KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf ·...

112
1 KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN; PENGARUHNYA TERHADAP CSR DISCLOSURE SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Novi Nurjanah NIM 7211411020 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf ·...

Page 1: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

1

KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN; PENGARUHNYA

TERHADAP CSR DISCLOSURE

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Novi Nurjanah

NIM 7211411020

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

i

KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN; PENGARUHNYA

TERHADAP CSR DISCLOSURE

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Novi Nurjanah

NIM 7211411020

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 3: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

ii

Page 4: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

iii

Page 5: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

iv

Page 6: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh ketekunan.

(Samuel Johnson)

“Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan

sesuatu adalah “mulai”. Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita

selesaikan kalau kita hanya memulainya.

(Clifford Warren)

Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara

merawatnya.

(Douglas Jerrold)

Skripsi ini Kupersembahkan Kepada:

Ayah dan Bunda Tercinta

Adikku Robbi Tersayang

Kakakku Rismawan Terkasih, dan

Semua Sahabat Terbaikku

Page 7: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

vi

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil „alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai ni‟mat dan kasih sayang-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kinerja Lingkungan,

Leverage, Profil dan Pertumbuhan Perusahaan; Pengaruhnya terhadap CSR

Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada

Universitas Negeri Semarang.

Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali

ini penulis ingin berterima kasih kepada :

1. Drs. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Fachrurrozie, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

3. Kiswanto, SE, M.Si, Dosen Wali Akuntansi A Universitas Negeri

Semarang.

4. Badingatus Solikhah, SE, M.Si, Dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan arahan, dukungan dan pengertian selama penyusunan skripsi

ini hingga dapat selesai tepat waktu.

5. Segenap Dosen dan Staff Administrasi Prodi Akuntansi SI Universitas

Negeri Semarang.

Page 8: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

vii

6. Ayah dan Bunda tercinta yang tak henti-henti mendoakan dan memberi

kasih sayangnya sepanjang hayat.

7. Adikku Robbi Firmansyah dan seluruh Keluarga tercinta Kakek, Nenek

yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

8. Kakakku Rismawan Dwi Putra yang selalu memberikan motivasi dan

menguatkan penulis di setiap saat.

9. Sahabat-sahabat terbaik, Riskah, Nisa, Yuni, Andri, Mba Ajeng yang

selalu menghibur di saat penulis merasa lelah.

10. Komting Sukses Fahad Aditama yang membantu memberikan masukan

yang sangat berarti bagi penulis.

11. Keluarga besar Akuntansi A, terimakasih atas kebersamaannya selama

hampir 4 tahun ini, semoga semua sukses dan tetap seperti keluarga. Dan,

12. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusuan skripsi ini yang tidak

bisa di sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan

dalam penyusunan skripsi ini. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan demi perbaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhakan.

Semarang, 03 Maret 2015

Penulis

Page 9: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

viii

SARI

Nurjanah, Novi. 2015. “Kinerja Lingkungan, Leverage, Profil dan Pertumbuhan

Perusahaan; Pengaruhnya terhadap CSR Disclosure”. Skripsi. Jurusan Akuntansi.

Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Badingatus

Solikhah, SE, M.Si.

Kata kunci : CSR Disclosure, Kinerja Lingkungan, Leverage, Profil, Pertumbuhan

Perusahaan.

Isu tentang CSR disclosure mengalami peningkatan yang cukup pesat,

sedangkan peneltian terkait dengan CSR disclosure menghasilkan berbagai

temuan yang beragam. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

menjelaskan pengaruh kinerja lingkungan, leverage, profil dan pertumbuhan

perusahaan terhadap CSR disclosure, dengan ukuran perusahaan sebagai variabel

kontrol.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Sejumlah 117 perusahaan dijadikan

sebagai sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis

yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. CSR disclosure diukur

dengan menggunakan indeks GRI Versi 4.0 yang belum banyak digunakan dalam

penelitian sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kinerja lingkungan

berdasarkan sertifikasi ISO 14001, dan profil perusahaan terbukti berpengaruh

positif terhadap CSR disclosure. Sedangkan variabel leverageyang diukur dengan

rasio total hutang per total aset tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure.

Begitu pula dengan pertumbuhan yang dilihat dari pertumbuhan aset perusahaan

juga tidak memiliki pengaruh terhadap CSR disclosure. Ukuran perusahaan

sebagai variabel kontrol secara signifikan berpengaruh positif terhadap CSR

disclosure pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Besar kecilnya perusahaan

ditentukan berdasarkan total aset yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik, akan cenderung

mengungkapkan tanggung jawab sosialnya kepada pemangku kepentingan. Begitu

juga dengan perusahaan yang termasuk dalam kategori high-profile dan berskala

besar. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah untuk semua

perusahaan tanpa terkecuali seharusnya mengungkapkan tanggung jawab

sosialnya dengan baik. Hal ini bertujuan agar kebutuhan stakeholders akan

informasi yang lengkap mengenai kinerja perusahaan dapat terpenuhi guna

djadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Page 10: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

ix

ABSTRACT

Nurjanah, Novi. 2015. “Environmental Performance, Leverage, Profile, and

Company‟s Growth; The Influence on CSR Disclosure”. Final Project.

Accounting Departement. Faculty of Economics. State University of Semarang.

Advisor Badingatus Solikhah, SE, M.Si.

Keywords: CSR Disclosure, Environmental Performance, Leverage, Profile,

Company Growth.

The issue about CSR disclosure increases rapidly, while the research

related to CSR disclosure result dissimilar findings. The purpose of this study is to

analyze the effect of environmental performance, leverage, profile and company‟s

growth on CSR disclosure. This study also uses the size of company as a control

variable to decrease influence from other variabels

The population of this study is manufacturing companies listed in

Indonesia Stock Exchange in 2013. Using purposive sampling technique, 117

companies is used as research sample. The analytical method applies multiple

regression analysis. CSR disclosure is measured by using the GRI index 4.0

Version, which has not been widely used in previous studies.

The results show that the environmental performance variable based on

the ISO 14001 certification, and company‟s profile having positive influence on

CSR disclosure. While leverage is measured by the ratio of debt to total asets,it‟s

not affected to CSR disclosure. Similar with leverage, the growth noticed from the

growth of the company's asets also doesn‟t have an influence on CSR disclosure.

The size ofcompany as a control variable has significantly positive effect on CSR

disclosure in Indonesianmanufacturing companies. The size of a company is

determined by total asets.

Based on the results, the conclution is companies with good

environmental performance, would tend to reveal the social responsibility fortheir

stakeholders. Companies included in high-profilecategory and large-scale is the

same. Suggestions relating to the results are companies, without exception,

supposed to disclosesocial responsibility well. Because, CSR disclosure provide

the information about company's performance, thatcan be used as a tool to make

economic decisions.

Page 11: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .......................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

PRAKATA .............................................................................................. vi

SARI ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 10

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11

1.4. Kegunaan Penelitian .................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 14

2.1. Telaah Teori ................................................................................ 14

Page 12: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xi

2.1.1. Teori Stakeholder ................................................................ 14

2.1.2. Teori Legitimasi .................................................................. 17

2.1.3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................................... 21

1. Definisi dan Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .... 21

2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............. 23

3. Pengukuran CSR Disclosure................................................ 27

2.1.4. Kinerja Lingkungan ............................................................. 29

1. Definisi dan Konsep Kinerja Lingkungan ............................ 29

2. Pengukuran Kinerja Lingkungan ......................................... 31

2.1.5. Leverage ............................................................................. 35

1. Definisi dan Konsep Leverage ............................................. 35

2. Pengukuran Leverage .......................................................... 36

2.1.6. Profil Perusahaan ................................................................. 37

1. Definisi dan Konsep Profil Perusahaan ................................ 37

2. Pengukuran Profil Perusahaan ............................................. 38

2.1.7. Pertumbuhan Perusahaan ..................................................... 39

1. Definisi dan Konsep Pertumbuhan Perusahaan .................... 39

2. Pengukuran Pertumbuhan Perusahaan ................................. 40

2.1.8. Ukuran Perusahaan .............................................................. 41

1. Definisi dan Konsep Ukuran Perusahaan ............................. 41

2. Pengukuran Ukuran Perusahaan .......................................... 41

2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................. 42

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian ................ 46

Page 13: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xii

2.3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................... 46

1. Pengaruh Kinerja Lingkunganterhadap CSR Disclosure ...... 46

2. PengaruhLeverageterhadapCSR Disclosure ......................... 48

3. Pengaruh Profil Perusahaan terhadapCSR Disclosure .......... 49

4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadapCSR Disclosure 50

5. Pengaruh Variabel Kontrol terhadap CSR Disclosure .......... 51

2.3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................. 52

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 53

3.1. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................ 53

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 53

3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 54

3.3.1. Variabel Dependen .............................................................. 54

3.3.2. Variabel Independen ............................................................ 56

1. Kinerja Lingkungan ............................................................. 56

2. Leverage ............................................................................. 57

3. Profil Perusahaan................................................................. 57

4. Pertumbuhan Perusahaan ..................................................... 58

3.3.3. Variabel Kontrol .................................................................. 59

3.3.4. Definisi Operasional Variabel .............................................. 60

3.4. Metode Pengumpulan Data......................................................... 61

3.5. Metode Analisis Data ................................................................. 61

3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 61

Page 14: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xiii

3.5.2. Analisis Statistik Inferensial ................................................ 62

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 62

a. Uji Normalitas ................................................................ 62

b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 63

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 63

2. Uji Hipotesis ....................................................................... 64

a. Regresi Linear Berganda ................................................. 64

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..... 65

c. Koefisien Determinasi..................................................... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 67

4.1. Hasil Penelititan ......................................................................... 67

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 67

4.1.2. Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 68

1. CSR Disclosure ................................................................... 68

2. Kinerja Lingkungan Perusahaan .......................................... 71

3. Leverage ............................................................................. 72

4. Profil perusahaan ................................................................. 73

5. Pertumbuhan Perusahaan ..................................................... 74

6. Ukuran Perusahaan .............................................................. 75

4.1.3. Uji Statistik Inferensial ........................................................ 75

1. Uji Kualitas Data ................................................................. 75

a. Uji normalitas ............................................................... 76

Page 15: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xiv

b. Uji Multikolinearitas ..................................................... 78

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 79

2. Uji Hipotesis ....................................................................... 80

a. Uji Regresi Linear Berganda ......................................... 80

b. Uji Signifikansi Individual ............................................ 81

c. Uji Koefisien Determinasi ............................................ 83

4.2. Pembahasan ............................................................................... 85

4.2.1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap CSR Disclosure ..... 85

4.2.2. PengaruhLeverage terhadap CSR Disclosure ....................... 88

4.2.3. Pengaruh Profil Perusahaan terhadap CSR Disclosure ......... 89

4.2.4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap CSR Disclosure 91

4.2.5. Pengaruh Variabel Kontrol terhadap CSR Disclosure .......... 93

BAB V PENUTUP ................................................................................. 96

5.1. Simpulan .................................................................................... 96

5.2. Saran .......................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 98

LAMPIRAN ............................................................................................ 103

Page 16: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Deskirpsi Operasional Variabel .............................................. 60

Tabel 4.1 Perolehan Sampel Penelitian .................................................. 67

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik .................................................................. 68

Tabel 4.3 CSR Disclosure berdasarkan Indeks GRI ............................... 70

Tabel 4.4 Kinerja Lingkungan berdasarkan ISO Sertifikasi 14001 ......... 71

Tabel 4.5 Komposisi Perusahaan berdasarkan Leverage ........................ 72

Tabel 4.6 Jumlah Perusahaan berdasarkan Profil ................................... 73

Tabel 4.7 Tingkat Pertumbuhan Perusahaan .......................................... 74

Tabel 4.8 Komposisi Perusahaan berdasarkan Total Aktiva ................... 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 76

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................... 78

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park ....................... 79

Tabel 4.12 Hasil Regresi Linear Berganda............................................... 81

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi tanpa Variabel Kontrol ........ 84

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi dengan Variabel Kontrol ..... 84

Page 17: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................... 52

Gambar 4.1 Uji Normalitas ..................................................................... 77

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 80

Page 18: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian ..................................................... 103

Lampiran 2 Indeks GRI Versi 4.0 ........................................................... 106

Lampiran 3 Data Penelitian .................................................................... 113

Lampiran 4 CSR Disclosure per Sektor Manfaktur ................................. 116

Lampiran 5 Jumlah Perusahaan Per Tipe (Profil) Perusahaan ................. 117

Lampiran 6 Output Analisis Hasil Penelitian .......................................... 118

Page 19: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Teori legitimasi menyatakan bahwa terdapat kontrak sosial antara

perusahaan dengan masyarakat yang berada di sekelilingnya (Karina, 2013). Hal

tersebut menunjukkan bahwa setiap kegiatan operasi yang dilakukan oleh

perusahaan harus selaras dengan nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat

serta sesuai dengan harapan masyarakat itu sendiri. Teori ini mendukung teori

stakeholder yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan tidak hanya didirikan

untuk beroperasi demi kepentingannya sendiri, namun juga harus memiliki

manfaat bagi pemegang kepentingan (stakeholders) yang lain seperti investor,

kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, dan juga masyarakat sekitar (Harahap,

2011). Kedua teori tersebut menujukan bahwa perusahaan memiliki kewajiban

untuk bertanggungjawab terhadap semua pihak terkait dengan aktivitas operasi

yang dijalankan berdasarkan bidang usahanya.

Segala jenis kegiatan usaha terutama yang bergerak dalam bidang

pemanfaatan sumber daya baik secara langsung maupun tidak langsung sudah

pasti memberikan dampak terhadap lingkungan sekitarnya, seperti masalah-

masalah pencemaran lingkungan, tenaga kerja, dan juga masalah terkait produk

yang dihasilkan (Nur dan Priantinah, 2012). Oleh karena itu dibutuhkan suatu

komitmen dari perusahaan untuk meyakinkan dan mendapatkan kepercayaan para

Page 20: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

2

pemegang kepentingan terutama masyarakat bahwa perusahaan telah memenuhi

tanggung jawab tersebut yaitu melalui kegiatan yang mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Kepercayaan yang didapat dari masyarakat

sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan

keberlanjutan usahanya (going concern) (Rahajeng, 2010). Setiap perusahaan

akan berupaya menarik simpati dan kepercayaan masyarakat melalui kegiatan-

kegiatan positif yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Kegiatan-kegiatan

inilah yang disebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan

pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line yaitu nilai perusahaan

(corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangan (financial) saja,

tetapi tanggung jawab tersebut harus berpijak pada triple bottom lines dengan

turut memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri 2008). Tanggung

jawab sosial perusahaan menyediakan berbagai informasi baik keuangan maupun

non-keuangan berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungannya.

Kegiatan berkenaan dengan tanggung jawab tersebut dapat berupa pemberian

sumbangan dana kepada masyarakat sekitar, perbaikan lingkungan, pembangunan

dan pemeliharaan fasilitas umum, keselamatan kerja karyawan, termasuk juga

tanggung jawab terhadap konsumen atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan sendiri di Indonesia sudah menjadi

suatu kewajiban seiring dengan berlakunya Undang-undang Republik Indonesia

No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang menyebutkan bahwa

Page 21: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

3

“Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan”. Akan tetapi berlakunya peraturan tersebut tidak serta merta

membuat perusahaan berbondong-bondong untuk melaksanakan kegiatan CSR-

nya dengan baik.

Fakta yang terjadi di Indonesia saat ini menunjukkan bahwa masih banyak

konflik industri seperti kerusakan akibat pemanfaatan sumber daya yang

berlebihan tanpa diimbangi dengan perlindungan dan perbaikan lingkungan.

Akibatnya banyak masalah lingkungan yang ditimbulkan karena kelalaian

tersebut, salah satunya adalah masalah limbah dan polusi pabrik yang sangat

merugikan. Selain itu kesejahteraan karyawan juga merupakan salah satu masalah

yang menjadi perhatian terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab perusahaan.

Akhir-akhir ini banyak terjadi aksi demo dan mogok kerja yang dilakukan oleh

karyawan perusahaan sebagai bentuk protes dengan menuntut berbagai kebijakan

dari perusahaan yang tidak selaras dengan kepentingan karyawan, antara lain

masalah mengenai pemberian upah yang tidak sesuai dan pemberian fasilitas

kesejahteraan lain yang diterapkan oleh perusahaan yang belum mencerminkan

keadilan.

Beberapa permasalahan yang terjadi belakangan ini antara lain seperti

kerusakan lingkungan di Kabupaten Karawang, di mana ratusan hektar tanah yang

dulu merupakan daerah resapan dalam waktu 2 hingga 3 tahun telah berubah

menjadi kawasan industri, sehingga daerah Karawang selalu dilanda banjir setiap

tahunnya. Selain itu, lebih dari 100 perusahaan yang dibangun di bantaran sungai

Page 22: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

4

Citarum Kabupaten Karawang dianggap tidak melakukan pengolahan limbah

industrinya dengan benar (detik.com). Selain masalah lingkungan, masalah

ketenagakerjaan juga sering terjadi. Beberapa di antaranya adalah kasus yang

terjadi di Sragen berupa aksi dari karyawan PT. Delta Merlin Sandang Tekstil

yang berdemo menuntut pihak perusahaan mengangkat buruh menjadi karyawan

tetap dan mendapatkan upah yang layak (Solopos.com). Hal serupa juga

dilakukan oleh ratusan karyawan PT. Siantar Jaya Ekatama dengan tuntutan yang

sama mereka menggelar aksi demo di Kantor DISNAKERTRANS Gersik

(Tribunnews.com). Aksi-aksi ini dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan

karyawan perusahaan yang membuktikan bahwa perusahaan belum melaksanakan

tanggung jawab sosialnya dengan baik.

Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial yang baik akan serta

merta mengungkapkan aktivitas sosialnya tersebut dalam laporan tahunan

perusahaan guna mendapatkan respon positif dari para pemangku kepentingannya.

Pengungkapan CSR di Indonesia didukung dengan adanya PSAK No. 01 Revisi

2009 paragraf 12 yang menyarankan kepada perusahaan untuk menyajikan

laporan mengenai lingkungan hidup khususnya untuk industri yang banyak

berhubungan dengan lingkungan dan menganggap karyawan sebagai salah satu

pemegang kepentingan dalam perusahaan. Peraturan tersebut diperkuat dengan

keputusan ketua BAPEPAM-LK No. KEP-431/BL/2012 mengenai penyampaian

laporan tahunan emiten atau perusahaan publik yang di dalamnya memuat

peraturan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR

disclosure). Isi yang tertuang dalam keputusan ketua BAPEPAM-LK ini

Page 23: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

5

menganjurkan semua perusahaan publik untuk melaporkan tanggung jawab sosial

perusahaan yang meliputi kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan.

Sebagian besar perusahaan di Indonesia mengklaim bahwa mereka telah

melaksanakan kegiatan dan pengungkapan tanggung jawab sosialnya terhadap

lingkungan sekitar mereka terkait aktivitas usahanya (Putra, 2011). Akan tetapi

beberapa penelitian terdahulu yang menguji luas pengungkapan CSR di Indonesia

beberapa dekade terakhir ini tidak menunjukkan hal yang demikian. Beberapa di

antaranya adalah penelitian yang dilakukan Sari (2012) yang menunjukkan bahwa

pengungkapan CSR di Indonesia sampai tahun 2010 hanya sebesar 20,92%.

Bahkan ada perusahaan yang hanya mengungkapkan sebanyak 5%. Penelitian ini

di perkuat oleh Hastuti (2014) yang menemukan hasil bahwa pengungkapan CSR

di Indonesia sampai tahun 2014 masih relatif rendah yaitu hanya sebesar 30,15%

dan ada perusahaan yang hanya memiliki tingkat CSR disclosure sebanyak 11%.

Uraian-uraian di atas menunjukkan bahwa perusahaan belum melaksanakan

aktivitas dan pengungkapan CSR-nya secara maksimal.

Beberapa permasalahan dan kasus terkait CSR yang melibatkan

perusahaan manufaktur di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

manufaktur memiliki andil yang cukup besar dalam permasalahan lingkungan dan

sosial yang terjadi. Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh sifat perusahaan

manufaktur yang merupakan perusahaan yang paling banyak berinteraksi dengan

masyarakat. Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan manufaktur akan

menghasilkan limbah yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Selain

itu dalam proses produksi mengharuskan perusahaan mempunyai tenaga kerja di

Page 24: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

6

bagian produksi yang erat kaitannya dengan masalah keselamatan dan

kesejahteraan kerja (Permana, 2012). Perusahaan manufaktur merupakan

perusahaan yang menjual produk kepada konsumen, sehingga perlu

mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan

produknya. Inilah beberapa hal yang menjadi alasan kuat untuk melakukan

penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di sektor

manufaktur.

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk CSR

reporting sudah sedikit mengalami perkembangan (Nurkin, 2009). Praktik

akuntansi yang dibarengi dengan pengungkapan aktivitas tanggung jawab sosial

yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang

didapat dari para pemegang kepentingannya. Namun demikian masih saja ada

perusahaan yang berlum mengungkapkan aktivitas sosialnya. CSR disclosure

sendiri dapat dipengaruhi oleh bebarapa hal, seperti kinerja lingkungan, leverage

profil dan pertumbuhan perusahaan.

Kinerja lingkungan sering dikaitkan dengan praktik pengungkapan

corporate social responsibility(CSR disclosure)yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik, akan mendapatkan penilaian

yang baik pula dari para stakeholders. Oleh karena itu, perusahaan akan

cenderung memiliki tingkat CSR disclosureyang tinggi dengan harapan dapat

menjadi bahan pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan investasi

yang tidak hanya melihat kinerja perusahaan dari segi finansial saja, tetapi juga

dengan memperhatikan kinerja lingkungan yang dilakukan.

Page 25: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

7

Lucyanda dan Siagian (2012), serta Oktariani dan Mimba (2014)

melakukan penelitian tentang faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung

jawab sosial pada perusahaan yang ada di Indonesia dan hasilnya menunjukkan

adanya pengaruh positif yang signifikan dari kinerja lingkungan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh

Anggraini (2006) yaitu bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab lingkungan dan sosial perusahaan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat CSR disclosure adalah

leverage. Leverage mencerminkan seberapa besar perusahaan tergantung pada

kreditor dalam hal membiayai aset perusahaan. Perusahaan dengan tingkat

leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang

dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders (Belkaoui dan Karpik,

1989).

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan guna menguji pengaruh

leverage terhadap CSR disclosure antara lain penelitian yang dilakukan oleh

Shubiri et al.(2012) menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan antara

leverage dengan CSR disclosure. Hal ini didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Oktariani dan Mimba (2014) yang menemukan bahwa leverage

berpengaruh negatif terhadap CSR disclosure suatu perusahaan. Akan tetapi hasil

tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Untari (2010),

Lucyanda dan Siagian (2012), serta Check et al. (2013) yang menemukan hasil

bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara leverage dengan CSR

disclosure.

Page 26: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

8

Tingkat pengungkapan corporate social responsibility juga dapat dilihat

dari tipe atau profil perusahaan. Tipe perusahaan yang lebih tinggi (high-profile)

akan lebih banyak mengungkapkan kegiatan sosial perusahaan dibandingkan

dengan tipe perusahaan yang lebih rendah (low-profile) (Putra, 2011). Hal ini

dikarenakan perusahaan yang tergolong industri high-profil dianggap lebih

banyak menghasilkan limbah dan kerusakan lingkungan terkait dengan proses

produksinya dari pada perusahaan yang low-profile. Penelitian yang pernah

dilakukan oleh Putra (2011) dan Permana (2012) menemukan adanya pengaruh

positif signifikan yang terjadi antara profil perusahaan dengan CSR disclosure.

Suryanto (2013) menguji pengaruh profil perusahaan terhadap pengungkapan

corporate social responsibility menunjukkan hasil yang bertolak belakang dengan

peneilitian sebelumnya. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa profil

perusahaan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi luasnya pengungkapan

sosial yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini didukung oleh temuan Karina

(2013), dimana tipe perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CSR

disclosuredi Indonesia.

Penelitian yang menguji pengaruh pertumbuhan terhadapCSR disclosure

pernah dilakukan Shubiri et al.(2012) yang menguji praktik CSR disclosuredi

Yordania memberikan hasil yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan

pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak mengungkapkan informasi mengenai

corporate social responsibility dibandingkan dengan perusahaan dengan

pertumbuhan yang rendah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Lucyanda dan Siagian (2012) yang menyebutkan bahwa

Page 27: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

9

tidak ada pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan perusahaan dengan CSR

disclosure.

Penelitian yang menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap CSR

disclosuresendiri masih merupakan sesuatu yang baru dan belum banyak

dilakukan. Sesuai konsep ekonomi, perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang

baik maka dapat menjamin keberlangsungan kegiatan ekonominya.

Keberlangusungan ini merupakan hal yang dapat mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan maksimal

lebih dari perusahaan dengan pertumbuhan yang kurang baik. Begitu juga dengan

pengungkapan yang terkait dengan tanggung jawab yang telah dilaksanakan guna

mendapatkan respon yang positif dari pemegang kepentingan.

Beberapa hal di atas menguraikan penelitian-penelitian yang dilakukan

terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat CSR disclosure.

Namun demikian, dari penelitian-penelitian tersebut masih terlihat adanya

ketidakkonsistenan hasil yang diperoleh, terutama terkait pengaruh dari kinerja

lingkungan, leverage, profil dan pertumbuhan perusahaan terhadap CSR

disclosure. Hal ini yang menjadikan penulis tertarik untuk menguji kembali

sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pengungkapan corporate social

responsibility(CSR disclosure).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah CSR disclosureyang diukur

dengan menggunakan Indeks Global Reporting Initiative versi 4.0 yang

diberlakukan mulai tahun 2013. Ini merupakan suatu pembaruan dimana

penelitian-penelitian terdahulu kebanyakan menggunakan GRI index versi 3.0 dan

Page 28: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

10

3.1 tahun 2002-2006. Selain itu alasan penggunaan indeks GRI versi 4.0 juga

dikarenakan masalah-masalah terkait dengan corporate social responsibility

merupakan isu yang cepat mengalami perubahan seiring dengan perkembangan

zaman, sehingga dibutuhkan indeks pengukuran dan pengungkapan CSR terbaru

yang dapat menggambarkan CSR disclosure secara lebih tepat.

Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol berupa ukuran

perusahaan. Hal ini dikarenakan banyak pengujian secara empiris yang meneliti

pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR disclosureyang menunjukkan

kekonsistenan hasil. Sehingga dapat disimpulkan hasil penelitan tersebut tidak

dapat terbantahkan kebenarannya. Perusahaan berukuran besar memiliki

pemegang kepentingan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan

dengan skala kecil, inilah yang menyebabkan perusahaan besar harus memiliki

pengungkapan informasi yang lebih luas demi terpenuhinya kebutuhan

stakeholders akan informasi terkait kepentingannya. Beberapa penelitian terdaulu

telah memposisikan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dalam pengujian

CSR disclosure. Penelitan tersebut antara lain yang pernah dilakukan oleh

Nurkhin (2009) dan Erdanu (2010).

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh terhadap CSR disclosure pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Page 29: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

11

2. Apakahleverage berpengaruh terhadap CSR disclosure pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah profil perusahaan berpengaruh terhadap CSR disclosure pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?, dan

4. Apakahpertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap CSR disclosure

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1.3. Tujuan Penelitian

Atas dasar rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menguji secara empiris pengaruh kinerja lingkungan terhadap CSR

disclosureperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap CSR disclosure

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3. Menguji secara empiris pengaruh profil perusahaan terhadap CSR

disclosure perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

dan

4. Menguji secara empiris pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap CSR

disclosureperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

sebagai berikut :

Page 30: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

12

1. Kegunaan bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti

dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya kajian mengenai tanggung jawab

sosial perusahaan. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya,

terutama penelitian yang berkaitan dengan CSR disclosure.

2. Kegunaan bagi Praktisi

a. Bagi Pihak Perusahaan/ Manajemen

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan

kebijakan-kebijakan perusahaan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan dalam laporan tahunan yang disajikan.

b. Bagi Calon Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang informasi

dalam laporan keuangan tahunan perusahaan, sehingga dapat dijadikan sebagai

acuan untuk pembuatan keputusan investasi.

3. Kegunaan bagi Masyarakat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan stimulus sebagai

pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga

diharapkan dapat meningkatkan kesardaran masyarakat akan hak-hak yang harus

diperoleh.

Page 31: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

13

4. Kegunaan bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi yang saat ini sedang bersama-

sama dengan kementrian lingkungan hidup menyusun standar akuntansi

lingkungan. Selain itu hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan terkait CSR

disclosure.

Page 32: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Telaah Teori

2.1.1. Teori Stakeholder

Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, akan tetapi perusahaan juga

dituntut mampu memberikan manfaat bagi para pemegang kepentingannya.

Sehingga, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang

diberikan stakeholder perusahaan tersebut (Saputro 2013). Crowther dan Aras

(2008, p 28) mendefinisikan stakeholders sebagai berikut:

“Those group without whose support the organization would cease to

exist. Stakeholders is any group of individual who can affect or affected by

the achivment of the organization objectives. The most commod groups

who consider to be stakeholders include : managers, employees,

customers, investors, shareholders, and suppliers. Then there are more

generic groups who are often included : government, society at large, the

local community. Thus many people also concider that there is and

additional stakeholders to an organization; namely The environment”.

Gray, Kouhy dan Adams (1994, p 53) dalam Ghozali dan Chariri (2007)

mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan

stakeholders dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan

adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powefullstakeholders, makin

besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai

bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder-nya.

Harahap (2011) mengatakan bahwa disamping tujuan mencari untung,

perusahaan juga harus memperhatikan pihak-pihak tertentu dengan siapa ia

Page 33: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

15

mempunyai kepentingan. Hal ini dicontohkan dengan perbaikan kesejahteraan

karyawan, manajemen, menjamin hubungan yang baik dengan kelompok

masyarakat tertentu, dan lain-lain. Apapun definisinya, pokok penting mengenai

teori stakeholder adalah bahwa stakeholder merupakan sistem yang secara

eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi dan lingkungannya,

memiliki sifat saling mempengaruhi antara keduanya yang kompleks dan dinamis.

Stakeholders dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari

hubungan sosial kedunya yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas. Oleh

karena itu organisasi memiliki akuntabilitas terhadap para pemegang

kepentingannya (Nur dan Priantinah, 2012).

Salah satu aspek penting yang mendukung keberhasilan implementasi

program CSR adalah sinergisitas yang positif antara seluruh stakeholder terkait.

Karina (2013) mengkategorikannya kedalam empat kelompok, yaitu pemerintah

(goverment), sektor privat (private sector), lembaga swadaya masyarakat (LSM)

Non-Govermental Organization (NGOs), dan masyarakat (community).

Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang

digunakan oleh perusahaan. Teori stakeholder dapat dibagi menjadi dua

berdasarkan kartakeristiknya yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder

(Clarkson, 1995). Stakeholder primer adalah seseorang atau kelompok yang

tanpanya perusahaan tidak dapat mempertahankan goingconcern-nya, yaitu

meliputi : shareholders dan investor, karyawan, konsumen dan pemasok, bersama

dengan yang didefinisikan sebagai stakeholder publik, yaitu: pemerintah dan

Page 34: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

16

komunitas (organisasi lingkungan). Kelompok stakeholder sekunder didefinisikan

sebagai mereka yang mempengaruhi, atau dipengaruhi perusahaan, namun mereka

tidak berhubungan dengan transaksi yang terjadi di perusahaan dan tidak esensial

kelangsungannya, misalnya media masa dan masyarakat luas.

Atas dasar uraian di atas dapat dikatakan stakeholder primer memiliki

pengaruh yang paling besar bagi keberlangsungan perusahaan karena mempunyai

kekuasaan yang cukup tinggi terhadap ketersediaan sumber daya perusahaan.

Kekuasaan tersebut dapat berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian

sumber daya ekonomi yang terbatas seperti modal dan tenaga kerja yang dimiliki

perusahaan. Selain itu dengan kekuasaannya,stakeholder primer dapat

mempengaruhi akses terhadap media, kemampuan mengatur perusahaan, atau

kemapuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan (Karina, 2013). Ullman (1985) mengungkapkan bahwaketika

stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka

perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara memuaskan keinginan stakeholder

(Ghozali dan Chariri, 2007).

Argumen-argumen di atas menyimpulkan bahwa teori stakeholder

sebenarnya berkaitan dengan cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengatur para pemangku kepentingannya. Cara-cara yang dilakukan tersebut

tergantung pada strategi yang diadopsi perusahaan. Salah satu strategi untuk

menjaga hubungan dengan para stakeholder perusahaan adalah dengan

melaksanakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Adanya

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan kebutuhan dan

Page 35: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

17

keinginan dari para pemangku kepentingan dapat terakomodasi dengan baik,

sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan pemangku

kepentingannya.

Tekanan dari investor selaku stakeholder primer, membuat manajemen

perusahaan harus mengungkapkan tanggung jawab perusahaannya di samping

pengungkapan kinerja keuangannya ini menunjukkan adanya kepedulian investor

terhadap isu-isu sosial seperti hak asasi manusia, pendidikan, tenaga kerja dan

lingkungan sebagai unsur penting yang harus diungkapkan dalam laporan

tahunan perusahaan. Masyarakat luas yang termasuk dalam stakeholder sekunder

juga memiliki peran terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Adanya tekanan dari masyarakat membuat perusahaan lebih memperhatikan

kegiatan produksinya yang berinteraksi langsung dengan lingkungan sektiar

entitas bisnisnya. Perusahaan harus bertindak sesuai dengan kepentingan

masyarakat, dengan tidak melanggar hak-hak masyarakat sekitar perusahaan.

2.1.2. Teori Legitimasi

Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai suatu yang diberikan

masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari oleh

perusahaan dari masyarakat, dengan demikian legitimasi memiliki manfaat untuk

mendukung keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Adanya legitimasi

dianggap dapat menyamakan persepsi atau asumsi bahwa tindakan yang dilakukan

oleh suatu entitas adalah tindakan yang diinginkan, pantas maupun sesuai dengan

sistem norma, nilai, kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial

Page 36: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

18

(Suchman,1995 dalam Rahajeng 2010). Legitimasi dianggap penting bagi

perusahaan karena legitimasi masyarakat kepada perusahaan menjadi faktor yang

strategis bagi perkembangan perusahaan ke depan.

Teori legitimasi menjelaskan bahwa perusahaan beroperasi dalam

lingkungan eksternal yang berubah secara konstan dan mereka berusaha

meyakinkan bahwa perilaku sesuai dengan batas-batas dan norma masyarakat

(Brown dan Deegan, 1998 dalam Karina, 2013). Dowling dan Prefer (1975,

p.122) dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan organisasi berusaha

menciptakan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang melekat pada kegiatannya

dengan norma-norma perilaku yang ada dalam sistem sosial masyarakat di mana

organisasi adalah bagian dari sistem tersebut. Selama kedua sistem nilai tersebut

selaras, kita dapat melihat hal tersebut sebagai legitimasi perusahaan. Ketika

ketidakselarasan aktual dan potensial terjadi di antara kedua sistem tersebut, maka

ada ancaman terhadap legitimasi perusahaan.

Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa

aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan dapat

memanfaatkan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan

dalam laporan tahunan mereka untuk membangun kesan positif, sehingga

perusahaan dapat diterima dalam masyarakat. Penerimaan yang didapatkan dari

masyarakat diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga profit yang

diperoleh-pun mengalami peningkatan.

Teori legitimasi menyediakan prespektif yang lebih komprehensif terkait

pengungkapan corporate social responsibility. Teori ini secara eksplisit mengakui

Page 37: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

19

bahwa bisnis dibatasi oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan

sepakat untuk menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan agar perusahaan

memperoleh penerimaan masyarakat akan tujuan perusahaan yang pada akhirnya

akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Brown and Deegan, 1998 dalam

Karina 2013). Gray et al.(1995) memperlihatkan bahwa sebagian besar

pengetahuan yang berkaitan dengan CSR disclosure berasal dari penggunaan

kerangka teori yang menyebutkan bahwa pengungkapan lingkungan dan sosial

merupakan jalan untuk melegitimasi kelangsungan hidup dan operasi perusahaan

pada masyarakat.

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social

responsibility disclosure merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan

untuk mengkomunikasikan perusahaan dengan stakeholders dan disarankan

bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan jalan masuk

dimana beberapa organisasi menggunakannya untuk memperoleh keuntungan atau

memperbaiki legitimasi (Nurkhin, 2009). Guthrie dan Parker (1977) menyarankan

bahwa organisasi mengungkapkan kinerja lingkungan mereka dalam berbagai

komponen untuk mendapatkan reaksi positif dari lingkungan dan mendapatkan

legitimasi atas usaha perusahaan (Hui dan Bowrey, 2008). Deegan et al. (2000)

dalam Rahajeng (2010) menyatakan legitimasi dapat diperoleh manakala terdapat

kesesuaian antara keberadaan perusahaan tidak mengganggu atau sesuai

(congruent) dengan eksistensi sistem nilai yang ada dalam masyarakat dan

lingkungan. Ketika terjadi pergeseran yang menuju ketidaksesuaian maka pada

saat itu legitimasi perusahaan dapat terancam.

Page 38: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

20

Barkmeyer (2007) mengungkapkan bahwa penjelasan mengenai kekuatan

teori legitimasi organisasi dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan di

negara berkembang terdapat dua hal; pertama kapabilitas untuk menempatkan

motif maksimalisasi keuntungan membuat gambaran lebih jelas tentang motivasi

perusahaan memperbesar tanggung jawab sosialnya. Kedua, legitimasi organisasi

dapat untuk memasukkan faktor budaya yang membentuk tekanan institusi yang

berbeda dalam konteks yang berbeda pula.

Dasar pemikiran teori legitimasi ini adalah organisasi atau perusahaan

akan terus berlanjut keberadaannya jika masyarakat menyadari bahwa organisasi

beroperasi untuk sistem nilai yang sepadan dengan sistem nilai masyarakat itu

sendiri. Teori legitimasi menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kontrak sosial

dengan masyarakat. Teori ini menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa

aktivitas operasi yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan kepentingan

masyarakat dan juga dapat diterima oleh masyarakat. Tanggung jawab sosial

dapat diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan guna membangun kesan

positif dari masyarakat mengenai pelaksanaan tanggung jawab tersebut oleh

perusahaan, sehingga keberadaan perusahaan dapat diterima oleh masyarakat.

Beberapa uraian di atas menyimpulkan bahwa teori legitimasi merupakan

salah satu teori yang mendasari CSR disclosuresuatu perusahaan. Corporate

social responsibility disclosure(CSRD) yang dilakukan guna mendapakan nilai

positif dan legitimasi dari masyarakat. Nilai positif yang didapat dari masyarakat

ini akan membantu perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan

usahanya. Selain itu dengan kesan baik tersebut perusahaan dapat meningkatkan

Page 39: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

21

nilainya di mata masyarakat sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan

keuntungannya.

2.1.3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Definisi dan Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Beberapa definisi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan antara lain

dikemukakan oleh bank dunia (2002), yaitu bahwa:

“Corporate social responsibility as “the commitment of business to

contribute to sustainable economic development, working with employees,

their families, the local community and society at large to improve their

quality of life, in ways that are both good for business good for

development.”

UE Commission [(2002) 347 final 5] dalam Crowther dan Aras (2008, p

12) mengungkapkan definisi CSR sebagai berikut:

“CSR is a concept whereby companies integrate social and environmental

concerns in their business operations and in their interaction with their

stakeholders on a voluntary basis”.

Indonesia CSR Awardmendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan

sebagai komitmen dan upaya perusahaan yang beroperasi secara legal dan etis

untuk meminimalkan risiko kehadiran perusahaan, kontribusi terhadap

pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan serta pembangunan berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas hidup pemangku kepentingan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas tekait pengertian corporate social

responsibility dapat ditarik kesimpulan CSR merupakan bentuk tangung jawab

perusahaan kepada sosial dan lingkungan sebagai wujud komitmen bisnis

Page 40: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

22

perusahaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan dilakukan dengan

prosedur yang legal guna meningkatkan kualitas hidup pemegang kepentingan.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan tidak

terbatas pada tanggung jawab yang bersifat reaktif saja, yaitu tanggung jawab

yang dilakukan karena perusahaan telah menimbulkan dampak negatif bagi

masyarakat dan lingkungan. Perusahaan juga perlu merancang program dan upaya

untuk mencegah potensi terjadinya dampak negatif atau risiko aktivitas ekonomi

perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan yang merupakan stakeholders

perusahaan (Lako, 2010).

Menurut Moon (2004) dalam Putra (2010) CSR adalah konsep yang sulit

diartikan. Konsep CSR telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun

terakhir. CSR merupakan sebuah konsep yang telah menarik perhatian dunia dan

juga mendapatkan perhatian dalam ekonomi global. Namun demikian, konsep

CSR ini masih belum seragam dengan pandangan yang masih beragam tentang

kegunaan dan aplikabilitas potensialnya.

Lako (2010) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu keharusan yang

harus dilakukan. CSR harus dijadikan sebagai kebutuhan hakiki yang

terinernalisasi dalam sistem manajemen dan praktik bisnis serta budaya

organisasi. Kebutuhan untuk menjadikan CSR sebagai kebutuhan hakiki dirasakan

kian mendesak. Hal ini dikarenakan pertama, tindakan tersebut justru bakal

mendatangkan berkah berlimpah bagi perusahaan, dan kedua karena dunia bisnis

sedang dan akan terus menghadapi tekanan eksternal agar peduli CSR. Tekanan

tersebut berasal dari para pelaku pasar, khususnya investor dan kreditor yang kian

Page 41: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

23

peduli dan sensitif terhadap isu-isu sosial dan lingkungan (CSR) karena terkait

dengan risiko dan prospek investasi dan kredit. Selain itu lembaga-lembaga

internasional seperti PBB, Bank Dunia, IMF, Uni Eropa dan lainnya, yang kian

menekankan pentingnya internalisasi CSR dalam debijakan serta praktik bisnis

korporasi. Tekanan yang terakhir adalah dari pemerintah yang kemungkinan bakal

kian meningkat seiring dengan meluasnya degradasi sosial dan lingkungan di

Tanah Air. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus segera mereformasi

paradigma bisnisnya yang selama ini cenderung konservatif dan pragmatis ke arah

yang lebih ramah CSR.

2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR disclosure)

Tujuan utama pengungkapan laporan tahunan perusahaan adalah untuk

memberikan informasi baik keuangan maupun non-keuangan kepada para

pemangku kepentingan guna dijadikan alat bantu dalam pembuatan keputusan

bisnis. Hendriksen (1992) dalam Permana (2012) menyebutkan kata disclosure

atau pengungkapan memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan.

Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa

laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan mengenai hasil

aktivitas suatu unit usaha.

Adanya pengungkapan oleh perusahaan akan membangun akuntabilitas

antara perusahaan dengan para stakeholders-nya, sehingga diharapkan perusahaan

akan lebih dapat bersaing di dunia bisnis. Menurut keputusan ketua BAPEPAM

Page 42: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

24

No.38/PM/1996, terdapat dua jenis pengungkapan dalam laporan tahunan

perusahaan, yakni:

1. Mandatory Disclosure

Mandatory disclosure dikatakan sebagai pengungkapan yang diwajibkan

oleh peraturan pemerintah. Bagi emiten setelah go public pengungkapan

wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar

akuntansi yang berkala. Pengungkapan wajib setelah go public dapat

terjadi selama perusahaan masih merupakan perseroan terbuka.

2. Voluntary Disclosure

Voluntary disclosure atau pengungkapan sukarela merupakan

pengungkapan yang dilakukan perusahaan diluar apa yang diwajibkan oleh

standar akuntansi atau peraturan badan pengawas.

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sendiri termasuk salah

satu jenis pengungkapan yang bersifat sukarela (voluntary disclosure). Oleh

karena itu perusahaan memiliki kebebasan untuk mengungkapkan informasi

mengenai kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial yang telah

dilakukan. Karena sifat voluntary-nya, tidak ada format baku mengenai

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini menyebabkan

pengungkapan sosial yang dilakukan antara perusahaan yang satu dengan yang

lain menjadi berbeda tergantung persepsi masing-masing perusahaan.

Menurut Hackston dan Milne (1996) pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan sering juga disebut sebagai corporatesocialresponsibility atau social

disclosure, corporate social reporting, social reporting merupakan proses

Page 43: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

25

pengkomunikasian dampak sosial lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi

terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara

keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi dalam hal ini

perusahaan, diluar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan

kepada pemilik modal khususnya pemegang saham.

Penjelasan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

tertuang di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1 (Revisi

2009) paragraf 12, yang mengatakan :

“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan

mengenai lingkungan hidupdan laporan nilai tambah (value added

statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup

memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan

sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Laporan tambahan tersebut diluar lingkup Standar Akuntansi Keuangan”.

Penjelasan di atas diperkuat dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.

KEP-431/BL/2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan

publik yang menyebutkan bahwa emiten atau perusahaan publik dapat

mengungkapkan informasi pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang

disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti

laporan berkelanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility report).

Selain pernyataan tersebut, dalam keputusan Ketua Bapepam-LK juga

terdapat bahasan lain mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Bahasan tersebut mengatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan meliputi

kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan terkait beberapa aspek,

yaitu:

Page 44: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

26

1. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah

lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan,

sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain;

2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti

kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja,

tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja,

pelatihan dan lain-lain;

3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga

kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan

sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan;

4. Tanggung jawab produk seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,

informasi produk, sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengendalian

konsumen

Lako (2010) mengatakan bahwa meskipun dalam jangka pendek investasi

dalam pelaksanaan kegiatan dan pengungkapan CSR dapat menguras kas dan

menurunkan laba, akan tetapi dalam jangka panjang ternyata mendatangkan

banyak manfaat ekonomi bagi perusahaan. Manfaat ekonomi tersebut antara lain:

(1) Sebagai investasi sosial yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi

perusahaan dalam jangka panjang; (2) Memperkokoh profitabilitas dan kinerja

keuangan perusahaan; (3) Meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari

komunitas, investor, kreditor, pemasok, dan konsumen; (4) Meningkatnya

komitmen, etos kerja, efisiensi, dan produktivitas karyawan; (5) Meningkatkan

citra dan reputasi perusahaan; (6) Menurunnya gejolak sosial dan resistensi dari

Page 45: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

27

komunitas sekitarnya karena diperhatikan serta dihargai perusahaan; dan (7)

Meningkatkan reputasi, goodwill, dan nilai perusahaan dalam jangka panjang.

Penjelasan-penjelasan di atas jika dikaitkan dengan teori stakeholder dan

legitimasi, dapat disimpulkan bahwa untuk membangun akuntabilitas perusahaan

terhadap pemangku kepentingan, perusahaan dapat melaksanakan pengungkapan

aktivitas CSR-nya. Pengungkapan ini juga memiliki banyak manfaat bagi

perusahaan serta dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata pemangku

kepentingan termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Hal tersebut

dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mempertahankan keberlangsungan

operasinya yang diikuti dengan naiknya keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Namun demikian berbagai keuntungan dari CSR disclosureini tidak serta merta

membuat semua perusahaan berbondong-bondong mengungkapkan kegiatan

CSR-nya. Hal ini dikarenakan pengungkapan corporate social responsibility

masih bersifat sukarela, sehingga perusahaan memliki kebebasan dalam

melakukan pengungkapannya.

3. Pengukuran CSR Disclosure

Berbagai cara pengukuran CSR disclosure yang telah dilakukan dalam

penelitian-penelitian sebelumnya. Antara lain pengukuran menggunakan indikator

GRI (Global Reporting Initiatives) seperti yang dilakukan oleh Nurkhin (2009),

Untari (2010), Lucyanda dan Siagian (2012), Bangun et al.(2012), serta Nur dan

Priantinah (2012). Indikator GRI terdiri dari tiga fokus pengungkapan, yaitu

ekonomi, lingkungan dan sosial.

Page 46: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

28

Selain pengukuran CSR menggunakan Indikator GRI, terdapat alternatif

lain yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat CSR disclosure antara lain

dengan menggunakan pengukuran berdasarkan ISO 26000 seperti yang dilakukan

oleh Saputro (2013). Pengukuran CSR disclosurejuga dapat dilakukan dengan

menghitung jumlah kalimat yang diungkapkan terkait kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan seperti yang dilakukan oleh Chek et al.(2013).

Berdasarkan beberapa metode pengukuran tersebut cara pengukuran

menggunakan indikator GRI dianggap paling tepat untuk digunakan. Hal ini

dikarenakan indikator GRI ini merupakan salah satu Indeks terlengkap yang dapat

digunakan untuk mengukur CSR disclosure. Selain itu Indikator GRI merupakan

aturan internasional yang telah diakui oleh perusahaan-perusahaan di dunia

(Nurkhin, 2009). Penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan indeks GRI

sebagai alat pengukur CSR disclosuremasih mengacu pada indeks GRI versi 3.0

dan 3.1 tahun 2002-2006 (G3). Mengingat isu-isu terkait tanggung jawab sosial

perusahaan merupakan isu yang terus berkembang mengikuti perkembangan

zaman, maka perlu dilakukan pembaruan indikator-indikator untuk mengukur

pengungkapan itu sendiri.

Menanggapi hal tersebut Gobal reporting initiatives telah

mengembangkan indeks GRI versi 4.0 (G4) yang dapat digunakan sebagai

pedoman pelaporan berdasarkan GRI yang secara berkala ditinjau untuk

memberikan panduan yang terbaik dan termutakhir bagi pelaporan yang efektif.

Global Reporting Initiatives dalam website resminya yaitu

www.globalreporting.orgmenjelaskan bahwa dibandingkan dengan versi

Page 47: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

29

sebelumnya, G4 memberikan penekanan yang lebih besar atas kebutuhan

organisasi tentang fokus dalam proses pelaporan dan laporan final yang berisi

topik-topik yang bersifat material bagi bisnis dan pemangku kepentingan. Fokus

terhadap materialitas ini akan menghasilkan pengungkapan yang lebih relevan dan

kredibel. Indeks GRI versi 4.0 ini merupakan pembaruan dan penyempurnaan dari

versi sebelumnya, yang bisa dijadikan pedoman oleh perusahaan untuk

pengungkapan laporannya di tahun 2013.

2.1.4. Kinerja Lingkungan

1. Definisi dan Konsep Kinerja Lingkungan

Badan Standar Nasional Indonesia (2005) mengatakan bahwa berbagai

macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian terhadap pencapaian dan

penunjukan kinerja lingkungan yang baik melalui pengendalian dampak

lingkungan yang terkait dengan kegiatan, produk dan jasa organisasi yang

bersangkutan, konsisten dengan kebijakan dan tujuan lingkungan mereka. Hal

tersebut dilaksanakan dalam konteks semakin ketatnya peraturan perundang-

undangan, pengembangan kebijakan ekonomi dan perangkat lain yang mendorong

perlindungan lingkungan. Selain itu juga untuk meningkatkan kepedulian pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap lingkungan.

Ketika perusahaan melakukan kegiatan operasinya, maka proses bisnis

yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak

terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun negatif. Dampak yang

timbulkan pada prinsipnya dapat berupa dampak fisik dan dampak sosial. Dampak

Page 48: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

30

fisik yang mungkin ditimbulkan misalnya adalah pencemaran air, udara, dan

karusakan keanekaragaman hayati, ataupun pengurangan cadangan air tanah

(Renjani, 2013). Besarnya kerusakan yang ditimbulkan dari kegiatan organisasi

ini dan penanggulangan terhadap masalah tersebut dapat tercerminkan dari kinerja

lingkungan perusahaan.

Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan

lingkungan yang baik (Suratno et al., 2006). Perusahaan memberikan perhatian

terhadap lingkungan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian perusahaan

terhadap lingkungan. Kinerja lingkungan sendiri dapat dilakukan dengan

menerapkan akuntansi lingkungan. Fitriyani (2012) menyebutkan bahwa

akuntansi lingkungan merupakan pengungkapan dan integrasi dampak isu-isu

lingkungan pada sistem akuntansi tradisional suatu perusahaan. Akuntansi

lingkungan tidak hanya menghitung biaya dan manfaat ekonomi perusahaan, akan

tetapi juga mempertimbangkan biaya lingkungan yang merupakan eksternalitas

ekonomi negatif atau biaya-biaya yang timbul di luar pasar.

Terkait dengan teori legitimasi, kinerja lingkungan yang baik harus

dimiliki oleh perusahaan sebagai upaya mewujudkan organisasi yang ramah

lingkungan atau peduli terhadap lingkungan sekitar, sehingga dapat meningkatkan

legitimasi perusahaan di mata masyarakat. Organisasi standar internasional

mengungkapkan bahwa dalam pencapaian kinerja lingkungan yang baik, harus

menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik pula. Sistem Manajemen

lingkungan yang handal, efektif, dan terdokumentasi akan mendorong

Page 49: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

31

peningkatan kinerja perusahaan dengan adanya kontrol terhadap semua aspek

yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

2. Pengukuran Kinerja Lingkungan

Beberapa cara pengukuran kinerja lingkungan telah dilakukan oleh

peneliti-peneliti sebelumnya. Pengukuran kinerja biasanya dilakukan dengan

menggunakan PROPER yang dikeluarkan oleh kementrian lingkungan hidup

Indonesia. Penelitian yang menggunakan PROPER KLH dalam pengukuran

kinerja lingkungan ini telah dilakukan oleh banyak peneliti, di antaranyanya

Fitriyani (2012), Permana (2012), serta Oktariani dan Mimba (2014). Penilaian

kinerja lingkungan berdasarkan PROPER sesungguhnya mudah diperoleh. Akan

tetapi karena sebagian PROPER melakukan pengujian secara sektoral, sehingga

untuk perusahaan yang besar yang memiliki anak perusahaan, cabang, ataupun

pabrik, kadang kala tidak memiliki peringkat yang sama. Hal tersebut menjadi

kendala dalam melakukan penilaian untuk menghasilkan estimasi yang akurat

(Agustin, 2010).

Cara lain yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja lingkungan

adalah berdasarkan peraihan ISO 14001 oleh perusahaan. ISO 14001 mulai

diperkenalkan pada tahun1990-an yang merupakan suatu perkembangan aspek

manajemen atau pengelolaan mutu. Organisasi standar internasional dalam

website resminya www.iso.org menjelaskan bahwa ISO 14001 ini merupakan

standar internasional tentang penerapan sistem manajemen lingkungan yang

dikeluarkan oleh International Standards for Organization (ISO). Standar ini

Page 50: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

32

memadukan dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup.

Sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan

disesuaikan dengan sumber daya perusahaan baik sumber daya alam, manusia,

teknis, maupun finansial. Sistem manajemen lingkungan (SML) berdasarkan ISO

14001 merupakan bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang termasuk di

dalamnya struktur organisasi, aktivitas perencanaan, tanggung jawab, praktik,

prosedur-prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan,

pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijaksanaan lingkungan.

Penerapan ISO 14001 adalah pendekatan sistem, jadi dengan menerapkan

standar tersebut berarti memperbaiki sistem. ISO 14001 bukanlah dominasi dari

perusahaan-perusahaan besar saja, Standar ISO 14001 bersifat sangat fleksibel,

dapat diterapkan di berbagai jenis dan skala kegiatan. Penerapan sistem dapat

dimulai dan dilakukan oleh sumber daya yang ada dengan memberikan pelatihan-

pelatihan. Tujuan utama penerapan sistem bukanlah semata-mata untuk

mendapatkan sertifikasi, akan tetapi adalah untuk dapat memperbaiki sistem dan

mendapatkan keuntungan baik secara finansial maupun bagi lingkungan itu

sendiri.

Sertifikasi atas ISO 14001 mempunyai arti bahwa sistem manajemen

lingkungan dari perusahaan diakses, dinilai atau dievaluasi dan hasilnya telah

memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan SML ISO 14001. Terdapat

3 komponen dasar dalam ISO 14001 yaitu program lingkungan tertulis,

pendidikan dan pelatihan, dan pengetahuan mengenai peraturan perundang-

undangan lokal dan nasional. International Standard Organization

Page 51: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

33

mengemukakan bahwa ISO 14001 merupakan standar yang paling diakui di dunia

terkait kerangka kerja sistem manajemen lingkungan. Keuntungan penetapan

standar ISO 14001 antara lain:

1. Perlindungan Lingkungan

Sistem manajemen lingkungan (SML) 14001 memungkinkan manusia dan

lingkungan hidup tetap eksis dengan kondisi baik.

2. Manajemen Lingkungan yang Lebih Baik

Standar SML 14001 memberikan perusahaan kerangka menuju

manajemen lingkungan yang lebih konsisten dan diandalkan.

3. Mempertinggi Daya Saing

Mempertinggi peluang untuk berusaha dan bersaing dalam pasar bebas

dalam era globalisasi.

4. Menjamin Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan

SML 14001 menjamin perusahaan yang memilikinya memenuhi

perundang-undangan yang berlaku karena ada dokumen yang tertulis.

5. Penerapan Sistem Manajemen yang Efektif

Penerapan ISO 14001 menanggung berbagai teknik manajemen yang baik

yang meliputi manajemen personel, akuntansi, pengendalian pemasok,

pengendalian dokumen, dan lain-lain yang diperlukan.

6. Pengurangan Biaya

Selain mempermudah jalan untuk memenuhi persyaratan konsumen tanpa

harus repot memenuhinya kembali, juga dapat mengurangi pemakaian

bahan kimia maupun limbah dan B3 yang harus diproses kembali.

Page 52: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

34

7. Hubungan Masyarakat yang Lebih Baik

Sebagian besar prosedur yang ada pada ISO 14001 mensyaratkan tindakan

yang proaktif, setiap tindakan proaktif terhadap lingkungan ini akan

meningkatkan citra perusahaan dalam hal lingkungan terhadap masyarakat.

8. Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan yang Lebih Baik

Terkait hubungan masyarakat yang lebih baik adalah kepercayaan dan

kepuasan pelanggan. Bila perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO

14001, pelanggan akan lebih merasa aman karena adanya perlindungan

lingkungan.

Sertifikasi ISO 14001 umumnya berlaku untuk jangka waktu dua atau tiga

tahun dan dalam periode waktu tersebut, audit secara berkala dilakukan oleh

lembaga yang melakukan sertifikasi. Audit SML ini mencakup proses verifikasi

yang sistematis dan terdokumentasi yang secara objektif menentukan dan

mengevaluasi bukti audit untuk menentukan apakah suatu sistem pengolahan

lingkungan suatu organisasi telah sesuai dengan kriteria SML audit dan

mengkomunikasikan hasil dari proses ini kepada klien. Adanya audit SML ini

dapat menjamin bahwa suatu perusahaan benar-benar layak untuk memperoleh

sertifikasi ISO 14001 dengan kinerja sistem manajemen lingkungan yang baik dan

memenuhi kriteria SML ISO 14001.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwaISO 14001 membantu

organisasi untuk mengelola dengan lebih baik dampak dari kegiatan mereka

terhadap lingkungan. Salah satu tujuan dari ISO 14001 ini adalah mendorong

upaya dan melakukan pendekatan untuk pengelolaan lingkungan hidup dan

Page 53: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

35

sumberdaya alam dan kualitas pengelolaannya diseragamkan pada lingkup global.

Sertifikat ISO 14001 dapat dijadikan bukti kelayakan suatu organisasi, bisnis, dan

fasilitas manufaktur dalam menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Sertifikasi ini sangat penting untuk bisnis atau entitas agar tetap kompetitif di

pasar nasional maupun internasional di era kesadaran lingkungan ini. ISO 14001

sendiri telah diadopsi oleh Indonesia sebagai standar nasional yaitu SNI 19-

14001: 2005. Hal tersebut membuktikan bahwa standar internasional ISO 14001

dapat diterapkan di Indonesia.

2.1.5. Leverage

1. Definisi dan Konsep Leverage

Berbagai definisi mengenai leverage telah banyak diungkapkan oleh para

ahli. Leverage dapat dikatakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar

perusahaan tergantung pada kreditor dalam membiayai aset perusahaan (Karina,

2013). Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat

bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya, sedangkan perusahaan

yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya

dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan menggambarkan risiko

keuangan perusahan (Purnasiswi, 2011). Adawiyah (2013) menyebutkan bahwa

rasio leverage berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana perusahaan

lebih memilih pembiayaan hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Rasio ini

juga menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau

kreditor.

Page 54: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

36

Sesuai dengan teori stakeholderperusahaan dengan tingkat leverage yang

tinggi akan lebih mempertimbangkan pemanfaatan hasil usaha dan kekayaannya

(aset) untuk membayar kewajibannya kepada para debtholders dibandingkan

untuk membiayai aktivitas tanggung jawab sosialnya dan pengungkapannya,

sehingga penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan

tidak maksimal. Hal ini dapat menimbulkan penilaian yang negatif dari para

pemangku kepentingan terhadap bisnis perusahaan.

2. PengukuranLeverage

Menurut Riyanto (1978; p:266-270) dalam Munawir (2010) rasio leverage

dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara, antara lain total debt to equity

ratio, total debt to total capital aset, long term debt to equity ratio, tangible asets

debt coverage, dan time interest earned ratio. Adawiyah (2013) menyebutkan

bahwa leverage merupakan salah satu rasio keuangan. Rasio-rasio yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat leverage antara lain dengan menggunakan

total debt to equity ratio yang membandingkan antara hutang dengan ekuitas

dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal perusahaan

untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio lainnya adalah total debt to tatal

aset ratio yang membandingkan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang

dengan jumlah seluruh aktiva yang diketahui. Rasio ini menunjukkan beberapa

bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.

Page 55: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

37

2.1.6. Profil Perusahaan

1. Definisi dan Konsep Profil Perusahaan

Profil perusahaan merupakan salah satu faktor potensial yang

mempengaruhi praktik pengungkapan sosial perusahaan. Robert (1992) dalam

Karina (2013) mendefinisikan industri yang high-profile sebagai perusahaan yang

mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan (consumer

visibility), tingkat risiko politik yang tinggi atau tingkat kompetensi yang kuat.

Keadaan yang demikian membuat perusahaan mendapatkan sorotan lebih dari

masyarakat luas mengenai aktivitas perusahaannya. Industri low-profile adalah

kebalikannya, perusahaan ini memiliki tingkat consumer visibility, tingkat risiko

politik dan tingkat kompetensi yang lebih rendah, sehingga tidak banyak

mendapatkan sorotan dari masyarakat luas mengenai aktivitas usahanya meskipun

dalam melakukan kegiatan operasinya perusahaan melakukan kesalahan dan

kegagalan dalam proses maupun hasil produksinya.

Tingkat consumer visability dan risiko politis dapat dilihat dari apakah

suatu industri berorientasi menghasilkan barang konsumsi atau barang industri.

Industri yang menghasilkan barang konsumsi dapat dikategorikan ke dalam

perusahaan high-profile. Rahajeng (2010) menjelaskan bahwa industri yang

berorientasi pada barang konsumsi akan lebih sensitif terhadap masalah keamanan

produk dan lingkungan sekitar, dan hal ini dapat secara langsung berpengaruh

terhadap persepsi konsumen dan keputusan pembelian. Jika dikaitkan dengan teori

legitimasi, perusahaan yang tergolong dalam kategori high-profile cenderung

lebih banyak mengungkapkan tanggung jawab sosialnya, hal ini dilakukan

Page 56: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

38

perusahaan untuk melegitimasi kegiatan operasinya dan menurunkan tekanan dari

para aktivis sosial dan lingkungan.

2. Pengukuran Profil Perusahaan

Pengukuran profil perusahaan dilakukan berdasarkan klasifikasi

perusahaan yang termasuk dalam kategori high-profile dan low-profile. Penelitian

yang dilakukan Hendrasaputra (2007) serta Lucyanda dan Siagian (2012)

perusahaan yang termasuk kategori high profile adalah perusahaan yang bergerak

di bidang otomotif, penerbangan, agrobisnis, tembakau dan rokok, makanan dan

minuman,media dan komunikasi, energi (listrik), kesehatan dan transportasi.

Sementara perusahaan yang termasuk kategori low-profile adalah perusahaan

yang ada dibidang perusahaan konstruksi, keuangan dan perbankan, penyedia

peralatan medis, real estate, ritel, tekstil, produk personal dan produk rumah

tangga.

Sementara Utomo (2000), Hasibunan (2001) dan Permana (2012)

mengelompokan perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan dan

pertambangan, kimia, hutan, kertas, otomotif, agrobisnis, tembakau dan rokok,

makanan dan minuman, media dan komunikasi, kesehatan, transportasi dan

pariwisata kedalam kategori perusahaan high-profile. Perusahaan yang bergerak di

bidang bangunan, keuangan dan perbankan, supplier peralatan medis, retailer,

tekstil dan produk tekstil, produk personal dan produk rumah tangga

dikategorikan kedalam perusahaan low-profile.

Page 57: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

39

Putra (2011) dan Karina (2013) menggunakan pengelompokan yang

disampaikan oleh Roberts (1992), Preston (1977) dan Patten (1991) dalam

Hakston dan Milne (1996) yang mengelompokan industri migas, kehutanan,

pertanian, pertambangan, perikanan, kimia, otomotif, barang konsumsi, makanan

dan minuman, kertas, farmasi, plastik dan konstruksi sebagai industri high-profile.

2.1.7. Pertumbuhan Perusahaan

1. Definisi dan Konsep Pertumbuhan Perusahaan

Lucyanda dan Siagian (2012) mendeskripsikan pertumbuhan perusahaan

sebagai gambaran kekuatan perusahaan untuk bertahan hidup. Pertumbuhan

perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan. Pertumbuhan

perusahaan merupakan salah satu faktor pertimbangan yang dapat membantu

investor dalam membuat keputusan investasinya. Perusahaan yang memiliki

pertumbuhan yang baik diharapkan akan memberikan profitabilitas yang tinggi

dan lebih persisten, sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi di

perusahan tersebut.

Jika dikaitkan dengan stakeholder theory, Sari (2012) menyebutkan

perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi akan mendapatkan banyak sorotan

dari para pemangku kepentingan, sehingga perusahaan yang memiliki

pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan,

termasuk pengungkapan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang memiliki

pertumbuhan yang baik secara konsep ekonomi akan dapat menjamin

keberlangsungan kegiatan ekonominya. Keberlangsungan ini merupakan hal yang

Page 58: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

40

dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan tanggung

jawab sosialnya dengan maksimal lebih dari perusahaan dengan pertumbuhan

yang kurang baik. Oleh karena itu perusahaan akan cenderung melakukan

pengungkapan yang lebih terkait dengan tanggung jawab sosial yang telah

dilaksanakan guna memperlihatkan keunggulan perusahaan yang mampu

bertumbuh sehingga mampu menghadapi persaingan dalam dunia bisnis untuk

mendapatkan respon yang positif dari pemegang kepentingan.

2. Pengukuran Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat berdasarkan penambahan atau

pengurangan aset perusahaan, modal kerja, penjualan dan keuntungan yang

diperoleh perusahaan (Sari 2012). Jika terdapat penambahan terhadap akun-akun

tersebut maka dikatakan perusahaan memiliki pertumbuhan yang positif. Begitu

juga sebaliknya jika aset, modal kerja, penjualan, ataupun laba mengalami

penurunan, maka perusahaan memiliki pertumbuhan yang negatif.Pengukuran

tingkat pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan pertumbuhan aset

perusahaan juga dilakukan oleh Shubiri et al. (2012). Pertumbuhan perusahaan

dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk meningkatkan

ukurannya (Wakid, 2013).

Page 59: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

41

2.1.8. Ukuran Perusahaan

1. Definisi dan Konsep Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel yang cukup banyak

digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan

dalam laporan tahunannya. Cowen et al. (1987) dalam Yao,Wang dan Song

(2011) menunjukkan bahwa perusahaan besar cenderung mendapatkan perhatian

yang lebih dari masyarakat umum, oleh karena itu perusahaan besar mendapatkan

tekanan publik yang lebih besar untuk menunjukkan tanggung jawab sosialnya.

Rouf (2011) menyatakan alasan perbedaan pengungkapan antara perusahaan

berskala besar dengan perusahaan skala kecil adalah bahwa manajer perusahaan

yang lebih besar mungkin menyadari kemungkinan untuk memperoleh manfaat

yang lebih banyak dari pengungkapan yang dilakukannya, sedangkan perusahaan

kecil mungkin merasa bahwa pengungkapan informasi secara penuh dapat

membahayakan posisi kompetitif mereka.

Jika dikaitkan dengan teori stakeholder, perusahaan berukuran besar

memiliki pemegang kepentingan yang lebih banyak dibandingkan dengan

perusahaan dengan skala kecil, inilah yang menyebabkan perusahaan besar harus

memiliki pengungkapan informasi yang lebih luas demi terpenuhinya kebutuhan

stakeholders akan informasi terkait kepentingannya.

2. Pengukuran Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan jumlah aktiva (baik aktiva

tetap, tidak berwujud, dan lain-lain), jumlah tenaga kerja, volume penjualan dan

Page 60: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

42

kapitalisasi pasar (Purnasiwi, 2011). Pengukuran ukuran perusahaan dengan

menggunakan total aset pernah dilakukan oleh Yao et al. (2011), Shubiri et al.

(2012), dan Check et al. (2013). Sedangkan pengukuran dengan menggunakan

total penjualan pernah dilakukan oleh Rouf (2011).

2.2. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

CSRdisclosure menunjukkan hasil yang beragam dan menarik untuk dikaji lebih

mendalam. Penelitian-penelitian tersebut antara lain:

1. Yao et al. (2011)

Yao dkk. menguji determinan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan dengan ukuran perusahaan, environmental sensitivity measure,

consumer proximity measure, media exposure, umur, konsentrasi

kepemilikan, dan kepemilikan saham institusional sebagai variabel

penelitiannya. Penelitian ini menunjukkan hasil ukuran perusahaan,

konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional dan media exposure

berpengaruh positif signifikan dengan tingkat CSR disclosure. Umur

perusahaan berpengaruh negatif dengan tingkat CSR disclosure,

sedangkan variabel lain tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure.

2. Rouf (2011)

Penelitian yang dilakukan tahun 2011 ini bertujuan untuk menguji

pengaruh komisaris independen, dan ukuran perusahaan terhadap CSR

disclosure di Bangladesh. Penelitian ini menggunakan struktur

Page 61: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

43

kepemimpinan, komite audit, dan profitabilitas sebagai variabel kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan komisaris independen dan semua variabel

kontrol berpengaruh positif terhadap CSR disclosure. Sementara size tidak

berpengaruh terhadap CSR disclosure.

3. Putra (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Putra ini mengadopsi beberapa variabel

dari penelitian-penelitian terdahulu yaitu ukuran dewan komisaris, tipe

industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan saham asing dan

kepemilikan saham publik. Hasil dari pengujian empiris yang dilakukan

menunjukkan ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham asing,

kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure.

Tipe perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR

disclosure. Sedangkan variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

CSR disclosure.

4. Shubiri et al. (2012)

Penelitian ini menguji faktor keuangan dan non-keuangan terhadap CSR

disclosure pada perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Amman,

Yordania. Variabel yang digunakan adalah growth, DPR, size, umur,

kepemilikan investor individu, kepemilikan institusional, pemegang saham

mayoritas dan leverage. Hasil penelitian menunjukkan variabel ukuran

perusahaan, growth, dan umur perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap CSR disclosure, variabel DPR, kepemilikan individu, pemegang

saham mayoritas dan leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap

Page 62: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

44

CSR disclosure. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan

terhadap CSR disclosure.

5. Lucyanda dan Siagian (2012)

Penelitian yang berjudul The Influence of Company Characteristic toward

Corporate Social Responsibility Disclosure ini menguji ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dewan komisaris, profil perusahaan,

umur perusahaan, kepemilikan manajemen, laba bersih per saham, kinerja

lingkungan dan pertumbuhan perusahaan sebagai faktor yang

mempengaruhi CSR disclosure. Hasil penelitian yang menggunakan

analisis regresi linear berganda ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan, profitabilitas, profil perusahaan, laba per saham, dan kinerja

lingkungan berpengaruh positif terhadap CSR disclosure. Sementara

leverage, dewan komisaris umur perusahaan, kepemilikan manajemen dan

pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure.

6. Nur dan Priantinah (2012)

Nur dan Priantinah dalam penelitiannya yang menguji pengaruh variabel

profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan publik, dewan komisaris,

leverage dan pengungkapan media terhadap CSR disclosure. Hasil yang

ditunjukkan adalah variabel profitabilitas, kepemilikan publik, dan

pengungkapan media tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR

disclosure. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR

disclosure, sedangkan dewan komisaris dan leverage berpengaruh negatif

terhadap CSR disclosure.

Page 63: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

45

7. Check et al. (2013)

Penelitian dengan judul Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure

in Consumer Products and Plantation Industry in Malaysia ini menguji

ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

Sedangkan leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tingkat

CSR disclosure.

8. Oktariani dan Mimba (2014)

Penelitian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang

dilakukan oleh Oktariani dan Mimba menguji pengaruh karakteristik

perusahaan yang terdiri dari hutang, profitabilitas ukuran perusahaan,

kepemilikan saham asing, dewan komisaris dan tanggung jawab

lingkungan terhadap CSR disclosure. Hasil penelitian ini menunjukkan

variabel hutang dan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap

CSR disclosure. Ukuran perusahaan, kepemilikan asing dan komposisi

dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure. Sedangkan

tanggung jawab lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap CSR

disclosure.

Page 64: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

46

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian

2.3.2. Kerangka Pemikiran Teoritis

Corporate social responsibilitydisclosuremerupakan salah satu bentuk

pertanggungjawaban perusahaan yang luas kepada masyarakat dan lingkungan.

Penelitian-penelitian terdahulu dan kajian teoritis serta permasalahan yang timbul

belakangan ini berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan perlu

dilakukan pengujian secara empiris mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi

CSR disclosure. Penulis mengindikasi faktor kinerja lingkungan, leverage, profil

dan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel independen yang berpengaruh

terhadap CSR disclosure. Sedangkan variabel ukuran perusahaan digunakan

sebagai variabel kontrol dalam pengujian ini, karena dari penelitian-penelitian

sebelumnya variabel ukuran perusahaan telah banyak diuji, dan hasilnya

cenderung menunjukkan hasil yang konsisten. Penjabaran kerangka pemikiran

teoritis adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap CSR disclosure

Guthrie dan Parker (1977) menyarankan kepada organisasi untuk

mengungkapkan kinerja lingkungan mereka dalam berbagai komponen untuk

mendapatkan reaksi positif dari lingkungan dan mendapatkan legitimasi atas

usaha perusahaan (Nurkhin 2009). Organisasi standar internasional

mengungkapkan bahwa dalam pencapaian kinerja lingkungan yang baik, harus

menerapkan manajemen lingkungan yang baik pula. Hal ini dilakukan sebagai

upaya mewujudkan organisasi yang ramah lingkungan atau peduli terhadap

lingkungan sekitar. Manajemen lingkungan yang handal, efektif, dan

Page 65: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

47

terdokumentasi akan mendorong peningkatan kinerja perusahaan dengan adanya

kontrol terhadap semua aspek yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

Kinerja lingkungan yang baik harus memenuhi standar yang berlaku dalam

lingkup global. Standardisasi sistem manajeman lingkungan yang baik telah

dikeluarkan oleh organisasi standar internasional dalam bentuk sertifikasi ISO

14001. Sertifikasi ini menjamin penerapan kinerja lingkungan yang baik yang

dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik akan cenderung

memilikiCSR disclosure yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan

dengan kinerja lingkungan yang buruk. Hal ini dikarenakan perusahaan akan

mendapatkan respon positif dari masyarakat terkait prestasinya dalam kinerja

lingkungannya yang akan meningkatkan nilai perusahaan dimata masyarakat dan

pemegang kepentingan. Hal ini dapat memberikan keuntungan lebih pada

perusahaan, terutama dalam mempertahankan keberlangsungan usahanya yang

berujung pada naiknya laba perusahaan. Kinerja lingkungan ini akan diungkapkan

dalam corporate social responsibility report guna memperoleh keuntungan

tersebut. Selain itu, jika perusahaan telah memiliki kinerja lingkungan yang baik

maka perusahaan tersebut juga memiliki kesadaran yang baik pula dalam

pengungkapan CSR-nya. Penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Lucyanda

dan Siagian (2012) menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara kinerja

lingkungan terhadap CSR disclosure. Hasil yang sama diperoleh dari penelitian

yang dilakukan oleh Putra (2011).

Page 66: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

48

2. Pengaruh Leverage terhadap CSR disclosure

Leverage dapat dikatakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar

perusahaan tergantung pada kreditor dalam membiayai aset perusahaan.

Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat

bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan

yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah, dapat dikatakan perusahaan

tersebut lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Tingkat leverage

perusahaan menggambarkan risiko keuangan perusahan (Purnasiswi, 2011).

Sesuai dengan teori stakeholders perusahaan dengan tingkat leverage yang

tinggi akan lebih mempertimbangkan pemanfaatan hasil usaha dan kekayaannya

(aset) untuk membayar kewajibannya kepada para debtholders dibandingkan

untuk membiayai aktivitas tanggung jawab sosialnya dan juga pengungkapannya,

sehingga penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentinga

tidak maksimal. Hal ini dapat menimbulkan penilaian yang negatif dari para

pemangku kepentingan terhadap bisnis perusahaan.

Beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruh leverage

terhadap CSR disclosureyang mendukung teori stakeholderini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Shubiri et al. (2012), Nur dan Priantinah (2012) serta

Oktariani dan Mimba (2014) yang menemukan adanya pengaruh negatif dari

leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Page 67: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

49

3. Pengaruh Profil Perusahaan terhadap CSR disclosure

Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan profil perusahaan kebanyakan

mendukung bahwa industri high-profile mengungkapkan informasi mengenai

tanggung jawab perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan industri low-

profile. Robert (1992) dalam Karina (2013) mendefinisikan industri yang high-

profile sebagai perusahaan yang mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi

terhadap lingkungan (consumer visibility), tingkat risiko politik yang tinggi atau

tingkat kompetensi yang kuat. Keadaan yang demikian membuat perusahaan

mendapatkan sorotan lebih dari masyarakat luas mengenai aktivitas

perusahaannya.

Industri low-profile adalah kebalikannya, perusahaan ini memiliki tingkat

consumer visibility, tingkat risiko politik dan tingkat kompetensi yang lebih

rendah, sehingga tidak banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat luas

mengenai aktivitas usahanya meskipun dalam melakukan kegiatan operasinya

perusahaan melakukan kesalahan dan kegagalan dalam proses maupun hasil

produksinya. Hal ini yang mendorong perusahaan high-profil lebih banyak

mengungkapkan aktivitas tanggung jawab sosialnya, demi menanggapi tekanan

dari para pemangku kepentingan khususnya masyarakat dan lingkungan.

Uraian di atas mendukung adanya teori stakeholder. Penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Putra (2011) dan Permana (2012) menemukan

adanya pengaruh positif signifikan yang terjadi antara profil perusahaan dengan

CSR disclosure.

Page 68: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

50

4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap CSR disclosure

Penelitian yang menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pernah dilakukan Shubiri et

al.(2012) yang menguji praktik CSR disclosure di Yordania memberikan hasil

yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi akan

lebih banyak mengungkapkan informasi mengenai corporate social responsibility

dibandingkan perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah.

Pengujian pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap CSR disclosure

sendiri masih merupakan sesuatu yang baru dan masih belum banyak dilakukan.

Perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang baik secara konsep ekonomi dapat

menjamin keberlangsungan kegiatan ekonominya. Keberlangsungan ini

merupakan hal yang dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan maksimal lebih dari perusahaan

dengan pertumbuhan yang kurang baik.Oleh karena itu perusahaan akan

cenderung melakukan pengungkapan yang lebih terkait dengan tanggung jawab

sosial yang telah dilaksanakan guna memperlihatkan keunggulan perusahaan yang

mampu bertumbuh sehingga mampu menghadapi persaingan dalam dunia bisnis

sehingga akan mendapatkan respon yang positif dari pemegang kepentingan.

Selain itu dengan adanya pertumbuhan perusahaan mengindikasi adanya

peningkatan kemampuan perusahaan dalam membiayai aktivitas dan

pengungkapan CSR sehingga kebutuhan stakeholder akan informasi yang lengkap

dapat terpenuhi dengan baik.

Page 69: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

51

Jika dikaitkan dengan stakeholder theory, Sari (2012) menyebutkan

perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi akan mendapatkan banyak sorotan

dari para pemangku kepentingan, sehingga perusahaan yang memiliki

pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan,

termasuk pengungkapan tanggung jawab sosial.

5. Pengaruh Variabel Kontrol terhadap CSR disclosure

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan. Ukuran

perusahaan sendiri termasuk salah satu variabel yang cukup banyak dipakai dalam

penelitian yang mengkaji CSR disclosure.Beberapa penelitian yang menguji

pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR disclosure dan menemukan hasil yang

konsistenanara lain dilakukan oleh Yao et al.(2011), Shubiri et al. (2012),

Lucyanda dan Siagian (2012), dan Check et al. (2013). Penelitian-penelitian

tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif

terhadap CSR disclosure.Hal tersebut mengindikasi bahwa semakin besar ukuran

perusahaan maka perusahaan tersebut akan melakukan pengungkapan CSR yang

lebih banyak.

Cowen et al. (1987) dalam Yao,Wang dan Song (2011) mengungkapkan

bahwa perusahaan besar cenderung mendapatkan perhatian yang lebih dari

masyarakat umum, oleh karena itu perusahaan besar mendapatkan tekanan publik

yang lebih besar untuk menunjukkan tanggung jawab sosialnya. Jika dikaitkan

dengan teori stakeholder, perusahaan berukuran besar memiliki pemegang

kepentingan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan dengan skala

Page 70: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

52

kecil, inilah yang menyebabkan perusahaan besar harus memiliki pengungkapan

informasi yang lebih luas demi terpenuhinya kebutuhan stakeholders akan

informasi terkait kepentingannya.

Kerangka pemikiran yang dapat dibangun menurut uraian-uraian di atas

adalah seperti yang terlihat dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Teoritis

2.3.3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan ulasan di atas hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap CSR disclosure.

H3 : Profil perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

H4 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

H1

H2

H3

H4

Kinerja Lingkungan

Leverage

Variable Kontrol:

---------------------------

Ukuran Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan

Profil Perusahaan

CSR Disclosure

Page 71: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

53

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Sebuah penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut

pandang, salah satunya dilihat dari pendekatan analisisnya. Penelitian ini

merupakan penelitan yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan

untuk mendapatkan jawaban atas kejelasan hubungan kausalitas antara variabel-

variabel melalui analisis data dalam rangka pengujian hipotesis.

Penelitian ini dirancang untuk menjelasakan pengaruh variabel independen

yaitu kinerja lingkungan, leverage, profildan pertumbuhan perusahaan, terhadap

CSR disclosure, dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Penelitian

ini dilakukan melalui beberapa proses yaitu mengumpulkan, menyusun, dan

menganalisis data serta menafsirkan data tersebut.

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun penelitian adalah 2013, karena tahun

2013 merupakan periode pengungkapan laporan tahunan yang terbaru bagi setiap

perusahaan. Selain itu, tahun 2013 merupakan periode berlakunya standar

pelaporan terbaru dari Global Reporting Initiatives yaitu Indeks GRI versi 4.0

yang merupakan penyempurnaan standar pelaporan sebelumnya yang digunakan

Page 72: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

54

untuk mengukur tingkat CSR disclosure pada perusahaan sampel. Sampel yang

dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria :

a. Perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan manufaktur yang listing

di Bursa Efek Indonesia tahun 2013.

b. Perusahaan mengungkapkan laporan CSR dalam laporan tahunan untuk

periode akuntansi tahun 2013 yang dapat diakses melalui website resmi

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.3. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.3.1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah CSR

disclosure. CSR disclosure adalah bentuk tanggung jawab perusahaan kepada

sosial dan lingkungan secara berkesinambungan dan dilakukan dengan prosedur

yang legal dan etis sebagai bentuk komitmen bisnis guna meningkatkan kualitas

hidup pemegang kepentingan.

Pengukurancorporate social responsibility (CSR) dalam penelitian ini

menggunakan proksi CSRDI (Corporate Social Responsibility Disclosure Index)

berdasarkan indikator GRI (Global Reproting Initiatives) Versi 4.0 yang diperoleh

dari website resminya yaitu www.globalreporting.org. Indikator GRI ini terdiri

dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Indikator ini

dipilih kerena merupakan aturan internasional yang telah diakui oleh perusahaan

dunia.

Page 73: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

55

Pengukuran ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya seperti

Nurkhin (2009), Putra (2011), Lucyanda dan Siagian (2012), Bangun et al.(2012),

dan juga Nur dan Priantinah (2012), yang menggunakan content analysis dalam

mengukur variety dari CSRDI. Akan tetapi terdapat perbedaan versi indeks yang

digunakan. Karena isu-isu mengenai CSR disclosure merupakan isu yang cepat

sekali berkembang, maka butuh pembaruan-pembaruan terhadap indeks yang

diggunakan untuk mengukurnya. GRI telah mengembangkan indeks GRI versi 4.0

(G4) sebagai penyempurna versi sebelumnya yang dapat digunakan sebagai

pedoman pelaporan berdasarkan GRI yang secara berkala ditinjau untuk

memberikan panduan yang terbaik dan termutakhir bagi pelaporan yang efektif.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan dikotomi dimana setiap

item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0

jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk

memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan

CSRDI adalah sebagai berikut:

∑Xij

CSRDIj = ----------------

nj

Keterangan:

CSRDIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j

∑Xij = Dummy variable. 1= jika item i diungkapkan; 0= jika item i tidak

diungkapkan. Dengan demikian, 0 ≤ CSRDIj ≤ 1.

nj = Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 91.

Page 74: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

56

3.3.2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

lingkungan, leverage, profil dan pertumbuhan perusahaan.

1. Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan

lingkungan yang baik (Suratno et al., 2006). Orgnanisasi standar internasional

mengungkapkan bahwa dalam pencapaian kinerja lingkungan yang baik, harus

menerapkan manajemen lingkungan yang baik pula. Hal ini dilakukan sebagai

upaya mewujudkan organisasi yang ramah lingkungan atau peduli terhadap

lingkungan sekitar.

Kinerja lingkungan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan keikutsertaan

sertifikasi ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan perusahaan.

Sertifikasi ini merupakan standar yang dapat mencerminkan kualitas kinerja

lingkungan perusahaan dimana terdapat penyeimbangan kepentingan bisnis

dengan lingkungan sosialnya. Selain itu sertifikasi ISO 14001 merupakan

sertifikasi yang dikeluarkan oleh organisasi standar internasional, sehingga dapat

dipastikan standar tersebut dapat diterima secara global, bukan hanya di Indonesia

saja.

Dummy variable digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan ini.

Angka 1 diberikan untuk perusahaan yang dianugerahi sertifikat ISO 14001, dan

angka 0 diberikan untuk perusahaan tanpa sertifikasi ISO 14001. Pengukuran ini

sebelumnya telah digunakan dalam penelitian Lucyanda dan Siagian (2012).

Page 75: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

57

2. Leverage

Leverage adalah alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan

tergantung pada kreditor dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang

mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman

luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat

leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri

Pengukuran leveragedalam penelitian ini dilakukan berdasarkan rasio total

hutang terhadap total aset. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari hasil pinjaman kepada

kreditor.

TU

Lev = -----------

TA

Keterangan:

Lev : Leverage

TU : Total utang

TA : Total aset

3. Profil Perusahaan

Profil perusahaan merupakan salah satu faktor potensial yang

mempengaruhi praktik pengungkapan sosial perusahaan. Robert (1992) dalam

Karina (2013) mendefinisikan industri yang high-profile sebagai perusahaan yang

mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan (consumer

visibility), tingkat risiko politik yang tinggi atau tingkat kompetensi yang kuat.

Page 76: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

58

Keadaan yang demikian membuat perusahaan mendapatkan sorotan lebih dari

masyarakat luas mengenai aktivitas perusahaannya dan industri low-profile adalah

kebalikannya.

Profil perusahaandalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

pengukuran seperti yang dilakukan oleh Putra (2011) dan Karina (2013)

menggunakan pengelompokan yang disampaikan oleh Roberts (1992), Preston

(1977) dan Patten (1991) dalam Hakston dan Milne (1996) yang mengelompokan

industri migas, kehutanan, pertanian, pertambangan, perikanan, kimia, otomotif,

barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi, plastik dan kontruksi

sebagai industri high-profile.Pengukuran profil perusahaan mengunakan dummy

variable dengan pemberian angka 1 untuk jenis industri high-profile dan angka 0

diberikan untuk industri yang termasuk kategori low-profile.

4. Pertumbuhan Perusahaan

Lucyanda dan Siagian (2012) mendeskripsikan pertumbuhan perusahaan

sebagai gambaran kekuatan perusahaan untuk bertahan hidup. Perusahaan yang

memiliki pertumbuhan yang baik maka dapat menjamin keberlangsungan kegiatan

ekonominya. Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan pertumbuhan total aset perusahaan. Hal ini dilakukan untuk

menguji seberapa besar pengaruh perubahan aset perusahaan terhadap CSR

disclosure.Pertumbuhan yang terjadi pada aset perusahaan, mengindikasi adanya

peningkatan kemampuan perusahaan dalam membiayai kegiatan CSR dan

pengungkapannya dengan menggunakan aset yang dimiliki.

Page 77: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

59

TAt – TAt-1

Growth = ----------------------

TAt-1

Keterangan:

Growth : Pertumbuhan perusahaan

TAt : Total aset perusahaan pada tahun t

TAt-1 : Total aset perusahaan pada tahun t-1

3.3.3. Variabel Kontrol

Penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan. Hal

ini dikarenakan banyak pengujian secara empiris yang meneliti pengaruh ukuran

perusahaan terhadap CSR disclosure yang menunjukkan kekonsistenan hasil.

Sehingga dapat disimpulkan hasil penelitan tersebut tidak dapat terbantahkan

kebenarannya. Penelitian terdahulu yang menggunakan ukuran perusahaan

sebagai variabel kontrol antara lain Nurkhin (2009) dan Erdanu (2010). Ukuran

perusahaan (size) merupakan skala untuk menentukan besar kecilnya suatu

perusahaan. Variabel kontrol ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan log natural atas total aset untuk menentukan besarnya

ukuran perusahaan. Hal ini dikarenakan total aset perusahaan sampel yang sangat

beragam. Penggunaan total aset dikarenakan aset perusahaan dianggap mampu

menggambarkan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan untuk membiayai

pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan.

Page 78: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

60

3.3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel dirangkum dalam Tabel 3.1

berikut ini:

Tabel 3.1

Pengukuran Variabel

No Variabel Indikator Pengukuran

1. Variabel Dependen

CSR disclosure

Luas CSR disclosure dengan membandingkan

jumlah item yang diungkapkan dengan item yang

seharusnya diungkapkan.

Mengacu pada penelitian Putra (2011) dan Bangung et al,(2012). Perbedaannya terletak pada

Versi Indeks.

Indeks GRI V.4.0

∑Xij

CSR:---------------

91

2. Variabel

Independen

Kinerja

Lingkungan

Leverage

Profil Perusahaan

Kinerja lingkungan diukur berdasarkan sertifikasi

ISO 14001. Perusahaan bersertifikat ISO 14001

dikatakan memiliki kinerja lingkungan yang lebih

baik.

Mengacu pada penelitian Lucyanda dan Siagian

(2012)

Leverage diukur berdasarkan debt to asset ratio.

Mengacu pada penelitian Untari (2010)

Profil perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu high-

profile dan low profile. Pengelompokan profil

perusahaan berdasarkan Hakston dan Milne

(1996). perusahaan high-profile terdiri dari industri migas, kehutanan, pertanian,

pertambangan, perikanan, kimia, otomotif, barang

konsumsi, makanan dan minuman, kertas,

farmasi, plastic, dan konstruksi.

DummyVariabel,

Angka 1 untuk

perusahaan

bersertifikasi ISO

14001, dan angka 0,

untuk perusahaan tanpa sertifikasi ISO

14001.

TU

Lev:-------------

TA

DummyVariabel,

Angka 1 untuk

perusahaan high-

profile, dan angka 0, untuk perusahaan

low-profile.

Pertumbuhan

Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan dilihat berdasarkan

pertumbuhan asset perusahaan.

Mengacu pada penelitian Shubiri et al (2012)

TAt-TAt-1

Growth:---------------

TAt-1

3. Variabel Kontrol

Ukuran

Perusahaan

Ukuran Perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan.

Mengacu pada penelitian Yao et al (2011), Check

et al (2013)

Size: Ln Total Aset

Page 79: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

61

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

berupa annualreportperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Data sekunder tersebut diperoleh dari website resmi Bursa Efek

Indonesia(www.idx.co.id)dan dicocokan dengan data yang diperoleh langsung

dari kantor Bursa Efek Indonesia. Selain itu informasi terkait indeks GRI Versi

4.0 mengenai CSRdisclosure didapatkan dari websiteresminya

www.globalreporting.org. Sedangkan informasi mengenai ISO 14001 tentang

manajemen lingkungan didapatkan langsung dari website ISO yaitu www.iso.org.

Metode yang digunakan adalah metode dokumenter.

3.5. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis

statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Kedua teknik ini digunakan

demi mendapatkan hasil yang optimal.

3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

variabel penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain : mean, median,

minimum, maximum, dan standar deviasi. Selain itu dalam analisis deskriptif juga

disajikan tabel deskripsi tiap variabel penelitian.

Page 80: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

62

3.5.2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menganalisis kualitas data

(uji asumsi klasik) dan pengujian hipotesis. Analisis statistik yang digunakan

adalah regresi linear berganda dengan metode Ordenary Least Square (OLS).

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menjadikan model regresi dapat

digunakan untuk keperluan estimasi serta mengurangi bias data. Uji asumsi klasik

yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam regresi,

seperti variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian

normalitas data secara statistik menggunakan one sample kolmogorv-smirnov.

Besarnya nilai kolmogorov-smirnov harus menunjukkan hasil yang tidak

signifikan (> 0,05) agar data yang digunakan dapat dikatakan normal. Jika

hasilnya signifikan maka data tersebut dikatakan tidak normal (Ghozali, 2013).

Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati

normal.

Selain itu normalitas juga dapat diperkuat menggunakan probability plot.

Analisis menggunakan plot membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

Page 81: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

63

diagonalnya. Jika data residual menyebar luas jauh dari garis diagonalnya maka

dapat disimpulkan data residual tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam regresi dapat dilihat dari :

(1) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor

(VIF).Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance labih kecil dari 0,1 yang berarti

tidak ada kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Dan

nila VIF lebih bersar dari 10. Apabila nila VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih

dari 0,1 dapat dikatakan bahwa variabel model regresi terbebas dari adanya

multikolinearitas (Ghozali, 2013).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari pengamatan satu ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika tidak maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2013). Salah satu cara mendeteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan Uji Park. Uji ini

dapat mendeteksi adanya heteroskedastisitas dengan cara melihat signifikansi

Page 82: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

64

masing-masing variabel. Jika variabel independen signifikan secara statistik

(<0,05), dapat disimpulkan bahwa dalam data model empiris terdapat

heteroskedastisitas. Begitu juga sebaliknya.

Selain uji park cara mendeteksi adanya heteroskedastisitas juga dapat

dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)

yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) akan

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik penyebaran di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan regresi linear berganda,

uji signifikansi parameter individual dan koefisien determinasi.

a. Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menganalisis

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan

menggunakan skala pengukur. Variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kinerja lingkungan, leverage, profil dan pertumbuhan

perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah CSR disclosure. Penelitian

Page 83: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

65

ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan. Adapun

persamaan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

CSRDI = β0 + β1 EP- β2Lev + β3 Profile + β4 Growth + β5 SIZE + έ

Keterangan :

CSRDI : Corporate social responsibility disclosure index

EP :Enviromental performance (kinerja lingkungan)

Lev : Leverage

Profile : Profil Perusahaan

Growth : Pertumbuhan Perusahaan

Size : Ukuran Perusahaan

β0 : Konstata

β1,…,β5 : Koefisien regresi

έ : error

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen

(Ghozali, 2013). Uji t dilakukan dengan menggunakan level signifikansi 0,05 (α

=5%). Kesimpulan yang diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat signifikansi

(α) dengan ketentuan :

1) α > 5% : hipotesis ditolak (tidak signifikan). Hal ini menujukan secara

parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependennya.

Page 84: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

66

2) α < 5% : hipotesis diterima (signifikan). Hal ini menujukan secara parsial

variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependennya.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien detrminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti semua variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Page 85: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

96

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Hasil penelitian dan pembahasanmenerangkan bahwa tingkat CSR

disclosure perusahaan manufaktur di Indonesia masih relatif kecil. Kinerja

lingkungan yang dilihat dari kepemilikan sertifikasi ISO 14001 tentang sistem

manajemen lingkungan terbukti berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

Variabel leverageyang diukur dengan rasio total hutang terhadap total

asettidak terbukti berpengaruh terhadap CSR disclosure. CSR disclosure lebih

bergantung pada total aset perusahaan secara keseluruhan yang digunakan untuk

membiayainya, tanpa melihat seberapa besar aset yang diperoleh dari hutang

kepada kreditor.

Profil perusahaan terbukti berpengaruh positif terhadap CSR disclosure.

Perusahaan high-profile cenderunglebih banyak melaksanakan CSR disclosure

dari pada perusahaan low-profilekarena tipe perusahaan tersebut lebih rentan pada

kemungkinan terjadinya pelanggaran terkait bidang usahanya.

Pertumbuhan perusahaan yang dilihat dari pertumbuhan total aset tidak

terbukti berpengaruh terhadap CSR disclosure.Sehingga meskipun terjadi

pertumbuhan negatif dalam perusahaan yang dilihat dari penurunan aset

perusahaan, tidak akan mengurangi tingkat pengungkapan CSR selama

perusahaan masih memiliki aset yang cukup untuk membiayai pelaksanaan dan

pengungkapan CSR-nya. Begitu juga sebaliknya.

Page 86: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

97

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur sehingga hasil

dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk perusahaan sektor

lain. Penelitan selanjutnya dapat menggunakan objek lain untuk sampel

penelitiannya seperti perusahaan keuangan, perusahaan tambang,

agrobisnis, dan lain sebagainya guna mendapatkan hasil yang lebih akurat

dari setiap sektor industri.

2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain seperti

mediaexposure, dan juga rasio-rasio keuangan perusahaan yang lain untuk

menemukan suatu model standar pendugaan CSR disclosure.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat CSR disclosure perusahaan

manufaktur di Indonesia masih relatif rendah. Sehingga diharapkan

perusahaan manufaktur untuk melakukan pengungkapan CSRnya dengan

lebih baik dan mencakup semua aspek baik ekonomi, lingkungan dan juga

sosial sehingga kebutuhan stakeholder akan informasi yang lengkap dari

perusahaan dapat terpenuhi dengan baik.

Page 87: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

98

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Ira Roblah. 2013. “Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility”. Skirpsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Agustian, Widi. 2014. Ekonomi Global. http://www.okezone.com. (6 Januari

2015).

Agustin, RR Triani. 2010. “Analisis Hubungan antara Kinerja Ekonomi dan

Kinerja Lingkungan dengan Alokasi Dana CSR pada Perusahaan

Ekstraktif”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Anggraini, F. R.R. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan

Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Dalam Simposium Nasional Akuntansi

IX. Padang 2-15.

Badan Standar Nasional Indonesia. 2005. Sistem Manajemen Lingkungan-

Persyaratan dan Panduan Penggungaan.

https://qhseconbloc.files.wordpress.com. (29 Januari 2015).

Bangun, Nuraniun., Juwita Octavia, dan Krisnawati Br. Trigan. 2012. “Pengaruh

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Profitabilitas

terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility”. Dalam Jurnal

Akuntansi. Volume 12. No. 2; November. Hal. 717-738.

Barkmeyer, Ralf. 2007. “Legitimacy as A Key Driver and Determinant of CSR in

Developing Countries”. Dalam Paper for The 2007 Marie Curie Summer

School on Earth System Governance 28 May- 06 June 2007. Amsterdam.

Belkaoui, Ahmed., Philip G. Karpik. 1989. “Determinants of The Corporate

Decision to Disclose Social Information”. Dalam Accounting, Auditing,

& Accountability Journal. Volume 2. Hal. 36-51.

Check, Ibrahim T., Zam Z. Bt Mohamad, Jamal N. Yunus, dan Norlita M.

Norwani. 2013. “Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure in

Consumer Products and Plantation Industry in Malaysia”. Dalam

International Journal of Contemporary Research. Volume 3. No 5; Mei.

Hal. 118-125.

Page 88: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

99

Clarkson, Max B. E. 1995. ”A Stakeholder Fremework for Analyzing and

Evaluating Corporate Social Performance”. Dalam Academy of

Management Review. Volume 20. No.1. Hal. 92-117.

Crowther, David., dan Guler Aras. 2008. “Corporate Social Responsibility”.

http:www.bookboon.com. (12 Januari 2015).

Daniri, Mas Achmad. 2008. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Persahaan (Bag

I). http://www.madani-ri.com. (15 Januari 2015).

Ekowati, Lilis., Prasetyo, dan Anis Wulandari. 2014. “Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, Growth, dan Media Exposure terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan(Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)”. Dalam Simposium Nasional

Akuntansi XVII. Mataram 1-24.

Fitriyani. 2012. “Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Finanfial”. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program IMB SPSS

21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam., dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Global Reporting Initiatives. 2013. G4 Pedoman Pelaporan Bekelanjutan.

http://www.globalreporting.org. (6 Januari 2015)

Gray, Rob., Reza Kouhy, dan Simon Leavers. 1995. “Conturcting a Research

Database of Social and Environmental Reporting by UK Companies”.

Dalam Accounting, Auditing, & Accountability Journal. Volume 8. Hal.

78-101.

Hackston, David., dan Markus J. Milne. 1996. “Some Determinants of Social and

Environmental Disclosure in New Zealand Companies”. Dalam

Accounting, Auditing, & Accountability Journal. Volume 9. Hal. 77-108.

Harahap, Sofyan Syfri. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Hasibunan, Muhaman Rizal. 2001. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan

Emiten di BEJ dan BES”. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 89: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

100

Hastuti, Widya. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan

dan Tipe Industri terhadap Pengungkapan Tnggung Jawab Sosial

Perusahaan dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Listing di BEI). Dalam Artikel Universitas Negeri

Padang. Hal. 1-23.

Hendrasaputra, A. A. R. 2007. “Pelaksanaan Corporate Social Responsibility pada

Perusahaan-perusahaan High Profile dan Low Profile yang Listed di BEI

Tahun 2004”. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta:

Salemba Empat.

International Standard Organization. 2009. Environmental Management The ISO

14000 Family of International Standards. http://www.iso.org. (29 Januari

2015).

----------. 2014. ISO 14000-Enviromental Management.http://www.iso.org. (9

Januari 2015).

Karina, Lovink A. D., dan Etna N. A. Yuyetta. 2013. “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan CSR”. Dalam Diponegoro Journal of

Accounting. Volume 2. No.2. Hal. 1-12.

Keputusan Ketuan Bapepam-LK No. KEP-431/BL/2012 mengenai Penyampaian

Laporan Tahunan Emiten atau Entitas Publik.

Lako, Andreas. 2011. Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis &

Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Lucyanda, Jurica., dan Lady G. P. Siagian. 2012. “The Influence of Company

Characteristic toward Corporate Social Responsibility Disclosure”.

Dalam International Conference on Business and Management. Phuket,

Thailand.

Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Nur, Marzully., dan Denies Priantinah. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di

Indonesia”. dalam Jurnal Nominal. Volume. 1. No. 1. Hal. 22-24.

Nurkhin, Ahmad. 2009. “Corporate Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnya

terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan: Studi

Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia”. Tesis.

Semarang: Univesitas Diponegoro.

Page 90: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

101

Oktariani, Ni Wayan., dan Ni Putu S. H. Mimba. 2014. “ Pengaruh Karakteristik

Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan pada Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”. dalam Jurnal Akuntansi Udayana.

Volume 6. No 3. Hal. 402-418.

Permana, Virgiawan Aditya dan Raharja 2012. “ Pengaruh Kinerja Lingkungan

dan Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility

(CSR) Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI)”. Dalam Diponegoro Journal of Accounting. Volume.

1. No.1. Hal. 1-12.

Purnasiwi, Jayanti. 2011. “ Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage

terhadap Pengungkapan CSR pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Putra, Eka Nanda. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Skripsi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Rahajeng, Rahmi Galuh. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan

Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia)”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Renjani, Rangga A. 2013. Mengenal ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan.

http://wordpress.com. (9 Januari 2015).

Rouf, MD. Abdur. 2011. “The Corporate Social Responsibility Disclosure: A

Study of Listed Companies in Bangladesh”. Dalam Business and

Economic Research Jounal. Volume 2. No.3. Hal. 19-32.

Saputro, Temmy Deny. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan, Tipe

Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Sosial

Perusahaan Berdasarkan ISO 26000”. Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Sari, Rizkia Anggita. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahan terhadap

Corporate Social Responsibility Disclosure pada Peruahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Dalam Jurnal Nominal.

Volume 1 No.1. Hal. 124-140.

Shubiri, Faris N. Al., Abedalfattah Z. Al Abeddallat, dan Marwan M. A Orabi.

2012”. Dalam Journal of Knowladge Management, Economic, and

Information Tecnology. Issue 5.

Page 91: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

102

Sugiyono, Surya. 2014. Puluhan Tahun Tidak Diangkat Karyawan, Ratusan

Buruh Demo Disnaker Gersik.http://www.tribunnews.com. (6 Januari

2015).

Suratno, Ignatius Bondan., et al.. 2006. “Pengaruh Environmental Performance

terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta Periode 2001-2004). Dalam Simposium Nasional Akuntansi IX.

Padang

Suryanto. 2013. “Pengaruh Profil Perusahaan terhadap Hubungan antara Praktik

Pengungkapan Sosial dan Nilai Perusahaan”. Dalam Jurnal Bisnis dan

Akuntansi. Volume 15. No.1. Hal. 73-81.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Untari, Lisna. 2010. “Effec on Company Characteristics Corporate Social

Responsibility Disclosures in Corporate Annual Reports of Consumption

Listed in Indonesia Stock Exchange”. Dalam Undergraduate Program

Gunadara University. Hal. 1-17.

Utami, Sri., dan Prastiti Sawitri Dwi. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Social Disclosure”. Dalam Jurnal Ekonomi Bisnis. Volume 16.

No 1. Maret. Hal. 63-69.

Utomo, M. Muslim. 2000. “Praktik Pengungkapan Sosial pada Laporan Thunan

Perusahaan di Indonesia”. dalam Simposium Nasional Akuntansi III.

Jakarta.

Wahyuni, Tri. 2014. Lingkungan Rusak, Karawang Korban

Investasi.http://detik.com. (6 Januari 2015).

Yao, Shujie., Jianling Wang, dan Lin Song. 2011. “Determinan of Social

Responsibility Disclosure by Chinese Firms”. Dalam Paper 72. Hal 1-29.

Yustiningsih, Rini. 2014. Demo Buruh Sragen: Karyawan Delta Merlin GELAR

Aksi, Ini Tuntutan Mereka.http://solopos.com. (6 Januari 2015).

Page 92: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

103

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian

1 ADES PT. Aska Wira Internasional Tbk.

2 ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk.

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk.

4 AKKU PT. Alam Karya Unggul Tbk.

5 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk.

6 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk.

7 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk.

8 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk.

9 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk

10 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

11 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk.

12 ARGO PT. Argo Pantes Tbk.

13 ARNA PT. Arwana Citramulya Tbk.

14 ASII PT. Astra Intternasional Tbk.

15 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.

16 BAJA PT. Saranacentral Bajatama Tbk.

17 BIMA PT. Primarindo Asia Infrastruktur Tbk.

18 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk.

19 BRNA PT. Berlina Tbk.

20 BRPT PT. Barito Pacific Tbk.

21 BUDI PT. Budi Strach & Seweetener Tbk.

22 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

23 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk.

24 DAVO PT. Davomas Abadi Tbk.

25 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.

26 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

27 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

28 ERTX PT. Eratec Djaja Tbk.

29 ESTI PT. Ever Shine Textile Industry Tbk.

30 ETWA PT. Eterindo Whanatama Tbk.

31 FASW PT. Fajar Surya Wasesa Tbk.

32 FPNI PT. Lotte Chemical Titan Tbk.

33 GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk.

34 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk.

35 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.

36 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk.

37 HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk.

38 HMSP PT. HM Samporna Tbk.

INDEKS NAMA PERUSAHAANNo.

Page 93: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

104

39 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

40 IGAR PT. Champion Pacific Indonesia Tbk.

41 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk.

42 INAF PT. Indofarma (Persero) Tbk.

43 INAI PT. Indal Alumunium Industry Tbk.

44 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk.

45 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

46 INDR PT. Indo-Rama Syntetics Tbk.

47 INKP PT. Kiat Pulp & Paper Tbk.

48 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

49 INTP PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk.

50 IPOL PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk.

51 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk.

52 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk.

53 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

54 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk.

55 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

56 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk.

57 KBLM PT. KabelindoMurni Tbk.

58 KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.

59 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk.

60 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.

61 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk.

62 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

63 KRAH PT. Grand Kartech Tbk.

64 KRAS PT. Krakatao Steel (Persero) Tbk.

65 LION PT. Lion Metal Works Tbk.

66 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk.

67 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk

68 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk.

69 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk.

70 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.

71 MBTO PT. Martina Berto Tbk.

72 MERK PT. Merck Tbk.

73 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

74 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk.

75 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk.

76 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

77 MYTX PT. Apac Citra Centerindo Tbk.

INDEKS NAMA PERUSAHAANNo.

Page 94: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

105

78 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk.

79 NIPS PT. Nippres Tbk.

80 PBRX PT. Pan Brother Tbk.

81 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk.

82 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk.

83 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk.

84 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk.

85 RMBA PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.

86 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

87 SCCO PT. Superme Cable Manufacturing & Comerce Tbk.

88 SCPI PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.

89 SIAP PT. Sekawan Intipratama Tbk.

90 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

91 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk.

92 SIPD PT. Sierad Produce Tbk.

93 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk.

94 SKLT PT. Sekar Laut Tbk.

95 SMBR PT. Semen Baturaja Tbk.

96 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.

97 SOBI PT. Sorini Argo Asia Corporindo Tbk.

98 SPMA PT. Suparma Tbk.

99 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.

100 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk.

101 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk.

102 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk.

103 STAR PT. Star Petrochem Tbk.

104 SULI PT. SLJ Global Tbk.

105 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

106 TFCO PT. Tifco Fiber Indonesia Tbk.

107 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk.

108 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk.

109 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk.

110 TRIS PT. Trisula International Tbk.

111 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

112 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk.

113 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk.

114 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.

115 VOKS PT. Voksel Electric Tbk.

116 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.

117 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk.

INDEKS NAMA PERUSAHAANNo.

Page 95: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

106

Lampiran 2 indeks GRI V. 4.0

Indeks Pengungkapan CSR berdasarkan GRI V. 4.0

NO KODE INDIKATOR

KATEGORI : EKONOMI

Aspek : Kinerja Ekonomi

1. EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan

didistribusikan

2. EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada

kegiatan organisasi karena perusbahan iklim

3. EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti

4. EC4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah

Aspek : Keberadaan di Pasar

5. EC5

Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut

gender dibandingakan dengan upah minimum regional di

lokasi-lokasi operasional yang signifikan

6. EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari

masyarakat lokal di lokasi operasi yang signifikan

Aspek : Dampak Ekonomi Tidak Langsung

7. EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan

jasa yang diberikan

8. EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk

besarnya dampak

Aspek : Praktik Pengadaan

9. EC9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi

operasional yang signifikan

KATEGORI : LINGKUNGAN

Aspek : Bahan

10. EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan bobot atau volume

11. EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan

input daur ulang

Aspek : Energi

12. EN3 Konsumsi energi dalam organisai

13. EN4 Konsumsi energi di luar organisasi

14. EN5 Intensitas energy

15. EN6 Pengurangan konsumsi energy

16. EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa

Aspek : Air

17. EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber

18. EN9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh

pengambilan air

19. EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan

Page 96: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

107

digunakan kembali

Aspek : Keanekaragaman Hayati

20. EN11

Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa dan

dikelola di dalam, atau yang berdekatan dengan kawasan

lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati

tinggi di luar kawasan lindung

21. EN12

Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa

terhadap keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan

kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar

kawasan lindung

22. EN13 Habitat yang dilindungi atau dipulihkan

23. EN14

Jumlah total spesies dalam IUCN Red List dan spesies

dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan

habitat di tempat yang dipengaruhi operasional,

berdasarkan tingkat risiko kepunahan

Aspek : Emisi

24. EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (cakupan 1)

25. EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung (cakupan 2)

26. EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya

(cakupan 3)

27. EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca(GRK)

28. EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)

29. EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)

30. EN21 NOx, SOx, dan emisi udara signifikan lainnya

Aspek : Efluen dan Limbah

31. EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan

32. EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode

pembuangan

33. EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan

34. EN25

Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan

konvensi Basel Lampiran I, II, III, dan VIII yang diangkut,

diimpor, diekspor, atau diolah, dan persentase limbah yang

diangkut untuk pengiriman internasional

35. EN26

Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman

hayati dari badan air dan habitat terkait yang secara

signifikan terkena dampak dari pembuangan air limpasan

dari organisasi

Aspek : Produk dan Jasa

36. EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap lingkungan produk dan

jasa

37. EN28 Prosentase produk yang terjual dan kemasannya yang

direklamasi menurut kategori

Aspek : Kepatuhan

38. EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi

non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang

Page 97: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

108

dan peraturan lingkungan

Aspek : Transporasi

39. EN30

Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk

dan barang lain serta bahan untuk operasional organisasi

dan pengangkutan tenaga kerja

Aspek : Lain-lain

40. EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan

berdasarkan jenis

Aspek : Asesmen Pemasok atas Lingkungan

41. EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

lingkungan

42. EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial

dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

Aspek : Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan

43. EN34

Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme

pengaduan resmi

KATEGORI : SOSIAL

Sub-Kategori : Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan

Bekerja

Aspek : Kepegawaian

44. LA1

Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan

turnover karyawan menurut kelompok umur, gender, dan

wilayah

45. LA2

Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang

tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu,

berdasarkan lokasi operasi yang signifikan

46. LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti

melahirkan, menurut gender

Aspek : Hubungan Industrial

47. LA4

Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai

perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut

tercantum dalam perjanjian bersama

Aspek : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

48. LA5

Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite

bersama formal manajemen-pekerja yang membantu

mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan

keselamatan kerja

49. LA6

Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang,

dan kemangkiran, serta jumlah total kematian akibat kerja

menurut daerah dan gender

50. LA7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena

penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

51. LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam

perjanjian formal dengan serikat pekerja

Page 98: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

109

Aspek : Pelatihan dan Pendidikan

52. LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahun per karyawan menurut

gender, dan menurut kategori karyawan

53. LA10

Program untuk manajemen ketrampilan dan pembelajaran

seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja

karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti

54. LA11

Peresentase karyawan yang menerima review kinerja dan

pengembangan karier secara regular, menurut gender dan

kategori karyawan

Aspek : Keberagaman dan Kesetaraan Peluang

55. LA12

Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan

perkategori karyawan menurut gender, kelompok usia

keanggotaan kelomok minoritas, dan indikator

keberagaman lainnya

Aspek : Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki

56. LA13

Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap

laki-laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi

operasional yang signifikan

Aspek : Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan

57. LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

praktik ketenagakerjaan

58. LA15

Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap praktik ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan

tindakan yang diambil

Aspek : Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan

59. LA16

Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme

pengaduan resmi

Sub-Kategori : Hak Asasi Manusia

Aspek : Investasi

60. HR1

Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak

investasi yang signifikan yang menyertakan klausul terkait

hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak asasi

manusia

61. HR2

Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau

prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi

manusia yang relevan dengan operasi termasuk persentase

karyawan yang dilatih

Aspek : Non- Diskriminasi

62. HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan korektif

yang diambil

Aspek : Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama

63. HR4

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi untuk melatih

kebebasan dari asosiasi dan collective bargaining dalam

risiko yang signifikan dan aksi yang diambil untuk

Page 99: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

110

mendukung hal tersebut

Aspek : Pekerja Anak

64. HR5

Operasi dan pemasok yang diindetifikasi berisiko tinggi

melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang

diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja

anak yang efektif

Aspek : Pekerja Paksa atau Wajib Kerja

65. HR6

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi

melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan

untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk

pekerja paksa atau wajib kerja

Aspek : Praktik Pengamanan

66. HR7

Persenatase petugas pengaman yang dilatih dalam

kebijakan atau prosedur hak asasi manusia di organisasi

yang relevan dengan operasi

Aspek: Hak Adat

67. HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak

masyarakat adat dan tindakan yang diambil

Aspek : Asesmen

68. HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan

review atau asesmen dampak hak asasi manusia

Aspek : Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia

69. HR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

hak asasi manusia

70. HR11

Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap hak asasi manusia dalam rantai pasokan dan

tindakan yang diambil

Aspek : Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia

71. HR12

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi

manusia yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan formal

Sub-Kategori : Masyarakat

Aspek : Masyarakat Lokal

72. SO1

Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal,

asesmen dampak, dan program pengembangan yang

diterapkan

73. SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap masyarakat

Aspek : Anti-Korupsi

74. SO3

Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap

risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang

teridentifikasi

75. SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan

prosedur anti-korupsi

76. SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil

Page 100: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

111

Aspek : Kebijakan Publik

77. SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan

penerima/ penerima manfaat

Aspek : Anti-Persaingan

78. SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti-persaingan, anti-

trust, serta praktik monopoli dan hasilnya

Aspek : Kepatuhan

79. SO8

Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total

sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-

undang dan peraturan

Aspek : Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat

80. SO9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

untuk dampak terhadap masyarakat

81 SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan

Aspek : Mekanisme Pengaduan Dmpak terhadap Masyarakat

82. SO11

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat

yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan resmi

Sub-Kategori : Tanggung Jawab atas Produk

Aspek : Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

83. PR1

Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan

dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang

dinilai untuk peningkatan

84. PR2

Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan

dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan

keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup,

menurut jenis hasil

Aspek : Pelabelan Produk dan Jasa

85. PR3

Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh

prosedur organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan

produk dan jasa, serta persentase kategori produk dan jasa

yang signifikan harus mengikuti persyaratan informasi

sejenis

86. PR4

Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan

koda sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan

produk dan jasa menurut hasil

87. PR5 Hasil survey untuk mengukur kepuasan pelanggan

Aspek : Komunikasi Pemasaran

88. PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan

89. PR7

Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan

koda sukarela tentang komunikasi pemasaran, termasuk

iklan, promosi, dan sponsor,menurut jenis hasil

Aspek : Privasi Pelanggan

90. PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan

Page 101: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

112

pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data

Aspek : Kepatuhan

91. PR9

Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan terkait penyediaan

dan penggunaan produk jasa

Page 102: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

113

Lampiran 3 Data Peneltian

Eko Lingk Sos Jml

1 ADES 5,00 6,00 5,00 0,18 0 0,40 1 0,13 7,61

2 ADMG 6,00 2,00 7,00 0,17 0 0,40 0 0,31 13,00

3 AISA 5,00 3,00 8,00 0,18 0 0,53 1 0,30 15,63

4 AKKU 3,00 2,00 4,00 0,10 0 0,95 1 3,27 15,43

5 AKPI 5,00 6,00 6,00 0,19 0 0,51 1 0,22 10,72

6 ALDO 3,00 4,00 7,00 0,16 0 0,54 1 0,40 14,55

7 ALKA 4,00 3,00 5,00 0,13 0 0,75 1 0,64 12,62

8 ALMI 4,00 2,00 5,00 0,12 0 0,68 1 0,46 12,40

9 ALTO 4,00 1,00 3,00 0,09 0 0,64 1 0,69 14,83

10 AMFG 6,00 10,00 8,00 0,27 1 0,22 1 0,14 14,22

11 APLI 4,00 2,00 5,00 0,12 1 0,42 1 -0,09 15,08

12 ARGO 3,00 2,00 3,00 0,09 0 0,86 0 0,30 12,62

13 ARNA 5,00 7,00 5,00 0,19 1 0,32 1 0,21 14,67

14 ASII 5,00 8,00 9,00 0,24 0 0,50 1 0,17 13,94

15 AUTO 5,00 6,00 15,00 0,29 1 0,24 1 0,42 19,18

16 BAJA 5,00 3,00 8,00 0,18 0 0,79 1 0,03 16,35

17 BIMA 4,00 4,00 2,00 0,11 0 2,73 0 0,18 13,64

18 BRAM 4,00 4,00 7,00 0,17 0 0,32 1 0,31 11,68

19 BRNA 3,00 3,00 7,00 0,14 1 0,73 1 0,46 14,88

20 BRPT 5,00 5,00 7,00 0,19 1 0,54 1 0,38 13,93

21 BUDI 4,00 5,00 7,00 0,18 0 0,64 1 0,04 17,16

22 CPIN 5,00 1,00 6,00 0,13 0 0,37 1 0,27 14,68

23 CTBN 5,00 12,00 9,00 0,29 1 0,45 1 0,29 16,57

24 DAVO 5,00 1,00 5,00 0,12 0 0,07 1 0,01 15,02

25 DLTA 5,00 2,00 6,00 0,14 1 0,22 1 0,16 14,75

26 DPNS 5,00 6,00 7,00 0,20 0 0,13 1 0,39 13,67

27 DVLA 4,00 2,00 7,00 0,14 1 0,23 1 -0,08 12,45

28 ERTX 4,00 2,00 5,00 0,12 0 0,77 0 0,28 13,57

29 ESTI 3,00 1,00 4,00 0,09 0 0,59 0 0,15 13,23

30 ETWA 5,00 3,00 7,00 0,17 1 0,65 1 0,34 13,71

31 FASW 6,00 7,00 7,00 0,22 1 0,54 1 0,02 14,07

32 FPNI 4,00 3,00 1,00 0,09 0 0,66 1 0,15 15,55

33 GDST 5,00 3,00 6,00 0,16 0 0,26 1 0,02 15,08

34 GDYR 4,00 5,00 8,00 0,19 1 0,49 1 0,13 13,99

35 GGRM 5,00 3,00 4,00 0,13 0 0,41 1 0,22 14,12

36 GJTL 4,00 6,00 8,00 0,20 1 0,63 1 0,19 17,74

37 HDTX 2,00 2,00 3,00 0,08 0 0,73 0 0,75 16,55

38 HMSP 2,00 4,00 4,00 0,11 0 0,48 1 0,04 14,68

39 ICBP 6,00 5,00 10,00 0,23 1 0,38 1 0,19 17,13

40 IGAR 6,00 2,00 7,00 0,17 0 0,28 1 0,01 16,87

41 IMAS 3,00 3,00 8,00 0,16 0 0,70 1 0,27 12,66

42 INAF 5,00 3,00 5,00 0,14 0 0,54 1 0,09 16,92

43 INAI 3,00 2,00 2,00 0,08 0 0,84 1 0,25 14,07

44 INCI 3,00 3,00 3,00 0,10 0 0,07 1 0,03 13,55

45 INDF 6,00 4,00 10,00 0,22 1 0,51 1 0,31 11,82

46 INDR 4,00 3,00 6,00 0,14 0 0,59 0 0,35 18,17

47 INKP 5,00 11,00 9,00 0,28 1 0,66 1 0,24 16,01

48 INRU 4,00 9,00 7,00 0,22 1 0,61 1 0,29 18,08

49 INTP 6,00 9,00 7,00 0,24 1 0,14 1 0,17 15,18

50 IPOL 5,00 4,00 5,00 0,16 1 0,55 1 0,24 10,19

Growth Size2013No. INDEKS

Pengungkapan CSR Kinerja

Lingkunga

n

Lev

Profil

Perusaha

an

Page 103: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

114

Eko Lingk Sos Jml

51 JECC 4,00 3,00 9,00 0,18 1 0,88 1 0,75 15,03

52 JKSW 3,00 2,00 0,00 0,06 0 2,55 1 -0,06 14,03

53 JPFA 3,00 3,00 9,00 0,17 1 0,65 1 0,36 12,48

54 JPRS 5,00 1,00 5,00 0,12 0 0,04 1 -0,06 16,52

55 KAEF 6,00 4,00 7,00 0,19 1 0,34 1 0,19 12,84

56 KBLI 6,00 2,00 5,00 0,14 1 0,34 1 0,15 14,72

57 KBLM 3,00 2,00 5,00 0,11 1 0,59 1 -0,09 14,11

58 KBRI 4,00 3,00 3,00 0,11 0 0,12 1 0,06 13,39

59 KDSI 4,00 1,00 3,00 0,09 0 0,59 0 0,49 13,58

60 KIAS 4,00 2,00 5,00 0,12 0 0,10 1 0,06 13,65

61 KICI 4,00 1,00 3,00 0,09 0 0,25 0 0,04 14,64

62 KLBF 5,00 5,00 12,00 0,24 1 0,25 1 0,20 11,50

63 KRAH 5,00 2,00 3,00 0,11 0 0,73 0 -0,01 16,24

64 KRAS 6,00 8,00 9,00 0,26 1 0,47 1 0,17 12,39

65 LION 4,00 2,00 3,00 0,10 0 0,17 1 0,15 17,18

66 LMPI 4,00 2,00 5,00 0,12 0 0,26 0 0,01 13,12

67 LMSH 5,00 1,00 4,00 0,11 0 0,22 1 0,10 13,62

68 LPIN 5,00 2,00 3,00 0,11 0 0,27 1 0,14 11,86

69 MAIN 5,00 1,00 5,00 0,12 0 0,87 1 0,23 12,19

70 MASA 6,00 2,00 8,00 0,18 1 0,40 1 0,27 14,61

71 MBTO 5,00 4,00 7,00 0,18 1 0,26 1 0,00 15,85

72 MERK 4,00 3,00 12,00 0,21 0 0,27 1 0,22 13,32

73 MLBI 5,00 6,00 5,00 0,18 0 0,45 1 0,21 13,45

74 MLIA 5,00 2,00 4,00 0,12 1 0,83 1 0,10 14,39

75 MRAT 3,00 2,00 4,00 0,10 1 0,14 1 -0,03 15,79

76 MYOR 4,00 1,00 6,00 0,12 0 0,60 1 0,05 12,99

77 MYTX 4,00 2,00 4,00 0,11 1 1,05 0 0,16 15,98

78 NIKL 5,00 4,00 9,00 0,20 1 0,65 1 0,42 14,56

79 NIPS 5,00 4,00 8,00 0,19 1 0,70 1 0,52 14,23

80 PBRX 4,00 4,00 5,00 0,14 1 0,58 0 0,41 13,59

81 PICO 4,00 1,00 3,00 0,09 0 0,65 1 0,05 14,86

82 POLY 5,00 1,00 4,00 0,11 0 0,01 0 0,10 13,34

83 PSDN 5,00 1,00 4,00 0,11 0 0,39 1 0,00 15,28

84 PTSN 5,00 4,00 9,00 0,20 1 0,38 1 0,17 13,43

85 RMBA 5,00 2,00 5,00 0,13 0 0,90 1 0,33 13,85

86 ROTI 5,00 3,00 7,00 0,17 0 0,57 1 0,51 16,04

87 SCCO 4,00 2,00 6,00 0,13 0 0,60 1 0,19 14,42

88 SCPI 3,00 3,00 5,00 0,12 0 1,00 1 0,72 14,38

89 SIAP 3,00 3,00 5,00 0,12 0 0,63 0 0,48 13,51

90 SIDO 4,00 4,00 4,00 0,13 0 0,11 1 0,37 12,52

91 SIMA 4,00 4,00 5,00 0,14 0 0,62 1 0,34 14,90

92 SIPD 5,00 1,00 10,00 0,18 0 0,59 1 -0,04 11,09

93 SKBM 5,00 1,00 8,00 0,16 0 0,60 1 0,72 14,96

94 SKLT 4,00 2,00 4,00 0,11 0 0,54 1 0,21 13,12

95 SMBR 5,00 5,00 8,00 0,20 1 0,09 1 -0,31 12,62

96 SMSM 5,00 2,00 7,00 0,16 1 0,41 1 0,09 16,27

97 SOBI 4,00 2,00 7,00 0,14 0 0,39 1 0,03 14,35

98 SPMA 5,00 5,00 5,00 0,17 0 0,57 1 0,06 14,12

99 SQBB 4,00 3,00 1,00 0,09 0 0,18 1 0,06 14,38

100 SRIL 5,00 1,00 8,00 0,16 1 0,59 0 0,31 12,95

101 SRSN 5,00 2,00 5,00 0,13 0 0,25 1 0,05 15,54

Growth Size2013No. INDEKS

Pengungkapan CSR Kinerja

Lingkunga

n

Lev

Profil

Perusaha

an

Page 104: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

115

Eko Lingk Sos Jml

102 SSTM 4,00 1,00 3,00 0,09 0 0,66 0 -0,01 12,95

103 STAR 4,00 1,00 5,00 0,11 0 0,35 0 0,00 13,59

104 SULI 4,00 6,00 5,00 0,17 0 1,40 1 -0,34 13,53

105 TCID 4,00 4,00 6,00 0,16 0 0,19 1 0,15 13,75

106 TFCO 3,00 1,00 3,00 0,08 0 0,19 0 0,19 14,19

107 TIRT 5,00 4,00 5,00 0,16 0 0,92 1 0,06 15,30

108 TOTO 4,00 2,00 5,00 0,12 1 0,41 0 0,15 13,49

109 TPIA 5,00 4,00 9,00 0,20 1 0,55 1 0,13 14,37

110 TRIS 4,00 3,00 6,00 0,14 1 0,46 0 0,08 14,46

111 ULTJ 5,00 2,00 6,00 0,14 1 0,28 1 0,16 12,50

112 UNIC 4,00 3,00 7,00 0,16 1 0,46 1 0,08 14,85

113 UNIT 3,00 2,00 5,00 0,11 0 0,47 0 0,21 12,50

114 UNVR 5,00 5,00 10,00 0,22 1 0,68 1 0,11 13,04

115 VOKS 5,00 3,00 5,00 0,14 1 0,69 1 0,15 16,41

116 WIIM 4,00 2,00 5,00 0,12 0 0,36 1 0,02 14,49

117 YPAS 4,00 1,00 5,00 0,11 0 0,72 0 0,76 14,02

Growth Size2013No. INDEKS

Pengungkapan CSR Kinerja

Lingkunga

n

Lev

Profil

Perusaha

an

Page 105: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

116

Lampiran 4 CSR Disclosureper Sektor Manufaktur

No Sampel Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Sektor Jml Skor Jml Eko Ling Sos

BASIC INDUSTRY & CHEMICAL

1 Cement 2 0.22 20.00 5.50 7.00 7.50

2 Ceramics, Glass, Porcelain 5 0,16 14.80 4.80 4.60 5.40

3 Metal and Allied Products 13 0,15 13.07 4.46 3.38 5,23

4 Chemicals 9 0.16 14,67 4.44 3.67 6.56

5 Plastic & Packaging 10 0.13 12.10 4.10 3.00 5.00

6 Animal Feed 4 0.15 13.50 4.50 1.50 7.50

7 Woods Industries 2 0.16 14.50 4.50 5.00 5.00

8 Pulp & Paper 6 0.19 17.33 4.50 6.50 6.33

MISCELLANEOUS INDUSTRY

9 Machinery & Heavy Equipment 1 0.11 10.00 5.00 2.00 3.00

10 Automotive & Components 10 0.19 16.90 4.60 4.20 8.10

11 Textile, Garment 15 0.12 10.47 3.87 1.87 4.73

12 Footwear 1 0.11 10.00 4.00 4.00 2.00

13 Cable 5 0.14 12.80 4.40 2.40 6.00

14 Electronics 1 0.20 18.00 5.00 4.00 9.00

CONSUMER GOODS INDUSTRY

15 Food & Beverages 14 0.15 13.85 4.93 2.71 6.21

16 Tobacco Manufacturers 4 0.13 11.25 4.00 2.75 4.50

17 Pharmaceutils 8 0.16 14.39 4.37 3.38 6.63

18 Cosmetics & Household 4 0.16 14.75 4.25 3.75 6.75

19 Housware 3 0.10 9.00 4.00 1.33 3.67

Total 117

Rata-rata 13.76 4.49 3.54 5.74

Seharusnya diungkapkan 90 9 33 49

Skor Rata-rata 0.15 0.50 0.11 0.12

Page 106: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

117

Lampiran 5 Jumlah Perusahaan per Tipe (Profil) Industri

No Profile High

Profile

Low

Profile

BASIC INDUSTRY & CHEMICAL

1 Cement 2

2 Ceramics, Glass, Porcelain 5

3 Metal and Allied Products 13

4 Chemicals 9

5 Plastic & Packaging 10

6 Animal Feed 4

7 Woods Industries 2

8 Pulp & Paper 6

MISCELLANEOUS INDUSTRY

9 Machinery & Heavy Equipment 1

10 Automotive & Components 10

11 Textile, Garment 15

12 Footwear 1

13 Cable 5

14 Electronics 1

CONSUMER GOODS INDUSTRY

15 Food & Beverages 14

16 Tobacco Manufacturers 4

17 Pharmaceutils 8

18 Cosmetics & Household 4

19 Housware 3

Total 97 20

Persentase 82.91% 17.09%

Page 107: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

118

Lampiran 6 Output Analisis Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik CSR Disclosure

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSRDI 117 ,06 ,29 ,1510 ,04891

Valid N (listwise) 117

Sumber: output SPSS, 2015

Tabel 4.3

CSR Disclosure berdaraskan Indeks GRI V.4.0

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ECO 117 ,22 ,67 ,4910 ,10358

ENV 117 ,03 ,36 ,0990 ,06606

SOC 117 ,00 ,31 ,1226 ,05226

Valid N (listwise) 117

Sumber: Output SPSS, 2015

Tabel 4.4

Kinerja Lingkungan Berdasarkan Sertifikasi ISO 14001

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tanpa ISO 14001 72 61,5 61,5 61,5

Dengan ISO 14001 45 38,5 38,5 100,0

Total 117 100,0 100,0

Sumber: Output SPSS, 2015

Page 108: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

119

Tabel 4.5

Komposisi Perusahaan Berdasarkan Leverage

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LEVERAGE 117 ,01 2,73 ,5279 ,37252

Valid N (listwise) 117

Sumber: Output SPSS, 2015

Tabel 4.6

Jumlah Perusahaan Berdasarkan Profil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Low Profile 20 17,1 17,1 17,1

High Profile 97 82,9 82,9 100,0

Total 117 100,0 100,0

Sumber: Output SPSS, 2015

Tabel 4.7

Tingkat Pertumbuhan Perusahaan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GROWTH 117 -,34 3,27 ,2381 ,35876

Valid N (listwise) 117

Sumber: Output SPSS, 2015

Tabel 4.8

Komposisi Perusahaan Berdasarkan Total Aset

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SIZE 117 10,19 19,18 14,2712 1,58713

Valid N (listwise) 117

Sumber: Output SPSS, 2015

Page 109: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

120

2. Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.9

Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov

Sumber: Output SPSS, 2015

Gambar 4.1 : Uji Normalitas Data dengan Probability Plot Sumber: Output SPSS, 2015

Unstandardized

Residual

N 117

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,03623575

Most Extreme Differences

Absolute ,077

Positive ,077

Negative -,037

Kolmogorov-Smirnov Z ,835

Asymp. Sig. (2-tailed) ,488

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 110: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

121

Tabel 4.10

Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

EP ,922 1,085

LEVERAGE ,959 1,042

PROFIL ,964 1,037

GROWTH ,976 1,024

SIZE ,926 1,080

a. Dependent Variable: CSRDI

Sumber: Output SPSS, 2015

Tabel 4.11

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -8,916 1,921 -4,642 ,000

EP -,271 ,424 -,062 -,640 ,524

LEVERAGE ,529 ,545 ,092 ,971 ,334

PROFIL ,825 ,535 ,146 1,542 ,126

GROWTH -,679 ,560 -,114 -1,211 ,228

SIZE ,031 ,130 ,023 ,235 ,815

a. Dependent Variable: Ln_U2i

Sumber: Output SPSS, 2015

Page 111: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

122

Gambar 4.2 : Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plots

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.12

Hasil Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,021 ,033 -,639 ,524

EP ,041 ,007 ,408 5,569 ,000

LEVERAGE -,011 ,009 -,086 -1,195 ,235

PROFIL ,034 ,009 ,263 3,679 ,000

GROWTH ,005 ,010 ,033 ,467 ,641

SIZE ,009 ,002 ,303 4,144 ,000

a. Dependent Variable: CSRDI

Sumber: Output SPSS, 2015

Page 112: KINERJA LINGKUNGAN, LEVERAGE, PROFIL DAN …lib.unnes.ac.id/22571/1/7211411020-s.pdf · Disclosure” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Negeri

123

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi tanpa Variabel Kontrol

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,605a ,366 ,344 ,03963

a. Predictors: (Constant), GROWTH, EP, PROFIL, LEVERAGE

Sumber: Output SPSS, 2015

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi dengan Variabel Kontrol

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,672a ,451 ,426 ,03704

a. Predictors: (Constant), SIZE, PROFIL, GROWTH, LEVERAGE,

EP

Sumber: Output SPSS, 2015