Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

20
Pendahuluan Tidak dapat diragukan lagi bahwa kisah-kisah yang cermat akan digemari dan bisa mempengaruhi para pembacanya. Adalah merupakan salah satu keistimewaan sastra bahwa sastra yang baik bisa membawa para pembaca kepada alam yang ingin diwujudkan dalam karya tersebut. Menyoal kisah-kisah yang ada dalam Alquran, ummat Islam meyakini bahwa kisah-kisah tersebut mengandung nilai- nilai filosofis dan pelajaran dalam menjalani hidup. Sekalipun demikian, tidak semua kisah-kisah yang diungkapkan dalam Alquran bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Sementara itu, sebagian kaum muslimin ada yang menganggap bahwa tidaklah semua kisah dalam Alquran itu memang terjadi, tapi hanya untuk I’tibar, tapi sebaliknya sebagian lain menganggap bahwa meskipunbelum terbukti bahwa kisah itu benar, tidaklah wajar bagi kaum muslimin untuk tidak meyakininya. Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan beberapa persoalan yang berkenaan dengan kisah-kisah dalam Alquran yang dimulai dengan menguraikan batasan kisah yang diuraikan secara defenitif, yakni pengertian kisah dalam Alquran, macam-macam kisah dalam Alquran, bentuk pengungkapannya, pengulangan dan tujuan kisah tersebut. Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 1

Transcript of Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

Page 1: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

Pendahuluan

Tidak dapat diragukan lagi bahwa kisah-kisah yang cermat akan digemari dan

bisa mempengaruhi para pembacanya. Adalah merupakan salah satu keistimewaan

sastra bahwa sastra yang baik bisa membawa para pembaca kepada alam yang

ingin diwujudkan dalam karya tersebut.

Menyoal kisah-kisah yang ada dalam Alquran, ummat Islam meyakini bahwa

kisah-kisah tersebut mengandung nilai-nilai filosofis dan pelajaran dalam

menjalani hidup. Sekalipun demikian, tidak semua kisah-kisah yang diungkapkan

dalam Alquran bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Sementara itu,

sebagian kaum muslimin ada yang menganggap bahwa tidaklah semua kisah

dalam Alquran itu memang terjadi, tapi hanya untuk I’tibar, tapi sebaliknya

sebagian lain menganggap bahwa meskipunbelum terbukti bahwa kisah itu benar,

tidaklah wajar bagi kaum muslimin untuk tidak meyakininya.

Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan beberapa persoalan yang

berkenaan dengan kisah-kisah dalam Alquran yang dimulai dengan menguraikan

batasan kisah yang diuraikan secara defenitif, yakni pengertian kisah dalam

Alquran, macam-macam kisah dalam Alquran, bentuk pengungkapannya,

pengulangan dan tujuan kisah tersebut.

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 1

Page 2: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 2

Page 3: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

KISAH DALAM AL QUR’AN

Al-Qur'an adalah obyek yang tidak pernah habis dikaji dan diteliti. Oleh

karenanya wacana baru dalam kajian al-Qur'an selalu muncul ke permukaan.

Term ini berawal dari kehebatan al-Qur'an. Dari sinilah, harus diakui bahwa al-

Qur'an adalah mu’jizat yang tidak ada tandingannya. Disamping itu harus diakui

pula bahwa al-Qur'an adalah kitab suci yang selalu menarik untuk dikaji, baik

oleh Islam maupun non Islam, dari dulu sampai sekarang.

Kisah-kisah dalam al-Qur'an adalah salah satu dari sekian banyak hal yang terkait

dengan al-Qur'an. Terdapat beberapa permasalahan yang kemudian harus

mengkaji sesuatu yang lebih bersifat substansial dari kisah-kisah yang terdapat

dalam al-Qur'an. Misalnya: salah satu bentuk kisah adalah menceritakan masa lalu

dan masa yang akan datang, disamping itu juga banyak perumpamaan-

perumpamaan serta pelajaran-pelajaran yang dapat diambil hikmah dibalik cerita

lain yang akan dibahas dalam makalah ini.

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 3

Page 4: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Tentang Kisah

Terkait dengan masalah tujuan umum tentang kisah ini, ada beberapa hal yang

perlu dibicarakan yaitu apa sebenarnya kisah itu dan apa yang kemudian disebut

dengan kisah dalam al-Qur'an. Disamping itu juga perlu diketahui beberapa tehnik

al-Qur'an dalam memaparkan kisah-kisahnya.

1. Pengertian

Kisah berasal dari kata “al-Qossu” yang berarti mencari atau mengikat jejak.

Disamping itu juga dapat berarti potongan berita, berita yang berurutan, dan berita

yang diikuti. Berbagai arti kata kisah tersebut terdapat dalam al-Qur'an yang

diantaranya secara universal.

Kisah al-Qur'an adalah pemberitaan al-Qur'an tentang hal ihwal umat terdahulu,

kenabian terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Lebih dari itu,

dalam kisah al-Qur'an menjelaskan tentang sesuatu yang belum terjadi maupun

yang akan terjadi. Pemaparan kisah-kisah yang komplit ini, merupakan salah satu

mu’jizat al-Qur'an yang diarahkan untuk memberikan pemahaman-pemahaman

kepada umat manusia tentang sejarah Nabi atau umat terdahulu dan beberapa

kejadian dimasa yang akan datang.

2. Tekhnik pemaparan

Dalam memaparkan kisah-kisahnya, al-Qur'an memiliki metode yang spesifik,

misalnya memperlihatkan aspek seni dan mendominankan aspek keagamaan.

Diantara tehnik pemaparannya adalah:

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 4

Page 5: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

a) Berawal dari kesimpulan

Sebagian cerita dalam al-Qur'an, ada yang mulai dari kesimpulan dan diikuti

dengan rinciannya: yaitu dari fragmen pertama hingga fragmen terakhir. Contoh:

kisah Nabi Yusuf.

b) Berawal dari ringkasan

Tekhnik ini memaparkan kisah dari ringkasannya yang kemudian diikuti

rinciannya dari awal hingga akhir. Contoh: kisah Ashabul Kahfi.

c) Berawal dari ringkasan adegan klimaks

Pada tekhnik pemaparan ini, al-Qur'an mengawalinya terlebih dahulu dengan

adegan klimaks, kemudian dikisahkan rinciannya dari awal hingga akhir. Contoh:

kisah Nabi Musa dengan keganasan Fira’un.

d) Tanpa pendahuluan

Pada umumnya, sebelum al-Qur'an memaparkan kisahnya, terdapat pendahuluan

yang digunakan, misalnya ketika menjelaskan tentang nabi Musa dalam surat an-

Nazi’at yang didahului dengan pertanyaan “Sudahlah sampai kepadamu kisah

Musa?”. Kendatipun demikian, terdapat kisah yang tidak memakai pendahuluan.

Yaitu langsung pada poin yang diinginkan. Contoh kisah Nabi Musa yang

mencari ilmu dalam surat al-Kahfi.

e) Adanya keterlibatan imajinasi manusia

Dalam hal ini, kisah-kisah dalam al-Qur'an banyak yang disusun secara garis

besarnya saja, sedangkan kelengkapannya diserahkan pada imajinasi manusia.

f) Penyisipan nasehat keagamaan

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 5

Page 6: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

Pemaparan kisah dalam al-Qur'an sering disisipi oleh nasehat keagamaan. Contoh:

ketika al-Qur'an menuturkan kisah-kisah Nabi Musa dalam surat Thaha dari ayat 9

hingga 98, di tengah-tengahnya disisipkan tentang kekuasaan Allah, ilmu Allah,

kemurahan Allah dan kebangkitan manusia dari kubur (ayat 50:55), kemudian

diakhiri dengan pengesaan Allah (ayat 98) . 

B. Macam-Macam Kisah dalam Al-Qur'an

Ada dua hal pokok yang secara garis besar menjelaskan tentang variasi isi kisah

dalam al-Qur'an yang kemudian diklasifikasi dengan dua tinjauan, yaitu dari segi

waktu dan materi.

1. Tinjauan dari segi waktu

a) Kisah ghaib pada masa lampau

Al-Qur'an mengesahkan sekian banyak peristiwa masa lampau. Walaupun

diantara kisah yang terdapat dalam al-Qur'an tidak terbukti, akan tetapi sebagian

lainnya dapat dibuktikan kebenarannya hingga kini.

Diantara kisah tersebut adalah kaum ‘Ad dan Thamut serta kehancuran kota Iran,

cerita Fir’aun, dan lain-lain. Dari beberapa contoh tersebut, dapat dikatakan

bahwa indikasi ghaib disini adalah karena cerita tersebut tidak dapat ditangkap

oleh panca indera kita mengingat peristiwanya terjadi pada masa lampau yang

tidak dapat dijangkau dengan fasilitas yang dimiliki manusia secara natural. Akan

tetapi peristiwa-peristiwa tersebut, sebagian ada yang dibuktikan walaupun salah

satunya tidak sama persis dengan apa yang telah dikemukakan oleh al-Qur'an.

b) Kisah ghaib pada masa kini.

Kisah ini menerangkan tentang hal-hal ghaib pada masa sekarang (meski sudah

ada sejak zaman dahulu dan akan tetap ada pada masa yang akan datang) dan

yang menyingkap rahasia orang-orang munafiq. Misalnya cerita tentang Allah dan

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 6

Page 7: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

sifat-sifat-Nya, para Malaikat, Jin, Syetan, siksa neraka, kenikmatan surga dan

lain sebagainya.

c) Kisah ghaib pada masa yang akan datang

Dalam kisah ini al-Qur'an menerangkan tentang suatu peristiwa akan datang yang

belum terjadi pada waktu turunnya al-Qur'an, akan tetapi peristiwa tersebut betul-

betul terjadi. Misalnya cerita tentang kemenangan Romawi setelah kekalahannya

serta cerita-cerita lainnya. Pada model kisah ini, dikatakan ghaib pada masa yang

akan datang karena pada mulanya cerita ini suatu informasi yang sebenarnya tidak

terdapat argumentasi atau alasan rasional yang mengirinya akan tetapi benar-benar

terjadi setelah al-Qur'an menyatakan cerita ini.

2. Ditinjau dari segi materi

Selain dapat dilihat dari segi pemaparan secara periodik, kisah al-Qur'an juga

dapat dilihat dari materi yang dipaparkan. Pertama, kisah para Nabi yang berisi

tentang dakwah, mu’jizat, sikap musuhnya. Kedua adalah kisah orang-orang

tertentu sebagai pelajaran bagi manusia, contoh: Lukman Hakim, Qorun, Ashabul

Kahfi dan sebagainya. Ketiga adalah peristiwa-peristiwa, misalnya terjadinya

perang Badar, perang Uhud, Isra’ Mi’raj, hijrah dan lain sebagainya.

Mengingat variasi kisah yang terdapat dalam al-Qur'an, ada mengelompokkan

menjadi 3 (tiga), yaiu

1. Qisshah Tarikhiyah, yaitu kisah tentang seputar tokoh sejarah.

2. Qisshah Tansiliyah, yaitu kisah yang memaparkan peristiwa dengan

tujuan untuk menerangkan suatu pengertian, sehingga kisah ini tidak perlu

benar-benar terjadi.

3. Qisshah al-Asatir, yaitu kisah yang berpautan dengan peristiwa yang

terjadi dimasa lampau.

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 7

Page 8: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

Dari semua penjelasan tentang kisah yang ditinjau dari segi materinya, dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya, bahan atau materi pokok yang disajikan suatu

cerita dalam al-Qur'an melalui beberapa unsur, yaitu tokoh yang terdiri dari

manusia, makhluk luas dan binatang. Kedua, adalah peristiwa. Dan ketiga adalah

dialog. 

C. Tujuan Kisah dalam al-Qur'an

Dalam pemaparan kisah-kisah al-Qur'an, pada dasarnya terdapat banyak sekali

faedah yang dapat dipetik manfaatnya. Faedah-faedah tersebut tertuang jelas

dalam al-Qur'an. Diantara faedah yang tertuang jelas dalam al-Qur'an adalah :

1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok

syari’at yang dibawa oleh para Nabi.

2. Meneguhkan hati Rasulullah dan umatnya atas agama Allah.

3. Membenarkan Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan serta mengabaikan

jejak dan peninggalannya.

4. Menampakkan kebenaran Muhammad dalam berdakwah.

5. Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah.

6. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para

pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam

jiwa.

Dari beberapa faedah yang telah disebutkan diatas, dapat dikatakan bahwa

sebenarnya muatan atau kandungan yang terdapat dalam kisah-kisah itu adalah

mencakup beberapa hal. Diantaranya adalah unsur teologis yang dapat dilihat

dengan keterangan yang bersifat ketuhanan dan kenabian. Kedua, adalah

moralitas, hal ini dapat dilihat dengan adanya pesan-pesan yang terdapat di

dalamnya menyangkut suatu pelajaran-pelajaran penting yang harus dijadikan

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 8

Page 9: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

pelajaran. Ketiga, adalah unsur peradaban dan sastra yang terlihat ketika metode

penyampaiannya menggunakan cerita. 

D. Rahasia Pengulangan Kisah

Secara garis besar, minimal ada tiga bentuk pengulangan yang terdapat dalam al-

Qur'an, yaitu:

1. Pengulangan alur kisah dengan tokoh yang berbeda

Diantara tujuan kisah dalam al-Qur'an adalah menetapkan keesaan Tuhan,

kesatuan agama, kesatuan Rasul, kesamaan penggunaan metode dakwah dan

kesamaan yang ditempuh bagi orang yang mendustakannya. Dari tujuan yang

ingin disampaikan ini, al-Qur'an mengisahkan beberapa tokoh yang sama

walaupun dengan alur yang berbeda. Misalnya kisah Nabi Nuh, Hud, Saleh as.

Dalam surat al-A’raf (7:59-64, 65-72, dan 73-79), dan Juga dalam Surat al-

Syu’ara’ (26: 123-127, dan 143-145).

2. Pengulangan alur kisah dengan kronologis yang berbeda.

Kisah-kisah dalam al-Qur'an tidak disusun berdasarkan kronologis kejadian yang

sebenarnya, namun disesuaikan dengan tujuan dan kondisi pada waktu itu,

sehingga tidak jarang suatu kisah tertentu diceritakan secara berulang-ulang

dengan kronologi yang berlainan. Misalnya: kisah Nabi Syu’aib dalam surat al-

A’raf (7:85-93), surat Hud (11:84-95) dan surat al-Syu’ara (26:176-190). Dan

kisah Nabi Lut dalam surat Hud (11:77-83) dan al-Hijr (15:61-75).

3. Pengulangan dari kisah dengan gaya yang berbeda

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 9

Page 10: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

Al-Qur'an sering mengalami cerita tokoh-tokoh kisah tertentu dalam beberapa

surah dengan menggunakan gaya bahasa yang berbeda. Misalnya kisah Nabi

Musa yang diceritakan dalam surat Thaha (20:24-98), al-Syu’ara (26:10-68), dan

al-Qashas (28:1-47).

Contoh yang lain adalah Kisah tentang percakapan antara Allah dan Iblis yang

enggan bersujud kepada Adam (QS. 7:12-13, dan QS. 15:32-34). Dalam hal ini

Khalafullah mengemukakan bahwa pengulangan suatu kisah tidak dimaksudkan

untuk mengulang kata-kata, akan tetapi yang dimaksud adalah mengulang

maknanya. Karena itu, perbedaan dan persamaannya bukan menjadi suatu

masalah. Untuk jelasnya, perhatikan kisah dalam Al-Qur’an beikur ini:

“Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam)

di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya:

Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".Allah

berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya

menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu

termasuk orang-orang yang hina". (7:12-13)

Dari bentuk diatas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya ada tujuan atau rahasia

tertentu mengapa al-Qur'an mengulangi sebagian kisahnya. Diantara rahasianya

adalah:

1. Menjelaskan ke-balaghah-an al-Qur'an pada tingkat paling tinggi. Karena

diantara keistimewaan balaghah adalah mengungkapkan sebuah makna dalam

berbagai bentuk yang berbeda.

2. Menunjukkan kehebatan mukijizat al-Qur'an. Karena mengungkapkan suatu

makna pada beberapa bentuk yang tidak satu bentukpun dapat ditandingi oleh

sastrawan Arab adalah tantangan dahsyat dan bukti al-Qur'an itu benar-benar

datang dari Allah SWT.

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 10

Page 11: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

3. Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih

mantap dan melekat dalam jiwa. Karena pada dasarnya, pengulangan adalah salah

satu cara pengukuhan yang mengindikasikan bahwa suatu peristiwa tersebut

benar-benar mendapat perhatian dari Allah.

Suatu hal apabila kita melihat adanya tuduhan-tuduhan orientalis terhadap al-

Qur'an, misalnya tentang adanya rekayasa pada kisah-kisahnya, ketidak-otentikan

isinya, dan lain sebagainya terjadi ketika al-Qur'an disamakan dengan sejarah.

Sehingga unsur-unsur sejarah yang harus dipenuhi juga harus terpenuhi pada al-

Qur'an, misalnya waktu terjadinya baik tanggal maupun tahunnya.  

E. Aspek Psikologi dan Pendidikan pada Kisah Nabi

1. Kisah Nabi Ibrahim tentang mimpi menyembelih putranya

Surat Ash-Shaaffat (37) : 102

ف�ي ى ر�� أ �ي �ن إ �ي� ن ب �ا ي ق�ال� ع�ي� الس� م�ع�ه �غ� �ل ب �م�ا ف�ل

�ت� �ب أ �ا ي ق�ال� ى �ر� ت م�اذ�ا �ظ ر� ف�ان �ح ك� �ذ�ب أ �ي �ن أ � �ام �م�ن ال

م�ن� �ه الل اء� ش� �ن� إ �ي �ج�د ن ت س� ؤ�م�ر ت م�ا اف�ع�ل�

�ر�ين� الص�اب

 

Artinya : “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-

sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam

mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 11

Page 12: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya

Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".”

Nabi Ibrahim menyampaikan mimpi itu kepada anaknya. Beliau memahami

bahwa perintah itu tidak dinyatakan sebagai harus melaksanakannya kepada sang

anak.Ini berarti bahwa Nabi Ibrahim tidak langsung memaksa untuk menyembelih

anaknya dengan meminta pendapat putranya. Sikap jiwa seperti itu hendaknya

dijadikan contoh bagi setiap orang untuk berbuat yang positif kepada orang lain.

Ucapah sang anak (Nabi Ismail) : “laksanakan apa yang diperintahkan kepadamu,

bukan sembelihlah aku. Sikap ini menunjukkan atau mengisyaratkan

kepatuhannya, karena perintah itu adalah perintah Allah.” 

2. Kisah Nabi Yusuf yang dipenjara

Surat Yusuf (12) : 33-34

�ه� �ي �ل إ �ي �ن �د�ع ون ي م�م�ا �ي� �ل إ �ح�ب3 أ ج�ن الس� ب� ر� ق�ال�

م�ن� ن� ك� و�أ �ه�ن� �ي �ل إ ص�ب

� أ �د�ه ن� �ي ك �ي ع�ن �ص�ر�ف� ت �ال و�إ

�ين� �ج�اه�ل ال

ه و� �ه �ن إ �د�ه ن� �ي ك �ه ع�ن ف� ف�ص�ر� 3ه ب ر� �ه ل �ج�اب� ت ف�اس�

�يم �ع�ل ال م�يع  الس�

Artinya : “Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada

memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku

tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka)

dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 12

Page 13: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari

tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.”

Pada ayat diatas jelas bahwa apa yang disampaikan Nabi Yusuf kepada Allah

sebagai bukti bahwa Allah itu dekat. Ia sadar bahwa ajakan mereka untuk

menjauhkan dirinya kepada Allah. Sehingga ia menyatakan bahwa penjara itu

lebih baik baginya daripada memenuhi ajakan berbuat maksiat.  

F. PENUTUP

Kesimpulan

Dari semua paparan diatas, terdapat beberapa titik tekan pada kisah-kisah dalam

al-Qur'an, yaitu:

1. Pada dasarnya, kisah dalam al-Qur'an bertujuan untuk mengantarkan manusia

pada suatu kebenaran melalui berbagai metode penyampaian dan ungkapan unsur-

unsurnya.

2. Walaupun intinya sama, akan tetapi dalam al-Qur'an terdapat dua hal yang

pokok, yaitu bahwa variasi kisah dalam paparan diatas dapat dikelompokkan pada

2 (dua) hal saja, yaitu: cerita yang berupa “kenyataan” (cerita yang benar-benar

terjadi), dan “simbolik” (cerita yang hanya berupa simbol belaka dan terjadinya

bukan merupakan keharusan).

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 13

Page 14: Kisah-kisah Dalam Al-qur_an (Kelompok8)

DAFTAR PUSTAKA

A. Khalafullah, Muhammad. al-Fann al-Qashash fy al-Qur'an al-Karim, Terjemah.

Al-Qur’an Bukan Kitab Sejarah. Jakarta: Paramadima, 2002.

Al-Hazimi, Ibrahim bin Abdullah Qishash Waqi’iyah an al-Anbiya’ wa al-Rasul

wa Al-Sahabah wa al-Tabi’in wa al-Mutaqaddimin wa al-Muta’akhirin, Beirut:

Dar al-Haqq, 2000.

Charisma, Moh Chadziq Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran, Surabaya, Bina

Ilmu, 1991.

Jalal, Abdul H. A, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Qalyubi, Shihabuddin Stilistika al-Qur'an: Pengantar Orientasi Studi al-Qur'an,

Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997.

Qutub, Sayyid, al-Taswir al-Fann fy al Qur’an, Beirut: Dar al-Ma’arif, 1980.

Syihab, M. Quraish, Mu’jizat al-Qur'an; Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarah

Ilmiah Dan Pemberitaan Gaib, Bandung: PT Mizan Watt, W. Montgomery Bell’s

Introduction to the al-Qur'an, Endinburgh: The University Press, 1970.

Pustaka. 2004.

http://www.smamda.net/index.php/component/content/article/316-kisah-dalam-al-

quran

Kisah-kisah dalam Al-quran. Page 14