KISAH NABI-NABI

12

Click here to load reader

Transcript of KISAH NABI-NABI

Page 1: KISAH NABI-NABI

MATERI AGAMA ISLAM

UNTUK KELAS 4

KISAH-KISAH PARA NABI

A. KISAH NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS

1. Kisah Nabi Ibrahim as dengan Keluarganya

Nabi Ibrahim as dilahirkan di Faddam ‘Aram Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya

bernama Azar, yang pekerjaannya membuat patung berhala, sebagai sesembahan

manusia. Raja dan rakyat Babilonia adalah penyembah patung berhala yang mereka

anggap sebagia Tuhan.

Raja Namrud, penguasa kerajaan Babilonia terkenal sangat kejam dan bengis. Ia

tidak segan-segan menghukum mati siapa saja yang menghalangi kemauannya.

Suatu malam ia bermimpi, ada seorang anak laki-laki duduk dipangkuannya lalu

mengambil mahkota di kepalanya. Ia menjadi gelisah memikirkan mimpinya. Lalu

dikumpulkannya ahli nujum, diminta untuk menafsirkan mimpinya tadi.

Menurut ramalan ahli nujum, akan lahir seorang anak laki-laki yang kelak akan

menghancurkan kerajaannya. Ia semakin gelisah dan geram, maka dikeluarkan perintah

: “Mulai saat ini, bunuhlah setiap bayi yang lahir laki-laki”. Kemudian perintah tadi

diresmikan sebagai undang-undang. Denan adanya undang-undang yang mengerikan

tersebut, membuat setiap wanita hamil ketakutan. Mereka sangat tertekan dan

menderita. Hampir setiap bayi laki-laki pasti dibunuh.

Ketika itu, ibu Nabi Ibrahim pun sedang hamil. Setelah tiba saatnya mmelahirkan,

ia pergi ke sebuah hutan dengan sembunyi-sembunyi. Ia takut kalau bayinya laki-laki

pasti dibunuh. Setelah bayinya lahir, ternyata laki-laki dan diberi nama Ibrahim. Karena

takut, maka Nabi Ibrahim disembunyikan di sebuah gua. Di sanalah beliau hidup

sendirian. Atas izin Allah SWT, ia tetap bisa hidup dan sehat. Apabila merasa haus dan

lapar, dihisaplah ibu jarinya, maka keluarlah madu yang segar dan menyehatkan.

Keanehan itu irhas namanya, yaitu suatu kejadian luar biasa yang terdapat pada diri

seorang Rasul pada masa kecilnya. Sementara itu, ayah dan ibunya hanya sekali-sekali

Page 2: KISAH NABI-NABI

menengoknya dengan sembunyi-sembunyi sambil membawakan makanan. Nabi

Ibrahim tetap tinggal di gua hingga menginjak usia remaja. Mulai saat itulah ia gemar

memikirkan alam sekitarnya.

2. Kisah Nabi Ibrahim as Mencari Tuhan

Suatu hari, Nabi Ibrahim as bertanya kepada ayah ibunya, “Siapakah yang

menciptakan saya?”. Jawab mereka, “Yang menciptakanmuialah ayah dan ibu. Kami

berdualah yang menyebabkanmu lahir ke dunia ini.”.

“Siapakah yang menciptakan ayah dan ibu?” Tanya Nabi Ibrahim as lagi. “Yang

menciptakan ayah dan ibu tentu saja kakek dan nenekmu,” jawab mereka. Tetapi ia

terus bertanya,”Siapakah yang menciptakan ala mini?”. Ayah ibunya tidak bisa

menjawab lagi karena kebingungan.

Karena kecewa, maka Nabi Ibrahim as berusaha mencari sendiri jawabannya. Ia

semakin sering menyendiri, sambil terus memperhatikan alam sekitarnya. Ia berpikir,

adanya alam dan semua yang ada di dalamnyaini pasti ada yang menciptakan, ialah

Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu mencipta dan mengatur semua ini. Kemudian Nabi

Ibrahim as ingin tahu Tuhan itu seperti apa dan dimana berada. Maka ia semakin rajin

memperhatikan keadaan alam semesta sambil terus berdoa.

Ketika malam tiba, ia menyaksikan bintang-bintang gemerlapan di angkasa raya.

Ia mengira bahwa bintang-bintang itulah Tuhan yang dicarinya. Tetapi ketika tiba-tiba

bintang-bintang itu lenyap dari pandangn, ia berpikir “Itu bukan Tuhan”.

Ketika dilihatnya bulan muncul dan bersinar terang, ia pun mengira itulah Tuhan.

Bulan itu pun akhirnya hilang dari pandangan. “Itu pun juga bukan Tuhan”, bisiknya.

Ketika ia melihat matahari di pagi hari, ia memastikan itulah Tuhan yang benar.

Akhirnya matahari tenggelam ketika senja tiba. Ia bergumam, “Ternyata itu tadi juga

bukan Tuhan”.

Akhirnya karena ia telah dikaruniai Allah kecerdasan berpikir, ia mampu

menyimpulkan bahwa alam semesta beserta isinya termasuk bintang, bulan dan

matahari adalah ciptaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Besar dan Maha

Kuasa. Kepada Allah-lah semua makhluk wajib menyembah, bukan kepada patung

berhala seperti yang dilakukan oleh kaumnya.

Page 3: KISAH NABI-NABI

3. Kisah Nabi Ibrahim as dengan Raja Namrud

Setelah Nabi Ibrahim as diangkat menjadi Rasul Allah, mulailah ia berdakwah

kepada kaumnya. Ia mengajak menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan

berhala. Pertama-tama ia mengajak ayah ibunya, tetapi mereka menolak dengan keras.

Kemudian kepada masyarakat sekitarnya, ajakannya juga tidak diterima. Tetapi Nabi

Ibrahim tidak putus asa dan tetap bersabar.

Ia berusaha menyampaikan dakwahnya kepada Raja Namrud. Betapa marahnya

Raja Namrud, karena merasa dihina. Bahkan ia menyuruh Nabi Ibrahim agar

menyembahnya dan mengakui Raja Namrud sebagai Tuhan. Peringatan Nabi Ibrahim

itu tidak dihiraukan oleh Raja Namrud, bahkan ia mengusir dan mengancam Nabi agar

menghentikan dakwahnya.

Ketika tiba waktunya pesta adat yang dilakukan setahun sekali, Nabi Ibrahim

merencanakan hendak menghancurkan berhala-berhala di tempat pemujaan. Pesta adat

itu dilakukan di tempat terbuka yang berada di luar kota. Setelah semua penduduk

berangkat ke luar kota, maka keadaan kota menjadi sepi. Kesempatan itu tidak disia-

siakan oleh Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu dengan sebuah kapak hingga

hancur berantakan. Hanya berhala yang paling besar saja yang disisakan dengan

sengaja. Nabi Ibrahim mengalungkan kapaknya di leher berhala tersebut kemudian

pulang.

Ketika penduduk kota pulang dari tempat pesta adat, mereka singgah ke tempat

pemujaan. Betapa terkejut dan marahnya mereka, karena Tuhan-Tuhan mereka hancur

berpuing-puing. Mereka mencurigai Nabi Ibrahim sebagai pelakunya karena ia yang

benci terhadap berhala-berhala itu.

Peristiwa itu dilaporkan kepada Raja Namrud, yang segera memerintahkan agar

menangkap Nabi Ibrahim dan dibawa kehadapannya. “Benarkah engkau yang

menghancurkan berhala-berhala itu?” tanya Raja Namrud. “Tidak benar,” jawab Nabi

Ibrahim dengan tenang, “Yang menghancurkan berhala-berhala itu ialah berhala yang

paling besar. Kalau tidak percaya, cobalah tanyakan kepadanya,’ lanjutnya.

Mendengar jawaban Nabi Ibrahim, Raja Namrud seamin marah. Ia

memerintahkan agar Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup. Mendengar perintah raja,

Page 4: KISAH NABI-NABI

mereka segera mengumpulkan kayu bakar. Setelah persiapan selesai, api mulai

dinyalakan. Nabi Ibrahim diikat kuat-kuat, kemudian dilemparkan ke dalam api yang

mulai berkobar-kobar.

Raja Namrud dan anak buahnya bersorak gembira, mengira Nabi Ibrahim binasa

menjadi abu dilalap api. Tetapi Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dengan berfirman,

“Wahai api, menjadi dinginlah, dan selamatkan Ibrahim.” Setelah kayu bakar habis dan

api padam, muncullah Nabi Ibrahim dengan keadaan selamat seperti semula. Kejadian

itu merupakan mukjizat dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Ibrahim as.

4. Kisah Nabi Ibrahim as dan Putranya (Nabi Ismail as)

Nabi Ibrahim as telah berumah tangga. Beliau mempunya dua orang istri, yang

pertama Siti Sarah dan yang kedua bernama Siti Hajar. Keduanya hidup rukun dan

tentram.

Telah puluhan tahun Nabi Ibrahim as menikahi Siti Sarah, tetapi belum juga

dikaruniai putra. Maka atas persetujuan Siti Sarah, Nabi Ibrahim kemudian menikahi

Siti Hajar. Tak lama kemudian Siti Hajar berputra diberi nama Ismail. Kemudian Siti

Sarah pun berputra diberi nama Ishaq. Baik Ismail maupun Ishaq, dua-duanya adalah

anak yang saleh, taat dan patuh terhadap orangtuanya.

Suatu ketika, Nabi Ibrahim as menerima perintah Allah SWT agar Siti Hajar dan

Ismail pindah ke Makkah. Nabi Ibrahim segera mengantarkan mereka. Sesampainya di

Makkah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan mereka. Ia segera

kembali ke Palestina, berkumpul dengan Siti Sarah dan putranya. Pada waktu itu,

Makkah belum ada penduduknya dan masih merupakan padang yang sangat luas dan

panas. Sebagai tempat tinggal Siti Hajar dan putranya, Nabi Ibrahim membuatkan

pondok ala kadarnya. Sepeninggal Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail kehabisan air.

Siti Hajar mencarinya ke sana ke mari, hingga berlari-lari antara bukit Safa dan Marwa

tujuh kali pulang pergi namun tidak juga menemukan air.

Ismail mulai menangis karena kehausan. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke

tanah, dan atas izin Allah SWT terpancarlah air dari dekat kakinya. Betapa takjub dan

gembiranya Siti Hajar menyaksikan kejadian itu. Ia berseru berulang-ulang “zam-zam,

Page 5: KISAH NABI-NABI

zam-zam”. Akhirnya mata air itu terkenal dengan nama sumur zam-zam. Mulailah Siti

Hajar member minum putranya kemudian ia sendiri pun minum air sepuas-puasnya.

Suatu ketika Nabi Ibrahim menengok mereka saat Ismail telah pandai bermain-

main sendiri dan telah pandai pula bercakap-cakap. Nabi Ibrahim tercengang

menyaksikan air yang melimpah di sekitarnya. Siti Hajar sangat senang dan gembira

karena bisa bertemu dengan suaminya lagi setelah sekian lama berpisah. Kini mereka

bisa berkumpul kembali untuk beberapa waktu lamanya.

5. Kisah Nabi Ismail Disembelih

Beberapa waktu setelah Nabi Ibrahim berkumpul dengan Siti Hajar dan Ismail,

suatu malam ia bermimpi. Di dalam mimpinya itu, ia diperintahkan Allah agar

menyembelih putranya, Ismail. Nabi Ibrahim mengajak istri dan putranya

bermusyawarah, minta pendapat mereka tentang mimpinya itu.

Kata Siti Hajar, jika mimpi itu hanya permainan tidur belaka, tidak perlu

dilakukan. Tetapi jika memang benar mimpinya itu merupakan perintah Allah, maka

mereka harus menaatinya. Nabi Ismail pun berkata kepada ayahnya, “Jika mimpi ayah

tadi merupakan wahyu dari Allah, Ayah harus menaatinya. Insya Allah, saya pun

bersedia disembelih.”

Betapa terharu hati Nabi Ibrahim mendengar jawaban Ismail. Dipeluknya

putranya itu erat-erat seraya berkata, “Berbahagialah aku, karena mempunyai anak yang

taat.” Setelah tiba saat yang ditentukan, Nabi Ibrahimmembawa Nabi Ismail ke sebuah

bukit. Disanalah perintah itu akan dilaksanakan. Setiba di tempat yang mereka tuju,

Nabi Ibrahimsegera membaringkan putranya di atas sebuah batu. Nabi Ismail menurut

saja, dilakukan semua itu dengan hati penuh keikhlasan.

Nabi Ibrahim pun segera mempersiapka pedangnya, siap menyembelih putra yang

sangat dikasihinya. Ketika pedangnya mulai ditempelkan di leher Nabi Ismail, Allah

menggantinya dengan seekor domba yang sangat gemuk. Nabi Ibrahim baru tahu bahwa

yang ia sembelih adalah seekor domba. Sedangkan Nabi Ismail terbaring selamat di

dekatnya.

Page 6: KISAH NABI-NABI

Itulah peristiwa kurban yang pertama, sebagai uian orang yang taqwa. Dan itulah

asal mula kurban yang dilaksanakan setauhn sekali setiap Hari Raya Idul Adha tanggal

10 Dzulhijjah setelah pelaksanaan shalat Id.

6. Kisah Nabi Ibrahim Mendirikan Ka’bah

Setelah pelaksanaan kurban, Nabi Ibrahim kembali ke Palestina. Sementara Siti

Hajar dan Nabi Ismail tetap berada di Makkah. Mereka berpisah cukup lama hingga

Nabi Ismail telah menjadi seorang pemuda yang perkasa.

Suatu ketika, Nabi Ibrahim menerima perintah Allah SWT agar membangun

kakbah di Makkah. Demi taatnya kepada Allah, ia segera berangkat ke Makkah

menemui istri dan putranya. Setelah melepas rindu, Nabi Ibrahim menceritakan maksud

kedatangannya yaitu untuk mendirikan kakbah. Nabi Ismail menyambut dengan

gembira dan siap membantu ayahnya melaksanakan perintah Allah.

Mulailah mereka membangun kakbah sesuai dengan petunjuk Allah. Bentuknya

seperti kubus, ukurannya delaman meter kubik. Di sudut kakbah terdapat hajar aswad,

artinya batu hitam ketika semakin tinggi, tangan Nabi Ibrahim tidak dapat

menjangkaunya lagi. Ia menyuruh Nabi Ismail mencari batu besar untuk pijakan. Batu

besar itu akhirnya dinamakan maqam Ibrahim, karena ada bekas kaki Nabi Ibrahim.

Tidak memekan waktu lama, pembangunan kakbah pun selesai. Nabi Ibrahim dan

Nabi Ismail pun berdoa kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur karena telah

berhasil melaksanakan perintah Allah SWT dengan selamat, “ya Allah, terimalah amal

kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah,

jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada-Mu…”

Selanjutnya kakbah dijadikan sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia saat

menjalankan salat. Selain sebagai kiblat salat, kakbah juga dijadikan tempat yang harus

dikunjungi umat Islam sedunia yang melaksanakan ibadah haji. Itulah kakbah yang

dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Kakbah tersebut disebut Baitullah artinya

rumah Allah.

Page 7: KISAH NABI-NABI

B. KISAH NABI MUSA AS

1. Keadaan Negeri Mesir

Negeri Mesir adalah sebuah kerajaan yang luas dan kaya raya. Penduduknya

terdiri dari dua bangsa, yaitu bangsa Mesir, qibti yang kebanyakan menduduki jabatan

tinggi kerajaan dan bangsa Israil keturunan Nabi Ya’qub as, yang hanya berkedudukan

rendah seperti menjadi buruh, pelayan dan pesuruh. Kerajaan Mesir dipimpin oleh Raja

Fir’aun, dia adalah seorang raja yang bengis, sewenang-wenang dan tidak

berperikemanusiaan. Ia sangat rakus dan melampaui batas dengan menganggap dirinya

sebagai tuhan.

2. Kelahiran Nabi Musa as

Nabi Musa dilahirkan dari pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Beliau

dilahirkan ketika Fir’aun mengumumkan kepada seluruh penduduknya, terutama dari

bangsa israil yang melahirkan bayi laki-laki harus dibunuh. Hal ini disebabkan

kekhawatiran Fir’aun terhadap kekuasaannya yang akan dijatuhkan oleh seorang laki-

laki dari Bani Israil, sebab ia pernah bermimpi akan terjadi hal itu.

Ibu Nabi Musa pada saat itu sedang menunggu kelahiran anaknya dengan

perasaan khawatir dan hati yang berdebar-debar kalau nanti yang lahir adalah laki-laki.

Tidak selang berapa lama, terjadilah kekhawatiran Yukabad, bahwa anaknya ternyata

laki-laki. Dalam keadaan kebingungan untuk menyembunyikan anaknya itu, Allah

memberikan ilham untuk menghanyutkan bayi itu ke sungai Nil. Setelah hanyut,

beberapa saat akhirnya bayi itu ditemukan oleh istri Fir’aun yang bernama Asiah dan

dirawatlah bayi itu di dalam istana Fir’aun.

3. Meninggalkan Istana

Beberapa tahun kemudian, Musa tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah

dan kekar. Suatu hari, ketika Musa berjalan-jalan di sebuah pasar, ia melihat dua orang

sedang bertengkar. Ternyata setelah didekati, mereka adalah Qubti dan satunya lagi

orang Bani Israil. Saat itu muncullah sifat ukhuwah pada diri Musa untuk membela

sesame bani Israel yang tertindas. Maka dipukullah orang Qibti itu sekali pukul

Page 8: KISAH NABI-NABI

langsung tersungkur dan mati. Namun Musa menyesal telah membunuh seseorang dan

mohon ampun kepada Allah SWT.

Sejak kejadian itu, Musa kemudian diburu oleh para prajurit Fir’aun. Maka Musa

menyelamatkan diri menuju negeri Madyan. Ketika di tengah perjalanan, Musa melihat

dua orang wanita yang selalu mengalah dalam perebutan antri untuk mengambil air.

Melihat hal itu, Musa merasa kasihan dan kemudian membantunya untuk

mengambilkan air. Karena merasa telah ditolong, maka kedua perempuan itu mengajak

Musa untuk mampir kerumahnya untuk diperkenalkan kepada ayahnya, Nabi Syu’aib.

Setelah itu, akhirnya Nabi Syu’aib menikahkan Musa dengan salah satu putrinya.

4. Diangkat menjadi Rasul

Setelah sekian lama Musa meninggalkan kampong halamannya, ia bermaksud

kembali ke Mesir. Dalam perjalanan inilah, Musa melihat setitik cahaya yang ketika

didekati, tiba-tiba terdengar suara: “Hai Musa, aku ini adalah Tuhanmu. Maka lepaslah

kedua terompahmu. Sesungguhnya kamu berada di lembah suci, Thuwa. Dan Aku telah

memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan kepadamu.

Sesungguhnya Aku ini adalah Alah, tiada tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan

dirikanlah shalat untuk mengingatKu.”

Sejak saat itulah Musa resmi diangkat menjadi Rasul Allah untuk menyeru kepada

Fir’aun dan bangsa Mesir, yang ditemani oleh saudaranya, Harun. Musa juga diberi

mu’jizat berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular, bisa mengeluarkan air dari

tanah, dan bisa untuk membelah lautan. Juga diberi Allah kitab Taurat sebagai pedoman

hidup umatnya.

5. Berdakwah kepada Fir’aun

Nabi Musa dan Nabi Harun membayangkan betapa berat tugas mereka, yaitu

menyeru kepada Fir’aun seorang raja yang kejam dan mempunyai bala tentara yang

banyak. Akan tetapi denan pertolongan Allah, timbullah keberanian pada mereka.

“Wahai Fir’aun, janganlah engkau melampaui batas dengan menganggap dirimu

sebagai tuhan. Mari kita bersama-sama menyembah Allah SWT, Tuhan seluruh semesta

Page 9: KISAH NABI-NABI

alam”, seru Nabi Musa. Walaupun Nabi Musa juga menunjukkan mu’jizatnya untuk

membuktikan kebenaran dakwahnya, akan tetapi Fir’aun tetap ingkar.

Melihar keingkaran dan keras kepala Fir’aun ini, maka Nabi Musa memutuskan

untuk hijrah mengajak para pengikutnya pergi menghindari kedzaliman Raja Fir’aun.

Mengetahui Nabi Musa dan pengikutnya pergi, maka Fir’aun dan bala tentaranya

mengejar mereka. Sampailah Nabi Musa dan pengikutnya di tepi laut Merah, mereka

cemas dan ketakutan karena tidak bisa menyeberang. Nabi Musa kemudian berdoa dan

diperintahkan untuk memukulkan tongkatnya ke laut itu. seketika laut terbelah,

sehingga Nabi Musa dan pengikutnya bisa lewat sampai ke seberang. Fir’aun dan bala

tentaranya mengikuti dari belakang. Namun ketika mereka sampai tengah, laut itu

kembali seperti semula. Sehingga tenggelamlah Fir’aun dan tentaranya.

C. KISAH NABI ISA AS

1. Kelahiran Nabi Isa as

Nabi Isa dilahirkan oleh Maryam, seorang wanita shalehah yang setiap hari

tinggal di dalam masjid untuk beribadah dan mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Lahirlah seorang bayi dari maryam ini menggegerkan warga setempat. Mereka

menuduh Maryam telah berbuat keji. Namun bayi itu sendirilah yang menjelaskan

keadaan dirinya: “Aku adalah hamba Allah, akan diturunkan kepadaku kitab Injil, Allah

telah mimilihku menjadi seorang Rasul untuk memerintahkan mendirikan shalat,

membayar zakat, dan berbuat baik kepada orang tua. Allah memberiku keselamatan

pada lahirku dan kematianku serta di hari kiamat nanti.”

Demikianlah maka yakinlah para penduduk itu akan kesucian dan keshalehan

Maryam.

2. Diangkat menjadi Rasul

Nabi Isa diangkat menjadi Rasul ketika umur 30 tahun. Sejak saat itu beliau mulai

menyebarkan ajaran tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT, menyembah dan beribadah

hanya kepada Allah SWT semata. Beliau diutus untuk menyeru kepada orang-orang

Yahudi dan bani Israil yang telah mengubah kitab Taurat peninggalan nabi Musa.

Page 10: KISAH NABI-NABI

Dalam berdakwah, Nabi Isa ditemani oleh Hawariyyun, yaitu para murid dan

sahabat Nabi Isa yang setia mengikuti dan melindungi beliau. Mereka inilah yang

meneruskan perjuangn dan menyebarkan ajaran Nabi Isa.

Untuk mendukung kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa, Allah

memberikan mu’jizat kepada beliau berupa:

a. Bisa membuat burung dari tanah liat

b. Dapat menyembuhkan orang buta

c. Bisa menyembuhkan penyakit kusta

d. Bisa menghidupkan orang mati

e. Bisa menyebutkan makanan yang telah dimakan orang-orang dan yang

disimpan di rumah.

3. Peristiwa Penyaliban

Kedatangan Nabi Isa dengan ajarannya yang bersih dan benar ini telah membuat

orang-orang yahudi merasa terancam kedudukannya. Mereka tidak mau menerima

ajaran Nabi Isa as yang berbeda dengan agama mereka yang sudah dicampur aduk

dengan hawa nafsu mereka. Akhirnya mereka mengejar-nejar Nabi Isa dan hendak

membunuhnya.

Salah seorang murid Nabi Isa yang bernama Yudas, telah berkhianat. Dialah yang

menunjukkan tempat persembunyian Nabi Isa. Akan tetapi Allah melindungi Nabi Isa,

beliau diangkat ke langit, Sedangkan Yudas yang berkhianat diserupakan wajahnya

seperti Nabi Isa. Yudaslah yang ditangkap dan disalib orang-orang Yahudi.

Page 11: KISAH NABI-NABI

MENELADANI PERILAKU NABI-NABI

A. MENELADANI SIKAP NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS

Sebagai siswa yang beragama Islam, hendaknya kalian mencontoh sikap Nabi Ibrahim

dan putranya, Nabi Ismail. Selain sebagai seorang Nabi dan Rasul Allah, Nabi Ibrahimadalah

seorang ayah yang berhati lembut, sabar, penuh kasih saying. Semua perintah Allah senantiasa

dijalankan dengan taat dan ikhlas.

Sejak masa kecilnya, Nabi Ibrahim seudah terbiasa taat dan patuh kepada kedua orang tua

serta kepada Allah. Semua perintah dan nasehat orang tua pasti ia jalani dengan penuh

kesungguhan serta keikhlasan. Maka beliau berdua menjadi bagian dari hamba-hamba yang

dikasihi dan disayangi Allah SWT. Jika kalian ingin dicintai dan disayangi Allah SWT dan orang

tua, contohlah sikap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

B. MENELADANI PERILAKU NABI MUSA AS

Dari kisah Nabi Musa dapat kita ambil pelajaran dan keteladannya sebagai berikut:

1. Hendaknya kita mempunyai sikap pemberani, berani berkata jujur, berani membela

kebenaran seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Musa ketika berdakwah kepada Raja

Fir’aun yang kejam dan bengis serta mempunyai bala tentara yang terkenal kuat dan

jumlahnya banyak.

2. Hendaknya kita mempunyai sikap cinta kepada keadilan dan membenci kedzaliman

dan kesewanang-wenangan. Walaupun sempat meninggalkan kampong halamannya,

namun beliau kembali dan bertekad ingin membebaskan kaumnya dari penindasan

dan ketidakadilan raja Fir’aun.

3. Selalu yakin akan pertolongan Allah SWT. Ketika Nabi Musa terdesak kejaran

Fir’aun dan bala tentaranya, beliau menenangkan kaumnya dengan berdoa kepada

Allah SWT dan akhirnya Allah memberikan pertolongan yaitu dengan

memerintahkan Nabi Musa memukulkan tongkatnya sehingga terbelahlah laut

Merah. Kemudian seluruh kaumnya lolos dari kejaran Fir’aun.

Page 12: KISAH NABI-NABI

C. MENELADANI AKHLAQ NABI ISA AS

Dari kisah Nabi Isa dapat kita ambil pelajaran :

1. Hendaknya kita selalu rajin beribadah kepada Allah SWT siang dan malam,

sebagaimana yang ditunjukkan Maryam, ibunda Nabi Isa yang telah

mempersembahkan hidupnya untuk Allah.

2. Menyadari bahwa ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting. Nabi Isa adalah

seorang nabi yang diberi banyak ilmu, telah diajarkan kepadanya kitab Taurat dan

Injil. Sehingga dalam umur 30 tahun beliau sudah diangkat menjadi Rasul.

3. Hendaknya kita mencintai kesetiaan dan membenci penghianatan. Karena

penghianatan akan membawa celaka dan siksaan di dunia dan akhirat. Sebagaimana

yang dilakukan oleh salah satu murid Nabi Isa yaitu Yudas yang berkhianat

memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa kepada orang-orang Yahudi.

Namun atas kehendak Allah, Yudaslah yang dibunuh dan disalib karena wajahnya

diserupakan dengan Nabi Isa as.