KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari...

107
KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA SEJAHTERA UNIVERSITAS UDAYANA (Pendekatan Balanced Scorecard) OLEH DRS. I KETUT RANTAU, MSI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Transcript of KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari...

Page 1: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

1

KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI

(KPN)KARYA BINA SEJAHTERA UNIVERSITAS

UDAYANA (Pendekatan Balanced Scorecard)

OLEH

DRS. I KETUT RANTAU, MSI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

ii

LAPORAN PENELITIAN

KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KARYA

BINA SEJAHTERA UNIVERSITAS UDAYANA

(PENDEKATAN BALANCED SCORECARD)

Oleh:

Drs. I Ketut Rantau, M.Si

NIP. 195611301981031001

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 3: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

iii

ABSTRACT

Economic development in Indonesia is carried out by three sectors: through

the state government sector, private sector and cooperatives. In general, the

performance of a cooperative is measured from a financial perspective. Balanced

scorecard is used to measure the performance and that a balance between

financial and non-financial side, between short term and long term. Balanced

scorecard is a comprehensive measurement that includes four perspectives:

financial, customer, business process / internal, and learning-growth. The

purpose of this study is to investigate the performance of KPN Bina Karya

Sejahtera UNUD through four balanced scorecard perspectives. Performance

KPN Bina Karya Sejahtera UNUD through balanced scorecard approach in the

year 2008 until 2012 obtained result; (1) financial perspective as measured by

total assets to debt ratio considered unhealthy, while liquidity ratios and

profitability ratios measured healthy; (2) customer growth perspective measured

poorly, and the level of customer satisfaction provides an average perception

quite satisfied; (3) internal business process perspective have been efficient; and

(4) learning and growth perspective is measured using employee productivity is

measured good, employee retention rate is measured good, and employee

satisfaction levels provide an average perception of positive or satisfied.

Keyword: balanced scorecard, cooperative, four perspectives balanced scorecard

Page 4: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

iv

ABSTRAK

Pembangunan perekonomian di Indonesia dilaksanakan oleh tiga sektor

yaitu, sektor pemerintah melalui BUMN, sektor swasta, dan koperasi. Pada

umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced

scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan

jangka panjang. Balanced scorecard merupakan pengukuran yang komprehensif

yang mencakup 4 perspektif yaitu: keuangan, customer, proses bisnis/internal, dan

pembelajaran-pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD melalui 4 persepektif balanced

scorecard. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD melalui pendekatan

balanced scorecard pada tahun 2008 s/d 2012 diperoleh hasil: (1) persepektif

keuangan yang diukur dengan total assets to debt ratio dinilai tidak sehat,

sedangkan rasio likuiditas dan rasio rentabilitas dinilai sehat; (2) perspektif

pertumbuhan pelanggan dinilai kurang baik, dan tingkat kepuasan pelanggan

memberikan persepsi rata-rata cukup puas; (3) perspektif proses bisnis internal

dinilai telah berjalan dengan efisien; dan (4) persepektif pembelajaran dan

pertumbuhan diukur dengan mengunakan produktifitas karyawan dinilai baik,

tingkat retensi karyawan dinilai baik, dan tingkat kepuasan karyawan memberikan

persepsi rata-rata positif atau puas.

Kata kunci: Balanced Scorecard, koperasi, empat persepektif balanced scorecard

Page 5: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

v

RINGKASAN

Pembangunan perekonomian di Indonesia dilaksanakan oleh tiga sektor

yaitu, sektor pemerintah melalui BUMN, sektor swasta, dan koperasi. Ketiga

sektor ini diharapkan mampu berjalan sejajar dan berdampingan dalam

memajukan perekonomian di Indonesia. Namun sampai kini sektor swasta masih

mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi kontribusinya

terhadap perekonomian di Indonesia masih berada di lini terakhir (Rupa, 2009).

Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang paling sesuai dengan

demokrasi ekonomi Indonesia seperti yang terkandung dalam Undang Undang

Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992

tentang perkoperasian.

Pada umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan.

Pengukuran kinerja dalam perspektif keuangan untuk koperasi berpedoman pada

prinsip otonomi dan kemandirian yang tercantum dalam pedoman penilian

klasifikasi koperasi Nomor 129/Kepmen/KUKM/XI/2002 yang terdiri dari rasio

rentabilitas modal sendiri, return on asset, asset turn over, profitabilitas,

likuiditas, solvabilitas, dan modal sendiri. Model akuntansi keuangan seharusnya

dikembangkan dengan mengikutsertakan penilaian atas aktiva intelektual dan tak

berwujud perusahaan, seperti produk dan jasa yang bermutu, pekerja yang

memiliki motivasi dan kemampuan serta loyalitas, proses internal yang efektif dan

pelanggan yang terpusatkan dan loyal terhadap perusahaan.

Benturan antara kinerja jangka pendek dengan membangun kapabilitas

kompetitif jangka panjang dari model akuntansi keuangan biaya historis, telah

menciptakan sebuah sintesis yang disebut dengan balanced scorecard. Balanced

Page 6: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

vi

scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan

jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal. Hasil studi tersebut

disimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja masa depan, diperlukan pengukuran

yang komprehensif yang mencakup 4 perspektif yaitu: keuangan, customer,

proses bisnis/internal, dan pembelajaran-pertumbuhan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Koperasi

Pegawai Negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera Universitas Udayana ditinjau dari

empat persepektif balanced scorecard yaitu; persepektif keuangan, persepektif

pelanggan, persepektif proses bisnis internal, dan persepektif pembelajaran dan

pertumbuhan, dan mengetahui kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD secara

keseluruhan dari keempat persepektif balanced scorecard dari tahun 2008 s.d

2012. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Karya Bina

Sejahtera Universitas Udayana yang terletak di Kampus Sudirman dari bulan Mei

sampai Juli 2013. Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan

menggunakan type non probability sampling, yaitu metode sampling insidental.

Ukuran sampel anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditentukan dengan

menggunakan rumus Slovin.

Berdasarkan rumus diatas jumlah pelanggan anggota di KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD pada tahun 2012 sejumlah 2.134 orang dengan batas kesalahan

10 persen, maka jumlah sampelnya sebesar 95,43 atau dibulatkan menjadi 95

orang, sedangkan pemilihan responden karyawan dipilih secara sensus sampling

dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel dalam penelitian dengan

jumlah total karyawan sebanyak 18 orang.

Page 7: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

vii

Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD ditinjau dari persepektif keuangan tahun 2008 s.d 2012 diperoleh rata-rata

Rasio Likuiditas (current ratio) sebesar 272,13%, Rasio Solvabilitas (total debt to

total assets) sebesar 75,25%, dan Net Profit Margin sebesar 21,26%. Kinerja

persepektif keuangan pada rasio Likuiditas dan Rentabilitas dianggap sehat,

sedangan untuk rasio Solvabilitas dianggap tidak sehat. Ditinjau dari persepektif

pelanggan, tingkat pertumbuhan anggota dari tahun 2008 s.d 2012 diperoleh hasil

sebesar -0,04% menunjukan bahwa kinerja pertumbuhan anggota kurang baik.

Tingkat kepuasan anggota dari lima dimensi pembentuk kepuasan pelanggan yang

dipergunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan tetap yaitu; bukti langsung

dengan skor rata-rata 68,80 atau sama dengan puas, keandalan dengan skor rata-

rata 68,51 atau sama dengan puas, daya tanggap dengan skor rata-rata 69,26 atau

sama dengan puas, jaminan dengan skor rata-rata 68,80 atau sama dengan puas,

dan empati dengan skor rata-rata 67,66 atau sama dengan cukup puas.

Ditinjau dari persepektif proses bisnis internal efisiensi penyelesaian

transaksi simpanan 1,39 dan permohonan kredit 1,11. Ditinjau dari persepektif

proses pembelajaran dan pertumbuhan, tingkat produktifitas karyawan

memperoleh rata-rata sebesar Rp. 42.915.049,67, tingkat retensi karyawan

memperoleh rata-rata sebesar 1,33%, dan tingkat kepuasan karyawan berkerja

diukur dalam lima dimensi pembentuk kepuasan karyawan yaitu; kerja secara

mental dengan skor rata-rata 75,78 atau sama dengan puas, ganjaran dengan skor

rata-rata 73,33 atau sama dengan puas, kondisi kerja dengan skor rata-rata 76,44

atau sama dengan puas, rekan kerja dengan skor rata-rata 74,89 atau sama dengan

puas, dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan dengan skor rata-rata 74,00

atau sama dengan puas. Berdasarkan metode balanced scorecard dengan empat

persepektif yaitu; keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran

Page 8: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

viii

dan pertumbuhan dinailai secara umum kinerja Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

Karya Bina Sejahera Universitas Udayana menunjukan kinerja yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang penulis dapat berikan adalah; (1)

perlunya penyaluran aktiva lancar yang melebihi batas standar koperasi

berprestasi ke unit lain sehingga harta atau asset yang dimiliki koperasi tidak

melebihi batas koperasi berprestasi. Rasio solvabilitas dinilai tidak sehat karena

modal yang dimiliki koperasi lebih kecil daripada hutang koperasi jadi tingkat

solvabilitas dapat dipertinggi hanya dengan jalan menambahkan modal sendiri

dengan alternatif: (a) Menambah aktiva tanpa menambah hutang atau menambah

aktiva relatif lebih besar daripada menambahkan hutang; (b) Mengurangi hutang

tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar daripada

berkurangnya aktiva, (2) KPN Karya Bina Sejahtera UNUD harus lebih

mendekatkan diri pada pelanggan anggota di setiap Fakultas sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan anggota, agar anggota dapat

merasakan keuntungan menjadi anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, (3)

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD harus tetap mempertahankan proses pelayanan

transaksi simpanan dan permohonan kredit, karena dengan proses yang cepat dan

tepat akan meningkatkan kepuasan pelanggan, (4) Berdasarkan penilaian

persepektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, pihak pengurus sebaiknya

meningkatkan usaha-usaha yang selama ini dapat menciptakan kepuasan

karyawan, yaitu dengan meningkatkan komunikasi antara manajer, pengurus, dan

karyawan.

KATA PENGANTAR

Page 9: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

ix

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat

menyelesaikan penelitian yang berjudul “Kinerja Koperasi Pegawai Negeri

(KPN) Karya Bina Sejahtera Universitas Udayana (Pendekatan Balanced

Scorecard)”

Penyusunan penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

pengisian BKD staf pengajar di lingkungan Fakultas Paertanian Universitas

Udayana. Selama penyusunan penelitian ini penulis telah banyak mendapat

bantuan dan dorongan baik berupa moril, materiil yang tidak dilupakan

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka melalui kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan

demi kesempurnaan penulisan dimasa mendatang. Semoga penelitian ini ada

manfaatnya.

Denpasar, Oktober 2015

Penulis

Page 10: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

x

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .......................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxi

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 9

2.1 Koperasi ............................................................................................ 9

2.1.1 Pengertian Koperasi ................................................................ 9

2.1.2 Landasan, Azas, Tujuan, dan Prinsip Koperasi ...................... 10

2.2 Kinerja Perusahaan ........................................................................... 11

2.2.1 Pengertian Kinerja .................................................................. 11

2.2.2 Penilaian Kinerja .................................................................... 12

2.2.3 Pengukuran Kinerja ................................................................ 13

2.3 Balanced Scorecard .......................................................................... 13

Page 11: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xi

2.3.1 Pengertian Balanced Scorecard .............................................. 13

2.3.2 Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard ............................. 15

2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Balanced Scorecard .................. 16

2.4 Empat Persepektif Balanced Scorecard ............................................ 18

2.4.1 Persepektif Keuangan ............................................................. 19

2.4.2 Persepektif Pelanggan............................................................. 20

2.4.3 Persepektif Proses Bisnis Internal .......................................... 21

2.4.4 Persepektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .......................... 21

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 23

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 25

3.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 25

3.2 Jenis dan Sumber Data...................................................................... 25

3.2.1 Jenis data ................................................................................ 25

3.2.2 Sumber data ............................................................................ 26

3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................... 26

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 27

3.5 Variabel dan Pengukuran Variabel ................................................... 29

3.6 Batasan Operasional Variabel........................................................... 29

3.7 Metode Analisis Data ....................................................................... 31

3.7.1 Penilaian kinerja persepektif keuangan .................................. 31

3.7.2 Penilaian kinerja persepektif pelanggan ................................. 34

3.7.3 Penilaian kinerja persepektif proses bisnis internal ................ 35

3.7.4 Penilaian kinerja persepektif pembelajaran dan pertumbuhan 36

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN .................................... 38

4.1 Sejarah KPN Karya Bina Sejahtera UNUD...................................... 38

4.2 Struktur Organisasi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .................. 41

Page 12: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xii

4.3 Bidang Usaha .................................................................................... 46

4.3.1 Unit simpan pinjam (USP) ..................................................... 46

4.3.2 Unit non simpan pinjam ......................................................... 47

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 48

5.1 Kinerja KPN dari Persepektif Keuangan .......................................... 48

5.1.1 Rasio likuiditas ....................................................................... 49

5.1.2 Rasio solvabilitas .................................................................... 51

5.1.3 Rasio rentabilitas .................................................................... 53

5.1.4 Rekapitulasi kinerja KPN ....................................................... 55

5.2 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Persepektif

Pelanggan ........................................................................................ 56

5.2.1 Pertumbuhan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .... 56

5.2.2 Penilaian kepuasan pelanggan anggota KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD .................................................................... 58

5.3 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Persepektif Proses

Bisnis Internal .................................................................................. 66

5.4 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Persepektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan ...................................................... 70

5.4.1 Produktifitas karyawan ........................................................... 70

5.4.2 Retensi karyawan .................................................................... 72

5.4.3 Kepuasan karyawan ................................................................ 73

5.5 Kinerja Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera

UNUD secara Komprehensif Berdasarkan Empat Persepektif

Balanced Scorecard ........................................................................ 81

Page 13: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xiii

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 84

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 84

6.2 Saran ................................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

LAMPIRAN .................................................................................................... 90

Page 14: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Perkembangan Keuangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .......... 5

3.1 Variabel, Indikator, dan Pengukuran Kinerja KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard ...... 28

3.2 Standar Pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan

Rasio Rentabilitas .............................................................................. 33

3.3 Kategori Tingkat Kepuasan Anggota KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD ................................................................................................ 35

3.4 Kategori Tingkat Kepuasan Karyawan KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD ................................................................................ 37

5.1 Hasil Analisis Rasio-rasio Keuangan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD dari Tahun 2008 s.d 2012 ...................................................... 49

5.2 Rekapitulasi Kinerja Persepektif Keuangan KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012 ............................................. 56

5.3 Jumlah Anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Tahun

2008 s.d 2012 ..................................................................................... 57

5.4 Pertumbuhan Anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari

Tahun 2008 s.d 2012 .......................................................................... 57

5.5 Persentase Responden Kepuasan Pelanggan Anggota dari Bukti

Langsung KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ................................... 60

5.6 Persentase Responden Kepuasan Pelanggan Anggota dari

Keandalan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .................................. 61

5.7 Persentase Responden Kepuasan Pelanggan Anggota dari Daya

Tanggap KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ..................................... 63

5.8 Persentase Responden Kepuasan Pelanggan Anggota dari

Jaminan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ..................................... 64

5.9 Persentase Responden Kepuasan Pelanggan Anggota dari

Empati KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ....................................... 66

5.10 Perbandingan Waktu Standar dan Waktu Realisasi Proses

Simpanan............................................................................................ 67

Page 15: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xv

5.11 Perbandingan Waktu Standar dan Waktu Realisasi Proses

Permohonan Kredit .......................................................................... 69

5.12 Produktifitas Karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Tahun 2008 s.d 2012 .......................................................................... 71

5.13 Retensi Karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ..................... 72

5.14 Persentase Responden Kepuasan Karyawan dari Kerja Secara

Mental KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ....................................... 74

5.15 Persentase Responden Kepuasan Karyawan dari Ganjaran KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD ............................................................. 75

5.16 Persentase Responden Kepuasan Karyawan dari Kondisi Kerja

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .................................................... 77

5.17 Persentase Responden Kepuasan Karyawan dari Rekan Kerja

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .................................................... 78

5.18 Persentase Responden Kepuasan Karyawan dari Kesesuaian

Kepribadian dengan Pekerjaan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD ................................................................................................ 80

5.19 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d

2012 Secara Komprehensif Berdasarkan Empat Persepektif

Balanced Scorecard ........................................................................... 82

Page 16: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Toritis Analisis Kinerja KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD ................................................................................ 24

4.1 Struktur Organisasi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .................... 42

Page 17: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1 Laporan Neraca KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Tahun 2008 s.d 2012 .......................................................................... 90

2 Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012 ............................................. 92

3 Hasil Perhitungan Analisis Masing-masing Rasio KPN Karya

Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012 ..................................... 93

4 Kuesioner Penilaian Kepuasan Anggota KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD ................................................................................ 95

5 Kuesioner Penilaian Kepuasan Karyawan KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD ................................................................................ 98

Page 18: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan perekonomian di Indonesia dilaksanakan oleh tiga sektor

yaitu, sektor pemerintah melalui BUMN, sektor swasta, dan koperasi. Ketiga

sektor ini diharapkan mampu berjalan sejajar dan berdampingan dalam

memajukan perekonomian di Indonesia. Sampai kini sektor swasta masih

mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi kontribusinya

terhadap perekonomian di Indonesia masih berada di lini terakhir (Rupa, 2009).

Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang paling sesuai

dengan demokrasi ekonomi Indonesia seperti yang terkandung dalam Undang

Undang Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1, yang menyebutkan bahwa

perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan

bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan rakyat berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Oleh karena itu, sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi

diharapkan mampu menjadi soko guru perekonomian Indonesia (Karni, 2011).

Sebagai bagian integral dari tata perekonomian nasional, koperasi

memiliki kedudukan dan peran yang sangat strategi dalam menumbuh

kembangkan potensi ekonomi rakyat. Oleh karena itu, koperasi secara bersama

dan berdampingan dengan pelaku usaha lain harus mampu tumbuh menjadi badan

usaha dan sekaligus sebagai gerakan dan penggalang ekonomi rakyat serta

memiliki jaringan usaha dan daya saing yang tangguh guna mengantisipasi

berbagai peluang dan tantangan pada masa yang akan datang (Nasution, 2002).

Page 19: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

2

Saat ini diakui bahwa dunia usaha di Indonesia memang diwarnai oleh

perusahaan skala UMKM, dan sudah tentu memerlukan upaya pemberdayaan

sekaligus pengukuran kinerja dengan alat analisis yang berlaku umum/global,

sehingga kelak UMKM itu mampu berkumandang dalam tatanan nasional

maupun internasional (Sinaga, 2004). Begitu pula halnya dengan koperasi,

kemandirian suatu koperasi dinilai dengan menggunakan “13 kriteria KUD

Mandiri” salah satunya dari sisi keuangan dengan penilaian sistem RLS yaitu

Rentabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas.

Umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan.

Pengukuran kinerja dalam perspektif keuangan untuk koperasi berpedoman pada

prinsip otonomi dan kemandirian yang tercantum dalam pedoman penilian

klasifikasi koperasi Nomor 129/Kepmen/KUKM/XI/2002 yang terdiri dari rasio

rentabilitas modal sendiri, return on asset, asset turn over, profitabilitas,

likuiditas, solvabilitas, dan modal sendiri. Pengukuran dengan metode ini

mempunyai banyak kelemahan karena tidak cukup mewakili kinerja keseluruhan

perusahaan di luar aspek keuangan. Rasio-rasio keuangan hanya menunjukkan

posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek. Agar pengukuran kinerja dapat

menghasilkan informasi yang berguna, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu sistem pengukuran harus sesuai dengan tujuan organisasi, menggambarkan

aktivitas-aktivitas kunci dari manajemen, dapat dimengerti para pegawai, mudah

diukur dan dievaluasi, serta dapat digunakan oleh organisasi secara konsisten.

Dalam mengoperasikan visi dan misi suatu organisasi usaha, perlu upaya melalui

indikator kinerja tertentu (Susanti, 2010).

Page 20: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

3

Model akuntansi keuangan seharusnya dikembangkan dengan mengikut

sertakan penilaian atas aktiva intelektual dan tak berwujud perusahaan, seperti

produk dan jasa yang bermutu, pekerja yang memiliki motivasi dan kemampuan

serta loyalitas, proses internal yang efektif dan pelanggan yang terpusatkan dan

loyal terhadap perusahaan. Benturan antara kinerja jangka pendek dengan

membangun kapabilitas kompetitif jangka panjang dari model akuntansi keuangan

biaya historis, telah menciptakan sebuah sintesis yang disebut dengan balanced

scorecard.

Balanced scorecard dimulai dan diperkenalkan pada awal tahun 1990 di

USA oleh David P Norton dan Robert Kaplan melalui suatu riset tentang

“Mengukur Kinerja Organisasi Masa Depan” yang dipimpin oleh David Norton

dan Robert Kaplan dalam upaya mengembangkan suatu model pengukuran

kinerja yang baru (Kaplan dan Norton, 2000). Balanced scorecard digunakan

untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi

keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta

melibatkan faktor internal dan eksternal. Dari hasil studi tersebut disimpulkan

bahwa untuk mengukur kinerja masa depan, diperlukan pengukuran yang

komprehensif yang mencakup empat perspektif yaitu: keuangan, customer, proses

bisnis/internal, dan pembelajaran-pertumbuhan. Menggunakan balanced

scorecard dimungkinkan untuk menterjemahkan visi dan strategi organisasi ke

dalam tujuan-tujuan yang detail dengan pengukuran kinerja yang terbagi ke dalam

empat perspektif penting, sehingga pimpinan organisasi dapat mempertimbangkan

semua ukuran-ukuran operasional yang penting secara simultan.

Page 21: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

4

Koperasi selaku badan usaha yang tergolong organisasi modern dalam

aktivitasnya diharapkan telah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,

pengembangan organisasi, pengelolaan aktiva, pengembangan pemasaran, dan

pengelolaan keuangan serta pengembangan kemitraan. Dengan demikian

pengukuran kinerja dengan balanced scorecard tersebut pada hakekatnya dapat

dilakukan modifikasi sesuai dengan karakter organisasi koperasi sebagai badan

usaha dan kumpulan orang yang disebut anggota. Selanjutnya di dalam

implementasinya terhadap koperasi perlu ditentukan variabel pengukuran kinerja

yaitu aspek keorganisasian, aspek keanggotaan, aspek keuangan, dan aspek

kemitraan, serta aspek pemasaran/pelayanan.

Koperasi Pegawai Negeri Universitas Udayana merupakan salah satu

Koperasi Pegawai Negeri yang berada di Kota Denpasar, dan juga merupakan

KPN yang sudah berstatus KPN Mandiri. Awal terbentuknya Koperasi Pegawai

Negeri Universitas Udayana di mulai dari tanggal 26 Oktober 1979. Saat itu

UNUD mendirikan Perkumpulan Koperasi Pegawai Negeri Kantor Pusat

Universitas Udayana. Koperasi UNUD sendiri terdaftar pada Kantor Wilayah

Koperasi Provinsi Bali pada tanggal 8 Februari 1982 dengan badan hukum nomor:

945/BH/VIII, dengan nama Koperasi Pegawai Negeri Kantor Pusat UNUD.

Melalui Lokakarya KORPRI unit Universitas Udayana diputuskan untuk

mendirikan Koperasi Universitas Udayana, maka dibentuk panitia persiapan

pendirian koperasi di Universitas Udayana dengan SK Rektor No.

316/PT.17/UM.19/1986 tanggal 4 Februari 1986. Sejak berdirinya sampai

sekarang koperasi ini telah mengalami perubahan yaitu melalui RAT X KPN

Page 22: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

5

Karya Bina Sejahtera UNUD menjadi nomor: 127/BH/PAD/KWK.22/III/1997

pada tanggal 31 Maret 1997.

Jumlah anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD sampai saat ini

sebanyak 2.134 orang. Unit usaha KPN Karya Bina Sejahtera UNUD adalah

Simpan Pinjam, Waserda (Warung Serba Ada), dan Jasa (transfer uang,

pembayaran listrik, dan telepon). Dalam mengelola aktivitas KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD ini dilengkapi dengan bidang organisasi yang terdiri dari:

pengurus lima orang, badan pengawas tiga orang, dan satu orang manajer dibantu

18 orang karyawan. Perkembangan keuangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

dari tahun 2008 s.d 2012 disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Perkembangan Keuangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Tahun 2008 s.d 2012

Tahun Total Aktiva (Rp)

Perkem

bangan

(%)

Modal (Rp)

Perkem

bangan

(%)

Sisa Hasil

Usaha (Rp)

Perkem

bangan

(%)

2008 8.599.644.205,59 - 2.350.490.219 - 491.386.013,20 -

2009 11.504.089.694,70 33,77 2.761.282.565 17,48 601.660.953,90 22,44

2010 12.969.360.268,71 12,74 3.180.692.714 15,19 700.114.720,28 16,36

2011 15.221.800.035,00 17,37 3.672.934.808 15,48 830.303.426,45 18,60

2012 18.440.070.740,78 21,14 4.379.517.101 19,24 831.415.641,01 0,13

Sumber: KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Berdasarkan Tabel 1.1 perkembangan total aktiva tahun 2008 s/d 2009

merupakan yang paling tinggi dari lima tahun yaitu sebesar 33,77%, sedangkan

tahun berikutnya yaitu tahun 2009 s/d 2010 merupakan yang paling rendah yaitu

sebesar 12,74%. Perkembangan modal KPN Karya Bina Sejahtera UNUD pada

tahun 2011 s/d 2012 merupakan perkembangan modal yang tertinggi yaitu sebesar

19,24%, sedangkan perkembangan modal terendah terjadi pada tahun 2009 s/d

Page 23: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

6

2010 yaitu sebesar 15,19%. Perkembangan sisa hasil usaha (SHU) yang tertinggi

terjadi pada tahun 2008 s/d 2009 sebesar 22,44%, sedangkan perkembangan nilai

sisa hasil usaha (SHU) yang terendah terjadi pada tahun 2011 s/d 2012 yaitu

sebesar 0,13% (KPN Karya Bina Sejahtera UNUD 2008 s/d 2012).

Secara finansial perkembangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD setiap

tahunnya selalu mengalami peningkatan yang cukup baik, namun sebagaimana

diuraikan sebelumnya, perkembangan finansial suatu badan usaha tidak cukup

untuk menilai kinerja suatu badan usaha. Analisis yang lebih komprehensif

dibutuhkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan

secara cermat dalam kaitannya dengan kepentingan mereka terhadap badan usaha

tersebut. Analisis kinerja dengan balanced scorecard diharapkan mampu untuk

menjawab kinerja secara komprehensif yaitu aspek kinerja perspektif keuangan,

perspektif pelanggan, persepektif proses bisnis internal, dan persepektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari

perspektif keuangan?

2. Bagaimana kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari

perspektif pelanggan?

3. Bagaimana kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari

perspektif proses bisnis internal?

4. Bagaimana kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?

Page 24: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

7

5. Bagaimana kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD secara keseluruhan

dari keempat persepektif balanced scorecard?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin

dicapai adalah untuk mengetahui:

1. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

keuangan.

2. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

pelanggan.

3. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif proses

bisnis internal.

4. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

5. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD secara keseluruhan dari

keempat persepektif balanced scorecard?

1.4 Manfaat Penelitian

Dari rumusan dan tujuan penelitian diharapkan memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi

pengambil kebijakan yaitu para pengelola dalam upaya meningkatkan

kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

2. Menambah wawasan pengetahuan peneliti untuk menilai kinerja,

khususnya kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

3. Penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa

mengenai kinerja perusahaan melalui balanced scorecard.

Page 25: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini membahas

mengenai pengukuran kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Kinerja KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD diukur dengan menggunakan balanced scorecard

yang meliputi empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Page 26: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koperasi

2.1.1 Pengertian koperasi

Koperasi berasal dari kata “co” yang berarti bersama dan “operation”

yang berarti bekerja. Jadi koperasi dapat diartikan sama-sama bekerja.

Perkumpulan yang diberi nama koperasi adalah perkumpulan kerjasama dalam

mencapai tujuan. Dalam koperasi tidak sebagian bekerja dan sebagian berpangku

tangan, semuanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Namun,

tidak semua bentuk kerjasama adalah koperasi (Siwijatno, 1982).

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu

perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerjasama secara

kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah

para anggotanya.

Dari definisi tersebut maka di dapat adanya unsur-unsur yang terkandung

dalam koperasi, antara lain:

1. Berazaskan kekeluargaan atau bersifat gotong royong.

2. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggotanya, kesejahteraan

masyarakat dan daerah.

3. Keangotaan koperasi bersifat sukarela atas dasar kekeluargaan

4. Pembagian sisa hasil usaha didasarkan atas keseimbangan jasa.

5. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terdapat pada rapat anggota.

6. Koperasi berusaha mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi,

menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha dalam lapangan

perekonomian dan mewajibkan serta mengiatkan anggotanya untuk

menyimpan secara teratur.

Page 27: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

10

2.1.2 Landasan, azas, tujuan, dan prinsip koperasi

Koperasi Indonesia berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945, serta berdasarkan atas azas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992).

Fungsi koperasi sendiri adalah sebagai berikut; a) Sebagai urat nadi

kegiatan perekonomian Indonesia; b) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial

ekonomi Indonesia; c) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara

indonesia; dan d) Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan

pembinaan koperasi.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan

bahwa fungsi dan peran koperasi:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

Page 28: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

11

Prinsip`koperasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut

koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berwatakan sosial. Adapun prinsip koperasi tersebut adalah

keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara

demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas

terhadap modal, dan kemandirian. Dalam mengembangkan koperasi, maka

koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi, seperti pendidikan perkoperasian

dan kerjasama antar koperasi (Depkop dan PPK, 1996).

2.2 Kinerja Perusahaan

2.2.1 Pengertian kinerja

Menurut Bastian (2001), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis

(strategic planning) suatu organisasi. Secara umum dapat juga dikatakan bahwa

kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode

tertentu.

Gorda (2004) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang

disumbangkan seorang karyawan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung

jawabnya kepada organisasi (perusahaan) yang didasarkan atas kecerdasan

spiritual, intelegensia, emosional, dan kecerdasan mengubah kendala menjadi

peluang serta keterampilan fisik yang diarahkan kepada pemanfaatan sumber daya

yang disediakan oleh organisasi/perusahaan. Sedangkan, kinerja menurut Effendi

Page 29: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

12

(2002) adalah hasil kerja yang dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang

ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Kinerja pegawai

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai

tujuannya sehingga berbagai kegiatan harus dilakukan organisasi untuk

meningkatkannya, salah satunya adalah melalui penilaian kinerja. Menurut

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang

dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan

perannya dalam organisasi yang didasarkan atas kecerdasan spiritual,

intelegensia, emosional, dan kecerdasan mengubah kendala menjadi peluang

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi.

2.2.2 Penilaian kinerja

Menurut Sikula (1998) pengertian penilaian kinerja adalah evaluasi yang

sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan

untuk pembangunan. Yuwono (2004) menyatakan bahwa penilaian kinerja

merupakan sarana bagi manajemen untuk mengetahui sejauh mana tujuan

perusahaan telah tercapai, menilai prestasi bisnis, manajer, divisi, dan individu

dalam perusahaan, serta memprediksi harapan-harapan perusahaan pada masa

yang akan datang. Mulyadi (2005) juga mengemukakan bahwa penilaian kinerja

adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang

ditetapkan sebelumnya.

Page 30: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

13

2.2.3 Pengukuran kinerja

Pengukuran kinerja memberikan suatu alat untuk menetapkan ”angka

sebutan” untuk pembanding sepanjang waktu. Pengukuran kinerja merupakan

suatu cara mengukur arah dan kecepatan perubahan, yang dapat diibaratkan

seperti alat ukur pengukur kecepatan dari sebuah mobil (Prijambodo, 2012).

Pada dasarnya terdapat tiga langkah dalam mendefinisikan pengukuran

untuk suatu program balanced scorecard, yaitu: langkah I: Mendefinisikan

pengukuran untuk setiap tujuan strategis. Setiap tujuan strategis dari setiap

perspektif dalam program balanced scorecard harus paling sedikit memilki satu

pengukuran kinerja; langkah II: Mendefinisikan sumber-sumber untuk

pengukuran (identifikasi menggunakan tanda periksa V); dan langkah III:

mendefinisikan bagaimana pengukuran itu diturunkan (dihasilkan) dan dilaporkan

(Prijambodo, 2012)

2.3 Balance Scorecard

2.3.1 Pengertian balanced scorecard

Untuk menunjang kebutuhan suatu organisasi dalam mencapai suatu

keberhasilan di masa mendatang dengan suatu strategi bersaing, maka perlu

dikembangkan suatu analisis dalam melakukan pengukuran terhadap kinerjanya.

Dalam hal ini akuntansi manajemen mengembangkan suatu metode yaitu

balanced scorecard. Balanced scorecard menurut Mulyadi (2001) terdiri dari dua

kata yaitu: balance (seimbang) dan scorecard (kartu skor). Kata balance

menunjukkan bahwa kinerja diukur secara berimbang dari aspek keuangan dan

nonkeuangan, jangka panjang dan jangka pendek serta intern dan ekstern

Page 31: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

14

sedangkan kata scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat nilai hasil

kinerja.

Pendekatan balanced scorecard melibatkan identifikasi komponen-

komponen kunci dari operasi, menetapkan tujuan bagi mereka, dan kemudian

menggali cara-cara untuk mengukur kemajuan pencapaian tujuan tersebut. Secara

bersamaan, tindakan-tindakan yang memberikan pandangan holistik tentang apa

yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan atau tingkat operasional,

sehingga memungkinkan setiap konstituen dari perusahaan untuk melihat

bagaimana kegiatan mereka berkontribusi terhadap pencapaian misi keseluruhan

perusahaan (Kaplan dan Norton, 2000)

Menurut Kaplan dan Norton (2000), balanced scorecard merupakan suatu

konsep yang berusaha menterjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam

seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberikan kerangka kerja bagi

pengukuran dan sistem manajemen strategis. Balanced scorecard melengkapi

seperangkat ukuran keuangan kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong

(drivers) kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi

dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat

perspektif, yaitu:

1) Perspektif pelanggan

2) Perspektif keuangan

3) Perspektif proses bisnis internal

4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Cohen (2011) mengatakan, wawasan penting dari balanced scorecard

adalah keseimbangan harus disimpan dalam semua dimensi dalam rangka

Page 32: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

15

mengelola keberhasilan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa balanced scorecard adalah suatu sistem pengukuran kinerja yang mampu

menjabarkan misi dan visi suatu organisasi ke dalam seperangkat ukuran kinerja

dengan suatu pendekatan efektif yang seimbang antara empat perspektif untuk

organisasi nirlaba yaitu: 1) perspektif pelanggan, 2) perspektif keuangan, 3)

perspektif proses bisnis internal, 4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

2.3.2 Manfaat penggunaan balanced scorecard

Menurut Pratiwi (2010) manfaat penggunaan balanced scorecard adalah:

1) Keseimbangan antara pengukuran internal yang terdiri dari proses bisnis

internal, yaitu proses belajar dan pertumbuhan serta pengukuran eksternal

yang ditujukan untuk pemilik badan usaha dan pelanggan.

2) Keseimbangan antara outcomes measures (pengukuran keluaran) yang

merupakan hasil dari masa lalu dan performance driver (pemicu kerja) di

masa akan datang.

3) Keseimbangan antara unsur obyektivitas berkaitan dengan pengukuran hasil

masa lalu dan unsur subyektivitas berkaitan dengan pengukuran pemicu

kinerja masa akan datang yang membutuhkan pertimbangan.

Simpayung (2009) mengatakan, bahwa balanced scorecard lebih dari

sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif

menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis, untuk

mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus pengukuran

scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting seperti:

1) Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.

2) Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.

Page 33: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

16

3) Merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif

strategis

4) Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

2.3.3 Keunggulan dan kelemahan balanced scorecard

Menurut Mulyadi (2005), keunggulan balanced scorecard dalam

perencanaan strategik dan pengukuran kinerja memiliki empat karakteristik yaitu

sebagai berikut.

1) Komprehensif

Balanced Scorecard memperluas perspektif yang sebelumnya terbatas

pada keuangan meluas ketiga perspektif lain yaitu: pelanggan, proses

bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif ini

menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang,

serta memampukan perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang

kompleks.

2) Koheren

Balanced scorecard mewajibkan personel membangun hubungan sebab-

akibat diantara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh masing-

masing perspektif. Dengan kekoherenan tersebut personel dimotivasi

untuk mencari inisiatif strategik yang memiliki manfaat bagi perwujudan

sasaran strategik di keempat perspektif yaitu: perspektif keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.

3) Seimbang

Keseimbangan disini adalah seimbang antara perspektif keuangan dan

nonkeuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.

Page 34: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

17

Keseimbangan dalam empat perspektif tersebut penting untuk

mewujudkan kinerja yang sesungguhnya yang berlipat ganda dan

berjangka panjang.

4) Terukur

Keterukuran strategik dalam empat perspektif tersebut menjanjikan

ketercapaian berbagai sasaran strategik. Balanced scorecard mengukur

sasaran strategik di perspektif nonkeuangan yang merupakan sasaran yang

tidak mudah diukur, namun dengan pendekatan Balanced scorecard

sasaran di ketiga perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya

agar dapat dikelola. Keterukuran tersebut menjanjikan perwujudan

berbagai sasaran strategik nonkeuangan yang merupakan pendorong

kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang.

Menurut Ronchetti (2006) satu keuntungan organisasi menggunakan

pendekatan balanced scorecard adalah pendekatan ini mengurangi informasi yang

berlebihan oleh kondensasi data penting yang dibutuhkan dalam pengambilan

keputusan. Balanced scorecard juga memenuhi kebutuhan manajerial dari variasi

tindakan yang tidak terkait dari berbagai bidang dalam perusahaan menjadi satu

laporan dan memastikan bahwa manajer melihat semua tindakan di operasi. Selain

peningkatan kinerja keuangan dan keuntungan materi lain, balanced scorecard

juga telah ditemukan untuk memimpin ke hasil yang lebih bersifat kualitatif (Yu,

2008).

Sedangkan kelemahan yang terdapat pada balanced scorecard menurut

Tunggal (2000), antara lain:

Page 35: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

18

1) Tolak ukur kinerja harus konsisten dengan strategi perusahaan, karena bila

tolak ukur kinerja tidak konsisten dengan strategi perusahaan, maka

karyawan akan bekerja saling tumpang tindih.

2) Balanced scorecard seharusnya tidak mempunyai terlalu banyak tolak

ukur kinerja, karena mengakibatkan terjadinya kurang fokus dan

kebingungan.

Menurut Sisdyani (2007), kesulitan dalam penilaian kinerja dengan

metode balanced scorecard adalah ketika metode ini digunakan untuk

membandingkan kinerja dua atau lebih unit bisnis. Penilai kinerja mungkin akan

menghadapi masalah common-measure bias. Common-measure bias bisa terjadi

ketika penilai hanya menaruh perhatian pada ukuran-ukuran yang sama yang

terdapat pada semua unit yang dievaluasi, dan mengabaikan ukuran-ukuran yang

bersifat unik bagi setiap unit bisnis. Keadaan ini akan menyesatkan penilai dalam

merumuskan kesimpulan mengenai kinerja unit-unit yang dibandingkan dan dapat

mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak benar, seperti kebijakan

kompensasi.

2.4 Empat Perspektif Balanced Scorecard

Kaplan dan Norton (2000) mengemukakan, bahwa Balanced Scorecard

terdiri dari 4 (empat) perspektif, yakni 1) perspektif pelanggan, 2) perspektif

keuangan, 3) perspektif proses bisnis internal, 4) perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan. Penjabaran lebih rinci dari empat perspektif di atas adalah sebagai

berikut.

Page 36: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

19

2.4.1 Perspektif keuangan

Persepektif keuangan tetap menjadi hal yang sangat diperhatikan karena

keuangan suatu ikthisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan

oleh keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Ukuran kinerja keuangan

menunjukan apakah strategik, sasaran strategik, inisiatif strategik, dan

implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba rugi

perusahaan. Kaplan dan Norton (2000) mengidentifikasikan tiga tahapan dari

siklus kehidupan bisnis, yaitu sebagai berikut.

1. Growth (bertumbuh). Tahapan awal siklus kehidupan perusahaan, dalam

hal ini perusahaan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Disini

manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu

produk/jasa dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,

mengembangkan sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi yang akan

mendukung jaringan global, serta membina dan mengembangkan

hubungan dengan pelanggan.

2. Sustain (bertahan). Setelah melalui tahap pertumbuhan perusahaan akan

berada dalam tahap bertahan. Situasi ini dimana unit bisnis masih

memiliki daya tarik bagi penanam investasi dan investasi ulang, tetapi

diharapkan mampu menghasilkan pengembalian modal yang cukup tinggi.

Pada tahap ini, perusahaan mencoba untuk mempertahankan pangsa pasar

yang ada, bahkan mengembangkannya jika memungkinkan.

3. Harvest (menuai). Pada tahap ini perusahaan benar-benar menuai hasil

investasi di tahap-tahap sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan

lebih jauh kecuali hanya untuk pemeliharaan peralatan dan perbaikan

Page 37: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

20

fasilitas, tidak untuk melakukan ekspansi/membangun suatu kemampuan

baru. Tujuan utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas

yang masuk ke perusahaan.

2.4.2 Persepektif pelanggan

Pada perspektif pelanggan, para manajer mengidentifikasikan pelanggan

dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran

kinerja unit bisnis didalam segmen pasar. Ukuran utama tersebut terdiri dari

kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitibilitas

pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran (Koplan dan Norton, 2000).

Kepuasan pelanggan sebagai salah satu alat ukur penilaian kinerja

perspektif pelanggan, sangat bergantung pada persepsi pelanggan. Jika apa yang

diharapkan pelanggan sesuai dengan kinerja yang diberikan, maka pelanggan akan

terpuaskan. Menurut Tjiptono (2000) ada lima dimensi pokok yang menentukan

kualitas jasa, yaitu:

a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, pelengkapan, pegawai,

dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (reliability), adalah kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

c. Daya tanggap (responsiveness), adalah keinginan para staf dan karyawan

untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

tanggap.

d. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan

sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko

atau keragu-raguan.

e. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami pelanggan.

Page 38: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

21

2.4.3 Persepektif proses bisnis internal

Menurut Kaplan dan Norton (2000) dalam perspektif proses bisnis

internal, para eksekutif mengidentifikasikan berbagai proses bisnis internal

penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Proses ini

memungkinkan unit bisnis untuk memberikan proposisi nilai yang akan menarik

perhatian dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar dan memenuhi

harapan keuntungan finasial yang tinggi para pemegang saham. Rantai nilai

proses bisnis internal terdiri dari tiga proses bisnis utama, yaitu.

a. Proses inovasi, merupakan pengidentifikasian kebutuhan pelanggan masa

kini, masa datang serta mengembangkan solusi baru untuk kebutuhan

pelanggan meliputi: peluncuran produk baru, dan mempercepat

penyerahan produk ke pasar.

b. Proses operasi, merupakan gelombang pendek penciptaan nilai dalam

perusahaan. Proses operasi menitik beratkan kepada penyampaian produk

dan jasa kepada pelanggan secara efisien, konsisten, dan tepat waktu.

c. Proses pelayanan purna jual, tahap ini adalah nilai rantai internal. Proses

ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan

produk/jasa tersebut dijual. Perusahaan dapat mengukur apakah upayanya

dalam pelayanan purna jual ini telah memenuhi harapan pelanggan dengan

menggunakan pengukuran yang bersifat waktu, mutu, dan biaya.

2.4.4 Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasikan

infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan kinerja jangka

panjang. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, ukuran yang

Page 39: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

22

berorientasi kepada pekerja terdiri atas gabungan ukuran hasil generik/kepuasan,

tingkat retensi, pelatihan dan keahlian pekerja ditambah dengan faktor pendorong

ukuran generik ini (Kaplan dan Norton, 2000).

Tujuan yang ditetapkan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan agar tiga perspektif

lainnya dapat tercapai. Tujuan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

merupakan faktor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam tiga

perspektif yaitu keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal. Kelompok

pengukuran utama untuk menilai kinerja perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan yaitu.

a. Kepuasan karyawan, dimana tujuan kepuasan karyawan menyatakan

bahwa moral karyawan dan kepuasan kerja secara keseluruhan saat ini

dipandang sangat penting oleh sebagian besar perusahaan. Oleh karena itu

perusahaan ingin mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, perlu

memiliki pelanggan yang dilayani oleh pekerja yang terpusatkan oleh

perusahaan.

b. Retensi karyawan, dimana tujuannya adalah memperhatikan selama

mungkin para karyawan yang diminati oleh perusahaan karena mereka

merupakan modal intelektual khusus organisasi dan aktiva non keuangan

yang bernilai bagi perusahaan. Tingkat perputaran karyawan merupakan

tolak ukur umum untuk menentukan tingkat loyalitas karyawan yang

diukur dengan persentase orang yang keluar setiap tahun di lingkungan

perusahaan.

Page 40: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

23

c. Produktivitas karyawan, adalah salah satu ukuran hasil, dampak

keseluruhan usaha peningkatan moral keahlian pekerja, inovasi, proses

internal, dan kepuasan karyawan. Tujuannya adalah membandingkan

kelancaran yang dihasilkan oleh para pekerja dan jumlah pekerja yang

dikerahkan untuk menghasilkan keluaran tersebut.

2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD merupakan Koperasi Pegawai Negeri

yang berdiri pada tanggal 26 Oktober 1979. Untuk mengetahui keberhasilan dan

untuk mewujudkan akutanbilitas publik khususnya pertanggungjawaban terhadap

anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, perlu melakukan pengukuran atas

kinerja organisasinya. Penelitian ini dilakukan di KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD yang dilakukan secara komprehensif dengan menggabungkan antara teori

balanced scorecard, teori bisnis, teori laporan keuangan, dan teori kepuasan

pelanggan. Dari pengabungan teori balanced scorecard didapatkan empat

persepektif dalam balanced scorecard yaitu: 1) persepektif keuangan yang

dihitung dengan rasio likuiditas menggunakan current ratio, rasio profitabilitas

menggunakan net profit margin, dan rasio solfabilitas menggunakan total debt to

total assets; 2) persepektif pelanggan yang dihitung dengan pertumbuhan

pelanggan dan kepuasan pelanggan anggota; 3) persepektif proses bisnis internal

yang dihitung dengan Manufacturing cycle efficiency (MCE); dan 4) persepektif

pembelajaran dan pertumbuhan yang dihitung dengan produktifitas karyawan,

tingkat retensi karyawan, dan tingkat kepuasan karyawan. Hasil analisis tersebut

akan direkomendasikan kepada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

Page 41: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

24

Gambar 2.1.

Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

1. Pertumbuhan

pelanggan

2. Kepuasan

pelanggan

anggota

Manufacturing

cycle efficiency

(MCE) 1. Produktivitas

karyawan

2. Tingkat retensi

karyawan

3. Tingkat

kepuasan

karyawan

Perspektif

keuangan

Perspektif

pelanggan

Perspektif proses

bisnis internal

Perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan

1. Rasio likuiditas:

Current ratio

2. Rasio

profitabilitas: Net

profit margin,

3. Rasio

solvabilitas: Total

assets to debt

ratio

Hasil Analisis

Rekomendasi

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD secara komperhensif

− Teori Balanced scorecard

− Teori Bisnis

− Teori Laporan keuangan

− Teori Kepuasan pelanggan

Page 42: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

25

III. METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD yang

berlokasi di Kampus UNUD Denpasar, Bali dari bulan Mei sampai Juli 2013.

Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan metode purposive, yaitu pemilihan lokasi

penelitian secara sengaja didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Dasar pertimbangan penentuan lokasi penelitian di KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD, adalah sebagai berikut.

1. KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam menjalankan unit usahanya

masih menggunakan tolok ukur yang hanya berfokus pada perspektif

keuangan.

2. Pihak manajemen bersikap terbuka sehingga data dalam penelitian mudah

diperoleh.

3. KPN Karya Bina Sejahtera UNUD merupakan koperasi pertama yang

berdiri di Universitas Udayana sehingga perlu peninjauan kinerja.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis data

Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua

jenis yaitu sebagai berikut.

1. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka – angka atau data yang dapat

dihitung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca tahun

2008 s.d 2012, laporan laba rugi tahun 2008 s.d 2012, dan jumlah

karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD .

Page 43: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

26

2. Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung atau tidak berupa angka

melainkan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Data kualitatif dalam penelitian ini mencakup: struktur organisasi,

gambaran umum KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, dan sejarah

berdirinya.

3.2.2 Sumber data

Berdasarkan sumber dan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian

ini ada dua jenis yaitu:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati,

dan di catat untuk pertama kalinya. Data primer yang dimaksud adalah

hasil penjelasan dari struktur organisasi, sejarah perusahaan, kegiatan, dan

unit usaha.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung

diperoleh dari sumber literatur yang relevan, penelitian sebelumnya, data

yang diakses dari internet, dan dokumen yang relevan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara mendalam (in-depth interview), yaitu prosedur pengumpulan data

dengan jalan mengadakan tanyajawab secara langsung terhadap pihak-pihak

terkait, serta menggunakan koesioner mengenai kepuasan karyawan dan

pelanggan dengan pihak KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Dalam hal ini

wawancara dilakukan dengan pihak staf yang ditunjuk langsung oleh

Page 44: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

27

pengurus KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dan manajernya dengan

menggunakan pedoman (interview guide). Wawancara mendalam (in-depth

interview) dapat juga digunakan untuk mengetahui data yang ingin diperoleh

seperti struktur organisasi, job description, sejarah koperasi, dan jenis

usahanya.

2. Observasi, yaitu merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap aktivitas KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD.

3. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat

catatan atau dokumen seperti dengan melihat laporan keuangan, neraca, dan

perhitungan hasil usaha KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008

sampai 2012, serta literatur lainnya yang mendukung.

4. Wawancara, yaitu merupakan penyebaran kuesioner kepada pelanggan

anggota yang datang ke KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, menyangkut

tingkat kepuasan yang diperoleh pelanggan dari pelayanan yang diberikan

oleh KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Metode ini digunakan untuk

menyaring pendapat dan persepsi pelanggan dengan pertanyaan yang

jawabannya pilihan, sehingga responden secara cepat dapat menyilang

pilihan.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah

sebagian dari populasi itu (Sugiyono, 2009).

Page 45: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

28

Populasi pelanggan dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah

menjadi anggota dari KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Jumlah anggota KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD pada tahun 2012 berjumlah 2.134 orang. Populasi

karyawan adalah jumlah seluruh karyawan yang bekerja pada KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD sampai dengan 2012 sebesar 18 orang yang terdiri dari 11 orang

karyawan tetap dan 7 orang karyawan tidak tetap.

Ukuran sampel anggota KPN ditentukan dengan menggunakan rumus

Slovin (Husein, 2003) yaitu:

n = 2Ne1

N

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = batas kesalahan

Berdasarkan rumus diatas jumlah pelanggan anggota di KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD pada tahun 2012 sejumlah 2.134 orang dengan batas kesalahan

10 persen, maka jumlah sampelnya sebesar 95,43 atau dibulatkan menjadi 95

orang. Jumlah sampel sebanyak 95 orang terdiri dari semua fakultas yang ada di

Universitas Udayana.

Semula ditetapkan jumlah sampel sebesar 95 orang dengan rumus slovin,

dengan keadaan di lapangan penarikan sampel menggunakan kuota sebesar 7

responden di tiap perwakilan Fakultas/pegawai, setelah penelitian di lapangan

kuota sampel sebesar tujuh orang pencapaiannya dipadukan dengan metode

purposive dalam penentuan responden. Saat penelitian calon responden tidak

sesuai dengan kuota sampling sebesar tujuh orang setiap Fakultas/Unit kerja,

Page 46: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

29

maka penarikan sampel yang kurang di alihkan ke Fakultas/Unit kerja yang lebih

respon pada penelitian ini.

3.5 Variabel dan Pengukuran Variabel

Adapaun variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Variabel, Indikator dan Pengukuran Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard

Konsep Persepektif Variabel Indikator Pengukuran

Kinerja

KPN

Karya Bina

Sejahtera

UNUD

1. Persepektif

Keuangan

1. Rasio Likuiditas Current Rasio Kuantitatif

2. Rasio

Profitabilitas

Net Profit Margin Kuantitatif

3. Rasio

Solvabilitas

Total Debt to Total

Assets

Kuantitatif

2. Persepektif

Pelanggan

1. Pertumbuhan

Pelanggan

Jumlah pelanggan

periode sekarang dan lalu

Kuantitatif

2. Kepuasan

Pelanggan

- Bukti langsung

Skala Skor /

Likert

- Keandalan

- Daya Tanggap

- Jaminan

- Empati

3. Persepektif

Proses Bisnis

Internal

Efisiensi Waktu Manufacturing Cycle

Efficiency

Kuantitatif

4. Persepektif

Pembelajaran

dan

Pertumbuhan

1. Produktifitas

Karyawan

Laba bersih/Jumlah

karyawan

Kuantitatif

2. Retensi

Karyawan

Jumlah karyawan keluar Kuantitatif

3. Kepuasan

Karyawan

- Kerja secara mental

Skala Skor /

Likert

- Ganjaran

- Kondisi kerja

- Rekan kerja

- Kesesuaian kepribadian

3.6 Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Metode balanced scorecard merupakan metode ukuran kinerja yang

menganalisis unit bisnis dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan,

Page 47: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

30

perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

2. Laporan keuangan yaitu neraca dan laporan rugi laba KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s.d 2012 yang selanjutnya digunakan

sebagai data based analisis keuangan.

3. Rasio likuiditas yaitu perbandingan yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendek dari

tahun 2008 s.d 2012 dengan current ratio.

4. Rasio profitabilitas yaitu perbandingan yang digunakan untuk mengukur

kemampuan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam menghasilkan profit

dari tahun 2008 s.d 2012 yang meliputi: net profit margin.

5. Rasio solvabilitas yaitu kemampuan koperasi untuk membayar semua

kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang akan

dihitung dengan total assets to debt ratio.

6. Pertumbuhan pelanggan antara jumlah pelanggan periode sekarang

dikurangi jumlah pelanggan periode tahun lalu.

7. Tingkat kepuasan pelanggan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD akan

diukur dengan menggunakan skala skor.

8. Data kepuasan pelanggan yang digunakan adalah berupa kuesioner yang

merupakan data/informasi dari pelanggan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD.

9. Perspektif proses bisnis internal adalah perspektif yang menjabarkan

ukuran kinerja karyawan dalam menjalankan proses bisnis KPN Karya

Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s.d 2012 yang meliputi: proses

Page 48: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

31

pembukuan rekening, pelayanan kreditur, proses permohonan kredit dan

pencarian dana kredit melalui manufacturing cycle efficiency (MCE).

10. Produktivitas karyawan yaitu perbandingan antara laba bersih dan jumlah

karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s.d 2012.

11. Tingkat retensi karyawan yaitu perbandingan antara jumlah karyawan

yang keluar dengan jumlah karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

dari tahun 2008 s.d 2012.

12. Tingkat kepuasan karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD akan

diukur dengan menggunakan skala skor.

13. Data kepuasan karyawan yang digunakan adalah berupa kuesioner yang

merupakan data/informasi dari karyawan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

balanced scorecard yang terdiri dari empat perspektif yaitu:

3.7.1 Penilaian kinerja perspektif keuangan

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk menilai kinerja perspektif

keuangan adalah menilai rasio keuangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD,

dalam hal ini terdapat tiga rasio, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

utang jangka pendeknya. Posisi likuiditas yang baik memungkinkan perusahaan

memperoleh kesempatan investasi dan memenuhi kebutuhan operasional. Rasio

Page 49: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

32

likuiditas mengukur sebaik apa perusahaan dapat memenuhi kewajibannya

(Riyanto, 2001).

Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang

lancar yang dinyatakan dalam persentase. Rumus yang digunakan adalah:

Current ratio = Aktiva lancar

X 100% Hutang lancar

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi (Igit, 2009).

Total debt to total assets adalah perbandingan antara utang lancar

ditambah utang jangka panjang (total hutang) dengan jumlah modal sendiri (total

aktiva) yang dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2001 dan Gasperz, 2005).

Rumus yang digunakan adalah:

Total Debt to Total Assets = Total hutang

X 100% Total aktiva

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini juga disebut rasio rentabilitas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua

kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Syafri, 2008).

Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba

bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan kekayaan bersih. Rumus yang

digunakan adalah.

Page 50: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

33

Net profit margin = Sisa Hasil Usaha (SHU)

X 100% Kekayaan bersih

Adapun standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

profitabilitas/ rentabilitas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006

tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award dapat dilihat pada

Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas

No Jenis Rasio Standar Kriteria

1 Rasio Likuiditas

- Current Ratio 200% s/d 250% Sehat

175% - <200% Cukup sehat

150% - <175% Kurang sehat

125% - <150% Tidak sehat

<125% Sangat tidak sehat

2 Rasio Solvabilitas

- Total debt to total assets ≤40% Sehat

>40% s/d 50% Cukup sehat

>50% s/d 60% Kurang sehat

>60% s/d 80% Tidak sehat

>80% Sangat tidak sehat

3 Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

- Net Profit Margin ≥15% Sehat

10% s/d <15% Cukup sehat

5% s/d <10% Kurang sehat

1% s/d <5% Tidak sehat

<1% Sangat tidak sehat

Page 51: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

34

3.7.2 Penilaian kinerja perspektif pelanggan

a. Pertumbuhan pelanggan

Pertumbuhan pelanggan adalah untuk mengukur tingkat pertumbuhan

pelanggan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s.d 2012 dengan

membandingkan jumlah periode sekarang dengan pelanggan periode lalu.

Pertumbuhan pelanggan =

jumlah pelanggan periode sekarang - jumlah pelanggan periode lalu x 100%

jumlah pelanggan periode lalu

b. Tingkat kepuasan anggota

Tingkat kepuasan anggota mengenai pelayanan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD, maka akan diukur dengan menggunakan skala likert. Analisis ini

dihasilkan dari penilaian jawaban kuesioner, dimana setiap jawabannya telah

diberi bobot tertentu. Setiap jawaban akan dikelompokkan lalu ditabulasikan dan

kemudian dijumlahkan sehingga dapat diketahui skor total dari seluruh responden.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar, 2011).

Dengan skala ini, responden diminta menjawab setiap pernyataan dengan

memilih satu dari lima pilihan dimana satu menunjukkan tingkat yang paling

rendah dan lima menunjukkan tingkat yang paling tinggi. Ketentuan yang dipakai

untuk menilai kisaran skor dapat dirumuskan oleh Effendi dan Singarimbun

(1989) sebagai berikut.

I = Jarak

= 100 – 20

= 16 Jumlah Kelas 5

Page 52: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

35

Dimana:

I : Interval kelas

Jarak : Nilai data tertinggi dikurangi nilai data terendah

Jumlah kelas : Jumlah kategori yang ditentukan

Dengan menggunakan interval kelas tersebut, maka masing-masing kelas

dapat diketahui nilainya. Nilai dari masing-masing kelas diformulasikan dengan

menggunakan skor. Kategori ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kategori Tingkat Kepuasan Anggota

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Skor Interval Skor Kategoti

1 20 s/d 36 Sangat Tidak Puas

2 > 36 s/d 52 Tidak Puas

3 > 52 s/d 68 Cukup Puas

4 > 68 s/d 84 Puas

5 > 84 s/d 100 Sangat Puas

3.7.3 Penilaian kinerja perspektif proses bisnis internal

Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan MCE

(manufacturing cycle efficiency) pada transaksi simpanan dan permohonan

pinjaman. Tolok ukur yang digunakan dalam analisis ini adalah manufacturing

cycle efficiency (MCE), menurut Kaplan dan Norton (2000) yaitu:

MCE = Waktu pengolahan

Waktu penyelesaian

Dalam hal ini waktu standar sesuai dengan yang diterapkan oleh pihak

manajemen dan waktu penyelesaian adalah waktu sebenarnya yang diperlukan

untuk menyelesaikan setiap transaksi. Ukuran kinerja KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD dalam penelitian ini meliputi waktu penyelesaian jasa transaksi simpanan

dalam bentuk tabungan dan deposit, dan permohonan pinjaman yaitu waktu yang

Page 53: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

36

diperlukan karyawan dalam menyelesaikan suatu transaksi keuangan dengan

anggota atau pelanggan sampai dengan jasa tersebut diserahkan.

3.7.4 Penilaian kinerja pembelajaran dan pertumbuhan

Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan adalah dengan menghitung tingkat produktivitas

karyawan, retensi karyawan dan kepuasan karyawan dari tahun 2008 s.d 2012,

yaitu:

a. Tingkat produktivitas karyawan

Tolok ukur yang dipakai adalah retensi karyawan yaitu persentase

perbandingan antara jumlah karyawan dengan laba operasional pada periode

bersangkutan.

Tingkat produktivitas karyawan = Laba bersih

Jumlah karyawan

b. Tingkat retensi karyawan

Tolok ukur yang dipakai adalah rasio retensi karyawan yaitu persentase

perbandingan antara jumlah karyawan yang keluar dengan jumlah karyawan pada

periode bersangkutan.

Tingkat retensi karyawan = Jumlah karyawan yang keluar

x 100% Jumlah karyawan

c. Tingkat kepuasan karyawan

Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD, maka akan diukur dengan menggunakan skala likert. Analisis ini

dihasilkan dari penilaian jawaban kuesioner, dimana setiap jawabannya telah

diberi bobot tertentu. Setiap jawaban akan dikelompokkan lalu ditabulasikan dan

Page 54: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

37

kemudian dijumlahkan sehingga dapat diketahui skor total dari seluruh responden.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar, 2011).

Dengan skala likert ini, responden diminta tanggapan setiap pertanyaan

dengan memilih satu dari lima pilihan dimana 1 menunjukkan tingkat yang paling

rendah dan 5 menunjukkan tingkat yang paling tinggi. Ketentuan yang dipakai

untuk menilai kisaran skor dapat dirumuskan oleh Effendi dan Singarimbun

(1989: 111) sebagai berikut.

I = Jarak

= 100 – 20

= 16 Jumlah Kelas 5

Dimana:

I : Interval kelas

Jarak : Nilai data tertinggi dikurangi nilai data terendah

Jumlah kelas : Jumlah kategori yang ditentukan

Dengan menggunakan interval kelas tersebut, maka masing-masing kelas

dapat diketahui nilainya. Nilai dari masing-masing kelas diformulasikan dengan

menggunakan skor. Kategori ini dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kategori Tingkat Kepuasan Karyawan

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Skor Interval Skor Kategoti

1 20 s/d 36 Sangat Tidak Puas

2 > 36 s/d 52 Tidak Puas

3 > 52 s/d 68 Cukup Puas

4 > 68 s/d 84 Puas

5 > 84 s/d 100 Sangat Puas

Page 55: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

38

IV. GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Cikal bakal terbentuknya Koperasi Pegawai Negeri Universitas Udayana

dimulai dari tanggal 26 Oktober 1979. Pada waktu itu UNUD mendirikan

Perkumpulan Koperasi Pegawai Negeri Kantor Pusat Universitas Udayana. Atas

kuasa pembentukan waktu itu ditanda tangani oleh:

1. Dr. Ida Bagus Oka (Rektor Universitas Udayana)

2. Drs. Pt. Kuna Winaya (Pembantu Rektor II Universitas Udayana)

3. Drs. N. Wista Darmada (Kepala Biro Akademis dan

Kemahasiswaan)

4. I Ketut Tama, BA (Karo BAU Universitas Udayana)

5. Drs. Ida Bagus Pt. Purwitha (Kepala Bag. Pengajaran UNUD)

Terdaftar pada Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Bali pada tanggal 8

Februari 1982 dengan Badan Hukum nomor: 945/BH/VIII, dengan nama Koperasi

Pegawai Negeri Kantor Pusat UNUD. Selanjutnya melalui Lokakarya KORPRI

unit Universitas Udayana diputuskan untuk mendirikan Koperasi Universitas

Udayana, maka dibentuk panitia persiapan pendirian koperasi di Universitas

Udayana dengan SK Rektor No. 316/PT.17/UM.19/1986 tanggal 4 Februari 1986.

Adapun susunan panitia tersebut sebagai berikut:

Pelindung : Rektor Universitas Udayana

Prof. Dr. I G N Putu Adnyana

Ketua : Ayu Putu Nantri, SH

Wakil Ketua : dr. I G N Anom Murdhana

Sekretaris : Drs. I Gst Putu Suwindia

Page 56: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

39

Anggota : Ir. R. Suwoto

Drs. Nyoman Cakra Griadi

Pada tanggal 3 Mei 1986 panitia mengadakan rapat yang dihadiri oleh

seluruh perwakilan fakultas yang ada di Universitas Udayana dengan

menghasilkan keputusan:

1. Sepakat membentuk koperasi Universitas Udayana dengan Badan Hukum

Nomor: 945a/BH/VIII (melanjutkan Badan Hukum Koperasi Kantor Pusat

Universitas Udayana yang sebelumnya telah ada)

2. Pengesahan pengangkatan pengurus dengan Ketua Ir. Gede Sepatika (Fakultas

Peternakan)

3. Kegiatan usaha: Simpan Pinjam, Toko Koperasi, dan Penyalur Beras PNS.

4. Masa kepengurusan pengurus tersebut berlangsung dalam periode 1986/1987-

1989, 1989-1991, dan 1991-1993.

Kemudian kepengurusan koperasi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

berturut-turut sebagai berikut:

1. Melalui rapat anggota, 18 Maret 1993 terbentuk kepengurusan baru untuk

periode 19993-1995 dengan ketua I Gusti Ngurah Putu Gede, SH (Kantor

Pusat). Periode kepengurusan ini berlangsung selama 2 periode yaitu 1993-

1995 dan 1995-1997.

2. Melalui RAT X KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, tanggal 16 Maret 1997

terbentuk pengurus periode 1997-1999 dengan ketua Drh. K Tono PG,M.Kes.

Badan hukum KPN Karya Bina Sejahtera UNUD menjadi nomor:

127/BH/PAD/KWK.22/III/1997, tangal 31 Maret 1997.

Page 57: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

40

3. Melalui RAT XII KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, tanggal 27 Januari 1999

terbentuk kepengurusan untuk periode 1999-2001 dengan ketua Drs. I B

Dharmadiaksa, Ak. (Fakultas Ekonomi).

4. Dibentuk kepengurusan untuk periode 2001-2003 dengan ketua Ir. Gede

Suarta, M.Si (Fakultas Peternakan).

5. Melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT XVI) tanggal 27 Februari 2003

terbentuk kepengurusan baru untuk periode 2003-2005 dengan ketua Drs. Ida

Bagus Panji Sedana, Msi. (Fakultas Ekonomi). Periode kepengurusan ini

berlangsung selama dua periode yaitu: 2003-2005 dan 2005-2007.

6. Melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT XX) tangal 24 Februari 2007 terbentuk

pengurus baru dan pengawas baru untuk periode 2007-2009, susunan pengurus

sebagai berikut:

Ketua : Drs. I Komang Ardhana, MM (FE)

Sekretaris : Dr. Ir. I. B. Gaga Partama, MS (Fapet)

Bendahara : Drs. Ketut Amoga Sidi (KP)

Susunan pengawas sebagai berikut:

Ketua : Dr. Ida Bagus Panji Sedana, SE, MSi.

Anggota : Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, MSi. Ak.

Anggota : Drs. I Ketut Suryanawa, MSi. Ak.

Periode pengurus dan pengawas ini berlangsung selama dua periode yaitu:

2007-2009 dan 2009-2011.

7. Melalui RAT XXIV tanggal 22 Februari 2011 terdapat dua poin penting yang

dihasilkan, yaitu: Masa Bakti Pengurus dan Pengawas dari 2 tahun menjadi 4

tahun dan perubahan tata cara pembagian SHU sesuai Anggaran Dasar pasal

Page 58: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

41

38. Selain itu hal yang penting juga secara aklamasi ditetapkan kembali

pengurus lama menjadi pengurus baru dengan susunan pengurus menjadi lima

orang sebagai berikut:

Ketua : Drs. I Komang Ardhana, MM (FE)

Sekretaris I : Dr. Ir. I. B. Gaga Partama, MS (Fapet)

Sekretaris II : Drs. I Nengah Sudersen (KP)

Bendahara I : Drs. Ketut Amoga Sidi (KP)

Bendahara II : Dra. Ni Wayan Wirati (KP)

Pengurus baru ini menjabat selama empat tahun dengan periode 2011-2014,

begitu juga dengan pengawas lama secara aklamasi ditetapkannya kembali

sebagai pengawas baru dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Dr. Ida Bagus Panji Sedana, SE, MSi.

Anggota : Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, MSi. Ak.

Anggota : Drs. I Ketut Suryanawa, MSi. Ak.

Pengawas baru ini juga menjabat selama empat tahun dengan periode 2011-

2014.

4.2 Struktur Organisasi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Pengertian struktur organisasi adalah kesatuan kerangka organisasi yang

ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, pola tingkah laku yang muncul dan

terjadi dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur

organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai

tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada

anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja

karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi

Page 59: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

42

menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan, dan

dikoordinasikan secara formal.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola

tetap hubungan. Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi

maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan

tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. KPN Bina Karya

Sejahtera UNUD dalam aktivitasnya memerlukan struktur organisasi, struktur

organisasi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dapat dilihat dalam bentuk bagan

seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Rapat Anggota

Pengurus Pengawas

Ketua

Manajer

Sekretaris Bendahara

Unit Simpan Pinjam Unit Non Simpan Pinjam

Anggota

Page 60: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

43

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, dapat dijelaskan tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian sebagai berikut:

1. Rapat anggota, dalam rapat anggota ditetapkan:

a. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KPN.

b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas.

d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan, dan belanja KPN, serta

pengesahan laporan keuangan dan lain-lain.

2. Pengawas, tujuan dari pengawasan adalah untuk:

a. Mengawasi semua kebijakan operasional pengurus antara lain bidang

organisasi, bidang usaha, dan bidang keuangan.

b. Memeriksa dan meneliti kebenaran laporan keuangan serta mengevaluasi

kegiatan yang meliputi Realisasi Rencana Kerja dan RAPB sesuai dengan

yang telah ditetapkan.

c. Memberikan saran dan usulan terhadap pengurus agar selalu meningkatkan

kinerjanya.

3. Pengurus, pengurus dipilih dari dan oleh anggota KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD dalam rapat anggota yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara

dengan masa jabatan tiga tahun.

4. Ketua, tugas ketua adalah:

a. Mengadakan hubungan pendekatan pada instansi pemerintah dalam rangka

pembinaan organisasi, administrasi usaha, dan pembinaan.

b. Mengadakan hubungan pendekatan pada pihak swasta dalam rangka kerja

sama antara KPN dengan pihak swasta.

Page 61: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

44

c. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan secara umum dalam

melaksanakan kebijakan.

d. Mengkoordinir rencana usaha dalam rangka penyusunan rencana anggaran

dan belanja KPN yang akan diajukan/disahkan dalam rapat anggota

tahunan.

e. Ketua bertanggung jawab kepada rapat anggota yaitu memberikan

penjelasan tentang rencana dan realisasi program kerja pada rapat anggota

tahunan dan wajib melaporkan dalam rapat anggota segala sesuatu yang

menyangkut kehidupan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

5. Sekretaris, tugas sekretaris adalah:

a. Menerima dan menindak lanjuti surat yang masuk dan surat yang keluar.

b. Mengatur jadwal rapat yang menyangkut rapat rutin dan rapat tahunan.

c. Mempersiapkan penyusunan rencana kerja yang bersifat intern dan ekstern

yang akan diajukan pada rapat pengurus.

d. Menyiapkan data rencana dan realisasi program kerja rencana anggaran

belanja KPN yang akan diajukan dalam rapat anggota tahunan.

e. Sekretaris bertanggung jawab terhadap rapat anggota mengenai semua

kegiatan yang dikelola serta hasil perkembangan yang telah dicapai yang

akan disampaikan dalam rapat pengurus.

6. Bendahara, tugas bendahara adalah:

a. Melakukan pengawasan langsung secara rutin dalam bidang keuangan.

b. Mengambil langkah-langkah pengawasan kebijakan dalam rangka

pengalian sumber-sumber dana.

Page 62: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

45

c. Mengambil langkah-langkah pengamanan uang dan barang serta kekayaan

KPN untuk menghindari kerugian.

d. Melaporkan dalam rapat pengurus tentang perkembangan keuangan dan

aset KPN.

e. Bendahara bertanggung jawab kepada rapat angota mengenai bidang

keuangan dan administrasi keuangan serta semua harta kekayaan KPN.

7. Manager, dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari diperlukan seorang

manager dan beberapa karyawan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

KPN. Tugas manager adalah:

a. Membimbing, memberikan pengarahan, dan mengawasi pelaksanaan kerja

agar tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana usaha dan anggaran dari masing-

masing unit usaha.

c. Memperkirakan kemungkinan perluasan usaha-usaha baru dan

mempersiapkan rencana usaha untuk diajukan kepada pengurus.

d. Manager bertanggung jawab kepada pengurus mengenai semua kegiatan

usaha dan hasil yang dicapai oleh masing-masing unit usaha.

4.3 Bidang Usaha

Unit usaha KPN Karya Bina Sejahtera UNUD yang dikelola dan

dikembangkan adalah unit simpan pinjam (USP) dan unit non simpan pinjam

Page 63: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

46

yang terdiri atas Waserda (Warung Serba Ada), Mini Mart, Biro jasa, dan Foto

copy.

4.3.1 Unit simpan pinjam (USP)

Unit simpan pinjam (USP) sejak awal menggunakan modal yang

terkumpul dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Jumlah setoran simpanan

pokok sebesar Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) tiap anggota dan setoran

simpanan wajib sebesar Rp.20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) tiap anggota

perbulannya. Pada bulan September tahun 2012, USP melakukan

penandatanganan MOU Kredit dengan PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi

Sejahtera dengan jumlah pinjaman kredit sebesar Rp. 2 Milyar dan telah

disalurkan sebesar Rp.1,5 Milyar, untuk sisanya akan disalurkan kembali pada

tahun 2013.

Unit simpan pinjam (USP) juga dapat menyerap tabungan dari anggota

maupun non anggota yaitu dengan program tabungan “Takasimura” (Tabungan

Kampus Koperasi Membangun Sejahtera). Tabungan takasimura ini memiliki

bunga tabungan yang cukup tinggi yaitu sebesar 8% per tahun. Selain tabungan

berjangka, KPN Karya Bina Sejahtera UNUD juga menerima deposito dari para

anggotanya. Deposito yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ini memiliki

bunga tabungan deposito yang cukup besar yaitu sebesar 9% per tahun. KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD diharapkan dari unit simpan pinjam (USP) dapat

memupuk modal sendiri dari simpanan wajib, tabungan, dan deposito.

4.3.2 Unit non simpan pinjam

Page 64: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

47

Unit non simpan pinjam ini terdiri atas Waserda (Warung Serba Ada),

Mini Mart, Biro jasa dan Foto Copy. Waserda (Warung Serba Ada) ini berada di

Kampus Sudirman, berada tepat di sebelah kantor KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD Kampus Sudirman dan bersebelahan dengan kantor CDC (Carrier and

Development Center) UNUD yang baru. Waserda ini menjual makanan dan

minuman layaknya seperti kantin kampus. Dari jumlah total 17 karyawan dan

Chief acounting diluar manager, karyawan khusus di waserda ini berjumlah 10

orang yang dibagi pekerjaannya sesuai keahlian masing-masing.

Mini mart yang berada di bawah KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ini

terletak di kampus Fakultas Ekonomi (FE) Sudirman. Mini mart ini dibuat di

Fakultas Ekonomi dengan sengaja karena di Fakultas Ekonomi ini belum terdapat

mini mart yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Page 65: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

48

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera UNUD

ditinjau dari balanced scorecard dinilai dari empat perspektif yaitu, perspektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

5.1 Kinerja KPN dari Perspektif Keuangan

Penilaian kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dengan menggunakan

balanced scorecard yang ditinjau dari perspektif keuangan yaitu mengikhtisarkan

konsekuensi tindakan ekonomi. Tolok ukur perspektif keuangan bertujuan untuk

menunjukan strategi, implementasi, dan konsekuensi unit usaha dalam

memberikan perbaikan kontribusi pada perbaikan laba.

Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD diukur dengan menggunakan

rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (total debt to total assets), dan

rasio rentabilitas (net profit margin) dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Untuk

menghitung seluruh rasio-rasio keuangan ini, diperlukan sumber data yang berupa

laporan keuangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, yang terdiri atas laporan

Neraca keuangan per 31 Desember tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada

Lampiran 1, Sisa Hasil Usaha (SHU) periode 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada

Lampiran 2, dan kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD hasil analisis

perhitungan masing-masing rasio dapat dilihat pada Lampiran 3.

Hasil analisis rasio keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Karya Bina

Sejahtera UNUD dapat dilihat pada Tabel 5.1

Page 66: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

49

Tabel 5.1

Hasil Analisis Rasio-rasio Keuangan

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s/d 2012

No Tolok Ukur

Keuangan

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Rata-

rata

Standar

rasio 2008 2009 2010 2011 2012

1 Rasio Likuiditas 261,00 285,77 300,59 252,36 260,94 272,13

200 s/d

250

(current ratio)

2 Rasio Solvabilitas

72,67 76,00 75,48 75,87 76,25 75,25 ≤40

(Total debt to

assets ratio) %

3 Rasio Rentabilitas

20,91 21,79 22,01 22,61 18,98 21,26 ≥15

(Net profit margin)

%

Berdasarkan pada Tabel 5.1 pada rasio-rasio keuangan KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.1.1 Rasio likuiditas

Rasio likuiditas dinilai dengan current ratio. Current ratio yang dicapai

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 adalah sebesar 261%. Pada

tahun 2009 mengalami peningkatan yakni 24,77% menjadi 285,77%, dan pada

tahun 2010 mengalami peningkatan lagi sebesar 14,82% menjadi 300,59%. Pada

tahun berikutnya yakni tahun 2011 KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dengan

current ratio mengalami penurunan sebesar 48,23% menjadi 252,36%, dan pada

akhir tahun 2012 KPN mengalami peningkatan nilai current ratio sebesar 8,58%

menjadi 260,94%. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan aktiva lancar lebih

besar daripada kenaikan kewajiban lancar atau hutang lancar.

Page 67: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

50

Hasil perhitungan current ratio dari tahun 2008 s/d 2012 menunjukan.

a. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas) pada

tahun 2008 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi berprestasi

yaitu 200% s/d 250%. Pada tahun 2008 ini pencapaian kewajiban lancar

sebesar 261% dianggap sehat karena nilainya berada di atas rata-rata.

b. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas) pada

tahun 2009 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi berprestasi

yaitu 200% s/d 250%. Pada tahun 2009 ini pencapaian kewajiban lancar

sebesar 285,77% dianggap sehat karena nilainya berada di atas rata-rata.

c. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas) pada

tahun 2010 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi berprestasi

yaitu 200% s/d 250%. Pada tahun 2010 ini pencapaian kewajiban lancar

sebesar 300,59% dianggap sehat karena nilainya berada jauh di atas rata-

rata.

d. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas) pada

tahun 2011 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi berprestasi

yaitu 200% s/d 250%. Pada tahun 2011 ini pencapaian kewajiban lancar

sebesar 252,36% dianggap sehat karena nilainya berada di atas rata-rata.

e. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas) pada

tahun 2012 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi berprestasi

yaitu 200% s/d 250%. Pada tahun 2012 ini pencapaian kewajiban lancar

sebesar 260,94% dianggap sehat karena nilainya berada di atas rata-rata.

Tabel 5.1 tampak bahwa current ratio ini mengalami perubahan setiap

tahunnya selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2008 s/d 2012. Tahun 2010

Page 68: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

51

merupakan tahun yang memiliki currrent ratio yang tertinggi, yakni sebesar

300,59%. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar

adalah setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 3,00.

Tingginya rasio ini dikarenakan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD mampu

meningkatkan aktiva lancar dan menekan hutang lancar dengan jalan mengurangi

pinjaman pada bank.

Pada tahun 2011 nilai current ratio berada lebih kecil dibandingkan tahun

yang lain, namun sudah berada diatas standar dari penilaian koperasi berprestasi,

yaitu nilai likuiditasnya berkisar antara 200% s/d 250%. Rasio ini menurun karena

terdapat penurunan pada aktiva lancar dan penambahan hutang kepada PT. Bank

Kesejahteraan Ekonomi Sejahtera dengan jumlah pinjaman kredit sebesar Rp. 2

Milyar dan telah disalurkan sebesar Rp.1,5 Milyar, untuk sisanya akan disalurkan

kembali pada tahun 2013.

Hal ini perlu mendapat perhatian karena berarti semakin kecilnya jaminan

yang dimiliki KPN Karya Bina Sejahtera UNUD atas kewajiban jangka

pendeknya. Semakin tinggi current ratio semakin besar kemampuan KPN dalam

memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.

5.1.2 Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas dinilai dengan total debt to asset ratio. Total debt to

total asset yang dicapai KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s/d

2012 mengalami penurunan nilai. Total debt to total assets pada tahun 2008

sebesar 72,67%. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan nilai sebesar 3,33

menjadi 76,00% dan pada tahun 2010 terjadi penurunan nilai sebesar 0,52%

Page 69: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

52

menjadi 75,48% namun pada tahun berikutnya yaitu tahun 2011 mengalami

peningkatan kembali sebesar 0,39% menjadi 75,87%, dan diakhir tahun 2012

KPN kembali mengalami peningkatan nilai sebesar 0,38% menjadi 76,25%.

Peningkatan ini disebabkan oleh kurang rendahnya total hutang dan kurang

tingginya total aktiva.

Hasil perhitungan total debt to total asset tahun 2008 s/d 2012

menunjukan.

a. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang (solvabilitas)

pada tahun 2008 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi

berprestasi yaitu 60% s/d 40%. Pada tahun 2008 ini pencapaian kewajiban

jangka panjang sebesar 72,67% dianggap kurang sehat karena nilainya

berada di atas rata-rata.

b. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang (solvabilitas)

pada tahun 2009 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi

berprestasi yaitu 60% s/d 40%. Pada tahun 2009 ini pencapaian kewajiban

jangka panjang sebesar 76,00% dianggap kurang sehat karena nilainya

berada di atas rata-rata.

c. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang (solvabilitas)

pada tahun 2010 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi

berprestasi yaitu 60% s/d 40%. Pada tahun 2010 ini pencapaian kewajiban

jangka panjang sebesar 75,48% dianggap kurang sehat karena nilainya

berada di atas rata-rata.

d. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang (solvabilitas)

pada tahun 2011 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi

Page 70: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

53

berprestasi yaitu 60% s/d 40%. Pada tahun 2011 ini pencapaian kewajiban

jangka panjang sebesar 75,87% dianggap kurang sehat karena nilainya

berada di atas rata-rata.

e. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang (solvabilitas)

pada tahun 2012 masih berada di atas standar dari penilaian koperasi

berprestasi yaitu 60% s/d 40%. Pada tahun 2012 ini pencapaian kewajiban

jangka panjang sebesar 76,25% dianggap kurang sehat karena nilainya

berada di atas rata-rata.

Dari Tabel 5.1 tampak bahwa total debt to total asset ini mengalami

perubahan setiap tahunnya selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2008 s/d 2012.

Tahun 2012 merupakan tahun yang memiliki total debt to total asset yang

tertinggi, yakni sebesar 76,25%. Tingginya rasio ini disebabkan karena adanya

peningkatan pada hutang jangka pendek KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

Jumlah rasio hutang terhadap jumlah keseluruhan aktiva sebesar 76,25%,

maka hal ini dapat diartikan sebagai hutang oleh aktiva KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD dimana untuk setiap Rp 0,76 hutang digunakan untuk menjamin

aktivanya. Rasio ini menunjukan bahwa 76,25% pendanaan KPN dibiayai dengan

hutang untuk tahun 2012. Artinya, bahwa setiap Rp. 100,00 pendanaan KPN Rp.

76,00 dibiayai dengan hutang dan Rp. 24,00 disediakan oleh KPN. Sedangkan

rasio hutang terhadap aktiva terendah dicapai pada tahun 2008 sebesar 72,67%.

Rasio hutang terendah pada tahun 2008 ini masih jauh dari standar penilaian

koperasi berprestasi yaitu sebesar 60% s/d 40%.

Nilai total debt to total asset ratio yang rendah dapat merefleksikan

kemampuan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam membayar hutang dan

Page 71: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

54

jaminan bagi kreditor yang tinggi. Para kreditor lebih menyukai rasio hutang yang

rendah, sebab semakin rendah rasio hutang perusahaan yang diberi kredit akan

semakin besar tingkat keamanan yang didapat kreditur pada waktu dilikuidasi.

5.1.3 Rasio rentabilitas

Rasio rentabilitas dinilai dengan net profit margin. Net profit margin KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD pada tahun 2008 sebesar 20,91%. Pada tahun 2009

mengalami peningkatan sebesar 0,88% menjadi 21,79%, pada akhir tahun 2010

mengalami peningkatan kembali sebesar 0,22% menjadi 22,01%, dan pada tahun

2011 kembali mengalami peningkatan sebesar 0,60% menjadi 22,61%, namun

pada akhir tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 3,63% menjadi 18,98%.

Penurunan net profit margin ini disebabkan oleh kenaikan kekayaan bersih lebih

tinggi dari kenaikan sisa hasil usaha (SHU).

Hasil perhitungan net profit margin tahun 2008 s/d 2012 menunjukan.

1. Kemampuan untuk meraih laba (profitabilitas) pada tahun 2008 berada di

atas standar dari penilaian koperasi berprestasi yaitu 10% s/d 15%. Pada

tahun 2008 ini pencapaian net profit margin sebesar 20,91% dinilai sehat

karena nilainya berada di atas rata-rata.

2. Kemampuan untuk meraih laba (profitabilitas) pada tahun 2009 berada di

atas standar dari penilaian koperasi berprestasi yaitu 10% s/d 15%. Pada

tahun 2009 ini pencapaian net profit margin sebesar 21,79% dinilai sehat

karena nilainya berada di atas rata-rata.

3. Kemampuan untuk meraih laba (profitabilitas) pada tahun 2010 berada di

atas standar dari penilaian koperasi berprestasi yaitu 10% s/d 15%. Pada

Page 72: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

55

tahun 2010 ini pencapaian net profit margin sebesar 22,01% dinilai sehat

karena nilainya berada di atas rata-rata.

4. Kemampuan untuk meraih laba (profitabilitas) pada tahun 2011 berada di

atas standar dari penilaian koperasi berprestasi yaitu 10% s/d 15%. Pada

tahun 2011 ini pencapaian net profit margin sebesar 22,61% dinilai sehat

karena nilainya berada di atas rata-rata.

5. Kemampuan untuk meraih laba (profitabilitas) pada tahun 2012 berada di

atas standar dari penilaian koperasi berprestasi yaitu 10% s/d 15%. Pada

tahun 2012 ini pencapaian net profit margin sebesar 18,98% dinilai sehat

karena nilainya berada di atas rata-rata.

Kinerja keuangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dilihat dari rasio

rentabilitas yaitu net profit margin dari tahun 2008 s/d 2012 dinilai sehat. Ini

menunjukan situasi dan kondisi KPN Karya Bina Sejahtera UNUD baik dalam

menghasilkan SHU bersih yang tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan,

tetapi juga untuk pemerataan kesejahteraan anggota. Oleh sebab itu kinerja KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD harus tetap ditingkatkan khususnya pada unit-unit

usaha yang dimiliki oleh KPN Karya Bina Sejahtera.

5.1.4 Rekapitulasi kinerja KPN

Berdasarkan rekapitulasi kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

ditinjau dari perspektif keuangan dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas,

dan rasio rentabilitas dari tahun 2008 s/d 2012. Hasil rekapitulasi penilaian

perspektif keuangan dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Page 73: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

56

Tabel 5.2

Rekapitulasi Kinerja Perspektif Keuangan

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD tahun 2008 s/d 2012

No. Tolok Ukur Keuangan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Rasio Likuiditas Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

(current ratio)

2 Rasio Solvabilitas

Tidak

Sehat

Tidak

Sehat

Tidak

Sehat

Tidak

Sehat

Tidak

Sehat

(Total debt to total

assets)

3 Rasio Rentabilitas

Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat (Net profit margin)

Berdasarkan hasil rekapitulasi kinerja perspektif keuangan KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD pada Tabel 5.2 diatas, dapat dilihat untuk rasio likuiditas yang

dinilai dengan current ratio pada tahun 2008 s/d 2012 dianggap sehat karena

melebihi batas standar yaitu antara 200 s/d 250%, sedangkan untuk rasio

solvabilitas yang dinilai dengan total debt to total asset pada tahun 2008 s/d 2012

dianggap tidak sehat karena melebihi standar rasio yaitu ≤40%, dan untuk rasio

rentabilitas yang dinilai dengan ner profit margin pada tahun 2008 s/d 2012 dianggap

sehat karena melebihi standar rasio yaitu ≥15%.

5.2 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Perspektif Pelanggan

Pengukuran kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari perspektif

pelanggan diukur dari dua aspek yaitu pertumbuhan pelanggan dan tingkat

kepuasan pelanggan.

5.2.1 Pertumbuhan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Page 74: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

57

Pertumbuhan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dihitung dengan

membandingkan jumlah anggota tahun sekarang dikurangi jumlah anggota tahun

lalu dibagi dengan jumlah pelanggan tahun lalu yang dinyatakan dengan

persentasi. Pertumbuhan pelanggan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD tahun

2008 s/d 2012 dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3

Jumlah Anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Tahun 2008 s/d 2012

No. Tahun Jumlah Anggota (orang)

1 2008 2.139

2 2009 2.188

3 2010 2.148

4 2011 2.113

5 2012 2.134

Sumber: KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Berdasarkan data pada Tabel 5.3, maka dapat dilihat bahwa jumlah

pelanggan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s/d 2012 selalu

mengalami fluktuasi. Terlihat pada tabel diatas, pada tahun 2008 jumlah anggota

KPN sebanyak 2.139 orang dan pada akhir tahun 2012 berjumlah 2.134 orang.

Berdasarkan data pada Tabel 5.3 diatas maka pertumbuhan anggota KPN Karya

Bina Sejahtera UNUD dapat dihitung seperti pada Tabel 5.4 sebagai berikut.

Tabel 5.4

Pertumbuhan Anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

dari Tahun 2008 s/d 2012

Tahun

Jumlah Pelangan

Periode Sekarang

(orang)

Jumlah Pelanggan

Periode Lalu

(orang)

Pertumbuhan Pelanggan

Orang %

2008 2.139 - - -

2009 2.188 2.139 49 2,29%

2010 2.148 2.188 -40 -1,83%

2011 2.113 2.148 -35 -1,63%

2012 2.134 2.113 21 0,99%

Page 75: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

58

Rata-rata -0,04%

Berdasarkan pada Tabel 5.4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah anggota

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s/d 2012 terus mengalami

fluktuasi. Jumlah pelanggan pada tahun 2008 adalah sebanyak 2.139 orang dan

tahun 2009 mengalami peningkatan sebanyak 49 orang atau bertambah sebanyak

2,29% dari tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan pada tahun 2010 menurun

sebanyak 40 orang atau berkurang sebesar 1,83% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan pada tahun 2011, anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD kembali

mengalami penurunan sebanyak 35 orang atau berkurang 1,63% dari tahun

seelumnya. Namun pada tahun 2012 KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

mengalami peningkatan jumlah anggota sebanyak 21 orang atau meningkat 0,99%

dari tahun sebelumnya.

Rata-rata dalam persentase pertumbuhan anggota KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD dari tahun 2008 s/d 2012 berjumlah -0,04%. Ini menunjukan

bahwa kinerja pertumbuhan anggota kurang baik, karena hasil rata-rata dalam

lima tahun jumlah anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD mengalami

penurunan. Penurunan disebabkan karena kurang gencarnya KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD dalam merekrut anggota baru.

5.2.2 Penilaian kepuasan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Kinerja perspektif pelanggan angota KPN diukur dari tingkat kepuasan

pelanggan melalui pengisian kuesioner berupa penyebaran angket. Responden

dalam penelitian ini sebanyak 95 orang. Profil pelanggan anggota KPN yang

menjadi responden sebanyak 95 orang terdiri dari semua fakultas yang ada di

Universitas Udayana. Profil anggota terdiri dari 54 laki-laki dan 41 perempuan,

Page 76: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

59

yang semuanya masih dalam usia produktif yaitu usia antara 15 – 65 tahun.

Tingkat pendidikan sebagian besar yaitu 1 orang SLTP atau sederajat, 21 orang

berpendidikan SMU atau sederajat, 2 orang D3, 48 orang berpendidikan sarjana

(S1), 22 orang berpendidikan magister (S2), dan 1 orang berpendidikan doktor

(S3).

Lima dimensi pembentuk kepuasan pelanggan yang dipergunakan untuk

mengukur kepuasan pelanggan tetap yaitu, bukti langsung (tangibles), keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(empathy). Masing-masing dimensi dijabarkan kedalam lima tingkatan jawaban

yang salah satu akan dipilih oleh responden pelanggan tetap sesuai dengan

persepsi kepuasan pelanggan tetap yaitu, 5 = Sangat Puas (SP), 4 = Puas (P), 3 =

Cukup Puas (CP), 2 = Tidak Puas (TP), dan 1 = Sangat Tidak Puas (STP).

a. Bukti langsung (Tangibles)

Pengukuran kepuasan pelanggan anggota dengan pernyataan bukti

langsung meliputi beberapa item pertanyaan yaitu: kebersihan dan kerapihan,

fasilitas, kenyamanan ruangan, kerapihan seragam, dan kegiatan operasional.

Kelima pertanyaan tersebut dianggap mewakili bukti langsung pelayanan

karyawan kepada pelanggan.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan kerja

secara mental menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak

66,95% responden dengan kategori cukup puas, pernyataan dua sebanyak 68,84%

responden dengan kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 68,00% responden

dengan kategori cukup puas, pernyataan empat sebanyak 70,95% responden

dengan kategori puas, dan pernyataan lima sebanyak 69,26% responden dengan

Page 77: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

60

kategori puas kepada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam memberikan bukti

langsung dalam pelayanan pelanggan anggota. Hasil analisis kepuasan pelanggan

anggota dalam memberikan bukti langsung disajikan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Bukti Langsung KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Bukti Langsung

(Tangibles)

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate gori

1 Kebersihan dan kerapian ruang kerja KPN

10,53 23,16 56,84 9,47 0 100 66,95 CP

2 Fasilitas yang ada di KPN lengkap dan terbaru

14,74 29,47 41,05 14,74 0 100 68,84 P

3 Kenyamana ruangan KPN memadai

14,74 26,32 44,21 13,68 1,05 100 68,00 CP

4 Kerapihan dan keindahan seragam karyawan

16,84 28,42 47,37 7,37 0 100 70.95 P

5 Kegiatan operasional KPN di dukung oleh petugas yang profesional

14,74 25,26 52,63 6,32 1,05 100 69,26 P

rata-rata 14,32 26,53 48,42 10,31 0,42 100 68,80 P

Pernyataan bukti langsung dari lima pernyataan berada pada interval skor

> 68 s/d 84 dengan rata-rata skor 68,80 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa

sebagian besar responden pelanggan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan anggota KPN, baik

manajer, pengurus, maupun karyawan pada semua unit bisnis yang ada di KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD.

b. Keandalan (Reliability)

Keandalan adalah kemampuan karyawan KPN dalam memberikan

pelayanan yang akurat dan memuaskan. Pernyataan keandalan dijabarkan ke

Page 78: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

61

dalam lima item pertanyaan yaitu, kecepatan dalam transaksi, koordinasi

karyawan di lingkungan KPN, profesionalisme dalam pelayanan, kepuasan

pelayanan, dan penanganan masalah pelanggan tetap perusahaan.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan

keandalan menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 70,74%

responden dengan kategori puas, pernyataan dua sebanyak 68,84% responden

dengan kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 66,11% responden dengan

kategori cukup puas, pernyataan empat sebanyak 67,58% responden dengan

kategori cukup puas, dan pernyataan lima sebanyak 69,26% responden dengan

kategori puas kepada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam memberikan

keandalan dalam pelayanan pelanggan anggota. Hasil analisis kepuasan pelanggan

anggota dalam memberikan keandalan disajikan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek

Keandalan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Keandalan (Reliability)

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumla

h (%)

Kategori

1 Transaksi dilakukan dalam waktu yang singkat

14,74

30,53

49,47

4,21 1,05

100 70,7

4 P

2 Koordinasi karyawan di lingkungan KPN sangat baik

10,53

34,74

45,26

7,37 2,11

100 68,8

4 P

3 Profesionalisme karyawan dalam memberikan pelayanan

8,42 24,2

1 56,8

4 10,5

3 0,00

100 66,1

1 CP

4 Karyawan KPN melayani pelanggan dengan baik

13,68

27,37

45,26

11,58

2,11

100 67,5

8 CP

5 Kesigapan karyawan dalam

11,58

26,32

58,95

3,16 0,00

100 69,2

6 P

Page 79: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

62

melayani pelanggan

rata-rata 11,7

9 28,6

3 51,1

6 7,37

1,05

100 68,5

1 P

Pernyataan keandalan dari lima pernyataan berada pada interval skor > 68

s/d 84 dengan rata-rata skor 68,51 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa

sebagian besar responden pelanggan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

puas pada karyawan KPN yang telah memberikan pelayanan yang memuaskan

kepada pelanggan anggota KPN, baik manajer, pengurus, maupun karyawan pada

semua unit bisnis yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

c. Daya tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap adalah keinginan karyawan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

Pernyataan daya tanggap dijabarkan ke dalam lima item pertanyaan yaitu:

perhatian terhadap keluhan pelanggan, tindak lanjut, penyelesaian masalah

transaksi, ketersediaan brosur dan papan informasi, dan ketepatan informasi

karyawan.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan daya

tanggap menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 69,74%

responden dengan kategori puas, pernyataan dua sebanyak 69,68% responden

dengan kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 70,74% responden dengan

kategori puas, pernyataan empat sebanyak 66,95% responden dengan kategori

cukup puas, dan pernyataan lima sebanyak 69,74% responden dengan kategori

puas kepada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam memberikan daya tanggap

Page 80: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

63

dalam pelayanan pelanggan anggota. Hasil analisis kepuasan pelanggan anggota

dalam memberikan daya tanggap disajikan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Daya Tanggap KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Daya Tanggap

(Responsiveness)

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumla

h (%)

Kategori

1 Karyawan KPN selalu memberikan perhatian terhadap semua keluhan pelanggan

16,84

29,47

41,05

9,47 3,1

6 100

69,74

P

2 Karyawan KPN memberikan pelayanan yang cepat dalam menindak lanjuti keluhan pelanggan

18,95

26,32

40 13,6

8 1,0

5 100

69,68

P

3 Karyawan KPN membantu pelanggan dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan transaksi

17,89

27,37

45,26

9,47 0,0

0 100

70,74

P

4 Ketersediaan brosur dan papan informasi sangat memadai

12,63

26,32

46,32

12,63

2,11

100 66,9

5 CP

5 Ketepatan informasi yang diberikan petugas KPN memadai

15,79

24,21

52,63

6,32 1,0

5 100

69,74

P

rata-rata 16,4 26,7 45,0 10,3 1,4 100 69,2 P

Page 81: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

64

2 4 5 2 7 6

Pernyataan daya tanggap dari lima pernyataan berada pada interval skor

>68 s/d 84 dengan rata-rata skor 69,26 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa

sebagian besar responden pelanggan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

puas pada karyawan KPN yang telah memberikan pelayanan yang memuaskan

kepada pelanggan anggota KPN, baik manajer, pengurus, maupun karyawan pada

semua unit bisnis yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

d. Jaminan (Assurance)

Jaminan adalah kesopanan, kemampuan, keinginan, dan sifat bisa

dipercaya yang dimiliki oleh karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD, bebas

dari bahaya dan keragu-raguan. Pernyataan jaminan dijabarkan ke dalam lima

pertanyaan yaitu: melayani pelanggan dengan ramah dan sopan, meyakinkan

dalam menyelesaikan masalah pelanggan, kejujuran sikap pelanggan, pelanggan

nyaman dalam bertransaksi dan kepercayaan pelanggan terhadap KPN.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan jaminan

menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 70,53% responden

dengan kategori puas, pernyataan dua sebanyak 68,42% responden dengan

kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 66,74% responden dengan kategori cukup

puas, pernyataan empat sebanyak 68,84% responden dengan kategori puas, dan

pernyataan lima sebanyak 69,47% responden dengan kategori puas kepada KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD dalam memberikan jaminan. Hasil analisis kepuasan

pelanggan anggota dalam memberikan jaminan disajikan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Jaminan

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

Page 82: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

65

No Jaminan (Assurance)

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Karyawan KPN

melayani pelanggan

dengan sopan dan

ramah

18,95 27,37 42,11 10,53 1,05 100 70,53 P

2 Karyawan KPN

mampu meyakinkan

pelanggan dalam

menyelesaikan

permasalahan

pelanggan

13,68 31,58 37,89 16,84 0 100 68,42 P

3 Kejujuran sikap para

karyawan KPN dalam

melayani sangat handal

7,37 32,63 47,37 11,58 1,05 100 66,74 CP

4 Pelanggan merasa

nyaman dalam

bertransaksi pada KPN

15,79 26,32 45,26 11,58 1,05 100 68,84 P

5 Pelanggan dapat

mempercayai

karyawan KPN

15,79 26,32 48,42 8,42 1,05 100 69,47 P

rata-rata 14,32 28,84 44,21 11,79 0,84 100 68,80 P

Pernyataan keandalan dari lima pernyataan berada pada interval skor > 68

s/d 84 dengan rata-rata skor 68,80 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa

sebagian besar responden pelanggan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

puas pada karyawan KPN yang telah memberikan pelayanan yang memuaskan

kepada pelanggan anggota KPN, baik manajer, pengurus, maupun karyawan pada

semua unit bisnis yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

e. Empati (empathy)

Empati adalah kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik kepada pelanggan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Pernyataan jaminan

dijabarkan ke dalam lima pertanyaan yaitu: pemahaman kebutuhan transaksi

pelanggan, kemampuan berkomunikasi, tata krama dalam pelayanan, sikap adil

melayani pelanggan, dan ketepatan waktu yang sesuai dalam beroperasi.

Page 83: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

66

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan jaminan

menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 65,89% responden

dengan kategori cukup puas, pernyataan dua sebanyak 68,21% responden dengan

kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 67,79% responden dengan kategori cukup

puas, pernyataan empat sebanyak 66,95% responden dengan kategori cukup puas,

dan pernyataan lima sebanyak 69,74% responden dengan kategori puas kepada

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dalam memberikan jaminan dalam pelayanan

pelanggan anggota. Hasil analisis kepuasan pelanggan anggota dalam

memberikan empati disajikan pada Tabel 5.9.

Page 84: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

67

Tabel 5.9

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Empati

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Empati (Empathy)

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Karyawan KPN

memahami kebutuhan

transaksi pelanggan

11,58 27,37 44,21 12,63 4,21 100,00 65,89 CP

2 Karyawan KPN mampu

berkomunikasi dengan

baik

20,00 16,84 47,37 15,79 0 100,00 68,21 P

3 Tata krama karyawan

KPN dalam memberikan

pelayanan

10,53 26,32 54,74 8,42 0 100,00 67,79 CP

4 Sikap adil yang

ditunjukan para petugas

KPN dalam melayani

pelanggan

12,63 28,42 43,16 12,63 3,16 100,00 66,95 CP

5 Waktu beroperasi yang

sesuai dengan jam

operasional

11,58 30,53 51,58 6,32 0,00 100,00 69,74 P

rata-rata 13,26 25,89 48,21 11,16 1,47 100,00 67,66 CP

Pernyataan empati dari lima pernyataan berada pada interval skor > 52 s/d

68 dengan rata-rata skor 67,66 atau sama dengan cukup puas. Ini berarti bahwa

sebagian besar responden pelanggan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

cukup puas pada karyawan KPN yang telah memberikan pelayanan yang cukup

memuaskan kepada pelanggan anggota KPN, baik manajer, pengurus, maupun

karyawan pada semua unit bisnis yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

5.3 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Perspektif Proses

Bisnis Internal

Analisis kinerja proses bisnis internal KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

dilakukan terhadap waktu proses yaitu waktu transaksi simpanan dan permohonan

kredit. Hal ini dilakukan untuk menilai efisien waktu penyelesaian transaksi

Page 85: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

68

simpanan dan permohonan pinjaman (kredit). Kinerja proses bisnis internal diukur

menggunakan manufacturing cycle efficiency (MCE).

1 Transaksi simpanan

Berdasarkan observasi dan wawancara kepada manajer KPN, proses

transaksi simpanan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD adalah sebagai berikut.

a. Nasabah yang sudah menjadi anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

terlebih dahulu mengisi formulir permohonan yang telah disiapkan, yang

berisi data pribadi, jumlah uang yang ingin disimpan dan jangka waktunya.

b. Pengurus memproses data nasabah sesuai data yang telah dilengkapi dari

formulir tabungan nasabah dengan perjanjian dan surat simpanan.

c. Setelah uang diserahkan ke bagian kasir, dan semua dokumen telah

ditandatangani maka nasabah diberikan bukti asli bahwa nasabah telah

melakukan simpanan pada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dan proses

pengajuan simpanan telah selesai.

d. Selanjutnya setiap bulan nasabah diperkenankan mengambil bunga uang

simpanan berjangka KPN dengan menunjukan kartu pengambilan bunga.

Proses transaksi simpanan nasabah dapat dilihat pada Tabel 5.10 di bawah ini.

Tabel 5.10

Perbandingan Waktu Standar dan Waktu Realisasi Proses Simpanan

No. Waktu Proses Waktu Standar

(menit)

Waktu Realisasi

(menit)

1 Waktu mengisi formulir 5 3

2 Waktu memproses data 10 8

3 Waktu menghitung uang 5 5

4 Waktu mengisi dokumen

perjanjian 5 2

Jumlah waktu proses 25 18

Page 86: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

69

Berdasarkan pada Tabel 5.10, maka manufacturing cycle efficiency (MCE)

dapat dihitung sebagai berikut.

MCE = 25

= 1,39 18

Waktu proses pengolahan simpanan menunjukan bahwa MCE lebih besar

dari satu, artinya waktu proses pengolahan simpanan atau standar pemerosesan

secara aktual lebih besar dari pada waktu realisasi, sehingga dapat disimpulkan

bahwa transaksi permohonan simpanan telah berjalan efisien.

2 Permohonan kredit

Waktu standar penyelesaian permohonan kredit selama satu hari, dengan

aktivitas sebagai berikut.

a. Calon debitur yang sudah menjadi anggota KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD mengisi formulir permohonan kredit yang berisi data pribadi,

besarnya kredit yang diinginkan, dll. Formulir yang telah diisi kemudian

diserahkan ke bagian kredit dengan melampirkan fotocopy identitas diri

dan kartu keluarga serta surat lain yang diperlukan kredit.

b. Setelah menerima semua formulir dan persyaratan kreditur untuk

melakukan kredit, bagian kredit kemudian melakukan analisis ke gaji

nasabah permohonan kredit yang diajukan berdasarkan formulir yang diisi

calon debitur.

c. Setelah keluar catatan gaji kreditur bahwa kreditur memenuhi syarat

bahwa gaji yang diterima mencukupi untuk dipotong, bagian kredit

menanyakan keperluan kredit dan menjelaskan kesanggupan calon debitur

dalam membayar pokok dan bunga yang dibebankan, jangka waktu

pelunasan, dll.

Page 87: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

70

d. Bagian kreditur mengajukan persetujuan kepimpinan (kepala kredit,

manajer, ketua pengurus) jika besar kredit kurang dari 25 juta maka

persetujuan permohonan kredit hanya dari manajer, namun jika

permohonan kredit lebih dari 25 juta maka persetujuan permohonan kredit

harus dari ketua pengurus. Pengajuan persetujuan kepimpinan ini untuk

menentukan keputusan mengenai diterimanya atau ditolaknya permohonan

kredit yang telah diajukan.

e. Setelah permohonan kredit disetujui, selanjutnya pegawai menyiapkan

surat perjanjian kredit, surat kuasa pemotongan gaji, dan bukti angsuran

yang akan ditandatangani oleh calon debitur dan pegawai yang

bersangkutan.

f. Setelah semua dokumen siap ditandatangani dan permohonan kredit

selesai, selanjutnya calon debitur diperkenankan mengambil uang yang

telah disiapkan.

Proses transaksi permohonan kredit dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut.

Tabel 5.11

Perbandingan waktu standar dan waktu realisasi proses permohonan kredit

No. Waktu Proses

Waktu

Standar

(menit)

Waktu

Realisasi

(menit)

1 Mengisi formulir 10 9

2 Menganalisis gaji debitur 8 10

3 Wawancara calon debitur 10 8

4 Pengajuan persetujuan kepimpinan (manajer,

ketua pengurus) 5 7

5 Waktu penandatanganan dokumen perjanjian 6 3

6 Waktu pencairan kredit 10 7

Jumlah waktu proses 49 44

Page 88: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

71

Berdasarkan pada Tabel 5.11, maka manufacturing cycle efficiency (MCE)

dapat dihitung sebagai berikut.

MCE = 49

= 1,11 44

Waktu proses pengolahan simpanan menunjukkan bahwa MCE lebih besar

dari satu, artinya waktu proses pengolahan simpanan atau standar pemerosesan

secara aktual lebih besar dari pada waktu realisasi, sehingga dapat disimpulkan

bahwa transaksi permohonan simpanan telah berjalan efisien.

5.4 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Perspektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan

Analisis perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dari tingkat

produktifitas karyawan, retensi karyawan, dan kepuasan karyawan.

5.4.1 Produktifitas karyawan

Produktivitas karyawan merupakan suatu ukuran hasil, dampak

keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja, inovasi, proses

internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah membandingkan keluaran

yang dihasilkan oleh para pekerja dengan jumlah pekerja yang dikerahkan untuk

menghasilkan keluaran tersebut. Tingkat produktifitas karyawan dapat diukur

dengan membandingkan laba bersih perusahaan pada periode tertentu dengan

jumlah karyawan pada periode tersebut. Untuk menghitung produktifitas

karyawan diperlukan laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) per 31 Desember tahun

2008 s/d 2012. Hasil perhitungan produktifitas karyawan KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Page 89: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

72

Tabel 5.12

Produktifitas Karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 – 2012

Tahun Jumlah

Karyawan

Laba

Operasional

Produktifitas

Karyawan

(Rp/orang)

Perubahan

2008 15 491.386.013,20 32.759.067,55 -

2009 15 601.660.953,90 40.110.730,26 7.351.662,71

2010 15 700.114.720,28 46.674.314,69 6.563.584,43

2011 17 830.303.426,45 48.841.378,03 2.167.063,34

2012 18 831.415.641,01 46.189.757,83 -2.651.620,19

Rata-rata 42.915.049,67 3.357.672,57

Berdasarkan data hasil perhitungan pada Tabel 5.12 menunjukan bahwa.

a. Pada tahun 2008 setiap karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp. 32.759.067,55.

b. Pada tahun 2009 meningkat sebesar Rp. 7.351.662,71 menjadi Rp.

40.110.730,26.

c. Pada tahun 2010 produktifitas karyawan mengalami peningkatan sebesar

Rp. 6.563.584,43 menjadi Rp. 46.674.314,69.

d. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan lagi sebesar Rp. 2.167.063,34

menjadi Rp. 48.841.378,03.

e. Pada tahun 2012 KPN Karya Bina Sejahtera UNUD menghasilkan SHU

bersih yang berkurang sebesar Rp. 2.651.620,19 menjadi Rp.

46.189.757,83.

Sehingga rata-rata produktifitas karyawan KPN dari tahun 2008-2012

adalah sebesar Rp. 42.915.049,67 dan rata-rata perubahan setiap tahunnya sebesar

Rp. 3.357.627,57.

Page 90: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

73

5.4.2 Retensi karyawan

Tingkat retensi karyawan diukur melalui persentasi perputaran karyawan.

Retensi karyawan merupakan suatu ukuran dimana perusahaan mampu untuk

mempertahankan selama mungkin karyawan yang berpotensial untuk tetap loyal

terhadap perusahaan. Jadi bila ada karyawan yang keluar dari perusahaan atas

kehendak sendiri, maka hal ini merupakan kerugian modal intelektual bagi

perusahaan. Hasil perhitungan retensi karyawan KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD dari tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13

Retensi Karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Tahun

Jumlah

karyawan

(orang)

Karyawan yang

keluar (orang)

Karyawan yang

masuk (orang)

Retensi

Karyawan

(%)

2008 15 0 0 0

2009 15 0 0 0

2010 15 1 1 6,67

2011 17 0 2 0

2012 18 0 1 0

Rata-rata 1,33

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5.13, maka dapat dilihat pada

tahun 2008 dan 2009 tidak terdapat karyawan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

yang keluar ataupun masuk. Namun pada tahun 2010 terdapat karyawan yang

keluar sebanyak satu orang dan karyawan baru sebanyak satu orang. Pada tahun

2011 terdapat dua orang karyawan yang masuk menjadi 17 orang karyawan dan

pada tahun 2012 terdapat satu orang karyawan yang masuk menjadi 18 orang

karyawan. Maka dapat dikatakan bahwa terjadi perputaran karyawan sebesar

6,67% pada tahun 2010, artinya pada tahun 2008 s.d 2012 terjadi perputaran

karyawan sebanyak satu orang atau dengan rata-rata 1,33%.

Page 91: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

74

5.4.3 Kepuasan karyawan

Untuk kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, pengukuran

tingkat kepuasan karyawan dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk

karyawan KPN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang

bekerja sebagai karyawan pada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD yang

berjumlah 18 orang. Kepuasan karyawan diukur dalam 5 dimensi pembentuk

kepuasan karyawan yaitu, kerja secara mental, ganjaran, kondisi kerja, rekan

kerja, kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Masing-masing dimensi

dijabarkan kedalam lima pertanyaan dengan lima tingkatan jawaban yang salah

satunya akan dipilih oleh responden karyawan yaitu: 5 = Sangat Puas (SP), 4 =

Puas (P), 3 = Cukup Puas (CP), 2 = Tidak Puas (TP), dan 1 = Sangat Tidak Puas

(STP). Hasil pengukuran masing-masing dimensi tingkat kepuasan karyawan

dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Kerja secara mental

Kepuasan karyawan dari pernyataan kerja secara mental dijabarkan

kedalam lima pertanyaan yaitu: kesukaan pada pekerjaan, pengembangan

kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan, pemberian kebebasan secara wajar,

penghargaan hasil kerja karyawan, dan pelaksanaan tugas.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan menunjukkan bahwa skor

rata-rata pernyataan satu sebanyak 81,31% responden dengan kategori puas,

pernyataan dua sebanyak 76,67% responden dengan kategori puas, pernyataan

tiga sebanyak 72,22% responden dengan kategori puas, pernyataan empat

sebanyak 72,22% responden dengan kategori puas, dan pernyataan lima sebanyak

76,67% responden dengan kategori puas bekerja secara mental di KPN Karya

Page 92: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

75

Bina Sejahtera UNUD. Hasil analisis kepuasan karyawan disajikan pada Tabel

5.14.

Tabel 5.14

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Kerja

Secara Mental KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Kerja Secara Mental

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Anda menyukai

pekerjaan anda 38,89 27,78 33,33 0 0 100 81,11 P

2 Anda dapat

mengembangakan

kemampuan anda

dalam melaksanakan

pekerjaan

16,67 50,00 33,33 0 0 100 76,67 P

3 Atasan anda

memberikan

kebebasan secara

wajar kepada anda

dalam bertindak

11,11 38,89 50,00 0 0 100 72,22 P

4 Atasan menghargai

hasil kerja anda 5,56 55,56 33,33 5,56 0 100 72,22 P

5 Anda tidak dalam

keadaan terpaksa

dalam melakukan

tugas

22,22 38,89 38,89 0 0 100 76,67 P

rata-rata 18,89 42,22 37,78 1,11 0,00 100 75,78 P

Pernyataan kerja secara mental ini berada pada interval skor > 68 s/d 84

dengan rata-rata skor 75,78 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa karyawan

KPN Karya Bina Sejahtera UNUD puas bekerja secara mental dalam menjalankan

pekerjaannya. Jika pernyataan bekerja secara mental lebih diperbaiki, maka

kedepan karyawan akan sangat puas secara mental dalam melayani pelanggan.

b. Ganjaran

Kepuasan karyawan dari dimensi ganjaran atau imbalan dijabarkan

kedalam lima pertanyaan yaitu: kesesuaian imbalan (gaji/upah) karyawan, standar

penggajian/pengupahan yang berlaku, kesesuaian imbalan (gaji/upah) dengan

Page 93: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

76

kemampuan, jaminan kerja seperti asuransi tenaga kerja, dan penghargaan atas

prestasi kerja karyawan dalam bekerja.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan ganjaran

menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 74,44% responden

dengan kategori puas, pernyataan dua sebanyak 74,44% responden dengan

kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 73,33% responden dengan kategori puas,

pernyataan empat sebanyak 76,67% responden dengan kategori puas, dan

pernyataan lima sebanyak 67,78% responden dengan kategori cukup puas berkerja

secara ganjaran di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Hasil analisis kepuasan

karyawan dari ganjaran dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek

Ganjaran KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Ganjaran

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Imbalan (gaji/upah)

yang anda terima sesuai

dengan tuntutan

pekerjaan

16,67 38,89 44,44 0 0 100 74,44 P

2 Imbalan (gaji/upah)

yang anda terima sesuai

dengan standar

penggajian/pengupahan

yang berlaku

16,67 38,89 44,44 0 0 100 74,44 P

3 Imbalan (gaji/upah)

yang anda terima sesuai

dengan tingkat

kemampuan anda

16,67 38,89 38,89 6 0 100 73,33 P

4 Adanya jaminan kerja

seperti asuransi

kesehatan, tunjangan

hari raya, dan hari tua

27,78 33,33 33,33 5,56 0 100 76,67 P

5 Tidak ada penghargaan

atas prestasi anda dalam

berkerja

16,67 27,78 38,89 17 0 100 67,78 P

rata-rata 18,89 35,56 40,00 5,56 0,00 100 73,33 P

Page 94: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

77

Pernyataaan ganjaran ini berada pada interval skor > 68 s/d 84 dengan

rata-rata skor 73,33 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa karyawan KPN puas

dengan ganjaran yang diberikan oleh KPN Karya Bina Sejahtera UNUD kepada

karyawan dalam pekerjaannya. Jika pernyataan ganjaran ini lebih diperbaiki,

maka kedepan karyawan perusahaan akan sangat puas dalam memperoleh imbalan

dari KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

c. Kondisi kerja

Kepuasan karyawan dari dimensi kondisi kerja dijabarkan kedalam lima

pertanyaan yaitu: fasilitas yang memadai, suasana kerja yang membangkitkan

semangat, suasana kerja yang menyenangkan, lingkungan kerja yang mendorong

pemecahan masalah, dan kenyamanan lingkungan kerja.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan kondisi

kerja menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 75,56%

responden dengan kategori puas, pernyataan dua sebanyak 77,78% responden

dengan kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 81,11% responden dengan

kategori puas, pernyataan empat sebanyak 67,78% responden dengan kategori

cukup puas, dan pernyataan lima sebanyak 80,00% responden dengan kategori

puas dengan kondisi kerja di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Hasil analisis

kepuasan karyawan kondisi kerja dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Page 95: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

78

Tabel 5.16

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Kondisi

Kerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Kondisi Kerja

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Tersedia fasilitas yang

memadai bagi karyawan

(seperti tempat istirahat,

toilet, dll)

22,22 38,89 33,33 6 0 100 75,56 P

2 Suasana kerja anda

dapat membangkitkan

semangat kerja

22,22 44,44 33,33 0 0 100 77,78 P

3 Suasana kerja anda

menyenangkan 44,44 16,67 38,89 0 0 100 81,11 P

4 Dilingkungan kerja

anda, ada keinginan

untuk memecahkan

masalah yang ada

5,56 38,89 50,00 5,56 0 100 67,78 P

5 Lingkungan kerja anda

nyaman dan menarik 38,89 22,22 38,89 0 0 100 80,00 P

rata-rata 26,67 32,22 38,89 2,22 0,00 100 76,44 P

Pernyataaan kondisi kerja ini berada pada interval skor > 68 s/d 84 dengan

rata-rata skor 76,44 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa karyawan KPN puas

dengan kondisi kerja yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Jika

pernyataan kondisi kerja ini diperbaiki, maka kedepan karyawan KPN akan sangat

puas dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan KPN.

d. Rekan kerja

Kepuasan karyawan dari dimensi rekan kerja dijabarkan kedalam lima

pertanyaan yaitu: sikap rekan kerja, kerjasama antara rekan kerja, komunikasi

dengan rekan kerja, kepedulian terhadap bawahan, dan tanggapan terhadap

keluhan oleh atasan.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan rekan

kerja menunjukkan bahwa skor rata-rata pernyataan satu sebanyak 75,56%

Page 96: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

79

responden dengan kategori puas, pernyataan dua sebanyak 80,00% responden

dengan kategori puas, pernyataan tiga sebanyak 77,78% responden dengan

kategori puas, pernyataan empat sebanyak 73,33% responden dengan kategori

puas, dan pernyataan lima sebanyak 67,78% responden dengan kategori cukup

puas dengan kondisi kerja di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD. Hasil analisis

kepuasan karyawan dari rekan kerja dapat dilihat pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Rekan

Kerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012

No Rekan Kerja

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Rekan kerja bersikap

baik serta menghargai

pekerjaan dan hasil

kerja anda

27,78 22,22 50,00 0 0 100 75,56 P

2 Adanya kerjasama

yang baik antara anda

dengan rekan kerja

anda

33,33 33,33 33,33 0 0 100 80,00 P

3 Adanya komunikasi

yang baik antara anda

dengan rekan kerja

anda

27,78 33,33 38,89 0 0 100 77,78 P

4 Atasan tidak peduli

pada keadaan

bawahan

27,78 16,67 50,00 5,56 0 100 73,33 P

5 Atasan menanggapi

pendapat, keluhan,

dan saran anda

22,22 16,67 44,44 17 0 100 67,78 P

rata-rata 27,78 24,44 43,33 4,44 0,00 100 74,89 P

Pernyataaan rekan kerja ini berada pada interval skor > 68 s/d 84 dengan

rata-rata skor 74,89 atau sama dengan puas. Ini berarti bahwa karyawan

perusahaan puas dengan rekan kerja yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD dalam menjalankan pekerjaannya. Jika pernyataan rekan kerja ini lebih

Page 97: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

80

diperbaiki, maka kedepan karyawan KPN akan sangat puas dalam menjalankan

pekerjaan yang diberikan KPN.

e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

Kepuasan karyawan dari dimensi kesesuaian kepribadian dengan

pekerjaan dijabarkan kedalam lima pertanyaan yaitu: kesesuaian pekerjaan dengan

latar belakang pendidikan, kesesuaian pekerjaan dengan bakat dan kemampuan,

kesesuaian dengan hati nurani, pekerjaan kepuasan dan kenyamanan, dan

kesesuaian jabatan dengan karakter pekerja.

Hasil pengukuran rata-rata dari lima pertanyaan pada pernyataan

kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan menunjukkan bahwa skor rata-rata

pernyataan satu sebanyak 72,22% responden dengan kategori puas, pernyataan

dua sebanyak 75,56% responden dengan kategori puas, pernyataan tiga sebanyak

73,33% responden dengan kategori puas, pernyataan empat sebanyak 77,78%

responden dengan kategori puas, dan pernyataan lima sebanyak 71,11%

responden dengan kategori puas terhadap kesesuaian kepribadian dengan

pekerjaan. Hasil analisis kepuasan karyawan kesesuaian kepibadian dengan

pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5.18.

Page 98: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

81

Tabel 5.18

Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek

Kesesuaian Kepribadian dengan Pekerjaan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD

Tahun 2008 s.d 2012

No

Kesesuaian

Kepribadian dengan

Pekerjaan

Kepuasan Responden (%) Skor rata-

rata

SP P CP TP STP Jumlah (%) Kate

gori

1 Pekerjaan anda sesuai

dengan latar belakang

pendidikan anda

11,11 44,44 38,89 6 0 100 72,22 P

2 Pekerjaan yang anda

lakukan sesuai dengan

bakat dan kemampuan

anda

16,67 44,44 38,89 0 0 100 75,56 P

3 Pekerjaan anda sesuai

dengan hati nurani

anda

16,67 38,89 38,89 6 0 100 73,33 P

4 pekerjaan yang anda

lakukan mampu

memberi kepuasan

dan kenyamanan

dalam berkerja

38,89 16,67 38,89 5,56 0 100 77,78 P

5 Jabatan anda sesuai

dengan karakter yang

anda miliki

16,67 27,78 27,78 11 6 89 71,11 P

rata-rata 20,00 34,44 36,67 5,56 1,11 98 74,00 P

Pernyataaan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan ini berada pada

interval skor > 68 s/d 84 dengan rata-rata skor 74,00 atau sama dengan puas. Ini

berarti bahwa karyawan perusahaan puas dengan kesesuaian kepribadian dengan

pekerjaan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD yang diberikan oleh perusahaan.

Jika ingin mencapai kinerja yang lebih baik maka KPN atau perorangan harus

mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan tugasnya, karena kerja

individu hanya dapat ditingkatkan apabila pekerjaan sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki KPN atau perorangan. Apabila pekerjaan sesuai dengan kemampuan

maka akan dicapai kepuasan dalam berkerja. Oleh sebab itu kesesuaian

kemampuan dalam pekerjaan sangat mendukung dalam mencapai suatu hasil

Page 99: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

82

mengenai seberapa jauh pekerjaan secara keseluruhan mampu memuaskan

kebutuhannya.

5.5 Kinerja Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera UNUD

Secara Komprehensif Berdasarkan Empat Perspektif Balanced

Scorecard

Tabel-tabel dari pembahasan pada sub-sub bab sebelumnya adalah bersifat

parsial yaitu hanya dari satu perspektif atau perspektif yang terpisah-pisah dari

empat perspektif balanced scorecard. Pada sub-sub bab ini dirangkum hasil

perhitungan dari keempat perspektif balanced scorcard sebelumnya menjadi satu

tabel, sehingga memudahkan dalam menilai kinerja KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD berdasarkan konsep balanced scorecard.

Secara komprehensif empat perspektif berdasarkan balanced scorecard

dapat dilihat bahwa KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari perspektif keuangan

dengan rasio likuiditas dan rentabilitas dengan dua aspek menunjukan kinerja

sehat, dan dari aspek rasio solvabilitas dengan satu aspek menunjukan kinerja

kurang sehat. Perspektif pelanggan dengan pertumbuhan pelanggan menunjukan

kinerja kurang baik, dan dari aspek kepuasan pelanggan anggota dari empat

indikator menunjukan cukup puas dan satu indikator menunjukan puas. Perspektif

proses bisnis internal dengan dua aspek menunjukan bahwa KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD memproses secara efisien. Perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan dengan perspektif produktifitas karyawan dengan aspek pendapatan

bersih menunjukan kinerja baik, perspektif retensi karyawan dengan aspek

perputaran karyawan menunjukan kinerja baik, dan perspektif kepuasan karyawan

Page 100: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

83

dengan lima indikator menunjukan persepsi karyawan puas. Selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 5.19.

Tabel 5.19

Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s/d 2012 Secara

Komprehensif Berdasarkan Empat Perspektif Balanced Scorecard

No Perspektif Aspek Rata-rata Kinerja

1 Keuangan

Rasio Likuiditas Current Ratio 272,13 200 – 250 Sehat

Rasio Solvabilitas Debt to Total Asset 75,25 ≤40 Tidak Sehat

Rasio Rentabilitas Net Profit Margin 21,26 ≥15 Sehat

2 Pelanggan

Pertumbuhan

Pelanggan Jumlah Pelanggan -0,04% -

Kurang

Baik

Kepuasan Pelanggan Bukti Langsung 68,80 > 68 s/d 84 Puas

Anggota Keandalan 68,51 > 68 s/d 84 Puas

Daya Tanggap 69,26 > 68 s/d 84 Puas

Jaminan 68,80 > 68 s/d 84 Puas

Empati 67,66 > 52 s/d 68 Cukup Puas

3 Proses Bisnis Internal

Transaksi Simpanan MCE 1,39 1 Efisien

Transaksi Permohonan

Kredit MCE 1,11 1 Efisien

4 Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Produktifitas

Karyawan Pendapatan Bersih 42.915.049 - 42.915.049

Retensi Karyawan Perputaran Karyawan 1,33 - 1,33

Kepuasan Karyawan Kerja Secara Mental 75,78 > 68 s/d 84 Puas

Ganjaran 73,33 > 68 s/d 84 Puas

Kondisi Kerja 76,44 > 68 s/d 84 Puas

Rekan Kerja 74,89 > 68 s/d 84 Puas

Kesesuaian

Kepribadian dengan

Pekerjaan

74,00 > 68 s/d 84 Puas

Jadi berdasarkan empat perspektif balanced scorecard dengan empat

perspektif yaitu, perspektif keuangan dengan tiga aspek, perspektif pelanggan

dengan tiga aspek, perspektif proses bisnis internal dengan dua aspek, dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan tiga aspek. Meskipun terdapat

tiga aspek menunjukkan kinerja kurang baik yaitu dari aspek total debt to total

assets, jumlah pelanggan, dan empati dari perspektif pelanggan tetapi secara

Page 101: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

84

umum berdasarkan empat perspektif dalam balanced scorecard KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD menunjukkan kinerja yang baik.

Dengan demikian, kinerja yang baik ini harus tetap dipertahankan, dan

bahkan harus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang, sehingga total debt to assets

semakin meningkat, serta dalam perspektif pelanggan dilihat dari aspek jumlah

pelanggan, dan kepuasan pelanggan anggota dari aspek empati harus lebih

ditingkatkan. Jika semua aspek dalam keempat perspektif dalam balanced

scorecard lebih baik, maka kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD secara

umum akan semakin baik dan akan menghasilkan kepuasan bagi karyawan,

anggota, maupun KPN Karya Bina Sejahtera UNUD sendiri.

Page 102: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

85

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis balanced scorecard pada koperasi pegawai

negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera UNUD yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

keuangan tahun 2008 s/d 2012 menggunakan rasio solvabilitas, yang

diukur dengan total assets to debt ratio dinilai tidak sehat, sedangkan rasio

likuiditas yang diukur dengan current ratio dan rasio rentabilitas yang

diukur dengan net profit margin pada tahun 2008 s/d 2012 dinilai sehat.

2. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

pelanggan tahun 2008 s/d 2012 diukur dengan menggunakan tingkat

pertumbuhan pelanggan dinilai kurang baik, dan tingkat kepuasan

pelanggan anggota dihitung dengan kuesioner menggunakan skala skor

memberikan persepsi rata-rata puas.

3. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif proses

bisnis internal diukur dengan menggunakan manufacturing cycle efficiency

(MCE) yaitu, proses transaksi simpanan dan permohonan kredit yang

dinilai telah berjalan dengan efisien.

4. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan mengunakan produktifitas

karyawan dinilai baik, tingkat retensi karyawan dinilai baik, dan tingkat

Page 103: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

86

kepuasan karyawan dihitung dengan kuesioner menggunakan skala skor

memberikan persepsi rata-rata positif atau puas.

5. Berdasarkan empat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, meskipun terdapat tiga aspek

yang menunjukan kinerja kurang baik, namun secara umum kinerja KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD menunjukan kinerja yang baik.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan atas penilaian kinerja koperasi pegawai negeri

(KPN) Karya Bina Sejahtera UNUD tahun 2008 s/d 2012 dari konsep balanced

scorecard maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan penilaian perspektif keuangan untuk memenuhi standar KPN

Karya Bina Sejahtera UNUD dari perhitungan current ratio perlunya

penyaluran aktiva lancar yang melebihi batas standar koperasi berprestai

ke unit lain sehingga harta, asset yang dimiliki koperasi tidak melebihi

batas koperasi berprestasi. Rasio solvabilitas dinilai tidak sehat karena

modal yang dimiliki koperasi lebih kecil daripada hutang koperasi jadi

tingkat solvabilitas dapat dipertinggi hanya dengan jalan menambahkan

modal sendiri dengan alternatif:

a. Menambah aktiva tanpa menambah hutang atau menambah aktiva

relatif lebih besar daripada menambahkan hutang.

b. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi

hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva.

Page 104: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

87

2. Berdasarkan penilaian perspektif pelanggan, KPN Karya Bina Sejahtera

UNUD harus lebih mendekatkan diri pada pelanggan anggota di setiap

Fakultas sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

pelanggan anggota, agar anggota dapat merasakan keuntungan menjadi

anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

3. Berdasarkan penilaian perspektif proses bisnis internal, KPN Karya Bina

Sejahtera UNUD harus tetap mempertahankan proses pelayanan transaksi

simpanan dan permohonan kredit, karena dengan proses yang cepat dan

tepat akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Berdasarkan penilaian perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan,

pihak pengurus sebaiknya meningkatkan usaha-usaha yang selama ini

dapat menciptakan kepuasan karyawan, yaitu dengan meningkatkan

komunikasi antara manajer, pengurus, dan karyawan.

5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain menyangkut strategi

pengembangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

Page 105: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

88

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, I. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. BPFE, Yogyakarta.

Cohen, Y. 2011. A New Technique for Evaluating the Balanced Scorecard

Dashboard Values. International Journal of Problems and

Perspectives in Management. Vol.9.

Depkop dan PPK. 1996. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Departemen Koperasi dan

Pembinaan Perusahaan Kecil Direktorat Jendral Pembinaan Koperasi

Perkotaan, Jakarta.

Effendi, M. T. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo, Jakarta.

Gaspersz, V. 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced

Scorecard Dengan Six Sigma. Gramedia, Jakarta.

Gorda, I G. N. 2004. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Ekonomi. Widya

Kriya Gematam, Denpasar.

Husein, Umar. 2003. Riset Akuntansi: Panduan Lengkap untuk Membuat

Skripsi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Igit. 2009. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas.

http://igit-10206917.blogspot.com/2009/11/analisis-rasio-likuiditas-

solvabilitas.html. Diunduh April 2013.

Kaplan dan Norton (Peter Yosi Pasla: Penerjemah). 2000. Balanced

Scorecard Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Karni, Widya. 2011. Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Setia

Nagari Selayo Kacamatan Kubug Kabupaten Solog. Skripsi.

Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang.

Mulyadi. 2005. Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer untuk

Melipat Ganda Kinerja Perusahaan. Salemba Empat, Yogyakarta.

Nasution, Muslimin. 2002. Evaluasi Kinerja Koperasi Metode Sistem

Diagnosa. Sajadah, Net, Jakarta.

Page 106: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

89

Pratiwi, Umi. 2010. Balanced Scorecard dan Manajemen Strategik. Jurnal

Manajemen dan Akuntansi.

Prijambodo, Wiadiaiswara Kementrian Koperasi dan UKM. 2012.

Penerapan Balanced Scorecard (BSC) pada Koperasi.

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&v

iew=file&id=308:balanced-scorecard-bsc-pada-

koperasi&Itemid=93. Diunduh Juni 2013

Republik Indonesia. 1992. Pasal 3 UU No 25 Tahun 1992 tentang Tujuan

Koperasi. Lembaran Negara RI Tahun 1992. Sekretariat Negara.

Jakarta.

Republik Indonesia. 1992. Pasal 4 UU No 25 Tahun 1992 tentang Fungsi

dan Peran Koperasi. Lembaran Negara RI Tahun 1992. Sekretariat

Negara. Jakarta.

Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke-4.

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Ronchetti, J. L. 2006. An Integrated Balanced Scorecard Strategic Planning

Model for Nonprofit Organizations. International Journal of

Practical Consulting.

Rupa, I Wayan. 2009. Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alternatif

Penilaian Kinerja Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT)

Subak Guama di Tabanan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas

Udayana, Denpasar.

Sikula, A. F. 1998. Personnel Administration and Human Resources

Management. New York: A. Wiley Trans Edition, by John Wiley &

Sons Inc.

Sinaga, Pariaman. 2004. Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja

Koperasi dan UKM, Apa Mungkin?. Avaible from URL:

http//www.google.com. Diunduh pada 24 maret.

Simpayung, Friska. 2009. Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja

Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis. Jurnal Manajemen

Bisnis. Vol.2, No.1: 7-14.

Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Raja

Grafindo, Jakarta.

Page 107: KINERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN)KARYA BINA … · umumnya kinerja suatu koperasi diukur dari perspektif keuangan. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan

90

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

________. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

________. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sumarni, M., dan J. Soeprihanto. 1995. Pengantar Bisnis Dasar-dasar

Ekonomi Perusahaan. Edisi Keempat. Liberty. Jogyakarta.

Susanti, Jeni. 2010. Kinerja Koperasi Pasar Srinadi Kabupaten Klungkung

Provinsi Bali (Pendekatan Balanced Scorecard). Tesis. Program

Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Sisdyani, Eka Ardhani. 2007. “Preventing Bias In The Balanced Scorecard

Implementation For Performance Assesment”. Jurnal Akuntansi dan

Bisnis.

Siwijatno, Djarot. 1982. Koperasi di Indonesia. PFEVI, Jakarta.

Syafri, H Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Tunggal, Amin wijaya. 2000. Pengukuran Kinerja dengan Balanced

Scorecard. Jakarta: Harvarindo.

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Yu, L. 2008. Effectiveness of the Balanced Scorecard: The Impact of

Strategy and Causal Links. International Journal of Business and

Manajement.

Yuwono, S. 2004. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.