KISTA PARU

26
1 BAB 1 PENDAHULUAN Paru adalah organ tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan (respirasi) yaitu proses pengambilan oksigen (O2) dari udara bebas saat menarik napas, melalui saluran napas (bronkus) dan sampai di dinding alveoli (kantong udara), O2 akan ditransfer ke pembuluh darah yang di dalamnya mengalir antara lain sel sel darah merah untuk dibawa ke sel-sel di berbagai organ tubuh lain sebagai energi dalam proses metabolisme. Pada tahap berikutnya setelah metabolisme maka sisa-sisa metabolisme itu terutama karbondioksida (CO2) akan dibawa darah untuk dibuang kembali ke udara bebas melalui paru pada saat membuang napas. Karena fungsinya itu dapat dipahami bahwa paru paling terbuka dengan polusi udara yang diisap termasuk asap rokok yang 1

Transcript of KISTA PARU

Page 1: KISTA PARU

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Paru adalah organ tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan (respirasi)

yaitu proses pengambilan oksigen (O2) dari udara bebas saat menarik napas, melalui

saluran napas (bronkus) dan sampai di dinding alveoli (kantong udara), O2 akan

ditransfer ke pembuluh darah yang di dalamnya mengalir antara lain sel sel darah

merah untuk dibawa ke sel-sel di berbagai organ tubuh lain sebagai energi dalam

proses metabolisme. Pada tahap berikutnya setelah metabolisme maka sisa-sisa

metabolisme itu terutama karbondioksida (CO2) akan dibawa darah untuk dibuang

kembali ke udara bebas melalui paru pada saat membuang napas. Karena fungsinya

itu dapat dipahami bahwa paru paling terbuka dengan polusi udara yang diisap

termasuk asap rokok yang dihisap dengan penuh kesengajaan itu. Berbagai kelainan

dapat menganggu sistem pernapasan itu, antara lain udara berpolusi sehingga kadar

O2 sedikit, gangguan di saluran napas/paru, jantung atau gangguan pada darah.

Secara umum gangguan pada saluran napas dapat berupa sumbatan pada jalan napas

(obstruksi) atau gangguan yang menyebabkan paru tidak dapat kembang secara

sempurna (restriktif). Tumor yang besar di paru dapat menyebabkan sebagian paru

dan/saluran napas kolaps, sedangkan tumor yang terdapat dalam saluran napas dapat

menyebabkan sumbatan pada saluran napas. Tumor yang menekan dinding dada

1

Page 2: KISTA PARU

2

dapat menyebabkan kerusakan/destruksi tulang dinding dada dan menimbulkan

nyeri.1

Tumor jinak yang tersering adalah kista paru, kista paru ditandai oleh adanya

pertumbuhan jaringan abnormal pada paru-paru. Kista paru adalah pertumbuhan

abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal di paru-paru.

Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Para dokter

memperkirakan adanya hubungan antara gen dengan kista paru.2

Kelainan kongenital kista paru sering dijumpai secara tidak sengaja.

Biasanya pada janin kelainan ini ditemukan pada pemeriksaan ultrasonografi.

Insiden secara pasti tidak diketahui, di duga sebesar 25% dari keseluruhan kelainan

kongenital paru janin.

Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya pencemaran udara

akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya,

mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya

tahan seluruh selnya. Kondisi ini merupakan pemicu munculnya kista. Kalau dalam

satu keluarga ada kerabat dekat, seperti adik ibu, yang mengidap kista paru, maka

gampang ditebak bahwa yang bersangkutan punya bakat kista di parunya. Makanan

yang mengandung lemak tinggi pun bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista.

“Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak dipecah

dalam proses metabolisme tubuh.3

Page 3: KISTA PARU

3

Prognosis untuk tumor jinak paru cukup baik bila tumor tersebut telah

diketahui sedini mungkin. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan yang berkala

pada pasien yang dengan gangguan paru.2

BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi

Pulmo atau yang disebut dengan Paru-paru merupakan organ yang

terletak di cavum thoraks. Pulmo memiliki selaput pembungkus pulmo

yg disebut dengan pleura. Dimana pulmo didalam terdapat saluran nafas

yg disebut dengan bronchus.

Page 4: KISTA PARU

4

Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster)

yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri

atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut

pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru

disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi

rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar.

Lobus dan fissure

• Pulmo dextra

Terdapat 3 lobus (lobus superior, medius et inferior) yg dipisahkan oleh

adanya 2 fissure (fissure horizontalis et obliqua)

• Pulmo sinistra

Terdapat 2 lobus (lobus superior, et inferior) yg dipisahkan oleh adanya

1 fissure (fissure obliqua)

4

Page 5: KISTA PARU

5

Gambar 1. Anatomi paru normal

Page 6: KISTA PARU

6

Gambar 2. Anatomi paru-paru

Segmentasi pulmo

Untuk pembagian segmentasi dari pulmo sama seperti pembagian

segmentasi dari bronchus.

Gambar 3. Lobus-Lobus paru

Page 7: KISTA PARU

7

Vaskularisasi Pulmo

Untuk bronchi, jaringan ikat paru dan pleura visceralis divaskularisasi oleh

Aa. Bronchiales. Untuk Aa. Bronchiales sinistra cabang dr aorta thoracalis,

sedangkan Aa. Bronchiales dextra cabang dr a.intercostales atau Aa.

Bronchiales sinistra.

Untuk vena nya melalui Vv. Bronchiales yg terdiri atas vv. Bronchiales

superficial dan profunda. Vv. Bronchiales Superficial mendapatkan aliran

darah dari bronchi extrapulmonar, pleura visceralis, limponodi sekitar hilus

pulmo. Vv. Bronchiales dextra bermuara ke v. azygos, sedangkan Vv.

Bronchiales sinistra nya bermuara ke v. hemiazygos accessoria atau v.

intercostales supreme. Sedangkan untuk alveoli mendapatkan vaskularisasi

dari ujung terminal dari a. pulmonales. 

Innervasi Pulmo

Pulmo diinnervasi oleh plexus pulmonalis pada radix pulmo dextra et

sinistra. Dimana plexus ini terdiri atas saraf simpatis oleh truncus

sympaticus -> ganglia sympatis 1-5 dan parasimpatis oleh cabang2 dr n.

vagus

B. Definisi

Kista paru adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch)

yang tumbuh abnormal di paru-paru. Kista ada yang berisi udara, cairan,

Page 8: KISTA PARU

8

nanah, atau bahan-bahan lain. Para dokter memperkirakan adanya hubungan

antara gen dengan kista paru. Untuk membuktikannya, kemudian dilakukan

berbagai penelitian baik berupa riset epidemiologi sampai percobaan binatang.2

C. Etiologi

Meskipun etiologi sebenarnya dari tumor jinak pada paru belum

diketahui dengan pasti, namun kemungkinan penyebabnya adalah suatu

respon hipersensitivitas, keturunan, infeksi maupun bahan kimia. Biasanya

muncul pada usia 30-50 tahun dan sangat jarang ditemukan pada anak.2

D. Patofisiologi

Kista paru biasanya dialami oleh para lelaki yang merokok. Seperti

yang kita ketahui, para perokok memiliki paru-paru yang abnormal. Kondisi

nya sudah tidak lagi sama dengan keadaan semula.

Terbentuknya kista paru merupakan hiperinflasi udara kedalam

parenkim paru melalui suatu celah berupa klep akibat suatu peradangan

kronis. Kista paru dapat pula disebabkan kelainan congenital yamg secara

radiologic tidak dapat dibedakan dengan kista paru didapat ( akibat

peradangan ).4

E. Klasifikasi

1. Soliter :

Page 9: KISTA PARU

9

a. Kista kongenital

b. Kista infeksi

c. Kista neoplastik

Gambar 4 : Kista Kongenital

2. Multiple a. Letak di apex :

Bleb

Bulla

d. Letak di basal :

Page 10: KISTA PARU

10

Kista bronchiectasis

Kista pneumatocoele

e. Letak tidak menentu :

Komplikasi Tuberculosa

Komplikasi infiltrasi proses yang lain

F. Manifestasi Klinis

Banyak penderita yang tidak menunjukkan gejala dan penyakitnya

ditemukan pada saat menjalani pemeriksaan foto dada untuk keperluan

lain. Jarang sampai terjadi gejala yang serus. Gejala kista paru

tergantung kepada luas dan cara penyebarannya. Biasanya gejala utama

adalah batuk yang menetap. Penderita kista paru seringkali menyadari

bahwa batuknya semakin memburuk.

Jika kista tumbuh ke dalam dinding dada, bisa menyebabkan nyeri

dada yang menetap. Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya

nafsu makan, penurunan berat badan dan kelemahan. Kanker paru

seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi

pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas. Jika kista menyebar

di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat, kadar oksigen

darah yang rendah dan gagal jantung.

Page 11: KISTA PARU

11

G. Diagnosa

Alat utama untuk mendiagnosa kista paru adalah radiology. Jika

seseorang mengalami batuk yang menetap atau semakin memburuk atau

gejala paru-paru lainnya, maka terdapat kemungkinan terjadinya kista paru-

paru. Kadang petunjuk awalnya berupa ditemukannya bayangan pada

rontgen dada dari seseorang yang tidak menunjukkan gejala. Rontgen dada

bisa menemukan sebagian besar kista paru, meskipun tidak semua bayangan

yang terlihat merupakan kista.

Pengambilan foto dada serial setiap 6 bulan ternyata dapat

mendiagnosa secara dini adanya kista paru. Tomografi yang dilengkapi

dengan computer membantu untuk membedakan lebih lanjut lesi yang

dicurigai.

Gambaran radiologis berupa Gambaran bulat berdinding tipis dengan

ukuran yang bervariasi.

CT scan bisa menunjukkan bayangan kecil yang tidak tampak pada

foto rontgen dada dan bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah

Page 12: KISTA PARU

12

bening dan penyebarannya. Prinsipnya adalah : Menggunakan berkas tipis

sinar X untuk membuat potongan axial dari tubuh.

Sinar X menembus tubuh, ditangkap detector. Detektor bersifat

sebagai scintillation counter, menangkap data-data koefisien attenuasi tubuh.

Ada 2 macam detector: Xenon dan Solid state Data-data ini diubah oleh

komputer menjadi gambar. Penegakan diagnosis dilakukan melalui

pemeriksaan USG.

Gambaran radiologik yang ditemukan :

1. Bayangan rongga spheris dalam semua proyeksi kecuali karena letaknya

sehingga harus terjepit menjadi pipih, misalnya dekat diafragma atau dinding

thorax.

2. Bila berisi air dan penuh akan tampak bayangan radio-opaque spheris dan

circumscript. Bila ruptur ke bronchus, sebagian terisi udara yang pada foto

berdiri tampak sebagai bayangan bulat spheris dan circumscript dengan fluid

level.

Page 13: KISTA PARU

13

3. Bila ada infeksi, dinding menjadi lebih tebal, batas tegas menghilang dan

bergabung dalam paru.

4. Komunikasi yang intermiten dengan bronchus memberikan Crescentik

Airshadow.

5. Letak sering di dekat carina, trachea atau bronchus utama.

6. Lesi kistik Multipel

7. Mendesak struktur sekitar

Ada juga Penyakit hidatid paru adalah penyakit yang disebabkan infeksi oleh

bentuk larva (kista hidatid) cacing pita genus Echinococcus dan ditandai dengan

berkembangnya kista yang meluas. Infeksi ini terjadi pada manusia dan hewan

mamalia seperti sapi, domba, babi, kuda dan mamalia lainnya. Dua tipe dari

infeksinya adalah alveolar dan unilocular. Nama lain dari penyakit kista hidatid

adalah hidatidosis, echinococcus disesase dan echinococcosis (3).

Kista hidatid paru adalah stadium kista larva cacing pita Echinococcus

granulosus dan Echinococcus multilocularis

Page 14: KISTA PARU

14

Gambar 5 : Kista Hydatid

Pemeriksaan Roentgen, foto toraks PA dan lateral. Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis hidatidosis yaitu:

- Adanya densitas bulat radioopaque dengan batas yang halus pada paru tanpa adanya reaksi paru disekitarnya.

- Adanya bayangan bulat radioopaque dengan densitas yang homogen.

- Adanya bayangan bulat dengan air-fluid level pada kista yang pecah pada bronkus .5

Page 15: KISTA PARU

15

H. Diagnosis Banding

1. Bronchiectasis

Bronkiektasis adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi)

abnormal dari saluran pernafasan yang besar. Bronkiektasis

bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui

berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang

mengenai dinding bronkial, baik secara langsung maupun tidak,

yang mengganggu sistem pertahanannya. Keadaan ini mungkin

menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat.

Pada bronkiektasis, daerah dinding bronkus rusak dan mengalami

peradangan kronis, dimana sel bersilia rusak dan pembentukan

lendir meningkat. ketegangan dinding bronkus yang normal juga

hilang. Area yang terkena menjadi lebar dan lemas dan

membentuk kantung yang menyerupai balon kecil.

Page 16: KISTA PARU

16

Gambar 6. Tampak cincin-cincin lusen pada kedua lapangan paru

yang memberikan gambaran “honeycomb appearance”

I. Penatalaksanaan

Kista biasanya diangkat melalui pembedahan karena bisa menyumbat

bronki dan lama-lama bisa menjadi ganas. Kadang dilakukan

pembedahan pada kanker selain karsinoma sel kecil yang belum

menyebar. Sekitar 10-35% kanker bisa diangkat melalui pembedahan,

tetapi pembedahan tidak selalu membawa kesembuhan. Sekitar 25-40%

penderita tumor yang terisolasi dan tumbuh secara perlahan, memiliki

harapan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.

Page 17: KISTA PARU

17

Penderita ini harus melakukan pemeriksaan rutin karena kanker paru-

paru kambuh kembali pada 6-12% penderita yang telah menjalani

pembedahan.

Page 18: KISTA PARU

18

BAB III

KESIMPULAN

Kista paru adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch)

yang tumbuh abnormal di paru-paru. Kista ada yang berisi udara, cairan,

nanah, atau bahan-bahan lain. Meskipun etiologi sebenarnya dari tumor jinak

pada paru belum diketahui dengan pasti, namun kemungkinan penyebabnya

adalah suatu respon hipersensitivitas, keturunan, infeksi maupun bahan

kimia. Biasanya muncul pada usia 30-50 tahun dan sangat jarang ditemukan

pada anak.2

Terbentuknya kista paru merupakan hiperinflasi udara kedalam parenkim

paru melalui suatu celah berupa klep akibat suatu peradangan kronis. Kista

paru dapat pula disebabkan kelainan congenital yamg secara radiologic tidak

dapat dibedakan dengan kista paru didapat ( akibat peradangan ).4

Alat utama untuk mendiagnosa kista paru adalah radiology,

Gambaran radiologis berupa Gambaran bulat berdinding tipis dengan ukuran

yang bervariasi.

Kista biasanya diangkat melalui pembedahan karena bisa menyumbat

bronki dan lama-lama bisa menjadi ganas. Kadang dilakukan pembedahan

19

Page 19: KISTA PARU

19

pada kanker selain karsinoma sel kecil yang belum menyebar. Sekitar 10-

35% kanker bisa diangkat melalui pembedahan, tetapi pembedahan tidak

selalu membawa kesembuhan