesai masa pengabdiannya, orang tua dan guru dapat tetap
membimbing anak-anaknya untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Gambar 4.6 Penyuluhan PHBS
2.2.2 Pendampingan Posyandu
a. Pendahuluan
Kegiatan Posyandu di Desa Bedug telah terlaksana dengan baik. Di desa
Bedug terdapat Posyandu Balita dan Posyandu Lansia. Selain Posyandu
pada balita, Posyandu pada Lansia juga penting diperhatikan mengingat
Indonesia sedang mengalami Triple Burden Disease. Indonesia dalam
beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah triple burden diseases.
Di satu sisi, penyakit menular masih menjadi masalah ditandai dengan
masih sering terjadi KLB beberapa penyakit menular tertentu, munculnya
kembali beberapa penyakit menular lama (re-emerging diseases), serta
munculnya penyakit-penyakit menular baru (new-emergyng diseases)yang
mana selain Penyakit Menular Indonesia juga terbebani oleh meningkatnya
Angka Kesakitan akibat Penyakit Degeneratif (Kemenkes RI, 2012).
Dimana penyakit degeneratif tersebut pada umumnya diderita oleh umur
lansia. Oleh sebab itu, kami mengusulkan untuk mendampingi kegiatan
Posyandu baik balita dan lansia di Desa Bedug.
b. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dari Posyandu Balita dan Lansia memiliki waktu yang
berbeda.
1. Posyandu balita dilakukan setiap satu bulan sekali pada beberapa
pos Desa Bedug. Dengan rincian tanggal 13,18,25 Oktober 2018 di
Dusun Bedug
2. Posyandu lansia dilaksanakan setiap satu bulan sekali yaitu tanggal
11.
c. Tempat
1. Tempat pelaksanaan posyandu balita di Desa Bedug berbeda-beda
tiap posnya. Dengan rincian, pos 1 berada di rumah Ibu Nok, pos 2
berada di rumah ibu Atun, pos 3 berada di rumah Bapak Watmo,
dan Pos 4 berada di rumah Bapak Munfasir.
2. Posyandu lansia di Desa Bedug ini bertempat di rumah Ibu Atun.
d. Sasaran
Sasaran program ini adalah para balita dan para lansia yang ada di Desa
Bedug.
e. Relevansi Program
Mahasiswa KKN membantu pelaksanaan Posyandu balita dan lansia yang
ada di Desa Bedug. Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu balita ini
dilakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, kemudian pencatatan
data, imunisasi, dan pemberian vitamin.
Dalam pelaksanaan posyandu lansia, Mahasiswa KKN membantu
pelaksankaan dengan mengukur berat badan para lansia, tekanan darah,
kemudian dilanjutkan sosialisai tentang penyakit tidak menular.
f. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi dari masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini baik, hal ini
dibuktikan dengan peserta yang lebih dari 30 orang baik pada posyandu
balita ataupun posyandu lansia. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa
masyarakat di Desa Bedug sadar akan pentingnya kesehatan baik pada
balita ataupun lansia.
g. Keberlanjutan Program
Kegiatan posyandu balita dan lansia di Desa Bedug ini tetap dilaksanakan
dan berjalan tiap minggunya sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk
posyandu balita dan tiap satu bulan sekali untuk posyandu lansia dengan
pengecekan kesehatan di tiap pertemuan.
Gambar 4.7 Posyandu Balita
Gambar 4.8 Posyandu Lansia
2.3 Bidang Lingkungan Hidup
2.3.1 Pembuatan Peta Desa
a. Pendahuluan
Tidak adanya pembaruan peta di kantor desa membuat pendatang dari
wilayah lain sulit untuk mengetahui letak tempat umum dan pemukiman
warga Desa Bedug. Peta desa ini bertujuan agar pendatang dapat lebih
memahami wilayah Desa Bedug.
b. Waktu Pelaksanaan
Pembuatan peta desa beserta perlengkapannya dikerjakan selama seminggu,
yaitu pada tanggal 29 Oktober 2018 sampai 5 November 2018,
c. Tempat Pelaksanaan
Posko KKN Desa Bedug dan kantor desa Bedug
d. Sasaran
Desa Bedug
e. Relevansi Kegiatan
Pembuatan peta desa diawali dengan mengambil gambar citra satelit
melalui google earth, kemudian melakukan survey di wilayah desa Bedug.
Selanjutnya tim KKN berkoordinasi dengan perangkat Desa Bedug untuk
mengkonfirmasi data yang ditemukan di lapangan. Kemudian tim KKN
mencetak peta dan dipasang di depan kantor desa Bedug.
f. Partisipasi Program
Perangkat desa ikut membantu dalam pembuatan peta desa.
g. Keberlanjutan Program
Mempermudah akses pendatang dalam mencari tempat yang dituju.
Gambar 4.9 Pembuatan Peta Desa
3. Program Konservasi
3.1. Bidang Lingkungan
3.1.1. Minggu Bersih
a. Pendahuluan
Kurang adanya agenda bersih desa di Desa Bedug menyebabkan
meningkatnya permasalahan sampah. Selain itu juga mengakibatkan kurang
lancarnya pembangunan infrastrukur desa. Untuk mengatasi masalah ini,
diperlukan adanya progam bersih desa yang bertujuan untuk menciptakan
Desa Bedug yang bersih dan sehat. Selain itu kegiatan bersih desa ini
mampu meningkatkan rasa solidaritas antar warga.
b. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan bersih desa dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada tanggal 7, 14,
21, dan 28 Oktober 2018.
c. Tempat Pelaksanaan
Bersih desa dilaksanakan di Desa Bedug.
d. Sasaran
Warga Desa Bedug.
e. Relevansi Kegiatan
Tim KKN menentukan waktu pelaksanaan dan memberi informasi
mengenai akan diadakanya bersih desa di Desa Bedug. Program ini diawali
dengan melaksanakan pengadaan alat-alat yang diperlukan oleh tim KKN
beserta masyarakat Desa Bedug. Selanjutnya tim KKN bersama dengan
warga melasanakan bersih desa bersama di Desa Bedug berupa bersih-
bersih masjid dan bersih desa.
f. Partisipasi Masyarakat
Warga Desa Bedug memberikan respon yang baik. Hal ini dapat dilihat dari
antusiasme warga desa yang mengikuti bersih desa.
g. Keberlanjutan Program
Terciptanya kerjasama yang baik antar warga dalam upaya menjaga
kebersihan lingkungan
Gambar 5.0 Bersih Desa
3.1.2. Tanam Pohon
a. Pendahuluan.
Tanaman di Desa Bedug mayoritas adalah tanaman buah, seperti
mangga, rambutan, dan sirkaya. Maka dari itu, tim KKN membuat
program kerja tanam pohon berupa pohon mahoni dan jati sebagai upaya
untuk menghijaukan lingkungan dan mencegah bencana alam seperti
tanah longsor.
b. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan tanam pohon dilaksanakan pada tanggal 12 November 2018
c. Tempat Pelaksanaan
Seluruh dusun di Desa Bedug.
d. Sasaran
Seluruh warga Desa Bedug.
e. Relevansi Kegiatan
Tim KKN Kecamatan Pangkah bekerja sama dengan DLH dan mendapat
bibit pohon mahoni dan jati yang kemudian dibagikan ke tim KKN Desa
Bedug sebayak 40 bibit pohon. Kemudian kami menentukan tanggal
pelaksanaan dan bekerja sama dengan perangkat desa untuk menentukan
lokasi penanaman. Selanjutnya tim KKN bersama perangkat desa
melaksanakan di seluruh Desa Bedug.
f. Partisipasi Masyarakat
Warga Desa Bedug memberikan respon yang baik. Hal ini dapat dilihat
dari antusiasme perangkat desa dan warga desa yang mengikuti kegiatan
tanam pohon.
g. Keberlanjutan Program
Terciptanya lingkungan hijau sebagai upaya untuk mengurang
pencemaran udara dsn membuat lingkungan semskin hijau.
Gambar 5.1 Tanam Pohon
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan melihat pada permasalahan yang terjadi di Desa Bedug Kecamatan
Pangkah, dapat kita tarik kesimpulan bahwa Desa ini memerlukan perhatian yang
serius dari pemerintah baik oleh pemerintah daerah maupun oleh pemerintah provinsi
terutama di bidang lingkungan yaitu masalah ketersediaan tempat pembuangan
sampah, bidang ekonomi terhadap pengolahan kain perca yang dapat dijadikan
penghasilan di Desa ini serta bidang lain yang memerlukan tindakan nyata dan
perhatian juga dari semua pihak.
Kehadiran mahasiswa KKN UNNES terasa cukup membantu masyarakat
maupun pihak kantor Desa dalam upaya pemecahan masalah masyarakat. Melalui
Kegiatan KKN diharapkan akan membawa perubahan dalam membangun masyarakat
menjadi lebih baik. Kegiatan ini bukan hanya untuk mengabdi kepada masyarakat
tetapi juga dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
B. Saran
Kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi agar lebih memperhatikan pembangunan
desa sebagai pangkal pembangunan nasional.
Kepada Universitas Negeri Semarang agar program KKN harus terus dijalankan,
melihat pada desa-desa yang tertinggal yang sekiranya masih memerlukan perhatian
dan upaya perubahan kearah yang lebih baik.
Kepada pemerintahan, instansi-instansi terkait agar kiranya memperhatikan
aspirasi dari bawah kalangan masyarakat, mendukung program-program yang
berorientasi pada pembangunan desa, program KKN salah satunya, dukungan yang
diharapkan bukan hanya moril tetapi tindakan nyata melalui upaya realisasi program
dan aspirasi.