Kisah Sukses Honda

download Kisah Sukses Honda

of 37

Transcript of Kisah Sukses Honda

Kisah sukses HondaPosted by Wellsen on Thursday, September 10, 2009 Everything start from a dream. Kalimat itu ada benarnya. Banyak kisah sukses yang berawal dari bermimpi. Tidak terkecuali Soichiro Honda, sang Raja Jalanan. Sebelumnya, saya tekankan mimpi yang dimaksud di sini bukan wangsit atau wahyu, tapi tentang impian atau wish. Mari kita amati, seberapa hebat kekuatan mimpi dalam menciptakan kisah sukses.

Adalah Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika. Soichiro Honda lahir sebagai anak sulung dari sembilan saudara. Tinggal di keluarga sederhana yang tidak memiliki kisah sukses, bertempat tinggal di daerah terpencil yang minim sarana dan obat-obatan membuat kehidupannya tidak mudah. Tapi ia memiliki mimpi yang sangat tinggi.

Sejak kecil, Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya pada mesin dan otomotif. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.

Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses dalam bidang akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos. Namun sebenarnya ia memiliki bakat di kelas sains yang mempelajari tentang mesin. Dengan mudah, ia dapat menangkap penjelasan gurunya.

Keika berusia 8 tahun, Honda nekat bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Dan ia begitu senang ketika melihat ada mobil yang melintas di desanya. Pada usia 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.

Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu. Pada umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih untuk memimpin kantor cabang itu.

Di kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya.

Salah satu buah kreativitasnya adalah penemuan velg dengan jari-jari logam ketika ia berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang pertama sekaligus kisah sukses nya yang pertama.

Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak Toyota karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.

Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan. Kegagalan ini membuat ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya.

Untuk menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah lagi. Tiap pulang kuliah, Honda segera ke bengkelnya untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Tidak jarang Honda mengkritik rektornya karena dianggap terlalu bertele-tele, menitik beratkan teori daripada praktek. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan Dream dengan slogan perusahaan Honda yaitu The Power Of Dream . Awal dari kisah sukses nya.

Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.

Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan keinginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahan dunia.

Soichiro Honda, oleh karyawannya dikenal sebagai pemimpin yang keras. Namun sikapnya menjadi lembut ketika acara minum sake bersama. Satu hal lagi yang patut dipuji dari Honda adalah sikap nya yang anti-nepotisme dalam menentukan jabatan di perusahaannya.

Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di usia 84 tahun akibat penyakit lever.

Honda berkata Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya . Pesan Honda : Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.

Soichiro Honda membuktikan pada kita bahwa orang yang asalnya miskin, ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses, bahkan merajai dunia. Ketika gagal ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam temuannya ia belajar. Yang bisa kita pelajari dari kisah sukses Honda adalah berani bermimpi , mau belajar, bekerja giat, dan semangat pantang menyerah. Mari belajar dari solusi sukses Honda.

Setiap kali merasa gagal dan putus asa, ingatlah filosofi Honda: The Power of Dream . Mimpi dapat menjadi bahan bakar yang mendorong kita untuk mencapai sukses. Beranilah untuk bermimpi, lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi anda, dan jangan pernah menyerah. Never Give Up! :)

Kisah sukses AquaBerbicara tentang air minum dalam kemasan, yang pertama muncul dalam benak kita pastilah Aqua. Memang merk yang satu ini telah menjadi top brand di Indonesia. Hampir setiap orang di Indonesia pasti tahu atau minimal pernah mendengar nama Aqua. Bagaimana kisah sukses Aqua sampai bisa seperti sekarang?

Kisah sukses ini berawal dari sosok Tirto Utomo(alm.) yang menggagas berdirinya Aqua. Pria kelahiran Wonosobo, 9 Maret 1930 ini menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississippi pada tanggal 23 Pebruari 1973. Produk pertamanya saat itu adalah Aqua botol kaca 950 ml yang kemudian disusul kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca.

Pada awal kemunculannya, Aqua tidak langsung menuai kisah sukses nya seperti sekarang ini. Bahkan tahun 1974 sampai 1978 adalah masa-masa sulit bagi perusahaan ini. Saat itu permintaan konsumen masih sangat rendah. Masyarakat kala itu masih asing dengan air minum dalam kemasan. Apalagi harga 1 liter Aqua lebih mahal daripada harga 1 liter minyak tanah.

Aqua tidak akan menuai kisah sukses bila langsung menyerah saat itu. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya Aqua mulai diterima masyarakat luas. Perlahan tapi pasti, merk ini semakin menorehkan kisah sukses nya. Bahkan tahun 1978, Aqua telah mencapai titik BEP. Dan saat itu menjadi batu loncatan kisah sukses Aqua yang terus berkembang pesat.

Pada saat itu, produk Aqua ditujukan untuk market kelas menengah ke atas, baik dalam rumah tangga, kantor-kantor dan restoran. Namun sejak tahun 1981, Aqua telah berganti kemasan dari semula kaca menjadi plastik sehingga melahirkan berbagai varian kemasan. Hal ini menyebabkan distribusi yang lebih mudah dan harga yang lebih terjangkau sehingga produk Aqua dapat dijangkau masyarakat dari berbagai kalangan. Di tahun 1981 ini juga, Aqua mengganti sumber airnya dari air sumur bor ke air dari mata air pegunungan.

Bahkan dalam segi kemasan pun, Aqua telah menjadi pelopor. Botol plastiknya yang semula berbahan PVC yang tidak ramah lingkungan, sejak 1988 telah diganti menjadi bahan PET. Padahal saat itu di Eropa masih menggunakan bahan PVC. Selain itu desain botol Aqua berbentuk persegi bergaris yang mudah dipegang telah menggantikan desain botol bulat Eropa. Bahkan botol PET ciptaan Aqua ini telah dijadikan standar dunia.

Kisah sukses Aqua tidak hanya sebatas di dalam negeri, tapi juga mancanegara. Sejak 1987, produk Aqua telah diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Fillipina, Australia, Maldives, Fuji, Timur Tengah dan Afrika. Berbagai prestasi dan penghargaan pun didapatkan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bahkan almarhum Tirto Utomo pun dinobatkan sebagai pencetus air minum dalam kemasan dan masuk dalam Hall of Fame . Dan berdasarkan survey Zenith International, sebuah badan survey Inggris, Aqua dinobatkan sebagai merk air minum dalam kemasan terbesar di Asia Pasifik, dan air minum dalam kemasan nomor dua terbesar di dunia. Sebuah prestasi yang membanggakan untuk produk dalam negeri.

Dari kisah sukses Aqua, kita dapat belajar bahwa inovasi itu sangat penting. Sebuah ide yang tampaknya nyeleneh atau tidak lazim, seringkali malah membawa kisah sukses yang besar. Jadi, jangan takut untuk berinovasi. Berinovasi atau bisnis anda mati :)

Kisah Bu sittiIni kisah tentang Ibu Siti, seorang peserta Mukhayam Al Quran II, seorang ummahat atau ibunda dengan 11 orang anak. Dari 11 anaknya tersebut, 7 orang hidup, 4 orang lagi sudah mendahuluinya, meninggal.Bu Siti adalah satu-satu peserta Mukhayam Al Quran yang membawa bayi, nama bayinya adalah Farikh, berusia 6 bulan. Ketika pembagian kelompok halaqah mukhayam, saya mendapat bagian kelompok bersama beliau. Nah, saat perkenalan, saya langsung ber-hah?, kaget, ketika dengan senyum manis dan nada enteng, beliau mengatakan bahwa beliau adalah ibu dari 11 orang anak. Wah, Subhanallah 19 Video Debat Islam-KristenPlus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad. digitalhuda.com/?f1 Peluang UsahaPeluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah. www.rumahhajidanumrah.com Mau Bisnis Dan Dakwah?Kami membuka keagenan Bisnis Aneka Herbal Sunnah Lengkap Harga Bersaing. www.tokoislam.infoAgak-agak tidak percaya awalnya. Namun, setelah ngucek-ngucek mata, saya memang tidak sedang bermimpi.

Bu Siti dan FarikhBu Siti adalah satu dari sekian banyak orang unik yang Allah pertemukan pada saya.Ketika makan malam di salah satu hari, saya sempat makan dengan berhadap-hadapan dengan beliau. Karena Bu Siti memang aslinya luwes, bawaannya anteng, ngobrol-pun jadi seru.Hmm.., dari 11 anak itu, ada yang caesar, Bu? tanyaku.Oh, ga ada, Yoan. Alhamdulillah. Semuanya lahir normal, bahkan 3 (atau 4, saya lupa) lahir sungsang, jawab Bu Siti.Wah, beneran, Bu? Ckck Hebatnya! aku takjub.Terus, ini Farikh dikasih ASI eksklusif, Bu? tanyaku lagi, antusias. Aku baru saja praktik labaratorium Asuhan Dasar Ibu tentang ASI.Alhamdulillah, iya. Yang terbaru 6 bulan, kan? Dulu yang lain cuma 4 bulan. Si Farikh juga IMD (Inisiasi Menyusui Dini).Wahh., aku semakin takjub. Bu, ada rencana nambah lagi? serobotku.Hm, Tapi kata dokternya: Tidak. Ssia segini berisiko ya, Yoan? jawab bu Siti dengan pertanyaan pula.Iya sih, Bu. Tapi kan gak 100% berisiko. Masih ada 20 atau berapa persen amannya, jawabku sengaja agak memprovokasi.Bu Siti hanya tertawa kecil sembari tersenyum.Banyak lagi obrolan-obrolan kami di sela agenda Mukhayam Al Quran tersebut. Sungguh luar biasa ibu ini. Banyak sekali sebab-sebab yang membuatku kagum pada beliau:Enam orang anaknya yang lain tinggal di rumah sama bersama ayahnya, tanpa khadimat (pengasuh). Dan yang paling kecil usianya adalah 1 tahun 3 bulan. Ya Allah, itu kan masihh imut-imut banget! Tapi kata Bu Siti, suami saya udah jago soal ngurusin anak, apalagi sekedar ganti-ganti popok. Dia juga jago masak, malah anak-anak lebih seneng masakan ayahnya!Bu Siti tetap rutin ke Masjid untuk shalat tahajjud berjamaah selama mukhayam, di jam 12 malam, sambil bawa-bawa Farikh yang berusia 6 bulan. Farikh kadang bangun, kadang tidur, kadang nangis, tapi lebih seringnya adem. Memang ajaib bayi ini, jaraaang banget nangis! Tapi setiap Farikh nangis, saya lihat Bu Siti ga pernah sekalipun pasang tampang ketat.Bu Siti dititipi kamera digital dari daerah asalnya, untuk dokumentasi acara. Jadilah setiap dalam forum beliau mengambil foto-foto sambil menggendong Farikh. Di benak saya hanya satu pertanyaan, Salahkah jika Bu Siti nolak titipan itu jika dia beralasan membawa bayi kecil? Saya rasa tidak, but she didnt do that.Di dalam forum, Bu Siti seringnya berdiri, biar Farikh-nya tetep adem. Jadi, ikut dengar materi, sekali-kali mencatat materi, sambil jalan-jalan juga gendongin Farikh. Nah, kalo Farikh bobo, Farikh dibentangin alas tidur mobile-nya di lantai dan dibaringin disana. Melihat bayi mojok sendiri, di lantai pula, rasanya gimana gitu. Saat dibilang ke Bu Siti, beliau jawab: Kalau diletakin di atas meja, Farikh-nya suka kebangun, deket banget sama AC-nya.Jika momennya Bu Siti menyetorkan hapalan ke Teh Lana, Si Farikh biasa dititipin sama salah seorang peserta, atau digendong langsung oleh Teteh. Unik, lihat si Ibu komat-kamit setor hapalan, sementara musyrifah-(ustadzah)-nya nyimak sambil nimang-nimang si bayi.Bu Siti juga getol dan bersemangat sekali interaksi dengan Al Quran-nya. Sungguh pun begitu, setiap Farikh mulai nunjukin aksi minta dibelai (ngoek-ngoek misalnya), Bu Siti tidak lantas ngotot sama mushafnya, tapi dengan sabar plus senyumnya itu beliau taruh sebentar mushaf-nya. Beliau timang-timang dulu si Farikhnya, baru kemudian lanjut lagi.Kadang ada kalanya Farikh lagi bobo, sementara itu jam-nya makan. Maka, Bu Siti sering bawa-bawa makanan dalam piring sambil gendong Farikh dari ruang makan ke masjid atau ke kamar. Seperti saat kami sempat nyapa, Bu siti, mau kemana? Ini dede-nya bobo. Jadi, makanannya saya bawa aja.Saya belajar ukhuwah dari para ummahat. Subhanallah ya, ukhuwah ternyata tak lekang dimakan usia. Satu hari, hujan turun di Depok, jadilah baju Farikh yang dicuci gak kering. Kebetulan Farikh belum ganti baju, dan ibundanya lagi ke kamar mandi. Farikh dititipin ke Bu Zizah. Dengan inisiatif sendiri, Bu Zizah meminta seseorang membelikan baju tidur sepasang buat Farikh di toko terdekat. Kebetulan memang ada swalayan di dekat lokasi mukhayam. Ternyata baju datang lebih dulu daripada Bu Siti. Maka digantilah baju Farikh oleh Bu Zizah. Datang dari kamar mandi, Bu Siti kaget, Loh, kok Farikh bajunya beda? Terus dengan anteng Bu Zizah ngomong, Iya, Farikh pake baju baru.Saya hanya mengamati dari jauh aja, tapi mata saya gak bisa lepas dari pemandangan indah itu. Agak terharu biru. Karena Ukhuwah, anak saudara pun mungkin bener-bener berasa anak sendiri. Bu Zizah juga sering banget menghilang di Mesjid bersama Farikh, ketika ditanyain Bu Zizah dimana, Bu Siti pun menjawab, Lagi gantian jagain Farikh di kamar.Saya juga sempat memergoki langsung, Bu Zizah ngambil Farikh lagsung dari gendongan Bu Siti, sambil berucap, Udah, makan dulu sono!Hmm..Itu lah sedikit kisah inspiratif buat saya. Sengaja dituliskan, semoga ada cipratan inspirasi dari Bu Siti. Maha Indah Allah yang mengajarkan hamba-hamba-Nya dengan cara yang Indah pula. Saya teringat dengan pengetahuan kira-kira 3,5 tahun lalu, saat saya baru kenal dengan istilah dawah bil-hal (dakwah lewat perbuatan), dan memang se-indah inilah dawah bil hal tersebut. Lembut, mengena, memukau Mudah-mudahan Allah merahmati Bu Siti dan munculkan Bu Siti-Bu Siti berikutnya.. Amin

Sepatu dahlanSepatu Dahlan, Kisah Kemiskinan yang MenginspirasiBagaimana orang memaknai kemiskinan yang tengah mereka alami? Tentunya sangat banyak cara. Ada yang karena miskin, kemudian meminta-minta di jalanan, tidak peduli, tua dan muda semuanya menengadahkan tangan meminta sedikti receh dari hati orang yang suka berderma. Ada juga yang tidak mau membiarkan kemiskinan memiskinkan hatinya. Orang-orang seperti ini, miskin bukan karena kemiskinan itu sendiri, lebih kepada kesempatan yang tidak berpihak. Pada kasus inilah sepertinya Dahlan, tokoh dalam Sepatu Dahlan menjalani kemiskinannya.Dahlan menuliskan kesannya terhadap kemiskinan yang dialaminya:Aku takkan bersedih lagi. Kemiskinan bukan untuk ditangisi. Hidup bagi orang miskin sepertiku harus dijalani apa adanya.Kita bisa membayangkan bagaimana seorang anak remaja dengan ibu yang sakit (kemudian meninggal) dan ayah yang hanya kerja serabutan menjalani hidupnya. Boleh dikatakan, inilah kemiskinan yang benar-benar miskin. Hampir-hampir tidak memiliki apa-apa, baju dan celana hanya satu, selain itu sarung, tanpa sandal dan sepatu. Namun apa yang bisa kita lihat dari tokoh Dahlan ini adalah semangat bahwa kemiskinan harus dijalani apa adanya, tiada ada waktu untuk mengeluh.Seluruh kisah dalam Novel Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Khrisna Pabichara ini merupakan inspirasi kisah nyata Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan. Membaca novel ini adalah membaca kisah Dahlan Iskan sewaktu kecil, hidup miskin di kampung yang jauh dari kota. Hidup bersama dengan banyak orang miskin lainnya sehingga tekanan kemiskinan tersebut bisa dibagi bersama.Novel setebal 392 halaman ini dimulai dengan Prolog: 18 Jam Kematian dan diakhiri dengan Epilog: Mimpi Baru. Di antara Prolog dan Epilog tersebut terdapat 32 kisah haru biru mengenai sang tokoh, Dahlan. Sungguh sebuah kisah panjang yang enak untuk ditelusuri dengan segala romansa yang diselubungi oleh kemiskinan.Coba kita nukilkan yang berikut ini:Pak, ndak ada tiwul?Bapak tersenyum lembut, Puasa dulu Le. Aku mengangguk mendengar jawaban Bapak sambil memegang perut yang mulai terasa perih. Sebenarnya ingin sekali mengatakan betapa laparnya perutku, tapi jawaban Bapak sudah menerangkan segalanya, tak ada lagi yang patut dipertanyakan. Bagi orang miskin, rasa lapar adalah hal sehari-hari yang harus dijalani. Namun sering untuk mengatasinya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pada mulanya, Dahlan mencuri tebu yang ada di kebun tebu di dekat rumahnya. Namun hal ini diperingatkan oleh kakaknya.Lapar ndak berarti harus maling, Dik. Bukan karena nama baik keluarga, tapi Mbak takut itu jadi kebiasaan. Setiap perut kalian lapar, nyuri jadi pilihanOjo wedi mlarat. Yang penting tetap jujur!Demikianlah, Dahlan sesudah itu tidak lagi mencuri tebu. Setiap ia lapar, sarung memiliki fungsi, yaitu menahan rasa lapar tersebut dengan cara mengikatkan sarung sekencang-kencangnya di perut. Selain itu ia mencari ikan di sungai yang kemudian akan dibakar dengan bahan bakar dari kotoran sapi yang sudah mengering.Tentu seperti yang saya tuliskan, tidak semua orang miskin memiliki jalan keluar yang sama dalam mengatasi rasa laparnya. Ada yang mencuri, ada yang meminta-minta dan mungkin ada beberapa cara yang lain. Namun Dahlan bukan satu di antara mereka. Dahlan memilih berusahan sendiri mengatasi rasa laparnya, mencari rezeki tuhan dengan menangkap ikan di sungai, meskipun kemungkinan untuk mendapatkan ikan belum tentu sangat besar.Potret kemiskinan terasa benar dalam Novel Sepatu Dahlan ini. Dahlan sendiri tidak memiliki sepatu sampai dengan akhir tahun kelas dua Aliyah, itu pun sepatu bekas yang harus ia rawat agar bisa cukup tahan dipakai. Sangat banyak kata-kata yang menasihati kita agar tidak jatuh dalam meratapi kemiskinan yang kita alami. Novel Sepatu Dahlan ini membekaskan lebih jauh agar kita, semiskin apapun, masih ada harapan untuk bisa lebih baik di suatu saat kelak.Kita boleh miskin harta, Dik, tapi ndak boleh miskin iman. Ingat semiskin apa pun kita, Bapak dan Ibu ndak rela kalau kita meminta-minta belas kasihan tetangga, keluarga atau siapa saja.Betapa saya tersentak dengan kalimat di atas. Betapa dalam, dan sungguh kemiskinan tidak bisa kita jadikan alasan untuk mengemis. Kita diperlengkapi oleh Yang Maha Kuasa dua tangan, dua kaki, mulut untuk berbicara, otak untuk berpikir, sehingga ketika kita miskin kita sebenarnya tidak layak untuk memiskinkan hati kita, memiskinkan iman kita dengan menjadi peminta-minta dan meminta belas kasihan orang lain.Masih banyak lagi kisah lain di Novel Sepatu Dahlan ini yang akan memberikan inspirasi bagi kita untuk tetap bersemangat menjalani kehidupan, meskipun dilanda kemiskinan. Novel yang merupakan Trilogi ini akan bersambung dengan bagian kedua Surat Dahlan dan bagian ketiga Kursi Dahlan.Mungkin kita sudah tahu ujung cerita kisah ini. Namun akan sangat bermanfaat menelusuri kisah-kisah menuju ujung cerita tersebut. Sebagaimana yang dituliskan oleh A. Fuadi (penulis Negeri 5 Menara), Novel Sepatu Dahlan ini jenis buku yang bikin candu. Ia tak mampu berhenti membalik halaman sampai tamat.

Kisah pelariKisah YangMenginspirasiDi suatu senja dalam hidup kita mungkin di dalam benak kita akan muncul pertanyaan: Oh mengapa semua ini terjadi pada ku?Ada sebuah kisah hidup dari seorang yang sangat hebat menurut saya, beliau menginspirasi jutaan manusia yang membaca kisah hidupnya. Berikut ini kisahnya.Arthur Ashe, seorang petenis legendaris Wimbledon dari Amerika serikat sekarat karena penyakit AIDS yang mana dia derita akibat terinfeksi darah yang beliau terima saat menjalani sebuah operasi jantung pada tahun 1983. Dari seluruh dunia, beliau menerima surat-surat dari penggemarnya, salah satu dari surat itu menyampaikan: Mengapa Tuhan harus memilihmu untuk sebuah penyakit yang begitu parah?Untuk ini Arthur Ashe membalas: Di seluruh dunia 50 juta anak-anak sedang memulai bermain tenis, 5 juta belajar cara bermain tenis, 500.000 belajar tenis professional, 50.000 datang ke sirkuit, 5000 mencapai grand slam, 50 mencapai Wimbledon, 4 ke semi final, 2 ke final, ketika saya memegang sebuah piala saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan Mengapa saya?.Dan hari ini dalam sakit Saya seharusnya tidak bertanya pada Tuhan Mengapa saya?Kebahagiaan menjagamu tetap Manis,Cobaan menjagamu tetap Kuat,Kesedihan menjagamu tetap Manusiawi,Kegagalan menjagamu tetap Rendah Hati &Kesuksesan menjagamu tetap Bersinar,tetapi hanya Keyakinan & Sikap Hidup yang menjagamu untuk tetap MajuMilikilah Harapan yang Besar dan Beranilah untuk sepenuhnya Maju demi semua itu, Milikilah Mimpi yang Besar dan Beranilah untuk Mewujudkan semuanya, Milikilah Pengharapan yang Luar Biasa dan Percayalah kepada semua itu Arthur Ashe.

Arthur Ashe Holding WimbledonArthur Robert Ashe, Jr. (10 Juli 1943 6 Februari 1993) adalah seorang petenis terkenal keturunan Afrika-Amerika yang dilahirkan dan dibesarkan di Richmond, Virginia. Selama karirnya bermain tenis, beliau telah memenangkan 3 gelar Grand Slam. Ashe juga dikenang karena usaha-usahanya untuk memajukan masalah-masalah sosial.Arthur, seorang pria keturunan Afrika-Amerika pertama yang memenangkan event Grand Slam, juga adalah seorang pendukung hak-hak sipil yang aktif. Beliau adalah seorang anggota dari sebuah delegasi dari 31 orang terkenal keturunan Afrika-Amerika yang mengunjungi Afrika Selatan untuk memantau perubahan politik di negara tersebut seiring dengan pendekatan integrasi rasial. Di Dunia ini, terutama penggemar tenis akan selalu mengenang beliau dan semua prestasi beliau

Tangis untuk adikku

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangatterpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanahkering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit.Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.Yang mencintaiku lebih daripada aku mencintainya.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang manasemua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Akumencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segeramenyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut didepan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya."Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Akuterpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidakmendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan,"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba,adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yangmelakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikkubertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terusmenerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan napas.Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kamidan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumahsekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan dimasa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamupencuri tidak tahu malu!"Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami.Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan airmata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tibamulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutkudengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangislagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memilikicukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telahlewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti barukemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketikaia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Akuberusia 11.Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ialulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saatyang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitasprovinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisaprokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnyamemberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitubaik,hasil yang begitu baik" Ibu mengusap air matanya yangmengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimanamungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah danberkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi,telah cukup membaca banyak buku."Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku padawajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu gantenglemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis dijalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampaiselesai!"

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun ituuntuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembutyang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata,"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalautidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinanini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagimeneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang,adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaianlusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Diamenyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarikkertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitastidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja danmengirimu uang."Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, danmenangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, danuang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen padapunggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ketahun ketiga. Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku,ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Adaseorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalankeluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannyakotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya,"Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamuadalah adikku?"Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku.Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalahadikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Akumenyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekatdalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun!Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikkubagaimana pun penampilanmu..."Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambutberbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terusmenjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya.Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarikadikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahunitu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendelayang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih dimana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari sepertigadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlumenghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumahkita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalahadikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terlukaketika memasang kaca jendela baru itu."Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanyayang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Akumengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalutlukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya."Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja dilokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiapwaktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan."Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhkumemunggunginya, dan air mata mengalir deras turun kewajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kalisuamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dantinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau.Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidakakan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga,mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjagaibu dan ayah di sini."Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkanadikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer padadepartemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawarantersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerjareparasi.Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaikisebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, danmasuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya.Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapakamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernahharus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihatkamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidakmau mendengar kami sebelumnya?"Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membelakeputusannya. "Pikirkan kakak ipar --ia baru saja jadidirektur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika sayamenjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akandikirimkan?"Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluarkata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurangpendidikan juga karena aku!""Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggamtanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seoranggadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya,pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yangpaling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir iamenjawab, "Kakakku."Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisahyang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergisekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap harikakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi kesekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangansatu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu darikepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalansejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitugemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidakdapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah,selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku danbaik kepadanya."Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamumemalingkan perhatiannya kepadaku.Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalamhidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalahadikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini,di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turundari wajahku seperti sungai.

IMPIAN SEORANG MAHASISWI

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantangkami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiridan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya.Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput,memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.

Ia menyapa, "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh.Maukah kamu memelukku?" Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya,"Tentu saja boleh!".Diapun memberi saya pelukan yang sangat erat."Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih muda dan tak berdosaseperti ini?" tanya saya berolok-olok.

Dengan bercanda dia menjawab, "Saya di sini untuk menemukan suami yangkaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."

"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telahmemotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya."Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini sayasedang mengambilnya!" katanya.

Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa danberbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulankemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiadahenti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagai pengalaman dankebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dandengan mudah dia berkawan dengan siapapun.Dia suka berdandan dan segeramendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekalimenghidupkannya suasana.

Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makanmalam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yangdiajarkannya pada kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu diamulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartupidatonya terjatuh ke lantai.

Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Saat kamitertawa dia membersihkan kerongkongannya dan mulai, "Kita tidak pernahberhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhentibermain. Hanya ada empat rahasia untuk tetap awet muda, tetap bahagia, danmeraih sukses. Kamu harus tertawa dan menemukan humor setiap hari. Kamuharus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Adabanyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun tidakmengetahuinya!"

Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa.

Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selamasatu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadidua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal ditempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akanmenjadi delapan puluh delapan.

Setiap orang pasti menjadi tua.Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat.

Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan. Janganpernah menyesal.Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apayang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kamiperbuat. Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup denganpenyesalan.

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose".Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannyadalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapatahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai.

Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagaipenghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikanteladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan

Kisah Ayah dan Anak

Kisah ini aku ambil dari email salah seorang temanku di milis, semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan.

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuk berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnyaitu. "Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu?Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"

Salam..Semoga Menginspirasi

Keseimbangan Hidup

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah."Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua"."Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".==============================================Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!

VERSI 1

1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan

Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akanberada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan.

Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan caramenjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.

2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa

Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).

3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi

Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi. Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi.

4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi

Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex.

5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik

Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan.

VERSI 2

Membedakan cinta sejati dan cinta penuh nafsu sangat perlu dilakukan supaya nantinya perjalanan asmara anda akan berjalan dengan sehat dan sesuai dengan yang diharapkan.Hal ini sangat penting dipelajari oleh cewek dimana pihak cewek yang paling sering dirugikan dalam hal percintaan.Dengan mempelajari ini semoga cewek-cewek nantinya bisa memilih pasangan cinta kalian masing-masing secara tepat tanpa terjebak ke dalam cinta palsu yang terkadang hanya menginginkan sesuatu yang dia inginkan dari kalian.Jika keinginan itu sudah dipenuhi maka dia akan jauh-jauh pergi meninggalkan kalian.Nah bagaimana sih membedakan antara cinta sejati dan cinta penuh nafsu?

1. Cinta sejati tidak sama dengan nafsu

Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu. Bagaimana membedakanya?cinta tahan uji, nafsu mudah luntur cinta menghargai nafsu memanfaatkan Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.

2. Cinta tidak sama dengan keromantisan

Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi.

3. Cinta sejati tidak sama dengan tergila-gila

Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila

4. Cinta sejati tidak sama dengan seks

Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam: seks tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang

Orang Kampung jadi Pebisnis Sukses (Kisah Nyata) 19 Mei 2011 19:05:05 by Setia Furqon Kholid

Share Malam tadi, kubertemu sosok yang sangat menginspirasipuluhan tahun ku tak jumpa lagi dengannyanamun wajahnya yang bercahaya dengan bekas sujud di jidatnya tak pernah hilangdari saat ku masih SD dulu.ia sahabat lama ayahkuTidak ada yang istimewa dari dirinya selain perlajanan hidupnya yang sarat kegigihan dan perjuanganDibesarkan dan dididik dari keluarga yang sangat sederhana namun taat bergama,Wowo, begitu beliau kerap disapa, tumbuh sebagai pribadi yang enerjik dan semangat berubah yang tinggiBetapa tidak? di Tahun 1990-an, saat tidak ada pemuda di kampungnya yang melanjutkan kuliah,ia nekad untuk kuliah dengan uang masuk pemberian paman dan hasil usahanyaYa, dari sejak SMA ia bertekad untuk menjadi seorang pebisnis, tak mau dijatah tapi ingin menjatahIseng-iseng ikut UMPTN (Sekarang SNMPTN), akhirnya ia lulus di Jurusan Sejarah UNPADyang lucunya, saat semua mahasiswa ditanya satu persatu tentang alasan dan apa cita-citanya masuk jurusan tersebutWowo menjawab dengan jawaban yang paling beda dari mahasiswa lainnyasaat mahasiswa lain ingin bekerja di tempat bergengsi dengan gaji tinggidengan polosnya ia bercita-cita menggaji orang alias pebisnis dan membuka lapangan pekerja yang banyakawalnya sang dosen mengerutkan wajah, akhirnya dosen pun memberikan pujian atas cita-citanya yang tidak biasa ituUntuk tempat tinggal ia memutuskan untuk menjadi takmir (memakmurkan) masjid kampus, yang saat itu masih terbuat dari triplek sederhanaSemester satu selesai, berlanjut ke semester selanjutnyaia pun bingung untuk membayar uang semesterandengan kepolosannya juga, ia langsung menghadap rektor UNPAD kala itu untuk membantunya membayar uang semesteran.Sekali lagi, dengan kepolosan dan niat mulianya untuk belajar, akhirnya sang rektor pun memberikan surat kepada kepala biro untuk memberikan beasiswa kepada Wowo muda. Dengan syarat, ia harus sungguh-sungguh merawat masjid yang Sang rektor dirikan itu.Dengan kesyukuran dan senyum optimis, akhirnya iapun lebih serius memakmurkan masjid dan mulai membuka warung kecil-kecilan di dekat masjid yang menjual snack dan minuman dengan konsep "kantin kejujuran". Artinya tanpa ditunggu karena ia harus kuliah, setiap orang boleh membeli dengan membayar dan kembalian sendiri, tentunya dengan daftar harga yang sudah dicantumkan. Usahanya cukup berhasil terbukti hampir setiap 2 hari sekali ia harus belanja ke pasar.Sedikit demi sedikit jiwa usahanya tumbuh dan berkembang. Walaupun ia orang desa, namun ia semangat membaca dan ikut banyak pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya.Bahkan rektorpun mempercayakan pembangunan atau perbaikan masjid padanya.Ada kejadian menarik yang ia alami. Ia punya seorang teman yang sama-sama tidur di masjid sambil memakmurkan, padahal sahabat itu anak orang kaya, ayahnya dokter, namun ia lebih memilih untuk tidur beralaskan tikar. Ayahnya membelikan kasur empuk, namun tak pernah dipakai, alasannya sederhana, takut susah bangun untuk tahajud. Wowo pun tersenyum saat ditawari kasur itu. "Henteu ah, malah nyareri awak, biasa di kampung teu make kasur" (Tidak ah, malah sakit badan, biasa di kampung ga pakai kasur).Setelah lulus kuliah, jiwa entrepeneurnya semakin menggelorawalaupun bingung, karena kurangnya relasi dan bingung dengan bisinis yang akan ditekuniAkhirnya dengan do'a orang tua dan keyakinannya akan janji Allah6 bulan setelah lulus, dengan pekerjaan yang belum jelasiapun menikahi seorang wanita solehah yang kelak menjadi istri yang mendukung perjuangannyaHingga suatu saat, ada program pemberdayaan masyarakat yang diberikan pemerintahuntuk melatih para pepmuda yang lolos seleksi untuk diberikan pemlatihan tentang kewirausahaan dan diberikan bantuan modal2 minggu pelatihan baginya bagaikan 2 tahun kuliah S2 ekonomi,ia belajar membuat proposal, BEP, Studi kelayakan usaha, hingga ilmu praktis lainnya yang membuka matanya untuk semangat barwirausahaDi akhir pelatihan, para peserta diminta selama 2 bulan untuk mencari usaha apa yang prospektif, dan mengajukan proposal untuk mulai dikerjakan. Ia pun tidak hanya mengikuti pelatihan ini, ada satu pelatihan yang sama namun lebih menekankan pada usaha bunga yang ia ikuti.Dengan kesungguhan dan bebagai ilmu yang ia dapati, akhirnya tercetuslah ide yang sangat brilian, "Cacing"Ya, budidaya cacing, sebuah peluang usaha yang mungkin baru pertama kali ada di Indonesia saat itudengan keyakinan dan kesungguhannya, akhirnya Allah mengubah nasib anak kampung ituDegan presentasi yang memukau di sekitar 1000 orang, setelah selesai, banyak orang yang meminta nomor kontak untuk konsultasi usaha cacing. Bahkan beberap media cetak dan elektronik pun melirik idenyaSetiap hari sampai malam, telepon pun terus berderingbelum lagi setiap hari puluhan orang mengatri untuk konsultasi cacingbetapa tidak, budidaya cacing menjanjikan keuntugan yang sangat menggiurkandengan harga pokok Rp.10.000-Rp.15.000/kg, bisa dijual sampai Rp.100.000/kgDari mulai doktor, TNI, dan profesi lainnya pun mulai tertarik melirik bisnis iniAkhirnya iapun membukukan konsep budidaya cacingMencengangkan, hanya dalam waktu 2 minggu, 1000 eksemplar habis di pasaranIapun mulai membuat sebuah pelatihan budidaya dan bisnis cacingAyahnya pun mendadak berubah profesi, dari biasanya pegang cangkul, jadi pegang pulpen dan menjadi asisten dadakan merangkap trainer cacingTraining pertama kali yang ia adakan, dengan investasi per orang cukup besar kala itu, Rp.100.000ada 40 orang lebih yang ikut.. ia pun kaget, hanya dalam waktu sehari dapat mengumpulkan Rp. 4.000.000Dari mulai saat itu, ia sering diundang memberi pelatihan cacing sampai ke luar kotaJaringan pun mulai meluas..peluang pun semakin nampakBahkan ia pun kini tidak kikuk lagi duduk satu kursi bersama preseiden direktur dengan omset milyaran rupiahbaginya, karena sama-sama preseiden direktur tidak ada yang berbedaDengan keuletan, do'a dan dukungan dari keluarga dan istri tercintaDari cacing, ia dapat membuat pabrik yang memperkerjakan lebih dari 40 orangbukan itu saja, lebih dari 4 kali ia berkunjung dan membuka jaringan ke negeri tetangga, MalaysiaBahkan, 2 tahun silam ia pun berhaji dengan istri dan ibu tercintaTidak jarang ia ditipu, seperti mengirimkan 200 ton pupuk dan cacing,ternyata uangnya lenyap hingga ratusan juta rupiahbahkan mendekam dipenjara pun pernah ia nikmati akibat kecerobohannya yang terlalu percaya dengan orangnamun dengan senyum optimis ia berkata, "Orang dikatakan pebisnis jika gagal 10 kali, dan bangkit 11 kali"Kini, dengan ketekunan, kemauan uintuk terus belajar dan menguatkan ibadah,ia sudah memiliki rumah yang nyaman, 4 mobil dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orangImpian dulu yang ditertawakan mahasiswa lainnya, kini ia buktikanseorang anak kampung namun bisa mengangkat martabat kampungnyakini, namanya menjadi buah tutur yang baik dan memotivasi anak-anak di kampunyauntuk melanjutkan kuliah dan sukses seperti Wowo muda dulu..Subhanallah,semoga kisah nyata ini bisa memotivasi kitasemuanya butuh proses, maka nikmati proses itujika istiqomah, suatu saat nanti persiapan kita akan menemukan momentum kesuksesanyakinlah, Allah bersama kita!Setia Furqon Kholid

Setiap manusia pasti pernah mengalami musibah karena musibah adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Mungkin ada yang pernah kehilangan harta berupa uang ataupun barang. Hape yang dicuri, motor dibawa kabur maling, dan semacamnya. Musibah juga bisa berarti kehilangan orang yang kita cintai. Bencana alam atau bencana buatan manusia juga bisa mengakibatkan musibah.

Terkadang manusia tidak siap menghadapi musibah dan seringkali salah menyikapinya. Bahkan ada yang tidak bisa menerima kenyataan. Terbelenggu oleh perasaan kehilangan hingga akhirnya stress dan depresi menyerang. Untuk menghilangkan stress bisa baca tulisan di sini.

Supaya tidak stress dan salah langkah menyikapi musibah. Ada tips menghadapi musibah yang bisa kita sebut jurus 3 yaitu:

1. IKHLAS

Musibah itu apapun bentuknya harus kita terima dengan ikhlas. Tanpa harus menyalahkan siapapun. Baik itu orang-orang terdekat kita atau orang lain. Apalagi menyalahkan Allah SWT karena musibah yang kita alami. Terimalah semua itu dengan hati yang lapang. Jika kita kehilangan harta benda, yakinlah itu masih bisa kita dapatkan lagi. Asalkan kita mau berusaha. Bila kita ditinggalkan orang yang kita cintai, manusia tidak akan selamanya hidup bersama. Pasti akan berpisah juga entah kini ataupun nanti.Ikhlas akan membebaskan jiwa. Melepaskan beban yang ada di pundak kita. Ikhlas akan menghapus kesedihan, menyeka air mata dan melupakan duka. Kita terima semua musibah dengan ikhlas sebagai ketentuan atau takdir dari yang Maha Kuasa. Berapapun air mata yang tertumpah dan rasa sedih yang pedih tidak akan mengembalikan harta yang hilang atau mereka yang telah pergi. Jadi ihklaskan saja semuanya

2. INTROSPEKSI

Semua kejadian pasti ada sebabnya. Hukum sebab akibat berlaku universal. Kalo kita kehilangan motor, mungkin karena kita belum memasang alat pengaman yang cukup. Jika kita mengalami kecelakaan lalu lintas bisa jadi karena kita kurang hati-hati atau terlalu ngebut. Evaluasilah diri sendiri. Jangan salahkan orang lain. Dengan introspeksi, kita bisa mengetahui kelemahan dan kekurang diri sendiri untuk diperbaiki. Agar di masa yang akan datang tak terulang kembali.

3. IKHTIAR

Setelah introspeksi lakukanlah ikhtiar untuk memperbaiki diri. Pasanglah alat pengaman tambahan di motor agar tak bisa dicuri. Berhati-hatilah dalam mengendarai motor atau mobil agar tidak nabrak atau ditabrak orang. Lakukan apa saja langkah-langkah yang dianggap perlu agar musibah tidak kembali terjadi. Ikhtiar adalah upaya kita sebagai manusia biasa yang tak luput dari lupa dan khilaf. Jika kita telah berusaha serahkan semua hasilnya kepada Allah SWT.

Musibah adalah hal biasa. Makna sebuah peristiwa sangat tergantung kepada kita. Musibah bisa dimaknai sebagai momen kesedihan luar biasa yang membuat kita terpuruk dan membusuk. Atau musibah bisa menjadi turning point alias titik balik yang merubah kita dari zero to hero. Banyak contohnya, orang yang dipecat dari pekerjaan justru bisa menjadi pengusaha sukses. Orang yang di DO dari kampus tapi justru lebih berhasil daripada sarjana.Yuk, kita jadikan musibah sebagai berkah. Sarana untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri.Keputusannya keluar dari sekolah ketika masih berusia 17 tahun sangat disesalkan dua orang tuanya. Namun, berkat keuletan dan kerja kerasnya, kini Susi Pudjiastuti memiliki 50 pesawat dan pabrik pengolahan ikan yang berkualitas untuk melayani kebutuhan ekspor.

Angin laut bertiup kencang saat pesawat Cessna yang membawa koran ini mendekati Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Setelah berputar sekali di atas perairan biru, pesawat berkapasitas 10 penumpang itu lantas menukik, kemudian mendarat di bibir pantai yang indah. Konstruksi landasan yang biasa dipakai take-off dan landing itu terbuat dari campuran pasir-batu yang dipadatkan. Ini bandara private (milik pribadi). Panjangnya satu kilometer, ujar wanita paro baya itu.Namanya Susi Pudjiastuti, presiden direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang merupakan operator penerbangan Susi Air. Rambutnya ikal kemerahan, suaranya serak-serak, namun pembawaannya supel.Bukan hanya bahasa Inggris fasih yang keluar dari mulutnya saat berbincang dengan para pilotnya yang bule. Susi juga menggunakan bahasa Sunda dan sesekali bahasa Jawa kepada pembantu-pembantunya.Saya suka belajar bahasa apa aja. Yang penting bisa buat marah dan memerintah. Sebab, dengan itu, saya bisa bekerja, ujarnya lantas tertawa.Kini wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 tersebut memiliki 50 unit pesawat berbagai jenis. Di antaranya, Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, Pilatus Porter, dan Diamond DA 42. Kebanyakan pesawat itu dioperasikan di luar Jawa seperti Papua dan Kalimantan. Ada yang disewa. Namun, ada yang dioperasikan sendiri oleh Susi Air. Biasanya dipakai di daerah-daerah perbatasan oleh pemda atau swasta, jelas wanita yang betis kanannya ditato gambar burung phoenix dengan ekor menjuntai itu.

Susi tak mematok harga sewa pesawat secara khusus. Sebab, hal itu bergantung pelayanan yang diminta pihak penyewa. Biaya sewanya pun bermacam-macam, tapi rata-rata USD400USD500 per jam. Kadang ada yang mau USD600USD700 per jam. Perusahaan minyak mau bayar USD1.000 karena beda-beda level servis yang dituntut. Untuk keperluan terbang, semua peranti disediakan Susi Air. Pesawat, pilot, maupun bahan bakar. Jadi, itu harga nett mereka tinggal bayar, tegasnya. Bakat bisnis Susi terlihat sejak masih belia. Pendirian dan kemauannya yang keras tergambar jelas saat usia Susi menginjak 17 tahun. Dia memutuskan keluar dari sekolah ketika kelas II SMA. Tak mau hidup dengan cara nebeng orang tua, dia mencoba hidup mandiri. Tapi, kenyataan memang tak semudah yang dibayangkan.Cuma bawa ijazah SMP, kalau ngelamar kerja jadi apa saya. Saya nggak mau yang biasa-biasa saja, ujarnya. Kerja keras pun dilakoni saat itu. Mulai berjualan baju, bedcover, hingga hasil-hasil bumi seperti cengkih. Setiap hari, Susi harus berkeliling Kota Pangandaran menggunakan sepeda motor untuk memasarkan barang dagangannya. Hingga, dia menyadari bahwa potensi Pangandaran adalah di bidang perikanan. Mulailah saya pengen jualan ikan karena setiap hari lihat ratusan nelayan, tuturnya. Pada 1983, berbekal Rp750 ribu hasil menjual perhiasan berupa gelang, kalung, serta cincin miliknya, Susi mengikuti jejak banyak wanita Pangandaran yang bekerja sebagai bakul ikan. Tiap pagi pada jam-jam tertentu, dia nimbrung bareng yang lain berkerumun di TPI (tempat pelelangan ikan). Pada hari pertama, saya hanya dapat 1 kilogram ikan, dibeli sebuah resto kecil kenalan saya, ungkapnya.Tak cukup hanya di Pangandaran, Susi mulai berpikir meluaskan pasarnya hingga ke kota-kota besar seperti Jakarta. Dari sekadar menyewa, dia pun lantas membeli truk dengan sistem pendingin es batu dan membawa ikan-ikan segarnya ke Jakarta. Tiap hari, pukul tiga sore, saya berangkat dari Pangandaran. Sampai di Jakarta tengah malam, lalu balik lagi ke Pangandaran, ucapnya mengenang pekerjaan rutinnya yang berat pada masa lalu. Meski sukses dalam bisnis, Susi mengaku gagal dalam hal asmara. Wanita pengagum tokoh Semar dalam dunia pewayangan itu menyatakan sudah tiga kali menikah. Tapi, biduk yang dia arungi bersama tiga suaminya tak sebiru dan seindah Pantai Pangandaran. Semua karam. Dari suaminya yang terakhirlah, Christian von Strombeck, si Wonder Woman itu mendapat inspirasi untuk mengembangkan bisnis penerbangan. Dia seorang aviation engineer, lanjutnya. Christian merupakan seorang ekspatriat yang pernah bekerja di IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara, sekarang PT DI). Awal perkenalannya dengan lelaki asal Prancis itu terjadi karena Christian sering bertandang ke Restoran Hilmans milik Susi di Pantai Pangandaran. Berawal dari perkenalan singkat, Christian akhirnya melamar Susi. Restoran saya memang ramai. Sehari bisa 70100 tamu, katanya.Dengan Christian, Susi mulai berangan-angan memiliki sebuah pesawat dengan tujuan utama mengangkut hasil perikanan ke Jakarta. Satu-satunya jalan, lanjut dia, adalah membangun landasan di desa-desa nelayan. Jadi, tangkap ikan hari ini, sorenya sudah bisa dibawa ke Jakarta. Kan cuma sejam, tegas ibu tiga anak dan satu cucu tersebut.Berbeda jika harus memakai jalur darat yang bisa memakan waktu hingga sembilan jam. Sesampai di Jakarta, banyak ikan yang mati. Padahal, jika mati, harga jualnya bisa anjlok separo.Kami mulai masukin business plan ke perbankan pada 2000, tapi nggak laku. Diketawain sama orang bank dan dianggap gila. Mau beli pesawat USD2 juta, bagaimana ikan sama udang bisa bayar, katanya, ujar Susi.Baru pada 2004, Bank Mandiri percaya dan memberi pinjaman USD4,7 juta (Rp47 miliar) untuk membangun landasan serta membeli dua pesawat Cessna Grand Caravan. Namun, baru sebulan dipakai, terjadi bencana tsunami di Aceh. Tanggal 27 kami berangkatkan satu pesawat untuk bantu. Itu jadi pesawat pertama yang mendarat di Meulabouh. Tanggal 28 kami masuk satu lagi. Kami bawa beras, mi instan, air, dan tenda-tenda, ungkapnya. Awalnya, Susi berniat membantu distribusi bahan pokok secara gratis selama dua minggu saja. Tapi, ketika hendak balik, banyak lembaga nonpemerintah yang memintanya tetap berpartisipasi dalam recovery di Aceh.Mereka mau bayar sewa pesawat kami. Satu setengah tahun kami kerja di sana. Dari situ, Susi Air bisa beli satu pesawat lagi, jelasnya. Perkembangan bisnis sewa pesawat terus melangit. Utang dari Bank Mandiri sekitar Rp47 miliar sekarang tinggal 20 persennya. Setahun lagi selesai. Tinggal tiga kali cicilan lagi. Dari BRI, sebagian baru mulai cicil. Kalau ditotal, semua (pinjaman dari perbankan) lebih dari Rp2 triliun. Return of investment (balik modal) kalau di penerbangan bisa 1015 tahun karena mahal, katanya.Susi tak hanya mengepakkan sayap di bisnis pesawat dan menebar jaring di laut. Sekarang, dia merambah bisnis perkebunan. Meski begitu, dia mengakui ada banyak rintangan yang harus dilalui. Perikanan kita sempat hampir rugi karena tsunami di Pagandaran pada 2005. Kami sempat dua tahun nggak ada kerja perikanan, tuturnya.

Untuk penerbangan rute Jawa seperti Jakarta-Pangandaran, Bandung-Pangandaran, dan Jakarta-Cilacap, Susi menyatakan masih merugi. Sebab, terkadang hanya ada 34 penumpang. Dengan harga tiket rata-rata Rp500 ribu, pendapatan itu tidak cukup untuk membeli bahan bakar. Sebulan rute Jawa bisa rugi Rp300 jutaRp400 juta. Tapi, kan tertutupi dari yang luar Jawa. Lagian, itu juga berguna untuk angkut perikanan kami, ujarnya. Susi memang harus mengutamakan para pembeli ikannya karena mereka sangat sensitif terhadap kesegaran ikan. Sekali angkut dalam satu pesawat, dia bisa memasukkan 1,1 ton ikan atau lobster segar. Pembelinya dari Hongkong dan Jepang setiap hari menunggu di Jakarta. Bisnis ikan serta lobster tetap jalan dan bisnis penerbangan akan terus kami kembangkan. Tahun depan kami harap sudah bisa memiliki 60 pesawat, katanya penuh optimisme. (agus w./niz)