Kitab Suci Agama Yahudi
Click here to load reader
-
Upload
kimfransiskus -
Category
Documents
-
view
98 -
download
20
description
Transcript of Kitab Suci Agama Yahudi
1
KITAB SUCI AGAMA YAHUDI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Agama Yahudi
Asuhan: Drs. Tamami, M.Ag.
Oleh:
Anan Bahrul Khoir 1121020005
Cecep Mulyana 1121020011
Ira 1121020023
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014
ANAN BAHRUL
KHOIR
i
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Puji Tuhan, Syukur Alhamdulillah Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Mahakasih, yang telah melimpahkan kasih kasihnya kepada kita semua, sehingga Penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktunya. Tidak lupa, semoga salam dan
pujian tetap tercurahkan kepada Nabi Kita, beserta keluarganya, para sahabatnya, hingga
umatnya sampai akhir jaman nanti.
Penyusun ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun tidak dapat menyebutkan-nya satu
persatu, oleh karena keterbatasan waktu dan tempat.
Juga, Penyusun merasa bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
Penyusun memohon kritik dan saran membangun supaya dapat memperbaiki kekurangan dari
makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya untuk Penyusun
dan masyarakat pada umumnya.
Bandung, 20 Oktober 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Sejarah Kitab Suci Agama Yahudi ............................................................ 3
B. Daftar dan Isi Kitab Suci Agama Yahudi .................................................. 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 22
A. Kesimpulan ................................................................................................ 22
B. Saran .......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Yahudi, Kristen, dan Islam, semuanya mengklaim bahwa Kitab Sucinya merupakan
kitab wahyu Ilahi yang berisi firman Tuhan, baik yang dipahami secara harfiah maupun
kiasan. Isi kitab-kitab ini tumpang tindih dan beberapa di antaranya berkontradiksi satu sama
lainnya sehingga menimbulkan perbedaan yang sangat jelas. Islam mempercayai adanya
wahyu tunggal, yaitu al-Qur’an, yang berbeda dengan konsep kitab suci Yahudi dan Kristen.
Kitab Suci Yahudi terdiri dari 39 kitab (sebagaimana dicatat dalam Alkitab Kristen pada
bagian Perjanjian Lama), sementara Kitab Suci agama Kristen mencakup ke-39 kitab Yahudi
dan 27 kitab tambahan dalam Perjanjian Baru.1
Yahudi merupakan agama abrahamik seperti halnya Kristen dan Islam.2 Ia merupakan
agama abrahamik tertua dan merupakan kakak bagi agama besar Kristen dan Islam. Oleh
karena itu, mengkaji sejarah Yahudi merupakan kajian yang menarik. Namun, belakangan ini
muncul kajian terhadap Kitab Suci Yahudi secara intensif dan mendorong para ahli linguistik,
antropologi, dan arkeologi untuk mengkaji kitab sucinya tersebut. Penemuan berbagai
perkamen, atau lebih dikenal dengan sebutan Naskah Laut Mati, di Qumran, 3 membuat
kajian terhadap kitab suci Yahudi menjadi sangat menarik.
Taurat merupakan kitab suci Yahudi yang merupakan bagian terpenting kitab suci orang
Yahudi.4 Orang Yahudi percaya bahwa Taurat berisi kehendak Allah yang mutlak dan tidak
dapat diragukan. Menaati Allah berarti menaati Taurat. Orang Yahudi menganggap Taurat
sebagai tolok ukur yang mutlak bagi semua aspek kehidupan keagamaan. Taurat adalah
sumber satu-satunya kebenaran Allah.5 Namun menurut beberapa referensi Islam, Taurat
1 Jerald F. Dirk, Dialog Antariman Islam-Kristen: Salib di Bulan Sabit, (Jakarta: PT. Serambi IlmuSemesta, 2001), hlm. 63.
2 Olaf H. Schumann, Dialog Antarumat Beragama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), hlm. 61.3 Lihat lebih lengkap mengenai Naskah Laut Mati, Jodi Magness, The Archaeology of Qumran and the
Dead See Scrolls, (USA: Eerdmans Publishing Co., 2008), cet. 7.4 W.S. Lasor. D.A. Hubbard, Pengantar Perjanjian Lama 1, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), hlm.
93.5 Donald B. Kraybill, Keranjaan yang Sungsang, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005), cet. 4, hlm. 53.
2
telah digantikan oleh Talmud yang mengatur urusan sehari-hari, etika, kebiasaan, dan sejarah.
Lebih lanjut, menurut Hakim, Talmud merupakan kitab karangan para pendeta dan rabi
Yahudi saat pembuangan ke Babilonia. Cetakan pertamanya terbit pada tahun 155 SM.
Menurut Yahudi sendiri, kitab Talmud adalah penjelasan atau penafsiran dari Taurat.6
Melihat hal ini terdapat kesimpangsiuran informasi mengenai kitab suci Yahudi.
Melihat latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pencarian informasi lebih
jauh tentang kitab suci Yahudi dan rinciannya sejauh yang bisa diperoleh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Apa pengertian Kitab Suci menurut agama Yahudi?
b. Apa saja Kitab Suci agama Yahudi tersebut?
c. Bagaimana sejarah Kitab Suci agama Yahudi?
d. Bagaimana posisi dan kedudukan Kitab Suci agama Yahudi masa kini?
C. Tujuan Masalah
Tujuan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian Kitab Suci menurut agama Yahudi
b. Untuk mengetahui apa saja Kitab Suci agama Yahudi
c. Untuk mengetahui sejarah Kitab Suci agama Yahudi
d. Untuk mengetahui posisi dan kedudukan Kitab Suci agama Yahudi masa kini
6 Manshur Abdul Hakim, Kiamat, Tanda-tandanya menurut Islam, Kristen dan Yahudi, (Jakarta: GemaInsani Press, 2006), hlm. 86. Lihat juga EraMuslim, “Masihkah Ada Yahudi Taurat?”, eramuslim: Media IslamRujukan, diakses dari http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/masihkah-ada-yahudi-taurat.htm, padatanggal 15 Oktober 2014 pukul 21:14.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kitab Suci Agama Yahudi
Sejarah bangsa Yahudi dimulai dari pra-Musa, namun Yahudi sebagai agama terbatas
kepada Musa dan ajaran terhadap kaumnya, sehingga awal agama Yahudi dimulai sejak
zaman Musa.7
Firman Tuhan tertulis pertama adalah pada masa Musa saat memperoleh Sepuluh
Perintah Tuhan atau The Ten Commandments di bukit Sinai yang tertulis pada dua loh batu.
Berikut adalah ayat lengkapnya yang tertulis pada dua loh batu tersebut:
(1) Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: (2) "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa
engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. (3) Jangan ada padamu allah lain di
hadapan-Ku. (4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit
di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. (5) Jangan
sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (6) tetapi
Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan
yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. (7) Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu,
dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-
Nya dengan sembarangan. (8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: (9) enam hari lamanya
engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, (10) tetapi hari ketujuh adalah hari
Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-
laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. (11) Sebab enam hari lamanya
TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh;
itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. (12) Hormatilah
ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu. (13) Jangan membunuh. (14) Jangan berzinah. (15) Jangan mencuri. (16)
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. (17) Jangan mengingini rumah
sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan,
atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."8
7 Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996), cet. 2, hlm. 45.8 Kel 20:1-17; lihat juga Ula 5:7-22.
4
Kesepuluh hukum dan perintah ini diperoleh Musa di gunung Sinai setelah tinggal
disana selama empat puluh hari empat puluh malam yang kemudian ditulis oleh Tuhan
dengan menggunakan jari Allah sendiri.9 Ini adalah awal Firman Tuhan Yahudi yang tertulis
dalam bentuk tulisan.
1. Teks-teks Masora
Selanjutnya, Kitab-kitab yang oleh kaum Yahudi anggap sebagai Kitab Suci, yakni
Kitab suci Yahudi, atau Perjanjian Lama bagi kaum Protestan, dan kitab-kitab proto-kanonik
Perjanjian Lama untuk orang Katolik, tertulis dalam bahasa asli Ibrani dan sebagian dalam
bahasa Aram. Teks ini disebut teks Masora 10 . Teks ini ditentukan pada abad X tarikh
Masehi11 , oleh keluarga Ben Asyer12 , keluarga Masoret yang termasyhur. Masoret ialah
penerus tradisi tertulis dan penentu teks tertentu.
Manuskrip Masora tertua ditulis kembali pada tahun 820-850. 13 Isinya adalah
Pentateukh. Manuskrip utuh yang paling tua berasal dari kodeks Alepo (A) berasal dari abad
X14 . Teks Kitab Suci berbahasa Ibrani modern ditulis berdasarkan manuskrip B 19 dari
Leningrad15, berasal dari tahun 1008.16 Kenyataan bahwa tulisan Ibrani hanya mencantumkan
9 Kel 24:12; 38:18; lihat juga Ula 4:13; 5:22; 9:9-11.10 Ada beberapa tipe Masora, yaitu Masora Parva dan Masora Magna. Masora Parva adalah teks-teks
Masora yang dicatat di samping dan di atas, sedangkan Masora Magna adalah teks Masora yang dicatat dibawah kolom teks. Inilah yang disebut dengan catatan-catatan Masora yang mempunyai kekhususan dalammenjalankan teks-teks Masora itu sendiri. Lihat Sitompul A.A. dan Ulrich Beyer., Metode Penafsiran Alkitab,(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), cet. 13, hlm. 40.
11 Ada pendapat yang mengatakan bahwa Teks Masora berasal dari abad ke IV dan III SM, namunmeskipun suatu rekonstruksi hati-hati dari manuskrip kuno, namun Teks Masora tidak berasal dari abad ke IVatau III SM. Lihat Lembaga Biblika Indonesia, Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,2010), cet. 9, hlm. 17.
12 Ben Asyer hidup di Tiberias pada abad ke-10 M. Karena proses pembakuannya yang berlangsungselama seribu tahun, maka variasi-variasi di antara naskah-naskah yang ada, termasuk Naskah Laut Mati,menjadi sangat sedikit dan tidak berpengaruh kepada ajaran-ajaran teologis Perjanjian Lama. Lihat W.S. Lasor,D.A. Hubbard, dan F.W. Bush, Pengantar Perjanjian lama 1, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), cet. 12, hlm.65.
13 Kodeks yang dimaksud adalah Kodeks Orientales 4445 yang berasal pada tahun 820-850. Manuskripini berisi Kitab Kejadian sampai Ulangan 1:33 (tanpa Bilangan 7:47-73 dan Ulangan 9:12-10-18). KodeksOrientales 4445 disimpan di British Museum. Lebih lengkap mengenai daftar manuskrip Alkitab Ibrani lihatWikipedia, “List of Hebrew Bible Manuscripts”, Wikipedia: The Free Encyclopedia, diakses darihttp://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Hebrew_Bible_manuscripts, pada tanggal 15 Oktober 2014, pukul 22:55;Lihat juga Wikipedia, “Codex Orientales 4445”, Wikipedia: Wolna Encyklopedia, diakses darihttp://pl.wikipedia.org/wiki/Codex_Orientales_4445, pada tanggal 15 Oktober, pukul 22:58.
14 Kodeks Alepo (disimbolkan dengan huruf aleph atau A), ditulis oleh Shelomo ben Buya’a (secarakonsonan) dan divokalisasi dan diaksenkan oleh Aaron Ben Asher kira-kira pada tahun 925. Belakanganditambahkan juga catatan-catatan Masoretik. Lebih lengkap mengenai kritik teks Alkitab Ibrani lihat EmanuelTov, Textual Criticism of the Hebrew Bible, (USA: Fortress Press, 2012), Ed. 3, cet. 15, hlm. 44.
15 Kodeks Leningrad karena berasal dari perpustakaan Leningrad. Hampir semua terjemahan Inggrisuntuk Perjanjian Lama berdasarkan pada naskah Kodeks Leningrad (atau St. Petersburg). Manuskrip initersimpan di Perpustakaan Nasional Rusia (yang menjadi nama kodeks Leningrad), dan diberikan tanda denganFirkovich B19A, seperti nama pemiliknya. Abraham Firkovich tidak meninggalkan sepatah katapun dari kodeks
5
konsonan, menyebabkan teks itu kerap kali meragukan. Sekitar abad VII ada usaha
memberikan tanda bunyi pada konsonan tersebut, dengan demikian juga muncul model
penafsiran baru (targum).17
2. Teks Protomasora dan bentuk-bentuk teks bukan Masora
Teks yang hanya menampilkan konsonan yang menjadi landasan kegiatan kaum
Masoret (teks protomasora) sudah diganti dengan teks tandingan sekitar abad I Masehi. Pada
tahun 1947 di reruntuhan Khirbet, Qumrat ditentukan simpanan naskah Kitab Suci kuno,
yang tampaknya beredar sekitar awal tarikh Masehi.18 Naskah-naskah itu berbeda dengan
teks Masora. Kecuali itu kita juga mengenal teks-teks yang tidak termasuk teks Masora, dan
tampaknya menjadi landasan terjemahan Kitab Suci dalam bahasa Yunani (LXX atau
Septuaginta). Dua bentuk teks terakhir itu tampaknya bisa diperkirakan berasal dari dua atau
tiga abad sebelum tarikh Masehi. Teks-teks protomasora ini tampaknya jauh lebih jelas dari
teks Masora.19
3. Pergantian Teks
Pergantian teks bisa saja terjadi. Hal ini dikarenakan oleh kemungkinan seorang penulis
tidak lagi menulis teliti, meloncat dari satu baris ke baris yang lain. Bila ada kata yang tertulis
tidak dengan jelas, bisa saja penulis akan mengutipnya juga kurang jelas, dan akhirnya juga
sulit dibaca. Bahkan bisa jadi bahwa seorang penulis itu memasukkan tulisan yang sebetulnya
tidak termasuk tulisan itu. Bukan karena kesengajaan melainkan karena kurang tahu, bahwa
yang ditulisnya hanyalah sebuah catatan pinggir, varian, keterangan dan sebagainya. Bahkan
bisa juga terjadi bahwa seorang penulis menambahkan pikirannya yang saleh dalam tulisan
itu, karena keyakinan bahwa dengan demikian tulisan tersebut menjadi lebih jelas.
tersebut, yang dipindahkan ke Odessa pada tahun 1838 dan kemudian dipindahkan kembali ke PerpustakaanKerajaan di St. Petersburg. Kodeks Leningrad disalin ulang di Kairo dari manuskrip yang ditulis oleh Aaron benMoses ben Asher; Akan tetapi, muncul kemudian bahwa ben Asher sendiri tidak pernah melihat manuskrip ini.Kodeks Leningrad mengisi kekurangan kodeks Alepo yang ditemukan pada abad yang sama. Lebih lengkapmengenai naskah-naskah kitab suci Yahudi kuno lihat Peter W. Flint, The Dead Sea Scrolls, (USA: The UnitedMethodist Publishing House, 1976), hlm. 39-40.
16 Lebih lengkapnya tertulis tanda B 19 A. A merupakan tanda atau call name untuk Leningrad Codex.Naskah ini ditemukan di perpustakaan Leningrad. Lihat juga Sitompul dan Beyer, op.cit., hlm. 38.
17 Darmawijaya, Seluk Beluk Kitab Suci, (Yogyakarta: Kanisius, 2013), cet. 5, hlm. 47.18 Dokumen-dokumen tersebut tidak saja ditemukan di Qumran, tetapi juga di Wadi Daliyeh, Ketef
Jericho, Khirbet Mird, Ain Feshka, Wadi Nar, Wadi Ghweir, Wadi Murabba’at, Wadi Sdeir, Nahal Arugot, Ein-gedi, Nahal Hever, Nahal Hever/Seiyal, Nahal Mishmar, Nahal Se’elim, Masada, dan Khirbet Qazone.Dokumen ini merujuk kepada Naskah Laut Mati yang juga merujuk kepada manuskrip yang ditemukan disebelas gua di dekat Qumran, sebelah barat daya Laut Mati. Dokumen tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani,Aramaik, dan Yunani, pada papirus, kulit, dan beberapa pada tembaga. Lihat Oxford University Press, TheOxford Encycloedia of the Books of the Bible, (UK: Oxford University Press, 2011), vol. 1-2, ed. 1, hlm. 173.
19 Darmawijaya, op.cit., hlm. 48.
6
Kesalahan-kesalahan tulis seperti itu memang bisa dikoreksi dengan membandingkan teks-
teks Masora. Tetapi kesalahan seperti itu tidak bisa dihindari.20
4. Kritik Teks
Kritik teks merupakan hal yang amat penting untuk mengetahui apakah teks memang
kondisinya baik. Teks manakah yang berada dalam kondisi baik itu? Dengan kata lain,
manakah teks yang boleh dikatakan mendekati yang asli?
Dengan ilmu pengetahuan akan kesusastraan kuno, dan tulisan-tulisan targum orang
lebih mengenal teks yang sampai sekarang ini masih merupakan teka-teki. Memang belum
semua teks yang sulit bisa dipecahkan, tetapi dengan membandingkan naskah yang ada,
orang bisa menentukan manakah teks yang bisa dianggap bisa dipercaya keasliannya. Cara
yang ditempuh ialah dengan membandingkan sebanyak mungkin varian yang ada, lalu
menentukan semacam silsilah teks itu, mencari kesaksian yang ada seperti misalnya teks
Masora, Qumran, Pentateukh Samaria, terjemahan LXX dan sebagainya. Pekerjaan seperti ini
tentu saja membutuhkan keahlian tersendiri. Maka pekerjaan menerjemahkan teks Kitab Suci
sebetulnya juga bukan pekerjaan ringan. Teks yang kita miliki dalam bahasa Indonesia
dikerjakan oleh banyak ahli yang bekerja keras hampir sepuluh tahun lamanya.21
5. Terjemahan dalam bahasa Yunani
Setelah Aleksander Agung berkuasa (wafat tahun 323 SM), maka ada perubahan besar
dalam kehidupan sejarah bangsa. Budaya Yunani merambah seluruh Timur Tengah.
Sekelompok orang cerdik-pandai Yahudi di Aleksandria, di tanah mesir mengusahakan
penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani. Penerjemahan ini dilakukan atas perintah
Raja Ptolomeus II (285-246).
Sekitar tahun 80-100 pada pertemuan di Yamnia (Yabne) daftar terjemahan dalam
bahasa Yunani tersebut diakui. Hanya saja kitab-kitab deutrokanonika disingkirkan dari
daftar itu. Ini membuat kelompok Yahudi Aleksandria tidak puas.22 Tentu harus diakui bahwa
orang-orang Protestan pun tidak mengikuti daftar Kitab Suci berbahasa Yunani tersebut.
Itulah sebabnya mengapa dalam terjemahan yang Katolik miliki, Katolik membedakan antara
Alkitab dengan deutrokanonika, dan Alkitab tanpa deutrokanonika.23
20 Lebih lengkap mengenai perbedaan-perbedaan teks, varian-variannya, perbandingan teks, dananalisisnya mengenai kritik teks ini bisa dilihat Emanuel Tov, op.cit.
21 Darmawijaya, op.cit., hlm. 49.22 Darmawijaya, ibid., hlm. 301.23 Lebih lengkap mengenai Septuaginta lihat Jennifer M. Dines, The Septuagint: Understanding the Bible
and Its World, (London & New York: T&T Clark, 2004); Lihat juga Darmawijaya, ibid., hlm. 49.
7
Terjemahan dalam bahasa Yunani ini disebut dengan Septuaginta atau LXX. Menurut
legenda, para penerjemah tersebut bekerja secara terpisah satu sama lain, namun
menghasilkan terjemahan-terjemahan yang memiliki kecocokan secara harfiah satu sama
lainnya. Dinamai Septuaginta karena menurut jumlah para penerjemah tersebut yang dalam
bahasa Latin, Septuaginta,yang berarti tujuh puluh sehingga namanya disebut juga LXX.
Septuaginta berasal dari komunitas Yahudi di Aleksandria antara tahun 250 sampai tahun 100
SM. Perkembangannya serupa dengan perkembangan targum-targum. Berbagai terjemahan
tidak resmi dibuat sesuai dengan kebutuhan, lalu teksnya ditetapkan pada awal tarikh Masehi,
pada saat terjemahan tersebut menjadi Perjanjian lama yang berotoritas dalam jemaat Kristen.
Septuaginta sangat penting dalam penelitian teks, karena mewakili bentuk teks Ibrani
sebelum adanya pembakuan tanda pada abad-abad permulaan tarikh Masehi. Bersama-sama
dengan Taurat Samaria dan Naskah-naskah Laut Mati, Septuaginta merupakan bukti
terpenting dari bentuk-bentuk teks Ibrani sebelum ada teks Masora.24
B. Daftar dan Isi Kitab Suci Yahudi
Ada beberapa daftar atau urutan kitab yang berbeda antara Protestan, Katolik, dan
Yahudi. Perbedaan ini adalah perbedaan kelompok yang didasarkan pada isi kitab tanpa
mengurangi makna kitab tersebut. Berikut adalah susunan kitab menurut Kristen Protestan,
Katolik, dan Yahudi.
1. Dalam terbitan Protestan, Perjanjian Lama diurutkan sebagai berikut:
1) Pentateukh
2) Kitab Sejarah
3) Kitab Kebijaksanaan
4) Nabi-nabi
:
:
:
:
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.
Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 dan 2Samuel, 1 dan 2Raja,
1 dan 2Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung
Agung.
Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel, dan 12
nabi kecil.
2. Dalam terbitan Katolik, urutan Perjanjian Lama sama dengan di atas, hanya disisipkan
beberapa Kitab lain: Tobit dan Yudit disisipkan sesudah Nehemia; 1 dan 2Makabe
disisipkan sesudah Ester; Kebijaksanaan Salomo dan Putrsa Sirakh ditempatkan
sesudah Kidung Agung; Barukh ditempatkan sesudah Ratapan.
24 Lasor dan Hubard, op.cit., hlm. 70.
8
3. Kebiasaan Yahudi mengurutkan Kitab Suci mereka dalam tiga kelompok:
Hukum/Torah/Taurat/Pentateukh, Nabi (Nevi’im), Tulisan (Ketubim). Urutan ini sudah
ada sejak masa sebelum tarikh Masehi. Urutan setiap kitab dalam kelompoknya bisa
berubah-ubah, tetapi tidak diubah keluar dari kelompok.25 Tiga bagian ini biasanya
disebut juga dengan Tanakh.26
Kitab Suci Perjanjian Lama menceritakan Perjanjian besar yang dibuat antara Allah
dengan bangsa Yahudi, termasuk Abraham dan Musa. Orang Kristen menyebut Kitab Suci
Yahudi sebagai Perjanjian Lama, yang merupakan bagian pertama dari Kitab Suci orang
Kristen.27
1. Kitab Suci Tertulis
Penjelasan daftar kitab Perjanjian Lama berdasarkan urutan Yahudi, sebagai berikut:
a. Hukum, Torah, Taurat, atau Pentateukh
Bagian ini terkenal dengan nama Taurat atau Pentateukh. Namun Taurat lebih banyak
digunakan dibandingkan dengan Pentateukh. Pentateukh adalah nama yang biasa digunakan
oleh orang-orang Katolik dan Ortodoks.28 Dalam tradisi Yahudi maupun Kristen, Pentateukh
dikenal sebagai lima kitab yang dikarang oleh Musa. Pendapat ini bertahan sampai pada abad
ke-18. Akan tetapi, setelah penelitian historis-kritis yang diterapkan terhadap Alkitab,
pernyataan bahwa Musa sebagai pengarang Pentateukh tidak dapat lagi diterima. Pengamatan
yang lebih cermat membuktikan bahwa kitab-kitab tersebut memiliki pelbagai gaya penulisan,
kosakata yang digunakan sampai dengan penggambaran tentang Tuhan. Oleh karena itu,
lebih tepat dikatakan jika Pentateukh dilihat sebagai sekumpulan karangan dari berbagai
pengarang dan bukan dari Musa seorang saja.29
Lebih lanjut, Taurat berarti “hukum” atau “pengajaran” dan menunjuk pada keseluruhan
apa yang diketahui tentang Allah dan hubungan-Nya dengan dunia ciptaan-Nya serta berarti
25 Darmawijaya, hlm. 52-53.26 Michael Keene, Agama-agama di Dunia, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2012), cet. 7, hlm. 44.27 Lois Rock, The Jesus Encyclopedia, (Yogyakarta: Kanisius, 2013), cet. 5, hlm. 10.28 Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, Kamus Teologi, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2006), cet.
9, hlm. 246.29 Keraguan ini dipelopori pertama kali oleh Jean d’Astruc yang berpendapat bahwa dalam menulis atau
mengarang Pentateukh tersebut Musa menggunakan bahan-bahan dari sumber-sumber besar dan sumber-sumberkecil. Ia membedakannya berdasarkan sebutan-sebutan bagi Allah, yaitu sumber yang menggunakan nama“Elohim” dan sumber lain yang menggunakan nama “Yahweh.” Kemudian menyusul pula J.G. Eichhorn yangmempelajari teori d’Astruc dan mengembangkannya lebih radikal daripada d’Astruc sendiri. Eichhornmengatakan bahwa sebenarnya, Musa bukanlah pengarang atau penulis Pentateukh, melainkan orang lain yangtidak diketahui namanya. Lihat Setiawan, M. Nur Kholis dan Soetapa, Meniti Kalam Kerukunan: BeberapaIstilah Kunci dalam Islam dan Kristen, (Jakarta: Gunung Mulia, 2010), hlm. 332; Blommendaal, Pengantarkepada Perjanjian Lama, (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), cet. 15, hlm. 17.
9
wahyu atau pernyataan Allah yang diberikan kepada imam-imam. Dalam arti yang lebih
sempit, Taurat menunjuk pada lima kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
Ulangan), yang berada di awal kitab suci. Bersamaan dengan hari sabat, Taurat dirayakan
sebagai pemberian Tuhan terbesar kepada orang-orang Yahudi.30
Kitab-kitab yang termasuk ke dalam Pentateukh adalah: 1) Kejadian atau Genesis; 2)
Keluaran atau Exodus; 3) Imamat atau Leviticus; 4) Bilangan atau Numeri; dan 5) Ulangan
atau Deutronomium.31
1) Kejadian atau Genesis
Kata “genesis” berarti “kejadian” (terjadinya). Dalam bahasa Ibrani disebut Bere’syit
yang berarti “pada mulanya,” yaitu kata pertama dari kitab ini. Secara garis besar, kitab ini
menceritakan tentang penciptaan dunia dan manusia, sejarah purbakala dan sejarah nenek-
moyang Israel.32
Kitab Kejadian terdiri dari dua bagian besar: bagian pertama, yang terdiri dari pasal 1
sampai pasal 11 berbicara mengenai sejarah pubakala, yaitu sejarah yang terjadi sebelum
pemanggilan Abram; bagian kedua, yang terdiri dari pasal 12 sampai pasal 50 yang berbicara
tentang sejarah nenek moyang Israel.33
Ada empat cerita tentang penghukuman Allah atas manusia yang terdapat pada sejarah
purbakala: pertama, manusia dikeluarkan dari Firdaus (Kej 3); kedua, Kain dibuang ke
padang gurun (Kej 4); ketiga, semua manusia dibinasakan dengan air bah (Kej 6-9); dan
keempat, Allah mengacaukan bahasa manusia (Kej 11:1-9). Jadi, bagian sejarah purbakala
dimulai dari persekutuan sempurna antara Allah dan manusia di dalam Firdaus hingga Allah
menurunkan air bah kepada Nuh dan “pengacauan” bahasa manusia yang dilakukan oleh
Allah.34
2) Keluaran atau Exodus
Kitab Keluaran menjadi batu sandungan untuk meyakini bahwa Musa adalah penulis
Pentateukh. Ulangan 34:1-12 bercerita tentang kematian Musa hingga penguburannya, dan
ini dianggap tidak mungkin jika Musa menulis kitabnya secara langsung dalam keadaan dia
telah meninggal. Lain cerita dengan raja-raja yang memerintah di Edom, sebelum ada raja
30 Keene, op.cit.; Lihat juga J. Blommendaal, ibid., hlm. 23.31 Blommendaal, ibid.32 Ibid.33 Ibid., hlm. 24.34 Ibid.
10
yang memerintah atas orang Israel. Ini berimplikasi kepada sejarah kerajaan Israel didirikan,
karena kerajaan Israel didirikan kurang lebih dua ratus tahun sesudah meninggalnya Musa.35
Kitab ini memberikan keterangan mengenai penindasan orang-orang Israel sebagai
budak di Mesir, kelahiran serta pemanggilan Musa, tulah-tulan, penyeberangan Laut Teberau,
perjalanan di padang gurun, pernyataan Tuhan di Gunung Sinai, pengikatan perjanjian, dan
dosa orang-orang Israel yang membuat anak lembu emas.36
Tujuan dari kitab ini terkandung dalam empat tema yang menonjol, yaitu: 1)
Kebebasan; 2) Hukum; 3) Perjanjian; dan 4) Kehadiran Allah.37
Kitab ini terbagi menjadi tujuh bagian, yaitu:
a) Pasal 1 berbicara singkat mengenai sejarah umat Israel selama berada di Mesir, sejak
zaman Yakub/Israel (abad ke-18 SM) sampai zaman Musa (abad ke-13 SM).
b) Pasal 15-19 berbicara mengenai perjalanan bangsa Israel dari Laut Teberau sampai
Gunung Sinai.
c) Pasal 24 berbicara mengenai bagaimana Tuhan meresmikan ikatan perjanjian-Nya
dengan umat pilihan-Nya yang diwakili oleh Musa.
d) Pasal 25-31 berbicara mengenai berbagai peraturan tentang “tabut perjanjian” dan
“kemah pertemuan” atau “kemah suci.”
e) Pasal 32-34 berbicara mengenai bagaimana umat Israel kurang setia kepada Tuhan.
f) Pasal 35-40 mengulangi hal-hal yang ada pada pasal 25-31.38
3) Imamat atau Leviticus
Dalam Bahasa Ibrani, sesuai dengan kebiasaan kuno yang umumnya dipakai di Timur
Dekat, dipakai kata pertama dari isi kitab tersebut, yaitu wayiqrat yang berarti “Dan Dia
Memanggil.”39
Kitab ini memiliki hubungan dengan nama Lewi. Walaupun orang-orang Lewi dalam
kitab tersebut dibahas secara singkat dalam satu perikop, yaitu 25:32-34. Namun, penamaan
ini dianggap sebagai yang mewakili dari isi kitab tersebut. Hampir semua bahan di dalamnya
mengenai ibadah serta tugas-tugas imam yang lain, dan para imam tersebut berasal dari suku
Lewi.40
Kitab Imamat terbagi menjadi enam bagian, yaitu:
35 Robert M. Paterson, Tafsiran Alkitab: Kitab Keluaran, (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), hlm. 6.36 Paterson, …Kitab Keluaran, hlm. 8.37 Paterson, …Kitab Keluaran, hlm. 10.38 Al. Purwa Hadiwardoyo, Catatan-catatan Singkat tentang Kitab Suci, (Yogyakarta: Kanisius, 2010),
cet. 6, hlm. 18-19.39 Paterson, Tafsiran Alkitab: Kitab Imamat, (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), cet. 4, hlm. 2.40 Paterson, …Kitab Imamat, hlm. 2.
11
a) Pasal 1:1-7:38, berbicara mengenai ibadah.
b) Pasal 8:1-10:20, berbicara mengenai imam-imam dan di seluruh Kitab Imamat
merupakan bagian yang satu-satunya berisi cerita, kecuali satu dua riwayat singkat di
tengah-tengah hukum yang membimbing keputusan-keputusan dalam pengadilan.
c) Pasal 11:1-15:33, berbicara mengenai perbedaan antara yang najis atau haram dan yang
tahir atau tidak haram.
d) Pasal 16:1-34, berbicara mengenai upacara yang dilaksanakan pada hari itu atau Hari
Raya Pendamaian.
e) Pasal 17:1-26:46, berbicara mengenai kekudusan.
f) Pasal 27:1-34, berbicara mengenai pembayaran nazar-nazar yang diucapkan kepada
Tuhan dan pemberian persembahan sukarela kepada-Nya.41
Tujuan dari Kitab Imamat adalah memperlihatkan kepada umat Israel bagaimana
seharusnya mereka hidup sebagai umat yang kudus, yaitu sebagai umat yang dengannya
Tuhan masuk hubungan perjanjian dan yang dipilih serta dipanggil untuk melayani Dia.
Hukum-hukum yang terdapat dalam kitab ini mengenai ibadah, kekudusan, kenajisan,
perbedaan antara yang haram dan yang halal, dan kelakuan etis dalam kehidupan sehari-hari.
Hukum-hukum ini dikumpulkan supaya umat Israel tetap berhubungan baik dengan Tuhan
dan mengadakan pendamaian jika mereka bersalah.42
4) Bilangan atau Numeri
Disebut “Bilangan” karena berisikan dua cacah jiwa suku-suku Israel (1:20-46 dan
26:5-51) dan kaum Lewi (3:14-51 dan 26:57-62). Walaupun menggunakan nama “Bilangan,”
namun tidak secara tepat mengisyaratkan kisah-kisah yang terkandung di dalamnya.43
Isi Kitab Bilangan dimulai dari cerita di padang gurun Sinai, tepat setelah peristiwa
perjanjian dan berakhir empat puluh tahun kemudian, ketika umat Israel menunggu di padang
Moab untuk memasuki Tanah Terjanji yang dipimpin oleh Musa dan Harun.44
Pokok perhatiannya adalah kehadiran Yahweh bersama umat-Nya ketika mereka
mengembara melalui padang gurun; Allah berjalan bersama mereka dan memimpin hidup
mereka.45
Garis besar kitabnya adalah sebagai berikut:
a) Pasal 1:1 sampai pasal 10:10, di gurun Sinai: Persiapan perjalanan.
41 Paterson, …Kitab Imamat, hlm. 3-5.42 Paterson, …Kitab Imamat, hlm. 14.43 Dianne Bergant dan Robert J. Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius, 2010),
cet. 9, hlm. 147.44 Ibid.45 Ibid.
12
b) Pasal 10:11 sampai pasal 22:1, Perjalanan dari Sinai ke Moab, Peristiwa di gurun Paran,
Istirahat terakhir.
c) Pasal 22:2-36:13, di padang Moab: Persiapan hidup di Kanaan.46
5) Ulangan atau Deutronomium
Kitab Ulangan merupakan salah satu kitab yang paling penting dan berpengaruh di
antara kitab-kitab Ibrani lainnya. Kitab ini menyajikan pandangan teologis yang
mempengaruhi nabi-nabi terdahulu (Yosua, Hakim-hakim, Samuel, dan Raja-raja), sekarang
dikenal dengan Sejarah Deutronomis Israel. Secara tidak langsung, Kitab Ulangan juga
berpengaruh terhadap sejarah Tawarikh Israel (Tawarikh, Ezra, dan Nehemia).47
Asal usul Kitab Ulangan dapat dilihat pada pendapat kunonya yang mengatakan bahwa
kitab ini berasal dari permulaan abad 19 dan menyebut Kitab Ulangan sebagai “kitab hukum”
yang ditemukan di Bait Suci oleh Imam Agung Hilkiah atau Hiskia, selama pemerintahan
Yosia (2Raj 22:8 dst.). Karena kitab ini berisi bahan yang dapat ditarik penanggalannya pada
akhir abad ke 7 SM atau sebelumnya, maka menjadi jelas bahwa kitab Ulangan dalam bentuk
sekarang ini bertanggalkan pada masa Pembuangan Babel (587-539 SM). 48 Selama
pembuangan ini, Israel berada di ambang kehancuran. Dalam situasi seperti ini, kaum
Deutronomis mempersembahkan kepada Israel tantangan untuk taat kepada kitab hukum
yang tertulis yang meminta bangsa Israel untuk memilih hidup (Ula 30:19).49
Adapun pembagian kitab ini secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Pasal 1-4:43, Pendahuluan yang pertama
b) Pasal 4:44-11, Pendahuluan kedua
c) Pasal 12-26, Pusat Kitab Ulangan
d) Pasal 27-28, Upacara di Sikhem (bandingkan dengan Yosua 24)
e) Pasal 29-30, Kata-kata perpisahan oleh Musa
f) Pasal 31-34, Tambahan50
Bagian terpenting ibadat umat Yahudi adalah pembacaan dengan suara keras sejumlah
ayat dari Taurat. Di sinagoga 51 , bacaan dari gulungan Kitab Taurat atau Sefer Torah,
46 Ibid., hlm. 149; Lihat juga Blommendaal, op.cit., hlm. 57.47 Bergant dan Karris, op.cit., hlm. 197.48 Banyak pendapat mengenai asal usul Kitab Ulangan. Pendapat sebagian besar ahli bahwa kitab ini
disusun sekitar tahun 621 SM. Tetapi pada abad ke-20, para ahli tidak sependapat lagi dengan pendapat ini. Adayang menggeser waktu penyusunan Kitab Ulangan sampai pada zaman Manasye atau Hizkia, atau lebih awaldari Amos, atau bahkan sejak zaman Samuel. Yang lain menduga bahwa kitab ini disusun pada zaman Hagaidan Zakharia, atau bahkan setelah itu. Lihat Lasor dan Hubard, op.cit., hlm. 250.
49 Bergant dan Karris, op.cit., hlm. 197; Lihat juga Blommendaal, op.cit., hlm. 62.50 Blommendaal, op.cit., hlm. 63-64.
13
dibacakan pada hari Sabat pagi dan sore, perayaan keagamaan pagi, dan pada hari Senin dan
Selasa pagi. Sebagai penghormatan besar, Kitab Taurat hanya boleh dibuka oleh laki-laki,
demikian dalam tradisi Ortodoks, dan untuk dibacakan di depan umat. Orang yang dipilih
untuk membaca Kitab Suci dalam bahasa Ibrani harus menggunakan yad, sejenis alat
penunjuk yang dipegang.52
b. Nabi-nabi (Nevi’im)
Dalam tradisi Yahudi ada delapan kitab yang diberi nama menurut nama para nabi.
Empat kitab yang pertama (Yosua, Hakim-hakim, 1 dan 2Samuel53, serta 1 dan 2Raja-raja),
biasanya mengacu kepada Nabi-nabi Terdahulu dan kitab-kitab sejarah. Keempat kitab yang
lain mengacu kepada Nabi-kabi terakhir, seperti: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan 12 Nabi-
nabi kecil lainnya yang dianggap sebagai satu kitab. Sebagian besar isi kitab dari Nabi-nabi
Terakhir merupakan kumpulan khotbah yang disampaikan oleh para nabi, yang nama-
namanya menjadi nama kitab-kitab tersebut, yang semuanya dikumpulkan oleh para murid
mereka. Bacaan terpilih dari kitab para nabi dibacakan di sinagoga pada hari-hari Sabat,
perayaan-perayaan keagamaan, dan hari-hari puasa.54
Jika keempat kitab ini dihubungkan satu sama lain, maka akan terdapat cerita sejarah
yang panjang dimulai dari kematian Musa, Yosua, sampai diangkutnya tertawan raja
Yoyakhim ke dalam pembuangan di Babilon (tahun 597 SM), kemudian pemberian grasi oleh
raja Babilon kepadanya (sekitar tahun 560 SM).55
Berikut penjelasan per kitab dalam bagian Nabi-nabi:
1) Kitab Yosua
Kitab Yosua memuat kisah perebutan tanah Kanaan oleh umat Israel di bawah
pimpinan Yosua. Ini terjadi pada pertengahan abad ke-13 SM, setelah kematian Musa. Kitab
Yosua terbagi dalam 3 bagian, yakni:
a) Pasal 1-12: Perebutan tanah Kanaan.
b) Pasal 13:21: Pembagian tanah Kanaan.
51 Sinagoga adalah tempat untuk belajar (Kitab Suci), berkumpul, berdoa, dan beribadat, -suatu tempatyang sempurna bagi umat Yahudi. Dalam Sinagoga Ortodoks paling sedikit sepuluh orang laki-laki –suatuminyan- harus datang sebelum doa dimulai. Pada awal abad ke-19, sinagoga dibangun di pinggir kotaYerusalem. Keene, op.cit., hlm. 46.
52 Ibid.53 Awalnya tak ada 1 dan 2Samuel dan 1 dan 2Raja-raja, melainkan hanya ada satu kitab Samuel dan satu
kitab Raja-raja. Kemudian kedua kitab ini dibagi menjadi dua bagian masing-masing kitabnya.54 Keene, op.cit., hlm. 45.55 Blommendaal, op.cit., hlm. 65.
14
c) Pasal 22-24: Pidato perpisahan; upacara pembaharuan perjanjian antara Allah dan
Israel; kematian Yosua.56
2) Kitab Hakim-hakim
Kitab ini memuat sejarah suku-suku Israel setelah wafat Yosua (abad ke-13 SM) sampai
menjelang terpilihnya Saul sebagai raja pertama (abad ke-11 SM). Suku-suku itu dipimpin
oleh “hakim-hakim,” terutama bila mereka menghadapi tantangan dari suku-suku asli Kanaan.
Dalam bentunya sekarang Kitab Hakim-hakim tersusun sebagai berikut:
a) Pasal 1-2: Pengantar.
b) Pasal 3: Hakim Otniel dan Ehud.
c) Pasal 4-5: Hakim Deborah dan Barak.
d) Pasal 6-8: Hakim Gideon.
e) Pasal 9-10: Abimelek, Tola, dan Jair.
f) Pasal 10-12: Hakim Yefta, Ibzan, Elon, dan Abdon.
g) Pasal 13-16: Hakim Samson.
h) Pasal 17-18: Tempat Suci Dan.
i) Pasal 19: Kejahatan di Gibea.
j) Pasal 20-21: Perang melawan Benjamin dan kemenangan Benjamin.57
3) Kitab Rut
Kitab ini menceritakan seorang wanita bernama Rut, yang sebenarnya keturunan bangsa
Moab tetapi menikah dengan seorang Israel (lalu menurunkan Obed, kakek dari Daud). Kitab
ini diletakkan di belakang kitab Hakim-hakim karena Rut hidup pada zaman hakim-hakim itu.
Dengan Kitab Rut ini pembaca kitab Perjanjian Lama disiapkan untuk menerima pewartaan
tentang Daud, raja terbesar sepanjang sejarah Israel. Kitab Rut tersusun sebagai berikut:
a) Pasal 1: Mertua Rut pindah ke Moab lalu kembali ke Kanaan.
b) Pasal 2: Rut bertemu dengan Boaz, seorang Israel.
c) Pasal 3-4: Perkawinan Rut dengan Boaz; kelahiran Obed; hubungan keturunan antara
Obed dan Raja Daud.
4) Kitab 1 dan 2Samuel
Kitab Samuel dibagi menjadi dua dalam terjemahan Yunani atau Septuaginta dari Kitab
Suci Ibrani. Kitab ini mencakup sejarah Israel sejak mereka memasuki Kanaan sekitar abad
12 SM sampai masa pembuangan Babel. Kitab ini disusun sekitar pada abad ke-7 SM. Garis
56 Hadiwardoyo, op.cit., hlm. 22; Pembagian lainnya lihat Blommendaal, op.cit., hlm. 69-70.57 Hadiwardoyo, op.cit., hlm. 22.
15
besar pesannya adalah bahwa Allah telah memilih bangsa Israel sebagai budak yang khusus
dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir melalui Musa dan mengadakan
perjanjian dengan mereka di Gunung Sinai. Kitab ini bukanlah kitab sejarah dalam arti
modern, tetapi kitab sejarah dalam arti teologis.58
Ada tiga tokoh sentral dalam kitab ini, yaitu: Samuel, Saul, dan Daud.
Kitab Samuel tersusun sebagai berikut:
a) 1Samuel
- 1:1-3:18, Samuel dan Keluarga Eli
- 4:1-7:17, Tabut Perjanjian
- 8:1-15:35, Saul, raja pertama
- 16:1-31:31, Saul dan Daud
b) 2Samuel
- 1:1-8:18, Perjuangan membentuk kerajaan
- 9:1-20:26, Daud, sang raja
- 21:1-24:25, Tambahan59
5) Kitab 1 dan 2Raja-raja
Kitab ini membicarakan mengenai sejarah Saul, raja pertama bangsa Israel. Kemudian
dilanjutkan berturut-turut oleh Isybosyet, Daud, Absalom, dan Sulaiman. Dilanjutkan oleh
raja-raja pada masa perpecahan.60
Kitab Raja-raja ditulis sebagai kitab sejarah, tetapi juga mencampurkan legenda, cerita
rakyat, kisah mujizat dan ada anggapan “kisah khayalan,” dalam suatu tawarikh, dengan
tujuan untuk menjelaskan apa yang terjadi berdasarkan nilai kebenaran ilahi, sehingga lebih
tepat dibaca sebagai pustaka teologi dalam bentuk kitab sejarah.61
I Raja-raja merupakan bagian pertama dari kisah yang pada mulanya merupakan satu
kitab yang menceritakan mengenai kehidupan bangsa Israel selama empat abad sesudah
kematian Daud dan pembuangan bangsa Israel ke Babel. Kitab itu menceritakan bagaimana
suatu negara yang kuat dan bersatu terpecah menjadi dua; bagaimana kerajaan utara yang
lebih besar yang terus menerus berpaling dari Allah akhirnya dimusnahkan; bagaimana
Yehuda juga gagal untuk memelihara perjanjian dengan Allah dan bagaimana negeri itu juga
58 Bergant dan Robert, op.cit., hlm. 276.59 Bergant dan Robert, op.cit., hlm. 278.60 Ahmad Shalaby, Perbandingan Agama: Agama Yahudi, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), hlm. 239.61 Wikipedia, “Kitab Raja-raja”, Wikipedia: Ensiklopedia Bebas, diakses dari
http://id.wikipedia.org/wiki/-Kitab_Raja-raja, pada tanggal 16 Oktober 2014, pukul 7:56.
16
dilanda bencana, yang mencapai puncaknya pada penghancuran Yerusalem dan pembuangan
besar-besaran ke Babel. 1Raja-raja merangkum 120 tahun pertama dari kisah yang lengkap.62
Sedangkan 2Raja-raja melanjutkan kisah tentang kerajaan Israel dan Yehuda beberapa
saat sebelum kematian Elia, dan diteruskan sampai Israel dihancurkan dan Yehuda dibuang
ke Babel. Diceritakannya kembali kisah Elia dalam 2Raja-raja mengingatkan kita bahwa
kitab ini merupakan bagian kedua dari satu kitab Raja-raja yang utuh. Tidak ada alasan yang
jelas mengenai pembagian kitab menjadi 1 dan 2Raja-raja, tetapi oleh karena panjang kedua
kitab hampir sama, kemungkinannya ialah hal itu dilakukan untuk mempermudah penulisan
dalam dua gulungan. Beberapa kisah yang kita temukan dalam Raja-raja juga terdapat dalam
Tawarikh, walaupun penulis Tawarikh menulis dari sudut yang agak berbeda dan hanya
menulis tentang kerajaan selatan, yaitu Yehuda.63
Kitab Raja-raja tersusun sebagai berikut:
a) 1Raja-raja
- 1:1-2:11, Hari-hari Terakhir Daud
- 2:12-10:29, Salomo: Tahun-tahun penuh kemasyhuran
- 11:1-12:24, Pertentangan, pemberontakan, perpecahan
- 12:25-15:24, Dua negeri baru, dua permulaan yang buruk
- 15:25-16:34, Israel, sebuah negara yang berkembang
- 17:1-19:21, Elia, seorang hamba Allah
- 20:1-21:29, Ahab, seorang penguasa yang lemah dan serakah
- 22:1-53, Peperangan dengan Siria berkelanjutan
b) 2Raja-raja
- 1:1-3:27, Tugas Elia berakhir, tugas Elisa dimulai
- 4:1-6:7, Elisa, sahabat orang banyak
- 6:8-8:29, Elisa, Sang Nabi
- 9:1-10:36, Penunggang kereta yang jitu
- 11:1-12:21, Persekongkolan di Yehuda
- 13:1-17:41, Perang dan damai
- 18:1-21:26, Kerajaan Yehuda
62 Sabdawebb, “1 Raja-raja”, Sabdaweb, diakses darihttp://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=11&-intro=pintisari&lang=indonesia&theme=clearsky, padatanggal 16 Oktober 2014, pukul 8:06.
63 Sabdaweba, “2 Raja-raja”, Sabdaweb, diakses dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/-?b=12&intro=pintisari&lang=indonesia&theme=clearsky, pada tanggal 16 Oktober 2014, pukul 8:04.
17
- 22:1-25:30, Kesempatan terakhir64
c. Tulisan-tulisan (Ketubim)
Juga disebut dengan kitab sastra. Kitab ini merupakan bagian ketiga Tanakh Ibrani dan
dianggap kurang bernilai daripada dua jenis kitab lainnya, walaupun kitab ini berisi Mazmur,
yang secara teratur digunakan dalam ibadat Yahudi di sinagoga. Bacaan dari Sastra ini sering
diberikan di sinagoga pada hari-hari perayaan keagamaan.65
2. Kitab Suci Lisan atau Talmud
Selain dari daftar kitab Yahudi di atas, ada Talmud yang merupakan terjemahan serta
komentar mengenai Torah dari para rabi dan cendekiawan undang-undang. 66 Sumber lain
mengatakan bahwa Talmud (תלמוד) adalah catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan
dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan, dan sejarah.67
Ini termasuk Mishnah dan Halakah (kode undang-undang masyarakat utama penganut
agama Yahudi), Gemara, Midrash, dan Aggadah atau Hagadah (legenda dan kisah-kisah
lama), serta Kabballah berisi teks lama yang berunsur mistik, dan menceritakan zat-zat
Tuhan.68
a) Mishnah
Mishnah (משנה) adalah kompilasi pandangan dan perdebatan hukum atau kumpulan
hukum lisan agama Yahudi Pertama yang ditulis (namun pada awalnya, Mishnah ini tidak
ditulis karena merupakan tradisi lisan). Mishnah ini secara khusus terkenal dikalangan
mazhab Farisi. Kata Mishnah berasal dari kata (משנה) shanah ”yang berarti “mengulangi ,(שנה)
atau “meninjau.” Nama ini mungkin merupakan petunjuk pada metode studi wacana rabinik
dengan cara mengulang-ulang secara lisan.69
Mishnah menjadi perdebatan sepanjang tahun 70-200 oleh sekolompok rabi Yahudi
(tannaim).70 Pernyataan-pernyataan dalam Mishnah biasanya singkat dan padat, mencatat
pandangan-pandangan singkat dari para rabi yang memperdebatkan sebuah topic, atau
64 Sabdaweba
65 Ibid.66 Wikipedia, “Agama Yahudi”, Wikipedia: Ensiklopedia Bebas, diakses dari http://id.wikipedia.-
org/wiki-/Agama_Yahudi, pada tanggal 15 Oktober 2014, pukul 23:45.67 Wikipedia, “Talmud”, Wikipedia: Ensiklopedia Bebas, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki-
/Talmud, pada tanggal 20 Oktober 2014, pukul 12:40.68 Wikipedia, “Agama Yahudi”69 Wikipedia, “Talmud”70 Wisnu Sasongko, Jejak Yakjuj dan Makjuj dalam Inskripsi Yahudi,((Jakarta: Hikmah, 2010) , hlm. 18.
18
mencatat sebuah peraturan yang tidak disebutkan sumbernya, yang tampaknya mewakili
sebuah pandangan consensus. Para rabi Mishnah dikenal sebagai Tannaim (tunggal: Tanna
yang berarti penyampai langsung tradisi lisan yang tidak.71 ,(תנא Zaman mereka hidup disebut
dengan nama Zaman Tannaim.72
Berbeda dengan Midrash, Mishnah hanyalah sebuah catatan dari kumpulan halakah
(yang lainnya adalah Tosefta 73 ), namun demikian, penataannya menurut topik menjadi
kerangka bagi Talmud secara keseluruhan.74
Mishnah terdiri atas enam tatanan (sedarim, tunggal: seder Masing-masing dari .(סדר
tatanannya mengandung antara 7 dan 12 traktat, yang disebut masechtot (tunggal: masechet
harafiah: "jaringan"). Masing-masing ;מסכת masechet dibagi menjadi bab-bab (peraqim) yang
terdiri dari unit-unit yang lebih kecil yang disebut mishnayot (tunggal: Mishnah). Tidak
setiap traktat dalam Mishnah mempunyai padanan Gemaranya. Selain itu, tatanan traktat
dalam Talmud berbeda dalam kasus-kasus tertentu dengan tatanan di dalam Mishnah.
Berikut adalah enam bagian, tatanan, atau urutan Mishnah:
- Tatanan Pertama: Zeraim (Benih). Berisi 11 traktat. Isinya membahas doa dan berkat,
zakat, dan hukum-hukum pertanian. Bagian ini terdiri dari 12 masechot, yaitu: Berakhot,
Pe'ah, Demai, Kil'ayim, Shevi'it, Terumot, Ma'aserot, Ma'aser Sheni, Hallah, Orlah,
Dan Bikkurim.
- Tatanan Kedua: Moed (Hari-hari Raya). Berisi 12 traktat. Isinya berkaitan dengan
hukum-hukum Sabat dan Hari-hari Raya. Bagian terdiri dari 12 masechot, yaitu:
71 Wikipedia, “Talmud”72 Zaman para Rabi atau Rabbinical Era dibagi menjadi 7 zaman, yaitu: Zugot, Tannaim (0-200),
Amoraim (200-500), Savoraim (500-650), Geonim (650-1038), Rishonim (1000-1500), dan Acharonim (1000-sekarang). Savoraim berarti “para pemikir.” Zaman ini adalah zaman transisi antara zaman Amoraim (sekitar500 M) dan zaman Geonim (sekitar 700 M). Para Rabi yang hidup pada masa ini disebut dengan RabbeinuSevorai atau Rabanan Saborai; dan mereka ini adalah kelompok Yahudi yang memberikan peran besar untukmelakukan strukturisasi Talmud saat ini .Amoraim berarti “mereka yang berkata” atau “mereka yang berbicarakepada umat” atau “juru bicara.” Istilah ini adalah sebutan untuk para pakart Yahudi yang “berkata” atau“berbicara mengenai ajaran-ajaran hukum Taurat secara lisan”. Masa ini sekitar tahun 200 sampai 500 di Babeldan di Tanah Israel. Tannaim adalah penyampai langsung tradisi lisan yang tidak dikodifikasi. Para Amoraimmembahas dan memperjelas hukum lisan setelah kodifikasi awal terjadi. Lihat Wikipedia, “Amoraim”,Wikipedia: Ensiklopedia Bebas, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Amoraim, pada tanggal 20 Oktober2014, pukul 13:24; Wikipedia, “Savoraim”, Wikipedia: Ensiklopedia Indonesia, diakses darihttp://en.wikipedia.org/wiki/Savoraim, pada tanggal 10 Oktober 2014, pukul 1:29; Wikipedians, Judaism,(t.k.p.: Wikipedians, t.t.), hlm. 166.
73 Kitab Tosefta dihimpun terakhir sekitar tahun 500 M yang susunannya sama seperti kitab Mishnah.Isinya memuat sabda para rabi dari zaman Tannaim, yang tidak terdapat dalam Mishnah. Kitab Tosefta bisadianggap sebagai suplemen pada kitab Mishnah. H. Jagersma, Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 sM. – 135 M., (Jakarta: Gunung Mulia, 2003), cet. 4, hlm. 9.
74 Wikipedia, “Talmud”
19
Shabbat, Eruvin, Pesahim, Shekalim, Yoma, Sukkah, Beitzah, Rosh Hashanah, Ta'anit,
Megillah, Mo'ed Katan, Hagigah.
- Tatanan Ketiga: Nashim (Perempuan). Berisi 7 traktat. Isinya berkaitan dengan
pernikahan dan perceraian, beberapa bentuk sumpah dan hukum-hukum tentang orang
Nazir. Bagian ini terdiri dari 7 masechot, yaitu: Yevamot, Ketubot, Nedarim, Nazir,
Sotah, Gittin, Kiddushin.
- Tatanan Keempat: Nezikin (Ganti rugi). Berisi 10 traktat. Isinya berkaitan dengan
hukum sipil dan kriminal, cara kerja pengadilan dan sumpah. Bagian ini terdiri dari 12
masechot, yaitu: Bava Kamma, Bava Metzia, Bava Batra, Sanhedrin, Makkot, Shevu'ot,
Eduyot, Avodah Zarah, Avot, Horayot.
- Tatanan Kelima: Kodashim (Hal-hal yang suci). Berisi 11 traktat. Isinya berkaitan
dengan ritus-ritus korban, Bait Suci, dan hukum-hukum yang mengatur apa yang boleh
dan tak boleh dimakan. Bagian ini terdiri dari 12 masechot, yaitu: Zevahim, Menahot,
Hullin, Bekhorot, Arakhin, Temurah, Keritot, Me'ilah, Tamid, Middot, Kinnim.
- Tatanan Keenam: Tohorot ("Kesucian"). Berisi 12 traktat. Isinya berkaitan dengan
hukum-hukum ritual kesucian. Bagian ini terdiri dari 12 masechot, yaitu: Keilim,
Oholot, Nega'im, Parah, Tohorot, Mikva'ot, Niddah, Makhshirin, Zavim, Tevul Yom,
Yadayim, Uktzim.
b) Gemara
Gemara (juga ditransliterasi sebagai Gemora, Gemarah atau Gemorra, dari bahasa
Aram, gamar secara harfiah ,(גמרא) berarti "belajar" atau "belajar melalui tradisi") adalah
komponen Talmud yang terdiri dari analisis para rabbi dan komentar tentang Mishnah.
Setelah Mishnah diterbitkan oleh Yehuda HaNasi (sekitar tahun 200 M), karya itu dikaji
secara mendalam oleh para rabbi dari generasi ke generasi di Babel dan Tanah Israel. Diskusi
mereka dicatat dalam serangkaian buku yang kemudian menjadi "Gemara", yang jika
dikombinasi dengan Mishnah merupakan Talmud.75
Dalam tiga abad setelah peredaksian Mishnah, para rabi di seluruh Palestina dan
Babilonia menganalisis, memperdebatkan, dan mendiskusikan karya itu. Diskusi-diskusi ini
membentuk Gemara .(גמרא) Gemara terutama terpusat pada upaya menjelaskan dan
menguraikan pandangan-pandangan dari Tannaim. Para rabi Gemara dikenal sebagai
75 Wikipedia, “Gemara”, Wikipedia: Ensiklopedia Bebas, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki-/Gemara, pada tanggal 20 Oktober 2014, pukul 13:47.
20
Amoraim (tunggal: Amora .(אמורא Gemara berarti “kesempurnaan,” dari gamar גמר : bahasa
Ibrani “menyelesaikan”, “menyempurnakan”; bahasa Aram “mempelajari”.76
Proses "Gemara" berlangsung di dua pusat Studi Yahudi yang utama, Israel dan
Babilonia. Sejalan dengan itu, dua kumpulan analisis berkembang, dan dua karya Talmud
pun terbentuk.77
Dalam Kamus Teologi (Gerald dan Farrugia, 2006), mengatakan bahwa Talmud
merupakan kumpulan tradisi Yahudi yang terdiri dari Mishnah (pengajaran lisan) dan
Gemara (diskusi mengenai Mishnah). Ada dua versi Talmud, yakni Talmud Palestina dan
Talmud Babilonia yang lebih panjang. Keduanya selesai disusun selama abad ke-5 (Talmud
Palestina dikompilasi sekitar abad ke-4 di Palestina, sedangkan Talmud Babilonia
dikompilasi sekitar abad ke-5). tetapi memuat bahan-bahan yang berasal dari waktu yang
jauh sebelumnya.
Anehnya, di dalam tiga buku tulisan Flavius Josephus yang ditulis pada abad pertama
Masehi, tidak ada satupun yang menyebut tentang Talmud. Data tersebut menguatkan
pendapat bahwa tradisi penulisa Talmud dimulai jauh setelah zaman pemberontakan atau
pembuangan terjadi.78
Untuk mempermudah memahami periode Talmud, penulis sajikan tabel periode Talmud
yang dibuat oleh Neusner dalam buku The Way of Torah: An Introduction to Yahudi, sebagai
berikut:79
Tahun Periode
80-100 M Gamaliel mengepalai sebuah akademi di Javneh. Kanonisasi terakhir kitab-
kitab suci Ibrani. Pengumuman Tata Tertib Peribadatan oleh para rabi.
90-95 M Pembentukan Dewan Gereja Javne atau Dewan Gereja Yamnia. Salah satu
keputusan dari Dewan Gereja ini adalah penolakan Naskah Perjanjian
Lama berbahasa Yunani atau disebut dengan Septuaginta (LXX).
120 M Akibat memimpin gerakan Rabinis.
132-135 M Bar Kokhba memimpin Perang Mesianis melawan Roma; Palestina sebelah
selatan hancur.
220 M Akademi Babel didirikan di Sura oleh rabi.
250 M Fakta antara bangsa Yahudi dan Raja Persia, Syapur I; bangsa Yahudi
76 Wikipedia, “Talmud”77 Wikipedia, “Talmud”78 Sasongko, op.cit.79 Ibid., hlm. 19.
21
harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengijinkan
bangsa Yahudi untuk memerintah diri mereka sendiri, hidup ssuai dengan
agama mereka sendiri.
300 M Penutupan Tasefta, kelompok material suplemen dalam tafsir dan
penjelasan Mishnah.
330 M Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba, membuat
dasar-dasar Talmud Babel.
400 M Talmud dari Israel disempurnakan atas tanggapan sistematis tentang empat
dari enam bagian Mishnah, khususnya Pertanian, Musim, Perempuan, dan
Kerusakan (bagian yang dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian).
400 M Rabi Asi mulai membentuk Talmud Babel, yang baru selesai pada tahun
600 M.
630-640 M Penaklukan Muslim terhadap Timur Tengah.
700 M Saboraim merampungkan pengeditan terakhir Talmud Babel atas sebuah
tanggapan sistematis tentang empat dari enam bagian Mishnah. (kecuali:
Pertanian dan Penyucian).
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Firman Tuhan tertulis pertama disampaikan saat Musa berada di atas gunung Sinai
berupa Sepuluh Perintah Tuhan. Firman tersebut ditulis dalam dua loh batu yang ditulis oleh
jari-jari Tuhan sendiri. Persekutuan Musa dengan Tuhan selama empat puluh hari empat
puluh malam merupakan inti dari hukum Taurat keseluruhan.
Kitab Suci yang diakui oleh agama Yahudi meliputi: Taurat atau Perjanjian Lama
(menurut agama Kristen) dan Talmud. Taurat terdiri dari 39 kitab yang merupakan hukum
Musa tertulis, walaupun kitab ini ditulis oleh beberapa orang dengan latar belakang budaya,
geografis, dan bahasa yang berbeda. Kitab Suci agama Yahudi selanjutnya adalah Talmud
yang dipercayai sebagai hukum lisan yang tidak tertulis dalam Taurat Musa dan kitab-kitab
para Nabi ataupun Tulisan. Tradisi lisan ini disampaikan oleh para Imam Yahudi atau para
Rabi Yahudi yang selanjutnya dituliskan dalam bentuk buku.
Yahudi membagi Kitab Sucinya menjadi tiga, yaitu:
1. Taurat
Kitab-kitab Taurat ini meliputi: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
2. Nabi-nabi
Kitab-kitab Nabi-nabi ini meliputi: Yosua, Hakim-hakim, 1 dan 2Samuel, 1 dan 2Raja-
raja, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum,
Habakuk, Zefanya, Zakharia, dan Maleakhi.
3. Tulisan
Kitab-kitab Tulisan ini meliputi: Mazmur, Amsal, Ayub, Pengkhotbah, Rut, Ratapan,
Ester, Daniel, Ezra, Nehemia, dan 1 dan 2Tawarikh.80
Adapun daftar kitab Talmud dapat diklasifikasikan menjadi enam bagian atau sedarim
סדרים) – kata dasarnya: סדר – seder, yang berarti “urutan”) , yaitu:
1. Zeraim, berisi 11 traktat. Isinya membahas doa dan berkat, tithes, dan hukum-hukum
pertanian.
80 Syalabi, op.cit., hlm. 232.
23
2. Moed, berisi 12 traktat. Isinya berkaitan dengan hukum-hukum Sabat dan Hari-hari
Raya.
3. Nashim, berisi 7 traktat. Isinya berkaitan dengan pernikahan dan perceraian, beberapa
bentuk sumpah dan hukum-hukum tentang orang Nazir.
4. Nezikin, berisi 10 traktat. Isinya berkaitan dengan hukum sipil dan kriminal, cara kerja
pengadilan dan sumpah.
5. Kodashim, berisi 11 traktat. Isinya berkaitan dengan ritus-ritus korban, Bait Suci, dan
hukum-hukum yang mengatur apa yang boleh dan tak boleh dimakan.
6. Tohorot, berisi 12 traktat. Isinya berkaitan dengan hukum-hukum ritual kesucian.
B. Saran
Penulis rasa makalah ini sangat jauh dari kata baik. Hal ini karena kurangnya referensi
yang Penulis temukan. Beberapa buku sejarah hanya mencatut namanya saja sebagai hiasan
bukunya belaka tanpa ada detail mengenainya. Pun beberapa buku menjelaskannya namun
tidak lebih dari dua lembar yang membahas dinasti ini.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun
sehingga Penulis dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari. Seperti kata pepatah, “tak
ada gading yang tak retak.”
24
DAFTAR PUSTAKA
I. Buku
A.A, Sitompul dan Beyer, Ulrich. 2008.
Metode Penafsiran Alkitab. Cetakan 13. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Bergant, Dianne dan Karris, Robert J. 2010.
Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Cetakan 9. Yogyakarta: Kanisius.
Blommendaal, J. 2008.
Pengantar kepada Perjanjian Lama. Cetakan 15. Jakarta: Gunung Mulia.
Darmawijaya. 2013.
Seluk Beluk Kitab Suci. Cetakan 5. Yogyakarta: Kanisius.
Dines, Jennifer M. 2004.
The Septuagint: Understanding the Bible and Its World. London & New York: T&T
Clark.
Dirk, Jerald F. 2001.
Dialog Antariman Islam-Kristen: Salib di Bulan Sabit. Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta.
Flint, Peter W. 1976.
The Dead Sea Scrolls. USA: The United Methodist Publishing House.
Hadiwardoyo Al. Purwa. 2010.
Catatan-catatan Singkat tentang Kitab Suci. Cetakan 6. Yogyakarta: Kanisius.
Hakim, Manshur Abdul. 2006.
Kiamat, Tanda-tandanya menurut Islam, Kristen dan Yahudi. Jakarta: Gema Insani
Press.
Keene, Michael. 2012.
Agama-agama di Dunia. Cetakan 7. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
25
Kraybill, Donald B. 2005.
Keranjaan yang Sungsang. Cetakan 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Lasor, W.S., Hubbard D.A., dan Bush, F.W. 1993.
Pengantar Perjanjian Lama 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
___________________________________. 2008.
Pengantar Perjanjian lama 1. Cetakan 12. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Lembaga Biblika Indonesia. 2010.
Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Cetakan 9. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Magness, Jodi. 2008.
The Archaeology of Qumran and the Dead See Scrolls. Cetakan 7. USA: Eerdmans
Publishing Co.
Manaf, Mudjahid Abdul. 1996.
Sejarah Agama-agama. Cetakan 2. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
O’Collins, Gerald dan Farrugia, Edward G. 2006.
Kamus Teologi. Cetakan 9. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Oxford University Press. 2011.
The Oxford Encycloedia of the Books of the Bible. Volume 1-2. Edisi 1. UK: Oxford
University Press.
Paterson, Robert M. 2006.
Tafsiran Alkitab: Kitab Keluaran. Jakarta: Gunung Mulia.
________________. 2008.
Tafsiran Alkitab: Kitab Imamat. Cetakan 4. Jakarta: Gunung Mulia.
Rock, Lois. 2013.
The Jesus Encyclopedia. Cetakan 5. Yogyakarta: Kanisius.
Schumann, Olaf H. 2008.
Dialog Antarumat Beragama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
26
Setiawan, Kholis, M. Nur dan Soetapa. 2010.
Meniti Kalam Kerukunan: Beberapa Istilah Kunci dalam Islam dan Kristen. Jakarta:
Gunung Mulia.
Sasongko, Wisnu. 2010.
Jejak Yakjuj dan Makjuj dalam Inskripsi Yahudi. Jakarta: Hikmah.
Shalaby, Ahmad. 1990.
Perbandingan Agama: Agama Yahudi. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Tov, Emanuel. 2012.
Textual Criticism of the Hebrew Bible. Edisi 3. Cetakan 15. USA: Fortress Press.
Jagersma, H., 2003.
Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba: Sejarah Israel dari 330 sM. – 135 M.
Cetakan 4. Jakarta: Gunung Mulia.
Wikipedians. t.t.
Judaism. t.k.p.: Wikipedians.
II. Artikel dalam Internet
EraMuslim. 2013.
“Masihkah Ada Yahudi Taurat?” dalam
http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/-masihkah-ada-yahudi-taurat.htm.
Diakses tanggal 15 Oktober 2014, pukul 21:14 WIB.
Sabdaweb. t.t.
“1 Raja-raja” dalam
http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=11&intro=pintisari-
&lang=indonesia&theme=clearsky. Diakses tanggal 16 Oktober 2014, pukul 8:06 WIB.
________. t.t.
“2 Raja-raja” dalam
http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=12&intro=pintisari-
&lang=indonesia&theme=clearsky. Diakses tanggal 16 Oktober 2014, pukul 8:04 WIB.
27
Wikipedia. t.t.
“Agama Yahudi” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Yahudi. Diakses tanggal
15 Oktober 2014, pukul 23:45 WIB.
________. t.t.
“Amoraim” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Amoraim. Diakses tanggal 20 Oktober
2014, pukul 13:24 WIB.
________. t.t.
“Codex Orientales 4445”dalam http://pl.wikipedia.org/wiki/Codex_Orientales_4445.
Diakses tanggal 15 Oktober, pukul 22:58 WIB.
________. t.t.
“Gemara” dalam http://id.wikipedia.org/wiki-/Gemara. Diakses tanggal 20 Oktober
2014, pukul 13:47 WIB.
________. t.t.
“Kitab Raja-raja” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Raja-raja. Diakses tanggal
16 Oktober 2014, pukul 7:56 WIB.
________. t.t.
“List of Hebrew Bible Manuscripts”dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Hebrew_-Bible_manuscripts. Diakses tanggal 15
Oktober 2014, pukul 22:55 WIB.
________. t.t.
“Savoraim” dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Savoraim. Diakses tanggal 10 Oktober
2014, pukul 1:29 WIB.
________. t.t.
“Talmud” dalam http://id.wikipedia.org/wiki-/Talmud. Diakses tanggal 20 Oktober
2014, pukul 12:40 WIB.