Kingdom of Heaven

4
KINGDOM OF HEAVEN Menurut Oswold Spengler, budaya dan peradaban dipandang sebagai organisme yang memiliki siklus hidup yang tetap dan pasti. Spengler menganalogkan fase perkembangan budaya dengan fase pertumbuhan manusia, mulai dari kanak-kanak--, muda--, dewasa dan tua. Siklus masing-masing peradaban dan budaya tidak hanya memiliki kesamaan bentuk--, tetapi juga durasi yang sama. Namun demikian--, Spengler memberikan defenisi yang berbeda pada budaya (culture dan peradaban (ci!ili"ation--, yang mengacu pada defenisi yang telah dibuat sebelumnya oleh Niet"che. a. #pakah $udaya itu--%%%. $udaya dipandang sebagai periode perkembangan masyarakat yang penuh aktifitas. &ada masa budaya--, manusia memandang alam sebagai sesuatu yang kejam dan mem bahayakan hidup--, dimana kelangsungan hidupnya ditentukan oleh kemampuan berburu. 'alam perkembangannya--, manusia belajar memahami alam. Manusia pun kemudian menemukan sistem pertanian--, dan akhirnya percaya bahwa manusia dan alam dapat berjalan beriringan-- . Selanjutnya perkembangan budaya pun melalui fase) *ahir--, 'ewasa-- dan +ua-- . ase elahiran $udaya ditandai oleh) ehidupan didasarkan pada agama dan metafisika. elas masyarakat terdiri dari tiga kelompok &etani--, $angsawan dan #gamawan. +etapi kelas petani--, oleh Spengler tidak digolongkan sebagai bagian dari budaya--, melainkan kelas sosial abadi (selalu ada dalam setiap fase budaya yang menggerakkan budaya/ peradaban. ehidupan sosial ekonomi pada fase ini bersifat agraris dan terpusat di pedesaan. ase Muda dan 'ewasa ditandai oleh) #danya feodalisme yang dilandaskan pada semangat patriarkhi--, mengalami dekadensi dan kemudian digantikan peranannya oleh pemerintahan aristokratik-- . onsep kekuasaan dan pemerintahan negara (state go!ernment berkembang semakin solid. ota-kota berkembang semakin banyak dan padat--, yang kemudian memunculkan kelas baru dalam masyarakat masyarakat kota dan kaum borjuis-- . Seni arsitekturpun mengambil bentuk seolah menantang alam dengan puncak-puncak menaranya--, kubah-kubah raksasa-- dan tembok-tembok segitiga yang sama sekali tidak alami-- . ota dibangun dengan semangat ingin berbeda dengan alam--, ingin lebih tinggi-- . +erjadi reformasi moral--, nilai-nilai spiritual (yang dianggap telah usang ditinjau kembali. Misalnya 0erakan Orphic di 1unani (abad 2 SM--, lahirnya Muhammad-- dan kebangkitan 3slam (abad 2, hingga reformasi &rotestant oleh Marthin *uther di 4ropah (abad 56. 7uga munculnya semangat imperialisme yang ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan--, pengaruh-- dan penyebaran budaya-- .(abad 58.

description

Kingdom of Heaven

Transcript of Kingdom of Heaven

KINGDOM OF HEAVEN

KINGDOM OF HEAVEN

Menurut Oswold Spengler, budaya dan peradaban dipandang sebagai organisme yang memiliki siklus hidup yang tetap dan pasti. Spengler menganalogkan fase perkembangan budaya dengan fase pertumbuhan manusia, mulai dari kanak-kanak--, muda--, dewasa dan tua. Siklus masing-masing peradaban dan budaya tidak hanya memiliki kesamaan bentuk--, tetapi juga durasi yang sama.

Namun demikian--, Spengler memberikan defenisi yang berbeda pada budaya (culture) dan peradaban (civilization)--, yang mengacu pada defenisi yang telah dibuat sebelumnya oleh Nietzche.

a. Apakah Budaya itu--???. Budaya dipandang sebagai periode perkembangan masyarakat yang penuh aktifitas. Pada masa budaya--, manusia memandang alam sebagai sesuatu yang kejam dan mem bahayakan hidup--, dimana kelangsungan hidupnya ditentukan oleh kemampuan berburu. Dalam perkembangannya--, manusia belajar memahami alam. Manusia pun kemudian menemukan sistem pertanian--, dan akhirnya percaya bahwa manusia dan alam dapat berjalan beriringan--!!!. Selanjutnya perkembangan budaya pun melalui fase: Lahir--, Dewasa-- dan Tua--!!!.

Fase Kelahiran Budaya ditandai oleh: Kehidupan didasarkan pada agama dan metafisika. Kelas masyarakat terdiri dari tiga kelompok; Petani--, Bangsawan dan Agamawan. Tetapi kelas petani--, oleh Spengler tidak digolongkan sebagai bagian dari budaya--, melainkan kelas sosial abadi (selalu ada dalam setiap fase budaya) yang menggerakkan budaya/ peradaban. Kehidupan sosial ekonomi pada fase ini bersifat agraris dan terpusat di pedesaan.

Fase Muda dan Dewasa ditandai oleh: Adanya feodalisme yang dilandaskan pada semangat patriarkhi--, mengalami dekadensi dan kemudian digantikan peranannya oleh pemerintahan aristokratik--!!!. Konsep kekuasaan dan pemerintahan negara (state government) berkembang semakin solid. Kota-kota berkembang semakin banyak dan padat--, yang kemudian memunculkan kelas baru dalam masyarakat; masyarakat kota dan kaum borjuis--!!. Seni arsitekturpun mengambil bentuk seolah menantang alam dengan puncak-puncak menaranya--, kubah-kubah raksasa-- dan tembok-tembok segitiga yang sama sekali tidak alami--!!. Kota dibangun dengan semangat ingin berbeda dengan alam--, ingin lebih tinggi--!!!. Terjadi reformasi moral--, nilai-nilai spiritual (yang dianggap telah usang) ditinjau kembali. Misalnya; Gerakan Orphic di Yunani (abad 7 SM)--, lahirnya Muhammad-- dan kebangkitan Islam (abad 7), hingga reformasi Protestant oleh Marthin Luther di Eropah (abad 14). Juga munculnya semangat imperialisme yang ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan--, pengaruh-- dan penyebaran budaya--!!.(abad 15).

Fase Tua, ditandai oleh; Bentuk pemerintahan negara mencapai titik klimaks dengan pemerintahan yang bersifat absolut. Misalnya Dinasti Firaun ke XII ---, juga Raja Louis XIV. Fase ini ditandai dengan munculnya revolusi menentang kekuasaan negara (mis; Prancis dan Amerika di abad 18) disertai ekspoitasi peranan militer (mis; Napoleon Bonaparte). Dominasi kota atas desa semakin mencolok--, nilai-nilai agraris ditinggalkan-- beralih ke nilai-nilai budaya kota. (mis; hubungan persaudaraan didasarkan atas ikatan darah menjadi semakin longgar---, pengagungan terhadap intelektualitas dan rasionalitas). Pemilikan tanah sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan lambat laun memudar--, diganti oleh uang. Untuk kemudian selanjutnya transisi menuju fase peradaban--!!!

b. Peradaban. Peradaban adalah periode final dari perjalanan masyarakat---!!!. Kehidupan didominasi masyarakat kota--, dan diikuti runtuhnya tatanan moral dan tradisi masa lalu. Munculnya kelas sosial yaitu kaum miskin kota---, dan kelompok kriminal. Konsep kepemilikan sepenuhnya ditentukan oleh uang--!!!. Kemudian muncul partai politik dan konsep emansipasi. Seni yang pada masa transisi ditandai oleh periode romantik--, akhirnya mengalami penurunan kualitas karena konsep kebebasan berekspresi lebih dikedepankan--, sehingga seni cendrung mengabaikan pakem-pakemnya--!!!. Juga kecendrungan mengejar tujuan-tujuan yang bersifat imperealistik semakin besar. Transisi utuh dari budaya ke peradaban---, ditandai dengan munculnya pemerintahan ala kaisar. Dengan kekuasan yang tak terbatas---, ia akan memisahkan masyarakat dari tradisi--, serta menghancurkan kekuatan uang dan demokrasi. Peradaban di masa depan akan sangat tergantung dari sosok kaisar yang akan muncul dan mendominasi segala segi kehidupan manusia ini--!!!

Generasi mendatang akan lebih menekankan pada kesehatan jiwa dari pada kekuasaan. Karena itu kemudian konsep metafisik dan mistik akan menggeser pendekatan rasionalisme. Peradaban besar selanjutnya akan muncul di Rusia--, dimana Rusia bersama-sama dengan Cina---, Arab---, Jepang--, India--- dan kelompok non barat lain akan membangun suatu peradaban baru yang sama sekali beda dengan peradaban Barat. Tiap peradaban memiliki kepribadian--, gaya-- dan jiwa berbeda--, yang berkembang selama masa hidupnya. Karenanya masyarakat pada peradaban yang berbeda--, memiliki persepsi yang berbeda pula---!!!

Hal paling mendasar yang membedakan pola persepsi tiap peradaban adalah cara pandang mereka terhadap ruang dan waktu--!!!. Dengan dasar ini Spengler mengklasifikasikan adanya delapan peradaban utama di dunia yaitu: Klasik--, Babilonia--, Mesir--, India--, China--, Arab--, Aztez-Maya-- dan Barat. Untuk dapat mengerti peradaban Barat-- dan kemundurannya, penting untuk memahami terlebih dahulu peradaban Klasik dan Arab--!!!.

Peradaban Klasik. Meliputi kehidupan pada zaman Yunani dan Romawi Kuno yang dimulai tahun 1100 SM. Konsepsi ruang dan waktu dipahami sebagai di sini dan saat ini-- , dimana keduanya memiliki batas yang jelas serta tidak dilampaui. Di sini dipahami sebagai ruang yang dibatasi oleh jangkauan manusia. Konsepsi waktu yang ada hanyalah saat ini-, sehingga manusia tidak melakukan perenungan mengenai masa lampau maupun perencanaan untuk masa depan--!!. Konsepsi kekayaan dikaitkan dengan kepemilikan uang/koin bukan kepemilikan tanah--, kekuatan atau asset lainnya.

Peradaban Arab. Dimulai beberapa dekade sebelum Masehi di wilayah antara Sungai Nil, sungai Tigris, Laut Hitam dan Arab Selatan--, dan diwarnai oleh budaya / agama Yahudi, Kristen dan Islam. Konsepsi ruang tidak dipahami dengan adanya batasan geografis maupun jangkauan mata, melainkan ikatan emosional dengan kepercayaannya. Waktu dipahami sebagai sesuatu yang memiliki awal dan akhir. Apa yang ada sekarang merupakan kelanjutan masa lalu, dan akan diteruskan ke masa depan. Sebagai akibat kuatnya pengaruh agama pada peradaban ini, ruang dan waktu secara komprehensif dipahami sebagai sesuatu yang berada di tengah pertarungan antara kebaikan dan kejahatan (antara Yahweh dan Bellzebub, Yesus dan Setan atau Allah dan Iblis), tidak memiliki batasan fisik dan mampu melampaui imajinasi manusia. Ketiadaan batas fisik ini menjadikan manusia pada peradaban Arab, berusaha untuk selalu mencari dan mencari, tidak pasif seperti pada kebudayaan Klasik.

Peradaban Barat. Kebudayaan Barat dimulai tahun 900. Berbeda dengan sebagian sejarahwan yang menganggap kebudayaan barat dimulai pasca runtuhnya kesatuan politik Roma (476), Spengler mengatakan bahwa kebudayaan Barat dimulai pada tahun 900. Kejayaan Budaya Barat terjadi di awal abad XX dan tidak diketahui kapan akan berakhir. Ruang dan waktu di pahami sebagai sesuatu yang tidak terbatas. Jika dalam konsep peradaban Arab ketiadaan batas tersebut dipahami sebagai sifat ruang dan waktu---, kebudayaan Barat memahaminya sebagai ketiadaan batas visi manusia dalam memandang ruang dan waktu. Dengan kata lain, ruang dan waktu tidak akan pernah memiliki batas, karena visi manusia selalu melampaui dan memperluasnya.

Sejarah merupakan hal penting bagi kebudayaan Barat, dan karenanya segala sesuatu yang telah maupun yang sedang terjadi, didokumentasikan secara teliti dan sistematis. Ide mengenai tanah air tidak didasarkan oleh batasan geografis maupun ikatan emosional, melainkan kesamaan sejarah. Ketiadaan batas ruang dan waktu dapat ditunjukkan dengan arsitektur Barat, yang menjulang ke atas berusaha lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, antara lain ekspedisi ruang angkasa, maupun imajinasi mengenai perjalanan waktu. Ciri paling mencolok dari peradaban ini adalah diakuinya konsep keinginan (will) individu. Kebebasan untuk berkeinginan menjadi dasar utama. Keinginan diyakini sebagai penghubung masa kini dan masa depan.

Fase peradaban Barat dimulai pada Revolusi Prancis tahun 1789-, yang sekaligus merupakan akhir masa kebudayaan Barat. Abad XX merupakan periode imperialisme, tirani dan perang. Meski demikian, sebagai sebuah peradaban--, dunia Barat baru menginjak tahap awal sehingga masih memerlukan beberapa ratus tahun untuk sepenuhnya hancur. Setting dari tahap terakhir peradaban Barat adalah world-city, dengan mesin-mesin ciptaannya, dimana manusia merasa menjadi Tuhan bagi alam--, tanpa menyadari lambat laun dialah yang akan menjadi budak bagi mesin-mesin itu.

Demokrasi yang diagungkan sebagai sistem politik yang terbaik mengalami distorsi, dimana pemilihan umum berdegradasi menjadi proses pengorganisasian uang bagi kepentingan penguasa. Kesenian Barat telah menjadi puncak perkembangan terakhirnya pada abad XVIII. Perkembangan sains dunia Barat yang begitu pesatnya dewasa ini, merupakan salah satu pertanda akan segera hancurnya peradaban itu. Namun demikian peradaban Barat baru menginjak fase kanak-kanak, sehingga masih cukup lama untuk melihat kehancuran peradaban Barat.