Kimia halogen 5

26
UNSUR HALOGEN Kelompok II Agung Sugiarto (01) Aulia Nisfullaili (04) M Kharis ATN (16) Riyadlotul Ula (18) XII.IP A.5 SMA Negeri I Srengat

Transcript of Kimia halogen 5

Page 1: Kimia halogen 5

UNSUR HALOGEN

Kelompok IIAgung Sugiarto (01)Aulia Nisfullaili (04)M Kharis ATN (16)Riyadlotul Ula (18)

XII.IPA.5

SMA Negeri I Srengat

Page 2: Kimia halogen 5

Unsur

Halogen

Pengertian Halogen

Sifat Fisika Halogen

Sifat Kimia Halogen

Keberadaan Halogen

Manfaat Halogen

Golongan VIIA

Cara Pembuatan

Page 3: Kimia halogen 5

Pengertian Halogen

Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Page 4: Kimia halogen 5

Iodine

Halogen (VIIA)

Astatine

Bromin

Klorin

Fluorin

Yang termasuk unsur Halogen adalah lima unsur yang berada pada deret ke VII A tabel periodik unsur kimia. 

Page 5: Kimia halogen 5

Unsur Halogen

Golongan VIIA

Page 6: Kimia halogen 5

Sifat FisikaSifat-Sifat

Unsur

Fluorin Klorin Bromin Iodin AstatinNomor Atom 9 17 35 53 85Massa atom relatif 18,99 35,5 79,9 126,9 210Titik Leleh ( ) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302Titik Didih ( ) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337Rapatan pada 25 (gram/cm3) 1,108 1,367 3,119 4,93 -

Warna kuningkuning-

hijaumerah

tuaUngu-hitam -

Energi ionisasi (kJ/mol) 1681 1251 1139,9 1008,4 930Afinitas elektron (kJ/mol) 328 349 324,7 295,2 270Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,2Jari-jari ion (Å) 1,33 1,81 1,96 2,2 2,27Jari-jari atom (Å) 0,64 0,99 1,14 1,33 1,4Potensial reduksi standar(volt) 2,87 1,36 1,07 0,54 -0,2

F2/F- Cl2/Cl- Br2/Br- I2/I- At2/At-

Page 7: Kimia halogen 5

Sifat Kimia

1) FluorinPada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-

kuningan. Flourin sama seperti oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada gas ini dengan cara membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar dibandingkan dengan unsur halogen lain, dapat dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastik apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.

2) KlorinPada suhu kamar, klorin berupa gas dengan warna hijau pucat. Klorin sama

seperti oksigen dapat membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada salah satu gas ini dengan cara membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas Klorin tidak sereaktif Flourin.

Kereaktifan

Page 8: Kimia halogen 5

3) IodiumIodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas

berwarna ungu-biru berbau tidak enak. Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lender. Iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan Klor.

4) BromBrom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua

dan mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagensia laboratorium umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit. Bromin kurang reaktif bila dibandingkan dengan Klor.

5) AstatinAstatine dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr,

AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.

Page 9: Kimia halogen 5

Kesimpulan

Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya dan energi ikatan halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.

Page 10: Kimia halogen 5

Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang.Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.

2F2(g) + 2H2O(l)            4HF(aq) + O2(g)

Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3

-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.I2(s) + KI(aq)         KI3(aq)

Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

Kelarutan

Page 11: Kimia halogen 5

Daya Oksidasi

Halogen merupakan oksidator kuat. Sifat oksidator halogen dari atas  ke bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.

Ini berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

Kekuatan oksidator              : F2 > Cl2 > Br2 > I2

Kekuatan reduktor               : I- > Br- > Cl- > F-

Page 12: Kimia halogen 5

Reaksi-Reaksi Penting Halogen

1) Reaksi dengan logamHalogen bereaksi dengan sebagaian besar logam menghasilkan

halida logam dengan bilangan oksidasi paling stabil.Contoh :2Al + 3Br2  2AlBr3

2Fe + 3Cl2   2FeCl3

2) Reaksi dengan hidrogenSemua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen

halida (HX).Reaksi :H2 + X2  2HX (X = halogen)

Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat.

Page 13: Kimia halogen 5

3) Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentuHalogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid.

Contoh :Si + 2X2  SiX4

2B + 3X2  2BX3

Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentalida jika halogennya berlebihan.Contoh :P4 + 6Cl2  4PCl3

P4 + 10Cl2  4PCl5

4) Reaksi dengan airFluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen.F2 + H2O  2HF + ½O2

Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan sebagai berikut.X2 + H2O  HX + HXOCatatan : iodin sukar larut dalam air.

Page 14: Kimia halogen 5

5) Reaksi dengan basaKlorin, bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa.Contoh :a) Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan

bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.Cl2(g) + 2NaOH(aq)  NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

b) Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan NaClO3.

Cl2(g) + 6NaOH(aq)   5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)

6) Reaksi antar halogenAntar halogen dapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen.

Reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :X2 + nY2  2XYnDengan Y adalah halogen yang lebih eletronegatif dan n adalah

bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7

Page 15: Kimia halogen 5

Keberadaan (Sumber)

1) FluorUnsur ini ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada

tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif.  Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

Page 16: Kimia halogen 5

2) KlorinKlor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy

pada tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain.

Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl.

3) IodinDitemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur

nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak .Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.

Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm.

Page 17: Kimia halogen 5

4) BromBrom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat

cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah.

Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.

5) AstatinAstatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai

hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

Page 18: Kimia halogen 5

Manfaat1) Fluor

Membuat senyawa CFC (CCl2F2)sebagai pendingin ruangan, lemari es, dan mesin-mesin pendingin lainnya.

Garam fluorida (NaF) untuk mencegah kerusakan gigi pada pasta gigi Hidrogen Fluorida (HF) untuk membuat tulisan/lukisan di atas kaca

(mengetsa) Magnesium Fluorida (MgF2) digunakan dalam bidang optik, seperti

pembuatan lensa. Lithium Fluorida (LiF) digunakan sebagai katode untuk PLED (LED

organik), sebagai reaktor nuklir, pendeteksi radiasi, dalam optik, dan lelehan garam.

Berillium Fluorida (BeF2), dalam biokimia, ADP dan BeF2 akan mengikat ATP

Page 19: Kimia halogen 5

2) Klorin Membuat garam dapur NaCl Klorinasi hidrokarbon untuk bahan baku industri plastik serta karet

sintesis Desinfektan (Cl2) dan kaporit (CaCl(OCl)) HCl untuk membersihkan permukaan logam dari karat KCl sebagai pupuk MgCl2 sebagai penghancur es CaCl2 untuk menambah massa jenis zat padat yang bebas air garam NH4Cl, sebagai bahan pembuatan kembang api dan obat batuk ZnCl2 untuk membuat bom asap BaCl2 untuk menguji ion sulfat HClO4 untuk bahan bakar roket HClO sebagai sanitizer aktif dalam penanganan air NaClO sebagai pemutih PbCl2 untuk memproduksi gelas infrared transmisi

Page 20: Kimia halogen 5

3) Iodin Asam Iodida (HI) untuk mensintesis NaI dan KI KI untuk fotografi NH4I untuk fotografi dan medis Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI3) untuk

antiseptik, tinktur iodin AgI bersama AgBr dalam bidang fotografi untuk menangkap cahaya

masuk NaIO3atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegahgondok

dan penurunan intelegensia Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia dll

Page 21: Kimia halogen 5

4) Brom Untuk membuat etil bromida (C2H5Br) yang dicampurkan ke dalam

bensin bertimbel AgBr sebagai bahan sensitif terhadap cahaya pada film fotografi HBr untuk produksi bromida alkil LiBr digunakan untuk pengondisian udara NaBr sebagai desinfektan pada kolam renang KBr untuk menahan resep-resep pengembangan hitam-putih pada

fotografi MgBr2 sebagai katalis untuk beberapa reaksi BaBr2 untuk pemurnian radium NH4Br untuk fotografi

Page 22: Kimia halogen 5

Cara Pembuatan1) Fluorin

Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida(HF). Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di anoda.  

Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut.

2HF(aq)        2H+(aq)  +    2F-

(aq)

katode(-) :       2H+(aq)  + 2e-     H2(g)

anode(+) :        2F-(aq)     F2(g)   +   2e-

Hasil : 2HF(aq)     H2(g)  +   F2(g)

Page 23: Kimia halogen 5

2)KlorinPembuatan klorin dapat dilakukan dengan dua cara :1)      Cara reaksi redoks

Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2(batu kawi), KMnO4, K2CrO7, atau CaOCl2.

Contoh:CaOCl2(aq) + H2SO4(aq)      CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)

2)      Cara ElektrolisisKlorin dapat dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat

dengan mengguanakan elektrode inert. Persamaan reaksi sebagai berikut.

2NaCl(aq)        2Na+(aq) +         2Cl-

(aq)

Katode(-) :  2H2O(l)  + 2e-    H2(g)   +   2OH-(aq)

Anode(+) :   2Cl-(aq)            Cl2(g)   +   2e-

Hasil : 2NaCl(aq)  + 2H2O(l0        2Na+(aq) + 2OH-

(aq) + Cl2(g) + H2(g)

Page 24: Kimia halogen 5

3)BrominPembuatan Bromin juga dapat dilakukan dengan dua cara :

1)      Cara reaksi RedoksBromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida dengan klorin. pembuatan gas Br2 sebagai berikut:

Cl2(g)   +    2Br-(aq)      Br2(g)   +     2Cl-

(aq)

 2)      Cara elektrolisisBromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan

menggunakan electrode inert.Persamaan reaksi elektrolisisnya :

MgBr2(aq)        Mg2+(aq) + 2Br-

(aq)

Katode (-) : 2 H2O (l)  + 2e-       H2(g) + 2OH-(aq)

Anode (+) : 2 Br-(aq)                  Br2(l)  + 2e-

Hasil : MgBr2(aq) + 2H2O(l)            Mg2+ (aq)  + 2OH-

(aq)  + Br2(l) + H2 (g)

Page 25: Kimia halogen 5

4) IodinIodin dapat dibuat dengan dua cara:

1) Cara reaksi redoksa. Secara komersial Iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodide yang terdapat

dalam air laut dengan klorin.Cl2 (g) +  2 I-

 (aq)      I2 (s)  + 2 Cl-(aq)

b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam. IO3

-(aq)  + 3 HSO3

-(aq)              I-

(aq)  + 3 H+(aq) + 3 SO4

2-(aq)

I-(aq)  + IO3

-(aq) + 6 H+

(aq)           I2(s)  + 3 H2O (l)

c. Dilaboratorium iodine dibuat dari MnO4 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan. I2 yang terbentuk akan mengkristal pada bagian bawah cawan ( terjadi sublimasi ).2 KI(s) + MnO4 (s)  + 2 H2SO4 (l)        K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + 2H2O(l) +I2(s)

2) Cara elektrolisisIodin dapat dibuat dengan cara elektrosis larutan garam pekat NaI dengan

menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya2 NaI(aq)         2Na+

(aq)   + 2I-(aq)

Katode (-) : 2 H2O (l) + 2e-         H2(g)  + 2 OH-(aq)

Anode (+) : 2I-(aq)                         I2(s) + 2e-

Hasil : 2NaI(aq) + 2 H2O (l)                2Na+(aq)  + 2 OH-

(aq) + I2(s)  + H2(g)

Page 26: Kimia halogen 5

Terimakasih