kimia Unsur "Unsur transisi"

40

description

Unsur Transisi

Transcript of kimia Unsur "Unsur transisi"

Page 1: kimia Unsur "Unsur transisi"
Page 2: kimia Unsur "Unsur transisi"

GROUP 4

In our Presentation

Page 3: kimia Unsur "Unsur transisi"

D E A VALENTINA D I T A NURHALIMAH D Y N A AULIA RAMLAN N I K TATIANT O R.A.N S I T I LANGGA LUBIS

Members

Page 4: kimia Unsur "Unsur transisi"

UNSUR TRANSISI

Periode ke Empat

Page 5: kimia Unsur "Unsur transisi"

1. PENDAHU

LUAN

2. SIFAT FISIS

3. SIFAT KIMIA

4 KEGUNAAN BEBERAPA

UNSUR TRANSISI & PROSES PEMBUATA

N

Page 6: kimia Unsur "Unsur transisi"

1. Pendahuluan

Apakah yang dimaksud dengan Logam Transisi itu

?

Page 7: kimia Unsur "Unsur transisi"

• Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d.

• Definisi dari IUPAC mendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan subkulit d yang tidak terisi penuh“

Page 8: kimia Unsur "Unsur transisi"

2. Sifat Fisis• Bersifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih yang relatif tinggi.• Bersifat paramegnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet).•Mempunyai beberapa tingkat oksidasi.•Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna.

Page 9: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mengapa unsur

transisi bersifat logam?

Page 10: kimia Unsur "Unsur transisi"

Jawabannya adalah :

Sifat logam pada unsur transisi dicerminkan oleh harga keelektronegatifannya yang rendah (kurang dari 2). Dan unsur transisi mempunyai energi ionisasi yang relatif rendah (< 1000 kJ/mol) kecuali Zink yang mempunyai energi ionisasi agak besar (960 kJ/mol).

Page 11: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mengapa unsur transisi

bersifat Paramagnetik

?

Page 12: kimia Unsur "Unsur transisi"

Jawabannya adalah :

Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. Zat yang bersifat paramagnetik mempunyai setidaknya satu elektron tak berpasangan. Semakin banyak elektron tak berpasangan, semakin bersifat paramagnetik. Karena unsur transisi pada umumnya memiliki satu elektron tak bepasangan maka dapat dikatakan bersifat paramagnetik. Dan sifat paramagnetik dpt ditunjukkan dengan neraca. Jarum neraca akan bergeser kekiri.

Page 13: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mengapa unsur transisi dapat membentuk

senyawa dengan beberapa

tingkat oksidasi

?

Page 14: kimia Unsur "Unsur transisi"

Jawabannya adalah :

Kita ingat kembali bahwa elektron valensi unsur transisi periode keempat menempati subkulit 3d dan 4s. Tingkat energi kedua orbital itu relatif berdekatan. Oleh karena itu, selain elektron pada kulit terluar (4s), unsur transisi periode keempat dapat juga menggunakan elektron pada subkulit 3d pada pembentukan ikatan

Page 15: kimia Unsur "Unsur transisi"

Contohnya :• Contohnya, pada senyawa vanadium diketahui mempunyai bilangan

oksidasi mulai -1 pada V(CO)6- hingga +5 pada VO43-.

• Bilangan oksidasi maksimum pada logam transisi baris pertama sama dengan jumlah elektron valensi seperti titanium (+4) dan mangan (+7) namun berkurang pada unsur-unsur selanjutnya.

• Pada baris kedua dan ketiga ada ruthenium dan osmium dengan bilangan oksidasi +8. Pada senyawa seperti [Mn04]- dan OsO4, unsur logam transisi memperoleh oktet yang stabil dengan membentuk empat ikatan kovalen.

• Bilangan oksidasi terendah ada pada senyawa Cr(CO)6 (bilangan oksidasi nol) dan Fe(CO)4

2- (bilangan oksidasi -2) di mana aturan 18 elektron dipatuhi. Senyawa tersebut juga merupakan kovalen.

• Ikatan ion biasanya terbentuk pada bilangan oksidasi +2 atau +3. Pada senyawa yang terlarut, ion tersebut biasanya berikatan dengan enam molekul air yang tersusun secara oktahedral.

Page 16: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mengapa unsur transisi dapat membentuk

senyawa berwarna

?

Page 17: kimia Unsur "Unsur transisi"

Jawabannya adalah :

• Warna khas timbul jika unsur transisi memiliki subkulit d yang tidak terisi penuh. Subkulit d yang tidak terisi penuh, maka ada elektron yang tidak berpasangan, sehingga dapat menyerap sinar pada daerah sinar tampak, kemudian kita dapat melihat warna pada senyawa atau unsur tersebut. Unsur transisi yang subkuit d-nya kosong ataupun tidak terisi penuh tidak akan bewarna

Page 18: kimia Unsur "Unsur transisi"

3. Sifat Kimia• Membentuk berbagai macam ion

kompleks.• Berdaya katalitik, banyak unsur

transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme.

Page 19: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mengapa unsur transisi dapat membentuk

bermacam ion kompleks

?

Page 20: kimia Unsur "Unsur transisi"

Jawabannya adalah :

Karena Ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau  anion tertentu sehingga mudah membentuk ion kompleks

Page 21: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mengapa unsur

transisi bersifat

daya katalik ?

Page 22: kimia Unsur "Unsur transisi"

Jawabannya adalah :Logam transisi dan senyawa-senyawanya dapat berfungsi sebagai katalis karena memiliki kemampuan mengubah tingkat oksidasi dan kemampuan membentuk senyawa kompleks. atau, pada kasus logam, dapat meng-adsorp substansi yang lain pada permukaan logam dan mengaktivasi substansi tersebut selama proses berlangsung.

Page 23: kimia Unsur "Unsur transisi"

Lampiran

Page 24: kimia Unsur "Unsur transisi"

Kegunaan beberapa unsur transisi dan

proses pembuatannya

Tembaga (Cu)

Besi (Fe)

Emas (Au)

Kromium (Cr)

Page 25: kimia Unsur "Unsur transisi"

BESI ( Fe)

Page 26: kimia Unsur "Unsur transisi"

Proses Pembuatan

Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur tinggi. Prinsip kerjanya dengan mereduksi oksida besi dengan gas karbon monoksida.

Page 27: kimia Unsur "Unsur transisi"
Page 28: kimia Unsur "Unsur transisi"
Page 29: kimia Unsur "Unsur transisi"

Tanur ini akan bekerja terus menerus. Campuran pereaksi dimasukkan dari puncak tanur dalam selang waktu yang teratur, bergerak ke bawah sampai lapisan terbawah yang panas keputih-putihan.

Page 30: kimia Unsur "Unsur transisi"

Suhu pada dasar tanur cukup panas sehingga melelehkan besi dan terak (zat pengotor yang telah terikat kalsium) yang terdapat sebagai lapisan yang tak tercampur di dasar tanur. Leburan terak mengapung di atas permukaan lelehan besi. Besi yang dihasilkan dari tanur hembus masih mengandung zat pengotor seperti karbon, silikon, belerang.

Zat-zat pengotor ini menyebabkan besi lebih getas, besi ini disebut besi tuang. Komposisi besi tuang bervariasi bergantung pada sumbernya. Baja merupakan suatu alloy besi. Baja dibuat dari besi tuang. Setelah zat pengotor dalam besi dihilangkan, kemudian ditambah sejumlah karbon dan unsur lain yang memberikan sifat khas pada baja itu

Page 31: kimia Unsur "Unsur transisi"

TEMBAGA ( Cu)Penghantar (kabel) listrik dan komponen elektronikaPeralatan rumah tanggaPaduan logam/aliase :Kuningan (60-82%Cu & 18-40%Zn),

Perunggu (70-95%Cu, 1-25%Zn & 1-18% Sn), Perunggualuminium (90-98%Cu, 2-8%Al), Perak Jerman (50-60% Cu, 20% Zn, 20-25% Ni)

Selongsong peluru dan komponen persenjataan yang lainDalam persenyawaannya, terusi/ blue vitriol CuSO4.5H2O,

digunakan untuk membunuh jamur (sebagai fungisida)

Page 32: kimia Unsur "Unsur transisi"

Proses PembuatanTembaga diperoleh dari bijih tembaga yang disebut Chalcopirit. Besi yang ada larut dalam terak dan tembaga yang tersisa / matte dituangkan kedalam konverter. Udara dihembuskan kedalamnya selama 4 atau 5 jam, kotoran teroksidasi, dan besi membentuk terak yang dibuang pada waktu tertentu. Bila udara dihentikan, oksida kupro bereaksi dengan sulfida kupro maka akan membentuk Tembaga blister dan Dioksida belerang.Tembaga blister ini dilebur dan dicor menjadi slab, kemudian diolah secara elektrolitik menjadi tembaga murni.

Page 33: kimia Unsur "Unsur transisi"
Page 34: kimia Unsur "Unsur transisi"

KROMIUM ( Cr)

Kromium merupakan logam tahan korosi dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih.• Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.Kromium (VI) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan dalam performa tinggi dan standar kaset audio.

Page 35: kimia Unsur "Unsur transisi"

Pembuatan• Logam krom dapat di buat menurut proses

Goldschmidt, yaitu mereduksi Cr2O3 dengan Aluminium ( proses aluminothermy )

• Persamaan reaksinya:CrO3(s) + 2Al(s) => Al2O3(s) + 2Cr(s)

• Pada proses ini menghasilkan Kromiumdengan kemurnian 97-99%.

Page 36: kimia Unsur "Unsur transisi"

EMAS ( Au)

Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kanker. 198Au dengan paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi kanker dan penyakit lainnya. Disodium aurothiomalate diberikan melalui lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis.

Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui. (perawatan kecantikan)

Page 37: kimia Unsur "Unsur transisi"

Mata UangPerhiasan (Emas murni terlalu lunak sehingga dicampur

dengan tembaga atau perak atau logam lain). Emas kuning atau emas merah dibuat dengan dicampur tembaga, emas putih mengandung paladium, nikel, atau seng.

Sebagai jaminan moneterSenyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride

dan chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak.

Page 38: kimia Unsur "Unsur transisi"

Pembuatan

Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:

Page 39: kimia Unsur "Unsur transisi"

• 4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-

4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-

• Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

• 2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

Page 40: kimia Unsur "Unsur transisi"

SEKIAN dan

TERIMAKASIH