Kimia Medisinal Bab 1-5

87
KIMIA MEDISINAL KIMIA MEDISINAL Definisi, Ruang Lingkup dan Definisi, Ruang Lingkup dan Sejarah Kimia Medisinal Sejarah Kimia Medisinal

description

kimia medicin

Transcript of Kimia Medisinal Bab 1-5

Page 1: Kimia Medisinal Bab 1-5

KIMIA KIMIA MEDISINALMEDISINAL

Definisi, Ruang Lingkup Definisi, Ruang Lingkup dan Sejarah Kimia dan Sejarah Kimia

Medisinal Medisinal

Page 2: Kimia Medisinal Bab 1-5

Batasan Batasan Kimia Medisinal Kimia Medisinal Menurut Menurut (Burger, 1970)(Burger, 1970)

Ilmu pengetahuan yang merupakan Ilmu pengetahuan yang merupakan cabang dari cabang dari ilmu kimia dan biologiilmu kimia dan biologi, yang , yang digunakan untuk digunakan untuk memahami dan memahami dan menjelaskanmenjelaskan mekanisme kerja obatmekanisme kerja obat

Sebagai dasarSebagai dasarnyanya adalah adalah mencoba mencoba menetapkan hubungan struktur kimia dan menetapkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis obat, serta aktivitas biologis obat, serta menghubungkan perilaku biodinamik menghubungkan perilaku biodinamik melalui sifat-sifat fisik dan reaktifitas melalui sifat-sifat fisik dan reaktifitas senyawa senyawa kimia.kimia.

Page 3: Kimia Medisinal Bab 1-5

Batasan Batasan Kimia Medisinal Kimia Medisinal Menurut Menurut (IUPAC, 1974)(IUPAC, 1974)

Ilmu pengetahuan yang mempelajari  Ilmu pengetahuan yang mempelajari  penemuan, pengembangan, penemuan, pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif (obat) kerja senyawa biologis aktif (obat) pada tingkat molekul.pada tingkat molekul.

Page 4: Kimia Medisinal Bab 1-5

Batasan Kimia Medisinal Batasan Kimia Medisinal Menurut Taylor dan Kennewell Menurut Taylor dan Kennewell

(1981) (1981) Studi kimiawi senyawa atau obat yang Studi kimiawi senyawa atau obat yang

dapat memberikan efek menguntungkan dapat memberikan efek menguntungkan dalam sistem kehidupan dan melibatkan dalam sistem kehidupan dan melibatkan studi hubungan struktur kimia senyawa studi hubungan struktur kimia senyawa dengan aktivitas biologis serta dengan aktivitas biologis serta mekanisme cara kerja senyawa pada mekanisme cara kerja senyawa pada sistem biologis, dalam usaha sistem biologis, dalam usaha mendapatkan efek pengobatan yang mendapatkan efek pengobatan yang maksimal dan memperkecil efek samping maksimal dan memperkecil efek samping yang tidak menguntungkan. yang tidak menguntungkan.

Page 5: Kimia Medisinal Bab 1-5

Ruang Lingkup Kimia Ruang Lingkup Kimia MedisinalMedisinal

1. 1. Isolasi & Identifikasi senyawa aktif dalam tanaman Isolasi & Identifikasi senyawa aktif dalam tanaman yang secara empirik telah digunakan untuk yang secara empirik telah digunakan untuk pengobatanpengobatan

2. Sintesis struktur analog dari bentuk dasar senyawa 2. Sintesis struktur analog dari bentuk dasar senyawa yng mempunyai aktivitas pengobatan yang potensialyng mempunyai aktivitas pengobatan yang potensial

3. Mencari struktur induk baru dengan cara sintesis 3. Mencari struktur induk baru dengan cara sintesis senyawa organik, dengan atau tanpa berhubungan senyawa organik, dengan atau tanpa berhubungan dengan zat aktif alamiahdengan zat aktif alamiah

4. Menghubungkan struktur kimia dengan cara kerja obat4. Menghubungkan struktur kimia dengan cara kerja obat5. Mengembangkan rancangan obat5. Mengembangkan rancangan obat6. Mengembangkan hubungan struktur dan aktivitas 6. Mengembangkan hubungan struktur dan aktivitas

biologis melalui sifat kimia fisika dengan bantuan biologis melalui sifat kimia fisika dengan bantuan statistikstatistik

Page 6: Kimia Medisinal Bab 1-5

Kimia Medisinal (Kimia Medisinal (Medicinal Medicinal ChemistryChemistry) disebut pula Kimia ) disebut pula Kimia Farmasi (Farmasi (Pharmaceutical Pharmaceutical ChemistryChemistry), Farmakokimia ), Farmakokimia ((Farmacochemie, Farmacochemie, PharmacochemistryPharmacochemistry) dan kimia ) dan kimia terapi (terapi (Chimie TherapeutiqueChimie Therapeutique).).

Page 7: Kimia Medisinal Bab 1-5

Sejarah Kimia MedisinalSejarah Kimia Medisinal

• Kimia medisinal sudah dipraktekkan sejak beribu tahun yang lalu• Manusia selalu berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan berbagai tanaman : herba, buah, akar, kulit • Berbagai catatan menunjukkan efek terapi berbagai tanaman ditemukan di : Cina, India, Amerika Selatan, dan sekitar Lautan Tengah (Mediterania)

Page 8: Kimia Medisinal Bab 1-5

Sejarah Kimia MedisinalSejarah Kimia Medisinal

• Dua obat pertama ditemukan ~ 5100 tahun yang lalu dalam buku tentang tanaman : Pen Ts’ao yang ditulis raja Cina Shen Nung :1.Ch’ang Shan (Dichroa febrifuga), akarnya mengandung alkaloid; saat ini digunakan untuk terapi malaria dan demam 2.Ma Huang (Ephedra sinica)- mengandung ephedrine; digunakan untuk stimulan jantung, pereda batuk dan asma. Sekarang digunakan para atlit karena secara cepat mengubah lemak menjadi energi dan meningkatkan kekuatan serabut otot.

Page 9: Kimia Medisinal Bab 1-5

Sejarah Kimia MedisinalSejarah Kimia MedisinalOpium •Abad III SM : Theophrastus menyebutkan penggunaannya sebagai analgesik•Abad X : Rhazes (Persia) menggunakan pil opium untuk terapi batuk, gangguan mental, dan nyeri.• Mengandung : morfin (analgetik poten), codein (pereda batuk)Daun koka• Dikunyah oleh pembawa surat (pelari) & pencari erak suku Inca di pegunungan Andes sebagai stimulan & efek euphoria•Mengandung : kokain (anestesi)

Page 10: Kimia Medisinal Bab 1-5

Sejarah Kimia MedisinalSejarah Kimia MedisinalAkar Rauwolfia serpentina•Digunakan oleh masyarakat Hindu kuno untuk terapi hipertensi, insomnia.• Mengandung reserpin (obat antihpertensi)Colchicum autumnale• Alexander Tralles pada abad 6 merekomendasikan untuk mengatasi nyeri sendi.• Digunakan Avicenna (Persia) abad 11 untuk terapi gout•Benyamin Franklin mendengar & membawa ke Amerika•Mengandung : colchicine (alkaloid yang saat ini digunakan untuk terapi gout)

Page 11: Kimia Medisinal Bab 1-5

Sejarah Kimia MedisinalSejarah Kimia MedisinalKulit kayu kina•Penduduk asli Amerika Selatan menggunakan untuk demam.•1633 Calancha berlayar ke Amerika Selatan dan membawanya ke Eropa dan digunakan untuk terapi demam & malaria• 1820 senyawa aktif diisolasi, mengandung kuinin (obat antimalaria)Daun Digitalis• 1542 Dokter Inggris menggunakan esktraknya• 1785 Ekstrak digunakan untuk gagal jantung . Diketahui mengandung glikosida steroid, digitoxin dan digoxin.

Page 12: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hubungan kimia medisinal Hubungan kimia medisinal dengan cabang ilmu lainnyadengan cabang ilmu lainnya

Art (TEKNOLOGI FARMASI)Art (TEKNOLOGI FARMASI) BIOKIMIA BIOKIMIA FARMAKOKINETIKFARMAKOKINETIK FARMAKOLOGIFARMAKOLOGI KIMIA ORGANIK KIMIA ORGANIK BIOSELBIOSEL ANALISIS FARMASIANALISIS FARMASI

KIMIA MEDISINAL

Page 13: Kimia Medisinal Bab 1-5

Berdasarkan sumbernya Berdasarkan sumbernya obat digolongkan menjadi obat digolongkan menjadi

tigatiga1. Obat alamiah1. Obat alamiahObat yang terdapat di alamObat yang terdapat di alam..- Pada tanaman, contoh: kuinin dan - Pada tanaman, contoh: kuinin dan

atropinatropin- Pada Hewan, contoh : minyak ikan - Pada Hewan, contoh : minyak ikan

dan hormondan hormon- Pada mineral, contoh : belerang (S) - Pada mineral, contoh : belerang (S)

dan kalium bromida (KBr).dan kalium bromida (KBr).

Page 14: Kimia Medisinal Bab 1-5

2.  Obat semisintetik2.  Obat semisintetikObat hasil sintesis yang bahan Obat hasil sintesis yang bahan

dasarnya berasal dari bahan obat dasarnya berasal dari bahan obat yang terdapat di alam.yang terdapat di alam.

Contoh: morfin menjadi kodein dan Contoh: morfin menjadi kodein dan diosgenin menjadi progesteron.diosgenin menjadi progesteron.

Page 15: Kimia Medisinal Bab 1-5

3.  Obat sintetik murni3.  Obat sintetik murniObat yang bahan dasarnya tidak Obat yang bahan dasarnya tidak

berkhasiat, setelah disintesis akan berkhasiat, setelah disintesis akan didapatkan senyawa dengan khasiat didapatkan senyawa dengan khasiat farmakologis tertentu .farmakologis tertentu .

Contoh: obat-obat golongan analgetik-Contoh: obat-obat golongan analgetik-antipiretik, antihistamin dan antipiretik, antihistamin dan diuretika.diuretika.

Page 16: Kimia Medisinal Bab 1-5

Dari 252 obat pada daftar obat esensial Dari 252 obat pada daftar obat esensial yang dikeluarkan oleh yang dikeluarkan oleh WHOWHO (1985), (1985), sumber-sumber obat dapat dibagi sumber-sumber obat dapat dibagi sebagai berikut :sebagai berikut :

1.     1.     Sintesis kimia (48,9%)Sintesis kimia (48,9%)2.    Semisintetik (9,5%)2.    Semisintetik (9,5%)3.    Mikroorganisme (6,4%)3.    Mikroorganisme (6,4%)4.    Vaksin (4,32%)4.    Vaksin (4,32%)5.    Mineral (9,1%)5.    Mineral (9,1%)6.    Tumbuh-tumbuhan (11,1%)6.    Tumbuh-tumbuhan (11,1%)7.    Hewan (8,7%)7.    Hewan (8,7%)8. Lain-lain (2%)8. Lain-lain (2%)

Page 17: Kimia Medisinal Bab 1-5

PENEMUAN PENEMUAN OBATOBAT

Page 18: Kimia Medisinal Bab 1-5

Cara tradisional / klasik :Cara tradisional / klasik : KetidaksengajaanKetidaksengajaan Skrining acakSkrining acak Ekstraksi senyawa aktif dari bahan alamEkstraksi senyawa aktif dari bahan alam Modifikasi molekuler obatModifikasi molekuler obat Seleksi atau sintesis obat Seleksi atau sintesis obat llunakunak Pra-obat / Pra-obat / prodrugprodrug

Cara modern : Rancangan obat rasional

Page 19: Kimia Medisinal Bab 1-5

1. Ketidak sengajaan :1. Ketidak sengajaan : AsetanilidAsetanilid (antipiretik) karena kesalahan (antipiretik) karena kesalahan

pemberian resep untuk pasien infeksi parasit pemberian resep untuk pasien infeksi parasit intestinal intestinal suhu tubuh turun. suhu tubuh turun.

FenilbutazonFenilbutazon (antiinflamasi, analgetik, (antiinflamasi, analgetik, antipiretik) ditemukan saat digunakan untuk antipiretik) ditemukan saat digunakan untuk menambah kelarutan aminopimenambah kelarutan aminopillin.in.

Penisilin Penisilin (antibakteri) ditemukan pada kultur (antibakteri) ditemukan pada kultur bakteri yang terkontaminasi jamur.bakteri yang terkontaminasi jamur.

DisulfiramDisulfiram (terapi alkoholisme) ditemukan (terapi alkoholisme) ditemukan saat pencarian antelmintik, sebaliknya saat pencarian antelmintik, sebaliknya piperazinpiperazin (antelmintik) justru ditemukan saat (antelmintik) justru ditemukan saat digunakan untuk terapi gout.digunakan untuk terapi gout.

dsbdsb

Page 20: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 21: Kimia Medisinal Bab 1-5

2. Skrining acak :2. Skrining acak : Semua senyawa yang mungkin diuji Semua senyawa yang mungkin diuji

aktivitasnya aktivitasnya dengan harapan ada dengan harapan ada aktivitasaktivitas

Metode ini tidak menguntungkan Metode ini tidak menguntungkan penemuan 1 senyawa antikonvulsan penemuan 1 senyawa antikonvulsan baru setelah pengujian 500.000 baru setelah pengujian 500.000 senyawa kimia.senyawa kimia.

Page 22: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 23: Kimia Medisinal Bab 1-5

3. Ekstraksi senyawa 3. Ekstraksi senyawa aktif dari bahan alam aktif dari bahan alam

:: Beberapa obat yang digunakan saat ini, Beberapa obat yang digunakan saat ini,

terutama antibiotik, vitamin dan hormon, terutama antibiotik, vitamin dan hormon, dihasilkan dari pemurnian ekstrak, isolasi dan dihasilkan dari pemurnian ekstrak, isolasi dan identifikasi berdasarkan aktivitas utama.identifikasi berdasarkan aktivitas utama.

Bumi mempunyai Bumi mempunyai ± 600.000 spesies tanaman, ± 600.000 spesies tanaman, baru <10% telah dipelajari aspek kimia & baru <10% telah dipelajari aspek kimia & farmakologi.farmakologi.

Keberhasilan penemuan obat baru dari bahan Keberhasilan penemuan obat baru dari bahan alam didukung oleh : isolasi, rekayasa alam didukung oleh : isolasi, rekayasa genetika, manipulasi biokimia jalur biosintesis genetika, manipulasi biokimia jalur biosintesis tertentu, metode deteksi & skrining tertentu, metode deteksi & skrining bioaktivitas.bioaktivitas.

Page 24: Kimia Medisinal Bab 1-5

4. Modifikasi 4. Modifikasi molekulermolekuler

Metode yang paling banyak digunakan Metode yang paling banyak digunakan untuk penemuan obat baru.untuk penemuan obat baru.

Dasar modifikasi molekuler : pemilihan Dasar modifikasi molekuler : pemilihan senyawa pemandu / senyawa pemandu / lead compoundlead compound (senyawa dengan aktivitas biologis sudah (senyawa dengan aktivitas biologis sudah diketahui) diketahui) diuji senyawa lain yang diuji senyawa lain yang mirip, homolog atau analog.mirip, homolog atau analog.

Contoh : sulfonamida (antibakteri) Contoh : sulfonamida (antibakteri) menghasilkan antimalaria, antilepra, menghasilkan antimalaria, antilepra, diuretik, antidiabetes, antitiroid dan diuretik, antidiabetes, antitiroid dan urikosurik.urikosurik.

Page 25: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 26: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 27: Kimia Medisinal Bab 1-5

Keuntungan metode Keuntungan metode ini :ini :

Kemungkinan lebih besar senyawa Kemungkinan lebih besar senyawa homolog atau analog mempunyai aktivitas homolog atau analog mempunyai aktivitas seperti senyawa induk, dibanding yang seperti senyawa induk, dibanding yang dipilih atau disintesa secara acak.dipilih atau disintesa secara acak.

Didapatkan senyawa dengan aktivitas Didapatkan senyawa dengan aktivitas farmakologi tertinggi.farmakologi tertinggi.

Lebih ekonomis dan singkat.Lebih ekonomis dan singkat. Dapat dirumuskan hubungan struktur-Dapat dirumuskan hubungan struktur-

aktivitas.aktivitas.

Page 28: Kimia Medisinal Bab 1-5

5. Seleksi atau sintesis 5. Seleksi atau sintesis obat lunak (obat lunak (softdrug)softdrug)

Banyak obat berkhasiat tapi terlalu Banyak obat berkhasiat tapi terlalu toksik bila digunakan secara klinis toksik bila digunakan secara klinis dasar pemilihan obat bukan hanya dasar pemilihan obat bukan hanya berdasarkan aktivitas tapi keamanan.berdasarkan aktivitas tapi keamanan.

Obat lunak (softObat lunak (soft drug drug): bahan kimia yang ): bahan kimia yang mempunyai aktivitas biologis dan manfaat mempunyai aktivitas biologis dan manfaat terapeutik, mampu diubah secara in vivo terapeutik, mampu diubah secara in vivo (dimetabolisme) secara terkontrol dan (dimetabolisme) secara terkontrol dan terprediksi menjadi senyawa tidak toksis, terprediksi menjadi senyawa tidak toksis, setelah memberikan efek dalam tubuhsetelah memberikan efek dalam tubuh..

Page 29: Kimia Medisinal Bab 1-5

Contoh softdrug :Contoh softdrug :

Sintesis analog setilpiridinium klorida (I, Sintesis analog setilpiridinium klorida (I, toksik) menjadi II yang tidak toksiktoksik) menjadi II yang tidak toksik

H3C(H2C)12

H2C

CH2

H2C

N

Cl-

H3C(H2C)12

CO

H2C

N

Cl-

O

(I) (II)

Page 30: Kimia Medisinal Bab 1-5

Rancangan Obat RasionalRancangan Obat Rasional Rancangan obat terdiri dari serangkaian Rancangan obat terdiri dari serangkaian

program dgn tujuan penemuan senyawa program dgn tujuan penemuan senyawa kimia baru yg berguna sbg obat, baik utk kimia baru yg berguna sbg obat, baik utk pencegahan penyakit atau pemulihan pencegahan penyakit atau pemulihan kesehatan fisik atau mental.kesehatan fisik atau mental.

Rancangan obat rasional berarti pencarian Rancangan obat rasional berarti pencarian obat baru secara logis dan teorobat baru secara logis dan teoriitis tis obat obat dgn efek farmakologi sangat spesifik.dgn efek farmakologi sangat spesifik.

Memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu Memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu : : kimia, biokimia, biologi, fisiologi, kimia, biokimia, biologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi & mikrobiologi, parasitologi, imunologi & farmakologi. farmakologi.

Page 31: Kimia Medisinal Bab 1-5

Pengaruh Sifat fisika Pengaruh Sifat fisika kimia terhadap aktivitas kimia terhadap aktivitas

biologis obatbiologis obat

Page 32: Kimia Medisinal Bab 1-5

Sifat-sifat fisika kimia merupakan Sifat-sifat fisika kimia merupakan dasar yang sangat penting untuk dasar yang sangat penting untuk menjelaskan aktivitas biologis obat, menjelaskan aktivitas biologis obat, oleh karena:oleh karena:

1. Sifat kimia fisika memegang peranan 1. Sifat kimia fisika memegang peranan penting dalam pengangkutan obat penting dalam pengangkutan obat untuk mencapai reseptor.untuk mencapai reseptor.

2. Hanya obat yang mempunyai struktur 2. Hanya obat yang mempunyai struktur dengan kekhasan tinggi saja yang dengan kekhasan tinggi saja yang dapat berinteraksi dengan reseptor dapat berinteraksi dengan reseptor biologis.biologis.

Page 33: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hubungan Struktur, Sifat Kimia Hubungan Struktur, Sifat Kimia Fisika dengan Proses Absorpsi, Fisika dengan Proses Absorpsi, Distribusi dan Ekskresi ObatDistribusi dan Ekskresi Obat

Setelah masuk ke tubuh melalui cara tertentu (oral, Setelah masuk ke tubuh melalui cara tertentu (oral, parenteral, anal, dermal, dll) obat akan parenteral, anal, dermal, dll) obat akan mengalami proses absorpsi, distribusi, mengalami proses absorpsi, distribusi, metanolisme dan ekskresi. metanolisme dan ekskresi.

Tiga Fasa yang menentukan terjadinya Tiga Fasa yang menentukan terjadinya aktivitas biologis obat adalah :aktivitas biologis obat adalah :

1.1.    Fasa farmasetikFasa farmasetikMeliputi proses penganturan dosis, formulasi, Meliputi proses penganturan dosis, formulasi,

bentuk sediaan, pemecahan bentuk sediaan dan bentuk sediaan, pemecahan bentuk sediaan dan terlarutnya obat aktif. Fasa ini berperan dalam terlarutnya obat aktif. Fasa ini berperan dalam ketersediaan obat untuk dapat diabsorpsi ke ketersediaan obat untuk dapat diabsorpsi ke tubuhtubuh..

Page 34: Kimia Medisinal Bab 1-5

2.2.    Fasa FarmakokinetikFasa FarmakokinetikMeliputi proses absorpsi, distribusi, Meliputi proses absorpsi, distribusi,

metabolisme dan ekskresi obat (ADME). metabolisme dan ekskresi obat (ADME). Fasa ini berperan dalam  ketersediaan Fasa ini berperan dalam  ketersediaan obat untuk mencapai jaringan sasaran obat untuk mencapai jaringan sasaran ((targettarget) atau reseptor  sehingga dapat ) atau reseptor  sehingga dapat menimbulkan respons biologis.menimbulkan respons biologis.

3.3.    Fasa FarmakodinamikFasa FarmakodinamikFasa terjadinya interaksi obat-reseptor Fasa terjadinya interaksi obat-reseptor

dalam jaringan sasaran. Fasa ini berperan dalam jaringan sasaran. Fasa ini berperan dalam timbulnya respons biologis obat.dalam timbulnya respons biologis obat.

Page 35: Kimia Medisinal Bab 1-5

Setelah obat bebas masuk ke peredaran darah, Setelah obat bebas masuk ke peredaran darah, kemungkinan mengalami proses-proses sebagai kemungkinan mengalami proses-proses sebagai berikut :berikut :

1.     Obat disimpan dalam depo jaringan 1.     Obat disimpan dalam depo jaringan 2.     Obat terikat oleh protein plasma, terutama albumin2.     Obat terikat oleh protein plasma, terutama albumin3.     Obat aktif yang dalam bentuk bebas berinteraksi dengan 3.     Obat aktif yang dalam bentuk bebas berinteraksi dengan

reseptor sel khas dan menimbulkan respons biologis.reseptor sel khas dan menimbulkan respons biologis.4.     Obat mengalami metabolisme dengan beberapa jalur 4.     Obat mengalami metabolisme dengan beberapa jalur

kemungkinan yaitu:kemungkinan yaitu:a.   Obat yang mula-mula tidak aktif, setelah mengalami a.   Obat yang mula-mula tidak aktif, setelah mengalami metabolisme akan metabolisme akan menghasilkan senyawa aktif, kemudian menghasilkan senyawa aktif, kemudian berinteraksi dengan reseptor dan berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan respons menimbulkan respons biologis (bioaktivasi)biologis (bioaktivasi)b.  Obat aktif akan dimetabolisis menjadi metabolit yang lebih b.  Obat aktif akan dimetabolisis menjadi metabolit yang lebih polar dan tidak polar dan tidak aktif, kemudian diekskresikan aktif, kemudian diekskresikan (bioinaktivasi)(bioinaktivasi)c.   Obat aktif akan dimetabolisis menghasilkan metabolit yang c.   Obat aktif akan dimetabolisis menghasilkan metabolit yang bersifat toksik bersifat toksik (biotoksifikasi)(biotoksifikasi)

5. Obat dalam bentuk bebas langsung diekskresikan.5. Obat dalam bentuk bebas langsung diekskresikan.

Page 36: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 37: Kimia Medisinal Bab 1-5

  Setelah masuk ke sistem peredaran darah, Setelah masuk ke sistem peredaran darah, hanya sebagian kecil molekul obat yang tetap hanya sebagian kecil molekul obat yang tetap utuh dan mencapai reseptor pada jaringan utuh dan mencapai reseptor pada jaringan sasaran. Sebagian besar obat berubah atau sasaran. Sebagian besar obat berubah atau terikat pada biopolimer. Tempat dimana obat terikat pada biopolimer. Tempat dimana obat berubah atau terikat sehingga tidak dapat berubah atau terikat sehingga tidak dapat mencapai reseptor disebut mencapai reseptor disebut sisi kehilangansisi kehilangan ((site of losssite of loss).).

Contoh sisi kehilanganContoh sisi kehilangan: protein darah, depo-: protein darah, depo-depo penyimpanan, sistem enzim yang dapat depo penyimpanan, sistem enzim yang dapat menyebabkan perubahan metabolisme obat menyebabkan perubahan metabolisme obat dari bentuk aktif menjadi bentuk tidak aktif dari bentuk aktif menjadi bentuk tidak aktif dan proses ekskresi obat baik sebelum maupun dan proses ekskresi obat baik sebelum maupun sesudah proses metabolisme.sesudah proses metabolisme.

Page 38: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hubungan struktur dan Hubungan struktur dan proses Metabolisme Obatproses Metabolisme Obat

Page 39: Kimia Medisinal Bab 1-5

PROSES METABOLISME OBATPROSES METABOLISME OBATI.I. Tujuan UmumTujuan Umum

a. Mengubah obat mjd metabolit a. Mengubah obat mjd metabolit : :

- aktif (bioaktivasi)- aktif (bioaktivasi) - tidak aktif (bioinaktivasi)- tidak aktif (bioinaktivasi) - toksik (biotoksifikasi)- toksik (biotoksifikasi)b. Mudah diekskresikanb. Mudah diekskresikan

Page 40: Kimia Medisinal Bab 1-5

II. ManfaatII. Manfaat Metabolisme ObatMetabolisme Obata.a. keamanankeamananb.b. Pengaturan dosisPengaturan dosisc.c. Bahaya zat pengotorBahaya zat pengotord.d. Evaluasi toksisitasEvaluasi toksisitas Studi metabolisme obat Studi metabolisme obat

dibutuhkan untuk perijinan dibutuhkan untuk perijinan obat baruobat baru

Page 41: Kimia Medisinal Bab 1-5

Contoh bioaktivasi & Contoh bioaktivasi & bioinaktivasibioinaktivasi

H2N

NH2

N N SNH2

OO

Protonsil rubrum

in vitro : tidak aktifin vivo : aktif

reduksi : bioaktivasi

H2N

NH2

NH2 H2N SNH2

OO

SulfanilamidBenzene-1,2,4-triamine

in vitro : aktifin vivo : aktif

Asetilasi : bioinaktivasi

HN S

NH2

OO

C

O

H3C

Asetil sulfanilamid

in vitro : tidak aktifin vivo : tidak aktif

Page 42: Kimia Medisinal Bab 1-5

Contoh bioaktivasi & Contoh bioaktivasi & biotoksifikasibiotoksifikasi

NH

O

CH3

Asetanilid

bioaktivasi

NH

O

CH3

OH

asetaminofen(analgesik)

biotoksifikasi

NH2

NH2

OH

Anilin

p-aminofenol

Page 43: Kimia Medisinal Bab 1-5

Suatu obat dapat menimbulkan respons Suatu obat dapat menimbulkan respons biologis dengan melalui dua jalur, yaitu:biologis dengan melalui dua jalur, yaitu:

a.  Obat aktif setelah masuk ke peredaran a.  Obat aktif setelah masuk ke peredaran darah, langsung berinteraksi dengan darah, langsung berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan respons biologis.reseptor dan menimbulkan respons biologis.

b. Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah b. Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah mengalami proses metabolisme menjadi mengalami proses metabolisme menjadi obat aktif, berinteraksi dengan reseptor dan obat aktif, berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan respons biologis (bioaktivasi).menimbulkan respons biologis (bioaktivasi).

Metabolisme obatMetabolisme obat adalah mengubah adalah mengubah senyawa yang relatif non polar, menjadi senyawa yang relatif non polar, menjadi senyawa yang lebih polar sehingga mudah senyawa yang lebih polar sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.dikeluarkan dari tubuh.

Page 44: Kimia Medisinal Bab 1-5

A.A.      Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Mempengaruhi Metabolisme ObatObat

1.     Faktor Genetik atau Keturunan1.     Faktor Genetik atau KeturunanPerbedaan individu pada proses Perbedaan individu pada proses

metabolisme sejumlah obat kadang-metabolisme sejumlah obat kadang-kadang terjadi dalam sistem kadang terjadi dalam sistem kehidupan. Hal ini menunjukkan kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik atau keturunan bahwa faktor genetik atau keturunan ikut berperan terhadap adanya ikut berperan terhadap adanya perbedaan kecepatan metabolisme perbedaan kecepatan metabolisme obat.obat.

Page 45: Kimia Medisinal Bab 1-5

2.    Perbedaan Spesies dan Galur2.    Perbedaan Spesies dan GalurPada proses metabolisme obat, perubahan kimia Pada proses metabolisme obat, perubahan kimia

yang terjadi pada spesies dan galur yang terjadi pada spesies dan galur kemungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kemungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kadang-kadang ada perbedaan yang cukup kadang-kadang ada perbedaan yang cukup besar pada reaksi metabolismenya. Pengamatan besar pada reaksi metabolismenya. Pengamatan pengaruh perbedaan dilakukan terhadap tipe pengaruh perbedaan dilakukan terhadap tipe reaksi metabolik atau perbedaan kualitatif dan reaksi metabolik atau perbedaan kualitatif dan pada kecepatan metabolisme atau perbedaan pada kecepatan metabolisme atau perbedaan kuantitatif.kuantitatif.

3.    Perbedaan Jenis kelamin3.    Perbedaan Jenis kelaminPada beberapa spesies binatang menunjukkan ada Pada beberapa spesies binatang menunjukkan ada

pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan metabolisme obat.metabolisme obat.

Page 46: Kimia Medisinal Bab 1-5

4.    Perbedaan Umur4.    Perbedaan UmurBayi dalam kandungan dan bayi yang baru lahir Bayi dalam kandungan dan bayi yang baru lahir

jumlah enzim-enzim mikrosom hati yang jumlah enzim-enzim mikrosom hati yang diperlukan untuk memetabolisme obat relatif diperlukan untuk memetabolisme obat relatif masih sedikit sehingga sangat peka terhadap masih sedikit sehingga sangat peka terhadap obat.obat.

5.    Penghambatan Enzim Metabolisme5.    Penghambatan Enzim MetabolismePemberian terlebih dahulu atau secara bersama-Pemberian terlebih dahulu atau secara bersama-

sama suatu senyawa yang menghambat kerja sama suatu senyawa yang menghambat kerja enzim-enzim metabolisme dapat meningkatkan enzim-enzim metabolisme dapat meningkatkan intensitas efek obat, memperpanjang masa intensitas efek obat, memperpanjang masa kerja obat dan kemungkinan juga kerja obat dan kemungkinan juga meningkatkan efek samping dan toksisitas.meningkatkan efek samping dan toksisitas.

Page 47: Kimia Medisinal Bab 1-5

6.    Induksi Enzim Metabolisme6.    Induksi Enzim MetabolismePeningkatan aktivitas enzim metabolisme obat-Peningkatan aktivitas enzim metabolisme obat-

obat tertentu atau proses induksi enzim obat tertentu atau proses induksi enzim mempercepat proses metabolisme dan mempercepat proses metabolisme dan menurunkan kadar obat bebas dalam plasma menurunkan kadar obat bebas dalam plasma sehingga efek farmakologis obat menurun sehingga efek farmakologis obat menurun dan masa kerjanya menjadi lebih singkat. dan masa kerjanya menjadi lebih singkat.

7.    Faktor lain-lain7.    Faktor lain-lainDiet makanan, keadaan kekurangan gizi, Diet makanan, keadaan kekurangan gizi,

ganguan keseimbangan hormon, kehamilan, ganguan keseimbangan hormon, kehamilan, pengikatan obat oleh protein plasma, pengikatan obat oleh protein plasma, distribusi  obat dalam jaringan dan keadaan distribusi  obat dalam jaringan dan keadaan patologis hati.patologis hati.

Page 48: Kimia Medisinal Bab 1-5

B.  Tempat Metabolisme Obat B.  Tempat Metabolisme Obat terbesarterbesar

Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada jaringan dan organ-organ seperti terjadi pada jaringan dan organ-organ seperti hati, ginjal, paru dan saluran cerna. hati, ginjal, paru dan saluran cerna.

Hati Hati adalah organ tubuh yang merupakan tempat adalah organ tubuh yang merupakan tempat utama metabolisme obat oleh karena mengandung utama metabolisme obat oleh karena mengandung lebih banyak enzim-enzim metabolisme dibanding lebih banyak enzim-enzim metabolisme dibanding organ lain. Setelah pemberian secara oral, obat organ lain. Setelah pemberian secara oral, obat diserap oleh saluran cerna, masuk keperedaran darah diserap oleh saluran cerna, masuk keperedaran darah dan kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. dan kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. Aliran darah yang membawa obat atau senyawa Aliran darah yang membawa obat atau senyawa organik asing melewati sel-sel hati secara perlahan-organik asing melewati sel-sel hati secara perlahan-lahan dan termetabolisis menjadi senyawa yang lahan dan termetabolisis menjadi senyawa yang mudah larut dalam air kemudian diekskresikan mudah larut dalam air kemudian diekskresikan melalui urin.melalui urin.

Page 49: Kimia Medisinal Bab 1-5

C.  Jalur Umum Metabolisme C.  Jalur Umum Metabolisme Obat dan Senyawa Organik Obat dan Senyawa Organik

AsingAsingReaksi metabolisme obat dan senyawa Reaksi metabolisme obat dan senyawa

organik asing ada dua tahap, yaitu:organik asing ada dua tahap, yaitu:1.     Reaksi fasa I atau reaksi 1.     Reaksi fasa I atau reaksi

fungsionalismefungsionalisme2.    Reaksi fasa II atau reaksi 2.    Reaksi fasa II atau reaksi

konjugasikonjugasi

Page 50: Kimia Medisinal Bab 1-5

FASE IFASE I Oksidasi :Oksidasi :

HidroksilasiHidroksilasi DealkilasiDealkilasi Pembentukan oksidaPembentukan oksida DesulfurisasiDesulfurisasi Oksidasi (alkohol dan aldehid)Oksidasi (alkohol dan aldehid) DeaminasiDeaminasi

Page 51: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hidroksilasi aromatikHidroksilasi aromatik

Page 52: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hidroksilasi alifatikHidroksilasi alifatik

Page 53: Kimia Medisinal Bab 1-5

N-, O- dealkilasiN-, O- dealkilasi

Page 54: Kimia Medisinal Bab 1-5

(pembentukan oksida)(pembentukan oksida) N-, Oksidasi N-, Oksidasi

Page 55: Kimia Medisinal Bab 1-5

epoksidasiepoksidasi

Page 56: Kimia Medisinal Bab 1-5

deaminasideaminasi

Page 57: Kimia Medisinal Bab 1-5

O-dealkilasi, s-O-dealkilasi, s-dealkilasidealkilasi

Page 58: Kimia Medisinal Bab 1-5

METABOLISME FASE I METABOLISME FASE I ReduksiReduksi

Perubahan struktur yang umum terjadi Perubahan struktur yang umum terjadi pada reaksi reduksi molekul organik?pada reaksi reduksi molekul organik?

Hilangnya OHilangnya O Masuknya H2Masuknya H2

Page 59: Kimia Medisinal Bab 1-5

Azo reduksi, nitro Azo reduksi, nitro reduksireduksi

Page 60: Kimia Medisinal Bab 1-5

METABOLISME FASE I METABOLISME FASE I Reaksi hidrolisisReaksi hidrolisis

Perubahan struktur yang khas untuk Perubahan struktur yang khas untuk reaksi hidrolisis?reaksi hidrolisis?

Pengurangan BM (bobot molekul) Pengurangan BM (bobot molekul) menjadi BM pecahannyamenjadi BM pecahannya

Polaritas lebih tinggiPolaritas lebih tinggi Penambahan gugus -OH, HPenambahan gugus -OH, H++

Page 61: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 62: Kimia Medisinal Bab 1-5

Reaksi Fase II Reaksi Fase II (Konjugasi)(Konjugasi) Beberapa reaksi fase II (Beberapa reaksi fase II (metilasi dan asetilasimetilasi dan asetilasi) )

tidak menghasilkan metabolit polar tapi lebih tidak menghasilkan metabolit polar tapi lebih untk menghentikan aktivitas biologi.untk menghentikan aktivitas biologi.

Reaksi konjugasi biasanya terjadi terhadap Reaksi konjugasi biasanya terjadi terhadap gugus nukelofil pada obat, seperti alkohol, gugus nukelofil pada obat, seperti alkohol, asam karboksilat, amina (termasuk amina asam karboksilat, amina (termasuk amina heterosiklik) dan tiol. Jika gugus ini tidak ada heterosiklik) dan tiol. Jika gugus ini tidak ada pada sebuah obat, biasanya obat tsb pada sebuah obat, biasanya obat tsb mengalami reaksi fase I terlebih dulu.mengalami reaksi fase I terlebih dulu.

-OH, -COOH, -NH-OH, -COOH, -NH22, -NR, -NR22, -SH, -SH

Page 63: Kimia Medisinal Bab 1-5

O-glukuronidasiO-glukuronidasi

Page 64: Kimia Medisinal Bab 1-5

asil-glukuronidasiasil-glukuronidasi

Page 65: Kimia Medisinal Bab 1-5

n-glukuronidasin-glukuronidasi

Page 66: Kimia Medisinal Bab 1-5

Konjugasi sulfatKonjugasi sulfat

Page 67: Kimia Medisinal Bab 1-5

Konjugasi glisinKonjugasi glisin

Page 68: Kimia Medisinal Bab 1-5

Konjugasi asetatKonjugasi asetat

Page 69: Kimia Medisinal Bab 1-5

TUGAS MANDIRITUGAS MANDIRITugas berupa resume dibuat satu halaman (A4), ditulis Tugas berupa resume dibuat satu halaman (A4), ditulis

tangan, berisi:tangan, berisi:• Judul : nama obat• Judul : nama obat• Struktur kimia• Struktur kimia• Bagaimana obat diperoleh (isolasi atau sintesis)• Bagaimana obat diperoleh (isolasi atau sintesis)• Bagaimana reaksi metabolisme obat tersebut di dalam • Bagaimana reaksi metabolisme obat tersebut di dalam tubuhtubuh• Pustaka (pustaka dari internet hanya boleh dari jurnal • Pustaka (pustaka dari internet hanya boleh dari jurnal atau ebook, blog atau sumber lain yang tidak resmi tidak atau ebook, blog atau sumber lain yang tidak resmi tidak diperkenankan)diperkenankan)Jangan lupa sertakan identitas (nama & NIM).Jangan lupa sertakan identitas (nama & NIM).

Dikumpulkan via Deliswar Adiastra, diserahkan pada saat Dikumpulkan via Deliswar Adiastra, diserahkan pada saat Ujian tengah semesterUjian tengah semester

Page 70: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hubungan Struktur, Hubungan Struktur, Sifat Kimia Fisika Sifat Kimia Fisika

dengan Proses Absorpsi dengan Proses Absorpsi ObatObat

Page 71: Kimia Medisinal Bab 1-5

Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah, dan bergantung pada cara pemberian ke dalam darah, dan bergantung pada cara pemberiannya.pemberiannya.

Metode absorpsiMetode absorpsi- -  Transport pasif Transport pasifTransport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya Transport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya

dengan proses difusi obat dapat berpindah dari daerah dengan proses difusi obat dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah dengan dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Transport pasif terjadi selama konsentrasi rendah. Transport pasif terjadi selama molekul-molekul kecil dapat berdifusi sepanjang molekul-molekul kecil dapat berdifusi sepanjang membrane dan berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membrane dan berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membrane seimbang. membrane seimbang.

- -  Transport Aktif Transport AktifTransport aktif membutuhkan energy untuk menggerakkan Transport aktif membutuhkan energy untuk menggerakkan

obat dari daerah dengan konsentrasi obat rendah ke obat dari daerah dengan konsentrasi obat rendah ke daerah dengan konsentrasi obat tinggi daerah dengan konsentrasi obat tinggi

Page 72: Kimia Medisinal Bab 1-5

  Kecepatan AbsorpsiKecepatan AbsorpsiApabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi

sitemik hanya sedikit sel. Absorpsi terjadi cepat dan sitemik hanya sedikit sel. Absorpsi terjadi cepat dan obat segera mencapai level pengobatan dalam tubuh.obat segera mencapai level pengobatan dalam tubuh.

-   Detik s/d menit: SL, IV, inhalasi-   Detik s/d menit: SL, IV, inhalasi-    Lebih lambat: oral, IM, topical kulit-    Lebih lambat: oral, IM, topical kulit-    Lambat sekali, berjam-jam / berhari-hari: per rektal/ -    Lambat sekali, berjam-jam / berhari-hari: per rektal/

sustained frelease. sustained frelease.

Faktor yang mempengaruhi absorpsiFaktor yang mempengaruhi absorpsi1.      Aliran darah ke tempat absorpsi1.      Aliran darah ke tempat absorpsi2.      Total luas permukaan yang tersedia sebagai 2.      Total luas permukaan yang tersedia sebagai

tempat absorpsitempat absorpsi3.      Waktu kontak permukaan absorpsi3.      Waktu kontak permukaan absorpsi

Page 73: Kimia Medisinal Bab 1-5

   Kecepatan AbsorpsiKecepatan Absorpsi1.  Diperlambat oleh nyeri dan stress1.  Diperlambat oleh nyeri dan stressNyeri dan stress mengurangi aliran darah, mengurangi Nyeri dan stress mengurangi aliran darah, mengurangi

pergerakan saluran cernapergerakan saluran cerna2.  Makanan tinggi lemak2.  Makanan tinggi lemakMakanan tinggi lemak dan padat akan menghambat Makanan tinggi lemak dan padat akan menghambat

pengosongan lambung dan memperlambat waktu pengosongan lambung dan memperlambat waktu absorpsi obatabsorpsi obat

  3.  Faktor bentuk obat3.  Faktor bentuk obatAbsorpsi dipengaruhi formulasi obat: tablet, kapsul, Absorpsi dipengaruhi formulasi obat: tablet, kapsul,

cairan, sustained release, dll) cairan, sustained release, dll) 4.   Kombinasi dengan obat lain4.   Kombinasi dengan obat lainInteraksi satu obat dengan obat lain dapat meningkatkan Interaksi satu obat dengan obat lain dapat meningkatkan

atau memperlambat tergantung jenis obat atau memperlambat tergantung jenis obat

Page 74: Kimia Medisinal Bab 1-5

  Proses absorpsi merupakan dasar yang penting dalam Proses absorpsi merupakan dasar yang penting dalam menentukan aktivitas farmakologis obat. Kegagalan atau menentukan aktivitas farmakologis obat. Kegagalan atau kehilangan obat selama proses absorpsi akan mempengaruhi kehilangan obat selama proses absorpsi akan mempengaruhi efek obat dan menyebabkan kegagalan pengobatan.efek obat dan menyebabkan kegagalan pengobatan.

   1.  Absorpsi Obat melalui Saluran Cerna1.  Absorpsi Obat melalui Saluran CernaPada pemberian secara oral, sebelum obat masuk ke peredaran Pada pemberian secara oral, sebelum obat masuk ke peredaran

darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh, terlebih dulu darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh, terlebih dulu harus mengalami proses absorpsi pada saluran cerna.harus mengalami proses absorpsi pada saluran cerna.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses absorpsi obat Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses absorpsi obat pada saluran cerna antara lain:pada saluran cerna antara lain:

a. Bentuk Sediaana. Bentuk SediaanTerutama berpengaruh terhadap kecepatan absorbsi obat, yang Terutama berpengaruh terhadap kecepatan absorbsi obat, yang

secara tidak langsung dapat mempengaruhi intensitas respon secara tidak langsung dapat mempengaruhi intensitas respon biologis obat. Dalam bentuk sediaan yang berbeda, maka biologis obat. Dalam bentuk sediaan yang berbeda, maka proses absorpsi obat memerlukan waktu yang berbeda-beda proses absorpsi obat memerlukan waktu yang berbeda-beda dan jumlah ketersediaan hayati kemungkinan juga berlainan.dan jumlah ketersediaan hayati kemungkinan juga berlainan.

Page 75: Kimia Medisinal Bab 1-5

b. Sifat Kimia dan Fisika Obatb. Sifat Kimia dan Fisika ObatBentuk asam, ester, garam, kompleks atau Bentuk asam, ester, garam, kompleks atau

hidrat dari bahan obat dapat mempengaruhi hidrat dari bahan obat dapat mempengaruhi kekuatan dan proses absorpsi obat. Selain itu kekuatan dan proses absorpsi obat. Selain itu bentuk kristal atau polimorfi, kelarutan dalam bentuk kristal atau polimorfi, kelarutan dalam lemak atau air, dan derajat ionisasi juga lemak atau air, dan derajat ionisasi juga mempengaruhi proses absorpsi . Absorpsi mempengaruhi proses absorpsi . Absorpsi lebih mudah terjadi bila obat dalam bentuk lebih mudah terjadi bila obat dalam bentuk non-ion dan mudah larut dalam lemak.non-ion dan mudah larut dalam lemak.

c. Faktor Biologisc. Faktor BiologisAntara lain adalah pH saluran cerna, sekresi Antara lain adalah pH saluran cerna, sekresi

cairan lambung, gerakan saluran cerna, waktu cairan lambung, gerakan saluran cerna, waktu pengosongan lambung dan waktu transit pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus, serta banyaknya pembuluh darah dalam usus, serta banyaknya pembuluh darah pada tempat absorpsi.pada tempat absorpsi.

Page 76: Kimia Medisinal Bab 1-5

d. Faktor Lain-laind. Faktor Lain-lainAntara lain umur, makanan, adanya interaksi obat Antara lain umur, makanan, adanya interaksi obat

dengan senyawa lain dan adanya penyakit tertentu.dengan senyawa lain dan adanya penyakit tertentu.

Kerugian pemberian per oral adalah banyak faktor Kerugian pemberian per oral adalah banyak faktor dapat mempengaruhi bioavaibilitas obat. Karena ada dapat mempengaruhi bioavaibilitas obat. Karena ada obat-obat yang tidak semua yang diabsorpsi dari obat-obat yang tidak semua yang diabsorpsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik. tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik. Sebagian akan dimetabolisme oleh enzim di dinding Sebagian akan dimetabolisme oleh enzim di dinding usus dan atau di hati pada lintasan pertamanya usus dan atau di hati pada lintasan pertamanya melalui organ-organ tersebut (metabolisme atau melalui organ-organ tersebut (metabolisme atau eliminasi lintas pertamaeliminasi lintas pertama

Selain itu, kerugian pemberian melalui oral yang lain Selain itu, kerugian pemberian melalui oral yang lain adalah ada obat yang dapat mengiritasi saluran adalah ada obat yang dapat mengiritasi saluran cerna, dan perlu kerja sama dengan penderita, dan cerna, dan perlu kerja sama dengan penderita, dan tidak bisa dilakukan saat pasien koma.tidak bisa dilakukan saat pasien koma.

Page 77: Kimia Medisinal Bab 1-5

2.2.    Absorpsi Obat melalui MataAbsorpsi Obat melalui MataBila suatu obat diberikan secara setempat pada Bila suatu obat diberikan secara setempat pada

mata, sebagian diabsorpsi melalui mata, sebagian diabsorpsi melalui membran membran konjungtiva konjungtiva dan sebagian lagi melalui dan sebagian lagi melalui korneakornea. .

Kecepatan penetrasi tergantung pada derajat Kecepatan penetrasi tergantung pada derajat ionisasi dan koefisien partisi obat. Bentuk yang ionisasi dan koefisien partisi obat. Bentuk yang tidak terionisasi dan mudah larut dalam lemak tidak terionisasi dan mudah larut dalam lemak cepat diabsorpsi oleh membran mata. cepat diabsorpsi oleh membran mata.

Penetrasi obat yang bersifat asam lemah lebih Penetrasi obat yang bersifat asam lemah lebih cepat dalam suasana asam karena dalam cepat dalam suasana asam karena dalam suasana tersebut bentuk tidak terionisasinya suasana tersebut bentuk tidak terionisasinya besar sehingga mudah menembus membran besar sehingga mudah menembus membran mata. Untuk obat yang bersifat basa lemah mata. Untuk obat yang bersifat basa lemah penetrasi lebih cepat dalam suasana basa.penetrasi lebih cepat dalam suasana basa.

Page 78: Kimia Medisinal Bab 1-5

3.3.    Absorpsi Obat melalui ParuAbsorpsi Obat melalui ParuObat anestesi sistemik yang diberikan secara Obat anestesi sistemik yang diberikan secara

inhalasi akan diabsorpsi melalui epitel inhalasi akan diabsorpsi melalui epitel paru dan membran mukosa saluran napas. paru dan membran mukosa saluran napas. Karena mempunyai luas permukaan besar Karena mempunyai luas permukaan besar maka absorpsi melalui buluh darah paru maka absorpsi melalui buluh darah paru berjalan dengan cepat.berjalan dengan cepat.

  Absorpsi obat melalui paru tergantung pada:Absorpsi obat melalui paru tergantung pada:-     Kadar obat dalam alveoli-     Kadar obat dalam alveoli-     Koefisien partisi gas/darah-     Koefisien partisi gas/darah-     Ukuran partikel obat-     Ukuran partikel obat

Page 79: Kimia Medisinal Bab 1-5

4.4.    Absorpsi Obat melalui KulitAbsorpsi Obat melalui KulitAbsorpsi obat melalui kulit sangat Absorpsi obat melalui kulit sangat

tergantung pada kelarutan obat tergantung pada kelarutan obat dalam lemak karena epidermis kulit dalam lemak karena epidermis kulit merupakan membran lemak biologis.merupakan membran lemak biologis.

Page 80: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hubungan Struktur, Hubungan Struktur, Sifat Kimia Fisika Sifat Kimia Fisika

dengan Proses Distribusi dengan Proses Distribusi ObatObat

Page 81: Kimia Medisinal Bab 1-5

Setelah masuk ke peredaran sistemik, molekul Setelah masuk ke peredaran sistemik, molekul obat secara serentak didistribusikan ke seluruh obat secara serentak didistribusikan ke seluruh jaringan dan organ tubuhjaringan dan organ tubuh..

Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapa faktor:Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapa faktor:a.  Aliran daraha.  Aliran darahSetelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ

berdasarkan jumlah aliran darahnya. Organ dengan aliran darah berdasarkan jumlah aliran darahnya. Organ dengan aliran darah terbesar adalah Jantung, Hepar, Ginjal. Sedangkan distribusi ke terbesar adalah Jantung, Hepar, Ginjal. Sedangkan distribusi ke organ lain seperti kulit, lemak dan otot lebih lambatorgan lain seperti kulit, lemak dan otot lebih lambat

b.  Permeabilitas kapilerb.  Permeabilitas kapilerTergantung pada struktur kapiler dan struktur obatTergantung pada struktur kapiler dan struktur obat

c.   Ikatan proteinc.   Ikatan proteinObat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein Obat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein

dapat terikat atau bebas. Obat yang terikat protein tidak aktif dapat terikat atau bebas. Obat yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapat bekerja. Hanya obat bebas yang dapat dan tidak dapat bekerja. Hanya obat bebas yang dapat memberikan efek. Obat dikatakan berikatan protein tinggi bila memberikan efek. Obat dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat protein>80% obat terikat protein

Page 82: Kimia Medisinal Bab 1-5
Page 83: Kimia Medisinal Bab 1-5

Gambaran skematik peristiwa absorpsi, metabolisme, dan ekskresi dari obat-obat setelah berbagai rute pemberian dapat

dilihat pada gambar (Ansel, 1989)

Page 84: Kimia Medisinal Bab 1-5

Hubungan Struktur, Hubungan Struktur, Kimia Fisika dengan Kimia Fisika dengan Proses Ekskresi ObatProses Ekskresi Obat

Page 86: Kimia Medisinal Bab 1-5

1.  Ekskresi obat melalui Paru1.  Ekskresi obat melalui ParuObat yang diekskresikan melalui paru Obat yang diekskresikan melalui paru

terutama obat yang digunakan secara terutama obat yang digunakan secara inhalasi. Sifat fisik yang menentukan inhalasi. Sifat fisik yang menentukan kecepatan ekskresi obat melalui paru kecepatan ekskresi obat melalui paru adalah koefisien partisi darah/udara.adalah koefisien partisi darah/udara.

2.   Ekskresi obat melalui Ginjal2.   Ekskresi obat melalui GinjalEkskresi obat melalui Ginjal melibatkan tiga Ekskresi obat melalui Ginjal melibatkan tiga

proses:proses:-        Penyaringan Glomerulus-        Penyaringan Glomerulus-        Absorpsi Kembali secara Pasif pada -        Absorpsi Kembali secara Pasif pada

Tubulus GinjalTubulus Ginjal

Page 87: Kimia Medisinal Bab 1-5

33.     Ekskresi Obat melalui Empedu.     Ekskresi Obat melalui EmpeduObat dengan berat molekul lebih dari 150 dan obat Obat dengan berat molekul lebih dari 150 dan obat

yang telah dimetabolisis menjadi senyawa yang yang telah dimetabolisis menjadi senyawa yang lebih polar, dapat diekskresikan dari hati, lebih polar, dapat diekskresikan dari hati, melewati empedu menuju ke usus dengan melewati empedu menuju ke usus dengan mekanisme pegangkutan aktif. mekanisme pegangkutan aktif.