KINERJA ORGANISASI

14
KINERJA ORGANISASI KINERJA DAN ORGANISASI Istilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun organisasi. Dalam arti ini kinerja merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu. Beberapa pendapat mengenai kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut : Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan sebagai “penampilan”, “unjuk rasa” atau “prestasi”. Hal ini juga sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara (2008 : 67) bahwa istilah kinerja berasal dari katajob performance atau actual performance yakni prestasi kerja atau prestasi yang ingin dicapai. Menurut Keban (2004 : 183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai menurut pelaku yaitu: 1. Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi. 2. Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang elah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi. 3. Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu kelompok telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi institusi. 4. Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan dari program tersebut. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

description

1234

Transcript of KINERJA ORGANISASI

KINERJA ORGANISASI

KINERJA DANORGANISASIIstilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun organisasi. Dalam arti ini kinerja merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu. Beberapa pendapat mengenai kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan dariperformanceyang sering diartikan sebagai penampilan, unjuk rasa atau prestasi. Hal ini juga sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara (2008 : 67) bahwa istilah kinerja berasal dari katajob performanceatauactual performanceyakni prestasi kerja atau prestasi yang ingin dicapai.

Menurut Keban (2004 : 183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai menurut pelaku yaitu:

1.Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.

2.Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang elah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.

3.Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu kelompok telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi institusi.

4.Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan dari program tersebut.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalamstrategic planningsuatu organisasi (Mahsun, 2006 :25).

Kinerja adalah seperangkat keluaran (outcome) yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu (Tangkilisan, 2003 : 109).

MenurutThe Scibner Bantam English Dictionaryterbitan Amerika Serikat dan Canada tahun 1979 (dalam Widodo, 2005 : 77-78) kinerja diartikan sebagai berikut :

1. To do or carry out; execute.2. To discharge or fulfill; as a vow.3. To potray, as a character in a play.4. To render by the voice or a musical instrument.5. To execute or complete an undertaking.6. To act a part in a play.7. To perform music.8. To do what is expectedof a person in machine.DalamEncyclopedia of Public Administration and Public Policytahun 2003, Kinerja menggambarkan sampai seberapa jauh organisasi tersebut mencapai hasil ketika dibandingkan dengan kinerjanya terdahulu (previous performance) dibandingkan dengan organisasi lain (brenchmarking) dan sampai seberapa jauh pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan. (dalam Keban, 2004 : 193).

Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (dalam Pasolong, 2007 : 175) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Menurut Prawirosentono (dalam Pasolong, 2007: 176 berpendapat bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa konsep kinerja adalah gambaran mengenai pencapaian oleh pegawai atau kelompok dalam suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, program, kebijaksanaan guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menjelaskan pula bahwa konsep kinerja berhubungan erat dengan konsep organisasi. Adapun pengertian organisasi dijelaskan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Reitz dalam Prastowo (1999 : 20) yang menyatakan suatu organisasi adalah unit sosial yang dibentuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan. Pengertian sebuah organisasi bergantung dari sudut pandang yang digunakan untuk melihat hal tersebut. Dua pendekatan dalam memahami pengertian organisasi yang umumnya yaitu pandangan obyektif dan subyektif.

1.Pandangan obyektif mengatakan bahwa sebuah organisasi adalah sesuatu yangbersifat fisik dan konkrit, dan merupakan sebuah struktur.

2.Pandangan subyektif memandang organisasi sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan orang-orang dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi yang melibatkan orang-orang. (Paca dan Faules, 2000 :11).

Menurut Mooney (dalam Wursanto, 2005 : 52), menyatakan bahwa Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose (organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama).

Mahsun (2006 : 1) memberikan konsep organisasi yaitu Organisasi sering dipahami sebagai kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama. Kumpulan pedagang, kumpulan mahasiswa, kumpulan pegawai, kumpulan pengusaha, bahkan kumpulan para pengangguran pun merupakan suatu organisasi jika mereka mempunyai tujuan dan sasaran tertentu yang hendak dicapai.

Menurut Hodges (dalam Sutarto, 1993 : 27) mengemukakanOrganization was defined as the procces of building, for any enterprise, a structure that will provide for the separation of activities to be performed and for the arrangement of the activities in a framework which indicated their hierarchical importance and fungsional associations.KINERJA ORGANISASIDua pengertian konsep sebelumnya setidaknya menjelaskan dimana posisi kinerja dan dimana posisi organisasi ketika dua konsep tersebut masih berjalan secara terpisah. Jika digabungkan, konsep kinerja dan organisasi membentuk satu variabel baru yaitukinerja organisasi adalah kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada organisasi dengan sebaik-baiknya guna mencapai sasaran yang telah disepakati. Jadi disini bukan hanya menitikberatkan pada pencapaian tujuan belaka melainkan juga pada proses mengelola sub-sub tujuan dan hasil evaluasinya, kondisiinternorganisasi pengaruh lingkungan luar dan tenaga kerja atau pihak-pihak yang terlibat.Menurut Swanson (dalam Keban, 2004 : 193)Kinerja organisasiadalahmempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi telah sesuai dengan kenyataan kondisi atau faktor ekonomi, politik, dan budaya yang ada; apakah struktur dan kebijakannya mendukung kinerja yang diinginkan; apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastuktur dalam mencapai misinya; apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan; dan apakah organisasi tersebut menciptakan dan memelihara kebijakan-kebijakan seleksi dan pelatihan, dan sumber dayanya.Kinerja organisasi oleh Bastian ( 2001:329) sebagai gambaran mengenai tingkaat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut

Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengeruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa fisik seperti sumber daya manusia maupun nonfisik seperti peraturan, informasi, dan kebijakan, maka untuk lebih memahami mengenai faktor-faktor yang mampu mempengaruhi sebuah kinerja organisasi. Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat dilakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum.INDIKATOR KINERJA ORGANISASIIndikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran/tujuan ( Bastian 2001 : 33dalam buku manajemen publik) yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan elemen elemen indikator berikut ini :

1.Indikator masukan ( inputs ) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar organisasi mampu menghasilkan produknya, baik barang atau jasa yang meliputi sumber daya manusia, informasi, kebijakan dan sebagainya.

2.Indikator keluaran ( outputs ) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.

3.Indikator hasil ( outcomes ) adalah segala sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

4.Indikator dampak ( impacts ) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.

Dalam pembahasan kinerja organisasi selalu dibicarakan dan dibedakan mengenai organisasi privat dan organisasi publik. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi antara privat dan publik pun secara khusus juga dapat dikatakan berbeda. Untuk membedakan suatu organisasi tertentu adalah organisasi privat atau organisasi publik juga ada indikatornya.

Ada 3 indikator yang umumnya digunakan sebagai ukuran sejauh mana kinerja organisasi berorientasi keuntungan ( profit oriented ), ( Bastian, 2001 : 335 336dalam buku manajemen publik) adalah sebagai berikut :

1.Efektifitas adalah hubungan antara input dan output dimana penggunaan barang dan jasa dibeli oleh organisasi untuk mencapai output tertentu.

2.Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan input, dimana pembelian barang dan jasa dilakukan pada kualitas yang diinginkan dan harga terbaik yang dimungkinkan.

Berkaitan dengan ukuran kinerja organisasi, Ruky ( 2001 : 158 159 ) mengemukakan bahwa penilaian terhadap kinerja organisasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil yang sebenarnya diperoleh dengan yang direncanakan. Sasaran yang ingin dicapai organisasi diteliti, mana yang yang telah dicapai sepenuhnya ( 100% ), mana yang di atas standart ( target ) dan mana yang dibawah target atau tidak tercapai sepenuhnya.

INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SURABAYABerdasarkan tugas tugas pokok dan profil dinas kebersihan dan pertamanankota Surabaya indikatorbagi kinerja organisasi dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabayadapat dilihat dan diukur melalui 2 bidang besar yang mewakili keseluruhan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.1.BIDANG OTONOMI DAERAHBidang otonomi daerah sesuai indikator kinerja organisasi yang telah dibahas di atas, bidang ini merupakan bidang yang masuk dalam indikator inputs. Bidang otonomi yang dimaksud dalam hal ini meliputisumber daya manusia, informasi, kebijakanyang ada dalam Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.Sesuai dengan tugas DKP Surabaya yang menyangkut pelaksanaan urusan kepemerintahan dibidang pekerjaan umum dan otonomi daerah, menurut kelompok kami DKP surabaya sudah dapat dikatakan berhasil. Menurut kami, yang dimaksud otonomi disini adalah kesempatan DKP untuk mengurus kebutuhannya sendiri dari berbagai segi masalah yaitu masalah keuangan, administrasi, pengelolaan ketatausahaan, perumusan kebijakan masalah teknis dan sebagainya, namun semua itu harus terbatas di bidangnya yaitu bidang kebersihan dan pertamanan dan tugas tugas lain yang sesuai bidang yang diperintahkan oleh kepala daerah. Kewenangan ini membuat DKP Surabaya mempunyai struktur organisasi sendiri diluar Pemerintah Daerah walaupun sebenarnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surabaya ini merupakan bagian dari pemerintahan daerah Surabaya. Struktur Organisasi DKP Surabaya

2.SEGI UNIT KERJA DKPBidang lain yang dapat digunakan sebagai alat ukur dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabaya adalah unit kerja DKP Surabaya secara keseluruhan.Unit kerja ini berdasarkan teori indikator kinerja di atas adalah indikator outputs. Untuk selanjutnya ketika kegiatan itu sudah ada hasil dan pengaruh yang ditimbulkan akan berkaitan juga dengan dua indikator lainnya yaitu indikator outcomes dan indikator dampak.Ada 4 unit kerja Dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabaya yang menurut kami menunjukkan keberhasilan kinerja sektor publik daerah ini, walaupun dalam perjalanannya seringkali terjadi penyalahgunaan penyalahgunaan yang seolah olah menunjukkan bahwa kinerja salah satu sektor publik ini buruk di mata sebagian masyarakat. Unit kerja dari Dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabaya yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah IPLT atau instalasi pengolahan limbah tinja, pertamanan, penerangan jalan umum atau PJU, lokasi pembuangan akhir atau LPA.1.IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja)Kali ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ingin sedikit memberikan wacana tentang keberadaaan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Keputih dalam usaha mengolah limbah tinja yang berasal dari masyarakat.IPLT Keputih merupakan salah satu UPTD di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya yang mempunyai tugas mengelola limbah tinja menjadi pupuk kompos dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan khususnxa kualitas perairan yang disebabkan oleh pencemaran air.Harapan Pemerintah Kota Surabaya semoga dengan adanya IPLT Keputih merupakan bentuk kepedulian pelayanan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berwawasan lingkungan.Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang dimiliki Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 1991 merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk menyempurnakan sistem pembuangan limbah tinja. IPLT menggunakan sistem biologi dengan kolam oksidasi yang dilengkapi motor dan mempunyai kapasitas olah maksimum sebesar 400 M3/hari.Bangunan pengolahan terdiri dari:1.Bak Pemisah Lumpur (Solid Separation Chamber/SSC).2.Bak Pengumpul Filtrat (Sump Well).3.Balancing Tank / Equalization Tank.4.Parit Oksidasi (Oxidation Ditch).5.Bak Distribusi (Distribution Box).6.Bak Pengendap Air (Clarifier).7.Bak Pengering Lumpur (Sludge Driving Bed).8.Kolam Pengering Lumpur (Drying Area).9.Bak Penampung Air Limbah Olah.Hasil olah IPLT baik air maupun lumpur dapat dikembalikan ke alam dengan aman. Sampai s`at ini biro jasa penyedot tinja yang memperoleh ijin pembuangan ke IPLT sebanyak 28 Biro Jasa (Perusahaan).Tujuan pengolahan limba tinja sendiri adalah untuk mengurangi tingkat pencemaran yang disebabkan oleh limbah tinja, mengingat limbah tinja sangat berbahaya bagi lingkungan khususnya kualitas air.Manfaat dari pengolahan limbah tinja ini dapat diperoleh dari hasil olahan yang dihasilkan. Lumpur hasil pengolahan, dapat digunakan untuk pembuatan kompos (budidaya pertanian). Selain itu, dapat digunakan untuk meningkatkakan kualitas lingkungan, khusunya kualitas air (perairan).2.PertamananTaman dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan dan kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya. Berdasarkan skala dan entuknya, taman dapat disebut garden, park, atau landscape.Akhir-akhir ini tampak kecenderungan masyarakat, baik di kota maupun di desa, merasa puas dan bangga apabila membangun taman dihalaman rumahnya. Mereka membuatnya seindah mungkin, baik taman berbunga dan hamparan rumput hijau, taman gizi, dan dapur hidup yang terdiri dari sayur-sayuran, maupun tanaman apotek hidup.Kecenderungan tersebut tidak hanya melanda masyarakat penghuni rumah secara pribadi saja, tetapi juga masyarakat dalam suatu lingkungan, seperti di kompleks perumahan. Adanya taman lingkungan (community park) dan taman bermain (play ground) di perumahan dijadikan salah satu taktik developer untuk menarik pembeli.Upaya pelayanan Ruang terbuka Hijau (RTH), juga sedang digencarkan oleh Dinas Kebersihan dan pertamanan Kota Surabaya saat ini. Banyaknya lahan-lahan kosong ditengah kota, kini dijadikan taman kota dan hutan kota. Surabaya pun makin mantap melaju sebagai city of tomorrow (kota masa depan) dari aspek lingkungan. Meski, berdasar catatan banyak kalangan, kerja keras teman-teman Dinas Kebersihan dan Pertamanan masih menyentuh angka 12 persen atau 20 persen dari ruang terbuka hijau yang di garap bersama REI dan yang lain. Sesungguhnya pencapaian ini masih jauh dari kondisi ideal. Sebab, melihat luas wilayah Surabaya 32.636.768 ha selayaknya kota ini memiliki ruang terbuka hijau seluas 4.8951.52 ha. Tapi dalam waktu cukup singkat, persentase capaian itu sudah layak mendapat apresiasi. Bukan tak mungkin bila komitmen dan kerja keras teman-teman pemerintah kota tetap sesuai standar persentase ideal yang diharapkan bakal tercapai dalam periode selanjutnya.Setidaknya, apa yang dicapai sekarang sudah mampu mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau selayaknya. Fungsi sebagai filter udara, daerah tangkapan air mengurangi kadar zat pencemar udara, dan menambah kenyamanan kota sudah bisa di rasakan. Termasuk fungsi untuk mengurangi efek-efek dimatological healt pada pusat-pusat bangunan tinggi dan polusi udara dari kendaraan bermotor yang berakibat pada timbulnya anomali pergerakan zat pencemar udara yang berdampak destruktif baik terhadap fisik bangunan maupun makhluk hidup.Pengembalian fungsi terbuka hijau yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, selain memaksimalkan tiap jengkal tanah kosong juga menghiasnya dengan tanaman dengan bunga warna-warni yang tidak saja cantik tapi juga fungsional. Tanaman dan bunga yang menghias jalan-jalan Kota Surabaya dipilih bukan hanya karena bentuknya yang indah. Tapi bunga dan tanaman itu memang memiliki fungsi ganda, indah untuk kecantikan kota sekaligus mereduksi pencemaran udara untuk kesehatan warga kota. satu contoh bunga sansiviera (bunga pedang pedangan).Mungkin tidak cantik, tapi fungsinya berpengaruh besar mampu menyerap polusi. Padahal satu taman bisa berhias puluhan tanaman dan bunga sebagaimana dapat dilihat dalam website ini. Website ini dibuat tanpa potensi berlebihan. Ia hanya merupakan rekaman dari upaya serius dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya untuk menciptakan kondisi kota yang ideal. Kota metropolitan yang senantiasa menjaga iklim dan lingkungan kota tetap sejuk dan sehat bagi warga kotanya. Berikut beberapa gambaran taman yang ada di kota Surabaya yang telah di ciptakan dan dikelola oleh DKP Surabaya untuk kesejahteraan masyarakat.3.Penerangan Jalan Umum (PJU)Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya merupakan dinas yang mempunyai tugas yang berkaitan dengan PJU. Adapun yang dimaksud dengan PJU adalah:Lampu Penerangan Jalan yang dipasang untuk kepentingan umum / bersama / yang bersifat publik, termasuk lampu-lampu yang dipasang pada taman-taman, air mancur, serta lampu-lampu dekorasi untuk keindahan kota dan lingkungan.Penerangan jalan yang ada pada Kota Surabaya berdasarkan kepemilikan dibagi menjadi 3, yaitu:1.Milik Pemkot2.Fasilitas penerangan jalan yang dipasang dan dikelola oleh PEMKOT Surabaya untuk kepentingan umum.3.Milik Pengembang4.Fasilitas Penerangan Jalan yang disediakan / dipasang dan dikelola oleh pengembang / developer untuk menerangi jalan-jalan di lingkungan perumahan yang mereka bangun.5.Milik Warga Masyarakat6.Fasilitas Penerangan jalan yang dipasang dan dikelola oleh warga masyarakat secara swadaya untuk menerangi jalan di lingkungan mereka sendiri.Penerangan Jalan Berdasarkan Kondisinya.1.Penerangan Jalan Legal.Penerangan jalan yang sudah terdaftar pada PT. PLN pengelola / pemiliknya mempunya kewajiban membayar rekeningnya.2.Penerangan Jalan Ilegal.Penerangan jalanyang tidak terdaftar pada PT. PLN, sehingga pemiliknya tidak membayar pemakaian energi listriknya.Program PJU Pemkot Suarabaya1.Pelaksanaan Program Pemasangan PJUProgramini diprioritaskan pada jalan-jalan umum, dan jalan-jalan yang dilalui oleh mobil penumpang umum. Secara umum pemasangan PJU berasal dari :Perencanaanyg telah ditetapkan oleh PEMKOT (disesuaikan dgn kemampuan anggaran / APBD).Usulan warga melalui Surat masuk / Musrenbang.2.PelaksanaanProgram Pemeliharaan PJU milik PEMKOTProgram ini dilaksanakan untuk menjaga agar PJU yang telah dipasang oleh PEMKOT dapat berfungsi dengan baik dan dapat bermanfaat untuk menerangi jalan-jalan, taman-taman untuk keindahan, kenyamanan dan keamanan warga masyarakat.3.pelaksanaan Program Pelimpahan RekeningProgram ini dilaksanakan untuk menerima pelimpahan pembayaran rekening PJU warga yg telah secara swadaya membangun PJU dan yg telah terdaftar secara resmi di PT. PLN.3. Lokasi Pembuangan Akhir(LPA)Saat ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya mempunyai Lokasi Pembuangan Akhir (LPA) yang terletak di Bagian Barat kota Surabaya. Lokasi Pembuangan Sampah ini adalah pengganti lokasi pembuangan sampah yang sebelumnya terdapat di Keputih. Lokasi pembuangan ini dipindah disebabkan karena semakin padatnya pemukiman di sekitar wilayah keputih. Di LPA Benowo, selain digunakan sebagai tempat akhir pembuangan sampah, juga dijadikan tempat untuk mengolah limbah-limbah yang dihasilkan agar tidak terlalu mencemari lingkungan disekitarnya. Teknologi tersebut adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

1.Jembatan Timbang

Bangunan ini dilengkapi dengan perangkat-perangkat komputer dan elektronik, yang berfungsi sebagai sarana dan media untuk mengetahui besaran volume (tonase) sampah yang diangkut masuk kedalam LPA Benowo. Dengan adanya jembatan timbang ini dapat diketahui asal atau sumber sampah, nama sopir pengangkut sampah dan nomor polisi kendaraan pengangkut sampah. Data-data tersebut dimasukkan kedalam database, dan menghasilkan laporan (report) yang kemudian dikirimkan di kantor pusat Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

2.IPAL I

Di bangunan ini dilakukan pengolahan air limbah, atau sering disebut juga sebagai air lindi, dengan menggunakan metode kimiawi. Artinya, pengolahan air lindi dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan kimia seperti tawas dan juga bahan kimia yang lain. Metode Kimiawi ini dilakukan dengan dua cara yaitu, cara manual dan menggunakan mesin.

3.IPAL II

Pada bangunan ini juga dilakukan pengolahan air lindi, namun metode yang digunakan adalah metode mikrobiologi. Metode ini dilkakukan dengan teknologi tertentu, dimana hasil lindi tersebut akan diberi bakteri patogen.

4.Terminal Dumping

Adalah lokasi pendumpingan atau pembuangan sampah.Bengkel Alat BeratAdalah lokasi atau tempat yang berfungsi sebagai garasi, tempat perawatan, dan sekaligus bengkel untuk alat-alat berat yang beroperasi di LPA.

REFERENSI :Tangkilisan, Nogi S.2007.Manajemen Publik.Jakarta: GrasindoHaryoto.2008.Kinerja Organisasi.09.39 pm.http://lawu96.multuplu.com/journal/item/8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem.Achmadi,Indra.2012.Kinerja Organisasi.16.47.http://indraachmadi.blogspot.com/2012/04/kinerja-organisasi.html.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.http://www.dkp-surabaya.org