kimia pemisahan pdf

download kimia pemisahan pdf

of 41

Transcript of kimia pemisahan pdf

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    1/41

    KIMIAPEMISAHAN

    \

    Disusun oleh:Rini Yulia, S.PdMaulina, S.Pd

    INSTRUMENKROMATOGRAFI GAS( KOLOM DAN DETEKTOR )

    PROGRAM STUDI MAGISTERPENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH 2015

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    2/41

    Tugas Kimia Pemisahan

    Instrumen Kromatografi Gas

    ( Kolom dan Detektor )

    Oleh:

    Rini Yulia, S.Pd (1409200170028)

    Maulina, S.Pd (1409200170024)

    Magister Pendidikan IPA Bidang Kimia Universitas Syiah Kuala

    Dosen Pengasuh : Sri Adelila Sari, M.Si., Ph.D

    PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPAPROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH

    2015

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    3/41

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

    segala penyertaan dan kasihNya yang sudah memberikan kesehatan sehingga Buku

    Kimia Pemisahan (Kolom dan Detektor) ini dapat diselesaikan. Buku ini

    dipergunakan sebagai penuntun belajar bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah

    Kimia Pemisahan maupun Kimia Analitik. Pengetahuan terhadap kimia Pemisahan

    maupun kimia analitik sangat diperlukan oleh mahasiswa, karena menyangkut

    kepada penguasaan dasar Kimia Pemisahan.

    Banyak bidang ilmu yang menggunakan prinsip kimia Pemisahan seperti

    bidang ilmu MIPA, pertanian, biologi, teknik, kimia lingkungan, geologi,

    kedokteran, farmasi, dll. Kimia Pemisahan memuat pokok bahasan kromatografi,

    instrumen kromatografi gas yang terdiri dari gas pembawa, Injektor, kolom, detektor,

    rekorder dan dll. Isi buku ini merupakan kumpulan dari materi kuliah dan contoh-

    contoh soal yang disarikan dari beberapa jurnal, buku teks, dan sumber lain untuk

    memudahkan mahasiswa mempelajari dasar kimia pemisahan khusunya instrumen

    GC (kolom dan detektor).

    Isi buku ini masih jauh dari sempurna dan perlu perbaikan dalam isi maupun

    cakupannya. Saran dan kritik yang membangun dari pembaca diharapkan sehingga

    lebih komunikatif dan mudah dimengerti oleh pembaca. Kiranya buku ini bermanfaat

    bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

    Banda Aceh, 11 Maret 2015

    Penulis

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    4/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    5/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    6/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    7/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    8/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    9/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    10/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    11/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    12/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    13/41

    ANALISIS ASAM VALPROAT DALAM PLASMASECARA KROMATOGRAFI

    GASAni Susanti, Yahdiana Harahap, Harmita

    Universitas Indonesia FMIPA, Departemen Farmasi

    ABSTRACT

    Valproic acid is an anticonvulsant drug that works by increasing the levels of γ -aminobutyric acid (GABA). Determination of valproic acid is quite difficult because it hasno chromophore groups in its structure. Aa analytical method using gas chromatography (GC)with flame ionization detector for the determination of valproic acid in human plasma has beendeveloped and optimized. Valproic acid was extracted from plasma by liquid-liquid extractionmethod using diethyl ether. The optimum analysis conditions for valproic acid in plasma wereachieved by regulated gas chromatography injector and detector at a temperature of 250oC andtemperature programming with an initial temperature of 70 oC and 5oC temperature increasing per minute until a temperature of 100 oC, then held for 1 minute. Then the tempera- ture wasincreased by 2°C per minute until the column temperature to 150 oC. The optimum conditionsof analysis took 32 minutes. In the concentration range from40.0 to 100.0 μ g/mL yielded a linear calibration curve with correlation coefficient (r) of 0.9894. Accuracy (% diff) of this method was -13.67% to 12.33% with precision (CV) between 9.33%to 14.92%, and relative recovery test was 86.33% to 112.33%.

    Keywords : gas chromatography, optimation, plasma in vitro, valproic acid

    ABSTRAK

    Asam valproat dan bentuk garamnya merupakan obat antikonvulsi yang bekerja denganmeningkatkan kadar aminobutyric acid (GABA). Penetapan kadar asam valproat menjadimasalah yang cukup sulit karena tidak terdapat gugus kromofor di dalam strukturnya.Metodeanalisis menggunakan kromatografi gas (KG) dengan detektor ionisasi nyala untuk penentuanasam valproat dalam plasma manusia in vitro telah dikembangkan dan dioptimasi. Asamvalproat diekstraksi dari plasma dengan metode ekstraksi cair-cair. Kondisi analisis optimumasam valproat dalam plasma in vitro dengan kromatografi gas diatur pada suhu injektor dan detektor 250oC dan pemrograman suhu yang digunakan adalah dengan suhu awal 70 oC dengan kenaikan suhu 5oC per menit sampai suhu 100oC, kemudian ditahan selama 1 menit,

    lalu suhu dinaikkan sebesar 2o

    C per menit sampai suhu kolom menjadi 150o

    C. Kondisi opti-mum ini membutuhkan waktu analisa 32 menit. Pada range konsentrasi 40,0 -100,0μ g/mL dihasilkankurvakalibrasi yang linierdengankoefisien korelasi (r) 0,9894. Akurasi (% diff)dari metode ini -13,67% sampai 12,33% dengan presisi (KV) antara 9,33% sampai 14,92%,dan uji perolehan kembali relatif sebesar 86,33% sampai 112,33%.

    Kata kunci : asam valproat, kromatografi gas, optimasi, plasma in vitro.

    PENDAHULUAN

    Asam valproat (asam-2-propil- pentanoat) dan bentuk garamnya natriumvalproat dan natrium dival- proat, merupakan senyawa golongan asam karboksilatrantai sederhana yang digunakan dalam penanganan epilepsi karena memiliki

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    14/41

    spektrum aktivitas yang cukup luas (Gikas, Kazanis, Panderi, Parissi-Poulou,Rompotis, & Vavayannis, 2002). Obat ini biasa digunakan dalam pengo- batan bipolar

    disorders dan epilepsi, terutama dalam penanganan kejang umum (Amini, Ghaeli,Kamalinia, & Rouini, 2009).Berdasarkan fakta bahwa obat ini digunakan secara luas dalam penanganan pasiendengan gangguan psikiatrik atau neurologik, penentuan kadar asam valproat dalamplasma merupakan hal yang penting dalam studi monitoring obat dan merupa- kanobat yang wajib untuk uji bio- ekuivalensi (Amini, Ghaeli, Kamali- nia, & Rouini, 2009 ;Food and Drug Administration, 2007). Untuk itu diperlukan suatu metode analisisobat yang terpercaya dalam matriks biologis yang sesuai. Metode analisis yangselekti f dan sensiti f untukpenilaian secara kuantitatif suatu obat dan metaboli tnyapent ing agar berhasil menuntun uji preklinik dan/ atau biofarmasetik dan ujifarma- kologi klinik.Pengukuran analit dalam matriks biologis harus di- validasi.Validasi metode bioanalisis mencakup semua prosedur yang menunjukkan bahwametode khusus yang digunakan untuk pengukuran kuantitatif analit yang berasaldalam matriks biologis, seperti darah,plasma, serum, atau urin, dapat dipercayadan dapat dilakukan ulang ( reproducible) untuk penggunaan yang diinginkan (Food andDrug Admin- istration, 2001). Validasi metode yang sempurna hanya dapat terjadi jikametode tersebut sudah dikembang- kan dan diopt imasi (Gandja r & Rohman, 2007)Kadar asam valproat dalam plasma berkisar antara 40-90 μ g/mL (Davis, DeVane, Ennis, Figueroa , Smith &Winter, 2007). Apabila kadarasam valproat dalam plasma lebih dari 100 μ g/ml, dikha- watirkan akan timbul efeksamping yang membahayakan seperti hepa- totoksik, trombositopenia, danensefalopati akut (Pitlick & Porter,2006; Degel, Heidrich, Schmid, & Weidemann, 1984). Penetapan kadar asam valproatdalam plasma merupakan masalah yang cukup sulit karena asam val- proatmemiliki absorpsi UV yang rendah (Brega, Lucarelli, Lombaradi, Prandini, & Villa,1992). Oleh karena itu, sangat penting untuk mengem- bangkan suatu metode analisisyang mudah dilakukan, cepat, dan ter- percaya untuk penetapan kadarasam valproatdalam cairan biologis, ter- masuk dalam plasma (Gikas, Kazanis, Panderi, Parissi-Poulou, Rompotis, & Vavayannis, 2002).Sejumlah me tode, te rmasuk metode penetapan kadar dengan Kromatografi CairKinerja Tinggi (KCKT) detektor fluoresensi dan detektor UV-Vis telahdigunakan untuk menentukan kadar asam valproat dalam plasma (Amini,Ghaeli, Kamalinia, & Rouini, 2009; Brega, Lucarelli, Lombaradi, Pran- dini, & Villa,1992; Gikas, Kazanis, Panderi, Parissi-Poulou, Rompotis, & Vavayannis , 2002). Ketigametode yang dikembangkan dengan meng- gunakan KCKT tersebut, memer- lukan

    proses derivatisasi untukmengubah analit menjadi senyawa yang dapat dideteksioleh detektor. Hal ini memang memberikan hasil analisis yang akurat dan sensitifnamun proses analisis yang dilaku- kan menjadi rumit dan memakan waktu lama.Sementara itu, metode yang dikembangkan dengan meng- gunakan kromatografigas lebih mengutamakan proses ekstraksi seoptimal mungkin dan penggunaaninstrumen yang lebih modern seperti kromatografi gas-spektrometri massasehingga diperoleh hasil ana- lisis yang akurasi dan sensitifitasnya tidak kalahdengan KCKT (Degel, Heidrich, Schmid, & Weidemann, 1984; Deng, Duan, Ji,Li, Yang, & Zhang, 2006).

    Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikembangkan metode analisis asamvalproat dalam plasma in vitro dengan menggunakan kromatografi gas det ektorionisasi nyala dan pengembangan teknik ekstraksi cair- cair sehinggadiperolehmetode yang sederhana dan sensitif untuk analisis asam valproat.

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    15/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    16/41

    Pengukuran LLOQ

    Larutan natrium divalproa t dalam plasma d isiapkan dengan konsentrasi30,0; 40,0; 50,0; 60,0; 70,0; 80,0; 90,0 dan 100,0 μ g/mL, kemu- dian diekstr aksi sepert icara pe- nyiapan sampel. Sebanyak 1,0 μ L lapisan organik diambil laludisuntikkan ke kromatografi gas pada kondisi terpilih. Kemudian dicarikonsentrasi natri um diva lproat terendah dalam plasma yang masih dapatdideteksi oleh instrumen. Kemudian dihitung persentase akurasi ( % diff ) dankoefisien variasi (KV) dari konsentrasi tersebut.

    Untuk pembuatan kurva kal i- brasi dan uji lnearitas dalam plasma i n Vitro.Sampel blanko serta larutan natrium divalproat dalam plasma dengan konsentrasi40,0; 50,0; 60,0; 70,0; 80,0; 90,0 dan 100,0 μ g/mL disiapkan, kemudian diekstraksiseperti pada cara penyiapan sampel. Sebanyak 1,0 μ L lapisan organik dari masing-mas ing larutan ter sebut disuntikkan ke alat kromatografi gas pada kondisi

    terpilih.Tahap berikut- nya adalah dilakukan uji akurasi, uji presisi serta juga ujiperol ehanKembali ( % recovery) dan juga dila- kukan uji Selektivitas

    HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan Laju Alir Gas Pembawa untuk Analisis

    Asam Valproat dengan Kromatografi GasPenelit ian ini menggunakan kolom kapiler yang memiliki diam- eter kecil

    sehingga laju ali r yang digunakan memiliki rentang antara0,2– 2 ml/menit. Untuk semua elusi, suhu injektor dan detektor diatur pada suhu250ºC. Suhu injektor dan detektor diatur pada suhu 250ºC. Berdasarkan literatur,laju alir gas pembawa yang digunakan sebesar 20 ml/menit. Namun, dalam penelitian ini digunakan variasi laju alir gas pembawa, yaitu 1,0 ml/menit, 1,5ml/menit, dan 2,0 ml/menit. Pertimbangan variasi laju alir gas pembawa adalahdiameter kolom yang digunakan.

    Pertimbangan penetapan suhu injektor adalah suhu injektor harus diatur lebihtinggi daripada suhu kolom maksimum. Jadi seluruhsampel akan menguap segerasetelah sampel disuntikkan. Selain itu, suhu detektor disesuaikan dengan detek- toryang digunakan.Untuk detektor ionisasi nyala, suhu detektor harus di atas 100ºC.Halini bertujuan untuk mencegah terjadinya kondensasi uap air sehingga mengakibatkanpeng- karatan pada detektor ionisasi nyala atau penghilangan (penurunan)sensitivitasnya (Gandjar & Rohman, 2007).

    Kondisi optimum terpilih adalah yang memberikan nila i lempeng teoritis (N)besar, ukuran efisiensi kolom (HETP) kecil, faktor ikutan (T f ) yang mendekatisatu, waktu retensi yang tidak terlalu lama, serta pada kromatogram plasma blankotidak ada puncak yang mengganggu pada waktu retensi asam valproat. Pada laju alir1,0 ml/menit diperoleh wakturetensi 24,1 menit dengan nilai N rata-rata 13442,8; HETPrata-rata 0,0372 dan Tf masing-masing 1,055; 1,263; dan 0,857. Kemudian pada laju alir1,5 ml/menit diperoleh waktu retensi 20,9 menit dengan nilai N rata-rata105481,4; HETP rata-rata 0,0474 dan Tf masing-masing 0,952; 1,509; dan 1,977.Selanjutnya, pada laju alir 2,0 ml/menit diperoleh waktu retensi 18,9 menit dengannilai N rata-rata 13442,8; HETP rata-rata 0,0372 dan Tf masing-masing 1,055; 1,263;dan 0,857. Dari ketiga kondisi tersebut, dipilih laju alir sebesar 1,0 ml/ menitkarena memberikan nilai N terbesar dan HETP terkecil. Data selengkapnya dapatdilihat Gambar 1.

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    17/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    18/41

    Gambar 2. Kromatogram larutan natrium divalproat 100 μ g/mL dengan suhu awal kolom70°C (a) dan 90°C (b)

    kenaikan suhu 5 oC per menit sampai suhu 100 oC dan ditahan selama 1 menit.Setelahitu suhu dinaikkan sampai 150 oC dengan kenaikan suhu2oC per menit.Pemilihan Pelarut Organik untuk Ekstraksi Asam Valproat dalam Plasma

    Untuk memperoleh asam val- proat dari plasma lebih optimal di- cobakan empat jenis pelarut organik pada saat ekstraksi, yaitu metanol, kloroform, dietil eter, danheksan. Pada saat ekstraksi dengan meng- gunakan metanol dan kloroformternyata asam valproat tidak dapat terekst raksi ke dalam pel aru t organik tersebut.Pada saat ekstraksi dengan menggunakan dietil eter, luas area rata-rata yang diperolehsebesar 20636,1. Pada saat ekstraksi dengan menggunakan heksan, luas area rata- ratayang diperoleh sebesar 9704,2.

    Sampel natrium divalproat da- lam plasma sebelum disuntikkan ke alatkromatografi gas harus diekstraksi terlebih dahulu untuk mem- bebaskan ikatannyadengan protein. Untuk memperoleh metode ekstraksi yang pali ng optimal,dicobakan metode pengendapan protein meng- gunakan metanol dan metode ek-straksi cair -cair dengan pelarut kloroform, n-heksan, dan dietil eter. Setelahdianalisis dengan menggu- nakan kromatografi gas, ternyata metanol dan kloroformtidak dapat digunakan untuk ekstraksi natrium divalproat dalam plasma, yangdapat

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    19/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    20/41

    Gambar 3. Kromatogram larutan natrium divalproat 100 ìg/mL dlm plasma yg diekstraksi dgnmetanol (a), kloroform (b), n-heksan (c) dan dietil eter (d

    digunakan adalah heksan dan dietil eter. Kemudian dari kedua pelarut tersebutdibandingkan luas area yang terbentuk pada kromatogram.Karena luas area natriumdivalproat yang diekstraksi dengan dietil eter lebih besar dari luas area yang diek-straksi dengan n-heksan, maka dalam penelitian ini, metode yang akan digunakanuntuk mengekstraksi natrium divalproat dalam plasma adalah ekstraksi cair-cairdengan dietil eter.

    Gambar 4. Kurva hub.waktu sentrifugasi & luas area lar.Na-divalproat 100ìg/mL dlm plasma.

    Kromatogram dar i masing- masing larutan pengekstraksi dapat dilihat padaGambar 3a, 3b, 3c dan 3d.

    Pemilihan Waktu Sentrifugasi untuk Analisis Asam Valproat dalam PlasmaUntuk memperoleh asam val- proat dari plasma secara optimal dicobakan empatkondisi waktu sentrifugasi yaitu selama 5, 10, 15, dan 20 menit. Pada sentri fugas iselama 5 menit diperoleh nilai luas area rata-rata sebesar 8492,2. Pada sentrifugasiselama 10 menit diper- oleh nilai luas area rata-rata sebesar 14692,2. Pada sentrifugasiselama 15 menit diperoleh nilai luas area rata- rata sebesar 25326,9. Pada sentri-fugasi selama 20 menit diperoleh nilai luas area rata-rata sebesar14692,2. Darihasil percobaan dipilih waktu sentrifugasi selama 15 menit karena pada kondisi inidiperoleh nilai luas area rata-rata paling besar. Kurva luas area rata-rata dari asamvalproat pada berbaga i kondis iwaktusentrifugasidapat dilihatpada Gambar 4.

    Validasi Metode Analisis AsamValproat dalam Plasma In Vitro

    Berdasarkan literatur, diperoleh rentang konsentrasi natrium divalproat dalamplasma adalah 40,0- 90,0 μ g/mL (Winter, et al., 2007).Oleh karena itu, dibuat kurva kalibrasi untuk menentukan LLOQ denganrentang konsentrasi 30,0; 40,0; 50,0; 60,0; 70,0; 80,0; 90,0 dan 100,0 μ g/mL.

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    21/41

    Karena pada konsentrasi 30,0 μ g/mL instrumen sudah tidak memberikan respons,maka konsentrasi 40,0 μ g/mL ditetapkan sebagai konsentrasi LLOQ, yaitu

    konsentrasi terendah analit dalam sampel yang dapat ditentukan secara kuantitatifdan masih memenuhi syarat akurasi dan presisi, dimana nilai % diff pada lima kalipenyun- tikan tidak lebih dari ±20% (Food and Drug Administration, 2001). Setelahdicoba lima kali penyuntikan, didapatkan hasil nilai % diff tidak ada yang menyimpanglebih dari +20% atau kurang dari -20%, maka ditetap- kan nilai LLOQ adalahsebesar 40,0 μ g/mL.

    Setelah diperoleh nilai LLOQ, dibuat kurva kalibrasi dan uji line-aritasdengan menghitung koefisien korelasi dari kurva kalibrasi, dengan rentangkonsentrasi lebih kurang 40,0-100,0 μ g/mL, d i mana ni la i LLOQ harusmenjadi Dari hasi l analisis diperoleh persamaan regresi linear y = 459,7 x -18964dengan koefisien korelasi r = 0,9894, di mana kriteria linearita s untuk sediaandalam matriks biologis adalah r = 0,98 (Alizadeh, Mohammadi, & Shah- dousti, 2007).

    Maka dapat disimpul- kan bahwa metode analisis natrium divalproat dalam plasmadengan rentang konsentrasi 40,0-100,0 μ g/ mL memenuhi kriteria uji linearitas.Kurvakalibrasi natrium divalproat dalam plasma dapat dilihat pada Gambar 5konsentrasi terendah dari kurva kalibrasi. Pada pembuatan kurva kalibrasidisuntikkan plasma blanko (plasma tanpa penambahan natrium divalproat) dan tujuhlarutan natrium divalproat dalam plasma dengan konsentrasi 40,0; 50,0; 60,0;70,0; 80,0; 90,0 dan100,0 μ g/mL.

    Gambar 5. Kurva kalibrasi lar. Na-divalproat dlm plasma in vitro dgn kons.

    40-100 μ g/mL.

    Uji SelektivitasPada uji selektivitas, dilakukan analisis terhadap enam plasma dari sumber yang

    berbeda pada konsen- trasi LLOQ yaitu 40,0 μ g/mL. Dari hasil analisis, yangdiperoleh, dihi tung nilai KV kurang dari 20% , yaitu 11,57% dan % diff tidakmenyimpang lebih dari +20% atau kurang dari -20%, yaitu dalam kisaran 9,53%sampai 13,79%, serta tidak ada puncak pengganggu pada waktu retensi asamvalproat. Maka dapat disimpulkan bahwa metode analisis yang digunakan adalahselektif.

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    22/41

    Uji AkurasiPada uji akurasi, dilakukan ana- lisis terhadap tiga rentang konsen- trasi yang

    disebut sebagai Quality control sample (QC), yaitu konsentrasi rendah (40,0 μ g/mL),sedang (60,0 μ g/mL), dan tinggi (80,0 μ g/mL). Uji yang dilakukan adalah hanya men-cakup uji intra-day karena keter- batasan waktu. Hasil dari uji akurasi adalahkonsentrasi rendah (40,0 μ g/ mL) memberikan nilai % diff 8,06 sampai 12,33%,konsentrasi sedang (60,0 μ g/mL) memberikan nilai % diff -11,63 sampai -9,95%, dankonsentrasi tinggi (80,0 μ g/mL) memberikan nilai % diff - 13,67 sampai 9,41%. Nilai

    % diff yang diperoleh tidak menyim- pang kurang dari -15% atau lebih dari+15% untuk masing-masing konsentrasi. Dari hasil pengujian akurasi yang telahdilakukan untuk analisis asam valproat dalam plasma sudah memenuhi kriteria yangdipersyaratkan.

    Uji Presisi

    Pada uji presisi asam valproat dalam plasma, konsentrasi rendah (40,0 μ g/mL)memberikan ni la i koefisien variasi (KV) 10,49 %, kon sentrasi sedang (60,0 μ g/mL)mem- berikan nilai KV 13,92 %, konsentrasi tinggi (80 ,0 μ g/mL) memberikan nilaiKV 9,33 %, pada. Dari hasil percobaan uji presisi yang telah dilakukan untukanalisis natrium divalproat dalam plasma sudah me- menuhi kriteria yangdipersyaratkan karena diperoleh nilai KV kurang dari 15% untuk masing-masingkonsentrasi.

    Uji Perolehan Kembali(% recovery )

    Pada penelitian ini dilakukan uji perolehan kembali relative (% relative recovery).Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian, diperoleh % recovery sebesar108,06 sampai 112,32% untuk konsentrasi rendah, 81,91 sampai 103,17% untukkonsentras i sedang, dan 86,97 sampa i 101,65% untuk konsentrasi tinggi.

    Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh nilai persen perolehan kembaliseluruhnya berada dalam rentang yang dipersyaratkan, yaitu sebesar 80-120%.Berdasarkan jurnal yang menjadi acuan penulis dalam mengembangkan metodeanalisis, rentang kalibrasi linier diperoleh pada konsentrasi 2,5-6400 μ g/mL(Bigdeli, Falahat-Pisheh, & Neyes- tani, 2007). Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan penulis, dapat dilihat bahwa validasi metode yang dilakukanmemberikan ren tang kalibrasi yang linier pada konsentrasi 40,0-100,0 μ g/mL dannilai LLOQ yang diperoleh sebesar 40,0 μ g/mL. Rentang kalibrasi linier yang diperoleh dari jurnal acuan emang lebih sensitif dibanding metode ekstraksi cair-cair yangdikembangkan oleh penulis, namun metode yang dikem- bangkan oleh penulis inimasih valid untuk digunakan karena rentang asam valproat dalam plasma adapada konsentrasi 40-90 μ g/mL(Davis, DeVane, Ennis, Figueroa, Smith & Winter,2007).

    KESIMPULAN

    Kondisi analisis optimum asam valproat dalam plasma in vitro diper- oleh denganpemrograman suhu dengan suhu injektor sebesar 250 oC dan menggunakan detektorionisasi nyala dengan suhu 250 oC. Pemro- graman suhu yang digunakan adalahdengan suhu awal 70 oC dengan ke- naikan suhu 5 oC per menit sampai suhu 100 o C,kemudian di tahanselama 1 menit.Lalu suhu dinaikkan sebesar 2 oC per menit sampai

    suhu kolom menjadi 150o

    C. Kondisi opti- mum ini membutuhkan waktu analisis 32menit. Metode ekstraksi optimum untuk analisis asam val- proat dalam plasma in

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    23/41

    vitro adalah metode ekstraksi cair-cair dengan dietil eter sebagai larutan peng-ekstraksi, waktu pengocokan dengan vorteks selama 120 detik, dan waktu sentrifugasi

    15 menit.

    DAFTAR ACUAN

    Alizadeh N, Mohammadi A, Shah- dousti P. 2007. Determination of Valproic Acid inHuman Serum and Pharmaceutical Preparations by Headspace Liquid-phaseMicroextraction Gas Chroma- tgraphy-Flame Ionization Detec- tion WithoutPrior Deriva-tization. Journal of Chromatography B ,850: 128-133.

    Bigdeli M, Falahat-Pi sheh HR, Neyestani TR. 2007. Simple and Rapid Gas-ChromatographicMethod for Quantitation of To- tal and Free Valproic Acid inHuman Serum. Acta Me dicaIranica ,45(2): 85-90.

    Degel F, Heidrich R, Schmid R, Weidemann G. 1984. Quantita- tive Determination

    of Valproic Acid by Means of Gas Chromato- graphic Headspace Analysis.Clinica Chemica Acta ,139: 29-36.

    Deng C, Li N, Ji J, YangB, Duan G,Zhang X. 2006. Development of Water-phaseDerivatization Followed by Solid-phase Micro- extraction and Gas Chromatog-raphy/Mass Spectrometry for Fast Determination of Valproic Acid in HumanPlasma. Rapid Communications in MassSpectrom- etry ,20:1281-1287.

    Food and Drug Administration, U.S. Department of Health and HumanServices.2001.Guidance for Industry:Bioanalytical MethodVali- dation . January 4, 2010.http// www.fda.gov/cder/guidance/ index.htm

    Food and Drug Administration, U.S. Department of Health and Human Services.2007.Guidance forIndustry: Individual Product Bio- equivalence Recommendations. March19,2010.http://www.fd a . g o v / c d e r / g u i d a n c e /bioequivalence/default.hm.

    Gandjar IG, Rohman A. 2007. Kimia Farmasi Anali sis. Yogyakar ta: Pustaka Pelajar.Winter HR, DeVane CL, FigueroaC., Ennis DJ, Davis PC, Smith MA. 2007. Openlabel steady state pharmakokinetic drug interac- tion study on co-administeredquetiapine fumarate and dival- proex sodium in patients with schizophrenia,schizoaffective disorder, or bipolar disorder. Human Psycopharmacology , 22:469-476.

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    24/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    25/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    26/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    27/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    28/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    29/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    30/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    31/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    32/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    33/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    34/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    35/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    36/41

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    37/41

    DOKUMENTASI

    Diskusi untuk slide persentasi

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    38/41

    Ketika Persentasi Berlangsung

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    39/41

    Diskusi setelah persentasi

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    40/41

    Saat diskusi untuk pembuatan buku

  • 8/18/2019 kimia pemisahan pdf

    41/41

    SRI ADELILA SARI(Padangsidempuan, 10 April 1971)

    S1 (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Medan)S2 (Universitas Gajah Mada)

    MAULINA(Pidie, 23 Desember 1990)[email protected]

    SMA (SMAN 1 Geumpang, Pidie)S1 (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah)S2 (Magister Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Uns iah

    RINI YULIA(Nagan Raya, 11 Juli 1991)

    [email protected]

    SMA (SMAN 1 Seunagan, Nagan Raya)S1 (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah)S2 (Magister Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Unsyiah)