kinetika kimia

63
Kinetika Reaksi

description

materi kimia dasar 2

Transcript of kinetika kimia

Page 1: kinetika kimia

Kinetika Reaksi

Page 2: kinetika kimia

Laju Reaksi dan Kinetika Kimia

Laju reaksi menggambarkan seberapa cepat reaktan terpakai dan produk terbentuk

Kinetika Kimia mempelajari laju reaksi kimia dan mekanisme (tahapan) reaksinya

Penting ???

Page 3: kinetika kimia

Laju Reaksi dan Kinetika Kimia

Definisi MatematikaPerubahan kuantitas reaktan atau produk selang waktu tertentu

Kuantitasnya dapat berupa : massa, volume, konsentrasi, tekanan, dll

Lajukuantitas final – kuantitas initial

waktu final – waktu initial

=

=[ ]

tor

p

t

Page 4: kinetika kimia

Untuk reaksi:

A B

Laju reaksi dapat diukur dengan mengamati menurunnya konsentrasi A dan bertambahnya konsentrasi B seiring berjalannya waktu.

Page 5: kinetika kimia

Karena terjadi perubahan konsentrasi baik reaktan maupun produk maka laju reaksi dari reaksi tersebut di atas dapat dituliskan Sbb:

∆[ A ] ∆[ B ]

Laju = - Laju =

∆t ∆t

Page 6: kinetika kimia

Untuk reaksi

2A B

1 ∆[ A ] ∆[ B ]

Laju = - Laju =

2 ∆t ∆t

Page 7: kinetika kimia

Tulislah rumus laju untuk reaksi-reaksi berikut ditinjau dari hilangnya reaktan dan munculnya produk:

a. I-(aq) + OCl-(aq) Cl-(aq) + OI-

(aq)

b. 3O2(g) 2O3(g)

c. 4NH3(g) + 5O2(g) 4 NO(g) + 6H2O(g)

Page 8: kinetika kimia

Laju Reaksi

Untuk mempelajari kinetika reaksi:Identifikasi reaktan dan produkTuliskan reaksi kimia-nyaMenghitung konsentrasi salah satu reaktan atau produk selama interval waktu tertentu

Harus punya prosedur untuk mengukur konsentrasi salah satu spesies yang terlibat

Monitoring yang berkelanjutan harus dilakukan sebisa mungkin

Page 9: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Bagaimana Memonitornya ?

Pengurangan massa

Gas yang dilepaskan

Intensitas warna

Perubahan tekanan

Beberapa analisis kimia

Page 10: kinetika kimia

Contoh

Reaksi Dekomposisi N2O5

Dinitrogen pentaoksida dapat terdekomposisi menurut reaksi :

2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g)

Reaksi ini dapat berlangsung dalam suatu pelarut inert seperti CCl4

Ketika N2O5 terdekomposisi, N2O4 akan tetap berada dalam pelarut dan O2 akan terbang sehingga dapat diukur

Page 11: kinetika kimia

Contoh

Kita dapat mengukur O2 selama reaksi dekomposisi N2O5 berlangsung

Temperatur harus dijaga sampai ketelitian 0,01oC

Larutan harus dikocok untuk menghindari adanya O2 yang terlarut jenuh

Diketahui bahwa pada awalnya reaksi berlangsung cepat kemudian melambat

Page 12: kinetika kimia

Stirring bar

Page 13: kinetika kimia

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Sifat alami reaktanEg.

Bensin cair terbakar perlahan, tetapi bensin gas terbakar eksplosif Dua larutan yang tidak bercampur ( immiscible) bereaksi lambat pada interface, tetapi ketika dikocok reaksi bertambah cepat Fosfor putih terbakar spontan dalam udara, tetapi, fosfor merah stabil di udara

Page 14: kinetika kimia

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Konsentrasi reaktan Eg.

Untuk reaksi 2HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g) meningkatkan konsentrasi HCl meningkatkan laju reaksi yang dapat diamati dengan pelepasan gas hidrogen

Kenapa?

Page 15: kinetika kimia

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Temperatur

Tergantung dari perubahan entalpi reaksi, Hrxn = +, membutuhkan kalor, sehingga meningkatkan temperatur akan meningkatkan laju.

Secara umum, peningkatan 10 K menyebabkan kenaikan laju dua kali lipatnya.

Kenapa ??

Kehadiran Katalis

Menurunkan energi aktivasi reaksi

Page 16: kinetika kimia

Teori Laju Reaksi Teori Tumbukan

Berdasarkan teori kinetik-molekulerReaktan harus bertumbukan agar dapat bereaksiMereka harus bertumbukan dengan energi yang cukup dan orientasi yang tepat,sehingga dapat memutuskan ikatan lama untuk membentuk katan baruBila temperatur naik, maka energi kinetik rata-ratanya bertambah-laju reaksi juga bertambahBila konsentrasi dinaikkan, maka jumlah tumbukan akan bertambah sehingga laju reaksi pun meningkat

Page 17: kinetika kimia

Teori Laju ReaksiTeori Tumbukan

tumbukanTumbukan

etuna

oksigen

karbon dioxida

air

Page 18: kinetika kimia

Teori Laju ReaksiTransition state

Ketika reaktan bertumbukan mereka akan memebentuk kompleks teraktifkanKompelks teraktifkan tersebut berada pada keadaan transisi.Waktu hidup sekitar 10 – 100 fsKemudian akan membentuk produk atau reaktanKetika produk terbentuk, sangatlah sulit untuk kembali ke keadaan tansisi, untuk reaksi yang eksotermal

Page 19: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Reaction Profile Profil Reaksi

Page 20: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Examples of Reaction Profile

Contoh Profil Reaksi

Page 21: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Examples of Reaction Profile

Contoh Profil Reaksi

Energi aktivasi tinggi, panas reaksi rendah

Energi aktivasi rendah, panas reaksi tinggi

Page 22: kinetika kimia

Kembali ke ……

Reaksi dekomposisi N2O5

2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g)

Page 23: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Dekomposisi Reaksi N2O5

Hasil ekperimen Laju produksi

O2 berkurang

Page 24: kinetika kimia

Laju reaksi rata-rata

Kita dapat menghitung laju reaksi rata-rata pembentukan oksigen selang waktu tertentu

Satuan laju untuk reaksi ini adalah mL O2 (STP) / s

Perhatikan bahwa laju reaksi berkurang sejalan meningkatnya waktu

Kecepatan rata-rata pembentukan O2

t

Vlaju O

2

Page 25: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Plot Data

Page 26: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Laju Awal Reaksi (Initial Rate)

Laju pembentukan O2 pada waktu nol ( 0 s) atau pada saat reaksi tepat akan dimulai

Page 27: kinetika kimia

Laju vs Konsentrasi

Kita dapat mengembangkan secara kuantitatif hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksiDengan mencari tangensial dari kurva [N2O5], kita dapat mengukur laju reaksi Sesuai dengan data dapat diketahui bahwa laju raksi berbanding lurus dengan konstanta laju reaksi

Laju = k [N2O5]Sehingga kita dapat menghitung nilai k untuk tiap nilai laju reaksi

Page 28: kinetika kimia

Untuk reaksi umum

aA + bB + ….. eE + fF + gG…….

Hukum laju reaksinya :

v = k [A]x[B]y

Dimana

v = laju reaksi

k = konstanta laju reaksi

x, y = orde reaksi terhadap A dan B

x+y = total orde reaksi

Orde reaksi tidak selalu sama dengan koefisien reaksi

Hukum Laju Reaksi

Page 29: kinetika kimia

Mencari Hukum Laju Metode laju awal reaksiOrde untuk tiap reaktan dapat dicari dengan

Merubah konsentrasi awalnya

Menjaga konsentrasi dan kondisi reaktan lainnya tetap

Mengukur laju awalnya

Perubahan pada kecepatan digunakan untuk mengukur orde tiap reaktan. Prosesnya dilakukan secara berulang-ulang

Page 30: kinetika kimia

Contoh : N2O5

Diambil dari dekomposisi N2O5

Hukum laju : v = k[N2O5]x

Tujuannya adalah mencari x

Page 31: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Contoh N2O5

Eksp. 1

Eksp. 2

Kita bagi persamaan eksperimen 1 dengan persamaan eksperimen 2

Page 32: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Contoh yang lebih kompleks

Untuk reaksi dibawah diperoleh hasil :

Page 33: kinetika kimia

Contoh yang lebih kompleks

2

20,4

030,0

060,0

/107,1

/108,68

8

x

M

M

sM

sM

x

x

x

Sehinga diperoleh

X = 2, y = 3/2 dan z = 0

Hukum Laju:

V = k [A]2[B]3/2

Total orde : 31/2

Untuk Order A

Gunakan Reaksi 1 dan 2

Untuk Order B

Gunakan Reaksi 1 dan 3

2/3

29,2

020,0

010,0

/107,1

/109,48

8

y

M

M

sM

sM

y

y

y

0

21

050,0

100,0

/107,1

/107,18

8

z

M

M

sM

sM

z

z

z

Untuk Order C

Gunakan Reaksi 1 dan 2

Page 34: kinetika kimia

Tentukan orde reaksi, konstanta laju dan persamaan hukum laju dari reaksi berikut:

S2O82- (aq) + 3I-(aq) 2SO4

2-(aq) + I3-

(aq)

percobaan [S2O82- ] [ I- ] Laju awal

(M/det)

1 0,080 0,034 2,2 x 10-4

2 0,080 0,017 1,1 x 10-4

3 0,16 0,017 2,2 x 10-4

Page 35: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Mencari Hukum Laju Reaksi

Metode Grafik

Dengan menggunakan integrated laws, dapat diperoleh garis lurus dari plot data. Order reaksi ditetntukan apabila data sesuai dengan plotnya

Page 36: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Finding the Rate LawMencari Hukum Laju Reaksi

Dilihat dari plot ini maka dapat disimpulkan bahwa reaksi dekomposisi N2O5 merupakan reaksi order 1 karena menghasilkan garis lurus

Page 37: kinetika kimia

Reaksi Order PertamaBeberapa aplikasi dari reaksi order I

Menggabarkan berapa banyak obat yang dilepas pada peredaran darah atau yang digunakan tubuh

Sangat berguna di bidang geokimia

Peluruhan radioakif

Page 38: kinetika kimia

Reaksi orde pertama adalah reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi reaktan dipangkatkan satu

Dari reaksi

A produk

laju perubahan konsentrasi persatuan waktu ∆[A]

laju = - ∆t

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Page 39: kinetika kimia

Persamaan hukum laju

laju = K [A]

jadi kedua persamaan tersebut dapat dituliskan

∆[A] - = K [A]

∆tDalam bentuk diferensial persamaan tersebut menjadi

d[A] - = K [A]

dt

Page 40: kinetika kimia

Penataan ulang dari persamaan ini menghasilkan d[A]

- = - K dt [A]

Dengan mengintegralkan antara t = 0 dan t = t dihasilkan

[A] d[A] t ∫ - = - K ∫ dt

[A]0 [A] 0

ln [A] - ln [A]0 = - kt

atau [A] ln = - Kt

[A]0

Page 41: kinetika kimia

Dari persamaan

ln [A] - ln [A]0 = - kt dapat diubah menjadi

ln [A] = - k t + ln [A]0

y = a x + b

membentuk persamaan garis lurus

Jadi plot ln [A] vs t (y vs x) menghasilkan garis lurus dengan kemiringan –k atau a.

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Page 42: kinetika kimia

Contoh soal

Perubahan siklopropana menjadi propena dalam fasa gas adalah reaksi orde pertama dengan konstanta laju 6,7 x 10-4 detik-1 pada suhu 500oC

a. Jika konsentrasi awal siklopropana adalah 0,25 M berapa konsentrasinya setelah 8,8 menit

b. Berapa lama diperlukan agar konsentrasi siklopropana turun dari 0,25 M menjadi 0,15 M

c. Berapa lama diperlukan untuk mengubah 74% dari bahan awalnya

Page 43: kinetika kimia

a. [A] ln = - Kt

[A]0 [A] ln = - (6,7x 10-4 s-1 )(8,8 min x 60 det)

0,25 M [A] ln = - 0,354

0,25 M [A] = e-0,354

0,25 M

[A] = 0,18 M

Page 44: kinetika kimia

b. [A] ln = - Kt

[A]0 0,15

ln = - (6,7x 10-4 s-1 ) t 0,25

t = 7,6 x 102 detikt = 13 menit

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Page 45: kinetika kimia

c. Jika 74% bahan awal telah bereaksi maka pada saat t bahan yang tersisa adalah (100% - 74%) atau 26% atau o,26 1 [A]0

t = ln k [A] 1 1,0

t = ln 6,7x 10-4 s-1 0,26

t = 33 menit

Page 46: kinetika kimia

Waktu paruh reaksi orde pertama

Waktu paruh atau t1/2 ialah waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan turun setengah dari konsentrasi awalnya

Untuk reaksi orde pertama kita dapat menata ulang persamaan

1 [A]0

t = ln k [A]

Page 47: kinetika kimia

1 [A]0

t1/2 = ln k [A]0 /2 1

t1/2 = ln 2 k 0, 693

t1/2 = k

Page 48: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Waktu Paruh

Dari data N2O5 dilihat bahwa dibutuhkan waktu 1900 detik untuk mereduksi jumlah awal N2O5 menjadi setengahnya.

Butuh 1900 detik lagi untuk mereduksi setengahnya kembali

Page 49: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Waktu Paruh

Hubungan waktu paruh dengan konstanta laju reaksi

Waktu paruh dapat digunakan untuk menghitung konsntanta laju reaksi orde pertama

Contoh N2O5 dengan waktu paruh 1900 detik

Page 50: kinetika kimia

Persamaan yang menyatakan hubungan ini adalah persamaan Arrhenius

Pengaruh Temperatur

Page 51: kinetika kimia

Bentuk lain persamaan Arrhenius:

Pengaruh Temperatur

Jika ln k diplot terhadap 1/T maka akan didapat garis lurus dengan nilai tangensial –Ea/R

Energi Aktivasi

Energi yang dibutuhkan oleh suatu molekul untuk dapat bereksi

Page 52: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Hasil dari perhitungan data N2O5

Page 53: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Temperatur dan Ea

Bila temperatur meningkat, fraksi molekul yang memiliki energi kinetik pun meningkat sehingga meningkatkan energi aktivasinya

Page 54: kinetika kimia

Mekanisme Reaksi

Belangsung hanya dengan satu tahap

Contoh:

Na+(aq) + OH-(aq) + H+(aq) + Cl-(aq) H2O(l) + Na+(aq) + Cl-(aq)

Spectator ions

Page 55: kinetika kimia

Mekanisme Reaksi

Kebanyakan reaksi kimia berjalan dengan beberapa tahap yang berurutanSetiap tahapan memiliki laju yang bersesuaianLaju keseluruhanditentukan oleh tahapan yang berlangsung paling lambat (rate-determining step) Mengapa? Prinsip: “ Jika konsentrasi suatu reaktan muncul dalam persamaan laju reaksi, maka reaktan tersebut atau sesuatu yang merupakan hasil penurunan reaktan tsb terlibat dalam tahapan yang lambat. Jika tidak muncul dalam persamaan laju reaksi, maka baik reaktan maupun turunannya tidak terlibat dalam tahapan yang lambat.”

Page 56: kinetika kimia

Go to ……

Reaksi dekomposisi N2O5

2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g)

Reaksi ini bukan reaksi orde 2 walaupun ini merupakan reaksi bimolecular

tumbukan

Dua molekul gas dalam tumbukan

Page 57: kinetika kimia

v = k [N2O5]

Persamaan ini menunjukkan bahwa tahapan yang paling lambat melibatkan satu molekul N2O5 yang terdekomposisi

lambat

Tahapan pertama merupakan unimolecular – dimana tiap molekul pecah. Mereka tidak bertumbukan terlebih dahulu

cepat

lambat+

cepat

Page 58: kinetika kimia

energi

Koordinat reaksi

Ea1Ea2

Tahap I

Ea3

Tahap II

Tahap III

Page 59: kinetika kimia

Contoh, lagi….

H3C C CH3

O+ H+ fast

H3C C CH3

OH+

+

H3C C CH3

OH slowH3C C CH2

OH+ H+

H3C C CH2

OH+ I2 fast

+

H3C C CH2I

OH

+ I -

H3C C CH2I

OH+

I -+ fast H3C C CH2I

O

+ HI

Reaksi yang dikatalisis asam antara propanon dengan iodin

CH3COCH3(aq) + I2(aq) CH3COCH2I(aq) + HI(aq)

r = k[CH3COCH3]1[H+]1[I2]o

H+(aq)

Page 60: kinetika kimia

Contoh, lagi….

Reaksi antara metanol dan asam HCl

CH3OH(aq) + HCl(aq) CH3Cl(aq) + H2O(aq)

r = k[CH3OH][HCl]

Bila eksperimen dialkukan dengan sangat teliti:

Penambahan [H+] dari suamber asam kuat yang lain dan menambahakan [Cl-] dari NaCl kecepatan reaksi jug bertambah, jadi

r = k[CH3OH][H+][Cl-]

H3C OH + H+H3C O

H

H

+

C

H

H

OH H

Cl H

C

H

H

H

Cl + O H

H

Page 61: kinetika kimia

Katalisis

Katalis meningatkan koefisien reaksi dengan menyediakan jalur reaksi alternatif (atau mekanisme) dengan energi aktivasi yang lebih rendahKatalis tidak mengubah kesetimbangan hanya mempercepat terjadinya kesetimbanganContoh:

Produksi NH3 menggunakan katalis PtCatalytic converter pada knalpot

Page 62: kinetika kimia

Aksi Katalis

Page 63: kinetika kimia

Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo

Katalisis

Homogen : satu fasa

Heterogen : reaktan dan katalis berada pada fasa yang berbeda

Contoh : pada produksi amonia

N2 + 3H2 2NH3 (katalis Pt)

Tahapan penentu laju adalah pemutusan ikatan H-H