Kimia Pada Pertambangan

17
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kimia Dalam Pertambangan”. Makalah diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu agar dapat di maklumi adanya. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Palangkaraya, 29 Desember 2011 Peny usun

description

Kimia Dasar II

Transcript of Kimia Pada Pertambangan

Page 1: Kimia Pada Pertambangan

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kimia

Dalam Pertambangan”. Makalah diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.Makalah ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan makalah ini.

Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan-kesalahan

dan kekurangan, oleh karena itu agar dapat di maklumi adanya. Semoga makalah ini

memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan bagi kita semua.

Palangkaraya, 29 Desember 2011

Penyusun

i

Page 2: Kimia Pada Pertambangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

......................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................

......................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................

......................................................................................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................................................

......................................................................................................................................2

1.4 Metodologi Pembahasan.........................................................................................

......................................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................

......................................................................................................................................3

2.1 Pengertian Ilmu Kimia...........................................................................................

2.2 Pengertian Ilmu Pertambangan...............................................................................

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................

......................................................................................................................................4

3.1 Pengaruh Ilmu Kimia Dalam Bidang Pertambangan.............................................

3.2 Peranan Positif Ilmu Kimia Dalam Pertambangan.................................................

.....................................................................................................................................6

3.3 Peranan Negatif Ilmu Kimia Dalam Pertambangan...............................................

.....................................................................................................................................7

Page 3: Kimia Pada Pertambangan

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................

....................................................................................................................................10

4.2 Kata Penutup..........................................................................................................

....................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

.....................................................................................................................................11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengingat pentingnya manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari,tidaklah

mengherankan apabila di kemudian hari ilmu kimia terus dikembangkan. Berbagai

penelitian tentang apapun terus dilakukan. Penemuan terus dilahirkan, itu semua

bertujuan untuk kemashlahatan kehidupan masyarakat banyak. Berbanding terbalik

dengan ilmu kimia yang cenderung tidak banyak disukai, tetapi manfaat ilmu kimia justru

diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.

Ilmu kimia memiliki kedudukan yang sangat penting dan diperlukan oleh bidang ilmu

lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam

kehidupan manusia bahkan tidak begitu disadari. Salah satu bidang ilmu yang

membutuhkan manfaat ilmu kimia adalah bidang ilmu pertambangan.

Dalam bidang pertambangan,ilmu kimia sangat bermanfaat berkaitan dengan

penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan. Proses penentuan unsur-unsur yang

menyusun mineral dan tahan pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar

i

i

Page 4: Kimia Pada Pertambangan

ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dapat membantu memahami serta mengerti temuan para

peneliti tentang bebatuan dan benda-benda alam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa peranan ilmu kimia dalam bidang ilmu pertambangan?

2. Bagaimana dampak kimia dalam ilmu pertambangan bagi lingkungan?

3. Mengapa ilmu kimia penting dalam bidang ilmu pertambangan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Mengetahui peranan ilmu kimia dalam bidang ilmu pertambangan.

2. Mengetahui dampak kimia dalam ilmu pertambangan bagi lingkungan.

3. Mengetahui pentingnyta ilmu kimia dalam bidang ilmu pertambangan

1.4 Metode Pembahasan

Dalam hal ini penulis menggunakan media internet, yaitu penelitian yang

dilakukan melalui media internet ,mengumpulkan data-data dan keterangan melalui

internet dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti.

BAB II

LANDASAN TEORI

Page 5: Kimia Pada Pertambangan

2.1 Pengertian Ilmu Kimia

Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau

materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi

mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari

pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan

tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya

ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya

antaratom dan ikatan kimia.

Kimia sering disebut sebagai ilmu sesat karena menghubungkan berbagai ilmu lain,

seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika,

pertambangan dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang

memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik

melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

2.2 Pengertian Ilmu pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,

penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral,

batubara, panas bumi, migas).

Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep

Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang meliputi :

Penyelidikan Umum (prospecting)

Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci

Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)

Persiapan produksi (development, construction)

Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)

Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan

Pengolahan (mineral dressing)

Pemurnian / metalurgi ekstraksi

Pemasaran

Corporate Social Responsibility (CSR)

Pengakhiran Tambang (Mine Closure)

Page 6: Kimia Pada Pertambangan

Ilmu Pertambangan : ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang

berkaitan dengan industri pertambangan berdasarkan prinsip praktik pertambangan yang baik

dan benar (good mining practice).

BAB III

PEMBAHASAN

1.1 Pengaruh Ilmu Kimia Dalam Bidang Pertambangan

Aktifitas pertambangan dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang

saling berlawanan, yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan

yang sangat potensial. Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini menyokong pendapatan

negara selama bertahun-tahun.Oleh karena itu bisa pertambangan tidak dapat lepas

peranannya dari bumi ini.

Dalam pertambangan banyak sekali cara dan inovasi yang dilakukan untuk membantu

setiap proses yang ada dari mulai bahan galian yang tidak mempunyai nilai yang

maksimal hingga proses penyempurnaan hasil tambang yang maksimal.Salah satunya

dengan mengaitkan ilmu kimia di dalamnya untuk membantu setiap proses

pertambangan yang ada.

Sebelum dari adanya pertambangan pun ilmu kimia sudah ikut berperan dalam

penentuan bahan galian dalam menentukan jenis galian dan komposisi materi dalam

Page 7: Kimia Pada Pertambangan

batuan dan mineral yang akhirnya akan dapat diolah menjadi hasil tambang.Berlanjut ke

tahap berikutnya yaitu teknik peledakan dan juga proses – proses lainnya yang

menggunakan ilmu kimia.

Dalam pembukaan lahan tambang khususnya dalam pertambangan yang di dominasi

batuan sangat diperlukan sebuah teknik untuk mempermudah membuka lapisan – lapisan

yang tidak dibutuhkan sebelum mengambil bahan galian yang dicari.Dengan teknik

peledakan atau dalam istilah pertambangan di sebut blasting adalah salah satu contoh

adanya juga peranan kimia dalam pertambangan.Dalam peledakan tentu tidak lepas dari

campuran – campuran bahan kimia di dalamnya.

Namun disamping itu,ilmu kimia digunakan tidak hanya sebatas sebagai pencari

mineral dan peledakan ,bahan – bahan kimia juga digunakan dalam membantu proses-

proses pembentukan mineral hasil tambang dari perut bumi yang akan di olah agar

memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, ilmu kimia

memiliki dampak-dampak dalam pertambangan maupun kehidupan lingkungan sekitar.

Baik dampak positif maupun dampak negatif.

1.2 Peranan Positif Ilmu Kimia Dalam Pertambangan

Dalam ilmu pertambangan, ilmu kimia berperan aktif dalam terciptanya mineral yang

utuh. Dalam pengambilan sebuah mineral dari perut bumi, tidaklah mungkin sebuah

mineral yang di ambil dari dalam perut bumi akan utuh tanpa adanya batu-batuan lain

yang menempel padanya.

Maka dari itu ilmu kimia sangat berperan aktif dalam beberapa proses pengolahan

logam mineral yang di ambil untuk di manfaatkan dari dalam perut bumi. Cara - cara

refining atau penyempurnaan bahan galian tambang yang menggunakan bahan kimia

sebagai bahan pembantu dalam pengolahannya adalah sebagai berikut;

1. Refining Untuk Logam.

SMELTING ( peleburan )

Smelting (peleburan) adalah proses reduksi bijih ( abu hasil roasting atau

cake hasil electrowinning ) pada suhu tinggi ( 1.200 oC ) hingga mendapatkan

material lelehan. Dengan menambahkan Flux formula, salah satunya Borax -

Page 8: Kimia Pada Pertambangan

Sodium Borate ( Na2B4O7. 10H2O ) sebagai bahan kimia tambahan untuk

proses smelting. Fungsi borax dalam proses smelting yaitu mengikat kotoran

penggangu selain logam ( slag / terak ). Sehingga ketika mencair, matte

( logam lelehan ) akan berada di bawah sedangkan bagian atas disebut slag /

terak yang ditangkap oleh silika berupa semacam kaca yang mudah untuk

dipecahkan. Produk reduksi selama proses pelelehan disebut Dore bullion

(Au-Ag alloy).

SIZE REDUCTION ( Pengecilan ukuran )

Size reduction (pengecilan ukuran) yaitu mereduksi dore bullion (Au-Ag

alloy) yang masih berukuran besar menjadi butiran-butiran kecil, sebelum

diproses ke tahap parting. Idealnya besaran butiran sekitar diameter 2-3 mm

dengan kadar emas 25% atau kurang.  Bila perlu dilakukan Quartering, yaitu

menurunkan kadar emas dengan penambahan yang tepat dari tembaga atau

perak agar tercapai kadar emas 25%.

Proses ini dilakukan berdasarkan proses perlakuan kimia untuk bahan

fase padat yang umumnya sangat dipengaruhi oleh luas permukaan dari bahan

padat tersebut. Semakin luas permukaannya, maka perlakuan kimia akan

semakin baik. Dimana luas permukaan dari suatu bahan padat berhubungan

erat dengan ukuran dari bahan tersebut, artinya semakin kecil ukuran dari

bahan padat, maka permukaannya akan semakin luas.

2. Refining Untuk Emas

METODE CIP

Mengolah emas dengan metode CIP didasarkan kenyataaan bahwa emas

dapat membentuk senyawa kompleks dengan sianida. Proses tahap awalnya,

Page 9: Kimia Pada Pertambangan

emas yang masih berupa ore ( bijih ) ditambang pada suatu lokasi

penambangan. Ore tersebut selanjutnya dihancurkan hingga halus kemudian

dicampur dengan air ( disebut pulp ). Pulp lalu dimasukan ke dalam tangki

agitator, dan ditambahkan sianida ke dalamnya. Sianida inilah yang akan

membentuk senyawa kompleks emas-sianida yang nantinya akan diserap oleh

karbon aktif.

Karbon aktif yang dipergunakan dapat berasal dari arang batok kelapa,

maupun arang kayu atau batu bara. Yang paling banyak dipakai adalah karbon

aktif granular dari arang batok kelapa. Untuk kualitas baik, setiap kg karbon

aktif memiliki daya adsorbsi emas hingga 8 – 16 g, namun kualitas karbon

aktif yang tersedia dipasaran rata-rata hanya mampu  mengadsorpsi berkisar 2

– 5 g emas untuk setiap kg-nya.

Proses Amalgamasi

Dalam proses ini bahan kimia yaitu merkuri (Hg) digunakan sebagai

media untuk mengikat emas yang tercampur dingan bahan - bahan lainnya

sehingga dapat diperoleh emas yang murni.

 

1.3 Peranan Negatif Ilmu Kimia Dalam Pertambangan

Meskipun ilmu kimia sangat dibutuhkan dalam proses proses pengolahan

mineral dalam pertambangan, akan tetapi dibalik semua itu terdapat juga peranan

negatif yang dihasilkan dari proses pengolahan yang menggunakan zat-zat kimia

Page 10: Kimia Pada Pertambangan

tersebut. Kurangnya perhatian perusahaan tambang akan dampak dari penggunaan

zat-zat kimia hasil pengolahan menjadi faktor kuat penyebab kerusakan lingkungan

sekitar tambang.

Sebagai contoh, pada kegiatan usaha pertambangan emas skala kecil,

pengolahan bijih dilakukan dengan proses amalgamasi di mana merkuri (Hg)

digunakan sebagai media untuk mengikat emas. Mengingat sifat merkuri yang

berbahaya, maka penyebaran logam ini perlu diawasi agar penanggulangannya dapat

dilakukan sedini mungkin secara terarah. Selain itu, untuk menekan jumlah limbah

merkuri, maka perlu dilakukan perbaikan sistem pengolahan yang dapat menekan

jumlah limbah yang dihasilkan akibat pengolahan dan pemurnian emas.

Sedangkan pertambangan skala besar, tailing yang dihasilkan lebih banyak

lagi. Pelaku tambang selalu mengincar bahan tambang yang tersimpan jauh di dalam

tanah, karena jumlahnya lebih banyak dan memiliki kualitas lebih baik. Untuk

mencapai wilayah konsentrasi mineral di dalam tanah, perusahaan tambang

melakukan penggalian dimulai dengan mengupas tanah bagian atas (top soil). Top

Soil kemudian disimpan di suatu tempat agar bisa digunakan lagi untuk penghijauan

setelah penambangan. Tahapan selanjutnya adalah menggali batuan yang

mengandung mineral tertentu, untuk selanjutnya dibawa ke processing plant dan

diolah. Pada saat pemrosesan inilah tailing dihasilkan. Sebagai limbah sisa batuan

dalam tanah, tailing pasti memiliki kandungan logam lain ketika dibuang.

Limbah tailing merupakan produk samping, reagen sisa, serta hasil

pengolahan pertambangan yang tidak diperlukan. Tailing hasil penambangan emas

biasanya mengandung mineral inert (tidak aktif). Mineral tersebut antara lain: kwarsa,

kalsit dan berbagai jenis aluminosilikat. Tailing hasil penambangan emas

mengandung salah satu atau lebih bahan berbahaya beracun seperti Arsen (As),

Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Sianida (CN) dan lainnya. Sebagian

logam-logam yang berada dalam tailing adalah logam berat yang masuk dalam

kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Misalnya, Merkuri adalah unsur kimia sangat beracun (toxic). Unsur ini bila

bercampur dengan enzime di dalam tubuh manusia akan menyebabkan hilangnya

kemampuan enzime untuk bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang

Page 11: Kimia Pada Pertambangan

penting. Logam Hg ini dapat terserap ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan

kulit. Karena sifatnya beracun dan cukup volatil, maka uap merkuri sangat berbahaya

jika terhisap oleh manusia, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Merkuri

bersifat racun yang kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam

tubuh dalam jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya. Bahaya penyakit yang

ditimbulkan oleh senyawa merkuri di antaranya kerusakan rambut dan gigi, hilang

daya ingat dan terganggunya sistem syaraf.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Page 12: Kimia Pada Pertambangan

Dalam bidang pertambangan, ilmu kimia memang sangat berpengaruh dan

memberikan peran yang mendalam pada beberapa proses-proses yang ada dalam kegiatan

pertambangan baik dampak positif maupun negatif.Dampak positifnya yaitu untuk

memudahkan proses - proses penyempurnakan bahan-bahan galian dari dalam perut bumi

sehingga menjadi bahan tambang yang mempunyai nilai lebih. Apabila dalam suatu

perusahaan tambang tidak menggunakan dasar - dasar kimia dalam pelaksanaan tambang

tersebut maka sudah dipastikan hasil produksi dari perusahaan tambang tersebut tidak akan

maksimal, bahkan tidak dapat menghasilkan mineral yang berharga. Maka dari itu ilmu kimia

sangat dibutuh kan demi mempermudah proses pertambangan dan meningkatkan hasil

produksi agar memiliki nilai yang ekonomis, meskipun begitu dalam pelaksanaannya

perusahaan – perusahaan tambang harus memikirkan dampak negatif yang dihasilkan oleh

proses pertambangan seperti tailing atau limbah yang sangat berbahaya dalam kerusakan

lingkungan.

4.2 Kata Penutup

Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi di atas.Tentunya masih

banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan makalah ini karena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul

makalah ini.Semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan khususnya juga bagi para

pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/manfaat-ilmu-kimia.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia

http://mineraltambang.com/refining.html