KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)...

237
KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA BUMN DI PROVINSI BANTEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: Salsabilla Al Fanny Zaen 6662090547 KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2014

Transcript of KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)...

Page 1: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PADA BUMN DI PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Humas

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Salsabilla Al Fanny Zaen

6662090547

KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2014

Page 2: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

ii

Page 3: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

iii

Page 4: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

iv

Page 5: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Disaat datang kesulitan dan tidak ada seorangpun yang datang untuk membantu, disitu

kita sadar bahwa cuma diri sendiri yang bisa bantu kita saat jatuh, BANGKIT DAN

LAKUKAN yang kita bisa dan GAPAI yang kita mau :))))

(Salsabilla Al Fanny Zaen)

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak

menyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan?

Itu adalah saat allah mengizinkan kau untuk diuji, dan allah ingin mendengar rintihan

serta doamu agar kau menyadari akan keberadaan- NYA,,,

Karena DIA tahu kau sudah mulai melupakan-NYA dalam kesenangan (QS 47:31, 32:21)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Mamah dan Bapak yang selalu berjuang untuk saya dan adik-adik,

tanpa perjungan kalian saya tidak akan jadi apa-apa, perjuangan

kasih sayang, doa dan dukungan Mamah dan Bapak selalu jadi

semangat untuk saya maju.

Page 6: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

vi

ABSTRAK

SALSABILLA AL FANNY ZAEN. NIM. 6662090547. SKRIPSI. KINERJA

COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA BUMN DI

PROVINSI BANTEN.

Corporate sosial responsibility merupakan aktivitas perusahaan yang

sedang menjadi sorotoan, karena sifatnya yang memaksa yaitu tercantum dalam

UUD menjadikan para pelaku bisnis untuk dapat menjalankan aktivitas CSR di

perusahaannya. Tidak terkecuali BUMN, yang merupakan setengah atau

sepenuhnya sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Kurangnya sorotan mengenai

kinerja CSR pada BUMN menjadi latar belakang peneliti ingin mengetahui hal

tersebut, terutama pada BUMN di provinsi Banten. Ukuran Kinerja CSR

merupakan salah satu sorotan utama dalam pelaksanaan CSR. Dengan adanya

ukuran kinerja CSR kita dapat mengetahui keberhasilan dari aktivitas CSR.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori stakeholder, yang

mengasumsikan bahwa melibatkan stakeholder sangat penting dalam setiap

aktivitas CSR. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana

peneliti berusaha mencoba untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada

untuk memperoleh gambaran secara sistematis mengenai kinerja CSR pada

BUMN di Provinsi Banten. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

sejauh mana kinerja CSR pada BUMN di provinsi Banten.

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai dari BUMN sebanyak 30

orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing BUMN yang ada di

Banten, pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan purposif sampling.

Dimana responden dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh penulis.

Hasil penelitian ini menjelaskan ukuran kinerja CSR dengan tingkat pemahaman

CSR besar yaitu 71,5% dan ukuran kinerja CSR juga besar yaitu 76,72%.

Kata Kunci: Kinerja, CSR, dan BUMN

Page 7: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

vii

ABSTRACT

SALSABILLA AL FANNY ZAEN. NIM. 6662090547. THESIS. THE

PERFORMANCE OF COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) IN

BUMN IN BANTEN PROVINCE.

Corporate social responsibility was an ongoing company activities

become beam, because its forces and listed in the Constitution (UUD) making the

businessmen run the company's CSR activities. BUMN were no exception, which

was a half or fully owned by the government. Lack of beam on CSR performance

on BUMN, made it as a background of researchers, especially BUMN in Banten

Province. CSR performance was one of the main beam in the implementation of

CSR. Based on that reason, CSR performances can determine the success of CSR

activities.

In this study, researcher used stakeholder theory, which assumes that

involving stakeholders was very important in any CSR activity. This study used a

descriptive quantitative method in which researcher attempted to try, explain and

interpret the data to obtain systematic overview of the CSR performance on

BUMN in Banten Province. The purpose of this study was to determine the extent

which CSR performance on BUMN in Banten Province.

Respondents in this study were employees of BUMN as many as 30 people

who are representatives from each BUMN in Banten Province, the selection of

respondents performed used purposive sampling. Respondents were selected

based on criteria specified by researcher. The results of this study describe

measure of CSR performance with the level of CSR understanding was 71.5% and

measure of CSR performance was 76.72% as well.

Keywords : Performance, CSR, and BUMN

Page 8: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadiranAllah SWT yang telah memberikan

rakhmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang berjudul “Kinerja CSR pada BUMN Provinsi

Banten”. Solawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan Nabi

besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya

hingga akhir zaman.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan

melengkapi salah satu syarat menempuh ujian sarjana program S1 (Strata Satu)

pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang selalu memotivasi dan

memberikan dukungannya kepada peneliti. Penulis telah mendapatkan bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa atas kontribusinya sebagai pemimpin di kampus

peneliti.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

4. Ibu Nurprapti W, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing I skripsi,

terimakasih karena telah membantu memberikan arahan serta masukan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

ix

5. Ibu Andin Nesia, S.IK., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing II skripsi

sekaligus dosen penguji sidang, terima kasih sudah membantu

memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Nina Yuliana S.Sos., M.Si selaku ketua penguji siadang skripsi.

7. Bapak Idi Dimyati, M.Ikom selaku anggota penguji sidang skripsi.

8. Bapak Yearry Panji S, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

yang selalu memberikan perhatian dan motivasi selama masa

perkuliahan.

9. Bapak/Ibu Dosen jurusan Ilmu Komunikasi yang telah banyak

memberikan ilmu kepada penulis. Tak lupa juga untuk para staf dan

karyawan jurusan Ilmu Komunikasi.

10. Kedua Orang Tua ku yang tercinta Bpk. Jaenudin dan Ibu Eni Widayati,

yang selalu mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya. Terima kasih

atas doa dan dukunganya serta fasilitas yang selalu mengiringi dari awal

kuliah sampe saat ini. Terimakasih atas perjuangan Bapak dan Mamah

yang tak akan bisa terbalas kan sampai kapan pun. Tanpa doa, dukungan

dan perjuangan kalian penulis tidak akan bisa sampai di jenjang yang

saat ini.

11. Terimakasih untuk Nisfu maryana atas dukungan, motivasi, dan

senantiasa membantu tanpa pamrih kepada penulis selama proses

perjalanan kuliah dan saat skripsi, selalu bisa jadi sosok kakak dan guru

yang baik buat penulis. Dan banyak memberikan pelajaran hidup yang

berarti untuk penulis. Semoga kita bisa bersahabat selamanya.

12. Terimakasih untuk Mike Arviansyah atas dukungan, motivasinya dan

selalu mendengarkan curhat-curhat ataupun keluh kesah penulis saat

proses pengerjaan skirpsi ini.

13. Untuk sahabat-sahabatku tercinta “Keluh Kesah”, Wahyu annas,

Saprihatin Sajida, Rizkya Amalia, dan Ayu Humairoh. Terima kasih

karena telah menemani hari-hari selama kuliah, banyak suka duka yang

Page 10: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

x

kita lewati bareng-bareng. Semoga selalu terkenang dalam hati masing-

masing dan jadi sahabat semalanya.

14. Untuk “Just For Fun” Nisfu Maryana,Fitri Febrianti, Ratna Nurbaiti,

Putri Ferira, Annisa Dian F, Widya Rahmayanti, Uum Umaedah, Nita

Puspitasari kalian teman terlucu dan terheboh yang pernah saya kenal,

tidak ada kata sedih saat bareng kalian. Terima kasih karena telah

memberikan arti kesenangan dan kebahagian dan terima kasih atas

motivasinya selama ini.

15. Terima kasih untuk Ratu Dewi Noviandari, Antika Sawaludin,

Andrianis Januar, Dan Rian Surya Gemilang yang selalu menemani

penulis saat akhir-akhir semester ini. Kalian mamberi pergaulan yang

luas dan artinya bebas dalam hidup penulis. Semoga kita bisa menjadi

teman selamanya.

16. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi atas segala suka dukanya

selama masa perkulihan yang tidak bisa terlupakan oleh peneliti.

Semoga menjadi kenangan terindah untuk kita semua.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan baik dari

segi kemampuan penyajian maupun pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala

kekurangan dan kesalahan yang ada, maka kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan penulis untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi

kekurangan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Serang, Februari 2014

Penulis

Page 11: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. iv

MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................... v

ABSTRAK ............................................................................................. vi

ABSTRACT ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 11

1.3 Identifikasi Masalah.................................................................... 12

1.4 Tujuan Penelitian......................................................................... 12

1.5 Manfaat Penelitian...................................................................... 13

1.5.1 Manfaat Teoritis............................................................... 13

1.5.2 Manfaat Praktis................................................................ 13

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 14

2.1 Komunikasi Organisasi .............................................................. 14

2.2 Public Relations ......................................................................... 20

2.2.1 Marketing Public Relations ................................................ 24

2.3 Coorporate Sosial Responsibility ............................................... 27

2.4 Teori Stakeholder ....................................................................... 35

Page 12: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xii

2.5 Kerangka Teori .......................................................................... 38

2.6 Operasional Variabel.................................................................. 41

2.7 Penelitian Sebelumnya ............................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 47

3.1 Metode Penelitian ...................................................................... 47

3.2 Teknik Penelitian ....................................................................... 49

3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 50

3.4 Populasi dan Sampel .................................................................. 51

3.4.1 Populasi .............................................................................. 51

3.4.2 Sampel ................................................................................ 52

3.5 Teknik Analisis Data .................................................................. 57

3.6 Teknik Pengolahan Data ............................................................ 58

3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ......................................... 60

3.6.8 Analisis Deskriptif .............................................................. 61

3.6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas .............................................. 64

3.7 Lokasi Penelitian ........................................................................ 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 68

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................ 68

4.1.1 Sejarah Kementrian BUMN ............................................... 68

4.1.2 Dasar Kebijakan Pembinaan BUMN ................................. 70

4.1.3 Visi dan Misi Kementrian BUMN ..................................... 72

4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian BUMN .................. 73

4.1.5 Data BUMN di Provinsi Banten ......................................... 73

4.2 Hasil Data Penelitian .................................................................. 74

4.2.1 Data Diri Responden .......................................................... 74

4.2.2 Deskripsi Data Frekuensi .................................................. 77

4.2.3 Hasil Analisis Dekriptif ..................................................... 163

4.2.3.1 Tingkat pemahamanman CSR .............................. 163

4.2.3.2 Ukuran Kinerja Implementasi CSR ........................ 165

4.3 Pengujian Data Distribusi Normal ............................................ 178

4.4 Pembahasan ................................................................................ 180

BAB V PENUTUP ................................................................................. 199

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 199

5.2 Saran .......................................................................................... 200

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 202

LAMPIRAN ........................................................................................... 204

Page 13: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xiii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. 219

Page 14: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Jumlah Sampel BUMN Banten Secara Proporsional.... 54

Tabel 3.2 Skala Likert ............................................................................. 59

Tabel 3.3 Tingkat Reabilitas Berdasarkan Nilai Alpha .......................... 61

Tabel 3.4 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ................................... 63

Tabel 3.5 Case Processing Summary ..................................................... 64

Tabel 3.6 Item Total Statistics ................................................................ 64

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian .................................................................... 67

Tabel 4.1 Tabel Data BUMN di Provinsi Banten .................................. 73

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ....................................................... 74

Tabel 4.3 Jenjang Pendidikan Responden ............................................... 76

Tabel 4.4 Pernyataan 1 ............................................................................ 77

Tabel 4.5 Pernyataan 2 ............................................................................ 79

Tabel 4.6 Pernyataan 3 ............................................................................ 81

Tabel 4.7 Pernyataan 4 ............................................................................ 83

Tabel 4.8 Pernyataan 5 ............................................................................ 84

Tabel 4.9 Pernyataan 6 ............................................................................ 86

Tabel 4.10 Pernyataan 7 .......................................................................... 88

Tabel 4.11 Pernyataan 8 .......................................................................... 89

Tabel 4.12 Pernyataan 9 .......................................................................... 91

Tabel 4.13 Pernyataan 10 ........................................................................ 92

Tabel 4.14 Pernyataan 11 ........................................................................ 93

Tabel 4.15 Pernyataan 12 ........................................................................ 95

Tabel 4.16 Pernyataan 13 ........................................................................ 96

Tabel 4.17 Pernyataan 14 ........................................................................ 98

Tabel 4.18 Pernyataan 15 ........................................................................ 99

Tabel 4.19 Pernyataan 16 ........................................................................ 100

Tabel 4.20 Pernyataan 17 ........................................................................ 102

Tabel 4.21 Pernyataan 18 ........................................................................ 103

Tabel 4.22 Pernyataan 19 ........................................................................ 104

Tabel 4.23 Pernyataan 20 ........................................................................ 106

Tabel 4.24 Pernyataan 21 ........................................................................ 107

Tabel 4.25 Pernyataan 22 ........................................................................ 108

Tabel 4.26 Pernyataan 23 ........................................................................ 109

Tabel 4.27 Pernyataan 24 ........................................................................ 111

Tabel 4.28 Pernyataan 25 ........................................................................ 112

Page 15: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xv

Tabel 4.29 Pernyataan 26 ........................................................................ 114

Tabel 4.30 Pernyataan 27 ........................................................................ 115

Tabel 4.31 Pernyataan 28 ....................................................................... 117

Tabel 4.32 Pernyataan 29 ........................................................................ 118

Tabel 4.33 Pernyataan 30 ........................................................................ 120

Tabel 4.34 Pernyataan 31 ........................................................................ 121

Tabel 4.35 Pernyataan 32 ........................................................................ 123

Tabel 4.36 Pernyataan 33 ........................................................................ 124

Tabel 4.37 Pernyataan 34 ........................................................................ 125

Tabel 4.38 Pernyataan 35 ........................................................................ 126

Tabel 4.39 Pernyataan 36 ........................................................................ 127

Tabel 4.40 Pernyataan 37 ........................................................................ 129

Tabel 4.41 Pernyataan 38 ........................................................................ 130

Tabel 4.42 Pernyataan 39 ........................................................................ 132

Tabel 4.43 Pernyataan 40 ........................................................................ 133

Tabel 4.44 Pernyataan 41 ........................................................................ 135

Tabel 4.45 Pernyataan 42 ........................................................................ 136

Tabel 4.46 Pernyataan 43 ........................................................................ 138

Tabel 4.47 Pernyataan 44 ........................................................................ 139

Tabel 4.48 Pernyataan 45 ........................................................................ 141

Tabel 4.49 Pernyataan 46 ........................................................................ 142

Tabel 4.50 Pernyataan 47 ........................................................................ 144

Tabel 4.51 Pernyataan 48 ........................................................................ 146

Tabel 4.52 Pernyataan 49 ........................................................................ 147

Tabel 4.53 Pernyataan 50 ........................................................................ 149

Tabel 4.54 Pernyataan 51 ........................................................................ 150

Tabel 4.55 Pernyataan 52 ........................................................................ 151

Tabel 4.56 Pernyataan 53 ........................................................................ 153

Tabel 4.57 Pernyataan 54 ........................................................................ 154

Tabel 4.58 Pernyataan 55 ........................................................................ 155

Tabel 4.59 Pernyataan 56 ........................................................................ 157

Tabel 4.60 Pernyataan 57 ........................................................................ 158

Tabel 4.61 Pernyataan 58 ........................................................................ 159

Tabel 4.62 Pernyataan 59 ........................................................................ 160

Tabel 4.63 Pernyataan 60 ........................................................................ 162

Tabel 4. 64 Tabel One – Simple Kolmogrov-Smirnov test ................... 179

Page 16: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................... 40

Gambar 4.1 Arah Kebijakan BUMN ...................................................... 70

Gambar 4.2 Tugas Pokok dan Fungsi BUMN ........................................ 73

Gambar 4.3 Jenis Kelamin ...................................................................... 75

Gambar 4.4 Jenjang Pendidikan ............................................................. 76

Page 17: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Dokumentasi ................................................................... 204

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian…………………………………… 205

Lampiran 3 Data Jawaban Responden……………………………… 206

Lampiran 4 Struktur Organisasi.......................................................... 217

Lampiran 5 Kartu Bimbingan.............................................................. 218

Page 18: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banten merupakan salah satu provinsi yang memiiki banyak perusahaan

industri yang mampu menciptakan dan mengahasilkan barang – barang yang

berkualiatas. Perkembangan yang pesat dan canggih menjadikan faktor yang

mendukung untuk selalu memproduksi produk seiring dengan laju bertambahnya

jumlah penduduk di indonesia. Pertambahan tersebut membuat jumlah konsumen

barang dan jasa ikut meningkat. Pertambahan tersebut menyebabkan perusahaan

berjalan tanpa henti dalam memproduksi produk-produknya. Dengan

pertumbuhan yang pesat menjadikan pertumbuhan ekonomi juga ikut bertumbuh

pesat. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam UU No. 40 tahun 2007, diatur mengenai tanggung jawab sosial

yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan

itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Ketentuan ini

dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya hubungan perseroan yang serasi,

seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat

setempat, maka ditentukan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya di bidang

1

Page 19: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

2

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan.

Coorporate social responsibility merupakan suatu bentuk kebijakan

pemerintah yang dapat membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan yang

diinginkan oleh publicnya serta menjawab solusi public relatioans dalam

menjalankan fungsinya dengan baik. Menurut Natufe Coorporate social

responsibility diartikan sebagai :

Komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berprilaku etis dan

memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki

mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat

secara keseluruhan.1 Dari definisi ini dapat dijabarkan bahwa Coorporate social

responsibility mencakup kepada tiga aspek yaitu, mendorong kesejahteraan

ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial.

Adapun yang terkena dampak langsung dari UUD No 40 tahun 2007

adalah perusahaan BUMN. Dimana dalam UUD No 19 tahun 2003 BUMN adalah

badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara

melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang

dipisahkan.

Ada banyak motifasi perusahaan menerapkan aktivitas CSR selain dari

tuntutan peraturan hukum yang ada. Kesadaran bahwa lingkungan dan masyarakat

1 Yosal Iriantara. 2007. Comunity Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung.

Simbioasa Rekatama Medi. Hal 49

Page 20: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

3

menentukan nasib sebuah perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu motivasi

perusahaan melakukan CSR. Selain untuk menjaga eksistensi perusahaan, CSR

juga diharapkan dapat memberikan manfaat lebih.

Perusahaan dalam hal ini tidak dapat dipisahkan dari masyarakat sekitar

yang berada di lingkungan perusahaan. Banyak pengaruh yang diberikan oleh

perusahaan yang berdampak pada lingkungan sekitar, baik positif maupun negatif.

Mengurangi pengangguran merupakan dampak positif yang diberikan, sedangkan

kebisingan, polusi serta pembuangan limbah yang tidak menentu merupakan suatu

dampak negatif. Dalam mengatasi hal tersebut dibutuhkan peran seorang public

relatioans untuk membantu menjadi fasilitator serta memediasi permasalahan

tersebut.

Pengertian public relations menurut Institude of Public Relations, United

Kingdom yang menyatakan bahwa, PR merupakan upaya yang disengaja,

direncanakan, dan dilakukan terus menerus untuk membangun dan menjaga

adanya saling pengertian antarorganisasi dengan publiknya.2

Melalui pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa public relations

merupakan suatu upaya yang direncanakan dan bertujuan untuk menciptakan

saling pengertian. Dapat diasumsikan bahwa kegiatan public relations merupakan

kegiatan yang terorganisasi, dimana sebuah program telah direncanakan terlebih

dahulu. Program yang direncanakan ini memiiki tujuan untuk dapat menciptakan

2Sr. Maria Asumpta Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta.

Grasindo.Hal. 9

Page 21: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

4

adanya saling pengertian antara organisasi dengan publiknya begitupun

sebaliknya organisasi pun berusaha untuk memahami hal-hal yang menjadi

kepentingan dari publiknya.

Fungsi seorang public relatioans menjadi sangat penting, menurut Betrand

R Canfield fungsi seorang PR dibagi menadi 3 yaitu, it should serve the public

interst (mengabdi kepada masyarakat), maintain good communications

(memelihara komunikasi yang baik), and stress good morals and manners

(menitik beratkan moral dan tingkah laku yang baik)3.

Pentingnya seorang public relations dalam suatu perusahaan sangat

membantu perusahaan untuk membangun opini publik yang positif. Seorang

public relatioans juga dituntut mampu mengerjakan banyak hal, ia harus bisa

menjadi komunikator, seorang penasihat dan sekaligus seorang perencana

kampanye yang baik. Karena public relatioans officer selalu menghadapi banyak

pihak, mulai dari kalangan dalam serta kalangan luar seperti para agen, perantara

konsumen dan sebagainya. Ia harus tahu benar menegenai seluk beluk

perusahaanya dan mampu mewakilinya dalam berbagai kesempatan. Oleh sebab

itu dibutuhkan public relatioans officer yang memahami betul pekerajaanya.

Berkaitan dengan program Coorporate social responsibility yang

ditetapkan pemerintah untuk membantu mensejahterakan publicnya baik internal

maupun eksternal. Seorang public relations officer harus memahami betul

3 Dra. Ms. Neni Yulianita. Dasar – dasar Public Relations. Hal 49

Page 22: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

5

mengenai program Coorporate social responsibility ini. Perlu disadari bahwa

Public Relation menjadi unsur kunci bagi setiap program Coorporate Social

Responsibility (CSR). Karena CSR menjadi bagian krusial dalam menjaga

keberlangsungan interaksi antara perusahaan dengan masyarakat maka konsistensi

etika PR dalam menjalankan pekerjaannya menjadi sangat penting. Peran PR

untuk memegang teguh etika begitu krusial karena sebagai kalangan profesional

yang punya keahlian khusus, PR memiliki kekuasaan besar dalam membuat

keputusan yang mempengaruhi setiap aspek masyarakat.

Konsep CSR sendiri mulai berkembang sangat pesat. Idealnya

pelaksanaan CSR harus memenuhi tiga indikator yaitu keuntungan bagi

perusahaan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Indikator

pertama, keuntungan perusahaan, memiliki arti bahwa program CSR itu sebagai

bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Jika CSR dipandang sebagai

investasi masa depan, perusahaan akan mendapatkan manfaatnya di tahun-tahun

mendatang. Setidaknya citra baik masyarakat akan memperpanjang umur

perusahaan dan produk mereka akan diterima dengan baik.

Indikator kedua, kesejahteraan masyarakat, diukur dengan capaian

program CSR itu dapat mengubah masyarakat. Misalnya, mengubah masyarakat

miskin menjadi tidak miskin atau setidaknya meningkatkan taraf hidup mereka.

Pencapaian kesejahtera dalam program CSR tidak hanya dipandang dari sisi

ekonomi, juga sisi sosial, misalnya melakukan program peningkatan kualitas

pendidikan, pemberantasan buta huruf, peningkatan kualitas kesehatan, atau

pemenuhan hajat publik terhadap hiburan dan olahraga. Sisi budaya juga dapat

Page 23: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

6

dilakukan dengan berpartisipasi melestarikan budaya daerah melalui kesenian,

sastra, dan musik daerah.

Indikator ketiga, kelestarian lingkungan. Program CSR tentu melihat

lingkungan dan alam sekitar sebagai ekosistem yang patut dijaga kelestariannya.

Program kebersihan lingkungan, penghijauan, serta penanaman pohon guna

menjaga ketersediaan air dan kualitas udara. Misalnya, diawali dengan

peningkatan kualitas produk yang ramah lingkungan, analisis dampak lingkungan

terhadap sampah atau sisa produksi serta lingkungan pabrik yang nyaman dan

aman terhadap keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan.

Akan tetapi realitanya masih banyak persepsi atau pemahaman yang

salah menganai CSR itu sendiri. Ada banyak kesalahpahaman dalam CSR, yaitu :

menyamakan Community Development (CD) dengan CSR, CSR hanya

menonjolkan aspek sosial semata, Organisasi CSR Cuma Tempelan, atau CSR

hanya bersifat kosmetik bagi citra perushaan.4

Bukan hanya pemahaman yang salah mengenai CSR itu sendiri akan tetapi

masih banyak yang menjalankan CSR atas dasar aspek pemenuhan regulasi dan

hukum semata, karena CSR itu sendiri telah di atur dalam UUD. Khususnya

BUMN telah diatur dalam peraturan kementrian BUMN itu sendiri. Laju

pertumbuhan hasil produksi yang pesat menjadikan pertumbuhan ekonomi

BUMN di Provinsi Banten ikut tumbuh pesat. Akan tetapi tidak sebanding dengan

4Prof.Dr.Dwi kartini. 2009. CSR Transformasi Konsep Sustainbility Management Dan

implementasi Di Indonesia. Bandung. PT.Refika Aditama.Hal 37

Page 24: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

7

menurunnya jumlah kemiskinan di Provinsi Banten. Dari data yang peneliti

dapatkan penurunan jumlah kemiskinan di Provinsi Banten tahun 2009 sampai

2011 menurun sebesar 1,89%.5 Padahal tiap-tiap perusahaan diwajibkan

mengeluarkan 2% untuk pelaksanaan CSR itu sendiri. Tentunya hal ini tidak

sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi yang pesat oleh peruahaan dalam

setiap aktivitas perusahannya. Apalagi jumalah BUMN di Provinsi Banten tidak

sedikit terdapat 32 BUMN. Seharusnya jumlah tersebut dapat menurunkan jumlah

kemiskinan yang signifikan.

Selain itu terdapat kasus gizi buruk yang menempatkan Banten kedalam

peringkat ketiga di Indonesia, data dari Dinas Kesehatan Banten menyatakan

sebanyak 60.893 balita di Banten mengalami gangguan masalah gizi dan

sebanyak 7.213 balita diantaranya mengalami gizi buruk dan 53.680 balita lainnya

kekurangan gizi (data tahun 2013).6 Dari kedua uraian diatas seharusnya dengan

adanya CSR tingkat kemiskinan dan gizi buruk di Provinsi Banten menurun

secara signifikan. Dalam hal ini CSR BUMN di Provinsi Banten ikut andil untuk

mengatasi hal tersebut, hal ini dikarenakan BUMN merupakan seluruh atau

sebagian sahamnya dimiliki oleh negara. Oleh karena itu memiliki andil dalam

membantu pemrintah daerah mengtasi permasalahan tersebut.

Cakupan wilayah di bagi menjadi 4 kategori ring. Yaitu (Kategori Ring 1),

merupakn wilayah yang terkena dampak penting dan langsung dari kegiatan

55 www.Banten.BPS.go.id. pukul 23.30

6 www.menkokesra.go.id. Pukul 23.30

Page 25: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

8

perusahaan. (Kategori Ring 2), wilayah yang terkena dampak penting dan tidak

langsung dari kegiatan perusahaan. (Kategori Ring 3), wilayah yang terkena

dampak tidak penting dan tidak langsung dari kegiatan perusahaan. (Kategori

Ring 4), wilayah diluar operasi perusahaan. Sebagian besar BUMN di Provinsi

Banten memandang ring sebagai patokan pelaksanaan dari PKBL. Akibatnya

pelaksanaan CSR tersebut tidak merata atau tidak menyeluruh. Masih ada

sebagian wilayah di Provinsi Banten yang belum tersentuh oleh aktivitas CSR.

salah satunya Kecamatan Kasemen, berdasarkan hasil wawancara yang peneliti

lakukan terhadap narasumber menyatakan bahwa Kecamatan Kasemen belum

tersentuh dengan aktivitas CSR, hal ini dikarenakan sebagian perusahaan

memandang bahwa yang mendapatkan CSR perioritas merupakan masyarakat

lingkungan perusahaan. Karena letaknya yang jauh dari perusahaan-perusahan

yang ada di Banten baik BUMN maupun swasta,Kecamatan Kasemen luput dari

perhatian aktivitas CSR.

Seharsunya pelaksanaan CSR dapat tersebar kepada seluruh wilayah yang

ada di Banten, bukan hanya lingkungan sekitar perusahaan. Lingkungan sekitar

perusahaan memang menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan CSR akan tetapi

bukan berati melupakan wilayah lain yang juga memiliki keterbatasan. Ikut

andilnya BUMN di Provinsi Banten dalam membantu pemerintah daerah

menanggulangi masalah-masalah tersebut sangat dibutuhkan.

Pada pertengahan tahun 2012 Mentri BUMN Dahlan Iskan meminta agar

BUMN tidak lagi mengelola CSR atau dalam BUMN disebut PKBL. Langkah ini

Page 26: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

9

diambil dikarenakan melihat kemampuan dan sistem PKBL di lingkungan BUMN

yang lemah, sehingga membuat program PKBL bermasalah dan tidak efektif.

“Saya minta tahun depan supaya dana ini disalurkan oleh lembaga-

lembaga khusus yang berpengalaman dan profesional, memiliki kapasitas, SDM,

dan reputasi untuk mengenai hal tersebut. Sehingga BUMN tidak lagi mengurusi

itu (PKBL),” ungkap Dahlan di Jakarta, Selasa (19/6/2012)”7

Pernyataan tersebut sejalan dengan belum menurunnya tingkat kemiskinan

dan juga gizi buruk serta cakupan wilayah yang belum menyeluruh yang terjadi di

Provinsi Banten. Hal ini membuktikan bahwa kinerja CSR pada BUMN di

provinsi Banten belum maksimal.

Mengenai pernyataan tersebut sampai saat ini pengelolaan PKBL di

BUMN provinsi Banten masih dikelola sendiri. Belum adanya peraturan yg

tertulis mengenai hal tersebut membuat BUMN di provinsi Banten masih

mengelola PKBL sendiri. Bukan hanya itu banyak pertimbangan atas dasar

pengalihan pengeloalaan PKBL tersebut, salah satunya CSR atau dalam BUMN

disebut dengan PKBL merupakan salah satu bentuk pencitraan dari tiap

perusahaan, bagaimana suatu perusahaan mendapatkan legitimasi (pengakuan)

dari masyarakat untuk perusahaannya dan mendukung aktivitas dari perusahaan

itu sendiri. Jika CSR dikelola oleh pihak lain maka bagaimana suatu perusahaan

bisa mendapatkan legitimasi masyarakatnya.

7 Finance.detik.com . Pukul 23:27

Page 27: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

10

Kinerja sendiri merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan

kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 19985).8 Artinya adalah kinerja

merupakan tentang bagaimana melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut. Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mngetahui

apakah kinerja berjalan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil

kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun 8 indikator kinerja kunci dalam implementasi CSR yaitu

Leadership (Kepemimpinan), Proporsi Bantuan, Transparasi dan Akuntabilitas,

Cakupan Wilayah (coverage Area), Perencanaan dan mekanisme monitoring dan

evaluasi, Pelibatan Stakeholder (Stakeholder Enggagement), Keberlanjutan

(Sustainability), Hasil Nyata (Outcome).

Dalam hubunganya dengan manajemen public relation, kinerja merupakan

bagian dari manejemen PR itu sendiri, tidak hanya itu kinerja juga dapat menjadi

tolak ukur keberhasilan manajemen PR dalam menjalankan prinsip-prinsip fungsi

manajemen PR itu sendiri. Salah satunya public yang baik manciptakan penilaian

kinerja yang baik, pengakuan dan penghargaan secara umum menguntungkan

organisasi, khususnya mampu memelihara pelaksanaan komunikasi yang baik

dengan publik sasarannya untuk membangun kinerja, pengakuan dan penghargaan

umun dan menguntungkan.9 Pengukuran kinerja CSR dapat membantu PR dalam

8Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta. PT. Grafindo Persada. Hal 7

9 Ruslan, Rosadi. Opcit. Hal 20

Page 28: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

11

proses keberhasilan manajemen PR itu sendiri dalam melaksanakan aktivitas

CSR. Hasil dari kinerja CSR itu yang akan mengukur baik buruknya pandangan

publik terhadap perusahaan.

Oleh karena itu dengan adanya uraian diatas maka dalam hal ini peneliti

ingin mengatahui seberapa besar kinerja Coorporate social responsibility pada

BUMN di provinsi Banten. Dalam penelitian ini peneliti berfokus kepada BUMN

yang berada di wilayah Banten. Dikarenakan di wilayah Banten terdapat beberapa

BUMN besar yang berpengaruh terhadap pendapatan negara dan juga Provinsi

Banten terjangkau oleh peneliti. Adapun responden dari penelitian ini merupakan

seluruh BUMN yang ada diprovinsi Banten sebanyak 32 BUMN yang ada

diprovinsi Banten. Akan tetapi tidak semua BUMN memiliki kantor pelayanan di

wilayah Banten.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah ;

“Seberapa besar kinerja coorporate social responsibility pada BUMN

di Provinsi Banten?”

Page 29: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

12

1.3 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari perumusan masalah di atas tersebut, maka masalah yang akan

diteliti di identifikasikan sebagai berikut :

1. Seberapa besar tingkat pemahaman pegawai divisi program kemitraan dan

bina lingkungan (PKBL) terhadap CSR?

2. Seberapa besar kinerja coorporate social responsibility pada BUMN di

Provinsi Banten?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman pegawai

divisi program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) terhadap CSR.

2. Untuk dapat mengetahui seberapa besar kinerja coorporate social

responsibility pada BUMN di Provinsi Banten.

Page 30: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

13

1.5 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi

pengembangan ilmu komunikasi khususnya bidang kehumasan untuk

pengembangan ilmu coorporate sosial responsibility (CSR).

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan yang

berguna bagi BUMN yang ada di Provinsi Banten. Dalam pelaksanaan

program CSR dibutuhkan pemahaman yang sesuai mengenai program

CSR dan juga kematangan dalam pelaksanaan program CSR tersebut.

Page 31: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam

komunikasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

informasi, id-ide, diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya

komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling

bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau

menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar

pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara

lebih terperinci.

Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut :

“Organizational communications is the process of creating and

exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope

with environmental uncertainly.”10

10 Ibid hal 67

14

Page 32: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

15

Atau dengan kata lain komunikasi organisasai adalah proses mencipakan

dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung

satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu

berubah-ubah.

Dalam definisi ini mengandung tujuh konsep kunci dari komunikasi

organisasi yaitu proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan

dan ketidakpastian.

a) Proses

Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dianamis yang

menciptakan saling menukar pesan antar anggotanya. Kerana gejala

menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak

ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.

b) Pesan

Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek,

kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Dalam komunikasi

organisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran pesan dalam seluruh

organisasi. pesan dalam organisasi dapat di dilihat menerut beberapa

klasifikasi.

Pengklasifikasian pertama yaitu pesan menurut bahasa, dapat pula

dibedakan atas pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal seperti surat,

Page 33: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

16

memo, pidato, percakapan, dll. Sedangkan pesan non verbal merupakan

pesan yang tidak diucapkan atau tidak ditulis seperti, bahasa gerak badan,

sentuhan, nada suara, ekspresi wajah dan sebagainya.

Pengklasifikasian yang kedua berdasarkan penerima yang

diharapkan, dapat pula dibedakan atas pesan internal dan eksternal. Pesan

internal khusus dipakai oleh karyawan dalam organisasi misalnya memo,

buletin, dan rapat-rapat. Sedangkan yang dimaksud dengan pesan eksternal

adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi sebagai sitem terbuka yang

berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat umum misalnya iklan dan

usaha hubungannya dengan masyarakat.

Pengklasifikasian yang ketiga berdasarkan menurut bagaimana

pesan itu disebarluaskan atau metode difusi. Kebanyakan komunikasi

organisasi disebarluaskan dengan menggunakan perangkat keras dang

perangkat lunak. Yang termasuk kepada perangkat keras yaitu telepon,

teleks, radio, video, komuputer dan sebagainya. Sedangkan pesan yang

menggunakan metode perangkat lunak tergantung kepada kemampuan dan

keterampilan dari individu terutama dalam berfikir, menulis, berbicara dan

mendengar agar dapat berkomunikasi satu sama lain.

Pengaklasifikasian yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari

pada pengiriman dan penerimaan pesan. Atau dengan kata lain mengapa

pesan dikirim dan diterima dajam organisasi. Ada tiga alasan umum bagi

Page 34: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

17

arus pesan dalam organisasi yaitu yang berkenaan dengan tugas-tugas

dalam organisasi, pemeliharaan organisasi dan kemanusiaan.

c) Jaringan

Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki

posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. ciptaan dan pertukaran

pesan dari oarang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan

kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini

mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa orang, atau keseluruhan

organisasi.

Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor

antara lain, hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari arus

pesan, dan isi dari pesan.

d) Keadaan Saling Tergantung

Konsep kunci komunikasi organisasi keempat adalah keadaan

saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi

sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu

bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh

terhadap bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sitem

organisasi.

Page 35: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

18

e) Hubungan

Konsep kunci yang kelima dari komunikasi organisasi adalah

hubungan. Karena organisasi merupakan suatu sitem terbuka, sistem

kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada

tangan manusia. Dengan kata lain jaringan melalui mana jalanya pesan

dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusia.

Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang

memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat

dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap, skil, moral dari seorang

pengawas misalnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang

bersifat organisasi.

Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang

sederhana yaitu hubungan diantara dua orang atau dyadic sampai kepada

hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok

kecil, maupun besar, dalam organisasi.

f) Lingkungan

Lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial

yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu

dalam suatu sistem. Lingkunagn ini dapat dibedakan atas lingkungan

internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah karyawan, staf,

golongan fungsional dari organisasi, dan komponen organisasi lainnya.

Page 36: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

19

Sedangkan lingkungan eksternal dari organisasi adalah langganan,

saingan dan tekhnologi.

g) Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan

informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian ini

organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan

suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas

yang kompleks dengan integrasi yang tinggi.

Ketidakpastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terlalu

banyaknya informasi yang diterima dari pada sesungguhnya diperlukan

untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu salah satu urusan

utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa

banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian

tanpa informasi yang berlebihan. Jadi ketidakpastian dapat disebabkan

oleh terlalu sedikit informasi yang diperlukan dan juga karena terlalu

banyak yang diterima.

Page 37: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

20

2.2 Public Relations

Public Relations terdiri dari dua kata yaitu “Public” dan Relations. Istilah

“public” daalam bahasa indonesia yaitu “publik” di artikan sebagai sekelompok

orang yang mempunyai minat yang sama dan perhatian yang sama terhadap suatu

hal. Sedangkan “relations” berarti hubungan-hubungan sehingga jika digabungkan

pengertian Public Relations diartikan sebagai hubungan-hubungan antara publik.

Namun hal tersebut merupakan pengertian dari asal katanya saja. Sedangkan

menurut Public Relations News adalah :

“Public Relations is the management function which evaluates publik

attitudes indentifies the policies and procedures of an individual or an

organization with the public interest and executes a program of action to

earn public understanding and acceptance.”( publik relations adalah

fungsi manajemen yang menilai sikap publik menyatakan kebijaksanaan

dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik,

dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan

pengakuan dari publiknya).11

Public relations sangat erat kaitannya dengan manajemen dimana public

relations mempunyai fungsi yang melekat dengan kegiatan manejemen, artinya

jika ada suatu sistem manajemen sudah pasti didalamnya terkandung kegiatan

Public Relations yang memfungsikan manajemen tersebut.

Sebagai fungsi manajemen, Public Relations berarti mempunyai kontribusi

yang sangat penting untuk membantu melancarkan kegiatan manajemen terutama

dalam membantu hal-hal yang berhubungan dengan upaya untuk menilai sikap

publik terhadap organisasinya. Untuk itu Public Relations dituntut harus dapat

11 Neni Yulianita, Dra. MS. Dasar – dasar Public Relations. Hal 25

Page 38: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

21

menyatakan kebujaksanaan kepada publiknya sesuai keputusan mnajemen

organisasi, dimana fungsi itu dilakukan atas dasar kepentingan publiknya. Karena

pada prinsipnya seorang PR harus dapat memengetahui dan menanggapi sikap

publiknya dengan cara mengatur dan menekankan tanggung jawab manajemen

guna melayani kepentingan publiknya. Untuk itu seorang PR harus benar-benar

tahu kebijakan-kebijakan apa saja yang sudah diputuskan oleh organisasi dan

selanjutnya harus dapat disampaikan kembali kepada publiknya. Untuk

mendapatkan pengertian serta pengakuan dari publik terhadap organisasi, seorang

PR harus dapat membuat program kerja yang dapat diterima oleh publiknya.

Berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Public Relations News, definisi

yang dikatakan oleh Frank Jefkins yaitu :

“ Publik Relations consist of all communications of planned

communication. Outwards and inwards, between an organization and its

publics for the purposes of achieving spesific objektives concerning

mutual understanding”. (Public Relations merupakan keseluruhan bentuk

komunikasi yang terencana. Baik itu keluar maupun kedalam, yakni

antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan

yang spesifik atas dasar adanya saling pengertian).12

Dari pengertian diatas dapat dijabarkan bahwa pada prinsipnya public

relation merupakan bagian dari komunikasi, dimana komunikasi ini tekanannya

adalah pada komunikasi organisasi yang sasaran komunikasinya adalah untuk

publik didalam organisasi dan publik didalam organisasi. Dimana landasan dari

hal tersebut adalah adanya saling pengertian diantara keseluruhan publik yang

12 Ibid. Hal 33

Page 39: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

22

berkepentingan terhadap organisasi tersebut. Dengan adanya saling pengertian

itulah dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Tujuan dari PR ialah untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan dan

memperbaiki citra organisasi dimata publik yang disesuaikan dengan kondisi-

kondisi pada publik yang bersangkutan.13

Sedangkan jika dilihat dari fungsinya

menurut Canfield yaitu :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik,

baik publik ekternal maupun internal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan

menyalurkan opini publik kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum. 14

Fungsi PR diatas lebih menekankan tentang PR sebagai jembatan

penghubung antara perusahaan dan publik yang berkaitan dengan kepentingan

perusahaan , baik itu eksternal maupun internal.

Untuk memahami fungsi PR tersebut memerlukan peranan PR yang

sesuait dengan fungsinya. Menurrut Dozier & Broom, 1995. Peranan PR di bagi

menjadi empat kategori, yaitu :

13 Ibid. Hal 43

14 Ibid. Hal 50

Page 40: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

23

1. Penasihat Ahli

Seorang praktisi PR yang berpengalaman dan memiliki

kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam

penyelesaian masalah dengan publiknya.

2. Fasilitator Komunikasi

Dalam fasilitator komunikasi, praktisi PR sebagai

komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen

dalam hal untuk mendengarkan apa yang diinginkan dan

diharapkan oleh publiknya. Di sisi lain praktisi PR juga di tuntut

untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan serta

harapan organisasi kepada pihak publiknya. Dengan adanya

komunikasi timbal balik tersebut diharapkan adanya saling

pengetian, saling mempercayai, menghargai, medukung dan

adanya toleransi yang baik dari kedua pihak.

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah

Hal ini membantu pimpinan organisasi baik seb gai

penasihat(adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi

(keputusan) persoalan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang

tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

Page 41: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

24

4. Teknisi Komunikasi

Peranan teknisi komunikasi menjadikan praktisi PR sebagai

journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis

komunikasi. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari

masing-masing tingkatan, yaitu secara teknis kommunikas, baik

arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat

pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat

atasan. 15

Dari ke empat peranan Public Relations diatas, dapat terlihat mana yang

berperan dan berfungsi pada tingkatan manajerial skill, keterampilan hubungan

antaraindividu dan keterampilan teknis dalam manajemen humas. Peran publik

Relation diharapkan dapat menjadi “mata” dan “telinga” serta “tangan kanan” top

manajemen dalam organisasi atau lembaga.

2.2.1 Manajemen Public Relations

Public Relations sesungguhnya sebagai alat manajemen modern secara

struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi.

Artinya PR bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau

organisasi tersebuat alias bersifat melekat pada manajemen perusahaan. Hal ini

menjadikan PR dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara

15 Rosady Ruslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi

dan Aplikasinya. Jakarta. PT. Rajagrafindo. Hal 20

Page 42: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

25

organisasi dengan publiknya. Peranan ini sangat menentukan sukses atau tidaknya

misi, visi dan tujuan dari organisasi tersebut.

Peranan PR dalam manajemen suatu organisasi terlihat dengan adanya

beberapa aktifitas pokok kehumasan yaitu :

1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.

2. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan

kepentingan publiknya.

3. Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas PR.16

Sedangkan pengertian manajemen PR itu sendiri menurut MC. Elreath,

(Managing Systematic and Ethical Public Relations, 1993, Madison, Wisconsin :

Brown & Mark adalah :

“Managing public relations means researching, planning, implementing

and evaluating an array of communications activities sponsored by the

organization; from small grup meetings to international satellite linked

pree conference, from simple brochures to multimedia national

campaigns, from open house to grassroots political campaigns, from

public services announcement to crisis management.”17

Artinya manajemen humas bererti penelitian, perencanaan, pelaksanaan

dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi;

mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers

internasional via satelit,dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional malalui

multi media, dari menyelenggarakan acara open house hingga kampanye politik,

dari pengumuman pelayanaan publik hingga menangani kasus manajemen krisis.

16 Ibid hal 21

17 Ibid hal 31

Page 43: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

26

Adapun fungsi dan tanggung jawab manajemen PR yaitu untuk

membangun suatu yang menguntungkan bagi terciptanya hubungan baik antara

organisasi dengan publik sasarannya, dan melalui tanggung jawab tersebut

merupakan ukuntabilitas bagi fungsi PR terhadap organisasinya. Berkaitan dengan

fungsi PR pengaruh yang utamanya berkaitan dengan „hubungan tiga dasar

prinsip-prinsio fungsi manajemen publik relations yaitu :

a. Tujuan aktifitas fungsi public relations adalah untuk mengembangkan dan

memelihara hubungan sosial dan lingkungan hidup yang baik sesuai

dengan tujuan terbaik dari pihak organisasi yang dapat meningkatkan

kemakmuran bersama. Artinya tanggung jawab sosial manajemen public

relations untuk mengarahkan bagi keputusan pimpinan perusahaan atau

organisasi untuk membantu pengembangan dan memelihara lingkungan

sosial yang menguntungkan kedua belah pihak.

b. Publik relations yang baik menciptakan penilaiaan hasil kinerja yang

baik, pengakuan dan penghargaan secara umum menguntungkan

organisasi. khususnya, mampu memelihara pelaksanaan komunikasi yang

baik dengan publik sasarannya untuk membangun kinera, pengakuan dan

penghargaan umum yang menguntungkan.

c. Keberadaan organisasi hanya tergantung dari penerimaan pihak publik

dan eksistensinya perusahaan tersebut dapat disesuaikan dengan hasil

kontribusi terhadap kepentingan sosial sebagaimana pandangan yang

sama dengan masyarakat sekitar. Artinya tergantung kemampuan

manaemen public relations untuk menetapkan keputusan untuk

meyakinkan kegiatan organisasi selalu memeprhatikan keseimbangan

antara tujuan meraih keuntungan dan perhatian kepentingan publik di

lain pihak. Ross (1977:50) berpendapat bahwa good public relations

perceptions is sensing a situation or experience correcly from a public

relations viewoint ( persepsi yang baik adalah memiliki perasaan

terhadap pandangan suatu situasi atau pengalaman secara tepat).18

Fungsi utama dari manajemen public relations adalah mengevaluasi dan

mengantisipasi efek dari setiap tujuan usulan , kebijakan , perencanaan dan

kepentingan kegiatan pihak organisasi dengan pihak publiknya. Dalam hal ini

18 Ibid hal 40

Page 44: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

27

artinya manajemn PR harus berupaya apakah usulan tersebut dilaknsanakan

dengan baik, serta metode yang digunakan tepat serta efectif dari sudut pandang

tindakan publik relations.

2.3 Coorporte Sosial Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) menurut Magnan & Ferrel (2004)

merupakan “ A business acts in socially responsible manner when its desicion

and account for and balance diverse stake holder interest.”19

Definisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara

seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap

keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku

yang secara sosial bertanggung jawab.

Sedangkan Elkington (1997) mengemukakan bahwa sebuah perusahaan

yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada

peningkatan kualitas perusahaan (profit); masyarakat, khususnya komunitas

sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet bumi).20

Tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun ke

luar (eksternal) perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada

pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Perusahaan harus

berjuang keras untuk memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta

19 A.B.Susanto. 2009. Reputation - Driven, CSR. Erlangga . Jakarta. Hal 10

20 Ibid. hal. 11

Page 45: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

28

senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan dimasa depan dan juga perusahaan

harus mengoptimalkan profitabilitas sebagai upaya timbal balik kepada pemegang

saham yang telah menginvestasikan sumber daya yang mereka punya guna

mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Selain itu, tanggung jawab

sosial juga diarahkan kepada karyawan yang telah memberikan kontribusi, bekerja

keras dan berkorban demi kesuksesan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan

dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang

pengembangan karir bagi karyawannya.

Ke luar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan

sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan

kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi

kepentingan generasi mendatang.

Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan

perhatiannya kepada tiga hal, yaitu profit, lingkungan, dan masyarakat. Dengan

diperolehnya laba, perusahaan dapat memberikan dividen bagi pemegang saham,

mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh guna membiayai pertumbuhan dan

pengembangan usaha dimasa depan, serta membayar pajak kepada pemerintah.

Dengan lebih banyak memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar,

perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan

demi terpeliharanya kualitas kehidupan umat manusia dalam jangka panjang.

Perusahaan juga ikut mengambil bagian dalam aktivitas manajemen bencana.

Manajemen bencana disini bukan hanya sekedar memberikan bantuan kepada

Page 46: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

29

korban bencana, namun juga berpartisipasi dalam usaha-usaha pelestarian dampak

bencana melalui usaha-usaha pelestarian lingkungan sebagai tindakan preventif

untuk meminimalisir bencana.

Perhatian terhadap masyarakat, dapat dilakukan dengan cara melakukan

aktivitas-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan

kompetensi yang dimiliki diberbagai bidang. Kompetensi yang meningkat ini

pada gilirannya diharapkan akan mampu dimanfaatkan bagi peningkatan kualitas

hidup masyarakat. Jadi, dengan menjalankan tanggung jawab sosialnya,

perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, namun

juga turut berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup

masyarakat dan lingkungan sekitar dalam jangka panjang.

Pemahaman yang baik menenai CSR merupakan dasar bagi pelaksanakaan

CSR itu sendiri. Jika pemahamnnya baik maka berpengaruh kepada penilaian

suatu kinerja CSR itu sendiri. Dharma (2005) menyatakan bahwa penilaian

kinerja didasarkan pada pemahaman, pengetahuan, keahlian, kepiawaian dan

prilaku yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik dan

analisis tentang atribut perilaku seseorang sesuai kriteria yang ditentukan untuk

masing-masing pekerjaan.21

21 Surya Dharma. 2012. Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Hal 45

Page 47: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

30

Adapun 8 indikator kinerja kunci dalam implementasi CSR yaitu :

1. Leadership (Kepemimpinan)

a. Program CSR dapat dikatakan berhasil jika mendapatkan

dukungan dari top management perusahaan.

b. Terdapat kesadaran filantropik dari pimpinan yang menjadi

dasar pelaksanaan program.

2. Proporsi Bantuan

CSR dirancang bukan semata-mata pada kisaran anggaran

saja, melainkan juga pada tingkatan serapan maksimal, artinya

apabila areanya luas, maka anggarannya harus lebih besar. Jadi

tidak dapat dijadikam tolak ukur, apabila anggaran besar pesti

menghasilkan program yang bagus.

3. Transparasi dan Akuntabilita

a. Terdapat laporan tahunan (annual report)

b. Mempunyai mekanisme audit sosial dan finansial dimna

audit sosial terkait dengan pengujian sejauhmana program-

program CSR telah dapat ditujukam secra benar sesuai

kebutuhan masyarakat, perusahaah mendapatkan umpan

balik dari masyarakat secara benar dengan melakukan

interview dengan para penerima manfaat.

Page 48: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

31

4. Cakupan Wilayah (coverage Area)

Terdapan identifikasi penerima manfaat secara tertib dan

rasional berdasarkan skala prioritas yang telahditetuka.

5. Perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi

a. Dalam perencanaan perlu ada jaminan untuk melibatkan

multi-stakeholder pada setiap siklus pelaksanaan proyek

b. Terdapat kesadaran untuk memperhatikan aspek-aspek

lokalitas (lokal wisdom), pada saat perencanaan ada

kontribusi pemahaman, dan penerimaan terhadap budaya-

budaya lokal yang ada.

6. Pelibatan Stakeholder (Stakeholder Enggagement)

a. Terdapat mekanisme koordinasi reguler dengan

stakeholder. Utamnya masyarakat

b. Terdapat mekanisme yang menjamin pertisipasi masyarakat

untuk dapat terlibat dalam siklus proyek.

7. Keberlanjutan (Sustainability)

a. Terjadi alih peran dari korrporate ke masyarakat

b. Tumbuhnya rasa memiliki (sense of blonging) program dan

hasil program pada diri masyarakat, sehingga masyarakat

dapat ikut andil dalam menjaga dan memelihara program

dengan baik.

Page 49: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

32

c. Adanya pilihan partner program yang bisa menjamin bahwa

tanpa keikutsertaan perusahaan, program bisa tetap

dijalankan sampai selesai dengan parner tersebut.

8. Hasil Nyata (Outcome)

a. Terdapat dokumentasi hasil yang menunjukan

berkurangnya angka kesakitan dan kematian (dalam bidang

kesehatan), atau berkurangnya angka buta huruf dan

meningkatnya kemampuan SDM (dalam bidangpendidikan)

atau parameter lainnya sesuai dengan bidang CSR yang

dipilih oleh perusahaan.

b. Terjadinya perubahan pola pikir masyarakat

c. Memberikan dampak ekonomi masyarakat yang dinamis

d. Terjadi penguatan komunitas (community empowerment).22

Fajar mengatakan bahwa perilaku para pengusaha dalam melaksanakan

CSR pun beragam, dari kelompok yang sama sekali tidak melaksanakan sampai

kelompok yang menjadikan CSR sebagai inti (core value) dalam menjalankan

usahanya. Menurutnya pengusaha dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

A. Kelompok Hitam, adalah mereka yang tidak melakukan praktik

CSR sama sekali. Mereka hanya menjalankan bisnis semata-mata

hanya untuk kepentingan sendiri dan sama sekali tidak

22 Dwi Kartini. Corporate Sosial Responsibility. 2009. PT. Refika Aditama. Bandung. Hal

54

Page 50: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

33

mementingkan aspek lingkungan dan sosial sekelilingnya bahkan

tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

B. Kelompok Merah, adalah meraka yang mulai melaksanakan

praktik CSR, tetapi hanya memandangnya sebagai komponen biaya

yang akan mengurangi keuntungannya. Aspek lingkungan, sosial

serta kesejahteraan masyarakat baru diperhatikan setelah adanya

desakan. Kelompok ini termasuk kedalam kelompok satu yang

mendapatkan tekanan dari stakeholdernya yang kemudian dengan

terpaksa memeprhatikan isu lingkungan, sosial dan kesejahteraan

masyarakat.

C. Kelompok Biru, adalah mereka yang menganggap praktik CSR

akan memberi dampak positif terhadap usahanya dan menilai CSR

sebagai investasi, bukan biaya. Perusahaan yan termasuk kedalam

kelompok ini melaksanakan CSR secara sukarela dan sungguh-

sungguh.

D. Kelompok Hjiau, adalah merupakan kelompok yang sepenuh hati

melaksanakan praktik CSR. Mereka menempatkan CSR sebagai

inti dan menganggap sebagai suatu keharusan bahkan kebutuhan

dan menjadikannya sebagai modal sosial. Oleh karena itu mereka

meyakini, tanpa melaksanakan CSR mereka tidak memiliki modal

yang harus dimiliki dalam manjalankan usaha meraka. Kelompok

ini tidak sjaa mendapatkan citra positif, tetapi juga kepercayaan,

Page 51: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

34

dari masyarakat selalu siap membela keberlanjutan usaha keompok

ini.23

Arus globaisasi telah memicu dinamika lingkungan usaha ke arah semakin

liberal, sehingga mendorong setiap pembisnis melakukan perubahan pola usaha

melalui penerapan nilai-nilai yang ada dalam prinsip Good Corporate

Govermence (GCG). Berdasarkan pertimbangan nilai dan prinsip GCG, dalam

rangka meningkatkan citra dan reputasi dan sebagai upaya untuk menunjang

kesinambungan investasi, setiap pembisnis memerlukan tiga hal, yaitu :

1. Adil (fair) kepada seluruh stakeholder(tidak hanya kepada

Shareholder).

2. Proaktif, berperan sebagai egent of change dalam pemberdayaan

masyarakat didaerah operasi.

3. Efisien, berhati-hati dalam pengeluaran biaya yang sia-sia,

terutama untuk penyleesaian masalah yang timbul dengan

stakeholder fokus sekitar daerah operasi. 24

Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dapat dibagi dua, yaitu :

1. Program pengembangan masyarakat (Comunity Devleopment)

2. Program pengembangan hubungan atau relasi dengan publiknya

(Relations Development)25

Sasaran dari program CSR (CD dan RD) adalah : pemeberdayaan SDM

lokal (pelajar, pemuda, dan mahasiswa), pemberdayaan ekonomi masyarakat

sekitar daerah operasi, pembangunan faslitas sosial atau umum, pengembangan

kesehatan masyarakat, dan sosial budaya.

23 Kadar Nurjaman& Khaerul Umam, Khaerul. 2012. Komunikasi dan Public Relations.

Bandung. Pustaka Setia. Hal 129

24 Ibid hal 130

25 Ibid hal130

Page 52: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

35

2.4 Teori Stakeholder

Perusahaan tidak hanya sekedar bertanggung jawab terhadap para pemilik

(Shareholder) sebagaimana terjadi selama ini, namun bergeser menjadi lebih luas

yaitu pada ranah sosial kemasyarakatan (stakeholder), selanjutnya disebut

tanggung jawab social (Social responsibility). Fenomena seperti ini terjadi, karena

adanya tuntutan dari masyarakat akibat negative externalities yang timbul serta

ketimpangan social yang terjadi (Harahap, 2002) dalam buku Nor Hadi (2011,93).

Untuk itu,tanggung jawab perusahaan yang semula hanya di ukur sebatas pada

indicator ekonomi (economic focused) dalam laporan keuangan, kini harus

bergeser dengan memperhitungkan factor-faktor social (social dimentions)

terhadap stakeholder, baik internal maupun external.

Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun external yang

memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat

langsung maupun tidak langsung oleh peruasahaan.

Dengan demikian, stakeholder merupakan pihak internal maupun external,

seperti : pemerintah, perusahaan pesaing, masyarakat sekitar, lingkungan

internasional, lembaga di luar perusahaan (LSM dan sejenisnya ), lembaga

pemerhati lingkungan , para pekerja lingkungan perusahaan, kaum minoritas dan

lain sebagainya yang keberadaannya sangat menpengaruhi dan dipengaruhi

perusahaan.

Hummels (1998) dalam buku Nor Hadi (2011,94)

“…..…..(stakeholder are) individuals and group who have

legitimate claim on the organization to participate in the decision making

Page 53: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

36

prosess simply because they are affectet by the organization‟s practices,

policies and actions.”

Batasan stakeholder tersebut di atas mengisiaratkanbahwa perusahaan

hendaknya memperhatikan stakeholder, karna mereka adalah pihak yang

mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung atas

aktivitas serta kebijakan yang diambil dan dilakukan perusahaan. Jika perusahaan

tidak memperhatikan stakeholder bukan tidak mungkin akan menuai protes dan

dapat mengeliminasi legitimasi stakeholder.

Jones, Thomas dan Andrew (1999) dalam buku Nor Hadi (2011,94)

menyatakan bahwa pada hakikatnya stakeholder theory mendasarkan diri pada

asumsi, antara lain :

1. The corporation has relationship with many constituenty groups

(stakeholder) that effect and are affected by its decisions (Freeman, 1984).

2. The theory is concerned with nature of these relationship in termsof both

processes and autcomes for the firm and its stskeholder.

3. The interest of all (legitimate) stakeholder have intrinsic value, and no set

of interest is assumend to dominate the others (Clakson, 1995; Donaldson

dan Preston 1995).

4. The theory focuses on managerial decisison making (Donaldson dan

Preston 1995).

Berdasarkan pada asumsi dasar stakeholder theory tersebut, perusahaan

tidak dapat melepaskan diri dengan lingkungan social (social setting) sekitarnya.

Perusahaan perlu menjaga legitimasi stakeholder serta mendudukkananya dalam

Page 54: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

37

kerangka kebijakan danpengambilan keputusan, sehingga dapat mendukung

dalam pencapaian tujuan perusahaan, yaitu usaha dan jaminan going concern

(Adam.C.H, 2002) dalam buku Nor Hadi (2011,95).

Esensi teori stakeholder tersebut di atas jika ditarik interkoneksi denagan

teori legitimasi yang mengisyaratkan bahwa perusahaan hendaknya mengurangi

expectation gap dengan masyarakat (pulik) sekitar guna meningkatkan legitimasi

(pengkuan) masyarakat, ternyata terdapat benang merah . Untuk itu,perusahaan

hendaknya menjaga reputasinya yaitu dengan menggeser pola orientasi (tujuan)

yang semula semata-mata di ukur dengan economicmeasurement yang cenderung

shareholder orientation, kearah memperhitungkan factor social (social factors)

sebagai wujud kepedulian dan keberpihakan terhadap masalah social

kemasyarakatan (stakeholder orientation).

2.5 Kerangka Teori

Diera ini CSR telah menjadi bahan perbincangan dikalangan pebisnis.

Sering dengan ditetapkannya UU No. 40 tahun 2007, diatur mengenai tanggung

jawab sosial yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi

perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya.

Peraturan tersebut membuat banyak perusahaan yang melaksanakan CSR dan

membuat CSR semakin berkembang. Akan tetapi pemahaman tentang konsep

CSR masih beragam, banyak perusahaan yang kini memahami CSR hanya

Page 55: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

38

sekadar kegiatan yang sifatnya insidental, seperti pemberian bantuan untuk korban

bencana dan bentuk sumbangan yang lainnya.

BUMN merupakan perusahaan yang sebagian atau sepenuhnya milik

negara. Hal ini menjadikan BUMN menjadi sorotan utama dalam pelaksanaan

CSR. Bentuk perhatian BUMN terhadap csr di tunjukan dalam suatu peraturan

kementrian BUMN dalam PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang

Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program

Bina Lingkungan. Secara umum program PKBL dibagi dalam dua program besar

yaitu Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan

terkait dengan pengembangan ekonomi mikro. Sedangkan Program Bina

Lingkungan meliputi bantuan untuk bencana alam, pendidikan/pelatihan,

peningkatan kesehatan, prasarana/sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian

lingkungan.

Seiring dengan berjalannya pelaksanaan CSR di indonesia banyak kesalah

pahaman tentang pengertian CSR itu sendiri. Masih banyak yang menganggap

CSR adalah CSR hanya menonjolkan aspek sosial semata, Organisasi CSR Cuma

Tempelan, atau CSR hanya bersifat kosmetik bagi citra perushaan. Program

PKBL sebenarnya sudah terkemas dengan baik dalam peraturan kementrian

tersebut, akan tetapi kurang tersorotnya program-program yang berjalan

menjadiakan kurangnya pegawasan pula terhadap program PKBL tersebut. Bukan

hanya itu pernyataan dari Mentri BUMN sendiri pada pertengahan tahun 2012

Page 56: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

39

yang menyatakan untuk BUMN tidak lagi menelola CSR atau pkbl menjadikan

pertanyaan, seberapa besar kinerja CSR itu sendiri di dalam BUMN.

Dalam teori stakeholder diasumsikan bahwa perusahaan tidak dapat

melepaskan diri dari lingkungan sosial sekitarnya. Oleh karena itu hendaknya

suatu perusahaan mengurangi gap dengan publik sekitar guna meningkatkan

pengakuan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggeser pola

orientasi yang semula semata-mata di ukur dengan economic meansurement yang

cenderung shareholder oriantations, kearah memeperhitungkan faktor sosial

sebagai wujud kepedulian dan keberpihakan terhadap masalah sosial

kemasyaraktan. Ini lah yang harusnya menjadi menjadi dasar dari pelaksanaan

CSR.

Page 57: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

40

Gambar 2.1 kerangka teori

Sumber

Diambil dari Dwi Kartini

Dalam buku Coorporate Sosial Responsibility

CSR

BUMN

Pemahaman

tentang CSR

Indikator kinerja kunci dalam

implementasi CSR

1. Leadership (kepemimpinan)

2. Proporsi Bantuan

3. Transparasi dan Akuntabilitas

4. Cakupan Wilayah

5. Perencanaan dan Mekanisme

Monitoring dan Evaluasi

6. Pelibatan Stakeholder

7. Keberlanjutan (Sustainability)

8. Hasil Nyata (Outcome)

Teori Stakeholder

Manajemen PR

Page 58: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

41

2.5 Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator

CSR 1. Pemahaman CSR

Sebagai sebuah faktor external

yakni usaha untuk berbasa-

basi untuk mendongkrak citra

perusahaan

Sebagai upaya untuk

memenuhi kewajiban

(compliance) atas aspek

regulasi, hukum, dan aturan

yang memaksa.

sebagai sebuah faktor internal

untuk mengimplementasikan

kegiatan CSR atas dasar

tanggung jawab perusahaan

terhadap masyarakat dan

lingkungannya.

Community Development

(CD) sama dengang Corperate

social responsibility (CSR).

CSR menjunjjuka aspek sosial

semata.

CSR untuk perusahaan besar.

CSR dipisahkan dari bisnis inti

perusahaan.

CSR sepenhnya sukarela

2. Ukuran Kinerja

Kunci

Impementasi CSR

a. Leadership

(kepemimpinan)

Program CSR mendapatkan

dukungan dari top

management

Kesadaran filantropik dari

pimpinan yang menjadi dasar

pelaksanaan program

Page 59: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

42

b. Proporsi Bantuan

c. Transparasi dan

Akuntabilitas

d. Cakupan Wilayah

e. Perencanaan dan

Mekanisme

Monitoring dan

Evaluasi

f. Pelibatan

Stakeholder

g. Keberlanjutan

(Sustainability)

Serapan maksimal sesuai

dengan area pelaksanaan CSR

Terdapat laporan tahunan

(annual report)

Mempuyai mekanisme audit

sosial dan finansial

Terdapat indentifikasi

penerima manfaat secara tertib

dan rasional berdasarkan skla

prioritas yang telah ditemtukan

Perlu ada jaminan untuk

melibatkan multistakeholder

pada setiap siklus pelaksanaan

proyek

Kesadaran untuk

memperhatikan aspek-aspek

lokalitas

Terdapat blue-print policy

yang menjadi dasar pelaksanna

program

Terdapat mekanisme

koordinasi reguler dengan

stakeholder, utamanya

masyarakat

Terdapat mekanisme yang

menjamin partisipasi

masyarakat untuk dapat

terlibat dalam siklus proyek

Terjadi alih peran dari

koorporat ke masyarakat

Tumbuhnya rasa memiliki

Page 60: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

43

h. Hasil Nyata

(Outcome)

(Indikator Kinerja CSR,

Prof. Dr. Dwi Kartini)

program dan hasil program

pada diri masyarakat

Adanya pilihan partner

program

Terdapat dokumentasi hasil

yang menjukan berkurangnya

parameter sesuai dengan

bidang CSR yang dipilih

perusahaan

Terjadi perubahan pola pikir

perusahaan

Memberikan dampak ekonomi

masyarakat yang dinamis

Terjadi penguatan komunitas

(community empowerment)

Page 61: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

44

2.7 Penelitian Sebelumnya

Nama

Judul

Universitas

Tahun

Ria mahdia fitri

Strategi

manajemen

humas PT. PLN

(persero) dalam

melaksanakan

CSR. (study

deskriptif

mengenai

pelaksanaan CSR

di PT. PLN

(pesero) di APBJ

Banten Utara,

( UNTIRTA)

(2010)

Boboy Ringgo

Pengaruh Corporate

Social Responsibility

terhadap sikap

masyarakat sekitar

PT. Nippon Seiki

(Study kasus di

kampung Putuy dan

Kalong)

( UNTIRTA)

(2012)

Salsabilla al fanny

zaen

Study komparasi

pelaksanaan CSR

pada BUMN di

provinsi Banten

(study pada 10

perusahaan di

serang-ciegon)

(UNTIRTA)

(2013)

Latar

Belakang

Masalah

- CSR sebagai

sebuah tanggung

jawab sosial yang

berhubungan

dengan publik

ekternal,

dibutuhkan

strategi

manajemen untuk

menciptakan

saling pengertian

dan rasa saling

memiliki, akan

tetapi selama ini

masih bnyak

masyarakat yang

kurang

mendukung

program CSR,

serta kepedulian

- Mengetahui

seberapa besar

pengaruh CSR

terhadap sikap

masyarakat sekitar

PT. Nippon Seiki.

- CSR merupakan

tanggung jawab

perusahaan yg diatur

dalam UUD, BUMN

merupakan salah

satu yang terekena

dampak langsung

pelaksanaan CSR

kerana merupakan

miik negara,

pemahaman

mengenai CSR

sangatlah penting

guna memeliki

kesamaan makna

dengan yg

dimaksudkan dalam

UUD. Kesamaan

makna penting untuk

diperhatikan guna

Page 62: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

45

terhadap program

CSR pun masih

rendah.

keberhasilan dari

konsep CSR itu

sendiri.

Teori Teori strategi

manajemen dan

pertukaran sosial

Teori perubahan

kebudayaan

Teori peniti

penyambung renist

linkert

Metode Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif

Hasil

Penelitian

- proses fact

fiinding :

mengevaluasi dan

menyeleksi data

atau fakta dengan

terun langsung

kelapangan, serta

koordinasi dengan

instansi terkait.

- proses planning

:penandatanganan

dengan pihak

yang disurvey,

evaluasi data

- proses

communicating :

sosialisasi terpadu

kepada

masyarakata

aparat desa,

dengan

berkomunikasi

langsung antar

pribadi maupun

kelompok.

- proses

evaluating :

humas melakukan

pemantauan

secara teratur ke

lapangan dan

memantau

laporan

- Dari hasil peneitian

didapatkan hasil 66

untuk pilihan setuju ,

bahwa program CSR

merupakan salah

satu usaha untuk

menjalin hubungan

baik dengan

masyarakat

- pengaruh yang

ditunjukan antara

program CSR

dengan sikap

masyarakat 10,6 %

Ha = Ada

perbedaan pemahaman

serta pelaksanaan CSR

pada BUMN di provinsi

Banten

Ho = Tidak Ada

perbedaan pemahaman

serta peaksanaan CSR

pada BUMN di provinsi

Banten

Page 63: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

46

adminitrasi

setoran bagi

program

kemitraan.

Kesimpula

n

Strategi

manajemen yang

dilakukan humas

PT. P.LN berjalan

dengan baik,

cukup efektif dan

efesien. Terbukti

dengan semakin

meningkatnya

animo masyarakat

tentang program

CSR serta adanya

perubahan sikap

masyarakat yang

menjadi ebih

pedui terhadap

asset PLN

- Setelah dilaksanakan

program CSR hubungan

dengan publik eksternal

semakin harmonis dan

terjain dengan baik.

- Citra perusahaan

menjadi baik yang

berimbas pada sikap

warga yang uga

menjadi lebih baik

- komunikasi dengan

warga menadi

harmonis dan lancar,

serta hubungan

dengan warga pun

menjadi harmonis

Kesamaan

pemahaman tentang

CSR sangat peting

untuk 10 BUMN

agar tercipta

keselarasan makna

serta pelakksanaan

CSR dan

meminimaisir

pemahamn yang

salah tentang CSR

Page 64: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pengertian metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang

artinya cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek

penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Sedangkan

penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.26

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodelogi penelitian

kuantitatif. Dimana riset kuantitatif menggambarkan atau menjelaskan suatu

masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.27

Dalam riset ini tidak terlalu

mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset hanya mementingkan

keluasan data sehingga data dapat dianggap sebagai representasi dari seluruh

populasi.

26 Rosady Ruslan. 2008. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada. Hal 24. 27

Rahmat Kriyantoro. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta. PT. Kharisma

Putra Utama . Hal 57

47

Page 65: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

48

Riset kuantitatif menuntut periset untuk bersikap obyektif dan

memisahkan diri dari data. Artinya periset tidak boleh membuat batasan konsep

maupun alat ukur data sekehandak dirinya sendiri. Riset harus obyektif dengan

diuji terlebih dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi

prinsip reabilitas dan validitas.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana jenis riset ini

bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat tentang fakta-

fakta dan sifat-sifat populasi/objek tertentu. Periset sudah mempunyai konsep

kerangka konseptual melalui kerangka konseptual (landasan teori). Periset

melakukan oprasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta

indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa

menjelaskan hubungan antara variabel.28

Sumardi suryabrata dalam metode penelitian mendefinisikan penelitian

jenis deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

(deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini

penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-

mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis,

membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian

28 Rahmat Kriyantoro. Loc opcit. 2009. Hal 67

Page 66: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

49

yang bertujuan untuk menemukan hal-hal terebut dapat mencakup juga metode-

metode desktiptif.29

Analisis deskriptif hanya memberikan gambaran mengenai objek

penelitian yaitu tentang penelitian mengenai kinerja CSR pada BUMN di Provinsi

Banten study pada seluruh BUMN di provinsi Banten”.

3.2 Teknik Penelitian

Berdasarkan pendekatan kuantitatif, maka dalam penelitian ini

menggunakan teknik survei. Survei adalah teknik penelitian dengan menggunakan

kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh

informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi

tertentu.30

Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat

terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk

mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili

populasi secara spesifik

29 Sumardi Suryabrata. 2002. Metode penelitian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta . Hal

76 30

Kriyantoro, Rahmat. Opcit. Hal 59.

Page 67: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

50

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

.

1. Kuesioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.31

Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertulis yang

disebar kepada responden yaitu pegawai divisi humas pada BUMN

di provinsi Banten. Angket tersebut merupakan data primer yang

akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen atau literatur-literatur yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumentasi merupakan data

sekunder yang bersifat tercetak yang bertujuan untuk melengkapi

data tambahan penelitian.

31 Sugiyono. Opcit. Hal 142.

Page 68: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

51

3.4 Populasi dan Sample

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, udara, gejala,

nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat

menjadi sumber penelitian.32

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai divisi

program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) pada BUMN di provinsi Banten.

Jika di total seluruh pegawai divisi PKBL di BUMN provinsi Banten sebesar 167

orang.

Nama Perusahaan Jumlah

Pegawai

Nama Perusahaan Jumlah

pegawai

Bank Rakyat Indonesia

(BRI)

4 orang PT. Sucofindo 6 orang

Bank Negara Indonesia

(BNI)

5 orang PT. PGN 7 orang

Bank Tabungan Negara

(BTN)

5 orang PT. Pertamina 7 orang

Bank Mandiri 4 orang PT. Indonesian Power (IP) 8 orang

PT. Askes 5 orang PT. Krakatau Steel 23 orang

Perum Bulog 5 orang PT. ASDP Indonesian Ferry 5 orang

Damri - PT. Semen Gresik 6 orang

PT. Jamsostek 3 orang PT. PP Dirgantara 6 orang

PT. Jasaraharja 7 orang PT. KAI 5 orang

PT. Jiwasraya 4 orang PT. Pelabuhan Indonesia II 5 orang

PT. Pegadaian 3 orang PT. Taspen 2 orang

PT. PLN 3 orang PT. Biro Klasifikasi Indonesia 4 orang

PT. POS Indonesia 3 orang PT. Angkasa Pura II 12 orang

PT. Telkom 5 orang PT. Jasamarga 6 orang

PT. Asabri 3 orang PT. Pertani 2 orang

PT. Askrindo 4 orang PT. Perkebunan Nusantara

VIII

-

32 Bungin, Burhan. Opcit. Hal 99.

Page 69: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

52

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

diteliti).33

Sampel penelitian dari populasi yang diambil sebagian sumber data dan

dapat mewakili seluruh populasi.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode proporsional cluster

random sampling, dalam teknik ini, jumlah proporsi dalam tiap-tiap cluster dalam

sampel ditentukan secara proporsional sesuai dengan besaranya dalam populasi.

Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan pegawai pkbl aktif dari

setiap BUMN yang ada di provinsi Banten yang berjumlah 167 orang dan

kemudian ditarik menjadi sampel. Untuk menghitung ukuran sampel maka

digunakan rumus Taro Yamane dengan presentasi 10% dengan tingkat

kepercayaan 90%.Rumus Yamane ini digunakan untuk populasi yang besar yang

didapat dari pandangan proporsi populasi. Rumus Yamane :

( )

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

d = Presisi (Sampling Error)

Sehingga :

33Riduwan. 2009. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Hal.56

Page 70: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

53

( )

= 62.54 = 62 orang

Dengan menggunakann presisi 10% dan besar populasi adalah 167 orang

pemilih, maka diperoleh sampel responden sebanyak 62 orang pemilih.

Selanjutnya untuk mendapatkan ukuran sampel secara proporsional dari setiap

unit sampling (per BUMN), digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

N1 = Jumlah Sampel

n1 = Jumlah Populasi

n = Jumlah Responden

N = Besar Populasi

Sehingga ukuran atau besar masing-masing unit sampel (sub sampel)

dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini :

Page 71: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

54

Tabel 3.1

Tabel Jumlah Sampel Pegawai BUMN divisi PKBL di Privinsi Banten

Secara Proporsional

N

o.

Fakultas Jumlah

Populasi

Perhitungan

Populasi

N1

Jumlah Sampel

1

1.

BRI 4

1,48 dibulatkan 1

.

2.

BNI 5

1,85 dibulatkan 2

3

3.

BTN 5

1,85 dibulatkan 2

4

4.

BANK MANDIRI 4

1,48 dibulatkan 1

5

5.

PT.ASKES 5

1,85 dibulatkan 2

6

6.

PERUM BULOG 5

1,85 dibulatkan 2

7. PT. JAMSOSTEK 3

1,11 dibulatkan 1

8. PT JASARAHARJA 7

2,59 dibulatkan 3

9. PT. JIWASRAYA 4 1,48 dibulatkan 1

Page 72: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

55

10. PT.PEGADAIAN 3

1,11 dibulatkan 1

11. PT. PLN 3

1,11 dibulatkan 1

12. PT.POS INDONESIA 3

1,11 dibulatkan 1

13. PT. TELKOM 5

1,85 dibulatkan 2

14. PT. ASABRI 3

1,11 dibulatkan 1

15. PT. ASKRINDO 4

1,48 dibulatkan 1

16. PT. SUCOFINDO 6

2,22 dibulatkan 2

17. PT.PGN 7

2,59 dibulatkan 3

18. PT. PERTAMINA 7

2,59 dibulatkan 3

19. PT.INDONESIAN

POWER

8

3,93 dibulatkan 3

20. PT.KRAKATAU STEEL 23

Page 73: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

56

8,53 dibulatkan 9

21. PT.ASDP INDONESIAN

FERRY

5

1,85 dibulatkan 2

22. PT.SEMEN GRESIK 6

2,22 dibulatkan 2

23. PT.PP DIRGANTARA 6

2,22 dibulatkan 2

24. PT. KAI 5

1,85 dibulatkan 2

25. PT.PELABUHAN

INDONESIA II

5

1,85 dibulatkan 2

26. PT.TASPEN 2

0,74 dibulatkan 1

27. PT.BIRO KLASIFIKASI

INDONESIA

4

1,48 dibulatkan 1

28. PT.ANGKASA PURA II 12

4,52 dibulatkan 4

29. PT.JASAMARGA 6

2,22 dibulatkan 2

30. PT.PERTANI 2

0,74 dibulatkan 1

Total 167 62

Page 74: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

57

Agar data yang diperoleh proporsioanal maka penelitian ini menggunakan

proporsioanal cluster random sampling dimana sampel berasal dari setiap BUMN

dengan jumlah yang dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah populasi

disetiap BUMN tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam penelitian ini

menggunakan statistik deskriptif, adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umun atau generalisasi. 34

Sedangkan macam data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data rasio, adalah data atau skala yang mempunyai

nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. 35

34 Sugiyono. Opcit. Hal 147 - 148

35 Kriyantono. Opcit. Hal 138

Page 75: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

58

3.6 Teknik Pengolahan Data

Tahap-tahap pengolahan data yaitu sebagai berikut :

1. Pengeditan (Editing)

Editing adalah kegiatan yang dilakukan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Proses pengeditan dimulai dengan

memberi identitas pada instrument penelitian yang telah terjawab,

kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen pengumpulan data,

kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.36

Data yang

akan diproses diperoleh dari hasil penyebaran angket oleh peneliti.

2. Pemberian kode (Coding)

Pemberian kode atau coding adalah proses identifikasi dan

klasifikasi data penelitian ke dalam skor numeric atau karakter simbol-

simbol tertentu.37

Teknik coding dapat memudahkan peneliti pada saat

memasukan data ke dalam program komputer.

3. Pemrosesan Data

Pemrosesan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program komputer statistik agar lebih cepat, lebih akurat dan

efisien. Program komputer statistik yang digunakan yaitu SPSS (Statistic

Package for Social Science) versi 15.00.

36 Burhan Bungin. Opcit . Hal 164.

37Rosady Ruslan. Opcit. Hal 166.

Page 76: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

59

4. Tabulasi

Tabulasi merupakan bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud

tabulasi adalah memasukan data pada table-tabel tertentu dan mengatur

angka-angka serta menghitungnya.38

Pada penelitian ini peneliti

menggunakan skala pengukuran Likert dengan menggunakan data ordinal.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.39

Alternatif jawaban dari setiap pertanyaan kuesioner dapat berupa :

Tabel 3.2

Skala Likert

Alternatif Jawaban Nilai Jawaban

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

38 Opcit. Hal 168.

39 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta. Hal 93.

Page 77: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

60

3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Salah satu instrument dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket).

Sebuah instrument memiliki kriteria yang baik apabila setelah dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana

instrument (misalnya kuisioner) akan mengukur apa yang ingin diukur.40

Dalam uji validitas dan reliabilitas yang diujikan pada sampel diluar

jumlah responden yang telah ditentukan (pengujian pengalaman empiris

ditunjukan pada pengujian validitas eksternal) jumlah anggota sampel yang

digunakan sekitar 62 orang.

Dalam uji validitas peneliti menggunakan program aplikasi statistic SPSS

(Statistical Produck and Service Solution) versi 15 untuk mencari distribusi

frekuensi dan tendensi sentral (mean). Pertama dengan submenu frequencies yang

akan memberikan gambaran sekilas dan ringkas (irst look) dari sekelompok

data.41

Selain itu, akan digunakan juga submenu descriptives. Descriptives adalah

menu yang metampilkan berbegai ukuran statistic (mean, median, standars

deviation, dan sebagainya) dalam sebuah tabel untuk satu atau lebih variable

40Rachmat Kriyantono. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Hal.

141 41

Sunggih Santoso. 2007. Menguasai Statistik dengan SPSS 15. Jakarta: Alex Media

Komputindo. Hal.129

Page 78: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

61

kuantitatif.42

Setelah melalui perhitungan statistic dengan aplikasi SPSS, maka

akan disajikan dalam bentuk tabel dan pie chart.

Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan

metode Alpha Cronbach.43

Hasil pengujian dapat dilihat dalam table Reliability

Statisti, lalu hasil tersebut dibandingkan dengan table tingkat reliabilitas

berdasarkan nilai Alpha, jika nilai Alpha dihitung lebih besar dari pada tabel maka

item dinyatakan reliable. Berikut ini tabel tingkat reliabilitas nilai Alpha :

Tabel 3.3

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Relialibilitas

0,00 s/d 0,20

>0,20 s/d 0,40

>0,40 s/d 0,60

>0,60 s/d 0,80

>0,80 s/d 1,00

Kurang Reliabel

Agak Reliabel

Cukup Reliabel

Reliabel

Sangat Reliabel

3.6.2 Analisis Deskriptif

Langkah pertama dalam tahap ini adalah peneliti menggunakan program

aplikasi statistic SPSS (Statistical Produck and Service Solution) versi 15 untuk

mencari distribusi frekuensi dan tendensi sentral (mean). Pertama dengan

42Ibid. Hal.139

43Triton P.B. 2006. Terapan Riset StatistikParometrik. Yogyakarta: Andi Offset. Hal.248

Page 79: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

62

submenu frequencies yang akan memberikan gambaran sekilas dan ringkas (irst

look) dari sekelompok data.44

Selain itu, akan digunakan juga submenu descriptives. Descriptives adalah

menu yang metampilkan berbegai ukuran statistic (mean, median, standars

deviation, dan sebagainya) dalam sebuah tabel untuk satu atau lebih variable

kuantitatif.45

. Selanjutnya mempresentasekan hasil jawaban responden sesaui

dengan indikator menggunakan analisisi deskriptif.

Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan

masing – masing indikator, yaitu indikator pemahaman tentang CSR dan indikator

kinerja CSR . Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk

mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing – masing variabel

dengan rumus sebagai berikut :

% =

X 100%

Keterangan :

n = skor empirik (skor yang diperoleh)

N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)

Perhitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah – langkah

sebagai berikut :

1. Menentukan presentase maksimal

X 100%

44Sunggih Santoso. 2007. Menguasai Statistik dengan SPSS 15. Jakarta: Alex Media

Komputindo. Hal.129 45

Ibid. Hal.139

Page 80: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

63

X 100% = 100%

2. Menentukan angka presentase minimal

X 100%

X 100% = 25%

3. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian criteria

terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka didapat 75% :

4 = 18, 7%.

Untuk mengetahui tingkat criteria tersebut, selanjutnya skor yang

diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai

berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Analisis Deskriptif Presesntase

N

o

Rentang Presentase Kriteria

1 81% - 100% Sangat Baik

2 82% - 63% Baik

3 62% – 54% Cukup Baik

4 53% - 34% Tidak Baik

5 33% - 19% Sangat Tidak Baik

Page 81: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

64

3.7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Tabel 3.5

Tabel 3.6 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item 1 180,68 144,976 ,059 ,899

item 2 180,87 144,081 ,133 ,898

item 3 180,48 145,664 ,021 ,899

item 4 181,24 144,121 ,133 ,898

item 5 181,48 143,959 ,134

,898

item 6 181,21 145,939

-,019

,902

item 7 180,71 142,373 ,247 ,897

item 8 180,82 142,279 ,244 ,897

item 9 180,77 145,686 ,027 ,899

item 10 180,69 141,659 ,328 ,896

item 11 180,84 142,170 ,366 ,896

item 12 180,92 144,141 ,147 ,898

item 13 180,94 141,504 ,249 ,897

item 14 180,73 142,104 ,273 ,897

item 15 180,50 140,451 ,369 ,895

item 16 180,58 142,084 ,273 ,897

item 17 180,66 141,998 ,288 ,896

item 18 180,77 142,407 ,256 ,897

item 19 180,74 140,424 ,298 ,897

item 20 180,97 140,950 ,297 ,896

Case Processing Summary

62 100,0

0 ,0

62 100,0

Valid

Excluded a

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,897 60

Cronbach's

Alpha N of Items

Page 82: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

65

item 21 180,66 141,408 ,299 ,896

item 22 180,50 141,926 ,369 ,895

item 23 180,56 140,742 ,411 ,895

item 24 180,53 142,089 ,337 ,896

item 25 180,60 142,474 ,282 ,896

item 26 180,48 141,336 ,361 ,895

item 27 180,63 134,204 ,722 ,890

item 28 180,71 141,095 ,382 ,895

item 29 180,63 141,581 ,402 ,895

item 30 180,60 141,949 ,351 ,896

item 31 180,69 143,495 ,236 ,897

item 32 180,68 142,255 ,342 ,896

item 33 180,69 141,200 ,500 ,895

item 34 180,66 144,392 ,200 ,897

item 35 180,61 139,717 ,522 ,894

item 36 180,65 141,511 ,421 ,895

item 37 180,65 141,380 ,371 ,895

item 38 180,71 141,095 ,481 ,895

item 39 180,68 140,976 ,373 ,895

item 40 180,69 140,380 ,383 ,895

item 41 180,77 138,309 ,511 ,894

item 42 180,79 140,857 ,343 ,896

item 43 180,87 140,770 ,403 ,895

item 44 180,76 140,711 ,354 ,896

item 45 180,68 140,288 ,426 ,895

item 46 180,76 141,465 ,385 ,895

item 47 180,74 139,375 ,550 ,894

item 48 180,60 140,245 ,501 ,894

item 49 180,66 141,670 ,419 ,895

item 50 180,79 142,332 ,559 ,895

item 51 180,77 142,866 ,542 ,895

item 52 180,97 140,294 ,433 ,895

item 53 180,90 140,220 ,521 ,894

item 54 180,76 142,252 ,483 ,895

item 55 180,71 139,455 ,514 ,894

item 56 180,65 139,643 ,553 ,894

item 57 180,81 141,405 ,374 ,895

item 58 180,79 139,578 ,590 ,893

item 59 180,84 139,547 ,620 ,893

item 60 180,74 142,752 ,461 ,895

Menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus - 2

atau 30 - 2 = 28 dengan r=tingkat signifikansi sebesar 5%, angkanya = 0,306.

Page 83: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

66

Analisis output dapat dilihat pada bagian Correlated Item Total Correlations. Dari

hasil tersebut dapat dilihat bahwa pertanyaan pada tabel tersebut r hitung > 0,306

adalah valid.

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakuakn di BUMN di Provinsi Banten. Dengan tujuan

untuk mengambarkan Analisis Kinerja CSR pada BUMN yang ada di Provinsi

Banten. Adapun rencana pelaksanaan penelitian ini akan berlangsung selama 11

bulan.

Page 84: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

67

Tabel 3.7

Jadwal Penelitian

Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari

Pra riset

*observasi

awal

Bimbingan

Bab 1 2 dan 3

Penyusunan

Bab 1 2 dan 3

Sidang outline

Revisi Outline

Acc Kuesioner

Riset lapangan

Penyusunan,

pengolahan

data dan

penyelesaian

bab IV dan V

Sidang skripsi

Page 85: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Kementrian BUMN

Kementerian Negara BUMN merupakan transformasi dari unit kerja Eselon II

Depkeu (1973-1993) yang kemudian menjadi unit kerja Eselon I (1993-1998 dan

2000-2001). Tahun 1998-2000 dan tahun 2001 sampai sekarang, unit kerja tersebut

menjadi Kementerian BUMN.

Organisasi Pemerintah yang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)

melaksanakan pembinaan terhadap Perusahaan Negara/Badan Usaha Milik Negara di

Republik Indonesia telah ada sejak tahun 1973, yang awalnya merupakan bagian dari

unit kerja di lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Selanjutnya,

organisasi tersebut mengalami beberapa kali perubahan dan perkembangan. Dalam

periode 1973 sampai dengan 1993, unit yang menangani pembinaan BUMN berada

pada unit setingkat Eselon II. Awalnya, unit organisasi itu disebut Direktorat Persero

dan PKPN (Pengelolaan Keuangan Perusahaan Negara). Selanjutnya terjadi

perubahan nama menjadi Direktorat Persero dan BUN (Badan Usaha Negara).

68

Page 86: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

69

Terakhir kalinya pada unit organisasi setingkat eselon II, organisasi ini berubah

menjadi Direktorat Pembinaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sampai dengan

tahun 1993.

Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk mengoptimalkan

pengawasan dan pembinaan terhadap Badan Usaha Milik Negara, dalam periode

1993 sampai dengan 1998, organisasi yang awalnya hanya setingkat

Direktorat/Eselon II, ditingkatkan menjadi setaraf Direktorat Jenderal/Eselon I,

dengan nama Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Usaha Negara (DJ-PBUN).

Mengingat peran, fungsi dan kontribusi BUMN terhadap keuangan negara

sangat signifikan, pada tahun 1998 sampai dengan 2000, pemerintah Republik

Indonesia mengubah bentuk organisasi pembina dan pengelola BUMN menjadi

setingkat Kementerian. Awal dari perubahan bentuk organisasi menjadi Kementerian

terjadi di masa pemerintahan Kabinet Pembangunan VI, dengan nama Kementerian

Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN.

Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2001, struktur organisasi Kementerian

ini dihapuskan dan dikembalikan lagi menjadi setingkat eselon I di lingkungan

Departemen Keuangan. Namun, di tahun 2001, ketika terjadi suksesi kepemimpinan

di Republik Indonesia, organisasi tersebut dikembalikan lagi fungsinya menjadi

setingkat Kementerian sampai dengan periode Kabinet Indonesia Bersatu ini.

Page 87: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

70

4.1.2 Dasar Kebijakan Pembinaan BUMN

Gambar 4.1

Dasar kebijakan pembinaa BUMN berawal dari UUD 1945 pasal 33 yang

berbunyi :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas

kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

Page 88: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

71

3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh

Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan

kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-

undang.

Dari undang-undang diatas maka di buatlah Undang-undang No 17 tahun

2003 dan undang-undang No 19 tahun 2003 yang membahas mengenai keuangan

negara dan badan usaha milik negara. Dari dua undang-undang tersebut melahirkan

banyak peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola BUMN itu sendiri

yaitu PP no 33, 43, 44, dan 45 tahun 2005. Serta PP no 41 tahun 2003 yang

membahas mengenai pelimpahan kedudukan, tugas dan kewenangan mentri keuangan

kepada persero, perum dan perjan kepada mentri BUMN. Bukan hanya peraturan

pemerintah 2 undang-undang tersebut juga melahirkan visi presiden RI tentang

pembangunan ekonomi dan pengelolaan BUMN. Serta rencana pembangunan jangka

menengah nasional 2004-2009.

Dari semunya produk hukum diatas menghasilkan Visi dan misi dari

kementrian BUMN.

Page 89: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

72

4.1.3 Visi dan Misi Kementrian BUMN

Sebagai institusi pemerintah yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

rangka mengelola aset negara, Kementerian BUMN memiliki visi dan misi sebagai

berikut:

A. VISI

Sejalan dengan Visi dan Misi Presiden dalam masa pemerintahan Kabinet

Indonesia Bersatu II, posisi keberadaan BUMN sesuai dengan amanat pasal 33 ayat 2

UUD 1945, serta maksud dan tujuan pendirian BUMN berdasarkan UU Nomor 19

tahun 2003, maka Kementerian BUMN menetapkan Visi sebagai berikut: “Menjadi

Pembina BUMN yang Profesional untuk meningkatkan nilai BUMN”

B. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, Kementerian BUMN menetapkan

misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan organisasi modern sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang

baik

2. Meningkatkan daya saing BUMN di tingkat nasional, regional, dan

internasional

3. Meningkatkan Kontribusi BUMN kepada ekonomi nasional

Page 90: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

73

4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian BUMN

Gambar 4.2

Sumber: Per-05/MBU/2010

4.1.5 Data BUMN di Provinsi Banten

Tabel 4.1

Bank Rakyat Indonesia (BRI) PT. Sucofindo

Bank Negara Indonesia (BNI) PT. PGN

Bank Tabungan Negara (BTN) PT. Pertamina

Bank Mandiri PT. Indonesian Power (IP)

PT. Askes PT. Krakatau Steel

Perum Bulog PT. ASDP Indonesian Ferry

Damri PT. Semen Gresik

PT. Jamsostek PT. PP Dirgantara

PT. Jasaraharja PT. KAI

PT. Jiwasraya PT. Pelabuhan Indonesia II

PT. Pegadaian PT. Jasindo

PT. PLN PT. Biro Klasifikasi Indonesia

PT. POS Indonesia PT. Angkasa Pura II

PT. Telkom PT. Jasamarga

PT. Asabri PT. Pertani

PT. Askrindo PT. Perkebunan Nusantara VIII

Sumber : Kementrian BUMN1

1 www.bumn.go.id

Page 91: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

74

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Data Diri Responden

Peneliti menganalisis data dengan cara menelaah setiap pertanyaan dalam

kuisioner. Peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur tanggapan responden.

Peneliti menyebarkan kuisioner kepada divisi humas dari setiap BUMN di Provinsi

Banten, masing-masing BUMN hanya diberikan satu kuesiner untuk yang mengelola

langsung program CSR, jadi jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang.

Pada bagian awal kuesioner merupakan pertanyaan yang bersangkutan dengan data

diri pegawai. Adapun pertanyaan untuk data diri responden meliputi :

1. Nama

2. Jenis Kelamin

3. Jenjang pendidikan

Namun yang dipersentasekan hanya jenis kelamin dan jenjang pendidikan

saja untuk mengukur jumlah sehingga dapat diketahui banyaknya pegawai yang dapat

dilihat dari kedua hal tersebut.

Tabel 4.2

Jenis Kelamin

56 90,3 90,3 90,3

6 9,7 9,7 100,0

62 100,0 100,0

laki-laki

perempuan

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 92: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

75

Gambar 4.3

Berdasarkan hasil jawaban dari 62 responden, apabila dilihat dari segi jenis

kelamin maka didapatkan sebanyak 6 orang (9,7 %) untuk perempuan dan 56 orang

( 90,3 %) untuk laki-laki. Hal ini menunjukan lebih banyak sumber daya manusia

dengan jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan sumber daya manusia dengan

jenis kelamin perempuan yang mewakili BUMN di povinsi Banten dalam mengisi

kuesioner ini.

laki-l aki

perempuan

Jenis Kelamin

Pies show counts

Page 93: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

76

Tabel 4.3

Gambar 4.4

Berdasarkan hasil jawaban dari 62 responden, apabila dilihat dari segi jenjang

pendidikan maka didapatkan sebanyak 51 orang (82,3%) untuk S1 dan 11 orang

(17.7 %) untuk S2. Hal ini menunjukan lebih banyak sumber daya manusia dengan

jenjang pendidikan S1 dibandingkan dengan sumber daya manusia dengan jenjang

Jenjang Pendidikan

51 82,3 82,3 82,3

11 17,7 17,7 100,0

62 100,0 100,0

S1

S2

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

S1

S2

Jenj ang Pendidikan

Pies show counts

Page 94: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

77

pendidikan S2 yang mewakili BUMN di povinsi Banten dalam mengisi kuesioner

ini. Serta membuktikan bahwa rata-rata praktisi humas di BUMN berjenjang

pendidikan S1.

Dari hasil kuesioner yang sudah disebarkan, menjawab dua indikator pada

penelitian ini yaitu tingkat pemahaman sebesar 71,37% dan ukuran kinerja kunci

implementasi CSR sebesar 77,03%.

4.2.2 Deskripsi Data Frekuensi

Tabel 4.4

1 0,75 2 3 3,13 4

Statistics

CSR sebagai sebuah faktor extenal yakni

usaha untuk mendongkrak citra perusahaan

62

0

3,13

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

CSR sebagai sebuah faktor extenal yakni usaha untuk mendongkrak citra

perusahaan

8 12,9 12,9 12,9

38 61,3 61,3 74,2

16 25,8 25,8 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 95: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

78

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 38 orang atau dengan persentase 61,3%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang atau 25,8%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 12,9% atau

sebanyak 8 orang. Tidak ada responden menjawab sangat sangat tidak setuju.

CSR memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, salah satunya yaitu untuk

mendongkrak citra perusahaan yang dalam rentang waktu panjang akan

meningkatkan reputasi perusahaan.2 Apabila terdapat pihak-pihak tertentu yang

menuduh perusahaan menjalankan perilaku serta praktik-praktik yang tidak pantas,

masyarakat akan menunjukan pembelaannya. Itu lah manfaat bagi perusahaan yang

menjalankan CSR.

Banyaknya responden yang menjawab setuju yaitu sebesar 61,3% dan 25,8%

yang menjawab sangat setuju dalam pernyataan “CSR sebagai faktor external yakni

usaha dalam mendongkrak citra perusahaan”, memperlihatkan bahwa sebagian

besar BUMN di provinsi Banten memahami bahwa manfaat dari program CSR dapat

meningkatkan citra bagi perusahaan serta senantiasa melakukan program CSR.

Namun ada beberapa responden yang menjawab tidak setuju akan pernyataan tersebut

yaitu sebanyak 13,3%. Hal ini menunjukan bahwa dalam melakukan kegiatan CSR

beberapa instansi tersebut tidak terpaku akan citra perusahaan.

2 A. B. Susanto. 2009. Reputation – Driven CSR. jakarta. Penerbit Erlangga. Hal 14

Page 96: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

79

Tabel 4.5

1 0,75 2 2,94 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 42 orang atau dengan persentase 67,7%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 12 orang atau 19,4%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat setuju dengan perolehan 12,9%

atau sebanyak 8 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Statistics

CSR sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban

(compliance) atas aspek regulasi dan hukum

62

0

2,94

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

CSR sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) atas aspek

regulasi dan hukum

12 19,4 19,4 19,4

42 67,7 67,7 87,1

8 12,9 12,9 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 97: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

80

Ada tiga Motif perusahaan melakukan CSR menurut wibisono (2007), yang

salah satunya adalah sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (complience).3

Artinya CSR di implementasikan karena memang ada regulasi, hukum dan aturan

yang memaksa. Dalam pernyataan “CSR sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban

(complience) atas aspek regulasi dan hukum”, sebagian besar responden menjawab

setuju, hal ini memperlihatkan bahwa motif BUMN di provinsi banten melakukan

kegiatan CSR yaitu untuk memenuhi kewajiban (complience) atas aspek regulasi dan

hukum. Namun ada beberapa responden yang menjawab tidak setuju sebesar 19,4 %.

Hal ini menunjukan bahwa yang menjawab tidak setuju tersebut dalam melaksanakan

kegiatan CSR tidak berdasarkan untuk pemenuhan aspek regulasi dan hukum.

3 Rahmatullah & kurniati, Trianita. 2011. Panduan praktis pengelolaan CSR. Yogyakarta.

Samudra biru. Hal 37

Statistics

CSR sebagai sebuah faktor internal untuk

mengimplementasikan kegiatan CSR atas dasar tanggung

jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.

62

0

3,32

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 98: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

81

Tabel 4.6

1 0,75 2 33,32 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 38 orang atau dengan persentase 61,3%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 22 orang atau 35,5%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju setuju dengan perolehan

3,2% atau sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Satu lagi motif perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR yaitu beyond

complience yaitu CSR dilakukan karena terdapat dorongan yang tulus dari dalam

(internal driven).4 Perusahan menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan sekedar

kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnis, melaikan juga

tanggung jawab sosial dan lingkungan.

4 Ibid hal 37

CSR sebagai sebuah faktor internal untuk mengimplementasikan kegiatan CSR

atas dasar tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan

lingkungannya.

2 3,2 3,2 3,2

38 61,3 61,3 64,5

22 35,5 35,5 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 99: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

82

Banyaknya responden yang menjawab setuju dengan presentase 61,3% dan

yang menjawab sangat setuju dengan presentase 35,5%, memeperlihatkan bahwa

BUMN di provinsi banten melakukan kegitan CSR atas dorongan yang tulus. Jika

dibandingkan dengan pernyataan sebelumnya yang menyatakan bahwa “CSR sebagai

upaya untuk memenuhi kewajiban (complience)atas aspek regulasi dan hukum)”,

pernyataan ini jauh lebih besar mendapatkan persentase untuk jawaban setuju dan

sangat setuju. Hal ini memperlihatkan bahwa BUMN diprovinsi banten lebih menitik

beratkan kepada ketulusan serta kesadaran atas tanggung jwab sosial dan

lingkungannya dalam menjalankan kegitan CSR. Namun ada satu responden yang

menjawab tidak setuju dengan persentase sebesar 3,2%. Hal ini menunjukan bahwa

dalam menjalankan aktivitas CSR hanya atas pemnuhan aspek regulasi dan hukum

bukan atas kesadaran atas tanggung jawab sosial perusahaan.

Statistics

CSR sama dengan Comunity Development (CD)

62

0

2,56

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 100: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

83

Tabel 4.7

1 0,75 2 2,56 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 37 orang atau dengan persentase 59,7%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 23 orang atau 37,1%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat tidak setuju dengan perolehan

3,2% atau sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat setuju

Kesalahan paling umum yang sering dijumpai adalah menyamakan

community development (CD) dengan CSR. Community development merupakan

upaya sistematis untuk meningkatkan kekuatan kelompok-kelompok mayarakat yang

kurang beruntung agar menjadi lebih dekat kepada kemandirian. Sedangkan CSR

memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, yaitu terhadap seluruh pemangku

CSR sama dengan Comunity Development (CD)

2 3,2 3,2 3,2

23 37,1 37,1 40,3

37 59,7 59,7 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 101: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

84

kepentingan. 5 Jadi menyamakan CD dengan CSR adalah suatu kekeliruan yang harus

diluruskan. Dapat disimpulkan bahwa CD adalah sebagian besar dari CSR.

Banyaknya responden yang menjawab setuju dengan presentasi 59,7%

menjukan bahwa pemahaman BUMN di provinsi Banten mengenai CSR sama

dengan CD hanya sebagian kecil saja yang memahami hal tersebut. Kurangnya

pemahaman yang dalam tentang CSR menjadi faktor utama kekeliruan tentang

pernyataan tersebut terjadi. Namun ada beberapa responden yang memahami

perbedaan tersebut bahwa CSR tidak sama dengan CD yaitu sebanyak 37,1%. Hal ini

menunjukan bahwa hanya sebagian kecil BUMN di provinsi Banten yang memahami

perbedaan CSR dan CD.

Tabel 4.8

5 Dwi Kartini. 2009. Corporate social responsibility. Bandung. PT. Refika aditama. Hal 38

Statistics

CSR menunjukan aspek sosial semata

62

0

2,32

2,00

2

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

CSR menunjukan aspek sosial semata

4 6,5 6,5 6,5

34 54,8 54,8 61,3

24 38,7 38,7 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 102: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

85

1 0,75 22,32 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab tidak setuju sebanyak 34 orang atau dengan persentase 54,8%, kemudian

yang menjawab setuju sebanyak 24 orang atau 48,7%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat tidak setuju dengan perolehan

6,5% atau sebanyak 4 orang. Tidak ada responden menjawab sangat setuju.

Banyak responden yang menjawab tidak setuju atas pernyataan “CSR

menunjukan aspek sosial semata”,sebesar 54,8% hal ini menunjukan bahwa sebagian

besar BUMN di provinsi banten melakukan kegitan CSR bukan di lihat dari aspek

sosial semata, akan tetapi melihatnya dari aspek sosial, ekonomi dan aspek

lingkungan sesuai dengan literatur-literatur mengenai CSR. akan tetapi selisih antara

responden yang tidak setuju dan setuju hanya sedikit, responden yang menjawab

setuju dipresentasikan sebanyak 48,7%. Hasil ini menunjukan bahwa sebagian

BUMN di provinsi banten masih menjalan kan CSR hanya dari aspek sosial semata.

Kurangnya pemahaman tentang CSR menjasi salah satu faktor yang menyebabkan

mash ada BUMN di provinsi banten hanya melihat dr aspek sosial semata.

Page 103: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

86

Tabel 4.9

1 0,75 2 2,60 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 26 orang atau dengan persentase 41,9%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12,9%. Sedangkan jawaban tidak

setuju dengan perolehan 37,1% sebanyak 23 responden dan sebanyak 8,1% atau %

responden menjawab sangat tidak setuju. Tidak ada responden menjawab sangat tidak

setuju.

Statistics

Program CSR dapat dikatakan berhasil jika mendapatkan

dukungan dari top manajemen perusahaan.

62

0

2,60

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Program CSR dapat dikatakan berhasil j ika mendapatkan dukungan dari top

manajemen perusahaan.

5 8,1 8,1 8,1

23 37,1 37,1 45,2

26 41,9 41,9 87,1

8 12,9 12,9 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 104: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

87

Tanpa adanya dukungan dari top manajemen, peluang keberhasilan kegiatan

CSR akan menipis.6 Artinya dukungan top manjemen sangat penting bagi

keberhasilan kegitan CSR. Dengan adanya dukungan tersebut karyawan menjadi

semngat dalam mengimplementasikan kegiatan CSR. Sebanyak 41,9% dan 12,9%

responden menyatakan setuju dengan pernyataan “program CSR dapat dikatakan

berhasil jika mendapatkan dukungan dari top manajemen perusahaan”. Hal ini

memperlihatkan bahwa top manajemen di tiap BUMN yanga ada di provinsi Banten

mendukung adanya kegiatan CSR dimana dia memimpin. Namun ada responden

yang menjawab tidak setuju yaitu sebesar 37,1%. Hal ini kemungkinan instansi

tersebut memandang dukungan top manajemen bukan lah hal yang penting dalam

aktivitas CSR yang dilakukan.

6 Opcit. Hal 52

Statistics

Dukungan top manajemen ditunjukan dengan pemberian

dana yag sesuai dengan program yang dilaksanakan

62

0

3,10

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 105: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

88

Tabel 4.10

1 0,75 2 3 3,10 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 46 orang atau dengan persentase 74,2%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 19,4%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dan sangat tidak setuju

dengan perolehan masing-masing 3,2% atau sebanyak 2 orang. Tidak ada responden

menjawab tidak setuju.

Dukungan manajemen sangat penting dan sangat di butuhkan untuk sebuah

organisasi dalam melaksanakan setiap operasi khususnya dukungan dari manajemen

puncak. Bentuk dukungan bisa tulisan dan finansial. Salah satu bentuk dukungan

finansial adalah pemberian dana sesuai dengan kegiatan dan tepat waktu. Sebanayak

80,0% responden menjawab setuju atas pernyataan “dukungan top manajemen

Dukungan top manajemen ditunjukan dengan pemberian dana yag sesuai dengan

program yang dilaksanakan

2 3,2 3,2 3,2

2 3,2 3,2 6,5

46 74,2 74,2 80,6

12 19,4 19,4 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 106: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

89

ditunjukan dengan pemberian dana yang sesuai dengan program yang

dilaksanakan”. Hasil ini menunjukan bahwa hampir semua top management BUMN

di provinsi Banten memberikan dukungannya melalui dana yang sesuai dengan

program yang telah direncanakan. Hal ini bertujuan untuk terlaksananya program

CSR yang telah direncanakan. Namun ada responden yang menjawab tidak setuju

sebesar 3,2% hal ini kemungkian dikarenakan dana tidak sesuai dengan program CSR

yang dilaksanakan .

Tabel 4.11

1 0,75 2 2,98 3 4

Statistics

Dukungan top manajemen ditunjukan melalui

pemberian dana tepat pada waktunya

62

0

2,98

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dukungan top manajemen ditunjukan melalui pemberian dana tepat pada waktunya

2 3,2 3,2 3,2

6 9,7 9,7 12,9

45 72,6 72,6 85,5

9 14,5 14,5 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 107: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

90

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 45 orang atau dengan persentase 72,6%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau 14,5%. Sedangkan jawaban yang

menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang atau 9,7%. Dan sisanya menjawab sangat

tidak setuju dengan peresentase 3,2% atau sebanyak 2 orang.

Sebanyak 72,6% responden menjawab setuju untuk pernyataan “ dukungan

top manajemen ditunjukan melalui pemberian dana tepat pada waktunya”, hasil ini

menujukan bahwa sebagian besar BUMN di provinsi banten memberikan

dukungannya melalui pemberian dana tepat pada waktunya guna keberhasilan

program CSR yang mereka laksanakan. Namun ada responden yang menjawab tidak

setuju sebesar 9,7% . Hal ini kemungkinan dikarenakan dalam pelaksanaan aktivitas

CSR terkadang dana tidak diberikan secara tepat waktu.

Statistics

Dukungan manejemen ditunjukan dengan cara

memberikan pengetahuan tentang csr dengan

cara menghadirkan tenaga ahli dalam bidang csr

62

0

3,03

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 108: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

91

Tabel 4.12

1 0,75 2 3 3,03 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 48 orang atau dengan persentase 77,4%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12,9% dan tidak setuju yaitu sebanyak

9,7% atau sebanyak 6 orang. Tidak ada responden menjawab sangat sangat tidak

setuju.

Dalam pengimplemantasian CSR merancanag dan manjalankan pelatihan

mengenai CSR merupakan bentuk dukungan perusahaan, dengan mendatangkan

tenaga ahli dibidang CSR dapat menambah informasi bagi perusahaan dan bagi tim

pelaksanaan CSR agar dapat menjalankan program CSR dengan benar dan sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Hal ini juga yang dilakukan oleh sebagian besar

BUMN di provinsi Banten dengan persentase 77,4% yang menjawab setuju. Namun

ada responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,7% hal ini kemungkinan

Dukungan manejemen ditunjukan dengan cara memberikan pengetahuan

tentang csr dengan cara menghadirkan tenaga ahli dalam bidang csr

6 9,7 9,7 9,7

48 77,4 77,4 87,1

8 12,9 12,9 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 109: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

92

dikarenakan bagi instansi pemahaman SDM sudah cukup memadai sehingga tidak

memerlukan tenaga ahli dalam pekalsanaan program CSRnya.

Tabel 4.13

1 0,75 2 3 3,11 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 49 orang atau dengan persentase 79,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang atau 17,7%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat tidak setuju dengan perolehan

3,2% atau sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab tidak setuju.

Statistics

Dukungan top manajemen ditunjukan

dengan membentuk tim csr di perusahaan

62

0

3,11

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dukungan top manajemen ditunjukan dengan membentuk tim csr di perusahaan

2 3,2 3,2 3,2

49 79,0 79,0 82,3

11 17,7 17,7 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 110: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

93

Keseriusan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas CSR bisa ditinjau dari

struktur organisasinya. Jika suatu organisasi menganggap CSR penting untuk

dilaksanakan maka perusahaan tersebut senantiasa akan membuat tim CSR atau

dalam kata lain membuatkan departemen khusus untuk pengelolaan CSR. Sebesar

79,0% responden menyatakan setuju untuk pembentuka tim CSR sebagai suatu

bentuk dukungan top manajemen. Hasil ini menujukan bahwa pembentukan tim CSR

di BUMN provinsi sebagai bentuk dukungan top mangemen guna keberlangsungan

aktivitas CSR dan buktu keeriusan top manajemen terhadap terlaksanya program

CSR.

Tabel 4.14

Statistics

Kesadaran filantropik dari top manjemen

menjadi dasar dari pelaksanaan program csr

62

0

2,97

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Kesadaran filantropik dari top manjemen menjadi dasar dari pelaksanaan

program csr

7 11,3 11,3 11,3

50 80,6 80,6 91,9

5 8,1 8,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 111: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

94

1 0,75 2 2,97 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 50 orang atau dengan persentase 80,6%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang atau 11,3%. Sedangkan responden

menjawab sangat setuju sebnyak 5 orang atau 8,1% dan tidak ada responden yang

menjawab sangat tidak setuju.

Filantropi adalah perwujudan dari rasa kasih sayang kepada sesama manusia

yang berwujudsumbangan dalam bentuk uang, barang, atau karya lainnya bagi orang

yang membutuhkan atauuntuk tujuan-tujuan sosial lainnya. Jika top manajemen

mamahami betul arti dari filantropi maka hal ini dapat menjadikan dasar dari

pelaksanaan program CSR. Sebanyak 80,6% responden mejawab setuju untuk

pernyataan “kesadaran filantropik dari top manajen menjadi dasar dari pelaksanaan

program CSR”,ini menjukan bahwa top manajemen BUMN di provini banten

melaksanakan program CSR atas dasar filantropi. Namun terdapat responden yang

menjawab tidak setuju sebesar `11,3% hal ini kemungkinan dikarenakan dalam

pelaksanaan CSR itu sendiri sebagian BUMN di provinsi Banten merupakan aspek

untuk pemenuhan regulasi dan hukun saja.

Page 112: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

95

Tabel 4.15

1 0,75 2 2,89 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 48 orang atau dengan persentase 77,4%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 9 orang atau 14,5%. Sedangkan jawaban yang

menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau 6,6%. Dan sisanya menjawab sangat

tidak setuju dengan peresentase 1,6% atau sebanyak 1 orang.

Statistics

Top manajemen ikut serta dalam mensurvei lokasi

sekitar yang akan dijadikan target pelaksanaan csr

62

0

2,89

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Top manajemen ikut serta dalam mensurvei lokasi sekitar yang akan dijadikan

target pelaksanaan csr

1 1,6 1,6 1,6

9 14,5 14,5 16,1

48 77,4 77,4 93,5

4 6,5 6,5 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 113: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

96

Banyaknya responden yang menjawab setuju sebesar 77,4% menjelaskan

bahwa dalam proses pensurveian hapir semua top manajemen BUMN di provinsi

Banten ikut terjun langsung kelapangan. Manfaat dari ikut terjung langsungnya pihak

top manjemen adalah kepedualian serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar

perusahaan. Namun terdapat responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 14,5%.

Hal ini kemungkinan didasari oleh anggapan bahwa dalam \mensurvei tempat

pelaksanaan CSR top manajemen hanya menerima laporan dan tidak perlu untuk ikut

turun kelapangan.

Tabel 4.16

1 0,75 2 2,87 3 4

Statistics

Top manajemen mengetahui betul situasi lingkungan sekitar

62

0

2,87

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Top manajemen mengetahui betul situasi lingkungan sekitar

2 3,2 3,2 3,2

14 22,6 22,6 25,8

36 58,1 58,1 83,9

10 16,1 16,1 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 114: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

97

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 36 orang atau dengan persentase 58,1%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang atau 22,6%. Sedangkan jawaban yang

menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 16,1%. Dan sisanya menjawab

sangat tidak setuju dengan peresentase 3,2% atau sebanyak 2 orang.

Banyaknya responden yang menjawab setuju sebesar 58,1% menunjukan

bahwa, top manajemen BUMN diprovinsi Banten mengetahui betul situasi

lingkungan sekitar, hal ini berkaitan dengan pernyataan sebelumnya, yaitu

keikutsertaan top manajemen dalam proses pensurveian yang menghasilkan

pngetahuan kepada top manajemen tentang situasi lingkungan sekitar. Namun ada

responden yangmenjawab tidak setuju sebesar 22,6%. Hal ini kemungkinan

dikarenakan menurut beberapa instansi BUMN tersebut top manajemen hanya

menrima laporan dan tidak mengetahui betul situasi lingkungan sekitarnya.

Statistics

Top manjemen peka terhadap lingkungan sekitar perusahaan

62

0

3,08

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 115: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

98

Tabel 4.17

1 0,75 2 3 3,08 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 44 orang atau dengan persentase 71,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 319,4%. Sedangkan jawaban tidak

setuju sebesar 8,1% atau sebanyak 5 orang. Dan sisanya menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 1,6% atau 1 responden..

Sebesar 71,0% responden menjawab setuju. Hasil ini meunjukan bahwa

sebagian besar top manajemen di BUMN provinsi Banten memiliki kepekaan

terhadap lingkungan. Kepekaan merupakan hasil dari keikutsertaan serta pengetahuan

tentang lingkungan sekitar. Dan dituangkan kedalam program-program CSR

perusahaan. Namun terdapat responden yang menjawab tidak setuju sebesar 8,1%.

Hal ini berkaitan dengan pernyataan sebelumnya karena top anajemen tidak

mengetahui situsi lingkungan sekitar maka kepekaan pun tidak timbul dalam diri top

Top manjemen peka terhadap lingkungan sekitar perusahaan

1 1,6 1,6 1,6

5 8,1 8,1 9,7

44 71,0 71,0 80,6

12 19,4 19,4 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 116: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

99

manajemen. Program berjalan haya atas dasar laporan layak atau tidaknya lingkungan

tersebut dijadikan target untuk kegiatan CSR

Tabel 4.18

1 0,75 2 3 3,33 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 33 orang atau dengan persentase 53,2%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang atau 38,7%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 8,1% atau

sebanyak 5 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Kategori Ring 1), merupakn wilayah yang terkena dampak penting dan langsung

dari kegiatan perusahaan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan CSR.

5 8,1 8,1 8,1

33 53,2 53,2 61,3

24 38,7 38,7 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Statistics

Kategori Ring 1), merupakn wilayah yang terkena dampak

penting dan langsung dari kegiatan perusahaan menjadi

prioritas utama dalam pelaksanaan CSR.

62

0

3,31

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 117: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

100

Melihat dari jawaban responden sebesarr 53,2% yang menjawab setuju dan

38,7% yang menjawab sangat setuju. Membuktikan bahwa BUMN diprovinsi banten

memprioritaskan masyarakat di ring 1 dalam kegitan CSRnya. Namun ada pula

responden yang menjawab tidak setuju sebesar 18,1%. Hal ini kemungkinan

dikarenakan dalam pelaksanaan program CSR BUMN tersebut tidak menggunankan

ring untuk menentuka target CSRnya.

Tabel 4.19

1 0,75 2 3 3,23 4

Statistics

(Kategori Ring 2), wilayah yang terkena dampak

penting dan tidak langsung dari kegiatan perusahaan

menjadi prioritas kedua dalam pelaksanaan CSR

62

0

3,23

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

(Kategori Ring 2), wilayah yang terkena dampak penting dan tidak langsung dari

kegiatan perusahaan menjadi prioritas kedua dalam pelaksanaan CSR

5 8,1 8,1 8,1

38 61,3 61,3 69,4

19 30,6 30,6 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 118: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

101

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 38 orang atau dengan persentase 61,3% kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang atau 30,6%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 8,1% atau

sebanyak 5 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Melihat dari jawaban responden sebesarr 61,3% yang menjawab setuju dan

30,6% yang menjawab sangat setuju. Membuktikan bahwa BUMN diprovinsi banten

menjadikan mayarakat yang ada do ring 2 menjadi prioritas ke 2 dalam kegitan

CSRnya. Namun ada pula responden yang menjawab tidak setuju sebesar 8,%. Hal

ini kemungkinan dikarenakan dalam pelaksanaan program CSR BUMN tersebut tidak

menggunankan ring untuk menentuka target CSRnya.

Statistics

(Kategori Ring 3), wilayah yang terkena dampak tidak

penting dan tidak langsung dari kegiatan perusahaan

menjadi prioritas ketiga dalam pelaksanaan CSR.

62

0

3,15

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 119: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

102

Tabel 4.20

1 0,75 2 3 3,15 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 41 orang atau dengan persentase 66,1%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 15 orang atau 24,2%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 9,7% atau

sebanyak 6 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Melihat dari jawaban responden sebesarr 66,1% yang menjawab setuju dan

24,2% yang menjawab sangat setuju. Membuktikan bahwa BUMN diprovinsi banten

menjadikan masyarakat yang ada do ring 3 menjadi priorisa ke 3 ndalam kegitan

CSRnya. Namun ada pula responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,7%. Hal

(Kategori Ring 3), wilayah yang terkena dampak tidak penting dan tidak

langsung dari kegiatan perusahaan menjadi prioritas ketiga dalam

pelaksanaan CSR.

6 9,7 9,7 9,7

41 66,1 66,1 75,8

15 24,2 24,2 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 120: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

103

ini kemungkinan dikarenakan dalam pelaksanaan program CSR BUMN tersebut tidak

menggunankan ring untuk menentuka target CSRnya.

Tabel 4.21

1 0,75 2 3 3,03 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 45 orang atau dengan persentase 72,6%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 16,1%. Sedangkan jawaban yang

menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang atau 9,7%. Dan sisanya menjawab sangat

tidak setuju dengan peresentase 3,2% atau sebanyak 1 orang.

Statistics

(Kategori Ring 4), wilayah diluar operasi perusahaan

menjadi prioritas keempat dalam pelaksanaan CSR

62

0

3,03

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

(Kategori Ring 4), wilayah diluar operasi perusahaan menjadi prioritas keempat

dalam pelaksanaan CSR

1 1,6 1,6 1,6

6 9,7 9,7 11,3

45 72,6 72,6 83,9

10 16,1 16,1 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 121: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

104

Melihat dari jawaban responden sebesarr 72,6% yang menjawab setuju dan

16,7% yang menjawab sangat setuju. Membuktikan bahwa BUMN diprovinsi banten

menjadikan mayarakat yang ada do ring 3 menjadi priorisa ke 3 ndalam kegitan

CSRnya. Namun ada pula responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,7%. Hal

ini kemungkinan dikarenakan dalam pelaksanaan program CSR BUMN tersebut tidak

menggunankan ring untuk menentuka target CSRnya.

Tabel 4.22

1 0,75 2 3 3,06 4

Statistics

Bentuk prog ram CSR disesuaikan oleh

kategori ring , semakin dekat wilayah program

CSR maka bentuk program semakin intens

62

0

3,06

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Bentuk program CSR disesuaikan oleh kategori ring, semakin dekat wilayah

program CSR maka bentuk program semakin intens

15 24,2 24,2 24,2

28 45,2 45,2 69,4

19 30,6 30,6 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 122: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

105

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban yang sama, yaitu setuju

sebanyak 28 orang atau 45,2%, sangat setuju sebnayk 19 orang atau 30.6% dan tidak

setuju sebnyak 15 orang atau 24,2%. Tidak ada responden menjawab sangat tidak

setuju.

Banyaknya responden yang menjawab setuju dengan persentase 45,2%

ditambah jawaban sangat setuju 30,6% menunjukan bahwa BUMN diprovinsi Banten

menentukan bentuk program sesuai dengan kategori ring hal ini didasari atas dasar

karena ring satu merupakan yang terkena dampak lansung dari perusahaan jadi jauh

lebih diperhatikan.

Statistics

Dana program CSR disesuaikan oleh

kategori ring , semakin dekat wilayah program

CSR maka dana program semakin besar

62

0

2,84

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 123: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

106

Tabel 4.23

1 0,75 2 2,84 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 32 orang atau dengan persentase 51,6%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 20 orang atau 32,3%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat setuju dengan perolehan 16,1%

atau sebanyak 10 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Banyaknya responden yang menjawab setuju dengan persentase 456,1%

menunjukan bahwa sebagian BUMN diprovinsi Banten menyesuaika dana program

sesuai dengan kategori ring.

Dana program CSR disesuaikan oleh kategori ring, semakin dekat wilayah

program CSR maka dana program semakin besar

20 32,3 32,3 32,3

32 51,6 51,6 83,9

10 16,1 16,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 124: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

107

Tabel 4.24

1 0,75 2 3 3,15 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 37 orang atau dengan persentase 59,7%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang atau 27,4%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 12,9% atau

sebanyak 8 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Statistics

Dalam menjalankan program CSr perusahaan

berusaha adil terhadap semua pihak yang dibantunya

62

0

3,15

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dalam menjalankan program CSr perusahaan berusaha adil terhadap semua

pihak yang dibantunya

8 12,9 12,9 12,9

37 59,7 59,7 72,6

17 27,4 27,4 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 125: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

108

Banyaknya responden yang menjawab setuju dengan persentase 59,7%

ditambah jawaban sangat setuju 27.4% menunjukan bahwa BUMN diprovinsi Banten

bersikap adil terhadap semua pihak.

Tabel 4.25

1 0,75 2 3 3,31 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 22 orang atau dengan persentase 69,4%, kemudian yang

Statistics

Perencanaan CSR direncanakan secara partisipatif

dan diusulkan berdasarkan kebutuhan masyarakat

yang mengacu pada hasil pemetaan sosial.

62

0

3,31

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Perencanaan CSR direncanakan secara partisipatif dan diusulkan berdasarkan

kebutuhan masyarakat yang mengacu pada hasil pemetaan sosial.

43 69,4 69,4 69,4

19 30,6 30,6 100,0

62 100,0 100,0

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 126: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

109

menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang atau 30,6%. Sedangkan tidak ada

responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan oleh karena itu wajar bila

perusahaan memperhatikan kepentingan dari masyarakat. Termasuk kedalamnya

proses perencanaan CSR harus melibatkan masyarakat dan mengacu kepada

kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Hasil dari pernyataan di tabel ini menujukan

bahwa BUMN diprovinsi Banten setuju akan pernyataan “ perencanaan CSR

direncanakan secara pertisipatif dan diusulkan berdasarkan kebutuhan masyarakat

yang mengacu pada hasil pemetaan sosial” dengan persentase sebanyak 69,4%.

Tabel 4.26

Statistics

Bentuk transparasi dalam CSR yaitu

terdapat laporan tahunan (anuual Report)

62

0

3,24

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Bentuk transparasi dalam CSR yaitu terdapat laporan tahunan (anuual Report)

1 1,6 1,6 1,6

44 71,0 71,0 72,6

17 27,4 27,4 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 127: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

110

1 0,75 2 3 3,23 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 44 orang atau dengan persentase 71,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang atau 27,4%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat tidak setuju dengan perolehan

1,6% atau sebanyak 1 orang. Tidak ada responden menjawab tidak setuju.

Transaparasi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses

yang dilakukan perusahaan dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang

berkepentingan serta informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti

dan dapat dipantau. Salah satu bentuk transparasi adalah laporan tahunan (Annual

Report). Laporan tahunan merupakan laporan akhir program berdasarkan tahun

anggaran. Laporan ini menjadi penting sebagai sarana evaluasi program beserta

catatanya, evaluasi anggaran dan sumber utama dalam menentukan program pada

tahun berikutnya.7

Sebanyak 71,0% responden menjawab setetuju atas pernyataan “ bentuk

transparasi dalam CSr yaitu terdapat laporan tahunan (annual report)”, hasil

tersebut memperlihatkan bahwa sebagian besar BUMN di provinsi Banten

memahami bahwa annual report merupakan bentuk dari transparasi dalam kegitan

7 Opcit. Hal 60

Page 128: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

111

CSR. Namaun ada responden yang menjawab tidak setuju yaitu sebnyak 31,6%. Hal

ini kemungkinan dikarenakan annual report program CSR tidak dipisahkan dari

laporan tahunan instansi itu sendiri.

Tabel 4.27

1 0,75 2 3 3,27 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 43 orang atau dengan persentase 69,4%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 18 orang atau 29,0%. Sedangkan jawaban yang

Statistics

Laporan tahunan (annual Report) merupakan

bagian penting bagi perusahaan anda dalam

proses transparasi program CSR

62

0

3,27

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Laporan tahunan (annual Report) merupakan bagian penting bagi perusahaan

anda dalam proses transparasi program CSR

1 1,6 1,6 1,6

43 69,4 69,4 71,0

18 29,0 29,0 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 129: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

112

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 1,6% atau

sebanyak 1 orang. Tidak ada responden menjawab tidak setuju.

Sebesar 69.4% menjawab setuju dan sebanyak 29,0% menjawab sangat setuju

atas pernyataan “laporan tahunan (annual report) merupakan bagian penting bagi

perusahaan anda dalam proses transparasi program CSR”. hasil tersebut

menunjukan bahwa BUMN hampir seluruh BUMN di provinsi Banten memahami

secara manfaat dari annual report itu sendiri yaitu sebagai penentu berhasil atau

tidaknya suatu program CSR dan sebagai patokan keberlanjutan suatu program

dengan menganggap penting annual report.

Tabel 4.28

Statistics

Setiap perusahaan yang melaksanakan

CSR, audit sosial wajib dilaksanakan.

62

0

3,21

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setiap perusahaan yang melaksanakan CSR, audit sosial wajib dilaksanakan.

3 4,8 4,8 4,8

43 69,4 69,4 74,2

16 25,8 25,8 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 130: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

113

1 0,75 2 3 3,21 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 43 orang atau dengan persentase 69,4%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang atau 25,8%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 4,8% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Audit sosial adalah Kegiatan penilaian jarak kinerja sosial perusahaan dengan

norma kinerja tertentu. Laporannya biasanya tidak saja mencakup kinerja sosial

perusahaan, saran bagaimana kinerja ditingkatkan.8 atas dasar ini lah proses audit

sosial penting untuk dilaksanakan. Hal ini sepadan dengan hasil dari pernyataaan

“setiap perusahaan yang melaksanakan CSR, audit sosial wajib dilaksanakan” yang

menunjukan sebanyak 69,4% yang menjawab setuju.

8 www.csrindonesia.com . pukul 01.27

Page 131: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

114

Tabel 4.29

1 0,75 2 3 3,32 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 38 orang atau dengan persentase 61,3%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 22 orang atau 35,5%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 3,2% atau

sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Statistics

Setiap perusahaan yang melaksanakan

CSR, audit finansial wajib dilaksanakan.

62

0

3,32

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setiap perusahaan yang melaksanakan CSR, audit finansial waj ib

dilaksanakan.

2 3,2 3,2 3,2

38 61,3 61,3 64,5

22 35,5 35,5 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 132: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

115

Audit Finansial adalah audit untuk mengukur tingkat efisiensi, efektivitas dan

produktivitas suatu perusahaan untuk mengumpulkan fakta dan infomarsi tentang

efisiensi kerja internal satuan yang mengukur keuangan perusahaan. Audit finansial

pentig untuk dilaksanakan guna mengatahui apakah dana yang diberikan tersalurkan

dengan benar dan tepat sasaran tanpa adanya penyimpangan. Besarnya responden

yang menjawab setuju yaitu 61,3% dan ditambah lagi dengan jawaban responden

yang menjawab sangat setuju yaitu 35,5% membuktikan bahwa BUMN di provinsi

banten melaksanakan audit finasial guna mengetahui alur dari lairan dana yang

dikeluarkan, apakah tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan.

Tabel 4.30

Statistics

Perusahaan melakukan interview untuk mendapatkan

umpan balik dari masyarakat penerima program CSR

62

0

3,18

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Perusahaan melakukan interview untuk mendapatkan umpan balik dari

masyarakat penerima program CSR

10 16,1 16,1 16,1

31 50,0 50,0 66,1

21 33,9 33,9 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 133: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

116

1 0,75 2 3 3,18 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 31 orang atau dengan persentase 50,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 21 orang atau 33,9%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 16,1% atau

sebanyak 10 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Salah satu cara untuk mendapatkan umpan balik dari mayarakat adalah

dengan dilakukannya interview. Interview disini dimaksudkan untuk mengetahui

tanggapan secara real yang dirasakan oleh masayrakat saat pelaksanaan dan setelah

pelaksanaan guna kelancaran program yang sedang berlangsung. Sebayak 50,0%

responden yang menjawab setuju dan 33,9% lagi menjawab sangat setuju. Ini

menunjukan bahwa BUMN di provinsi banten melakukan interview guna

mendapatkan feedback dari masayarakat. Namun dalam hal ini ada responden yang

menjawab tidak setuju sebesar 16,1%. Hal ini kemungkinan dikarenakan dalam

memperoleh feedback instasi tersebut menggunakan cara lain selain interview.

Page 134: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

117

Tabel 4.31

1 0,75 2 3 3,10 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 44 orang atau dengan persentase 71,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 19,4%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 9,7% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Dalam melakukan praktik CSR tidak bisa terlepas dengan stakeholder atau

pemangku kepentingan, karena irisannya besar antara mempengaruhi dan dipengaruhi

Statistics

Penetapan program CSR dilakukan

secara besama oleh seluruh stakeholder

62

0

3,10

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Penetapan program CSR dilakukan secara besama oleh seluruh stakeholder

6 9,7 9,7 9,7

44 71,0 71,0 80,6

12 19,4 19,4 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 135: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

118

terkait dengan terpenuhinya kebutuhan masing-masing. Dalam proses penerapan

CSR, stakeholeder wajib dirangkul dan dilibatkan baik tahap perencanaan, penetapan

implementasi dan evaluasi. 9 Di pernyataan “penetapan program CSR dilakukan

secara bersama oleh seluruh stakeholder”, sebanyak 71,0% responden menjawab

setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa BUMN di provinsi Banten melibatkan

seluruh stkeholder dalam proses penetapan program CSR yang akan dilaksanakan.

namun dalam hal ini ada responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 9,7%. Hal

ini kemungkinan dikarenakan sebagian BUMN di provinsi Banten menganggap

bahwa penetapan program CSR hanya dilakukan oleh BUMN itu sendir

Tabel 4.32

9 Rahmatullah, Kurniati, Trianita. Loc Opcit. Hal 12

Statistics

Pemantauan CSR dilakukan secara sistematis dan teratur.

62

0

3,18

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Pemantauan CSR dilakukan secara sistematis dan teratur.

2 3,2 3,2 3,2

47 75,8 75,8 79,0

13 21,0 21,0 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 136: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

119

1 0,75 2 3 3,20 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 47 orang atau dengan persentase 75,8%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 21,0%. Sedangkan responden yang

menjawab tidak setuju sebesar 3,2% atau 2 oarang dan tidak ada responden yang

menjawab s sangat tidak setuju

Monitoring merupakan pemantauan yang dilakukan secara terus menerus

terkait proses pelaksanaan program CSR. Monitoring dilakukam secara berkala

selama berlangsungnya suatu kegiatan. 10

Monitoring dilakuan sebagai bentuk

pengendalian dari suatu program, agar berjalan sesuai dengan rencana. Sebanyak

75,8% responden menjawab setuju dan 21,0% menjawab sangat setuju. Hasil tersebut

menunjukan hampir seluruh responden yang merupakan BUMN di provinsi Banten

melakukan monitoring atau pemantauan program CSR secara berkala sebagai bentuk

pengendalian dari progra CSR yang mereka lakukan.

10

Ibid. Hal 79

Page 137: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

120

Tabel 4.33

1 0,75 2 3 3,21 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 45 orang atau dengan persentase 72,6%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 15 orang atau 24,2%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 3,2% atau

sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Statistics

Kunjungan kelapangan selama program

berlangsung merupakan hal penting guna

mengatahui efektivitas program CSR

62

0

3,21

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Kunjungan kelapangan selama program berlangsung merupakan hal penting

guna mengatahui efektivitas program CSR

2 3,2 3,2 3,2

45 72,6 72,6 75,8

15 24,2 24,2 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 138: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

121

Banyaknya responden yang menjawab setuju yaitu 72.6% membuktikan

bahwa BUMN di provinsi Banten meganggap kunujungan penting dilakukan guna

mengetahui efektivitas dari program CSR yang sedang dilaksanakan. Karena

kujungan termasuk kedalam proses monitoring maka perlu pengawasan selama

proagram tersebut berjalan guna mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan

rencan.

Tabel 4.34

1 0,75 2 3 3,11 4

Statistics

Keberlanjutan program ditentukan oleh hasil dari

monitoring/ pemantauan program itu sendiri.

62

0

3,11

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Keberlanjutan program ditentukan oleh hasil dari monitoring/ pemantauan

program itu sendiri.

3 4,8 4,8 4,8

49 79,0 79,0 83,9

10 16,1 16,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 139: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

122

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 49 orang atau dengan persentase 79,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 16,1%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 4,8% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Monitoring merupakan bagian dari pengelolaan manajemen program, yang di

intergrasikan sejak awal perencanaan. Rumusan indikator-indikator keberhasila di

awal akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan monitoring dan akan menentukan

keberlanjutan suatu program.11

Hal ini sepadan dengan hasil yang di berikan BUMN

di provinsi Banten yaitu sebanyak 79,0% responden yang menjawab setuju. Ini

menunjukan bahwa BUMN di provinsi Banten menjadikan monitoring sebagai

langkah untuk menentukan keberlanjutan suatu program.

11

Ibid. Hal 80

Statistics

Evaluasi program CSR sebaiknya

dilaksanakan secara berkala.

62

0

3,13

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 140: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

123

Tabel 3.35

1 0,75 2 3 3,13 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 48 orang atau dengan persentase 77,4%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang atau 217,7%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 4,8% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Evaluasi bertujuan utuk menelusuri sejauh mana kemajuan dan perkembangan

dari pendekatan CSR. Evaluasi yang baik diadakan secara berkala guna mengetahui

kekurangan atau ketidak sesuaian program dengan rencana awal agar cepat dapat di

selesaikan.12

Hal ini sejalan dengan hasil jawaban dari perntayaan di tabel ini, hampir

seluruh BUMN di provinsi Banten yaitu sebanyak 77,4% responden yang menjawab

setuju.

12

Ibid. Hal 79

Evaluasi program CSR sebaiknya dilaksanakan secara berkala.

3 4,8 4,8 4,8

48 77,4 77,4 82,3

11 17,7 17,7 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 141: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

124

Tabel 3.36

1 0,75 2 3 3,11 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 51 orang atau dengan persentase 82,3%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau 14,5%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 3,2% atau

sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Dengan dilaksanakannya evaluasi secara berkala, dengan mudah hambatan-

hambatan yang terjadi akan terdeteksi dan dapat segera diatasi. Hal ini sejalan dengan

Statistics

Evaluasi berkala dilakukan untuk

mencegah terjadinya hambatan

62

0

3,11

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Evaluasi berkala dilakukan untuk mencegah terjadinya hambatan

2 3,2 3,2 3,2

51 82,3 82,3 85,5

9 14,5 14,5 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 142: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

125

hasil jawaban dari perntayaan di tabel ini, hampir seluruh BUMN di provinsi Banten

yaitu sebanyak 82,3% responden yang menjawab setuju.

Tabel 4.37

1 0,75 2 3 3,15 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 53 orang atau dengan persentase 85,5%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau 14,5%. Sedangkan tidak ada

responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

Statistics

Evaluasi di akhir program dijadikan

landasan program berikutnya

62

0

3,15

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Evaluasi di akhir program dijadikan landasan program berikutnya

53 85,5 85,5 85,5

9 14,5 14,5 100,0

62 100,0 100,0

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 143: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

126

Evaluasi bertujuan untuk menelusuri sejauh mana kemajuan dan

perkembangan dari pendekatan CSR yang dilakukan pleh perusahaan dan menjai

dasar bagi perbaikan, modivikasi dan keberlanjutan suatu program.13

Hal ini sepadan

dengan hasil yang di berikan BUMN di provinsi Banten yaitu sebanyak 85,5%

responden yang menjawab setuju. Ini menunjukan bahwa BUMN di provinsi Banten

menjadikan evaluasi sebagai langkah untuk menjadikan landasan program berikutnya

Tabel 4.38

1 0,75 2 3 3,19 4

13

Susanto, A. B. Hal 63

Statistics

Penting bagi masyarakat penerima CSR

untuk mengetahui tujuan / arah dari CSR

62

0

3,19

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Penting bagi masyarakat penerima CSR untuk mengetahui tujuan / arah dari

CSR

3 4,8 4,8 4,8

44 71,0 71,0 75,8

15 24,2 24,2 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 144: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

127

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 44 orang atau dengan persentase 71,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 15 orang atau 24,2%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 4,8% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Banyaknya responden yang menjawab setuju sebanyak 71,0% membuktikan

bahwa BUMN diprovinsi Banten menganggap penting untuk masayrakat mengetahui

arah dan tujuan dapi program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan. Dengan

masyarakat mengetahui arah dan tujuan dari program CSR, masyarakat akan lebih

memahami program CSR tersebut dan senantiasa berkerjasama dengan baik.

Tabel 4.39

Statistics

Perusahaan menjalankan program CSR sesuai

dengan etika yang berlaku di masyarakat

62

0

3,16

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Perusahaan menjalankan program CSR sesuai dengan etika yang berlaku di

masyarakat

2 3,2 3,2 3,2

48 77,4 77,4 80,6

12 19,4 19,4 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 145: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

128

1 0,75 2 3 3,16 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 48 orang atau dengan persentase 77,4%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 19,4%. Sedangkan responden

menjawab tidak setuju sebesar 3,2% atau 2orag dan tidak ada reponden yang

menjawab sangat tidak setuju.

Pelaksanaan aktivitas CSR bukan hanya atas dasar dari pemenuhan regulasi

dan hukum, akan tetapi proses pelaksanaannya harus mementingkan etika yang

berlaku di masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghormati dan mendapatkan respon

positif dari masyarakat akan program yang dijalankan. Hal ini sejalan dengan hasil

jawaban dari pernyataan di tabel ini, hampir seluruh BUMN di provinsi Banten yaitu

sebanyak 77,4% responden yang menjawab setuju. Ini membuktikan bahwa BUMN

di provinsi Banten menjalankan program CSR sesuai etika yg berlaku dimasyarakat

guna menghormati masyarakat setempat.

Page 146: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

129

Tabel 4.40

1 0,75 2 3 3,16 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 47 orang atau dengan persentase 75,8%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 21,0%. Sedangkan jawaban yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1,6%. Dan sisanya menjawab

sangat setuju dengan peresentase 1,6% atau sebanyak 1 orang.

Statistics

Kegitan CSR yang dilakukan perusahaan

disesuaikan dengan adat istiadat masyarakat

62

0

3,16

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Kegitan CSR yang dilakukan perusahaan disesuaikan dengan adat istiadat

masyarakat

1 1,6 1,6 1,6

1 1,6 1,6 3,2

47 75,8 75,8 79,0

13 21,0 21,0 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 147: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

130

Bukan hanya etika akan tetapi ativitas CSRjuga harus disesuaikan oleh adat

istiadat dimasyarakat tujuannya pun sama untuk menghormati dan mendapatkan

respon positif dari masyarakat akan program yang dijalankan. Hal ini sejalan dengan

hasil jawaban dari pernyataan di tabel ini, hampir seluruh BUMN di provinsi Banten

yaitu sebanyak 75,8% responden yang menjawab setuju.

Tabel 4.41

1 0,75 2 3 3,10 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 50 orang atau dengan persentase 80,6%, kemudian yang

Statistics

Blue-print policy menjadi dasar pelasanaan prog ram CSR

62

0

3,10

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Blue-print policy menjadi dasar pelasanaan program CSR

3 4,8 4,8 4,8

50 80,6 80,6 85,5

9 14,5 14,5 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 148: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

131

menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau 14,5%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 4,8% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Kebijakan (policy) CSR merupakan rujukan utama dalam

pengimplementasian program CSR, dengan adanya kebijakan, maka apapun aktivitas

CSR harus bersumber atau berpatokan pada kebijakan yang sudah

ditentukan.14

Sebesar 80,6% responden menjawab setuju atas pernyataan diatas, hasil

tersebut memperlihatkan bahwa BUMN di provinsi banten memahami benar arti dan

kegunaan blue print policy (kebijakan) dalam pelaksanaan CSR. Blue print policy

tersebutlah yang menjadi patokan mereka dalam melaksanakan kegitan CSR.

14

Opcit. Hal 53

Statistics

Dalam merencanakan program CSR,

perusahaan anda memiliki blue-print policy yang

menjadi dasar pelaksanaan suatu prog ram

62

0

3,13

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 149: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

132

Tabel 4.42

1 0,75 2 3 3,13 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 45 orang atau dengan persentase 72,6%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 21,0%. Sedangkan jawaban tidak

setuju dengan peroleh 4,8% atau sebanyak 3 orang. Dan yang sangat tidak setuju

sebesar 1,6% atau 1 orang.

Sebanyak 72,6% responden manjawab setuju pada pernyataan diatas dan

sebanyak 21,0% menjawab sangat setuju. Jika di akumulasikan maka hampir semua

BUMN memiliki blue print policy yang menjadi dasar plaksanaan suatu program,

dalam hal ini program CSR. Namun ada responden yang menjawab tidak setuju atas

penyataan ini yaitu sebanyak 4,8%, hal ini kemungkinan dikarenakan oleh kurangnya

pengetahuan reponden tentang arti Blue print policy tersebut. Seperti yang kita

Dalam merencanakan program CSR, perusahaan anda memiliki blue-print policy

yang menjadi dasar pelaksanaan suatu program

1 1,6 1,6 1,6

3 4,8 4,8 6,5

45 72,6 72,6 79,0

13 21,0 21,0 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 150: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

133

ketahui bahwa blue print policy berguna bagi pedoman atau acuan dalam pelaksanaan

CSR itu sendiri.

Tabel 4.43

1 0,75 2 3 3,11 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 42 orang atau dengan persentase 67,7%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang atau 22,6%. Sedangkan jawaban yang

Statistics

Dalam perencanaan program CSR melibatkan

top manajemen merupakan hal penting

62

0

3,11

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dalam perencanaan program CSR melibatkan top manajemen merupakan hal

penting

1 1,6 1,6 1,6

5 8,1 8,1 9,7

42 67,7 67,7 77,4

14 22,6 22,6 100,0

62 100,0 100,0

sangat tidak setuju

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 151: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

134

tidak setuju dengan perolehan 8,1% atau sebanyak 5 orang. Dan jawaban paling

sedikit adalah sangat tidak setuju sebesar 1,6 atau 1 orang.

Pelibatan stakeholeder dalam setiap aktivitas CSR merupakan hal yang peting.

Salah satunya melibatkan top manajemen dalam perencanaan, top manajemen

merupakan pimpinan tertinggi disuatu perusahaan, posisi ini lah yanag akan menjadi

pelindung selama program CSR berlangsung. Untuk itu penting untuk top manajmen

mengetahui perencanaan secara rinci. Hal ini sepadan dengan hasil yang di berikan

BUMN di provinsi Banten yaitu sebanyak 67,7% responden yang menjawab setuju.

Ini menunjukan bahwa BUMN di provinsi Banten menganggap penting pelibatan top

manajmen dalam suatu perencanaan. Namun ada responden yang menjawab tidak

setuju sebanyak 22,6%. Hal ini kemungkinan dikarenakan menurut sebagian BUMN

pelibatan top manajemen bukan lah hal yang penting, karena top manajemen hanya

berkapasitas sebagai pemantau.

Statistics

Dalam perencanaan program CSR melibatkan

pemerintah merupakan hal penting

62

0

3,03

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 152: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

135

Tabel 4.44

1 0,75 2 3 3,03 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 38 orang atau dengan persentase 61,3%, kemudian yang

menjawab tsangat setuju sebanyak 13 orang atau 21,0%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 17,7% atau

sebanyak 11 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Peran pemerintah dalam aktivitas CSR sangat penting karena pemerintah yang

membuat suatu kebijakan tentang aktivitas CSR itu sendiri, ketika pemerintah secara

legal memeberikan mandat melalui peraturan pemerintah. Sehingga pemerintah dapat

melakukan pengawasan dari segi pelaporan CSR baik evaluasi laporan maupun

melakukan cross check terhadap isi laporan. Untuk itu pelibatan pemerintah dalam

perencanaan CSR sangat lah penting untuk pengawasan dari awal agar sesuai dengan

kebijakan yang dibuat. Hal ini sejalan dengan hasil jawaban dari perntayaan di tabel

Dalam perencanaan program CSR melibatkan pemerintah merupakan hal

penting

11 17,7 17,7 17,7

38 61,3 61,3 79,0

13 21,0 21,0 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 153: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

136

ini, hampir seluruh BUMN di provinsi Banten yaitu sebanyak 61,3% responden yang

menjawab setuju. Namun ada responden yang menjawab tidak setuju sebanyak

17,7%. Hal ini kemungkinan dikarenakan menurut sebagian BUMN pelibatan

pemerintah bukan lah hal yang penting, karena pemerintah hanya berkapasitas

sebagai pemantau atas kebijakan yang mereka

Tabel 4.45

1 0,75 2 33,02 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 39 orang atau dengan persentase 62,9%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 19,4%. Sedangkan jawaban yang

Statistics

Dalam perencanaan program CSR melibatkan

karyawan/pegawai merupakan hal penting

62

0

3,02

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dalam perencanaan program CSR melibatkan karyawan/pegawai merupakan

hal penting

11 17,7 17,7 17,7

39 62,9 62,9 80,6

12 19,4 19,4 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 154: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

137

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setujusetuju dengan perolehan

17,7% atau sebanyak 11 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Pelibatan stakeholder dalam setiap kegiatan CSR merupakan hal yang penting

termasuk kedalamnya proses perencanaan. Karyawan atau pegawai memiliki

pengetahuan terkini dan terlengkap mengenai permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan sehingga memainkan peranan yang sangat penting dalam implementasi.15

Oleh karena itu masukan yang berarti dan diperoleh sejak awal dari karyawan atau

pegawai perusahaan adalah sangat penting.

Banyak responden manjawab setuju sebesar 62,9% menunjukan bahwa

BUMN di provinsi Banten melibatkan kryawan dalam perencanaan program CSRnya.

Hal ini didasari pada kesadaran akan banyaknya informasi yang dimiliki oleh

karyawan tentang situasi disekitar perusahaan yang akan berguna bagi perencanaan

CSR. Namun ada responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 20,0%. Hal ini

kemungkinan dikarenakan menurut sebagian BUMN pelibatan pegawai bukan lah

hal yang penting, karena CSr yang dilakukan hanya untuk stakeholder external saja.

15

Susanto, A. B. Hal 55

Page 155: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

138

Tabel 4.46

1 0,75 2 2,94 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 44 orang atau dengan persentase 71,0%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 511orang atau 17,7%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat setuju dengan perolehan 11,3%

atau sebanyak 7 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Fungsi pelibatan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam suatu

perencanaan dikarenakan LSM termasuk kedalam salah satu stakeholder. Jika

Statistics

Dalam perencanaan program CSR melibatkan

lembaga masyarakat merupakan hal penting

62

0

2,94

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dalam perencanaan program CSR melibatkan lembaga masyarakat merupakan

hal penting

11 17,7 17,7 17,7

44 71,0 71,0 88,7

7 11,3 11,3 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 156: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

139

pemerintah mengontrol aktivitas CSR dari dalam maka fungsi LSM adalah

mengontrol aktivitas CSR dari luar baik terhadap regulasi maupun komitmen

perusahaan.16

Hal ini sejalan dengan hasil jawaban dari perntayaan di tabel ini,

hampir seluruh BUMN di provinsi Banten yaitu sebanyak 71,0% responden yang

menjawab setuju.

Tabel 4.47

1 0,75 2 3 3,05 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 39 orang atau dengan persentase 62,9%, kemudian yang

16

Opcit. 12

Statistics

Dalam perencanaan prog ram CSR melibatkan masyarakat

penerima program CSR merupakan hal penting

62

0

3,05

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dalam perencanaan program CSR melibatkan masyarakat penerima program

CSR merupakan hal penting

10 16,1 16,1 16,1

39 62,9 62,9 79,0

13 21,0 21,0 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 157: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

140

menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 21,0%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 16,1% atau

sebanyak 10 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Pelibatan stakeholder salah satunya masyarakat merupakan hal penting kerana

dengan adanya pelibatan masyarakat dalam aktivitas CSR mulai dari perencanaan

hingga evaluasi akan menunjuakan komitmen perusahaan terhadap program CSR

yang akan berdampak kepada kepercayaan serta penerimaan masyarakat terhadap

perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil jawaban dari perntayaan di tabel ini, hampir

seluruh BUMN di provinsi Banten yaitu sebanyak 62,9% responden yang menjawab

setuju.

Tabel 4.48

Statistics

Training / workshop untuk tim csr penting dilaksanakan dalam

rangka peningkatan kapasitas guna memaksimalkan kinerja.

62

0

3,13

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Training / workshop untuk tim csr penting dilaksanakan dalam rangka

peningkatan kapasitas guna memaksimalkan kinerja.

6 9,7 9,7 9,7

42 67,7 67,7 77,4

14 22,6 22,6 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 158: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

141

1 0,75 2 3 3,13 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 42 orang atau dengan persentase 67,7%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang atau 22,6%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 9,7% atau

sebanyak 6 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Perusahaan perlu memberikan pelatihan kepada karyawan yang terlibat

langsung dalam aktivitas CSR (Tim CSR), karena kebutuhan pelatihan akan

berkembang pada saat isu-isu CSR berkembang. Pendekatan yang komprehensif

terhadap pelatihan akan membantu menjamin karyawan memiliki informasi mengenai

komitmen, program, dan implementasi CSR.17

Banyaknya responden yang menjawab setuju yaiutu 67,7% menunjukan

bahwa BUMN di provinsi banten menganggap penting training/workshop untuk tim

CSR untuk menambah informasi mengenai komitmen, program dan implementasi

guna memaksimalkan kinerja dari karywan itu sendiri. Namun ada beberapa

responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,7% hal ini menunjukan bahwa dua

instansi tersebut yang diwakili oleh respondennya menganggap bahwa training

17

Ibid. Hal 60

Page 159: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

142

ataupun workshop tidak penting dilakukan untuk tim CSR dalam rangka

meningkatkan kapasitas guna peningkatan kinerja

Tabel 4.49

1 0,75 2 3 3,05 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 47 orang atau dengan persentase 75,8%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang atau 14,5%. Dan yang menjawab tidak

setuju sebanyak 6 orang atau 9,7%. Tidak ada responden menjawab sangat tidak

setuju.

Statistics

Training / workshop untuk manajemen perusahan

penting dilaksanakan dalam rangka peningkatan

kapasitas guna memaksimalkan kinerja.

62

0

3,05

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Training / workshop untuk manajemen perusahan penting dilaksanakan dalam

rangka peningkatan kapasitas guna memaksimalkan kinerja.

6 9,7 9,7 9,7

47 75,8 75,8 85,5

9 14,5 14,5 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 160: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

143

Seperti dibahas dipernyataan sebeumnya, pelatihan untunk manajemen

perusahaan juga penting, karena manajemen perusahaan pasti selalu mengikuti

aktivitas CSR di perusahaan. Sebanyak 75,8% responden menjawab setuju, hasil ini

menujukan bahwa BUMN diprovinsi banten menganggap penting training/workshop

untuk manajemen perusahaan untuk menambah informasi mengenai komitmen,

program dan implementasi guna memaksimalkan kinerja majamen itu sendiri dan

juga agar dapat mengarahkan jalannya CSR agar tidak keluar dari konsep yang ada.

Namun ada beberapa responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,7% hal ini

menunjukan bahwa beberapa instansi tersebut yang diwakili oleh respondennya

menganggap bahwa training ataupun workshop tidak penting dilakukan untuk

manajemen dalam rangka meningkatkan kapasitas guna peningkatan kinerja.

Statistics

Training / workshop untuk SDM lokal/ masyarakat

penerima program penting di laksanakan dalam rangka

pening katan kapasitas guna memaksimalkan kinerja.

62

0

3,06

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 161: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

144

Tabel 4.50

1 0,75 2 3 3,06 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 46 orang atau dengan persentase 74,2%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 16,1%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 9,7% atau

sebanyak 6 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Seperti pada tabel sebelumnya, pelatihaan perlu diberikan kepada semua yang

terlibat langsung dalam aktivitas CSR. Dalam hal ini masyarakat termasuk kedalam

yang ikut serta dalam aktivitas CSR. Pengetahuan tentang CSR, informasi mengenai

komitmen, program serta implementasi CSR perlu diketahui masyarakat agar

masyarakat mengetahui arah dari program CSR yang dilaksanakan. Inilah pentingnya

Training / workshop untuk SDM lokal/ masyarakat penerima program penting

dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas guna memaksimalkan

kinerja.

6 9,7 9,7 9,7

46 74,2 74,2 83,9

10 16,1 16,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 162: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

145

training dan workshop untuk SDM lokal/masyarakat penerima program CSR. Hasil

jawaban responden menunjukan bahwa, sebanyak 74,2% menjawab setuju, ini

membuktikan bahwa bagi perusahaan training/workshop untuk SDM lokal/

masyarakat penting untuk dilakukan guna pemahaman tentang komitmen CSR yang

dilakukan perusahaan. . Namun ada beberapa responden yang menjawab tidak setuju

sebesar 9,7% hal ini menunjukan bahwa beberapa instansi tersebut yang diwakili

oleh respondennya menganggap bahwa training ataupun workshop tidak penting

dilakukan untuk SDM lokal dalam rangka meningkatkan kapasitas guna peningkatan

kinerja.

Statistics

Sharing kontribusi oleh seluruh stakeholder

penting dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan

CSR, sehingga jelas ruang lingkup kerja

masing-masing dan tidak terjadi tumpang tindih.

62

0

3,21

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 163: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

146

Tabel 4.51

1 0,75 2 3 3,21 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 45 orang atau dengan persentase 72,6%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 15 orang atau 24,2%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 3,2% atau

sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Diskusi dengan para stakeholder kunci, khususnya pihak eksternal, sangat

penting bagi perusahaan untuk memperoleh kejelasan megenai tujuan diskusi, karena

stakeholder dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk mengemukakakn pandangan

mereka tentang perilaku perushaan.18

Hal ini dilakukan untuk memperoleh

keberhasilan serta dalam rangka kerjasama antara stakeholder dan perusahaan

18

Ibid. Hal 55

Sharing kontribusi oleh seluruh stakeholder penting dilaksanakan dalam

rangka pelaksanaan CSR, sehingga jelas ruang lingkup kerja masing-masing

dan tidak terjadi tumpang tindih.

2 3,2 3,2 3,2

45 72,6 72,6 75,8

15 24,2 24,2 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 164: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

147

sehingga jelas ruang lingkup kerja dari masing-masing stakeholder. Hal ini sejalan

dengan hasil jawaban dari perntayaan di tabel ini, hampir seluruh BUMN di provinsi

Banten yaitu sebanyak 72,6% responden yang menjawab setuju. . Namun ada

beberapa responden yang menjawab tidak setuju sebesar 3,2% hal ini menunjukan

bahwa beberapa instansi tersebut yang diwakili oleh respondennya kemungkinan

menganggap bahwa sharing kontribusi oleh seluruh stakeholder bukan salah satu cara

untuk melakukan aktivitas CSR.

Tabel 4.52

1 0,75 2 3 3,15 4

Statistics

Bentuk keberlanjutan (sustainabili ty) program CSR,

terjadi alih peran dari coorporate ke masyarakat

62

0

3,15

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Bentuk keberlanjutan (sustainability) program CSR, terjadi alih peran dari

coorporate ke masyarakat

2 3,2 3,2 3,2

49 79,0 79,0 82,3

11 17,7 17,7 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 165: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

148

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 49 orang atau dengan persentase 79,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang atau 17,7%. Dan tidak setuju sebanyak 2

orang atau 3,2%. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Sebanyak 86,7% respnden menjawab setuju atas pernyataan “bentuk

keberlanjutan (sustainability) program CSR, terjadi alih peran dari coorporate ke

masyarakat”. Hasil ini menunjukan bahwa sebagian besar BUMN di provinsi Banten

melakukan fungsi alih peran sebagai betuk keberlanjutan program CSR. ini didasari

karena memang dalam BUMN bentuk CSR diberi nama dengan PKBL yang

mencakup program kemitraan dan bina lingkungan hal ini memungkinkan adanya ali

peran program dari corporate ke masyarakat. . Namun ada beberapa responden yang

menjawab tidak setuju sebesar 3,2% hal ini kemungkinan dikarenakan beberapa

instansi tersebut tidak menjalankan alih peran dari corporate ke masyarakat.

Statistics

Setelah dilaksanakannya program CSR,

masyarakat bisa memanajemen program CSR

tersebut sendiri sebagai bentuk sustainabiliy

62

0

3,02

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 166: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

149

Tabel 4.53

1 0,75 2 33,02 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 57 orang atau dengan persentase 91,9%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 4,8%. Sedangkan jawaban yang paling

sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 3,2% atau

sebanyak 2 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Seperti penjelasan di tabel sebelumnya, bukti keseriusan perusahaan

melakukan aktivitas CSR adalah keberlanjutan suatu program yng diwujudkan

dengan adanya alih peran dr coorporate kepada masayarakat yang artinya bahwa

masyarakat akan memenajemen program itu sendiri dan di pantau oleh perusahaan.

BUMN diprovinsi Banten melakukan hal tersebut, terbukti dengan hasil responden

yang menjawab setuju sebanyak 91,9%.

Setelah dilaksanakannya program CSR, masyarakat bisa memanajemen

program CSR tersebut sendiri sebagai bentuk sustainabiliy

2 3,2 3,2 3,2

57 91,9 91,9 95,2

3 4,8 4,8 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 167: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

150

Tabel 4.54

1 0,75 2 3 3,03 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 58 orang atau dengan persentase 93,5%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 4,8%. Dan tidak setuju sebanyak 1

orang atau 1,6 %. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Statistics

Setelah dilaksanaknnya program CSR, tumbuh rasa

memilik prog ram dan hasil program pada diri

masyarakat, sehingga masyarakat dapat memelihara

dan menjaga program dengan baik dan mandiri

62

0

3,03

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setelah dilaksanaknnya program CSR, tumbuh rasa memilik program dan hasil

program pada diri masyarakat, sehingga masyarakat dapat memelihara dan

menjaga program dengan baik dan mandiri

1 1,6 1,6 1,6

58 93,5 93,5 95,2

3 4,8 4,8 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 168: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

151

Atas adanya alih peran serta masayarakat dapat memenajemen program CSR

yang telah dijalankan perusahaan maka akan tumbuh rasa memeliki program tersebut

oleh mayarakat. Ini bukti bahwa perusahaan mempercayai penuh program kepada

masayarakat dan tidak lagi ikut campur dalam pegelolannya, sehingga masayarakat

merasa memiliki program dan hasil program pada dirinya. BUMN diprovinsi Banten

pun membenarkan hal tersebut, terbukti dengan hasil responden yang menjawab

setuju sebanyak 93,5%

Tabel 4.55

Statistics

Sebagai bentuk sustainability perusahaan menyediakan

partner yang dapat membantu masyarakat dalam

menjalankan program, tanpa perlu lag i ke ikut sertaan

perusahaan dalam prog ram tersebut

62

0

2,84

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Sebagai bentuk sustainability perusahaan menyediakan partner yang dapat

membantu masyarakat dalam menjalankan program, tanpa perlu lagi ke ikut

sertaan perusahaan dalam program tersebut

15 24,2 24,2 24,2

42 67,7 67,7 91,9

5 8,1 8,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 169: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

152

1 0,75 2 2,84 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 42 orang atau dengan persentase 67,7%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 15 orang atau 24,2%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat setuju dengan perolehan 8,1%

atau sebanyak 5 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Alih peran fungsi program dari coorporate ke maayrakat bukan berarti

melepas sepenuhnya tanpa tanggung jawab lagi. Akan tetapi prusahaan tetap

mengontrol jalannya program CSR dimasayarakat dan agar masyarakat bisa

memanajemen program tersebut sendiri perusahaan memberikan partner kerja yang

akan membatu dalam menjalan kan program. Hal ini sejalan dengan BUMN

diprovinsi Banten yang juga melakukan hal tersebut, terbukti dengan hasil responden

yang menjawab setuju sebanyak 67,7%.

Statistics

Bentuk nyata dari outcome adalah terdapat

dokumentasi yang menunjukan berkurangya angka dari

parameter sesuai bidang CSR yang dipilih perusahaan

62

0

2,90

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 170: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

153

Tabel 4.56

1 0,75 2 2,90 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 48 orang atau dengan persentase 77,4%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang atau 16,1%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah sangat setuju dengan perolehan 6,5%

atau sebanyak 4 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Semua program CSR harus didokumentasikan baik bentuk hard copy dan soft

copy kedalam database. Semua yang dokumen harus tersu diperbaharui termasuk

kedalamnya laporan program, laporan hasil program dan jenis publikasi lainnya.19

Fungsi dari dokumntasi sangatlah penting yaitu untuk mengetahui suatu program

berjalan baik atau tidak, dalam laporan yang didokumentasikan akan terlihat hasil

19

Opcit. Hal 56

Bentuk nyata dari outcome adalah terdapat dokumentasi yang menunjukan

berkurangya angka dari parameter sesuai bidang CSR yang dipilih perusahaan

10 16,1 16,1 16,1

48 77,4 77,4 93,5

4 6,5 6,5 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 171: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

154

dari pencapaian suatu program, berpengaruh atau tidak bagi kesejahteraan

masayarakat sesuai dengan parameter bidang CSR yang dipilih. BUMN diprovinsi

Banten beranggapan sama pada hal tersebut, terbukti dengan hasil responden yang

menjawab setuju sebanyak 77,4%.

Tabel 4.57

1 0,75 2 3 3,05 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 55 orang atau dengan persentase 88,7%, kemudian yang

Statistics

Setelah prog ram CSR dilaksanakan

terjadi perubahan pola pikir masyarakat

62

0

3,05

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setelah program CSR dilaksanakan terjadi perubahan pola pikir masyarakat

2 3,2 3,2 3,2

55 88,7 88,7 91,9

5 8,1 8,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 172: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

155

menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau 8,1%. Dan tidak setuju sebanyak 2

orang atau 3,2%. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Banyak dampak dari aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan kepada

masyarakatnya, salah satunya perubahan dari pola pikir masayarakat. Sebanyak

88,7% responden manjawab setuju yang membuktikan bahwa program CSR yang

dilakukan oleh BUMN diprovinsi Banten menghasilkan perubahan pola pikri di

masyarakat.

Tabel 4.58

1 0,75 2 3 3,10 4

Statistics

Setelah prog ram CSR dilaksanakan

masyarakat menjadi jauh lebih mandiri

62

0

3,10

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setelah program CSR dilaksanakan masyarakat menjadi jauh lebih mandiri

6 9,7 9,7 9,7

44 71,0 71,0 80,6

12 19,4 19,4 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 173: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

156

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 44 orang atau dengan persentase 71,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 19.4%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 9,7% atau

sebanyak 6 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Dampak dari aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan kepada masyarakatnya

selanjutnya adalah, kemandirian didalam masyarakat. Arti mandiri disini adalah

masyarakat sudah tidak bergantung lagi kepada perusahaan, karena adanya alih peran

maka masyarakat dapat mengelola usahanya sendiri dan berpengaruh kepada

peningkatan dampak ekonomi di masyarakat. Sebanyak 71.0% responden manjawab

setuju yang membuktikan bahwa program CSR yang dilakukan oleh BUMN

diprovinsi Banten menghasilkan perubahan masyarakat yang jauh lebih mandiri.

Namun ada reponden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,7% hal ini kemungkinan

dikarenkan oleh banyak masyarakat yang masih bergantung kepada program CSR

yang dilakukan oleh BUMN di provinsi Banten.

Page 174: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

157

Tabel 4.69

1 0,75 2 3 3,16 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 46 orang atau dengan persentase 74,2%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 21,0%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 4,8% atau

sebanyak 3 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Setelah dilaksanakannya program CSR oleh BUMN di provinsi Banten terjadi

peningkatan ekonomi yang dinamis dimasayarakat. Hal ini terlihat dari jawaban

responden sebesarr 74,2% yang menjawab setuju

Statistics

Dampak positif penigkatan ekonomi yang dinamis terjadi

ketika program CSR yang perusahaan lakukan berjalan

62

0

3,16

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Dampak positif penigkatan ekonomi yang dinamis terjadi ketika program CSR

yang perusahaan lakukan berjalan

3 4,8 4,8 4,8

46 74,2 74,2 79,0

13 21,0 21,0 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 175: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

158

Tabel 4.60

1 0,75 2 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 46 orang atau dengan persentase 74,2%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang atau 12,9%. Sedangkan dengan jawaban

yang sama dipilih oleh responden adalah sangat setuju dengan perolehan 12,9% atau

sebanyak 8 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Setelah dilaksanakannya program CSR oleh BUMN di provinsi Banten terjadi

penguatan komunitas dimasayarakat. Hal ini terlihat dari jawaban responden sebesarr

74,2% yang menjawab setuju. Namun ada reponden yang menjawab tidak setuju

Statistics

Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi pengutan komunitas

62

0

3,00

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan, terjadi pengutan

komunitas

8 12,9 12,9 12,9

46 74,2 74,2 87,1

8 12,9 12,9 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 176: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

159

sebesar 12,9% hal ini kemungkinan dikarenkan belum adanya pengutan komunitas

yang terjadi dimasyarakat dikarenakan masyarakat yang masih belum bisa mandiri.

Tabel 4.61

1 0,75 2 33,02 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 49 orang atau dengan persentase 79,0%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang atau 11,3%. Sedangkan jawaban yang

paling sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 9,7% atau

sebanyak 6 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Statistics

Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan,

terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat

62

0

3,02

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan, terjadi peningkatan

kesejahteraan masyarakat

6 9,7 9,7 9,7

49 79,0 79,0 88,7

7 11,3 11,3 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 177: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

160

Setelah dilaksanakannya program CSR oleh BUMN di provinsi Banten terjadi

peningkatan kesejahteraan dimasayarakat. Hal ini terlihat dari jawaban responden

sebesarr 79,0% yang menjawab setuju. Namun ada reponden yang menjawab tidak

setuju sebesar 9,7% hal ini kemungkinan dikarenakan oleh hasil audit sosial yang

meunjukan bahwa tingkat kesejahteraan di masyarakat masih rendah.

Tabel 4.62

1 0,75 2 2,97 3 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 50 orang atau dengan persentase 80,6%, kemudian yang

Statistics

Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan,

terjadi peningktan tingkat pendidikan di masyarakat

62

0

2,97

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan, terjadi peningktan

tingkat pendidikan di masyarakat

7 11,3 11,3 11,3

50 80,6 80,6 91,9

5 8,1 8,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 178: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

161

menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau 8,1%. Sedangkan jawaban tidak setuju

dengan perolehan 11,3% atau sebanyak 7 orang. Tidak ada responden menjawab

sangat tidak setuju.

Setelah dilaksanakannya program CSR oleh BUMN di provinsi Banten terjadi

peningkatan tingkat pendidikan dimasayarakat. Hal ini terlihat dari jawaban

responden sebesarr 80,6% yang menjawab setuju. Namun ada reponden yang

menjawab tidak setuju sebesar 11,3% hal ini kemungkinan dikarenkan oleh hasil

audit sosial yang menjukan tidak adanya perubahan tingakat pendidikan

dimasyarakat. Hal ini membuktikan pula bahwa program CSR yang menyangkut

bidang pendidikan masih belum banyak dilakukan.

Statistics

Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi peningkatan kemampuan pada

SDM, baik didalam perusahaan maupun dimasyarakat

62

0

3,06

3,00

3

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Page 179: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

162

Tabel 4.63

1 0,75 2 3 3,06 4

Dari data di atas diketahui responden dengan jawaban paling banyak dipilih

menjawab setuju sebanyak 56 orang atau dengan persentase 90,3%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau 8,1%. Sedangkan jawaban yang paling

sedikit dipilih oleh responden adalah tidak setuju dengan perolehan 1,6% atau

sebanyak 1 orang. Tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

Setelah dilaksanakannya program CSR oleh BUMN di provinsi Banten terjadi

peningkatan kemampuan SDM, baik didalam perusahaan maupun dimasayarakat.

Hal ini terlihat dari jawaban responden sebesarr 90,3% yang menjawab setuju.

Namun ada reponden yang menjawab tidak setuju sebesar 1,6% hal ini kemungkinan

dikarenkan oleh hasil audit sosial yang menjukan tidak adanya perubahan

kemampuan SDM baik didalam ataupun di masyarakat.

Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan, terjadi peningkatan

kemampuan pada SDM, baik didalam perusahaan maupun dimasyarakat

1 1,6 1,6 1,6

56 90,3 90,3 91,9

5 8,1 8,1 100,0

62 100,0 100,0

tidak setuju

setuju

sangat setuju

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 180: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

163

4.2.3 Hasil Analisis Deskriptif

4.2.3.1 Tingkat Pemahaman Tentang CSR

Pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami

sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk

menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan

menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam

bentuk tertentu ke bentuk yang lain (Winkel dan Mukhtar)20

Dalam hal ini, seorang public relations dituntut untuk memahami atau

mengerti apa yang disajikan, menangkap makna yang disajikan sesuai dengan apa

yang terdapat dalam sebuah kalimat tanpa mengurangi satu pokok bacaan atau

mengubahnya.

Banyaknya pemahaman yang salah mengenai CSR membuat banyak

perusahaan yang salah menafsirkan pengertian CSR tersebut yang berdampak kepada

kinerja yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Oleh karea itu penting bagi

pegawai divisi CSR untuk memahami arti penting CSR.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui

kuisioner yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan mengenai pemahaman, maka dapat

dilakukan penilaian kategori pemahaman responden terhadap Corporate Social

Responsibility (CSR). Penilaian ini dilakukan dengan menghitung rata-rata jawaban

20

Sudaryono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Prenada Media: Jakarta. Hal 12

Page 181: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

164

yang didapatkan dari responden melalui kuisioner yang telah dijawab oleh mereka

terhadap pernyataan mengenai pemahaman.

Dari hasil penelitian dapat terlihat persentase terbesar dari pemahaman

BUMN diprovinsi Banten mengenai CSR adalah setuju, hal ini dibuktikan dengan

jumlah persentase yang di dapatkan dari hasil kuisioner kategori pemahaman yang

menyatakan setuju lebih tinggi dari jawaban lainnya. Untuk persentase CSR sebagai

sebuah faktor eksternal yakni usaha untuk mendongkrak citra perusahaan

mendapatkan respon sebesar 61,3% itu berarti lebih dari setengah jumlah responden

yang menganggap CSR sebagai usaha untuk mendongkak citra perusahaan. Untuk

persentase CSR sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (complience) atas aspek

regulasi dan hukum mendapatkan persentase setuju sebesar 67,7%. Sementara itu

untuk CSR sebagai sebuah faktor internlal untuk mengimplementasikan kegiatan

CSR atas dasar tanggung jawab peruahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

memiliki tingkat persentase setuju sebesar 61,3% . Dan Untuk CSR sama dengan

comunity development memiliki presentase setuju sebesar 59,7%. Dan dalam

kategori pemahaman hanya satu pertanyaan yang memiliki nilai persentase tidak

setuju yang ditunjukan oleh responden.untuk persentase CSR hanya menunjukan

aspek sosial semata memiliki persentase sebesar 54,8%.

Setelah mendeskripsikan masing-masing variabel dari kategori pemahaman,

maka penulis mengukur presentase dari kategori pemahaman, yaitu sebagai berikut :

Page 182: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

165

Jadi, Tingkat pemahaman BUMN di provinsi Banten tentang CSR dapat

dikatakan baik dengan nilai 71,37%.

4.2.3.2 Ukuran Kinerja Implementasi CSR

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan

tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada

ekonomi (Armstrong dan Baron, 19985).21

Artinya adalah kinerja merupakan tentang

bagaimana melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mngetahui apakah kinerja

berjalan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai

sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan Elkington (1997) mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang

menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada

peningkatan kualitas perusahaan (profit); masyarakat, khususnya komunitas sekitar

21

Wibowo. 2007. Manajemen kinerja. Jakarta. PT. Grafindo persada. Hal 7

Page 183: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

166

(people); serta lingkungan hidup (planet bumi).22

Pentingnya program CSR bagi

perusahaan dilihat dari peratauran pemerintah tentang CSR dan yang berkaitan

dengan BUMN ditunjukan dengan peraturan kementrian mengenai CSr itu sendiri,

Karena pelaksanaannya yang perning maka perlu ada pengawasan atau ukuran kinerja

dari pelaksanaanya tersebut. Agar dapat mengetahui apakah berjalan baik atau tidak.

Dalam hubunganya dengan manajemen public relation, kinerja merupakan

bagian dari manejemen PR itu sendiri, tidak hanya itu kinerja juga dapat menjadi

tolak ukur keberhasilan manajemen PR dalam menjalankan prinsip-prinsip fungsi

manajemen PR itu sendiri. Salah satunya public yang baik manciptakan penilaian

kinerja yang baik, pengakuan dan penghargaan secara umum menguntungkan

organisasi, khususnya mampe memelihara pelaksanaan komunikasi yang baik dengan

publik sasarannya untuk membangun kinerja, pengakuan dan penghargaan umun dan

menguntungkan.23

Pengukuran kinerja CSR dapat membantu PR dalam proses

keberhasilan manajemen PR itu sendiri dalam melaksanakan aktivitas CSR. Hasil

dari kinerja CSR itu yang akan mengukur baik buruknya pandangan publik terhadap

perusahaan.

Berdasarkan hasil kuisioner dari indikator ukuran kinerja implementasi CSR

melalui alat ukur leadership, proporsi bantuan, transparasi dan akuntabilitas, cakupan

wilayah, perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder,

22

Susanto, A. B. Hal. 11 23

Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relatios dan Media Komunikasi: Konsepsi dan

Aplikasinya. Jakarta. PT. Raja Grafindo hal 40

Page 184: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

167

keberlanjutan dan hasil nyata pendapat dari respoden dapat dikatakan bahwa dari

indikator tersebut positif. Hal ini terlihat dari beberapa pernyataan yang mendapatkan

persentase setuju sangat tinggi.

Dari hasil penelitian dapat terlihat persentase terbesar dari ukuran kinerja

BUMN diprovinsi Banten mengenai CSR adalah setuju, hal ini dibuktikan dengan

jumlah persentase yang di dapatkan dari hasil kuisioner kategori ukuran kinerja

implementasi CSR yang menyatakan setuju lebih tinggi dari jawaban lainnya. Untuk

Persentase Program CSR dapat dikatakan berhasil jika mendapatkan dukungan dari

top manajemen perusahaan mendapatkan nilai 41,9%. Untuk pernyataan Dukungan

top manajemen ditunjukan dengan pemberian dana yag sesuai dengan program yang

dilaksanakan mendapat respon setuju sebesar 74,2%. Untuk pernyataan Dukungan

top manajemen ditunjukan melalui pemberian dana tepat pada waktunya

mendapatkan respon sebesar 72,6%.

Pada pernyataan yang menyatakan bahwa Dukungan manejemen ditunjukan

dengan cara memberikan pengetahuan tentang csr dengan cara menghadirkan tenaga

ahli dalam bidang csr mendapatkan jawaban setuju sebesar 77,4%. Untuk pernyataan

Dukungan top manajemen ditunjukan dengan membentuk tim csr di perusahaan

mendapatkan jawaban setuju sebesar 79,0%.

Untuk pernyataan Kesadaran filantropik dari top manjemen menjadi dasar dari

pelaksanaan program csr mendapatkan jawaban setuju sebesar 80,6%. Untuk

Page 185: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

168

pernyataan Top manajemen ikut serta dalam mensurvei lokasi sekitar yang akan

dijadikan target pelaksanaan csr mendapatkan jawaban setuju sebesar 77,4%. Untuk

pernyataan Top manajemen mengetahui betul situasi lingkungan sekitar mendapatkan

jawaban setuju sebesar 58,1%. Untuk pernyataan Top manjemen peka terhadap

lingkungan sekitar perusahaan mendapatka jawaban setuju sebesar 71,0%.

Untuk pernyataan (Kategori Ring 1), merupakn wilayah yang terkena dampak

penting dan langsung dari kegiatan perusahaan menjadi prioritas utama dalam

pelaksanaan CSR mendapatkan jawaban setuju sebesar 53,2%. Untuk pernyataan

(Kategori Ring 2), wilayah yang terkena dampak penting dan tidak langsung dari

kegiatan perusahaan menjadi prioritas kedua dalam pelaksanaan CSR mendapatkan

jawaban setuju sebesar 61,3%. Untuk pernyataan (Kategori Ring 3), wilayah yang

terkena dampak tidak penting dan tidak langsung dari kegiatan perusahaan menjadi

prioritas ketiga dalam pelaksanaan CSR mendapatkan jawaban setuju sebesar 66,1%.

Untuk pernyataan (Kategori Ring 4), wilayah diluar operasi perusahaan menjadi

prioritas keempat dalam pelaksanaan CSR mendapatkan jawaban setuju sebesar

72,6%.

Untuk pernyataan Bentuk program CSR disesuaikan oleh kategori ring,

semakin dekat wilayah program CSR maka bentuk program semakin intens

mendapatkan jawaban jawaban imbang antara setuju, sanrat setuju dan tidak setuju

masing-masing 45,2%. Untuk pernyataan Dana program CSR disesuaikan oleh

kategori ring, semakin dekat wilayah program CSR maka dana program semakin

Page 186: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

169

besar mendapatkan jawaban setuju sebesar 51,6%. Untuk pernyataan Dalam

menjalankan program CSR perusahaan berusaha adil terhadap semua pihak yang

dibantunya mendapatkan jawaban setuju sebesar 59,7%.

Untuk pernyataan Perencanaan CSR direncanakan secara partisipatif dan

diusulkan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang mengacu pada hasil pemetaan

sosial mendapatkan jawaban setuju sebesar 69,4%. Untuk pernyataan Bentuk

transparasi dalam CSR yaitu terdapat laporan tahunan (anuual Report) mendapatkan

jawaban setuju sebesar 71,0% Untuk pernyataan Laporan tahunan (annual Report)

merupakan bagian penting bagi perusahaan anda dalam proses transparasi program

CSR mendapatkan jawaban setuju sebesar 69,4%. Untuk pernyataan Setiap

perusahaan yang melaksanakan CSR, audit sosial wajib dilaksanakan mendapatkan

jawaban setuju sebesar 69,4%. Untuk pernyataan Setiap perusahaan yang

melaksanakan CSR, audit finansial wajib dilaksanakan mendapatkan jawaban setuju

sebesar 61,3%.

Untuk pernyataan Perusahaan melakukan interview untuk mendapatkan

umpan balik dari masyarakat penerima program CSR mendapatkan jawaban setuju

sebesar 50,0%. Untuk pernyataan Penetapan program CSR dilakukan secara besama

oleh seluruh stakeholder mendapatkan jawaban setuju sebesar 50,0%. Untuk

pernyataan Pemantauan CSR dilakukan secara sistematis dan teratur mendapatkan

jawaban setuju sebesar 71,0%. Untuk pernyataan Kunjungan kelapangan selama

program berlangsung merupakan hal penting guna mengatahui efektivitas program

Page 187: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

170

CSR mendapatkan jawaban setuju sebesar 75,8%. Untuk pernyataan Keberlanjutan

program ditentukan oleh hasil dari monitoring/ pemantauan program itu sendiri

mendapatkan jwaban setuju sebesar 72,6%.

Untuk pernyataan Evaluasi program CSR sebaiknya dilaksanakan secara

berkala mendapatkan jawaban setuju sebesar 79,0%. Untuk pernyataan Evaluasi

berkala dilakukan untuk mencegah terjadinya hambatan mendapatkan jawaban setuju

sebesar77,4%. Untuk pernyataan Evaluasi di akhir program dijadikan landasan

program berikutnya mendapatkan jawaban setuju sebesar 82,3%. Untuk pernyataan

Penting bagi masyarakat penerima CSR untuk mengetahui tujuan / arah dari CSR

mendapatkan jawaban setuju sebesar 85,5%. Untuk pernyataan Perusahaan

menjalankan program CSR sesuai dengan etika yang berlaku di masyarakat

mendapatkan jawaban setuju sebesar 71,0%. Untuk pernyataan Kegitan CSR yang

dilakukan perusahaan disesuaikan dengan adat istiadat masyarakat mendapatkan

jawaban setuju sebesar 77,4%. Untuk pernyataanh Blue-print policy menjadi dasar

pelasanaan program CSR mendapatkan jawaban setuju sebesar 80,6%. Untuk

pernyataan Dalam merencanakan program CSR, perusahaan anda memiliki blue-print

policy yang menjadi dasar pelaksanaan suatu program mendapatkan jawaban setuju

sebesar 75,8%.

Untuk pernytaan Dalam perencanaan program CSR melibatkan top

manajemen merupakan hal penting mendapatkan jawaban setuju sebesar 67,7%.

Untuk pernyataan Dalam perencanaan program CSR melibatkan pemerintah

Page 188: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

171

merupakan hal penting mendapatkan jawaban setuju sebesar 61,3%. Untuk

pernyataan Dalam perencanaan program CSR melibatkan karyawan/pegawai

merupakan hal penting mendapatkan jawaban setuju sebesar 62,9%. Untuk

pernyataan Dalam perencanaan program CSR melibatkan lembaga masyarakat

merupakan hal penting mendapatkan jawaban setuju sebesar 71,3%. Untuk

pernyataan Dalam perencanaan program CSR melibatkan masyarakat penerima

program CSR merupakan hal penting mendapatkan jawaban setuju sebesar 62,9%.

Untuk pernyataan Training / workshop untuk tim csr penting dilaksanakan

dalam rangka peningkatan kapasitas guna memaksimalkan kinerja mendapatkan

jawaban setuju sebesar 67,7%. Untuk pernyataan Training / workshop untuk

manajemen perusahan penting dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas

guna memaksimalkan kinerja mendapatkan jawaban setuju sebesar 75,8%. Untuk

penyataan Training / workshop untuk SDM lokal/ masyarakat penerima program

penting dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas guna memaksimalkan

kinerja mendapatkan jwaban setuju sebanyak 74,2%. Untuk pernyataan Sharing

kontribusi oleh seluruh stakeholder penting dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan

CSR, sehingga jelas ruang lingkup kerja masing-masing dan tidak terjadi tumpang

tindih mendapatkan jawaban setuju sebesar 72,6%.

Untuk pernyataan Bentuk keberlanjutan (sustainability) program CSR, terjadi

alih peran dari coorporate ke masyarakat mendapatkan jawaban setuju sebesar 79,0%.

Untuk pernyataan Setelah dilaksanakannya program CSR, masyarakat bisa

Page 189: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

172

memanajemen program CSR tersebut sendiri sebagai bentuk sustainabiliy

mendapatkan jawaban setuju sebesar 91,9%. Untuk pernyataan Setelah

dilaksanaknnya program CSR, tumbuh rasa memilik program dan hasil program pada

diri masyarakat, sehingga masyarakat dapat memelihara dan menjaga program

dengan baik dan mandiri mendapatkan jawaban setuju sebesar 93,5%. Untuk

pernyataan Sebagai bentuk sustainability perusahaan menyediakan partner yang dapat

membantu masyarakat dalam menjalankan program, tanpa perlu lagi ke ikut sertaan

perusahaan dalam program tersebut mendapatkan jawaban setuju sebesar 67,7%.

Untuk pernyataan Bentuk nyata dari outcome adalah terdapat dokumentasi

yang menunjukan berkurangya angka dari parameter sesuai bidang CSR yang dipilih

perusahaan mendapatkan jawaban setuju sebesar 67,7%. Untuk pernyataan Setelah

program CSR dilaksanakan terjadi perubahan pola pikir masyarakat mendapatkan

jawaban setuju sebanyak 77,4%. Untuk pernyataan Setelah program CSR

dilaksanakan masyarakat menjadi jauh lebih mandiri mendapatkan jawaban setuju

sebesar 91,9%. Untuk pernyataan Dampak positif penigkatan ekonomi yang dinamis

terjadi ketika program CSR yang perusahaan lakukan berjalan mendapatkan jawaban

setuju sebesar 71,0%. Untuk pernyataan Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi pengutan komunitas mendapatkan jawaban setuju sebesar 74,2%.

Untuk pernyataan Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan,

terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat mendapatkan jawaban setuju sebesar

79,0%. Untuk pernyataan Setelah dilakukaannya program CSR oleh perusahaan,

Page 190: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

173

terjadi peningktan tingkat pendidikan di masyarakat mendapatkan jawaban setuju

sebesar 80,6%. Untuk pernyataan Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi peningkatan kemampuan pada SDM, baik didalam perusahaan

maupun dimasyarakat mendapatkan jawban setuju sebesar 90,3%.

Setelah mendeskripsikan masing-masing kategori ukuran kinerja kunci CSR,

maka penulis mengukur presentase dari kategori ukuran kinerja kunci CSR, yaitu

sebagai berikut :

Jadi, ukuran kinerja implementasi CSR di BUMN di provinsi Banten

dikatakan baik dengan nilai 77,03%. Berikut persentase dari tiap sub indikator dalam

kinerja kunci implementasi CSR menurut Dwi Kartini :

1. Hasil sub indikator yang pertama yaitu leadership (kepemimpinan)

Page 191: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

174

Hasil ini menjukan bahwa tingkat leadership (kepemimpinan) seluruh di

BUMN provinsi Banten besar dengan persentase 73,96%. Dalam indikator

leadership (kepemimpinan) ada dua acuan yaitu dukungan manajemen dan kesadaran

filantropik top manajemen dalam menjalankan program CSR.

2. Hasil sub indikator yang kedua yaitu adalah proporsi bantuan

Hasil ini menjukan bahwa proporsi bantuan mendapatkan persentase besar

yaitu 79,43%. Dalam indikator proporsi bantuan ini, setiap pelaksanaan CSR harus

disesuaikan dengan tingkat serapan maksimal dan bukan hanya mementingkan aspek

anggaran semata. Anggaran yang besar bukan berarti dapat menghasilkan suatu

program yang bagus. Artinya anggaran disesuaikan oleh luas wilayah pelaksanaan

CSR. jika areanya luas maka secara otomatis membutuhkan anggaran yang besar

pula.

3. Hasil sub indikator yang ketiga yaitu adalah transparasi dan akuntabilitas.

Page 192: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

175

Hasil ini menjukan bahwa tingkat persentase transparasi dan akuntabilitas

aktivitas CSR seluruh BUMN di provinsi Banten besar dengan persentase 74,86%.

Dalam indikator transparasi dan akuntabilitas aktivitas CSR ada dua acuan yaitu

terdapat laporan tahunan dan mempunyai mekanisme audit sosial maupun audit

dalam aktivitas CSR.

4. Hasil sub indikator yang keempat adalah cakupan wilayah,

Hasil ini menjukan bahwa cakupan wilayah CSR pada seluruh di BUMN

provinsi Banten mandapatkan persentase besar yaitu 81,38%. Dalam indikator

cakupan wilayah, sabagai mana yang kita ketahui dalam aktivitas CSR cakupan

wilayah dibagi menjadi 4 (empat) ring. (Kategori Ring 1), merupakn wilayah yang

terkena dampak penting dan langsung dari kegiatan perusahaan. (Kategori Ring 2),

wilayah yang terkena dampak penting dan tidak langsung dari kegiatan perusahaan.

(Kategori Ring 3), wilayah yang terkena dampak tidak penting dan tidak langsung

dari kegiatan perusahaan. (Kategori Ring 4), wilayah diluar operasi perusahaan.

Page 193: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

176

5. Hasil sub indikator yang kelima adalah perencanaan dan monotoring dan

evaluasi.

Hasil ini menjukan bahwa perencanaan dan monitorong dan evaluasi pada

seluruh BUMN provinsi Banten memiliki prersentase besar dengan persentase

78,59%. Dalam indikator ini ada tiga acuan yaitu jaminan untuk melibatkan multi-

satekholder, memperhatikan aspek lokalitas serta terdapat blue-print policy.

6. Hasil sub indikator yang keenam yaitu adalah pelibatan stakeholder.

%

Hasil ini menjukan bahwa pelibatan stakeholder pada seluruh BUMN provinsi

Banten memiliki prersentase besar dengan persentase 76,65%. Dalam indikator ini

ada dua acuan yaitu terdapat mekanisme kooerdinasi dengan stakeholder dan terdapat

mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat dalam aktivitas CSR.

Page 194: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

177

7. Hasil sub indikator yang ketujuh yaitu adalah keberlanjutan (sustainability).

%

Hasil ini menjukan bahwa tingkat keberlanjutan (sustainability) program CSR

pada seluruh BUMN provinsi Banten memiliki prersentase besar dengan persentase

75,20%. Dalam indikator ini ada tiga acuan yaitu terjadi alih peran dari koorporate ke

masyarakat, tumbuh rasa memiliki program dan adanya pilihan partner program.

8. Hasil sub indikator yang terakhir yaitu adalah hasil nyata (outcome)

%

Hasil ini menjukan bahwa hasil nyata program CSR pada seluruh BUMN

provinsi Banten memiliki prersentase besar dengan persentase 75,80%. Dalam

indikator ini ada 4 acuan yaitu adanya dokumentasi hasil yang menjukan penurunan

pada paremeter sesuai program CSR yang dilakukan, perubahan pola pikir

masyarakat, menebrikan dampak ekonomi yang dinamis dan terjadi penguatan

komunitas.

Page 195: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

178

4.3 Pengujian Data Distribusi Normal

Penentuan uji normalitas data menggunakan spss dapat dilakukan dengan uji

satu sampel Kolmogrov-Smirnov (One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test). Prosedur

pengujiannya dilakukan untuk membandingkan distribusi normal dari dua variabel.

Kriteria penentuan uji normalitas data menurut Wahyu Agung antara lain sebagai

berikut : 24

a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal

b. Jika Sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi

normal

Adapun hasil pengujian data distribusi normal pada variabel x (penyajian

media internal) dengan variabel y (tingkat kepuasan informasi pegawai) dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

24

Wahyu Agung. Panduan SPSS 17.00 untuk mengolah penelitian kuantitatif. Yogyakarta.

Gerai ilmu. 2010. Hal 143

Page 196: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

179

Tabel 4.64

Berdasarkan hasil uji normalitas data pada indikator pertama (pemahaman

CSR) dan indikator kedua (ukuran kinerja CSR) diatas, terlihat bahwa nilai sign pada

kolom Asymp. Sig (2-tailed) menunjukan angka sebesar 0,139 dan 0,543. Kedua

angka tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data

sampel pada indikator pertama dan indikator kedua berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

62 62

14,27 169,47

1,803 11,758

,260 ,102

,260 ,067

-,121 -,102

2,048 ,801

,139 ,543

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Neg ative

Most Extreme

Differences

Kolmog orov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

pemahaman

tentang CSR

ukuran kinerja

implementasi

CSR

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 197: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

180

4.4 Pembahasan

Corporate Social Responsibility (CSR) menurut Magnan & Ferrel (2004)

merupakan “ A business acts in socially responsible manner when its desicion and

account for and balance diverse stake holder interest.”25

Definisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara

seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap

keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang

secara sosial bertanggung jawab.

Dalam UU No. 40 tahun 2007, diatur mengenai tanggung jawab sosial yang

bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan

kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri,

komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Adapun yang terkena dampak

langsung dari UUD No 40 tahun 2007 adalah perusahaan BUMN. Dimana dalam

UUD No 19 tahun 2003 BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari

kekayaan negara yang dipisahkan. Selain dalam undang-undang negara kementrian

BUMN sendiri pun membuat aturan mengenai pelaksanaan CSR kedalam PER-

05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik

Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Secara umum program

PKBL dibagi dalam dua program besar yaitu Program Kemitraan dan Program Bina

Lingkungan. Ini menujukan keseriusan BUMN dalam pelaksanaan CSR.

25

A.B.Susanto. 2009. Reputation - Driven, CSR. Erlangga . Jakarta. Hal 10

Page 198: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

181

Kinerja merupakan bagian dari manejemen PR yang bertujuan untuk menjadi

tolak ukur keberhasilan manajemen PR dalam menjalankan prinsip-prinsip fungsi

manajemen PR itu. Pengukuran kinerja CSR dapat membantu PR dalam proses

keberhasilan manajemen PR itu sendiri dalam melaksanakan aktivitas CSR. Hasil

dari kinerja CSR itu yang akan mengukur baik buruknya pandangan publik terhadap

perusahaan.

Melalui penelitian ini peneliti berusaha menjawab rumusan masalah dari

studi komparasi kinerja CSR pada BUMN di provinsi Banten melalui kuisioner yang

telah di sebarkan kepada 30 responden. Dari hasil kuisioner yang telah diolah dari

setiap pernyataan, maka hasil dari data yang telah diolah tersebut dianalisis

berdasarkan indikator dari CSR yang terdiri atas 2 indikator yaitu pemahaman dan

kinerja kunci dalam implementasi CSR.

Pada indikator pertama pemahaman tentang CSR mencakup lima alat ukur

yaitu sebagai faktor external, memenuhi kewajiban regulasi dan hukum, ebagai faktor

internal, CSR sama dengan CD dan CSR hanya untuk perusahaan besar. Pemahaman

merupakan proses dimana seseorang mengerti sesuatu yang telah diketahui atau di

ingat baik lisan atau tulisan tujuannya adalah untuk menagkap makna dari apa yang

diketahui. Dalam proses pemahaman terjadi perbedaan makna pada tiap orang, hal ini

terjadi dikarenakan perbedaan daya tangkap dati tiaop orang.

Page 199: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

182

Dalam hal ini CSR sebagai suatu kebijakan pemerintah yang teleh di atur di

dalam undang-undang perlu dipahami secara benar untuk keberlangsungan yang

sesuai degan aturan yang dibuat oleh pemerintan mengenai CSR. pemahaman yang

kurang baik akan berdampak kepada pelaksanaan yang kurang baik juga.

Dalam proes pelaksanaan UUD tentang CSR banyak pemahaman yang salah

mengenai CSR itu sendiri, hal ini dikarenakan oleh perkembangan CSR yang baru di

indonesia dan sifatnya yang memaksa membuat para pelaku usaha memahami CSR

secara setengah-setengah. Pemahaman yang setengah-setengah atau pemahaman yang

kurang baik terhadap CSR tidak telihat di BUMN provinsi Banten. Walaupun dalam

hal ini pesan yang disampaikan mengenai CSR sama.

Dalam proses pemahaman peran perusahaan sangat diperlukan untuk

membantu pegawai dalam memahami CSR itu sendiri. Bantuan tersebut merupakan

salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap aktivitas CSR perusahaan. Hal ini

berkaitan dengan komunikasi organiasi, komunikasi dalam organisasi sangat penting

karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang

lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam

bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja

antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi

secara terperinci.

Page 200: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

183

Hal ini yang menjadikan komunikasi organisasi penting dalam aktivitas CSR.

dimulai dari pemahaman, dengan komunikasi organisasi yang baik, atasan akan dapat

memantau tingkat pemahaman CSR serta dapat bertukar pikiran mengenai

pemahaman maupun saat pelaksanaan CSR agar terjadi satu pemahaman yang sama

atas CSR itu sendiri sehingga dapat meminimalisir hambatan yang ada.

Berdasarkan indikator pemahaman dapat disimpulkan bahwa tingkat

pemahaman BUMN di provinsi Banten mengenai CSR tinggi, ini berdasarkan

pengukuran presentase yang dilakukan pada indikator pemahaman tentang CSR

mendapatkan hasil sebesar 71,37%.

Pada indikator kedua yaitu kinerja kunci dalam implementasi CSR yang

mencakup berdasarkan sembilan alat ukur yaitu leadership, proporsi bantuan,

transparasi dan akuntabilitas, cakupan wilayah, perencanaan dan mekanisme

monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder, keberlanjutan, dan hasil nyata.

Pengukuran kinerja kunci dalam implementasi CSR yang dilakukan oleh

peneliti kepada BUMN di provinsi Banten mendapatkan hasil 77,03% atau dapat

dikatakan tinggi.

Seorang PR harus bisa menjalankan prinsip-prinsip fungsi manajemen public

relations dengan baik, yaitu :

a. Tujuan aktifitas fungsi public relations adalah untuk mengembangkan dan

memelihara hubungan sosial dan lingkungan hidup yang baik sesuai dengan

tujuan terbaik dari pihak organisasi yang dapat meningkatkan kemakmuran

Page 201: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

184

bersama. Artinya tanggung jawab sosial manajemen public relations untuk

mengarahkan bagi keputusan pimpinan perusahaan atau organisasi untuk

membantu pengembangan dan memelihara lingkungan sosial yang

menguntungkan kedua belah pihak.

b. Publik relations yang baik menciptakan penilaiaan hasil kinerja yang baik,

pengakuan dan penghargaan secara umum menguntungkan organisasi.

khususnya, mampu memelihara pelaksanaan komunikasi yang baik dengan

publik sasarannya untuk membangun kinerja, pengakuan dan penghargaan

umum yang menguntungkan.

c. Keberadaan organisasi hanya tergantung dari penerimaan pihak publik dan

eksistensinya perusahaan tersebut dapat disesuaikan dengan hasil kontribusi

terhadap kepentingan sosial sebagaimana pandangan yang sama dengan

masyarakat sekitar. Artinya tergantung kemampuan manaemen public

relations untuk menetapkan keputusan untuk meyakinkan kegiatan organisasi

selalu memeprhatikan keseimbangan antara tujuan meraih keuntungan dan

perhatian kepentingan publik di lain pihak. Ross (1977:50) berpendapat

bahwa good public relations perceptions is sensing a situation or experience

correcly from a public relations viewoint ( persepsi yang baik adalah

memiliki perasaan terhadap pandangan suatu situasi atau pengalaman secara

tepat).26

Dari tiga hal diatas, seorang public relations harus bisa mengevaluasi dan

mengantisipasi efek dari setiap tujuan usulan,kebijakan, perencaaan dan kepentingan

kegiatan pihak organisasi dan pihak publiknya. Artinya adalah seoarag PR harus

berupaya apakah usulan tersebut dilaksanakan dengan baik, serta metode yang

digunakan tepat serta efektif dari sudut pandang tindakan public relations.

Pengukuran kinerja menjadi tolak ukur manjemen public relations berjalan

dengan baik atau tidak. Salah satunya pengukuran kinerja mengenai CSR. CSR

sebagai salah satu kebijakan yang di usungkan oleh PR kepada shareholder yang

bertujuan untuk pengakuan dan citra yang baik bagi perusahaan haruslah

memperhatikan fungsi-fungsi manajemen PR tersebut demi pengakuan stakeholder

26

Ibid hal 40

Page 202: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

185

dan citra baik dimata stakeholder. PR juga harus bisa menjadi jembatan antara

shareholder dengan publicnya, artinya adalah seluruh aktivitas CSR arus berdasarkan

oleh kepentingan dari publiknya. Bagaimana seorang PR meyakinkan shareholdernya

untuk dapat menetapkan keputusan kegiatan organisasi dalam hal ini CSR selalu

memperhatikan keseimbangan antrara tujuan meraih keuntungan dan juga dipihak

lain kepentingan publik menjadi hal yang utama.

Berkaitan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

stakeholder, diasumsikan bahwa perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari

lingkungan sosial sekitarnya. Oleh karena itu hendaknya suatu perusahaan

mengurangi gap dengan publik sekitar guna meningkatkan pengakuan masyarakat.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggeser pola orientasi yang semula semata-

mata di ukur dengan economic meansurement yang cenderung shareholder

oriantations, kearah memeperhitungkan faktor sosial sebagai wujud kepedulian dan

keberpihakan terhadap masalah sosial kemasyaraktan. Peneliti melihat hasil

penelitian yang ditunjukan melalui pengukuran dalam alat ukur pelibtan stakeholder,

menunjukan bahwa scor atau nilai dalam alat ukur tersebut sebesar 76,65% yang

mengartikan bahwa BUMN di provinsi Banten melibatkan stakeholder dilibatkan

dalam aktivitas CSR baik dari perencanaan hingga ke tahap evaluasi. Hasil ini artinya

bahwa BUMN di provinsi Banten menganggap stakeholder adalah perhatian utama

dari aktivitas CSR yang mereka lakukan. Sesuai dengan teori yang digunakan dalam

Page 203: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

186

teori ini,BUMN di prvinsi Banten melakukan aktivitas CSR sesuai dengan kebutuhan

stakeholder yang bertujuan untuk mengurangi gap antara perusahaan dan masyarakat.

Sedangkan dari hasil pengukuran kinerja kunci implementasi CSR yang

dilakukan pada BUMN diprovinsi Banten dengan hasil yang tinggi sebesar 77,03%,

menunjukan bahwa PR dari masing-masing BUMN di provinsi Banten sudah

melakukan manajemen PR secara maksimal. Meskipun tidak mendapatkan hasil

100% akan tetapi persentase tersebut termasuk kedalam kategori yang baik sesuai

dengan fungsi seorang PR adalah dapat menciptakan hasil kinerja yang baik guna

mendapatkan pengakuan dan penghargaan secara umum dari masyarakat kepada

perusahaan.

Fajar mengatakan bahwa perilaku para pengusaha dalam melaksanakan CSR

pun beragam, dari kelompok yang sama sekali tidak melaksanakan sampai kelompok

yang menjadikan CSR sebagai inti (core value) dalam menjalankan usahanya.

Menurutnya pengusaha dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

A. Kelompok Hitam, adalah mereka yang tidak melakukan praktik CSR

sama sekali. Mereka hanya menjalankan bisnis semata-mata hanya

untuk kepentingan sendiri dan sama sekali tidak mementingkan aspek

lingkungan dan sosial sekelilingnya bahkan tidak memperhatikan

kesejahteraan karyawannya.

B. Kelompok Merah, adalah meraka yang mulai melaksanakan praktik

CSR, tetapi hanya memandangnya sebagai komponen biaya yang akan

mengurangi keuntungannya. Aspek lingkungan, sosial serta

kesejahteraan masyarakat baru diperhatikan setelah adanya desakan.

Kelompok ini termasuk kedalam kelompok satu yang mendapatkan

tekanan dari stakeholdernya yang kemudian dengan terpaksa

memeprhatikan isu lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat.

C. Kelompok Biru, adalah mereka yang menganggap praktik CSR akan

memberi dampak positif terhadap usahanya dan menilai CSR sebagai

investasi, bukan biaya. Perusahaan yan termasuk kedalam kelompok

ini melaksanakan CSR secara sukarela dan sungguh-sungguh.

Page 204: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

187

D. Kelompok Hjiau, adalah merupakan kelompok yang sepenuh hati

melaksanakan praktik CSR. Mereka menempatkan CSR sebagai inti

dan menganggap sebagai suatu keharusan bahkan kebutuhan dan

menjadikannya sebagai modal sosial. Oleh karena itu mereka

meyakini, tanpa melaksanakan CSR mereka tidak memiliki modal

yang harus dimiliki dalam manjalankan usaha meraka. Kelompok ini

tidak sjaa mendapatkan citra positif, tetapi juga kepercayaan, dari

masyarakat selalu siap membela keberlanjutan usaha keompok ini.27

Dari kutipan diatas jika dikelompokan perilaku BUMN dalam melaksanakan

CSR dapat dikatakan dalam kelompok Hjiau, yang sepenuh hati melaksanakan

praktik CSR. Mereka menempatkan CSR sebagai inti dan menganggap sebagai suatu

keharusan bahkan kebutuhan dan menjadikannya sebagai modal sosial. Oleh karena

itu mereka meyakini, tanpa melaksanakan CSR mereka tidak memiliki modal yang

harus dimiliki dalam manjalankan usaha meraka. Kelompok ini tidak sjaa

mendapatkan citra positif, tetapi juga kepercayaan, dari masyarakat selalu siap

membela keberlanjutan usaha kelompok ini,

Hal ini terjabarkan dalam hasil jawaban 3 pernyataan kuesioner pada

pemahaman CSR yang pertama yaitu “CSR sebgai sebuah faktor external yakni

usahan untuk mendongkrak citra perusahaan”. Pernyataan yang kedua yaitu “CSR

sebagai upaya untuk memenuhi kewajiba (complience) atas aspek regulasi dan

hukum. Dan pernyataan ketiga yaitu “ CSR sebagai sebuah faktor internal untuk

mengimplementasikan kegiatan CSR atas dasar tanggung jawab perusahaan terhadap

27

Nurjaman, Kadar, S.E.,M.M & Umam, Khaerul, S.I.P., M.Ag., M.Si. 2012. Komunikasi dan

Public Relations. Bandung. Pustaka Setia. Hal 129

Page 205: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

188

masyarakat dan lingkunan”. Jawaban dari ketiga pernyaaan rata-rata BUMN di

provinsi Banten menjawab setuju. Dengan jawaban tersebut BUMN di provinsi

Banten mendaoatkan reward dari masyarakat beupa citra yang positif serta

kepercayaan dari masyarakat. Hal ini lah yang menjadi dasar dikelompokannya

BUMN di provinsi Banten dala kelompok hijau.

Dalam pengukuran kinerja yang peneliti lakukan, peneliti menggunakan

ukuran kinerja kunci implementasi CSR menurut Dwi Kartini. Adapun 8 sub

indikator kinerja kunci dalam implementasi CSR yaitu :

1. Leadership (Kepemimpinan)

Hasil dari sub indikator ledership menjukan bahwa tingkat leadership

(kepemimpinan) seluruh di BUMN provinsi Banten besar dengan persentase 73,96%.

Dalam indikator leadership (kepemimpinan) ada dua acuan yaitu dukungan

manajemen dan kesadaran filantropik top manajemen dalam menjalankan program

CSR.

Dalam aktivitas suatu program CSR dibutuhkan leadership (kepemimpinan)

yang baik. Baik buruknya kepemimpinan dalam aktivitas CSR bisa dilihat dari

dukungan top manajemen pada aktivitas CSR di perusahaannya. Dengan adanya

dukungan top manajemen program CSR akan berjalan dengan baik, sarana dan

prasarana bisa terpenuhi, bukan hanya itu top manajemen bisa menjadi penanggung

jawab atau pelindung dari setiap aktivitas CSR perusahaan. Untuk itu top manajemen

harus mengetahui betul dari mulai perencanaan hingga hasil evaluasi dari aktivitas

Page 206: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

189

CSR yang dilakukan. Fungsi dari pelindung tersebut adalah jika terjadi sesuatu atau

terjadi konflik dengan stakeholder top manajemen bisa terjun langsung dalam

menghadapi permasalahan yang ada. Hal ini lah yang menjadikan dukungan top

manajemen sangat penting dalam setiap aktivitas CSR yang dilakukaan oleh

perusaan. programCSR dikatakan berhasil jika mendapatkan dukungan dari top

manajemen perusahaan.

Acuan yang kedua yaitu kesadaran filantropik top manajemen. Aktivitas CSR

bukan hanya atas dasar dari pemenuhan regulasi dan hukum yang berlaku. Akan

tetapi penting bagi top manjemen memiliki kedaran filantropik yang tinggi. Kesadran

filantropik dari top manajemen inilah yang akan menjadikan dasar dari pelaksanaan

aktivitas CSR perusahaan.

Dari hasil persentase indikator ledership menujukan bahwa dukungan dari top

manjemen dari tiap BUMN di provinsi Banten dikategorikan baik. Sarana prasarana

fisik dan finansial terpenuhi dengan baik. Serta kesadaran filantropik dari top

manjemen di tiap BUMN di provinsi Banten juga dapat dikatakan baik. Dan kedaraan

filantropik inilah yang menjadikan dasar dari pelaksanaan aktivitas CSR.

Akan tetapi menurut peneliti kategori baik dengan persentase 71,18% untuk

indikator leadership belum cukup untuk BUMN di prvinsi banten. Harusnya BUMN

sebagai bagian dari pemerintahan dapat memaksimalkan fungsi leadership

(kepemimpinan) dengan baik agar dapat merencanakan suatu program CSR yang

Page 207: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

190

maksimal. Sehingga BUMN sebagai bagian dari pemerintahan yag terikat langsung

oleh undang-undang memiliki konrtibusi lebih dalam pelaksanaan aktivitas CSR.

Pada dasarnya kepemimpinan sangat berpengaruh dengan aktivitas yang terjadi

didalam suatu perusahaan.

2. Proporsi Bantuan

Hasil pada sub indikator ini proporsi bantuan mendapatkan persentase besar

yaitu 79,43%. Dalam indikator proporsi bantuan ini, setiap pelaksanaan CSR harus

disesuaikan dengan tingkat serapan maksimal dan bukan hanya mementingkan aspek

anggaran semata. Anggaran yang besar bukan berarti dapat menghasilkan suatu

program yang bagus. Artinya anggaran disesuaikan oleh luas wilayah pelaksanaan

CSR. jika areanya luas maka secara otomatis membutuhkan anggaran yang besar

pula.

Dengan hasil persentase yang tinggi dan dapat dikategorikan kedalam kategori

baik, dalam pelaksanaan aktivitas CSR di BUMN provinsi Banten melihat aspek

proporsi bantuan menjadi salah satu faktor dalam memeberikan anggaran pada

aktivitas CSR. Dari hasil tersbut, menurut peneliti seharusnya BUMN di propinsi

Banten lebih bisa memahami makna dari proporsi bantuan dalam aktivitas CSR.

Terlihat bahwa masih ada BUMN yang tidak memahami betul arti dari proporsi

bantuan dalam aktivitas CSR, seperti misalnya mengeluarkan anggra yang besar

tanpa melihat serapan maksimalnya, padahal wilayah yang diberi bantuan

cakupannya kecil tapi anggaran yang dikeluarkan sangatlah besar, meskipun

Page 208: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

191

persentasenya sedikit. Akan tetapi jika seluruh BUMN di provinsi Banten

meamahami betul arti proporsi bantuan dalam aktivitas CSR buka tidak mungkin

bahwa masyarakat Banten khususnya wilayah lingkungan peruahaan bisa terbantu

dengan adanaya program CSR dari BUMN itu sendiri.

3. Transparasi dan Akuntabilitas

Hasil sub bab ini menjukan bahwa tingkat persentase transparasi dan

akuntabilitas aktivitas CSR seluruh BUMN di provinsi Banten besar dengan

persentase 74,86%. Dalam indikator transparasi dan akuntabilitas aktivitas CSR ada

dua acuan yaitu terdapat laporan tahunan dan mempunyai mekanisme audit sosial

maupun audit dalam aktivitas CSR.

Acuan yang pertama yaitu terdapat laporan tahunan dalam pelaksanaan

aktivitas CSR. Laporan tahunan merupakan laporan akhir program berdasarkan tahun

anggaran. Laporan ini menjadi penting sebagai sarana evaluasi program beserta

catatanya, evaluasi anggaran, dan sumber utama dalam menentukan program tahunan

pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan juga menjadi bukti bahwa

perusahaan transpararansi dalam pelakasanaan suatu program dan hasilnya dapat

menjadi pertanggung jawabanan atau akuntabilitas perusahaan dalam pelaksanaan

program CSR.

Acuan yang kedua yaitu mempunyai mekanisme audit sosial dan finansial.

Seperti yang kita ketahui audit finansial merupakan audit yang berhubungan dengan

Page 209: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

192

anggran dari suatu program dalam hal ini program CSR. Audit finansial berfungsi

untuk mengontrol anggaran yang diberikan oleh perusahaan untuk aktivitas CSR.

Sedangkan audit sosial berfungsi untuk pengujian sejauh mana program-program

telah dapat ditujukan secara benar sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk

audit sosial bisa dilakukan interview kepada penerima program CSR guna

mendapatkan umpan balik atau respon dari masyarakat.

Untuk hasil pada indikator ini persentase nya dapat dikatakan cukup tinggi

dan dikategorikan sebagai kategoori cukup baik dalam indikator transaparsi dan

akuntabilitas. Menurut peneliti kategori cukup baik belum cukup untuk bentuk

transparani dan akuntabilitas aktivitas CSR pada BUMN di provini Banten.

Seharunya seluruh BUMN di provinsi Banten dapat melakukan transaparansi dan

akuntabilitas secara menyeluruh, ini dikarenakan CSR merupakan program penting

bagi suatu perusahaan baik swasta maupun BUMN, terbukti dengan diaturnya CSR

dalam undang-undang dan dalam peraturan kementrian BUMn itu sendiri. Seharunya

seluruh BUMN di provinsi Banten dapat membuat laporan tahunan dan melakukan

audit sosial dan finansial secara berkala sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas

dalam pelaksanaan CSR dan bukti keseriusan BUMN di provinsi Banten dalam

melaksanakan aktivitas CSR.

4. Cakupan Wilayah (coverage Area)

Hasil sub indikator ini menjukan bahwa cakupan wilayah CSR pada seluruh

di BUMN provinsi Banten mandapatkan persentase besar yaitu 81,38%. Dalam

Page 210: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

193

indikator cakupan wilayah, sabagai mana yang kita ketahui dalam aktivitas CSR

cakupan wilayah dibagi menjadi 4 (empat) ring. (Kategori Ring 1), merupakn wilayah

yang terkena dampak penting dan langsung dari kegiatan perusahaan. (Kategori Ring

2), wilayah yang terkena dampak penting dan tidak langsung dari kegiatan

perusahaan. (Kategori Ring 3), wilayah yang terkena dampak tidak penting dan tidak

langsung dari kegiatan perusahaan. (Kategori Ring 4), wilayah diluar operasi

perusahaan.

Pengkategorian ini dimaksudkan untuk lebih terarah dan teratur dalam

pembagian proporsi bantuan pada aktivitas CSR. Hal ini dilakukan agar perusahaan

lebih melihat lingkungan sekitar persahaan yang menerima dampak dari aktivitas

perusahaan. Bukan hanya itu hal ini juga dilakukan atas dasr pemenerimaan

masyarakat terhadap perusahaan.

Untuk hasil dari indikator ini persentasenya dapat dikatakan besar yaitu

81,38% dan dapat dikategorikan kepada kategori baik. Menurut peneliti hasil ini

cukup memuaskan karena pada dasarnya BUMN di provinsi Banten tidak sepenuhnya

merupakan perusahaan yang memberikan dampak negatif seperti pencemaran

lingkungan, kebisingan dll. Jadi cakupan wilayah masih bisa di toleransi berdasarkan

kebutuhan masyarakat. Bentuk dari program CSR BUMN sendiri yang diberi nama

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dapat diberikan kepada siapapun

tidak tebatas oleh cakupan wilayah. Akan tetapi jika ada masyarakat yang merupakan

Page 211: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

194

masyarakat dilingkungan BUMN bisa dapat diutamakan. Dalam hal ini asas keadilan

dalam memberikan bantuan menjadi hal utama.

5. Perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi

Hasil sub bab ini menjukan bahwa perencanaan dan monitorong dan evaluasi

pada seluruh BUMN provinsi Banten memiliki prersentase besar dengan persentase

78,59%. Dalam indikator ini adda tiga acuan yaitu jaminan untuk melibatkan multi-

satekholder, memperhatikan aspek lokalitas serta terdapat blue-print policy.

Acuan yang pertama yaitu saat perencanaan perlu ada jaminan untuk

melibatkan multi-stekholder pada setiap siklus aktivitas CSR. Jaminan untuk

pelibatan stakeholder atas seluruh aktivitas CSR merupakan hal yang penting.

Kareana masing-masing stekeholder (pimpinan, karyawan, pemerintah, LSM dan

masyarakat) memiliki fungsi dan perannya sendiri. Hal ini sejalan dengan

taransaparasi dan akuntabilitas, karena pelibatan stakeholder merupakan bagian dari

transparasi dan akuntabilitas darib aktivitas yang dilakukan BUMN di provinsi

Banten.

Acuan yang kedua yaitu terdapat kesadaraan untuk memeprhatikan aspek-

aspek lokalitas. Maksudnya adalah pada saat perencanaan ada kontribusi,

pemahaman, dan penerimaan terhadap budaya-budaya lokal yang ada. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan legitimasi atau penerimaan yang baik dari masyarakat

kepada perusahaan.

Page 212: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

195

Acuan yang ketiga adalah terdapat blue-print policy yang menjadi dasr dari

pelaksanaan program CSR. Blue print policy dalam setiap kegiatan CSR merupakan

hal yang penting. Karena blue print policy dibaut secara bersama-sama dan akan

menjadi landasan dari pelaksanaan program CSR. Jika dalam pelaksanaan CSR

terjadi penyimpangan blue print policy dapat menjadi acuan pelaksanaan dan tujuan

CSR.

Dengan hasil indikator yaitu 78,59%, menurut peneliti persentase tersebut

membuktikan bahwa perencanaan dan monev belum dilakukan secara maksimal.

Perencanaan CSR pada BUMN di provinsi Banten belum sepenuhnya terlaksana

secara maksimal, meskipun dalam indikator ini kategori nya sudah dikatakan baik.

Sebagaian kecil masih ada yang menggap bawha pelibatan stakeholder bukan lah hal

yang penting, begitupun untuk kedua acuan lainnya. Padahal jika kita lihat ketiga

acuan tersebut merupakan hal yang penting dalam perencanaaan dan monev pada

aktivitas CSR.

6. Pelibatan Stakeholder (Stakeholder Enggagement)

Hasil sub bab ini menjukan bahwa pelibatan stakeholder pada seluruh BUMN

provinsi Banten memiliki prersentase besar dengan persentase 76,65%. Dalam

indikator ini ada dua acuan yaitu terdapat mekanisme kooerdinasi dengan stakeholder

dan terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat dalam aktivitas CSR.

Seperti yang dijelaskan dalam teori stakeholder bahwa diasumsikan

perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sosial sekitarnya. Oleh

Page 213: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

196

karena itu hendaknya suatu perusahaan mengurangi gap dengan publik sekitar guna

meningkatkan pengakuan masyarakat. Oleh karena itu mekanisme koordinasi serta

partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting guna mengurangi gap antara

perusaaan dan masayarakat. Bukan hanya itu pelibatan stakeholder juga dapat

membantu perusahaan dalam menjalankan program CSR. Karena pada dasarnya

program CSR dilakukan atas dasar kebutuhan masayarakat jadi dengan mudah

perusahaan akan mengatahui apa yag dibutuhkan masyarakat dalam proes

perencanaan. Sedangkan dalam proses pelaksanaan perusaaan tidak usah lagi

bersusah payah untuk melakukan program tersebut sendirian. Pelibatan satakeholder

akan memabantu dalam proses ini, dan dapat menjadiakn pelajaran bagi para

stekeholder yang menghasilkan suatu kemandirian pada diri stakeholdernya.

Dengan hasil indikator yaitu 76,65%, menurut peneliti persentase tersebut

membuktikan bahwa BUMN di provinsi Banten belum melibatkan stakeholdernya

secara maksimal. seperti yang kita ketahui bahwa program CSR pada BUMN

merupakan bentuk dari kemitraan dan bina lingkungan, saharusnya pelibatan

stakeholder menjadi hal utama dalam aktivitas CSR. Bukan hanya dalam pelaksanaan

saja akan tetapi harus melibatkannya dari awal hingga akhir pelaksanaan. Tetapi yag

terjadi dilapangan adalah satakeholder hanya dilibatkan dalam proses pelaksanaan

saja.

7. Keberlanjutan (Sustainability)

Hasil sub bab ini menjukan bahwa tingkat keberlanjutan (sustainability)

program CSR pada seluruh BUMN provinsi Banten memiliki prersentase besar

Page 214: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

197

dengan persentase 73,12%. Dalam indikator ini ada tiga acuan yaitu terjadi alih peran

dari koorporate ke masyarakat, tumbuh rasa memiliki program dan adanya pilihan

partner program .

Dengan hasil persentase 75,20% dalam indikator keberlanjutan

(sustainability) menurut penulis sangatlah kurang meskipun persentase tersebut

masuk kedalam kategori baik. Penulis beranggapan bahwa seharusnya dengan

program kemitraan dan bina lingkungan yang ada di BUMN 3 acuan tersebut depat

terlaksana dengan maksimal. Dan seharusnya persentasenya harus ada diangka

maksimal yaitu 90,0 % hingga 100%. Program kemitraan dan bina lingkungan tetu

saja merupakan program CSR yang secara langsung melibatkan stakeholdernya

terutama masayarakat. Program ini salah satunya berbentuk pemberian dana usaha

kepada masayarakat setempat. Dari hal ini lah seharusnya alih peran program, rasa

memiliki program dan adanya pilihan parter menjadi hal yang sudah terlihat nyata

terlaksana. Akan tetapi hasilnya hanya sekitar 75,20% saja yang memaksimalkan hal

tersebut.

8. Hasil Nyata (Outcome)

Hasil sub bab ini menjukan bahwa hasil nyata program CSR pada seluruh

BUMN provinsi Banten memiliki prersentase besar dengan persentase 75,80%.

Dalam indikator ini ada 4 acuan yaitu adanya dokumentasi hasil yang menjukan

penurunan pada paremeter sesuai program CSR yang dilakukan, perubahan pola pikir

Page 215: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

198

masyarakat, menebrikan dampak ekonomi yang dinamis dan terjadi penguatan

komunitas.

Acuan – acuan yang dijalaskan diatas merupakan hasil nyata dalam

pelaksanaan CSR, dan jika pelaksanaan nya berjalan secara maksimal. Terdapat

dokumentsi penurunan parameter sesuai denganb idang CSR yang diplih, perubahan

pola pikir masyarakat, dampak ekonomi yang dinamis, dan penguatan komunitas

seharusnya terjadi secara maksimal pada hasil nyata aktivitas CSR BUMN di provinsi

Banten. Meskipun hasilnya dikategorikan tinggi yaitu 75,80% menurut peneliti untuk

program kemitraan dan bina lingkungan yang merupakan bentuk CSR yang dilakukan

BUMN kurang maskimal. Jika pelaksanaan PKBL tersebut bejalan dengan maksimal,

maka acuan-acuan tersebut akan mendapatkan hasil persentase yang jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil yang sekarang.

Dengan diberikannya dana kemitraan maka seharusnya terjadi perubahan pola

pikir masyarakat dan dapat jauh lebih mandiri, peningkatan ekonomi yag dinamis

bisa terjadi jika pelaksanaan PKBL berjaan dengan maksimal, bukan hanya itu

penguatan komunitas pun bisa menjadikan masayarakat bisa berdiri dengan

kemapuan meraka sendiri tanpaperlu lagi meminta bantuan dari BUMN di provinsi

Banten lagi. Ke tiga hal tersebut yang seharusnya terjadi sebagai bentuk hasil nyata

pelaksanaan CSR pada BUMN di provinsi Banten. Belum maksimalnya pelaksanaan

CSR diprovinsi Banten menjadikan outcome nya pun menjadi kurang maksimal.

Page 216: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

199

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan untuk

menjawab tujuan penelitian yang diajukan pada awal penelitian, maka berikut adalah

hasil kesimpulannya :

1. Tingkat pemahaman CSR di BUMN provinsi Banten berdasarkan pengukuran

persentase mendapatkan nilai besar yaitu 71,37. Besarnya tingkat pemahaman

dikarenakan ketertarikan responden terhadap CSR cukup besar, hal ini

dibuktikan dengan banyaknya responden yang menjawab setuju dalam

kuisioner yang melalui alat ukur sebagai faktor external, memenuhi kewajiban

regulasi dan hukum, sebagai faktor internal, CSR sama dengan CD dan CSR

hanya untuk perusahaan besar yang dilakukan oleh responden.

2. Tingkat kinerja kunci implementasi CSR yang dilakukan oleh BUMN di

provinsi Banten mengenai CSR dapat dikatakan besar yaitu berada pada

77,03%. Kinerja implementasi CSR merupakan suatu pengukuran terhadap

suatu manajemen public relations. Dimana CSR merupakan salah satu

kegiatan yang melibatkn public relation didalamnya. Dengan demikian

199

Page 217: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

200

tingginya tingkat kinerja implementasi CSR BUMN di provinsi Banten

menjukan menunjukan bahwa PR dari masing-masing BUMN di provinsi

Banten telah melakukan manajemen PR secara maksimal. Sesuai fungsi

seorang PR adalah dapat menciptakan hasil kinerja yang baik guna

mendapatkan pengakuan dan penghargaan secara umum dari masyarakat

kepada perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini peneliti

menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, antara

lain :

1. Untuk BUMN di provinsi Banten diharapkan dapat tetap memaksimalkan lagi

fungsi manajemen PR nya, agar tercapai kinerja implementasi CSR yang lebih

baik. Pemahaman yang baik akan dan kinerja implementasi CSR yang

maksimal juga akan membantu BUMN dalam meningkatkan citranya di

masyarakat serta mendapatkan penerimaan yang positif di masayarakat.

Pemahaman yang baik tanpa kinerja yang kurang maksimal akan

menghasilkan hasil yang tidak maksimal pula. Apalagi BUMN merupakan

sebagaian atau seluruh sahamnya milik negara yang seharusya memberikan

kontribusi lebih dalam aktivitas CSR diprovinsi Banten.

Page 218: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

201

2. Coorporate social responsibility (CSR) merupakan aktivitas yang dapat

memeberikan reward tersendiri bagi perusahaan, bukan hanya reward

finansial semata akan tetapi reward nonfinalsial pun didapatkan jika

perusahaan menjalankannya dengan maksimal citra positif serta penerimaan

masyarakat merupakan salah satu bentuk reward non finansial bagi

perusahaan yang menjalankan CSR secra maksimal. Oleh karena itu

pelaksanaan yang maksimal merupakan keharusan bagi tiap perusahaan,

bukan hanya sebagai bentuk dari sebuah regulasi dan hukum semata.

Page 219: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

202

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman Oemi M.A. 2001. Dasar-dasar public relations. Bandung. PT. Citra

Aditya Bakti.

A.B.Susanto. 2007. A Strategic Management Approach , CSR. jakarta. The

jakarta Consulting group.

Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13 Terapan Statistic Parametrik. Yogyakarta.

Andi.

Bungin, Burhan. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada

Media Group.

Kartini, Dwi,. 2009. CSR Transformasi Konsep Sustainbility Management Dan

implementasi Di Indonesia. Bandung. PT.Refika Aditama.

Iriantara, Yosal. 2007. Comunity Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung.

Simbioasa Rekatama Media.

Jefkins, Frank. Yadin, Daniel. 2003. Public Relations. Jakarta. PT. Gelora Aksara

Partama.

Kriyantoro,Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta. PT.

Kharisma Putra Utama.

Masmuh, Drs. Abdullah, M. Si. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam perspektif

Teori Dan Praktek. Malang. UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah

Malang.

Neni Yulianita, Dra. MS. Dasar – dasar Public Relations.

Page 220: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

203

Nurjaman, Kadar, S.E.,M.M & Umam, Khaerul, S.I.P., M.Ag., M.Si. 2012.

Komunikasi dan Public Relations. Bandung. Pustaka Setia.

Rahmatullah & kurniati, Trianita. 2011. Panduan praktis pengelolaan CSR.

Yogyakarta. Samudra biru.

Rumanti, Sr. Maria Asumpta. 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta.

Grasindo.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi:

Konsepsi dan Aplikasinya. Jakarta. PT. Rajagrafindo.

Ruslan Rosady. 2008. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada.

Sudaryono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Penerbit Prenada

Media.

Sugiyono, Prof. Dr. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D.

Bandung. Alfabeta.

Uchjana Effendy. M.A. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung.

Mandar Maju.

Wibowo. 2007. Manajemen kinerja. Jakarta. PT. Grafindo persada.

SUMBER LAIN

www.csrindonesia.com

www.bumn.go.id

www.Banten.bps.go.id

Page 221: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

204

Lampiran 1

DOKUMENTASI

Page 222: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

205

Lampiran 2

Kepada :

Yth, Bapak/Ibu

Dengan hormat,

Saya, Salsabilla Al Fanny Zaen adalah mahasiswa Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relations yang sedang

melakukan penelitian mengenai Studi Komparasi Kinerja Corporate Social

Responsibility Pada BUMN di Provinsi Banten . Saya mohon kesediaan

Bapak/Ibu untuk kiranya berkenan mengisi kuesioner ini. Semua identitas

responden dijaga kerahasiaannya dan jawaban yang diberikan hanya digunakan

untuk kepentingan penyusunan laporan penelitian ini. Atas perhatian dan

kerjasama Bapak/Ibu, saya sangat berterima kasih.

KUESIONER

No.Responden

Berilah tanda silang (X) pada kolom pernyataan (yang paling sesuai dengan kondisi

Anda), dengan ketentuan:

Sangat setuju (Ss) Sangat tidak setuju (Sts)

Setuju (S) Tidak setuju (Ts)

Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Jenjang Pendidikan :

No. Telpon :

Alamat :

Page 223: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

206

Pemahaman CSR

No Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

1. CSR sebagai sebuah faktor extenal yakni usaha untuk

mendongkrak citra perusahaan

2. CSR sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban

(compliance) atas aspek regulasi dan hukum

3. CSR sebagai sebuah faktor internal untuk

mengimplementasikan kegiatan CSR atas dasar

tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan

lingkungannya.

4. CSR sama dengan Comunity Development (CD)

5. CSR menunjukan aspek sosial semata

Leadership

6. Program CSR dapat dikatakan berhasil jika

mendapatkan dukungan dari top manajemen

perusahaan.

7. Dukungan top manajemen ditunjukan dengan

pemberian dana yag sesuai dengan program yang

dilaksanakan

8. Dukungan top manajemen ditunjukan melalui

pemberian dana tepat pada waktunya

9. Dukungan manejemen ditunjukan dengan cara

memberikan pengetahuan tentang csr dengan cara

menghadirkan tenaga ahli dalam bidang csr

10. Dukungan top manajemen ditunjukan dengan

membentuk tim csr di perusahaan

11. Kesadaran filantropik dari top manjemen menjadi

dasar dari pelaksanaan program csr

12. Top manajemen ikut serta dalam mensurvei lokasi

sekitar yang akan dijadikan target pelaksanaan csr

13. Top manajemen mengetahui betul situasi lingkungan

sekitar

Page 224: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

207

14. Top manjemen peka terhadap lingkungan sekitar

perusahaan

Cakupan Wilayah

15. (Kategori Ring 1), merupakn wilayah yang terkena

dampak penting dan langsung dari kegiatan

perusahaan menjadi prioritas utama dalam

pelaksanaan CSR.

16. (Kategori Ring 2), wilayah yang terkena dampak

penting dan tidak langsung dari kegiatan perusahaan

menjadi prioritas kedua dalam pelaksanaan CSR.

17. (Kategori Ring 3), wilayah yang terkena dampak

tidak penting dan tidak langsung dari kegiatan

perusahaan menjadi prioritas ketiga dalam

pelaksanaan CSR.

18. (Kategori Ring 4), wilayah diluar operasi perusahaan

menjadi prioritas keempat dalam pelaksanaan CSR.

Proporsi Bantuan

19. Bentuk program CSR disesuaikan oleh kategori ring,

semakin dekat wilayah program CSR maka bentuk

program semakin intens.

20. Dana program CSR disesuaikan oleh kategori ring,

semakin dekat wilayah program CSR maka dana

program semakin besar.

21. Dalam menjalankan program CSr perusahaan

berusaha adil terhadap semua pihak yang dibantunya.

Transparansi dan Akuntabilitas

22. Perencanaan CSR direncanakan secara partisipatif

dan diusulkan berdasarkan kebutuhan masyarakat

yang mengacu pada hasil pemetaan sosial.

23. Bentuk transparasi dalam CSR yaitu terdapat laporan

tahunan (anuual Report).

24. Laporan tahunan (annual Report) merupakan bagian

penting bagi perusahaan anda dalam proses

transparasi program CSR.

25. Setiap perusahaan yang melaksanakan CSR, audit

Page 225: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

208

sosial wajib dilaksanakan.

26. Setiap perusahaan yang melaksanakan CSR, audit

finansial wajib dilaksanakan.

27. Perusahaan melakukan interview untuk mendapatkan

umpan balik dari masyarakat penerima program

CSR.

Perencanaan dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi

28. Penetapan program CSR dilakukan secara besama

oleh seluruh stakeholder.

29. Pemantauan CSR dilakukan secara sistematis dan

teratur.

30. Kunjungan kelapangan selama program berlangsung

merupakan hal penting guna mengatahui efektivitas

program CSR.

31. Keberlanjutan program ditentukan oleh hasil dari

monitoring/ pemantauan program itu sendiri.

32. Evaluasi program CSR sebaiknya dilaksanakan

secara berkala.

33. Evaluasi berkala dilakukan untuk mencegah

terjadinya hambatan.

34. Evaluasi di akhir program dijadikan landasan

program berikutnya.

35. Penting bagi masyarakat penerima CSR untuk

mengetahui tujuan / arah dari CSR.

36. Perusahaan menjalankan program CSR sesuai dengan

etika yang berlaku di masyarakat.

37. Kegitan CSR yang dilakukan perusahaan disesuaikan

dengan adat istiadat masyarakat.

38. Blue-print policy menjadi dasar pelasanaan program

CSR.

39. Dalam merencanakan program CSR, perusahaan

anda memiliki blue-print policy yang menjadi dasar

pelaksanaan suatu program.

Page 226: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

209

Pelibatan Stakeholder

40. Dalam perencanaan program CSR melibatkan top

manajemen merupakan hal penting.

41. Dalam perencanaan program CSR melibatkan

pemerintah merupakan hal penting.

42. Dalam perencanaan program CSR melibatkan

karyawan/pegawai merupakan hal penting.

43. Dalam perencanaan program CSR melibatkan

lembaga masyarakat merupakan hal penting.

44. Dalam perencanaan program CSR melibatkan

masyarakat penerima program CSR merupakan hal

penting.

45. Training / workshop untuk tim csr penting

dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas

guna memaksimalkan kinerja.

46. Training / workshop untuk manajemen perusahan

penting dilaksanakan dalam rangka peningkatan

kapasitas guna memaksimalkan kinerja.

47. Training / workshop untuk SDM lokal/ masyarakat

penerima program penting dilaksanakan dalam

rangka peningkatan kapasitas guna memaksimalkan

kinerja.

48. Sharing kontribusi oleh seluruh stakeholder penting

dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan CSR,

sehingga jelas ruang lingkup kerja masing-masing

dan tidak terjadi tumpang tindih.

Keberlanjutan (Sustainability)

49. Bentuk keberlanjutan (sustainability) program CSR,

terjadi alih peran dari coorporate ke masyarakat.

50. Setelah dilaksanakannya program CSR, masyarakat

bisa memanajemen program CSR tersebut sendiri

sebagai bentuk sustainabiliy.

51. Setelah dilaksanaknnya program CSR, tumbuh rasa

memilik program dan hasil program pada diri

Page 227: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

210

masyarakat, sehingga masyarakat dapat memelihara

dan menjaga program dengan baik dan mandiri

52. Sebagai bentuk sustainability perusahaan

menyediakan partner yang dapat membantu

masyarakat dalam menjalankan program, tanpa perlu

lagi ke ikut sertaan perusahaan dalam program

tersebut

Hasil Nyata (Outcome)

53. Bentuk nyata dari outcome adalah terdapat

dokumentasi yang menunjukan berkurangya angka

dari parameter sesuai bidang CSR yang dipilih

perusahaan.

54. Setelah program CSR dilaksanakan terjadi perubahan

pola pikir masyarakat

55. Setelah program CSR dilaksanakan masyarakat

menjadi jauh lebih mandiri.

56. Dampak positif penigkatan ekonomi yang dinamis

terjadi ketika program CSR yang perusahaan lakukan

berjalan.

57. Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi pengutan komunitas.

58. Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

59. Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi peningktan tingkat pendidikan di

masyarakat

60. Setelah dilakukaannya program CSR oleh

perusahaan, terjadi peningkatan kemampuan pada

SDM, baik didalam perusahaan maupun

dimasyarakat.

Page 228: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20

1 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4

2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3

4 2 3 4 1 2 3 3 4 3 4 3 1 1 4 2 2 2 2 2 2

5 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3

6 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2

7 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2

9 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2

10 3 2 3 3 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 1 4 3

11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

12 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2

13 2 3 3 2 2 3 1 1 3 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2

14 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3

15 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

16 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

19 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2

20 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2

21 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2

22 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3

23 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3

24 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3

25 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

28 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

29 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2

30 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2

31 3 2 3 3 2 1 1 1 3 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2

32 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3

33 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

Page 229: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20

34 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2

35 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

36 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

37 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

38 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

39 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

40 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

41 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4

42 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3

43 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

44 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3

45 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3

46 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

47 3 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3

48 4 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2

49 2 3 4 1 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4

50 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4

51 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

52 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

53 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4

54 3 2 3 3 2 1 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2

55 3 2 3 3 1 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2

56 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4

57 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4

58 2 3 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3

59 4 4 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 1 1 4 2 2 2 2 2

60 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3

61 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3

62 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4

Page 230: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40

3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2

4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3

4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3

2 3 1 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3

4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3

3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3

3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

Page 231: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 1

4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3

4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4

2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3

3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3

2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4

3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4

Page 232: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

Q41 Q42 Q43 Q44 Q45 Q46 Q47 Q48 Q49 Q50 Q51 Q52 Q53 Q54 Q55 Q56 Q57 Q58 Q59 Q60

2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4

4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3

3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3

3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3

2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3

3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

Page 233: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

Q41 Q42 Q43 Q44 Q45 Q46 Q47 Q48 Q49 Q50 Q51 Q52 Q53 Q54 Q55 Q56 Q57 Q58 Q59 Q60

2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 3

4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3

3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 234: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

217

Struktur Organisasi Kementriaan BUMN

Page 235: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis
Page 236: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis
Page 237: KINERJA COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) …repository.fisip-untirta.ac.id/847/1/SKRIPSI_SALSABILLA - Copy.pdf · serta doamu agar kau ... UUD menjadikan para pelaku bisnis

219

BIODATA PENULIS

Nama : Salsabilla Al Fanny Zaen

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 03 Agustus 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Email : [email protected]

No. Hp : 083813044023

Alamat : Taman Banten Lestari Blok D1C No 43 Rt 04 Rw

021 Serang-Banten

Riwayat Pendidikan :

1. TK. AISIYAH (Ciputat- Tanggerang Selatan)

2. SDN Gintung satu ( Ciputat-Tanggerang Selatan)

3. MTSN 03 Jakarta Selatan

4. MTSN Serang

5. SMAN 3 Kota Serang

6. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Pengalaman Organisasi :

1. Paduan Suara SMAN 3 KotaSerang

2. Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS)

3. Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Tahun

2011-2012, Departemen Minat dan Bakat

4. Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI)