Kimia Medisinal Obat Antiinfeksi

16
Kimia Medisinal Obat Antiinfeksi JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt.

description

Kimia Medisinal Obat Antiinfeksi. JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Oleh : Hendri Wasito , S. Farm., Apt. Tinjauan umum. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kimia Medisinal Obat Antiinfeksi

Page 1: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Kimia Medisinal Obat Antiinfeksi

JURUSAN FARMASI FKIKUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt.

Page 2: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Tinjauan umum

Obat antiinfeksi merupakan senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu (serangga, metazoa, protozoa, bakteri, riketsia atau virus).

Beberapa kelompok obat antiinfeksi : ektoparasitisida (antiseptik dan desinfektan), anthelmintik, anti jamur, antivirus dan antiprotozoa.

Page 3: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Ektoparasitisida Ektoparasitisida merupakan senyawa yang digunakan

untuk pengobatan berbagai kelainan yang disebabkan oleh ektoparasit.

Berdasarkan struktur kimianya ektoparasitisida dibagi menjadi : hidrokarbon terklorinasi (lindan sebagai

antiskabies) turunan piretrin (tetrametrin, permetrin, piretrin) senyawa sulfur (sulfur, sulfur presipitum, sulfur

sublimatum) turunan lainnya (benzil benzoat, malation,

krotamiton)

Page 4: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Cl

Cl

Cl

Cl

Cl

Cl

Lindan

Lindan diabsorbsi oleh antropoda dan merangsang sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan kejang dan kematian parasit

P SH3CO

X

OCH3

CH

COOCH2CH3

CH2COO R

X RS C2H5 : Malation

O C 2H5 : Malaoks onS H : Asam malation

Malation digunakan sebagai insektisida , dalam tubuh serangga diubah menjadi malaoksan yang menghambat enzim kolinesterase 10.000 kali lebih besar dibanding senyawa induknya.

Page 5: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Antiinfeksi setempat

Obat antiinfeksi setempat digunakan secara setempat untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme.

Dibagi menjadi dua kelompok : Antiseptik (digunakan pada jaringan hidup) Desinfektan (biasa digunakan pada benda

mati)

Page 6: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Mekanisme kerja antiinfeksi

penginaktifan enzim tertentu (turunan aldehid, amida, etle oksid, halogen, merkuri, seny. amonium kuartener)

Denaturasi protein (turunan alkohol dan fenol, merkuri, peroksida, seny. perak, seny.amonium kuartener)

Mengubah permeabilitas membran sel bakteri (turunan amin dan guanidin, turunan fenol, seny. amonium kuartener)

Interkalasi kedalam DNA (turunan trimetilmetan, gentian violet)

pembentukan kelat (heksaklorofen, oksikuinolin)

Page 7: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

CH3CH2OH (etil alkoh ol)

CH3CH2OH (isopr opi l alkoh ol)

Isopropil alkohol aktivitas bakterisid lebih besar dari etil alkohol karena lebih efektif dalam menurunkan tegangan permukaan sel bakteri dan denaturasi protein.

Hubungan struktur aktivitas turunan alkohol (Antiseptik) :• Pada alkohol alifatik, bertambahnya jumlah atom

C kelarutan dalam lemak meningkat sehingga mampu berpenetrasi ke membran sel bakteri sehingga aktivitas meningkat.

• Percabangan akan menurunkan kelarutan dalam lemak sehingga aktivitas menurun

• Adanya ikatan rangkap memiliki efek serupa dengan adanya percabangan.

Page 8: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

OH

Fenol

OH

CH3

p-Kresol

OH

CH

H3C

CH3

CH3

Timol

OH

CH

OCH3

CH CH3

Eugenol

OH

CH2(CH2)4CH3

OH

Heksilresorsinol

Hubungan struktur aktivitas senyawa fenol (Antiseptik) :• Peningkatan sifat lipofil akan

meningkatkan aktivitas antiseptik• Pemasukan gugus halogen (Cl / Br) ke

inti fenol meningkatkan aktivitas.• Pemasukkan gugus nitro dapat

meningkatkan aktivitas antiseptik sampai derajat moderat

• Pemasukkan gugus asam karboksilat dan asam sulfonat menurunkan aktivitas antiseptik

• Pemasukkan gugus lkil kedalam struktur fenol, kresol, resorsinol, akan meningkatkan aktivitas antibakteri dan menurunkan toksisitas

• Pemasukkan gugus alkoksi meningkatkan aktivitas antiseptik.

Page 9: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Anthelmintik Anthelmintik adalah senyawa yang digunakan untuk

pengobatan berbagai jenis parasit dari cacing. Mekanisme kerja :

menyebabkan narkosis, paralisis, atau kematian cacing ( levamisol, pirantel pamoat, dietilkarbamazin)

efek iritasi dan merusak jaringan cacing (heksilresorsinol)

menyebabkan kekacauan pada cacing (turunan benzimidazol, mebendazol)

penghambat enzim tertentu (prazikuantel, niridazol, stibofen)

mempengaruhi metabolisme cacing (niklosamid, niridazol, prazikuantel)

penghambat biosintesis asam nukleat (klorokuin, kuinakrin)

Page 10: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

N N

CH CH

CH3

Ar

Ar Nama Obat

S

OH

Pirantel

Oksantel

Hubungan struktur dan aktivitas turunan Vinilpiperidin :• Aktivitas anthelmintik untuk

gugus aromatik (Ar) yang berbeda akan menurun dengan urutan : 2-tienil > 3-tienil > fenil > 2-furil

• Pemasukan gugus pada posisi orto gugus Ar, dan subtitusi N-metil (R) dalam sistem siklik amidin tidak mengubah aktivitas, sedang subtitusi pada posisi yang lain akan menghilangkan aktivitas.

Pirantel pamoat adalah anthelmintik dengan spektrum luas dan merupakan obat terpilih untuk pengobatan ascariasis dan enterobiasis.

Page 11: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Azole Antifungals

N

N O

O

O N N C

O

CH3

Cl

Cl

Ketoconazole

Broad spectrum. Dipakai secara Orall untuk systemic mycoses:

systemic candidiasis, coccidiomycosis, dan blastomycosis.

Menghambat human demethylase dan menyebabkan penurunan konsentrasi testosterone dan corticosterone pada tubuh.

juga menghambat P450s dalam tubuh sehingga meningkatkan konsentrasi plasma dari cyclosporin, phenytoin atau terfenadine.

Page 12: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

The similarity of fungal and mammalian cells creates a number of problems for designing drugs that are selectively toxic to fungal cells but not the human host

Page 13: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

SAR of Azole Antifungals

1.Gugus Imidazole atau 1,2,4-triazole dengan pKa 6.5-6.8 penting untukaktivitas antifungal.

2.N3 imidazole dan N4 imidazole dari ikatan triazole P450 besi.

3.The most active ones have two or three aromatic rings, at least one of them is substituted with halogens or other nonpolar groups (2,4-dichlorophenyl 1,4-dichlorophenyl, or 2,4-difluorophenyl).

4.The most active azoles have fluore in the structure.5.Ring substitution at other positions makes the azole

inactive.6.The big nonpolar part resembles the steroid molecule in

binding to the enzyme.

Page 14: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

UNTUK JENIS OBAT-OBAT ANTIINFEKSI LAINNYAAKAN DIDISKUSIKAN

PADA PRESENTASI PERTEMUAN SELANJUTNYA

Page 15: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Tugas presentasi Diskusikan mengenai hubungan antara

struktur dan aktivitas obat-obat antiinfeksi (anthelmintik, antibakteri, antiviral, antijamur, antibiotik, dsb.) meliputi : Kasus dan pemlihan obat terpilih. Struktur obat terpilih dan penjelasannya Mekanisme farmakologis obat tersebut Hubungan antara struktur dan aktivitas obat

tersebut Serta penjelasan lainnya yang penting

mengenai struktur dan aktivitas obat tersebut.

Page 16: Kimia  Medisinal Obat Antiinfeksi

Hatur nuhun pisan …Jangan lupa untuk mencari literatur dan sumberbelajar baik melalui buku, jurnal, artikel, internet dsb. dan selalu aktiv dalam diskusi selama kuliah berlangsung.